3
 Bawang merah dan bawang putih merupakan komoditi perta nian yang banyak dibutuhkan  penduduk di du nia, terutama dimanfaatkan sebagai bahan penambah penyedap atau p ewangi  beberapa jenis makanan. Sekarang ada orang yang memanfaatkannya dalam bentuk hasil olahan, seperti acar (pickle), tepung dan makanan dalam kaleng. Berbagai makanan sehari - hari yang menjadi nikmat dan sehat karena keberadaan kedua tumbuhan ini. Di balik kelezatan kedua bawang tersebut, ternyata terdapat z at yang dapat membantu sel tubuh manusia dapat bekerja secara optimal. Bawang merah berasal dari tanaman Allium cepa suku Amaryllidaceae. Secara empiris,  bawang merah dipakai untuk meng atasi berbagai gangguan kesehatan, termasuk sakit tenggorokan, penyakit kulit, keropos tulang, diabetes, kolesterol tinggi. Berbagai hasil  penelitian menunjukkan peran bawang merah dalam menurunkan risiko terkena berbagai  jenis kanker. Konsumsi bawang merah dalam jumlah sedang diyakini dapat mengatasi jenis kanker usus bagian bawah, ovarium, dan larings. Bawang putih memiliki nama ilmiah Allium sativum dari suku Amaryllidaceae. Bawang  putih dipercaya bisa menurunkan kadar ko lesterol sehingga bisa menghindarkan manusia dari serangan jantung, dan stroke, serta memperbaiki sirkulasi darah. Bawang putih juga diyakini menurunkan kadar lemak darah. Berbagai peneliti an pernah dilakukan terhadap senyawa alisin yang diekstraksi dari bawang putih. Hasilnya, terjadi penurunan lipid alias lemak.  Namun, alisin hanya dijumpai pada serbu k bawang putih dan b awang putih segar saja. Sementara, minyak bawang putih tidak mengandung senyawa berkhasiat itu. Di dalam bawang merah dan putih dijumpai zat a ktif yang mengandung unsur sulfida, terutama dalam bentuk sistein. Senyawa S-alkil sistein sulfoksida tersebut terurai menjadi  berbagai senyawa tiosulfinat dan polisulfida oleh kerja enzim alinase. Kedua produk dekomposisi itu bersifat mudah menguap dan mempunyai aktivitas antidiabetes, antibiotik, hipokolesterolemia, fibrinolitik aktivitas biologik, dan lain-lain. Terdapat juga senyawa golongan peptida yang mengandung sulfur dan bersifat tidak menguap, serta protein yang mempunyai berbagai aktivitas. Tetapi yang terpenting untuk diketahui adalah bawang merupakan sumber senyawa polifenol yang luar biasa, termasuk di dalamnya senyawa flavonoid. Senyawa polifenol inilah yang berkhasiat se bagai antioksidan. Kandungan nutrisi  bawang merah cukup kay a. Dalam 100 gram bawang mentah terdapat vitamin E, K, kalsium, zat besi, magnesium, fosfor, kalium, natrium, dan seng (zinc). Konsumsi secara t eratur, dapat menghindarkan kita dari kekurangan unsur vitamin dan mineral. BAWANG MERAH Bawang merah merupakan tanaman berumbi lapis, tinggi 60    1,20 cm, umbi lapis  berkembang baik, berbentuk bu lat telur, bulat atau bulat pipih tertekan; bentuk dan besarnya sangat bervariasi dengan tebal 4    15 cm, dengan atau tanpa umbi lapistambahan. Daun roset, akar lebih pendek dari ibu tangkai bunga payung, tangkai bunga 3kali panjang mahkota  bunga atau lebih, kepala oval sampai bulat me manjang dantumpul, dengan garis tengah  berwarna hijau di bagian tengahnya p utih kehijauan atauviolet, panjang 4-6 mm. Tang kai  benang sari mempunyai pang kal lebih besar dengan bakal buah tiga ruangan.Tan aman ini  berasal dari Asia Barat yaitu Palestina dan masuk ke Indonesia melalui India. Berikut adalah klasifikasi tanaman bawang merah. (Prabowo, 2007)

Bawang Merah Dan Bawang Putih Merupakan Komoditi Pertanian Yang Banyak Dibutuhkan Penduduk Di Dunia

Embed Size (px)

Citation preview

Bawang merah dan bawang putih merupakan komoditi pertanian yang banyak dibutuhkan penduduk di dunia, terutama dimanfaatkan sebagai bahan penambah penyedap atau pewangi beberapa jenis makanan. Sekarang ada orang yang memanfaatkannya dalam bentuk hasil olahan, seperti acar (pickle), tepung dan makanan dalam kaleng. Berbagai makanan sehari-hari yang menjadi nikmat dan sehat karena keberadaan kedua tumbuhan ini. Di balik kelezatan kedua bawang tersebut, ternyata terdapat zat yang dapat membantu sel tubuh manusia dapat bekerja secara optimal.

Bawang merah berasal dari tanaman Allium cepa suku Amaryllidaceae. Secara empiris, bawang merah dipakai untuk mengatasi berbagai gangguan kesehatan, termasuk sakit tenggorokan, penyakit kulit, keropos tulang, diabetes, kolesterol tinggi. Berbagai hasil penelitian menunjukkan peran bawang merah dalam menurunkan risiko terkena berbagai jenis kanker. Konsumsi bawang merah dalam jumlah sedang diyakini dapat mengatasi jenis kanker usus bagian bawah, ovarium, dan larings.

Bawang putih memiliki nama ilmiah Allium sativum dari suku Amaryllidaceae. Bawang putih dipercaya bisa menurunkan kadar kolesterol sehingga bisa menghindarkan manusia dari serangan jantung, dan stroke, serta memperbaiki sirkulasi darah. Bawang putih juga diyakini menurunkan kadar lemak darah. Berbagai penelitian pernah dilakukan terhadap senyawa alisin yang diekstraksi dari bawang putih. Hasilnya, terjadi penurunan lipid alias lemak. Namun, alisin hanya dijumpai pada serbuk bawang putih dan bawang putih segar saja. Sementara, minyak bawang putih tidak mengandung senyawa berkhasiat itu.

Di dalam bawang merah dan putih dijumpai zat aktif yang mengandung unsur sulfida, terutama dalam bentuk sistein. Senyawa S-alkil sistein sulfoksida tersebut terurai menjadi berbagai senyawa tiosulfinat dan polisulfida oleh kerja enzim alinase. Kedua produk dekomposisi itu bersifat mudah menguap dan mempunyai aktivitas antidiabetes, antibiotik, hipokolesterolemia, fibrinolitik aktivitas biologik, dan lain-lain. Terdapat juga senyawa golongan peptida yang mengandung sulfur dan bersifat tidak menguap, serta protein yang mempunyai berbagai aktivitas. Tetapi yang terpenting untuk diketahui adalah bawang merupakan sumber senyawa polifenol yang luar biasa, termasuk di dalamnya senyawa flavonoid. Senyawa polifenol inilah yang berkhasiat sebagai antioksidan. Kandungan nutrisi bawang merah cukup kaya. Dalam 100 gram bawang mentah terdapat vitamin E, K, kalsium, zat besi, magnesium, fosfor, kalium, natrium, dan seng (zinc). Konsumsi secara teratur, dapat menghindarkan kita dari kekurangan unsur vitamin dan mineral.BAWANG MERAH

Bawang merah merupakan tanaman berumbi lapis, tinggi 60 1,20 cm, umbi lapis berkembang baik, berbentuk bulat telur, bulat atau bulat pipih tertekan; bentuk dan besarnya sangat bervariasi dengan tebal 4 15 cm, dengan atau tanpa umbi lapistambahan. Daun roset, akar lebih pendek dari ibu tangkai bunga payung, tangkai bunga 3kali panjang mahkota bunga atau lebih, kepala oval sampai bulat me manjang dantumpul, dengan garis tengah berwarna hijau di bagian tengahnya putih kehijauan atauviolet, panjang 4-6 mm. Tangkai benang sari mempunyai pangkal lebih besar dengan bakal buah tiga ruangan.Tanaman ini berasal dari Asia Barat yaitu Palestina dan masuk ke Indonesia melalui India. Berikut adalah klasifikasi tanaman bawang merah. (Prabowo, 2007)

Pada garis besarnya dikenal 2 jenis bawang merah yaitu bawang merah biasa (Alliumascolanum) dan bawang merah bombay (Allium cepa L.). Allium ascolonicum dikenaldengan bawang merah blambangan merupakan jenis bawang merah yang banyak digunakan.

Senyawa Aktif Bawang Merah Allisin dan AlliinAlliin berupa hemihidrat yang tidak berwarna C6H11NO2S.H2O bentuk jarumtumpul yang diperoleh dari hasil rekristalisasi menggunakan pelarut aseton. Titik leburnya 164-166oC (dengan mengeluarkan gas), praktis larut dalam air.Allisin dan Alliin bersifat hipolipidemik, yaitu dapat menurunkan kadar kolesteroldarah. Mengonsumsi satu suing bawang merah segar dapat meningkatkan kadalkolesterol baik (HDL) sebesar 30 %. Senyawa ini juga berfungsi sebagaiantiseptik, yaitu menghambat pertumbuhan mikroorganisme. FlavonoidBahan aktif ini dikenal sebagai antiinflamasi atau anti radang. Jadi, bawangmerah bisa digunakan untuk menyembuhkan radang hati (hepatitis), radang sendi(arthritis), radang tonsil (tonsillitis), radang pada cabang tenggorokan (bronchitis),serta radang anak telinga (atitis media). Flavonoid juga berguna sebagai bahanantioksidan alamiah, sebagai bakterisida, dan dapat menurunkan kolesterol jahat(LDL) dalam darah secara efektif Alilpropil disulfideSeperti flavonoid, senyawa ini juga bersifat hipolipidemik atau mampumenurunkan kadar lemak darah. Khasiat lainnya yaitu sebagai antiradang.Kandungan sulfur dalam bawang merah sangat baik untuk mengatasi reaksiradang, terutama radang hati, bronchitis, maupun kongesti bronchial FitosterolFitosterol adalah golongan lemak yang hanya bisa diperoleh dari minyak tumbuh-tumbuhan atau yang lebih dikenal sebagai lemak nabati. Jenis lemak ini cukupaman untuk dikonsumsi, termasuk oleh para penderita penyakit kardiovaskuler.Oleh karena itu, penggunanya justru akan menyehatkan jantung. FlavonolFlavonol bersama kuersetin dan kuersetin glikosida, memiliki efek farmakologissebagai bahan antibiotic alami. Hal ini dikarenakan kemampuannya untuk menghambat pertumbuhan virus, bakteri, maupun cendawan. Senyawa ini jugamampu bertindak sebagai antikoagulan dan anti kanker. PektinBahan ini merupakan golongan polisakarida yang sukar dicerna. Oleh karena itu,seperti pada flavonoid, pektin bersifat menurunkan kadar kolesterol. Senyawa ini juga mempunya kemampuan mengendalikan pertumbuhan bakteri. SaponinSaponin termasuk senyawa penting dalam bawang merah, yang memiliki cukup banyak khasiat. Senyawa ini berperan sebagai antikoagulan, yang berguna untuk mencegah penggumpalan darah. Saponin juga dapat berfungsi sebagaiekspektoran, yaitu mengencerkan dahak. Tripropanal sulfoksidaKetika umbi bawang merah diiris atau dilukai, akan keluar gas tripropanalsulfoksida. Gas ini termasuk salah satu senyawa aktif eteris dalam bawang merahyang menyebabkan keluarnya air mata (lakrimator). Agar mata tidak pedih dan berair saat mengiris bawang merah, simpanlah bawang merah dalam lemari pendingin selama kurang lebih 30 menit. Bersamaan dengan keluarnya tripropanalsulfoksida, akan muncul pula bau menyengat yang merupakan aroma khas bawang merah.Bau ini berasal dari senyawa propil disulfide dan propilmetildisulfide. Ketika bawang merah ditumis atau digoreng, senyawa ini menebarkanaroma harum. Baik tripropanal sulfoksida, propil disulfida, maupun propilmetil disulfide dapat berfungsi sebagai stumulansia atau perangsang aktivitas fungsiorgan-organ tubuh. Jadi, senyawa-senyawa ini sangat berguna untuk merangsangfungsi kepekaan saraf maupun kerja enzim pencernaan.