15
Gromerulonefritis Pasca Infeksi Streptokokus NOEGROHO J A M_102012243 I [email protected]

blok 20 2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

skenario 2

Citation preview

Page 1: blok 20 2

Gromerulonefritis Pasca Infeksi Streptokokus

NOEGROHO J A M_102012243

[email protected]

Page 2: blok 20 2

RUMUSAN MASALAH

Anak laki-laki 5 tahun dengan urin berwana gelap, bengkak di kedua mata dan nafas pendek serta selama liburan bermain dengan kotor sekali.

HIPOTESIS

Anak menderita glomerolunefritis pasca infeksi streptococus

Page 3: blok 20 2

MIND MAP

RUMUSAN MASALAH

ANAMNESIS

PATOFISIOLOGI

PROGNOSIS

TATALAKSANANGEJALA KLINIS

EPIDEMIOLOGI

DIAGNOSIS BANDING

EDUKASI

DIAGNOSIS KERJAPEMERIKSAAN

FISIKKOMPLIKASI

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Page 4: blok 20 2

ANATOMI GINJAL

Page 5: blok 20 2

AKUT KRONIK PASCA INFEKSI STREPTOCOCUS

Bengkak di wajah Edema perifer dan wajah Edema mata, wajah, tungkai

Kencing kurang tapi sering

Noctuuria hipertensi

Hematurian Pendarahan- hidung Nafas pendek

Batuk Nyeri abdomen Urin gelap

Hipertensi Urin berbusa Pajanan infeksi bakteri

<30 hari >30 hari 2-3 minggu-akutPEMERIKSAAN FISIK

Inspeksi: erisipelas, edema kedua mata dan wajah serta kedua tungkai

Palpasi: Ballotemen n Bimanual (+)

Perkusi:

Auskultasi:

ANAMNESIS

IdentitasKeluhan utama

Keluhan penyerta

Riwayat penyakit sekarang

Riwayat penyakit dahulu

Riwayat keluarga

Riwayat pengobatanRiwayat sosial ekonomi

GEJALA KLINIS

Page 6: blok 20 2

DIAGNOSIS KERJA

Glomerulonefritis akut pasca infeksi streptococus

DIAGNOSIS BANDING

Infeksi saluran kemih(ISK)

Syndrom nefrotik

Page 7: blok 20 2

GLOMEROLUNEFRITTIS ISK SINDROM NEFROTIK

1 Urin berwana gelap ISK BawahP>L

Obesitas-hiperlipidemia

2 Urgensi tapi sedikit Dysuria Pembengkakan pada kaki dan mata

3 Hipertensi Urgensi Nyeri dada

4 Batuk Nyeri suprapubic Urin berbusa

5 Edema wajah terutama sekitar mata

Urin keruh dan berbau

>BB

6 ISK atas Lemas

7 Nocturia Nyeri pinggang anoreksia

8 Nyeri perut Nyeri CVA GFR normal

9 Pembengkakan pergelangan kaki dan kaki

Mual dan muntah Serum albumin< 2,5 g/dl

10 Pendarahan-mimisa Demam

11 Urinalisis- protein dan hematuuria

Urin microskopik, culture urin, test sensitive antibiotik

12 Urin microskopik, culture urin, test sensitive antibiotik

13

14

Page 8: blok 20 2

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Ureum dan kratinin

Laki-laki : 0,6-1,3 mg/dl. Perempuan: 0,5-1,0 mg/dlAnak (2-6 tahun): 0,3-0,6 mg/dl

menggunakan metode Jaffedeproteinisasi maupun tanpa deproteinisasi

GFR

LFG = k . Tinggi Badan (cm) Kreatinin serum (mg/dl)Nilai “k” pada: •BBLR < 1 tahun   = 0,33•Aterm < 1 tahun  = 0,45•1 – 12 tahun  = 0,55

Kultur Urin <10.000(kontaminasi)10.000-100.000(perlu diulang)>100.000(signifikan bacteriuria)

Hematologi Rutin

Leukosit D:4,8-10,8 ul A: 6,0-17,5 ul

HB L:14-18 g/dl P: 12-16 A: 11,3-14,1 g/dl

Eritrosit L:4,4-5,9 ul P:3,8-5,2 ul

Hematokrit L:42-52 % P:37-47%

Trombosit 150-450 ribu

Page 9: blok 20 2

EPIDEMIOLOGI

GN merupakan 10-15% di amerika

bersifat subklinis pada lebih dari setengah penduduk yang terkena

< 10 tahun terakhir

Mortalitas penderita GNA anak (<1%).

Plaki-laki dua kali lebih sering daripada pada wanita.

GNA PS sering terjadi pada anak usia 5-15 tahun

laki-laki > perempuan (ratio 2 : 1).

Di Indonesia penelitian/12 bulan /1988 ;170 orang pasien GNA yang dirawat di rumah sakit

Surabaya (26,5%) Jakarta (24,7%), Bandung (17,6%), dan Palembang (8,2%).

Pasien laki-laki dan perempuan 1,3:1, > anak usia 6-8 tahun (40,6%).

Page 10: blok 20 2

ETIOLOGI

Non Infeksi

• Vaskulitis :menggabungkan nephritides granulomatosa atas dan bawah

• SLE: melalui deposisi kompleks imun pada ginjal

• Polyarteritis nodosa

• Sindrom Goodpasture menyebabkan antibodyang beredar pada kolagen tipe IV gagal ginjal progresif cepat (minggu ke bulan).

• Penyakit Berger GN sebagai akibat dari deposisi mesangial difus IgA dan IgG

Infeksi:

Spesies Streptococcus kelompok A, beta-hemolitik

GNA pasca infeksi streptokokus (GNAPS)berkembang 1-3 minggu setelah infeksi akut

GN pascainfeksi Nonstreptococcal

• Salmonella typhosa, Brucella

• suis, Treponema pallidum

• Corynebacterium bovis

• actinobacilli

Page 11: blok 20 2

PATOFISIOLOGI

Page 12: blok 20 2
Page 13: blok 20 2

KOMPLIKASI

Oliguria sampai anuria yang dapat berlangsung 2-3 hariakibat berkurangnya filtrasi glomerulus

Ensefalopati hipertensi yang merupakan gejala serebrum karena hipertensi

Gangguan sirkulasi berupa dispneu, ortopnea, terdapatnya ronki basah, pembesaran jantung spasme pembuluhdarah volume plasma

Anemia yang timbul karena adanya hipervolemia

PENATALAKSANAAN

– Antibiotik - untuk memberantas streptokus dan meminimalkan penyebaran strain nephogenik misalkan penisilin, amoxicillin,

– Diuretik untuk mengatasi edeme yang signifikan misalkan tiazid dan furosemid– Antihipertensi – Dialisis dan trsnpltaasi ginjal

Page 14: blok 20 2

PROGNOSIS

Baik – fase akutDapat sembuh sempurnaPerlu terapi supportif dan obat-obatan

EDUKASI

• Pembatasan cairan dan natirum untuk edema setempat

• Banyak istirahat

• Mengurangi asupan protein

• Menghindari obat-obatan golongan NSAID yang dapat berpengaruh secara langsung pada ginjal

Page 15: blok 20 2

KESIMPULAN

Glomerulonefritis merupakan suatu bagian dari suatu penyakit ginjal, yang dimana dapat bermanifestasi menjadi penyakit-penyakit yang lebih parah lagi, penyakit ini memiliki pencetus yang bermacam-macam dan akan membawa penyakit ini menjadi akut dan kronik yang bergejala namun tidak menutup kemungkinan bahwa gejala yang timbulnya dapat disebabkan oleh infeksi bakteri. Pada skenario diketahui bahwa anak ini memiliki gejala klinis glomrunefritis namun karena adanya pajanan dengan tempat-tempat kotor ysng merupakan tempat perkembang biakan bakteri dapat ditegaskan bahwa anak ini terinfeksi suatu strain kuman dan untuk memastikannya dilakukan pemeriksaan urianlisis..