11
KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Biologi dan Fisika. Adapun makalah ini mengenai Bioakustik. Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan karena faktor batasan pengetahuan penyusun, maka saya dengan senang hati menerima kritik serta saran – saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga hasil dari penyusunan makalah ini dapat dimanfaatkan bagi generasi mendatang, khususnya mahasiswa/mahasiswi D-III keperawatan Sumbawa. Akhir kata, melalui kesempatan ini kami penyusun makalah mengucapkan banyak terimakasih. Palembang, 16 Oktober 2013

BBioakusti

Embed Size (px)

Citation preview

KATA PENGANTARDengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Biologi dan Fisika. Adapun makalah ini mengenai Bioakustik.Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan karena faktor batasan pengetahuan penyusun, maka saya dengan senang hati menerima kritik serta saran saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.Semoga hasil dari penyusunan makalah ini dapat dimanfaatkan bagi generasi mendatang, khususnya mahasiswa/mahasiswi D-III keperawatan Sumbawa.Akhir kata, melalui kesempatan ini kami penyusun makalah mengucapkan banyak terimakasih.

Palembang, 16 Oktober 2013

Penulis

DAFTAR ISIHALAMAN JUDULKATA PENGANTARDAFTAR ISIBAB 1. PENDAHULUANI.1. Latar BelakangI.2. Rumusan Masalah BAB 2. PEMBAHASAN1. GetaranI.1. Pengertian GetaranI.2. Hukum Kekekalan Energi Mekanik pada Getaran2. Gelombang2.1 Definisi dan Klasifikasi Gelombang2.2 Jenis-jenis Gelombang2.3 Superposisi, Interferensi dan Difraksi2.4 Energi Gelombang2.5 Hubungan Gelombang Cahaya dengan Gelombang Elektromagnetik2.6 Aplikasi Gelombang2.7 Proses Diagnosis menggunakan USG3. Gelombang Bunyi 3. 1. Ultrasonik Dalam Bidang Kedokteran3. 2. Bising 3. 3. Vibrasi BAB 3. PENUTUP3.1KESIMPULAN3.2SARAN

DAFTAR PUSTAKA

BAB IPENDAHULUAN

l.1. LATAR BELAKANGGelombang bunyi timbul akibat terjadi perubahan mekanik pada zat gas, zat cair atau zat padat yang merambat ke depan dengan kecepatan tertentu. Gelombang bunyi merupakan vibrasi atau getaran dari molekul molekul zat dan saling beradu satu sama lain dimana zat tersebut terkoordinasi menghasilkan gelombang serta mentransmisikan energi tanpa disertai perpindahan partikel. Gelombang bunyi dapat menjalar secara transversal atau longitudinal.Bunyi berhubungan dengan indra pendengaran yaitu fisiologi telinga. Telinga berfungsi secara efisien untuk mengubah energi getaran dari gelombang menjadi sinyal listrik yang dibawa ke otak melalui syaraf. Telinga manusia merupakan detektor bunyi yang sangat sensitif. Bising didefinisikan sebagai bunyi yang kehadirannya tidak dikehendaki dan dianggap mengganggu pendengaran. Bising dapat berasal dari bunyi atau suara yang merupakan aktivitas alam seperti bicara, pidato, tertawa dan lain lain. Bising juga dapat berasal dari bunyi atau suara buatan manusia seperti bunyi mesin kendaraan dan mesin mesin yang ada di pabrik. Untuk menilai bunyi sebagai bising sangatlah relatif. Misalnya musik di tempat tempat diskotik, bagi orang yang biasa mengunjungi tempat itu tidaklah merasa suatu kebisingan, tetapi bagi orang orang yang tidak pernah berkunjung di tempat diskotik akan merasa suatu kebisingan yang mengganggu.

Rumusan Masalah

BAB IIPEMBAHASANA. BunyiSuatu perubahan mekanik terhadap zat gas, zat cair atau zat padat sering menimbulkan gelombang bunyi. Gelombang bunyi ini merupakan vibrasi getaran dari molekul zat dan saling beradu satu sama lain namun demikian zat tersebut terkoordinasi menghasilkan gelombang serta mentransmisikan energi bahkan tidak pernah terjadi pemindahan partikel.Berbicara, tergantung pada substansi yang menjalar apabila suara mencapai tapal batas maka suara tersebut akan terbagi dua yaitu sebagian energi ditransmisikan / diteruskan dan sebagian direfleksikan (dipantulkan).Suatu penelitian mengenai terjadinya penjalaran bunyi, mendeteksi serta penggunaan bunyi sangat penting untuk mengetahui lebih lanjut akan pengalihan energi mekanik.Binatang mempergunakan suara untuk memperoleh perubahan informasi dan untuk medeteksi lokasi dari suatu objek. Misalnya ikan lumba-lumba , kelelawar, menggunakan suara untuk mengemudi dan menentukan lokasi makanan apabila cahaya tidak cukup untuk pengamatan. Manusia berusaha menggunakan suara sebagai pengganti cahaya bahkan sinar X. gema dipergunakan pengemudi pada kedalaman air dan pengamatan sedangkan ultrasonic atau frekwensi tinggi bunyi dipergunakan untuk diagnosis dan pengobatan.Bunyi yang berfrekwensi rendah dipergunakan dalam penelitian geofisik

B. GELOMBANG BUNYI DAN KECEPATANGelombang bunyi timbul akibat terjadi perubahan mekanik pada gas, zat cair atau gas yang merambat kedepan dengan kecepatan tertentu. Gelombang bunyi ini menjalar secara transversal atau longitudinal, lain dengan cahaya hanya menjalar secara transversal saja.Pada suatu percobaan, apabila terjadi vibrasi dari suatu bunyi maka akan terjadi suatu peningkatan tekanan dan penurunan tekanan pada tekanan atmosfir, peningkatan tekanan ini disebut kompresi sedangkan penurunan tekanan disebut rarefaksi (peregangan).Bunyi mempunyai hubungan antara frekuensi vivrasi (f), panjang gelombang (), dan kecepatan (V).

C. SUMBER BUNYISumber bunyi dapat berupa benda-benda yang bergetar sedangkan setiap benda yang bergetar belum tentu merupakan sumber bunyi. Sumber bunyi yang jumlah getarannya sama untuk tiap satuan waktu akan menghasilkan nada.Terdapat beberapa sumber bunyi diantaranya adalah : senar, pipa organa dan garpu tala.Senar ( dawai / tai )Getaran yang terjadi pada senar yangt kedua ujungnya terikat merupakan sumber bunyi. Frekuensi senar yang kedua ujungnya terikat adalah :Berbanding terbalik dengan panjang senarBerbanding lurus dengan akar kuadrat tegangan senarBerbanding terbalik dengan akar kuadrat massa jenis bahan senarBerbanding terbalik dengan akar kuadrat luas penampang senarPerbandingan frekuensi nada dasar dan nada-nada atas suatu senar yang kedua ujungnya terikat merupakan perbandingan bilangan-bilangan bulat positif.Pipa organa ( kolom udara )Di dalam kolom udara terdapat molekul-molekul udara yang merupakan sumber bunyi. Kolom udara yang paling sederhana adalah pipa organa. Pipa orgaan dibagi menjadi pipa organa terbuka dan pipa organa tertutup.Pipa organa terbuka adalah sebuah kolom udara yang kedua ujung penampangnya terbuka. Untuk ujung pipa terbuka, udara bebas bergerak sehingga pada ujung pipa selalu terjadi perut. Di dalam pipa organa terbuka, banyak perut sama dengan banyak simpul ditambah satu.Pipa organa tertutup adalah sebuah kolom udara yang salah satu ujungnya tertutup dan ujung lainnya terbuka. Pada ujung pipa yang selalu tertutup, udara tidak bebas bergerak sehingga pada ujung pipa selalu terjadi simpul. Dalam pipa organa tertutup, banyak perut sama dengan banyak simpul.Garpu talaJika garpu tala dipukul, maka garpu tala tersebut akan bergetar dan menghasilkan bunyi. Frekuensi bunyi dihasilkan oleh garpu tala tergantung dari : bentuknya, besarnya dan bahan garpu tala tersebut.

D. MENDETEKSI BUNYIUntuk mendeteksi bunyi perlu mengkonversikan gelombang bunyi bentuk vibrasi sehingga dapat dianalisa frekwensi dan intensitasnya. Untuk perubahan ini diperlukan alat mikrofon dan telinga manusia.Alat mikrofon merupakan transduser yang memberi respon terhadap tekanan bunyi (sound pressure0 dan menghasilkan isyarat/signal listrik.Mikrofon yang banyak digunakan adalah mikrofon kondensor. Pemilihan mikrofon ini sangat penting oleh karena berguna untuk mendeteksi kebisingan lingkungan perusahaan (merupakan medan difus segala arah atau medan bebas) disamping itu perlu diperhatikan faktor kecepatan angina, cuaca oleh karena sangat mempengaruhi pada mikrofon

E. PEMBAGIAN FREKUENSI BUNYIBerdasarkan frekuensi maka bunyi dibedakan dalam 3 daerah frekuensi yaitu :a.0 16 Hz (20 Hz) : Daerah infrasonic, yang termasuk getaran tanah, gempa bumi. b. 16 20.000 Hz : Daerah sonik, yaitu daerah yang termasuk frekuensi yang dapat didengar (audiofrekuensi). c.Di atas 20.000 Hz : Daerah ultrasonik.ARTI DALAM PEMBAGIAN BUNYIPembagian frekuensi bunyi mempunyai arti dalam hal pengobatan, diagnosis, nyeri yang ditimbulkan. Untuk mengetahui lebih jelas akan diutarakan sebagai berikut :a. Frekuensi bunyi antara 0 16 Hz (infrasound).Frekuensi 0 16 Hz ini biasanya ditimbulkan oleh getaran tanah, getaran bangunan maupun truk mobil. Vibrasi yang ditimbulkan oleh truk mobil biasanya mempunyai frekuensi sekitar 1 16 Hz.b. Frekuensi antara 16 20.000 Hz (frekuensi pendengaran).Data hasil percobaan diperoleh kepekaan telinga terhadap frekuensi bunyi antara 16 4.000 Hzc.Frekuensi di atas 20.000 Hz.Frekuensi di atas 20.000 Hz disebut ultrasonik/bunyi ultra. Frekuensi ini dalam bidang kedokteran dipergunakan dalam 3 hal pengobatan, destruktif/penghancuran dan diagnosis.

F. INTENSITAS BUNYIEnergi gelombang bunyi ada 2 yaitu : energi potensial dan energi kinetic. Intensitas gelombang bunyi (I) yaitu energi yang melewati medium 1 m2/detik atau watt/m2. Apabila dinyatakan dalam rumus :I = v A2 (2 f)2 = Z (A)2 = massa jenis medium (Kg/m3) v = kecepatan bunyi (m/detik) v = Z = impedansi Akustik A = maksimum amplitudo atom atom/molekul. f = frekuensi W = 2 f = frekuensi sudutIntensitas (I) dapat pula dinyatakan sebagai berikut : I = Po2/ 2 zPo = perubahan tekanan maksimum (N/m2)

G. SKALA DESIBEL (NINEAU BUNYI)Alexander Graham Bell (1847-1922) guru besar fisiologi di boston, adalah penemu telpon tahun 1876, melakukan penelitian terhadap suara dan pendengaran, beliau mengatakan suatu bell (nineau suara) = 10 Log I. apabila diperoleh intensitas suatu bunyi adalah 10 kali intensitas yang lainnya, maka IIo = 10.Intensitas yang lainnya maka 1/Io = 10Oleh karena bell merupakan unit yang besar sehingga dipakai decibel (dB). Hubungannbell dengan decibel dinyatakan 1 bell = 10 dB. Telah diketahui bahwa intensitas (I) berbanding langsung dengan P2 maka perbandingan antara tekanan dari dua bunyi dapat dinyatakan sebagai berikut :10 10 Log P22/P12 = 2010 Log P2/P1Rumus ini menunjukkan nilai decibel (dB) yang dipergunakan untuk membandingkan dua tekanan bunyi dalam medium yang sama.