Browning Dan Kontaminasi

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/24/2019 Browning Dan Kontaminasi

    1/10

    Pada kultur jaringan eksplan seringkali berubah menjadi coklat (browning) atau

    hitam (blackening) sesaat setelah isolasi yang selanjutnya dapat menghambat

    pertumbuhan dan akhirnya menyebabkan kematian jaringan. Pencoklatan sangat

    umum terjadi pada spesies tanaman berkayu, terutama bila eksplan diambil dari pohon

    dewasa. Penghambatan pertumbuhan biasanya sangat kuat pada beberapa spesies yangumumnya mengandung senyawa tanin atau hidroksifenol dengan konsentrasi tinggi.

    Pencoklatan pada jaringan muda lebih sedikit dibandingkan dengan jaringan yang tua

    (George dan Sherrington 1!"). #ang dan $ewton (%&&") juga melaporkan bahwa

    pencoklatan jaringan sangat menurunkan regenerasi secara in vitro dari kultur kalus

    pada beberapa tanaman berkayu, khususnya regenerasi tanaman melalui jalur

    organogenesis. 'eskipun sebagian besar kultur kalus berubah menjadi coklat, ada

    sebagian kecil tidak mencoklat selama proses regenerasi in vitro pada Virginiapine

    (Pinus virginiana 'ill.). ultur kalus dari tunas pucukScots pine (Pinus silvestris .)

    juga ditandai dengan pencoklatan secara cepat dan ketidakmampuan beregenerasi

    (aukkanen et al. 1). Oxydative browning merupakan salah satu penyebab mengapa

    Protea cynarioides tidak diperbanyak melalui teknik kultur jaringan (*u dan #oit

    %&&"). +ghandi et al. (%&&%) melaporkan bahwa pencoklatan pada eksplan kalus tua

    pistachio dan kultur media di sekitar kalus menjadi masalah pada fase inisiasi dan

    proliferasi.

    -eberapa macam tanaman khususnya tanaman tropika mempunyai kandungan

    senyawa fenol yang tinggi yang teroksidasi ketika sel dilukai atau terjadi senesens

    (George dan Sherrington 1!"). +kibatnya jaringan yang diisolasi menjadi coklat atau

    kehitaman dan gagal tumbuh. Pencoklatan jaringan terjadi karena aktiitas enim

    oksidase yang mengandung tembaga seperti polifenol oksidase dan tirosinase (erch1!1) yang dilepaskan atau disintesis dan tersedia pada kondisi oksidatif ketika

    jaringan dilukai. Substrat untuk enim ini ada bermacam/macam pada jaringan yang

    berbeda, yang umum adalah tirosin atau o/hidroksifenol seperti asam klorogenik.

    0nim dan substrat dalam keadaan normal akan tertahan dalam ruang berbeda di

    dalam sel dan akan keluar bersama/sama pada saat sel dilukai atau hampir mati. enol

    mempunyai fungsi alami penting dalam mengatur oksidasi 2++. +pabila fenol yang

    terlarut dalam air digunakan pada eksplan jambu biji maka pertumbuhan tunas dan

    kalus akan terpacu (kemungkinan melalui sinergisme dengan auksin), dan akan

    menjadi racun apabila konsentrasinya meningkat (3assman et al. 14!).

    #oksisitas fenol kemungkinan disebabkan oleh ikatan reersibel antara hidrogen

    dan protein. Penghambatan pertumbuhan yang tidak dapat diperbaiki terjadi ketika

    fenol teroksidasi menjadi senyawa aktif 5uinon yang tinggi yang kemudian memutar,

    memolimerase dan6atau mengoksidasi protein menjadi senyawa melanat yang makin

    meningkat. 7uma et al. (1") meneliti kultur jaringan tanaman kopi dan menemukan

    bahwa tingkat oksidasi fenol tergantung pada sumber potongan ruas batang sebagai

    eksplan dan spesies tanaman. opi robusta cenderung lebih bermasalah dengan

    pencoklatan dibandingkan dengan kopi arabica. 8yigit et al. (%&&4) melaporkan

    bahwa terbentuknya senyawa fenol di/ pengaruhi oleh struktur kimianya, spesies

    tanaman, proses biologi (organogenesis atau somatik embriogenesis), dan tahap

    perkembangannya. 'etabolisme fenol mempengaruhi sistem kultur jaringan secara

  • 7/24/2019 Browning Dan Kontaminasi

    2/10

    positif dengan metabolisme auksin (kecepatan pembelahan sel dan sintesis dinding sel

    serta senyawasenyawa lain yang berhubungan), tetapi oksidasi fenol yang berubah

    menjadi 5uinon dan senyawa lain (polimerasenya) yang sangat beracun menyebabkan

    pencoklatan medium dan kematian eksplan. 9arm et al. (1!:) mengemukakan bahwa

    betasianin dilepaskan ketika jaringan bit dilukai di dalam kultur. Substrat ini akancepat teroksidasi dan menjadi at penghambat secara sempurna.

    'enurut 9uang et al. (%&&%) pencoklatan yang sering menyebabkan kematian

    awal dari tunas bambu yang ditanam secara in vitro berkorelasi langsung dengan

    aktiitas polifenol oksidase (PP8). Selama di dalam kultur, aktiitas PP8 paralel

    dengan pencoklatan eksplan. ;aughn dan

  • 7/24/2019 Browning Dan Kontaminasi

    3/10

    'enurut +hmad et al. (1A) waktu yang dibutuhkan untuk pencoklatan

    Pistacia vera dipengaruhi oleh konsentrasi dan kombinasi at pengatur tumbuh dalam

    media induksi. 2nduksi kalus dalam media yang mengandung $++ (% atau A mg6l) atau

    $++ (A mg6l)C kinetin (%,A mg6l) dapat mempertahankan kalus tetap putih kehijauan

    selama 1&/1: minggu. #ahtamouni et al. (%&&1) mempelajari pertumbuhan dan sifat pirliar (Pyrus syriaca -oiss.) dengan preserasi in vitro dalam 'S dengan osmotikum.

    #unas mikro (&,1 cm) pada titik tumbuh disimpan dalam media yang mengandung :, @,

    , atau 1%B baik sukrosa, sorbitol atau manitol. Pertumbuhan sangat terhambat

    dengan bertambahnya konsentrasi osmotikum. #erjadi tahapan kerusakan fisiologis

    (pencoklatan ujung tunas, pangkal tunas, dan pengguguran daun) dengan adanya

    peningkatan osmotikum dan sepertinya periode preserasi diperpanjang.

  • 7/24/2019 Browning Dan Kontaminasi

    4/10

    (P;P) (oomis dan -attail 1@@). Dntuk isolasi enim, P;P biasanya digunakan

    bersamasama dengan senyawa reduksi seperti E/merkaptoetanol. enol diabsorbsi P;P

    melalui ikatan hidrogen, untuk melindungi oksidasinya.

    -att dan

  • 7/24/2019 Browning Dan Kontaminasi

    5/10

    pencoklatan eksplan pada bambu. Pencoklatan tertinggi diperoleh dari medium dengan

    p9 !, di mana p9 tersebut konsisten dengan p9 optimum enim pada bambu.

    Stabilitas PP8 tertinggi pada bambu pada p9 1&.

    +ktiitas enim, biosintesis, dan oksidasi fenol akan meningkat dengan adanya

    cahaya (3reasy 1@!). Pencoklatan jaringan kemungkinan akan berkurang atau dapatdihindari apabila biakan baru disimpan di ruang gelap sampai 1" hari sebelum

    ditransfer ke ruangan dengan intensitas cahaya rendah (A&&/1&&& lu). Pencoklatan

    dari isolasi potongan batang Phalaenopsis telah berhasil ditanggulangi dengan

    mengkulturkan eksplan selama % minggu pertama dalam ruang gelap dengan suhu

    %@o3. Setelah itu kultur dipindah ke ruang terang dengan suhu %%o3 (Pieper dan

    Fimmer 14@). *u dan #oit (%&&") melaporkan bahwa pengurangan oxydative

    browning terbaik adalah dengan mengaduk eksplan selama 1 jam dalam larutan anti

    oksidan yang mengandung asam askorbat 1&& mg6l dan asam sitrat 1A&& mg6l sebelum

    ditanam dalam medium. ombinasi perlakuan tersebut dengan fotoperiodisitas 1@ jam,

    mampu menghasilkan pertumbuhan tunas hingga 1&&B.

    Penanggulangan yang Sering

  • 7/24/2019 Browning Dan Kontaminasi

    6/10

    dalam anti oksidan dan absorben pada saat yang sama dapat menghilangkan beberapa

    efek samping.

    Pra/perlakuan dengan itamin 3 1& g6l dapat mengurangi kontaminasi dan

    pencoklatan secara efektif. Suatu penelitian membuktikan bahwa faktor optimal dan

    leel perlakuan -+ &,A mg6l, arang aktif %,& g6l, dan P;P 1,A g6l mengakibatkanpencoklatan hanya 1@,AB, dan secara umum disimpulkan bahwa waktu pengambilan

    eksplan, bagian tanaman yang digunakan, dan pra/perlakuan eksplan adalah faktor

    utama yang mempengaruhi kontaminasi dan pencoklatan pada fase inisiasi kultur

    jaringanP. occidentalis .

    Pra/kondisi pada media dasar

    0ksplan dari beberapa spesies dapat terhindar dari pencoklatan apabila pada

    awalnya dikulturkan dalam media tanpa at pengatur tumbuh. George dan

    Sherrington (1!") menemukan bahwa ruas batang kedelai dapat berkembang menjadi

    masa kalus yang friabel (yang menghambat pertumbuhan tunas secara langsung)

    apabila segera dikulturkan pada media yang mengandung auksin dan sitokinin. 9al

    tersebut diperkirakan karena tingginya konsentrasi auksin indogenous.

    Potongan jaringan mula/mula dikulturkan dalam media dasar selama beberapa

    hari sebelum ditransfer ke dalam media dengan 2-+ &,&&A mg6l dan -+P 1,1 mg6l.

    7umlah tunas yang terbentuk meningkat dengan meningkatnya waktu pra/perlakuan

    sampai %&/%A hari. +pabila diperpanjang lagi jumlah tunas akan menurun. $hut et al.

    (%&&@) melaporkan hasil penelitiannya pada easter lily ("ilium longi!lorum) bahwa

    pembentukan kalus embriogenik diperoleh dari kalus friabel yang dikulturkan baik

    pada media padat6cair dengan olume yang berbeda mengandung H/naphthaleneacetic

    acid ($++) 1,& mg6l dan thidiauron (#

  • 7/24/2019 Browning Dan Kontaminasi

    7/10

    kerusakan. Pengendalian mikroorganisme ditujukan untuk mencegah penyebaran

    penyakit, membasmi mikroorganisme pada inang, serta mencegah pembusukan dan

    kerusakan bahan. 'ikroorganisme dapat dihambat atau dibunuh secara fisik dan

    kimia. Secara fisik melalui suhu, tekanan, radiasi dan penyaringan, misalnya sterilisasi,

    pembakaran atau sanitasi. Secara kimia melalui perubahan komposisi molekulmisalnya dengan senyawasenyawa fenolik, alkohol, klor, iodium dan etilen oksida.

    eefektifan at antimikrobial tergantung konsentrasi, jumlah dan jenis

    mikroorganisme, suhu, bahan organik terlarut dan p9 (Pelcar dan 3han, 1!!).

    Sumber kontaminasi dapat berasal dari eksplan tumbuhan, organisme kecil

    yangmasuk ke dalam media, alat yang tidak sterildan lingkungan kerja yang kotor.

    Sehingga harus dilakukan= sterilisasi lingkungan kerja, alat/alat, media dan bahan

    tanaman(Gunawan, 1!!).

    Penanaman eksplan dan prosedur lain seperti isolasi protoplasma, sering

    dilakukan dalam kotak pindah (trans!er box). otak ini biasanya terbuat dari kaca dan

    tertutup.

  • 7/24/2019 Browning Dan Kontaminasi

    8/10

    3iri morfologi koloni= hifa seperti benang putihJ bagian tertentu tampak

    sporangium dan sporangiofor berupa titik/titik hitam seperti jarum pentul. 3iri

    mikroskopis= hifa tanpa sekat, terdapat sporangium dan sporangiospora.

    lasifikasi'hizopus

  • 7/24/2019 Browning Dan Kontaminasi

    9/10

    pertumbuhan relatif lambat. 3endawan kelas

  • 7/24/2019 Browning Dan Kontaminasi

    10/10

    apang lendir seluler merupakan organisme yang hidup bebas dan ameboidJ

    plasmodiumnya tidak multi nukleat.