14
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Kepmenkes RI No. 1239 tahun 2001 tentang registrasi dan praktik perawat, perawat adalahseseorang yang lulus pendidikan perawat, baik didalam maupun di luar negeri sesuai denganketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Perawat adalah orang yang memberikanpelayanan/asuhan keperawatan berdasarkan data hasil pengkajian sampai pada evaluasi hasil baikmedik maupun bio-psikososio- spiritual (Ali H.Z, 2002: 43).Selama beberapa dekade terakhir, keperawatan telah mengalami perubahan- perubahan yangmengagumkan, terutama melalui munculnya gerakan reformasi profesional pada tahun 1970-an yang disebut “Keperawatan Baru” (Salvage, 1992). Unsur sentral dari ideologi keperawatan baru adalah hubungan antara perawat dengan pasien. Fokus perawatan beralih dari pendekatan yang berorientasipada medis-penyakit ke model yang berfokus pada orang dan bersifat pribadi. Disini pasien dilihatsebagi partisipan yang aktif dan bukan penerima perawatan yang pasif. Dalam konteks yang sama,peran pengasuhan dari perawat tidak lagi 1

Care Giver

Embed Size (px)

DESCRIPTION

peran perawat sebagai care giver dalam pemberian asuhan keperawatan

Citation preview

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Menurut Kepmenkes RI No. 1239 tahun 2001 tentang registrasi dan praktik perawat, perawat adalahseseorang yang lulus pendidikan perawat, baik didalam maupun di luar negeri sesuai denganketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Perawat adalah orang yang memberikanpelayanan/asuhan keperawatan berdasarkan data hasil pengkajian sampai pada evaluasi hasil baikmedik maupun bio-psikososio-spiritual (Ali H.Z, 2002: 43).Selama beberapa dekade terakhir, keperawatan telah mengalami perubahan-perubahan yangmengagumkan, terutama melalui munculnya gerakan reformasi profesional pada tahun 1970-an yang disebut Keperawatan Baru (Salvage, 1992). Unsur sentral dari ideologi keperawatan baru adalah hubungan antara perawat dengan pasien. Fokus perawatan beralih dari pendekatan yang berorientasipada medis-penyakit ke model yang berfokus pada orang dan bersifat pribadi. Disini pasien dilihatsebagi partisipan yang aktif dan bukan penerima perawatan yang pasif. Dalam konteks yang sama,peran pengasuhan dari perawat tidak lagi berpusat pada fungsi-fungsi biologis pasien tetapi telahmeluas ke aspek-aspek psiko-sosial individu

B. Rumusan MasalahAdapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah:

a. Bagaimana pengertian dari peran perawat?

b. Bagaimana peran perawat komunitas sebagai care giver?

C. Tujuan PenulisanAdapun tujuan penulisan dalam makalah ini adalah:

a. Untuk mengetahui pengertian dari peran perawat

b. Untuk mengetahui peran perawat komunitas sebagai care giverBAB IIPEMBAHASAN

A. Definisi Peran Perawat

Definisi adalah bentuk dari perilaku yang diharapkan dari seseorang pada situasi sosial tertentu. Apa yang dimaksud peran perawat adalah cara untuk menyatakan aktifas perawat dalam praktik, dimana telah menyelesaikan pendidikan formalnya yang diakui dan diberi kewenangan oleh pemerintah untuk menjalankan tugas dan tanggung jawab keperawatan secara profesional, sesuai denga kode etik profesional dimana setiap peran ditanyatakan sebagai ciri terpisah untuk kejelasan.Peran adalah seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap seseorang, sesuia kedudukannya dalam suatu sistem. Peran dipengaruhi oleh keadaa sosial, baik dari dalam maupun dari luar dan bersifat stabil (Kozier & Barbara, 1995).

Peran adalah tingkah laku yang diharapkan oleh seseorang terhadap orang lain, daam hal ini perawat untuk memberikan asuhan keperawatan, melakukan pembelaan pada klien, sebagai pendidik tenaga perawat dan masyarakat, koordinator dalam pelayanan klien, kolaborator dalam membina kerja sama profesi lain dan sejawat, konsultan pada tenaga kerja dan klien, agent of change dari sistem, metodologi, serta sikap (CHS, 1989).

Peran perawat adalah sebagai pelaksana pelayanan keperawatan, pengelola pelayanan keperawatan, dan institusi pendidikan, sebagai pendidik, peneliti, serta pengembang keperawatan (Lokakarya Nasional, 1983).

B. Peran Perawat Sebagai Care Giver di Komunitas

Peran sebagai pemberi asuhan keperawatan ini dapat dilakukan perawat dengan memperhatikan keadaan kebutuhan dasar manusia yang dibutuhkan melalui proses pemberian pelayanan keperawatan dengan menggunakan proses keperawatan sehingga dapat ditentukan diagnosis keperawatan agar bisa direncanakandan dilaksanakan tindakan yang tepat sesuai dengan tingkat kebutuhan dasar manusia, kemudian dapat dievaluasi tingkat perkembangannya. Pemberian asuhan keperawatan ini dilakukan sederhana sampai dengan kompleksPertama dan terpenting adalah peraturan pemberi pelayanan. Dalam lingkungna komunitas, Anda menangani dan merawat kesehatan komunitas. Anda menerapkan proses keperawatan dalam pendekatan cara berpikir kritis untuk menentukan pilihan, keperawatan individual merawat klien tertentu besrta keluarganya. Selain itu, Anda menyesuaikan pelayanan sesuai komunitas klien sehungga meningkatkan kemungkinan keberhasilan jangka panjang. Bersama klien dan keluarganya, Anda membangun hubungan perawatan untuk memperkenalkan kebutuhan pelayanan kesehatan yang aktual dan potensial serta mengetahui sumber daya komunitas yang diperlukan. Sebagai seorang pemberi pelayanan Anda akan membantu membangun suatu komunitas sehat yang aman dan memilki unsur yang memungkinkan masyarakat untuk mencapai dan mempertahankan kualitas dan fungsi hidup yang tinggi.Peran perawat sebagai pelaksana kesehatan meliputi seluruh upaya atau kegiatan pelayanan kesehatan masyarakat dan puskesmas dalam mencapai tujuan kesehatan melalui kerja sama denga tim kesehatan lain, sehingga tercipta keterpaduan dalam sistem pelayanan kesehatan. Peran sebagai pelaksana dapat berupa Clinical Nurse Specialist (CNS) dan Family Nurse Practitioner (FNP). CNS atau perawat spesialis klinik memberikan pelayanan tingkat individu, keluarga, dan kelompok, dan bentuk tanggung jawab pada peran ini adalah melalui upaya promotif dan preventif dalam kaitannya untuk meningkatkan status kesehatan masyarakat. Perawat Spesialis Klinik memberikan perawatan pada klien, biasanya di Unit Rawat Jalan atau tempat praktik komunitas pada klien dengan masalah komplrks, dan memberikan perhatian yang lebih pada gejala kondisi nonpatologis, kenyamanan, dan perawatan komprehensif (Roy & Obloy, 1979). Tujuan Perawat Spesialis Klinis adalah untuk menurunkan jumlah morbidit, menurunkan infant mortality rate atau angka kematian bayi, serta mencegah terjadinya gangguan dan kecatatan pada anggota masyarakat. Sedangkan bentuk pelayanannya difokuskan identifikasi masyarakat yang berisikio.Family Nurse Practitioner (FNP) memberikan perawatan ambulasi pada keluarga, biasanya berkolaborasi dengan dokter keluarga. Perawat pada kelompok ini memenuhi kebutuhan perawatan kesehatan umum, mengatasi masalah kesehatan dengan memberikan perawatan langsung dan membderikan bimbingan atau konseling pada keluarga jika dibutuhkan. Tujuan Family Nurse Practitioner (FNP) adalah penigkatan kesehatan (promotif), dan mencegah penyakit (preventif), melaksanakan pengelolaan pada penyakit yang bersifat kronis, dan menghindari adanya pembatasan kecatatan. Bentuk tanggung jawabnya meliputi pengelolaan kesehatan dan penyakit yang umum terjadi pada segala usia baimk pria maupun wanita. Sedangkan pelaksanaannya dapat berupa pengkajian fisik, psikologis, dan lingkungan, menjadi status kesehatan dan risiko terhadap penyakit baik individu atau keluarga, mendiagnosis masalah aktual dan potensial, serta mengambil keputusan untuk memecahkan tindakan bersama klien dan keluarga. Dalam melaksanakan peran tersebut, perawat menggunakan pendekatan pemecahan masalah klien melalaui proses keperawatan. 10 faktor asuhan dalam keperawatan: a. Menunjukkan sistem nilai kemanusiaan dan altruisme

b. Memeberi harapan dengaan:

1) Mengembangkan sikap dalam membina hubungan dengan klien

2) Menfasilitasi untuk optimis

3) Percaya dan penuh harapan.

c. Menunjukkan sensitivitas antara yang satu dengan yang lain.

d. Mengembangkan hubungan saling percaya: komunikatri efektif, empati, dan hangat

e. Ekspresi perasaan positif dan negatif melalui tukar pendapat tentang perasaanf. Menggunakan proses pemecahan masalah yang efektifg. Meningkatkan hubungan interpersonal dan proses belajar mengajar

h. Memberi support, perlindungan, koreksi mental, sosiolultural, dan lingkungan spirituali. Membantu dalam pemenuhan kebutuhan dasar manusiaj. Melibatkan eksistensi fenomena aspek spiritual.

Kekuatan dalam asuhan:

a) Aspek transformasi, perawat membantu klien untuk mengontrol perasaannya dan berpartisipasi aktif dalam asuhan.b) Integritas asuhan, mengintegrasikan individu kedalam sosialnya.

c) Aspek pembelaan.

d) Aspek penyembuhan, membantu klien memilih support sosial, emosional, spiritual.

e) Aspek partisipasi.

f) Pemecahan masalah dengan metode ilmiah.SKENARIO

Pada suatu hari di RW. 04 desa A, terdapat komunitas warga yang menderita asam urat, sebanyak 20 KK. Perawat melakukan asuhan keperawatan pada setiap keluarga yang menderita asam urat.

Perawat : Assalamualaikum bu, nama saya leny. Apa boleh saya bertanya-tanya tentang keluarga ibu? Apa ibu bersedia? Dengan ibu siapa?Ibu

: Nama saya ibu sari. Iya saya bersedia, silakan duduk mbak.Perawat: Disini ada berapa kepala keluarga ya bu?

Ibu

: Satu kepala keluarga

Perawat: kalau boleh saya tahu, ibu usia berapa ?

Ibu

: Saya 48 tahun mbak.

Perawat: Ibu sudah punya anak ?

Ibu : Iya sudah mbak, tapi anak saya sudah menikah dan tinggal bersama suaminya. Jadi saya disini Cuma berdua sama suami saya.

Perawat: Oh begitu bu, kalau saya boleh tau bapak namanya siapa bu ? terus usianya berapa ?

Ibu: Bapak Tono mbak, usianya 55 tahun

Perawat: Ibu sehari-harinya dirumah apa bekerja bu ?

Ibu: Saya ibu rumah tangga mbak, suami saya yang bekerja sebagai tukang becak

Perawat: Apa ibu pernah mendengar tentang posyandu lansia ?

Ibu: Iya mbak, saya ikut posyandu lansia di RW sebelah.

Perawat: Kegiatan apa saja yang biasanya dilakukan bu ?

Ibu: Saya ikut senam mbak, tapi saat senam saya sering mengalami nyeri di bagian lutut. Sudah saya periksakan saat pemeriksaan gratis di posyandu, ternyata asam urat saya tinggi.

Perawat: Biasanya kalau nyeri diobati apa bu?Ibu: Biasanya ya saya buat istirahat mbak, kalau sudah tidak kuat. Saya belikan obat di warung depan. Perawat: Apa ibu rajin periksa kesehatan ?

Ibu: Ya biasanya kalau ada pemeriksaan gratis atau pada waktu posyandu begitu mbak

Perawat: Oh iya bu, ibu tidak ada keluhan lain selain nyeri?Ibu: Alhamdulillah, sampai saat ini tidak ada mbak.

Perawat: Saya check dulu ya bu, kadar asam uratnyaIbu: Iya mbak, silahkan.

Perawat: Ibu sari, ini asam uratnya 7 mg/dl. Normalnya pada wanita 2,4-5,7 mg/dl bu. Begini bu, kita akan mengadakan demo tentang pengolahan menu bagi penderita asam urat di balai RW besok pada pukul 09.00 WIB, bagaimana bu apa ibu bersedia ? nanti, setelah mengikuti demo diharapkan ibu dapat mempraktikkan menu-menu yang telah kita buat bersama, sehingga kadar asam urat ibu tidak tinggi, dan dapat mencegah keluarga ibu agar terhindar dari asam urat.Ibu: Iya mbak, saya insyaallah akan datang

Perawat: Baiklah kalau begitu kami permisi ya bu. Assalamualaikum

Ibu: Waalaikumsalam mbak.

Setelah perawat melakukan pengkajian pada 45 KK di RW. 04 desa A, dapat disimpulkan bahwa penyakit yang paling banyak di derita adalah asam urat. Selanjutnya perawat menyusun menu makanan selama 3 hari bagi penderita asam urat. Setelah penyusunan menu, perawat mengadakan demo tentang menyediaan menu masakan bagi penderita asam urat di Balai RW.04. perawat mengevaluasi hasil dari demo yang telah dilakukan dengan cara mendatangi rumah rumah warga.

Perawat: Assalamualaikum bu, ibu masih ingat saya ? saya bersama teman-teman saya yang dulu pernah melakukan demo tentang menu bagi penderita asam urat.

Ibu: iya mbak, saya masih ingat

Perawat: Bagaimana bu, apa sudah dicoba menu-menu yang telah kita berikan ? apa ibu mengalami kesulitan ?

Ibu: Sudah mbak, Alhamdulillah saya tidak mengalami kesulitan karena menunya biasa saya masak. Hari ini saya masak menu ke 2 mbak. Silahkan kalau mau mencoba. Perawat: Baguslah kalau begitu bu, saya harap menu tersebut dapat dikreasikan sendiri, tapi harus diingat juga bahan apa yang tidak diperbolehkan bagi penderita asam urat.

Ibu: Iya mbak, saya coba kreasikan bersama anak saya

Perawat: Yasudah kalau begitu bu, saya permisi. Assalamualaikum Ibu: Iya, Waalaikumsalam

Setelah perawat melakukan evaluasi, didapatkan bahwa dari 20 KK yang menderita asam urat, 18 diantaranya telah memasak menu yang disarankan dan mampu mengetahui bahan apa saja yang tidak diperbolehkan bagi penderita asam urat. 2 diantaranya tidak melakukan dikarenakan tidak ada waktu, malas untuk mencoba menu baru, dan repot mengurus cucu.

Daftar Pustaka

Alimul Aziz. 2008. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan edisi 2. Jakarta: Medika Salemba.

Iqbal, Mubarok Wahiddan Nurul Chayatin. 2009. Ilmu Keperawatan Komunitas 1 Pengantar dan Teori. Jakarta: Medika Salemba.Potter & Perry. 2005. Fundamental Keperawatan Konsep, Proses & Praktik. Jakarta: EGC.

http://afriazenifatma94.wordpress.com/2012/11/24/peran-dan-fungsi-perawat/ diakses tanggal 16 september 2014 jam 20.156