1
BUEN MANIK Ada seorang anak perempuan bernama Buen Manik. Ia seorang anak yatim, ayahnya sudah meninggal. Ia tinggal bersama Ibunya dan seorang adik kecil perempuannya yang bernama Kalisu. Setiap hari pekerjaan ibunya adalah menenun. Pada suatu hari ketika ibunya sedang menenun ia menyuruh Buen Manik memasak. Sesudah ia memasak nasi, ia bertanya kepada ibunya " Lauk apa yang akan ku masak? ". Kata Ibunya " Ada Sayur Kalisu di situ ambillah dan masaklah ”. Lalu Buen Manik mengambil adiknya Kalisu lalu dipotong dan di masak. Tidak lama kemudian Buen Manik memanggil ibunya dan berkata " Mari Ibu kita makan ", lalu Ibunya meninggalkan pekerjaannya dan datang makan karena ia sudah sangat lapar. Sementara makan, Ibunya menemukan jari anaknya, Kalisu. Ibunya bertanya " Apakah engkau sudah memasak jari adikmu? ". Jawab Buen Manik " Betul, bukankah ibu yang menyuruh aku memasak Kalisu? ". Maka maralah Ibunya mendengar hal ini, lalu diambilnya alat tenunnya memukul kepala Buen Manik. Buen Mani segera melarikan diri. Ibunya mengikutinya dari belakang. Tidak lama Buen Manik sampai ke sebuah Batu yang tegak dan Buen Manik bersenandung katanya :" Batu yang berlobang, batu yang berlobang, bukalah dirimu agar aku masuk kedalamnya. Ibuku mengejarku, orangtuaku sangat memarahiku ". Tidak berapa lama terbukalah Batu itu dan Buen Manik meloncat kedalamnya. Ketika Buen Manik masuk ke dalamnya, batu itu tertutup kembali. Ketika tiba di tempat itu, menangislah sang ibu di pinggir batu itu. Kemudian ia mendengar suara yang berpesan agar dia datang tiga hari lagi. Setelah tiga hari ia kembali ke tempat itu ia bersenandung " Batu yang berlobang, batu yang berlombang bukalah dirimu agar aku dapat bertemu dengan anak kekasihku, darah dagingku. Lalu batu itu terbuka, tetapi yang keluar dari dalam bukanlah Buen Manik melainkan Burung Tekukur yang keluar bertebaran dan terbang jauh.

Buen Manik

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Cerita Rakyat Toraja

Citation preview

Page 1: Buen Manik

BUEN MANIKAda seorang anak perempuan bernama Buen Manik. Ia seorang anak yatim,

ayahnya sudah meninggal. Ia tinggal bersama Ibunya dan seorang adik kecil perempuannya yang bernama Kalisu. Setiap hari pekerjaan ibunya adalah menenun. Pada suatu hari ketika ibunya sedang menenun ia menyuruh Buen Manik memasak. Sesudah ia memasak nasi, ia bertanya kepada ibunya " Lauk apa yang akan ku masak? ". Kata Ibunya " Ada Sayur Kalisu di situ ambillah dan masaklah ”. Lalu Buen Manik mengambil adiknya Kalisu lalu dipotong dan di masak. Tidak lama kemudian Buen Manik memanggil ibunya dan berkata " Mari Ibu kita makan ", lalu Ibunya meninggalkan pekerjaannya dan datang makan karena ia sudah sangat lapar. Sementara makan, Ibunya menemukan jari anaknya, Kalisu. Ibunya bertanya " Apakah engkau sudah memasak jari adikmu? ". Jawab Buen Manik " Betul, bukankah ibu yang menyuruh aku memasak Kalisu? ". Maka maralah Ibunya mendengar hal ini, lalu diambilnya alat tenunnya memukul kepala Buen Manik. Buen Mani segera melarikan diri. Ibunya mengikutinya dari belakang. Tidak lama Buen Manik sampai ke sebuah Batu yang tegak dan Buen Manik bersenandung katanya :" Batu yang berlobang, batu yang berlobang, bukalah dirimu agar aku masuk kedalamnya. Ibuku mengejarku, orangtuaku sangat memarahiku ". Tidak berapa lama terbukalah Batu itu dan Buen Manik meloncat kedalamnya. Ketika Buen Manik masuk ke dalamnya, batu itu tertutup kembali. Ketika tiba di tempat itu, menangislah sang ibu di pinggir batu itu. Kemudian ia mendengar suara yang berpesan agar dia datang tiga hari lagi. Setelah tiga hari ia kembali ke tempat itu ia bersenandung " Batu yang berlobang, batu yang berlombang bukalah dirimu agar aku dapat bertemu dengan anak kekasihku, darah dagingku. Lalu batu itu terbuka, tetapi yang keluar dari dalam bukanlah Buen Manik melainkan Burung Tekukur yang keluar bertebaran dan terbang jauh.