23
CARA MEMBUAT PAKAN KAMBING ATAU DOMBA DARI POHON PISANG Pakan merupakan salah satu faktor yang turut menentukan keberhasilan dalam beternak. Syarat pakan berkualitas, mengandung zat atau materi yang dibutuhkan dengan komposisi yang seimbang. Bila sya terpenuhi, pakan tersebut bisa disebut pakan berkualitas . Hal ini secara umum berlaku untuk semua hewan ternak, ter kambing dan domba. Di Indonesia, pakan yang umum diberikan oleh para peternak kambing dan domba adalah rumput. Rump menadi primadona seak lama untuk adi pakan kambing atau domba dan menadi menu waib. Sekaran memperbaharui enis pakan primadona tersebut dengan pakan berkualitas agar tumbuh dan kembang ter optimal. Sebagai referensi coba kita lihat kualitas dari beberapa enis pakan yang sering para p nutrisi yang terdapat dalam rumput dan tumbuhan lain tersebut dapat kita lihat dalam Tabel Kandunan Nutrisi Hi!auan "ei#un$sa "ada tulisan ini kita akan membuat pakan untuk kambing dan domba dengan kualitas nutrisi seimbang optimal. #oba anda li%at lai tabel tadi, di sana terdapat berapa kebutuhan kambing atau domba terhadap nutri karbohidrat, protein, $itamin maupun serat kasarnya. "akan yang akan kita buat prinsipnya adalah melalui fermentasi, pakan akan mudah dicerna dan penyerapan nutrisi akan lebih baik. Berikut adalah cara yang sudah saya lakukan minggu kemarin %&' (anuari )*&+ . -ntuk kali ini kita dengan bahan baku pohon pisang, disebut uga gedebog pisang atau gebog. elengkapi kebutuhan lain dan serat kasar, kita tambahkan ampas tahu dan dedak. Bahan/bahan tersebut adalah bahan yang mud didapatkan. -ntuk daerah yang kesulitan bahan/bahan tersebut dapat diganti dengan bahan seenis, pada tabel tadi enis dan umlahnya. -ntuk proses fermentasi kita akan lakukan #enikuti p$la HCS &an tela% sukses diterapkan $le% rekan'rekan peternak kita #isaln&a di (a)a Tena%* (enis fermentasi yang saya lakukan ini disebut +er#entasi basa% , artinya bahan bakunya tidak kering alias masih mengandung banyak air. Banyak pula y fermentasi ini dengan sebutan silase, atau ada yang 0sedikit salah1 menyebut 0 esalase 02maksudnya mungkin sama, yang penting angan menyebut 0 etalase, saa2.hehe Baiklah, tanpa panang lebar lagi kita lakukan pembuatan pakan ternak ala H#S ini. -ntuk yang p lakukan persiapan/persiapan. 3pa saa yang harus dipersiapkan 4 Ini dia22. -* Persiapan Peralatan Terpal. sebagai alas untuk pencampuran bahan Ti#banan , untuk menimbang bahan. (enis timbangan terserah anda.

Cara Membuat Pakan Kambing Atau Domba Dari Pohon

Embed Size (px)

DESCRIPTION

peternak sukses

Citation preview

CARA MEMBUAT PAKAN KAMBING ATAU DOMBA DARI POHONPISANGPakan merupakan salah satu faktor yang turut menentukan keberhasilan dalam beternak. Syarat pakan yang diberikan harus berkualitas, mengandung zat atau materi yang dibutuhkan dengan komposisi yang seimbang. Bila syarat tersebut telah terpenuhi, pakan tersebut bisa disebut pakan berkualitas. Hal ini secara umum berlaku untuk semua hewan ternak, termasuk kambing dan domba.Di Indonesia, pakan yang umum diberikan oleh para peternak kambing dan domba adalah rumput. Rumput sepertinya sudah menjadi primadona sejak lama untuk jadi pakan kambing atau domba dan menjadi menu wajib. Sekarang saatnya kita memperbaharui jenis pakan primadona tersebut dengan pakan berkualitas agar tumbuh dan kembang ternak kita menjadi optimal. Sebagai referensi coba kita lihat kualitas dari beberapa jenis pakan yang sering para peternak pakai. Kandungan nutrisi yang terdapat dalam rumput dan tumbuhan lain tersebut dapat kita lihat dalam Tabel Kandungan Nutrisi Hijauan LegimunosaPada tulisan ini kita akan membuat pakan untuk kambing dan domba dengan kualitas nutrisi seimbang sesuai kebutuhan yang optimal. Coba anda lihat lagi tabel tadi, di sana terdapat berapa kebutuhan kambing atau domba terhadap nutrisi berupa karbohidrat, protein, vitamin maupun serat kasarnya. Pakan yang akan kita buat prinsipnya adalah proses fermentasi. Dengan melalui fermentasi, pakan akan mudah dicerna dan penyerapan nutrisi akan lebih baik.Berikut adalah cara yang sudah saya lakukan minggu kemarin (19 Januari 2014). Untuk kali ini kita akan membuat pakan dengan bahan baku pohon pisang, disebut juga gedebog pisang atau gebog. Melengkapi kebutuhan lainnya terhadap protein dan serat kasar, kita tambahkan ampas tahu dan dedak. Bahan-bahan tersebut adalah bahan yang mudah ditemui dan didapatkan. Untuk daerah yang kesulitan bahan-bahan tersebut dapat diganti dengan bahan sejenis, kita tinggal melihat saja pada tabel tadi jenis dan jumlahnya. Untuk proses fermentasi kita akan lakukan mengikuti pola HCS yang telah sukses diterapkan oleh rekan-rekan peternak kita misalnya di Jawa Tengah. Jenis fermentasi yang saya lakukan ini disebut fermentasi basah, artinya bahan bakunya tidak kering alias masih mengandung banyak air. Banyak pula yang menyebut pakan fermentasi ini dengan sebutan silase, atau ada yang sedikit salah menyebut esalasemaksudnya mungkin sama, yang penting jangan menyebut etalase saja.heheBaiklah, tanpa panjang lebar lagi kita lakukan pembuatan pakan ternak ala HCS ini. Untuk yang pertama, seperti biasa kita lakukan persiapan-persiapan. Apa saja yang harus dipersiapkan ? Ini dia.1. Persiapan Peralatan Terpal, sebagai alas untuk pencampuran bahan Timbangan, untuk menimbang bahan. Jenis timbangan terserah anda. Gelas ukur plastik. Kemarin saya pakai yang 1000 ml, gunanya ya untuk ngukur berapa liter air yang dibutuhkan. Alat lain bisa dipakai, misalnya pakai gayung ukuran 1 liter. Saya lebih senang pakai ini karena skala volume-nya lebih jelas. Ember plastik kapasitas minimal 5 liter Sekop atau alat apa saja yang fungsinya untuk membantu saat pencampuran bahan Sprayer, saya memakai sprayer dengan kapasitas 5 liter. Sudah dilengkapi pompa biar ga pegel tangan. Fungsinya biar nanti larutan SOC bisa tersebar merata. Tong plastik atau kantong plastik, untuk tempat fermentasi bahan-bahan Golok, atau pisau, atau parang, terserah anda, fungsinya nanti untuk mencacah atau mengiris gedebog pisang.2. Persiapan BahanSiapkan bahan-bahan sesuai tabel berikut. Untuk pembuatan pakan dengan jumlah yang berbeda, jumlah takaran bahan-bahan bisa disesuaikan.NONAMA BAHANJUMLAH (TAKARAN)

1Pohon Pisang100 kg

2Ampas Tahu15 kg

3Dedak/katul3 kg

4Gula Pasir100 gram

5Garam250 gram

6SOC HCS30 cc (3 tutup botol SOC)

3. CARA PEMBUATAN Hamparkan terpal di tempat teduh, maksudnya biar kita tidak kepanasan selama pengerjaan, dan mengurangi resiko rusak atau matinya inokulum. Di atas terpal tadi, dengan beralaskan kayu, pohon pisang dipotong-potong sampai ukuran kurang lebih 3 x 4 cm Kemudian campurkan ke dalam pohon pisang yang sudah dipotong-potong tadi masing-masing ampas tahu dan dedak. Campur dan aduk sampai merata. Buat larutan bibit fermentasi dengan cara : 30 cc SOC HCS (3 tutup botol SOC) dimasukkan ke dalam 1 (satu) liter air, tambahkan 100 gram gula pasir lalu diaduk sampai larut. Larutan ini kemudian didiamkan selama 15 menit. Setelah 15 menit, larutan bibit fermentasi tadi dimasukkan ke dalam 10 liter air (pakai ember). Aduk sampai larut. Larutan baru tersebut kemudian masukkan ke dalam sprayer dan disemprotkan ke dalam bahan pakan (potongan pohon pisang dkk.) secara merata sambil diaduk. Kemudian taburkan 250 gram garam ke dalam bahan sambil diaduk secara merata. Langkah terakhir, masukkan bahan pakan tersebut ka dalam tong plastik atau kantong plastik dan ditutup rapat (kedap udara) selama 1-3 jam. Setelah selesai, pakan hasil fermentasi tersebut siap diberikan pada ternak kambing atau domba.4. KETERANGAN Sebelum pakan buatan diberikan pada ternak, terlebih dahulu bersihkan ternak (mandi) dan kandangnya. Bila perlu, ternak diberi vitamin B terlebih dahulu atau dicekok/dicontang dengan 2-3 cc (1 tutup botol) SOC HCS agar nafsu makannya meningkat. Masukkan kambing atau domba ke dalam kandang dan biarkan dulu untuk adaptasi dan JANGAN DIBERI MAKAN Untuk proses adaptasi, pertama-tama berikan pakan buatan dicampur dengan pakan biasa yang telah disemprot SOC HCS. Selama 1 7 hari, tiap pagi ternak diberi pakan seperti biasa yang telah disemprot SOC HCS, sore harinya diberi pakan buatan agar terbiasa. Selanjutnya akan normal dengan pakan buatan. Pengalaman saya, kecepatan adaptasi kambing atau domba berbeda-beda. Ada yang pada saat pertama diberi langsung menyukai pakan buatan ini, namun ada pula yang perlu waktu sampai 2 hari untuk adaptasi sampai benar-benar berpindah ke pakan buatan. Satu hal lagi, atur kadar air jangan terlalu tinggi. Bila terlalu tinggi atau basah, hasil fermentasi tidak optimal dan kurang tahan lama.5. MANFAAT PAKAN HASIL FERMENTASI BASAH Pakan hasil fermentasi akan lebih mudah dicerna sehingga penyerapan nutrisi bisa optimal Dengan pola ini, kebutuhan nutrisi dalam pakan sudah terpenuhi sehingga pertumbuhan ternak akan lebih cepat dibandingkan dengan diberi pakan biasa (rumput), biasanya pertumbuhan 2 4 kali meningkat dibandingkan pakan biasa. Rata-rata 2,5 14 kg/minggu, sedangkan tanpa SOC rata-rata 2,5 kg/bulan. Daging ternak tidak banyak mengandung lemak karena komposisi pakan sudah ideal Nutrisi pakan berupa vitamin tercukupi dengan adanya kandungan SOC HCS dalam pakan Limbah kotoran ternak tidak bau seperti kalau diberi pakan biasa. Dengan demikian lingkungan akan tetap sehat. Silahkan bandingkan. Menghilangkan kebiasaan mencari rumput atau ngarit dan angon.catatan : sebagai dasar tentang fermentasi ini, anda dapat membaca pula DI SINIBERIKUT BEBERAPA FOTO PROSES PEMBUATAN PAKAN KAMBING DENGAN FERMENTASI BASAH

SELAMAT MENCOBA DAN MEMBUKTIKAN !!!!Fermentasi Pakan Ternak Basah Fermentasi Pakan Ternak BasahFermentasi Pakan Ternak Basah

Teknik Modern Membuat Fermentasi Pakan Ternak Basah, Pakan ternak buatan dengan menggunakan limbah pohon pisang (gedebog) dan lain-lain dengan hasil yang sangat luar biasa. Beternak Tanpa Ngarit, Tanpa Angon, Tanpa Bau Kotoran.Bahan Yang Diperlukan untuk Fermentasi Pakan Buatan

Karbohidrat, yaitu terdapat pada: ampas ketela / singkong kering, tepung jagung, katulProtein, yaitu terdapat pada: ampas kecap, ampas tahu / ampas ber, kleci / kulit kedelai, kulit kacang hijau, bungkilSerat, diantaranya terdapat pada: segala macam jerami (tanaman yang sudah mengering), segala macam rumput, rapak tabu / daduk, rendeng kedelai, kangkung, dan lain-lainMineral dan kalsium, diantaranya terdapat pada: gamping / cangkang telur / tepung tulang, garamSOC (Suplemen Organik Cair)Tetes tebu, atau bisa diganti dengan gula pasir dari tetes tebuAir

Komposisi Bahan Pakan Ternak Basah per Kwintal

Pohon pisang : 100 kgAmpas tahu : 15 kgKatul / dedak : 3 kgGaram : kgTetes tebu / gula pasir : 4 ons / 1 onsSOC : 30 cc (3 tutup botol)Air : 10 liter

Cara Membuat Fermentasi Pakan Ternak Basah

Pohon pisang dipotong-potongCampurkan potongan pohon pisang, ampas tahu dan katulMasukkan SOC ke dalam 1 liter air, campur gula pasir, aduk dan diamkan selama 15 menitMasukkan larutan SOC tersebut ke dalam 10 liter air, kemudian siramkan ke dalam pakan hingga rata. Taburkan garam dan aduk pakan hingga rataMasukkan pakan ke dalam drum plastik atau tutup dengan terpal kedap udara selama 1-3 jamUntuk bahan pakan kering (jerami) minimal 24 jamPakan siap untuk diberikan pada ternak (kambing / sapi) setiap pagi dan sore

Keterangan

1 7 hari setiap pagi ternak diberikan pakan seperti biasa yang telah disemprot Suplemen Organik Cair (SOC)Sore hari diberikan pakan buatan, bila masih kurang semangat, tambahkan pakan biasaSelanjutnya ternak akan biasa dengan pakan buatanKotoran ternak tidak bau sehingga tidak mengganggu lingkungan

Dari 20 ekor kambing yang menggunakan SOC HCS, kotorannya bisa dipakai sebagai pupuk untuk 1 hektar sawah tanpa menggunakan pupuk kimia. Dengan terapi sederhana teknologi HCS, Anda tidak perlu khawatir akan masalah rumput.

Demikian panduan sederhana tentang bagaimana cara membuat fermentasi pakan ternak basah menggunakan limbah pohon pisang dengan teknologi HCS. Selamat mencoba, Semoga sukses !

DIKDIK TAUFIK RAHMAN082315922888 (SIMPATI-AS)085863553888 (INDOSAT)PIN BB 2BB57C68Facebook : Real OrganichcsEmail : [email protected]

Mengenal Lebih Dekat dengan HAMA dan PENYAKIT yang Sering Menyerang TanamanCabeKali ini kita akan coba mengulas dan mengenali beberapa jenis hama maupun penyakit yang sering menyerang tanaman cabe (Capsicum annuum L.), Hama dan penyakit yang sering menyerang tanaman ini sudah menjadi keharusan untuk kita ketahui.Menjadi keharusan karena jangan sampai kita berandai-andai yang manisnya saja mengenai keuntungan atau laba yang akan kita peroleh pada saat panen cabe. Ini beneran lhoPada intinya, seperti biasa saya mengingatkansebelum melakukan kegiatan apapun kita harus minimal pertama membuat dan mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat mendukung kegiatan kita agar mendatangkan keuntungan. Kedua, nah ini yang biasanya kita lewatkan atau bahkan kadang-kadang terlupakan, yaitu mengenai faktor-faktor yang justru dapat merugikan, di sini yang akan kita coba ketahui adalah seputar hama dan penyakit pada tanaman cabe.Sebenarnya, salah satu penyebab lain mengapa harga cabe merah, misalnya, pada suatu saat tiba-tiba melambung tinggi adalah karena adanya serangan hama dan penyakit, selain tentunya akibat musim atau cuaca yang kurang mendukung. Banyak petani cabe merah sahabat kita, mengalami kerugian yang tidak sedikit jumlahnya akibat serangan hama dan penyakit pada tanaman mereka. Namun bagi yang sudah menyiapkan diri menghadapinya, pada umumnya tingkat kerugian dapat ditekan bahkan dapat dicegah.Baiklah, kita lanjut ke materi utama ya..Tanaman/buah cabe atau kita sebut cabe saja, ternyata meskipun rasanya pedas tapi tidak menyebabkan hama dan penyakit mengurungkan niatnya untuk menyerang. Beberapa dari serangan penyakit bahkan dapat menyebabkan akibat yang sangat dan sangat merugikan. Materi tulisan ini berasal dari beberapa sumber, diolah dan ditambah seperlunya dengan harapan menambah pengenalan kita terhadap musuh tanaman cabe. Ok,Mari kita pelajari satu-persatuHama1. Hama Ulata. Ulat Grayak (Spodoptera litura)Hama ulat begitu populer di kalangan para petani. Popularitas ulat ini tidak perlu diragukan lagi dan menjadi musuh sejak dulu, tidak terkecuali terhadap tanaman cabe. Ulat yang biasanya sering menyarang tanaman cabe diantaranya adalah ulat grayak (Spodoptera litura). Ulat jenis ini dapat memakan daun sampai bolong-bolong sehingga kemampuan fotosintesis tanaman terganggu. Pada serangan yang massif ulat grayak ini sampai memakan habis seluruh daun dan hanya menyisakan tulang-tulang daun. Serangannya mirip ikan Piranha kalau kita bandingkanb. Ulat jenis Helicoverpa sp dan Spodoptera exiquaSerangan ulat jenis ini menyebabkan lubang pada buah cabe, baik cabe yang masih hijau maupun pada cabe yang sudah merah.c. Pola seranganPada umumnya serangan ulat terjadi di malam hari atau saat sinar matahari teduh, misalnya menjelang sore hari. Menurut informasi, ternyata si ulat tidak nyaman menyantap daun atau cabe di bawah terik matahariPada siang hari yang terik , mereka bersembunyi di bawah ketiak daun, pangkal tanaman atau dibalik mulsa, sehingga mereka nyaman dan aman dari sengatan sinar matahari dan selamat dari penyemprotan bila dilakukan penyemprotan. Pintar juga nih ulat..d. PengendalianPengendalian dilakukan berdasarkan karakter dan kebiasaan ulat. Ada dua cara yang dapat kita tempuh : Pada malam hari, pada saat ulat keluar dari persembunyiannya, ulat bisa diambil secara langsung dari tanaman cabe dan dimusnahkan Penyemprotan dengan insektisida. Gunakan insektisida organik seperti PHEFOC untuk menyemprotnya. Dosis 6 tutup botol PHEFOC untuk 14 liter air (kapasitas tanki semprot). Lakukan penyemprotan pada malam hari agar effektif disaat ulat keluar dari persembunyiannya2. Hama Lalat BuahSerangan hama ini dapat menyebabkan buah menjadi rontok dan dapat menyebabkan kita gagal panen. Dan bisa membuyarkan segala impian kitagawat.a. Pola SeranganHama Lalat buah (Bactrocera dorsalis, B. cucurbitae, B. carambolae) ini dapat bersumber dari buah yang terinfeksi, adanya kepompong di dalam tanah, dari tanaman inang seperti mentimun, belimbing, maupun berasal dari tanaman cabe berdekatan yang sudah terserangPenyebaran dan penularan sangat mudah terjadi karena lalat merupakan salah satu jenis insect (serangga) yang aktif terbang apalagi pada saat terjadinya peralihan musim.Serangan biasanya terjadi setelah agak siang, yaitu setelah tanaman kering dari embun pagi.b.PengendalianBeberapa pengendalian dapat kita lakukan : Buah cabe yang sudah rontok atau akan rontok (sudah terserang) dipungut dan dimusnahkan dengan dibakar. Hal ini dilakukan untuk mencegah dan memutus rantai penularan. Dalam cabe yang sudah terserang akan banyak mengandung pupa lalat yang nantinya akan memperparah serangan. Hindari pula menanam cabe terlalu berdekatan dengan tanaman buah misalnya mangga atau belimbing karena tanaman buah juga menjadi target serangan lalat. Perangkap lalat dapat dicoba digunakan, ini dapat anda beli di toko pertanian. Lalat dirangsang untuk memasuki jebakan. Apabila serangan mulai parah, lakukan penyemprotan menggunakan PHEFOC, disemprot pagi hari sebelum embun di daun mengering.3. Hama Kutu DaunSerangan kutu daun (biasanya dari jenisAphis gossypii danMyzuspersicae) mirip vampire, mereka akan menghisap cairan dalam daun sampai habis. Akibatnya daun mengering dan keritinga. Pola SeranganSelain menghisap cairan dalam daun, hama ini doyan sekali membawa penyakit lain. Kutu daun akan membawa penyakit lain (sebagai vektor) seperti virus dan mengeluarkan cairan berwarna kuning kehijauan yang mengundang datangnya semut dan jamur hinggamenimbulkan lapisan hitam seperti jelaga di permukaan daun.b. Pengendalian Secara teknis, petik dan musnahkan daun-daun yang sudah terserang. Hindari menanam cabe yang berdekatan dengan tanaman semangka, melon dan kacang panjang. Perhatikan juga kebersihan kebun. Penggunaan mulsa perak juga cukup effektif untuk mengendalikan hama ini. Lakukan penyemprotan menggunakan PHEFOC di sore hari agar effektif.4. Hama TungauSerangan tungau kuning (Polyphagustarsonemus),atau tungau merah (Tetranycus sp)akan menyebabkan daun keriting melinting ke bawah seperti bentuk sendok terbalik. Daun akan kaku dan tebal, pertumbuhan pucuk menjadi terhambat, daun perlahan akan berubah warna menjadi coklat dan akhirnya mati.a. Pola Serangan dan PenyebaranSerangan banyak terjadi padamusim kering, di area ternaungi. Nah ini yang perlu diwaspadai, populasi akan meningkat jika kita terlalu banyak menggunakan pestisida atau pupuk daun kimia buatan yang banyak mengandung belerang (sulfur). Penyebaran dapat terjadi melalui tangan para pekerja atau terbawa angin.b. PengendalianSecara teknis lakukan pencabutan tanaman cabe yang sudah terserang parah sedangkan yang belum parah dipotong pucuk-pucuknya. Sisa tanaman yang terserang dibakar agar tidak menjangkiti yang lain. Untuk mencegahnya, usahakan areal penanaman cabe tidak berdekatan dengan tanaman singkong. Menjaga kebersihan kebun ternyata effektif mengurangi serangan tungau.bersih pangkal sehatjuga berlaku di sini.Pada serangan hebat, penyemprotan dengan insektisida kurang effektif, namun cukup effektif dengan menggunakan racun tungau tapi berbahaya. Pengendalian yang disarankan adalah sanitasi yang baik.5. Hama Thrips atau TripsCiri-ciri dari tanaman cabe yang terserang trips pada daunnya akan terlihat garis-garis keperakan, terdapat bercak-bercak kuning hingga kecoklatan dan pertumbuhannya kerdil. Bila dibiarkan daun akan kering dan mati. Serangan trips biasanya menghebat pada musim kemarau. Hama ini juga berperan sebagai pembawa virus dan mudah sekali menyebar.Pengendalian secara teknisbisa dengan memanfaatkan predator alami hama ini, seperti kumbang dan kepik. Pemakaian mulsa dan menjaga kebersihan kebun (ingat,..bersih pangkal sehat ya) effektif menekan perkembangannya. Selain itu, rotasi tanaman membantu mengendalikan hama jenis ini.Penyemprotan dilakukan bila serangan meluas. GunakanPHEFOCdan lakukan penyemprotan pada sore hari.Penyakit-penyakitWaduh, bagaimana ini ? Hama saja sudah cukup banyak, sekarang selain adanya hama ada pula penyakit-penyakit yang dapat menyerang tanaman cabe. Penyakit-penyakit ini bisa disebabkan oleh virus, bakteri maupun jamur. Dan parahnya, penyakit-penyakit ini sering berkolaborasi atau berasosiasi dengan datangnya hama. Berikut adalah beberapa penyakit yang perlu kita kenal :1. Antraknosa (Patek)a. Pola Serangan dan PenyebaranSumber penyakit ini disebabkan oleh cendawan Colletotrichum capsici dan Colletotrichumgloeosporioides. Sumbernya dapat berasal dari sisa tanaman sakit atau dari benih yang sudah terinfeksi. Akibatnya serangan dapat terjadi mulai pada fase pembibitan. Penyakit ini menyebabkan kecambah layu saat disemaikan. Sedangkan pada fase dewasa serangan menyebabkan mati pucuk, serangan pada daun dan batang menyebabkan busuk kering. Sementara itu, serangan pada buah akan menyebabkan buah menjadi busuk seperti terbakar.Penyebaran bisa terjadi melalui tangan para pekerja, percikan air, hujan dan angin serta tangan pemetik buah.b. PengendalianPenyakit ini bisa terbawa dari benih atau biji cabe. Pencegahan bisa dilakukan dengan memilih benih yang sehat dan bebas patogen. Lakukan treatment benih dengan memakai PHEFOC dan SOT (baca DI SINI). Kondisi tajuk jangan terlalu lembab dan jangan terlalu berlebihmenggunakan pupuk buatan dengan kandungan Nitrogen (N). Tanah dengan kandungan Ca (Calsium) rendah juga dapat memicu perkembangan. Pengendalian bisa dilakukan dengan memusnahkan tanaman yang terserang dan penyemprotan dengan menggunakan PHEFOC.2. Penyakit Bercak Daun Cercosporaa. Pola SeranganPenyakit bercak daun yang menyerang tanaman cabe disebabkan oleh jamur Cercospora capsici. Ciri-ciri tanaman yang terserang ditandai denganterdapatnya bercak-bercak bundar berwarna abu-abu dengan pinggiran coklat pada daun. Bila serangan menghebat daun akan berwarna kuning dan akhirnya berguguran. Penyakit ini biasanya menyerang pada musim hujan dimana kondisi kelembaban cukup tinggi.Penyakit ini menyebar saat jamur masih berupa spora dan bisa dibawa oleh angin, air hujan, hama vektor, dan alat pertanian. Spora jamur juga bisamenempelpada benih atau biji cabe.b. Pengendalian Pengendalian terbaik adalah dengan melakukan pencegahan. Pencegahan terhadap penyakit ini dapat dilakukan dengan memilih benih yang sehat bebas patogen. Merenggangkan jarak tanam juga berguna meminimalkan serangan agar lingkungan tidak terlalu lembab. Pengendalian teknis bisa dilakukan dengan memusnahkan tanaman yang terinfeksi dengan cara dibakar. Bila serangan menghebat bisa dilakukan penyemprotan fungisidaPHEFOC.3. Penyakit LayuSerangan penyakit layu ini sangat ditakuti karena sangat sulit dikendalikan. Penyakit layu ini bisa ditumbulkan oleh beragam penganggu tanaman seperti berbagai jenis cendawan dan bakteri. Terdapat dua jenis penyakit layu, yaitu layu fusarium dan layu bakteri.

a. Layu Fusarium Layu yang disebabkan oleh cendawan disebut layu fusarium(gambar kanan). Jenis cendawannya adalah Fusarium sp., Verticilium sp. dan Pellicularia sp. Cendawan ini hidup di lingkungan yang masam Layu fusarium dapat bersumber dari sisa tanaman sakit atau tanah. Penularan dapat melalui aliran air dan tanah Beberapa pemicuperkembangan penyakit layu fusarium : tanah berpasir,pupuk N (ZA) yang terlalu terlalu tinggi,kandungan unsur Mn dan Fedalam tanah terlalu tinggi,kurang pupukorganik bokashi, tanah kekurangan calsium (Ca), dan jumlah nematoda yang tinggib. Layu Bakteri

Sedangkan layu bakteri(gambar kiri)disebabkan oleh bakteri Ralstoniasolanacearum. Bakteri ini hidup di jaringan batang. Penyakit bersumber dari tanah Cara menular sama dengan layu fusarium Pemicu perkembangan penyakit layu bakteri dapat disebabkan oleh :lahan yang terlalu basah,tanah terlalu liat, penggunaanpupuk N (urea) terlalu tinggi,populasi nematoda yang tinggi, atausebelumnya lahan ditanamitembakau, terung, tomat, atau cabe yang pernah terserang.Pengendalian penyakit layu harus diamati dan dianalisa dengan lebih spesifik lagi agar penanganannya bisa lebih tepat dengan memperhatikan pemicu perkembangannya dan harus dilakukan pengendalian secara terpadu sejak mulai pembibitan dan persiapan lahan.4. PenyakitKeriting Daun atau MosaikAsal serangan penyakit mosaik adalahvirus Cucumber Mosaic Virus (CMV). Gejalanya, pertumbuhan menjadi kerdil, warna daun belang-belang hijau tua dan hijau muda, ukuran daun lebih kecil, tulang daun akan berubah menguning.Penyakit ini bisa menyebar dan menular ke tanaman lain oleh aktivitas serangga. Penyemprotan kimia bertujuan untuk menghilangkan serangga bukan penyakitnya. Untuk mengurangi penyakit, musnahkan tanaman cabe yang kondisinya telah parah terserang.Pemilhan benih tahan virus membantu menghindari resiko serangan penyakit ini. Hal lain yang bisa membantu mengurangi resiko serangan adalah pemupukan yang baik dan tepat dengan menggunakan SOT dan PHEFOC.5. Penyakit Virus Kuninga. Pola Serangan dan PenyebaranPenyakit ini disebabkan oleh Gemini virus Tanaman cabe yang terserang virus kuning, daun dan batangnya akan terlihat menguning (sesuai dengan namanya..). Penyakit ini disebut juga penyakit bule atau bulai. Penyakit ini bisa dibawa dari benih atau biji dan ditularkan oleh kutu. Sumbernya bisa dari gulma,atautanaman sakit lainnya (cabai, tomat)b. PengendalianPenyakit yang disebabkan virus tidak akan mempan dengan penyemprotan racun-racun kimia. Pengendalian harus dilakukan sejak dini, dengan memilih benih unggul dan tahan serangan virus. Selain itu bisa juga dengan membasmi hama yang menjadi vektornya, seperti kutu.Untuk menaikkan daya tahan tanaman cabe terhadap serangan virus kuning, bisa dengan treatment benih memakai PHEFOC dan mengintensifkan pemupukan, yaitu dengan penggunaan pupuk organik cair SOT HCSyang mengandung zat hara makro dan mikro lengkap. Tujuannya agar tanaman cabe tumbuh subur sehingga lebih tahan terhadap patogen.6. Penyakit Busuk Batang, Akar dan Buah

a. Pola SeranganTerdapat dua macam penyakit busuk yang biasa menyerang tanaman cabe, yakni busuk batangdan busuk kuncup. Busuk batangpada tanaman cabe disebabkan oleh Phytophthora capsici. Menyerang saat musim hujan dan penyebarannya sangat cepat.Busuk kuncup disebabkan oleh cendawan Choanosearum sp. Penyakit ini masih jarang dijumpai di Indonesia. Gejalanya, kuncup tanaman berwarna hitam dan lama kelamaan mati.Pemicu perkembangan penyakit ini dapat berupa : drainase yang kurang baik penggunaan pupuk N (Urea) yang terlalu tinggi pupuk kandang tidak matang (makanya sebaiknya pakai pupuk bokashi) banyak nematoda sebelumnya lahan ditanamcabe atau mentimunPenyakit ini bisa dikendalikan dengan mengurangi dosis pemupukan Nitrogen seperti urea dan ZA. Penggunaan pupuk organik seperti SOT HCS. Kemudian mengatur jarak tanam agar sirkulasi udara berjalan lancar. Tanaman yang sudah terinfeksi sebaiknya dicabut dan dibakar. Penyemprotan bisa dilakukan dengan fungisida PHEFOC.CONTOH PROPOSAL

Contoh Proposal Bantuan Ternak Kambing Dana Bantuan Hibah Gubernur ini cara dan contoh bagikan buat Anda yang membutuhkan contoh proposal seperti ini. Jika Anda mempunyai kelompok Tani Ternak dan ingin mengajukan bantuan dan kebingungan membuat proposal. dibawah ini sudah kami sediakan sample proposal yang pas serta lengkap beserta Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang mudah dipahami. Anda tinggal ganti Nama-nama pengelola serta Kop dan alamat yang ada sesuai dengan kelompok Tani ternak Anda.

KELOMPOK TANI ( PETERNAK)

NGUDI SENTOSA

DESA BOGOREJO KECAMATAN SEDAN KABUPATEN REMBANG

Alamat : Ds Bogorejo Kecamatan Sedan Kabupaten Rembang Propinsi Jawa Tengah 59264

Rembang, 21 Februari 2013

Nomor : 02/Kl.TNS/BGR/VI/2013

Lampiran : 1 Berkas

Hal : Permohonan Bantuan Pengembangan/Budidaya kambing

Dengan Hormat,

Dalam rangka meningkatkan pendapatan anggota Kelompok Tani Ternak Ngudi Sentosa, dengan ini merencanakan pengembangan usaha ternak kambing peranakan sebanyak 30 (tiga puluh) ekor, terdiri dari 28 (dua puluh delapan) ekor betina dan 2 (dua) ekor jantan dengan total biaya sebesar Rp. 77.000.000,00 (tujuh puluh tujuh juta rupiah) yang diharapkan dapat dipenuhi oleh pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

Sehubungan dengan hal tersebut, kami mohon kepada Gubernur Jawa Tengah untuk dapat mengabulkan permohonan kami. Demikian permohonan ini dibuat untuk menjadikan periksa serta besar harapan kami atas dikabulkannya permohonan tersebut di atas. Kemudian atas dikabulkannya permohonan ini kami ucapkan banyak terima kasih.

Mengetahui Hormat kami

Kepala desa Bogorejo Camat Sedan Ketua kelompok

Burhanuddin,SH H.M. Wahyoe Oetomo,SH Susmiyati

NIP.19620629 199003 1 003

KELOMPOK TANI ( PETERNAK)

NGUDI SENTOSA

DESA BOGOREJO KECAMATAN SEDAN KABUPATEN REMBANG

Alamat : Ds Bogorejo Kecamatan Sedan Kabupaten Rembang Propinsi Jawa Tengah 59264

PROPOSAL

KEGIATAN PENGEMBANGAN TERNAK KAMBING

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Penduduk Desa Bogorejo khususnya RT. 004 RW.002 mayoritas mata pencahariannya adalah sebagai petani, mereka masih memiliki waktu luang untuk memelihara dan merawat ternak. Dengan lahan sawah yang mencapai 60 ha dan lahan kering 45 ha maka banyak limbah pertanian dan rumput yang belum dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Oleh karena itu Kelompok Tani Ternak Ngudi Sentosa berinisiatif untuk memanfaatkan limbah pertanian dan rumput tersebut agar menjadi komoditas yang lebih baik.

B. TUJUAN

Tujuan proposal permohonan ini adalah untuk mendapatkan bantuan pengembangan ternak kambing, sesuai dengan tujuan kelompok, yaitu:

1. Peningkatan mutu dan jumlah kambing

2. Peningkatan pola hidup mandiri

3. Peningkatan gizi masyarakat

4. Peningkatan pendapatan keluarga.

C. SASARAN

Sasaran yang sangat potensial adalah para petani yang tergabung dalam Kelompok Tani Ternak Ngudi Sentosa Desa Bogorejo Kecamatan Sedan Kabupaten Rembang Provinsi Jawa Tengah.

D. MASALAH

Permasalahan utama Kelompok Tani Ternak Ngudi Sentosa adalah kesulitan mendapatkan modal yang cukup untuk pengembangan usaha ternak kambing, sementara ketersediaan pakan dan semangat serta keaktifan anggota kelompok sangat mendukung. Hal ini dibuktikan dengan adanya pertemuan rutin antar anggota kelompok satu kali setiap bulannya yang di dalamnya diadakan bermacam-macam kegiatan seperti arisan, membahas kemajuan dan kendala usaha khususnya ternak dan lain sebagainya.

E. HASIL YANG DIHARAPKAN

Hasil yang diharapkan dengan memelihara ternak kambing adalah meningkatkan ekonomi keluarga, sehingga diharapkan semua warga desa Bogorejo bisa ikut memelihara dan beternak kambing. Dengan demikian ekonomi keluarga bisa meningkat dan perekonomian desa Bogorejo Kecamatan Sedan meningkat pula.

BAB II

PELAKSANAAN

A. MANAJEMEN PELAKSANAAN

1. Persiapan lahan

Tersedianya lahan rumput.

2. Kandang

Sudah ada namun perlu perbaikan.

3. Pembuatan proposal

Sudah dilaksanakan

4. Pencairan dana

Bansos Gubernur Jawa Tengah

5. Droping ternak, monitoring, dan pengawasan

Dilakukan oleh Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah

6. Usaha ternak kambing

a. Biaya

Pembelian 28 ekor kambing betina @ Rp. 2.500.000,- = Rp. 70.000.000,-

Pembelian 2 ekor kambing jantan @ Rp. 3.500.000,- = Rp. 7.000.000,-

Total a = Rp. 77.000.000,-

b. Swadaya

Pembuatan kandang = Rp. 10.000.000,-

Perlengkapan kandang = Rp. 3.000.000,-

Kesehatan per-tahun = Rp. 5.000.000,-

Total b = Rp. 18.000.000,-

Jumlah Total (a+b) = Rp. 95.000.000,-

( Sembilan puluh lima juta rupiah)

B. PEMBIAYAAN DAN JUMLAH ANGGARAN

Anggaran yang dibutuhkan = Rp. 77.000.000,- (bantuan Gubernur Jawa Tengah)

= Rp. 18.000.000,- (swadaya kelompok ternak)

C. PROFIL KELOMPOK

Nama Kelompok : Kelompok Tani Ternak Ngudi Sentosa

Alamat : Desa Bogor RT/RW 004/002

Kecamatan : ........

Kabupaten/Kota : Rembang

Provinsi : Jawa Tengah

STRUKTUR ORGANISASI

KELOMPOK TANI TERNAK NGUDI SENTOSA

I. PENGURUS INTI

KETUA : SUSMIYATI

SEKRETARIS : FIAN USTADI

BENDAHARA : KHOIRUL ANWAR

II. SEKSI-SEKSI

1. Seksi Usaha Peternakan : Kusaeri

2. Seksi Usaha Perkebunan : Uji Hartono

3. Seksi Informasi dan Pemasaran : Kumedi

III. ANGGOTA

1. Junaidi

7. Isnandar

2. Sri Handaningrum

8. Triyono

3. Kusaeri

9. Aminun

4. Kalil

10. Uji Hartono

5. Warnadi

11. Asrikah6. Kumedi12. Ahksan

KetuaKelompok Tani NGUDI SENTOSA SekertarisSusmiyati Fian Ustadi

Mengetahui

Kepala Desa .........