batuan Sedimen

  • Upload
    yohoho

  • View
    32

  • Download
    0

Embed Size (px)

DESCRIPTION

batuan sediment geologi fisik

Citation preview

1. BREKSI

Jenis Batuan : SedimenNama Batuan : BreksiWarna Batuan : Hijau kekuninganStruktur : KlastikTekstur : Non StratifiedKomposisi : sejenis atau campuran dari rijang, kuarsa, granit, kuarsit, batu gamping, dan lain-lain

Breksi merupakan batuan sedimen yang menyerupai konglomerat, seperti halnya konglomerat, breksi juga termasuk dalam kelompok batuan sedimen klastik. Breksi memiliki butiran-butiran yang bersifat coarse yang terbentuk dari sementasi fragmen-fragmen yang bersifat kasar dengan ukuran 2 hingga 256 milimeter. Fragmen-fragmen ini bersifat runcing dan menyudut. Fragmen-fragmen dari Breksi biasanya merupakan fragmen yang terkumpul pada bagian dasar lereng yang mengalami sedimentasi, selain itu fragmen juga dapat berasal dari hasil longsoran yang mengalami litifikasi.Komposisi dari breksi terdiri dari sejenis atau campuran dari rijang, kuarsa, granit, kuarsit, batu gamping, dan lain-lain.

2. KONGLOMERAT

Jenis Batuan : SedimenNama Batuan : KonglomeratWarna Batuan : Coklat kehitamanStruktur : KlastikTekstur : Non Stratified (Greeded Bedding)Komposisi : sejenis atau campuran rijang, kuarsa, granit, dan lain-lain

Konglomerat merupakan batuan Sedimen dimana Konglomerat hampir sama dengan breksi, yaitu memiliki ukuran butir 2-256 milimeter dan terdiri atas sejenis atau campuran rijang, kuarsa, granit, dan lain-lain, hanya saja fragmen yang menyusun batuan ini umumnya bulat atau agak membulat.Konglomerat merupakan batuan sedimen bertekstur klastik karena memiliki fragmen dan matrix, sedankan strukturnya yaitu non stratified yaitu tidak berlapis, sesuai dengan gambar di atas, struktur khususnya yaitu greeded bedding.Pada konglomerat, terjadi proses transport pada material-material penyusunnya yang mengakibatkan fragmen-fragmennya memiliki bentuk yang membulat.Nurul MuhlisahH221 11 901

3. SANDSTONE

Jenis Batuan : SedimenNama Batuan : Batu Pasir (Sandstone)Warna Batuan : kremTekstur : KlastikStruktur : Non StratifiedKomposisi : Butir kuarsa

Batupasir adalah suatu batuan sedimen bertekstur clastic yang dimana partikel penyusunya kebanyakan berupa butiran berukuran pasir. Kebanyakan batupasir dibentuk dari butiran-butiran yang terbawa oleh bergerakan air, seperti ombak pada suatu pantai atau saluran di suatu sungai. Butirannya secara khas di semen bersama-sama oleh tanah kerikil atau kalsit untuk membentuk batu batupasir tersebut. Batupasir paling umum terdiri atas butir kwarsa sebab kwarsa adalah suatu mineral yang umum yang bersifat menentang laju arus.

Sandstone atau batu pasir terbentuk dari sementasi dari butiran-butiran pasir yang terbawa oleh aliran sungai, angin, dan ombak dan akhirnya terakumulasi pada suatu tempat. Ukuran butiran dari batu pasir ini 1/16 hingga 2 milimeter. Komposisi batuannya bervariasi, tersusun terutama dari kuarsa, feldspar atau pecahan dari batuan, misalnya basalt, riolit, sabak, serta sedikit klorit dan bijih besi Batupasir mempunyai banyak kegunaan didalam industri konstruksi sebagai suatu kumpulan dan batu-tembok. batupasir hasil galian dapat digunakan sebagai material di dalam pembuatan gelas/kaca.. Batu pasir umumnya digolongkan menjadi tiga kriteria, yaitu Quartz Sandstone, Arkose, dan Graywacke. alt=" />

4. SHALE

Jenis Batuan : SedimenNama batuan: Shale (Serpih)Warna batuan: Coklat kehitamanTekstur : KlastikStruktur : Non Stratified (paralel lamination)Komposisi : lempung, kuarsa, opal, kalsedon, klorit, dan bijih besi

Shale adalah batuan sedimen yang bertekstur klastik dimana teksturnya ini halus dengan ukuran butir 1/16 hingga 1/256 milimeter. Struktu batuan ini adalah non stratified namun struktur khususnya yaitu lebih banyak paralel lamination meskipun ada juga sumber yang mengatakan bahwa batu ini berstruktur mud cracks. Komposisi mineralnya umumnya tersusun dari mineral-mineral lempung, kuarsa, opal, kalsedon, klorit, dan bijih besi. Shale dibedakan menjadi dua tipe batuan, yaitu batu lanau dan batu lempung atau serpih. Batu lanau memiliki butiran yang berukuran anara batu pasir dan batu serpih, sedangkan batu lempung memiliki chiri khas mudah membelah dan bila dipanasi menjadi plastis.

5. LIMESTONE (Batu Gamping)

Jenis Batuan : SedimenNama Batuan: Batu GampingWarna Batuan: Tekstur : Non KlastikStruktur : non stratifiedKomposisi : Koral

Jenis Batuan : Sedimennama Batuan : Batu GampingWarna Batuan: putih susu, abu-abu muda, abu-abu tua, coklat, merah bahkan hitam Tekstur : KlastikStruktur : Non StratifiedKomposisi : Kalsium karbonat (CaCO3). Dialam tidak jarang pula dijumpai batugamping magnesium

merupakan salah satu golongan batuan sedimen yang paling banyak jumlahnya.Batugamping itu sendiri terdiri dari batugamping non-klastik dan batugamping klastik.Batugamping non-klastik, merupakan koloni dari binatang laut antara lain dari Coelentrata, Moluska, Protozoa dan Foraminifera atau batu gamping ini sering juga disebut batugamping Koral karena penyusun utamanya adalah Koral.Batugamping Klastik, merupakan hasil rombakan jenis batugamping non-klastik melalui proses erosi oleh air, transportasi, sortasi, dan terakhir sedimentasi.selama proses tersebut banyak mineral-mineral lain yang terikut yang merupakan pengotor, sehingga sering kita jumpai adanya variasi warna dari batugamping itu sendiri. Seperti warna putih susu, abu-abu muda, abu-abu tua, coklat, merah bahkan hitam.Secara kimia batugamping terdiri atas Kalsium karbonat (CaCO3). Dialam tidak jarang pula dijumpai batugamping magnesium. Kadar magnesium yang tinggi mengubah batugamping dolomitan dengan komposisi kimia CaCO3MgCO3

6. COALJenis batuan : SedimenNama batuan: Coal atau batu baraWarna Batuan: HitamTekstur : amorf, berlapis, dan tebal Struktur : non StratifiedKomposisi : kompaksi material yang berasal dari tumbuhan, baik berupa akar, batang, maupun daun

Coal atau batu bara adalah batuan sedimen yang terbentuk dari kompaksi material yang berasal dari tumbuhan, baik berupa akar, batang, maupun daun. Teksturnya amorf, berlapis, dan tebal. Komposisinya berupa humus dan karbon. Warna biasanya coklat kehitaman dan pecahannya bersifat prismatik.

Batu bara terbentuk pada rawa-rawa pada daerah beriklim tropis yang airnya mengandung sedikit oksigen. Bagian dari tumbuhan jatuh dan mengendap di dasar rawa semakin lama semakin bertambah dan terakumulasi. Material tersebut lama-kelamaan terkubur oleh material di atasnya sehingga tekanannya bertambah dan air keluar, dan kemudian mengalami kompaksi menjadi batu-bara.

7. Batu lempung (dapat disebut serpih)

Jenis Batuan : SedimenNama batuan : batu LempungWarna Batuan: ungu, hijau,merah,dan cokelat Tekstur : KlastikStruktur : stratified (Berlapis)

Batu lempung adalah batuan sediment klastik yang terbentuk dari hasil pengompakan lempung dan lanau, ukuran butirnya halus sehingga batuannya terlihat homogen. Batulempung adalah halus dan umumnya terasa lembut, tetapi beberapa pasir halus atau lanau kasar mungkin membuat terasa griity.Batulempung umumnya dijumpai pelapisan sedimen. Batuan yang komposisinya sama tetapi mempunyai ketebalan dan lapisan yang berbentuk blok dapat disebut batulumpur, warna dari batulempung dan batulumpur antara ungu, hijau,merah,dan cokelat.

8. Slate

Asal : Metamorfisme Shale dan Mudstone

Warna : Abu-abu, hitam, hijau, merah

Ukuran butir : Very fine grained

Struktur : Foliated (Slaty Cleavage)

Komposisi : Quartz, Muscovite, Illite

Derajat metamorfisme : Rendah

Ciri khas : Mudah membelah menjadi lembaran tipisSlate merupakan batuan metamorf terbentuk dari proses metamorfosisme batuan sedimen Shale atau Mudstone (batulempung) pada temperatur dan suhu yang rendah. Memiliki struktur foliasi (slaty cleavage) dan tersusun atas butir-butir yang sangat halus (very fine grained).

9. Gneiss

Asal : Metamorfisme regional siltstone, shale, granit

Warna : Abu-abu

Ukuran butir : Medium Coarse grained

Struktur : Foliated (Gneissic)

Komposisi : Kuarsa, feldspar, amphibole, mika

Derajat metamorfisme : Tinggi

Ciri khas : Kuarsa dan feldspar nampak berselang-seling dengan lapisan tipis kaya amphibole dan mika.Merupakan batuan yang terbentuk dari hasil metamorfosisme batuan beku dalam temperatur dan tekanan yang tinggi. Dalam Gneiss dapat diperoleh rekristalisasi dan foliasi dari kuarsa, feldspar, mika dan amphibole.

10. Marmer

Asal : Metamorfisme batu gamping, dolostone

Warna : Bervariasi

Ukuran butir : Medium Coarse Grained

Struktur : Non foliasi

Komposisi : Kalsit atau Dolomit

Derajat metamorfisme : Rendah Tinggi

Ciri khas : Tekstur berupa butiran seperti gula, terkadang terdapat fosil, bereaksi dengan HCl.Terbentuk ketika batu gamping mendapat tekanan dan panas sehingga mengalami perubahan dan rekristalisasi kalsit. Utamanya tersusun dari kalsium karbonat. Marmer bersifat padat, kompak dan tanpa foliasi.

A. Struktur erosi

Struktur erosi terbentuk karena proses erosi aliran fluida dan aliran sedimen sebelum pengendapan di atas bidang perlapisan dan oleh partikel yang menggerus permukaan sedimen.

1. Sole markStruktur sole mark merupakan struktur sedimen yang berbentuk cetakan positif. Biasanya cetakan positif pada batupasir yang menindih batulempung.

Ada berbagai dua macam struktur sole mark yaitu groove cast dan flute cast.

a. Groove castGroove cast merupakan bentukan parit memanjang pada lapisan batupasir karena pengisian gerusan memanjang memotong pada batulempung.

b. Flute castFlute cast merupakan bentukan sole mark yang menyerupai cekungan memanjang yang melebar ujungnya membentuk jilatan api.

2. ChannelChannel merupakan cetakan gerusan yang memotong bidang perlapisan dan laminasi dengan ukuran hingga beberapa kilometer.

3. ScoursScours ini mirip dengan channel namu ukurannya lebih kecil

B. Struktur Pengendapan

Struktur ini terbentuk ketika suplai sedimen terendapkan

1. Perlapisan dan laminasi

Perlapisan dan laminasi merupakan kenampakan lapisan sedimen secara sejajar. Perlapisan apabila ukuran > 1 cm sedangkan laminasi < 1 cm

2. Perlapisan silang / cross stratificationPerlapisan silang ini mirip dengan perlapisan hanya saja antara lapisan satu dengan yang lain membentuk sudut yang jelas. Hal ini dipengaruhi karena perpindahan dune atau gelembur akibat pertambahan material. Perlapisan silang ini ada beberapa macam yaitu :

a. Cross bedding

b. Cross lamination

c. Perlapisan silang planar / planar cross stratification

d. Perlapisan silang melengkung / trough cross stratification

3. Gelembur/Ripple

4. Perlapisan Gradasi

Perlapisan gradasi ini memiliki cira adanya perubahan ukuran butir secara gradasi.

a. Gradasi normal : apabila menghalus ke atas

b. Gradasi terbalik : mengkasar ke atas

C. Struktur pasca pengendapan

Struktur ini terbentuk setelah proses pengendapan seperti deformasi sebelum pembatuan selesai.

1. Slide dan SlumpSlide ini terbemtuk karena ada luncuran perlapisan batuan berupa bidang lurus

Slump terbentuk karena ada luncuran pada lapisan batuan namun berupa bidang lengkung

Slump

2. Load castStruktur ini terbentuk karena adanya pembebanan material suatu lapisan terhadap lapisan lainnya sehingga membentuk lengkungan ke bawah

3. Dish dan PillarStruktur ini terbentuk karena lepasnya/keluarnya kandungan air dari dalam tubuh batuan. Dish apabila bentukannya seperti mangkok dan pillar seperti tiang.

4. Mud cracksMud cracks ini terbentuk karena hilangnya kandungan air pada batulempung sehingga timbul retakan.

D. Struktur Biogenik

Struktur biogenik ini terbentuk karena adanya gangguan organisme yang hidup pada sedimen. Proses terbentuknya antara lain jejak, gerakan melintasi, makan di permukaan, lubang, galian, cetakan akibat keluar dari sedimen.

1. Track : jejak kaki, terbentuk karena penjejakan organisme di permukaan sedimen

2. Trail : seretan, terbentuk karena seretan suatu organisme di permukaan sedimen

3. Burrow: galian, terbentuk karena adanya lubang-lubang galian oleh organisme

4. Ichnofasies Merupakan petunjuk paleontologi pada analisa kumpulan fosil jejak untuk menafsirkan lingkungan pengendapan dan fasies sedimennya.

Macam-macam : Trypanites, Teredolites, Glossifungites, Psilonichnus, Skolithos, Zoophycos, Nereites.5. Stromatolit

Merupakan hasil aktivitas alga biru-hijau yang berbentuk lembaran, dijumpai di dasar laut dan pelarutan kalsium karbonan serta pada prekambrian sampai proterozoik.