Click here to load reader

Bedah Umum

Embed Size (px)

DESCRIPTION

appendiks ppt

Citation preview

APPENDISITIS PERFORASI

Disusun oleh :Jesika Wulandari

Pembimbing :dr. Toni Agus Setiono, Sp.BAPPENDISITIS PERFORASI

IDENTITASNama : An. RPPUsia: 6 tahunJenis Kelamin : laki-lakiAgama: IslamPendidikan: SDPekerjaan: -Status: Belum MenikahAlamat: Jl. Andora I No. 63, Jakarta Selatan

ANAMNESISAnamnesis dilakukan secara Autoanamnesis dan Alloanamnesis tanggal 14 Juli 2014 di IGD RSUP Fatmawati pukul 17.00

KELUHAN UTAMANyeri pada seluruh perut sejak 13 jam SMRS

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANGPasien datang ke IGD dengan keluhan nyeri pada seluruh perut sejak 13 jam SMRS. Awalnya nyeri dirasakan di ulu hati lalu berpindah ke perut kanan bawah. Kini nyeri dirasakan pada seluruh perut. Pasien mengeluh mual dan tidak nafsu makan sejak timbul keluhan, dan terdapat muntah sebanyak 3x. Pasien juga mengeluh demam. Riwayat trauma pada perut disangkal. BAB cair 1x, BAK tidak ada keluhan.

RIWAYAT PENYAKIT DAHULUPasien tidak pernah mengeluh seperti ini sebelumnya. Riwayat HT(-), DM (-), Alergi (-)

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGATidak ada anggota keluarga yang mengeluh keluhan yang sama. Riwayat HT, DM, Alergi dalam keluarga (-)

RIWAYAT PENGOBATANTidak ada

PEMERIKSAAN FISIKKEADAAN UMUMTANDA VITALKesan sakit : Tampak sakit sedangKesadaran : Compos MentisTinggi Badan : 120 cmBerat Badan : 20 kg

TD : 100/80mmHgNadi : 104x/menitRR : 18x/menitSuhu : 37,5 C

STATUS GENERALISKepala : normocephaliWajah : simetris, tidak ada oedemMata : sklera ikterik -/- , konjungtiva anemis -/-, pupil bulat isokor(+/+), reflek cahaya langsung +/+, reflek cahaya tidak langsung +/+Telinga : normotia, tampak adanya serumenHidung : tampak tidak ada deformitas, tidak tampak adanya sekretMulut : bibir tidak kering dan tidak sianosis, oral higiene baikLeher : pembesaran KGB (-)

ParuInspeksi:simetris statis dan dinamis, tipe thorako-abdominal, retraksi sela iga (-) Palpasi: Vocal fremitus simetris sama kuatPerkusi: sonor di kedua lapang paruAuskultasi: vesikuler, ronchi -/-, wheezing -/-JantungInspeksi : ictus cordis tidak terlihatPalpasi: ictus cordis teraba pada ICS V linea midclavicularis kiriAuskultasi : BJ I dan II reguler, murmur (-), gallop (-)Abdomen : (lihat status lokalis)Ekstremitas : Akral hangat, CRT < 2 detik

STATUS LOKALISInspeksi: Perut datar, tidak ada jejasAuskultasi: Bising Usus Palpasi: Defans muskular (+), nyeri tekan dan nyeri lepas pada titik Mc Burney (+), Rofsing Sign (+), Psoas sign (-), Obturator Sign (+)Perkusi: Tidak dapat dilakukan

RT: TSA baik, ampula tidak kolaps, mukosa licin, nyeri tekan jam 9-11Sarung tangan : feses (+), darah (-), lendir (-)

PEMERIKSAAN PENUNJANGPemeriksaanHasilNilai NormalHemoglobin9,0 g/dl13,5-18 g/dlHematokrit29%40-50 %Lekosit17.000/ul4.000-11.000/ulTrombosit415.000/ul150.000-450.000/ulAPTT26,833,6-43,8PT12,912,1-14,5SGOT25 U/I0-34 U/ISGPT11 U/I0-40 U/IUreum13 mg/dl0-48 mg/dlKreatinin0,3 mg/dl0-0,9 mg/dlGDS119 mg/dl60-100 mg/dl

RESUMEAnak laki-laki usia 6 tahun datang dengan keluhan nyeri pada seluruh perut sejak 13 jam SMRS. Awalnya nyeri dirasakan pada ulu hati lalu berpindah ke perut kanan bawah dan menyebar ke seluruh perut. Terdapat mual, penurunan nafsu makan, muntah 3x, serta demam. Pada pemeriksaan fisik didapatkan defans muskuler (+), BU , nyeri tekan dan nyeri lepas pada titik Mc Burney (+), Rofsing Sign (+), Psoas sign (-), Obturator Sign (+). Pada RT didapatkan nyeri tekan pada jam 9-11. Hasil laboratorium didapatkan lekosit 17.000/ul.

DIAGNOSIS KERJA

SUSP. PERITONITIS EC APPENDISITIS AKUT

PEMERIKSAAN ANJURANFoto Polos AbdomenUSG Abdomen

TATALAKSANAMedikamentosa :Cefotaxime 1grOMZ 2x20 mgTramadol 3x500 mgOperatif :Appendiktomi per laparatomi CITO

PROGNOSISAd Vitam: Ad BonamAd Sanationam:Ad BonamAd Fungsionam:Ad Bonam

TINJAUAN PUSTAKA

ANATOMI APPENDIKSBentuk seperti cacing, panjang 2 23 sentimeter (rata-rata 8 sentimeter), diameter 5 10 milimeterApendiks menghasilkan lendir 1-2 ml per hari.

DEFINISIAppendisitis adalah suatu peradangan usus buntu yang umumnya disebabkan oleh sumbatan, dan merupakan penyebab abdomen akut paling sering

ETIOLOGISumbatan lumen appendiks merupakan faktor yang diajukan sebagai faktor pencetus utama. Penyebab sumbatan antara lain, ialah:Timbunan tinja yang keras (fekalit)Hyperplasia jaringan limfoidTumor apendiksBenda asing dalam tubuhCacing askaris

EPIDEMIOLOGIInsidensi apendisitis akut di negara maju lebih tinggi daripada di negara berkembang. Tiga-empat dasawarsa terakhir kejadiannya menurun secara bermakna meningkatnya penggunaan makanan berseratInsidensi tertinggi pada kelompok umur 20-30 tahunInsidensi pada laki-laki dan perempuan umumnya sebanding

22

GEJALA KLINISGejala klasik : nyeri samar-samar dan tumpul di epigastrium sekitar umbilikusMual, muntah, nafsu makan berkurangDalam 2 - 12 jam nyeri akan berpindah ke kuadran kanan bawah, menetap dan diperberat bila berjalan atau batukAnoreksia, malaise dan demam yang tidak terlalu tinggiKadang kontipasi, obstipasi dan diare

PEMERIKSAAN FISIKSuhu sekitar 37,5-38,5 CInspeksi:Tidak ditemukan gambaran spesifikPenonjolan perut kanan bawah bisa dilihat pada abses / massa periapendikulerPalpasi:Nyeri tekan regio iliaka kanan, bisa disertai nyeri lepasDefans muskuler

Mc.Burneys sign Rovsings sign: +iritasi peritonium Blumbergs sign Psoas sign Obturator sign +pada apendisitis letak pelvica Rectal toucher : nyeri colok dubur antara jam 9-11, pada apendisitis intra pelvis

SKOR ALVARADO

TATALAKSANAAppendiktomiAntibiotik dan analgetik

PROGNOSISAngka mortalitas dari apendisitis yang tidak timbul komplikasi sangat rendahApendisitis dengan perforasi, angka mortalitas 0,2%, dan 15 % pada orang tua

TERIMA KASIH