Upload
dwi-kesuma-ferry-inggit
View
212
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
BRONKITISS DWI KFD
Citation preview
BRONKHITIS
Bronkitis adalah suatu peradangan pada cabang tenggorok (bronchus) (saluran udara
ke paru-paru). Penyakit ini biasanya bersifat ringan dan pada akhirnya akan sembuh
sempurna. Tetapi pada penderita yang memiliki penyakit menahun (misalnya penyakit
jantung atau penyakit paru-paru) dan pada usia lanjut, bronkitis bisa bersifat serius.
Bronkitis terbagi atas 2 jenis, yakni:
1. Bronkitis akut,
2. Bronkitis kronis.
Istilah akut dan kronis adalah terminologi atau istilah berdasarkan durasi berlangsungnya
penyakit, bukan berat ringannya penyakit.
BRONKHITIS AKUT
PENGERTIAN
Bronkhitis akut adalah radang pada bronkhus yang biasanya mengenai trakhea dan
laring, sehingga sering dinamai juga dengan laringotracheobronchitis. Radang ini dapat
timbul sebagai kelainan jalan napas tersendiri atau sebagai bagian dari penyakit sistemik
misalnya pada morbili, pertusis, difteri, dan tipus abdominalis. Bronkitis akut pada umumnya
ringan. Berlangsung singkat ( beberapa hari hingga beberapa minggu ), rata-rata 10-14 hari.
Meski ringan, namun ada kalanya sangat mengganggu, terutama jika disertai sesak, dada
terasa berat, dan batuk berkepanjangan.
ETIOLOGI
Terdapat tiga jenis penyebab bronkhitis akut yaitu :
a. Infeksi : Staphylococcus, Streptococcus, Pneumococcus, Haemophilus influenzae.
b. Alergi
c. Rangsangan lingkungan, misal : asap pabrik, asap mobil, asap rokok, dll.
EPIDEMIOLOGI
Paling banyak terjadi pada anak kurang dari 2 tahun, puncak usia anak yaitu pada usia
9-15 tahun. Lebih banyak pada usia > 45 tahun. Sering terjadi di musim dingin ( di daerah
non-tropis) atau musim hujan ( di daerah tropis). Frekuensi bronkitislenih banyak pada
populasi dengan status ekonomi rendah dan pada kawasan industri. Bronkitis lebih banyak
terdapat pada laki-laki dibanding wanita.
PATOFISIOLOGI
Virus (penyebab tersering infeksi) masuk saluran pernafasan sel mukosa dan sel
silia berlanjut masuk saluran pernafasan (lanjutan) menginfeksi saluran pernafasan
bronkitis mukosa membengkak dan menghasilkan lendir pilek 3-4 hari batuk (mula-
mula kering kemudian berdahak) riak jernih pulurent encer hilang batuk
keluar suara ronci basah atau suara nafas kasar nyeri subsernal sesak nafas jika
tidak hilang selama 3 minggu kolaps paru segmental atau infeksi paru sekunder
( pertahanan utama).
GEJALA KLINIS
1. Bentuk yang lendir berwarna kuning-kehijauan adalah salah satu tanda bronkitis. Bila
saluran udara utama di paru-paru meradang memproduksi lendir berwarna dalam
jumlah yang banyak .
2. Merasa panas di dada, radang tenggorokan.
3. Sesak nafas, rasa berat bernafas.
4. Kadang batuk berdarah.
DESKRIPSI RONTGEN
“ Corakan ramal” ini kerap menimbulkan tanda tanya penderita, bahkan tak jarang
penderita ketakutan, sampai-sampai ada yang tidaj bisa tidur, sebelum mendapatkan dokter.
Karena menganggap kata “corakan” identik dengan berlubang. Padahal sejatinya “corakan
ramai” adalah terjemahan dari “ peningkatan bronchovascular pattern yang artinya gambaran
pembuluh darah disekitar bronkus. Dalam keadaan normal, bronchovascular pattern tidak
melebihi setengah dari garis vertikal salah satu bagian paru-paru ( hemithorax). Pada keadaan
tertentu,bronchovascular pattern meningkat melebihi setengah garis vertikal salah satu bagian
paru ( paru kanan atau paru kiri), termasuk pada bronkitis.
KOMPLIKASI BRONKHITIS AKUT
1. Bronkitis akut yang tidak ditangani cenderung kronik.
2. Pada anak yang sehat jarang terjadi komplikasi, tetapi pada anak dengan gizi kurang.
Kurang dapat terjadi othitis media, sinusitis dan pneumonia.
3. Bronkitis kronik menyebabkan mudah terserang infeksi.
4. Bila sekret tetap tinggal, dapat menyebabkan atelektasis atau bronkietaksis.
5. Hipertensi paru akibat vasokontriksi hipoksik paru.
6. Kanker paru akibat metaplasia dan displasia.
TINDAKAN PERAWATAN
Pada tindakan perawatan yang penting ialah mengontrol batuk dan mengeluarkan
lendir. Adapun tindakan lainnya:
1. Istirahat secukupnya.
2. Berbaring dengan kepala lebih rendah dari pada dada untuk mempercepat pengeluaran
dahak.
3. Banyak minum.
4. Inhalasi.
5. Nebulizer.
6. Untuk mempertahankan daya tahan tubuh, setelah anak muntah dan tenang perlu
diberikan minum susu atau makanan lain.
7. Fisioterapi dada.
TINDAKAN MEDIS
1. Terapi eksaserbasi akut, dilakukan dengan:
- Antibiotik. Karena eksaserbasi biasanya disertai infeksi. Infeksi ini umumnya
disebabkan oleh H. Influenza dan S. Pneumonia, maka digunakan ampisilin 4 x 0,25-
0,5 g/hari atau eritromisin 4 x 0,5 g/hari.
- Augmentin ( Amoksisilin dan asam klavulanat ) dapat diberikan jika kuman
penyebab infeksinya adalah H. Influenza dan B. Catarhalis yang memproduksi Beta-
laktamese.
- Terapi oksigen diberikan jika terdapat kegagalan pernafasan karena hiperkapnia dan
berkurangnya sensitivitas terhadap CO2.
- Fisioterapi membantu pasien untuk mengeluarkan sputum dengan baik.
- Bronkodilator untuk mengatasi obstruksi jalan nafas.
- Terapi kortikosteroid.
2. Terapi jangka panjang dilakukan dengan cara:
- Antibiotik untuk kemoterapi preventif jangka panjang, ampisilin 4 x 0,5 - 0,5 g/hari
dapat menurunkan kejadian eksaserbasi akut.
- Latihan fisik untuk meningkatkan toleransi aktifitas fisik.
- Pemberian ekspektoran.
- Pemberian O2 jangka panjang.
PENCEGAHAN
1. Jaga kebersihan makanan dan biasakan cuci tangan sebelum makan.
2. Menciptakan lingkungan udara yang bebas polusi.
3. Hindari merokok.
4. Vaksin influenza bila perlu tergantung kondisi.
5. Minta pendapat dokter tentang pneumonia.
6. Gunakan sterilisasi tangan sesering mungkin.
7. Pakai masker.