4
Kenalihal-hal yang membentuk lingkungan, tatalahsedemikian rupa sehingga kuasanyatersedia. Lahir di Tasikmalaya 4 Maret 1978, Rohidin Bin Saepullah adalahputera sulung dari tiga bersaudara. Rukmana atau Rohidin kecil tumbuh besar dilingkungan keluarga petani, dan karena sakit-sakitan makaatas saran sang kakek, Rukmana berganti nama menjadi Rohidin tatkala menginjak usiatiga tahun. Sejak kecil ia memang lebih manut kepada kakek dari ayah (EncoSudanco) yang semasa mudanya merupakan kepercayaan Jenderal Van Der Boss padamasa Penjajahan Belanda, ketika Tentara Jepang menduduki Indonesia R.Encomenjadi anggota Tentara Keamanan Rakyat. Setelah Indonesia merdeka hinggaterbentuknya Republik Indonesia Serikat (RIS) dan peristiwa pagar betis(DI-TII) sang kakek senantiasa berperan serta aktif berjuang melawan segalabentuk penjajahan, meski terkadang harus menyusup dan berbaur dengan musuh “..Dina enggoning bajoang ngalawan kalicikan kaum penjajah, kasamaktaan musuh kududikanyahokeun pisan taktage sawaktu-waktu urang kudu bisa jadi si Kabayan, jadikacungna, oge sakedret netra malih warni ngajadi sinatria pinunjul leberwawanen saperti karuhun urang..” artinya: Dalam berjuang melawankelicikan kaum penjajah, kekuatan dan strategi lawan perlu diketahui informasi adalahkuncinya maka sewaktu-waktu kita harus seperti Kabayan (Tokoh Sunda yang konyol),jadi pembantu, dalam sekejapan mata berubah menjadi ksatria pemberani sepertileluhur kita. Dari sang kakeklah Rohidin mendapat keterangan bahwa dirinyamemiliki Trah Bharata, atau masih keturunan Prabu Sura Wisesa (Raja Pajajaran1521-1535 M) secara gamblang.

Biograpi Sultan Selacau

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Biograpi Sultan Selacau

Kenalihal-hal yang membentuk lingkungan,

tatalahsedemikian rupa sehingga kuasanyatersedia.

Lahir di Tasikmalaya 4 Maret 1978, Rohidin Bin Saepullah adalahputera sulung dari tiga

bersaudara. Rukmana atau Rohidin kecil tumbuh besar dilingkungan keluarga petani, dan karena

sakit-sakitan makaatas saran sang kakek, Rukmana berganti nama menjadi Rohidin tatkala

menginjak usiatiga tahun. Sejak kecil ia memang lebih manut kepada kakek dari ayah

(EncoSudanco) yang semasa mudanya merupakan kepercayaan Jenderal Van Der Boss padamasa

Penjajahan Belanda, ketika Tentara Jepang menduduki Indonesia R.Encomenjadi anggota

Tentara Keamanan Rakyat. Setelah Indonesia merdeka hinggaterbentuknya Republik Indonesia

Serikat (RIS) dan peristiwa pagar betis(DI-TII) sang kakek senantiasa berperan serta aktif

berjuang melawan segalabentuk penjajahan, meski terkadang harus menyusup dan berbaur

dengan musuh “..Dina enggoning bajoang ngalawan kalicikan kaum penjajah, kasamaktaan

musuh kududikanyahokeun pisan taktage sawaktu-waktu urang kudu bisa jadi si Kabayan,

jadikacungna, oge sakedret netra malih warni ngajadi sinatria pinunjul leberwawanen saperti

karuhun urang..” artinya: Dalam berjuang melawankelicikan kaum penjajah, kekuatan dan

strategi lawan perlu diketahui informasi adalahkuncinya maka sewaktu-waktu kita harus seperti

Kabayan (Tokoh Sunda yang konyol),jadi pembantu, dalam sekejapan mata berubah menjadi

ksatria pemberani sepertileluhur kita. Dari sang kakeklah Rohidin mendapat keterangan bahwa

dirinyamemiliki Trah Bharata, atau masih keturunan Prabu Sura Wisesa (Raja Pajajaran1521-

1535 M) secara gamblang.

Menginjakusia 7 tahun Rohidin masuk Madrasah Ibtidaiyah Citalahab Desa

Cigunung,Kec.Cibalong (sekarang Kec.Parungponteng), setiap hari kaki mungilnya yangtanpa

alas kaki menapaki medan terjal naik turun dan becek di waktu musimpenghujan sejauh 2 KM.

Rohidin termasuksiswa berprestasi, kendati ia harus menggembala sambil mencari rumput yang

padawaktu itu R.Enco memiliki 2 ekor Kerbau dan 8 Kambing sementara R.Niki kakekdari Ibu

memiliki 6 ekor Kerbau dan 6 ekor Sapi. Menggembala ternak adalahbagian dari hari-hari

Rohidin dan menjadi rutinitasnya, tapi semua itu iajalani dengan tulus demi untuk membantu

orang tuanya, di sela-sela kesibukanyasehari-hari, Rohidin selalu menyempatkan diri untuk

berziarah ke makam-makamleluhurnya, yang menurut sang kakek adalah makam raja-raja

Sunda. Lulus sekolahsekitar Tahun 1993, Rohidin masuk Pondok Pesantren di Desa Giri

Kancana selama6 Bulan, karena tidak ingin membebani orang tuanya yang pada waktu itu

Page 2: Biograpi Sultan Selacau

keduaadiknya R.Abun dan R.Eris berada di bangku sekolah tentunya sangat membutuhkanbiaya

yang tidak sedikit, terlebih kondisi ekonomi orang tuanya tidaklahberkecukupan. Pada tahun

1994, Rohidin pergi ke suatu tempat, yang maksudtujuannya tak lain adalah untuk mencari

pekerjaan. Setelah 3 tahun lamanya iabekerja di bordeir milik Agus Firman di Kampung Tanjung

Kec.Kawalu Tasikmalaya,Rohidin terus berpindah-pindah pekerjaan tiap 6 bulan untuk

menambah ilmupengetahuan dan pengalaman dari Konveksi ke Konveksi. Akhir tahun 1997,

Rohidinmencoba berdikari dengan membuka Konveksi di Kampung Cibuntu Desa

KaryabaktiKec.Parungponteng dan mempunyai 6 orang Karyawan, dalam menekuni profesinya

iabekerjasama dengan Hj.Ina salah seorang pengusaha ternama di Kec.Kawalu, tapisungguh di

sayangkan usaha yang baru di rintisnya harus gulung tikar tatkalaIndonesia dilanda Krisis

Moneter, beruntung berkat bantuan kerabatnya dan atasrestu dari orang tua serta kakek nenek

Rohidin berangkat ke Jatinangor danbekerja di rumah makan milik pasangan suami isteri Bapak

Rusman dan Ibu Onengselama 6 bulan.

Tanggal 17 Nopember 1998, Rohidin berangkat ke Jakartamenyambangi sepupunya yang sudah

mempunyai usaha Konveksi sendiri. Berkatbantuan sepupunya dengan modal hasil pinjaman

yang hanya jaminan kepercayaan,Rohidin mulai bangkit membina usahanya. Didalam menekuni

profesinya ia senantiasamelaksanakan pesan kakeknya dengan berziarah ke makam-makam

leluhur. Tahun1999, Rohidin menjalin hubungan dengan Rda.Ina seorang wanita warga

CibuburJakarta Timur, dan resmi menikah pada tanggal 24 Juli 2000 dengan tetapmenekuni

usahanya walau kondisi ekonominya pada waktu itu nyaris morat-maritkarena hanya sebatas

usaha rumahan. Tahun 2002 lengkap lah kebahagiaan Rohidin,ia dianugrahi putera pertamanya

dan diberi nama Sahrul Pangestu. Masih di tahunyang sama ia mendirikan rumah di Kampung

Halamannya, hingga pada tahun 2004guna menopang ekonomi Rohidin membuka usaha

sampingan dengan membuka Tokokecil-kecilan, selain itu Rohidin mendirikan Yayasan Rohidin

Nurul Baes, maksudtujuannya tak lain ialah untuk mengembangkan Sarana Agama dan

menjunjung tinggijuga menghormati Nenek Moyang dengan cara Bertawasul Haol Sunan

Selacau dan Manakiban.Tahun 2008, ia kembali meminta saran kepada sang kakek yang pada

waktu itu sudahsakit-sakitan karena usianya sudah sangatlah tua sekitar 130 tahunan.

Beliaumewasiatkan pada Rohidin, supaya melestarikan Budaya Kerajaan Sunda, dengancara

memelihara dan merawat peninggalannya terutama makam-makam leluhur.Rohidin pun akhirnya

melaksanakan wasiat sang kakek dengan membenahimakam-makam leluhurnya, meski kerap

menuai reaksi kontroversi dari warga sekitar.Masih ditahun yang sama lahirlah puterinya, dan

diberi nama Serli KusumaDiningrat. Tiada kata terlambat untuk mencari ilmu, pepatah nabi

mengatakantuntutlah ilmu hingga ke negeri Cina. Nampaknya pepatah ini pun dilakoniRohidin,

Page 3: Biograpi Sultan Selacau

kendati tak sempat mengenyam pendidikan formal karena berbagai faktor,toh ia bisa

menempuhnya dengan Kejar Paket B dan Paket C sekarang tercatatsebagai mahasiswa STAI

Tasikmalaya. Setelah mendirikan Cagar Budaya KesultananSelacau Tunggul Rahayu PK VIII,

dan mendaftarkannya ke Pengadilan NegriTasikmalaya juga terdaftar di UNESSCO melalui e-

Mail PBB serta bergabung denganOrganisasi Reformasi Amerika di bawah pimpinan Mr.Barack

Obama. Selain tecatatsebagai Pengusaha yang sukses, bapak dua anak ini aktif di berbagai

LSM/ORMAS diantaranya: GMP-PKRI (Generasi Muda Penerus PerintisKemerdekaan

Republik Indonesia,) PSI (Pejuang Siliwangi Indonesia,) FBN (ForumBela Negara,) dan lain-lain

dengan tujuan bersosialisasi. Guna mendukungpengelolaan cagar budaya dan membuka peluang

usaha, Rohidin mendirikan mediainformasi dan komunikasi meliputi radio dan televisibahkan

sempat membuka usaha di media cetak berupa majalah dan koran.

.....bersambung.....