32
1 Salam Redaksi 1 Aal Febriansyah Opini 2 Mabda Dzikara Kolom 5 Bayu Wahyudi Resensi 7 Fakier Hizbullah Medical 8 Riedha Nur Fajriach Biografi 11 Yanti Oktobriyanti Aktualita 15 Sulistyo K Wardhani Suara Hawa 18 Jehan Maya Zayanie Sastra 21 Sastri Bakry Rileks 24 Muhaimin Ismail Yaman Kultural 26 Aulia Khairunnisa Lintas FSDL 27 Najmu Izzarul Haq Arabic Corner 29 Mahdi Muntazor Galeri 31 Ade Reza Muhammad Prasasti Bonjour.. !!! nice to meet you again guys ! Alhamdulillah atas berkat Rahmat Tuhan Yang Maha Esa dan berkat kerja keras dari PRASASTI crew, akhirnya pada tahun 2014 ini buletin PRASASTI kita bisa terbit lagi! Kami minta maaf nih kalau buletin kita baru bisa terbit saat ini. agak kelamaan memang, tapi tentu saja ini bukan tanpa alasan. Karena terkadang apa yang kita harapkan tak selalu berbanding lurus dengan tujuan, karna keterbatasan Crew dalam masalah waktu dan padatnya agenda diluar. Selain itu, kami juga berusaha menyiapkan naskah naskah terbaik untuk ditampilkan dalam buletin PRASASTI edisi ini, supaya tidak mengecewakan bagi para pembaca. Edisi kali ini diisi oleh berbagai macam artikel menarik, misalnya puisi, humor, info pengetahuan umum, resensi, dan tentu saja berita tentang ALMAMATER kita yang tercinta ini. Semuanya kami kemas semenarik mungkin dalam buletin ini untuk kalian semua. “GOOD ARTIST COPY, GREAT ARTIST STEAL”, seti- daknya itu yang dikatakan Picasso yang sedikit menjadi refrensi saya . Akhirnya, kami segenap redaksi buletin PRASATI jilid II memohon ma’af atas segala kekurangan. Tak lupa kami sampaikan ucapan terima kasih kepada se- mua pihak yang telah berperan dalam penerbitan buletin ini. Kami sadar, buletin ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu, kritik dan saran yang membangun selalu kami nanti untuk perbaikan pada edisi yang akan datang. Harapan kami, Semoga coretan yang sederhana ini tidak hanya sederhana, melainkan memiliki manfaat yang besar bagi kita semua dan nilai tinggi terutama di ha- dapan Allah SWT. Sekian dari kami, selamat membaca. SALAM REDAKSI

Buletin Prasasti edisi II (Berkah Pesantren)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Bonjour.. !!! nice to meet you again guys ! Alhamdulillah atas berkat Rahmat Tuhan Yang Maha Esa dan berkat kerja keras dari PRASASTI crew, akhirnya pada tahun 2014 ini buletin PRASASTI kita bisa terbit lagi! Kami minta maaf nih kalau buletin kita baru bisa terbit saat ini. agak kelamaan memang, tapi tentu saja ini bukan tanpa alasan. Karena terkadang apa yang kita harapkan tak selalu berbanding lurus dengan tujuan, karna keterbatasan Crew dalam masalah waktu dan padatnya agenda diluar. Selain itu, kami juga berusaha menyiapkan naskah naskah terbaik untuk ditampilkan dalam buletin PRASASTI edisi ini, supaya tidak mengecewakan bagi para pembaca.Edisi kali ini diisi oleh berbagai macam artikel menarik, misalnya puisi, humor, info pengetahuan umum, resensi, dan tentu saja berita tentang ALMAMATER kita yang tercinta ini. Semuanya kami kemas semenarik mungkin dalam buletin ini untuk kalian semua.“GOOD ARTIST COPY, GREAT ARTIST STEAL”, setidaknya itu yang dikatakan Picasso yang sedikit menjadi refrensi saya . Akhirnya, kami segenap redaksi buletin PRASATI jilid II memohon ma’af atas segala kekurangan. Tak lupa kami sampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan dalam penerbitan buletin ini. Kami sadar, buletin ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu, kritik dan saran yang membangun selalu kami nanti untuk perbaikan pada edisi yang akan datang. Harapan kami, Semoga coretan yang sederhana ini tidak hanya sederhana, melainkan memiliki manfaat yang besar bagi kita semua dan nilai tinggi terutama di hadapan Allah SWT. Sekian dari kami, selamat membaca. Aal Febriansyah-

Citation preview

Page 1: Buletin Prasasti edisi II (Berkah Pesantren)

1

Salam Redaksi 1

Aal Febriansyah

Opini 2

Mabda Dzikara

Kolom 5

Bayu Wahyudi

Resensi 7

Fakier Hizbullah

Medical 8

Riedha Nur Fajriach

Biografi 11

Yanti Oktobriyanti

Aktualita 15

Sulistyo K Wardhani

Suara Hawa 18

Jehan Maya Zayanie

Sastra 21

Sastri Bakry

Rileks 24

Muhaimin Ismail Yaman

Kultural 26

Aulia Khairunnisa

Lintas FSDL 27

Najmu Izzarul Haq

Arabic Corner 29

Mahdi Muntazor

Galeri 31

Ade Reza Muhammad

Prasasti

Bonjour.. !!! nice to meet you again guys ! Alhamdulillah

atas berkat Rahmat Tuhan Yang Maha Esa dan berkat kerja

keras dari PRASASTI crew, akhirnya pada tahun 2014 ini

buletin PRASASTI kita bisa terbit lagi!

Kami minta maaf nih kalau buletin kita baru bisa terbit

saat ini. agak kelamaan memang, tapi tentu saja ini bukan

tanpa alasan. Karena terkadang apa yang kita harapkan tak

selalu berbanding lurus dengan tujuan, karna keterbatasan

Crew dalam masalah waktu dan padatnya agenda diluar.

Selain itu, kami juga berusaha menyiapkan naskah naskah

terbaik untuk ditampilkan dalam buletin PRASASTI edisi

ini, supaya tidak mengecewakan bagi para pembaca.

Edisi kali ini diisi oleh berbagai macam artikel menarik,

misalnya puisi, humor, info pengetahuan umum, resensi,

dan tentu saja berita tentang ALMAMATER kita yang

tercinta ini. Semuanya kami kemas semenarik mungkin

dalam buletin ini untuk kalian semua.

“GOOD ARTIST COPY, GREAT ARTIST STEAL”, seti-

daknya itu yang dikatakan Picasso yang sedikit menjadi

refrensi saya . Akhirnya, kami segenap redaksi buletin

PRASATI jilid II memohon ma’af atas segala kekurangan.

Tak lupa kami sampaikan ucapan terima kasih kepada se-

mua pihak yang telah berperan dalam penerbitan buletin

ini. Kami sadar, buletin ini masih jauh dari kata sempurna.

Untuk itu, kritik dan saran yang membangun selalu kami

nanti untuk perbaikan pada edisi yang akan datang.

Harapan kami, Semoga coretan yang sederhana

ini tidak hanya sederhana, melainkan memiliki manfaat

yang besar bagi kita semua dan nilai tinggi terutama di ha-

dapan Allah SWT. Sekian dari kami, selamat membaca.

SALAM REDAKSI

Page 2: Buletin Prasasti edisi II (Berkah Pesantren)

2

2 2

M enelisik lembaga pendidikan Islam

asli Indonesia yang bernama

pesantren, sepertinya tidak terlepas

dari keunikan ragam interaksi yang terjadi antara

para individu di dalamnya; entah hubungan

sesama santri, atau muamalah santri dengan para

guru maupun kiai. Pola pendidikan asrama yang

menghajatkan para santri untuk menetap di

pesantren 7x24 jam, telah menghadirkan nuansa

kehidupan yang berbeda jika dibandingkan dengan

lembaga pendidikan setingkatnya yang tidak

menggunakan sistem asrama. Sebagaimana kita

ketahui, pesantren merupakan tempat berkumpul-

nya para santri dari pelbagai latar belakang suku

dan budaya, tak pandang dia putra pejabat atau

pedagang, kaya atau miskin, semuanya dididik

dengan sistem aturan yang sama tanpa pandang

bulu. Keanekaragaman nilai dari setiap individu-

individu santri ini kemudian membentuk gaya in-

teraksi yang benar-benar baru dari apa yang

mereka dapat dari lingkungan asalnya.

Begitupun dengan sosok kiai, sebagai tokoh

central di lingkungan pesantren, kiai menjadi

panutan yang kerap dianggap keramat oleh keban-

yakan santri, sehingga apapun laku dan titah kiai

merupakan hal ‘sakral’ yang men-

jadi standar moral berkehidupan.

Pandangan seperti ini pada titik

tertentu menciptakan iklim

dialog antara kiai-santri

menjadi cendrung pasif.

Para santri men-

ganggap bahwa

suka berdebat

dengan kiai –

“Mistik” Kaum Santri; Menggapai Berkah Kehidupan Lewat Pesantren Oleh: Mabda Dzikara*

meminjam istilah Ahmad faesol- merupakan per-

ilaku kurang sopan dan bentuk ‘perlawanan’ ter-

hadap otoritas keilmuan kiai yang berdampak

pada ketidakberkahan ilmu yang didapat. Hal

semacam ini, memang terkesan memangkas etos

ilmiah para santri –yang menurut Cak Nur-

menghajatkan kreatifitas yang meniscayakan ke-

beranian intelektual bahkan moral (baca: kritis )

terhadap semua pengetahuan yang datang

kepadanya. Namun, santri tetaplah entitas yang

memiliki standar norma yang tidak sederhana.

Sebagai pewaris rantai keilmuan para Nabi, ada

semacam ‘nilai tak teraba’ yang lebih penting

dari hanya sekedar sebuah tradisi keilmiahan,

entah kata apa yang bisa mendefinisikannya,

yang pasti, disinilah letak spiritualitas kaum san-

tri yang membedakan ke-diri-annya dengan

pembelajar yang lain.

Sudah menjadi hal lumrah di kalangan san-

tri, bahwa penghormatan terhadap kiai meru-

pakan kunci pertama untuk memperoleh ilmu

yang manfaat dan berkah. Sebaliknya, banyak

‘melawan’ kiai bisa berakibat kesengsaraan

dalam hidup atau ilmu yang dimiliki akan sia-sia

sehingga yang bersangkutan tidak akan menjadi

orang yang berguna di masyarakat. Posisi kiai

yang sangat istimewa pada kaum santri khusus-

nya di pedesaan, tercipta dari pemahaman yang

diwariskan dari generasi ke generasi, pemaha-

man yang dimaksud adalah bahwa dalam ber-

agama seseorang harus mengikuti apa yang telah

dijalankan oleh para ulama terdahulu, di sini,

kiai digambarkan sebagai penjaga utama ilmu

keagamaan yang dipandang lebih ‘mistik’(karena

berbicara tentang kegaiban) ketimbang ilmu-

Opini

Page 3: Buletin Prasasti edisi II (Berkah Pesantren)

3

Meskipun –masih menurut Cak Nur-

bukan berarti setiap pesantren meru-

pakan pusat gerakan tasawuf.

Seperti yang telah disinggung di

atas, pola pembentukan spiritualitas

seperti ini tidak hanya bisa kita lihat di

lingkungan pesantren tradisional, na-

mun juga pondok-pondok yang

menerapkan sistem modern. Santri

yang mengenyam pendidikan di ling-

kungan pondok modern juga mengenal

tradisi semisal ‘ngalap berkah’ kepada

para ustadz dan kiai -walau tidak seken-

tal di lingkungan pondok tradisional-.

Kebiasaan ‘antri’ mencium tangan kiai

atau berebutan bekas minum kiai –

setidaknya hasil dari pengalaman penu-

lis sendiri- juga menjadi bagian dari

tradisi yang mengakar di pondok mod-

ern, lagi-lagi hal ini karena memang

rantai keilmuan yang dibangun bersan-

dar pada faham Sunni yang menjadi

keyakinan komunal di kalangan muslim

Indonesia, hal ini kemudian menjadikan

rujukan-rujukan keilmuan –khususnya

tentang etika menuntut ilmu- terpusat

pada kitab-kitab yang mu’tabarah di

kalangan ahlussunnah wal jamaah,

salah satunya adalah kitab Ta’lîm-u ‘l-

Muta’allim karangan Syeikh al-Zarnuji

yang kerap memberikan legitimasi atas

perilaku kaum santri tersebut.

Tradisi ‘ngalap berkah’ di kalangan

pesantren sepertinya sudah menjadi

semacam bagian dari ‘teologi’ kaum

santri. Bahkan di kalangan masyarakat

biasa, tradisi ini pun sudah mendapat

tempat tersendiri. Tidak sedikit

masyarakat yang datang ke sebuah ma-

jlis ilmu tertentu untuk mendapatkan

keberkahan dari para kiai/ulama yang

dinggap memiliki ‘keramat’. Bentuk

ilmu yang lain. Sehingga menjadi wajar jika kedudukannya

lebih dihormati ketimbang yang lain, bahkan kiai dianggap

sebagai pemimpin informal di tengah-tengah masyarakat.

Bagaimanapun pola interkasi kiai-santri, tradisi

pesantren –dengan segala bentuknya- telah menempatkan

santri bukan hanya sebagai pembelajar ilmu, namun juga

pencari spiritualitas. Aturan yang mengharuskan santri un-

tuk selalu sholat berjamaah di masjid, ditambah dengan

kewajiban menghafalkan beberapa doa-doa ma’tsurat mis-

alkan, setidaknya telah mendorong para santri untuk terbi-

asa lebih patuh terhadap ajaran agamanya, terlepas dari

adanya unsur paksaan atau tidak, tapi hal ini kemudian ber-

implikasi terhadap etos keagamaan santri itu sendiri. Dalam

hal lain, para kiai biasanya menganjurkan para santri untuk

melakukan wirid dan suluk tertentu setelah mengaji sebuah

kitab, atau setidaknya ada sebuah nasehat mulia yang

disampaikan untuk kemudian diamalkan oleh para santri,

tentunya hal semacam ini membentuk aura spiritualitas

menjadi begitu terasa di lingkungan pesantren.

Ada juga santri yang memang punya kecendrungan

untuk membaca amalan ilmu dan doa tertentu, maka dalam

dunia pesantren ada istilah “ngamal” yang berarti membaca

secara rutin wirid atau dzikir –yang biasanya diberikan oleh

seorang guru- untuk mendapatkan anugrah hikmah yang

bermacam-macam: dari ketenangan bathin, mudah mema-

hami pelajaran, sampai aji kesaktian. Hal semacam ini me-

mang bukan hal yang aneh dalam dunia pesantren, melihat

sejarah kemunculan pesantren di nusantara yang tak lepas

dari unsur dan nilai tasawwuf. Walisongo sendiri, sebagai

penyebar agama Islam di tanah Jawa pada abad 16 M me-

rupakan para sufi terkemuka yang dikirimkan oleh Dinasti

Utsmaniyah di Turki Sana. –Menurut Cak Nur- Pusat-pusat

penyebaran Islam yang mula-mula, khususnya di Jawa

seperti di daerah Ampel dan Giri, merupakan sambungan

sistem zawiyah (pondokan yang menampung para fakir

yang hendak melakukan wirid atau suluk) di India atau

Timur Tengah, yang kemudian berkembang menjadi pon-

dok atau pesantren seperti yang kita kenal sekarang. Diang-

gapnya para tokoh penyebar ajaran Islam itu sebagai wali

yang keramat menunjukkan kuatnya pengaruh segi tasawuf

dalam ajaran-ajarannya. Sebab kepercayaan kepada wali

merupakan bagian penting dalam rangkaian faham sufi.

Page 4: Buletin Prasasti edisi II (Berkah Pesantren)

4

4 4

mengharap berkahnya pun beraneka ragam: dari hanya sekedar mencium tangan , mengusap baju atau

sorban, sampai meminta air doa dari sang ulama. Perilaku seperti ini, bukan hanya dibenarkan secara

sosial, tapi mempunyai legitimasi syara’ yang juga kokoh. Syekh Alauddin al-Athor misalkan, dalam

Fatawa al-Imam annawawi almusammah bi al-Masail al-Mantsuroh menjelaskan, bahwa Imam Naw-

awi al-Dimasyqi dalam fatwanya terkait boleh tidaknya mencium tangan ulama, menerangkan atas sun-

nahnya perilaku tersebut dan memakruhkan mencium tangan selainnya. Pun dalam Musnad Imam

Ahmad bin Hanbal dijelaskan tentang Sahabat Nabi Saw yang mempergunakan pakaian Rasulullah

Saw sebagai wasilah kesembuhan (Musnad Ahmad bin Hanbal, Hadist ke 25.705). Oleh karena para

kiai/ulama merupakan pewaris kenabian, maka, perilaku ‘ngalap berkah’ kepada kiai/ulama dalam ber-

bagai bentuknya bisa dibenarkan.

Ekspresi ‘ngalap berkah’ di kalangan santri memang beraneka ragam, dari hanya sekedar cium

tangan guru/kiai sampai ziarah ke makam-makam para ulama yang dianggap punya karomah. Kenis-

cayan bahwa sebuah budaya atau peradaban khususnya Indonesia terbentuk olehsebab para Ulama ter-

dahulu, menghadrikan sebuah emosi yang menjadikan para santri seakan mempunyai ikatan bathin ter-

hadap pendahulunya. Bisa kita katakan, bahwa logika jarak dan waktu sepertinya tidak lagi berperan di

dalam terma ini. Menjadi thullab syar’i berarti memiliki ikatan keilmuan dengan peradaban Islam

masa lampau; entah ulama atau bangunan kebudayan yang meliputinya. Artinya, berziarah ke makam-

makam para Ulama terdahulu dalam rangka menyambungkan ‘emosi’ peradaban dengan masa lalu me-

rupakan hal yang juga dibutuhkan, walaupun ketersambungan ide dengan Ulama-ulama sekarang juga

harus menjadi prioritas.

Bagi sebagian santri yang agak mbeling (nakal/konyol), menakar keberkahan pesantren dan kiai

tidak hanya diekspresikan dengan perilaku-perilaku seperti mencium tangan kiai atau berziarah ke

makam-makam para wali, terkadang puntung rokok bekas hisapan kiai pun juga berarti barakah

tersendiri, apalagi yang memang terbiasa merokok di lingkungan pesantren. Walaupun ada peraturan

dilarang merokok, namun terkadang semangat ‘ngalap berkah’ kiai memang sudah melampaui logika-

logika hukum formal pesantren.

Keyakinan ‘mistik’ kaum santri, walau tetap menjadi bagian yang sangat irasional, sepertinya

sudah menjadi bagian integral dari jiwa santri itu sendiri, pun setelah lulus dari pesantren. Para santri

biasanya masih menyertakan peran guru/kiai dalam mengambi keputusan-keputusan hidup yang diang-

gap penting. Makanya, tak heran jika seorang santri sekaliber almarhum KH.Abdurrahman Wahid atau

Gus Dur, pada masa hidupnya, masih saja rajin berkunjung dan menziarahi para tokoh-tokoh ulama

yang dianggap a’rif oleh beliau. Kegiatan ini rutin beliau lakukan dalam rangka meminta nasehat dan

petunjuk kepada Allah Swt melalui perantara para ulama. Dalam ‘ke-digdaya-annya’, almarhum Gus

Dur tak serta merta melupakan akar tradisinya, ia tetaplah seorang santri yang tumbuh dari keberkahan

dan keanggunan alam pesantren .

Menjadi santri berarti terus belajar dan mengabdi. Menjadi santri berarti memelihara kesederhanan dan

kesahajaan. Menjadi santri berarti menjaga tradisi keilmuan Islam. Menjadi santri berarti menjadi Indo-

nesia. Wallahu a’lam

*Santri tingkat akhir Universitas al-Azhar Kairo, Fakultas Ushuluddin Jurusan Aqidah dan Filsafat.

Page 5: Buletin Prasasti edisi II (Berkah Pesantren)

5

Segala puji bagi Allah Swt Rabb semesta

alam, Sang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

Betapa indah segala kekuasaanNya dan tak ter-

hingga limpahan nikmat karuniaNya. Shalawat

beriring salam semoga senantiasa terlimpah

kepada Rasulullah Saw serta kepada segenap

pengikut beliau yang berpegang teguh dengan

tuntunan ajarannya hingga akhir masa.

“Mungkin tak pernah tersirat dalam benak

pemuda lulusan madrasah aliyah ini untuk bisa

tinggal diluar negeri. Bahkan berfikir untuk

naik pesawat terbang pun tak pernah ia bayang-

kan. Tapi ternyata suatu hal yang tak pernah ia

bayangkan sebelumnya bisa terjadi berkat suara

emasnya.”

Sudah tidak asing lagi nama "Pesantren"

di kalangan para pelajar khususnya umat Islam

di Indonesia bahkan di dunia walau beda isti-

lahnya, bagi saya pesantren khusus nya di Indo-

nesia adalah benteng terakhir untuk membentuk

akhlak dan moral pemuda dan pemudi bangsa.

Dalam istilah bahasa, pesantren adalah

sebuah lembaga pendidikan Islam yang ber-

fungsi memelihara, melestarikan, mengembang-

kan, dan menyiarkan ajaran Islam, dengan kiai

sebagai tokoh utamanya dan masjid sebagai

pusat lembaganya.

Kali ini saya akan mengangkat

tema"Berkah Pesantren". Tidak lepas dari tema

yang saya akan bahas, yang jelas, perkembangan

pesantren di Indonesia sangat baik, ratusan

pesantren telah berdiri dan menyebar ke seluruh

wilayah Indonesia. Setiap wilayah di Indonesia,

hampir bisa ditemukan adanya pesantren. Corak

dan gaya pendidikannya pun makin modern.

Salah satu pesantren yang menerapkan sistem

moderen adalah PONPES DAAR EL-QOLAM;

sebuah pesantren yang terletak di Gintung

Jayanti Tangerang Banten yang didirikan oleh

kiai Ahmad Rifa'i Arif, allahumarhamhu.

Kembali ke tema, berkah (barokah) adalah

bertambahnya kebaikan. Biasanya berkah ini

menjadi sifat atau predikat dari suatu kenikma-

tan; apakah kenikmatan itu membawa berkah

atau tidak. Karena itu kita sebagai umat Islam

ketika menyaksikan tetangga, saudara atau teman

yang mendapat kenikmatan, kita disunahkan un-

tuk mendoakan berkah kepada mereka.

Begitupun segala kenikmatan, apabila

tetangga baru membangun rumah, kita berdoa

“barokallohulaka”. Begitu pula ketika kita men-

dapat kenikmatan, kita diajarkan untuk berdoa

“allohumma barikli fima rozaktani”, jadi sangat

erat sekali berkah itu dengan kenikmatan apa

yang dimaksud.

Bayu Wahyudi

BERKAH PESANTREN

Kolom

Page 6: Buletin Prasasti edisi II (Berkah Pesantren)

6

6 6

Berkah menempel dengan kenikmatan,

dan kenikmatan sepatutnya akan meningkatkan

kebaikan. Jangan sampai ini malah terbalik,

kenikmatan malahan memerosotkan semangat

kebaikan. Karena berkah artinya bertambahnnya

kebaikan, maka berkah tidak selalu dipandang

dari kuantitas , artinya sesuatu yang berkah bisa

banyak melimpah bisa juga tidak. Kenapa pern-

yataan ini penting, karena sepertinya kebanya-

kan orang menganggap berkah itu selalu diukur

dari berapa banyak kita mendapatkan sesuatu;

panen melimpah ruah, hasil niaga yang untung

besar, dan sebagainya. Bagi penulis, jika kenik-

matan itu membuat kita semakin dekat dengan

Allah Swt, kita dapat mengartikan bawa kenik-

matan itu berkah.

Melihat pengertian itu mungkin kita

barangkali akan merasa prihatin, karena kenik-

matan berlimpah yang telah kita dapat selama

ini , tidak dibarengi dengan kebaikan yang seim-

bang. Ketika dahulu sebelum ada listrik, dimana

saat itu untuk penerangan masih memakai lampu

minyak, dengan lampu itu kita menggunakan

kenikmatan sinar lampu untuk membaca al-

Quran dan mengaji, ini jelas lampu yang berkah.

Tapi bagaimana sekarang ? segala sesuatunya

lebih mudah, kita tidak harus menggunakan

minyak untuk penerangan. Jika dahulu lampu

minyak dapat membantu kita untuk membaca

satu halaman al-Qur’an, dan dengan kehadiran

listrik kita dapat mengkhatamkan dua halaman,

maka lampu listrik itu membawa berkah na-

manya, akan tetapi bila tidak demikian berarti

tidak berkah, karenanya para ulama mengatakan

bahwa berkah yang paling jelas adalah pada se-

mua amal sholeh.

Disamping berkah, ada juga kata

“tabarukan” yang artinya mengambil berkah.

Mengambil berkah ini bisa dengan wasilah

apapun. Ketika kita membaca al-Quran misal-

nya, kemudian kita tabarukan dengan ayat al

-Quran, itu diperbolehkan, atau dengan orang-

orang soleh yang dekat dengan Allah Swt

apalagi Rasulullah Saw. Bahkan dikisahkan

dalam hadist bahwa dahulu para sahabat Nabi

Saw memperebutkan rambut Nabi Saw ketika

beliau bercukur, mereka juga memperebutkan

air bekas wudlu Nabi Saw. Nah, ini sedikit

contoh apa yang disebut mengambil berkah

atau tabarukan.

Dalam lingkungan Pondok Pesantren

Daar el-Qolam, kita juga dapat melihat sebuah

berkah yang diberikan oleh pesantren kepada

lingkungan sekitarnya, keberkahan yang tidak

hanya dirasakan oleh para santri, namun juga

masyarakat di sekitranya.

Dulu ketika saya masih nyantri di Daar

el-Qolam, saya mempunyai Ibu cuci khusus

yang berasal dari warga sekitar pesantren. Se-

sekali saya bertanya kepadanya tentang ke-

beradaan pesantren di lingkungan mereka, den-

gan penuh semangat merekapun menjawab

bawah keberadaan pesantren amat sangat

membantu perekonomian mereka dalam ke-

hidupan sehari-hari. Masih banyak berkah

yang bisa kita petik dari peran sebuah

pesantren dalam kehidupan sehari-hari, se-

moga dengan seiringnya perkembangan jaman

kita masih bisa menikmati berkah, “walau

sedikit asal berkah”. Wallahu A’lam

Page 7: Buletin Prasasti edisi II (Berkah Pesantren)

7

Sang Khalik SWT. berfirman pada ayat alquran “… Dan wanita-wanita yang baik adalah untuk

laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula)”. [Q. s an-

Nûr 24:26]. Ayat alquran dengan jelas menerangkan, bahwasanya seorang wanita baik akan menda-

patkan laki-laki yang baik dan sebaliknya.

Semua manusia pasti akan ditemukan dalam ikatan pernikahan dan berumah tangga, orang

yang akan membangun rumah tangga harus sudah siap dengan mempunyai bekal yang cukup. Buku

ini membahas tentang tata cara dan etika dalam berumah tangga secara baik dan benar sesuai dengan

Rasulullah, baik dari perkataan, perbuatan ataupun akhlak beliau.

Dalam buku ini terdapat empat pembahasan yaitu: pertama, hak-hak istri terhadap suami. Allah

menciptakan wanita dari tulang rusuk laki-laki yaitu untuk dilindungi bukan untuk disakiti. Suami

yang baik harus memperlakukan istrinya dengan baik, dan memberikan hak-haknya seperti memberi-

kan nafkah, maskawin dan lain-lain. Selain itu, kewajiban suami untuk memberikan pelajaran dalam

bidang keagamaan sesuai dengan kebutuhan istri, termasuk kedalam permasalahan haid. Di dalam

pembahasan ini, menjelaskan bagaimana menjadi seorang suami yang bijaksana terhadap istrinya,

ketika istri berbuat salah seorang suami tidak boleh memukul di bagian wajah atau sampai mening-

galkan bekas, karna itu dilarang oleh Rasulullah SAW.

Kedua, hak suami terhadap istri. Dalam hal ini dijelaskan, bahwa seorang istri harus mentaati

dan patuh terhadap suaminya dalam hal kebaikan, karena pentingnya suatu keridhaan seorang suami.

Istri harus memperlakukan dengan baik sang suami, melayaninya dan tidak berbuat kasar. Dan hak

sebagai suami dalam memberikan izin kepada istri untuk keluar rumah dalam hal mendesak, dan hak

untuk menyuruh istri agar menutup aurat.

Kiat Hebat Meraih Kesuksesan dalam Ber-rumah Tangga

Judul : Terjemah Syarah Uqûdullujain (Etika berumah Tangga)

Penulis : Syekh Muhammad Bin Umar An-Nawawi

Penerjemah : Drs. Afif Busthomi dan Masyhuri Ikhwan

Penerbit : Pustaka Amani - Jakarta

Tahun Terbit : 2000 M

Resentator : Mufakir Hisbullah

Resensi

Page 8: Buletin Prasasti edisi II (Berkah Pesantren)

8

8 8

M anusia mempunyai cadangan energi yang disebut glikogen yang dapat bertahan selama 25

jam. Glikogen pun sewaktu-waktu akan terbakar menjadi energi jika tubuh tidak mendapat

suplai pangan dari luar. Ketika berpuasa cadangan energi yang tersimpan dalam organ-organ tubuh

dikeluarkan, sehingga melegakan pernapasan organ-organ tubuh serta sel-sel penyimpanannya atau

disebut dengan peristiwa peremajaan sel. Peremajaan sel bermanfaat sebagai peningkatan kekebalan

tubuh dan kesehatan kulit. Oleh karena itu, orang yang sering berpuasa kulitnya akan terlihat lebih

segar, sehat, lembut, dan berseri karena proses peremajaan sel dalam tubuhnya berjalan dengan baik.

Selain fungsi meremajakan kulit, ternyata puasa memiliki banyak hikmah dan manfaat untuk

kesehatan tubuh, ketenangan jiwa dan juga kecantikan, karena pada saat

berpuasa sebagian organ tubuh dapat beristirahat dan miliaran sel dalam

tubuh dapat menghimpun diri untuk bertahan hidup.Puasapun

berfungsi sebagai detoksifikasi untuk mengeluarkan kotoran, toksin

atau racun dari dalam tubuh,meremajakan sel-sel tubuh dan

menggantinya dengan yang baru serta dapat memperbaiki fungsi

hormon, menjadikan kulit sehat dan meningkatkan daya tahan tubuh

Ketiga, keutamaan salat di rumah bagi

wanita. Salatnya wanita di kamarnya lebih utama

daripada di ruangan rumahnya, dan salatnya

wanita di ruangan rumahnya lebih utama dari

pada di pekarangan rumahnya, dan salatnya

wanita di pekarangan rumahnya lebih utama dari

pada salat di masjid Nabi, karena mencari yang

lebih terlindungi bagi hak untuk dirinya. Di sini

juga dijelaskan tentang masalah penampilan

wanita dihadapan orang banyak.

Keempat, larangan laki-laki untuk melihat

wanita lain dan begitupun sebaliknya. Nabi Isa

a.s. bersabda, “memandang itu dapat menum-

buhkan syahwat dalam hati. Dan cukuplah fitnah

terjadi disebabkan oleh memandang, karena den-

gan pandangan itu.“ sudah jelas sekali dalam

hadits tersebut bahwa seorang wanita harus

menjaga pandangannya terhadap laki-laki lain

yang bukan suaminya begitupun laki-laki harus

menjaga pandangannya terhadap wanita yang

bukan istrinya. Dan tidak diperbolehkannya ber-

jabat tangan dengan yang bukan muhrimnya,

serta berduaan di tempat yang sepi agar tidak

menimbulkan fitnah.

Dalam buku ini tertulis jelas etika-etika

berumah tangga, maka sebaiknya kita mengeta-

hui adab dan etika berumah tangga agar tercipta

keluarga sakinah, mawwadah, warahmah. Dan

persiapkanlah diri kita sebelum membangun

sebuah rumah tangga.

Puasa; menurut Pakar Kedokteran Barat

Medical

Riedha Nur Fajriach

Page 9: Buletin Prasasti edisi II (Berkah Pesantren)

9

karena manusia mempunyai kemampuan terapi alamiah.

Beberapa Ilmuwan yang telah melakukan penelitian tentang puasa, berikut adalah beberapa pendapat

mereka:

1. Allan Cott, M. D.,

Seorang Ilmuwan Amerika yang telah menghimpun pengamatan dan penelitian para Ilmuwan

dari berbagai negara. Dan dihimpun kedalam sebuah buku “Why Fast”. Dalam buku tersebut Allan

membeberkan berbagai hikmah puasa, antara lain:

a. To feel better physically and mentally (merasa lebih baik secara fisik dan mental).

b. To look and feel younger (melihat dan merasa lebih muda).

c. To clean out the body (membersihkan badan).

d. To lower blood pressure and cholesterol levels (menurunkan tekanan darah dan kadar lemak).

e. To get more out of sex (lebih mampu mengendalikan seks).

f. To let the body health itself (membuat badan sehat dengan sendirinya).

g. To relieve tension (mengendorkan ketegangan jiwa).

h. To sharp the senses (menajamkan fungsi indrawi).

i. To gain control of oneself (memperoleh kemampuan mengendalikan diri sendiri).

j. To slow the aging process (memperlambat penuaan dini).

2. Dr. Yuri Nikolayev

Seorang direktur bagian diet pada Rumah Sakit Jiwa Moskow, menilai kemampuan berpuasa

yang mengakibatkan orang yang bersangkutan menjadi awet muda, sebagai suatu penemuan terbesar

abad ini. Beliau mengatakan: “what do you think is the most important discovery in our time. The

radioactive watches, Exocet bombs, In my opinion the biggest discovery of our time is the ability to

make ourself younger phisically, mentally and spiritually through rational fasting (menurut pendapat

anda, apakah penemuan terpenting pada abad ini, jam radioaktif, bom exoset, dan menurut saya

penemuan terbesar dalam abad ini ialah kemampuan seseorang tuk membuat dirinya awet muda

secara fisik, mental dan spiritual melalui puasa).

3. Alvenia M. Fulton

Seorang direktur Lembaga Makanan Sehat "Fultonia" di Amerika Serikat yang menyatakan

bahwa puasa adalah cara terbaik untuk memperindah dan mempercantik wanita secara alami. Puasa

menghasilkan kelembutan pesona dan daya pikat. Puasa menormalkan fungsi-fungsi kewanitaan dan

membentuk kembali keindahan tubuh “fasting is the ladies best beautifier, it brings grace charm and

poice, it normalizes female functions and reshapes the body contour”.

4. Riyad Albiby and Ahmed Elkadi

Puasa dapat meningkatkan kekebalan tubuh atau imun sistem terhadap pelbagai penyakit.

Ditunjukkan dengan peningkatan fungsi sel limfa yang memproduksi sel limfosit yang secara

signifikan bertambah setelah berpuasa.

Page 10: Buletin Prasasti edisi II (Berkah Pesantren)

10

10 10

5. Sulimami

Beliau mengatakan bahwa penyakit diabetes

sekalipun tidak akan berbahaya ketika berpuasa.

6. Jalal Saour

Berkurangnya cairan pada orang yang sedang

melakukan puasa akan menurunkan kerja jantung dan

itu sebagai pencegahan terhadap gumpalan darah

penyebab penyakit jantung (Jalal, Riyad, 1990).

7. Muzam MG, Ali M.N dan Hussain

Muzam, Ali dan Hussain melakukan observasi

terhadap efek puasa ramadhan terhadap asam

lambung, dan ternyata puasa aman untuk pasien yang

mempunyai gangguan ulcer pada lambung.

8. Elson M. Haas M.D.

Seorang Medical Centre of Marin (1984)

menyatakan dalam puasa (cleansing dan detoksifikasi

merupakan bagian dari trilogy nutrisi, balancing,

building (toning). Dan ia percaya bahwa puasa adalah

bagian yang hilang “missing link”. Kebanyakan orang

barat terlalu banyak makan, dengan kadar protein

yang berlebihan dan juga lemak. Sehingga ia

menyarankan untuk mulai mengatur pola makan yang

baik dan memulai berpuasa. Karena puasa bermanfaat

sebagai: purifikasi, peremajaan, istirahat pada organ

pencernaan,anti aging, mengurangi alergi, mengurangi

berat badan, detoksikasi, relaxasi mental dan emosi.

Perubahan kebiasaan dari kebiasaan makan yang

buruk menjadi lebih seimbang dan lebih terkontrol,

meningkatkan imunitas tubuh. dan lebih baik lagi bila

dalam pengawasan dokter. Puasa dapat mengobati

penyakit seperti Influeza, bronkitis, diare, konstipasi,

alergi makanan, astma, aterosklerosis, penyakit

jantung koroner, hipertensi, diabetes, obesitas, kanker,

epilepsi, sakit pada punggung, sakit mental, angina

pectoris (nyeri dada karena jantung), panas dan

insomnia.

9. Dr. Sabah al-Baqir dan kawan-kawan

Puasa dapat mengurangi jumlah

hormon pemicu stress. Dia bersama tim

dari Falkutas kedokteran Universitas King

Saud yang melakukan studi terhadap

hormon prolaktin, insulin dan kortisol,

pada tujuh orang laki-laki yang berpuasa

sebagai sampel.

Hasilnya bahwa tidak ada perubahan

signifikan pada level kortisol. Prolaktin

dan insulin. Ini menunjukkan bahwa puasa

bulan ramadhan bukanlah pekerjaan yang

memberatkan, dan tidak mengakibatkan

tekanan mental maupun saraf. Percobaan

ini menunjukan peningkatannya terjadi

pada perbedaan waktu saja, bila pada hari

tidak puasa prolaktin mengalami kenaikan

tertinggi pada jam 16.00. Sementara pada

bulan Ramadhan mengalami puncaknya

pada pukul 21.00 dan menurun lagi

sampai batas terendahnya pukul 04.00.

Sementara insulin meningkat pada pukul

16.00, sedang pada bulan ramadhan pukul

21.00 menurun sampai batas terendah

pukul 16.00. Sedang Kortisol pada hari

biasa mencapai puncaknya pukul 09.00

menurun pada pukul 21.00 sementara pada

bulan Ramadhan tidak ada perubahan

berarti.

10. Dr. Ahmad al-Qadhi, Dr. Riyadh al-

Bilbabi

Bersama rekannya di Amerika, ia

melakukan uji laboratorium terhadap

sejumlah sukarelawan yang berpuasa

selama bulan Ramadhan.Hasil penelitian

ini menunjukan pengaruh positif puasa

yang cukup signifikan terhadap sistem

kekebalan tubuh.Indikator fungsional sel-

sel getah (lymfocytes) membaik hingga

sepuluh kali lipat, walaupun jumlah

keseluruhan sel-sel getah bening tidak

berubah, namun prosentase jenis getah

Page 11: Buletin Prasasti edisi II (Berkah Pesantren)

11

P esantren Daar el-Qolam yang didirikan oleh Drs. K. H. Ahmad Rifai Arief pada tanggal 20

januari 1968 adalah sebuah pondok beraliran modern, berbeda dengan pondok pesantren bi-

asanya. Pendiri adalah seorang alumni pondok pesantren modern Daar as-Salam Gontor pada tahun

1964 dan sempat mengabdikan dirinya di sana selama dua tahun, walau setelah itu beliau pergi tuk

mempelajari kitab-kitab klasik di beberapa pondok salaf (pondok tradisional). Selama 29 tahun beliau

memimpin pondok pesantren Daar el-Qolam, karena pada tanggal 15 juni 1997 beliau harus kembali

kepada sang Ilahi. Dan setelah itu, pesantren dititipkan kepada adiknya yang bernama Drs. K. H.

Ahmad Syahiduddin sebagai pemimpin.

Drs. K.H. Ahmad Syahiduddin -lahir 15 Maret 1956- adalah pemimpin dan pengasuh Pondok

Pesantren Daar el-Qolam, Gintung, Jayanti, Tangerang. Ia merupakan putra dari H. Qasad Mansyurbin

Markai Mansyur dan Hj. Hindun Masthufah binti Rubama, dan juga adik dari pendiri pesantren, Drs.

K.H. Ahmad Rifa’I Arief.

Masa kecil

Anak ketujuh dari 12 bersaudara ini diberi nama Ahmad Syahiduddin dan

akrab dipanggil Endin sampai akhirnya tercatat dalam identitas for-

mal, seperti; KTP atau ijazah adalah Endin Syahiduddin. Sang

ayah merupakan pendiri Madrasah Ibtidaiyah Masyariqul An-

war (MMA) yang terletak di kampong Gintung, Balaraja (sekarang

Jayanti) Tangerang. Nama Ahmad Syahiduddin kembali digunakkan

Seorang Kyai Bercita-citakan Insinyur

bening yang bertanggung jawab melindungi tubuh dan melawan berbagai penyakit yaitu sel T

mengalami kenaikan yang pesat.

Dari pemaparan beberapa Ilmuwan menunjukkan bahwa puasa tidak akan menyebabkan suatu

kesalahan fatal terhadap organ-organ dalam tubuh manusia, bahkan dengan berpuasa organ itu diper-

baharui kembali. Maka dari itu Allah SWT. Menganjurkan umat-umatNya untuk melakukan puasa

terkhusus umat muslim. Allah SWT tidak semata-mata memberikan anjuran tanpa adanya hikmah di

balik semua itu. Dan pengetahuan membuktikan sendiri hikmah puasa yang dianjurkanNya dalam

kitab alquran. Semoga bermanfaat.

Biografi

Yanti Oktobriyanti

Page 12: Buletin Prasasti edisi II (Berkah Pesantren)

12

12 12

ketika ia menggantikan kakaknya

sebagai pemimpin dan pengasuh

pondok Pesantren Daar el-Qolam

pada 17 juni 1997.

Masa kecilnya bercita-cita

menjadi seorang insinyur. Bakat itu

terlihat karena senang membuat mo-

bil-mobilan sendiri yang ia buat dari

kayu atau bambu. Ia memulai pen-

didikan agamanya langsung kepada

ayahnya, yang mengajarkannya

membaca alquran. Kemudian melan-

jutkan ke SD di desa Pangkat pada

tahun 1962. Untuk mewujudkan cita

-citanya ia menggemari dengan

serius mata pelajaran matematika

dan ilmu pengetahuan alam.

Pada tahun 1968, ketika itu ia

baru duduk di kelas 6 SD, ayahnya

meminta Rifa’i Arief- yang baru se-

lesai belajar dan mengajar di Pondok

Modern Gontor- membuka pondok

pesantren. Tujuannya adalah me-

manfaatkan satu hektar tanah wakaf

dari neneknya, Hj. Pengki. Dan

murid-murid Madrasah Ibtidaiyah

Masyariqul Anwar dapat melanjut-

kan pendidikannya ke jenjang yang

lebih tinggi. Ayahnya menginginkan

berdirinya pondok pesantren modern

seperti Gontor. Kemudian pada

tanggal 20 Januari 1968 resmi didiri-

kan Madrasatul Mu’allimin al-

Islamiyah Pondok Pesantren Daar el

-Qolam.

Pada tahun pertama untuk mengawali proses belajar

mengajar, Rifa’i mengajak saudara-saudaranya untuk bela-

jar. Syahiduddin yang baru duduk di kelas 6 SD juga diper-

intahkan untuk menjadi santri. Saat itu jumlah santrinya han-

yalah 22 orang. Tempat yang digunakan untuk ruang belajar

adalah bekas dapur tua di samping kandang kerbau. Perintah

ayah dan kakaknya itu ia turuti untuk belajar di pesantren

yang tentunya lebih banyak mengajarkan materi agama di-

bandingkan materi yang lain. Padahal ia ingin masuk sekolah

teknik karena cita-citanya yang ingin menjadi insinyur. Ia

menerima pilihan orang tuanya, dengan harapan setelah sele-

sai belajar di pesantren dapat diizinkan untuk kuliah di fakul-

tas teknik.

Masa Pendidikan di Perguruan Tinggi

Tetapi apa yang terjadi pada tahun 1974 ketika ia sele-

sai belajar di pesantren. Orang tuanya yang didukung oleh

kakaknya, Ahmad Rifa’i Arief, menolak keinginannya,

bahkan memaksanya untuk masuk IAIN (kini UIN) Syarif

Hidayatullah, Ciputat bersama kakak perempuannya, Enah

Huwaenah. Perasaan kecewa dan sedih menggelayuti

perasaannya kala itu. Betapa tidak, ia tidak hanya dipaksa

masuk IAIN tetapi ia juga perintahkan untuk duduk di Fa-

kultas Syariah. Sementara Enah Huwaenah, di fakultas Tar-

biah, Jurusan Bahasa Arab.

Pada tahun 1974 dengan membawa selembar ijazah

pesantren yang ditulis tangan oleh Kyai Rifa’i. Pasalnya,

Daar el-Qolam belum terdaftar sebagai lembaga pendidikan

atau belum menginduk kepada lembaga lain sehingga belum

bisa mendapatkan ijazah resmi. Dan Syahiduddin adalah

alumni pertama pesantren itu. Bersama kakaknya Enah Hu-

waenah, ia pergi mendaftarkan diri di IAIN itu. Perasaan

sedih dan kecewa masih tersimpan sesampainya di Ciputat.

Page 13: Buletin Prasasti edisi II (Berkah Pesantren)

13

pesantren kepada kakaknya dari tahap

awal sampai akhir. Pengalamannya

itulah yang membuatnya paham seluk-

beluk bangunan atau arsitektur.

Selain membuat bangunan, ia

pun menguasai seluk beluk listrik,

elektronik dan mesin. Menurutnya,

sang kakak memahami betul bakat tek-

nik yang terpendam pada adiknya itu.

Sebab itulah agar bakat itu tidak tum-

pul, maka urusan listrik dan elektronik

pesantren diserahkan pengelolaannya

kepada Syahiduddin. Untuk urusan

mesin, kiai yang satu ini juga paham

betul. Dari mesin motor, mobil, mesin

Diesel sampai alat-alat berat. Jika ada

mesin-mesin yang rusak semaksimal

mungkin ia perbaiki sendiri. Konon ia

berangan-angan ingin membuat mesin

yang akan dinamakan “Syahid”.

Namun demikian, ilmunya dari

pesantren dan fakultas Syariah tidak

serta-merta ia tinggalkan. Selain men-

gurus persoalan bangunan, listrik dan

sebagainya, ia juga mengajar. Mata

pelajaran yang ia pegang adalah fiqih,

ushul fiqh, tafsir ayat ahkam dan

faraidl (fiqh waris) di Pondok

Pesantren Daar el-Qolam.

Setelah selesai dari sarjana

muda, ia menyelesaikan sarjana penuh

(Drs). Sebab itulah sambil membantu

mengajar dan membangun pesantren ia

menyelesaikan sarjana lengkapnya

Di bagian pendaftaran, ijazah yang dibawanya tidak

diterima bahkan tidak diakui. Bertambah perasaan rasa ke-

sal dan kecewanya sebab ia merasa sudah belajar mati-

matian selama 6 tahun tetapi setelah selesai tidak diakui.

Tetapi pada saat yang bersamaan ada pula perasaan senang

yakni agar ia tidak jadi masuk IAIN.

Peristiwa itu kemudian dilaporkan kepada ayah dan

kakaknya. Kemudian Kyai Rifa’i Arief meminta bantuan

Abdurahman Partosantono yang saat itu menjabat sebagai

Pembantu Rektor III. Melalui ia, Syahidudin dan Enah dites

dan akhirnya diterima di Jurusan Qadha dan Enah di Juru-

san Bahasa Arab.

Di Ciputat ia tinggal bersama Enah Huwaenah di

rumah Pak Syahroni kerabat dari ibunya di kampung Situ

Ukur Ciputat. Hari demi hari ia jalani belajar di Fakultas

Syariah, meskipun jiwa insinyurnya masih terpendam. Un-

tuk menghilangkannya ia mencoba untuk mengisi waktu

luang dengan menyibukkan diri ikut organisasi mahasiswa,

ia memilih Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), dan pernah

ikut training HMI. Tetapi keinginannya untuk menjadi

insinyur dan mendalami ilmu-ilmu teknik sipil ataupun me-

sin belum juga hilang. Apalagi ditambah ketertarikannya

menyaksikan pembangunan Masjid Istiqlal, seringnya ia

mengamati pembangunan masjid itu, statusnya sebagai ang-

gota HMI ia tinggalkan sampai selesai sarjana muda.

Setelah mendapat sarjana muda (BA) ia memilih pu-

lang ke kampungnya. Ia merasa garis hidupnya adalah men-

gabdi kepada orang tua dan menaati segala yang diinginkan

orang tuanya. Pada tahun 1978 ia aktif membantu pesantren

orang tua dan kakaknya itu. Selain mengajar ia membantu

kakaknya membangun fasilitas pesantren seperti ruang be-

lajar, asrama santri, masjid dan lain-lain. Keinginannya

menjadi insinyur teknik sipil sedikit terobati. Terkadang ia

sendiri yang mengusulkan model atau bentuk bangunan

Page 14: Buletin Prasasti edisi II (Berkah Pesantren)

14

14 14

dengan membuat skripsi berjudul “Pengaruh

Perkembangan Teknologi Perhubungan Terhadap

Pelaksanaan Salat dalam Shafar”. Ia berhasil meng-

gondol gelar sarjana pada tahun 1980.

Pengabdian kepada Pesantren

Setelah menyelesaikan studi strata 1-nya ia

memilih untuk pulang kampung, berkiprah di tanah

kelahirannya sendiri. Berbeda dengan teman-

temannya baik yang sekelas, maupun seniornya

yang terus mengadu nasib di Jakarta. Beberapa te-

man-temannya sudah banyak yang jadi orang terke-

nal seperti Amin Suma, Didin Hafidudin, Amin

Haedar dan banyak lagi yang lainnya.

Keputusannya untuk mengabdi di kam-

pungnya lagi-lagi didasari oleh ketaatannya kepada

orang tua, kakak sekaligus gurunya. Ibu dan

kakaknya tidak suka anak-anaknya jadi Pegawai

Negeri. Mereka lebih suka anak-anaknya berkiprah

di kampung, berjuang membangun pesantren, men-

didik generasi muda dari rumahnya sendiri.

Sejak tahun 1980 ia aktif berkiprah di Pondok

Pesantren Daar el-Qolam. Beberapa tugas yang per-

nah ia emban adalah Direktur Pembangunan dan

Tata Laksana Rumah Tangga Direktur Bidang Pen-

gasuhan Santri Putra, Kepala Madrasah Tsanawiyah

Daar el-Qolam, dan Direktur Pendidikan dan Pen-

gajaran. Dari pengalamannya itulah ia memahami

betul seluk-beluk Pesantren Daar el-Qolam.

Dalam kehidupan ini seseorang pasti memiliki

figur teladan. Begitu pun Syahidudin yang sangat

meneladani ayah, kakaknya (Ahmad Rifa’i Arief),

dan guru kakaknya (K.H. Imam Zarkasyi). Dalam

aspek yang lain, seperti yang telah disebutkan di

atas, ia sangat menyukai kepribadian B. J.

Habibie, sebagai sosok muslim yang taat plus

teknokrat ulung. Menurutnya Habibie adalah

sosok muslim yang mempunyai keseimbangan

iman takwa dan iptek yang cukup kuat.

Pada tahun 1983 Syahiduddin melepas

masa lajangnya. Ia menyunting santrinya

sendiri, Ade Zamzami yang kemudian dini-

kahinya pada tanggal 10 September 1983. Se-

tahun kemudian ia mendapat seorang putra

yang bernama Ahmad Zahid Purna Wibawa

yang lahir pada tanggal 19 September 1984.

Putra semata wayang itu kini sudah bergelar

sarjana teknik dari sebuah Universitas swasta

di bilangan Jakarta.

Perjalanan menuju kepemimpinan

Ahmad Syahiduddin secara tidak lang-

sung disiapkan oleh kakaknya memimpin

pesantren. Alasan mungkin karena ia dalam

peringkat keluarga merupakan adik laki-laki

Ahmad Rifa’i Arief yang pertama. Alasan lain

mungkin karena karakter dan watak Syahidud-

din yang selalu punya keinginan kuat, tegas,

cerdas dan pandai beretorika. Sekitar tahun

1995-1997 setiap pagi ba’da Shubuh,

kakaknya selalu datang ke rumahnya. Membi-

carakan banyak hal tentang perkembangan

Daar el-Qolam. Tidak jarang ia menjadi sopir

kakaknya atau menggantikan tugas-tugas

kakaknya itu baik di dalam pesantren maupun

di luar pesantren. Seperti pada tahun 1984 ia

diutus oleh kakaknya mengikuti penelitian dan

study banding para ulama dan pimpinan pon-

dok pesantren se-Indonesia ke Sarvodaya In-

Page 15: Buletin Prasasti edisi II (Berkah Pesantren)

15

AKSI DAN PRESTASI DUO PONDOK 2013

Pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan yang mengkolaborasikan sisi tradisional dan

modern dari berbagai macam aspek kehidupan santri, dengan itu pesantren dituntut untuk selalu

meningkatkan kualitas pendidik, santri, dan fasilitas. Begitu juga yang dilakukan oleh dua pesantren

terbesar di Banten, Daar el-Qolam dan La Tansa. Keduanya terus melakukan inovasi dan terus

meraih prestasi dalam berbagai ajang keilmuan, kesenian, dll.

13 April 2013, 17 asatidz Ponpes La Tansa (Pondok Pesantren La Tansa) berhasil meraih gelar

Magister dalam bidang Teknologi Pembelajaran UNTIRTA (Universitas Sultan Ageng Tirtayasa),

Pondok Pesantren sebagai Lembaga Pendidikan yang

Mengkolaborasikan Sisi Tradisional dan Modern dari Berbagai

Macam Aspek Kehidupan Santri

Sulis K Wardhani

stitute yaitu Lembaga Pendidikan Agama Budha untuk para biksu di Srilanka. Kemudian dilanjutkan

ke Pusat Aliran Darul Arqam di Malaysia dan melihat perkembangan Islam dan masjid di Singapura.

Kegiatan ini disponsori oleh Departemen Agama RI.

Selain mengajar tugas utamanya ialah membangun fasilitas pesantren. Menggambar, menga-

wasi tukang dan sebagainya. Mayoritas bangunan yang ada di Daar el-Qolam adalah hasil kerjanya.

Begitu pun ketika K.H. Rifai membangun pondok pesantren La Tansa di Lebak, Banten, pemban-

gunan fasilitas di La Tansa diserahkan kepada Syahiduddin. Setiap hari usai salat Shubuh ia berang-

kat ke La Tansa yang jaraknya kurang lebih 50 Km dari Gintung. Pekerjaannya itu dilakukan selama

3 tahun pulang pergi antara Gintung dan Cipanas, Rangkasbitung. Begitu pun ketika sang kakak ingin

membangun pesantren wisata di Labuan. Ia juga yang ditugaskan membangun pesantren itu. Selama

1,5 tahun ia juga bolak-balik Gintung-Labuan. Itu semua dilakukan tidak lain hanya karena ingin

patuh dan taat kepada kakak yang juga gurunya.

Ketika La Tansa selesai dan resmi dibuka pada tahun 1992 Kyai Rifa’i tidak menunjuk Sya-

hiuddin untuk tinggal dan memimpin di La Tansa. Justru sang Kakak menunjuk adiknya yang lain

Odhy Rosyhuddin sebagai pimpinan di sana. Bagi Syahiduddin ia tidak pernah terdetik dalam hatinya

untuk mengharap jabatan. Karena ia merasa tidak pantas memimpin. Konon katanya ia berwatak

keras dan tidak sabar.

Aktualita

Page 16: Buletin Prasasti edisi II (Berkah Pesantren)

16

16 16

Serang, Banten. Ini merupakan salah satu usaha

La Tansa dalam meningkatkan kualitas guru,

dengan memberikan beasiswa penuh kepada

para guru untuk melanjutkan studi pasca

sarjana, terfokus dalam bidang Teknologi

Pembelajaran. Direktur Program Pasca Sarjana

UNTIRTA, Dr. Chussaeri Rusdi Syarief, M.Si.,

memberikan respon positif dan sangat

apresiatif atas perjuangan para mahasiswa

khususnya kelas La Tansa yang sukses

menyelesaikan studinya tepat waktu. Dan

pastinya, Pemimpin Pondok Pesantren La

Tansa, KH. Adrian Mafatihullah Kariem, MA.,

memberikan apresiasi setinggi-tingginya atas

usaha maksimal para asatidz dalam

menyelesaikan program magister dan telah

memanfaatkan kesempatan yang telah

diberikan pondok secara optimal. Beliau juga

berpesan kepada para asatidz untuk

mengaplikasikan ilmu yang mereka dapat ke

dalam kehidupan pesantren dengan semangat

pengabdian.

Ponpes La Tansa juga berupaya

meningkatkan kualitas santrinya dengan

mengadakan Rihlah Ilmiah setahun sekali

untuk para santri kelas 5. Karena di tahun ke 5

pendidikan ini, mereka memegang kendali roda

kepengurusan OSIS (Organisasi Santri

Ikhwanus-shofa dan Akhwatus-shofa).

Program tahunan ini memiliki visi pengayaan

wawasan organisasi, pendidikan, ekonomi,

dll., bagi pengurus baru OSIS. Di tahun-tahun

sebelumnya, program tahunan ini memiliki rute

ke Pondok Pesantren Modern Darussalam,

Gontor, Ponorogo. Tapi untuk tahun 2013 ini,

rute rihlah diubah ke La Lahwa – Ponpes Daar

el-Qolam – UI (Universitas Indonesia) – TMII

(Taman Mini Indonesia Indah). KH. Adrian

Mafatihullah Kariem, MA., mengamanatkan

agar kegiatan ini menjadi ajang silaturrahim

dan napak tilas sejarah kelahiran La Tansa,

karena seorang pengurus harus paham betul

tentang sejarah almamaternya, terutama

hubungannya dengan La Lahwa dan Daar El-

Qolam.

Salah satu upaya peningkatan kualitas

guru dan santri di Ponpes Daar el-Qolam, yaitu

dengan mengadakan kunjungan ke negara yang

memiliki motto “ ” الدائمون المحسنون بالهدى(senantiasa berbuat baik sesuai petunjuk

Allah), Negara Brunei Darussalam pada tanggal

20-24 Oktober 2013 yang lalu. Salah satu santri

Daar el-Qolam yang turut dalam kunjungan ini

adalah Adam (Ketua ISMI Daar el-Qolam 1,

2013-2014) yang didampingi oleh Ust. Awalia

Arfan. Tujuan dari kunjungan ini, untuk

pengenalan kampus di negara yang terkenal

dengan kemakmuran dan ketegasan dalam

menjalankan syariat Islam tersebut. Di

kesempatan ini Adam bersama Ust. Arfan

mengunjungi 3 universitas ternama di Brunei,

yaitu Universitas Brunei Darussalam (UBD),

Institut Teknologi Brunei (ITB), dan Universitas

Islam Sultan Syarif Ali (Unissa). Selain itu,

mereka juga bertemu dengan salah satu alumnus

Daar el-Qolam, Rahmat Hidayat, yang saat ini

tengah menyelesaikan program doktoralnya.

Adam berharap, semoga kunjungan ini menjadi

motivasi bagi para santri untuk terus giat

berusaha dalam belajar hingga mampu

mengharumkan nama Indonesia dan Daar el-

Qolam ke segala penjuru dunia.

Upaya lain Ponpes Daar el-Qolam untuk

menciptakan santri yang berkualitas adalah den-

gan mengadakan sidang KTI (Karya Tulis

Ilmiah) sebagai syarat kelulusan santri kelas 6

ECP (Excellence Class Program). Sidang KTI

yang dilaksanakan pada tanggal 1 September

2013 sampai 31 Oktober 2013 ini, merupakan

buah pikiran dari Pemimpin Pondok Daar el-

Qolam 2, Ust. Odhy Rosikhuddin M.Pd., dengan

tujuan untuk melatih dan menguji santri kelas 6

d a l a m p r o s e s p e n y u s u n a n K T I ,

mempertanggungjawabankan data yang tertulis

dalam KTI, menguji pengetahuan serta

penguasaan metodologi, juga kemampuan

berargumen, dan yang terpenting dalam sidang

KTI ini adalah proses penguatan mental santri

kelas 6.

Page 17: Buletin Prasasti edisi II (Berkah Pesantren)

17

Segala macam upaya yang digalakkan

kedua pesantren ini tidaklah sia-sia, terbukti

dari banyaknya prestasi di berbagai bidang

yang diraih para santri dari dua pesantren

terbesar di Banten ini. Dari Ponpes Daarel-

Qolam, setelah tahun lalu mampu unjuk gigi

dalam bidang robotik dengan meraih Technical

Awards dan Special Awards dalam acara

Thamrin Olympiade & Cup II dan meraih Juara

Nasional dalam Robotic Day 2012. Tahun ini,

dua Tim Daar el-Qolam program IPS (Ilmu

Pendidikan Sosial) berhasil lolos seleksi final

“Social Science Olympiad 2013” Se-Indonesia

dan ASEAN atau Olimpiade Ilmu Sosial (OIS)

ke-10 yang digelar oleh UI (Universitas

Indonesia) dengan tema “Raising Youth

U n d e r s t a n d i n g o n

Multiculturalism” (Meningkatkan Pemahaman

Remaja tentang Multikukturalisme). OIS 2013

merupakan rangkaian lomba bidang IPS yang

bertujuan sebagai ajang kompetisi kemampuan

analisis, presentasi dan pengetahuan sosial

dasar sekolah menengah atas sederajat. Pada olimpiade ini, satu tim Daar el-Qolam berhasil mencapai seleksi tingkat nasional, dan satu tim

lainnya berhasil lolos seleksi tingkat regional

serta berhak mengikuti final di kampus FISIP

UI (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Indonesia) pada tanggal 8-13

November 2013 mendatang.

Selanjutnya, dari Ponpes La Tansa pada 7

Maret 2013 lalu, para santri La Tansa turut

berpartisipasi Gebyar Prestasi Santri se-Jawa

dan Bali (GPS-JB) 2013 yang digelar oleh CSS

MoRA-IPB (Community of Santri Scholars of

Ministry of Religious Affairs-Institut Pertanian

Bogor), dan berhasil menyabet Juara 3 LCT

(Lomba Cepat Tepat), Juara 1 Pidato Bahasa

Inggris, Juara Harapan 2 Pidato Bahasa Inggris

dan Juara Harapan 1 Tahfidz Qur’an, setelah

diakumulasikan kontingen La Tansa meraih

Juara Umum dalam acara bergengsi ini.

Di tahun 2013 ini, Ponpes La Tansa juga

berhasil merilis dua film pendek perdana buah

karya santri kelas 5 SMK La Tansa. Ust. Fairuz

Nahiduddin sebagai pembimbing menyatakan,

tujuan dari penggarapan film ini adalah untuk

mengembangkan potensi santri dalam dunia

multimedia. Kru pembuatan film ini terbagi

menjadi dua kelompok, kelompok putera

membuat film pendek yang berjudul “The Secret

of Old Book” dengan genre humor komedi, film

ini bercerita tentang empat orang sahabat yang

tinggal di pesantren dan menemukan buku tua

yang penuh misteri. Sedangkan kelompok puteri,

menyajikan film yang mengisahkan tentang

persahabatan dua santri dengan latar belakang

yang berbeda, film ini berjudul ”Rindu Nazla”.

Kedua film ini di-launching dan ditonton oleh

seluruh santri La Tansa di Aula Kalijaga. Dalam

sambutannya, KH. Adrian Mafatihullah Kariem,

MA., menyampaikan apresiasi yang setinggi-

tingginya atas usaha dan kerja keras para santri

tersebut dalam menghasilkan buah karya dua

film perdana ini, dan dengan ini semoga mampu

menginspirasi para santri lainnya untuk terus

berkarya.

Selain itu, Ponpes La Tansa menggelar

PELANGI (Perkemahan La Tansa Gali Inovasi)

yang bertema “Satukan Hati, Satukan Jiwa,

Meraih Mimpi Bersama” pada tanggal 26-30

Oktober 2013 kemarin, kegiatan ini bertempat di

Bumi Perkemahan Pondok Pesantren La Tansa

dengan mengundang 54 pondok pesantren yang

ada di sekitar Jawa Barat, Banten, Jabodetabek,

Sumatera dan Pondok Pesantren Modern

Darussalam Gontor Pusat. Namun, peserta

pelangi kali ini tidak hanya 52 kontingen

undangan, kontingen La Tansa pun turut

berpartisipasi dalam memeriahkan PELANGI

dengan perlombaan-perlombaan yang sangat

bervariasi.

Dan masih banyak lagi prestasi-prestasi

dua pesantren almamater kita ini yang sudah

dicapai, hingga saat ini terobosan-terobosan

Page 18: Buletin Prasasti edisi II (Berkah Pesantren)

18

18 18

Kisah nyata ini memberikan gambaran kepada

kita bahwa kualitas seorang anak sangat tergan-

tung kepada input-input yang telah diberikan se-

jak dini oleh pengasuhnya. Seekor

serigala tentunya akan mengajar-

kan bagaimana si anak hidup

sesuai dengan kebiasaan

binatang, sehingga si

anak berperilaku sama

dengan binatang, walau-

pun pada dasarnya si

anak tersebut mempun-

yai potensi ke-manusia-

an seperti akal yang bisa

ia gunakan untuk berpikir,

bersikap dan bertingkah laku

seperti manusia.

Demikian pula dengan anak-anak yang dibesar-

kan oleh Ibunya . Seorang Ibu yang mempunyai

pengetahuan tentang fase tumbuh kembang anak,

ilmu agama, dan kesabaran tentu akan lebih

memiliki tingkat keberhasilan yang lebih besar

dalam mencetak generasi unggul dibandingkan

seorang Ibu yang minim pengetahuan tentang

terbaru terus dilaksanakan demi meningkatkan kualitas setiap elemen yang ada dalam pesantren

tersebut. Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan ter-update kita bisa langsung kunjungi

website Ponpes Daar el-Qolam di http://daarelqolam.ac.id/ dan Ponpes La Tansa di http://

www.pesantren-latansa.sch.id/ .

Sesuai dengan judul buku tentang biografi Kepemimpinan KH. Ahmad Rifa’i Arief yang ditulis

oleh salah satu alumnus Daar el-Qolam, Muhammad Wahyuni Nafis, “Pesantren Daar el-Qolam

Menjawab Tantangan Zaman” , maka tidak hanya Daar el-Qolam saja, tapi Daar el-Qolam bersama

La Tansa akan terus maju dan menjawab tantangan zaman. Salam semangat untuk seluruh santri La

Tansa dan Daar el-Qolam serta para alumnus, terus berjuang dan terus melangkah menyebarkan

harum nama Daar el-Qolam, La Tansa, Indonesia dan Islam di belahan bumi mana pun kita berpijak.

“Anak Unggul Lahir Dari Ibu Yang Tangguh”

Oleh : Jehan Maya Zayanie.

Suara Hawa

S ebuah kisah nyata, seorang bayi hilang

bersama orang tuanya di dalam rimba.

Kedua orang tuanya meninggal dan sang

bayi atas kehendak Yang Maha Kuasa

hidup dan dipelihara oleh

segerombolan serigala. Delapan

tahun kemudian, para peneliti

hutan menemukannya dan

membawa anak kecil terse-

but ke peradaban manusia.

Hal yang menyedihkan

terjadi, anak kecil itu ba-

gaikan seekor serigala. Ia

berjalan dengan kedua kaki

dan tangannya, menangis den-

gan mengaum bagaikan lolongan

serigala. Makanan yang dia santap pun

adalah makanan mentah layaknya makanan bi-

natang liar. Tidak sampai satu tahun dia hidup

bersama manusia, akhirnya anak malang ini mati

karena kerinduannya yang sangat terhadap dunia

bebas dan liar bersama para serigala. Ia tak

mampu menjadi manusia yang sesungguhnya;

yang bisa berfikir, berperilaku layaknya manusia

dan dibesarkan oleh orang tuanya.

Page 19: Buletin Prasasti edisi II (Berkah Pesantren)

19

pendidikan anak. Dalam riwayat hadis pun telah dijabarkan betapa Ibu mem-

punyai keistimewaan yang luar biasa sehingga derajatnya lebih tinggi

dari ayah yang memiliki status sebagai pemimpin keluarga.

عن أبي هريرة رضي هللا عنه قال جاء رجل إلى رسول هللا صلى هللا

اس بحسن صحابتي؟:عليه وسلم فقال ك، يا رسول هللا، من أحق الن قال أم

ك، قال ثم من، قال أبوك ك، قال ثم من؟ قال أم قال ثم من؟ قال أم

Dari Abu Hurairah ra, beliau berkata, “Seseorang datang kepada Rasulullah shalal- lahu

‘alaihi wasallam dan berkata, “Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?”.

Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, “Ibumu!” Dan orang tersebut kembali bertanya,

“Kemudian siapa lagi?”. Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, “Ibumu!” Orang tersebut ber-

tanya kembali, “Kemudian siapa lagi?”. Beliau menjawab, “Ibumu!” Orang tersebut bertanya kem-

bali, “Kemudian siapa lagi?”, Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab, “Kemudian Ayahmu”.

(HR. Bukhari no. 5971 dan Muslim no. 2548)

Hadist tersebut yang merupakan salah satu landasan hukum Islam telah menjelaskan secara gam-

blang kepada kita bahwa seorang Ibu mempunyai keunggulan yang tidak bisa digantikan oleh seo-

rang Ayah, mereka mengandung, melahirkan kemudian menyusui; sesuatu yang tidak bisa dilakukan

oleh seorang Ayah. Dari hadist di atas juga kita dapat simpulkan bahwa derajat seorang Ibu yang

ditempatkan tiga tingkat dibandingkan Ayah merupakan penghormatan Islam terhadap kaum perem-

puan. Maka, Jika pada hakikatnya wanita sudah diciptakan dengan segala keistimewaannya, maka

alangkah baiknya jika dengan seluruh potensi tersebut wanita dapat menyempurnakannya dengan

kecerdasan dan akhlakul karimah sebagai seorang Ibu.

Baiklah, pernakah kalian melihat seorang anak yang cerdas, berani, mandiri, gigih, dan tekun? Kalau

sudah maka yakinlah bahwa ada sebuah rahasia dalam mendidiknya. Segala proses pembentukan

kepribadian anak tidak akan terlepas dari peran seorang Ibu yang juga memiliki rahasia hebat pula

dalam membentuk karakter si anak, bahkan dalam dalam konsep tarbiah pun dijelaskan bahwa Ibu

merupakan sekolah pertama bagi sang anak “al-Ummu madrosah al-Ulaa lil Awlad”. Sebagai kaum

perempuan, masing-masing kita akan menjadi calon Ibu, semua dari kita pasti berharap kelak anak

kita menjadi generasi terbaik yang bermanfaat bagi dunia. Olehsebab itu, maka sebelum kita men-

jalankan sebuah proses mulia yaitu mendidik generasi penerus kita, sedari sekarang marilah kita per-

siapkan diri kita menjadi seorang calon Ibu yang baik, karena mempersiapkan generasi terbaik ha-

ruslah dimulai dari mendidik seorang Ibu yang baik.

Ibu Tangguh

Pengertian Ibu tangguh adalah Ibu yang mempunyai kepribadian Islam (Syakhshiyyah Islamiyyah)

dan mampu menjalankan peran sebagai pendidik yang sesungguhnya. Ibu yang mempunyai kepribad-

ian Islam akan selalu menjadikan akidah Islam sebagai landasan dalam berpikir dan berbuat. Ia juga

memahami potensi dirinya dan mampu mengoptimalkan semua itu dalam rangka mencetak anak ung-

gul. Untuk menjadi Ibu tangguh juga harus mengetahui dan menguasai konsep pendidikan anak.

Page 20: Buletin Prasasti edisi II (Berkah Pesantren)

20

20 20

Ciri utama Ibu yang tangguh adalah memiliki keperibad-

ian Islam, yakni berpikir dan bersikap berdasarkan akidah

Islam. Dengan memahami akidah Islam, setiap muslimah

dapat memahami hakekat kehidupan dan menyadari

amanah dari Allah Swt sebagai seorang Ibu dan perem-

puan, karena sekali lagi, hanya Ibu yang tangguhlah yang

akan mampu melahirkan generasi unggul.

Generasi unggul dalam pandangan Islam merupakan gen-

erasi yang sholeh dan sholehah, bukan generasi yang

hanya sekedar cerdas secara intelektual. Untuk itu, diper-

lukan keteladanan dari para orang tua dalam mendidik

seorang anak menjadi generasi unggul. Dalam sebuah

pepatah bijak dikatakan bahwa kalau ingin mempunyai

anak sholeh dan sholehah, maka orang tuanya harus

sholeh dan sholehah terlebih dahulu, karena orang tua

merupakan contoh tauladan bagi sang anak. Banyak para

pahlawan Islam yang lahir dari rahim Ibu yang Sholehah,

sebut saja Sahabat Abdullah Bin Zubair Ra yang meru-

pakan anak dari Asma Binti Abu Bakar Ra. Ada juga Say-

yidina Hasan dan Husein Ra yang merupakan putra dari

Sayyidah Fatimah Az Zahra Ra, dan masih banyak lagi

contoh tauladan generasi terbaik Islam.

Saat ini, meski sistem kehidupan kita telah didominasi

oleh sistem sekuler (memisahkan agama dari nilai kene-

garaan), namun para muslimah haruslah tetap tampil

menjadi Ibu yang tangguh. Dalam hal ini para muslimah

sejatinya mesti mempunyai tiga mata. Pertama, mata yang

mengeluarkan air mata karena takut kepada Allah Swt,

kedua mata yang tidak tidur di jalan Allah Swt, dan ketiga

adalah mata yang berpaling dari segala yang diharamkan

Allah Swt. MATA juga merupakan sebuah singkatan dari

Memiliki kemauan, Ambil setiap kesempatan, Tawakkal,

dan Ada ruh dalam setiap aktivitas.

Anak Unggul Era Islam

Pada era Islam kita mengenal sosok-sosok seperti Imam

Syafi’i Ra yang terkenal ke-faqih-annya, pun Sayyidina

Abddullah bin Zubair Ra yang sejak kecil tegar dalam

membela kebenaran dan telah mengerti batas antara ber-

main dengan belajar. Kita temukan pula Sayyidina Hasan

dan Husein bin Ali bin Abi Thalib Ra

yang sangat santun di dalam menase-

hati orang. Kemudian Sayyidina Ab-

dullah bin Umar bin Abdul Aziz Ra

yang sangat berani menasehati seorang

khalifah agar tidak menunda-nunda

pengembalian hak kepada yang berhak

menerimanya.

Bisakah anak unggul lahir dari Ibu

yang dalam menjalani Fungsi ke-Ibu-

annya terkesan “apa adanya” dalam

mendidik anaknya? Tentu saja tidak.

Untuk bisa menciptakan generasi yang

unggul diperlukan gambaran yang jelas

akan hal-hal yang terkait dengan: po-

tensi anak, kelemahannya, cara

mengembangkan potensinya, materi-

materi apa saja yang penting disampai-

kan, kapan diajarkannya, dengan cara

seperti apa, bagaimana teknik penyam-

paiannya dan lain-lain. Di sinilah letak

pentingnya Ibu senantiasa menimba

ilmu baik ilmu-ilmu keislaman maupun

ilmu gizi, ilmu perkembangan anak dan

psikologi anak, Ibu juga harus kreatif

dalam menciptakan berbagai cara

dalam menyampaikan suatu hal kepada

anak. Dalam mengatasi karakter buruk

anak misalnya, seorang ibu yang baik

akan menghadapinya dengan cara yang

bijak, sehingga tercapai solusi yang

pas, sehingga tidak memperparah

keadaan. Sehingga dIbutuhkan daya

juang yang tinggi dari Ibu tangguh un-

tuk bisa membentuk anak unggul.

Seorang anak sangat membutuhkan

kasih sayang orang tua khususnya Ibu ,

maka harus dapat dipastikan bahwa

seorang Ibu harus memberikan kasih

sayang kepada si anak baik dalam

berupa perhatian maupun pujian-pujian

kecil dan selalu memberikan contoh

Page 21: Buletin Prasasti edisi II (Berkah Pesantren)

21

Sastra

terbaik dalam berbagai sikap, karena sekuat apapun kita memberikan teori tentang nilai yang baik,

tetapi jika tidak dipraktekkan dalam bentuk perbuatan yang nyata, maka itu pun akan menjadi nihil.

Seorang anak sangat membutuhkan motivasi dan dukungan dari kedua orang tuanya. Sebelum kita

memberikan motivasi dan dukungan maka kita harus jauh lebih memahami karakter anak, apakah

sang anak mempunyai sifat yang apabila dipuji lalu termotivasi? atau bahkan sebaliknya, menurut

penulis sebaik-baiknya cara memberikan dukungan kepada anak adalah dengan menyeimbangkan

antara keduanya; jangan terlalu sering diberikan pujian dan jangan pula terlalu sering dijatuhkan,

karena hal tersebut akan berdampak pada mentalitas anak. Seorang anak akan terbentuk menjadi pri-

badi manja apabila terlalu sering disanjung, pun akan terbentuk menjadi pribadi yang minder jika se-

lalu dijatuhkan, dengan menyeimbangkan keduanya maka akan terbentuk pribadi yang kuat dan per-

caya diri, tentunya kita harus tahu meletakkan pada kondisi mana sang anak harus dipuji dan di-

jatuhkan . Selamat mencoba. Wallahu A’lam

Assalamu’alaikum warahmatullahi wa barakatuh,

Muhammad Zidni Ilmi, ini tulisan saya perpaduan esay dan puisi saya, mudah-mudahan cocok dan

mengesankan, selamat membaca!

Wassalam

Sastri Bakry

Berpuisi ekspresikan kecerdasan emosi

Salam sastra, Apa itu karya sastra? Pertanyaan menarik yang sering dipertanyakan para penyair , seniman mau pun

sastrawan itu sendiri dalam setiap diskusi. Selalu saja tak pernah ada satu pandangan, sarat perde-

batan dan sangat bervariasi. Namun tetap hidup dalam karya para penyair tanpa peduli diakui sebagai

karya sastra atau tidak. Karena sastra itu sendiri adalah bahasa yang digunakan untuk menyampaikan

pesan dengan tidak menggunakan bahasa sehari-hari. Lalu apakah karena tidak menggunakan bahasa

sehari-hari karya sastra harus menjadi sesuatu yang begitu rumit dan sukar dipahami agar ia bisa di-

katakan karya sastra?

Ketika wikipedia Bahasa Indonesia mencatatkan nama saya sebagai sastra-

wan Indonesia lalu pertanyaannya , apakah yang tidak termasuk di situ tidak diakui sebagai

sastrawan? Padahal karya-karya mereka juga cukup bagus? Atau karya-karya yang tersim-

pan dalam catatan harian yang sarat makna namun tak terbaca. Mungkinkah bagus atau

tidaknya sebuah karya hanya sejauh mana pembaca membincang dan mengulasnya

dalam berbagai media?

Hmmm … memang tidak perlu saya mengulasnya. Saya hanya

ingin berpuisi dari hati dan pikiran saya. Tentang cinta, tentang

Page 22: Buletin Prasasti edisi II (Berkah Pesantren)

22

22 22

bencana, tentang korupsi, tentang kemunafikan, tentang kesombongan, tentang kekuasaan,tentang

kezaliman, tentang perjuangan, tentang kemiskinan dan tentang apa saja yang saya rasakan terutama

ketika berpikir tentang hari akhir.

Saat kita menulis ada perasaan lega karena kita mampu mengekspresikan pikiran dan perasaan kita.

Fatimah Mernisi justru menyatakan bahwa tatkala seseorang mampu menuangkan kekesalan hatinya,

kemarahan hatinya maka berarti dia sudah menunda sedikit ketuaan alamiahnya. Bahkan lebih tajam

lagi, menulis setiap hari sama dengan pergi ke salon untuk facial dalam upaya meremajakan kulit.

Namun masih perlukah kita berpuisi di saat kemelut bangsa yang semakin tak terkendali?. Di saat

sebagian orang masih sibuk berjuang demi sesuap nasi, berjuang demi pendidikan anak-anaknya.

Mendapatkan layanan kesehatan yang masih rendah karena ketiadaan biaya?. Lalu, adakah yang

mendengarkan pesan ini?

Bagi saya sastra adalah merpati yang mampu mendengarkan pesan dan mengantarkannya pada kita

semua agar berubah menjadi manusia yang memiliki peradaban dan keadilan. Aamiin, insya Allah.

Karena Sang Penyuci sudah bersabda

Kenapa kita masih menutup hati

Kelam menyinari diri

Dalam dua dunia

Yang bersinar terang

Yang menghempas gelap

Kita yang memilih

Semua masih tak terkendali

Merusak alam kita

Merusak ummat kita

Yang berkerudung di balik hijab

Yang berdakwah di balik safari

Yang membantu di balik suara

Yang bersuara di balik dusta

Oh aku ingin berteriak bagi orang-orang yang

sesat

Aku ingin mencegah

Aku ingin mengusir

Dan aku ingin mengomel sendiri

Ohhhhh berteriaklah

Agar kita tidak termasuk dalam orang-orang yang

merugi.

Ya Allah

ZAJARA

Pernahkah kau mendengar bumi yang bermula

dari sebuah benda yang berbentuk telur?

Yang bermula dari awal waktu dan akhir ke-

hidupan berikutnya

Ketika air muncul maka bumi pun retak

Langit dipersatukan oleh kekuatan yang ber-

beda untuk menjaga bintang dan

Planet dalam orbitnya

Sang Penjaga akan menjaga dalam waktu tak

terbatas

Masihkah kita ingin menutup hati untuk ber-

baik bagi sesama

Dan kemudian

Kita menangis dalam sesal yang dalam

Ketika Allah berkata Kun Fa yakun

Dan saat itu langit terbelah

Tatkala waktu tak terbatas itu ada

batasnya

Jakarta, 9 Juni 2012

Sastri Bakri

Jakarta, 8 Juni 2012

Sastri Bakri

Ketika Langit Terbelah

Page 23: Buletin Prasasti edisi II (Berkah Pesantren)

23

alestina Duka Luka P

senandung

Duka luka berdarah menyentak hati menghunjam

tajam di tengah jantungku

Senandung ayat- ayat Allah bergema dalam ruan-

gan dingin ber AC

Ingin menghapus senandung duka untuk Palestina

Agar berganti dengan senandung cinta dalam kebahagiaan kita bersama

Adakah cinta kita miliki pada jarak yang jauh

Aku tertegun pada kata setiap kata yang penuh dendam

Yahudi laknat yang menjajah terbelenggu dalam cinta semu terbungkus

kekuasaan

Kita tahu penjajahan tidak layak hidup di bumi Allah

Kita juga tahu undang-undang dasar 45 membuka dengan manis kalimat-kalimat

penjajahan harus dihapuskan

Bukankah kemerdekaan hak segala bangsa?

Tapi kegelapan masih menghantui bumi yang jauh dari kita

Haruskah perang untuk melawan panjajah

Haruskah mereka mogok makan di kota Gaza

Haruskah anak-anak tertatih, merangkak, menangis ya Allah hanya menunggu

hak-haknya kita penuhi

Kita......?

Kitakah......... Kita itu adalah kita yang berdiri kokoh dengan dasar

undang-undang yang ditancapkan para pendahulu kita

Kita tidak hanya membiarkannya tetap di atas kertas

Kita mesti ikut melaksanakan, ikut dalam aksi memerdekakan Palestina

merasakan, dan ikut di dalamnya untuk kita hentikan anak-anak yang

berbalut darah, melindungi diri dari dentuman bom yang terlempar

dimana-dimana.......anak-anak tanpa kaki, anak-anak tanpa tangan, remaja,

lelaki, perempuan dalam ketakutan, kita biarkankah itu terus?

Ya Allah........ Ya Rahman.... Ya Rahim....Ya Ghaniy

Airmata untuk Gaza, jangan berhenti

Kita mestinya menangis dan menelan tangisan itu agar perjuangan kita tak

berhenti sampai titik darah penghabisan. Ada masjidil Aqso yang kita

miliki

Kekuatan cinta kita mesti tetap kita jaga demi masa

Keimananku berlipat dan selalu berlipat menuju kesamaan perjuangan

Dan hatiku masih tertinggal di Gaza sambil menunggu janji Allah

Auditorium gubernuran di Padang, 3 juni 2012

Sastri Bakri

Page 24: Buletin Prasasti edisi II (Berkah Pesantren)

24

24 24

Boven Digoel

Ketika seorang Papua menangis Padaku

Dalam awangku menerawang

Bertahun-tahun kerinduan Hatta dan Syahrir ter-

perosok dalam

Kegelapan

Negeri asing yang berbalut sepi

Jalan terjal gelap tanpa sinar

Suara-suara binatang nyaring

Terdengar menambah sepi

Di matamu sinar tetap saja

Bergelora memperjuangkan hak kita

Meski berada di negeri terasing

Kota yang sering disebut

Namun usahamu tak akan pernah bisa terlupa

Nikmatnya telah dirasakan dan terwariskan

hingga kini

Di beda tempat

Namun dalam awangku

Aku masih ingin merasakan yang kau rasakan

Adakah masih seperti dulu

Dalam gelap dan kelat

Kilat menyambar

Jatung berdebar

Lolongan anjing semakin lebar

Menyelinap jauh dalam awangku

Boven digoel, kecamukmu sekarang siapa yang

peduli

Masih sama seperti dulu

Aku hanya menangis menyambut tangismu

Dengan salam khasmu

Napase, nagosa, nayaklak, lauknyak, nagaromi,

nerugi dan

Salam sejahtera

Waa- waa- waa

Jakarta 2013

Sastri Bakri

Rileks

S eorang santri baru saja lulus aliyah pesantren

dengan nilai jayyid jiddan ( lumayan pintar).

Dia pun berencana mengadu nasib di Jakarta.

Saat tiba di Stasiun Pasar Senen, dia melihat

kerumunan orang. Rupanya sedang ada kece-

lakaan. Di Jakarta, kecelakaan biasanya memang

menjadi tontonan yang menarik, maka dia pun

memutuskan untuk ikut menonton.

Namun teryata kerumunan itu terlalu berjubel se-

hingga ia tidak bisa melihat korban dengan jelas,

apalagi postur tubuhnya yang memang kecil. Jadi,

jangankan mendekat, untuk melihat korban saja

sulit. Berhubung karena ia termasuk merupakan

santri berotak cemerlang, maka dia tidak kurang

akal dan langsung berteriak-teriak sambil pura-

pura panik.

"Saya keluarganya.. Saya keluarganya.. Minggir..

Tolong minggir !" katanya sambil mengacungkan

jari dan mendesak maju menerobos kerumunan

orang-orang tersebut.

Orang-orang pun memandanginya, dan ternyata

si santri memang berhasil. Mereka langsung mem-

beri kesempatan kepada santri itu untuk

menghampiri korban kecelakaan. Santri itu pun

langsung mendekati korban kece- lakaan.

Dan, betapa terkejutnya ketia

dia melihat dengan jelas

korban kecelakaan

yang dia-

kuinya sebagai

keluarganya itu

ternyata adalah

seekor SAPI!

Santri Cerdik dan Seekor Sapi

Page 25: Buletin Prasasti edisi II (Berkah Pesantren)

25

Papa

Kucing

Ada sebuah keluarga yang kedatangan seekor

kucing kampung yang jorok sekali. Parahnya lagi,

si kucing selalu kembali ke rumah walau sudah

dibuang ketempat yang jauh.

Istri : “PAPAAAAA..mama dah ga tahan sama

kucing ini, mana bau, jorok & korengan pula...

PAPAAA..BUANG KUCING NYAAAA..!!”

Suami : “Iya ma, nanti papa buang deh..”

Istri : “SEKARANG PAPAAA...!!”

Suami : “Iya..iyaa..”

Akhirnya sang suami pun pergi keluar dengan

membawa kucing tersebut. Tapi tidak lama ke-

mudian, kucing itu sudah balik lagi ke rumah,

padahal sang suami belum sampai. Pada saat

suaminya sampai di rumah, sang istri kembali

ngomel.

Istri : “PAPAA..papa pasti buang kucing nya

kurang jauh deh, makanya dia balik lagi sebelum

papa nyampe rumah.. Buang yang jauh pa-

paaa..!!”

Suami : “Iya..iya sayaang..”

Sang suami pun kembali membawa kucing itu,

kali ini memakai motor, rencananya kucing itu

mau dibuang keluar komplek. Tapi kembali kuc-

ing itu sudah sampai rumah sebelum sang suami

sampai. Sang istri langsung menelpon suaminya..

Istri : “PAPAAA..kucingnya dah nyampai lagi ke

rumah niih.. Huuu..uu...buang nya kurang jauh

juga papaaa..!!”

Suami : “Iya mamaa..nanti papa akan buang kuc-

ing nya yang jauh sekali, biar dia ga bisa balik lagi

yaa...mama sabar yaa..”

Sesaat sampe di rumah, sang suami dengan kesal

membawa kucing itu lagi. Dalam pikirannya kucing

itu akan dibuang di hutan yang jauh dari rumah-

nya.

Sang suami kemudian berangkat, memasukan kucing

itu ke dalam ransel yang dibawanya keluar komplek,

jalan terus naik motor sampe keluar masuk perkam-

pungan, kemudian sampai lah di tepi hutan yang san-

gat lebat. Dia turun dari motornya kemudian masuk

ke dalam hutan belantara tersebut, naik dan turun

gunung. Sesampainya di tempat yang sangat jauh

dari rumahnya, kemudian dia membuang kucing

tersebut dengan perasaan puas..!!

Beberapa jam kemudian..sang suami tidak sabar un-

tuk menelpon sang istri tercinta nya..

Suami : “Mama sayaaang..” (dengan penuh seman-

gat)

Istri : “Ya papa sayaaang..”(dengan nada datar)

Suami :”Papa mau tanya, kucing itu bisa sampe

rumah lagi ngga.???”

Istri : (dengan nada kesal) “Sudah papa su-

daaah..kucing itu sudah ada di rumah lagi”

Suami : “O begitu ya ? Mama bisa tolong papa ?”

Istri : “Minta tolong apa paa ???”

Suami : “Tolong tanyain ke kucing nya..kemana jalan

pulang, PAPA TERSESAT NIIH ...”

Istri : !@#$%^&*+=

Muhaimin Ismail Yaman

Page 26: Buletin Prasasti edisi II (Berkah Pesantren)

26

26 26

Kultural

5 Makanan Khas Provinsi Banten

Emping Menes Pandeglang Banten telah terkenal sejak dahulu kala dengan cita rasa dan aroma yang khas berbeda dari emping manapun di Tanah Air. Dibuat dari biji melinjo pilihan dan diolah oleh tangan-tangan terampil secara tradisional yang diperoleh secara turun temurun.

Tersedia berbagai jenis olahan seperti emping mentah dan ceplis/kaceprek. Emping Menes dapat dibeli di Kp. Pasirwaru, Desa Menes, Kec. Menes.

1. Emping Menes

2. Laksa Tangerang

Laksa Tangerang beda dengan laksa betawi atau malaysia. Laksa disini bahan utamanya adalah semacam bihun tapi tebalnya mirip spaghetti dan terbuat dari beras. Kemudian disiram memakai kuah laksa yang dimasak dari kacang ijo, kentang, santan dan kaldu ayam. Disediakan juga tambahan daging ayam kampung atau telor. Sebelum disajikan diberi taburan daun kucai/daun bawang yang iris kecil-kecil. Ada dua macam jenis laksa tangerang, Laksa "Nyai" dan laksa "Nyonya". Laksa Nyai dibuat oleh kaum pribumi tangerang sedangkan laksa nyonya dibuat oleh kaum peranakan china di Tangerang. penasaran ingin menikmatinya?. Silahkan singgah di Jl. M. Yamin-Kota Tangerang, tepatnya di depan penjara wanita, disana banyak warung penjual laksa.

Jika berkunjung ke Serang, Banten, jangan lupa mencicipi nasi sumsum. Nasi bercampur sumsum tulang kerbau ini merupakan

makanan khas Banten. Nasi sumsum dimasak dengan cara dibakar sehingga menghasilkan aroma serta cita rasa istimewa

yang dapat membangkitkan selera makan. Meski tergolong makanan langka, nasi sumsum masih dijual di beberapa rumah makan di Serang. Satu bungkus nasi

sumsum ukurannya hampir tiga kali ukuran otak-otak, tapi lebih kecil daripada lontong yang dibawa penjual lontong tahu. Bentuk nasi dari teksturnya lebih empuk dan lebih kenyal. Butirannya tidak gandeng seperti ketupat atau lontong, tapi mirip nasi goreng yang terpisah.

3. Nasi Sumsum

Aulia Khairunnisa

Page 27: Buletin Prasasti edisi II (Berkah Pesantren)

27

4. Sate Bandeng

Sate Bandeng Makanan Khas Serang. Bila ingin mencoba masakan jenis ini silahkan pergi ke kawasan kota Serang. Sekitar 80 kilometer dari Jakarta atau hanya membutuhkan waktu antara 60 sampai 90 menit dari ibukota. Sate Bandeng yang amat populer itu dibuat di rumah-rumah pengrajin di kota Serang. Sate Bandeng memiliki kelebihan di banding sajian ikan lainnya. Makanan khas kota serang ini selalu mengundang pecinta kuliner nusantara untuk selalu menikmatinya jika sedang berkunjung ke Banten. Berbeda dengan ikan bandeng biasa, daging sate bandeng empuk dan tidak bertulang, karena

tulang-tulangnya sudah dilepas sebelum diolah. Karena rasa dan bentuknya yang unik ini, sate

bandeng menjadi makanan oleh-oleh khas dari Banten.

Kue apem terbuat dari tepung beras dan tape singkong.

Rasanya semakin nikmat jika dicampur dengan gula merah

atau sirup. khusus bulan suci ramadhan kue ini menjadi

pilihan kebanyakan orang banten untuk melahapnya saat

berbuka puasa. Menurut Dati (salah satu pengrajin kue

apem), pembuatan kue apem putih di Cimanuk itu sudah turun-temurun dan ia tidak mengetahui

secara pasti sejak kapan kue ini mulai populer.

5. Kue Apem

Lintas FSDL

F orum Silaturahmi Daar el-qolam dan Latansa di Mesir disingkat (FSDL- Mesir) adalah Organisasi almamater dari dua pesantren di wilayah

Banten yaitu Daar el-Qolam dan Latansa. Forum kealmametaran ini sudah terdaftar secara resmi dibawah naungan PPMI Mesir. sebagai Organisasi dalam ruang lingkup Mahasiswa Indonesia di Mesir (MASISIR), tentunya FSDL memiliki segudang kegiatan yang bertujuan menciptakan generasi yang mampu bersaing baik dalam hal akademik atau non-

akademik. Rentetan acara pun digelar oleh forum almamater yang kini dipimpin oleh saudara Ade Reza Muhammad. Dan alhamdlulillah berkat kekompakan para anggota, acara-acara FSDL mampu dilaksanakan dengan lancar dan seksama, walaupun masih terasa terdapat banyak kekurangan dibeberapa acara, tetapi hal itu

Page 28: Buletin Prasasti edisi II (Berkah Pesantren)

28

28 28

bukanlah kendala berarti untuk terus berkontribusi demi membangun FSDL yang aktif dan berdinamika. Diawal bulan Ramadhan 1434 H, Dewan pengurus FSDL mencoba mempererat hubungan silaturahmi antara anggota-anggota dengan para sesepuh, ditambah dengan berbagai acara yang bisa memacu semangat anggota untuk bisa berkembangan dalam melatih kemampuan berbicara dalam berceramah dan diskusi. Dalam kegiatan yang sudah terdaftar di agenda pengurus FSDL diantaranya Buka bersama FSDL yan dilaksanakan dirumah salah satu senior FSDL yaitu kakak Firdaus Lc. beserta istri. Antusias anggota FSDL sangat tampak dengan ramai nya anggota yang hadir, juga amat terasa kebersamaan dalam menghiasi bulan yang penuh berkah dalam kehangatan suasana ukhuwah islamiyah. Sebelum berbuka puasa kita bersama-sama mendengarkan ceramah dari salah satu anggota FSDL saudara Reza Rizki Febrian Lc . Kemudian minggu selanjutnya diisi dengan perbincangan diskusi tentang masalah Riba dalam islam yang dimoderatori oleh Febryna Rizki Pratiwi dan Aisyah Ummi Fadhilah dikediaman ustadzah Derina dan keluarga didaerah Tabbah, dan minggu selanjutnya giliran acara mingguan ramadhan digelar dirumah sekretariat FSDL di kawasan Bawwabah 3. yang kemeriahannya tak luput dari canda tawa bagaikan sebuah keluarga. Dalam sebuah hubungan sosial antar manusia, kita sebagai manusia biasa tak luput memilki salah dan khilaf antar sesama, maka suatu kewajiban moral bagi anggota FSDL adalah menyempatkan berkumpul di sekretariat tercinta. Walupun pada realitanya tak semua bisa berkumpul akan tetapi tak mengurangi rasa syukur kita bisa berkumpul dengan teman-teman seperjuangan. Berjalan dengan silih bergantinya waktu FSDL tidaklah berdinamika dalam berkumpul dengan kawan-kawan belaka, tapi dalam pengembangan akademis FSDL melakukan acara yang bertajuk Reading Camp demi menambah wawasan dari buku-buku yang

bisa dibaca dalam waktu yang ditentukan kemudian dikemukakan hasil bacaan didepan kawan-kawan FSDL yang lain sehingga apa yang kita baca bisa diketahui dengan yang lain, sehingga bisa didiskusikan dengan anggota yang dipimpin oleh kakak Mabda Dzikara dan kakak Hanifah Jamil sebagai pembimbing reading camp.

Acara lain yang bisa disuguhkan FSDL di depan MASISIR adalah acara pra ultah yang diselenggarakan pada acara November 2013 ini, bisa dibilang ini adalah acara perdana yang dimiliki FSDL untuk bisa tampil di hadapan MASISIR, dengan mengadakannya lomba futsal se–almamater yang dalam kesempatan ini diketuai oleh saudara Mufakir Hisbullah, Alhamdulillah dengan bimbingan para senior dan kerja keras para panitia dari anggota FSDL acara “FSDL Super Cup” pertama bisa terlaksana, walaupun dalam realita kegiatan tersebut terdapat kekurangan entah dari segi peraturan dan yang lainnya, didalam melengkapi kompetisi FSDL Super Cup antar Almamater ini agar kelak bisa diikuti acara tersebut oleh kalangan MASISIR secara luas.

Didalam FSDL Super Cup ini terdapat

berbagai lomba diantaranya Futsal, Billiard dan

tenis meja, muncul pemenang dari lomba

futsal dari organisasi almamater MISYKATI dan

billiard dijuarai oleh kakak senior FSDL yaitu

saudara H. Syarifuddin Bachtiar yang hangat

disapa bang Adhen, dan sebagai juara dua

billiard dimenangkan oleh Amin dari

kekeluargaan GAMAJATIM. Kemudian dalam

cabang lomba tenis meja single dijuarai oleh

saudara Reza Rizki Febrian dan ikuti dan dari

cabang tenis meja double dijuarai oleh

pasangan Mahmud Ridho dan M. Irianur dan

juara dua disabet oleh pasangan Zainuddin

dan Saiful Bahri kedua pasangan juara tenis

meja double ini adalah utusan organisasi

kekeluargaan KMKM. demikianlah sekilas

kegiatan FSDL, Semoga FSDL semakin Berjaya

dan berdinamika!. Salam redaksi.

Oleh : Najmu Izzarul Haq

Page 29: Buletin Prasasti edisi II (Berkah Pesantren)

29

Arabic Corner

مرحلة التعليم في جمهورية مصر العربية

المجتمع يتعاونون في مجالت مختلفة سواء ,بواسطة التعليم. التعليم و الفنون هما من أساسيات بناء خلق االنسان

واريد . ومن التعليم ايضا يستطيع االنسان ان يطور من أخالقه وايضا ينمى عقله. أكانت داخل البالد او خارجها

ليكون لديكم معرفة في هذا المجال وايضا كيفية المقارنة بين التعليم في ,ان اريكم كيفية التعليم في هذه البالد

.اندونسيا و التعليم في مصر

:مفهوم التعليم أوال

التعليم هو بناء الفرد ومحو األمية في المجتمع، وهو المحرك األساسي في تطور الحضارات

:النظام التعليمي في مصر ثانيا

يتألف نظام التعليم العام في مصر من ثالثة مستويات

6لمدة سنتين، ثم ( حضانة)رياض أطفال: سنة، وتقسم إلى 21 – 4مرحلة التعليم األساسي من سن : أوال

.سنوات مرحلة ابتدائية

سنة 21حتى سن 21التعليم اإلعدادي ويتكون من ثالثة سنوات من : ثانيا

سنة 21إلى 26التعليم الثانوي ويتكون من ثالثة سنوات أيضا من سن : ثالثا

كليات لدارسي التعليم الجامعي والذي يتكون من أربع سنوات كحد أدنى وسبعة سنوات كحد أقصى بالنسبة: رابعا

الطب

:و هو كما يلي. واريد ان اوضح عن التعليم االساسي في مصر

وفي مصر تقوم وزارة . يتألف التعليم األساسي من رياض األطفال، والمرحلة االبتدائية، والمرحلة اإلعدادية

، بلغ إجمالي معدل االلتحاق في 1222 – 2111وفي عام . التربية والتعليم بتنسيق مرحلة رياض األطفال

وبغض النظر عن كون مدارس رياض . 1221في المائة في عام 14في المائة، وزاد إلى 26رياض األطفال

ومن مهام الوزارة اختيار وتوزيع . األطفال خاصة أو تديرها الدولة، فجميعها يخضع لوزارة التربية والتعليم

وتحصل . تلميذا 41ووفقا لتعليمات ولوائح الوزارة، فإن أقصى كثافة للحضانة يجب أال يتجاوز . الكتب الدراسية

وزارة التربية والتعليم أيضا على مساندة من الهيئات الدولية مثل البنك الدولي لتدعيم نظام التعليم للطفولة المبكرة

وذلك بزيادة فرص االلتحاق بالمدارس، وتحسين الجودة النوعية للتعليم، وبناء قدرات المعلم، وفي المرحلة

بلغت نسبة االلتحاق في 1222وحتى عام . االبتدائية، يمكن إلحاق التالميذ بمدارس خاصة أو دينية أو حكومية

في المائة 221في المدارس الخاصة وبلغ إجمالي نسبة االلتحاق في المرحلة االبتدائية 2.1التعليم االبتدائي

مهدي المنتظر: بقلم

Page 30: Buletin Prasasti edisi II (Berkah Pesantren)

30

30 30

[وتجرى االمتحانات في الصف الثالث االبتدائي على مستوى اإلدارة التعليمية 1222حتى عام

. سنوات 1أما الجزء الثاني من التعليم األساسي فيتمثل في المرحلة اإلعدادية أو ما قبل الثانوية وهي تمتد إلى

وتتمثل أهمية استكمال هذه المرحلة . وباستكمال هذه المرحلة، يحصل الطالب على شهادة إتمام التعليم األساسي

في حماية التلميذ من األمية حيث إن التسرب المبكر من المدارس في هذه المرحلة يؤدي إلى األمية، والفقر في

نهاية المطاف

المدارس: ثالثا

و هناك ثالثة أنواع من المدارس الخاصة بصفة عامة هي

المدارس العادية تتشابه مناهج هذه المدارس تماما مع مناهج المدارس الحكومية غير أن المدارس الخاصة تعطي

.اهتماما أكبر باالحتياجات الشخصية للطالب والمباني والمرافق المدرسية

مدارس اللغات تدرس معظم المناهج الحكومية باللغة اإلنجليزية وتضاف الفرنسية أو األلمانية كلغة أجنبية ثانية

ومن المتوقع أن تكون . أو مدارس تدرس المنهج الحكومي باللغة الفرنسية أضافة إلى اللغة األنجليزية كلغة ثانية

هذه المدارس أفضل من المدارس األخرى ويرجع السبب في ذلك إلى توافر سبل الراحة والمباني والمرافق فيها

وأحيانا تكون اللغة الرئيسية للتدريس في هذه المدارس هي الفرنسية . غير أنها أعلى بكثير من حيث المصروفات

أو األلمانية، ولكن قد يكون من الصعب بالنسبة للطالب أن يستكمل الدراسة في جامعات حكومية باللغة العربية أو

.اإلنجليزية فيما بعد

المدارس الدينية هي مدارس ذات توجه ديني مثل المدارس األزهرية وهناك الكثير من المدارس الدينية قامت

.إرساليات تبشيرية ببنائها وهي ترتبط في الوقت الراهن بالكنائس وتقوم هذه المدارس بتقديم تعليم ذي جودة

دبلومة المدارس "ويقدم العديد من المدارس الخاصة برامج تعليمية إضافية إضافة إلى المناهج القومية مثل

، IGCSE ، والثانوية اإلنجليزية High school American Diploma "األمريكية العليا

وهذه هي أنواع المدارس الخاصة ,IB والبكالوريا الدولية Bac.والباكلوريا الفرنسية Abitur والبكالوريااأللمانية

في مصر

المناهج: رابعا

بالنسبة للمناهج اإلعتماد على الحفظ و التلقين فقط ، حتى فى المواد العلمية اإلحصاء و الرياضيات و مسائل ·

إعتماد المناهج على الجانب النظرى فقط ، وليس . الحشو فى المناهج دون التركيز على نقاط معينة . الفيزياء

عدم مالئمة المناهج للتطور العلمى المستمر فالمناهج قديمة و ليس هناك أى تحديث للكتب التى . الجانب العملى

الفجوة الواضحة بين محتويات المناهج . ندرسها من حيث الكيف وإن كان هناك بعض التحديث الشكلى

هذه هى أهم المشاكل التى يعانى منها التعليم فى مصر . ومتطلبات سوق العمل

الدروس الخصوصية: خامسا

الدروس الخصوصية هي وحش كاسر يلتهم أموال المصريين وأولياء األمور حيث يقوم المدرس بتضيق الخناق

, علي الطالب في الفصل وال يشرح لهم وأحيانا يستخدم بعض المدرسين الضرب فيضطر الطالب أن يذهب إليه

.وتختلف قيمة الدرس الخصوصي حسب المكان والمرحلة التعليمية والمدرس وعدد الطالب

Page 31: Buletin Prasasti edisi II (Berkah Pesantren)

31

GALERI

Suasana Milad FSDL Ke-10 Tour FSDL ke Pyramid dan Spynx

Pelantikan Pengurus FSDL periode 2013-2014

Tour FSDL ke Pyramid dan Spynx

Ketua FSDL periode 2013-2014 Suasana Pembacaan Yasin & Tahlil

Page 32: Buletin Prasasti edisi II (Berkah Pesantren)

32

32 32

Nasi Tumpeng Milad FSDL Ke-10 Tour FSDL ke Pyramid dan Spynx

Pembukaan Acara Reading Camp I Suasana Pembacaan Yasin & Tahlil

Suasana Pembacaan Yasin dan Tahlil Suasana Reading Camp I

Suasana Diba’an bersama NU Suasana Pembacaan Yasin & Tahlil