25
PERSENTASI SKENARIO B BLOK 21 KELOMPOK TUTORIAL 3 Tutor : dr. Zulkarnain Musa Sp.PA

Persentasi Skenario b Blok 21 Kelompok Tutorial 3

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ppt

Citation preview

Page 1: Persentasi Skenario b Blok 21 Kelompok Tutorial 3

PERSENTASI SKENARIO B BLOK 21 KELOMPOK

TUTORIAL 3

Tutor : dr. Zulkarnain Musa Sp.PA

Page 2: Persentasi Skenario b Blok 21 Kelompok Tutorial 3

NAMA KELOMPOK Feliani 04011281320027 Gerry Armando 04011281320029 Jason Liando 04011381320013 M. Rizky Rasyadi 04011381320023 Satria Putra Wicaksana 04011381320077 Nurul Windi Anggraini 04011181320019 Muhamad Mardian Safitra 04011181320059 Helvie Rahmadiati 04011181320071 Dea Firstianty Hendrawan 04011181320081 Sherly Wahyuni 04011181320091 Rahma Putri Utami 04011181320103 Muhammad Alex Januarsyah 04011181320109

Page 3: Persentasi Skenario b Blok 21 Kelompok Tutorial 3

SKENARIO

Bimo, laki laki usia 26 bulan, dibawa ke klinik karena belum bisa bicara. Bimo hanya bisa mengoceh dengan kata kata yang tidak dimengerti oleh orang tuanya dan orang lain. Bila dipanggil sering kali tidak bereaksi terhadap panggilan. Bimo juga selalu bergerak kesana kemari tanpa tujuan. Bimo tidak suka bermain dengan anak lain, senang membalik-balik buku gambar atau kalender berwarna.

Bimo anak pertama dari ibu usia 25 tahun. Lahir spontan pada kehamilan 40 minggu. Selama hamil ibu sehat dan periksa kehamilan 3x ke bidan. Segera setelah lahir langsung menangis. Berat badan waktu lahir 3.500 gram. Bimo bisa tengkurap pada usia 4 bulan dan berjalan pada usia 14 bulan.

Tidak ada riwayat kejang. Sepupu Bimo, laki laki usia 5 tahun, juga menderita penyakit seperti ini.

Page 4: Persentasi Skenario b Blok 21 Kelompok Tutorial 3

Pemeriksaan fisik dan pengamatan: berat badan 15kg, tinggi badan 89cm, lingkaran kepala 50cm. tidak ada gambaran dismorfik. Anak sadar, tetapi tidak mau melihat dan tersenyum kepada pemeriksa. Tidak menoleh ketika dipanggil namanya. Anak selau bergerak kesana kemari tanpa tujuan. Ketika diberikan bola, dia melemparkan bola ke lantai dan dilakukan berulang ulang. Tidak ada gerakan gerakan aneh yang diulang ulang. Tidak mau bermain dengan anak anak lain, tetapi sangat tertarik dan senang membalik balik kalender bergambar. Bila memerlukan bantuan, dia menarik tangan ibunya untuk melakukan. Tidak bisa bermain pura pura. Tidak melihat ke benda yang ditunjuk. Tidak bisa menunjuk benda yang ditanyakan. Tidak ada kelainan neurologis. Tes pendengaran bisa mendengar pada 25dB.

Page 5: Persentasi Skenario b Blok 21 Kelompok Tutorial 3

AUTISME

Page 6: Persentasi Skenario b Blok 21 Kelompok Tutorial 3

DEFINISI

• Autisme berasal dari bahasa Yunani “autos” yang berarti segala sesuatu yang mengarah pada diri sendiri. Autisme pertama kali dikemukakan oleh Dr. Leo Kanner 1943, seorang psikiatri Amerika.

• Autisme adalah salah satu defisit perkembangan pervasif pada awal kehidupan anak (sebelum 3 tahun) yang disebabkan oleh gangguan perkembangan otak yang ditandai dengan ciri pokok yaitu terganggunya perkembangan interaksi sosial, bahasa dan wicara, serta munculnya perilaku yang bersifat repetitif, stereotipik dan obsesif.

Page 7: Persentasi Skenario b Blok 21 Kelompok Tutorial 3

Disfungsi kualitatif hubungan sosial

Ditandai:Kegagalan secara kualitatif kemampuan komunikasi

Autis

Page 8: Persentasi Skenario b Blok 21 Kelompok Tutorial 3

EPIDEMIOLOGI

Data Center for Disease Control and Prevention, autisme = 1 dari 150 kelahiran.

5 kasus per 10.000 anak. 5 kali lebih sering pada anak laki-laki. Anak perempuan dengan gangguan

autistik lebih besar kemungkinannya memiliki retardasi mental berat.

2-4% saudara kandung anak autistik juga mengalami gangguan autistik.

Page 9: Persentasi Skenario b Blok 21 Kelompok Tutorial 3

ETIOLOGI Faktor

Psikodinamika &

keluargaKelainan Organik-

Neurologis-Kimiawi

Faktor Genetika

Faktor Imunologi

Faktor Perinatal

Page 10: Persentasi Skenario b Blok 21 Kelompok Tutorial 3
Page 11: Persentasi Skenario b Blok 21 Kelompok Tutorial 3
Page 12: Persentasi Skenario b Blok 21 Kelompok Tutorial 3
Page 13: Persentasi Skenario b Blok 21 Kelompok Tutorial 3
Page 14: Persentasi Skenario b Blok 21 Kelompok Tutorial 3

GAMBARAN KLINIS

Page 15: Persentasi Skenario b Blok 21 Kelompok Tutorial 3

FAKTOR RESIKO Laki-laki Memiliki saudara yang mengalami autis Riwayat keluarga Adanya gangguan perkembangan seperti

Fragile X syndrome Faktor lingkungan Umur orang tua, resiko pada ayah yang

mempunyai anak pada usia >40 tahun. Faktor Psikososial dan keluarga Faktor Imunologis Faktor Biokimia

Page 16: Persentasi Skenario b Blok 21 Kelompok Tutorial 3

DETEKSI DINI AUTISME

Checklist for Autism in Toddlers

• Usia 1-3tahun

Page 17: Persentasi Skenario b Blok 21 Kelompok Tutorial 3

USIA 0 – 6 BULAN • Bayi tampak terlalu tenang ( jarang menangis) • Terlalu sensitif, cepat terganggu/terusik • Gerakan tangan dan kaki berlebihan terutama

bila mandi • Tidak ditemukan senyum sosial diatas 10

minggu • Tidak ada kontak mata diatas umur 3 bulan • Perkembangan motor kasar/halus sering

tampak normal

Page 18: Persentasi Skenario b Blok 21 Kelompok Tutorial 3

USIA 6 – 12 BULAN • Bayi tampak terlalu tenang ( jarang menangis) • Terlalu sensitif, cepat terganggu/terusik • Gerakan tangan dan kaki berlebihan • Sulit bila digendong • Menggigit tangan dan badan orang lain secara

berlebihan • Tidak ditemukan senyum sosial • Tidak ada kontak mata • Perkembangan motor kasar/halus sering tampak

normal

Page 19: Persentasi Skenario b Blok 21 Kelompok Tutorial 3

USIA 2 – 3 TAHUN • Tidak tertarik untuk bersosialisasi

dengan anak lain • Melihat orang sebagai “benda” • Kontak mata terbatas • Tertarik pada benda tertentu • Kaku bila digendong

Page 20: Persentasi Skenario b Blok 21 Kelompok Tutorial 3

USIA 4 – 5 TAHUN • Sering didapatkan ekolalia (membeo)

• Mengeluarkan suara yang aneh

(nada tinggi atau datar) • Marah bila rutinitas yang seharusnya

berubah Menyakiti diri sendiri (membenturkan

kepala) Temper tantrum

Page 21: Persentasi Skenario b Blok 21 Kelompok Tutorial 3

TATALAKSANA

Tidak ada terapi khusus. Deteksi dan penanganan dini dapat

memperbaiki gejala dan perkembangan Tujuan terapi meningkatkan perilaku

proporsional dan secara sosial dapat diterima, memperbaiki komunikasi verbal dan non-verbal.

Orangtua sangat berperan dalam perkembangan anak autisme, t.u. Bahasa, kognitif, dan area perilaku sosial anak.

Page 22: Persentasi Skenario b Blok 21 Kelompok Tutorial 3

Autism

Medikamentosa

Terapi Wicara

Fisioterapi

Psikologi

Page 23: Persentasi Skenario b Blok 21 Kelompok Tutorial 3

EDUKASI UNTUK ORANGTUA DAN KELUARGA

Memahami dan menerima kondisi anak apa adanya

Mengupayakan penanganan anak sesuai kondisinya

Orangtua terlibat dalam setiap tindakan yang dilakukan terhadap anaknya

Jangan membuang waktu di rumah tanpa kegiatan yang bermanfaat.

Menjadi anggota Parents Support Group Mencari sekolah-sekolah yang khusus Mencari klinik terapi

Page 24: Persentasi Skenario b Blok 21 Kelompok Tutorial 3

PROGNOSIS

Merupakan gangguan seumur hidup Bila IQ rendah sulit untuk hidup

mandiri. Prognosis membaik bila orang tua dan

lingkungan bersifat suportif dan memenuhi kebutuhan anak.

Page 25: Persentasi Skenario b Blok 21 Kelompok Tutorial 3

THE END