2
. Beberapa obat dapat menyebabkan pigmentasi pada oral mukosa. Pigmentasi bisa berukuran besar dan terlokalisasi biasanya pada palatum keras. Atau dapat berbentuk multiform, di sekitar melut. Lesi ini berbentuk datar . obat yang biasanya dikeluakan menyebabkan penyakit ini adalah quinoline, hydroxyquinoline, dan amodiaquine antimalarials. Pathophysiology Etiologin dari pigmentasi ini adalah disebabkan oleh karena alergi terhadap obat. Namun kadang juga dimedikasi oleh adanya reaksi imunologi. Pathogenesis dari dispigmentasi karena obat ini ada 3 kategori, antara lain yaitu. (1) epidermis obat atau metabolit obat terdoposit didalam dermis dan epidermis (2) peningkatan poduksi melanin dengan atau tanpa peningkatan jumlah melanosit aktif (3) postinflamasi akibat obat menyababkan perubahan pada kulit . kadang –kadang hipopigmentasi kimiawi juga terjadi pada mekanisme patologi, hal ini disebabkan karena pengurangan jumlah melonosit blockade enzim dan melanogenesis dan inhibisi transfer melanoma. Antimalarials[2 ] Hiperpigmentasi merupakan efek samping yang paling sering diakibatkan oleh obat ini. Obat ini merupakan penghambat yang paling kuat untuk malaria, antiinflamasi dan immunodullating yang sering digunakan untuk mengobati penyakit autoimun seperti lupus,

Beberapa Obat Dapat Menyebabkan Pigmentasi Pada Oral Mukosa

Embed Size (px)

DESCRIPTION

pigmentasi oral mukosa

Citation preview

Page 1: Beberapa Obat Dapat Menyebabkan Pigmentasi Pada Oral Mukosa

.

Beberapa obat dapat menyebabkan pigmentasi pada oral mukosa. Pigmentasi bisa berukuran

besar dan terlokalisasi biasanya pada palatum keras. Atau dapat berbentuk multiform, di sekitar

melut. Lesi ini berbentuk datar . obat yang biasanya dikeluakan menyebabkan penyakit ini

adalah quinoline, hydroxyquinoline, dan amodiaquine antimalarials.

Pathophysiology

Etiologin dari pigmentasi ini adalah disebabkan oleh karena alergi terhadap obat. Namun kadang

juga dimedikasi oleh adanya reaksi imunologi.

Pathogenesis dari dispigmentasi karena obat ini ada 3 kategori, antara lain yaitu.

(1) epidermis obat atau metabolit obat terdoposit didalam dermis dan epidermis

(2) peningkatan poduksi melanin dengan atau tanpa peningkatan jumlah melanosit aktif

(3) postinflamasi akibat obat menyababkan perubahan pada kulit . kadang –kadang

hipopigmentasi kimiawi juga terjadi pada mekanisme patologi, hal ini disebabkan karena

pengurangan jumlah melonosit blockade enzim dan melanogenesis dan inhibisi transfer

melanoma.

Antimalarials[2 ]

Hiperpigmentasi merupakan efek samping yang paling sering diakibatkan oleh obat ini. Obat ini

merupakan penghambat yang paling kuat untuk malaria, antiinflamasi dan immunodullating

yang sering digunakan untuk mengobati penyakit autoimun seperti lupus, rematoid atritis dan

untuk obat antimalarial. Biasanya pigmentasi akan terjadi setelah 4 bulan mengkonsumsi obat

ini. Discoloration biasanya terbentukpada daerah pretibial dari ektremitas bawah namun dapat

juga terbentuk pada kuku, hidung, pipi, jidat, telinga dan mukosa oral( biasanya pada palatum

keras).lesi utama berupa macula dan kemudian menjadi patches yang besar, secara histologis

diskolorisasi ini berasal dari melanin dan hemosiderin yang mengumpul pada dermis. Pigmentasi

obat ini akan ilang secara perlahan setelah menghentikan pemakaian obat 1-4 bulan.

Dapus

Moghadam BK, Gier RE. Melanin pigmentation disorders of

the skin and oral mucosa. Compendium 1991;12:14,16–20.