50
PANDUAN KONGRES MASYARAKAT ADAT NUSANTARA KE-EMPAT (KMAN IV) “ Memperkokoh Kebersamaan Mewujudkan Masyarakat Adat Yang Berdaulat, Mandiri dan Bermartabat” Tobelo, Halmahera Utara, 19-25 April 2011 Penyelenggara: Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Pemerintah Daerah Kabupaten Halmahera Utara

Buku Panduan KMAN IV

Embed Size (px)

DESCRIPTION

File ini berisi panduan bagi seluruh peserta, baik peserta penuh dan atau peserta peninjau, yang akan hadir dalam KMAN IV di Tobelo 19 - 25 April 2012. Di dalam file ini, seluruh informasi terkait penyelenggaraan konges disajikan. Sehingga seluruh peserta tidak akan mengalami hambatan saat ingin mengetahui informasi pelaksanaan KMAN IV.

Citation preview

Page 1: Buku Panduan KMAN IV

1KONGRES MASYARAKAT ADAT NUSANTARA KE-EMPAT (KMAN IV) Tobelo, 19-25 April 2012

PANDUAN KONGRES MASYARAKAT ADAT NUSANTARA KE-EMPAT (KMAN IV)

“ Memperkokoh Kebersamaan Mewujudkan Masyarakat Adat Yang Berdaulat, Mandiri dan Bermartabat”

Tobelo, Halmahera Utara, 19-25 April 2011

Penyelenggara:Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN)

Pemerintah Daerah Kabupaten Halmahera Utara

Page 2: Buku Panduan KMAN IV

2 KONGRES MASYARAKAT ADAT NUSANTARA KE-EMPAT (KMAN IV) Tobelo, 19-25 April 2012

I. KONGRES MASYARAKAT ADAT NUSANTARA KE-EMPAT

1.1. Pengantar

Kongres Masyarakat Adat Nusantara Ke-Empat (KMAN IV) merupakan puncak dari sebuah proses lima tahunan dalam ge-rakan masyarakat adat di Indonesia. Sejak penyelenggaraannya yang pertama (KMAN I), Maret 1999. Kongres Masyarakat Adat Nusantara (KMAN) sudah menjadi tanda kebangkitan gerakan masyarakat adat di Indonesia. Dikatakan demikian karena se-jak reformasi dan kejatuhan rejim Orde Baru, gerakan rakyat di kampung-kampung yang sebelumnya merupakan upaya-upaya sporadis dan terfragmentasi, mulai menemukan ruang untuk berkonsolidasi dan berjaringan sejak terlaksananya KMAN I. Kongres pertama ini ditandai dengan lahirnya Aliansi Masyara-kat Adat Nusantara (AMAN).

Dalam organisasi ini, masyarakat adat bersama-sama berjuang menegakkan hak-haknya, memperkuat dirinya sebagai wujud kelompok masyarakat dengan sejarah dan hak asal-usul yang jelas, untuk mampu mengatur dan mengurus diri sendiri secara demokratis dan berkeadilan, termasuk mengelola sumberdaya alam di wilayah adat masing-masing secara berkelanjutan.

Dalam perjuangannya itu masyarakat adat nusantara, telah mendorong dan mengembangkan AMAN sebagai wadah perju-angan yang makin mendapat ruang di lingkup masyarakat sipil (civil society) di Indonesia untuk bersama-sama elemen civil society lainnya mendorong terciptanya keadilan dan kesejahte-raan bagi masyarakat banyak. AMAN telah berkembang sebagai

Page 3: Buku Panduan KMAN IV

3KONGRES MASYARAKAT ADAT NUSANTARA KE-EMPAT (KMAN IV) Tobelo, 19-25 April 2012

salah satu elemen masyarakat sipil (civil society) dan jadi pendo-rong percepatan gerakan sosial yang lebih luas untuk mewujud-kan tatanan politik demokrasi partisipatif dan memajukan pen-ghargaan atas hak-hak azasi manusia dan kelestarian ekologis, bukan hanya di Indonesia tetapi juga di seluruh dunia. Di sinilah letaknya relevansi penyelenggaraan Kongres Masyarakat Adat Nusantara yang ke-empat atau KMAN IV, yaitu untuk melihat dan menilai kembali seluruh kinerja serta capaian-capaian mau-pun hambatan dan tantangan yang dihadapi dalam lima tahun perjalanan AMAN.

Di samping itu, Kongres ini juga penting bagi masa depan gera-kan masyarakat adat di Indonesia, yaitu merumuskan langkah-langkah strategis dan kebijakan-kebijakan organisasi untuk pe-riode mendatang berdasarkan hasil tinjauan dan evaluasi yang dilakukan.

Tema yang dipilih untuk KMAN II adalah: “MEMPERKOKOH KEBERSAMAAN, MEWUJUDKAN MASYARAKAT ADAT YANG BERDAULAT, MANDIRI DAN BERMARTABAT”. Pemilihan tema ini didasarkan pada pengalaman perjuangan masyarakat adat, baik yang terwadahi dalam AMAN maupun yang masih belum bergabung dalam AMAN. Pengalaman dan kesaksian penderi-taan masyarakat adat itu yang jadi pijakan utama bagi AMAN untuk merumuskan visi, misi, serta garis-garis perjuangannya ke depan. Kebijakan-kebijakan strategis dan operasional AMAN adalah terjemahan dari visi, misi dan garis-garis perjuangan ter-sebut. Pada tataran ini, sekali lagi, pengalaman dan kesaksian penderitaan masyarakat adat menunjukkan dengan jelas bahwa sumber utama penderitaan dan penyingkiran masyarakat adat

Page 4: Buku Panduan KMAN IV

4 KONGRES MASYARAKAT ADAT NUSANTARA KE-EMPAT (KMAN IV) Tobelo, 19-25 April 2012

dari konstelasi politik, ekonomi, budaya negeri ini, adalah tak diakuinya keberadaan dan hak-hak yang menyertai keberada-an masyarakat adat dalam sistem sosial-politik dan hukum di negeri ini. Tidak adanya ruang politik bagi otonomi komunitas masyarakat adat untuk mengurus diri sendiri, dan hilangnya kedaulatan masyarakat adat atas tanah dan sumberdaya alam juga lingkungan tempat mereka hidup. Akibat paling parah dari semua itu adalah pemiskinan dan peminggiran sistematis ter-hadap masyarakat adat oleh sistem politik yang otoriter, tidak demokratis serta praktek ekonomi-politik yang sarat dengan bias kekuasaan.

1.2. Waktu dan Tempat

KMAN IV ini akan dilaksanakan di Tobelo, Kabupaten Halmahe-ra Utara, Propinsi Maluku Utara pada tanggal 19-25 April 2012. Tanggal 19 April merupakan tanggal yang dianggap ”keramat” oleh masyarakat Tobelo, karena pada 19 April 2001 tercipta per-damaian setelah Tobelo dilanda konflik horizontal.

Rangkaian kegiatan KMAN IV terdiri atas:

19 April 2012 : Pembukaan, Kirab Budaya dan Ritual Air Nusantara

20-21 April 2012 : Sarasehan Masyarakat Adat

22 April 2012 : Kuliner Nusantara

23 – 24 April 2012 : Kongres Masyarakat Adat Nusantara IV

Page 5: Buku Panduan KMAN IV

5KONGRES MASYARAKAT ADAT NUSANTARA KE-EMPAT (KMAN IV) Tobelo, 19-25 April 2012

19-25 April 2012 : Pagelaran Seni ”Jembatan Nusantara dan Pameran

25 April 2012 : Penutupan

Page 6: Buku Panduan KMAN IV

6 KONGRES MASYARAKAT ADAT NUSANTARA KE-EMPAT (KMAN IV) Tobelo, 19-25 April 2012

WAKTU KEGIATAN TEMPAT10 April 2012 Kedatangan Panitia Hibualamo

14 April 2012

Kedatangan Peserta Pertemuan Nasional Perempuan Adat dan Dewan AMAN: Penyambutan dan Registrasi

Hibualamo

15-16 April 2012

Pertemuan Nasional Perempuan Adat

Bukit Dikono Lamo

17-18 April 2012 Pertemuan Dewan AMAN Galela

15 - 18 April 2012

Kedatangan Peserta KMAN-IV: Penyambutan dan Registrasi

Hibualamo

19 April 2012. Pembukaan KMAN IV

07.00 – 09.00 Kirab Budaya : Keliling Kota Tobelo

Hibualamo – Panggung Utama

09.00 – 10.00 Ritual Air NusantaraMonumen Air Nusantara

1.3. Agenda Harian KMAN IV

Page 7: Buku Panduan KMAN IV

7KONGRES MASYARAKAT ADAT NUSANTARA KE-EMPAT (KMAN IV) Tobelo, 19-25 April 2012

10.00 – 10.10 Laporan Ketua Panitia: Rukka Sombolinggi

Panggung Utama

10.10 – 10.20 Mars AMAN: Paduan Suara Gabungan dari Halut

Panggung Utama

10.20 – 10.40

Sambutan: Bupati Tobelo Bapak Hein Namotemo; Sekjen AMAN Abdon Nababan

Panggung Utama

10.40 – 10.50 Mars Hibulamo: Tehila Choir Panggung Utama

10.50 – 11.20

Sambutan oleh Anggota Forum Permanen PBB mengenai Masalah-masalah Masyarakat Adat, Devasish Roy; Anggota Mekanisme Ahli PBB mengenai Hak-hak Masyarakat Adat, Jannie Lasimbang dan; Sekjen Asia Indigenous Peoples' Pact/AIPP, Joan Carling

Panggung Utama

11.20 – 11.35Sambutan Pemerintah Pusat sekaligus membuka KMAN IV secara resmi

Panggung Utama

11.35 – 11.50

Penyerahan Draft RUU Pengakuan dan Perlindungan Hak-hak Masyarakat Adat ke Pemerintah

Panggung Utama

Page 8: Buku Panduan KMAN IV

2 KONGRES MASYARAKAT ADAT NUSANTARA KE-EMPAT (KMAN IV) Tobelo, 19-25 April 2012

11.50 – 12.30 Konfigurasi Yora oleh Semua Peserta

Panggung Utama

12.30 – 14.00 Istirahat dan Makan Siang Panggung Utama

14.00 – 17.00

Kuliah Umum tentang Masyarakat Adat dan Tanah Airnya: Perjalanan Perjuangan Pengakuan dan Redistribusi

Panggung Utama

17.00 – 22.00 Pameran dan Jembatan Nusantara

Lokasi Pameran

20 April 2012. Sarasehan I

09.00 – 11.30 Sarasehan Lokasi Sarasehan

11.30 – 12.30 Istirahat dan Makan Siang Lokasi Sarasehan

12.30 – 16.30 Lanjutan Sarasehan Lokasi Sarasehan

19.00 – 22.00 Jembatan Nusantara Lokasi Pameran

09.00-22.00 Pameran Lokasi Pameran

21 April 2012. Sarasehan II

09.00 – 11.30 Sarasehan Lokasi Sarasehan

11.30 – 12.30 Istirahat dan Makan Siang Lokasi Sarasehan

Page 9: Buku Panduan KMAN IV

3KONGRES MASYARAKAT ADAT NUSANTARA KE-EMPAT (KMAN IV) Tobelo, 19-25 April 2012

12.30 – 16.30 Lanjutan Sarasehan Lokasi Sarasehan

19.00 – 22.00 Jembatan Nusantara Lokasi Pameran

09.00-22.00 Pameran Lokasi Pameran

22 April 2012.

09.00 – 17.00 Kuliner Nusantara Lokasi Pameran

11.30 – 12.30 Launching JSDFRuang Sidang Utama

12.30 – 14.00 Istirahat dan Makan Siang Lokasi Pameran

19.00 – 22.00 Jembatan Nusantara Panggung Utama

09.00-22.00 Pameran Lokasi Pameran

23 April 2012. KMAN IV-Persidangan

09.00 – 10.00

Sidang Pleno I: Pemilihan Pimpinan sidang, Pembahasan Agenda dan Tata Tertib

Ruang Sidang Utama

10.00 – 12.00 Sidang Pleno II; LPJ SEKJEN AMAN 2007-2012

Ruang Sidang Utama

12.00 – 13.00 Istirahat dan Makan Siang

Page 10: Buku Panduan KMAN IV

4 KONGRES MASYARAKAT ADAT NUSANTARA KE-EMPAT (KMAN IV) Tobelo, 19-25 April 2012

13.30 - 14.00Sidang Pleno III: Pengantar Pembahasan dan Pembagian Komisi

Ruang Sidang Utama

14.00 – 17.00

Sidang Komisi: Komisi I - Anggaran Dasar; Komisi II - Program Kerja; Komisi III - Resolusi

Ruang Sidang Utama, Bukit Dikono Lamo dan Aula Padamara

19.00 – 22.00 Jembatan Nusantara Panggung Utama

09.00-22.00 Pameran Lokasi Pameran

24 April 2012. KMAN IV - Persidangan

09.00 – 12.00 Pleno III: Laporan Komisi dan Pengesahan AD AMAN

Ruang Sidang Utama

12.00 – 13.00 Istirahat dan Makan SiangRuang Sidang Utama

13.00 - 15.00Pleno III: Laporan Komisi dan Pengesahan Program Kerja AMAN

Ruang Sidang Utama

Page 11: Buku Panduan KMAN IV

5KONGRES MASYARAKAT ADAT NUSANTARA KE-EMPAT (KMAN IV) Tobelo, 19-25 April 2012

15.00 - 17.00Pleno III: Laporan Komisi dan Pengesahan Resolusi KMAN IV

Ruang Sidang Utama

19.00 – 22.00 Jembatan Nusantara Panggung Utama

09.00-22.00 Pameran Lokasi Pameran

25 April 2012. Pemilihan Sekjen dan Penutupan KMAN IV

09.00 - 10.00Pleno IV : Pemilihan , Penetapan dan Pelantikan Dewan AMAN

Ruang Sidang Utama

10.00 – 11.30

Pleno V: Pembahasan Kriteria Sekjen AMAN dan Pengesahan Tata Tertib Pemilihan Sekjen AMAN

Ruang Sidang Utama

11.30 – 12.30 Istirahat dan Makan Siang

12.30 – 19.30Pleno VI: Pemilihan, Penetapan dan Pelantikan Sekjen AMAN

Ruang Sidang Utama

19.30 – 20.30

Pleno VII: Penutupan (Pimpinan Sidang, Mars AMAN, Ritual Homadebini, Pidato Sekjen AMAN 2012-2017, Sambutan Pemerintah, Mars Hibualamo)

Ruang Sidang Utama

Page 12: Buku Panduan KMAN IV

6 KONGRES MASYARAKAT ADAT NUSANTARA KE-EMPAT (KMAN IV) Tobelo, 19-25 April 2012

20.30 – 22.30 Jembatan Nusantara Panggung Utama

09.00-22.00 Pameran Lokasi Pameran

26 April 2012. O Ngale Mabobaha: Parade Perahu Kora-Kora dan Pesta Rakyat Makan Bersama “Makan Patita”

Perairan Tobelo

27-29 April 2012. Kepulangan Peserta Tobelo

30 April 2012. Retreat Panitia dan Ritual Hohibaha Tobelo

II. SARASEHAN MASYARAKAT ADAT NUSANTARA

Serangkaian sarasehan akan diselenggarakan untuk mendalami persoalan-persoalan utama yang terkait dengan perjuangan masyarakat adat di Indonesia dan di dunia pada umumnya. Pendalaman isu-isu penting ini dimaksudkan untuk memberi pemahaman lebih jauh kepada para peserta Kongres, khususnya anggota-anggota AMAN untuk melihat persoalannya dengan perspektif yang lebih kaya dan jauh sehingga dari situ diharap-kan dapat merumuskan sikap, langkah strategis dan program-program kerja operasional yang lebih taktis dalam menanggapi tantangan di lingkungannya yang terkait dengan peta sosial, ekonomi, politik dan budaya di tingkat nasional maupun inter-nasional.

Page 13: Buku Panduan KMAN IV

7KONGRES MASYARAKAT ADAT NUSANTARA KE-EMPAT (KMAN IV) Tobelo, 19-25 April 2012

Rangkaian sarasehan ini merupakan bagian dari keseluruhan proses menuju Kongres, dan diselenggarakan dalam kerjasama AMAN dengan berbagai elemen civil society, khususnya ornop pendukung dan para peneliti dan akademisi yang memiliki con-cern terhadap gerakan masyarakat adat di Indonesia.

Sarasehan ini akan dibagi dalam 3 kelompok thema umum, yaitu: Kelompok Politik, Kelompok Ekonomi dan Kelompok Budaya. Masing-masing kelompok thema terdiri dari berbagai sarasehan dengan topik yang berbeda-beda. Berikut ini topik-topik yang akan dibahas:

Politik

1. Hak-Hak Atas Tanah dan Wilayah Adat. Topik ini akan berkaitan dengan isu-isu hak atas tanah dan wilayah adat. Bagaimanakah bentuk perlindungan hak masyarakat adat atas tanah dan wilayah adat di Indonesia. Perkembangan apa saja yang terjadi selama 5 tahun terakhir baik di lokal, regional maupun nasional, baik dalam konteks kebijakan maupun persoalan-persoalan di tingkat basis. Bagaimana merespon berbagai konflik agraria yang semakin menin-gkat pada waktu belakangan ini yang sarat kekerasan dan pelanggaran HAM. Strategi apa yang paling tepat untuk me-nyediakan perlindungan memadai atas tanah dan wilayah adat, serta mekanisme apa yang dapat dibangun untuk mendorong tanggung jawab Negara atas berbagai konflik di masa lalu, juga mekanisme resolusinya dalam situasi urgent

Page 14: Buku Panduan KMAN IV

8 KONGRES MASYARAKAT ADAT NUSANTARA KE-EMPAT (KMAN IV) Tobelo, 19-25 April 2012

maupun jangka panjang.2. Partisipasi Masyarakat Adat dalam Politik. Topik ini akan

membicarakan tentang bagaimana perkembangan situasi politik di Indonesia dan peluang-peluang apa saja yang di-miliki Masyarakat Adat, serta strategi apa yang akan diambil oleh Masyarakat Adat untuk memperkuat partisipasi poli-tiknya.

3. Perempuan Adat dan Pengambilan Keputusan. Topik ini akan membahas bagaimana posisi perempuan adat dalam berbagai proses pengambilan keputusan, baik di tingkat komunitas, maupun di level-level pemerintahan dan orga-nisasi. Bagaimana perempuan adat merespon berbagai kon-disi yang mereka hadapi, baik dalam konteks pengelolaan sumberdaya alam dan berbagai konflik yang terjadi, serta bagaimana pelibatan mereka dalam proses pengambilan keputusan-keputusan strategis yang akan berdampak pada komunitas, maupun kepada perempuan adat sendiri secara khusus. Akan dibahas juga strategi untuk memperkuat pe-ran dan posisi perempuan adat dalam gerakan Masyarakat Adat maupun dalam pengambilan keputusan di berbagai tingkatan.

4. Masyarakat Adat dan Mitigasi Perubahan Iklim. Topik ini berkaitan dengan bagaimana perkembangan isu-isu Miti-gasi Perubahan Iklim, khususnya REDD+, baik di tingkat lokal, nasional maupun internasional. Bagaimana konsep dan strategi negara untuk mitigasi perubahan iklim?. Apa ancaman-ancaman terhadap sistem-sistem asli, peluang apa yang dapat dimanfaatkan oleh komunitas, serta apa dan ba-

Page 15: Buku Panduan KMAN IV

9KONGRES MASYARAKAT ADAT NUSANTARA KE-EMPAT (KMAN IV) Tobelo, 19-25 April 2012

gaimana strategi Masyarakat Adat agar konsep-konsep miti-gasi secara tradisional dapat dilindungi, sehingga dapat ber-kontribusi secara efektif dalam upaya mitigasi perubahan iklim secara nasional.

5. Masyarakat Adat dan Adaptasi Perubahan Iklim. Sarasehan ini akan mendiskusikan tentang isu-isu adaptasi perubahan iklim. Identifikasi apa saja yang jadi ancaman dari peruba-han iklim, serta pengetahuan-pengetahuan tradisional apa saja yang dimiliki Masyarakat Adat dalam beradaptasi ter-hadap perubahan iklim tersebut. Bagaimana mempromosi-kan serta memperkuat kearifan tradisional sehingga dapat berkontribusi dalam upaya dan strategi adaptasi pada pe-merintah.

6. Otonomi Asli Masyarakat Adat. Salah satu hak penting yang dijamin dalam Deklarasi PBB tentang Hak-Hak Masyarakat Adat adalah Self Determination (Hak untuk Menentukan Na-sib Sendiri). Dalam konteks Indonesia, hal ini dapat diterje-mahkan sebagai otonomi asli Masyarakat Adat. Namun pen-ting untuk didiskusikan apakah yang dimaksud dengan oto-nomi asli Masyarakat Adat tersebut. Bagaimana situasi ke-bebasan Masyarakat Adat di Indonesia dalam menentukan masa depan komunitasnya sendiri. Bagaimana kebijakan Negara terkait dengan pemerintahan asli Masyarakat Adat dan bagaimana kondisi yang diakibatkan dari kebijakan ter-sebut. Hal apa saja yang dapat secara otonom diatur oleh komunitas dan institusinya. Apa saja yang harus dilakukan oleh Masyarakat Adat untuk memperkuat otonomi aslinya.

7. Komunikasi untuk Penguatan MAsyarakat Adat. Informasi

Page 16: Buku Panduan KMAN IV

10 KONGRES MASYARAKAT ADAT NUSANTARA KE-EMPAT (KMAN IV) Tobelo, 19-25 April 2012

dan komunikasi merupakan hal penting dalam membangun dan memperkuat gerakan Masyarakat Adat. Bagaimana ko-munikasi bisa meningkatkan peran masyarakat adat dalam mempengaruhi kebijakan. Sarasehan ini akan membahas tentang bagaimana strategi pengembangan media informa-si dan komunikasi yang efektif untuk menyuarakan hak-hak dan situasi Masyarakat Adat terkini.

8. Pemetaan (Badan Registrasi Wilayah Adat - BRWA) dan Tata Ruang. Topik ini akan membahas tentang pentingnya pe-metaan wilayah adat terhadap komunitas-komunitas adat di seluruh nusantara serta mengkonsolidasikan data-data tersebut dalam BRWA. Dalam Sarasehan ini juga akan di-bahas strategi masyarakat adat dalam usaha mempercepat proses-proses pemetaan di seluruh nusantara, serta strategi pemanfaatan BRWA sebagai alat pendukung gerakan Masy-arakat Adat untuk mendorong pengakuan dan perlindungan atas wilayah-wilayah adat dalam kebijakan dan tata ruang.

9. Pendampingan Hukum untuk Masyarakat Adat. Topik ini akan membahas tentang berbagai kasus konflik yang di-hadapi oleh Masyarakat Adat di nusantara, umumnya kon-flik yang berkaitan dengan tanah, wilayah, dan sumber daya alam yang banyak berakhir pada persoalan hukum. Akan di-bahas bagaimana strategi pendampingan untuk perlindun-gan hukum bagi Masyarakat Adat.

10. Masyarakat Adat dan Konservasi. Topik ini akan membahas tentang berbagai persoalan yang berkaitan dengan konser-vasi dan masyarakat adat. Isu-isu tentang pelanggaran hak-hak Masyarakat Adat dalam konservasi serta bagaimana

Page 17: Buku Panduan KMAN IV

11KONGRES MASYARAKAT ADAT NUSANTARA KE-EMPAT (KMAN IV) Tobelo, 19-25 April 2012

mempromosikan model-model konservasi berbasis peng-etahuan adat sebagai strategi advokasi dan penguatan hak-hak Masyarakat Adat dalam konservasi.

11. Masyarakat Adat Pesisir & Pulau-Pulau Kecil; Penguatan Ekonomi Berbasis Bahari. Topik ini akan membahas tentang situasi dan tantangan yang dihadapi oleh komunitas-komu-nitas Masyarakat Adat di pesisir dan pulau-pulau kecil. Ba-gaimana sistem-sistem pengelolaan berbasis pengetahuan lokal/tradisional atas pesisir dan pulau-pulau kecil yang menjamin kesejahteraan Masyarakat Adat dan keberlanju-tan ekologis menjadi model-model yang dapat diidentifikasi, dipromosikan dan diadopsi oleh negara.

12. Perkebunan Skala Besar dan Hak-Hak Masyarakat Adat. To-pik ini akan membahas tentang berbagai persoalan yang dihadapi Masyarakat Adat terkait dengan perkebunan skala besar, baik perkebunan sawit, HTI dll. Diharapkan ada stra-tegi bersama untuk memastikan pengakuan dan perlindun-gan hak-hak Masyarakat Adat dalam isu perkebunan serta penyelesaian konflik antara Masyarakat Adat dan perkebu-nan.

13. Masyarakat Adat dan Pertambangan. Topik ini akan memba-has tentang berbagai persoalan yang dihadapi Masyarakat Adat terkait dengan pertambangan. Diharapkan ada strategi bersama untuk memastikan pengakuan dan perlindungan hak-hak Masyarakat Adat dalam issue tambang serta penye-lesaian konflik antara Masyarakat Adat dan pertambangan.

14. Mekanisme Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Masyara-kat Adat. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) selama lebih

Page 18: Buku Panduan KMAN IV

12 KONGRES MASYARAKAT ADAT NUSANTARA KE-EMPAT (KMAN IV) Tobelo, 19-25 April 2012

dari dua dekade telah membicarakan masalah-maslah Ma-syarakat Adat, bahkan membentuk mekanisme-mekanis-me khusus yang dapat digunakan oleh Masyarakat Adat di seluruh dunia, untuk menyampaikan berbagai persoalan yang mereka hadapi. Diantara mekanisme tersebut adalah EMPRIP (Expert Mechanism on the Rights of Indigenous Pe-oples), UNPFII (UN Permanent Forum on Indigenous Issues), UN Special Rappourteur on the Situation of Human Rights and Fundamental Freedom of Indigenous Peoples. Sarasehan ini membahas tentang bagaimana Masyarakat Adat dapat memanfaatkan mekanisme-mekanisme ini dan bagaimana strategi Internasional dapat mendorong pengakuan dan perlindungan hak-hak Masyarakat Adat di Indonesia.

Ekonomi

15. Community Green Mining (CGM) – Pertambangan Berkela-njutan Komunitas. Sarasehan ini akan membahas tentang bagaimana Komunitas mengelola wilayah adatnya dengan peluang-peluang yang ada, melalui skema pengelolaan per-tambangan Komunitas Hijau (Communitty Green Mining) dengan mengacu kepada Hukum Adat, Hukum Negara, Hu-kum Bisnis dan kelestarian lingkungan serta bagaimana sharing keuntungan yang berdampak maksimal bagi peng-embangan Komunitas Masyarakat Adat dalam memperta-hankan keberlangsungan sistem kehidupannya dimasa yang akan datang. Selain itu Sarasehan ini juga akan mengelabo-rasi apa dampak Ekonomi yang nyata dari kegiatan ini dan

Page 19: Buku Panduan KMAN IV

13KONGRES MASYARAKAT ADAT NUSANTARA KE-EMPAT (KMAN IV) Tobelo, 19-25 April 2012

bagaimana wilayah adat terlindungi dari pihak-pihak yang ingin mengelola tanpa melalui proses-proses yang benar dan merusak.

16. Gerakan Masyarakat Adat dan Pendanaan Berkelanjutan. To-pik ini akan membahas bagaimana Masyarakat Adat dapat mengembangkan model-model pendanaan berkelanjutan berbasis sumber-sumber yang ada di komunitas Masyara-kat Adat.

17. Masyarakat Adat dan Kedaulatan atas Pangan. Topik ini akan membahas tentang isu-isu pangan di Indonesia dan ba-gaimana strategi memperkuat eksistensi dan keberlanjutan pangan lokal/komunitas menuju Kedaulatan atas pangan.

18. Masyarakat Adat dan Kedaulatan Atas Energi. Topik ini akan membahas tentang bagaimana Masyarakat Adat dapat mengidentifikasi sumber-sumber energy terbaharukan dan bersifat lokal, yang dikontrol dan dikelola oleh Masyarakat Adat. Sarasehan ini juga akan mengidentifikasi model-mo-del Substitusi Energi apa yang sudah ada di komunitas Masy-arakat Adat yang terjangkau, efisien, murah dan dapat dio-perasiken sendiri oleh Komunitas Masyarakat Adat.

19. Credit Union: Salah Satu Model Koperasi Masyarakat Adat. Sarasehan ini akan membahas tentang Credit Union sebagai model pengelolaan keuangan Masyarakat Adat. Salah satu contoh keberhasilan Credit Union dalam mendukung pen-guatan ekonomi Masyarakat Adat, dapat dilihat dari Credit Union yang dikembangkan di Kalimantan Barat. Masyara-kat Adat mampu mengembangkan sistem pengelolaan keu-angannya sendiri yang tidak kalah dengan sistem pengelo-

Page 20: Buku Panduan KMAN IV

14 KONGRES MASYARAKAT ADAT NUSANTARA KE-EMPAT (KMAN IV) Tobelo, 19-25 April 2012

laan keuangan modern-perbankan.20. Pengelolaan Hutan Adat oleh Komunitas. Topik ini akan mem-

bahas tentang bagaimana Masyarakat Adat memiliki kontrol atas hutan adat, sumber daya kayu dan hasil hutan lainnya, serta mampu mengelolanya secara berkelanjutan untuk me-menuhi kebutuhan komunitas. Masyarakat Adat harus dapat memegang kontrol atas hutan adatnya. Diskusi ini juga akan membicarakan tentang bagaimana posisi kebijakan Negara atas hutan adat serta bagaimana strategi Masyarakat Adat untuk memastikan pengakuan dan perlindungan terhadap hak-haknya atas hutan adat.

Budaya

21. Agama Asli dan Posisinya dalam NKRI. Topik ini membahas tentang situasi hak-hak Masyarakat Adat atas agama-agama asli. Sistem-sistem kepercayaan asli atau agama asli masy-arakat adat tidak diakui oleh Negara telah menyebabkan diskriminasi terhadap masyarakat adat penganut sistem-sistem kepercayaan asli tersebut. Oleh sebab itu, Masyara-kat Adat harus menyusun strategi bersama, memastikan adanya pengakuan dan perlindungan terhadap hak-hak ini, serta perlakuan setara oleh negara.

22. Mendulang Mitos 1 : Mitos-Mitos Nusantara dan Ekonomi Kreatif Berbasis Budaya. Topik ini akan membahas tentang mitos-mitos Nusantara serta hubungannya dengan Masy-arakat Adat dan ekonomi kreatif berbasis budaya Nusantara. Mendulang Mitos bertujuan untuk memanfaatkan warisan

Page 21: Buku Panduan KMAN IV

15KONGRES MASYARAKAT ADAT NUSANTARA KE-EMPAT (KMAN IV) Tobelo, 19-25 April 2012

budaya yang kaya dengan ‘produk’ mitos itu untuk pengu-atan ekonomi, sekaligus menciptakan mitos-mitos baru ber-dasarkan potensi mitos yang sebelumnya telah dimiliki dan diwarisi oleh suatu tradisi di Masyarakat Adat.

23. Mendulang Mitos 2 : Kesenian Tradisional dalam Arus Glo-balisasi dan Perlindungan Pengetahuan Tradisional serta Kekayaan Intelektual Masyarakat Adat. Topik ini merupa-kan lanjutan dari Sarasehan Mendulang Mitos 1, yang akan membahas : bagaimana situasi kesenian-kesenian tradisio-nal dalam arus globalisasi saat ini. Perlindungan secara hu-kum dan kebijakan terhadap pengetahuan tradisional serta kekayaan intelektual Masyarakat Adat di Indonesia masih menghadapi tantangan yang cukup berat, karena rejim HAKI bicara tentang kekayaan intelektual sebagai hak individu, serta folklore, tari-tarian dan sebagainya sebagai hak negara. Oleh sebab itu, Masyarakat Adat perlu merancang strategi untuk memastikan pengakuan dan perlindungan terhadap hak kekayaan intelektual kolektif yang dimiliki oleh komu-nitas-komunitas Masyarakat Adat.

Sarasehan-sarasehan ini merupakan rangkaian dari aktivitas-aktifitas pra-KMAN IV dan akan dilakukan selama 2 hari, yak-ni pada tanggal 20-21 April 2011 di Tobelo, Halmahera Utara. Masing-masing sarasehan akan diselenggarakan 1 hari efektif, pukul 09.00 Wit– 16.30 Wit.Lokasi dan Tempat Saresehan disiapkan oleh panitia lokal di 12 lokasi yang berbeda, dengan kapasitas daya tampung 250 – 300 peserta.

Page 22: Buku Panduan KMAN IV

16 KONGRES MASYARAKAT ADAT NUSANTARA KE-EMPAT (KMAN IV) Tobelo, 19-25 April 2012

Lokasi sarasehan tersebut antara lain :

No Lokasi 20 April 2012 21 April 2012

01Gedung Tanjung

Fandiken

Partisipasi Politik Masyarakat Adat

Otonomi Asli Masyarakat Adat

02Bukit

Dikono Lamo

Community Logging

Perempuan Adat dan Pengambilan Keputusan

03 Aula GalelaMasyarakat Adat dan Kedaulatan atas Energy

Gerakan Masyarakat Adat dan Pendanaan berkelanjutan

04 Aula Uniera

Masyarakat Adat dan Pertambangan

Credit Union: Salah Satu Model Koperasi Masyarakat Adat

05 Aula Gonsalo

Mendulang Mitos 1 : Mitos-Mitos Nusantara dan Ekonomi Kreatif Berbasis Budaya

Masyarakat Adat dan Konservasi

Page 23: Buku Panduan KMAN IV

17KONGRES MASYARAKAT ADAT NUSANTARA KE-EMPAT (KMAN IV) Tobelo, 19-25 April 2012

06 Pulau Kakara

Masyarakat Adat dan Mitigasi Perubahan Iklim

Masyarakat Adat dan Pulau-Pulau Kecil, Penguatan Ekonomi Berbasis Bahari

07 Pulau Kumo

Mekanisme Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Masyarakat Adat

Perkebunan Skala Besar dan Hak-Hak Masyarakat Adat

08Balai

Pertemuan Pidiwang

Community Green Mining

Agama Asli dan Posisinya dalam NKRI

09 Aula Padamara

Masyarakat Adat dan Kedaulatan atas Pangan

Mendulang Mitos 2 : Kesenian Tradisional dalam Arus Globalisasi dan Perlindungan Pengetahuan Tradisional serta Kekayaan Intelektual Masyarakat Adat

10

Gedung Pertemuan

Tanjung Pilawang

Pemetaan (Badan Registrasi Wilayah Adat – BRWA) dan Tata Ruang

Hak-Hak atas Tanah dan Wilayah Adat

Page 24: Buku Panduan KMAN IV

18 KONGRES MASYARAKAT ADAT NUSANTARA KE-EMPAT (KMAN IV) Tobelo, 19-25 April 2012

11 Gedung Dian Fiesta

Masyarakat Adat dan Adaptasi Perubahan Iklim

Pendampingan Hukum untuk Masyarakat Adat

12 Gedung New Plaza

Komunikasi untuk Penguatan Hak-Hak Masyarakat Adat

Peserta Sarasehan

Peserta sarasehan adalah utusan-utusan dari komunitas-komu-nitas adat anggota AMAN yang akan mengikuti KMAN IV, serta para peninjau. Diperkirakan peserta dari komunitas akan ber-jumlah 2.200 orang (dengan mempertimbangkan keseimban-gan laki-laki dan perempuan). Peninjau diperkirakan akan ber-jumlah 500 orang dari dalam dan luar negeri. Dengan demiki-an, total peserta adalah 2.700 orang, sehingga masing-masing sarasehan akan diikuti oleh sekitar 230 orang.

III. KONGRES MASYARAKAT ADAT NUSANTARA Ke-Empat (KMAN IV)

Kongres ini digagas untuk menjadi momen politik bagi AMAN dalam membuat evaluasi dan perencanaan strategis masyarakat adat ke depan. Berdasarkan gagasan dasar tersebut, maka isi

Page 25: Buku Panduan KMAN IV

19KONGRES MASYARAKAT ADAT NUSANTARA KE-EMPAT (KMAN IV) Tobelo, 19-25 April 2012

dari Kongres itu sendiri dirancang sebagai berikut:

Bagian Pertama: Masyarakat Adat Merefleksikan Gerakan dan Posisi TerkiniPada bagian ini utusan peserta dari setiap wilayah akan mela-porkan, berbagi pendapat, menyajikan pandangan dan usulan-usulan perbaikan atas upaya-upaya bersama masyarakat adat untuk mewujudkan visi, melaksanakan misi dan garis-garis per-juangan masyarakat adat Nusantara sebagaimana dirumuskan dalam KMAN III tahun 2007. Laporan dan pandangan umum dari wilayah-wilayah ini kemudian akan didiskusikan secara bersama (pleno) untuk mendapatkan masukan baru dan penda-laman terhadap isu-isu penting dari wilayah-wilayah. Dari bagi-an pertama ini diharapkan Kongres akan mengidentifikasi dan merumuskan isu-isu kunci bersama gerakan masyarakat adat di tingkat nasional (lintas wilayah dan lintas sektoral).

Bagian Kedua: Masyarakat Adat Membenahi Organisasi dan Membuat Rencana Aksi BersamaProses kongres dilakukan kegiatan sidang komisi dan sidang pleno. Sidang Komisi bertujuan untuk mengkaji secara kritis berbagai permasalahan bersama dan merumuskan usulan-usu-lan untuk mencari jalan keluar yang paling strategis. Agar peng-kajian masalah dan perumusan usulan-usulan pemecahannya bisa tajam (fokus), maka seluruh peserta dibagi dalam komisi-komisi sesuai isu-isu kunci yang teridentifikasi dan telah di draft rumusannya oleh tim Komisi AD/ART, Program Kerja dan Reko-mendasi. Hasil-hasil sidang komisi kemudian disajikan di dalam

Page 26: Buku Panduan KMAN IV

20 KONGRES MASYARAKAT ADAT NUSANTARA KE-EMPAT (KMAN IV) Tobelo, 19-25 April 2012

sidang pleno untuk mendapatkan masukan dan persetujuan dari Kongres. Rumusan sidang pleno ini merupakan sikap kongres dan panduan kerja kedepan terhadap berbagai permasalahan yang dihadapi organisasi dan masyarakat adat di seluruh pelo-sok Nusantara.

Untuk melengkapi keputusan-keputusan tersebut maka pada bagian akhir akan dilakukan pemilihan dan pengesahan anggo-ta Dewan Nasional AMAN dan Sekretaris Jendral AMAN periode 2012 – 2017 sebagai pelaksana mandat (mandataris) keputus-an-keputusan KMAN II.

Peserta Kongres

Peserta yang akan mengikuti KMAN IV diperkirakan berjumlah 2.200 orang (dengan mempertimbangkan keseimbangan laki-laki dan perempuan). Jumlah ini berdasarkan hasil dari per-kembangan organisasi selama 4 tahun terakhir, yang kemudian ditetapkan dalam Rakernas ke II AMAN di Luwu Utara, Oktober 2011. Adapun komposisi peserta terdiri dari:• Komunitas masyarakat adat yang sudah sah terdaftar seba-

gai anggota AMAN, masing-masing 1 (satu) orang utusan (laki-laki atau perempuan). Utusan ini bisa dari pengurus adat di komunitas adatnya, atau seseorang yang disepakati sebagai utusan dari komunitas adat anggota dan calon ang-gota AMAN.

• Pengurus AMAN antara lain Pengurus Besar, Pengurus Wilayah dan Pengurus Daerah. Adapun penetapan kepe-

Page 27: Buku Panduan KMAN IV

21KONGRES MASYARAKAT ADAT NUSANTARA KE-EMPAT (KMAN IV) Tobelo, 19-25 April 2012

sertaan antara lain : (1) Pengurus Besar yaitu Sekjend dan 42 anggota Dewan Nasional AMAN; (2) Pengurus Wilayah yaitu 1 orang Ketua Badan Pelaksana Harian Wilayah (BPH Wilayah) dan 1 orang Ketua Dewan AMAN Wilayah (DA-MAN Wilayah); (3) Pengurus Daerah yaitu 1 orang Ketua Badan Pelaksana Harian Daerah (BPH Daerah) dan 1 orang Ketuan Dewan AMAN Daerah (DAMAN Daerah)

• Utusan-utusan khusus perempuan adat yang berasal dari komunitas anggota AMAN.

Peserta Peninjau Kongres

Berdasarkan berbagai pertimbangan terkait hal-hal teknis, pe-ninjau akan dibatasi berjumlah sekitar 500-an orang. Mereka adalah pihak-pihak yang selama ini memiliki keterkaitan den-gan isu-isu masyarakat adat. Peninjau akan menghadiri rangkai-an proses KMAN IV atas pembiayaan sendiri (swadaya). Penin-jau merupakan utusan/perwakilan dari:• Organisasi Non Pemerintah (ORNOP) pendukung masyara-

kat adat di tingkat Daerah, Nasional dan internasional,• Utusan-utusan dari organisasi-organisasi masyarakat adat

di tingkat Internasional.• Perguruan Tinggi/akademisi dan peneliti• Pemerintah Nasional: (1) Komisi Nasional Hak Azazi Manu-

sia, (2) POLRI, (3) Kejaksaan Agung, (4) Mahkamah Agung, (5) Kementrian Hukum dan HAM, (6) Kementrian Dalam Negeri (7) Departemen Kehutanan, (8) Badan Pertanahan Nasional, (9) Departemen Luar Negeri , (10) Departemen

Page 28: Buku Panduan KMAN IV

22 KONGRES MASYARAKAT ADAT NUSANTARA KE-EMPAT (KMAN IV) Tobelo, 19-25 April 2012

Pendidikan nasional , (11) Mentri Negara Lingkungan Hid-up, (12) Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi (13) Departemen Sosial, (14) Kementrian Energi Sumber Daya Mineral (15) Mentri Negara BUMN, (16) Kementrian Per-industrian, (17) Kementrian Kepulauan dan Pesisir , (18) Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, (19) Kemen-terian Pembangunan Daerah Tertinggal , (20) Kementrian Perdagangan, (21) Kementrian Perindustrian, (22) Kemen-trian Pertanian.

• Pemerintah Daerah• Majelis Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat RI

dan Dewan Perwakilan Daerah• Lembaga Donor • Partai Politik• Organisasi Keagamaan

Dengan demikian, total jumlah peserta rangkaian KMAN IV di-perkirakan akan mencapai jumlah sekitar 2.700 orang. Baik itu peserta resmi KMAN IV maupun peninjau.

IV. SIDE EVENT

Side event digagas untuk menjadi ajang perkenalan dan per-tukaran pengetahuan serta informasi budaya antara anggota-anggota AMAN sekaligus memperkenalkan budaya-budaya ko-munitas masyarakat adat, kearifan-kearifan masyarakat adat, termasuk obat-obatan dan motif-motif tenunan bagi para tamu dan peserta KMAN IV lainnya.

Page 29: Buku Panduan KMAN IV

23KONGRES MASYARAKAT ADAT NUSANTARA KE-EMPAT (KMAN IV) Tobelo, 19-25 April 2012

4.1. Pagelaran Budaya

Mars AMAN: MARS AMAN adalah lagu yang diciptakan oleh Ph. Thomas, BA, akan dinyanyikan oleh Paduan Suara Gabungan pada saat pembukaan dan penutupan KMAN IV.

Mars Hibualamo: MARS HIBUALAMO adalah ciptaan Ph. Tho-mas, BA. Lagu yang akan dinyanyikan oleh Tehillah Choir pada acara pembukaan dan penutupan ini adalah bentuk apre-siasi dari masyarakat Halmahera Utara pada KMAN IV, karena pelaksanaannya berlangsung di Bumi Hibualamo, pada tanggal 19 April yang merupakan hari keramat masyarakat adat Halma-hera, mengingat tepat pada tanggal tersebut adalah hari dekla-rasi perdamaian setelah pecah konflik horizontal tahun 2001 di sana.

Kirab Budaya: Prosesi adat dalam bentuk karnaval mengeli-lingi kota Tobelo, diikuti oleh peserta KMAN IV dari 20 wilayah AMAN ditambah dengan Papua, Mentawai, Lampung, Bangka Belitung dan Sulawesi Tenggara. Paguyuban Nusantara yang ada di Kab. Halut, Pemda Halut, Lembaga Adat Hibualamo, Utusan Sekolah dan Perguruan Tinggi, Sanggar Budaya dan Organisasi Masyarakat. Seluruh peserta membawa pakaian adat masing-masing. Perjalanan dimulai dari Rumah adat Hibualamo menge-lilingi kota Tobelo menuju lokasi Kongres. Jarak tempuh diper-kirakan sekitar 1,5 – 2 KM. Penari dari masing-masing daerah diharapkan juga keterlibatannya dalam parade ini.

Page 30: Buku Panduan KMAN IV

24 KONGRES MASYARAKAT ADAT NUSANTARA KE-EMPAT (KMAN IV) Tobelo, 19-25 April 2012

O’ Hoya O’Hoya adalah tradisi tari yang melekat dalam berbagai kon-teks sosial yang sangat beragam, dari upacara kelahiran sampai upacara kematian. Tarian ini memperlihatkan gerakan silat dan menggunakan properti perisai (O’ Dadatoko), pedang panjang (O’ Humaranga), atau menggunakan tombak (O’Kuama). Ini di-perkirakan jauh lebih tua dan khas Maluku. Yang menarik, ta-rian ini dilakukan selain oleh laki-laki, juga perempuan, tetapi bukan dalam konsep tarian berpasangan, melainkan mengiring dan mengikuti di belakang si penari laki-laki. Dari sisi gerak yang bebas serta iringan musik yang mampu merangsang gerak, maka tarian ini akan digunakan sebagai musik dan gerak untuk mengiringi parade budaya yang energik dan menarik, yang dike-mas dalam O’Hoya Carnival dengan melibatkan masyarakat To-belo dan seluruh peserta Kongres Masyarakat Adat Nusantara.

Ritual Air Nusantara: Prosesi adat berupa penuangan air yang dibawa oleh Peserta KMAN IV dari Mata Air Keramat yang be-rasal dari komunitas adat masing-masing. Komunitas anggota AMAN yang membawa air keramat ini wajib membuat cerita atau sinopsis mengenai air yang dibawa. Kemudian air keramat tersebut dituangkan pada wadah yang telah disiapkan, bertem-pat di Monumen Air Nusantara. Prosesi air Nusantara ini didaf-tarkan untuk meraih rekor Muri, dan prosesi kegiatan ini diatur tersendiri.

Yora: Atraksi seni budaya yang menjadi maskot KMAN IV, beru-pa kolaborasi tarian Cakalele, Tide-tide dan Denge-denge (tarian

Page 31: Buku Panduan KMAN IV

25KONGRES MASYARAKAT ADAT NUSANTARA KE-EMPAT (KMAN IV) Tobelo, 19-25 April 2012

khas Halmahera) dengan jumlah penari 250 orang.

Jembatan Nusantara: Atraksi seni budaya yang berlangsung di panggung hiburan selama KMAN IV berlangsung. Diikuti oleh peserta KMAN IV dari 20 wilayah AMAN (jika ada), Kelompok Kesenian dari Sekolah dan Perguruan Tinggi di Kab. Halut, Sang-gar Budaya di Malut, Paguyuban Nusantara yang ada di Kab. Halut, dan para seniman Se-Nusantara.

Irama Dari Timur Nusantara: Atraksi Seni Budaya berupa selingan yang dipentaskan selama Persidangan dan Sarasehan berlangsung pada KMAN IV. Diikuti oleh: Kelompok-kelompok Kesenian bernuansa Maluku Utara, Maluku dan Papua yang te-lah ditentukan oleh panitia.

Ritual HimadebiniProsesi Ritual HOMADEBINI yaitu Upacara Adat Tobelo bermak-na Pencerahan agar semua peserta mengalami Pembersihkan Hati dari berbagai suasana yang kurang menyenangkan selama kegiatan KMAN IV berlangsung. Ritual HOMADEBINI merupa-kan pelaksanaan prosesi ritual adat yang dilakukan pada acara penutupan khususnya pada saat pengukuhan SEKJEN AMAN terpilih.

O’ Ngale Mabobaha 1. Parade Perahu Kora-kora Parade perahu kora-kora adalah display perahu pesisir dan pulau-pulau kecil dari kawasan Halmahera Utara dengan rute

Page 32: Buku Panduan KMAN IV

26 KONGRES MASYARAKAT ADAT NUSANTARA KE-EMPAT (KMAN IV) Tobelo, 19-25 April 2012

sepanjang perairan Tobelo. Parade perahu ini dimulai dari Gorua sampai Leleoto dan finish di pulau Kumo.

2. Makan Patita (Makan Bersama di jalan raya) Makan Patitia adalah pesta rakyat yang diikuti oleh semua peser-ta, panitia dan masyarakat sebagai tanda syukur atas selesainya seluruh kegiatan KMAN IV, sekaligus mengantarkan peserta kembali ke wilayah masing-masing. Kegiatan ini berlangsung dengan cara semua masyarakat di kota Tobelo menyajikan ma-kanan di jalan-jalan utama yang kemudian dilaksanakan makan bersama yang di iringi dengan sajian atraksi seni Halmahera.

4.2. PameranSarana Penyajian berbagai karya seni dan budaya berupa pro-duk kerajinan tangan, kuliner, dan produk ekonomi kreatif yang diikuti oleh : Peserta KMAN IV dari 20 wilayah AMAN (jika ada), termasuk didalamnya Paguyuban Nusantara di Kab.Halut, dan utusan dari para Pengembang Usaha Ekonomi Kreatif dari wi-layah AMAN masing-masing, 17 Kecamatan Kab. Halut, SKPD Lingkup Pemda Halut, 9 Kab/Kota di Prop. Malut, Sekolah dan Perguruan Tinggi Kab. Halut, para Usahawan Ekonomi Kecil dan Menengah dan Kuliner Nusantara. Pameran ini juga akan diikuti oleh beberapa media lokal dan nasional untuk menyajikan lipu-tan mengenai masyarakat adat di berbagai wilayah Nusantara.

V. TEMU NASIONAL PEREMPUAN ADAT

Temu Nasional Perempuan Adat (PA) ini merupakan mandat

Page 33: Buku Panduan KMAN IV

27KONGRES MASYARAKAT ADAT NUSANTARA KE-EMPAT (KMAN IV) Tobelo, 19-25 April 2012

KMAN III, 2007 di Pontianak melalui Direktorat Pemberdayaan Perempuan Adat (DPPA). Melalui fasilitasi DPPA dalam dua ta-hun terakhir PA mulai melakukan pertemuan yang cukup inten-sif untuk melihat ulang seluruh proses keterlibatan PA di dalam organisasi AMAN.

Pertemuan-pertemuan ini telah membangun kesadaran bersa-ma PA bahwa dibutuhkan wadah lain sebagai tempat belajar dan mengkonsolidasikan cita-cita bersama PA di dalam organisasi AMAN dan berposisi terhadap pihak-pihak lainnya. ‘Affirmative action’ tidaklah tindakan yang mencukupi bagi PA untuk dapat terjun langsung berpartisipasi melalui proses-proses berorgani-sasi di dalam AMAN. Tidak dapat disangkal bahwa keterbatasan PA terhadap akses informasi menjadikan mereka harus berke-jaran mengatasi ketertinggalan dan secara bersamaan harus terlibat dalam proses-proses pengambilan keputusan strategis yang mempengaruhi posisi PA di berbagai tingkatan mulai dari komunitas, organisasi dan bernegara sehingga keterlibatan PA belumlah optimal. Kesetaraan masih harus diperjuangkan oleh PA.

Untuk itu, dalam Temu Perempuan Adat di Hotel Medina, 2010 yang dihadiri oleh PA dari 7 wilayah regional AMAN (Sumatera, Kalimantan, Jawa, Sulawesi, Bali-Nusa Tenggara, Maluku dan Pa-pua) telah menyepakati perlu dibentuknya Organisasi sayap PA yang otonom di bawah AMAN di dalam Temu Nasional Perempu-an Adat Nusantara yang dilangsungkan pada tanggal 15-17 April 2012 di Tobelo, Maluku Utara.

Page 34: Buku Panduan KMAN IV

28 KONGRES MASYARAKAT ADAT NUSANTARA KE-EMPAT (KMAN IV) Tobelo, 19-25 April 2012

Temu Nasional ini dimaksudkan untuk mewujudkan Organisasi sayap PA yang melakukan percepatan kaderisasi dan pengor-ganisasian PA di komunitas-komunitas anggota AMAN; mem-bangun strategi bersama PA di dalam KMAN IV dan organisasi AMAN serta memposisikan PA di berbagai tingkatan baik ko-munitas, Organisasi dan Negara. Didasarkan pada tujuannya Temu Nasional PA mengambil tema “Memperkuat Partisipasi Perempuan Adat dalam Mewujudkan Masyarakat Adat yang Berdaulat, Mandiri dan Bermartabat”

Temu Nasional dapat disebut sebagai Konggres PA I yang akan dihadiri oleh 200 orang PA yang berasal dari perwakilan 1.696 komunitas adat anggota AMAN, Perempuan Dewan AMAN, Pe-rempuan Pengurus Wilayah (PW), Perempuan Pengurus Daerah (PD), Biro Perempuan di PW dan PD, Perempuan anggota Orga-nisasi sayap Barisan Pemuda/i Adat.

VI. PANITIA PENGARAH DAN PANITIA PELAKSANA

Rapat ketujuh Pengurus Besar AMAN pada bulan April 2011 di Bogor telah membentuk Panitia Pengarah (SC) dan Penitia Pe-nyelenggara (OC) KMAN IV. Panitia Pengarah terdiri atas: Isja-ya Kaladen (Ketua Merangkap Anggota); Jesaya Banari (Wakil Ketua Merangkap Anggota); Mina Susana Setra (Sekretaris Me-rangkap Anggota); Abdon Nababan (Anggota); Dewa Nyoman Suardana (Anggota); Elly Kissya (Anggota); Jajang Kurniawan (Anggota); Harun Nuh (Anggota); Ariana (Anggota); Kamardi

Page 35: Buku Panduan KMAN IV

29KONGRES MASYARAKAT ADAT NUSANTARA KE-EMPAT (KMAN IV) Tobelo, 19-25 April 2012

(Anggota); Nur Amalia (Anggota); Emilianus Kleden (Anggota); Ifdal Kasim (Anggota); Arimbi Heroepoetri (Anggota).

Panitia Pelaksana terdiri atas: Rukka Sombolinggi (Ketua Umum); Ir. Hein Namotemo, M.Sp (Wakil Ketua I/ Ex Oficio Ke-tua Panitia di Tobelo);Mahir Takaka (Wakil Ketua); Arifin Saleh (Sekretaris Umum); Josef Papilaya (Wakil Sekretrais); Erasmus Cahyadi (Wakil Sekretaris II;) Rainny Situmorang (Bendahara); Adekartika Utami (Kesekretariatan); Yoga Saepul Riza (Logis-tik); Jopi Peranginangin (Informasi dan Komunikasi); Annas Radin Syarif (Program dan Acara Kongres); Simon Armansyah Pabaras (Side Events); Mina Susana Setra (Sarasehan).

VII. INFORMASI LOGISTIK

7.1. Trasportasi Halmahera Utara dapat dijangkau melalui transportasi udara, laut dan darat. Berikut adalah panduan singkat mengenai cara sampai ke sana.

Berangkat dari JAKARTA

Udara : Apabila berangkat dari Jakarta maka penerbangan ten-gah malam Lion Air dengan tujuan Kao via Manado 2x seminggu (Senin dan Jumat) merupakan pilihan terbaik.

Page 36: Buku Panduan KMAN IV

30 KONGRES MASYARAKAT ADAT NUSANTARA KE-EMPAT (KMAN IV) Tobelo, 19-25 April 2012

Alternatif lain adalah dengan melalui Ternate, ibukota provinsi Maluku Utara. Tersedia penerbangan langsung Batavia Air rute Jakarta-Ternate. Beberapa penerbangan lain via transit yang juga tersedia adalah Garuda Indonesia, Lion Air dan Sriwijaya Air. Laut : Tersedia kapal penumpang Pelni seperti KM Lambelu, KM Sinabung, KM Dorolonda dan KM Ngapulu yang melayani rute pelayaran ke bagian timur Indonesia dan singgah di pelabuhan Ternate. Selama pelayaran kapal juga akan mampir dibeberapa kota besar seperti Semarang, Surabaya, Makassar dan Bitung. Rute Jakarta-Ternate dengan kapal laut membutuhkan waktu 5 hari. Berangkat dari SURABAYAUdara : Tersedia penerbangan Merpati Nusantara Airlines, Lion Air atau Express Air dengan tujuan Ternate via Makassar. Pener-bangan Surabaya-Makassar-Ternate akan ditempuh sekitar 4 jam. Laut : Tersedia kapal penumpang Pelni seperti KM Dorolonda dan KM Lambelu yang melayani rute pelayaran ke bagian timur Indonesia dan singgah di pelabuhan Ternate. Selama pelayaran kapal juga akan mampir di beberapa kota besar seperti Makas-sar dan Bitung. Rute Surabaya-Ternate dengan kapal laut akan memakan waktu 4 hari.

Page 37: Buku Panduan KMAN IV

31KONGRES MASYARAKAT ADAT NUSANTARA KE-EMPAT (KMAN IV) Tobelo, 19-25 April 2012

Berangkat dari MANADOUdara : Dari Manado tersedia penerbangan Wings Air ke Kao (2x seminggu, Senin dan Jumat) atau Express Air ke Galela (1x seminggu, Rabu). Keduanya akan membawa anda sampai di Hal-mahera Utara. Perjalanan Kao ke Tobelo (ibukota) dapat ditempuh melalui ja-lur darat selama 1.5 jam sedangkan Galela ke Tobelo selama 45 menit. Laut : Dapat menggunakan KM Elizabeth III yang berangkat dari Manado pada setiap hari senin. Perjalanannya akan membutuh-kan waktu sekitar 15 jam. Cara lain yang dapat anda tempuh adalah dengan singgah dulu ke Ternate, ibukota provinsi Maluku Utara. Garuda Indonesia, Lion Air dan Express Air adalah beberapa yang melayani rute ini.

Berangkat dari TERNATEUdara : Dari Ternate tersedia penerbangan pagi Nusantara Bu-ana Airlines 2x seminggu (Selasa & Kamis; Rp 142.200) dan Ex-press Air 1x seminggu (Rabu; Rp 360,000) ke Galela. Laut : Menyeberanglah ke pulau Halmahera melalui pelabuhan penyeberangan speedboat Kotabaru (45 menit; Rp 50.000). Alternatif lain adalah dengan menggunakan kapal feri dari pe-labuhan feri Bastiong (2 jam). Keduanya akan membawa anda

Page 38: Buku Panduan KMAN IV

32 KONGRES MASYARAKAT ADAT NUSANTARA KE-EMPAT (KMAN IV) Tobelo, 19-25 April 2012

sampai ke Sofifi. Dari pelabuhan speedboat Sofifi tersedia jasa transportasi darat menuju ke Tobelo (3.5 jam; Rp 75.000).

Info harga tiket pesawat bisa di check disini : https://ticke-tindonesia.info/id/index.php

Panduan Transit dan Transportasi Jalur transportasi peserta akan dibagi menjadi 2 jalur : • Peserta dari JAWA, SUMATERA dan KALIMANTAN MA-

NADO• Di Bandara Samratulangi [Manado], peserta akan dijemput

oleh tim transit Manado kemudian akan diantarkan ke Pe-labuhan Manado untuk menaiki Kapal PELNI tujuan Pela-buhan Tobelo. Setelah sampai di Pelabuhan Tobelo peserta akan dijemput oleh tim transportasi Tobelo ke Rumah Adat Hibualamo.

• Peserta dari PAPUA, BALI NUSRA dan SULAWESI TER-NATE

• Di Bandara Babullah [Ternate], peserta akan dijemput oleh tim transit Ternate kemudian akan diantarkan ke Pe-labuhan Mesjid Raya. Dengan menaiki speed boat peserta akan diantarkan ke Pelabuhan Sidangoli. Kemudian setelah sampai di pelabuhan Sidangoli peserta akan di jemput oleh tim transportasi Tobelo dan akan diantarkan ke Rumah Adat Hibualamo.

Page 39: Buku Panduan KMAN IV

33KONGRES MASYARAKAT ADAT NUSANTARA KE-EMPAT (KMAN IV) Tobelo, 19-25 April 2012

7.2. Penginapan

Untuk Peserta, panitia menyediakan tempat tinggal di 38 Desa sekitar Tobelo. Pembagian tempat tinggal peserta ini akan dide-katkan dengan paguyuban-paguyuban yang berada di Tobelo se-suai dengan wilayahnya masing-masing peserta.

Sedangkan untuk Peninjau, panitia menyediakan sekitar 30 ho-tel dan penginapan yang berada di sekitar Tobelo. Pengaturan Akomodasi untuk peninjau akan diatur oleh Panitia Pelaksana.

7.3. Kesehatan

Dalam hal kesehatan, panitia akan mempersiapkan PUSKESMAS dan Stand Kesehatan Khusus di lokasi-lokasi kegiatan KMAN IV dengan berbagai perlengkapannya seperti alat kesehetan, obat-obatan, ambulance, speed boat kesehatan beserta dokter dan perawatnya. Apabila peserta yang sakit memerlukan pemerik-saan/perawatan lebih lanjut, peserta akan di bawa ke Rumah Sakit di Tobelo.

7.4. Hal-hal yang Perlu Dipersiapkan Oleh Peserta • Peserta diwajibkan membawa pakaian adat• Peserta membawa perlengkapan pribadinya sendiri : pak-

aian ganti, perlengkapan mandi, dll.• Peserta membawa obat-obatan pribadinya sendiri yang

mungkin tidak tersedia di tobelo.• Peserta membawa sedikit hasil ladangnya seperti beras,

Page 40: Buku Panduan KMAN IV

34 KONGRES MASYARAKAT ADAT NUSANTARA KE-EMPAT (KMAN IV) Tobelo, 19-25 April 2012

kopi, jagung, buah-buahan, dll. • Membawa air keramat atau air suci dari wilayah adatnya.

VIII. PANDUAN SINGKAT TOBELO

Wilayah Tobelo terletak di pesisir pantai timur dari semenan-jung utara Halmahera. Di wilayah ini juga terletak kota Tobelo yang adalah ibukota kabupaten Halmahera Utara sekaligus merupakan kota terbesar di Halmahera. Wilayah Tobelo dilatar-belakangi oleh pegunungan Karianga dan merupakan dataran rendah yang luas dengan permukaan yang ditumbuhi oleh pepo-honan kelapa.

Suku Tobelo yang merupakan penduduk asli wilayah ini ber-bicara dalam bahasa Tobelo. Daya tarik utama Tobelo terletak pada banyaknya pantai yang bisa dijumpai di wilayah ini selain juga gugusan pulau-pulau kecil yang tersebar di depannya serta keindahan alam bawah lautnya.

Transportasi Lokal di TobeloBentor atau becak-motor merupakan alat transportasi umum terpopuler bagi warga Tobelo. Alternatif transportasi lain adalah ojek atau mobil mikrolet dengan jumlah yang lebih sedikit. Se-dangkan untuk transportasi laut antar pulau jarak dekat ma-syarakat setempat menggunakan perahu tradisional ketinting.

Pusat Perlengkapan Selam di TobeloPerlengkapan selam dapat anda sewa dari Diving Center milik

Page 41: Buku Panduan KMAN IV

35KONGRES MASYARAKAT ADAT NUSANTARA KE-EMPAT (KMAN IV) Tobelo, 19-25 April 2012

pemerintah yang berada di Pulau Kakara (10 menit dari pelabu-han Tobelo). Oleh karena tempat ini tidak buka setiap hari, maka silahkan menghubungi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Halmahera Utara terlebih dahulu.

Belanja Cinderamata di TobeloKios kecil Dabiloha yang berlokasi di lantai 2 Rumah Adat Hibualamo merupakan satu-satunya kios resmi yang menjual beragam kerajinan tangan khas Halmahera Utara dengan kolek-si yang cukup lengkap. Sedangkan untuk kerajinan tangan besi putih dapat diperoleh di perempatan depan pelabuhan.

List pembagian akomodasi untuk peserta :

WILAYAH Penghubung Kampung/Blok

PW MALUKU Paguyuban Ambon, Seram, Samlaki, Kei

Blok Gosoma Barat dan Kampung Baru

PW MALUKU UTARA

Blok Kampung Cina dan Blok Jalan Baru

PW NTT [Nusa Bunga]

Paguyuban Timor, Flores, Rote MKCM

PW NTB Paguyuban Sumbawa, Lombok

Blok Kampung Kodok

PW BALI Paguyuban Bali Blok POLRES

Page 42: Buku Panduan KMAN IV

36 KONGRES MASYARAKAT ADAT NUSANTARA KE-EMPAT (KMAN IV) Tobelo, 19-25 April 2012

PW SULAWESI TENGAH

Paguyuban Palu, Poso, Buol Toli-Toli

Blok kampus UNIRA

PW SULAWESI SELATAN

Paguyuban Bugis Makasar, Toraja

Blok rawajaya, Kampung baru [toraja]

PW TANA LUWU Paguyuban Bugis Makasar Blok rawajaya

PW SULAWESI UTARA

Paguyuban Minahasa, Maesa [manado], Bolamongondo, Sanger Talaud, Gorontalo

Kampung wosia dan Kampung wari

PW KALIMANTAN TIMUR Wilayah Kalimantan Kampung Gura

PW KALIMANTAN SELATAN Wilayah Kalimantan Kampung Gura

PW KALIMANTAN TENGAH Wilayah Kalimantan Kampung GuraPW KALIMANTAN BARAT Wilayah Kalimantan Kampung Gura

PW JAWAPaguyuban Jawa, Sunda, Betawi, Madura

Blok kemakmuran

PW SUMATERA UTARA

Paguyuban simalungun, karo, deli serdang

Blok pengadilan negeri

PW TANO BATAK Paguyuban toba Blok wosia

Page 43: Buku Panduan KMAN IV

37KONGRES MASYARAKAT ADAT NUSANTARA KE-EMPAT (KMAN IV) Tobelo, 19-25 April 2012

PW RIAU Paguyuban Melayu Riau Kampung Gorua

PW JAMBI Paguyuban Melayu Riau Kampung Gorua

PW SUMATERA SELATAN

Paguyuban Melayu Riau Kampung Gorua

PW BENGKULU Paguyuban Melayu Riau Kampung Gorua

SULAWESI TENGGARA Paguyuban Buton Kampung Dufa-

dufa

PAPUA Paguyuban Papua Pitu dan Upa

BANGKA BELITUNG

Paguyuban Melayu Riau Kampung Gorua

MENTAWAI Paguyuban Minang Kampung Boail

LAMPUNG Paguyuban Melayu Riau Kampung Gorua

IX. DAFTAR ALAMAT PENTING DI HALMAHERA UTARA

9.1. Kantor-Kantor Pemerintah

GUBERNUR MALUKU UTARAJl. Pahlawan Revolusi 2, Telp. 0921 23359, 21966, Fax. 326122, Ternate.

Page 44: Buku Panduan KMAN IV

38 KONGRES MASYARAKAT ADAT NUSANTARA KE-EMPAT (KMAN IV) Tobelo, 19-25 April 2012

BUPATI HALMAHERA UTARAKompleks Kantor Pemerintahan Kab. Halmahera Utara, Telp. 0924 2621001, Fax. 2621001.

DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI MALUKU UTARAJl. Kamboja 14, Telp. 0921 326277, 327396, Ternate.

DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN HALMAHERA UTARAKompleks Kantor Pemerintahan Kab. Halmahera Utara, Telp. 0924 2622070, Fax. 2622070, Tobelo.

KEPOLISIAN RESORT HALMAHERA UTARA Jl. Rumah Sakit Umum, Telp. 0924 2621024, Tobelo.

TOURIST INFORMATION CENTER (TIC)Jl. Bhayangkara, Tobelo.

9.2. Bank

BANK NEGARA INDONESIA 1946 (BNI ’46)Jl. Kemakmuran, Telp. 0924 2621008, 2621037, Tobelo.

BANK RAKYAT INDONESIA (BRI)Jl. Kemakmuran, Telp. 0924 2621240, Tobelo.

BANK PEMBANGUNAN DAERAH MALUKUJl. Kemakmuran, Telp. 0924 2621225, Tobelo.

Page 45: Buku Panduan KMAN IV

39KONGRES MASYARAKAT ADAT NUSANTARA KE-EMPAT (KMAN IV) Tobelo, 19-25 April 2012

9.3. Rumah Sakit

RS UMUM DAERAHJl. Rumah Sakit Umum, Telp. 0924 2621246, Tobelo.

RS BETHESDA Jl. Wayamato, Telp. 0924 2621247, Tobelo.

9.4. AGEN PENERBANGAN

MERPATI AIRLINESJl. Kemakmuran, Telp. 0924 2621167, Fax. 2622322, Tobelo.

WINGS AIRJl. Bhayangkara (Hotel Juliana), Telp. 0924 2621107, Tobelo.

EXPRESS AIRJl. Kemakmuran (Hotel Presiden), Telp. 0924 2621312, Fax. 2622322, Tobelo.

9.5. Hotel dan Penginapan

HOTEL PRESIDENJl. Kemakmuran, Telp. 0924 2621312, Tobelo.

HOTEL REGINAJl. Kemakmuran, Telp. 0924 2621149, Tobelo.

WISMA PELANGI AGUNGJl. Karianga, Telp. 0924 2621510, Tobelo.

Page 46: Buku Panduan KMAN IV

40 KONGRES MASYARAKAT ADAT NUSANTARA KE-EMPAT (KMAN IV) Tobelo, 19-25 April 2012

WISMA MULIAWosia, Telp. 0924 2621511, Tobelo.

LOSMEN KITAJl. A. R. Nada, Telp. 0924 2621398, Tobelo.

PENGINAPAN NUSANTARAJl. Hubota, Tobelo.

PENGINAPAN MERAKSI FLOWERJl. Bhayangkara, Telp. 0924 2621129, Tobelo.

PENGINAPAN KARUNIAJl. Kemakmuran, Telp. 0924 2621202, Tobelo.

PENGINAPAN VILAHERMOSAJl. Parahiangan-Wosia, Telp. 0924 2621312, Fax. 2621203, Tobelo.

PENGINAPAN ALFA MASJl. Alhaerat, Telp. 0924 2621543, Tobelo.

PENGINAPAN MEGARIAJl. Bhayangkara, Telp. 0924 2621232, Tobelo.

PENGINAPAN SENGKANAUNGJl. Puskesmas, Telp. 0924 2621865, Tobelo.

PENGINAPAN ASEAN JAYAJl. Pelabuhan, Telp. 0924 2621051, Tobelo.

Page 47: Buku Panduan KMAN IV

41KONGRES MASYARAKAT ADAT NUSANTARA KE-EMPAT (KMAN IV) Tobelo, 19-25 April 2012

PENGINAPAN TONDANO INDAHJl. Kemakmuran, Telp. 0924 2621836, Tobelo.

PENGINAPAN GOLDEN STARLorong Salak-Wosia, Telp. 0924 2621776, Tobelo.

PENGINAPAN MELATI MASJl. Kemakmuran, Telp. 0924 2621165, Tobelo.

WISMA SALSABILAJl. H. Simange, Telp. 0924 2622389, Tobelo.

PENGINAPAN DUA PUTRISoakonora, Telp. 0923 21137, Galela.

PENGINAPAN DALOHASoasio, Galela.

9.6. Warung Internet

STAR COMPUTERJl. Elim 9 Gura, Tobelo.

DEGO-DEGOWari (dpn pom bensin), Tobelo.

9.6. Rumah Makan

CHOKENJl. Kemakmuran, Telp. 0924 2621713, Tobelo.

Page 48: Buku Panduan KMAN IV

42 KONGRES MASYARAKAT ADAT NUSANTARA KE-EMPAT (KMAN IV) Tobelo, 19-25 April 2012

ANUGRAHJl. Kemakmuran, Tobelo.

KAKARA CAFÉJl. H. Simange, Telp. 0924 2621908, Tobelo.

ORIONJl. Kemakmuran, Tobelo.

FAMILIJl. Kemakmuran, Tobelo.

PONDOK INDAHPitu, Tobelo.

MALIFUT INDAHJl. Trans Halut, Malifut.

Page 49: Buku Panduan KMAN IV

43KONGRES MASYARAKAT ADAT NUSANTARA KE-EMPAT (KMAN IV) Tobelo, 19-25 April 2012

Page 50: Buku Panduan KMAN IV

44 KONGRES MASYARAKAT ADAT NUSANTARA KE-EMPAT (KMAN IV) Tobelo, 19-25 April 2012