23
LAPORAN KASUS PSIKIATRIK BAGIAN ILMU KEDOKTERAN JIWA DAN PERILAKU FAKULTAS KEDOKTERAN UNIKA ATMA JAYA Pembimbing: dr. Surilena H, Sp.KJ (K) Disusun oleh : Elsa Aprillia S 2013 – 061 – 012 Deiby Puspita S 2013 – 061 – 015 Nico Kusuma 2013 – 061 – 018 Sienny Agustin 2014 – 061 -- 011 KEPANITERAAN ILMU KEDOKTERAAN JIWA DAN PERILAKU RUMAH SAKIT ATMA JAYA

Case Bipolar Ny.M

Embed Size (px)

DESCRIPTION

case

Citation preview

Page 1: Case Bipolar Ny.M

LAPORAN KASUS PSIKIATRIK

BAGIAN ILMU KEDOKTERAN JIWA DAN PERILAKU

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIKA ATMA JAYA

Pembimbing:

dr. Surilena H, Sp.KJ (K)

Disusun oleh :

Elsa Aprillia S 2013 – 061 – 012

Deiby Puspita S 2013 – 061 – 015

Nico Kusuma 2013 – 061 – 018

Sienny Agustin 2014 – 061 -- 011

KEPANITERAAN ILMU KEDOKTERAAN JIWA DAN PERILAKU

RUMAH SAKIT ATMA JAYA

PERIODE 1 JUNI – 4 JULI 2015

Page 2: Case Bipolar Ny.M

STATUS PSIKIATRI

I. IDENTITAS PASIEN

Nama : Ny. M

Jenis Kelamin : Perempuan

Umur : 40 thn

Status Perkawinan : Menikah

Suku Bangsa : Batak Jawa

Pendidikan : Tamat D3

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Agama : Katolik

Alamat : Pekanbaru

Tanggal Masuk : 8 Juni 2015

Tanggal Pemeriksaan : 8 Juni 2015

II.RIWAYAT PSIKIATRIK (Autoanamnesis)

A. Keluhan utama:

Banyak bicara dan bicara kacau

B. Keluhan tambahan:

Tidak mau minum obat, sulit tidur

C. Riwayat Gangguan Sekarang:

Pasien dibawa oleh kakaknya dari Pekanbaru ke RS PK Carolus karena marah-

marah dan berbicara kacau sejak ± 2 hari SMRS. Saat wawancara, pasien banyak berbicara

dengan topik yang berpindah-pindah. Pasien juga tidak dapat duduk tenang dan memukul-

mukul pintu serta menyanyi dengan suara yang sangat keras. Menurut keluarga, pasien saat

ini sedang mengalami masalah ekonomi karena uang untuk menyicil rumah tidak cukup

dan kebutuhan pangan sehari-hari tidak mencukupi. Menurut pasien, pasien merasa stress

dan merasa perlu membantu perekenomian keluarga dengan mencari pekerjaan lain seperti

menjual baju, menjual kue, bisnis pelabuhan, dan menjadi guru les. Pasien merasa suami

Page 3: Case Bipolar Ny.M

tidak dapat menyamai pemikiran dan idenya, mereka seringkali bertengkar dan pasien

sampai dipukul oleh suaminya di bagian wajah dan lengan. Setelah kejadian itu, pasien

merasa sangat sedih dan tidak ingin melakukan apapun lagi, akhirnya pasien sering

mengurung diri dan menangis di kamar dan kejadian ini berlangsung selama hampir 1

bulan. Selama masa itu pasien lebih banyak berdoa dan membaca buku-buku rohani,

akhirnya ± 1 minggu SMRS pasien menjadi sangat antusias dan bersemangat. Menurut

pasien hal ini merupakan kompensasi dari rasa sedih yang dialaminya, pasien cukup hanya

tidur 3 jam sehari, dan lebih banyak bicara. Menurut keluarga, pasien menjadi lebih mudah

tersinggung dan marah bila keinginan tidak dituruti. Pasien yakin bahwa tubuh pasien telah

didiami oleh roh kudus dan matanya telah diganti menjadi mata Tuhan, pasien menjadi

sering membagi-bagikan hartanya kepada teman-temannya karena menurutnya hal tersebut

merupakan memberi berkat kepada orang banyak. Pasien juga merasa dirinya sangat kaya.

Karena kelakuannya membagikan uang kepada teman-temannya ia menurut dirinya ia

dikejar orang-orang di Pekanbaru yang mengincar hartanya. Pasien juga mengaku dapat

melihat arwah orang-orang yang sudah meninggal seperti presiden Soeharto bersama ibu

Tin, serta bunda Theresia. Namun pasien menyangkal adanya bisikan-bisikan. Pasien juga

tidak pernah berpikir maupun mencoba untuk bunuh diri. Menurut pasien juga orang-orang

Jepang berada di bawah kekuasaan dirinya dan dapat ia atur sesuai kemauan dirinya. Pasien

juga merasa bahwa dirinya sangat cantik dan yakin pasien pantas menjadi Presiden.

± 2 jam SMRS pasien dibawa oleh keluarga ke RS. Duren Sawit karena

gaduh gelisah, marah-marah, mengamuk, dan membanting barang-barang kepada

tetangganya. Menurut pasien, hal ini dilakukan karena pasien merasa terganggu karena

tetangganya dapat mengetahui isi pikirannya dan mengetahui hal yang akan dilakukannya.

Pasien juga meyakini orang sekitarnya akan membocorkan semua isi pikirannya kepada

orang lain. Di RS Duren Sawit pasien masih merasa bahwa pikirannya dapat diketahui oleh

orang sekitarnya.

± 3 bulan SMRS pasien marah-marah, gaduh-gelisah, bicara sendiri, dan mengamuk

kepada orang sekitarnya. Hal ini dilakukan karena pasien merasa orang sekitarnya dapat

membaca isi pikirannya sehingga pasien merasa tidak memiliki privasi. Lalu, pasien juga

merasa terganggu dengan suara keras disekitarnya seperti suara las bengkel, dan suara

Page 4: Case Bipolar Ny.M

pekerjaan membangun rumah. Hal ini yang membuat pasien merasa marah. Hal ini

dirasakan pasien dimana pun dirinya berada tetapi hanya dari pagi sampai sore hari.

± 10tahun SMRS, sepanjang hari, pasien merasakan orang di sekitarnya dapat

megetahui isi pikirannya dan ia takut isi pikirannya dibocorkan ke masyarakat umum.Ia

dibawa oleh keluarganya pergi berobat dan dirawat di bangsal jiwa RSCM. Lalu pasien

melanjutkan pengobatan jalan di poli jiwa RSCM, terakhir pasien mengunjungi poli jiwa

tanggal 11 Mei 2015. Riwayat trauma kepala disangkal. Pasien mengaku sebelum keluhan

muncul tidak ada kejadian atau stressor yang menyebabkan keluhan tersebut muncul.

Semenjak kejadian itu, pasien merasa sulit untuk berkonsentrasi pada saat kuliah, sehingga

pasien merasakan kesulitan mengikuti perkuliahan, dan pada akhirnya pasien di drop out.

Pasien juga selalu merasa curiga dan marah –marah terhadap orang sekitarnya. Seperti saat

pasien ke pesta, pasien merasa orang di sekitarnya bisa mengetahui isi pikirannya

kemudian pasien marah dan melemparkan sapu pada tamu pesta.

Selama perawatan, pasien masih sering merasakan keluhan yang sama tapi pasien

merasa lebih mudah mengontrol emosi. Pasien lebih bisa menahan marah dan pasien lebih

dapat berkomunikasi dengan orang sekitarnya.

D. Riwayat Gangguan Sebelumnya

1. Riwayat Gangguan Psikiatrik

Pasien mengaku pernah dirawat di Rumah Sakit St. Carolus 12 tahun yang lalu.

Pada saat itu, pasien merasa kecewa dengan mantan pacarnya. Pasien mengaku

diselingkuhi oleh pacarny, kemudian pasien memutuskan pacarnya, meskipun

pasien mengaku masih sangat mencitai pacarnya. Menurut pasien, alasan dirinya

dimasukkan ke rumah sakit tersebut adalah karena menurut keluarga pasien, pasien

sering mengurung diri di kamar dan malas beraktivitas, seperti makan, maupun

berbicara dengan orang lain. Keadaan ini berlangsung selama kurang lebih 1 bulan.

Setelah dirawat selama 1 minggu, pasien kemudian mulai mau keluar dari kamar

dan berbicara dengan pasien lain. 2 minggu kemudian pasien menjadi mudah marah

dan sering memaki, sampai-sampai memukul perawat. 1 minggu setelahnya, pasien

kembali menjadi stabil dan mulai kembali ke rutinitasnya.

Page 5: Case Bipolar Ny.M

10 tahun SMRS, kakak ipar pasien yang di Jakarta meninggal dunia. Saat itu pasien

merasa kehilangan, pasien menjadi sering menangis, tidak mau makan dan kurang

bersemangat dalam beraktivitas.

2. Riwayat Gangguan Organik : Pasien mengaku tidak memiliki gangguan organik.

Riwayat Penggunaan Zat : Pasien mengaku pernah merokok, penggunaan

NAPZA disangkal.

Grafik Perjalanan Penyakit (RPS dan RPD)

Onset 28/09/2011 (4 th

SMRS)

Stressor Hamil anak kedua - - Ibu meninggal

Klinis - Emosi labil

- Waham

- Sulit konsentrasi

- Halusinasiauditorik

- Waham kejar

- Gaduh gelisah

- Marah-marah

- Mood irritable

- Waham kejar

Obat - Frimania 2x400mg

- Abilify 1x15mg

- Olandoz 20 mg

(malam)

- Olandoz 20 mg

(malam)

10 tahun yang lalu

RSCM RSKD Duren Sawit

Ibu pasien meninggal

Page 6: Case Bipolar Ny.M

- Luften 2x25mg

- Defakord 2x250mg

- Risperidon 2 mg

(malam)

- Risperidon 2 mg

(malam)

Efek

Samping

(-) (-) (-)

Lama

konsumsi

obat

10 tahun 3 bulan (-)

Fungsi - Interaksi sosial

terganggu

- Sekolah terganggu

- Perawatan diri baik

- Activity daily living

(ADL) tidak

terganggu

- Pekerjaan tidak

terganggu

- Interaksi sosial

terganggu

- Sekolah terganggu

- Perawatan diri baik

- ADL tidak terganggu

- Pekerjaan terganggu

- Interaksi sosial

terganggu

- Pekerjaan terganggu

- Perawatan diri baik

- ADL tidak

terganggu

E. Riwayat Perkembangan pribadi

1. Riwayat Prenatal dan Perinatal

Dalam batas normal

2. Riwayat Masa Kanak Awal

Dalam batas normal

3. Riwayat Masa Kanak Pertengahan

Dalam batas normal

4. Riwayat Masa Remaja

Dalam batas normal

5. Riwayat Masa Dewasa

a. Riwayat Pendidikan

SD 6 tahun tamat

SMP 3 tahun tamat

SMA 3 tahun tamat

Page 7: Case Bipolar Ny.M

Kuliah D3 sastra Jepang

b. Riwayat Pekerjaan

2000-2010 : sebagai sekretaris di kantor akuntan publik

c. Riwayat Perkawinan / Berpacaran / Berpasangan

Menikah, memiliki 2 orang anak

d. Riwayat Agama / Kehidupan Beragama

Pasien beragama Katolik dan aktif dalam kegiatan gereja

e. Aktivitas Sosial

Pasien aktif dalam berorganisasi

f. Riwayat Pelanggaran Hukum

Tidak ada

g. Riwayat Militer

Tidak ada.

F. Situasi Kehidupan Sekarang

1. Penghasilan : Suami

2. Hal yang ditakuti : Tidak ada

3. Key person : Suami

4. Care giver : Suami

G. Riwayat Psikoseksual

Tidak terganggu

H. Riwayat Keluarga

Page 8: Case Bipolar Ny.M

I. Mimpi, Fantasi dan Nilai-nilai

a. Mimpi : Melakukan perjalanan rohani ke Lordes

b. Fantasi : Menjadi Presiden RI

c. Nilai-nilai : Menganggap Tuhan ada dalam diri nya.

J. Kepribadian

1. Gangguan persepsi diri : Terganggu

2. Hubungan interpersonal yang dijalin :Terganggu

3. Fungsi pekerjaan : Terganggu

III. STATUS MENTAL (Pemeriksaan tanggal 8 Jnni 2015)

A. Deskripsi umum

1. Penampilan

a. Perempuan gemuk, sesuai usia

b. Rambut diikat

c. Berpakaian eksentrik, memakai perlengkapan rohani

d. Kebersihan dan perawatan diri baik

2. Perilaku dan Aktivitas Psikomotor : Pasien tampak hiperaktif

3. Sikap terhadap Pemeriksa : Kooperatif

B. PEMBICARAAN

1. Spontan

2. Lancar

3. Jelas

4. Pasien menjawab sesuai pertanyaan dan terbuka saat wawancara

5. Aktif

C. MOOD DAN AFEK

1. Mood: Hipertim

2. Afek:

Page 9: Case Bipolar Ny.M

Rentang: Luas

Keserasian: Serasi

D. GANGGUAN PERSEPSI

1. Ilusi : tidak ada

2. Halusinasi auditorik (commenting) : tidak ada

3. Halusinasi visual : melihat sosok-sosok yang telah meninggal

4. Halusinasi olfaktori : tidak ada

5. Halusinasi gustatorik : tidak ada

6. Halusinasi kinestetik : tidak ada

7. Depersonalisasi : ada (mata nya adalah mata Tuhan)

8. Derealisasi : tidak ada

E. PIKIRAN

1. Proses Pikir / Bentuk Pikiran

a. Produktifitas : Berlebih

b. Kontinuitas : Koheren

c. Hendaya berbahasa : Tidak terganggu

d. Flight of ideas

2. Isi Pikiran

a. Preokupasi pikiran : Ada

b. Obsesif kompulsif : Tidak ada

c. Waham : Ada

d. Usaha bunuh diri : Tidak ada

e. Fobia : Tidak ada

F. SENSORIUM DAN KOGNISI

1. Kesiagaan dan Taraf Kesadaran:

a. Kesadaran Neurologik : Compos Mentis

b. Kesadaran Psikiatrik : Terganggu

2. Orientasi:

a. Waktu : Tidak terganggu

Page 10: Case Bipolar Ny.M

b. Tempat : Tidak terganggu

c. Orang : Tidak terganggu

d. Situasi : Tidak terganggu

3. Ingatan:

a. Segera : Tidak terganggu

b. Jangka pendek : Tidak terganggu

c. Jangka menengah : Tidak terganggu

d. Jangka panjang : Tidak terganggu

4. Konsentrasi dan Perhatian : Tidak terganggu

5. Kemampuan Membaca dan Menulis : Dapat membaca dan menulis

6. Kemampuan Visuospasial : Tidak terganggu

7. Pikiran Abstrak : Tidak terganggu

8. Inteligensi dan Daya Informasi : Baik

G. PENGENDALIAN IMPULS

Selama pemeriksaan pasien tidak dapat duduk tenang dan terlihat gelisah, pasien

juga memukul-mukul pintu dengan keras.

H. DAYA NILAI DAN TILIKAN

1. Daya Nilai

a. Daya nilai sosial : Terganggu

b. Uji daya nilai : Terganggu

c. Reality testing ability : Terganggu

2. Tilikan: Tilikan derajat III

I. TARAF DAPAT DIPERCAYA

Seluruh keseluruhan, keterangan pasien tidak dapat dipercaya

III. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK LEBIH LANJUT

A. Status Internus

Keadaan umum : hiperaktif

Page 11: Case Bipolar Ny.M

Kesadaran neurologik : compos mentis

Kesadaran psikiatrik : terganggu

Tekanan Darah : 130/70 mmHg

Nadi : 70 x/menit

Pernapasan : 20 x/menit

Suhu : 36,0oC

Tinggi badan : 160 cm

Berat badan : 70 kg

BMI : Obese 1

Bentuk badan : piknis

Kepala dan wajah : Konjungtiva tidak anemis, pupil isokor diameter 3mm/3mm, refleks

cahaya +/+.

Rongga mulut : mukosa oral basah

Sistem Kardiovaskular

Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat

Palpasi : Iktus kordis teraba di linea midklavikularis sinistra setinggi ICS V

Perkusi

- Batas kanan : Linea sternalis dekstra ICS IV

- Batas kiri : Lateral linea midklavikularis sinistra ICS IV

- Batas atas : Linea sternalis sinistra ICS III

Auskultasi : Bunyi jantung I dan II reguler, murmur (-) , gallop (-)

Sistem Respiratorius

Inspeksi : Simetris dalam keadaan statis dan dinamis

Palpasi : Stem fremitus kanan = kiri

Perkusi : Sonor pada kedua lapangan paru

Auskultasi : Vesikular di kedua lapangan paru. wheezing -/- , ronkhi -/-

Sistem Gastrointestinal

Inspeksi : Cembung

Palpasi : Supel, nyeri tekan abdomen (-), hepar tidak teraba, lien tidak teraba

Perkusi : Timpani pada seluruh kuadran abdomen

Sistem Urogenital

BAK : Normal

Nyeri berkemih : -

Page 12: Case Bipolar Ny.M

Ekstremitas : akral hangat, CRT < 2 detik

KESAN : kondisi medis secara umum dalam batas normal

B. Status Neurologik

Tidak diperiksa

C. Tes Psikologik, Neurologik, Laboratorium (10/6/2015)

IV. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA

A. Tn.

VI. FORMULASI DIAGNOSTIK

A. Axis I : Diagnosisnya berupa F31.2 yakni gangguan afektif bipolar,episode kini manik

dengan gejala psikotik

B. Axis II : tidak ada

C. Axis III : tidak ada

D. Axis IV : Masalah dengan primary support group : suami tidak memberikan kehidupan yang layak

Test/Jenis

pemeriksaan

Result/hasil Unit/satuan Nilai rujukan

Hematologi

Hemoglobin 13,6 g/dL 14 – 16

Eritrosit 5,11 juta/uL 4,2-6,2

Leukosit 9,77 10^3/μl 4,80-10,80

Hematokrit 42,1 % 34,0-52,0

MCV 82 fl 80-100

MCH 27 pg 26-34

MCHC 32,3 g/dl 32-36

Trombosit 319 ribu/uL 150-450

GDS 102 mg/dL ≥ 126

Elektrolit

Natrium 142 mmol/L 135-147

Kalium 4,2 mmol/L 3,5-5,5

Klorida 105 mmol/L 94-111

Page 13: Case Bipolar Ny.M

Masalah dengan lingkungan : pasien merasa terisolasi, tempat tinggal yang sekarang

tidak memiliki cukup signal

E. Axis V : GAF Current 20-11 : Bahaya mencederai diri atau orang lain, disabilitas sangat

berat dalam komunikasi dan mengurus diri

VII. EVALUASI MULTI AKSIAL

Axis I : F31.2 Gangguan Afektif bipolar, episode kini manik dengan gejala psikotik

Axis II : tidak ada

Axis III : tidak ada

Axis IV : Masalah dengan ptimary support group dan lingkungan sosial

Axis V : GAF Current 20-11 : Bahaya mencederai diri atau orang lain, disabilitas sangat berat

dalam komunikasi dan mengurus diri

VIII. DAFTAR MASALAH

1. Organobiologik : tidak ada

2. Psikologik :

Ditemukan gangguan bentuk pikir berupa flight of ideas

3. Sosial/keluarga/budaya :

a. Pasien merasa pikirannya dibaca oleh orang yang berada si sekitarnya

b. Pasien terganggu dengan bunyi seperti bunyi peralatan di bengkel.

c. Ibu pasien meniggal kurang lebih 1 minggu SMRS

Faktor yang memperberat:

a. Ibu pasien meninggal dunia

Faktor yang memperingan:

a. Membaca Koran

b. Dirawat dan diterapi di RSKD Duren Sawit

IX. PROGNOSIS

Quo ad vitam : bonam

Quo ad functionam : dubia ad bonam

Quo ad sanationam : dubia ad malam

Page 14: Case Bipolar Ny.M

X. RENCANA PENATALAKSANAAN

Nonfarmakologis:

Rawat dalam ruang isolasi

CBT

Edukasi pada keluarga

Psikoedukasi

Farmakologis:

Lithium karbonat 3x200mg

Haloperidol 2x2,5mg

XI. FOLLOW UP

XII. DISKUSI

Skizofrenia merupakan gangguan psikotik yang paling sering. Hampir 1% penduduk di

dunia menderita skizofrenia selama hidup mereka. Gejala skizofrenia biasanya muncul pada usia

remaja atau dewasa muda. Awitan pada laki-laki biasanya antara 15-25 tahun dan pada perempun

antara 25-35 tahun. Prognosis biasanya lebih buruk pada laki-laki bila dibandingkan dengan

perempuan. Awitan setelah 40 tahun jarang terjadi.

Etiologi skizofrenia belum pasti. Berdasarkan penelitian memiliki faktor biologik dan

genetika. Salah skizofrenia yang paling sering adalah skizofrenia paranoid, tipe ini paling stabil.

Pada pasien ini ditemukan adanya faktor genetik yaitu ayah pasien juga memiliki gangguan yang

sama yaitu ayah pasien merasa ingin dibunuh

Pada pasien ditemukan adanya mood yang iritabel. Mood adalah suatu emosi yang meresap

dan dipertahankan dan dialami secara subjektif dan dilaporkan oleh pasien dan terlihat oleh orang

lain. Mood yang iritabel adalah mood yang dengan mudah diganggu atau dibuat marah. Pasien

merasa terganggu setiap kali mendengar suara berisik, terutama saat mendengar suara bengkel.

Pasien sering bicara sendiri, pernah melempar orang lain dengan sapu dan benda-benda lain ketika

merasa terganggu.

Page 15: Case Bipolar Ny.M

Pada pasien ditemukan gejala thought broadcasting. Thought broadcasting termasuk ke

dalam gangguan isi pikir dimana pasien merasa bahwa isi pikirnya diketahui oleh semua orang.

Pasien merasa tidak memiliki privasi dan tidak merasa aman.

Pada pasien juga ditemukan adanya ideas of reference. Ideas of reference adalah salah satu

tipe waham, dikenal juga sebagai waham referensi. Waham adalah suatu keyakinan palsu

berdasarkan pada kesimpulan yang salah tentang kenyataan eksternal tidak sejalan dengan

intelegensia pasien dan latar belakang kultural yang tidak dapat dikoreksi dengan suatu alasan.

Sedangkan waham referensi merupakan keyakinan palsu bahwa perilaku orang lain ditujukan pada

dirinya bahwa peristiwa benda-benda atau orang lain mempunyai kepentingan tertentu dan tidak

biasanya, umumnya dalam bentuk negative (diturunkan dari idea referensi dimana seseorang

secara salah merasa ia sedang dibicarakan oleh orang lain). Pasien merasa dibicarakan setiap kali

ada orang berbisik atau berbicara disekitarnya.

Berdasarkan PPDGJ III, diagnosis pasien adalah F25.0 Skizoafektif Tipe Manik. Kriteria

diagnosis skizofrenia :

1. Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya dua gejala atau

lebih bila gejala-gejala itu kurang tajam atau kurang jelas) :

a. - thought echo = isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema dalam

kepalanya (tidak keras) dan isi pikiran ulangan, walaupun isinya sama namun

kualitasnya berbeda, atau

- thought insertion or withdrawal = isi pikiran yang asing dari luar masuk ke dalam

pikirannya (insertion), atau isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar

dirinya (withdrawal), dan

- thought broadcasting = isi pikirannya tersiar keluar sehingga orang lain/umum

mengetahuinya.

b. – delusion of control = waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu

kekuatan tertentu dari luar, atau

- delusion of influence = waham tentang dirinya dipengaruhi oleh suatu

kekuatan tertentu dari luar, atau

- delusion of passivity = waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah

terhadap suatu kekuatan dari luar; (tentang “dirinya” = secara jelas,

Page 16: Case Bipolar Ny.M

merujuk ke pergerakan tubuh atau anggota gerak atau ke pikiran, tindakan,

atau penginderaan khusus)

- delusional perception = pengalaman inderawi yang tidak wajar, yang

bermakna sangat khas bagi dirinya, biasanya bersifat mistik atau mukjizat

c. Halusinasi auditorik:

- Suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap perilaku

pasien.

- Mendiskusikan perihal pasien di antara mereka sendiri (di antara berbagai

suara yang berbicara), atau

- Jenis suara halusinasi lain yang berasal dari salah satu bagian tubuh.

d. Waham-waham menetap jenis lainnya yang menurut budaya setempat

dianggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahil, misalnya perihal keyakinan

agama atau politik tertentu atau kekuatan dan kemampuan di atas manusia

biasa (mampu mengendalikan cuaca, atau berkomunikasi dengan makhluk

asing/dunia lain).

2. Atau paling sedikitnya dua gejala di bawah ini yang harus selalu ada secara jelas:

e. Halusinasi yang menetap dari panca indera apa saja, apabila disertai baik oleh

waham yang mengambang, maupun yang setengah berbentuk tanpa

kandungan afektif yang jelas, ataupun disertai oleh ide-ide berlebihan (over-

valued ideas) yang menetap, atau apabila terjadi setiap hari selama

berminggu-minggu atau berbulan-bulan terus menerus.

f. Arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan

(interpolation) yang berakibat inkoherensia atau pembicaraan yang tidak

relevan atau neologisme.

g. Perilaku katatonik seperti keadaan gaduh gelisah (excitement), posisi tubuh

tertentu (posturing), fleksibilitas cerea, negativisme, mutisme, stupor.

h. Gejala negatif seperti sikap apatis, bicara yang jarang, dan respons emosional

yang menumpul tidak wajar, biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari

pergaulan sosial dan menurunnya kinerja sosial, tetapi harus jelas bahwa

semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi atau medikasi neuroleptika.

Page 17: Case Bipolar Ny.M

* Adapun gejala-gejala khas tersebut di atas telah berlangsung selama kurun

waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik

prodromal).

* Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu

keseluruhan (overall quality) dari beberapa aspek perilaku pribadi (personal

behavior), bermanifestasi sebagai hilangnya minat, hidup tak bertujuan, tidak

berbuat sesuatu, sikap larut dalam diri sendiri (self absorbed attitude), dan

penarikan diri secara sosial.