16
betterlife Inspiring - Share - Journey - Life Changing magazine Edisi Desember 2014 “Agats, Kota Yang Nyaris Tanpa Tanah”

better Inspiring - Share - Journey - Life Changinglife ak terasa hari sudah menjelang sore, dari kejauhan tampak sebuah kapal putih yang masih terlihat kecil. Sore itu Patricia, bocah

  • Upload
    hathuan

  • View
    220

  • Download
    3

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: better Inspiring - Share - Journey - Life Changinglife ak terasa hari sudah menjelang sore, dari kejauhan tampak sebuah kapal putih yang masih terlihat kecil. Sore itu Patricia, bocah

betterlifeInspiring - Share - Journey - Life Changing

magazineEdisi Desember 2014

“Agats, Kota Yang Nyaris Tanpa Tanah”

Page 2: better Inspiring - Share - Journey - Life Changinglife ak terasa hari sudah menjelang sore, dari kejauhan tampak sebuah kapal putih yang masih terlihat kecil. Sore itu Patricia, bocah

WELCOMENOTE

Dear Partners,

Kita telah memasuki penghujung tahun 2014!

Bersyukur atas anugrah Tuhan dalam perjalanan kita bersama dalam mengentaskan kemiskinan di negeri kita tercinta Indonesia.

Pada bulan Nopember lalu, Tangan Pengharapan membantu ma-syarakat di desa Soamaetek dan desa Kai, Kao Barat, Halmahera Utara untuk penyediaan air bersih. Pembuatan sumur untuk desa Soamaetek dan pemasangan pompa dan pipa untuk mengalirkan air bersih ke desa Kai.

Di Kao Barat, Tangan Pengharapan memiliki 3 Feeding & Learning Centers yang menyediakan makanan bergizi dan pendidikan gratis termasuk pelajaran komputer bagi 450 anak.

Berkat bantuan para partners, kami dapat mengirimkan 1320 jeri-gen air 20lt untuk masyarakat di pedalaman Amanuban Timur NTT, untuk membantu mereka dalam penyediaan air bersih, yang bi-asanya mereka hanya memiliki jerigen ukuran 4lt dan harus berja-lan 1-3 jam untuk mengambil air.

Kelaparan dan kekeringan hebat yang melanda ribuan jiwa di Sum-ba Timur pada bulan-bulan ini membuat kami harus segera mengu-lurkan tangan membantu mereka.

Welcome Note

Page 3: better Inspiring - Share - Journey - Life Changinglife ak terasa hari sudah menjelang sore, dari kejauhan tampak sebuah kapal putih yang masih terlihat kecil. Sore itu Patricia, bocah

2. Partner’s Update 4. Obat Luka untuk Kakak6. Tidak Perlu Ke Jurang Air Sudah Dekat!!8. Belajar Komputer di Pedalaman Halmahera 12.Agats, Kota Yang Nyaris Tanpa Tanah 14. Mobile Clinic, Free Medical Camp

Dukung kami melalui doa, menjadi volunteer atau berdonasi :A.n Yayasan Tangan Pengharapan BCA - 0653090096 Hubungi kami di : +6221 71 336 337 atau kunjungi website kami di www.tanganpengharapan.org

How to Donate? Daftar Isi:

Beberapa Feeding & Learning Centers akan kami buka untuk menolong ribuan anak-anak yang kelaparan di Sumba Timur.Kami juga akan membagikan 6000 kg beras untuk keluarga-keluarga di Sumba Timur.

1320 jerigen air juga akan dikirim untuk masyarakat di Sumba Timur. Persedi-aan air yang sangat sedikit hanya cukup memasak sehingga masyarakat ber-korban tidak mandi berhari-hari.

Tim Tangan Pengharapan juga akan membangunkan bak-bak penampungan air di mata-mata air yang hampir kering, supaya dapat menampung air sepan-jang malam sehingga tidak terbuang dan mengupayakan pembuatan Ferroce-ment Water Tank untuk menampung air hujan di waktu musim hujan yang akan datang.

Kami membagikan 2000 tas & sepatu sekolah gratis bagi anak-anak di seluruh Feeding & Learning Centers di berbagai pelosok Indonesia.

Semua adalah hadiah-hadiah natal yang kita dapat berikan untuk sesama kita yang membutuhkan, khususnya masyarakat yang sedang mengalami kekuran-gan bahan makanan dan air di NTT.

Kami juga membagikan 400 buku-buku rohani dalam seminar hamba-hamba Tuhan di Soe dan di Bandung untuk menambah wawasan mereka akan ke-benaran.

Selamat Natal dan Tahun Baru! Kiranya Terang Tuhan senantiasa bercahaya dalam hidup kita semua!

Merry Christmas & Happy New Year!Many Blessings!

Yoanes & Henny Kristianus

Page 4: better Inspiring - Share - Journey - Life Changinglife ak terasa hari sudah menjelang sore, dari kejauhan tampak sebuah kapal putih yang masih terlihat kecil. Sore itu Patricia, bocah

T ak terasa hari sudah menjelang sore, dari kejauhan tampak sebuah kapal putih yang masih terlihat kecil. Sore

itu Patricia, bocah berusia 10 Tahun se-dang bersama kawan-kawannya bermain di pinggir kali tak jauh dari rumahnya. Be-tapa senangnya kawan-kawan Patricia ke-tika mereka melihat bahwa ada kapal putih yang sedang menuju pelabuhan Merauke sore itu. Ternyata kapal Kalimutu dari Surabaya yang sandar di Pelabuhan Merauke. Terlin-tas di benak anak-anak ini niat untuk naik ke kapal dan mencari sisa-sisa barang atau-pun botol-botol bekas seperti biasa untuk dijual kembali.

Namun tidak demikian dengan Patricia. Kebiasaan mencari botol belum pernah dilakukannya sama sekali. Patricia terin-gat perkataan mamanya, “Biar bapa dan mama saja yang bekerja, Patricia. Kamu sekolah saja biar bisa jadi orang berhasil.” Ternyata perkataan mamanya itulah yang membuat Patricia tidak melakukan hal yang sama seperti kawan-kawannya yang lain. Namun entah apa yang terlintas di pikiran Patricia sore itu. Dia pun langsung berge-gas menyusul kawan-kawannya yang su-dah lebih dulu ke Pelabuhan. Sebuah sua-sana baru untuk patricia.

Obat Luka Untuk Kakak

Better Life I 4 I Desember l 2014

Page 5: better Inspiring - Share - Journey - Life Changinglife ak terasa hari sudah menjelang sore, dari kejauhan tampak sebuah kapal putih yang masih terlihat kecil. Sore itu Patricia, bocah

Better Life I 5 I Desember l 2014

Bocah perempuan berusia 10 tahun itu masuk ke dalam kapal yang masih di-padati orang hanya untuk satu maksud yaitu mendapatkan sebanyak mungkin botol-botol bekas. Hal yang dibuat oleh anak-anak ini termasuk juga patricia, bukanlah perkara yang mudah. Hal ini tidaklah mudah bagi anak-anak itu dan Patricia. Patricia dan teman-temannya harus menerima cemoohan dari orang banyak yang ada di kapal saat itu, belum lagi adanya persaingan dengan orang dewasa lain yang juga berburu botol-botol bekas saat itu. Sungguh situasi yang memilukan hati. Harapan orang tua untuk anaknya tak terwujud akibat kenyataan hidup yang jauh lebih keras dari apa yang mereka bayangkan. Tiga hari kemudian, seperti biasanya Patricia mengikuti kegiatan feeding and learning di Rumah belajar Tangan Peng-harapan. Di sela-sela kegiatan, ada be-berapa anak yang berceritera satu sama lain mengenai hasil buruan botol bekas mereka. Kami pengajar hanya menden-gar saja apa yang mereka perbincang-kan. Kemudian saya mencoba bertanya kepada beberapa anak itu, “Siapa saja yang biasa mencari botol di kapal ?”.

Serentak beberapa anak mengacungkan tangan mereka. Namun tidak dengan Pa-tricia. Dia sama sekali tidak mengangkat tangan. Ya, jelas..... mungkin saja Patricia memang tidak melakukan hal itu. Tapi dengan spontan beberapa anak berteriak, “Patricia juga, pak guru!!”. Dengan wajah yang sedikit tetunduk dan malu, bocah ini berkata, “ Iya pak guru, saya juga ikut mencari botol di kapal waktu itu”. Saya langsung mendekati anak ini, merangkulnya dan bertanya, “Kenapa Pa-tricia malu? Pak guru tidak marah, kok”. Saya menegaskan hal ini agar anak ini ti-dak merasa tertuduh. Namun saya tidak pernah menyangka akan keluar sebuah jawaban dari mulut polosnya, “Patricia cari botol supaya bisa beli obat untuk tan-gan kakak yang penuh dengan bisul-bisul, pak guru”. Saya terkesima. Sebuah jawa-ban yang benar-benar juga memberikan pelajaran berarti bagi saya tentang arti se-buah pengorbanan. Demi sang kakak, Pa-tricia rela melakukan sesuatu yang mung-kin dianggap hina oleh sebagian besar orang namun mulia di mata sang kakak.

Page 6: better Inspiring - Share - Journey - Life Changinglife ak terasa hari sudah menjelang sore, dari kejauhan tampak sebuah kapal putih yang masih terlihat kecil. Sore itu Patricia, bocah

Better Life I 6 I Desember l 2014

Kai, adalah salah satu desa dipedala-man Halmahera Utara. Letaknya yang

berada di dataran tinggi membuat desa ini kesulitan air bersih. Memang ada be-berapa titik mata air di desa tersebut, namun kebanyakan bukanlah air yang layak untuk diminum oleh warga desa tersebut.Untuk sekedar mendapatkan air bersih, warga harus menempuh sebuah tebing yang curam dan licin beratus-ratus me-ter jauhnya. Posisi jalan yang miring 45 derajat membuat medan yang harus ditempuh semakin sulit. Di saat hujan, jalan ini akan semakin licin karena ber-struktur tanah merah. Banyak warga yang mengeluhkan kondisi ini.

Namun ada saja rintangan untuk mem-buat jalan satu-satunya ke mata air bersih yang mereka miliki ini menjadi lebih baik. Salah satu yang paling menyedi-hkan adalah kondisi ekonomi masyarakat.

Masyarakat Kai sebagian besar adalah pet-ani. Mereka juga tergantung dengan air bersih yang bisa mengairi kebun mereka. Karena tanah mereka yang kering, akh-irnya mereka bertani dan berkebun jauh dari desa mereka. Tanah yang mereka pak-ai untuk berkebun dan bertani jaraknya berkilo-kilo meter jauhnya.

Tidak Perlu Ke Bawah Jurang,

Air Sudah Dekat!!

Page 7: better Inspiring - Share - Journey - Life Changinglife ak terasa hari sudah menjelang sore, dari kejauhan tampak sebuah kapal putih yang masih terlihat kecil. Sore itu Patricia, bocah

Better Life I 7 I Desember l 2014

Ini membuat mereka sulit untuk meman-tau secara maksimal, sehingga apabila terjadi gangguan baik dari alam ataupun dari tangan-tangan jahil akan sulit ditang-gulangi.Kondisi inilah yang membuat Yayasan Tan-gan Pengharapan tergerak untuk menjadi berkat bagi desa Kai. Melaui musyawarah desa, akhirnya diambilah kesepakatan untuk memasang pompa listrik dan pi-panisasi dari mata air ke desa sehingga warga tidak mengalami kesulitan dalam memenuhi pasokan air ke desa. Menden-gar wacana tersebut, masyarakat menjadi sangat antusias. Dari anak-anak sampai orang-orang tua bahu-membahu untuk menyelesaikan pemasangan pompa listrik dan pipanisasi di desa Kai. Pemasanganan dirampungkan dalam jangka waktu tiga hari. Saat pemasangan selesai dan mesin diny-alakan, masyarakat bersorak-sorai ketika melihat air bisa naik dan sampai di desa mereka. Mereka berbondong-bondong datang untuk mengambil air melaui jeri-gen air.

“Ngoi to sanang ngoau ato e’he wau oa’ele dau–uu. Oa’ele idutu oau” (kita senang ti-dak ambil air lagi jauh ke bawah jurang. Air sudah dekat), Begitulah kata-kata yang keluar dari mulut seorang nenek tua yang tinggal di desa Kai saat melihat air mengalir di desanya.

Senyuman terimakasih dan raut bahagia warga Kai terutama warga yang sudah tua renta tergambar jelas di wajah-wajah mer-eka karena mereka tidak lagi kesulitan un-tuk mendapatkan air bersih. Mereka tidak lagi mempertaruhkan keselamatan mereka atau takut tergelincir ke jurang hanya untuk memberikan anak-anak mereka segelas air layak minum. Rasa bahagia serta terimaka-sih warga desa Kai inilah yang Tangan Peng-harapan sampikan kepada para donatur di manapun berada. Desa Kai adalah salah satu langkah kecil di mana kita mulai mem-berikan berkat bagi Indonesia dan menja-dikan Indonesia lebih sejahtera di masa depan.

Page 8: better Inspiring - Share - Journey - Life Changinglife ak terasa hari sudah menjelang sore, dari kejauhan tampak sebuah kapal putih yang masih terlihat kecil. Sore itu Patricia, bocah

Better Life I 5 I November l 2014

Bantuan Ferro Cement Water TankDan Jerigen Air Untuk NTT

Page 9: better Inspiring - Share - Journey - Life Changinglife ak terasa hari sudah menjelang sore, dari kejauhan tampak sebuah kapal putih yang masih terlihat kecil. Sore itu Patricia, bocah

Better Life I 6 I Desember l 2014

Tas untuk anak-anak Halmahera

Natal mengingatkan kita akan hadiah yang telah Tuhan berikan kepada kita semua. Tahun ini, Anda dapat berbagi hadiah Kristus dengan orang-orang yang sangat membutuhkan dengan memberi donasi yang dapat mengubah hidup kepada Yayasan Tangan Pengharapan. Berikan hadiah istimewa untuk berbagi kasih Tuhan dengan orang lain secara nyata. Atau hadiah bagi seseorang yang anda kasihi dengan memberi untuk menghormati mereka.Bersediakah Anda membantu orang yang membutuhkan?

A. Children Rescue Home Rp. 500,000B. Children Feeding & Learning Program Rp. 250,000C. Free Medical & Cataract Surgery Rp. 1,100,000D. Water Project Rp. 500,000E. Rice for Hunger Families Rp. 500,000/10 KKF. Healthy House Rp. 15,000,000/Rumah dan WCG. Empowerment Projects Rp. 500,000/ Bibit untuk 1 Desa

Seluruh Staff Tangan Pengharapan, Mengucapkan Selamat Natal dan Tahun Baru 2015Tuhan Memberkati. www.tanganpengharapan.org

Christmas Gift

Page 10: better Inspiring - Share - Journey - Life Changinglife ak terasa hari sudah menjelang sore, dari kejauhan tampak sebuah kapal putih yang masih terlihat kecil. Sore itu Patricia, bocah

Better Life I 8 I Desember l 2014

ajah-wajah lucu dan mengge-likan terlihat jelas di raut anak-anak pedalaman Halmahera ketika

memperhatikan layar komputer meny-ala. Mereka terpesona melihat “barang baru” yang satu ini.Ada salah seorang anak “nyeletuk” po-los dengan bahasa. Dia bertanya kepada salah seorang guru, “Pak guru, nena’o TV?” (Pak guru apakah ini televisi?) Salah satu guru kami menjawab geli dengan bahasa daerah “Tarada, ini leptop” (ini bukan TV tapi laptop).

Sang anak mengangguk-angguk dengan tampang masih kebingungan sambil menggaruk-garuk kepala.Banyak situasi seperti ini terjadi saat Tangan Pengharapan mulai membuka les komputer di pedalaman Halmahera untuk anak-anak. Ini adalah gambaran yang wajar karena daerah pedalaman Halmahera tidak sama dengan daerah lainnya. Selain masih membutuhkan banyak prasarana yang dibangun, juga masih dibutuhkan guru-guru sebagai tenaga pengajar yang mau di tugaskan di tem-pat ini.

W

Belajar Komputer di Pedalaman Halmahera

Page 11: better Inspiring - Share - Journey - Life Changinglife ak terasa hari sudah menjelang sore, dari kejauhan tampak sebuah kapal putih yang masih terlihat kecil. Sore itu Patricia, bocah

Better Life I 8 I Desember l 2014

Namun kebanyakan guru dan tenaga pen-didik enggan kedaerah pedalaman seperti ini karena tidak adanya fasilitas sebaik di kota-kota. Diperlukan orag-orang yang me-miliki kerinduan besar untuk bisa mengajar di tempat semacam ini. Di kota besar bu-kanlah suatu hal yang aneh jika kita me-lihat anak-anak usia SD sudah bergelut didepan komputer. Bukan Cuma utuk mengerjakan tugas sekolah saja. Tapi mereka menggunakan komputer untuk kesenangan, seperti bermain game on-line, browsing yang mereka sedang cari, mengunduh program-program yang mereka butuhkan atau sekedar men-cari lagu-lagu kesukaan. Tidak jarang kita bisa melihat, warnet-warnet di kota-kota sebagian besar pelanggannya adalah anak sekolah dari Sekolah Dasar sampai Seko-lah Menengah Atas. Memang ada juga dari kalangan mahasiswa dan umum, namun rata-rata pelanggan warnet lebih banyak dari kalangan SD-SMA. Jumlah ini biasanya meningkat di saat hari libur. Omzet warnet-warnet bisa meningkat dua kali lipat dari biasanya.Inilah gambaran ‘langit dan bumi’ antara anak di pedalaman dan di kota-kota Indo-nesia saat ini.

Sementara anak-anak di kota sudah ber-main game online, menjelajahi samu-dera Internet, sedang asyik mempelajari banyak hal baru dari informasi Google, di waktu yang bersamaan anak-anak di pedalaman seperti di Halmahera ini untuk menyalakan komputer/laptop tidak tahu harus memencet tombol apa.‘Buta Komputer’ bukan hanya terjadi di kalangan anak sekolah, melainkan juga di kalangan pemerintah desa. Dari 22 desa di kecamatan Kao Barat pedalaman Halma-hera Utara, staff desa yang tahu cara men-goperasikan komputer bisa dihitung den-gan jari. Alasan-alasan inilah yang membuat Tan-gan Pengharapan memulai mengadakan pelatihan komputer di pedalaman Halma-hera. Dimulai dengan 4 komputer, Tangan Pengharapan mengadakan pelatihan se-cara bergilir bagi anak-anak di tiga desa yang dilayani, yaitu Desa Kai, Desa Bailen-git, dan desa Soamaetek.

Page 12: better Inspiring - Share - Journey - Life Changinglife ak terasa hari sudah menjelang sore, dari kejauhan tampak sebuah kapal putih yang masih terlihat kecil. Sore itu Patricia, bocah

Better Life I 12 I Desember l 2014

ebuah kota seyogyanya dibangun di atas tanah, dan bukan di atas rawa-rawa. Na-

mun di selapan Papua ada kota semacam ini. Agats, yang juga ibu kota Kabupaten Asmat adalah sebuah kota yang terletak di pesisir selatan Papua dan menghadap ke Laut Arafura. Didirikan dari ribuan lembar papan, di atas tonggak yang terbenam di rawa-rawa, kota ini sudah berbaur antara pendatang dengan penduduk aslinya. Ting-gal di atas rawa bukanlah tanpa resiko. Di antara tanaman-tanaman bakau yang me-nyeruak dari rawa bertumbuhan di antara jalan jembatan dan rumah-rumah kayu, binatang-binatang endemik seperti ular ta-nah dan ular sawah tinggal.

S Tanah yang sebagian beras terdiri dari rawa-rawa ini membuat harga bahan makanan di Agats terbilang cukup mahal karena Agats tidak memproduksi sendiri bahan makanan tersebut dan harus dipa-sok dari Timika atau Merauke. Kehidupan anak-anak di Agats sangatlah memperihatinkan. Mereka hidup dalam barak-barak kotor dan tidak sehat yang di-huni oleh banyak keluarga. Banyak anak di Agats yang tidak mendapatkan pendi-dikan yang baik. Mereka tak bersekolah. Hal ini dikarenakan anak-anak ini datang dari pedalaman Agats mengikuti orang tua mereka yang menetap di kabupaten Agats, sehingga mereka terpaksa mening-galkan bangku pendidikan.

Agats, Kota Yang Nyaris Tanpa Tanah

Page 13: better Inspiring - Share - Journey - Life Changinglife ak terasa hari sudah menjelang sore, dari kejauhan tampak sebuah kapal putih yang masih terlihat kecil. Sore itu Patricia, bocah

Better Life I 13 I Desember l 2014

Di GPdI Agats, pak Welly sudah memulai pemberian makanan dan pendidikan tam-bahan untuk anak anak yang berasal dari pedalaman Agats dan ditampung dalam barak-barak suku mereka yang berlokasi di GPdI pak Welly di Kabupaten Agats dua kali dalam satu minggu, yakni pada hari Sabtu dan Minggu. Namun ada kalanya program ini berjalan tersendat karena ketiadaan dana. Program makanan bergizi dan pendidikan tambahan sangat dibutuhkan oleh anak-anak di Agats ini. Selama ini mereka jarang mener-ima asupan gizi yang baik serta mendapat pendidikan yang berkualitas sehingga ban-yak dari anak-anak ini tidak bisa membaca dan menulis. Saat tidak bersekolah, anak-anak di Agats pergi mencari ikan dan kepit-ing di rawa-rawa di sekitar tempat tinggal mereka. Resiko digigit ular sudah menjadi hal yang lumrah. Hasil ikan dan kepiting yang mereka peroleh kadang dikonsumsi sendiri, dan kadang dijual.

Kondisi Tempat TinggalTempat tinggal anak-anak di Agats adalah rumah rumah panggung kayu, beratap daun gewang atau aren dengan dinding papan yang bolong di sana sini. Dalam satu bangu-nan terdiri beberapa kepala keluarga.

Mereka tinggal berhimpitan dalam satu ruangan dan ini tidaklah sehat.Agats adalah salah satu tujuan wisata di tanah Papua. Setiap tahun banyak wisatawan mancanegara dan lokal yang datang ke Agats untuk melihat Festival Budaya lokal. Agats mempunyai keraji-nan tangan berupa seni ukir yang berni-lai tinggi. Satu seni ukir Agats bisa berni-lai puluhan juta rupiah. Potensi wisata Agats yang seharusnya dapat dinikmati oleh masyarakatnya malah tidak mem-beri pemasukan ekonomi yang baik un-tuk mereka. Banyak para pendatang dari Tanah Toraja dan Bugis yang menikmati hasil kunjungan para wisatawan ke Agats sedangkan masyarakat Agats hanya men-jadi penonton saja.

Page 14: better Inspiring - Share - Journey - Life Changinglife ak terasa hari sudah menjelang sore, dari kejauhan tampak sebuah kapal putih yang masih terlihat kecil. Sore itu Patricia, bocah

Better Life I 14 I Desember l 2014

S ulitnya akses untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dirasakan oleh masyarakat yang tinggal di daerah-

daerah pedalaman. Tidak seperti di ko-ta-kota besar, masyarakat di pedalaman sering hanya bisa pasrah ketika penyakit menggerogoti tubuh mereka.

Ketiadaan fasilitas medis dan dana membuat mereka semakin menderita. Bahkan tidak jarang ada anggota ma-syarakat yang meninggal tanpa pernah mendapatkan penanganan medis.Selain faktor yang disebutkan di atas, minimnya tenaga medis yang mau

Mobile ClinicFree Medical Camp

Page 15: better Inspiring - Share - Journey - Life Changinglife ak terasa hari sudah menjelang sore, dari kejauhan tampak sebuah kapal putih yang masih terlihat kecil. Sore itu Patricia, bocah

Better Life I 15 I Desember 2014

Di Timor Tengah Selatan Tangan Peng-harapan menyediakan mobil klinik yang bukan hanya akan mendekatkan layanan kesehatan, namun juga membuat semangat hidup masyarakat berkobar saat memahami bahwa ada banyak orang yang bahkan mereka tidak kenal namun peduli akan kesehatan mereka.Layanan kesehatan ini tidak dapat terlaksana dengan baik tanpa keterli-batan para partner yang juga menye-diakan obat-obatan maupun kacamata serta biaya operasional bagi berbagai pelayanan kesehatan termasuk opera-si katarak gratis.

bertugas di pedalaman juga terbilang san-gat sedikit. Kecilnya upah dan jarak tem-puh yang cukup jauh dan sulit menjadi salah satu kendala yang dihadapi di lapan-gan. Selain faktor yang disebutkan di atas, minimnya tenaga medis yang mau bertu-gas di pedalaman juga terbilang sangat se-dikit. Kecilnya upah dan jarak tempuh yang cukup jauh dan sulit menjadi salah satu kendala yang dihadapi di lapangan. Dalam proses untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, pelayanan kesehatan menjadi amat penting karena menjadi modal dasar bagi masyarakat dalam melakukan aktivi-tas mereka.

Page 16: better Inspiring - Share - Journey - Life Changinglife ak terasa hari sudah menjelang sore, dari kejauhan tampak sebuah kapal putih yang masih terlihat kecil. Sore itu Patricia, bocah