20
1 | Page KASUS BISNIS Pelaksanaan Program CSR di Perusahaan VICO Indonesia Jelas sekali bahwa awal mulanya, istilah dan praktik Corporate Social Responsibility (CSR) datang dari luar Indonesia i . Salah satu referensi mengartikan CSR sebagai “..Sejauh mana – dan cara bagaimana – sebuah organisasi secara sadar bertanggungjawab – dan menyesuaikan – segala tindakan dan non-tindakannya dan menilai dampak dari tindakan- tindakan tersebut pada konstituen yang sah”. Konstituen yang dimaksud di sini adalah stakeholders yang mewakili jaringan interaksi-interaksi yang organisasi jalankan dengan lingkungannya, baik lingkungan secara langsung maupun tidak langsung ii . Definisi CSR sendiri kemudian banyak menimbulkan pertanyaan dengan sebuah imbas mendasar yang potensial. Misalnya saja, kebutuhan-kebutuhan dan harapan-harapan seperti apa yang dimaksud sebagai CSR itu, atau interests yang mana yang semestinya dipertimbangkan dalam upaya menjadi sebuah perusahaan yang bertanggungjawab. Memang tidak mudah untuk memberikan jawabannya, karena nyaris semua stakeholders berhak untuk memiliki permintaan, dan semua itu mengarah pada sekumpulan pengharapan yang tidak bisa dipenuhi secara simultan. Walhasil, sebuah organisasi cenderung mengesahkan norma-normanya sendiri, intensi dan tindakannya sendiri, tidak selalu mengacu pada apa yang diasumsikan secara umum dan menjadi opini bersama. Selain itu praktik-praktik CSR yang kita dapati pada perusahaan multi-nasional di negara maju tentunya akan banyak berbeda implementasi serta kompleksitasnya dibanding apa yang perusahaan hadapi di negara-negara berkembang, khususnya di Indonesia. Pelaksanaan program-program CSR tentu juga menjadi strategi yang dilirik oleh perusahaan seperti VICO Indonesia. VICO Indonesia merupakan salah satu Production Sharing Contractor (PSC) Pertamina, yang telah hampir empat puluh tahun beroperasi di Kecamatan Muara Badak, Kabupaten Kutai Kertanegara, Provinsi Kalimantan Timur. Berdasarkan data Bappeda Kaltim, potensi cadangan minyak bumi yang ada di Provinsi Kalimantan Timur mencapai 1,78 milyar barrel atau sekitar 13% dari total cadangan nasional. Sementara itu, cadangan gas alam tercatat sekitar 51,3 trilyun kaki kubik atau setara dengan 30% cadangan gas alam nasional. Diperkirakan potensi-potensi tersebut masih bisa dikelolah

Case Etbis Week2

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Case Etbis Week2

1 | P a g e

KASUS BISNIS

Pelaksanaan Program CSR di Perusahaan

VICO Indonesia

Jelas sekali bahwa awal mulanya, istilah dan praktik Corporate Social Responsibility

(CSR) datang dari luar Indonesiai. Salah satu referensi mengartikan CSR sebagai “..Sejauh

mana – dan cara bagaimana – sebuah organisasi secara sadar bertanggungjawab – dan

menyesuaikan – segala tindakan dan non-tindakannya dan menilai dampak dari tindakan-

tindakan tersebut pada konstituen yang sah”. Konstituen yang dimaksud di sini adalah

stakeholders yang mewakili jaringan interaksi-interaksi yang organisasi jalankan dengan

lingkungannya, baik lingkungan secara langsung maupun tidak langsung ii . Definisi CSR

sendiri kemudian banyak menimbulkan pertanyaan dengan sebuah imbas mendasar yang

potensial. Misalnya saja, kebutuhan-kebutuhan dan harapan-harapan seperti apa yang

dimaksud sebagai CSR itu, atau interests yang mana yang semestinya dipertimbangkan dalam

upaya menjadi sebuah perusahaan yang bertanggungjawab. Memang tidak mudah untuk

memberikan jawabannya, karena nyaris semua stakeholders berhak untuk memiliki

permintaan, dan semua itu mengarah pada sekumpulan pengharapan yang tidak bisa dipenuhi

secara simultan. Walhasil, sebuah organisasi cenderung mengesahkan norma-normanya

sendiri, intensi dan tindakannya sendiri, tidak selalu mengacu pada apa yang diasumsikan

secara umum dan menjadi opini bersama. Selain itu praktik-praktik CSR yang kita dapati

pada perusahaan multi-nasional di negara maju tentunya akan banyak berbeda implementasi

serta kompleksitasnya dibanding apa yang perusahaan hadapi di negara-negara berkembang,

khususnya di Indonesia.

Pelaksanaan program-program CSR tentu juga menjadi strategi yang dilirik oleh

perusahaan seperti VICO Indonesia. VICO Indonesia merupakan salah satu Production

Sharing Contractor (PSC) Pertamina, yang telah hampir empat puluh tahun beroperasi di

Kecamatan Muara Badak, Kabupaten Kutai Kertanegara, Provinsi Kalimantan Timur.

Berdasarkan data Bappeda Kaltim, potensi cadangan minyak bumi yang ada di Provinsi

Kalimantan Timur mencapai 1,78 milyar barrel atau sekitar 13% dari total cadangan nasional.

Sementara itu, cadangan gas alam tercatat sekitar 51,3 trilyun kaki kubik atau setara dengan

30% cadangan gas alam nasional. Diperkirakan potensi-potensi tersebut masih bisa dikelolah

Page 2: Case Etbis Week2

2 | P a g e

dua hingga tiga dekade ke depaniii. Dengan skala kapasitas produksi, pengalaman berpuluh

tahun sebagai perusahaan asing rekanan Pertamina di Indonesia, dan banyaknya sumberdaya

manusia yang dimiliki, pemilihan perusahaan penghasil minyak dan gas bumi ini dianggap

dapat menjadi sebuah sample yang baik yang dapat mewakili kelompok yang lebih besar,

khususnya bisnis pada industri energi. Selain itu, apa yang membuat kasus yang diangkat

menjadi istimewa menurut kami adalah seringkali keputusan yang diambil perusahaan dan

kegiatan operasional perusahaan yang bersinggungan atau menimbulkan konflik dengan

masyarakat sekitar, justru dijadikan momen bagi warga untuk ‘menodong’ perusahaan

mengeluarkan dana atau mengubah keputusan-keputusan tersebut untuk sesuai dengan

tuntutan warga. Dan yang menarik, CSR dalam perspektif stakeholders ternyata berbeda

dalam segi definisi dan pengukurannya. Kompleksitas permasalahan yang dihadapi baik

perusahaan maupun stakeholders, yang dalam hal ini adalah spesifik pada pemerintah dan

masyarakat dalam pelaksanaan program CSR kemudian akan dibahas dalam kasus bisnis ini.

SEJARAH: VICO INDONESIA

Semua berawal dari kegiatan eksplorasi yang dilakukan oleh seorang oilman asal Texas, Roy

M. Huffington, dan seorang pengusaha asal Virginia, General Arch Sproul, yang kemudian

berujung pada penandatanganan kontrak bagi hasil dengan Pertamina mencakup hampir

631.000 hektar area Delta Mahakam yang sangat kaya akan cadangan minyak. Dengan

dukungan dari mitra saat itu: Ultramar Indonesia Limited, Union Texas East Kalimantan

Limited dan Tankships Universe, Inc, mereka memulai pencarian mereka. Dari usaha

pencaharian tersebut, sayangnya, bukanlah ladang minyak yang mereka temukan. Sebaliknya,

mereka justru menemukan deposit gas alam dalam jumlah yang cukup besar. Dan pada

Februari 1972, mereka menemukan Lapangan Badak yang kemudian menjadi salah satu

tonggak paling penting dalam sejarah energi di Indonesia.

Cadangan gas Badak yang terletak di tengah belantara hutan bagian timur Kalimantan

ini sangat strategis karena pasar terdekat terletak hanya lebih dari seribu mil

jauhnya. Pertamina, dengan dukungan dari VICO dan mitra-mitranya, kemudian

menandatangani 20-tahun kontrak penjualan LNG pada bulan Desember 1973 dengan lima

perusahaan utilitas dan sebuah perusahaan baja Jepang, dan membangun pabrik pencairan gas

di Bontang, Kalimantan Timur. Pengiriman pertama LNG dihasilkan dari gas Badak berlayar

ke Jepang pada bulan Agustus 1977, hanya 5,5 tahun selang penemuan yang dilakukan, yang

kemudian tercatat sebagai sebuah rekor dunia.

Page 3: Case Etbis Week2

3 | P a g e

Sejak penemuan awal pada tahun 1972, VICO Indonesia telah melakukan pengeboran

lebih dari 600 sumur dan menemukan volume gas sejumlah 14 triliun kaki kubik, serta lebih

dari satu miliar barel cair. Minyak dan gas bumi berada di Lapangan Badak (terbesar) dan

Lapangan Nilam, Lapangan Mutiara dan Lapangan Semberah, Lapangan Pamaguan, serta

yang relatif lebih kecil: Lapangan Beras, dan Lapangan Lampake.

Bagan 1 Bagan Organisasi VICO Indonesia Tahun 2012

Tiga puluh tiga tahun setelah penemuan sumur gas Badak 1, VICO Indonesia tetap

menjadi salah satu produsen utama di negeri ini. Dan pada dekade terakhir ini, kepemilikan

VICO Indonesia mulai bergeser. Para mitra usaha saat ini diantaranya adalah: BP plc melalui

"BP East Kalimantan Ltd"; Eni SpA melalui "LASMO Sanga Sanga Limited"; BPK, melalui

Opicoil Houston, Inc; dan Gas Universe dan Oil Company, Inc.iv

VICO Indonesia dipimpin oleh seorang President dan CEO yang membawahi VP

Operations dan VP Resource Management, serta dengan VP SCM & ICT, VP HSE & Field

Services, VP Technical Support, VP HR & General Affairs, VP Commercial & Legal, dan

VP Finance seperti yang diilustrasikan pada Bagan 1 Bagan Organisasi VICO Indonesia

Tahun 2012.

Page 4: Case Etbis Week2

4 | P a g e

VICO INDONESIA: THE CODES OF CONDUCT

Untuk membantu VICO Indonesia menjadi perusahaan yang bertanggungjawab secara sosial,

VICO Indonesia telah membuat codes of conduct atau pedoman-pedoman perilaku bagi para

pegawai di bawah perusahaan tersebut. Pedoman ini berkiblat pada sistem yang dianut oleh

kebanyakan perusahaan-perusahaan di Amerika Serikat dan Inggris, di mana asal perusahaan

ini lahir dan di mana pemegang saham terbesar berada. Pedoman yang dianut oleh VICO

Indonesia tersebut mendefinisikan apa yang perusahaan perjuangkan dan yakini,

mendokumentasikan standar etika yang tinggi dan tanpa kompromi telah dijalankan.

Harapannya, pedoman-pedoman ini membantu karyawan VICO Indonesia dalam

menempatkan nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang diungkapkan dalam tindakan setiap hari

dengan memberikan pedoman rinci tentang perilaku dan tindakan yang mendukung nilai-nilai

dari visi, komitmen, integritas dan kinerja terbaik.

Aspek-Aspek dalam Codes of conduct VICO Indonesiav

Memastikan integritas (terkait dengan misalnya: suap dan korupsi, hadiah/pemberian dan

hiburan, dan benturan kepentingan). Pada aspek ini, salah satu hal yang misalnya paling keras

dilarang adalah menggunakan perantara atau pihak ketiga untuk menawarkan, memberikan,

meminta atau menerima apa pun yang bernilai, yang mungkin mempengaruhi tanggungjawab

seseorang sebagai pegawai VICO Indonesia. Salah satu situasi digambarkan, misalnya:

T: “Seorang pejabat pemerintah menyatakan bahwa ia akan "sangat menganjurkan" para

pejabat untuk memenangkan kontrak bagi kita (VICO) jika kita (VICO) memberikan

"sumbangan" untuk salah satu organisasi amal resminya. Apa yang harus saya lakukan?”.

J: “Jangan menyetujui permintaan tersebut karena merupakan atau dapat dianggap sebagai

permintaan suap. Anda harus mengakhiri percakapan dengan sopan dan segera melaporkan

hal tersebut kepada supervisor Anda dan tim Etika Bisnis1 (p. 12).

Hadiah dan hiburan (jamuan makan dalam rangka bisnis, hadiah, hiburan - semua

didefinisikan dengan baik dan jelas dalam kode etik perusahaan).Aspek ini menjelaskan

dengan rinci, apa saja yang bisa diterima sebagai hadiah, misalnya kalender, pena, dan buku

catatan. Sementara hiburan yang masuk dalam kategori boleh diterima adalah acara yang

berhubungan dengan olahraga atau acara budaya. Berikut adalah satu dari beberapa situasi

dan bagaimana perusahaan mengarahkan karyawan dalam menghadapinya:

1VICO Indonesia dilengkapi dengan Business Ethics team dalam bagan organisasinya.

Page 5: Case Etbis Week2

5 | P a g e

T: “Seorang pelanggan penting dari perusahaan telah meminta kami pergi makan malam di

sebuah klub lokal yang menyediakan hiburan untuk kalangan "dewasa". Bolehkah saya

memenuhi permintaannya?”

J: “Tidak. Terlepas dari nilainya, tempat hiburan untuk kalangan "dewasa" tersebut

melanggar kode etik perusahaan. Jangan pernah melakukan hiburan yang bersifat bisnis

dengan pelanggan, pemasok atau rekan bisnis lainnya, di tempat seperti ini atau tempat lain

yang dapat dianggap perilaku tidak etis” (p. 15).

Benturan Kepentingan dan Karyawan (Perilaku di Tempat Bekerja), mengatur aspek-

aspek seperti kesetaraan dalam kesempatan kerja dan keragaman, kerahasiaan privasi, dan

tempat kerja yang bebas pelecehan. Pada dimensi ini, VICO mendukung keragaman dalam

tenaga kerja mereka dan berusaha agar mereka memiliki lingkungan kerja inklusif yang

membantu masing-masing karyawan untuk sepenuhnya berpartisipasi dan berkontribusi pada

kesuksesan perusahaan. Perusahaan ini menganut hukum yang melarang diskriminasi dalam

praktik kerja. Setiap karyawan memiliki kesempatan kerja hak yang sama dan VICO

berusaha untuk meperlakukan pelamar dan karyawan tanpa adanya bias. Setiap orang yang

bekerja untuk perusahaan harus (salat satunya) diperlakukan dengan cukup adil, dengan

hormat dan bermartabat dan tanpa diskriminasi.

Aspek Mitra Bisnis, termasuk di dalamnya mengatur tentang interaksi perusahaan dengan

vendor, persaingan, money laundering dan anti-trust (p. 28).

Urusan dengan Pemerintahan dan Keterlibatan Masyarakat. Aspek ini meliputi hal-hal

yang berkaitan dengan hubungan perusahaan terhadap pemerintah, melayani (hosting)

pemerintah, keterlibatan masyarakat, media komunikasi, dan kontribusi dan kegiatan politik.

Berikut adalah gambaran situasi yang bisa jadi dihadapi seorang karyawan dan bagaimana

perusahaan mengarahkan tindakan yang harus dilakukan:

T: “Sebagai karyawan VICO, saya didekati oleh seorang kepala daerah, yang meminta

sumbangan sebesar Rp 1.000.000, bagi desa untuk pelaksanaan acara tradisional. Ia

bersikeras agar diberikan uang kepadanya secara tunai. Apa yang harus saya lakukan?”

J: “Adalah penting untuk memastikan bahwa "sumbangan" yang perusahaan berikan adalah

untuk kepentingan masyarakat (bukan individu atau kelompok tertentu) dan ini merupakan

ketidakpatuhan terhadap prosedur VICO untuk kontribusi masyarakat. Dengan demikian,

Page 6: Case Etbis Week2

6 | P a g e

masalah ini harus dirujuk ke Departemen Keamanan dan Eksternal (di Badak) atau

Departemen Umum dan Pelayanan (di Jakarta)” (p. 33).

Kesehatan, Keselamatan, dan Lingkungan, dan Aset Perusahaan. Dimensi dalam kode

etik perusahaan ini termasuk memuat bagaimana perusahaan memperlakukan pembukuan dan

pencatatan (termasuk audit, retensi dokumen), perlindungan aset perusahaan, kekayaan

intelektual dan hak cipta, penggunaan system digital dan keamanan, dan insider trading.

Situasi berikut merupakan ilustrasi yang berkaitan dengan aspek perlakuan terhadap aset

perusahaan:

T: “Ini adalah minggu terakhir dalam periode pelaporan. Atasan saya ingin memastikan

bahwa kami memenuhi jumlah untuk kuartal tersebut, sehingga ia meminta saya untuk

merekam penjualan yang belum dikonfirmasi sekarang yang tidak akan diselesaikan sampai

minggu depan. Saya kira ini tidak akan menyakiti siapa pun –apakah saya harus menuruti

apa yang atasan saya katakan?”

J: “Tidak. Biaya dan pendapatan harus dicatat dalam periode waktu yang benar.Penjualan

tersebut belum lengkap. Ini bisa akan menjadi keliru dan bisa mengarah pada penipuan jika

memasukkannya ke dalam periode yang lebih awal.Aturan akuntansi wajib diikuti” (p. 44).

Dari gambaran aspek-aspek codes of conduct VICO Indonesia di atas, jelas bahwa

perusahaan telah secara jelas mengatur bagaimana karyawan mencapai perilaku etis yang

bertanggungjawab baik bagi diri sendiri, perusahaan, maupun bagi lingkungan dan

stakeholders. Memastikan pelaksanaannya berjalan dengan baik dan sesuai dengan apa yang

diharapkan telah pula menjadi perhatian perusahaan. Hal ini terbukti dengan dibentuknya

Business Ethics team di bawah Corporate Audit and Business Ethics Department. Tugas

utama dari tim tersebut adalah memastikan bahwa tidak ada seorang pun di VICO Indonesia,

termasukkaryawan,kontraktorpemasok,atau pelanggan, melakukan perilaku tidak etisyang

dapatmelanggarkebijakan atau prosedur perusahaan. Termasuk diantaranya pelanggaran yang

berkenaan dengan tindakan-tindakan seperti ketidakjujuran, pelanggaran perilaku etis, bisnis

terkait risiko integritas, isu-isu sumber daya manusia, perbuatan di tempat kerja, masalah

hukum dan peraturan, penipuan vendor, masalah yang terkait dengan lingkungan, kesehatan

dan keamanan.

Page 7: Case Etbis Week2

Foto 1 Pemberian Bantuan Beasiswa kepada 75 Mahasiswa PGSD Kecamatan Muara Badak

KOMITMENT TERHADAP PROGRAM

Disadari oleh VICO Indonesia,

kepercayaan dan kepentingan bersama sangat

perusahaan. Komitmen perusahaan

mengelola masalah-masalah sosial serta memastikan bahwa operasi berjalan lancar dengan

dukungan masyarakat. Pendekatan ini didasarkan pada "gotong royong" atau prinsip bantuan

timbal balik, sebuah tradisi yang kuat yang telah berakar pada masyarakat Indonesia. VICO

Indonesia sebagai bagian dari masyarakat juga berpartisipasi dalam menciptakan lingkungan

yang kondusif dan aman di daerah operasi

Pemberian Bantuan Beasiswa kepada 75 Mahasiswa PGSD - FKIP Unmul asal Kecamatan Muara Badak oleh VICO Indonesia (2007)

KOMITMENT TERHADAP PROGRAM COMDEV

Disadari oleh VICO Indonesia, bahwa hubungan jangka panjang yang dibangun berdasarkan

kepercayaan dan kepentingan bersama sangatlah penting untuk keberhasilan bisnis

Komitmen perusahaan adalah memiliki pendekatan aktif dan konsisten dalam

masalah sosial serta memastikan bahwa operasi berjalan lancar dengan

dukungan masyarakat. Pendekatan ini didasarkan pada "gotong royong" atau prinsip bantuan

i yang kuat yang telah berakar pada masyarakat Indonesia. VICO

Indonesia sebagai bagian dari masyarakat juga berpartisipasi dalam menciptakan lingkungan

yang kondusif dan aman di daerah operasinya.

7 | P a g e

FKIP Unmul asal ndonesia (2007)

COMDEV

dibangun berdasarkan

penting untuk keberhasilan bisnis

adalah memiliki pendekatan aktif dan konsisten dalam

masalah sosial serta memastikan bahwa operasi berjalan lancar dengan

dukungan masyarakat. Pendekatan ini didasarkan pada "gotong royong" atau prinsip bantuan

i yang kuat yang telah berakar pada masyarakat Indonesia. VICO

Indonesia sebagai bagian dari masyarakat juga berpartisipasi dalam menciptakan lingkungan

Page 8: Case Etbis Week2

Foto 2 Acara Pagelaran Seni Budaya disponsori oleh VICO Indonesia di Kecamatan Muara Badak

Pelaksanaan program Comdev

daerah operasi, khususnya dalam peningkatan

masyarakat setempat akan menerima

program pembangunan termasuk

lingkungan,dan fasilitas umum.

pelatihan bagi petani, pengembangan

program asistensi masyarakat.

kesadaran dan meningkatkan kualitas

dan meningkatkan kualitas prasarana kesehatan

Acara Pagelaran Seni Budaya dan Festival Band Mutiara Vaganza IV yang disponsori oleh VICO Indonesia di Kecamatan Muara Badak

Comdev memiliki tujuan utama untuk membantu

dalam peningkatan ekonomi dan kemakmuran.

akan menerima manfaat nyata dari VICO Indonesia.

termasuk pengembangan pendidikan, budaya, ekonomi,

lingkungan,dan fasilitas umum. Misalnya, di bidang ekonomi, melaksanakan p

engembangan kelompok tani dan industri kecil dan menengah

asistensi masyarakat. Di bidang lingkungan di antaranya m

meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, pelatihan untuk

prasarana kesehatan.

8 | P a g e

dan Festival Band Mutiara Vaganza IV yang disponsori oleh VICO Indonesia di Kecamatan Muara Badak

masyarakat sekitar

Dengan demikian,

Indonesia. Komunitas

, budaya, ekonomi, kesehatan,

melaksanakan pendidikan

kecil dan menengah, dan

Di bidang lingkungan di antaranya mendukung upaya

elatihan untuk kader kesehatan,

Page 9: Case Etbis Week2

Foto 3 Pengarahan oleh VICO Indonesia tentang Pengolahan Sampah Rumahtangga menjadi Pupuk Kompos kepada Ibu

Di bidang kesehatan, beberapa program

pelatihan dan pemanfaatan limbah rumah tangga

Untuk bidang pendidikan dan budaya, VICO Indonesia terus m

kualitas pendidikan melalui program

peningkatan fasilitas sekolah, dan

Foto 4 Panen Padi Gogo oleh Kelompok Tani Nilam Karya Bersatu Binaan VICO

Apa yang telah dilakukan VICO Indonesia dalam program

bertolak-belakang dengan tanggapan salah satu anggota tim perumus CSR untuk perusahaan

di Kecamatan Muara Badak, A. Musallal Askari

Pengarahan oleh VICO Indonesia tentang Pengolahan Sampah Rumahtangga menjadi Pupuk Kompos kepada Ibu-ibu PKK di Muara Badak

Di bidang kesehatan, beberapa program seperti pengelolaan limbah, pembuatan

limbah rumah tangga, dan kampanye hijau (

Untuk bidang pendidikan dan budaya, VICO Indonesia terus melakukan upaya peningkatan

melalui program pelatihan untuk guru dan siswa,

, dan dan mendukung pelestarian budaya lokal

Panen Padi Gogo oleh Kelompok Tani Nilam Karya Bersatu Binaan VICO Indonesia

dilakukan VICO Indonesia dalam program-program CSR tersebut amatlah

belakang dengan tanggapan salah satu anggota tim perumus CSR untuk perusahaan

, A. Musallal Askarivi. Beliau berpikir adanya ketimpangan antara

9 | P a g e

Pengarahan oleh VICO Indonesia tentang Pengolahan Sampah Rumahtangga Muara Badak

pembuatan kompos,

hijau (green campaign).

elakukan upaya peningkatan

, partisipasi dalam

lokal.

Panen Padi Gogo oleh Kelompok Tani Nilam Karya Bersatu Binaan VICO

program CSR tersebut amatlah

belakang dengan tanggapan salah satu anggota tim perumus CSR untuk perusahaan

adanya ketimpangan antara

Page 10: Case Etbis Week2

10 | P a g e

nilai sumberdaya alam yang digali oleh VICO Indonesia dengan kontribusi timbal-balik yang

semestinya diberikan oleh perusahaan kepada masyarakat Muara Badak, khususnya pada

program-program CSR.

“...Muara Badak ini terkuras buminya hampir 300 milyar barel per hari. Sementara kontribusi dari CSR perusahaan, tidak sampai Rp. 100 juta...”(A. Musallal Askari, Anggota Tim Perumus CSR Muara Badak)

Menurut informasi dari Kepala Desa Gas Alam Kecamatan Muara Badak, H. Moh. Hidayat,

S.P., pembagian dana CSR dari VICO Indonesia sebenarnya sudah dibagikan melalui

pengajuan anggaran dana desa. Sebanyak 9 dari 13 desa di Kecamatan Muara Badak yang

masuk dalam kategori Range 1 saja misalnya, masing-masing desa mendapatkan dana sebesar

Rp 75 juta lebih. Sementara untuk 4 desa yang masuk dalam kategori Range 2, masing-

masing desa mendapat kucuran dana CSR dari VICO Indonesia sebesar Rp 42 juta lebih.

Sehingga, total dana CSR yang dikucurkan oleh VICO Indonesia untuk seluruh Kecamatan

Muara Badak adalah sebesar Rp 681 juta lebih.

Dalam sebuah perbincangan dengan Community Development Superintendent VICO

Indonesia, H. Supriyanto menjelaskan bahwa ada banyak pertimbangan yang harus dilakukan

oleh perusahaan dalam menetapkan siapa/pihak mana dan sebesar apa bantuan dana atau

support akan diberikan kepada pihak yang mengajukan. Jika dahulu, setiap proposal untuk

berbagai bentuk kegiatan atau pembangunan sebagian besar pasti disetujui, maka kali ini

perusahaan lebih mempertimbangkan faktor keberlanjutan/sustainability dari apa yang

diusulkan untuk pendanaan. Pelatihan pengembangan UMKM misalnya, akan lebih

diutamakan pendanaannya ketimbang proposal pendanaan untuk pembangunan tugu atau

gangvii.

Sejak didirikan, Community Development yang awalnya hanya sebuah task-force di

VICO Indonesia, kini menjelma menjadi sebuah bagian penting dari perusahaan, program-

programnya telah banyak mendapatkan pengakuan. Walau masyarakat yang melakukan unjuk

rasa menyatakan bahwa Comdev tidaklah sama dengan program CSR, namun beberapa

penghargaan untuk pelaksanaan program-program CSR telah diraih oleh VICO Indonesia,

diantaranya Upakarti yang diterima oleh Chris J. Phillips, mantan Presiden & CEO VICO

Indonesia dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Penghargaan ini diberikan sebagai

bentuk apresiasi terhadap keterlibatan VICO Indonesia dalam pengembangan industri kecil

dan menengah di sekitar area operasi VICO Indonesia di Kalimantan Timur. Hal yang

membanggakan bagi perusahaan adalah bahwa di antara 4 kategori Pengabdian (Devotion),

Page 11: Case Etbis Week2

Pelestarian (Preservation), Perintis

merupakan perusahaan minyak

untuk kategori "Perintisan/Pioneering

Foto 5 UKM Sahabat Binaan VICO Indonesia di Muara Jawa Pesisir

Pengakuan lain yang diraih VICO Indonesia

Masyarakat) sebagai perusahaan

Mineral (ESDM) dan UMKM Award

untuk prestasi luarbiasanya dalam pelaksanaan program

setempat (community development

terhadap perusahaan yang dianggap memiliki

yang berkelanjutan yang sukses

masyarakat sekitar area operasi perusahaan

, Perintisan (Pioneering), dan Perawatan (Care)

minyak dan gas pertama di Indonesia yang mendapat

Pioneering".

UKM Sahabat Binaan VICO Indonesia di Muara Jawa Pesisir

diraih VICO Indonesia adalah PADMA Award

sebagai perusahaan pioneer di bawah Departemen Energi dan Sumberdaya

dan UMKM Award 2011 dan 2012 dari Harian Seputar Indonesia

dalam pelaksanaan program-program pengembangan masyarakat

community development). CSR Award SINDO merupakan

dianggap memiliki program-program community development

sukses dalam membantu meningkatkan kesejahteraan

masyarakat sekitar area operasi perusahaan.

11 | P a g e

), VICO Indonesia

yang mendapat penghargaan

UKM Sahabat Binaan VICO Indonesia di Muara Jawa Pesisir

Award (Pandu Daya

di bawah Departemen Energi dan Sumberdaya

Seputar Indonesia (SINDO)

program pengembangan masyarakat

bentuk pengakuan

community development

meningkatkan kesejahteraan sosial

Page 12: Case Etbis Week2

Foto 6 Untuk Keduakalinya VICO Indonesia meraih CSR Award

ASPEK-ASPEK YANG MENJADI TUNTUTAN WARGA

Terkait Kesempatan Kerja

Pada Senin, 6 Februari 2012, r

pintu pagar masuk daerah operasi

ini lebih serius menjalankan program tanggung jawab sosial

Unjuk rasa ini, selain dipenuhi sesak oleh

perangkat desa di wilayah Muara Badak. Dalam orasinya,

perusahaan juga turut menyejahterakan masyarakat dengan mem

sekitar. "Satu tahun lalu, VICO

sekitar, namun hingga kini tidak juga terwujud," u

Zainal Farihinviii.

Untuk Keduakalinya VICO Indonesia meraih CSR Award 2012 Seputar Indonesia (SINDO)

ASPEK YANG MENJADI TUNTUTAN WARGA

Terkait Kesempatan Kerja

Pada Senin, 6 Februari 2012, ratusan warga Muara Badak berunjuk rasa di depan

daerah operasi milik VICO Indonesia. Warga menuntut

ini lebih serius menjalankan program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR

dipenuhi sesak oleh warga, juga terdapat 13 kepala desa bersama

i wilayah Muara Badak. Dalam orasinya, para pengunjuk

perusahaan juga turut menyejahterakan masyarakat dengan mempekerjakan

ICO Indonesia pernah berjanji untuk mempekerjakan warga

kini tidak juga terwujud," ungkap Kepala Desa

12 | P a g e

2012 dari Harian

ASPEK YANG MENJADI TUNTUTAN WARGA

berunjuk rasa di depan Gate II-

menuntut agar perusahaan

perusahaan (CSR program).

terdapat 13 kepala desa bersama

para pengunjuk rasa meminta

pekerjakan masyarakat

Indonesia pernah berjanji untuk mempekerjakan warga

Kepala Desa Muara Badak Ulu

Page 13: Case Etbis Week2

Foto 7 Unjukrasa yang dilakukan oleh Warga Kecamatan Muara BadakFebruari 2012 terkait dengan Pelaksanaan Program CSR VICO Indonesia

Warga pun sempat emosi karena perwakilan BP Migas yang berjanji datang untuk

memberikan keputusan tidak hadir pada saat pertemuan. Pertemuan yang dihadiri dari pihak

VICO juga tidak menemukan titik temu.

manajemen VICO terpaksa dievakuasi ke luar ruang pertemu

massa. Pengunjuk rasa pun mengancam akan menutup selu

serta menduduki sumur-sumur

Foto 8 External Relationsmenuntut kesempatan kerja yang sama bagi warga Kecamatan Muara Badak

Menindaklanjuti aksi unjuk rasa tersebut, pada 22 Maret 2012 diadakan musyawarah yang

dipimpin oleh Camat Muara Badak dan dihadiri Kepala Dinas Tenaga Kerja dan

Unjukrasa yang dilakukan oleh Warga Kecamatan Muara Badakterkait dengan Pelaksanaan Program CSR VICO Indonesia

Warga pun sempat emosi karena perwakilan BP Migas yang berjanji datang untuk

memberikan keputusan tidak hadir pada saat pertemuan. Pertemuan yang dihadiri dari pihak

juga tidak menemukan titik temu. Seperti yang terlihat pada Foto

terpaksa dievakuasi ke luar ruang pertemuan guna menghindari amuk

pun mengancam akan menutup seluruh pintu masuk daerah operasi

sumur VICO bila tuntutan mereka tidak dipenuhi (ibid)

ations Manager, Surya Safari, yang dievakuasi saat unjuk rasa menuntut kesempatan kerja yang sama bagi warga Kecamatan Muara Badak

berlangsung (6 Februari 2012)

Menindaklanjuti aksi unjuk rasa tersebut, pada 22 Maret 2012 diadakan musyawarah yang

dipimpin oleh Camat Muara Badak dan dihadiri Kepala Dinas Tenaga Kerja dan

13 | P a g e

Unjukrasa yang dilakukan oleh Warga Kecamatan Muara Badak pada 6 terkait dengan Pelaksanaan Program CSR VICO Indonesia

Warga pun sempat emosi karena perwakilan BP Migas yang berjanji datang untuk

memberikan keputusan tidak hadir pada saat pertemuan. Pertemuan yang dihadiri dari pihak

Foto 8, salah satu tim

an guna menghindari amuk

ruh pintu masuk daerah operasi

(ibid).

yang dievakuasi saat unjuk rasa menuntut kesempatan kerja yang sama bagi warga Kecamatan Muara Badak

Menindaklanjuti aksi unjuk rasa tersebut, pada 22 Maret 2012 diadakan musyawarah yang

dipimpin oleh Camat Muara Badak dan dihadiri Kepala Dinas Tenaga Kerja dan

Page 14: Case Etbis Week2

14 | P a g e

Transmigrasi Kabupaten Kutai Kartanegara, unsur Muspika, tim perumus CSR Muara Badak,

pihak perwakilan manajemen VICO Indonesia dan APDESI Muara Badak yang

menghasilkan beberapa kesepakatan sebagai berikut:

• VICO Indonesia dan sub-kontraktornya wajib menyampaikan laporan tenaga kerja dan

keberadaaannya, melaporkan jika terjadi alih kotrak dan acara serah-terima alih kontrak

tersebut wajib dilakukan di depan unsur Muspika Muara Badak dan Disnaker Kabupaten

Kutai Kartanegara, dan melaporkan setiap informasi lowongan pekerjaan di VICO

Indonesia kepada pemerintah daerah, pemerintah kecamatan, dan desa setempat (butir 1,

2, dan 4);

• Dalam MoU VICO Indonesia mewajibkan sub-kontraktor untuk berkantor atau membuka

kantor perwakilan di Muara Badak (butir 3);

• VICO Indonesia dan Sub-kontraktornya berkewajiban memprioritaskan calon tenaga

kerja setempat sesuai kompetensi. Pada kesepakatan ini, tuntutan warga memang

mengacu kepada UU No. 22 Tahun 2001 tentang Migas dan PP No. 35 Tahun 2004

tentang Kegiatan Usaha Hulu Migas yang di dalamnya disebutkan bahwa tenagakerja

menjadi urusan wajib, untuk itu dalam proses rekrutment tenagakerja wajib

memperhatikan kondusifitas dan kesejahteraan masyarakat setempat (butir 5). Namun

yang menarik untuk disimak adalah tuntutan pada bagian akhir butir yang menyatakan

bahwa “mekanisme perekrutan tenagakerja setempat diatur dan dikoordinasikan pada

pemerintah kecamatan Muara Badak”. Bagian ini menjadi menarik saat wawancara yang

dilakukan pada beberapa warga terkait butir ini berkomentar bahwa keterlibatan

pemerintah kecamatan dan desa justru mendorong terjadinya nepotisme dalam proses

rekrutmen tersebut.

Berbeda dengan apa yang dibahas dalam tuntutan pemerintah lokal dan LSM setempat,

secara acak, penulis melakukan wawancara pada salah satu ibu rumahtangga, warga Desa

Badak Baru, Muara Badak, Ibu Hj. Syahribulan. Beliau justru menyayangkan dilakukannya

unjukrasa tersebut. Menurut beliau, apa yang dituntut oleh para pengunjukrasa tersebut

hanyalah bagian dari unjuk-gigi para segelintir pihak yang ingin mencalonkan diri menjadi

anggota legislatif daerah di tingkat II. Belum lagi, unsur nepotisme yang akan mewarnai

seandainya benar apa yang menjadi tuntutan mereka itu dikabulkan.

“… paling juga yang dipilih adalah keluarga atau orang-orang dekat para pemerintah kecamatan, desa atau siapa pun yang bersuara paling keras saat unjuk rasa berlangsung.

Page 15: Case Etbis Week2

Jadi kalau menurut saya, koordinasi, bukan ikut mengatur

Menurut Hj. Syahribulan, hak sepenuhnya atas

dan rekrutmen ada di tangan internal perusahaan, dalam hal ini adalah VICO Indonesia.

Selayaknya perusahaan sekaliber VICO Indonesia telah memiliki sistem seleksi dan

rekrutmen yang standar dipakai oleh perusahaan penghasil e

disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan, jadi keterlibatan pihak pemerintah lokal untuk

ikut terlibat dalam proses tersebut bisa jadi hanya akan memaksa VICO Indonesia menerima

kandidat yang hanya sesuai dengan keinginan pemerintah

kebutuhan perusahaanix.

Foto 9 Penandatangan KesepakatanPemerintah atas nama Warga Kecamatan Muara Badak terkait transparansi pelaksanaan

Dari semua kesepakatan yang dihasilkan,

para perusahaan sub-kontraktor VICO Indonesia untuk mendorong terbentuknya serikat

pekerja di perusahaan setempat, peninjauan kembali kelayakan sistem

ini dipakai oleh VICO Indonesia dan

dengan UU No. 13 Tahun 2003 pasal 59, pembatasan usia 58 tahun pensiun yang diterapkan

pada pegawai tetap VICO Indonesia agar diterapkan pula pada karyawan sub

sesuai kebutuhan, dan tuntutan warg

VICO Indonesia yang telah memasuki usia pensiun 58 tahun tidak diperkenankan kembali

Jadi kalau menurut saya, lebih baik pemerintah lokal dilibatkan hanya pada batas kan ikut mengatur.”(Hj. Syahribulan)

, hak sepenuhnya atas requirements dan pelaksanaan proses seleksi

dan rekrutmen ada di tangan internal perusahaan, dalam hal ini adalah VICO Indonesia.

Selayaknya perusahaan sekaliber VICO Indonesia telah memiliki sistem seleksi dan

rekrutmen yang standar dipakai oleh perusahaan penghasil energi tingkat dunia dan

disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan, jadi keterlibatan pihak pemerintah lokal untuk

ikut terlibat dalam proses tersebut bisa jadi hanya akan memaksa VICO Indonesia menerima

kandidat yang hanya sesuai dengan keinginan pemerintah lokal semata, bukan atas standar

Penandatangan Kesepakatan antara VICO Indonesia, BP MigasPemerintah atas nama Warga Kecamatan Muara Badak terkait tuntutan atas

elaksanaan program CSR VICO Indonesia (06 Februari 2012)

Dari semua kesepakatan yang dihasilkan, butir-butir lain menyinggung tentang kewajiban

kontraktor VICO Indonesia untuk mendorong terbentuknya serikat

pekerja di perusahaan setempat, peninjauan kembali kelayakan sistem end-

ini dipakai oleh VICO Indonesia dan perusahaan sub-kontraktornya karena tidak sesuai

dengan UU No. 13 Tahun 2003 pasal 59, pembatasan usia 58 tahun pensiun yang diterapkan

pada pegawai tetap VICO Indonesia agar diterapkan pula pada karyawan sub

sesuai kebutuhan, dan tuntutan warga melalui APDESI Muara Badak bahwa pegawai tetap

VICO Indonesia yang telah memasuki usia pensiun 58 tahun tidak diperkenankan kembali

15 | P a g e

lebih baik pemerintah lokal dilibatkan hanya pada batas

dan pelaksanaan proses seleksi

dan rekrutmen ada di tangan internal perusahaan, dalam hal ini adalah VICO Indonesia.

Selayaknya perusahaan sekaliber VICO Indonesia telah memiliki sistem seleksi dan

nergi tingkat dunia dan

disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan, jadi keterlibatan pihak pemerintah lokal untuk

ikut terlibat dalam proses tersebut bisa jadi hanya akan memaksa VICO Indonesia menerima

lokal semata, bukan atas standar

VICO Indonesia, BP Migas, APDESI dan tuntutan atas

(06 Februari 2012)

butir lain menyinggung tentang kewajiban

kontraktor VICO Indonesia untuk mendorong terbentuknya serikat

-result yang selama

kontraktornya karena tidak sesuai

dengan UU No. 13 Tahun 2003 pasal 59, pembatasan usia 58 tahun pensiun yang diterapkan

pada pegawai tetap VICO Indonesia agar diterapkan pula pada karyawan sub-kontraktor

a melalui APDESI Muara Badak bahwa pegawai tetap

VICO Indonesia yang telah memasuki usia pensiun 58 tahun tidak diperkenankan kembali

Page 16: Case Etbis Week2

bekerja sebagai karyawan perusahaan sub

yang terakhir usulan masyarakat pe

dikelola oleh masing-masing department di VICO Indonesia, yang mekanismenya agar

pengkoordinasiannya dikembalikan kepada Bagian Sumberdaya Manusia atau HRD VICO

Indonesia.

Terkait Kesempatan Menjadi Ven

Selain kesempatan mendapatkan peluang kerja yang sama di VICO Indonesia, salah satu

bentuk kepedulian sosial lain yang diharapkan oleh warga Muara Badak adalah kesempatan

menjadi supplier atau vendor bagi perusahaan tersebut.

Foto 10 Penulis bersama Kepala Desa Gas Alam Hidayat, S.P.), Ketua Perumus CSR Muara Badak (XXX) dan para mahasiswa KKN Universitas Mulawarman yang kebetulan bertandang saat wawancara berlangsung di

Namun menurut anggota perumus CSR Muara Badak,

terjadi adalah skala pengusaha

keterbatasan untuk bisa mendapatkan kesempatan menjadi

perusahaan. Perusahaan dirasa masih berpihak kepada pengusaha

Badak, misalnya Samarinda atau Balikpapan. Keberpihakan VICO terhadap

datang dari luar ini diharapkan tidak dilakukan, mengingat hal ini juga ak

kecemburuan bagi pengusaha lokal yang ada di Muara Badak.

bekerja sebagai karyawan perusahaan sub-kontraktor VICO Indonesia di Muara Badak

yang terakhir usulan masyarakat pekerja agar diadakannya perbaikan kontrak yang semula

masing department di VICO Indonesia, yang mekanismenya agar

pengkoordinasiannya dikembalikan kepada Bagian Sumberdaya Manusia atau HRD VICO

Terkait Kesempatan Menjadi Vendor Bagi Perusahaan

Selain kesempatan mendapatkan peluang kerja yang sama di VICO Indonesia, salah satu

bentuk kepedulian sosial lain yang diharapkan oleh warga Muara Badak adalah kesempatan

bagi perusahaan tersebut.

Penulis bersama Kepala Desa Gas Alam - Kecamatan Muara Badak (H. Moh. Hidayat, S.P.), Ketua Perumus CSR Muara Badak (XXX) dan para mahasiswa KKN Universitas Mulawarman yang kebetulan bertandang saat wawancara berlangsung di

Kantor Desa Gas Alam.

erumus CSR Muara Badak, A. Musallal Askari

pengusaha lokal dalam hal ukuran modal dan pengalaman menjadi

keterbatasan untuk bisa mendapatkan kesempatan menjadi supplier

usahaan. Perusahaan dirasa masih berpihak kepada pengusaha-pengusaha di luar

Badak, misalnya Samarinda atau Balikpapan. Keberpihakan VICO terhadap

datang dari luar ini diharapkan tidak dilakukan, mengingat hal ini juga ak

kecemburuan bagi pengusaha lokal yang ada di Muara Badak.

16 | P a g e

kontraktor VICO Indonesia di Muara Badak, serta

kerja agar diadakannya perbaikan kontrak yang semula

masing department di VICO Indonesia, yang mekanismenya agar

pengkoordinasiannya dikembalikan kepada Bagian Sumberdaya Manusia atau HRD VICO

Selain kesempatan mendapatkan peluang kerja yang sama di VICO Indonesia, salah satu

bentuk kepedulian sosial lain yang diharapkan oleh warga Muara Badak adalah kesempatan

Kecamatan Muara Badak (H. Moh. Hidayat, S.P.), Ketua Perumus CSR Muara Badak (XXX) dan para mahasiswa KKN Universitas Mulawarman yang kebetulan bertandang saat wawancara berlangsung di

A. Musallal Askari, selama ini yang

hal ukuran modal dan pengalaman menjadi

atau vendor bagi

pengusaha di luar Muara

Badak, misalnya Samarinda atau Balikpapan. Keberpihakan VICO terhadap supplier yang

datang dari luar ini diharapkan tidak dilakukan, mengingat hal ini juga akan menimbulkan

Page 17: Case Etbis Week2

Para vendor yang datang dari luar Muara Badak memang tak pelak selalu menjadi

sorotan bagi mereka yang juga memiliki niat yang sama untuk menjadi vendor bagi VICO

Indonesia. Selama ini, perusahaan tentu saja telah memiliki

yang telah dijalankan cukup lama dan baik dalam menentukan vendor mana yang berhak

memenang kontrak kerjasama

organisasi yang mengatur hal ini, yaitu

sendiri menegaskan bahwa apa pun yang telah dijalankan oleh perusahaan itu sudah sesuai

dengan aturan-aturan yang berlaku baik pada level nasional maupun regulasi daerah.

jenis penyediaan dan pekerjaan dengan skala besar tertentu, VICO melakukan lelang terbu

yang dipublikasikan di media-

yang sudah menjadi rekanan VICO dalam menyuplai misalnya bahan makanan mentah,

sarana transportasi, dan peralatan kantor untuk perusahaan.

Foto 11 Penulis bersama para staff dan Comdev Superintendent H. Supriyanto (ketiga dari kanan), di depan kantor External Relation Department

Lapangan Badak, Kalimantan Timur.

Terkait Imbas Negativ Operasional PerusahaanSelain ISO 14000, VICO Indonesia

keberhasilannya dalam program

satunya adalah Green Proper Award

Hidup, Rachmat Witoelar, ini

telah berhasil dengan baik pada bidang

lingkungan untuk mengevaluasi

seperangkat standar kualitas.

Para vendor yang datang dari luar Muara Badak memang tak pelak selalu menjadi

sorotan bagi mereka yang juga memiliki niat yang sama untuk menjadi vendor bagi VICO

Indonesia. Selama ini, perusahaan tentu saja telah memiliki requiremen

elah dijalankan cukup lama dan baik dalam menentukan vendor mana yang berhak

memenang kontrak kerjasama dengan perusahaan. VICO juga memiliki satu bagian dalam

organisasi yang mengatur hal ini, yaitu Contract and Procurement Department

menegaskan bahwa apa pun yang telah dijalankan oleh perusahaan itu sudah sesuai

aturan yang berlaku baik pada level nasional maupun regulasi daerah.

jenis penyediaan dan pekerjaan dengan skala besar tertentu, VICO melakukan lelang terbu

-media umum. Di luar itu, tidak sedikit pengusaha Muara Badak

yang sudah menjadi rekanan VICO dalam menyuplai misalnya bahan makanan mentah,

sarana transportasi, dan peralatan kantor untuk perusahaan.

Penulis bersama para staff dan Comdev Superintendent H. Supriyanto (ketiga dari kanan), di depan kantor External Relation Department - VICO Indonesia,

Lapangan Badak, Kalimantan Timur.

Operasional Perusahaan VICO Indonesia telah mendapatkan pengakuan-pengakuan lain

program pengelolaan lingkungan hidup di daerah operasinya

Award, penghargaan yang diserahkan oleh Menteri Lingku

ini merupakan pengakuan bagi VICO Indonesia yang dian

telah berhasil dengan baik pada bidang program pengukuran kinerja dalam

untuk mengevaluasi kepatuhan pertumbuhan industri guna mendapatkan

17 | P a g e

Para vendor yang datang dari luar Muara Badak memang tak pelak selalu menjadi

sorotan bagi mereka yang juga memiliki niat yang sama untuk menjadi vendor bagi VICO

requirements dan mekanisme

elah dijalankan cukup lama dan baik dalam menentukan vendor mana yang berhak

VICO juga memiliki satu bagian dalam

Contract and Procurement Department. Pihak VICO

menegaskan bahwa apa pun yang telah dijalankan oleh perusahaan itu sudah sesuai

aturan yang berlaku baik pada level nasional maupun regulasi daerah. Untuk

jenis penyediaan dan pekerjaan dengan skala besar tertentu, VICO melakukan lelang terbuka

Di luar itu, tidak sedikit pengusaha Muara Badak

yang sudah menjadi rekanan VICO dalam menyuplai misalnya bahan makanan mentah,

Penulis bersama para staff dan Comdev Superintendent H. Supriyanto (ketiga VICO Indonesia,

pengakuan lain untuk

di daerah operasinya. Salah

yang diserahkan oleh Menteri Lingkungan

bagi VICO Indonesia yang dianggap

dalam pengelolaan

guna mendapatkan

Page 18: Case Etbis Week2

18 | P a g e

Namun demikian, bukan berarti masalah terkait imbas operasional perusahaan serta-

merta dapat dikatakan tidak ada sama sekali. Melalui External Relation Department,

beberapa kali warga mengajukan keberatan mereka. Beberapa jenis imbas operasi VICO yang

menurut masyarakat pernah mengganggu ketenangan mereka dan merusak lingkungan adalah

suara bising dari mesin atau kendaraan perusahaan, aliran air buangan dari area perkantoran

dan base-camp pegawai yang menuju ke permukiman penduduk, pengelolaan area pasca

pengeboran misalnya mud-pit yang kemudian menelan korban jiwa (anak-anak yang tidak

mengetahui bahaya bermain di mud-pit yang tenggelam dan kemudian meninggal), atau

tergusurnya kebun dan rumah warga yang diklaim sebagai tanah perusahaan.

Seringkali, uang tunai menjadi hal yang dituntut oleh warga sebagai bentuk

kompensasi kerugian atau gangguan yang mereka alami akibat imbas operasi perusahaan.

Sebut saja ‘uang bising’, istilah yang digunakan oleh warga untuk mendefinisikan sejumlah

uang yang dianggap relatif setara dengan kerugian yang mereka derita akibat kebisingan yang

ditimbulkan oleh proses operasional perusahaan (dapat berupa suara mesin produksi, suara

kendaraan yang lalu-lalang, dll). Jumlah yang dituntut oleh warga umumnya relatif tinggi.

Namun dengan jalur penaksiran dan kesepakatan tertentu, biasanya nilai yang ditetapkan,

berakhir dengan jumlah nominal yang tidak sedikit. Dan di saat genting (kondisi keuangan

pada salah satu pos pengeluaran yang dikhususkan untuk kegiatan semacam ini sudah habis),

perusahaan harus mengambil dana dari pos yang masuk ke dalam cost center khusus untuk

kegiatan CSR. Dengan tindakan berulang semacam ini, secara otomatis, di akhir tahun, pos

pengeluaran untuk kegiatan CSR selalu cenderung tinggi. Masih menurut, A. Musallal Askari

dan H. Moh. Hidayat, S.P., pos pendanaan seperti ini sebenarnya bukan masuk kategori CSR,

tapi lebih pada pos recovery.

PENUTUP

Apapun yang menjadi tuntutan warga masyarakat terkait transparansi pendanaan dan

pelaksanaan program-program CSR perusahaan, selayaknya etika dalam berunjukrasa tetap

harus dipegang teguh. Tidak perlu ada sikap arogan sebagai pihak yang merasa paling punya

hak atas sebuah daerah dan hasil kekayaan bumi pertiwi, apalagi tindakan-tindakan yang

sifatnya mengintimidasi atau bersifat anarkis dalam berunjuk rasa. Disadari atau tidak,

eksposur tentang unjukrasa yang kerap dilakukan oleh warga dan dukungan pemerintah baik

skala lokal, nasional, maupun internasional akan menyurutkan keinginan atau niat para calon

Page 19: Case Etbis Week2

19 | P a g e

investor dalam menanamkan modal atau menjalankan bisnis di Indonesia, khususnya di

Muara Badak.

Dalam batasan tertentu dan wajar, semua pihak punya hak dan kewajiban. Di satu sisi,

perusahaan memiliki tanggungjawab dalam menjaga keamanan dan keselamatan kerja

seluruh pegawai dalam menjalankan pekerjaannya, sehingga pengamanan ketat daerah

operasi perusahaan adalah hal yang wajar. Di sisi lain, sebagai bangsa yang berbudi pekerti

luhur dan hidup saling menghormati, alangkah ironisnya jika warga masyarakat tidak

menghormati hak asasi para pegawai VICO Indonesia, yang notabene-nya adalah juga warga

negara Indonesia, untuk merasakan kondisi yang aman dan kondusif dalam bekerja.

Tantangan ke depannya adalah bagaimana kejadian seperti ini tidak menjadi ladang

bagi para politisi untuk mencari celah keuntungan dan momen untuk meningkatkan citranya.

Tantangan kedua menuntut peran pemerintah dalam memediasi konflik antar pihak dan

persoalan-persoalan semacam ini. Sebagai pembuat keputusan, secara tegas menetapkan dan

menjalankan regulasi yang melindungi kepentingan semua pihak adalah menjadi

tanggungjawab pemerintah setempat, bukan malah berdiri membela salah satu pihak.

Tantangan ketiga adalah bagaimana menyadarkan masyarakat untuk tidak seratus

persen tergantung pada VICO Indonesia sebagai salah satu perusahaan yang ada di Muara

Badak, mengingat kapasitas sumberdaya alam yang digali sifatnya terbatas. Akan tiba

masanya perusahaan-perusahaan sejenis berhenti melakukan produksi karena cadangan

minyak dan gas bumi sudah tidak ada, dan kemudian mereka hengkang dari Muara Badak.

Sebagai alternatif, para generasi muda dapat diarahkan untuk lebih mandiri dengan

mengembangkan diri menjadi wirausahawan sesuai dengan potensi daerah yang dimiliki oleh

Muara Badak.

Tantangan lain yang tak kalah pentingnya adalah pelaksanaan program-program CSR

perusahaan, sejatinya memiliki faktor-faktor yang bisa dijadikan tolok-ukur dalam menilai

keberhasilan implementasinya, baik dari sudut pandang perusahaan maupun apa yang

menjadi kebutuhan pihak-pihak yang dituju.

Terakhir, kasus bisnis ini memberikan kita gambaran jelas betapa konsep CSR sendiri

memiliki pemahaman yang berbeda pada setiap orang. Selain itu, kasus ini juga membawa

kita pada sebuah pemahaman bahwa pendekatan manajerial yang dilakukan oleh satu

perusahaan akan berbeda dengan pendekatan manajerial yang dilakukan oleh perusahaan lain,

khususnya dalam menangani konflik pada ranah implementasi program CSR. Dengan kata

Page 20: Case Etbis Week2

20 | P a g e

lain, tak ada satu pendekatan manajerial yang pasti jitu dan akan selalu cocok untuk semua

jenis permasalahan. Beda konflik, beda pelaku, beda situasi, maka akan berbeda pula

pendekatan manajerial yang digunakan. Yang pasti, CSR sendiri haruslah dipandang sebagai

program yang sauhnya ditanamkan pada hati nurani dan sikap empati sebagai pemilik

perusahaan.

END NOTES

i Kemp, M. (2001). Corporate Social Responsibility in Indonesia: Quixotic Dream or Confident Expectation? Retrieved January 30, 2012, from URISD: ii Habisch, A., Jonker, J., Wegner, M., & Schmidpeter, R. (2005). Corporate Social Responsibility across Europe. Berlin: Springer. iii Noch, F. M., & Nasir, M. (2010). Natural Resource Law. Retrieved January 30, 2012, from Kasus VICO Indonesia dengan Masyarakat Penggarap Lahan Desa Semangko KM. 5/KM. 28 Kecamatan Marangkayu Kabupaten Kutai Kartanegara: http://fadlimohnoch.blogspot.com/2010/04/blog-post_29.html iv VICO Indonesia. (2012). VICO Indonesia – Our History. Retrieved April 25, 2012, from VICO Indonesia: http://www.vico.co.id/in/overview v VICO Indonesia. (2011). VICO Indonesia – Our Way of Doing Business. Jakarta, Indonesia: VICO Indonesia. vi Wawancara 1. (2012). Wawancara Terbuka Peneliti/Penulis dengan Pemerintah Lokal, Tim Perumus CSR Muara Badak. 2 Juli 2012. 11:30 – 13:30 WITA. Muara Badak, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. vii Wawancara 2. (2012). Wawancara Tertutup Peneliti/Penulis dengan Comdev Superintendent VICO Indonesia – Lapangan Badak. 2 Juli 2012. 14:00 – 16:00 WITA. Muara Badak, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. viii Rosyadi, I. (2012, February 6). Warga Muata Badak Demo VICO Indonesia. Retrieved March 20, 2012, from Liputan 6 SCTV: http://berita.liputan6.com/read/376004/warga-muara-badak-demo-vico-indonesia ix Wawancara 1. (2012). Wawancara Terbuka Peneliti/Penulis dengan Warga Muara Badak. 4 Juli 2012. 07:30 – 10:00 WITA. Muara Badak, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.