23
Diabetes Melitus Tipe II Jonathan Albert Soempiet 102013446 C4

BLOK 21 Skenario 3

Embed Size (px)

DESCRIPTION

3

Citation preview

Page 1: BLOK 21 Skenario 3

Diabetes Melitus Tipe IIJonathan Albert Soempiet

102013446

C4

Page 2: BLOK 21 Skenario 3

CONTOH KASUS

• Skenario 3

• Seorang laki-laki berusia 35 tahun datang ke dokter untuk berkonsultasi karena ia merasa semakin lemas sejak 2 minggu yang lalu. Pasien memiliki riwayat diabetes sejak 5 tahun yang lalu dan minum metformin dan glibenklamid secara teratur.

Page 3: BLOK 21 Skenario 3

RUMUSAN MASALAH

• Laki-laki 25 tahun merasa lemas.

Page 4: BLOK 21 Skenario 3

MIND MAP

RM

Anamnesis

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan

Penunjang

WD/DDEtiologi

Epidemiologi

Penatalaksanaan

Prognosis

Page 5: BLOK 21 Skenario 3

HIPOTESIS

• Laki-laki tersebut diduga terkena penyakit DM tipe 2.

Page 6: BLOK 21 Skenario 3

Anamnesis

Anamnesa Umum

• Seorang laki-laki, umur 45 tahun, alamat, pekerjaan.

Keluhan Utama

• Merasa makin lemah sejak 2 minggu lalu.

RPS:

Poliuri, polidipsi, polifagia, BB turun, neuropati, infeksi, retinopati.

Page 7: BLOK 21 Skenario 3

Riwayat Penyakit Dahulu:

• Riwayat Diabetes Melitus sejak 5 tahun lalu

Riwayat Penyakit Keluarga:

• Apakah di keluarganya pernah ada yang mengalami hal yang sama.

Riwayat Pengobatan: Sudah mengkonsumsi obat apa saja, atau sudah mendapat pengobatan apa dan apakah keadaan membaik atau tidak, sedang mengkonsumsi suatu obat atau tidak

• Sedang mengkonsumsi metformin dan glibenklamid

Page 8: BLOK 21 Skenario 3

Pemeriksaan Fisik

• KU

• Konjungtiva, sklera

• TTV

Hasil:

KU= baik, TD 120/80, HR:88x/menit, RR: 16x/menit, IMT: 22,5. dilipatan leher dan ketiak terlihat daerah hiperpigmentasi.

Page 9: BLOK 21 Skenario 3

Pemeriksaan penunjang

• Glukosa darah

• TTGO

• HbA1C

• HOMA IR

state GDP TTGO HbA1C

Normal <100 mg/dl <140 mg/dl <5.7%

Pre diabetes 100-125 mg/dl 140-199 mg/dl 5.7-6.4%

diabetes >126 mg/dl >200 mg/dl >6.5%

Page 10: BLOK 21 Skenario 3

Kriteria Diagnosis DM tipe 2

• Gejala klasik DM + GDS ≥ 200mg/dL (cukup u/ menegakan WD)

• Gejala klasik DM + GDP ≥ 126mg/dL (mudah dilakukan)

• TTGO ≥ 200mg/dL (TTGO dilakukan jika gejala klasik tidak terlihat)

• Berdasarkan skenario didapatkan hasil pasien sebagai berikut:

• GDS = 252mg/dL, HbA1C = 10%, HOMA-IR = 8

Page 11: BLOK 21 Skenario 3

Diagnosis Banding

• Sindrom Cushing

Page 12: BLOK 21 Skenario 3

Latent autoimun diabetes of adult (LADA)

• Onset biasanya umur 25 tahun atau lebih tua.

• Bergejala awal seperti DM tipe 2 pada orang yang bukan obese. (pasien LADA biasanya memiliki berat badan yang ideal.

• Sering tetapi tidak selalu, pasien LADA jarang memiliki riwayat DM tipe 2 dalam keluarganya.

• Individu dengan LADA kelihatannya seperti resisten insulin.

• Biasanya sekitar 12 tahun setelah salah didiagnosa sebagai DM tipe 2, pasien LADA akan dependen insulin.

Page 13: BLOK 21 Skenario 3

Working Diagnosis

Diabetes Melitus Tipe 2

Page 14: BLOK 21 Skenario 3

Patofisiologi

Page 15: BLOK 21 Skenario 3

Etiologi

• Multifaktorial

• Defek metabolik gangguan sekresi insulin

• Gaya hidup diabetogenik (asupan kalori berlebihan, obesitas).

Page 16: BLOK 21 Skenario 3

Epidemiologi

Secara epidemiologi, diperkirakan bahwa pada tahun 2030 prevalensi Diabetes Melitus (DM) di Indonesia mencapai 21,3 juta orang (Diabetes Care, 2004).

Sedangkan hasil Riset kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007, diperoleh bahwa proporsi penyebab kematian akibat DM pada kelompok usia 45-54 tahun di daerah perkotaan menduduki ranking ke-2 yaitu 14,7%. Dan daerah pedesaan, DM menduduki ranking ke-6 yaitu 5,8%

Page 17: BLOK 21 Skenario 3

Manifestasi Klinis

• Poliuria

• Poliphagia

• Polidipsi

• Berat badan menurun

• Neuropati

• Penglihatan jadi kabur

• Gairah seks menurun

• Infeksi

• Luka sukar sembuh

• Melahirkan bayi >4kg

Page 18: BLOK 21 Skenario 3
Page 19: BLOK 21 Skenario 3

Penatalaksanaan

Medika mentosa

Obat hipoglikemi oral

1. Gol. Insulin sensitizing (biguanid & glitazone)

2. Penghambat alfa glukosidase

3. Gol. Sekretagok insulin ( SU & Glinid)

Page 20: BLOK 21 Skenario 3

Non medika mentosa

• menurunkan berat badan

• menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik

• menurunkan kadar glukosa darah

• memperbaiki profil lipid

• meningkatkan sensitivitas reseptor insulin

• memperbaiki system koaguasi darah

Page 21: BLOK 21 Skenario 3

Prognosis

Sepanjang dapat dikontrol dengan baik, prognosis DM dapat memuaskan.

Page 22: BLOK 21 Skenario 3

Kesimpulan

Diabetes mellitus tipe 2 merupakan kelainan metabolic gabungan dari penurunan sekresi insulin, peningkatan resistensi insulin, dan pembentukan glukosa yang berlebihan. Maka berdasarkan keluhan utama, pemeriksaan fisik serta pemeriksaan penunjang, dapat disimpulkan bahwa pasien menderita DM tipe 2.

Page 23: BLOK 21 Skenario 3