Upload
muga-restunaesha
View
255
Download
20
Embed Size (px)
DESCRIPTION
cetak rahang
Citation preview
PERSIAPAN PENCETAKAN
Untuk mencaoai hasil optimal, seorang penderita terutama yang baru pertama kali
mengalai pencetakan, perlu dipersiapkan secara teknis maupun psikologis. Pencetakan tidak
jarang menggelisahkan pasien. Beragamnya alat-alat, banyaknya bahan cetak yang dia
perkirakan akan masuk ke dalam mulutnya, dan mungkin menyumbat saluran pernafasan
merupakan gambaran yang dipikirkan pasien.
Informasi yang jelas, bahwa pencetakan hanyalah prosedur yang rutin dalam pembuatan
gigi tiruan dan sama sekali tidak perlu dikuatirkan, biasanya akan menenangkan pasien.
Selain itu, usahakan jangan sampai cara kerja operator mengusik ketenangan yang baru saja
diperoleh pasien. Perkataan seperti muntah atau sejenisnya dapat membangkitkan reflex
muntah pada pasien yang peka (hypersensitive), begitu pula mengaduk bahan cetak dan
memasukkannya ke dalam sendok langsung di depan mata pasien.
Mengingat hal-hal tersebut, sebelum pencetakan dilakuka, perlu dipikirkan beberapa
langkah persiapan. Langkah-langkah ini meiputi segi pasien, peralatan, dan bahan cetaknya
sendiri.
1.1 Alat-alat yang digunakan dalam mencetak rahang atas, rahang bawah, dan manipulasi
gips
- Sendok Cetak:
a. RA: Sendok cetak berlubang
b. RB: Sendok cetak berlubang dengan dasar bersudut
- Kaca mulut, Sonde, Pinset
- Rubber bowl & spatula kaku
- Takaran bubuk & air
- Lecron
- Lampu spirtus
- Gelas kumur
- Bahan cetak alginate
- Air dingin
- Lilin Base plate*
2.1 Persyaratan sendok cetak dengan bahan cetak alginat
1. Sendok cetak harus sesuai dengan lengkung rahang
2. Gigi-geligi dan palatum harus tercakup sendok cetak dan berjarak 4-6 mm
3. Sayap sendok cetak tidak terlalu melebar ke arah bukal dan lingual
4. Bila panjang sendok cetak tidak mencukupi dapat ditambah dengan lilin baseplate,
tetapi tetap mengikuti bentuk lengkung sendok cetak.
3.1 Persiapan Pasien
Posisi pasien duduk dalam keadaan tegak dengan kepala bersandar pada sandaran
kepala (head rot), tubuh, leher, dan kepala berada pada satu garis lurus dan permukaan
oklusal rahang yang akan dicetak sejajar lantai. Pasien diminta bersikap tenang dan satai
(relaks). Selain itu, dianjurkan agar mulut pasien berada di antara bahu dan siku operator.
Selanjutnya, pada saat melakukan inspeksi kaca mulut, instruksikan kepada pasien untuk
bernapas melalui hidung. Lalu, pasien diinstruksikan untuk berkumur terlebih dahulu.
4.1 Persiapan Operator
Pada saat akan melakukan pencetakan, operator harus menggunakan masker dilanjutkan
dengan sarung tangan. Pencetakan dimulai dengan mencetak rahang bawah terlebih
dahulu. Untuk posisi pperator saat mencetak:
a. RB: Berdiri di depan kanan pasien mulai dari memasukan sendok cetak, proses
mencetak, fiksasi sampai melepas sendok cetak
b. RA: Berdiri di depan kanan pasien, setelah posisi sendok cetak tepat, sendok
cetak difiksir dan operator pindah ke samping kanan belakang pasien
5.1 Persiapan Bahan dan Air
Bahan cetak yang pertama-tama disiapkan adalah bubuk alginat dimasukan ke
dalam wadah tertutup dan kedap udara, lalu kocok agar bubuk homogen. Selanjutnya,
ambil bubuk dengan sendok takar secara berlebih, ketuk-ketuk tangkai sendok dengan
spatula dengan ringan, lalu ratakan (buang kelebihannya). Lalu, takar bubuk dan air
sesuai kebutuhan
a. RA: 3-3,5 takar
b. RB: 2-2,5 takar
Gunakan air dingin untuk memperpanjang waktu kerja.
Manipulasi bahan cetak
Memanipulasi bahan cetak dapat dilakukan dengan mengaduk bubuk dengan air secara
cepat dengan tekanan membulat ke dinding bowl selama 1 menit/45-60 detik, Kemudian,
satukan adonan dengan spatula dan masukan ke dalam sendok cetak dengan spatula
a. RB: dari posterior kiri sendok cetak – anterior – posterior kanan
b. RA: dari palatum - anterior
6.1 Pencetakan Rahang Atas
Masukkan sendok cetak dengan salah satu sisinya masuk terlebih dahulu. Untuk
memudahkan pemasukan, sudut mulut pada sisi berlawanan disingkapkan dengan kaca
mulut. Sesudah sendok cetak masuk, tempatkan sendok cetak pada posisi yang
direncanakan, sehingga garis tengah sendok berimpir dengan garis median wajah
(centering).
Segera setelah posisi sendok benar, sendok cetak ditekan ke atas. Sebelumnya
bibir dan pipi pasien diangkat dengaan jari telunjuk kiri, sedangkan jari manis, tengah,
dan kelingking turut menekan sendok. Penekanan sendok diawali dengan bagian
posterior dahulu, baru kemudian bagian anterior. Setelah sendok ditekan ke tempatnya,
bibir dan pipi ditarik perlahan ke bawah untuk memperoleh lipatan bukal yang baik
(trimming).
7.1 Pencetakan Rahang Bawah
Pencetakan rahang bawah dapat dilakukan dengan sudut kanan mulut
disingkapkan dengan kaca muut, lalu sisi kiri sendok dimasukkan dengan arah memutar.
Lakukan penempatan sendok sehingga mencapai posisi yang diinginkan (center), sambil
menginstruksikan pasien untuk mengangkat lidahnya sebentar. Bibir bawah dan pipi
ditarik ke depan dan samping dengan ibu jari dan telunjuk kiri. Sendok cetak ditekan
sambil meminta pasien menurunkan kembali lidahnya dan relaks. Akhirnya bibir bawah
dan pipi ditarik ke atas untuk mencetak lipatan bukal.
8.1 Pengeluaran Cetakan
Gelasi alginate yang normal akan tercapai dalam tiga menit. Selama ini sedok dipegang
dengn tekanan jari ringan pada daerah gigi premolar kiri dan kanan. Jangan sampai
terjadi gerakan pada waktu gelasi berlangsung, supaya tidak terjadi internal stress.
Sendok cetak dikeluarkan dari mulut dengan gerakan sejajar sumbu panjang gigi.
Kadang-kadang sendok harus dikeluarkan dengan cara melepas penutupan tepi (seal)
pada sisi kiri atau kanan, tetapi hendaknya hal ini dilakukan dengan sangat hati-hati untuk
mencegah terjadinya distorsi. Ke luar dari mulut, sendok langsung dicuci dengan air
mengalir untuk membersihkan saliva dari permukaannya. Setelah bersih, cetakan
diperiksa dengan seksama untuk mengecek apakah semua detail tercetak. Pengisian
cetakan dengan bahan gipsum harus dilakukan secepatnya, selambat-lambatnya 15 menit.
Bila karena suatu sebab, pengisian ini tak dapat dilakukan segera, cetakan harus disimpan
dalam humidor atau dibungkus kain basah.
PEMBUATAN MODEL RAHANG
Pada prinsipnya model rahang dapat dibuat dengan mudah dengan jalan mengecor
cetakan dengan salah satu jenis bahan gipsum, setelah cetakan selesai diperiksa. Adonan
gipsum dituang ke atas cetakan, yang terus digetarkan selama pengisian.
Dalam proses pengecoran ini, rasio antara bubuk gipsum dan air harus sesuai
dengan petunjuk pabriknya. Adonan terlalu encer akan menghasikan model yang rapuh,
sehingga mudah patah dan aus selama proses di laboratorium. Sebaliknya, terlalu
kentalnya adonan akan menyebabkan ketidaktepatan model karena distorsi alginate
begitu gipsum dituang ke dalam cetakan. Penggetaran berlebih dapat pula menyebabkan
distorsi alginate.
Ada beberapa cara pembuatan model rahang:
1. Metode Dua Tahap
Pada cara ini gipsum dituang ke atas cetakan dalam dua tahap. Selama menunggu
adonan pertama mencapai pengerasan awal, adonan kedua disiapkan untuk
pembuatan bagian basis model, dengan ukuran 10x10x2,5 cm. Cetakan dengan
adonan pertama dibalikkan ke atas adonan kedua yang disiapkan di atas lempeng
gelas. Kedua adonan dibentuk dengan spatula sampai terjadi bentuk yang sesuai.
Pembentukan basis ini dapat juga dibuat dengan pembentuk basis (base former),
dengan cara sama, kecuali adonan kedua yang dimasukkan ke dalam karet pembentuk
basis ini.
Metode ini mengandung risiko distorsi model, bila adonan pertama belum
mengeras dan cetakan sudah dibalik, sehingga terjadi penurunan adonan dalam
cetakan karena gaya gravitasi.
2. Metode Boksing
Pembuatan boksing pada cetakan alginate sulit karena malam tidak melekat pada
alginat. Namun, boksing dapat dibuat dengan Complaster, suatu campuran antara dua
bagian plaster dan satu bagian pumice kasar. Campuran ini dibentuk dengan ukuran
10x10x2,5 cm pada pelat gelas. Cetakan dibenamkan pada campuran ini. Sementara
adonan masih lunak, Complaster dibentuk pola yang diinginkan. Bila Complaster
sudah mengeras, bentuk dirapikan dan bagian luarnya dilapisi lembar malam panas.
Setelah diulasi bahan pemisah (separating medium), cetakan dapat dicor dengan
bahan gipsum.
3. Metode Satu Tahap
Metode yang disebut The One Step Upright Method ini agak sulit dan
membutuhkan keterampilan dan pengalaman khusus. Bahan gipsum dituang sambil
digetarkan, sampai cetakan terisi penuh. Cetakan ditempatkan di atas ganjal
pendukung dan adonan ditambahkan lagi sehingga tercapai bentuk yang diinginkan.
CARA MELEPAS MODEL DARI CETAKAN
Cara melepas model dari cetakan tergantung dari bahan cetak yang digunakan karena tiap
jenis bahan membutuhkan perlakuan khusus.
1. Cetakan Alginat
Segera setelah gipsum mengeras (30-60 menit), model harus segera dilepas dari
cetakan sehingga permukaan model akan tetap halus. Bila cetakan dibiarkan dan baru
besoknya dilepas, alginat biasanya mengkerut dank eras, sehingga bagian-bagian
halus model bisa patah.
2. Cetakan Impression Compound
Model dapat dilepas dengan cara biasa, tetapi bila tak berhasil jangan dipaksa.
Rendamlah cetakan dalam air hangat 60 - 70°C supaya compound melunak. Setelah
melunak, bagian demi bagian compound dapat disingkapkan dengan mudah.
Penyingkapan bagian demi bagian ini memperkecil kemungkinan patahnya bagian
model.
3. Cetakan Silikon
Cetakan dipanaskan dengan air hangat dan bagian silicon atau yang sejenis
dipotong hati-hati. Bila bahan cetak memenuhi semua bagia perforasi sendok, potong
dahulu semua bagian yang kelluar dari lubang perforasi untuk memudahka lepasnya
cetakan dari sendok.
Sumber:
Gunadi, Haryanto A.. 1991. Ilmu Geligi Tiruan Sebagian Lepasan. Jakarta:
Hipokrates.