Upload
helmi-purwa-asmoro
View
57
Download
5
Embed Size (px)
DESCRIPTION
teknik pengolahan pangan
Citation preview
LAPORAN PRAKTIKUMFISIOLOGI DAN TEKNOLOGI PASCA PANEN
MODIFIED ATMOSPHERE PACKAGING (MAP) AKTIF
Oleh:Helmi Purwo Asmoro
NIM A1H011046
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANUNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIANPURWOKERTO
2013
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Saat ini permintaan konsumen akan kemasan bahan pangan adalah teknik
pengemasan yang ramah lingkungan, produk yang lebih alami dan tanpa
menggunakan bahan pengawet. Industri-industri pengolahan pangan juga
berusaha untuk meningkatkan masa simpan dan keamanan dari produk. Teknologi
pengemasan bahan pangan yang modern mencakup pengemasan atmosfir
termodifikasi (Modified Atmosfer Packaging/MAP), pengemasan aktif (Active
Packaging) dan Smart Packaging, bertujuan untuk semaksimal mungkin
meningkatkan keamanan dan mutu bahan sebagaimana bahan alaminya.
Pengemasan atmosfir termodifikasi (MAP) adalah pengemasan produk
dengan menggunakan bahan kemasan yang dapat menahan keluar masuknya gas
sehingga konsentrasi gas di dalam kemasan berubah dan ini menyebabkan laju
respirasi produk menurun, mengurangi pertumbuhan mikrobia, mengurangi
kerusakan oleh enzim serta memperpanjang umur simpan. MAP banyak
digunakan dalam teknologi olah minimal buah-buahan dan sayuran segar serta
bahan-bahan pangan yang siap santap (ready-to eat).
Saat ini MAP telah berkembang dengan sangat pesat, hal ini didorong oleh
kemajuan fabrikasi film kemasan yang dapat menghasilkan kemasan dengan
permeabilitas gas yang luas serta tersedianya adsorber untuk O2, CO2, etilen dan
air. Ahli-ahli pengemasan sering menganggap bahwa MAP merupakan satu dari
bentuk kemasan aktif, karena banyak metode kemasan aktif juga memodifikasi
komposisi udara di dalam kemasan bahan pangan. Ide penggunaan kemasan aktif
bukanlah hal yang baru, tetapi keuntungan dari segi mutu dan nilai ekonomi dari
teknik ini merupakan perkembangan terbaru dalam industri kemasan bahan
pangan. Keuntungan dari teknik kemasan aktif adalah tidak mahal (relatif
terhadap harga produk yang dikemas), ramah lingkungan, mempunyai nilai
estetika yang dapat diterima dan sesuai untuk sistem distribusi.
B. Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui dan memahami teknologi tepat guna untuk menekan laju
respirasi dan transpirasi pada produk pertanian dengan atmosfer termodifikasi
(MAP) aktif.
2. Menerapkan teknologi tepat guna dengan atmosfer termodifikasi (MAP) aktif
untuk mempertahankan kesegaran, serta mempertahankan umur simpan
produk pertanian khususnya buah-buahan.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Satu dari metode yang paling efektif dalam pengawetan pangan adalah
mengemas dengan campuran gas yaitu oksigen, karbon dioksida, dan nitrogen.
Pengemasan udara termodifikasi adalah sebuah proses pengemasan bahan pangan
bersama dengan gas atau campuran gas yang mengandung bahan reaktif dan
pelindung. Gas-gas digunakan untuk memindahkan udara bebas ke dalam
pengemas dan mengeliminasi atau mengurangi kemunduran produk yang
berbahaya.
Pengemasan atmosfir termodifikasi (MAP) adalah pengemasan produk
dengan menggunakan bahan kemasan yang dapat menahan keluar masuknya gas
sehingga konsentrasi gas di dalam kemasan berubah dan ini menyebabkan laju
respirasi produk menurun, mengurangi pertumbuhan mikrobia, mengurangi
kerusakan oleh enzim serta memperpanjang umur simpan. MAP banyak
digunakan dalam teknologi olah minimal buah-buahan dan sayuran segar serta
bahan-bahan pangan yang siap santap.
Saat ini MAP telah berkembang dengan pesat, hal ini didorong oleh
kemajuan fabrikasi film kemasan yang dapat menghasilkan kemasan dengan
permeabilitas gas yang luas serta tersedinya adsorber O2, CO2, etilen dan air.
Ahli-ahli pengemasan sering menganggap bahwa MAP merupakan satu dari
bentuk kemasan aktif, karena banyak metode kemasan aktif juga memodifikasi
komposisi udara di dalam kemasan bahan pangan. Ide penggunaan kemasan aktif
bukanlah hal yang baru, tetapi keuntungan dari segi mutu dan nilai ekonomi dari
teknik ini merupakan perkembangan terbaru dalam industri kemasan bahan
pangan. Keuntungan dari teknik kemasan aktif adalah tidak mahal (relatif
terhadap harga produk yang dikemas), ramah lingkungan, mempunyai nilai
estetika yang dapat diterima dan sesuai untuk sistem distribusi.
Metode pengemasan yang cukup baik saat ini adalah dengan mengatur kadar
oksigen yang tinggi. Hasil dari penelitian di Eropa dari riset CCRA pada awal
tahun 1995 menunjukan bahwa pengemasan MAP dengan kadar O2 yang tinggi
sangat efektif dalam menghambat perubahan warna enzymic, mencegah reaksi
fermentasi anaerob, dan mengurangi kerugian kelembapan serta menghambat
pertumbuhan mikrobia.
III. METODOLOGI
A. Alat dan Bahan
1. Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu :
a. Pisau
b. Alas potong
c. sterofoam
d. Hand wapper
e. Pompa vakum
f. Alat pencampur oksigen
g. Isolasi
2. Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu :
a. Buah melon
b. Komposisi gas O2 (20%), CO2 (10%) dan N2 (70%)
c. Komposisi gas O2 (70%), CO2 (20%) dan N2 (10%)
B. Prosedur Kerja
Cara kerja dalam pelaksanaan praktikum kali ini yaitu :
1. Bahan pangan dikupas dan diberikan dari kulit arinya
2. Bahan pangan diletakkan pada sterofoam
3. Sterofoam dikemas dengan hand wrapper
4. Udara yang ada pada kemasan di vakumkan dengan pompa vakum
5. Campurkan gas yang diinginkan dimasukkan dengan menusukkan jarum ke
dalam kemasan, dengan komposisi gas O2 (20%), CO2 (10%), N2 (70%) dan
Komposisi gas O2 (70%), CO2 (20%), N2 (10%)
6. Masukkan ke dalam refrigerator
7. Amati warna dan kebusukan selama 1 minggu pada hari ke 0, 2, 4, dan 6.
8. Mencatat hasil pengamatan.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Tabel Pengamatan
Wadah KeteranganPengamatan hari ke-0 2 4 6
AWarna Putih
kehijauanPutih kehijauan
Putih kehijauan
Putih kehijauan
Tekstur Segar, keras Segar, keras Segar, keras Segar, agak lunak
B
Warna Putih kehijauan
Putih kehijauan
Putih kehijauan
Putih kehijauan, pucat
TeksturSegar, keras Segar, keras Segar, keras
Tidak segar, agak lunak
Keterangan :
A = Komposisi gas O2 (20%), CO2 (10%) dan N2 (70%)
B = Komposisi gas O2 (70%), CO2 (20%) dan N2 (10%)
B. Pembahasan
Teknologi pengemasan bahan pangan yang modern mencakup termodifikasi
(Modified Atmosfer Packaging/MAP), pengemasan aktif (Active Packaging) dan
Smart Packaging, bertujuan untuk semaksimal mungkin meningkatkan keamanan
dan mutu bahan sebagaimana bahan alaminya. Pengemasan atmosfir termodifikasi
(MAP) adalah pengemasan produk dengan menggunakan bahan kemasan yang
dapat menahan keluar masuknya gas sehingga konsentrasi gas di dalam kemasan
berubah dan ini menyebabkan laju respirasi produk menurun, mengurangi
pertumbuhan mikrobia, mengurangi kerusakan oleh enzim serta memperpanjang
umur simpan. MAP banyak digunakan dalam teknologi olah minimal buah-
buahan dan sayuran segar serta bahan-bahan pangan yang siap santap (ready-to
eat).
Saat ini MAP telah berkembang dengan sangat pesat, hal ini didorong oleh
kemajuan fabrikasi film kemasan yang dapat menghasilkan kemasan dengan
permeabilitas gas yang luas serta tersedianya adsorber untuk O2, CO2, etilen dan
air. Ahli-ahli pengemasan sering menganggap bahwa MAP merupakan satu dari
bentuk kemasan aktif, karena banyak metode kemasan aktif juga memodifikasi
komposisi udara di dalam kemasan bahan pangan. Ide penggunaan kemasan aktif
bukanlah hal yang baru, tetapi keuntungan dari segi mutu dan nilai ekonomi dari
teknik ini merupakan perkembangan terbaru dalam industri kemasan bahan
pangan. Keuntungan dari teknik kemasan aktif adalah tidak mahal (relatif
terhadap harga produk yang dikemas), ramah lingkungan, mempunyai nilai
estetika yang dapat diterima dan sesuai untuk sistem distribusi.
Kekurangan dan kelebihan MAP diantaranya adalah sebagai berikut :
Pengemasan secara MAP menawarkan banyak keuntungan, termasuk: (1)
kemampuan untuk mengakses ke pasaran baru, (2) memperpanjang usia
penyimpanan,(3) mengurangi bahan sisa, (4) meningkatkan kualitas penampilan
dan wujud,(5) meningkatkan produktivitas, dan (6) mengurangi kebutuhan akan
bahan-bahan pengawet buatan (Freshline 2008). Kelebihan MAP yang paling
menonjol adalah mempunyai umur simpan yang lebih lama. Pada Tabel 2
disajikan beberapa kelebihan dan kekurangan MAP.
Kelebihan :
1. Memperpanjang umur simpan sampai sekitar 50-400%
2. Mengurangi kerugian ekonomi karena umur simpan yang lebih panjang
3. Mengurangi biaya distribusi, jarak distribusi yang lebih jauh
4. Menghasilkan produk dengan kualitas tinggi
5. Pemisahan yang lebih mudah pada produk yang diiris
6. Bagian-bagian dapat dikontrol
7. Presentasi produk yang lebih terimprovisasi-penampakan yang jelas dari
produk karena kemasan yang transparan
8. Sedikit atau tidak membutuhkan bahan tambahan pangan kimia
9. Kemasan yang tertutup, penghalang untuk rekontaminasi produk
10. Tidak berbau dan merupakan kemasan yang praktis
Kekurangan :
1. Penambahan biaya
2. membutuhkan pengontrolan suhu
3. Formulasi gas yang berbeda untuk setiap jenis produk
4. Menggunakan peralatan yang special dan adanya latihan
5. Memerlukan keamanan pangan
6. Memperbesar volume kemasan mempengaruhi biaya transport dan
memperbesar tempat untuk display
7. Kerugian apabila kemasan telah terbuka atau rusak
8. Penyerapan CO2 ke dalam makanan dapat menyebabkan kemasan pecah.
Mekanisme Modified Athmosphere Packaging (MAP) aktif pada praktikum
kali ini yaitu dengan mengatur kondisi kandungan udara di dalam pengemas
sedemikian rupa dengan komposisi gas nitrogen 70% oksigen 20%, dan karbon
dioksida 10%. Untuk MAP tinggi oksigen komposisinya adalah sebagai berikut,
nitrogen 10% oksigen 70%, dan karbon dioksida 20%, sehingga dapat
memperpanjang umur simpan bahan pangan. Belimbing diletakkan pada
styrofoam lalu dikemas dengan strecth film. Lalu udara pada kemasan di vacum
kan, setelah itu baru diberi komposisi gas sesuai keinginan. Kemasan ditempatkan
pada suhu rendah, kemudian mengamatinya selama enam hari.
Mekanisme MAP Pasif dalam praktikum dengan cara menempatkan
belimbing pada Styrofoam dan melapisinya dengan strecth film kemudian
disimpan dalam suhu ruang dan suhu rendah selama tujuh hari. Pelapisan strecth
film bertujuan untuk melindungi produk dan mengurangi laju difusi udara
didalamnya.
Ada berbagai macam komposisi yang tepat dalam berbagai produk pangan
diantarannya adalah
1. Untuk menjaga kesegaran produk daging digunakan campuran gas yang terdiri
dari 60%-70% gas karbon dioksida, 30%-40% gas nitrogen, dan 0,3%-0,5%
gas CO (CO2 tinggi /CO rendah).
2. MAP dengan 80/20 CO2/N2 adalah perlakuan terbaik pada sosis ayam segar.
Modified atmosphere ini mengendalikan pertumbuhan mikroba mesofil aerob.
Dalam kondisi modified atmosphere, laju pertumbuhan mesofil lambat dan
jumlahnya dapat dikendalikan. Perlu dilakukan pengujian lanjut atau optimasi
konsentrasi gas yang tepat di MAP sehingga dapat diterapkan untuk berbagai
macam produk.
3. Perlakuan dengan kombinasi 2% O2 dan 3% CO2 dan N2 95% menghasilkan
buah tomat dengan tingkat keawetan yang lebih tinggi dibandingkan dengan
perlakuan lainnya, yang ditandai dengan kadar gula yang terendah, kehilangan
vitamin C terkecil dan perubahan tingkat kelunakkan yang paling kecil pada
buah tomat yang disimpan pada kondisi atmosfir tersebut. Perlakuan tersebut
juga menghasilkan warna dan bau tomat yang relatif lebih disukai daripada
yang dihasilkan perlakuan lainnya.
4. Suhu penyimpanan, dan komposisi gas optimum pada buah strawberry yang
direkomendasikan terolah minimal yaitu suhu penyimpanan pada 0A C - 5A C,
dan kompisisi gas O2 5%-10%, gas CO2 15%-20%.
5. Komposisi udara yang biasa digunakan pada MAP Aktif untuk buah dan
sayuran segar seperti pada buah apel yaitu O2 (2-3%), dan CO2 (1-8%)
Praktikum MAP aktif kali ini menggunakan dua komposisi udara yang
petama adalah komposisi tinggi oksigen sebagai berikut, nitrogen 10% oksigen
70%, dan karbon dioksida 20% (kemasan A). Dan yang kedua komposisinya
sebagai berikut, gas nitrogen 70% oksigen 20%, dan karbon dioksida 10%
(kemasan B). Setelah diberi komposisi udara, kemasan disimpan dalam suhu
rendah selama enam hari dan mencatat perubahan dan kerusakan yang dialami
setiap dua hari sekali.
Hasil praktikum MAP pada kemasan A menunjukan bahwa buah melon
selama 6 hari tidak mengalami perubahan, yang mana warna dari melon itu sendiri
tetap putih kehijauan dan terlihat masih segar. Sedangkan pada kemasan B,
perubahan terjadi pada hari ke-6 yang mana tekstur dari melon itu sendiri mulai
tidak segar walaupun warnanya masih terlihat ajeg namun pada hari ke-6 ini
warna mulai tampak pucat.
V. SIMPULAN DAN SARAN
A.Simpulan
1. Pengemasan buah dengan atmosfer termodifikasi (MAP) secara aktif yaitu
pengemasan bahan pangan dengan kondisi kandungan udara didalam
pengemas distur sedemikian rupa dengan perbandingan tertentu sehingga bisa
memperpanjang umur simpan bahan pangan tersebut.
2. Pengemasan atmosfer termodifikasi memperpanjang umur simpan belimbing
selama 6 hari dengan komposisi gas nitrogen 70% oksigen 20%, dan karbon
dioksida 10%. Untuk MAP tinggi oksigen komposisinya adalah sebagai
berikut, nitrogen 10% oksigen 70%, dan karbon dioksida 20%.
B.Saran
Sebaiknya untuk praktikum ini asisten lebih bisa mengkondisikan suasana
praktikum agar praktikum dapat berjalan dengan nyaman dan dapat lebih
dipahami oleh para praktikan.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. Penanganan Pasca Panen. (Online) http://www.ristek.go.id Diakses tanggal 14 Desember 2013
Ediati, rifah, dkk. 2013. Panduan Praktikum Fisiologi dan Teknologi Pascapanen. Fakultas Pertanian. UNSOED.
Julianti, Elisa dan Mimi Nurminah. 2007 Teknologi Pengemasan. Fakultas pertanian Universitas sumatera Utara.
Kushandayani, Ratih, Melissa A.S, dan Sin Paulina Agustin. Bab 16 Pengemasan Holtikultural. (On-line). http://www.che.itb.ac.id/kuliah/tk3207/16-produk_holtikultura ppt.256.1,TK 3207 BAB 16 PENGEMASAN PRODUK HOLTIKULTURAL.diakses 14 Desember 2013.
Mustaufik dkk. 2003. Petunjuk Praktikum Fisiologi dan Teknologi Pascapanen. Fakultas Pertanian UNSOED. Purwokerto.
Panrastico, ER.B. 1989. Fisiologi Pasca Panen, Penanganan dan Pemanfaatan Buah-buahan dan Sayur-sayuran Tropika dan Subtropika. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Syarief, R., dan Ismayana B. 1989. Modified Atmosphere Packaging. Repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/13802/F08sum.pdf. Diakses tanggal 12 Desember 2013
Tim Penulis PS. 1992. Pascapanen Sayur. Penebar Swadaya. Jakarta.