31
1. Pengertian Bioteknologi adalah ilmu terapan biologi yang melibatkan disiplin ilmu mikrobiologi, biokimia, genetika, dan biologi molekuler. Bioteknologi konvensional merupakan bioteknologi yang memanfaatkan mikroorganisme untuk memproduksi alkohol, asam asetat, gula, atau bahan makanan, seperti tempe, tape, oncom, dan kecap. Mikroorganisme dapat mengubah bahan pangan. Proses yang dibantu mikroorganisme, misalnya dengan fermentasi, hasilnya antara lain tempe, tape, kecap, dan sebagainya termasuk keju dan yoghurt. Proses tersebut dianggap sebagai bioteknologi masa lalu. Ciri khas yang tampak pada bioteknologi konvensional, yaitu adanya penggunaan makhluk hidup secara langsung dan belum tahu adanya penggunaan enzim. Definisi bioteknologi secara klas dan konvensional adalah teknologi yang memanfaatkan agen hayati (mahluk hidup) atau baian-bagiannya untuk menghasilkan barang dan jasa dalam skala industri untuk memenuhi kebutuhan manusia. 1

Biotechnology

Embed Size (px)

Citation preview

1

1. Pengertian

Bioteknologi adalah ilmu terapan biologi yang melibatkan disiplin ilmu mikrobiologi, biokimia, genetika, dan biologi molekuler. Bioteknologi konvensional merupakan bioteknologi yang memanfaatkan mikroorganisme untuk memproduksi alkohol, asam asetat, gula, atau bahan makanan, seperti tempe, tape, oncom, dan kecap. Mikroorganisme dapat mengubah bahan pangan. Proses yang dibantu mikroorganisme, misalnya dengan fermentasi, hasilnya antara lain tempe, tape, kecap, dan sebagainya termasuk keju dan yoghurt. Proses tersebut dianggap sebagai bioteknologi masa lalu. Ciri khas yang tampak pada bioteknologi konvensional, yaitu adanya penggunaan makhluk hidup secara langsung dan belum tahu adanya penggunaan enzim. Definisi bioteknologi secara klas dan konvensional adalah teknologi yang memanfaatkan agen hayati (mahluk hidup) atau baian-bagiannya untuk menghasilkan barang dan jasa dalam skala industri untuk memenuhi kebutuhan manusia.Bioteknologi memiliki beberapa jenis atau cabang ilmu yang beberapa diantaranya diasosikan dengan warna, yaitu: Bioteknologi merah (red biotechnology) adalah cabang ilmu bioteknologi yang mempelajari aplikasi bioeknologi di bidang medis. Cakupannya meliputi seluruh spektrum pengobatan manusia, mulai dari tahap preventif, diagnosis, dan pengobatan. Contoh penerapannya adalah pemanfaatan organisme untuk menghasilkan obat dan vaksin, penggunaan sel induk untuk pengobatan regeneratif, serta terapi gen untuk mengobati penyakit genetik dengan cara menyisipkan atau menggantikan gen abnomal dengan gen yang normal.

Bioteknologi putih/abu-abu (white/gray biotechnology) adalah bioteknologi yang diaplikasikan dalam industri seperti pengembangan dan produksi senyawa baru serta pembuatan sumber energi terbarukan. Dengan memanipulasi mikroorganisme seperti bakteri dan khamir/ragi, enzim-enzim juga organisme-organisme yang lebih baik telah tercipta untuk memudahkan proses produksi dan pengolahan limbah industri. Pelindian (bleaching) minyak dan mineral dari tanah untuk meningkakan efisiensi pertambangan, dan pembuatan bir dengan khamir.

Bioteknologi hijau (green biotechnology) mempelajari aplikasi bioteknologi di bidang pertanian dan peternakan. Di bidang pertanian, bioteknoogi telah berperan dalam menghasilkan tanaman tahan hama, bahan pangan dengan kandungan gizi lebih tinggi dan tanaman yang menghasilkan obat atau senyawa yang bermanfaat. Sementara itu, di bidang peternakan, binatang-binatang telah digunakan sebagai "bioreaktor" untuk menghasilkan produk penting contohnya kambing, sapi, domba, dan ayam telah digunakan sebagai penghasil antibodi-protein protektif yang membantu sel tubuh mengenali dan melawan senyawa asing (antigen).

Bioteknologi biru (blue biotechnology) disebut juga bioteknologi akuatik/perairan yang mengendalikan proses-proses yang terjadi di lingkungan akuatik. Salah satu contoh yang paling tua adalah akuakultura, menumbuhkan ikan bersirip atau kerang-kerangan dalam kondisi terkontrol sebagai sumber makanan, (diperkirakan 30% ikan yang dikonsumsi di seluruh dunia dihasilkan oleh akuakultura). Perkembangan bioteknologi akuatik termasuk rekayasa genetika untuk menghasilkan tiram tahan penyakit dan vaksin untuk melawan virus yang menyerang salmon dan ikan yang lain. Contoh lainnya adalah salmon transgenik yang memiliki hormon pertumbuhan secara berlebihan sehingga menghasilkan tingkat pertumbuhan sangat tinggi dalam waktu singkat.

Bioteknologi Dalam Produksi Pangan1. MAKANAN BAHAN SUSU

Prinsipnya adalah memfermentasi susu menghasilkan asam laktat.

1.KejuMikroba: Propiabacterium (bakteri asam laktat) yang juga berperan memberi rasa dan tekstur keju.

2.YoghurtMikroba: 1. Lactobacillusbulgaris pemberi rasa dan aroma

2. Streptococcus thermophilus menambah keasaman

3. Mentega

Mikroba: Leuconostoc cremoris

2. MAKANAN NON SUSU

1. Roti, asinan, dan alkohol (bir, anggur wine, rum), oleh ragi

2. Kecap, oleh Aspergillus oryzae

3. Nata de Coco, oleh Acetobacter xilinum

Prinsipnya adalah pemecahan amilum oleh mikroba menghasilkan gula, yang kemudian difermentasi

4. Cuka, oleh Acetobacter aseti

Alkohol difermentasi dalam kondisi aerob

Bioteknologi Dalam Industri1.Asam Sitrat

mikroba : Aspergillus niger

bahan : tetes gula dan sirup

Asam Sitrat : pemberi citarasa, pengemulsi susu, dan antioksidan. Umumnya asam ini banyak terdapat pada jeruk.

2. Vitamin

- B1 oleh Assbya gossipii

- B12 oleh Propionibacterium dan Pseudomonas

3.Enzim

a. Amilase digunakan dalam produksi sirup, kanji, glukosa.

Glukosa isomerase : mengubah amilum menjadi fruktosa.

Fruktosa digunakan sebagai pemanis makanan menggantikan sukrosa.mikroba:Aspergillus niger, Aspergillus oryzae, Bacillus subtilis

b. Protease

- digunakan antara lain dalam produksi roti, bir

- protease proteolitik berfungsi sebagai pelunak daging dan ..campuran deterjen untuk menghilangkan noda protein mikroba: Aspergillus oryzae, Bacillus subtilis

c. Lipase

Antara lain dalam produksi susu dan keju untak meningkatkan cita rasa.mikroba: Aspergillus niger, Rhizopus spp

d. Asam Amino

- asam glutamat bahan utama MSG (Monosodium Glutamat)

- Lisin asam amino esensial, dibutuhkan dalam jumlah besar oleh ternak. Keduanya oleh Corynobacterium glutamicum

Sedangkan jika ditinjau secara modern , bioteknologi adalah pemanfaatan agen hayati atau bagian-bagian yang telah direkayasa secara in vitro untuk menghasilkan barang dan jasa secara berkala. Setelah orang mengetahui bahwa sifat-sifat mahluk hidup dikendalikan gen, maka bekembanglah teknologi untuk memanipulasi gen (rekayasa genetika) untuk mendapatkan sifat yang diinginkan manusia. Di dalam rekayasa genetika, orang dapat memotong dan menyambung gen untuk mendapatkan sifat baru yang di inginkan. Dalam memotong dan menyambung gen, enzim pemotong (enzim restriksi endonuklease) dan enzim penyambung ( ligase ) memiliki peranan yang penting.

Memanipulasi sifat genetik ini dilakukan dengan menambah atau mengurangi DNA. Menggabungkan dua DNA dari dua sumber yang berbeda dikenal sebagai rekombinasi DNA. DNA sebagai hasil rekombinasi sebagai DNA rekombinan. Selanjutnya DNA inilah yang akan mengatur sifat-sifat mahluk hidup tersebut secara turun -temurun. Dengan demikian mengubah sifat mahluk hidup dapat lakukan dengan merubah DNA yang dikandungnya.

Melalui rekombinasi DNA, orang dapat menyambung-nyambung gen sehingga diperoleh individu baru yang diinginkan, gen-gen tersebut misalnya gen penambat nitrogen, gen penangkal penyakit, gen penghasil protein, dan gen penghasil hormon. Di bidang kedokteran telah berhasil di produksi antibodi monoklonal, terapi genetika, pembuatan antibiotik baru dan vaksin jenis baru.

Adapun ciri utama bioteknologi yaitu :

a. Adanya agen biologi berupa mikroorganisme, tumbuhan atau hewan

b. Adanya pendayagunaan secara teknologi dan industri

c. Produk yang dihasilkan adalah hasil ekstraksi dan pemurnian

Gambar 1. Kegunaan Bioteknologi untuk memenuhi kebutuhan manusia

Bioteknologi dikembangkan untuk meningkatkan nilai bahan mentah dengan memanfaatkan kemampuan mikroorganisme atau bagian-bagiannya, misalnya bakteri dan kapang. Selain itu, bioteknologi juga memanfaatkan sel tumbuhan atau sel hewan yang dibiakkan sebagai bahan dasar berbagai proses industri.

Penerapan bioteknologi pada umumnya mencangkup produksi sel atau miomassa dan perubahan atau tranformasi kimia yang di inginkan. Tranformasi kimia itu lebih lanjut dapat dibagi menjadi dua sub bagian:

1) pembentukkan suatu produk akhir yang diinginkan, contohnya enzim, antibiotik, asam organik, dan steroid.

2) Penguraian bahan sisa produksi, contohnya buangan air limbah, destruksi buangan industri, atau tumpahan minya.

Dewasa ini, penerapan bioteknologi sangat penting diberbagai bidang, misalnya dibidang pengolahan bahan pangan, farmasi, kedokteran, pertanian, pengolahan limbah, dan pertambangan.

2. Mikroorganisme dalam Bioteknologi

Bioteknologi tidak terlepas dari mikroorganisme sebagai subjek (pelaku). Mikroorganisme yang dimaksud adalah virus, bakteri, jamur, alga, dan protozoa. Mikroorganisme sebagai subjek pada berbagai proses bioteknologi karena beberapa alasan sebagai berikut:

a. Reproduksi sangat cepat; dalam hitungan menit dapat berkembangbiak sehingga menjadi sumber daya hayati yang sangat potensial.

b. Mudah diperoleh dari lingkungan kita.

c. Memiliki sifat tetap, tidak berubah-ubah.

d. Melalui teknik rekayasa genetika, para ahli dapat memodifikasi atau mengubah dengan cepat sifat mikroorganisme sehingga dapat menghasilkan produk yang sesuai dengan yang kita inginkan.

e. Dapat menghasilkan berbagai produk yang dibutuhkan oleh manusia dan tidak tergantung musim atau iklim.

Pemanfaatan mikroorganisme untuk bioteknologi sangat membantu manusia untuk mengatasi berbagai masalah, misalnya dibidang makanan, pertanian, pengobatan, pengolahan limbah, indutri dan lainnya.

Sejak tahun 6000 Sm, orang telah mengenal proses fermentasi pada bahan makanan, misalnya untuk membuat bir. Namun bukti, fermentasi dilakukan oleh mikroorganisme baru diketahui setelah dilakukan penelitian oleh Louis Pasteur (1857-1876).

3.2 Hibridoma

Salah satu contoh dari pesatnya perkembangan bioteknologi adalah adanya rekayasa genetika. Rekayasa genatika (genetic engineering) atau manipulasi genetic adalah suatu upaya memenipulasi sifat makhluk hidup untuk menghasilkan makhluk hidup dengan sifat yang di inginkan. Pengertian ini dianggap terlalu luas karena berarti kegiatan penyilangan hewan atau tanaman uantuk mendapatkan bentuk-bentuk baru yang lebih bernilai dapat dengan mudah dimasukkan, meskipun rekayasa yang dilakukan adalah rekayasa populasi (melalui seleksi). Batasan yang lebih sempit adalah penerapan genetika mlekuler (paling tidak melibatkan teknik ganetika molekuler) dalam kehidupan manusia.

Memanipulasi sifat genetic dapat dilakukan dengan menambah atau mengurangi DNA.cara mengubah sel dapat dilakukan dengan banyak cara. Misalnya, melalui persilangan memberi sinar radioaktif, melakukan transpalansi inti, melakukan fusi sel dan melakukan rekombinasi DNA. Dalam makalah ini yang dibahas adalah cara mengubah DNA dengan cara melakukan fusi sel.

a. Fusi Sel

Fusi sel artinya meleburakan, dua sel dari spesies yang sama atau berbeda agar terbentuk sel bastar yang disebut hibridoma ( hibrd=bastar, oma=sel kanker). Teknologi hibridoma adalah cabang dari bioteknologi yang merupakan suatu perkembangan dari kemampuan manusia untuk mengambil dua sel dari jaringan-jaringan yang berbeda dari organisme yang sama atau bahkan dari organisme yang berbeda dan menyatukannya bersama menjadi satu sel tunggal. Selanjutnya sel hybrid ini akan dikembangbiakka untuk membentuk bertriliun-triliun sel, yang masing-masing mengandung satu set gen yang komplit dari dua sel yang asli.

Misalnya, salah satu dari dua sel yang asli mungkin berupa sel manusia yang mengkhususkan dalam sekresi produk yang berguna secara potensial, seperti hormon dan antibody. Karena mekanisme pengturan dalam sel yang normal mengendalikan hasil produksi, maka hormon atau antibody disekresikan dalam jumlah yang sangat kecil. Akan tetapi, bila sel dileburkan dengan suatu sel kanker yang kurang atau tidak punya pengendalian normal terhadap pertumbuhan dan sintesis protein, maka produksi hormon atau antigen secara drasmatis meningkat.

Hibridoma itu memiliki sifat baru yang berasal dari sifat dua sel asal. Disebut hibridoma karena pada mulanya sel yang difusikan adalah sel tertentu dengan sel kanker. Fusi sel didahului oleh peleburan membran kedua sel diikuti dengan peleburan sitoplasma (disebut plasmogami) dan akhirnya terjadi peleburan inti sel (disebut kariogamo).

Lahirnya teknologi hibridoma dimulai dari pengamatan Georges Kohler dan Cesar Milstein dari Cambridge, Inggris pada tahun 1975. Sel mieloma tikus yang merupakan sel kanker, dapat memproduksi Ig nonspesifik tapi identik dalam jumlah banyak dalam kultur jaringan. Berdasarkan pengamatan tersebut, lalu dicoba dilakukan penggabungan (fusi) sel mieloma dengan limfosit B hewan yang telah di periksa membuat antibody khusus karena hewannya telah diimunkan dengan penyuntikan antigen. Hasil penggabungan ini ternyata dapat hidup dalam kultur jaringan. Selanjutnya sel-sel hibridoma diselidiki : sel yang membentuk antibody tertentu tadi diteruskan pembiakannya, maka dapat dihasilkan antibodi klon tunggal secara terus menerus. Penemuan teknologi hibridoma ini dinilai sebagai sesuatu terobosan paling penting dalam perkembangan biomedik pada dasawarsa tahun 1970-an. Berkat jasa penemuan terebut, Georges Kohler dan Cesar Milstein memperoleh hadiah Nobel untuk bidangkedokteran pada tahun 1984. Manfaat teknik hibridoma ini, memudahkan para ilmuwan untuk mencari antigen spesifik kanker dengan menggunakan antibody monoclonal. Karena hibridoma ini hanya memproduksi semacam antibody, teknik ini menggulangi kesukaran yang dijumpai pada studi grup campuran sel darah putih pada pasien yang menderita kanker. Yang memproduksi antibody campuran.

b. Proses Fusi Sel

Gambar 3. Teknik HibridomaPada proses fusi ini sel buatan (in vitro), diperlukan sel wadah, sel sumber gen, zat pemicu fusi sel yang dikenal dengan fusi gen.

Sel wadah

Sel wadah atau sel target adalah sel yang memiliki sifat membelah dengan cepat, agar dihasilkan hibridoma yang dapat dikultur dan membelah dengan cepat. Biasanya yang digunakan sebagai sel wadah adalah sel mieloma. Sel mieloma adalah sel kanker, biasanya diambil dari tikus. Sel ini mampu membelah diri dengan cepat dan tidak membahayakan manusia.

Sel sumber gen

Sel sumber gen adalah sel-sel yang dimiliki sifat yang diinginkan, misalnya mampu memproduksi antibody. Biasanya sel ini sulit dikultur, sehingga perlu difusikan dengan sel mieloma. Sel penghasil antibody yang ada didalam tubuh adalah sel limfosit B atau disebut sel B. Sel B diambil, dengan harapan jika difusikan akan menghasilkan hibridoma yang memiliki gen penghasil antibody seperti induknya dan mampu membelah cepat seperti sel kanker.

Fusi gen

Fusi gen adalah zat-zat yang mempercepat terjadinya fusi sel. Zat yang tergolong fusi gen misalnya NaNO3, CsCl, pH tinggi, medan listrik dan virus.

c. Manfaat Fusi Sel

Fusi sel dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, misalnya untuk pemetaan kromosom, menghasilkan antibody momoklonal, dan membentuk spesies baru.

1) Pemetaan kromosom

Ketika terbentuk hibridoma, terjadi perusakan atau penghancuran kromosom secara acak. Ribuan sel wadah difusikan ribuan sel sumber gen, sehingga diperoleh ribuan sel hibridoma (sel C). setiap sel hibridoma mengalami kerusakan keomosom yang tidak sama, sehingga sel hibridoma yang satu dan yang lain memiliki kromosam yang tidak sama.

2) Menghasilkan antibodi monoklonal

Kemajuan dalam bidang bioteknologi yaitu ditemukannya teknologi hibridoma untuk memproduksi antibody klon tunggal, merupakan salah satu terobosan yang sangat berharga dalam biomedik. Dengan ditenukannya antibody klon tunggal berarti bahwa gagasan penggunaan antibody dalam pencarian sasaran tumor sekaligus sebagai penyembuh tumor, segera menjadi kenyataan. Memang akhir-akhir ini antibody klon tunggal sangat popular terutama dalam dunia kedokteran.

Hibridoma yaitu teknik pencakokan sel dengan materi ganetik dari sel yang lain, yang umumnya digunakan untuk terapi medis kekebalan tubuh (imunoterapi) dan kanker. Contohnya pemasukan genom penghasil antibody dari sel limfosit, kedalam sel kanker yang sangat cepat berploriferasi, sehingga sel kanker tersebut dapat menghasilkan antibody dan melawan sel kanker lainnya atau zat asing yang masuk kedalam tubuh dengan capat, yang secara normal tidak bisa diatasi oleh antibody dari sel limfosit saja. Antibody monoclonal adalah antibody sejenis yang diproduksi oleh sel plasma klon sel-sel sejenis. Atau antibody adalah antibody yang diperoleh dari suatu sumber tunggal atau sel klon yang mengenal hanya satu jenis antigen. Antibody ini dibuat oleh sel-sel hibridoma (hasil fusi 2 sel berbeda: penghasil sel limpa sel mieloma) yang dikultur. Antibodi monoclonal juga sangat penting untuk berbagai tujuan diagnosis kesehatan dan pengobatan, termasuk penentuan ada tidaknya zat yang diinginkan dalam sempel darah dalam tranfusi darah.

3) Manfaat antibody monoclonal :

a) Hanya dapat bereaksi terhadap antigen yang pernah dikenakan terhadap sel plasma itu, sehingga hanya mencari sel-sel yang membawa penanda-penanda sel kanker dan tidak menyerang semua sel yang membelah.

b) Bermanfaat dalam riset, maupun dalam penerapan-penerapan medis, misalnya antibody monoclonal digunakan untuk identifikasi berbagai antigen yang timbul pada sel-sel embrionis sewaktu sel-sel itu melakukan diferensiasi dan untuk membedakan antigen-antigen transplantasi pada manusia.

c) untuk test diegnostik penyakit kanker payudar dan prostat, virus hepatitis B, dan toksin mikroba, ters kehamilan sebagai ligand untuk mengikat dan memurnikan berbagai produk yang mahal harganya, misalnya preparat interferon.

d) Pembentukan spesies baru

Fusi sel digunakan untuk membentuk spesies baru yang tidak dapat dilakukan melalui persilangan. Antibody-antibodi yang khas untuk sel-sel kanker dan tumor ditangani dengan senyawa radioaktif yang mematikan atau sitotoksin (suatu senyawa kimia pembunuh sel) dan diinjeksi kedalam tubuh pasien. Selanjutnya antibody bereaksi seperti peluru kendali yang membawa mutan mematikan sel-sel kanker secara selektif menghancurkan sel kanker tanpa merusak sel yang sehat.3.3 Kloning

Kloning berasal dari kata Yunani kuno, clone berarti ranting atau cangkokan. Dalam bahasa inggris, clone (klona) digunakan untuk menyebut sekelompok makhluk hidup yang dilahrkan tanpa proses seksual. Pada dasarnya kloning adalah teknik penggandaan gen yang menghasilkan turunan yang sama sifat baik dari segi hereditasnya maupun penampakannya.

kloning adalah suatu cara atau teknik yang menggunakan sel somatik makhluk hidup untuk membentuk turunan baru baik dari satu induk maupun dua induk yang turunannya memiliki materi genetik yang sama sifat baik dari segi hereditas maupun penampakannya yang prosesnya merupakan suatu bentuk reproduksi aseksual.

Kloning merupakan salah satu bentuk penemuan dari para ilmuwan untuk dalam rangka perolehan keturunan yang sampai sekarang, detik ini juga, terus menerus mendapat pro dan kontra dari masyarakat. Diawali dari lahirnya dolly sebagai hewan hasil kloningan pertama, sampai munculnya isu-isu tentang bayi perempuan bernama Eve yang dikatakan merupakan manusia kloningan pertama yang pernah dibuat oleh manusia.

Permasalahan1. yoghurt

Istilah yoghurt berasal dari bahasa Turki, yang berarti susu asam. Yoghurt didefinisikan sebagai bahan makanan yang berasal dari susu dengan bentuk menyerupai bubur atau es krim, yang rasanya asam. Salah satu penggemar berat yoghurt adalah masyarakat Eropa dan Amerika, terutama Belanda, Perancis dan Swiss. Walaupun tidak sepopuler di negara Barat, di Indonesia saat ini yoghurt sudah mulai populer. Produk ini dengan mudah dapat dijumpai di berbagai pasar swalayan dalam berbagai kemasan, warna dan citarasa yang khas.

Yoghurt dibuat melalui proses fermentasi menggunakan campuran bakteri Streptococcus thermophilus dan Lactobacillus bulgaricus. Bakteri-bakteri ini menguraikan gula susu (laktosa) menjadi asam laktat. Adanya asam laktat inilah yang menyebabkan yoghurt berasa asam. Proses fermentasi menyebabkan kadar laktosa dalam yoghurt berkurang, sehingga yoghurt aman dikonsumsi oleh yang telah lanjut usia atau yang alergi terhadap susu.

Sejumlah ahli mengatakan beberapa manfaat dapat dipetik dari yoghurt jika kita mulai mengkonsumsinya secara teratur :1. Yoghurt dapat menghasilkan zat-zat gizi yang diperlukan oleh hati sehingga berguna untuk mencegah penyakit kanker.2. Yoghurt diyakini baik untuk memperpanjang umur.3. Mikroba pada yoghurt bermanfaat untuk membantu proses pencernaan di dalam tubuh, sehingga yoghurt baik sekali di konsumsi bagi mereka yang memiliki masalah perut tidak baik4. Yoghurt memiliki gizi yang lebih tinggi dibanding susu segar. Kandungan lemaknya pun juga lebih rendah, sehingga cocok bagi mereka yang sedang menjalankan diet rendah kalori.5. Yoghurt juga dapat membantu proses penyembuhan lambung dan usus yang luka.6. Meminum yoghurt secara teratur dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah.

Sumber : hanyawanita.com

CARA PEMBUATAN YOGHURTSederhananya hanya 4 langkah saja:

1. Pasteurisasi panaskan dalam suhu 73 derajat celcius selama 15 menit

2. Kulturisasi masukan bibit yoghurt sebanyak 5% dari jumlah susu

3. Inkubasi hangatkan dalam suhu 45 derajat celcius selama 8 jam

4. Dinginkan masukkan ke dalam kulkas.2. Kloning

Kloning berasal dari kata Yunani kuno, clone berarti ranting atau cangkokan. Dalam bahasa inggris, clone (klona) digunakan untuk menyebut sekelompok makhluk hidup yang dilahirkan tanpa proses seksual. kloning adalah suatu cara atau teknik yang menggunakan sel somatik makhluk hidup untuk membentuk turunan baru baik dari satu induk maupun dua induk yang turunannya memiliki materi genetik yang sama sifat baik dari segi hereditas maupun penampakannya yang prosesnya merupakan suatu bentuk reproduksi aseksual.

John B. Gurdon (1962), juga mencoba teknik cloning pada katak namun percobaannya menghasilkan banyak katak yang abnormal atau cacat. Gurdon kemudian menyempurnakan percobaannya seperti berikut: pertama-tama,ia mentransplantasikan inti sel kulit ke dalam sel telur yang intinya sudah dikeluarkan atau dihilangkan kemudian menumbuhkannya sampai terbentuk embrio. Kemudian ia memisahakan sel-sel embrio itu kedalam sel telur katak lainnya yang inti selnya sudah dibuang. Individu hasil cloning tumbuh dari sel-sel telur itu.Tahapan-tahapan dalam mengkloning suatu gen adalah sebagai berikut :

1. Suatu fragmen DNA yang mengandung gen yang akan dikloning pertama-tama diinsersikan dulu pada molekul DNA sirkular yang disebut sector untuk menghasilkan molekul DNA rekombinan atau chimoera.

2. Vektor kemudian bertindak sebagai pembawa DNA rekombinan tersebut untuk masuk ke dalam tuan rumah biasanya berupa bakteri, maupun sel-sel jenis lainnya yang bisa digunakan. Kemudian vector mengadakan replikasi dalam sel tuan rumah yang menghasilkan banyak turunan-turunan identik, baik vektornya sendiri, maupun gen yang dia bawa.

3. Ketika sel tuan rumah membelah, kopi molekul DNA rekombinan diwariskan pada progeny dan terjadi replikasi vektro selanjutnya. Setelah terjadi sejumlah besar pembelahan sel, maka dihasilkan koloni atau sel kloningan yang identik. Tiap-tiap sel dalam klon mengandung satu atau lebih kopian molekul DNA rekombinasi. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa, gen yang dibawa oleh molekul rekombinasi telah diklon.

Pada tahun 1996, Ian Wilmut mengklon domba. Ia menggunakan sel kelenjar susu domba Finn dorset sebagai donor inti dan sel telur domba blackface sebagai resipien. Sel telur domba blackface dihilangkan intinya dengan cara menisap nukleusnya keluar dari sel menggunakan pipet mikro. Kemudian sel kelenjar susu domba Finn dorset difusikan denga sel telur blackface yang tanpa nucleus. Hasil fusi ini kemudian berkembang menjadi embrio dalam tabung percobaan dan kemudian dipindahkan ke dalm ke rahim domba blackface. Kemudia embrio berkembang dan lahir dengan ciri-ciri sama dengan Finn dorset. Domba hasil cloning ini diberi nama Dolly. Dolly disuntik mati pada tanggal 14 februari 2003 karena menderita berbagai penyakit yang sulit disembuhkan. Perlu diperhatikan bahwa Wilmut melakukan 277 percobaan kloning.

Dan dari sekian banyak percobaan hanya ada 29 yang berhasil menjadi embrio domba yang dapat ditransplantasikan ke rahim domba dan hanya satu yang berhasil dilahirkan menjadi domba normal. Dengan demikian tingkat keberhasilan kloning masih sangat rendah. Sejak ahli rekayasa genetika Skotlandia, Ian Wilmut sukses menciptakan domba kloning Dolly pada tahun 1997 lalu, muncul spekulasi akan segera diciptakan kloning manusia.Human cloning is the creation of a genetically identical copy of an existing or previously existing human. The term is generally used to refer to artificial human cloning; human clones in the form of

twin" identical twins are commonplace, with their cloning occurring during the natural process of reproduction. There are two commonly discussed types of human cloning: therapeutic cloning and reproductive cloning. Therapeutic cloning involves cloning adult cells for use in medicine and is an active area of research. Reproductive cloning would involve making cloned humans. A third type of cloning called replacement cloning is a theoretical possibility, and would be a combination of therapeutic and reproductive cloning. Replacement cloning would entail the replacement of an extensively damaged, failed, or failing body through cloning followed by whole or partial

transplant" brain transplant.

Kesimpulana. Bioteknologi adalah ilmu terapan biologi yang melibatkan disiplin ilmu mikrobiologi, biokimia, genetika, dan biologi molekuler. b. Bioteknologi konvensional merupakan bioteknologi yang memanfaatkan mikroorganisme example: .Keju, Yoghurt, Mentegac. Type biotechnology konvensional: red biotechnology white/gray biotechnology green biotechnology blue biotechnologyd. Bioteknologi modern adalah pemanfaatan agen hayati atau bagian-bagian yang telah direkayasa secara in vitro untuk menghasilkan barang dan jasa secara berkala, example: Fusi Sel, KloningDAFTAR PUSTAKA

Bone, Edouard. 1988. Bioteknologi Dan Bioetika. Yogyakarta: Pustaka Teologi.

Edisi 06/V/2000, Majalah Ilmiah Biologi Universitas Diponegoro, SemarangHartiko Harry Dkk, 1995, Bioteknologi Dan Keselamatan Hayati, Konphalindo, Jakarta.

http://www.pustaka-deptan.go.id/agritek/dkij0109.pdfipb/materi/genetika/dnarekombinan/dnarekombinanpdf.pdfhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bioteknologihttp://free.vlsm.org/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Biologi/0149%20Bio%203-7a.htm

http://www.atmajaya.ac.id/content.asp?f=8&id=1020http://www.google.co.id/search?hl=id&q=bioteknologi+modern&metahttp://images.google.co.id/imgres?imgurl=http://www.beritaiptek.com/images/bitek1.JPG&imgrefurl=http://www.beritaiptek.com/zberita-beritaiptek-2007-05-19-Mengenal-

Jenie A, Umar, 2002, Aplikasi Teknologi Kloning Pada Manusia, Makalah Seminar.

Koesmadji. 1986. Genetika Lanjutan. Jakarta: Universitas Terbuka.

Kompas, 2002, Fokus Kloning, Edisi Minggu, 11 April 2002K, Soelaksono. 1993. Genetika dan Aplikasinya. Dep P dan K. Semarang : CV. Andi Waskito.

Melnick, Jawetz. 1996. Mikrobiologi Kedokteran. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

Pai, Anna C. 1987. Dasar-dasar Genetika. Jakarta: ErlanggaSuryo. 1990. Genetika Manusia. Yogyakarta : Gajah Mada University Press.

Sardar Ziauddin, 2000, Jihad Intelektual, Penerbit Risalah Gusti, Jakarta

Syamsudin, 2002, Pandangan Islam Tentang Aplikasi Bioteknologi, Makalah Seminar.

Widjanarka, 2000, Teknologi Kloning Dan Status Biologis Makhluk Hidup, Niche Yahya Harun, 2001, Keruntuhan Teori Evolusi, Penerbit Dzikra, Bandung.

PAGE 20