22
PRAKATA Makanan pedas baik untuk membakar metabolisme. Orang Indonesia adalah penggemar makanan pedas, hampir seluruh daerah di Indonesia menambahkan cabai sebagai penyedap rasa. Kabar baiknya, cabai sesungguhnya mempunyai elemen pembakar lemak yang sangat oke. Cabai merupakan tanaman perdu dari famili terong- terongan yang memiliki nama ilmiah Capsicum sp. Cabai berasal dari benua Amerika tepatnya daerah Peru dan menyebar ke negara-negara benua Amerika, Eropa dan Asia termasuk Negara Indonesia. Secara umum cabai memiliki banyak kandungan gizi dan vitamin. Diantaranya Kalori, Protein, Lemak, Kabohidarat, Kalsium, Vitamin A, B1 dan Vitamin C. Selain digunakan untuk keperluan rumah tangga, cabai juga dapat digunakan untuk keperluan industri diantaranya, Industri bumbu masakan, industri makanan dan industri obat-obatan atau jamu. Cabai dipercaya untuk meningkatkan metabolisme dengan menciptakan panas. Setelah kita makan makanan pedas, tubuh menjadi panas dalam sebuah proses yang dinamakan “Diet-induced thermogenesis”. Saat panas tubuh meningkat, begitu juga metabolisme tubuh, dan lebih banyak kalori yang terbakar. Studi juga telah menunjukan efek dari metabolisme menambahkan cabai rawit pada makanan. Ketika 10 gr cabai ditambahkan pada makanan berlemak atau

bukuQ

  • Upload
    rhey-iu

  • View
    105

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: bukuQ

PRAKATA

Makanan pedas baik untuk membakar metabolisme.

Orang Indonesia adalah penggemar makanan pedas, hampir

seluruh daerah di Indonesia menambahkan cabai sebagai

penyedap rasa. Kabar baiknya, cabai sesungguhnya mempunyai

elemen pembakar lemak yang sangat oke.

Cabai merupakan tanaman perdu dari famili terong-

terongan yang memiliki nama ilmiah Capsicum sp. Cabai berasal

dari benua Amerika tepatnya daerah Peru dan menyebar ke

negara-negara benua Amerika, Eropa dan Asia termasuk Negara

Indonesia.

Secara umum cabai memiliki banyak kandungan gizi dan

vitamin. Diantaranya Kalori, Protein, Lemak, Kabohidarat,

Kalsium, Vitamin A, B1 dan Vitamin C.

Selain digunakan untuk keperluan rumah tangga, cabai

juga dapat digunakan untuk keperluan industri diantaranya,

Industri bumbu masakan, industri makanan dan industri obat-

obatan atau jamu.

Cabai dipercaya untuk meningkatkan metabolisme dengan

menciptakan panas. Setelah kita makan makanan pedas, tubuh

menjadi panas dalam sebuah proses yang dinamakan “Diet-

induced thermogenesis”. Saat panas tubuh meningkat, begitu

juga metabolisme tubuh, dan lebih banyak kalori yang terbakar. 

Studi juga telah menunjukan efek dari metabolisme

menambahkan cabai rawit pada makanan. Ketika 10 gr cabai

ditambahkan pada makanan berlemak atau berkarbohidrat tinggi,

cabai dengan mantap mendorong termogenesis, membantu

membakar bagian berlemak pada makanan. Studi lain

menyarankan untuk menambahkan 6-10 gr cabai rawit pada

setiap makanan, yang dapat membuat efek selera makanan pada

sekelompok orang.

Page 2: bukuQ

Cabai juga adalah salah satu bahan baku dalam suplemen

alami penurun berat badan. Beberapa studi telah menunjukan

bahwa cabai dapat bersama-sama bekerja dengan bahan

pembakar lemak alami lainnya dengan memberi efek yang lebih

besar. Cabai punya sejarah panjang di dunia, telah digunakan

sebagai bumbu dalam masakan, dan secara umum dinyatakan

sebagai herbal yang sangat aman. Jadi, jangan ragu untuk

menambahkan cabai bubuk, potongan cabai segar, tabasco,

sambal atau dan saus cabai untuk menyedapkan makanan Anda.

Faedah Tanaman Cabai Rawit di Seputar Rumah

Pada era sekarang, hampir setiap hari kita dihadapkan pada

suasana yang serba bangunan beton. Rasanya penat jika tidak

ada selingan suasana. Apalagi jika di rumah tidak ada hijauan

tanaman yang memadai. Kebanyakan orang beralasan karena

tidak ada ruang lagi untuk bertanam. Alasan ini bisa diterima,

bisa juga tidak. Masalahnya terletak pada kemauan dan

kreativitas kita mengelola lahan sesempit apapun disekitar rumah

kita. Sebenarnya meski hanya sejengkal tanah yang tersisa, kita

masih bisa memanfaatkannya untuk menanam sesuatu yang

bermanfaat. Dengan sedikit sentuhan saja, rumah kita yang

gersang dapat disejukkan dengan hijaunya tanaman.

Salah satu tanaman yang dapat dibudidayakan di lahan

sempit adalah cabaiu rawit. Jika tidak ada lahan lagi yang tersisa,

cabai rawit juga dapat tumbuh subur meskipun hanya ditanam di

dalam pot. Selain bermanfaat sebagai pajangan di sekitar rumah,

cabai rawit tersebut juga dapat dipetik hasilnya sebagai bumbu

sayuran, bahan utama sambal, atau pengiring saat kita

menyantap tempe bacem.

Jika terpelihara dengan baik, cabai rawit dapat selalu

tersedia setiap saat dibutuhkan. Tanaman cabai rawit ini dapat

dipungut hasilnya kapan saja tanpa menggangu kehidupannya.

Masa produktifnya pun bisa mencapai tahunan.

Page 3: bukuQ

Mengenal Tanaman Cabai Rawit

Cabai rawit merupakan tanaman budidaya, kadang-kadang

ditanam di pekarangan sebagai tanaman sayur atau tumbuh liar

di tegalan dan tanah kosong yang terlantar. Cabai rawit

termasuk tanaman yang mudah ditanam dimana saja, baik di

dataran tinggi maupun di dataran rendah dan tanpa banyak

perawatan. pH 5-6. Tanaman ini menyukai daerah kering, dan

ditemukan pada ketinggian 0,5 - 1.250 m dpl. Perdu setahun,

percabangan banyak, tinggi 50 - 100 cm. Selain cabai rawit kita

mengenal cabai merah, cabai keriting, paprika, dan cabai hias.

Di antara saudara-saudaranya itu, tanaman cabai rawit termasuk

yang berumur paling panjang, bisa mencapai tahunan. Tanaman

ini memang dikategorikan sebagai tanaman tahunan.

Nama umumIndonesia:

Cabai rawit, cabe rawit, lombok rawit, cengek (Sunda)

Inggris: Hot pepperMelayu: Cili padi, lada merah, lada miraThailand: Phrik kheenuuCina: La jiao, ye la ziJepang: Kidachi tougarashi Cabai Rawit

A. Sistem Taksonomi Cabai Rawit

Kingdom : Plantae

Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

Sub Kelas : Asteridae

Ordo : Solanales

Famili :  Solanaceae (suku terung-terungan)

Page 4: bukuQ

Genus :  Capsicum

Spesies :  Capsicum frutescens L.

B. Morfologi Cabai Rawit

Cabai rawit merupakan tanaman dikotil (biji berkeping dua)

perdu dengan tinggi antara 50 cm sampai 150 cm. Di Jawa lebih

dikenal dengan nama cabe rawit. Berikut ciri-ciri morfologi

tanaman ini:

Batang :

Batang tanaman berbentuk bulat , tegak, dengan tinggi 50 –

150 cm. Mengandung sedikit zat kayu sehingga tidak kuat

berdiri tegak saat buahnya lebat. Pada saat berbuah lebat

akan diperlukan penyangga. Batang berbiku-biku atau bagian

atasnya bersudut, tidak berbulu dan bertangkai panjang. Pada

saat muda batangnya berwarna hijau, dan setelah tua

berangsur – angsur berubah menjadi putih kecoklatan. Batang

utama mudah ditumbuhi tunas baru.

Akar :

Akarnya berupa akar tunggang dengan banyak akar samping

yang dangkal. Akarnya menyebar hingga sejauh 40 cm. Di

permukaan banyak akar - akar rambut. Akar - akarnya

mendatar dan cepat berkembang. Ujung akar tunggang dapat

menembus tana hingga kedalaman 50 cm.

Daun:

Daun tunggal, bertangkai, letak berselingan. Helaian daun

bulat telur, ujung meruncing, pangkal menyempit, tepi

daunnya rata, tulang daunnya menyirip, panjang 5 - 9,5 cm,

lebar 1,5 - 5,5 cm, berwarna hijau. Tidak berbulu, letaknya

berdekatan dan tersebar.

Bunga:

Page 5: bukuQ

Mahkota bunga: Mahkota bunga berbentuk bintang, berwarna

putih, putih kehijauan atau kadang-kadang

ungu. Mempunyai garis tengah 1,75 mm

sampai 2 mm. Bunga keluar dari ketiak daun.

Kelopak bunga: Kelopak bunga berbulu dan tidak

berbulu. Mempunyai panjang 2 mm sampai 3

mm.

Buah:

Buah tegak kadang-kadang pada tanaman hibrid buah

merunduk, berbentuk bulat telur, jorong panjang 0,75 mm

sampai 1,50 mm. Buah muda berwarna hijau tua, putih

kehijauan dan putih. Apabila masak berwarna merah terang

dan bila setengah masak berwarna hijau rumput (lazim

digunakan). Bijinya banyak, bulat pipih, berdiameter 2 - 2,5

mm, berwarna kuning.

Buah cabai rawit memiliki ukuran paling kecil dibandingkan

jenis cabai lainnya, tetapi rasanya paling pedas. secara umum,

cabai yang sering dibudidayakan adalah cabai besar (Capsicum

annuum var. Longum) dan cabai kecil (Capsicum frutescens L.).

Cabai rawit termasuk ke dalam golongan cabai kecil.

Secara mikroskopik, epidermis luar kulit buahnya terdiri

dari selapis sel berbentuk poligonal, pipih ke arah tangensial,

dinding tangensial luar sangat tebal dan bergaris, sel epidermis

ini berisi tetes-tetes minyak berwarna kuning kemerahan.

Hipodermis terdiri dari sel-sel kolenkimatik, tebal sampai 7 lapis

sel, dinding sel putih kekuningan, berisi tetes minyak berwarna

kuning kemerahan.

Parenkim mesokarp terdiri dari beberapa lapis sel yang

berbentuk poligonal, dinding tipis berisi tetes minyak berwarna

kuning kemerahan; di antara sel parenkim terdapat berkas

pembuluh bikolateral. Lapisan sel besar terdiri dari 1 atau 2 lapis

Page 6: bukuQ

sel berbentuk poligonal, dinding tipis, lumen lebar dan jernih,

tidak terdapat tetes minyak.

Epidermis dalam terdiri dari selapis sel berdinding tipis dan

berdinding tebal; sel epidermis yang berdinding tipis berisi tetes-

tetes minyak yang berwarna kuning kemerahan, sedang sel

epidermis yang berdinding tebal terdapat di bawah sel besar,

dinding bernoktah, serta menyerupai sel batu yang pada

pengamatan tangensial tampak berkelompok, bentuk

memanjang atau membundar dengan dinding berkelok-

kelok,lumen agak lebar, tidak berisi tetes minyak; kutikula

bagian dalam tipis.

Serbuk warna coklat kemerahan, rasa sangat pedas, bau

merangsang. Fragmen pengenal adalah fragmen tangensial

epidermis luar, dinding bernoktah; fragmen epidermis dalam

berdinding tebal yang menyerupai sel batu terlihat tangensial;

fragmen pembuluh kayu bernoktah atau dengan penebalan

tangga dan spiral; fragmen hipodermis; fragmen serabut

sklerenkim sangat sedikit.

Cabai Rawit diketahui banyak mengandung kapsaisin,

kapsantin, karotenoid, alkaloid, resin, minyak asiri, serta vitamin

A dan C. Dengan kandungannya tersebut, Cabai Rawit berkhasiat

untuk membantu menambah nafsu makan, menormalkan

kembali kaki dan tangan yang lemas, meredakan batuk

berdahak, melegakan hidung tersumbat pada sinusitus, serta

migrain.

Meskipun orang Indonesia termasuk paling doyan makan

makanan pedas, namun cabai bukanlah tanaman asli Indonesia.

Tanaman yang tergolong perdu ini diduga berasal dari Amerika

Latin. Mengenai masuknya tanaman ini ke tanah air, ada

beberapa versi. Ada yang mengatakan dibawa oleh orang

Portugis, ada pula yang menyatakan dibawa oleh pedagang asal

Persia.

Page 7: bukuQ

Jenis Cabai Rawit

Secara umum, cabai rawit dibagi menjadi tiga jenis, tetapi

terkadang juga digolongkan menjadi empat, yakni cabai rawit

putih, cabai rawit hijau, cabai rawit besar dan cabai rawit hias.

Namun, di pasaran orang lebih mengenal dua istilah untuk cabai

rawit, yaitu cabai rawit putih dan hijau.

Cabai Rawit Putih

Dari ketiga jenis cabai rawit putih,

cabai rawit putih memiliki ukuran

yang paling besar. Bentuk buah

gemuk dan meruncing pada

ujungnya. Panjang buah berkisar

antara 4 – 6 cm dengan lebar 0,9 –

1,2 cm.ketika masih muda, buah

berwarna putih kekuning-

kuningan, lalu berubah kuning

saat menjelang tua, dan menjadi merah sedikit orange setelah

masak.

Cabai ini juga dikenal dengan nama cabai cengek, cabai

domba, dan cabai burung. Dibandingkan kedua jenis cabai rawit

lainnya, cabai rawit putih tergolong kurang pedas rasanya.

Mungkin karena itulah ada jenis burung yang menyukainya.

Cabai Rawit Hijau

Cabai rawit hijau

juga dikenal dengan

nama cabai ceplik.

Buahnya sebesar cabai

rawit putih, tetapi lebih

pendek, jadi tampak

gemuk. Panjang buah

sekitar 3- 4 cm dengan

Page 8: bukuQ

lebar 1- 1,5 cm. rasanya cukup pedas, namun tak sepedas cabai

rawit kecil. Saat muda buahnya berwarna hijau tua, berangsur-

angsur berubah kecoklatan, dan akhirnya menjadi merah tua

ketika masak.

Cabai Rawit Kecil

Di antara jenis cabai rawit lainnya, jenis cabai ini adalah

yang terkecil.

Panjang buahnya

hanya sekitar 1 – 2

cm dengan lebar

0,5 – 1 cm. Namun,

rasa buah cabai ini

paling pedas

disbanding jenis

cabai lainnya. Cabai rawit kecil serupa dengan cabai rawit hijau,

saat muda berwarna hijau tua dan berubah menjadi merah tua

ketika masak. Dibanding cabai rawit putih, ujung cabai rawit

kecil lebih tumpul. Nama lain cabai rawit kecil adalah cabai

jemprit.

Cabai Rawit Hias

Cabai rawit hias serupa

dengan cabai rawit putih,

hanya tanamannya lebih

kecil, setinggi sekitar 50 cm.

Biasanya, tanaman ini

ditanam di dalam pot sebagai

tanaman hias, meskipun

buahnya tetap enak dimakan.

Buah muda berwarna putih

kekuning-kuningan dan

Page 9: bukuQ

berubah merah agak orange setelah masak. Rasa pedasnya

setara dengan jenis lombok rawit putih.

Kandungan Gizi dan Manfaat Cabai Rawit

Buahnya mengandung kapsaisin (Capsaicin), kapsantin,

karotenoid, alkaloid asiri, resin, minyak menguap, vitamin (A dan

C). Kapsaisin memberikan rasa pedas pada cabai, berkhasiat

untuk melancarkan aliran darah serta pematirasa kulit. Biji

mengandung solanine, solamidine, solamargine, solasodine,

solasomine, dan steroid saponin (kapsisidin). Kapsisidin

berkhasiat sebagai antibiotik.

Vitamin A pada cabe rawit kadarnya tinggi, yaitu 11.050 SI,

hampir dua kali lipat dibandingkan dengan kadar vitamin A

dalam bayam, dan sedikit lebih rendah dari wortel (12.000 SI).

Kandungan vitamin C nya juga cukup tinggi, 70 mg. cabai rawit

juga mengandung ineral yang cukuup tinggi, terutama zat besi

dan kalsium.

Tabel Kandungan Gizi Cabai Rawit (dalam 100 gram Buah Segar)

Jenis zat Gizi KadarEnergi (kal) 103Protein (gr) 4,7Lemak (gr) 2,4

Karbohidrat (gr) 19,9Kalsium (mg) 45Fosfor (mg) 85

Zat besi (mg) 2,5Vitamin A (SI) 11.050

Vitamin B1 (mg) 0,24Vitamin C (mg) 70

Air (gr) 71,2

Cabai rawit adalah bahan utama pembuatan sambal. Buah

kecil pedas ini juga memiliki peran penting sebagai bumbu

sayuran. Selain itu, cabai rawit pun berkhasiat sebagai obat

eksim, rematik, dan pelangsing tubuh.

Page 10: bukuQ

Cabai rawit diketahui memiliki khasiat mengurangi

terjadinya penggumpalan darah (trombosit) dan menurunkan

kadar kolestrol. Satu hal lagi, banyaknya kandungan zat

antioksidan (seperti vitamin C dan betakaroten), dapat

digunakan untuk mengatasi ketidaksuburan (infertilitas),

afrodisiak, dan memperlambat proses penuaan.

Masalahnya, tidak setiap orang boleh mengonsumsi cabai rawit

secara berlebihan. Pengidap sakit tenggorokan, sakit mata, dan

penderita gangguan saluran pencernaan tidak dianjurkan

mengonsumsi cabai rawit.

Ekstrak buah cabai rawit mempunyai daya hambat

terhadap pertumbuhan jamur Candida albicans, yaitu jamur pada

permukaan kulit. Daya hambat ekstrak cabai rawit 1 mg/ml

setara dengan 6,20 mcg/ml nistatin dalam formamid.

Menambahkan, cabai rawit indikasinya digunakan untuk

menambah nafsu makan, menormalkan kembali kaki dan tangan

yang lemas, melegakan rasa hidung tersumbat pada sinusitis,

mengurangi batuk berdahak, dan meredakan migrain.

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mendapatkan

khasiat cabai rawit. Bisa dengan cara merebusnya atau dibuat

bubuk dan pil. Untuk pemakaian luar, cukup dengan merebusnya,

lalu uapnya dipakai memanaskan bagian tubuh yang sakit.

Cara lain yaitu dengan menggiling cabai rawit hingga halus,

kemudian membalurkannya di bagian yang sakit. Cara terakhir ini

bisa digunakan untuk gangguan rematik dan frostbite (jari nyeri

karena kedinginan). Daunnya bisa digiling untuk dibalurkan di

daerah yang sakit guna mengatasi sakit perut dan bisul. 

Rematik

Bahan: 15 cabai rawit, 1/2 sendok teh kapur sirih, 1 jeruk nipis

Pemakaian: Cabai rawit digiling hingga halus, jeruk nipis

dibelah dua, ambil airnya. Campur gilingan cabai, kapur sirih,

Page 11: bukuQ

dan perasan jeruk nipis, aduk hingga rata. Balurkan ramuan

tersebut pada bagian tubuh yang sakit. Lakukan hingga

penyakit sembuh.

Sakit perut

Bahan: 15 gr daun muda cabai rawit, 1/2 sendok teh kapur

sirih

Pemakaian: Cuci bersih daun cabai, giling hingga halus.

Tambahkan kapur sirih, aduk hingga rata. Balurkan ramuan

pada bagian perut yang sakit. Lakukan pengobatan 1-2 kali

saja.

Kaki dan tangan lemas (lumpuh)

Bahan: 2 bonggol akar cabai rawit, 15 pasang cakar ayam, 60

gr kacang tanah, 6 butir hungcao.

Pemakaian: Bersihkan semua bahan, lalu potong-potong

seperlunya. Tambahkan air dan arak sama banyaknya hingga

bahan-bahan terendam kira-kira 1 cm di atasnya. Ramuan

tersebut dimasak dengan cara ditim. Setelah dingin, saring

airnya, minum sehari dua kali, masing-masing setengah dari

ramuan tersebut.

Frostbite

Bahan: 5 cabai rawit segar

Pemakaian: Buang biji cabai rawit, giling hingga halus.

Balurkan ke bagian yang sakit.

Syarat umbuh tanaman

Cabai rawit sangat mudah beradaptasi dengan lingkungan

daerah tropis. Oleh karena itu, cabai rawit dapat dikembangkan

hampir seluruh kawasan nusantara. Tanaman ini dapat tumbuh

da berproduksi dengan baik di dataran rendah, menengah dan

Page 12: bukuQ

dataran tinggi. Ketinggian lokasi yang paling baik untuk tanaman

ini antara 200-700 meter di atas permukaan laut (dpl).

Tanaman ini mempunyai syarat khusus dalam hal suhu

udara. Pertumbuhannya akan terhambat pada suhu di bawah 160

C. Demikian pula jika suhu lokasi di atas 320 C, proses

pembungaan cabai aakan gagal dan bunga akan rontok.

Kesuburan tanah mempunya peranan penting dalam

penanaman cabai rawit. Tanah yang basah tetapi tidak tergenang

air, suburdan kaya akan bahan organik sangat cocok untuk

pertumbuhan tanaman cabai. Tanah harus berstruktur remah /

gembur dan kaya akan bahan organik. Derajat keasaman (PH)

tanah antara 5,5 - 7,0. Apabila pH tanah terlalu rendah,

kemampuan penyerapan beberapa unsur hara berkurang.

Meskipun tanaman data hidup, tetapi produksi buahnya

terganggu. Demikian juga jika pH terlalu tinggi atau di atas 7,

tanaman akan kerdil karena kekurangan zat besi. Lahan

pertanaman harus terbuka atau tidak ada naungan. Curah hujan

1500-2500 mm pertahun dengan distribusi merata.

Saat pembungaan sampai dengan saat pemasakan buah,

keadaan sinar matahari cukup (10 - 12 jam). Maka, lokasi yang

tepat adalah lokasi yang terbuka, cukup kandungan airnya, subur

dan mempunyai penyerapan air yang cukup baik. Oleh karena itu,

tanaman cabai dalam pot sebaiknyadi tempatkan di tempat

terbuka agar memperoleh sinar matahari yang cukup , terutama

sinar matahari pagi.

Cara Bertanam Cabai Rawit Dalam Pot

Page 13: bukuQ

Umumnya cabai rawit dibudidayakan di lahan tegalan dann

persawahan. Namun, jika sekedar bertanam untuk keperluan

sendiri, cabai rawit lumrah untuk ditanam di pekarangan rumah.

Pada dasarnya tanaman perdu ini mudah penanganannya

dan ada manfaatnya. Selain ditanam di pekarangan, tanaman iini

juga dapat ditanam di dalam pot.

Penanaman cabai rawit dalam pot juga tidak memerlukan

keterampilan khusus. Bahan yang perlu disiapkan antara lain

media tanam, pot, bibit, air, dan alat sederhana untuk bertanam.

Tahapan penanaman cabai rawit dalam pot adalah sebagai

berikut.

Menyiapkan Pot dan Media Tanam

Penanaman cabai rawit dalam pot diawali dengan persiapan

lahan. Lahan ini berupa media tanam dan pot.

Memilih pot

Pot sebagai wadah tanam berfungsi sebagai tempat

tumbuhnya tanaman. Sebagai tempat tumbuhnya sekaligus

sebagai tempat hidupnya, pot harus memenuhi beberapa

persyaratan agar tanaman dapat hidup dengan baik. Pot

tersebut harus disesuaikan dengan daya kembang akar

tanaman. Pot tersebut idealnya berdiameter 40 cm dengan

kedalaman 50 cm.

Selain ukuran, pot sebagaii wadah tanaman juga harus

mampu menjaga kondisi media tanam agar tetap basah

sesuai kebutuhan tanaman. Tanah di dalamnya tidak boleh

terlalu basah atau terlalu kering. Dengan demikian,

dibutuhkan pot yang dapat menyimpan air dan membuang

kelebihannya. Biasanya lubang pembuangan air siraman

berada di dasar pot.

Page 14: bukuQ

Menyiapkan Media Tanam

Media tanam merupakan tempat hidup dan tumbuhnya

tanaman. Media tanam dapat berupa tanah, pasir, sabut,

arang, dan sebagainya.

Tanaman cabai rawit dalam pot kebanyakan menggunakan

tanah sebagai media tanam utama. Untuk menyuburkan

dan memperbaiki kualitasnya, campurkan pupuk orgnik

(kompos atau kandang), sekam atau arang sekam, atau

pasir. Komposisi campuran tergantung bahan yang

tersedia, sebab setiap lokasi memiliki jenis tanah yang

berbeda.

Secara sederhana, ada tiga jenis tanah yang cocok untuk

menanam cabai rawit di dalam pot, yaitu tanah kebun,

tanah liat, dan tanah pasir.

Mengisikan Media Tanam

Media tanam yang akan diisikan ke dalam pot harus telah

memenuhi syarat kebutuhan hidup tanaman. Yakni, harus

cukup gembur, cukup mengandung unsur-unsur hara, dan

bebas dari sumber hama dan penyakit. Tanah tersebut

perlu diolah sehingga diperoleh campuran yang baik

sebagai media tanam. Untuk memudahkan memilih media

tanam, pilih saja tanah yang ditumbuhi tanaman dengan

baik.

Berikut disajikan beberapa alternative komposisi media

tanam.

Campuran tanah kebun, pasir, dan pupuk kandang

(1 : 1 : 1)

Campuran tanah liat, pasir, pupuk kandang, kompos

(1 : 1 : 1 : 1)

Campuran tanah pasir dan pupuk kandang (1 : 1)

Campuran tanah kebun, tanah pasir dan pupuk

kandang (1 : 1 : 1)

Page 15: bukuQ

Campuran tanah kebun, pupuk kandang dan kompos

(2 : 1 : 1)

Campuran tanah liat, pasir, dan pupuk kandang (1 :

1 : 1)

Campuran tanah kebun, tanah pasir dan pupuk

kompos (1 : 1 : 1)

Menyiapkan Benih/Bibit

Tanaman cabai rawit dikembangbiakkan dengan biji

(generatif), bukan dengan setek (vegetatif). Selain

menggunakan biji, untuk memulai menanam cabai rawit dalam

pot tersedia pula biji cabai rawit yang berupa tanaman muda.

Bibit cabai ini biasanya dijajakan di pasar tradisional.

Memilh Benih/Bibit

Pilihlah benih cabai rawit yang berkualitas, sehat, memiliki

daya kecambah tinggi, dan berasal dari varietas unggul.

Benih tersebut dapat dibeli di took pertanian dalam

kemasan sachet tau di pasar tradisional dalam bentuk

kemasan kantung plastic.

Selain dengan membeli benih kemasan, benih dapat juga

diperoleh dengan mengusahakan sendiri dari biji buah

cabai. Untuk keperluan ini, pilih buah cabai rawit yang

berukuran besar, masak optimal (berwarna merah), dan

sehat. Belah buah cabai untuk diambil bijinya.

Pilih biji yang baik, relatif besar, dan normal bentuknya.

Semai biji-biji ini secara langsung atau bisa juga dijemur

terlebih dahulu hingga kering, jika mau disimpan. Simpan

benih yag belum akan di tanam dalam kantung plastic atau

botol yang bersih d kering.

Dengan menggunakan bibit yang dibeli dari pasar atau

tempat pembibitan akan lebih prakts untuk dilakukan.

Untuk jumlah kecil, cara ini tepat diilakukan. Selain praktis

Page 16: bukuQ

juga menghemat waktu penanaman. Namun, kita tidak tahu

persis kualitas benih yang kita beli.

Memperlakukan Benih

Sebelum disemaikan, sebaiknya rendam terlebih dahulu

benih tersebut dalam air hanagt, sekitar 500 C. Selama

perendaman ini akan tampak benih yang baik dan yang

tidak baik. Jika ada benih yang mengapung, singkirkan saja

karena tidak baik kualitasnya. Sementara benih yang

tenggelam dibiarkan terendam dalam air selama 2-3 jm.

Tujuan perendaman adalah untuk mempercepat

perkecambahan. Setelah itu, untuk menghilangkan bibit

penyakit, rendam benih dalam larutan fungisida selama

kira-kira 30 menit.

Menyemai Benih

Wadah untuk menyemai benih dapat berupa pot, polibag,

dan lain-lain. Wadah tersebut harus dilengkapi dengan

lubang drainase. Sementara media yang digunakan dapat

berupa campuran tanah, pasir, dan pupuk kandang atau

kompos dengan perbandingan 1 : 1 : 1.

Tebarkan benih ke wadah persemaian yang telah diisi

media semai setebal minimal 8 cm. Namun sebelumnya

basahi media semai terlebih dahulu. Setelah benih

ditebarkan, tutup dengan tanah tipis-tipis. Jika wadah semai

berupa polibag atau gelas bekas air mineral, semaikan

benih satu per satu.

Letakkan persemaian di tempat yang terlindung dari

guyuran air hujan dan sinar matahari langsung. Jaga agar

persemaian tidak sampai kekeringan. Untuk itu, lakukan

penyiraman rutin 1-2 kali sehari, tergantung keadaan

cuaca.

Page 17: bukuQ

Benih akan tumbuh setelah 3-6 hari sejak ditanam. Selama

pertumbuhan, persemaian harus tetap dijaga

kelembapannya. Setelah bibit berumur sekitar 3 minggu

atau berdaun 3-4 helai, dapat dipindahkan ke wadah yang

lebih besar untuk penyapihan. Wadah yang digunakan bisa

berupa polibag kecil, gelas bekas air mineral, pot kecil atau

wadah lain yang serupa. Setelah sekitar 2 minggu dalam

penyapihan, atau berdaun 5-6 helai, bibit siap

dipindahtanamkan ke pot penanaman permanen.

Menanam

Sebelum menanam bibit cabai rawit, siapkan pot dan media

tanam terlebih dahulu. Lalu, isikan media tanam ke dalam pot.

Selanjutnya siapkan bibit cabai rawit yang akan ditanam.

Pemindahan bibit dari persemaian ke pot permanen

sebaiknya dilakukan pada sore hari. Keluarkan bibit cabai

beserta media semainya dari wadah semai atau polibag. Untuk

memudahkan pelepasan bibit dari polibag, siram media semai

terlebih dahulu dan tunggu hingga airnya meresap.

Masukkan bibit beserta media tanamnya tepat di cekungan

yang terdapat pada media tanam dalam pot permanen.

Tambahkan tanah pada bagian yang masih bercelah sambil

ratakan bagian atasnya. Sedikit padatkan media tanamnya

sehingga bibit cukup kokoh posisinya. Setelah penanaman,

siram bibit dengan air hingga tanahnya terbasahi merata. Bibit

yang baru dipindah tanam ini seyogyanya diletakkan di tempat

yang teduh.

Merawat Tanaman Cabai

Pemeliharaan tanaman cabai rawit dalam pot meliputi

penyiraman, pemupukan, pemasangan ajir, perempelan dan

penyiangan.

Page 18: bukuQ

Menyiram

Tanaman cabai rawit sangat memerlukan air dalam masa

pertumbuhan dan produksi. Oleh karena itu, lahan tanaman

perlu dijaga jangan sampai kekeringan. Jadi, sebaiknya

tanaman disiram 1-2 kali sehari, pagi sebelum pukul 09.00

dan sore sesudah jam 15.00. Penyiraman bisa dilakukan

dengan gembor atau disemprot dengan slang plastik jika

menggunakan fasilitas pompa listrik. Siramkan air sampai

media tanaman kuyup dan basah merata.