31
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam keadaan normal, 5-6 liter darah pada manusia dewasa mengalami sirkulasi sebagai suatu suspensi homogeny dari eritrosit, leukosit dan trombosit. Darah adalah cairan di dalam pembuluh darah yang mempunyai fungsi transportasi O 2 , karbohidrat, dan metabolit, mengatur keseimbangan asam basa, mengatur suhu tubuh dengan cara konduksi (hantaran) yaitu membawa panas dari tubuh dari pusat produksi panas (hepar dan otot) untuk didistribusikan ke seluruh tubuh, serta pengaturan hormone dengan membawa dan mengantarkan dari kelenjar ke sasaran. B. TUJUAN 1. Mengetahui peranan ion kalsium dalam proses pembekuan darah 2. Mengetahui senyawa-senyawa yang terdapat dalam serum darah (globulin, albumin, glukosa, klorida, kalsium dan fosfat) 3. Mengetahui adanya sel-sel darah (eritrosit, lekosit dan trombosit)

Biokimia Darah

Embed Size (px)

DESCRIPTION

biokimia darah

Citation preview

Page 1: Biokimia Darah

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dalam keadaan normal, 5-6 liter darah pada manusia dewasa mengalami

sirkulasi sebagai suatu suspensi homogeny dari eritrosit, leukosit dan

trombosit. Darah adalah cairan di dalam pembuluh darah yang mempunyai

fungsi transportasi O2, karbohidrat, dan metabolit, mengatur keseimbangan

asam basa, mengatur suhu tubuh dengan cara konduksi (hantaran) yaitu

membawa panas dari tubuh dari pusat produksi panas (hepar dan otot) untuk

didistribusikan ke seluruh tubuh, serta pengaturan hormone dengan membawa

dan mengantarkan dari kelenjar ke sasaran.

B. TUJUAN

1. Mengetahui peranan ion kalsium dalam proses pembekuan darah

2. Mengetahui senyawa-senyawa yang terdapat dalam serum darah (globulin,

albumin, glukosa, klorida, kalsium dan fosfat)

3. Mengetahui adanya sel-sel darah (eritrosit, lekosit dan trombosit)

Page 2: Biokimia Darah

BAB II

DASAR TEORI

A. PENGERTIAN DARAH

Darah merupakan suatu cairan yang sangat penting bagi manusia karena

berfungsi sebagai alat transportasi serta memiliki banyak kegunaan lainnya

untuk menunjang kehidupan. Tanpa darah yang cukup seseorang dapat

mengalami gangguan kesehatan dan bahkan dapat mengakibatkan kematian.

Darah merupakan gabungan dari cairan, sel-sel dan partikel yang

menyerupai sel, yang mengalir dalam arteri, kapiler dan vena; yang

mengirimkan oksigen dan zat-zat gizi ke jaringan dan membawa karbon

dioksida dan hasil limbah lainnya.

Darah pada tubuh manusia mengandung 55% plasma darah (cairan

darah) dan 45% sel-sel darah (darah padat). Jumlah darah yang ada pada tubuh

kita yaitu sekitar sepertigabelas berat tubuh orang dewasa atau sekitar 5 atau 6

liter.

B. FUNGSI DARAH

Fungsi darah dalam tubuh ialah

1. Pernafasan. Transport oksigen dari paru-paru ke jaringan-jaringan dan

karbondioksida dari jaringan ke paru-paru.

2. Gizi. Transport zat-zat yang diabsorbsi melalui dinding usus

3. Ekskresi. Transpor sisa metabolisme ke ginjal, paru, kulit dan usus untuk

dibuang.

4. Mengatur suhu tubuh dengan meratakan panas badan.

5. Mengatur keseimbangan asam basa dalam tubuh.

6. Mengatur keseimbangan air melalui efek darah terhadap pertukaran air

antara cairan yang bersirkulasi

7. Perlawanan tehadap peradangan

8. Transpor hormon

9. Transpor metabolit (Poedjiadi, Anna. 2009)

Page 3: Biokimia Darah

C. PEREDARAN DARAH

1. Peredaran darah besar yaitu peredaran darah yang berasal dari jantung

membawa oksigen dan sari makanan ke seluruh tubuh dan kembali ke

jantung membawa karbondioksida.

2. Peredaran darah kecil yaitu peredaran darah dari jantung membawa

karbondioksida menuju paru-paru untuk dilepas dan mengambil oksigen

untuk dibawa ke jantung.

D. KOMPOSISI DARAH

Menurut volumenya, 40-45% darah terdiri atas eritrosit, leukosit dan

trombosit. Dalam jumlah rata-rata tanpa membedakan jenis kelamin dan umur,

1cc darah terdiri atas ± 5x106 eritrosit, 5-10x103 leukosit dan 1-3x105

trombosit. Jika darah dilakukan pemusingan atau sentrifugasi, dalam kondisi

tidak terjadi pembekuan, maka supernatannya disebut plasma, jika dalam

kondisi pembekuan darah, maka cairan yang terpisah dari bekuan darah

disebut serum. Serum tidak mengandung fibrinogen.

E. KOMPONEN-KOMPONEN DARAH

Komponen-komponen dalam darah adalah:

1. Cairan : Plasma darah merupakan substansi kompleks yang mengandung

protein (albumin, glubulin, dan fibrinogen), karbohidrat (glukosa), lemak,

mineral, protein dan hormon.

2. Komponen-komponen seluler:

a. Eritrosit (Sel darah merah)

b. Leukosit (Sel darah putih)

Berdasarkan ada tidaknya granula, leukosit dibagi menjadi:

1) Leukosit Granuler : Eosinofil, Basofil, Neutrofil

2) Leukosit Agranuler : Monosit dan Limfosit

c. Trombosit (platelet)

Page 4: Biokimia Darah

F. PEMBEKUAN DARAH

Pembekuan terjadi setelah yang mengalami kerusakan adalah sistem

pembuluh darah (vaskular sistem) tetepi tidak harus terjadi jika yang

mengalami kerusakan adalah sistem peredaran darah (circulatory sistem).

Pembentukan fibrin dan konservasinya menjadi bekuan darah adalah

puncak reaksi-reaksi berurutan yang melibatkan banyak enzim-enzim dalam

plasma dan berinteraksi sebagai suatu sistem bertingkat.

G. KOMPONEN-KOMPONEN ANORGANIK DAN ORGANIK DALAM

PLASMA

Komponen-komponen ini dalam individu normal dapat mengalami

fuktuasi karena pengaruh beberapa faktor yang bervariasi termasuk status

nutrisi. Komponen-komponen ini dipertahankan dalam tingkat yang

menunjukkan keseimbangan antara proses anabolik dan proses metabolik

normal. Penyimpangan dari nilai-nilai normal komponen-komponen dalam

plasma ini menunjukkan status sakit. Beberapa contoh komponen organik

normal adalah: bilirubin, urea, kreatinin, asam urat, glukosa, total kolesterol,

lipid total. Sedangkan komponen anorganik antara lain adalah: chloride,

phospat, kalsium, sodium, magnesium, fe.

Page 5: Biokimia Darah

BAB III

METODA PRAKTIKUM

A. ALAT DAN BAHAN

Larutan CaCl2 5%

Reagen hema test

Spuit (jarum suntik)

Larutan (NH4)2 SO4

Darah oksalat (sitras)

Tabung reaksi

Kertas saring

Corong

Mikroskop

Preparat

B. CARA KERJA

1. PENGGUMPALAN DARAH

Kedalam dua tabung reaksi masing-masing ditambahkan 2 ml darah

oksalat (darah sitras) dan satu tabung darah non fibrin.

Ditambahkan 5 tetes CaCl2 ke dalam masing-masing tabung.

Kemudian digojog, dan diamati terjadinya pembekuan dan dicatat

waktu pembekuannya

2. PENGENDAPAN GLOBULIN

Dalam tabung ditambahkan 3 ml serum

Kemudian ditambahkan larutan (NH4)2SO4 jenuh

Digojog, dan endapan globulin yang terjadi dipisahkan

Endapan dimasukkan ke dalam tabung, dan dituangi sedikit air

Digojog supaya endapannya larut

Diencerkan dengan air

Kemudian dibiarkan dan dicatat apa yang terjadi

3. MELIHAT KOMPONEN DARAH DARI PREPARAT APUS

Page 6: Biokimia Darah

Mikroskop disiapkan

Preparat apusan darah diletakkan pada meja benda mikroskop

Preparat dilihat dengan pembesaran lemah, setelah terlihat obyeknya

dipindahkan lensa obyektif pada pembesaran yang lebih besar

Sel-sel darah yang terlihat diamati dan dicatat

BAB IV

Page 7: Biokimia Darah

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL

1. PENGGUMPALAN DARAH

Tabung I : darah + sitrat + 5 tetes CaCl2 5 % terjadi pembekuan

Tabung II : darah + 5 tetes CaCl2 5% tidak terjadi pembekuan

Tabung dibolak-balik untuk mencegah terjadinya lisis pada darah yang

dilakukan test. Hasil akhirnya diperoleh bahwa darah yang berada di

tabung I membeku, sementara darah yang ada di tabung II sama sekali

tidak membeku.

2. PENGENDAPAN GLOBULIN

Tabung : serum + (NH4)2SO4 terjadi endapan

Endapan + H2O endapan terlarut

Serum darah ditambah larutran (NH4)2SO4 akan terjadi pengendapan. Dan

setelah dicampur dengan air endapan tersebut terlarut.

3. MELIHAT KOMPONEN DARAH DARI PREPARAT APUS

Hasil : Terdapat komponen – komponen darah

Pembahasan : Leukosit

a. Lymphosit

Gbr. Limfosit

Ciri-ciri:

Bentuk sel bulat

Nukleus hampir memenuhi sitoplasma

Kromatin padat

Sitoplasma tidak berglamula

Page 8: Biokimia Darah

b. Neotrofil

Gbr. Neutrofil

Ciri-ciri:

Sitoplasma berglamula halus

Nukleus bersegmen/ belobus 3-5 lobus kalau lebih dari 5

bersegmentasi

c. Monosit

Gbr. Monosit

Ciri-ciri:

Sel besar

Nukleus menyerupai ginjal/ telapak kuda

Sitoplasma tidak berglamula

d. Eritrosit

Gbr. Eritrosit

Ciri-ciri:

- Tidak berinti

- Berbentuk bikonkaf

e. Trombosit

Page 9: Biokimia Darah

Gbr. Trombosit

Ciri-ciri:

Keping darah, lempeng darah, trombosit adalah sel anuclear nulliploid

(tidak mempunyai nukleus pada DNA-nya) dengan bentuk tak

beraturan dengan ukuran diameter 2-3 µm yang merupakan

fragmentasi dari megakariosit.

B. PEMBAHASAN

1. PENGGUMPALAN DARAH

a. Fungsi penambahan kalsium klorida

Berdasarkan hasil percobaan diatas dperoleh hasil bahwa pada darah

oksalat akan lebih cepat membeku bila ditambahkan CaCl2. Ini

dikarenakan CaCl2 merupakan salah satu factor pembeku darah.

b. Factor-faktor pembekuan darah

1) Fibrinogen

Sebuah faktor koagulasi yang tinggi berat molekul protein plasma

dan diubah menjadi fibrin melalui aksi trombin. Kekurangan faktor

ini menyebabkan masalah pembekuan darah afibrinogenemia atau

hypofibrinogenemia.

2) Prothrombin

Sebuah faktor koagulasi yang merupakan protein plasma dan

diubah menjadi bentuk aktif trombin oleh pembelahan dengan

mengaktifkan faktor X jalur umum dari pembekuan. Fibrinogen

trombin kemudian memotong ke bentuk aktif fibrin. Kekurangan

faktor menyebabkan hypoprothrombinemia.

3) Jaringan Tromboplastin

Page 10: Biokimia Darah

Koagulasi faktor yang berasal dari beberapa sumber yang berbeda

dalam tubuh, seperti otak dan paru-paru. Jaringan Tromboplastin

penting dalam pembentukan prothrombin ekstrinsik yang

mengkonversi prinsip di Jalur koagulasi ekstrinsik. Disebut juga

faktor jaringan.

4) Kalsium

Sebuah faktor koagulasi diperlukan dalam berbagai fase

pembekuan darah.

5) Proaccelerin

Sebuah faktor koagulasi penyimpanan yang relatif labil dan panas,

yang hadir dalam plasma, tetapi tidak dalam serum, dan fungsi baik

di intrinsik dan ekstrinsik koagulasi jalur.

Proaccelerin mengkatalisis pembelahan prothrombin trombin yang

aktif. Kekurangan faktor ini, sifat resesif autosomal, mengarah

pada kecenderungan berdarah yang langka yang disebut

parahemophilia, dengan berbagai derajat keparahan. Disebut juga

akselerator globulin.

6) Proconvertin

Sebuah faktor koagulasi penyimpanan yang relatif stabil dan panas

dan berpartisipasi dalam jalur koagulasi ekstrinsik. Hal ini

diaktifkan oleh kontak dengan kalsium, dan bersama dengan

mengaktifkan faktor III itu faktor X.

Defisiensi faktor Proconvertin, yang mungkin herediter (autosomal

resesif) atau diperoleh (yang berhubungan dengan kekurangan

vitamin K), hasil dalam kecenderungan perdarahan. Disebut juga

serum prothrombin konversi faktor akselerator dan stabil.

7) Antihemophilic factor

Sebuah faktor koagulasi penyimpanan yang relatif labil dan

berpartisipasi dalam jalur intrinsik dari koagulasi, bertindak (dalam

konser dengan faktor von Willebrand) sebagai kofaktor dalam

aktivasi faktor X. Defisiensi, sebuah resesif terkait-X sifat,

Page 11: Biokimia Darah

penyebab hemofilia A. Disebut juga antihemophilic globulin dan

faktor antihemophilic A.

8) Tromboplastin Plasma komponen

Sebuah faktor koagulasi penyimpanan yang relatif stabil dan

terlibat dalam jalur intrinsik dari pembekuan. Setelah aktivasi,

diaktifkan Defisiensi faktor X. hasil di hemofilia B. Disebut juga

faktor Natal dan faktor antihemophilic B.

9) Stuart factor

Sebuah faktor koagulasi penyimpanan yang relatif stabil dan

berpartisipasi dalam baik intrinsik dan ekstrinsik jalur koagulasi,

menyatukan mereka untuk memulai jalur umum dari pembekuan.

Setelah diaktifkan, membentuk kompleks dengan kalsium,

fosfolipid, dan faktor V, yang disebut prothrombinase; hal ini dapat

membelah dan mengaktifkan prothrombin untuk trombin.

Kekurangan faktor ini dapat menyebabkan gangguan koagulasi

sistemik. Disebut juga Prower Stuart-faktor. Bentuk yang

diaktifkan disebut juga thrombokinase.

10) Tromboplastin plasma

Faktor koagulasi yang stabil yang terlibat dalam jalur intrinsik dari

koagulasi; sekali diaktifkan, itu mengaktifkan faktor IX. Lihat juga

kekurangan faktor XI. Disebut juga faktor antihemophilic C.

11) Hageman factor

Faktor koagulasi yang stabil yang diaktifkan oleh kontak dengan

kaca atau permukaan asing lainnya dan memulai jalur intrinsik dari

koagulasi dengan mengaktifkan faktor XI. Kekurangan faktor ini

menghasilkan kecenderungan trombosis.

12) Fibrin-faktor yang menstabilkan

Sebuah faktor koagulasi yang merubah fibrin monomer untuk

polimer sehingga mereka menjadi stabil dan tidak larut dalam urea,

fibrin yang memungkinkan untuk membentuk pembekuan darah.

Kekurangan faktor ini memberikan kecenderungan seseorang

Page 12: Biokimia Darah

hemorrhagic. Disebut juga fibrinase dan protransglutaminase.

Bentuk yang diaktifkan juga disebut transglutaminase.

c. Proses pembekuan darah

Gambar proses pembekuan darah

Proses pembekuan darah yang normal mempunyai 3 tahap yaitu:

1) Fase koagulasi

Koagulasi diawali dalam keadaan homeostasis dengan

adanya cedera vascular. Vasokonstriksi merupakan respon segera

terhadap cedera, yang diikuti dengan adhesi trombosit pada

kolagen pada dinding pembuluh yang terpajan dengan cedera.

Trombosit yang terjerat di tempat terjadinya luka mengeluarkan

suatu zat yang dapat mengumpulkan trombosit-trombosit lain di

tempat tersebut. Kemudian ADP dilepas oleh trombosit,

menyebabkan agregasi trombosit. Sejumlah kecil trombin juga

merangsang agregasi trombosit, bekerja memperkuat reaksi.

Trombin adalah protein lain yang membantu pembekuan darah. Zat

ini dihasilkan hanya di tempat yang terluka, dan dalam jumlah

yang tidak boleh lebih atau kurang dari keperluan. Selain itu,

produksi trombin harus dimulai dan berakhir tepat pada saat yang

diperlukan.

Dalam tubuh terdapat lebih dari dua puluh zat kimia yang

disebut enzim yang berperan dalam pembentukan trombin. Enzim

ini dapat merangsang ataupun bekerja sebaliknya, yakni

Page 13: Biokimia Darah

menghambat pembentukan trombin. Proses ini terjadi melalui

pengawasan yang cukup ketat sehingga trombin hanya terbentuk

saat benar-benar terjadi luka pada jaringan tubuh. Factor III

trombosit, dari membrane trombosit juga mempercepat pembekuan

plasma. Dengan cara ini, terbentuklah sumbatan trombosit,

kemudian segera diperkuat oleh protein filamentosa (fibrin) (Price,

2003).

Produksi fibrin dimulai dengan perubahan factor X menjadi

Xa, seiring dengan terbentuknya bentuk aktif suatu factor. Factor X

dapat diaktivasi melalui dua rangkaian reaksi. Rangkaian pertama

memerlukan factor jaringan, atau tromboplastin jaringan, yang

dilepaskan oleh endotel pembuluh darah pada saat cedera.. karena

factor jaringan tidak terdapat di dalam darah, maka factor ini

merupakan factor ekstrinsik koagulasi, dengan demikian disebut

juga jalur ekstrinsik untuk rangkaian ini.

Rangkaian lainnya yang menyebabkan aktivasi factor X

adalah jalur intrinsic, disebut demikian karena rangkaian ini

menggunakan factor-faktor yang terdapat dalam system vascular

plasma. Dalam rangkaian ini, terjadi reaksi “kaskade”, aktivasi satu

prokoagulan menyebabkan aktivasi bentuk pengganti. Jalur

intrinsic ini diawali dengan plasma yang keluar terpajan dengan

kulit atau kolagen di dalam pembuluh darah yang rusak. Factor

jaringan tidak diperlukan, tetapi trombosit yang melekat pada

kolagen berperan. Faktor XII, XI, dan IX harus diaktivasi secara

berurutan, dan faktor VIII harus dilibatkan sebelum faktor X dapat

diaktivasi. Zat-zat prakalikrein dan HMWK juga turut

berpartisipasi, dan diperlukan ion kalsium.

Dari hal ini, koagulasi terjadi di sepanjang apa yang

dinamakan jalur bersama. Aktivasi aktor X dapat terjadi sebagai

akibat reaksi jalur ekstrinsik atau intrinsik. Pengalaman klinis

menunjukkan bahwa kedua jalur tersebut berperan dalam

Page 14: Biokimia Darah

hemostasis. Langkah selanjutnya pada pembentukan fibrin

berlangsung jika faktor Xa, dibantu fosfolipid dari trombosit yang

diaktivasi, memecah protrombin, membentuk trombin. Selanjutnya

trombin memecahkan fibrinogen membentuk fibrin. Fibrin ini pada

awalnya merupakan jeli yang dapat larut, distabilkan oleh faktor

XIIIa dan mengalami polimerasi menjadi jalinan fibrin yang kuat,

trombosit, dan memerangkap sel-sel darah. Untaian fibrin

kemudian memendek (retraksi bekuan), mendekatkan tepi-tepi

dinding pembuluh darah yang cederadan menutup daerah tersebut.

(Price, 2003)

2) Penghentian pembentukan bekuan

Setelah pembentukan bekuan, sangat penting untuk melakukan

pengakhiran pembekuan darah lebih lanjut untuk menghindari

kejadian trombotik yang tidak diinginkan.yang disebabkan oleh

pembentukan bekuan sistemik yang berlebihan. Antikoagulan yang

terjadi secara alami meliputi antitrombin III (ko-faktor heparin),

protein C dan protein S. Antitrombin III bersirkulasi secara bebas

di dalam plasma dan menghambat sistem prokoagulan, dengan

mengikat trombin serta mengaktivasi faktor Xa, IXa, dan XIa,

menetralisasi aktivitasnya dan menghambat pembekuan. Protein C,

suatu polipeptida, juga merupakan suatu antikoagulan fisiologi

yang dihasilkan oleh hati, dan beredar secara bebas dalam bentuk

inaktif dan diaktivasi menjadi protein Ca. Protein C yang diaktivasi

menginaktivasi protrombin dan jalur intrinsik dengan membelah

dan menginaktivasi faktor Va dan VIIIa. Protein S mempercepat

inaktivasi faktor-faktor itu oleh protein protein C. Trombomodulin,

suatu zat yang dihasilkan oleh dinding pembuluh darah, diperlukan

untuk menimbulkan pengaruh netralisasi yang tercatat sebelumnya.

Defisiensi protein C dan S menyebabkan spisode trombotik.

Individu dengan faktor V Leiden resisten terhadap degradasi oleh

protein C yang diaktivasi (Price, 2003).

Page 15: Biokimia Darah

3) Resolusi bekuan

Sistem fibrinolitik merupakan rangkaian yang fibrinnya

dipecahkan oleh plasmin (fibrinolisin) menjadi produk-produk

degradasi fibrin, menyebabkan hancurnya bekuan. Diperlukan

beberapa interaksi untuk mengubah protein plasma spesifik inaktif

di dalam sirkulasi menjadi enzim fibrinolitik plasmin aktif. Protein

dalam bersirkulasi, yang dikenal sebagai proaktivator plasminogen,

dengan adanya enzim-enzim kinase seperti streptokinase,

stafilokinase, kinase jaringan, serta faktor XIIa, dikatalisasi

menjadi aktivator plasminogen.

Dengan adanya enzim-enzim tambahan seperti urokinase,

maka aktivator-aktivator mengubah plasminogen, suatu protein

plasma yang sudah bergabung dalam bekuan fibrin, menjadi

plasmin. Kemudian plasmin memecahkan fibrin dan fibrinogen

menjadi fragmen-fragmen (produk degradasi fibrin-fibrinogen),

yang mengganggu aktivitas trombin, fungsi trombosit, dan

polimerisasi fibrin, menyebabkan hancurnya bekuan. Makrofag

dan neutrofil juga berperan dalam fibrinolisis melalui aktivitas

fagositiknya (Price, 2003).

2. PENGENDAPAN GLOBULIN

Sifat globulin:

1. Bila dihidrolisis menghasilkan asam α-amino 

2. Mengendap dalam larutan ½ jenuh

3. Menggumpal dalam pemanasan

4. Larut dalam garam encer

5. Mengendap dalam air 

Page 16: Biokimia Darah

3. MELIHAT KOMPONEN DARAH DARI PREPARAT APUS

a. Leukosit

Jumlah sel pada orang dewasa berkisar antara 6000 – 9000 sel/cc

darah. Fungsi utama dari sel tersebut adalah untuk Fagosit (pemakan)

bibit penyakit/ benda asing yang masuk ke dalam tubuh. Maka jumlah

sel tersebut bergantung dari bibit penyakit/benda asing yang masuk

tubuh. Jumlah sel pada orang dewasa berkisar antara 6000 – 9000

sel/cc darah. Fungsi utama dari sel tersebut adalah untuk Fagosit

(pemakan) bibit penyakit/ benda asing yang masuk ke dalam tubuh.

Maka jumlah sel tersebut bergantung dari bibit penyakit/benda asing

yang masuk tubuh. Peningkatan jumlah lekosit merupakan petunjuk

adanya infeksi (misalnya radang paru-paru). Lekopeni

Berkurangnya jumlah lekosit sampai di bawah 6000 sel/cc darah.

Lekositosis adalah bertambahnya jumlah lekosit melebihi normal (di

atas 9000 sel/cc darah). Fungsi fagosit sel darah tersebut terkadang

harus mencapai benda asing/kuman jauh di luar pembuluh darah.

b. Eritrosit

Sel darah merah, eritrosit adalah jenis sel darah yang paling

banyak dan berfungsi membawa oksigen ke jaringan-jaringan tubuh

lewat darah dalam hewan bertulang belakang.

Bagian dalam eritrosit terdiri dari hemoglobin, sebuah

biomolekul yang dapat mengikat oksigen. Hemoglobin akan

mengambil oksigen dari paru-paru dan insang, dan oksigen akan

dilepaskan saat eritrosit melewati pembuluh kapiler. Warna merah sel

darah merah sendiri berasal dari warna hemoglobin yang unsur

pembuatnya adalah zat besi. Pada manusia, sel darah merah dibuat di

sumsum tulang belakang, lalu membentuk kepingan bikonkaf.

Di dalam sel darah merah tidak terdapat nukleus. Sel darah

merah sendiri aktif selama 120 hari sebelum akhirnya dihancurkan.

Warna dari eritrosit berasal dari gugus heme yang terdapat pada

hemoglobin. Sedangkan cairan plasma darah sendiri berwarna kuning

Page 17: Biokimia Darah

kecoklatan, tetapi eritrosit akan berubah warna tergantung pada

kondisi hemoglobin. Ketika terikat pada oksigen, eritrosit akan

berwarna merah terang dan ketika oksigen dilepas maka warna erirosit

akan berwarna lebih gelap, dan akan menimbulkan warna kebiru-

biruan pada pembuluh darah dan kulit. Metode tekanan oksimetri

mendapat keuntungan dari perubahan warna ini dengan mengukur

kejenuhan oksigen pada darah arterial dengan memakai teknik

kolorimetri.

c. Trombosit

Keping darah tersirkulasi dalam darah dan terlibat dalam mekanisme

hemostasis tingkat sel dalam proses pembekuan darah dengan

membentuk darah beku. Rasio plasma keping darah normal berkisar

antara 200.000-300.000 keping/mm³, nilai dibawah rentang tersebut

dapat menyebabkan pendarahan, sedangkan nilai di atas rentang yang

sama dapat meningkatkan risiko trombosis. Trombosit memiliki

bentuk yang tidak teratur, tidak berwarna, tidak berinti, berukuran

lebih kecil dari eritrosit dan leukosit, dan mudah pecah bila tersentuh

benda kasar.

Page 18: Biokimia Darah

BAB V

KESIMPULAN

A. KESIMPULAN

Darah merupakan alat pengangkut utama di dalam tubuh kita. Darah manusia

berwarna merah, tetapi warna itu tidak tetap. Kadang warna darah itu merah

tua atau merah muda. Hal ini tergantung kadar oksigen dan kadar

karbondioksida. Sistem peredaran darah pada manusia terdiri dari darah dan

alat peredaran darah. Darah terdiri dari bagian yang cair dan bagian yang

padat. Alat peredaran darah terdiri dari jantung dan pembuluh-pembuluh darah

yakni arteri, vena, dan kapiler.

Page 19: Biokimia Darah

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2007. “Penuntun Praktikum Biokimia”, Universitas Muslim Indonesia : Makassar.

Dirjen POM, 1979. “Farmakope Indonesia Edisi III”. Depkes RI.

Dirjen POM, 1995. “Farmakope Indonesia Edisi IV”. Depkes RI.

Hamid, Abdul, 2001. “Biokimia Metabolisme Biomolekul”. Penerbit Alfabeta : Jakarta.

Hardjasasmita, Pantjita. 2006. “Ikhtisar Biokimia Dasar”. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia : Jakarta.

Koolman Jan dan Klaus, 2001. “Atlas Berwarna dan Teks Biokimia”. Penerbit EGC: Jakarta.

Lehninger, Albert L, 1982. “Dasar-Dasar Biokimia Jilid I”, Penerbit Erlangga : Jakarta.

Martoharsono, Soeharsono. 2000.” Biokimia Jilid II”. Penerbit Gadjah Mada University Press : Jakarta.

Robert K. Murray,Daryl K. Granner, Victor W. Rodwell.Biokimia Harper. Jakarta :Penerbit EGC,2006.

Page 20: Biokimia Darah

TUGAS PENGGANTI PRE-TEST PRAKTIKUM BIOKIMIA

DARAH

SOAL.1. Sebutkan komposisi dan fungsi darah

2. komponen-komponen organik dan anorganik dalam plasma

3. mekanisme pembekuan darah

JAWAB..

1. komposisi darah ada 3 yaitu1. Eritrosit2. Leokosit3. trombosit

fungsi darah yaitu

a. Pernafasan. Transport oksigen dari paru-paru ke jaringan-jaringan dan

karbondioksida dari jaringan ke paru-paru.

b. Gizi. Transport zat-zat yang diabsorbsi melalui dinding usus

c. Ekskresi. Transpor sisa metabolisme ke ginjal, paru, kulit dan usus

untuk dibuang.

d. Mengatur suhu tubuh dengan meratakan panas badan.

e. Mengatur keseimbangan asam basa dalam tubuh.

f. Mengatur keseimbangan air melalui efek darah terhadap pertukaran air

antara cairan yang bersirkulasi

g. Perlawanan tehadap peradangan

h. Transpor hormon

i. Transpor metabolit

Page 21: Biokimia Darah

2. komponen-komponen organik dan anorganik dalam plasma a. komponen-komponen organik dalam plasma yaitu bilirubin, urea,

creatinin, asam erat, glukosa, total kolestrol, lipid total.b. Komponen-komponen anorganik dalam plasma yaitu chloride, kalsiu,

sodium, magnesium dan fe.3. mekanisme pembekuan darah yaitu

Dalam proses pembekuan darah dibutuhkan 4 faktor yaitu garam

kalsium (dalam keadaan normal ada dalam darah), sel yang luka

(membebaskan trombokinase), trombin (terbentuk dari protrombin), dan

fibrin(terbentuk dari fibrinogen).

Bagan proses pembekuan darah:

1) Luka , trombosit pecah keluar trombokinase

2) Protrombin menjadi trombin

3) Fibrinogen menjadi fibrin

mengeluarkan

Ca2+

Vit K