Upload
ikhwan-maidan
View
216
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
h
Citation preview
II. SKALA PENGUKURAN
Skala pengukuran dibagi menjadi :1. Skala nominal2. Skala ordinal.3. Skala interval4. Skala ratio
Penjelasan :
1. Skala nominal
Pengukuran yang paling lemah tingkatannya, terjadi apabila bilangan atau lambang–lambang lain digunakan untuk mengklasifikasikan objek pengamatan. Setiap objek akan masuk salah satu lambang atau kelompok. Kelompok ini disebut sebagai “kategori” kalau hanya dua kategori disebut dikotomi. Contohnya :
a. Gender : laki-laki, dan perempuanb. Fakultas : FKM, FK, FE.
2. Skala ordinal
Skala ordinal tidak hanya membagi objek menjadi kelompok-kelompok yang tidak tumpang tindih, tetapi antar kelompok itu ada hubungan (rangking). Hubungan antara kelompok dapat ditulis sebagi lebih kecil atau lebih besar.Contohnya : Sarjana (S1), Master(S2), Doktor (S3).
3. Skala interval.
Variabel yang nilai-nilainya numerik tapi tidak bisa dirasiokan satu dengan lainnya. Hal ini karena nilai 0 pada variabel ini bukan nilai nol mutlak, tapi merupakan kesepakatan saja. Kalau didalam skala ordinal kita hanya dapat menentukan urutan (orde) dari kelompok, maka didalam skala interval selain membagi objek menjadi kelompok tertentu dan dapat diurutkan juga, sehingga dapat ditentukan jarak dari urutan kelompok tersebut .
Contohnya :
a. Suhu (dalam derajat celcius), merupakan variabel selang karena 0 pada variabel ini adalah kesepakatan orang yaitu suhu ketika air membeku pada tekanan 4 atm. Jika ada sebuah benda bersuhu 5oC
1
dan benda lain bersuhu 100oC, tidak bisa dikatakan bahwa benda kedua suhunya 20 kali benda pertama.
b. Tahun (masehi), merupakan variabel selang karena tahun 0 adalah kesepakatan. Jika ada suatu peristiwa terjadi tahun 100 dan peristiwa lain terjadi tahun 2000, tidak bisa dikatakan, peristiwa kedua memiliki tahun 20 kali dari tahun peristiwa pertama.
4. Skala Ratio
Variabel yang nilai-nilainya numerik dan bisa dirasiokan satu dengan lainnya. Hal ini terjadi karena nilai 0 pada peubah ini bersifat mutlak. Yang termasuk peubah ini adalah :
Contohnya :- Panjang benda (dalam cm), merupakan peubah rasio karena kalau
panjangnya 0 berarti benda itu tidak ada. Jika sebuah benda memiliki panjang 5 cm dan benda lain panjangnya 20 cm, maka benda kedua 4 kali lebih panjang dari yang pertama.
- Berat (dalam kg), merupakan peubah rasio karena kalau beratnya 0 itu berarti bendanya tidak ada, serta juga dapat dirasiokan.
III. PENYAJIAN DATA.
Penyajian data adalah menyajikan data dalam berbagai bentuk, tergantung jenis data dan skala pengukurannya, sehingga dapat diambil informasi dari data yang ditampilkan.
Penyajian data dapat dibagi dalam tiga bentuk yaitu :
1. Tulisan (Textular)2. Tabel (Tabular)3. Gambar/grafik (diagram).
Penjelasannya:
1. Tulisan (Textular).
Menyajikan data dalam bentuk laporan tertulis mulai dari proses pemilihan dan teknik pengambilan sampel, pelaksanaan pengumpulan data, dan sampai hasil analisis.
2
2. Tabel.
Penyajian data dengan memakai kolom dan baris.Bermacam-macam bentuk tabel :
a. Tabel induk (master tabel)Tabel induk adalah tabel yang berisiskan semua hasil pengumpulan data yang masih dalam bentuk mentah, biasanya tabel ini disajikan dalam lampiran suatu laporan.
b. Tabel rinci (text tabel)
Tabel rinci merupakan uraian dari yang diambil dari tabel induk data:Contoh :
c. Distribusi fekwensid. Distribusi relatif.e. Distribusi kumulatiff. Tabel silang (cross tab dalam bentuk 2x2)
Syarat –syarat penyajian data dalam bentuk tabel :
a. Judul tabel harus singkat, jelas dan lengkap, hendaknya dapat menjawab apa yang disajikan dimana kejadian, dan kapan kejadian.
b. Nomor tabel.keterangan-keterangan catatan (kaki= foot note) yaitu keterangan yang diperlukan untuk menjelaskan mengenai hal-hal tertentu yang tidak bisa dituliskan dalam badan tabel.
c. Sumber, dari mana tabel dikutip, tahun, dan halaman.
Contoh tabel : (distribusi frekuensi)
Jenis kelamin Frekuensi PersenPerempuan 80 80,0Laki-laki 20 20,0Total 100 100,0
3. Grafik/diagram.
Menyajikan tabel dalam bentuk grafik hal-hal yang perlu diperhatikan:a. Judul yang singkat, jelas, dan lengkap.b. Dalam menggambarkan kita memerlukan 2 sumbu sebagai sumbu
x dan sumbu y.c. Skala tertentu.d. Nomor gambar.e. Foot note.f. Sumber.
3
Jenis-jenis grafik
a. Histogramb. Frekuensi poligonc. Ogived. Diagram garis (line diagram)e. Diagram batang (bar
diagram)f. Diagram pinca (pie diagram)
g. Diagram (scatter diagram)h. Pictogrami. Mapgramj. Box whisker Plotk. Steam and Leaf Plotl. Pareto.
PENJELASAN
a. Histogarm :
Histogram adalah : grafik yang digunakan untuk menyajikan data kontinu. Bentuk dari histogram terdiri dari horizontal axis, dan vertikal axis. Sumbu vertikal axis biasanya untuk menyatakan banyaknya frekuensi (relatif frekuensi). Sedangkan sumbu horizontal axis biasanya untuk menyatakan klas interval.
Contohnya:
Sumber : Bernard Rosner. Fundamentals of Biostatistics 5 th Edition. Harvard University. United State of America. 2000. Page 30
b. Frekuensi Poligon.
Penyajian frekuensi poligon digunakan untuk data kontinu, untuk membuat grafik frekuensi polygon adalah dengan menghubungkan nilai –nilai tengah ( midpoint ) dari balok-balok histogram.
Contohnya:
4
Sumber : Daniel. Wayne W. Biostatistics a foundation for analysis in health sciences.Sixth Edition. New York.1995. page 24
C.Ogive
Ogive adalah grafik dari data kontinu, dan dalam bentuk frekuensi kumulatif. Dari perpotongan ogive kurang dari (less than), dan besar dari (more than), akan didapatkan nilai yang tepat untuk letak dan besarnya nilai modus.Contohnya:
5
Sumber: Modul Biostatistik dan Statistik Kesehatan. FKM UI Edisi 1999. Hal 13
d.Diagram Garis (Line Diagram)Diagram garis digunakan untuk menggambarkan data diskrit, atau dengan data skala nominal yang menggambarkan perubahan dari waktu ke waktu, atau perubahan dari suatu tempat ke tempat lain.
Contohnya:
Sumber: LIPI. Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi VII, Jakarta 2000. Hal 401e. Diagram Batang ( Daigram balok = Bar Diagram )
Diagram batang digunakan untuk menyajikan data diskrit, atau dengan skala nominal maupun ordinal.Perbedaan balok diagram batang dengan histogram adalah, pada histogram balok-baloknya menyambung dikarenakan datanya kontinu, sedangkan pada diagram balok tidak.
Cara menampilkan diagram batang dapat dibagi menjadi :1. Single Bar2. Multiple Bar3. Subdivided Bar
Contoh Single Bar :
6
Sumber : Widyakarya nasional Pangan dan Gizi VII. LIPI tahun 2000 hal 175
Contoh Multiple Bar :
Sumber: BPS. Indonesia Demografic and Health Survey 2002-2003.2003. Page 172
Contoh Subdivided Bar : Satu bar menjelaskan tiga standar kategori status gizi
Sumber: LIPI. Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi VII, Jakarta 2000. Hal 117
7
f. Pie Diagram ( diagram pinca= diagram lingkar )
Pie diagram digunakan untuk menyajikan data diskrit atau dengan skala nominal atau ordinal. Jarak setiap irisan disesuaikan dengan proporsi data yang ada, yang disajikan dalam bentuk derajat. Satu lingkaran adalah sebesar 3600 .
Contohnya:
Figure 6.6 : Distribution of Current Users of modern Contraceptive Methods by Source of Supply.
Sumber: BPS. Indonesia Demografic and Health Survey 2002-2003.2003. Page 81
g. Diagram Tebar (Scatter diagram )
Diagram tebar adalah diagram yang digunakan untuk menggambarkan hubungan dua varaiabel yang diperkirakan ada hubungan. Sumbu Y menggambarkan variabel dependen, sedangkan sumbu X menggambarkan varaibel independen.
Contohnya:
8
Sumber : Journal Nutrition Review. Volume 65 December 2007 Number 12 (part II). Page 183
h. Pictogram
Pictogram adalah diagram yang digambar sesuai dengan objek. Misalnya ingin menunjuk jumlah penduduk dengan mengambarkan orang, dan menggambarkan penyakit jantung, langsung mengambarkan jantung.Misalnya: satu gambar jantung menunjukan jumlah 10 penderita penyakit jantung.
Contohnya:
9
Sumber: Modul Biostatistik dan Statistik Kesehatan. FKM UI Edisi 1999. Hal 17.
i. Mapgram
Digunakan map atau peta dari suatu daerah. Permasalahan yang akan digambarkan ditunjukkan langsung dipeta tersebut.Contohnya:
Sumber : Widya karya pangan dan gizi VII. LIPI. Tahun 2000. Hal 170
j. Box & Whiskes plot atau boxplot
Box & Whiskes plot atau boxplot digunakan untuk menyajikan data numerik, atau membandingkan beberapa pengamatan.Box terdiri dari:a. Garis bawah adalah nilai quartile satu (Q1),dimana: Q1 = (n+1)/4 b. Garis tengah adalah nilai quartile dua/ median Q2), dimana: Q2= (n+1)/2c. Garis atas adalah nilai quartile tiga (Q3), dimana: Q3= 3(n+1)/4
10
Contohnya:
Sumber : Daniel. Wayne W. Biostatistics a foundation for analysis in health sciences.Sixth Edition. New York.1995. page 294
k. Steam and Leaf Plot (Steam = batang, Leaf =daun)
Penyajian data dalam bentuk distribusi frekuensi, datanya diurutkan dari terkecil sampai yang terbesar. Prinsip steam and leaf menggunakan proses tally.
Contohnya:
11
Sumber : Bernard Rosner. Fundamentals of Biostatistics 5 th Edition. Harvard University. United State of America. 2000. Page 33
l. Pareto chart
Pareto tidak lain dari diagram batang yang disusun berdasarkan tinggi rendahnya batang, sehingga mudah dapat diinterprestasikan.
Contohnya :
Sumber: BPS. Indonesia Young Adult Reproduktive Health Survey 2002-2003. Tahun 2004. Page 92
12
IV. PENYAJIAN DATA YANG SALAH :
1. Menggunakan chart yang salah (Chart Junk)
Grafik yang ditampilkan bukan memberikan lambang/tanda besar kecilnya nilai yang ada, sehingga akan menjadi tidak jelas dalam menginterprestasikan gambar yang ditampilkan, apakah dengan tanda kecil akan memberikan nilai yang kecil, sebaiknya hindari menggunakan/menyajikan gambar dengan menggunakan tanda yang kurang jelas.Contoh :
2. Tidak ada nilai relatif basis (No relative basis)
Penggunaan nilai relatif basis sangat perlu diperhatikan, jika ditampilkan dengan nilai relatif basis yang tidak tepat akan salah didalam menginterprestasikan tabel yang ditampilkan. Contoh :
13
3. Perbandingan nilai axis terlalu besar (Compressing Vertical axis)
Perbandingan nilai axis yang terlalu besar akan mengakibat batang tabel akan semankin kecil, sebaiknya disesuaikan dengan dengan nilai batang yang tertinggi, sehingga perbandingan antara satu batang, dengan batang yang lain jelas perbedaannya.
Contoh :
4. Perbandingan rasio vertikal untuk titik Y (titik axis) tidak sesuai (No zero point on vertikal axis)
Pada penyajian data harus diperhatikan pada sumbu axis, apakah sumbu axis tersebut dimulai dengan angka 0,jika tidak dimulai angka 0 interprestasi tabel disajikan akan menjadi tidak jelas sehingga kemungkinan didalam menginterprestasikan tabel akan menjadi kurang sempurna.
Contoh :
14
5. Tidak menyebutkan sumber tabel
Didalam menyajikan tabel sebaiknya sumber tabel disebutkan, misalnya dari lembaga, departemen, atau intansi lain, karena akan menjadi mudah untuk ditelusuri dari mana sumber tabel tersebut didapat.
Contoh :
Sumber : Tidak disebutkan ?
15
Referensi:1. Daniel. Wayne W. Biostatistics a foundation for analysis in health
sciences.Sixth Edition. New York.1995.2. Bernard Rosner. Fundamentals of Biostatistics 5 th Edition. Harvard
University. United State of America. 2000. 3. Sabri Luknis, Priyo Hastono Susanto. Biostatistik dan Statistik Kesehatan
(Modul MA 2600),FKM UI.1999.4. Soeratno, Arsyad, Lincolin. Metode Penelitian, Jakarta 20035. LIPI. Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi VII, Jakarta 20006. Singarimbun. Masri, Sofian Effendi. Metode Penelitian Survai,
LP3ES.19867. BPS. Indonesia Young Adult Reproduktive Health Survey 2002-
2003.20048. Nutrition Reviews. Volume 65. Number 12(part II). December 2007.9. LIPI. Teknik dan praktek pengumpulan data lapangan. Modul Diklat
fungsional peneliti tingkat pertama. 2006.10. http://ocw.gunadarma.ac.id/course . Didownload tgl 8 September 2008
16