Upload
others
View
7
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Laporan Kegiatan Sub Direktorat Kawasan Strategis Bulan Januari
Bulan Januari
Laporan Kegiatan Sub Direktorat Kawasan Strategis Bulan Januari
Outline Kegiatan Bulan Januari
KEGIATAN KSN
14 Januari Rapat Persiapan Harmonisasi Ranperpres RZ KSN Gerbangkertosusila
16 Januari Rapat Harmonisasi RZ KSN Gerbangkertosusila
18 Januari Rapat Penyelesaian Dokumen Final RZ KSN/KSNT Tahun 2018
22 Januari Rapat Tim Kecil RTR KSN Komodo
29 Januari Rapat Pertemuan Sinkronisasi Batas Perencanaan dan Ruang Lingkup dalam RZ KSN
KEGIATAN KSNT 2 Januari Rapat Evaluasi Dokumen Final RZ KSNT Tahun 2018
8 Januari Rapat Pembahasan Internal KKP tentang RZ KSNT Sebatik dan RZ KSNT Rupat, Rangsang, Bengkalis, Batumandi
10 Januari Rapat Pembahasan Antar Kementerian tentang RZ KSNT Pulau Asutubun, Selaru, Batarkusu, dan RZ KSNT Pulau Berhala
14 Januari Rapat Persiapan Harmonisasi Ranperpres RZ KSN Gerbangkertosusila
16 Januari Rapat Penyamaan Format Ranpermen RZ KSNT PPKT
18 Januari Rapat Penyelesaian Dokumen Final RZ KSN/KSNT Tahun 2018
KEGIATAN SKPT MOA 9 Januari Rapat Progres SKPT Tahun 2018 dan Rencana Kerja Tahun 2019
15 Januari Rapat Pembahasan Tim Teknis SKPT Moa
17 Januari Rapat Pembahasan Dokumen Pra Pengadaan Jasa Konsultan Perencana Pembangunan Sentra Kelautan dan Perikanan (SKPT) Moa
23 Januari Rapat Koordinasi SKPT dengan JICA
RAPAT LAIN 3 Januari Rapat Rencana Kegiatan Subdit KS Tahun 2019
9 Januari Pertemuan Konfirmasi tentang KEK Tanjung Api-Api
9 Januari Rapat tentang Pengadaan Barang dan Jasa
9 Januari Rapat Progres SKPT Tahun 2018 dan Rencana Kerja Tahun 2019
17 Januari Rapat Perencanaan Ruang dan Pertahanan
17 Januari Rapat Kerjasama antara KKP dan BPN
23 Januari Rapat Penyamaan Kodifikasi Perencanaan Ruang Laut
24 Januari Workshop “Indonesia Aquaculture Futures 2018-2030
28 Januari Rapat Penyusunan Pengendalian dengan Pendekatan Manajemen Resiko (MR)
29 Januari Rapat Koordinasi Percepatan Pengembangan Bandara I Gusti Ngurah Rai
30 Januari Rapat Penyiapan Kertas Posisi dalam Penyusunan RUU tentang Pertanahan
30 Januari Rapat Pertemuan Finalisasi RPJMN Sektor Kelautan dan Perikanan 2020-2024
31 Januari Rapat Pembahasan RUU tentang Perikanan
Laporan Kegiatan Sub Direktorat Kawasan Strategis Bulan Januari
1. Rapat Evaluasi Dokumen Final RZ KSNT Tahun 2018
Waktu Pelaksanaan Rapat dilaksanakan pada tanggal 2 Januari 2019 di RR Lantai 9. Dipimpin oleh Kasi KSNT, dihadiri oleh Kasi KSN dan Internal Subdit KS. Tujuan
Mengevaluasi hasil Dokumen Final RZ KSNT Tahun 2018
Sasaran
Terevaluasinya Dokumen Final RZ KSNT Tahun 2018
Hasil Kegiatan
Beberapa penanggung jawab Laporan Dokumen Final diantaraya adalah: RZ KSNT Raya-Rusa : Andika -Nurul, RZ KSNT Sebatik dan Karang Unarang : Sanca-Ummu, RZ KSNT Berhala : Sanca – Ummu, RZ KSNT Toli-Toli : Mas Arief – Bayu, RZ KSNT Selaru : Sukma- Denisa, RZ KSNT Klaster Rangsang : Nurul – Holil, RZ KSNT Manggudu Batek : Bulan – Andika-Denisa, RZ KSNT BBK : Denisa-Sukma-Nurul
Narasi dan Peta lainnya (ekosistem, pemanfaatan ruang, wilayah perencanaan, penggunaan lahan, bathimetri, sarpras, sesuai data) dikerjakan sesuai PJ nya
Narasi dan Peta Tematik Oseanografi (Arus, Gelombang, Pasut, Klorofil, Suhu, Substrat, DPI) akan disusun oleh Ummu dan Andika
Semua Ranpermen akan dibawah tanggung jawab Bayu
Dokumentasi
Laporan Kegiatan Sub Direktorat Kawasan Strategis Bulan Januari
2. Rapat Rencana Kegiatan Subdit KS Tahun 2019
Waktu Pelaksanaan Rapat dilaksanakan pada tanggal 3 Januari 2019 di RR. Rustami Djajadiredja, BPPAT Sempur. Dipimpin oleh Kasi KSN, dihadiri oleh Kasi KSNT dan Internal Subdit KS. Tujuan
Menyusun Rencana Kegiatan Subdit KS di Tahun 2019
Sasaran
Tersusunnya Rencana Kegiatan Subdit KS di Tahun 2019
Hasil Kegiatan
RZ KSN yang rencana disusun pada Tahun 2019, diantaranya: KSN Sabang – Aceh : Dewi, Holil, KSN Pacangsanak : Rifka, Sanca, KSN Sasamba : Denisa, Andika, KSN Batulicin : Nurul, Sukma, KSN Raja Ampat : Bulan, Nurul, Ummu
RZ KSN yang rencana disusun pada Tahun 2019, diantaranya: KSNT Kluster Aceh :
Dewi, Ummu, KSNT Kluster Sangihe: Rifka, Sanca, KSNT Papua Barat: Deenisa,
Sukma, KSNT Pulau Rote –Pulau Ndana : Bulan, Holil, KSNT Kluster Mentawai : Giri,
Newbie, KSNT Kluster Bengkulu : Nurul, Andika
Rencana Tindaklanjut SKPT Moa:
1. Penyiapan Dukungan Alat dan Operasionalisasi SKPT Moa
2. Operasional Pengadaan Barang dan Jasa
3. Pembentukan dan penguatan kelembagaan
4. Pengadaan Bantuan Pengelolaan SKPT
Dokumentasi
Laporan Kegiatan Sub Direktorat Kawasan Strategis Bulan Januari
3. Rapat Pembahasan Internal KKP tentang RZ KSNT Sebatik dan RZ KSNT Rupat,
Rangsang, Bengkalis, Batumandi
Waktu Pelaksanaan Rapat dilaksanakan pada tanggal 8 Januari 2019 di Gd Mina Bahari IV Lt 15. Dipimpin oleh Plt Kabag Perundang-undangan II, dihadiri oleh Perwakilan dari DJPB, DJPT, Kasi KSN, Kasi KSNT dan Internal Subdit KS. Tujuan
Menjaring saran dan masukan dari internal KKP (Lintas eselon 1) terhadap perencanaan
zonasi KSNT Seebatik dan Karang Unarang, dan KSNT Rupat, Rangsang, Bengkalis,
Batumandi
Sasaran
Terjaringnya saran dan masukan dari internal KKP (Lintas eselon 1) terhadap perencanaan
zonasi KSNT Sebatik dan Karang Unarang, dan KSNT Rupat, Rangsang, Bengkalis,
Batumandi
Hasil Kegiatan
Masukan untuk RZ KSNT Pulau Sebatik dan Karang Unarang, diantaranya:
1. Perlu segera diselesaikan perbaikan RZ KSNT Pulau Sebatik dan Karang Unarang
2. Beberapa point masukan, tanggapan dan perbaikan :
a) Tahapan dalam pelaksanaan kegiatan disesuaikan dengan tahapan RPJMN
sehingga menjadi 2019 – 2038
Tahap pertama 2019
Tahap kedua 2020 – 2024
Tahap ketiga 2025 - 2029
Tahap keempat 2030 - 2034
Tahap kelima 2035 – 2038
b) Pasal 28
Ayat (1) jangka waktu 20 tahun yang terbagi ke dalam 5 tahapan sesuai jangwa
waktu RPJMN
c) Pasal 24-27 Institusi Pelaksana berubah menjadi Pelaksana Program
d) Pasal 27 – masyarakat dihilangkan
e) Pengertian Masyarakat mengacu pada UU No 1 tidak mengacu pada UU no 27
sehingga masyarakat lokal, masyarakat adat semua dihilangkan menjadi
masyarakat
f) Diusulkan KPU-MG menjadi KK karena telah ada usulan pencadangan kawasan
konservasi oleh Bupati. Peraturan pemanfaatan Ruang disesuaikan dengan
adanya perubahan Zona dari KPU-MG menjadi KK (Pasal 9)
g) Agar di cek ke dalam nomenklatur tentang wisata wisata pantai menjadi wisata
bahari)
h) Sesuai dengan Permen 23 tahun 2016 Zona Jasa/Perdagangan diseragamkan
menjadi Zona JP
i) Konsistensi dan keterkaitan antara Tujuan, Strategi dan Kebijakan
j) Lokasi diubah Kawasan Gerbangkertosusilo menjadi KSNT Sebatik dan Karang
Unarang
k) Pada Batang tubuh agar dilengkapi dengan struktur ruang laut untuk menunjukkan
hubungan keterkaitan antar kawasan
Laporan Kegiatan Sub Direktorat Kawasan Strategis Bulan Januari
l) Peraturan pemanfaatan ruang laut minimal memuat
a. Kegiatan yang diperbolehkan
b. Kegiatan yang diperbolehkan dengan syarat
c. Kegiatan yang tidak diperbolehkan
Poin diluar a, b, c dilebur ke dalam a,b dan c
m) Perlu dilakukan perbaikan terhadap indikasi program dan institusi pelaksana
Penertiban kegiatan dan kawasan budidaya merupakan ranah Pemda,
karena Pusat sifatnya hanya kebijakan. Sehingga institusi pelaksananya
diubah menjadi Pemda.
No 4 Indikasi Program menjadi zona budidaya diubah menjadi Program
pembudidaya ikan
Perlu ditambahkan indikasi program yang merupakan pencerminan Zona
Fasilitas Umum, Zona Permukiman dan Zona Konservasi
n) Perbaikan drafting dan penulisan Ranpermen
Konsistensi penulisan (yang benar Alur bukan Jalur)
Perhatikan penulisan huruf besar dan kecil serta Typo
Format agar diseragamkan dengan Ranpermen yang sudah disyahkan
Judul agar dilengkapi dengan tahun 2019 – 2038
Penulisan aktivitas yang benar adalah aktivitas bukan aktifitas
o) Perbaikan Peta :
Alur Pelayaran diperbaiki
Alur Pelayaran Perikanan (dihapus)
Alur Industri dan Tambang (dihapus)
Alur Pelayaran Khusus (dihapus)
Legenda pada Alur dilengkapi kode
Alur Pelayaran – AL
Alur Pelayaran Nasional – A.L.1
Alur Pelayaran Regional – A.L.2
Alur Pelayaran Lokal – A.L.3
Alur Pipa Bawah Laut – A.P
Alur Kabel Bawah Laut – A.K
Alur Biota – A.B
Alur Biota Penyu – A.B.p
Pipa Kabel Bawah Laut menjadi Pipa Bawah Laut
KPU-MG diubah menjadi KK
3. Eselon I KKP diharapkan memberikan masukan secara tertulis maksimal 1 (satu)
minggu setelah pertemuan ini, melalui e-mail [email protected], atau
Masukan untuk RZ KSNT Pulau Batumandi, Pulau Rupat, Pulau Bengkalis dan Pulau
Rangsang, diantaranya:
1. Perlu segera diselesaikan perbaikan RZ KSNT Pulau Batumandi, Pulau Rupat, Pulau
Bengkalis dan Pulau Rangsang
2. Beberapa point masukan, tanggapan dan perbaikan :
1. Tahapan dalam pelaksanaan kegiatan disesuaikan dengan tahapan RPJMN
sehingga menjadi 2019 – 2038
Tahap pertama 2019
Laporan Kegiatan Sub Direktorat Kawasan Strategis Bulan Januari
Tahap kedua 2020 – 2024
Tahap ketiga 2025 - 2029
Tahap keempat 2030 - 2034
Tahap kelima 2035 – 2038
2. Strategi Pasal 8 ayat (1) huruf
Pada Strategi tidak perlu dituliskan/disebutkan nama lokasi pulau
3. Pasal 11
Lokasi dari Pulau Batumandi, Pulau Rupat, Pulau Bengkalis dan Pulau Rangsang
diubah menjadi Pulau Batumandi
4. Pasal 28
Ayat (1) jangka waktu 20 tahun yang terbagi ke dalam 5 tahapan sesuai jangwa
waktu RPJMN
5. Pasal 24-27 Institusi Pelaksana berubah menjadi Pelaksana Program
6. Pasal 27 – masyarakat dihilangkan
7. Pengertian Masyarakat mengacu pada UU No 1 tidak mengacu pada UU no 27
sehingga masyarakat lokal, masyarakat adat semua dihilangkan menjadi
masyarakat
8. Konsistensi dan keterkaitan antara Tujuan, Strategi dan Kebijakan
9. Reformulasi dan perbaikan Kebijakan (menggunakan kalimat aktif seperti
penempatan)
10. Pada Batang tubuh agar dilengkapi dengan struktur ruang laut untuk menunjukkan
hubungan keterkaitan antar kawasan
11. Peraturan pemanfaatan ruang laut minimal memuat
d. Kegiatan yang diperbolehkan
e. Kegiatan yang diperbolehkan dengan syarat
f. Kegiatan yang tidak diperbolehkan
Poin diluar a, b, c dilebur ke dalam a,b dan c
12. Perlu dilakukan perbaikan terhadap indikasi program dan institusi pelaksana
Sistem Jaringan Pergerakan Laut diubah menjadi Sistem Jaringan
Transportasi Laut
Format tabel indikasi program diperbaiki
Sistem jaringan telekomunikasi diperbaiki
Sistem jaringan ketenagalistrikan dihapus
Ditambahkan alur pelayaran tetap dan tidak tetap sesuai dengan Pasal 10
ayat (3) huruf c (masuk ke alur laut)
Perbaikan perwujudan pola ruang daratan
Perbaikan indikasi pada zona perikanan tangkap (semua Pulau)
Perbaikan indikasi pada zona perikanan budidaya (Pulau Rupat dan Pulau
Bengkalis)
Perbaikan indikasi pada zona pariwisata (Pulau Rupat dan Pulau Bengkalis)
Ditambahkan indikasi pada zona pertahanan keamanan (Pulau Rupat, Pulau
Bengkalis dan Pulau Rangsang)
Perbaikan indikasi pada zona pelabuhan (Pulau Rupat, Pulau Bengkalis dan
Pulau Rangsang)
13. Pasal 28 Alur – perbaikan mengikuti RZ KSNT Sebatik dan Karang unarang
14. Pasal 30 – Diperbaiki dengan ditulis satu dibanding .....
15. Perbaikan drafting dan penulisan Ranpermen
Laporan Kegiatan Sub Direktorat Kawasan Strategis Bulan Januari
Konsistensi penulisan (yang benar Alur bukan Jalur)
Perhatikan penulisan huruf besar dan kecil serta Typo
Format agar diseragamkan dengan Ranpermen yang sudah disyahkan
Judul agar dilengkapi dengan tahun 2019 – 2038
Penulisan aktivitas yang benar adalah aktivitas bukan aktifitas
Perbaikan editorial
16. Perbaikan Peta :
Peta Struktur Ruang Pulau Batumandi
Ditambahkan BTS
Judul Lampiran 1 menjadi Peta Rencana Struktur Ruang
Kodifikasi diseragamkan menjadi
KPU-PL-DLK
KPU-PL-WKO
KKP-BD-BL (Peta D1 hal 7) diubah menjadi KPU-PB
KKP-PT (Peta A1, B1 hal 2) diubah menjadi KPU-PT
KKP-WP3K (Peta D2 hal 8) diubah menjadi KPU-PW
KKP-PK (peta D2 hal 8) diubah menjadi KPU-PK
KPU-PK (peta G3 hal 20) diubah menjadi KPU-PK
Kawasan konservasi daerah agar disebutkan notasi (kodenya)
Alur Pelayaran diperbaiki
Alur Pelayaran Perikanan (dihapus)
Alur Industri dan Tambang (dihapus)
Alur Pelayaran Khusus (dihapus)
Legenda pada Alur dilengkapi kode
Alur Pelayaran – AL
Alur Pelayaran Nasional – A.L.1
Alur Pelayaran Regional – A.L.2
Alur Pelayaran Lokal – A.L.3
Alur Pipa Bawah Laut – A.P
Alur Kabel Bawah Laut – A.K
Alur Biota – A.B
Alur Biota Penyu – A.B.p
Pipa Kabel Bawah Laut menjadi Pipa Bawah Laut
KPU-MG diubah menjadi KK
Dokumentasi
Laporan Kegiatan Sub Direktorat Kawasan Strategis Bulan Januari
4. Pertemuan Konfirmasi tentang KEK Tanjung Api-Api
Waktu Pelaksanaan Dilaksanakan pada tanggal 9 Januari 2019 di Gedung Dewan KEK. Dihadiri oleh Kepala Sekretariat Dewan KEK, Kepala Bidang KEK, dan internal Subdti KS. Tujuan
Melakukan konfirmasi tentang perencanaan dalam masterplan KEK Tanjung Api-Api
Sasaran
Terkonfirmasinya perencanaan dalam masterplan KEK Tanjung Api-Api
Hasil Kegiatan
Penetapan KEK Tanjung Api-Api (TAA) berdasarkan PP no 51 tahun 2014
Lokasi: kec. Banyuasin II, Kab. Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan
Luas lahan pengembangan 2.030 ha dan tidak menggunakan ruang perairan karena
konsep alur distribusi logistik menggunakan Pelabuhan Umum TJ. Api-Api yang sudah
ada
Pengusul = Gub. Sumsel
Badan usaha pengelola= PT. Sriwijaya Mandiri Sumsel (SMS)
kegiatan utama: sektor industri ban, minyak sawit dan petrokimia. Kegiatan
penunjang:logistik
Target operasi 1 Juli 2018, setelah diperpanjang 1 tahun.
Hasil dari evaluasi tahun 2018: KEK TAA baru masuk tahap prakonstruksi/pematangan
lahan seluas 67 Ha (3,3%). Lahan sisanya belum dilakukan proses pembebasan lahan
Terdapat usulan baru dari Gubernur Sumsel mengenai lokasi Baru KEK TAA. Usulan
baru disampaikan secara lisan dan selanjutnya akan disampaikan melalui usulan resmi
Usulan Lokasi baru terdiri dari ruang darat dan ruang laut (rencana reklamasi)
Usulan baru di Ruang darat berada di kawasan Otorita Patria Sriwijaya seluas 2.170 Ha
yang berjarak sekitar 12 km dari lokasi lama (sesuai PP 51/2014). . Rencana Bisinis:
Industri galangan kapal dan tangki kapal
Usulan baru di Ruang laut berada Kawasan Tanjung Carat, seluas 2.202 ha untuk
rencana reklamasi. Lokasi ini merupakan bagian dari DLKr Pelabuhan Umum TJ. Api-
Api. Rencana Bisinis: Industri kilang minyak, aneka industri dan logistik
Usulan lahan reklamasi Kawasan Tanjung Carat telah diakomodir dalam draft Revisi
RTRW Kab. Banyuasin. Status Revisi RTRW Banyuasin dalam tahap verifikasi dengan
BIG. Target penetapan RTRW adalah Maret 2019
Kawasan Otorita Patria Sriwijaya sebelumnya telah memiliki masterplan kawasan.
Namun ada perbedaan dalam jumlah dan luas ruang yang akan reklamasi
Dalam RIPN sudah termuat rencana reklamasi Kawasan Tanjung Carat untuk
operasional Pelabuhan TJ. Api-Api. Namun ada perbedaan bentuk dan luas ruang yang
akan reklamasi
Pertimbangan Pemrov dalam pengusulan lokasi baru KEK TAA:
a. Sudah ada penguasaan lahan di kawasan Otorita Patria Sriwijaya (oleh 3
perusahaan) sehingga lebih mudah dalam proses pembangunan. Sedangkan di
lahan lama belum ada pembebasan lahan dari masyarakat
b. Pengembangan KEK TAA di calon lahan reklamasi di Tanjung Carat memiliki
peluang untuk pengembangan Pelabuhan Umum untuk Sumsel. Karena
pelabuhan Tj. Api-Api saat ini belum berkembang. Hanya ada pelabuhan feri dan
Laporan Kegiatan Sub Direktorat Kawasan Strategis Bulan Januari
umum dengan intensitas kegiatan yang kecil karena berada menjorok kedalam
muara sungai yang mengalami pendangkalan (kedalaman hanya 4 m)
c. Pengembangan Kawasan Industri di KEK memerlukan dukungan fasilitas
pelabuhan yang cukup besar. Pelabuhan Tj. Api-Api saat ini belum dinilai belum
dapat mewadahi kebutuhan pengangkutan KEK TAA
Dewan Nasional (Denas) KEK belum dapat mengevaluasi dan menetapkan pengganti
PP KEK TAA usulan terbaru sampai ada pengusulan secara resmi dari pemprov / badan
usaha
Denas KEK belum dapat membagi lokasi spesifik (koordinat) dari lokasi baru Tanjung
Carat dan rencana detail penggunaan calon lahan reklamasi tersebut karena belum ada
dokumen pengusulan resmi
Dokumentasi
Laporan Kegiatan Sub Direktorat Kawasan Strategis Bulan Januari
5. Rapat tentang Pengadaan Barang dan Jasa
Waktu Pelaksanaan Rapat dilaksanakan pada tanggal 9 Januari 2019 di RR Lantai 8 Dit. P4K, dihadiri oleh Itjen KKP, perwakilan SKPT Moa, dan perwakilan SKPT Talaud. Tujuan
Membahas persiapan kegiatan Pengadan Barang dan jasa SKPT
Sasaran
Tersusunnya poin-poin persiapan kegiatan Pengadan Barang dan jasa SKPT
Hasil Kegiatan
Agar segera dilakukan pengisian SIRUP meskipun akan dilakukan revisi kegiatan
Dokumen terkait kelengkapan lelang agar segera diselesaikan dan diupload ke
website (SIRUP).
Perubahan terhadap SIRUP dapat dilakukan karena sifatnya dinamis.
Dokumen lelang (KAK, RAB, Spek, HPS) agar segera disiapkan
Untuk hibah ODA JICA akan direview oleh Tim lain
Dokumentasi
Laporan Kegiatan Sub Direktorat Kawasan Strategis Bulan Januari
6. Rapat Progres SKPT Tahun 2018 dan Rencana Kerja Tahun 2019
Waktu Pelaksanaan Dilaksanakan pada tanggal 9 Januari 2019 di RR Biro Perencanaan, dihadiri oleh perwakilan dari PIC 4 SKPT lingkup Ditjen PRL yaitu SKPT Morotai, SKPT Talaud, SKPT Moa, dan SKPT Mentawai, dan perwakilan dari Biro Perencanaan. Tujuan
Mengevaluasi kegiatan SKPT yang telah dilaksanakan pada Tahun 2018 serta untuk
melakukan koordinasi pelaksanaan kegiatan SKPT di tahun 2019
Sasaran
Terevaluasinya kemandiirian SKPT pada Tahun 2018 serta target kemandirian SKPT di tahun
2019
Hasil Kegiatan
Hasil rapat terkait pelaksanaan kegiatan di SKPT Moa antara lain:
Pada tahun 2018 telah disusun Masterplan dan Bussiness Plan pembangunan SKPT
Moa
Status pengelolaan SKPT Moa pada tahun 2018 berada pada kategori pra-mandiri II
(persiapan)
Pada tahun 2019 akan direncanakan pelaksanaan penyusunan DED Pembangunan
SKPT Moa yang akan didanai oleh Hibah ODA Jepang. Saat ini telah dilakukan
penyusunan Draft dokumen tender TC perencanaan DED SKPT Moa yang selanjutnya
akan dilakukan prose tender oleh Biro Umum PBJ
Pada tahun 2019 juga akan dilakukan kegiatan penunjang SKPT Moa melalui
pendanaan dari APBN antara lain untuk kegiatan operasional SKPT Moa,
pendampingan pengadaan Barang dan jasa, pembentukan dan penguatan
kelembagaan, serta bantuan pengelolaan SKPT
Dokumentasi
Laporan Kegiatan Sub Direktorat Kawasan Strategis Bulan Januari
7. Rapat Pembahasan Antar Kementerian tentang RZ KSNT Pulau Asutubun, Selaru,
Batarkusu, dan RZ KSNT Pulau Berhala
Waktu Pelaksanaan Dilaksanakan tanggal 10 Januari 2019 di Ruang Rapat Nila, Gedung Mina Bahari IV Lantai 15, dipimpin oleh Direktur PRL dan dihadiri oleh Kepala BHO Setjen KKP, Sekretaris Deputi Bidang Koordinasi Pertahanan Negara, Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Asisten Deputi Penataan Ruang Kawasan Perbatasan, Badan Nasional Pengelolaan Perbatasan, Direktorat Kelautan dan Perikanan, BAPPENAS, Deputi Bidang Koordinasi Sumberdaya Alam dan Jasa, Kementerian Koodinator Bidang Kemaritiman, Deputi Bidang Pengelolaan Batas Negara Wilayah Negara, Badan Nasional Pengelolaan Perbatasan, Deputi Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata, Kementerian Pariwisata, Deputi Bidang Kamaritiman, Sekretariat Kabinet, Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral, Direktorat Lalu Lintas, Kementerian Perhubungan, dan Direktorat Perencanaan Tata Ruang, Kementerian ATR/BPN. Tujuan
Menjaring saran dan masukan dari masing-masing K/L terhadap RZ KSNT Pulau Asutubun,
Selaru, Batarkusu, dan RZ KSNT Pulau Berhala
Sasaran
Terjaringnya saran dan masukan dari masing-masing K/L terhadap RZ KSNT Pulau
Asutubun, Selaru, Batarkusu, dan RZ KSNT Pulau Berhala
Hasil Kegiatan
sebaiknya perencanaan RZ KSNT diintegrasikan dengan perencanaan pertahanan dan keamanan satuan TNI
belum ada pengaturan pembatasan jumlah wisatawan di Pulau Selaru, Pulau Asutubun, dan Pulau Berhala
perlu disinkronkan lebih lanjut kesalahan penulisan dan inkonsistensi dalam batang tubuh Ranpermen
perlu disinkronkan indikasi program penyusunan RZ KSNT dengan Peratuturan Presiden tentang RTR di Kawasan Perbatasan
akan di pastikan kembali terkait overlapping pengaturan antara RDTR dan RZ KSNT
ditambahkan dalam indikasi program RZ KSNT Pulau Asutubun, Pulau Selaru, dan Pulau Batarkusu, diantaranya: a. penyelarasan sinkronisasi dengan Perda RTRW MTB dan Perda RDTR Pulau
Selaru b. penambahan amenitas penunjang wisata c. Masterplan pembangunan
masukan terkait lainnya untuk penyusunan RZ KSNT Pulau Asutubun, Pulau Selaru, dan Pulau Batarkusu diantaranya: a. poin-poin “Mengingat” dalam draft Ranpermen perlu disinkronkan b. akan dikoordinasikan lebih lanjut dengan Direktorat Infrastruktur mengenai pipa
bawah laut disebelah tenggara Pulau Selaru dan Blok Abadi Masela, beserta landing point di Pulau Yamdena
c. Pasal 4 mengenai “alat operasionalisasi terhadap RZWP3K” dihapus d. Semua pola ruang darat digambar e. Pasal 34 ayat 3 huruf a angka 3 dengan ayat selanjutnya dicek kembali
ditambahkan dalam indikasi program RZ KSNT Pulau Berhala, diantaranya: a. dukungan untuk sarana dan prasarana pertahanan dan keamanan b. pembanguanan simbol dan revitalisasi Titik Referensi dan Titik Dasar Negara c. penambahan amenitas penunjang wisata
Laporan Kegiatan Sub Direktorat Kawasan Strategis Bulan Januari
d. sinkronisasi jumlah pengunjung wisata e. jaringan pengelolaan sampah dan drainase f. Masterplan pembangunan
masukan terkait lainnya untuk penyusunan RZ KSNT Pulau Berhala diantaranya: a. Perlu disusun mengenai peta evakuasi sekaligus mekanisme mitigasi bencana b. Pasal 53 perlu ditambahan kalimat “akomodasi wisata dengan konstruksi yang
bercirikan arsitektur nusantara/lokal” c. Wisata minat khusus pada indikasi program perlu disebutkan/diperjelas d. Dalam pengaturan pemanfaatan ruang Zona B.L.w di tambahkan pembatasan
jumlah wisatawan maksimum dan pengembangan ekowisata e. perlu dikonfirmasi mengenai potensi migas di sekitar Pulau Berhala f. ditambahkan dalam batang tubuh mengenai ketentuan peralihan untuk RTRW
Kab. Serdang Bedagai
Dokumentasi
Laporan Kegiatan Sub Direktorat Kawasan Strategis Bulan Januari
8. Rapat Persiapan Harmonisasi Ranperpres RZ KSN Gerbangkertosusila
Waktu Pelaksanaan
Dilaksanakan pada tanggal 14 Januari 2019 di RR Direktorat PRL, Gd Mina Bahari III. Dihadiri
oleh Kasi KSN, perwakilan dari Sesditjen PRL, dan internal Subdit KS.
Tujuan
Menyusun bahan untuk harmonisasi Ranperpres RZ KSN Gerbangkertosusila
Sasaran
Tersusunnya bahan untuk harmonisasi Ranperpres RZ KSN Gerbangkertosusila
Hasil Kegiatan
Perbaikan terhadap Batas RZ KSN Kawasan Perkotaan Gerbangkertosusila
Melakukan formulasi terhadap tujuan sehingga menjadi RZ KSN Kawasan Perkotaan Gerbangkertosusila ditetapkan dengan tujuan Pulau NipaPulau Maratua dan Pulau Sambit dilakukan dengan tujuanuntuk mewujudkan kawasan perkotaan yang dinamis berbasis ekonomi kelautan, berdaya saing global yang memiliki kemampuan kinerja terpadu, tertib aman, dengan memperhatikan daya dukung lingkungan.
Perbaikan terhadap kebijakan dan strategi
Memasukkan Sentra kegiatan usaha penggaraman Kabupaten Gresik, Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Sidoarjo, dan Kota Surabaya kedalam pusat pertumbuhan kelautan dan perikanan.
Menyesuaikan Tatanan kepelabuhan menjadi
Pelabuhan utama meliputi: a. Pelabuhan Tanjung Perak di Kota Surabaya; dan b. Pelabuhan Tanjung Pakis di Kabupaten Lamongan. c. Pelabuhan pengumpul berupa Pelabuhan Gresik di Kabupaten Gresik.
Pelabuhan pengumpan regional meliputi: a. Pelabuhan Bawean di Kabupaten Gresik; b. Pelabuhan Telaga Biru di Kabupaten Bangkalan; dan c. Pelabuhan Brondong di Kabupaten Lamongan;
Melakukan perbaikan terhadap indikasi program
Tampilan Peta pola ruang dan struktur ruang disesuaikan dengan RZ Laut Jawa.
Terlampir bahan-bahan untuk persiapan rapat Harmonisasi sebagai berikut : a. Bahan presentasi RZ KSN Gerbangkertosusila. b. Draft Ranperpres RZ KSN Gerbangkertosusila c. Peta Struktur Ruang Laut d. Peta Pola Ruang Laut
Dokumentasi
Laporan Kegiatan Sub Direktorat Kawasan Strategis Bulan Januari
9. Rapat Pembahasan Tim Teknis SKPT Moa
Waktu Pelaksanaan
Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 15 Januari 2019 di Ruang Lounge PRl, dipimpin oleh
Kasubdit KS, dihadiri oleh Kasi KSN, Kasi KSNT, dan Tim Teknis SKPT Moa
Tujuan
Rapat ini bertujuan untuk melakukan koordinasi Tim Teknis SKPT Moa
Sasaran
Menyusun rencana kerja Tim Teknis SKPT Moa
Hasil Kegiatan
Struktur Tim Teknis SKPT Moa terdiri atas pengarah, penanggung jawab, ketua, dan
kelompok kerja (Pokja)
Pokja terdiri atas Pokja Sarana dan Prasarana serta Pokja penigkatan kapasitas
kelembagaan ditambah Tenaga Ahli
Anggota Pokja terdiri atas pelaksana pada Direktorat PRL ditambah dengan
perwakilan dari Kementerian PUPR, DJPT, PDSPKP, dan BRSDMKP, sementara
Tenaga Ahli berasal dari Universitas
Rencana kerja Pokja diantaranya adalah mengumpulkan data dan informasi,
menyusun dokumen teknis kegiatan, melakukan monitoring dan evaluasi serta review
pelaksanaan kegiatan
Dokumentasi
Laporan Kegiatan Sub Direktorat Kawasan Strategis Bulan Januari
10. Rapat Harmonisasi RZ KSN Gerbangkertosusila
Waktu Pelaksanaan
Dilaksanakan pada tanggal 16 Januari 2019 di R.R Lantai 5 Gedung Ditjen PP,
Kemenkumham. Rapat dipimpin oleh Direktur Harmonisasi Perundang-undangan II, dihadiri
perwakilan dari Kemenkomaritim, Kemenkoperekonomian, Kemensetneg, Setkab, Kemen.
ATR/BPN, Kemendagri, Kemenhan, Kemenhub, KKP, Kemenkumham, Mabes TNI AL,
Pushidrosal, dan BIG.
Tujuan
Harmonisasi Ranperpres RZ KSN Gerbangkertosusila
Sasaran
Terharmonisasinya Ranperpres RZ KSN Gerbangkertosusila
Hasil Kegiatan
Perlu pembahasan lebih lanjut terkait pembagian wilayah yg menjadi kewenangan
menteri dan kewenangan gubernur dlm RZ KSN. Karena menyangkut pembagian
kewenangan dan perizinan;
Pasal 58 ayat (2) tidak perlu dibunyikan karena sudah ada di RPP Perizinan, Pasal 59
kurang pas diterapkan dlm konteks ketaatan pd RZ, Pasal 62 ayat (3) terkait insentif
untuk masyarakat lokal, Pasal 68 ayat (2) terkait penyebutan masyarakat lokal;
Menghapus Pasal tentang tata cara terkait bab peninjauan kembali sudah ada
mekanismenya dlm RPP PRL;
Ketentuan lain-lain sudah terakomodir dlm ketentuan peralihan dan judul KSN perlu
dihapus dan perlu memasukan mitigasi bencana;
Ketentuan PSN jgn hanya proyek strategis nasional, melainkan program strategis
nasional saja;
Skala peta perlu didetailkan apakah skala cetak atau ketelitian;
Terkait aturan pemanfaatan ruang di alur laut. Harusnya masyarakat masuk dlm
kegiatan dgn syarat, dan Pasal 80, penggunaan kata wajib menyesuaikan diubah
menjadi dilakukan penyesuaian;
Sinkronisasi delineasi wilayah perencanaan, lokasi pelabuhan, indikasi program dgn
RTR KSN;
Tujuan RZ KSN difokuskan saja ke ruang laut dan Kaidah pemetaan memperhatian
PP Ketelitian Peta, karena masih ada legenda yg menggambarkan stasiun pdhl itu ada
di darat;
Perlu dilakukan pembersihan ranjau apabila daerah tsb ingin dilakukan pemanfaatan
ruang lainnya dan Alur pipa kabel bawah laut jika dimungkinkan dibuat satu area saja.
Dokumentasi
Laporan Kegiatan Sub Direktorat Kawasan Strategis Bulan Januari
11. Rapat Penyamaan Format Ranpermen RZ KSNT PPKT
Waktu Pelaksanaan
Rapat dilaksanakan pada tanggal 16 Januari 2019 di Ruang Publik, GMB III lantai 10,
di pimpin oleh Kasi KSNT, dan dihadiri oleh perwakilan dari BHO Setjen, BHO
Sesditjen PRL, dan internal Subdit KS.
Tujuan
Menyusun format dalam penyusunan muatan Ranpermen RZ KSNT PPKT
Sasaran
Tersusunnya format dalam penyusunan muatan Ranpermen RZ KSNT PPKT
Hasil Kegiatan
Judul Ranpermen tidak memakai nama provinsi dan tahun;
Penyingkatan nama Ranpermen diatas 3 PPKT: menjadi Gugus Pulau (Nama);
Penyebutan KSNT disebutkan hingga jenisnya (KSNT PPKT, KSNT Situs Warisan
Dunia, dan KSNT Pengendalian Lingkungan Hidup);
Dasar hukum mengingat hanya PP No. 62 Tahun 2010 dan/atau beserta Perpres dan
Permen SOTK KKP;
Penulisan pasal dalam bagian ruang lingkup RZ KSNT disesuaikan merujuk RZ KSN;
Tujuan ditulis satu saja terkait kedaulatan negara, penjabaran kebijakan dari tujuan
yaitu: pertahanan dan keamanan, kesejahteraan masyarakat, dan pelestarian
lingkungan. Strategi merupakan penjabaran dari ketiga kebijakan tersebut;
Kebijakan dan strategi menyesuaikan dengan kondisi/karakteristik PPKT;
Membuat matriks tujuan, kebijakan, strategi hingga indikasi program;
Penggunaan rencana Struktur Ruang dan rencana Pola Ruang disesuaikan dengan
karakteristik pulaunya. Apabila diatur darat dan lautnya, maka: rencana Struktur
Ruang dibagi menjadi Struktur Ruang Darat dan Struktur Ruang Laut, rencana Pola
Ruang dibagi menjadi Pola Ruang Darat dan Pola Ruang Laut.
Penamaan wilayah perairan RZ KSNT PPKT menggunakan desa atau kecamatan
menyesuaikan kartu nelayan/kusuka;
Penyamaan substansi dengan RZ KAW dan RZ KSN khususnya Bab Rencana
Pemanfaatan Ruang, Pengendalian Pemanfaatan Ruang, Pengawasan, Peran Serta
Masyarakat, Jangka Waktu dan Peninjauan Kembali (Mengikuti Format RZ KSN
Gerbangkertosusila);
Lampiran I: Struktur Ruang, Lampiran II: Pola Ruang, Lampiran III: Daftar Koordinat,
Lampiran IV: Luas Kawasan, Lampiran V: Indikasi Program;
Membuat sistematika/outline Ranpermen RZ KSNT.
Dokumentasi
Laporan Kegiatan Sub Direktorat Kawasan Strategis Bulan Januari
12. Rapat Perencanaan Ruang dan Pertahanan
Waktu Pelaksanaan
Rapat dilaksanakan pada hari Kamis, 17 Januari 2019, dan dipimpin oleh : Asdep Koordinasi
wilayah perbatasan dan Tata Ruang Pertahanan (Bapak Yazid) serta dihadiri perwakilan dari
Kemenkoperekonomian, Kemenko Kemaritiman, Direktorat Perencanaan Ruang Laut,
Setkab, Waasop Panglima TNI, Waaster Panglima TNI, Wadan Pusterad, Waaster Kasad
Waaspotmar Kasal, Waaspotdirga Kasau, Direktur Zeni TNI AD dan Kadis Faslan TNI AL.
Tujuan
Mengkoordinasikan dan mengidentifikasi di lintas kementerian terkait PP 68 Tahun 2014
tentang Penataan Wilayah Pertahanan Negara yang dimana memerlukan Rencana Wilayah
pertahanan dan Rencana Rinci Wilayah Pertahanan yang hingga saat ini belum selesai
disusun dari Kementerian Pertahanan dan Mabes TNI
Sasaran
Terkoordisikannya dan teridentifikasinya di lintas kementerian terkait PP 68 Tahun 2014
tentang Penataan Wilayah Pertahanan Negara yang dimana memerlukan Rencana Wilayah
pertahanan dan Rencana Rinci Wilayah Pertahanan yang hingga saat ini belum selesai
disusun dari Kementerian Pertahanan dan Mabes TNI
Hasil Kegiatan
Menkopolhukam mendorong tiap-tiap mantra tni (TNI AD, TNI AU.TNI AL) segera
menyelesaikan rencana rinci wilayah pertahanan sebagai turunan dari PP 68 tahun 2014
tentang penataan wilayah pertahanan Negara agar tidak menimbulkan permasalahan
dan konflik baik dengan masyarakat maupun dengan penyusunan RTRW dan RZ di 111
PPKT;
Tujuan disusunnya rencana rinci wilayah pertahanan masing-masing mantra di TNI agar
perencanaan yang disusun TNI bisa sinkron dengan rencana tata ruang lainnya yang
disusun pemerintah pusat maupun pemerintah daerah;
Apabila rencana wilayah pertahanan tsb tidak dimasukan dalam rencana tata ruang
akan menghadapi kendala dikemudian hari, seperti perijinan ataupun sengketa lahan
dengan masyarakat;
Apabila masing-masing matra TNI belum mempunyai dkoumen perencanaan sebaiknya
mengusulkan kepada pemerintah pusat/pemerintah daerah pada setiap pembahasan
tata ruang;
Rencana rinci wilayah pertahanan ini sangat penting sebagai dasar untuk pengajuan
aggaran ataupun sebagai dasar apabila dikemudian hari ada klaim laham dari pihak lain
Diharapkan RRWP masing-maing matra TNI tahun 2019 dapat selesai disusun
Dokumentasi
Laporan Kegiatan Sub Direktorat Kawasan Strategis Bulan Januari
13. Rapat Kerjasama antara KKP dan BPN
Waktu Pelaksanaan
Rapat dilaksanakan tanggal 17 Januari 2019 diruang rapat Biro Perancanaan KKP, dihadiri
oleh BRSDM, BKIPM, BHO Setjen, Ditjen PRL, DJPT, DJPB.
Tujuan
Membahas tentang rencana kerjasama KKP dan BPN
Sasaran
Tersusunnya rencana kerjasama KKP dan BPN
Hasil Kegiatan
Status pengelolaan tanah di PPN Cirebon perlu diperjelas
Status Tanah di SKPT perlu diperjelas karena ada permasalahan sehingga perlu
diperjelas statusnya.
Keadaan asset KKP di daerah perlu diperjelas
Sekjen mengharapkan ada MOU antara KKP dan BPN, agar dapat mempermudah
penyelesaian status KKP di daerah.
Ruang Lingkup kerjasama antara KKP dan BPN perlu didiskusikan
Ditjen Perikanan Budidaya pernah melakukan PKS dengan BPN mengenai
pengelolaan status tanah usaha perikanan mikro dan menengah.
Dengan adanya kerjasama KKP dan BPN dapat mempecepat proses penerbitan surat
tanah hibah di daerah.
Biro Hukum : dengan adanya rencana kerjasama ini akan mempercepat proses
pencatatan dan penerbitan surat tanah , 2) KKP banyak tawaran hibah tanah dari
Pemda. 3) 2016 Bu Menteri --sudah mencanangkan program sertifikasi pulau - pulau
kecil , 4) Beberapa kasus, terkendala koordinasi terkait sertifikasi tanah, dengan BPN,
mis di BPLPU Palembang
BKIPM : Saumlaki, ada kasus diputus atau tidaknya permohonan balik nama oleh
BPN. PErlu ada MOU dengan BPN , 2) Luwuk Banggai, ada gugatan kantor di Luwuk
Banggai sejak tahun 1999, tahun 2018 ada somasi agar tanah itu diganti. Kalo sudah
MOU KKP dan BPN maka ini akan menjadi acuan bagi BPN daerah. 3) Mentawai,
tanah sudah diberikan oleh Kemenhub kepada Pemda Mentawai dan saat ini
digunakan oleh wilker karantina ikan Mentawai. Salah satu persyaratan yang harus
dipenuhi status kepemilikan awal. 4) Palembang, kita mungkin akan terkendala
dengan alih fungsi lahan.
Permasalahan-permasalahan yang disampaikan nanti akan dijabarkan untuk
mendapatkan solusi di dalam nota kesepahaman.
Nota Kesepahaman adalah nota kesetaraan hak dan kewajiban dari kedua institusi
yang akan melakukan kesepakatan.
Ditjen PRL : 1) level kerjasama apakah hanya BPN atau ikut juga ATR ? 2)
Permasalahan di wilayah pesisir di garis pantai ini ada tanah yang hilang berubah
menjadi air dan demikian juga sebaliknya, 3) Pulau-pulau kecil terluar, dibawah 100
Km2 , Ditjen PRL akan menyusun tata ruangnya, hal ini perlu ditekankan dalam nota
kesepahamannya. 4) Aset2x KKP yang sifatnya penting di wilayah perencanaan
ruang, posisi perlu diperjelas, penguatan status asset-aset di daerah, 5) Perlu
kerjasama penataan ruang laut dan rencana zonasi , 6) Perpres Badan Pantai,
penetapanya perlu dikerjasamakan dengan ATR/BPN, 7) Peningkatan kapasitas
ruang dan laut, 8) Di Ditjen PRL ada kegiatan sertifikasi tanah pulau2x kecil terluar,
Laporan Kegiatan Sub Direktorat Kawasan Strategis Bulan Januari
ada 111 pulau PPKT, 9) Amanah UU 1 tahun 2011, terkait perizinan pulua2x kecil dan
dasar lautnya perlu disinkronkan dengan ATR/BPN 10) Izin sinkronisasi masyarakat
adat di pulau-pulau kecil terluar.
Program Roren : 1) Status lahan, di SKPT majaiko ada beberapa lahan memiliki status
kepemilikan ganda, demikian juga terjadi di Sarmi, Mimika, 2) Pengalihan lahan antara
kabupaten dan propinsi, suka menjadi masalah. 3) Sertifikasi Pulau, dari 111 pulau itu
targetnya 37 pulau per tahun, BPN hanya mau mensertifikasi pulau yang tanahnya
kelihatan, sementara tanah yang tergerus oleh air BPN tidak akan mau mensertifikasi.
BKIPM : 1) Pembaliknamaan dari hak pakai menjadi hak milik, untuk pemerintah
biayanya 0 %. 2) Perlu juga dipikirkan honorarium tim BPN yang masuk dalam tim
pembaliknamaan tanah KKP. 3) Perlu sharing dengan DJKN
Biro HUkum : usulan ruang lingkup 1) akan dilihat kebutuhan KKP mis : sertifikatan
Tanah, 2) KKP melengkapi dokumen dan data yang diperlukan dalam pensertifikitan
tanah, 3) BPN kerjasama dengan pengukuran tanah,
Usulan Ruang lingkup
a. Sertifikasi Lahan / Tanah
b. Alih Fungsi Lahan
c. Tata Ruang / Perencanaan Ruang Laut
d. Perizinan lokasi di WP3K
e. Koordinasi Penganan Perkara Pertanahan
f. Pengecekan / ploting status tanah
Dokumentasi
Laporan Kegiatan Sub Direktorat Kawasan Strategis Bulan Januari
14. Rapat Penyelesaian Dokumen Final RZ KSN/KSNT Tahun 2018
Waktu Pelaksanaan
Rapat dilaksanakan pada tanggal 18 Januari 2019 di RR Direktorat PRL, dipimpin oleh
Kasubdit KS, dihadiri oleh Kasi KSN, Kasi KSNT, dan Staf Subdit KS.
Tujuan
Mengevaluasi dan menyelesaikan Dokumen Final RZ KSN/KSNT Tahun 2018
Sasaran
Terevaluasinya dan mterselesaikannya Dokumen Final RZ KSN/KSNT Tahun 2018
Hasil Kegiatan
Semua Dokumen Final penyusunan RZ KSN/RZ KSNT Tahun 2018 telah selesai
disusun
Dokumen Final akan dimasukkan dalam proses percetakan pada tanggal 18-20
Januari 2019
Dokumen Final yang telah tersusun harus dilengkapi dengan album peta (Peta-peta
tematik dan Peta Perencanaan)
Dokumentasi
Laporan Kegiatan Sub Direktorat Kawasan Strategis Bulan Januari
15. Rapat Pembahasan Dokumen Pra Pengadaan Jasa Konsultan Perencana
Pembangunan Sentra Kelautan dan Perikanan (SKPT) Moa
Waktu Pelaksanaan
Rapat dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 17 Januari 2019 di Ruang Rapat Bawal, Gedung
Mina Bahari I Lt. 2. Rapat dipimpin oleh Kepala Bagian Layanan Pengadaan,Biro Umum dan
Pengadaan Barang/Jasa dan dihadiri oleh Perwakilan dari Bagian Perencanaan, Baguan
Umum dan PBJ serta Direktorat Perencanaan Ruang Laut.
Tujuan
Membahas Dokumen Pra Pengadaan Jasa Konsultan Perencana Pembangunan SKPT Moa
yang telah diserahkan oleh Sisditjen PRL kepada Biro Umum dan PBJ
Sasaran
Terevaluasinya Dokumen Pra Pengadaan Jasa Konsultan Perencana Pembangunan SKPT
Moa yang telah diserahkan oleh Sisditjen PRL kepada Biro Umum dan PBJ
Hasil Kegiatan
Masukan untuk Kerangka Acuan Kerja (KAK)
1) Klausul terkait “Bangunan Hijau” dihilangkan karena tidak merupakan output dari
pekerjaan pembangunan SKPT Moa;
2) Singkatan-singkatan dalam KAK pelu dijelaskan;
3) Lingkup pekerjaan ditambah klausul agar Konsultan Perencana melakukan
koordinasi dengan PMC;
4) Pada Tugas dan Tanggung Jawab Tenaga Ahli Arsitektur ditambah “Menyusun
gambar konsep dan gambar perencanaan”;
5) Pada Tugas dan Tanggung Jawab Tenaga Ahli Mekanikan, klausul “Menyusun
gambar konsep dan gambar perencanaan jaringan plambing kawasan serta pompa
mekanik” diubah menjadi ‘Menyusun gambar konsep dan gambar perencanaan
jaringan mekanikal dan plambing kawasan’;
6) Tenaga Ahli Teknik Sipil diubah menjadi Tenaga Ahli Teknik Sipil Geoteknik; dan
7) Kualifikasi Tenaga Ahli Elektrikal yang semula “Pendidikan minimal Sarjana (S1)
dalam bidang Teknik Elektronika” diubah menjadi “Pendidikan minimal Sarjana (S1)
dalam bidang Teknik Elektro”.
Masukan untuk Rencana Anggaran Biaya (RAB)
1) Acuan biaya personil disesuaikan dengan Billing Rate INKINDO 2019;
2) Biaya pembuatan animasi 3D tidak diperlukan karena telah masuk kedalam output
Tenaga Ahli Arsitektur;
3) Diperlukan data dukung terkait biaya survei;
4) Perlu dipertimbangkan penambahan biaya koordinasi dan komunikasi Konsultan
Perencana untuk mengakomodir koordinasi dengan PMC; dan
5) Berdasarkan Perlem LKPP Nomor 9 Tahun 2018 tentang Pedoman Pelaksanaan
PBJ melalui Penyedia, besar biaya non personil untuk jenis pekerjaan konsultansi
yang bersifat khusus (termasuk pekerjaan yang memerlukan survei lapang) dapat
lebih dari 40%.
Syarat-Syarat Khusus kontrak (SSKK)
1) Wakil sah para pihak untuk Pejabat Penandatangan Kontrak cukup ditulis jabatan
tanpa menyebutkan nama pejabat;
Laporan Kegiatan Sub Direktorat Kawasan Strategis Bulan Januari
2) Dalam Penyelesaian Perselisihan klausul “Dalam hal terdapat sengketa antara
Pejabat Penandatangan Kontrak dengan Penyedia, penyelesaian sengketa akan
dilakukan melalui Pengadilan Negara Republik Indonesia yang berkompeten
sebagai pemutus sengketa” diubah menjadi “Dalam hal terdapat sengketa antara
Pejabat Penandatangan Kontrak dengan Penyedia, penyelesaian sengketa akan
dilakukan melalui Pelayanan Penyelesaian Sengketa Pengadaan Pemerintah -
LKPP / Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang berkompeten sebagai pemutus
sengketa”; dan Penomoran disesuaikan.
Dokumentasi
Laporan Kegiatan Sub Direktorat Kawasan Strategis Bulan Januari
16. Rapat Tim Kecil RTR KSN Komodo
Waktu Pelaksanaan
Rapat dilaksanakan pada tanggal 22 Januari 2019 di Ruang rapat Ditjen Peraturan
Perundang-undangan Kementerian Hukum dan HAM. Rapat tersebut dihadiri oleh Sekretariat
Kabinet, Sekretariat Negara, Kementerian ATR/BPN, Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan, Kementerian Pariwisata, Kementerian Perhubungan, Badan Informasi
Geospasial, dan Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Tujuan
Harmonisasi RTR KSN Komodo
Sasaran
Terharmonisasinya RTR KSN Komodo
Hasil Kegiatan
perlu adanya kesepakatan substansi, penggambaran peta dan pengaturan antara RTR
KSN dengan RZ KSN;
delineasi perencanaan RTR KSN dan RZ KSN perlu dipertimbangkan dan disepakati
kembali, mengingat delineasi Cagar Biosfer dan delineasi KSN TN Komodo yang sudah
tercantum dalam Perpres No. 32 Tahun 2018 tentang BOP Kawasan Pariwisata Labuan
Bajo Flores;
KKP telah menyampaikan masukan bahwa Zona L.3.3., L.3.4, dan B5 (mencakup wilayah
perairan) sebagaimana tercantum dalam Draft Peta Pola Ruang dan RPerpres RTR
disusun dan diatur dalam RZ KSN;
tindaklanjut dari pertemuan tersebut adalah pelaksanaan rapat bilateral antara
Kementerian ATR/BPN dengan KKP, KLHK, dan BIG.
Dokumentasi
Laporan Kegiatan Sub Direktorat Kawasan Strategis Bulan Januari
17. Rapat Penyamaan Kodifikasi Perencanaan Ruang Laut
Waktu Pelaksanaan
Rapat dilaksanakan pada tanggal 23 Januari 2019 di RR Jaskel, GMB III, dipimpin oleh
Kasubdit Perizinan Pemanfaatan ruang laut, dihadiri oleh perwakilan dari Subdit Zonasi
Daerah, Subdit Tata Ruang Laut Nasional, dan Subdit Kawasan Strategis.
Tujuan
Membahas kesepakatan kodifikasi dalam perencanaan ruang laut
Sasaran
Tersepakatinya kodifikasi dalam perencanaan ruang laut
Hasil Kegiatan
• RZWP3K yang telah disusun telah disesuaikan dengan KUGI yang telah ada
• Subdit Perizinan pemanfaatan ruang laut akan melaksanakan konfirmasi kepada BIG
terkait KUGI
• Direktorat PRL ditahun berikutnya akan menyusun dan menyeragamkan KUGI untuk
kadaster laut
• Diperlukan pertemuan selanjutnya untuk membahas Kodifikasi antara Tim Teknis dan GIS
Dokumentasi
Laporan Kegiatan Sub Direktorat Kawasan Strategis Bulan Januari
18. Rapat Koordinasi SKPT dengan JICA
Waktu Pelaksanaan
dilaksanakan pada tanggal 23 Januari 2019, yang dipimpin oleh Kepala Biro Perencanaan
dan dihadiri oleh perwakilan dari Itjen KKP, Sesditjen PRL, Direktorat Usaha dan Investasi,
Direktorat Perizinan dan Kenelayanan, Direktorat Pakan dan Obat, Direktorat Kapal
Perikanan dan Alat Penangkapan Ikan.
Tujuan
Tujuan dari pertemuan adalah koordinasi terkait perkembangan hibah ODA Japan
Sasaran
Terususunya persiapan terkait perkembangan hibah ODA Japan
Hasil Kegiatan
• Exchange of Note antara Pemerintah Jepang dengan Kementerian Luar Negeri telah
ditanda tangani pada tanggal 25 Juni 2018, dan Grant Agreement antara Kementerian
Kelautan dan Perikanan dengan Japan International Cooperation Agency (JICA) pada
tanggal 31 Juli 2018
• Bentuk mekanisme hibah ini baru pertama kali di KKP karena skema ini biasanya untuk
kegiatan bencana alam (sistem hibah langsung, tidak terencana tanpa mekanisme blue
book, green book dll)
• Jumlah total anggaran sekitar 600 M, yang terbagi kedalam 2 fase.
• PMC untuk pelaksanaan SKPT sudah ditunjuk, dan dalam proses mencari kantor
secretariat.
• Kantor sekretariat untuk koordinasi harian direncanakan di Lt 14 GMB 1 KKP
• Sebelum pelaksanaan implementasi agar diperhatikan ketersediaan listrik dan air, dan
segera dikoordinasikan dengan kementerian terkait.
• Untuk SKPT Moa, agar segera diisi SIRUP sehingga dapat segera dilaksanakan proses
tender.
• Agar segera dibentuk dan ditetapkan kelembagaan pada setiap SKPT sehingga jelas
pengelolanya (misal : Natuna Pusat, Morotai Pusat, Sabang Provinsi)
• Pada setiap SKPT agar dibentuk sekretariat yang akan mengelola teknis kegiatan dan
administrasi/keuangan kegiatan di pusat dengan personil yang tidak berubah-ubah (3-4
orang)
• Pastikan personil yang terlibat dalam SKPT merupakan orang yang mempunyai
tanggung jawab, konsentrasi dan focus.
• Penanggung jawab SKPT di lokasi akan disetarakan dengan ESelon 3 (dari PNS), untuk
surat usulan penanggung jawab SKPT tanggungjawab Ditjen PRL Morotai sudah
masuk.
• Dokumen terkait SKPT harus disimpan dalam bentuk hardcopy dan softcopy dalam 2
(dua) Bahasa sebagai antisipasi apabila pemeriksaan dan review dari pemberi hibah.
• Harus dipastikan semua personil membaca dan memahami dokumen tersebut.
• Perlu penyepakatan format laporan antara JICA dan BPA.
Laporan Kegiatan Sub Direktorat Kawasan Strategis Bulan Januari
Dokumentasi
Laporan Kegiatan Sub Direktorat Kawasan Strategis Bulan Januari
19. Workshop “Indonesia Aquaculture Futures 2018-2030
Waktu Pelaksanaan
dilaksanakan di Hotel Double Tree pada tanggal 24 Januari 2019, dihadiri oleh DJPB KKP,
RARE, PT Hatfield Indonesia, WorldFish, swasta/investor, dan Direktorat Perencanaan
Ruang Laut
Tujuan
Rapat ini bertujuan untuk membahas isu-isu terkait perikanan budidaya dalam rangka
mencapai target nasional untuk mengembangkan area perikanan budidaya pada tahun 2030
Hasil Kegiatan
Beberapa isu yang diangkat antara lain:
1. Dampak perikanan budidaya terhadap lingkungan (misalnya polusi)
2. Kelembagaan
3. Aspek modal dan keuangan
4. Pengetahuan dan keahlian para pembudidaya yang masih rendah
5. Teknologi
6. Pengembangan pakan
7. Sarana prasarana pendukung
8. Aspek demografi dan sosial ekonomi (tenaga kerja, pelibatan perempuan dan
generasi muda)
Secara khusus, Dit. PRL mengusulkan beberapa poin:
1. Perlu memastikan alokasi ruang untuk perikanan budidaya (dalam RZWP3K
Provinsi untuk budidaya laut, dalam RTRW Kab/Kota untuk budidaya air tawar)
2. Perlunya izin lokasi bagi investor perikanan budidaya skala besar
3. Perlunya memperhatikan aspek rawan bencana (tsunami, banjir, gelombang
tinggi, dll)
Dokumentasi
Laporan Kegiatan Sub Direktorat Kawasan Strategis Bulan Januari
20. Rapat Penyusunan Pengendalian dengan Pendekatan Manajemen Resiko (MR)
Waktu Pelaksanaan
Rapat dilaksanakan pada tanggal 28 Januari 2019, bertempat di Ruang Rapat Satker Instalasi
Penyakit Ikan BPPIH Depok
Tujuan
Membahas Penyusunan Pengendalian dengan Pendekatan Manajemen Resiko (MR)
Hasil Kegiatan
Penyusunan Pengendalian dengan Pendekatan Manajemen Resiko (MR) dilakukan untuk
seluruh kegiatan utama pada tiap unit kerja dan tidak hanya untuk kegiatan pengadaan
yang memerlukan proses tender. Penyusunan Pengendalian dengan Pendekatan MR
dilakukan untuk kegiatan-kegiatan yang menyangkut pengambilan kebijakan, aktifitas
utama serta kegiatan lainnya.
MR disusun untuk menganalisis kegiatan yang memiliki risiko tinggi untuk mengantisipasi
kendala yang mungkin akan terjadi agar tujuan serta output kegiatan dapat tercapai. Untuk
kegiatan yang merupakan kegiatan rutin atau kegiatan yang merupakan kelanjutan
kegiatan pada tahun sebelumnya, Penyusunan Pengendalian dengan Pendekatan MR
tinggal melanjutkan dengan analisis potensi risiko tahun 2019
Kegiatan pada Direktorat Perencanaan Ruang Laut yang memerukan Penyusunan
Pengendalian dengan Pendekatan MR adalah Penyusunan Rencana Zonasi Kawasan
Antar Wilayah serta Penunjang SKPT Maluku Barat Daya (Moa).
Penyusunan Pengendalian dengan Pendekatan MR dilakukan dengan format yang telah
ditetapkan sesuai dengan Permen KP no. 10/PERMEN-KP/2016.
Dokumentasi
Laporan Kegiatan Sub Direktorat Kawasan Strategis Bulan Januari
21. Rapat Pertemuan Sinkronisasi Batas Perencanaan dan Ruang Lingkup dalam RZ
KSN
Waktu Pelaksanaan
dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 29 Januari 2018 di R.R BHO Lantai 3A GMB IV
Kementerian Kelautan dan Perikanan. Rapat dihadiri oleh Kepala Biro Hukum dan Organisasi,
Setjen KKP, Direktur Perencanaan Ruang Laut, Kasubdit Strategis, Kasubdit Tata Ruang Laut
Nasional, Kabag Hukum dan Organisasi Sesditjen PRL, serta UKM-KP.
Tujuan
melakukan sinkronisasi deliniasi batas wilayah dalam RZ KSN; pembahasan pembagian pola
ruang laut dalam RZ KSN, dan pembagian kewenangan pengelolaan dan perizinan antara
Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah
Sasaran
Tersinkronisasinya deliniasi batas wilayah dalam RZ KSN; pembahasan pembagian pola
ruang laut dalam RZ KSN, dan pembagian kewenangan pengelolaan dan perizinan antara
Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah
Hasil Kegiatan
Isu batas wilayah RZ KSN akan dibuat Memo Bersama yang ditandatangani oleh Dirjen
PRL dan Sekjen untuk disampaikan kepada MKP, dengan menyampaikan 2 (dua)
alternatif sebagai berikut:
a. RZ KSN mengunakan konsep pola ruang spot deliniasi kewenangan
MKP/Pemerintah Pusat dan arahan lokasi ruang untuk RZWP3K
b. RZ KSN menggunakan konsep deliniasi wilayah perencanaan tanpa ada spot dan
arahan alokasi ruang. Deliniasi bisa hanya yang mendukung RTR KSN di darat atau
deliniasi yang luas (bukan perencanaan sektoral)
Isu perencanaan RZ KSNT PPKT (dalam pasal 15 RPP PRL) yang juga mencakup
wilayah daratan pulau kecil < 100 km², perlu tindaklanjut surat dari MKP kepada Presiden
untuk meminta arahan.
Dokumentasi
Laporan Kegiatan Sub Direktorat Kawasan Strategis Bulan Januari
22. Rapat Koordinasi Percepatan Pengembangan Bandara I Gusti Ngurah Rai
Waktu Pelaksanaan
Rapat dilaksanakan pada tanggal 29 Januari 2019 di RR Lantai 16 Gd Kementerian
Koordinator Bidang Kmaritiman. Rapat dipimpin oleh Deputi Bidang Koordinasi dan
Infrastruktur, dihadiri oleh perwakilan dari KKP, Kementerian ATR/BPN, Kemenhub, PT
Angkasa Pura I, dan KLHK.
Tujuan
Membahas tindaklanjut rencana Pengembangan Bandara I Gusti Ngurah Rai
Sasaran
Terputuskannya tindaklanjut rencana Pengembangan Bandara I Gusti Ngurah Rai
Hasil Kegiatan
Kemenkomaritim akan membuat surat dukungan yang ditujukan ke PT Angkasa Pura I,
yang kemudian isi surat tersebut dituangkan dalam berita acara sebagai bahan
kesepakatan rapat
Beberapa inti muatan surat dukungan dari Kemenkomaritim tersebut diantaranya:
1. Pengembangan Apron Bandara I Gusti Ngurah Rai dapat dilanjutkan
2. Berdasarkan hasil Kajian Kawasan Konsrevasi Zonas L3 dari KKP serta
mempertimbangkan keselamatan penerbangan, disampaikan:
a. Ekosistem terumbu karang di Zona L3 belum memenuhi kriteria penataan KK
(hasil survei KKP bulan 10-13 Agustus 2018)
b. Masyarakat disekitar lokasi yang sebagian bekerja di bidang perikanan dan
pariwisata menyatakan tidak keberatan dan mendukung pemeintah dalam
pengamangan infratstruktur di Prov Bali
c. Sesuai dengan standar teknis dan operasional peraturan keselamatan
penerbangan sipil bagian 139 (manual off standar CASR Part 139 – Volume 1)
adanya tumpukan pasir yang terletak di sisi utara run away 09 bandar udara
internasional I Gusti Ngurah rai berada pada Kawasan di bawah permuakaan
transisi dengan slope sebesar 14,30 % dari tepi Runaway Strip berpotensi
mengganggu keselamatan penerbangan, sehingga Kawasan tersebut harus
segera aman dari gangguan keselamatan penerbangan.
Dokumentasi
Laporan Kegiatan Sub Direktorat Kawasan Strategis Bulan Januari
23. Rapat Penyiapan Kertas Posisi dalam Penyusunan RUU tentang Pertanahan
Waktu Pelaksanaan
Rapat dilaksanakan pada tanggal 30 Januari 2019 di RR. Ditjen PRL Lt. 11. Dipimpin oleh
Kepala Bagian Hukum, Organisasi Setdijen PRL.
Tujuan
Menyusun poin-poin masukan terhadap RUU tentang pertanahan
Sasaran
Tersusunnya poin-poin masukan terhadap RUU tentang pertanahan
Hasil Kegiatan
lingkup pengaturan dalam RUU tentang Pertanahan sebaiknya hanya mengatur tentang
rezim pertanahan;
“ruang” di atas tanah berupa perairan pesisir dan laut tidak perlu diatur dalam RUU
Pertanahan, dengan pertimbangan pengaturan ruang laut diatur dalam undang-undang
tersendiri sebagaimana diatur dalam Pasal 6 ayat (5) UU Nomor 26 Tahun 2007 tentang
Penataan Ruang dan ditindaklanjuti pengaturannya dengan Undang-Undang Nomor 27
Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil sebagaimana
diubah dengan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 dan Undang-Undang Nomor 32
Tahun 2014 tentang Kelautan;
pengaturan pemanfaatan sumber daya perairan pesisir dan laut tidak perlu diatur dalam
RUU tentang Pertanahan, dengan pertimbangan bahwa pengaturan pemanfaatan
sumber daya perairan telah diatur dalam undang-undang dimaksud dalam poin 2;
menghapus kata “air” dalam pengertian hak atas tanah, dengan pertimbangan di perairan
pesisir dan laut yang berlaku adalah rezim izin lokasi perairan dan izin lokasi di laut,
bukan rezim hak sebagai tindak lanjut dari Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 3/PUU-
VIII/2010, contoh kegiatan budidaya di perairan pesisir dan laut tidak dapat diberikan Hak
Guna Usaha;
pemberian hak atas tanah di wilayah daratan pesisir dan daratan pulau-pulau kecil tidak
boleh menutup akses publik, namun diutamakan alokasi ruangnya untuk sempadan
pantai dan mitigasi bencana. Contoh bencana tsunami di Aceh, Palu, dan Selat Sunda
menunjukkan bahwa hak atas tanah diberikan pada wilayah pesisir yang rawan bencana;
pemberian izin pemanfaatan pulau-pulau kecil dan pulau-pulau kecil terluar dengan luas
dibawah 100 km2 tidak dapat dipisahkan dari perairan di sekitarnya, dengan
pertimbangan:
a. menjaga kedaulatan Indonesia terutama dari kepemilikan pulau oleh orang asing;
b. mempunyai keterbatasan daya dukung dan daya tampung; dan
c. rentan terhadap kerusakan lingkungan dan bencana.
Dokumentasi
Laporan Kegiatan Sub Direktorat Kawasan Strategis Bulan Januari
24. Rapat Pertemuan Finalisasi RPJMN Sektor Kelautan dan Perikanan 2020-2024
Waktu Pelaksanaan
Rapat dilaksanakan pada tanggal 30 Januari 2019 di ruang utama GF, GMB I dihadiri oleh
perwakilan dari unit-unit eselon I KKP termasuk satgas 115. Rapat dipimpin oleh Inspektur II
Tujuan
Menyusun poin-poin masukan terhadap RUU tentang pertanahan
Sasaran
Tersusunnya poin-poin masukan terhadap RUU tentang pertanahan
Hasil Kegiatan
Penataan Ruang Laut dan Pesisir, menjadi salah satu strategi dalam kebijakan I:
Mewujudkan Pengelolaan Sumber Daya KP yang Berkelanjutan.
Secara keseluruhan, strategi untuk mewujudkan kebijakan I, sebagai berikut:
a. Mewujudkan Entitas Perikanan Nasional sebagai LRRF
b. Penguatan Peran Kelembagaan Pengelola Wilayah
c. Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPP NRI) dan KPP PUD
d. Pencegahan dan Penanganan Pencemaran serta Kerusakan Ekosistem
e. Mitigasi Bencana dan Adaptasi Perubahan Iklim
f. Penataan Ruang Laut dan Pesisir
g. Pengelolaan Konservasi dan Keanekaragaman Hayati.
Kabag. Program Ditjen PRL menyampaikan beberapa hal:
a. perlunya penajaman visi
b. penguatan beberapa permasalahan yang mengemuka seperti: pengawasan, isu
SDM, regulasi wilayah, sosek, infrastruktur
c. IKU Efektivitas kawasan konservasi, redaksionalnya diubah menjadi kawasan
konservasi yang dikelola
d. biofarmakologi yang merupakan ranah di kelautan, mempunyai prospek
pemanfaatannya secara ekonomi maupun pemberdayaan pulau2 terkecil.
Konsep RPJMN Sektor KP 2020-2024 akan diproses lebih lanjut, walaupun masih
perlu penyempurnaan
Dokumentasi
Laporan Kegiatan Sub Direktorat Kawasan Strategis Bulan Januari
25. Rapat Pembahasan RUU tentang Perikanan
Waktu Pelaksanaan
Dilaksanakan pada tanggal 31 Januari 2019 di R.R Utama Lantai GF, GMB I. Rapat dipimpin
oleh Kepala BRSDMKP, dihadiri oleh Dirjen Perikanan Budidaya, Kepala BKIPM, Kepala
BHO, Sesditjen Perikanan Budidaya, Direktur Pengawasan SDK, dan perwakilan dari tiap
UKE I KKP
Tujuan
Membahas RUU usulan KKP tentang Perikanan
Sasaran
Tersusunnya poin-poin usulan tentang RUU Perikanan
Hasil Kegiatan
RUU ini merupakan inisiatif DPR dan ada 3 versi RUU:
a. Versi yang dibuat oleh DPR;
b. Versi lengkap yang dibuat sendiri oleh KKP; dan
c. Versi perubahan terbatas yang akan merubah UU Perikanan sebelumnya. (Fokus
pd pengawasan PSDKP, penguatan pemberantasan illegal fishing, plasma nutfah
dan sektor strategis lain)
d. Saat ini fokus pembahasan dari KKP di poin b.
Target RUU (poin b) final diharapkan selesai bulan Maret. April akan dilakukan Konsultasi
Publik sehingga Juli dan Agustus bisa masuk pembahasan di DPR dan September
diharapkan bisa disahkan. (Belajar dari pengalaman UU 32/2014). Namun akan ada
skenario lain apabila RUU dari KKP tidak dimungkinkan mengingat harus merubah RUU
ini menjadi inisiatif dari pemerintah dan akan memakan waktu agak lama, sehingga opsi
lainnya yakni dengan memakai draf dari DPR namun memasukkan poin2 penting sesuai
masukan KKP agar lebih cepat periode waktu proses pengesahannya.
Tindak lanjut: BRSDM akan mengirim surat dan lampiran ketiga RUU untuk dimintakan
kembali masukan dari tiap UKE I (fokus pd RUU lengkap KKP). Diagendakan masukan
tersebut maksimal sampai hari Rabu (6/2) pukul 12.00 dan Kamis (7/2) pukul 10.00 akan
diagendakan kembali untuk membahas masukan-masukan tersebut
Dokumentasi