6
BRONKHITIS Bronkitis adalah suatu peradangan pada cabang tenggorok (bronchus) (saluran udara ke paru-paru). Penyakit ini biasanya bersifat ringan dan pada akhirnya akan sembuh sempurna. Tetapi pada penderita yang memiliki penyakit menahun (misalnya penyakit jantung atau penyakit paru-paru) dan pada usia lanjut, bronkitis bisa bersifat serius. Bronkitis terbagi atas 2 jenis, yakni: 1. Bronkitis akut, 2. Bronkitis kronis. Istilah akut dan kronis adalah terminologi atau istilah berdasarkan durasi berlangsungnya penyakit, bukan berat ringannya penyakit. BRONKHITIS AKUT PENGERTIAN Bronkhitis akut adalah radang pada bronkhus yang biasanya mengenai trakhea dan laring, sehingga sering dinamai juga dengan laringotracheobronchitis. Radang ini dapat timbul sebagai kelainan jalan napas tersendiri atau sebagai bagian dari penyakit sistemik misalnya pada morbili, pertusis,

Bronkitis Dwi k

Embed Size (px)

DESCRIPTION

BRONKITISS DWI KFD

Citation preview

Page 1: Bronkitis Dwi k

BRONKHITIS

Bronkitis adalah suatu peradangan pada cabang tenggorok (bronchus) (saluran udara

ke paru-paru). Penyakit ini biasanya bersifat ringan dan pada akhirnya akan sembuh

sempurna. Tetapi pada penderita yang memiliki penyakit menahun (misalnya penyakit

jantung atau penyakit paru-paru) dan pada usia lanjut, bronkitis bisa bersifat serius.

Bronkitis terbagi atas 2 jenis, yakni:

1. Bronkitis akut,

2. Bronkitis kronis.

Istilah akut dan kronis adalah terminologi atau istilah berdasarkan durasi berlangsungnya

penyakit, bukan berat ringannya penyakit.

BRONKHITIS AKUT

PENGERTIAN

Bronkhitis akut adalah radang pada bronkhus yang biasanya mengenai trakhea dan

laring, sehingga sering dinamai juga dengan laringotracheobronchitis. Radang ini dapat

timbul sebagai kelainan jalan napas tersendiri atau sebagai bagian dari penyakit sistemik

misalnya pada morbili, pertusis, difteri, dan tipus abdominalis. Bronkitis akut pada umumnya

ringan. Berlangsung singkat ( beberapa hari hingga beberapa minggu ), rata-rata 10-14 hari.

Meski ringan, namun ada kalanya sangat mengganggu, terutama jika disertai sesak, dada

terasa berat, dan batuk berkepanjangan.

ETIOLOGI

Terdapat tiga jenis penyebab bronkhitis akut yaitu :

a. Infeksi : Staphylococcus, Streptococcus, Pneumococcus, Haemophilus influenzae.

b. Alergi

c. Rangsangan lingkungan, misal : asap pabrik, asap mobil, asap rokok, dll.

Page 2: Bronkitis Dwi k

EPIDEMIOLOGI

Paling banyak terjadi pada anak kurang dari 2 tahun, puncak usia anak yaitu pada usia

9-15 tahun. Lebih banyak pada usia > 45 tahun. Sering terjadi di musim dingin ( di daerah

non-tropis) atau musim hujan ( di daerah tropis). Frekuensi bronkitislenih banyak pada

populasi dengan status ekonomi rendah dan pada kawasan industri. Bronkitis lebih banyak

terdapat pada laki-laki dibanding wanita.

PATOFISIOLOGI

Virus (penyebab tersering infeksi) masuk saluran pernafasan sel mukosa dan sel

silia berlanjut masuk saluran pernafasan (lanjutan) menginfeksi saluran pernafasan

bronkitis mukosa membengkak dan menghasilkan lendir pilek 3-4 hari batuk (mula-

mula kering kemudian berdahak) riak jernih pulurent encer hilang batuk

keluar suara ronci basah atau suara nafas kasar nyeri subsernal sesak nafas jika

tidak hilang selama 3 minggu kolaps paru segmental atau infeksi paru sekunder

( pertahanan utama).

GEJALA KLINIS

1. Bentuk yang lendir berwarna kuning-kehijauan adalah salah satu tanda bronkitis. Bila

saluran udara utama di paru-paru meradang memproduksi lendir berwarna dalam

jumlah yang banyak .

2. Merasa panas di dada, radang tenggorokan.

3. Sesak nafas, rasa berat bernafas.

4. Kadang batuk berdarah.

DESKRIPSI RONTGEN

“ Corakan ramal” ini kerap menimbulkan tanda tanya penderita, bahkan tak jarang

penderita ketakutan, sampai-sampai ada yang tidaj bisa tidur, sebelum mendapatkan dokter.

Karena menganggap kata “corakan” identik dengan berlubang. Padahal sejatinya “corakan

ramai” adalah terjemahan dari “ peningkatan bronchovascular pattern yang artinya gambaran

pembuluh darah disekitar bronkus. Dalam keadaan normal, bronchovascular pattern tidak

Page 3: Bronkitis Dwi k

melebihi setengah dari garis vertikal salah satu bagian paru-paru ( hemithorax). Pada keadaan

tertentu,bronchovascular pattern meningkat melebihi setengah garis vertikal salah satu bagian

paru ( paru kanan atau paru kiri), termasuk pada bronkitis.

KOMPLIKASI BRONKHITIS AKUT

1. Bronkitis akut yang tidak ditangani cenderung kronik.

2. Pada anak yang sehat jarang terjadi komplikasi, tetapi pada anak dengan gizi kurang.

Kurang dapat terjadi othitis media, sinusitis dan pneumonia.

3. Bronkitis kronik menyebabkan mudah terserang infeksi.

4. Bila sekret tetap tinggal, dapat menyebabkan atelektasis atau bronkietaksis.

5. Hipertensi paru akibat vasokontriksi hipoksik paru.

6. Kanker paru akibat metaplasia dan displasia.

TINDAKAN PERAWATAN

Pada tindakan perawatan yang penting ialah mengontrol batuk dan mengeluarkan

lendir. Adapun tindakan lainnya:

1. Istirahat secukupnya.

2. Berbaring dengan kepala lebih rendah dari pada dada untuk mempercepat pengeluaran

dahak.

3. Banyak minum.

4. Inhalasi.

5. Nebulizer.

6. Untuk mempertahankan daya tahan tubuh, setelah anak muntah dan tenang perlu

diberikan minum susu atau makanan lain.

7. Fisioterapi dada.

Page 4: Bronkitis Dwi k

TINDAKAN MEDIS

1. Terapi eksaserbasi akut, dilakukan dengan:

- Antibiotik. Karena eksaserbasi biasanya disertai infeksi. Infeksi ini umumnya

disebabkan oleh H. Influenza dan S. Pneumonia, maka digunakan ampisilin 4 x 0,25-

0,5 g/hari atau eritromisin 4 x 0,5 g/hari.

- Augmentin ( Amoksisilin dan asam klavulanat ) dapat diberikan jika kuman

penyebab infeksinya adalah H. Influenza dan B. Catarhalis yang memproduksi Beta-

laktamese.

- Terapi oksigen diberikan jika terdapat kegagalan pernafasan karena hiperkapnia dan

berkurangnya sensitivitas terhadap CO2.

- Fisioterapi membantu pasien untuk mengeluarkan sputum dengan baik.

- Bronkodilator untuk mengatasi obstruksi jalan nafas.

- Terapi kortikosteroid.

2. Terapi jangka panjang dilakukan dengan cara:

- Antibiotik untuk kemoterapi preventif jangka panjang, ampisilin 4 x 0,5 - 0,5 g/hari

dapat menurunkan kejadian eksaserbasi akut.

- Latihan fisik untuk meningkatkan toleransi aktifitas fisik.

- Pemberian ekspektoran.

- Pemberian O2 jangka panjang.

PENCEGAHAN

1. Jaga kebersihan makanan dan biasakan cuci tangan sebelum makan.

2. Menciptakan lingkungan udara yang bebas polusi.

3. Hindari merokok.

4. Vaksin influenza bila perlu tergantung kondisi.

5. Minta pendapat dokter tentang pneumonia.

6. Gunakan sterilisasi tangan sesering mungkin.

7. Pakai masker.

Page 5: Bronkitis Dwi k