35
Pramuka Penegak

buku panduan pramuka

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: buku panduan pramuka

Pramuka Penegak

Page 2: buku panduan pramuka

2

Kenapa dalam SK 080 harus bergabung dengan Pramuka

Pandega ?

Karena proses pembinaan pramuka Pandega adaalh sebuah

proses keterlanjutan dari pembinaan Pramuka Penegak.

Pencapaian Pramuka Pandega yang siap terjun di masyarakat

sebagai pengabdi dan pemimpin tidak lah cukup jika tanpa

proses gemblengan diri saat menjadi Pramuka penegak.

Namun kebijakan ini akan berubah seiring perubahan hasil

Musyawarah Nasional 2008 yang lalu bahwa akan ada

pemisahan pembinaan pramuka penegak dengan pramuka

pandega. Sebelum ada perubahan, kita masih harus mengacu

pada SK 080 yang sering disebut dengan Polbin T/D.

Didalam Polbin T/D dijelaskan bahwa Pramuka Penegak dan

Pandega memiliki 6 wadah pembinaan sebagai tempat

dirinya menggembleng diri.

1. Ambalan adalah wadah pembinaan bagi para

Pramuka Penegak di Gugusdepan.

2. Racana adalah wadah pembinaan bagi para Pramuka

Pandega di Gugusdepan.

3. Dewan Kerja adalah wadah di Kwartir yang

beranggotakan Pramuka Penegak dan Pandega yang

dipilih dalam Musyawarah Pramuka Penegak dan

Pandega Puteri Putera, sesuai petunjuk

Penyelenggaraan Dewan Kerja.

4. Satuan Karya adalah wadah pembinaan Pramuka

Penegak dan Pandega untuk menambah

keterampilan dan pengetahuan khusus di bidang

pembangunan tanpa meninggalkan kedudukannya

sebagi anggota Gugusdepan.

Page 3: buku panduan pramuka

3

5. Kelompok Kerja adalah wadah pembinaan Pramuka

Penegak dan Pandega untuk belajar dan

mengembangkan suatu ilmu pengetahuan dan

keterampilan tertentu guna kebutuhan suatu

program. Anggota Kelompok Kerja adalah Pramuka

Penegak dan Pandega, Pembina, Pelatih, dan orang-

orang yang dianggap mampu dan ahli dalam suatu

bidang ilmu atau keterampilan tertentu untuk

membuat perencanaan tentang program kegiatan

Ambalan, Racana, dan atau Dewan Kerja.

6. Sangga Kerja adalah wadah pembinaan Pramuka

Penegak dan Pandega yang mempunyai tugas

melaksanakan program kegiatan Ambalan, Racana,

dan atau Dewan Kerja.

Ambalan menempati urutan pertama proses pembinaan

menjadi pemimpin dan pengabdi di masyarakat. Ambalan

sendiri diambil dari kata “ambal” yang merupakan bagian

dari pondasi atap sebuah rumah.

Ambalan adalah wadah pembinaan Pramuka Penegak di

gugusdepan. Di ambalan inilah pramuka Penegak di berikan

informasi secara lengkap tentang organisasi Gerakan

Pramuka dan kepanduan, pelatihan , gladi, uji kelayakan,

hingga manajemen bermusyawarah untuk membekali

dirinya. Di Ambalan, seorang pramuka penegak di beri

kesempatan seluas luasnya untuk mengelola satuannya

dengan bimbingan orang dewasa.

Ambalan memberi tantangan dan peluang emas yang sangat

luar biasa bagi anak muda untuk menguji dan mengasah

ketrampilan hidupnya dalam mempersiapkan diri terjun ke

masyarakat. Tantangan tersebut berupa kesempatan

Page 4: buku panduan pramuka

4

memimpin dan mengelola organisasi ambalan. Tantangan

lain adalah mengembangkan ketrampilan hidup baik di alam

maupun di dunia profesi yang diminatinya.

Sebagai sebuah wadah pembinaan, Ambalan dilengkapi

berbagai komponen yang memiliki tugas dan fungsi berbeda

beda.

Dewan Ambalan

Sesuai Sk 080 tahun 1988, penjelasan tentang Dewan

Ambalan adalah :

Untuk menggerakkan Ambalan di bentuk Dewan Ambalan

Dewan Ambalan terdiri atas semua Pramuka Penegak yang

sedikitnya sudah dilantik sebagai Penegak Bantara

Dewan Ambalan dipimpin oleh :

1. Seorang Pradana

2. Seorang Kerani

3. Seorang Bendahara

4. Seorang Pemangku Adat

Tugas Dewan Ambalan merencanakan dan melaksanakan

program berdasarkan Musyawarah Penegak

Dari isi SK diatas dapat dilihat bahwa penggerak utama

Ambalan dalm menjalankan aktifitasnya sehari hari adalah

Dewan Ambalan ! dan yang tergabung menjadi Dewan

Ambalan adalah semua warga Ambalan yang telah berhasil

dilantik menjadi Pramuka Penegak Bantara.

Page 5: buku panduan pramuka

5

Di Ambalan yang berada di lingkungan Kwarda DI.

Yogyakarta, ke empat pemimpian Dewan Ambalan dikenal

dengan BPH – Badan Pengurus Harian.

Dewan Kehormatan

Statement dalam Sk 080 menyebutkan :

“Untuk menyelesaikan masalah yang menyangkut

kehormatan anggota, maka dibentuk Dewan Kehormatan

yang terdiri atas Pradana, Pemangku Adat, dan beberapa

anggota Ambalan yang dianggap perlu hadir oleh Pemangku

Adat, serta Pembina sebagai Penasehat”

Dewan kehormatan tidak bersifat permanen. Dibentuk JIKA

dibutuhkan dan otomatis akan dibubarkan setelah

permasalahan selesai. Salah satu contoh tugas dewan

kehormatan adalah pada saat forum pelantikan Calon

Penegal dan Pelantikan Penegak Bantara maupun Laksana.

Dewan Adat Ambalan

Diatur dalam Tata Adat Ambalan secara terpisah antara putra

dan putri. Dewan Adat Ambalan dibentuk oleh Pemangku

Adat yang beranggotakan para anggota Dewan Ambalan /

Pramuka Penegak Bantara tertentu untuk melakukan

pembahasan dan pelaksanaan tata adat yang berlaku, seperti

perubahan Tata Adat, pendampingan warga ambalan,

perbaikan perangkat Adat dan sebagainya

Tata Adat Ambalan

Yang lebih membedakan dalam proses pembinaan pramuka

penggalang dan pramuka penegak adalah tersedianya Tata

Adat di Ambalan. Tata adat ini adalah sebuah aturan main

tertulis yang disepakati bersama oleh warga ambalan dalam

menjalankan kehidupan kesehariannya sebagai warga

ambalan.

Page 6: buku panduan pramuka

6

Unsur – unsur Tata Adat Ambalan minimal berisi :

1. Nama Ambalan

Adalah nama pahlawan yang diambil sebagai suri

tauladan perjuangan warga ambalan serta meningkatkan

semangat nasionalisme di ambalan.

2. Adat Pelaksanaan Ambalan

Dapat berupa pelaksanaan keseharian di lingkungan

Ambalan, interaksi antar anggota, dengan pembina dan

organisasi lain, tentang tata upacara pelaksanaan adat

dan sebagainya.

3. Amsal Ambalan

Adalah untaian kata yang singkat, padat dan berisi

tentang semangat hidup seluruh warga ambalan

4. Sandi Ambalan

Adalah tatanan kata kata yang mencerminkan semangat

dan filosofi dasar hidupan seluruh warga ambalan.

5. Lambang Ambalan

Adalah simbol pemersatu warga ambalan yang

menggambarkan semangat dan tujuan pendirian

ambalan.

6. Kibaran Cita Ambalan

Adalah bendera yang memuat lmbang ambalan untuk

mengikat persaudaraan bakti dan menjadi simbol

kebanggaan ambalan

7. Badge Ambalan

Page 7: buku panduan pramuka

7

Adalah tanda yang berisi lambang ambalan dan

dilekatkan pada baju seragam sebagai tanda pengenal

satuan ditingkat gugusdepan.

8. Pusaka Ambalan

Adalah sebuah benda yang merupakan simbol semangat

juang nama ambalan yang dipilih guna membentuk

watak yang mengacu pada persatuan dan kesatuan

warga ambalan untuk kepentingan umum.

Jenjang Keanggotaan Ambalan

Tahapan proses pembinaan di Ambalan terbagi menjadi

beberapa tahap/jenjang keanggotaan yang sarat makna dan

tujuan. Sesuai isi SK 080 tahun 1988, terlihat sebagai berikut :

Tamu Penegak

1. Tamu Penegak adalah seorang Pramuka Penggalang

yang karena usianya dipindahkan dari Pasukan

Penggalang ke Ambalan Penegak, atau pemuda yang

berusia 16 sampai dengan 20 tahun yang belum

pernah menjadi anggota Pramuka.

2. Lamanya menjadi tamu Penegak paling lama 3 (tiga)

bulan.

3. Selama menjadi Tamu Penegak kesempatan

menyesuaikan diri dengan adat istiadat yang berlaku

di Ambalan tersebut.

4. Bagi anggota Ambalan lainnya di beri kesempatan

untuk mengenal dan menilai Tamu Penegak tersebut

Penjelasan :

Page 8: buku panduan pramuka

8

Tamu Penegak atau yang dilebih dikenal dengan Tamu

Ambalan (TA) adalah warga ambalan yang telah diterima

dalam proses adat penerimaan Tamu ambalan (Baca Tata

Adat Ambalan) sebagai simbol keterikatan secara moral akan

kehidupan ambalan yang nantinya akan mereka dalami. TA

tidak memiliki kewajiban apa pun, namun Dewan Ambalan

memiliki kewajiban untuk selalu mengajak TA dalam kegiatan

Ambalan yang sesuai dengan jenjang keanggotaannya. TA

memiliki hak untuk bertanya dan melakukan orientasi diri

selama bergabung menjadi Tamu Ambalan dalam upaya

mengenal lebih baik dunia Ambalan.

Setelah proses 3 bulan di jalani dengan baik, maka dewan

ambalan akan menyelenggarakan prosesi Pelantikan Calon

Penegak (PCT) yang berisi :

1. Memantapkan pengetahuan TA tentang Gerakan

Pramuka

2. Memantapkan pengetahuan TA tentang Tata Adat

Ambalan dan lingkungan gugusdepan yang akan di

masukinya

3. Menanyakan kerelaaan TA untuk bergabung menjadi

Calon Penegak (CT)

4. Menegaskan tugas dan tanggung jawab CT setelah

dilantik.

5. Penantingan yang dilakukan oleh Dewan Ambalan

kepada TA dan seluruh Warga Ambalan yang hadir

untuk menerima TA sebagai CT yang baru.

Calon Penegak

Page 9: buku panduan pramuka

9

1. Calon Penegak ialah Tamu Penegak yang dengan

sukarela menyatakan diri sanggup menaati peraturan

dan adat Ambalan, dan di terima oleh semua anggota

Ambalan untuk menjadi anggota Ambalan tersebut.

2. Lamanya menjadi Calon Penegak sedikitnya 6 (enam)

bulan.

3. Perpindahan status dari Tamu Penegak menjadi

Calon Penegak dilaksanakan dengan upacara

sederhana dan dialog yang mengandung pendidikan

bagi segenap anggota Ambalan tersebut.

Calon harus mawas diri dan menghargai orang lain serta

menyadari hak dan kewajibannya, antara lain :

1. Tidak mempunyai hak suara dalam musyawarah

2. Mempunyai hak bicara dalam diskusi, pertemuan,

dan musyawarah

3. Harus mengikuti acara Ambalan yang bersangkutan

4. Berkewajiban menyelsaikan SKU tingkat Penegak

Bantara

5. Berkewajiban ikut menjaga dan mengembangkan

nama baik Ambalannya

6. Setiap Calon Penegak di bina dua orang Penegak

Bantara/Laksana dari Ambalan yang bersangkutan

Penjelasan :

1. Calon Penegak merupakan anggota ambalan

2. Calon penegak setelah dilantik dalam PCT berhak

mengenakan badge Ambalan di seragamnya

Page 10: buku panduan pramuka

10

3. Calon Penegak wajib mengikuti seluruh kegiatan yang

di selenggarakan oleh Ambalannya sebagai upaya

perolehan Syarat Kecakapan Umum tingkat Bantara.

4. Dalam proses pencapaian SKU Bantara, CT

didampingi oleh 2 orang pendamping yang

merupakan penegak Bantara/Penegak Laksana yang

terbgi menjadi 2 tugas :

5. Pendamping Kanan berhubungan dengan

permasalahan teknis, umum dan ketrampilan

kepramukaan

6. Pendamping Kiri berhubungan dengan aspek

psikologis dan spiritual.

Penegak Bantara

1. Penegak Bantara adalah Calon Penegak yang telah

memenuhi SKU bagi Penegak Bantara dan mentaati

adat Ambalan.

2. Perpindahan dari Calon Penegak menjadi Penegak

Bantara dilaksanakan dengan upacara pelantikan,

yang bersangkutan mengucapkan janji Tri Satya

dengan suka rela dan berhak memakai tanda

pengenal untuk Penegak Bantara.

3. Selama menjadi Penegak Bantara di beri kesempatan

latihan membaktikan diri kepada masyarakat dan

membentuk kepribadian yang kuat.

4. Seorang Penegak Bantara wajib tetap melanjutkan

latihan dan kegiatan lainnya untuk :

• Menyelesaikan SKU bagi Penegak Laksana

sehingga dapat dilantik sebagai Penegak Laksana

Page 11: buku panduan pramuka

11

• Menempuh Syarat Kecakapan Khusus dengan

kesenangan dan bakatnya sehingga

mendapatkan Tanda Kecakapan Khusus

• Mengembangkan bakat dan minatnya di satuan

Karya Pramuka serta menyebarkan tugas pokok

Sakanya itu sesuai dengan kemampuannya

• Mencari kesempatan untuk mengikuti Kursus

Pembina Mahir sehingga dapat membantu

menyelenggarakan kegiatan di Perindukan Siaga

atau Pasukan Penggalang

• Berperan serta dalam memberikan bantuan

kepada Kwartir sesuai dengan kemampuan dan

kesempatan yang ada padanya

Penegak Laksana

1. Penegak Laksana ialah Penegak Bantara yang telah

memenuhi SKU bagi Penegak Laksana dan mentaati

Adat Ambalan.

2. Perpindahan dari Penegak Bantara menjadi Penegak

Laksana dilaksanakan dengan upacara kenaikan

tingkat dengan mengucapkan ulang janji Tri Satya

dengan sukarela dan berhak memakai tanda

pengenal untuk Penegak Laksana.

3. Selama menjadi Penegak Laksana diberi kewajiban

memimpin kegiatan bakti untuk Gerakan Pramuka

dan masyarakat.

Page 12: buku panduan pramuka

12

4. Seorang Penegak Laksana wajib tetap melanjutkan

latihan dan kegiatannya bahkan dikembangkan terus

untuk :

• Menambah jumlah/bobot dalam menempuh Syarat

Kecakapan Khusus sehingga mendapatkan Tanda

Kecakapan Khusus yang lebih tinggi

• Memperdalam dan memperluaskan keikutserta-

annya di dalam Satuan Karya

• Mengikuti Kursus yang diselenggarakan oleh Gerakan

Pramuka

• Memberikan kesempatan untuk membaktikan

dirinya dengan membantu menyelenggarakan latihan

atau kegiatan untuk Pramuka Siaga atau Pramuka

Penggalang

• Berperan serta dalam memberikan bantuan kepada

kwartir sesuai dengan kemampuan dan kesempatan

yang ada padanya

Menjadi seorang yang ahli dalam berkemah dan

mengembara membutuhkan proses yang cukup panjang dan

penuh liku liku kehidupan. Begitu juga dalam hidupan

Pramuka penegak.

Berproses dalam kepenegakan membutuhkan ketekunan dan

ketabahan yang berlipat ganda. Proses membangun

ketahanan diri itu akan melalui proses di butuhkan,

diremehkan, di hargai, di sanjung, di lecehkan, di hormati,dan

beragam perlakukan lain yang semakin hari akan semakin

meningkatkan ketajaman diri untuk menghadapi masa

Page 13: buku panduan pramuka

13

depan.

Tips membangun diri di Ambalan

Beberapa tips singkat untuk menjadi bekal dalam

mengarungi samudra pembinaan di ambalan adalah :

1. Niatkan diri untuk mencari bekal hidup dan

membangun jaringan

2. Sukarela adalah dasar dari segala aktifitas

kepramukaan

3. Ikuti SEMUA kegiatan ambalan yang sesuai dengan

golongannya karena ada beberapa prosesi adat yang

khusus hanya bisa dihadiri bagi golongan tertentu.

4. Kegiatan di Ambalan adalah proses pengembangan

diri dan uji tantangan kemampuan diri, rugi kalau

Page 14: buku panduan pramuka

14

bergabung di Ambalan tapi gak pernah ikut kegiatan

Ambalan. Semua berawal dari Ambalan

5. Jangan pernah menolak jika di minta sebagai sangga

kerja (panitia) atau bahkan menjadi ketua sangga

kerja karena menjadi ketua adalah kesempatan emas

untuk belajar menjadi pemimpin

6. Segera selesaikan SKU minimal Bantara sebagai bekal

awal pengakuan kemampuan diri dan pondasi kuat

menuju kesuksesan di masa mendatang

7. Upayakan menjadi salah satu Badan Pengurus Harian

Ambalan sebagai uji kemampuan dan asah

ketrampilan manajerial organisasi dasar.

8. Tempa ketrampilah hidup di alam terbuka. Naik

gunung, susur gua, orientering, hiking, rafting, diving,

dan beragam outdoor activities adalah menu latihan

rutin seorang Penegak ! ikuti dan berlatihlah...

9. Belajarlah ! Buka arsip ambalan, bisa berupa foto,

tulisan, laporan, gambar yang menceritakan aktifitas

pramuka dan ambalan

10. Jangan sungkan bertanya tentang kepramukaan

kepada siapa saja dan melalui media apa saja.

11. Update informasi kegiatan kepramukaan di Indonesia

www.pramuka.org dan Scouting di dunia

www.scout.org.

12. Jika ada kesempatan kegiatan pramuka di tingkat

cabang, daerah dan nasional, jangan ragu untuk ikut

dan terlibat aktif. Kelebihan pramuka adalah adanya

kegiatan bertingkat hingga internasional yang bisa

diikuti oleh siapa saja asal memenuhi persyaratan

tertentu. Pramuka adalah Universal

Page 15: buku panduan pramuka

15

13. Ikuti wadah pembinaan lain selain di ambalan, bisa

masuk satuan karya atau pun dewan kerja, ini sangat

berguna dalam meningkatkan kemampuan

kepemimpinan warga Ambalan.

Selamat berlatih ...

POLA PEMBINAAN

Page 16: buku panduan pramuka

16

PRAMUKA PENEGAK

AMBALAN

HAMKA – NYI AGENG SERANG

GUGUS DEPAN MAN KETAPANG

02-101 – 102

POLA PEMBINAAN PRAMUKA PENEGAK

AMBALAN HAMKA – NYI AGENG SERANG

GUGUS DEPAN MAN KETAPANG

02-101 – 102

Adanya perkembangan psikologi peserta didik (anggota

muda), menyebabkan munculnya suatu pemikiran untuk

mengembangkan Pola dan Mekanisme Pembinaan Pramuka

Penegak yang berpangkalan di MAN yang disesuaikan dengan

perkembangan jiwa dan rohani peserta didik serta kondisi

lingkungan di Gugus Depan. Berdasarkan SK. Kwarnas No.080

tahun 1988 tentang Pola dan Mekanisme Pembinaan

Pramuka Penegak dan Pandega bahwa Golongan Pramuka

Penegak yang berusia antara 16 - 20 tahun dalam sistem

pembinaannya lebih banyak diperankan kepada peserta didik

(75%) sedangkan peran yang diberikan Pembina lebih sedikit

(25%), sehingga pembinaan Pramuka Golongan Penegak

lebih banyak mengutamakan pemberdayaan Peserta Didik

(subjek).

Page 17: buku panduan pramuka

17

Adapun Pola Pembinaan Pramuka Penegak yang diterapkan

di Gugus Depan Ambalan HAMKA – Nyi Ageng Serang

pangkalan MAN 1 Ketapang adalah dengan mengutamakan

penerapan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode

Kepramukaan, seperti :

1. Sistem Satuan Terpisah antara Pramuka Putra dan

Pramuka Putri

2. Sistem Berkelompok/beregu dengan adanya Sangga-

sangga

3. Pentahapan jenjang kenaikan Tingkat yang meliputi :

a. MASA PERKENALAN selama (1 bln) sebagai TAMU

AMBALAN.

b. MASA ORIENTASI selama (6 bln) sebagai CALON

PENEGAK

c. MASA LATIHAN selama (12 bln ) sebagai PENEGAK

BANTARA

d. MASA PEMANTAPAN selama (12 bln) sebagai

PENEGAK LAKSANA

4. Pentahapan jenjang kenaikan tingkat disesuaikan dengan

Sistem Pendidikan Nasional yang berlaku disekolah

tingkat SMU yang menggunakan sistem semester.

5. Pelaksanaan sistem pembinaan melalui pola pentahapan

jenjang kenaikan tingkat dilakukan sesuai dengan

kebutuhan peserta didik dan kondisi dilapangan, yaitu :

a. MASA PERKENALAN dilaksanakan dengan perkenalan

antara Tamu Ambalan dengan Pembina Gudep,

Pembina Penegak, Pembantu Pembina Penegak,

Dewan Ambalan, dan Anggota Ambalan serta Purna

Anggota Ambalan. Selain itu juga Tamu Ambalan

diperkenalkan dengan Adat Istiadat Ambalan yang

berkaitan dengan Sejarah berdirinya Ambalan.

Materi tersebut dapat dilakukan oleh Dewan

Ambalan atau Pemangku Adat.

Page 18: buku panduan pramuka

18

b. MASA ORIENTASI dilaksanakan dengan pemberian

informasi (materi) mengenai Adat Istiadat Ambalan,

Sejarah Kepramukaan, Organisasi Pramuka, Dewan

Ambalan dan Materi yang disyaratkan dalam Syarat

Kecakapan Umum (SKU) Penegak Bantara serta

materi pengujian SKU tingkat Penegak Bantara.

Materi Adat Istiadat Ambalan dapat dilakukan oleh

Pemangku Adat, dan Materi lainnya yang bersifat

Tehnik Kepramukaan dapat diberikan oleh Dewan

Ambalan sedangkan Materi Pengujian SKU harus

dilakukan oleh Pembina Penegak atau Pembantu

Pembina Penegak.

c. MASA LATIHAN dilaksanakan dengan pemberian

materi kepenegakan yang berorientasikan pada

pengembangan jiwa kepemimpinan (Leadership),

Kemampuan berorganisasi, Manajemen Satuan,

Manajemen Kegiatan, Penguasaan Teknologi,

Ketrampilan Kewirausahaan serta pengamalan

prinsip Pramuka Penegak yang tercermin pada pola

TRI BINA ( Bina Diri, Bina Satuan, Bina Masyarakat ).

Materi dapat diberikan/dilakukan oleh Dewan

Ambalan dan bila tidak memungkinkan dapat

diberikan oleh Pembina atau Pembantu Pembina.

d. MASA PEMANTAPAN dilaksanakan dengan pola

pendidikan sosial kemasyarakatan berupa

pelaksanaan kegiatan bakti sosial seperti ( Donor

Darah, Pramuka Peduli Narkoba, Pramuka Peduli

Sampah, Pramuka Peduli Banjir, dll).

Page 19: buku panduan pramuka

19

STRUKTURISASI POLA PEMBINAAN PRAMUKA PENEGAK

AMBALAN HAMKA – NYI AGENG SERANG

GUGUS DEPAN MAN 1 Ketapang

Page 20: buku panduan pramuka

20

STRUKTURISASI POLA PEMBINAAN PRAMUKA PENEGAK

AMBALAN HAMKA – NYI AGENG SERANG

GUGUS DEPAN MAN 1 Ketapang

1. Dewan Ambalan

Dewan Ambalan (DA) Penegak merupakan salah satu

wadah pembinaan bagi Pramuka Penegak dalam

mengelola aktifitas Pramuka Penegak di Gugus Depan.

Mengacu pada Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode

Kepramukaan, maka Pengurus DA Putra (HAMKA) harus

terpisah dengan Pengurus DA Putri (Nyi Ageng Serang).

Dengan berpegang pada motto Penegak " Dari Penegak,

Oleh Penegak, Untuk Penegak ", maka Pramuka Penegak

mempunyai kebebasan dalam mengekspresikan dan

mengembangkan kreatifitasnya dalam mengelola

kegiatan dibawah pengawasan orang dewasa ( Pembina

). Dalam hal ini Peranan Dewan Ambalan mendapat porsi

yang lebih besar (75%) dalam segi pembinaan kepada

anggotanya. Peranan pembina lebih banyak sebagai

Page 21: buku panduan pramuka

21

pendamping dan konsultan yang bersikap tut wuri

handayani ( Sistem Among ).

Teknis kePramukaan diserahkan/ dipercayakan kepada

Dewan Ambalan, sedangkan yang bersifat kejiwaan

dalam usaha pembentukan watak dan pribadi, tetap

ditangani Pembina. Bimbingan pembina lebih banyak

ditujukan kepada Dewan Ambalan bukan kepada

anggotanya.

2. Pembantu Pembina

Merupakan anggota dewasa atau minimal Pramuka

Pandega yang telah menempuh Kursus Mahir Dasar yang

dapat secara langsung memberikan bimbingan atau

pembinaan kepada peserta didik. Dalam hal ini

Pembantu Pembina menempatkan diri sebagai

Pendamping.

3. Pembina Penegak

Merupakan seorang anggota dewasa yang telah

memenuhi persyaratan sebagai Pembina Golongan

Penegak (Mahir Penegak) yang memberikan bimbingan

kepada Pramuka Penegak yang bersifat mental spiritual,

pengembangan jiwa kepemimpinan dan karakter serta

psikologi peserta didik.

4. Pembina Gudep

Pembina Gugus Depan ( Gudep ) merupakan penanggung

jawab atas kelangsungan hidup gudep dimana seluruh

aktifitas dan kegiatan Gudep harus sepengetahuan

Pembina Gudep. Pembina Gudep harus dapat

menempatkan posisinya dan memperlakukan Peserta

Didik sebagai "Mitra Kerja" (subjek pendidikan). Dalam

Page 22: buku panduan pramuka

22

hal ini Peranan Pembina Gudep hanya 25% dalam

memberikan Pembinaan kepada Peserta Didik.

5. Mabigus

Majelis Pembimbing Gugus Depan (Mabigus) merupakan

salah satu unsur penting dalam pembinaan Gugus Depan,

dimana peranan Mabigus lebih mengarah pada

pemberian bantuan yang bersifat moril maupun materil.

Dan kepengurusan Mabigus di Gugus Depan yang

berpangkalan di MAN 1 Ketapang biasanya dipimpin oleh

Kepala Sekolah.

6. Purna Ambalan Pramadewa

Merupakan suatu perkumpulan diluar struktur yang

secara formal tidak aktif sebagai anggota Pramuka

namun secara informal sangat berperan penting dalam

memberikan bimbingan dan bantuan dalam

pengembangan Gugus Depan HAMKA – Nyi Ageng Serang

yang berpangkalan di MAN 1 Ketapang sebagai suatu

wujud sumbangsih dan darma baktinya kepada Sekolah

(almamater) maupun kepada Gerakan Pramuka (Gudep).

Page 23: buku panduan pramuka

23

ADAT ISTIADAT

AMBALAN HAMKA – NYI AGENG SERANG

GUGUS DEPAN MAN KETAPANG

Page 24: buku panduan pramuka

24

ADAT ISTIADAT

AMBALAN HAMKA – NYI AGENG SERANG

GUGUS DEPAN MAN KETAPANG

1. Upacara Pembukaan Latihan

· Kerapihan Pembukaan Latihan

· Sangga Kerja menyiapkan kelengkapan Upacara

· Pradana mengumpulkan anggota Ambalan dalam bentuk

barisan bersaf

· Laporan Pemimpin Sangga kepada Pradana

· Pada waktu Pemimpin Sangga meninggalkan tempat wakil

Pemimpin Sangga pindah ke tempat Pemimpin Sangga

· Para Pemimpin Sangga sesudah laporan mengambil tempat

di sebelah kanan barisan

· Pradana menjemput Pembina dan mengantarinya ke

sebelah kanan para Pemimpin Sangga

· Pradana mengambil tempat di depan barisan sesuai dengan

Adat Ambalan yang berlaku

Page 25: buku panduan pramuka

25

· Petugas Bendera mengibarkan Sang Merah Putih, Pradana

memimpin penghormatannya

· Pembacaan Dasa Dharma atau Sandi Ambalan oleh Petugas

· Pembina membaca teks Pancasila diikuti oleh anggota

Ambalan

· Pengumuman dari Pradana/Pembina

· Pradana memimpin do'a sesuai dengan agama masing-

masing

· Barisan dibubarkan oleh Pradana dilanjutkan dengan acara

latihan

2. Upacara Penutupan Latihan

· Pradana mengumpulkan anggota Ambalan dalam bentuk

barisan bersaf

· Pemimpin Sangga menempati tempat di sebelah kanan

barisan dan Wakil Pemimpin Sangga pindah ke tempat

Pemimpin Sangga

· Pradana menjemput Pembina dan mengantarinya ke

sebelah kanan para Pemimpin Sangga

· Pradana mengambil tempat di depan barisan sesuai dengan

Adat Ambalan yang berlaku

· Petugas Bendera menurunkan Sang Merah Putih dengan

Pradana memimpin penghormatannya

· Pembacaan Renungan atau Sandi Ambalan oleh Petugas

Page 26: buku panduan pramuka

26

· Pengumuman tentang sangga kerja untuk latihan yang akan

datang, dll

· Pradana memimpin do'a sesuai dengan agama masing-

masing

· Laporan Pradana kepada Pembina Penegak

· Barisan dibubarkan oleh Pradana

3. Upacara Penerimaan Tamu Ambalan

· Tamu Ambalan mengambil tempat di sebelah kiri Pradana

atau Pembina

· Pradana atau Pembina memperkenalkan tamu kepada

anggota Ambalan

· Pradana atau Pembina memberi kesempatan kepada tamu

untuk mengikuti kegiatan Ambalan

· Barisan di bubarkan, dilanjutkan dengan acara latihan

4. Upacara Penerimaan Calon Penegak kepada Ambalan

(dilaksanakan sesudah upacara latihan)

· Pradana mengumpulkan anggota Ambalan

· Tamu Ambalan berada di tempat yang disediakan

· Pembacaan Surat Keputusan Pembina Gudep

· Tamu Ambalan didampingi oleh Pradana dan Pemangku

Adat untuk dihadapkan kepada Pembina Gugus Depan

Page 27: buku panduan pramuka

27

· Laporan Pemangku Adat dan Pradana, dan mundur satu

langkah dari Calon Penegak

· Bendera Merah Putih memasuki tempat pelantikan dan

anggota yang lain memberi hormat

· Pengantar kata dari Pembina Gugus Depan

· Tanya Jawab tentang keadaan pribadi tamu yang akan

diterima sebagai calon Penegak

· Tamu Ambalan yang akan dilantik menjadi calon Penegak

dipersilakan berdo`a sesuai dengan agamanya masing-masing

· Calon Penegak paling kanan memegang ujung bendera

Merah Putih dan meletakkan didadanya, calon penegak yang

lain memegang pundak calon penegak disebelah kanannya.

· Pengucapan Ulang Janji (Tri Satya) oleh Pembina Gudep

diikuti oleh Tamu Ambalan, dan peserta upacara memberi

hormat

· Bendera Merah Putih meninggalkan tempat pelantikan

· Penyematan Setangan Leher/Pita Leher kepada Tamu

Ambalan yang telah dilantik oleh orang tua peserta didik

· Pembacaan Sandi Ambalan HAMKA - Nyi Ageng Serang, bagi

putra sikap berdiri tegak dengan tangan kanan dikepal dan

diletakkan didada sebeleh kiri sedangkan untuk putri sikap

berdiri tegak dengan kedua telapak tangan menyatu erat dan

diletakkan didada

· Laporan Pemangku Adat dan Pradana, dan membawa Calon

Penegak kebarisan anggota Ambalan

Page 28: buku panduan pramuka

28

· Pembacaan Do`a oleh Pembina Gudep/Petugas

· Ucapan selamat dari anggota Ambalan, Pembina dan orang

tua peserta didik dilanjutkan dengan acara Adat Ambalan

5. Upacara Pelantikan Calon Penegak menjadi Penegak

Bantara (Upacara ini tidak boleh dihadiri oleh Calon

Penegak)

· Calon Penegak yang akan dilantik diantar oleh Pendamping

Kanan dan Pendamping Kiri ke hadapan Pembina

· Laporan Pendamping Kanan dan Pendamping Kiri kepada

Pembina Gudep

· Pembina minta penjelasan kepada pendamping kanan dan

pendamping kiri, mengenai watak dan kecakapan calon

· Pendamping kanan dan pendamping kiri mundur satu

langkah dari Calon Penegak yang akan dilantik

· Sang Merah Putih di bawa oleh Petugas ke sebelah kanan

Calon Penegak yang akan dilantik, anggota Ambalan

menghormat dipimpin oleh Pradana

· Tanya Jawab tentang SKU antara pembina dengan Calon

Penegak

· Penyucian Diri Calon Penegak yang akan dilantik dengan

membasuh tangan dan wajah dengan air kembang sebagai

suatu simbol membersihkan diri dari segala pikiran kotor dan

perbuatan yang tidak baik, dilanjutkan dengan mengusap

tangan dan wajah dengan handuk putih bersih dan

Page 29: buku panduan pramuka

29

membuang handuk tersebut kebelakang sejauh-jauhnya

sebagai suatu simbol menjauhkan segala kotoran pisik

maupun jiwa. (Adat Ambalan)

· Pembina memimpin doa sesuai dengan agama masing-

masing

· Pengucapan Ulang Janji Tri Satya yang dituntun oleh

Pembina Gudep, dengan jalan memegang ujung Sang Merah

Putih dengan tangan kanan yang ditempelkan pada dada kiri,

tepat pada jantungnya; peserta upacara memberikan

penghormatan.

· Bendera Merah Putih meninggalkan tempat pelantikan,

anggota Ambalan memberi hormat

· Penyematan Tanda Kecakapan Umum (TKU) Penegak

Bantara oleh Anggota sendiri.

· Pembacaan Sandi Ambalan HAMKA - Nyi Ageng Serang,

bagi putra sikap berdiri tegak dengan tangan kanan dikepal

dan diletakkan didada sebeleh kiri sedangkan untuk putri

sikap berdiri tegak dengan kedua telapak tangan menyatu

erat dan diletakkan didada

· Laporan Pendamping Kanan dan Pendamping Kiri, dan

membawa Calon Penegak kebarisan anggota Ambalan

· Pembacaan Do`a oleh Pembina/Petugas

· Ucapan selamat dari anggota Ambalan, Pembina dan orang

tua peserta didik dilanjutkan dengan acara Adat Ambalan

Page 30: buku panduan pramuka

30

6. Upacara Kenaikan Tingkat dari Penegak Bantara ke

Penegak Laksana

· Penegak Bantara yang akan naik tingkat diantar oleh

Pendampingnya ke hadapan Pembina

· Pembina minta penjelasan kepada pendamping, mengenai

perkembangan watak dan kecakapan yang bersangkutan

· Para Pendamping kembali ke tempat

· Tanya Jawab tentang SKU antara pembina dengan Penegak

Bantara yang akan naik tingkat

· Sang Merah Putih di bawa oleh Petugas ke sebelah kanan

depan Pembina, anggota Ambalan menghormat dipimpin

oleh Pradana

· Pembina memberikan bendera Sang Merah Putih kepada

Penegak yang bersangkutan

· Pembina melepas tanda Penegak Bantara diserta pesan

seperlunya

· Penegak yang bersangkutan mengulang janji Tri Satya yang

dituntun Pembina, dengan memegang ujung Sang Merah

Putih dengan tangan kanan yang ditempelkan pada dada kiri,

tepat pada jantungnya; peserta upacara memberikan

penghormatan.

· Tanda Penegak Laksana di pasang sendiri oleh Penegak yang

bersangkutan

· Pembacaan Sandi Ambalan HAMKA - Nyi Ageng Serang,

bagi putra sikap berdiri tegak dengan tangan kanan dikepal

Page 31: buku panduan pramuka

31

dan diletakkan didada sebeleh kiri sedangkan untuk putri

sikap berdiri tegak dengan kedua telapak tangan menyatu

erat dan diletakkan didada

· Pembina memimpin doa sesuai dengan agama masing-

masing

· Ucapan selamat dari anggota Ambalan

· Pembina menyerahkan Ambalan kepada Pradana untuk

meneruskan acara

7. Upacara Pindah Golongan dari Penegak ke Pandega

· Pradana/Pembina Penegak mengumpulkan anggota

Ambalan dalam bentuk barisan bersaf

· Penegak yang akan pindah golongan dipanggil kehadapan

Pembina Penegak

· Penjelasan Pembina atas kepindahan golongan

· Penegak yang akan pindah minta diri kepada Anggota

Ambalan

· Pembina menyerahkan Penegak yang bersangkutan kepada

Pembina Gudep

· Pembina Gudep menerimanya sesuai dengan adat yang

berlaku

8. Upacara Pelepasan Penegak yang akan terjun ke

Masyarakat

Page 32: buku panduan pramuka

32

· Penjelasan Pembina

· Penegak yang bersangkutan minta diri

· Sambutan wakil anggota Ambalan

· Kata Pelepasan dari Pembina Penegak dan Penyerahan surat

Keterangan

· Pemberian kenangan kepada Penegak yang akan

meninggalkan Ambalan

· Berdo'a dipimpin oleh Pembina Penegak

· Ramah Tamah diakhiri dengan membuat rangkaian

persaudaraan

9. Upacara Pelantikan Dewan Ambalan

· Pengurus Dewan Ambalan yang akan dilantik menempatkan

diri ke hadapan Pembina

· Pembacaan Surat Keputusan Pembina Gudep

· Sang Merah Putih di bawa oleh Petugas ke sebelah kanan

Dewan Ambalan yang akan dilantik, anggota Ambalan

menghormat

· Tanya Jawab Pembina Gudep dengan Dewan Ambalan

· Pembina memimpin doa sesuai dengan agama masing-

masing

· Pengucapan Ulang Janji Tri Satya yang dituntun oleh

Pembina Gudep, dengan jalan memegang ujung Sang Merah

Page 33: buku panduan pramuka

33

Putih dengan tangan kanan yang ditempelkan pada dada kiri,

tepat pada jantungnya; peserta upacara memberikan

penghormatan.

· Bendera Merah Putih meninggalkan tempat pelantikan,

anggota Ambalan memberi hormat

· Penyematan Tanda Jabatan Dewan Ambalan oleh Pembina

· Serah Terima Jabatan Dewan Ambalan lama kepada Dewan

Ambalan Baru dengan penandatanganan Piagam Serah

Terima Jabatan serta penyerahan Panji Ambalan

· Pembacaan Sandi Ambalan HAMKA – NYI AGENG SERANG,

bagi anggota Ambalan putra sikap berdiri tegak dengan

tangan kanan dibuat seperti orang salat

(Qiyam/Sedekap)sedangkan untuk putri sikap berdiri tegak

dengan tangan kanan di dada kiri. Bagi Dewan Ambalan yang

dilantik (khusus Pradana Putra) memegang Panah dan

Busur/Kapak sebagai simbol senjata untuk berjuang dan

(khusus Pradana Putri) memegang Sekuntum Bunga Mawar

sebagai simbol cinta kasih yang abadi.

· Pembacaan Do`a oleh Petugas

· Ucapan selamat dari anggota Ambalan, Pembina dan orang

tua peserta didik

I. Struktur Dewan Pramuka Ambalan Putra :

Pengurus Inti Dewan Pramuka Ambalan Putra :

Page 34: buku panduan pramuka

34

1. Pradana

2. Wapradana

3. Kerani

4. Juru Uang

5. Mangku Adat

Bidang Dewan Pramuka Penegak Putra :

1. Bidang Bina Organisasi :

2. Bidang Bina Sumber Daya Manusia :

3. Bidang Bina Masyarakat :

4. Bidang Bina Rumah Tangga :

5. Sub. Bidang Teknik Kepramukaan :

6. Sub. Bidang Giat Operasional :

7. Sub. Bidang Penelitian dan Evaluasi :

8.Sub. Bidang Pembinaan dan Pengembangan

9. Koordinator Kelas :

II. Stuktur Dewan Pramuka Ambalan Putri :

Pengurus Inti Dewan Ambalan Putri :

Page 35: buku panduan pramuka

35

1. Pradana

2. Wapradana

3. Kerani

4. Juru Uang

5. Mangku Adat

Bidang Dewan Pramuka Ambalan Putri :

1. Bidang Bina Organisasi :

2. Bidang Bina Sumber Daya Manusia :

3. Bidang Bina Masyarakat :

4. Bidang Bina Rumah Tangga :

5. Sub Bidang Tehnik Kepramukaan :

6. Sub Bidang Giat Operasional :

7. Sub Bidang Penelitian dan Evaluasi :

8. Sub Bidang Pembinaan dan Pengembangan

9. Koordinator Kelas :