25
PERENCANAAN KEGIATAN USAHA ANALISA USAHA KERIPIK BUAH DAN SAYUR ABSTRAK Pembuatan Proposal usaha ini bertujuan untuk menganalisa keuntungan dan titik impas dari usaha keripik buah dan sayur pada Usaha Kecil serta mengetahui permasalahan pengelolaan usaha ditinjau dari aspek teknik dan ekonomi. Penelitin ini telah dilaksanakan pada bulan Mei-Juni 2011 dengan periode data dianalisa adalah Oktober 2010 hingga Maret 2011. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan analisa data secara kuantitatif dan deskriptif. Analisa kuantitatif digunakan untuk perhitungan biaya penyusutan, analisa laba rugi dan analisa titik impas. Analisa deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan permasalahan dalam pengelolaan usaha. Analisa permasalahan pengelolaan usaha ditinjau dari aspek teknik dan ekonomi. Pada aspek teknik dilihat dari segi mesin/peralatan, tenaga kerja dan bahan baku. Aspek ekonomi dilihat dari segi pembukuan, keuangan dan pemasaran hasil. Pengelolaan usaha sebaiknya dilakukan pimpinan usaha dengan lebih memperhatikan aspek teknik dan ekonomi agar usaha ini dapat berkembang dan bertahan dimasa yang akan datang. Dari segi teknik sebaiknya pimpinan usaha mencari alternatif lain dalam persediaan bahan baku, agar proses produksi lancer dan teratur serta membuat

Bisnis Plan Kripik Buah

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tugas KWU

Citation preview

Page 1: Bisnis Plan Kripik Buah

PERENCANAAN KEGIATAN USAHA

ANALISA USAHA KERIPIK BUAH DAN SAYUR

ABSTRAK

Pembuatan Proposal usaha ini bertujuan untuk menganalisa keuntungan dan titik impas

dari usaha keripik buah dan sayur pada Usaha Kecil serta mengetahui permasalahan pengelolaan

usaha ditinjau dari aspek teknik dan ekonomi. Penelitin ini telah dilaksanakan pada bulan Mei-

Juni 2011 dengan periode data dianalisa adalah Oktober 2010 hingga Maret 2011. Metode

penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan analisa data secara kuantitatif dan

deskriptif. Analisa kuantitatif digunakan untuk perhitungan biaya penyusutan, analisa laba rugi

dan analisa titik impas. Analisa deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan permasalahan

dalam pengelolaan usaha. Analisa permasalahan pengelolaan usaha ditinjau dari aspek teknik

dan ekonomi. Pada aspek teknik dilihat dari segi mesin/peralatan, tenaga kerja dan bahan baku.

Aspek ekonomi dilihat dari segi pembukuan, keuangan dan pemasaran hasil.

Pengelolaan usaha sebaiknya dilakukan pimpinan usaha dengan lebih memperhatikan

aspek teknik dan ekonomi agar usaha ini dapat berkembang dan bertahan dimasa yang akan

datang. Dari segi teknik sebaiknya pimpinan usaha mencari alternatif lain dalam persediaan

bahan baku, agar proses produksi lancer dan teratur serta membuat kesepakatan jaminan atas

kualitas dari bahan baku tersebut. Dari segi ekonomi, pimpinan usaha membuat catatan keuangan

yang lebih rinci, agar dapat dilihat secara jelas tingkat perkembangan usaha. Batas kadaluasa

produk perlu dicantumkan, agar konsumen mengetahui produk yang mereka beli masih bagus

dikonsumsi, dan mendistribusikan produk Usaha Kecil secara luas untuk menambah daerah

pemasaran serta menambah media periklanan untuk meningkatkan volume penjualan.

Page 2: Bisnis Plan Kripik Buah

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut Dirjen Bina Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian (2002), dewasa ini

orientasi sektor pertanian telah berubah kepada orientasi pasar. Perubahan preferensi konsumen

yang makin menuntut atribut produk yang lebih rinci dan lengkap serta adanya preferensi

konsumen akan produk olahan, maka motor penggerak sektor pertanian harus berubah dari usaha

tani kepada agroindustri. Dalam hal ini, agroindustri harus menjadi lokomotif dan sekaligus

penentu kegiatan sub sektor usaha tani dan selanjutnya akan menentukan sub sektor agribisnis

hulu.

Sebagai motor penggerak pembangunan pertanian di Indonesia, upaya pengembangan

agroindustri sangat penting dilaksanakan. Hal ini mencakup beberapa tujuan, yaitu: (a) menarik

dan mendorong munculnya industri baru disektor pertanian, (b) menciptakan struktur

perekonomian yang tangguh, (c) menciptakan nilai tambah dan (d) menciptakan lapangan kerja

dan memperbaiki pembagian pendapatan (Soekartawi, 2000). Sektor industri, terutama industri

pengolahan hasil pertanian merupakan sektor yang memberikan nilai tambah pada produk

pertanian primer. Secara nasional sektor industri kecil adalah penyerap tenaga kerja terbesar

berdasarkan skala usaha dibandingkan dengan sektor industri menengah dan besar yaitu sebesar

78.994.872 orang tenaga kerja pada tahun 2008 dan 80.933.384 orang tenaga kerja pada tahun

2009 .

Keripik buah dan sayur adalah salah satu bentuk produk industri yang mengolah buah

dan sayur segar menjadi keripik. Keripik merupakan makanan ringan yang sangat digemari oleh

masyarakat, karena mengingat rasanya yang nikmat dan gurih. Keberadaan usaha kecil sangat

berpengaruh dalam meningkatkan ekonomi masyarakat lokal, karena dapat menyerap tenaga

kerja, memberikan nilai tambah pada buah-buahan dan dapat menjadi sumber pendapatan bagi

pemilik usaha kecil tersebut.

Keripik buah dan sayur adalah produk olahan buah yang diproses dengan penggoreng

vakum, sehingga bahan (daging buah) yang digoreng renyah dan berwarna cerah. Kondisi ini

tidak dapat diperoleh dengan penggorengan biasa. Selain itu keripik buah (nangka dan salak)

juga memiliki kandungan gizi yang sangat baik untuk kesehatan.

Page 3: Bisnis Plan Kripik Buah

Investasi dalam industri pengolahan mempunyai beberapa tujuan, tetapi yang menjadi

tujuan utama adalah untuk mencapai laba yang maksimum guna kelangsungan hidupnya. Laba

yang maksimum akan dapat diwujudkan apabila perusahaan mampu menekan biaya produksi

dan operasi serendah mungkin, menentukan harga jual sedemikian rupa, dan meningkatkan

volume penjualan sebesar mungkin (Supriyono, 1995).

1.2 Perumusan Masalah

Usaha Kripik Buah dan Sayur ini belum menerapkan pola pengelolaan keuangan dan

sistem akuntansi yang seharusnya diterapkan pada usaha kecil. Menurut Subanar (1994),

administrasi pembukuan pada usaha kecil memerlukan minimal tiga jenis buku, yaitu: buku

harian, buku jurnal, dan buku besar. Untuk itu pemilik hendaknya memperhatikan keadaan

usahanya, yaitu sampai sejauh mana usaha ini mampu menghasilkan keuntungan serta

mengetahui pada tingkat penjualan berapa usaha ini dapat menutupi biaya totalnya untuk

menghindari kerugian. Usaha Kecil ini belum mengetahui kondisi rugi laba dalam kegiatan

usaha yang dilakukannya. Berdasarkan keadaan ini, sehingga muncul pertanyaan yaitu seberapa

besar keuntungan yang diperoleh dari usaha keripik buah dan sayur ini dan bagaimana kondisi

usaha serta apa permasalahan yang dihadapi usaha ini. Untuk itu dilakukan penelitian dengan

judul “Analisa Usaha Keripik Buah dan Sayur”.

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitan ini adalah:

1. Menganalisa keuntungan dan titik impas dari Usaha Keripik Buah.

2. Mendeskripsikan permasalahan usaha pengolahan Keripik Buah dan Sayur dari aspek teknik

dan ekonomi.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Bagi pihak industri, diharapkan dapat memberikan masukan informasi dan saran yang

bermanfaat dalam hal pengambilan keputusan dan pengembangan usaha pada masa yang akan

datang.

Page 4: Bisnis Plan Kripik Buah

2. Bagi pemerintah, dengan adanya penelitian ini dapat dijadikan sebagai informasi dalam

membuat kebijakan pembinaan usaha kecil yang ada di Kabupaten Kuningan.

II. ASPEK PASAR DAN PEMASARAN

2.1 Produk yang Dihasilkan

Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan,

diminta, dicari, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau

keinginan pasar yang bersangkutan (Tjiptono, 2002:95). Pada bagian ini menjelaskan

keseluruhan produk yang dihasilkan. Perencanaan yang perlu dilakukan menyangkut produk

(output), terutama pada usaha manufaktur dan industri pengolahan adalah:

A. Dimensi Produk

Dimensi produk berkenaan dengan sifat dan ciri-ciri produk yang meliputi bentuk,

ukuran, warna serta fungsinya. Produk yang berbahan baku buah dan sayur ini disajikan dalam

bentuk keripik yang disediakan dengan berbagai varian rasa dan harga. Berikut ini adalah

berbagai macam produk yang dihasilkan oleh keripik buah dan keripik sayur antara lain :

Keripik buah nangka

Keripik buah salak

Keripik buah mangga

Keripik buah nanas

Keripik buah pepaya

Keripik buah kentang

Keripik buah melon

Keripik sayur wortel

Keripik sayur bayam

Keripik sayur kacang panjang

Keripik sayur terung

B. Nilai/Manfaat Produk

Page 5: Bisnis Plan Kripik Buah

Produk keripik buah dan keripik sayur yang ditawarkan memiliki manfaat yang positif

bagi kesehatan konsumen yang merupakan manfaat inti dari produk keripik buah dan keripik

sayur. Buah dan sayur yang diolah memiliki banyak kandungan gizi yang bermanfaat. Produk

keripik buah dan keripik sayur juga memiliki Potential Benefit (manfaat potensial) seperti

menjaga lingkungan dan memperdulikan kesehatan pelanggan.

C. Kegunaan/Fungsi Produk

Produk konsumsi, yaitu produk yang dibeli dan digunakan oleh konsumen akhir (pemakai

akhir). Keripik buah dan keripik sayur merupakan produk yang dapat dinikmati dengan berbagai

pilihan rasa dan harga. Selain itu kandungan gizi keripik buah dan keripik sayur yang diproses

dengan alat penggoreng sistem hampa tidak jauh berbeda dengan keadaan buah segar, karena

diproses dengan menggunakan suhu rendah.

2.2 Keunggulan Produk

Keunggulan kompetitif produk kami antara lain :

1. Rasa yang sangat renyah dan gurih.

2. Kemasan yang ramah lingkungan.

3. Kesegaran dari buah dan sayur yang masih terasa.

4. Harga terjangkau dan sesuai dengan kantong konsumen.

2.3 Gambaran Pasar

Pada tahap ini menceritakan gambaran pasar, mulai dari gambaran pasar bisnis secara ringkas

serta data penjualan beberapa tahun terakhir.

Perkiraan / prediksi jumlah permintaan konsumen terhadap produk.

Proyeksi penawaran dalam beberapa periode / tahun mendatang. Proyeksi penawaran

disesuaikan dengan permintaan seperti kenaikan x % per tahun sesuai pertumbuhan proyeksi

permintaan

2.4 Target Pasar atau Segmen Pasar yang Dituju

Target pasar adalah sekelompok pembeli yang mempunyai sifat-sifat yang sama yang

membuat pasar itu berdiri sendiri. Adanya sekelompok orang dengan ciri-ciri yang sama

belumlah berarti mereka membentuk pasar sasaran. Hanya bila mereka mempunyai ciri-ciri yang

sama sebagai pembeli, maka barulah berarti mereka membentuk suatu pasar sasaran

(Situmorang, 2008).

Page 6: Bisnis Plan Kripik Buah

Dalam suatu perusahaan pasti akan memiliki target atau segmentasi pasar yang dituju

untuk mengembangkan usaha yang diproduksi oleh perusahaan. Target pasar memberikan

prospek yang bagus dimana penulis dapat memasarkan produk keripik buah dan keripik sayur ke

beberapa tempat misalnya saja di kedai/warung, di koperasi-koperasi, bahkan dapat dipasarkan

di supermarket-supermarket jika sudah memiliki izin usaha. Perusahaan yakin akan melangkah

ke bisnis ini karena telah melihat target pasar sebelumnya melalui berbagai media cetak dan

elektonik.

Disini penulis juga memiliki target atau segmen pasar yang dituju yaitu penduduk

Kabupaten Kuningan dan sekitarnya. Usaha keripik buah dan keripik sayur ini berdekatan

dengan salah satu sekolah sehingga para pelajar menjadi salah satu target pasar. Dalam

segmentasi pasar, usaha ini tidak mengelompokkan siapa yang menjadi konsumen akan produk

yang dihasilkan. Perusahaan yakin dengan target atau segmentasi pasar yang dituju akan

membuat usaha ini menjadi lebih berkembang karena melihat dari usaha yang menjanjikan dan

demografi yang sangat baik untuk usaha ini

2.5 Trend Perkembangan Pasar

Masyarakat Indonesia sangat mengikuti trend suatu produk di pasar saat ini, termasuk

keripik buah dan keripik sayur. Dengan demikian, perusahaan yakin ketika usaha ini telah

berjalan akan menjadi perusahaan yang dapat berkembang cepat. Hal ini dapat dilihat dari

kondisi perekonomian Indonesia yang cukup baik dan selera masyarakat untuk mencoba suatu

produk yang unik.

Dari analisis perkembangan pasar yang dilakukan, pertumbuhan ekonomi seperti inflasi

dan tingkat suku bunga mempengaruhi trend perkembangan pasar. Dari segi pertumbuhan

ekonomi dapat dilihat bahwa tingkat pertumbuhan ekonomi di Indonesia sedang membaik dan

ini sangat mempengaruhi tingkat pendapatan masyarakat. Hal ini mempengaruhi karena dengan

tingkat pendapatan yang baik maka masyarakat akan tinggi pula untuk mengkonsumsi suatu

produk. Keinginan masyarakat untuk mengkonsumsi suatu produk maka akan tinggi pula hasrat

masyarakat untuk mengkonsumsi produk dari perusahaan.

Dari segi inflasi, faktor ini mempengaruhi dalam perkembangan perusahaan.

Dikarenakan ketika inflasi tinggi maka akan berimbas pada bahan baku penolong usaha ini.

Dengan tingginya inflasi maka tinggi pula harga bahan baku penolong yang akan berimbas pada

Page 7: Bisnis Plan Kripik Buah

harga produk usaha. Namun, ketika inflasi turun maka bahan baku penolong juga akan turun

sehingga berimbas pula pada harga produk usaha penulis.

Dari segi tingkat suku bunga, faktor ini juga mempengaruhi akan perkembangan usaha

ini. Namun, dapat dilihat bahwa tingkat bunga mempengaruhi ketika usaha yang dijalankan

mendapat pinjaman dari pihak ketiga yakni bank. Dalam usaha ini, modal untuk pendirian usaha

ini merupakan usaha dari modal sendiri dan usaha ini tidak akan terpengaruh akan naik atau

turunnya tingkat suku bunga.

2.6 Proyeksi Penjualan

Perencanaan kapasitas produksi dilakukan untuk semua mesin, peralatan, dan faktor

produksi lainnya sesuai dengan rencana jumlah produk akhir yang akan dihasilkan. Dengan

sendirinya, kapasitas produksi sampai dengan tingkatan yang rinci semuanya akan mengacu pada

hasil dari perhitungan peluang pasar atas produk yang bersangkutan. Kapasitas produksi biasa

dinyatakan dalam unit per periode waktu tertentu (tahun, bulan, minggu, hari, atau jam). Untuk

perencanaan strategis, proyeksi kapasitas penjualan dilakukan dalam jangka minimal 3 tahun

kedepan, sesuai dengan rencana produksinya.

2.7 Analisis Pesaing

Strategi Pemasaran Perusahaan dilakukan berdasarkan analisa 7 P menurut Kotler (2000) yang

terdiri atas :

1. Price (harga)

Strategi mengenai bagaimana produk kita lebih menarik konsumen dari segi harga dibandingkan

pesaing. Umumnya konsumen lebih tertarik kepada produk dengan harga yang lebih murah.

Pricing merupakan ekspresi nilai yang menyangkut kegunaan dan kualitas produk, citra yang

terbentuk melalui iklan dan promosi, ketersediaan produk melalui jaringan distribusi, dan

layanan yang menyertainya (Raymond Corey, 2001). Sehingga pricing bukan semata-mata biaya

produksi ditambah dengan marjin keuntungan yang akan diambil, melainkan sebuah nilai yang

mencerminkan value proposition. Harga yang tepat akan memiliki ikatan yang erat antara

pembeli dan produsen. Harga produk tidak lebih murah daripada produk pesaing, karena harga

tersebut merupakan harga yang sudah sesuai dengan ongkos produksi.

2. Product (Produk)

Page 8: Bisnis Plan Kripik Buah

Strategi mengenai bagaimana produk usaha dapat menarik hati konsumen untuk membelinya.

Produk yang ditawarkan merupakan produk keripik buah dan keripik sayur yang memiliki

kualitas terbaik dengan kadar gizi yang tinggi dan menyehatkan dan sekaligus berkhasiat obat.

3. Promotion (Promosi)

Strategi mengenai bagaimana produk dapat dikenal oleh konsumen melalui cara Personal Selling

yaitu promosi melalui penjualan langsung ke tempat konsumen berada dengan menawarkan dan

mencoba produk langsung.

4. Place (Saluran Distribusi)

Place merupakan cara untuk mendistribusikan produk untuk sampai ke tangan konsumen. Sistem

distribusi yang dilakukan secara langsung ke konsumen.

5. People

People merupakan kriteria sumber daya manusia secara umum yang dapat meningkatkan

penjualan produk ke konsumen secara langsung ataupun tidak langsung. Direncanakan, usaha ini

dilaksanakan oleh pemilik sendiri sebagai pemilik aktif. Maka sedapat mungkin pemilik

mengutamakan pelayanan dengan sikap yang ramah, sopan dan bersahabat.

6. Process

Proses yang ditampilkan kepada konsumen agar konsumen tertarik untuk membeli. Proses yang

dapat ditampilkan seperti proses produksi yang baik ataupun proses pelayanan terhadap

konsumen. Dalam proses, pelanggan dapat melihat secara langsung proses pembuatannya. Disini

operasional usaha dituntut untuk menjaga kualitas produksi seperti mengutamakan kebersihan,

langkah kerja yang efektif dan tangkas menanggapi permintaan.

7. Physical Evidence

Penampilan fisik dari fasilitas pendukung atau sarana dalam menjual produk yang dapat

dilihat langsung oleh konsumen. Logo official dari Keripik Buah dan Keripik Sayur terinspirasi

dari warna hijau yang menggambarkan pemanfaatan akan buah-buahan dan sayur-sayuran yang

ada di alam, kemudian tulisan keripik buah dan keripik sayur berwarna biru karena merupakan

warna kesukaan pemilik usaha. Kemasan produk berisi nama berikut alamat usaha. Kemasan

produk keripik buah dan keripik sayur terbuat dari plastic alumunium foil. Ini akan menghemat

ongkos produksi karena tidak menggunakan plastik-plastik yang tidak ramah lingkungan serta

menjadi indikator kepedulian terhadap lingkungan.

Page 9: Bisnis Plan Kripik Buah

Dari analisis pasar dan pesaing yang penulis lihat bahwa, pesaing dari usaha keripik buah

dan keripik sayur ini merupakan produk yang sejenis yakni pesaing yang bersifat subtitusi.

2.2 ASPEK PRODUKSI

2.2.1 Bahan Baku dan Bahan Penolong

Perencanaan bahan baku dan bahan pembantu merupakan bagian utama untuk

perhitungan kebutuhan modal kerja. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah suplier, kuantitas,

harga beli, persyaratan pembelian, ketersediaan, dan persediaan. Bahan baku yang digunakan

adalah (dihitung berdasarkan kebutuhan per bulan):

No Nama Buah Kuantitas (Kg) Harga Satuan Jumlah Harga

1 Minyak goreng 50 10.000 500.000

2 Buah nangka 10 7.000 70.000

3 Buah salak 10 10.000 100.000

4 Buah manga 10 10.000 100.000

5 Buah nanas 10 5.000 50.000

6 Buah papaya 10 5.000 50.000

7 Buah kentang 10 6.000 60.000

8 Buah melon 10 7.000 70.000

9 Sayur wortel 10 5.000 50.000

10 Sayur bayam 10 2.000 20.000

11 Sayur kacang panjang 10 3.000 30.000

12 Sayur terung 10 3.000 30.000

13 Bumbu 20 5.000 100.000

TOTAL 1.230.000

Page 10: Bisnis Plan Kripik Buah

2.2.2 Proses Produksi

Perencanaan proses produksi pada dasarnya menjelaskan tahapan-tahapan proses yang

diperlukan untuk menghasilkan produk atau output yang dimaksud. Bentuk proses produk

keripik buah dan keripik sayur ini dibahas dalam bentuk resep.

Gambar mesin vaccum frying

Gambar hasil kripik yang telah dikemas

Page 11: Bisnis Plan Kripik Buah

2.2.3 Peralatan yang Dibutuhkan

Baik untuk perencanaan pembelian ataupun sewa, daftar mesin dan peralatan juga harus

dirinci sedetail mungkin proyeksinya. Perencanaan ini tetap selalu berkaitan dengan kapasitas

dan kompetensi teknis wirausahawan.

Nama Mesin/Peralatan Merk Jumlah Unit

Harga Jumlah Harga

1. Kompor Gas Rinnai 1 300.000 300.000

2. Tabung Gas LPG 3kg 1 100.000 100.000

3. Mesin Vaccum Frying

Maksindo 1 24.000.000

24.000.000

4. Pisau Kiwi 2 16.000 32.000

5. Kuali Maxim 1 50.000 50.000

6. Baskom Kiramas 1 10.000 10.000

7. Timbangan Lion Star 1 30.000 30.000

8. Saringan Lion Star 1 8.000 8.000

9. Alat pres plastic 1 4.000.000 4.000.000

10. Alat pengupas 1 200.000 200.000

11. Wadah plastic 5 25.000 125.000

Total Pembelian Mesin/Peralatan 28.855.000

2.2.4 Sarana Penunjang

Instalasi sarana penunjang berkaitan dengan tata letak (lay-out) yang termasuk dalam

anggaran investasi. Pemasangan sarana penunjang ini meliputi listrik, air, telepon, internet, dan

lain-lain.

Page 12: Bisnis Plan Kripik Buah

2.3 ANALISIS SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)

Kompetensi adalah ciri-ciri yang harus dimiliki oleh seseorang sehingga dapat dicapai

performansi prima dalam suatu bidang pekerjaan. Pada indikator kompetensi karyawan, kita

harus melihat tiga sisi, yaitu sisi pertumbuhan, efisiensi, dan stabilitas. Di sisi pertumbuhan, akan

memantau durasi bekerja, tingkat pendidikan, dan biaya pelatihan seorang karyawan.

Selain itu tingkat turnover karyawan dan kemampuan meraih pelanggan juga bisa

termonitor. Sementara itu, di sisi efisiensi, harus dilihat proporsi para professional (karyawan

dengan keahlian tertentu). Begitu juga dengan nilai tambah per karyawan dan professional serta

keuntungan yang dihasilkan oleh setiap karyawan atau professional. Adapun sisi stabilitas akan

terlihat dari turnover professional di sebuah perusahaan. Perencanaan tenaga kerja langsung

(TKL), juga perlu memperhatikan hal-hal mengenai kualifikasi, tarif upah, jumlah tenaga yang

dibutuhkan, dan persyaratan kerja.

Karena dalam usaha ini pemilik juga merupakan investor aktif yang berarti pemilik juga

menjalankan pekerjaan operasional, maka sistem penggajian tidak dihitung secara spesifik

melainkan menerima pembagian dari laba yang didapatkan. Sehingga untuk saat ini usaha

pemilik belum memerlukan tenaga kerja tambahan karena masih dapat mengelola sendiri usaha

ini.

2.4 RENCANA PENGEMBANGAN PASAR

2.4.1 Strategi Produksi

Dalam strategi produksi, pemilik akan meningkatkan kualitas dan kuantitas dari produk

yang dihasilkan. Namun, akan tetap menstabilkan harga dari produksi tersebut. Hal ini

direncanakan untuk lebih mengembangkan dan mengekspansi usaha ini untuk lebih berkembang.

Page 13: Bisnis Plan Kripik Buah

2.4.2 Strategi Organisasi dan SDM

Gambar struktur organisasi pada usaha kripik buah dan sayur

Dalam penerapan strategi organisasi dan sumber daya manusia (SDM) juga sangat

diperhatikan karena organisasi dan SDM mempengaruhi berkembangnya usaha ini. Strategi yang

diterapkan adalah dengan memberikan motivasi dan penghargaan kepada karyawan yang

berprestasi. Dengan begitu usaha keripik buah dan keripik sayur kj dapat berkembang lebih

maju.

2.4.3 Strategi Marketing

Marketing juga mempengaruhi berkembangnya usaha ini. Strategi yang marketing yang

akan dilakukan adalah dengan lebih memasarkan usaha ini dengan membuat brosur, poster dan

flyer yang akan lebih dipasarkan kepada masyarakat umum.

2.4.4 Strategi Keuangan

Dalam mengembangkan usaha, pemilik akan menambah armada untuk mengembangkan

usaha dengan modal sendiri yang telah didapat dari keuntungan didapat.

Page 14: Bisnis Plan Kripik Buah

2.5 PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI

Dalam persaingan bisnis yang semakin keras dan ketat saat inI, informasi teknologi

memegang peranan penting dalam pengembangan bisnis. Yang menjadi titik point adalah

bagaimana teknologi dapat digunakan dan apa yang perlu diketahui bisnis mengenai teknologi

sehingga memberi dampak terhadap stategi bisnis dan selalu terlibat dalam berbagai perencanaan

serta pengkajian strategi bisnis. Pemanfaatan sistem teknologi informasi memberikan lima peran

utama di dalam organisasi :

Meningkatkan efisiensi, yaitu menggantikan manusia dengan teknologi di proses produksi.

Meningkatkan efektivitas, yaitu menyediakan informasi bagi para manajer di organisasi untuk

mendukung proses pengambilan keputusan dengan lebih efektif yang didasarkan dengan

informasi yang akurat, tepat waktu,

dan relevan sehingga mendapat hasil produksi yang akurat dan bebas dari cacat produksi sesuai

dengan sasaran produksi yang diinginkan.

Meningkatkan komunikasi, yaitu mengintegrasikan penggunaan sistem teknologi informasi

dengan menggunakan email dan chat.

Meningkatkan kolaborasi.

Meningkatkan kompetitif, yaitu system teknologi informasi digunakan untuk keunggulan

kompetisi.

Dalam pemanfaatan informasi teknologi, Keripik Buah dan Keripik Sayur menggunakan

jaringan internet untuk memasarkan usaha ini, yang memiliki alamat di internet dan dapat

dikunjungi oleh siapapun.

Page 15: Bisnis Plan Kripik Buah

2.6 ANALISIS KEUANGAN

Salah satu komponen yang mendukung pembangunan nasional adalah tersedianya

lembaga intermediasi yang mempunyai fungsi menghimpun dana dari masyarakat dan

menyalurkan kembali ke masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya.

Lembaga intermediasi yang ada dibedakan dalam 3 kategori yakni :

a. Berbentuk Bank tunduk pada Undang-Undang Pokok Perbankan

b. Berbentuk Koperasi Simpan Pinjam tunduk pada Undang-Undang Koperasi

c. Lembaga Keuangan Mikro lainnya yang belum diatur undang-undang

Lembaga keuangan mikro yang membantu mengembangkan iklim wirausaha di

Indonesia diatur dalam Surat Edaran Menteri Keuangan No. SE-31/MK/2000 tanggal 5 Mei

2000 tentang Pelaksanaan Program PUKK. Dalam hal ini Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi

mengacu kepada Surat Keputusan Menteri Keuangan No.316/KMK.016/1994 tanggal 27 Juni

1994 yang menggantikan Surat Keputusan Menteri BUMN/Kepala Badan Pembina BUMN No.

Kep.216/M-PBUMN/1999 tanggal 28 September 1999. Sumber pendanaan dari Program

Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi (PUKK) berasal dari penyisihan laba BUMN termasuk

saldo dana Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi (PUKK) tahun-tahun sebelumnya yang

merupakan sumber pendanaan utama dalam merealisir terwujudnya pemerataan kehidupan

perekonomian masyarakat melalui kemitraan dengan para pengusaha kecil dan koperasi serta

lingkungan masyarakat sekitarnya.

Pelaksanaan Program Pembinaan Usaha Kecil, Koperasi (PUKK) dan Bina Lingkungan

dilaksanakan di dalam lingkup masyarakat yang bertujuan untuk mendorong tercapainya

pertumbuhan ekonomi rakyat, melalui pemerataan di sektor ekonomi dimana anggota

masyarakat golongan pengusaha kecil dan koperasi di beri kesempatan untuk melakukan

perluasan usahanya, berdasarkan bantuan pinjaman untuk modal kerja / pinjaman lunak yang

berasal dari penyisihan laba BUMN. Namun untuk bisnis keripik buah dan keripik sayur ini,

kami menggunakan dana dari kami sendiri, agar tanggung jawab dan pembagian hasil nantinya

jauh lebih mudah, adapun bila membutuhkan pengembangan usaha, salah satu cara pendanaan

yang tertera diatas bisa menjadi bahan pertimbangan kami.

2.6.1 Proyeksi Keuangan

Aspek finansial dari proposal bisnis dapat memperlihatkan potensi dana yang dimiliki,

kebutuhan dana eksternal, perhitungan kelayakan usaha, termasuk di dalamnya 3 performa

Page 16: Bisnis Plan Kripik Buah

laporan keuangan: neraca, rugi-laba, dan cash flow. Secara ringkas, dapat diberikan format

sederhana perhitungan kelayakan usaha secara finansial sebagai berikut:

Berikut analisa usaha bisnis makanan ringan keripik buah dan sayur :Investasi Rp 28.855.000Berikut ini adalah biaya operasionalnya :

Aneka buah-buahan / bahan baku                                      Rp 7.000.000 Gaji 1 pegawai                                                                   Rp 600.000 Bahan pelengkap untuk rasa dan aroma                             Rp 500.000 Penyusutan mesin pengering 1/48 x Rp 20.000.000         Rp 418.000 Penyusutan alat pengupas 1/48 x Rp 200.000                    Rp 4.180 Penyusutan wadah plastic 1/48 x Rp 125.000                    Rp 2.600 Penyusutan alat press plastic 1/48 x Rp 4.000.000            Rp 83.000 Biaya telpon                                                                        Rp 100.000 Promosi                                                                               Rp 200.000 Plastik kemasan                                                                  Rp 500.000

Total                                                                                             Rp 8.707.780

PenghasilanJika perhari terjual 60 bungkus saja, maka omzet yang di peroleh adalah :60 bungkus @ Rp 7.000          = 60 x Rp 7000 x 30 hari= Rp 14.400.000

Keuntungan     = Total penerimaan – total biaya operasional= Rp 14.400.000 – Rp 8.707.780= Rp 5.693.220

Nilai pengembalian modal (BEP) investasi : keuntungan x 1 bulan= Rp 28.855.000 :  Rp 5.693.220 x 1 bulan= Rp 5.06 bulan

2.7 ANALISIS RESIKO USAHA

2.7.1 Analisis Resiko Usaha

Menggambarkan hal-hal yang mungkin mengganggu pelaksanaan investasi dan pengembalian

pinjaman.

Adanya perubahan selera pasar yang kemungkinan akan terjadi.

Kenaikan harga bahan baku diatas 25%

Kebijakan pemerintah yang sewaktu-waktu akan berubah.

Page 17: Bisnis Plan Kripik Buah

Resiko yang dihadapi ketika perekonomian tidak stabil adalah akan terganggunya

produktivitas yang akan dihasilkan.

Adanya persaingan dari pihak tertentu yang mengambil keuntungan dari usaha ini.

Kenaikan upah tenaga kerja sebesar 30%

Penurunan Daya Beli Masyarakat

Kerusakan mesin – mesin Peralatan

2.7.2 Antisipasi Resiko Usaha

Menggambarkan strategi / kegiatan yang dilakukan dalam mengantisipasi dan meminimalkan

resiko usaha.

Pembelian stock bahan baku dan bahan penolong.

Membuat kontrak kerja dengan tenaga kerja.

Menyediakan fasilitas pendukung untuk pekerja agar tetap loyal.

Memperluas saluran distribusi pemasaran.