Upload
imbawg
View
221
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
KASUS KEJANG DEMAM ANAK
Citation preview
ILMUKESEHATAN ANAK NO RM : 33-87-97
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
ANAMNESIS Nama : An. A
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 12 bulan
Ruang : Delima
Kelas : 3
Nama lengkap : An. A Jenis Kelamin : L
Tempat dan tanggal lahir : Ponorogo, 4/06/2014 Umur : 12 bulan
Nama Ayah : Tn. W Umur : 31 tahun
Pekerjaan ayah : Tani Pendidikan ayah : SD
Nama ibu : Ny. S Umur : 30 tahun
Pekerjaan ibu : IRT Pendidikan ibu : SMP
Alamat : Ngrandu, Kauman, Ponorogo
Masuk RS tanggal : 03 Juni 2015 Jam 05.30 Diagnosis masuk : KDK
Dokter yang merawat : dr. Eko, Sp.A Ko Asisten : Resky Aulia Nisa, S. Ked
Tanggal : 04 Juni 2015 Alloanamnesis di Bangsal Delima
KELUHAN UTAMA : Kejang ± 2 kali dalam waktu 24 jam.
KELUHAN TAMBAHAN : Demam, batuk, pilek, sesak.
1. Riwayat penyakit sekarang
5 HSMRS :
Pasien demam (-) minum (+), batuk (-), pilek (-), sesak (-), BAB (+), BAK (+)
2 HSMRS :
Pasien demam, rewel (+), pilek (+) batuk (+), sesak (-), BAB (+), BAK (+).
HMRS : Pasien dibawa ke rumah sakit masuk IGD dengan keluhan kejang 1x dirumah dan 1x
di Rumah Sakit kejang kurang dari 15 menit, demam (+), batuk (+), pilek (+) , dahak (+), sesak
(+), rewel (+), BAB (+), BAK (+).
1
ILMUKESEHATAN ANAK NO RM : 33-87-97
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2. Riwayat penyakit dahulu
• Riwayat sakit serupa : disangkal
• Riwayat asma : disangkal
• Riwayat batuk pilek sebelumnya : disangkal
• Riwayat alergi : disangkal
• Riwayat typoid :disangkal
3. Riwayat penyakit pada keluarga
• Riwayat sakit serupa : disangkal
• Riwayat batuk pilek : disangkal
• Riwayat asma : disangkal
• Riwayat alergi : disangkal
4. Riwayat penyakit pada lingkungan
• Riwayat sakit serupa : disangkal
• Riwayat batuk pilek : disangkal
• Riwayat kontak dengan penderita dengan gejala yang sama : disangkal
Kesan : Riwayat penyakit dahulu, keluarga dan lingkungan disangkal.
5. Pohon Keluarga
2
12 bulan
31th
ILMUKESEHATAN ANAK NO RM : 33-87-97
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
Keterangan :
: Laki-Laki
: Perempuan
: Pasien
RIWAYAT PRIBADI
Riwayat kehamilan dan persalinana. Riwayat kehamilan ibu pasien
Ibu GP1A0 Hamil saat usia 30 tahun. Ibu memeriksakan kehamilannya rutin ke bidan, Ibu
mual dan muntah pada awal usia kehamilannya, tidak ada riwayat trauma maupun infeksi
saat hamil, demam saat hamil (-), merokok saat hamil (-), kejang saat hamil (-). Ibu hanya
minum obat dan vitamin dari bidan. Tekanan darah ibu saat mengandung dalam batas
normal. Berat badan ibu dinyatakan normal dan mengalami kenaikan berat badan selama
kehamilan. Perkembangan kehamilan dinyatakan normal.
b. Riwayat persalinan ibu pasien
Ibu melahirkan di RSUD Dr.Harjono dibantu oleh dokter ahli kandungan, umur kehamilan
9 bulan, persalinan secara sectio caesarea oleh karena persalinan kala 2 tidak maju,
presentasi kepala, bayi langsung menangis dengan berat lahir 3600 gram, panjang badan
50 cm dan tidak ditemukan kelainan bawaan saat lahir.
c. Riwayat pasca lahir pasien
Bayi laki-laki BB 3600 gram, setelah lahir langsung menangis, tonus otot baik, warna kulit
kemerahan, tidak ada demam atau kejang. Bayi dilatih menetek pada hari kedua setelah
dilahirkan dikarenakan pemulihan kondisi ibu pasca operasi.
Kesan : Riwayat ANC baik, riwayat persalinan macet kala 2 tidak maju, riwayat PNC ASI
tidak segera diberikan.
d. Riwayat makanan
0-6 bulan : ASI.
3
ILMUKESEHATAN ANAK NO RM : 33-87-97
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
7-12 bulan : ASI, makanan pendamping.
e. Riwayat perkembangan dan kepandaian
Motorik Kasar Motorik Halus
Dapat berdiri sendiri tanpa
dibantuMakan menggunakan sendok
Kesan : Motorik kasar, motorik halus, sesuai usia.
f. Riwayat Vaksinasi
Vaksin
Hepatitis B 3 kali Pada umur : 0, 1, 3
BCG 1 kali Pada umur : 1 bulan
DPT 3 kali Pada umur : 2,4,6
Polio 4 kali Pada umur : 1, 2,4,6
Campak 1 kali Pada umur 9 bulan
Kesan : Imunisasi 0 bulan pertama dilakukan di rumah sakit selanjutnya dilakukan di
posyandu.
g. Sosial, ekonomi, dan lingkungan
Sosial dan ekonomi
Ayah (31 tahun, Tani) dan ibu (30 tahun, Ibu Rumah Tangga) penghasilan keluarga ± Rp
1.500.000,00/bulan dan ditambah dengan usaha sampingan (keluarga cukup untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari).
Lingkungan
Pasien tinggal bersama ayah, ibu, nenek, dan kakek. Rumah terdiri dari ruang tamu, dapur,
3 kamar tidur, dan 1 kamar mandi, 1 WC secara terpisah dengan kamar mandi. Sumber air
berasal dari sumur. Air minum menggunakan air sumur. Atap terbuat dari genteng, dinding
4
ILMUKESEHATAN ANAK NO RM : 33-87-97
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
dari batu bata, lantai rumah dari semen. Ventilasi udara dan penerangan cukup. Tidak
terdapat pabrik disekitar rumah.
Kesan : keadaan sosial ekonomi cukup & kondisi lingkungan rumah cukup baik.
h. Anamnesis sistem
Cerebrospinal : sakit kepala (-), kejang (+), demam (+)
Kardiovaskuler : sianosis (-), keringat dingin (-)
Respiratori : batuk (+), pilek (+), nyeri tenggorokan (-), sesak (+)
Gastrointestinal : mual (-), muntah (-), nyeri perut (-), BAB (+)
Urogenital : BAK (+).
Muskuloskeletal : kelainan bentuk (-), nyeri sendi (-), nyeri otot (-), bengkak (-)
Integumentum : bintik merah (-), ikterik (-)
Kesan : Terdapat masalah pada sistem cerebrospinal, respiratori.
5
ILMUKESEHATAN ANAK NO RM : 33-87-97
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
PEMERIKSAAN
JASMANI
Nama : An. A
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 12 bulan
Ruang : Delima
Kelas : 3
PEMERIKSAAN OLEH Resky Aulia Nisa, S.Ked Tanggal 04 Juni 2015 Jam 11.00
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum : Lemah, menangis
Vital Sign
HR : 100/menit
RR : 37/menit
Suhu : 38,1ºC
Status Gizi
BB/U : 9,5 kg/ 12 bulan
Z scores
BB/U: gizi baik
Kesimpulan : status gizi baik (menurut WHO)
PEMERIKSAAN KHUSUS
Kulit : bintik merah (-), ikterik (-)
Kepala : ukuran normocephal, rambut cepak warna hitam, lurus, jumlah cukup
Mata : mata cowong (-), ca (-/-), si (-/-), reflek cahaya (+/+), pupil isokor
Hidung : sekret (+/+), epistaksis (-/-), nafas cuping hidung (-/-)
Mulut : mukosa bibir kering (-), sianosis (-)
Leher : pembesaran limfonodi leher (-), massa (-), kaku kuduk (-)
Thorax : simetris, retraksi (-), ketinggalan gerak (-)
Cor
Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
Palpasi : ictus cordis kuat angkat
Perkusi : batas kanan atas : SIC II linea parasternalis dextra
batas kanan bawah : SIC IV linea parasternalis dextra
batas kiri atas : SIC II linea parasternalis sinistra
6
ILMUKESEHATAN ANAK NO RM : 33-87-97
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
batas kiri bawah : SIC V linea midclavicula sinistra
Auskultasi : BJ I-II normal reguler (+), bising jantung (-)
Paru
Pemeriksaan Kanan Kiri
Depan
Inspeksi Simetris
Ketinggalan gerak (-)
Retraksi dinding dada (-)
Simetris
Ketinggalan gerak (-)
Retraksi dinding dada (-)
Palpasi Fremitus (n) massa (-) Fremitus (n) massa (-)
Perkusi Sonor (+) Sonor (+)
Auskultasi SDV (+), Rh (+), Wh (-) SDV (+), Rh (+), Wh (-)
Belakang
Inspeksi Simetris
Ketinggalan gerak (-)
Simetris
Ketinggalan gerak (-)
Palpasi Fremitus (n)
massa (-)
Fremitus (n)
massa (-)
Perkusi Sonor (+) Sonor (+)
Auskultasi SDV (+), Rh (+), Wh (-) SDV (+), Rh (+), Wh (-)
Kesan : Terdapat kelainan kedua lapang paru yaitu Rhonki (+)
Inspeksi : distended (-), sikatrik (-), purpura (-)
Auskultasi : peristaltik dalam batas normal
Perkusi : timpani (+)
Palpasi : turgor kulit baik, nyeri tekan (-)
Hepar : tidak teraba membesar
Lien : tidak teraba membesar
Anogenital : tidak ada kelainan
Kesan : Tidak terdapat kelainan pada abdomen .
7
ILMUKESEHATAN ANAK NO RM : 33-87-97
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
Ekstremitas : akral dingin (-), deformitas (-), kaku sendi (-), sianosis (-), edema (-)
Tungkai Lengan
Kanan Kiri Kanan Kiri
Gerakan : bebas bebas bebas bebas
Tonus : normal normal normal normal
Trofi : entrofi eutrofi eutrofi eutrofi
Klonus Tungkai : (-) (-) (-) (-)
Reflek fisiologis : biceps (+) normal, triceps (+) normal, reflek patella (+) normal
achiles (+) normal
Refleks patologis : babinski (-), chaddock (-), oppenheim (-), gordon (-), rosolimo (-)
Meningeal Sign : kaku kuduk (-), brudzinski I (-), brudzinski II (-), brudzinski III (-)
brudzinski IV (-)
Sensibilitas : dalam batas normal
Kesan : extremitas superior et inferior normal.
PEMERIKSAAN LABORATORIUM DARAH RUTIN DAN KIMIA DARAH
(03 Juni 2015)
No Parameter Jumlah Satuan Nilai Rujukan
1. Leukosit 18.9 uL 4000-10000 /uL
2. Lymph# 2.6 uL 0.8-4.0
3. Mid# 0.9 uL 0.1-1.5
4. Gran# 15.4 uL 2.0-7.0
5. Lymph% 13.6 % 20.0-40.0
6. Mid% 4.7 % 3.0-15.0
7. Gran% 81.7 % 50.0-70.0
8. Eritrosit 4.88 uL 3,50-5,5 / uL
9. Hemoglobin 11.8 gr/dl 11,0-16,0 g/dl
10. Hematokrit 34.4 % 37-54%
11. MCV 70.5 femtoliter 80-100 fl
12. MCH 24.2 Pikograms 27-34 pg
13. MCHC 34.3 g/dl 32-36 g/dl
8
ILMUKESEHATAN ANAK NO RM : 33-87-97
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
14. RDW-CV 14.4 % 11.0-16.0
15. RDW-SD 37.7 fL 35.0-58.0
16. Trombosit 209 uL 150.000-450.000/uL
17. MPV 8.0 fL 6.5-12
18. PDW 15.3 9.0-17.0
19. PCT 1.67 Ml/l 1.08-2.82
20. P-LCC 41 uL 30-90
21. P-LCR 19.7 % 11.0-45.0
Kesan : Hasil laboratorium menunjukkan Leukosit meningkat.
RINGKASAN ANAMNESIS
5HSMRS : Pasien demam (-), minum (+), batuk (-), pilek (-), sesak (-), BAB (+), BAK (+)
2HSMRS : Pasien demam (+), rewel (+), pilek (+) batuk (+), sesak (-), BAB (+), BAK (+).
HMRS : Pasien dibawa ke rumah sakit masuk IGD dengan keluhan kejang 1x dirumah dan 1x
di Rumah Sakit, kejang kurang dari 15 menit, demam (+), batuk (+), pilek (+) , dahak (+),
sesak (+), rewel (+), BAB (+), BAK (+).
Riwayat penyakit dahulu,keluarga dan lingkungan disangkal
Pasien mendapatkan ASI sampai sekarang dan makanan tambahan.
Riwayat ANC baik, persalinan sectio caesarea, riwayat PNC baik.
Perkembangan dan kepandaian baik.
Imunisasi dasar lengkap, sesuai usia pasien saat ini.
Keadaan sosial ekonomi cukup & kondisi lingkungan rumah cukup baik.
RINGKASAN PEMERIKSAAN FISIK
KU: Lemah, menangis
Vital sign :Nadi 100 /menit, RR 37/menit, Suhu : 38,1 ºC
Status gizi baik menurut WHO
Kulit : dalam batas normal
Kepala : ca (-/-), si (-/-)
Leher : PKGB (-/-)
Pemeriksaan thorax : SDV (+/+), ronkhi (+/+), weezing (-/-)
9
ILMUKESEHATAN ANAK NO RM : 33-87-97
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
Abdomen : bintik merah (-), ikterik (-)
Extremitas superior et inferior normal.
LABORATORIUM
Darah Rutin : Hasil laboratorium menunjukkan Leukosit meningkat.
DAFTAR MASALAH AKTIF / INAKTIF
AKTIF
Demam
Sesak
Batuk dan pilek
INAKTIF
Kejang
DIAGNOSA KERJA
- Kejang Demam Kompleks
RENCANA PENGELOLAAN
Rencana Terapi
- Infus RL 10 tpm makro
- O2
- Cefotaxim 50mg/kgBB/hari (iv)
- Phenobarbital 20mg/kgBB (iv)
- Diazepam 0,3-0,5 mg/kgBB (iv)
- PO : Parasetamol 4x1 C
Rencana Tindakan
Obsevasi Keadaan Umum
Observasi Vital Sign
Observasi intake dan output cairan
RL
Rawat lanjut
10
ILMUKESEHATAN ANAK NO RM : 33-87-97
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
Askep partial
Rencana Edukasi
1. Mengetahui penyakit yang berkaitan dengan penyakit yang diderita
2. Segera memanggil bantuan atau membawa pasien ke rumah sakit kembali jika didapatkan
gejala yang sama
3. Bila anak demam segera diobati sebelum terjadi kejang
PROGNOSIS
Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad fungsionam : ad bonam
Quo ad sanam : ad bonam
11
ILMUKESEHATAN ANAK NO RM : 33-87-97
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
Tgl SOAP Talaksana
03/06/2015
04/06/2015
Pasien datang ke rumah sakit dengan demam (+) batuk (+) pilek (+) setelah kejang 1x dirumah < 15 menit dan kejang 1x pada saat diRumah Sakit. diare (-) sesak (+).Vital sign: S: 38,1ºC, HR:100x/menit ,RR: 37/menitKU:LemahKepala : CA (-/-), UUB normal, mata cekung (-), mukosa mulut kering (-), secret dari hidung (+), Leher : PKGB (-)Thorax :Pulmo: Ronkhi (+/+), Whezzing (-/-)Cor: bising (-/-)Abdomen: Peristaltik meningkat (-), nyeri tekan (-)\Ekstremitas: normalLab: WBC : 18,9 HGB : 11,8 HCT : 34,4 PLT : 209
Pasien demam sudah menurun, batuk (+) pilek (+) kejang (-) Vital sign: S: 37,8ºC, HR:100/menit KU:Sedang, Menangis
Infus RL 10 tpm makro
Infus RL 10 tpm makro
12
ILMUKESEHATAN ANAK NO RM : 33-87-97
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
05/06/1015
Kepala : CA (-/-), UUB normal, mata cekung (-), mukosa mulut kering (-), secret dari hidung (+), Leher : PKGB (-)Thorax :Pulmo: Ronkhi (+/+), Whezzing (-/-)Cor: bising (-/-)Abdomen: Peristaltik meningkat (-), nyeri tekan (-)Ekstremitas: normal
Pasien sudah tidak demam, batuk (-) pilek (-) kejang (-) Vital sign: S: 36 ºC, HR:120/menit KU:BaikKepala : CA (-/-), UUB normal, mata cekung (-), mukosa mulut kering (-), secret dari hidung (-), Leher : PKGB (-)Thorax :Pulmo: Ronkhi (-/-), Whezzing (-/-)Cor: bising (-/-)Abdomen: Peristaltik meningkat (-), myeri tekan (-)\Ekstremitas: normal
Lepas Infus
13
ILMUKESEHATAN ANAK NO RM : 33-87-97
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
14
ILMUKESEHATAN ANAK NO RM : 33-87-97
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
DISKUSI
Diagnosis pada pasien ini yaitu Kejang demam kompleks
Diagnosis pada kasus Diagnosis pada kasus ditegakkan berdasarkan amnamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang.
A. Definisi
Kejang demam adalah kejang yang berhubungan dengan demam (suhu diatas 38,4oc per rektal) tanpa adanya infeksi susunan saraf pusat atau gangguan elektrolit akut, terjadi pada anak berusia diatas 1 bulan, dan tidak ada riwayat kejang tanpa demam sebelumnya.
B. Epidemiologi
Terjadi pada 2-5% anak berumur 6 bulan sampai 3 tahun, insiden tertinggi pada umur 18 bulan. Kejang demam dibagi menjadi kejang demam sederhana dan kompleks. Kejang demam disebut kompleks apabila kejang bersifat fokal, lamanya lebih dari 10-15 menit atau berulang dalam 24 jam dan kejang demam disebut sederhana bila bersifat umum, singkat dan hanya terjadi sekali dalam 24 jam.
C. Patofisiologi
Untuk mempertahankan kelangsungan hidup sel atau organ otak diperlukan suatu energi yang didapat dari metabolisme, dengan bahan baku yang terpenting yaitu glukosa. Dalam keadaan normal membran sel neuron dapat dilalui dengan mudah oleh ion Kalium (K+) dan sangat sulit dilalui oleh ion Natrium (Na+) dan elektrolit lainnya, kecuiali ion klorida (Cl-), akibatnya konsentrasi K+ dalam sel neuron tinggi dan konsentrasi Na rendah, dan diluar sel dalam keadaan sebaliknya. Dikarenakan terdapatnya perbedaan jenis dan konsentrasi ion didalam dan luar sel maka terdapat perbedaan potensial yang disebut potensial membran dari sel neuron.
Pada keadaan demam kenaikan suhu 1oC akan mengakibatkan kenaikan metabolisme basal 10%-15% dan kebutuhan oksigen akan meningkat 20%, pada kenaikan suhu tubuh tertentu dapat terjadi perubahan keseimbangan dari membran sel neuron dan dalam waktu yang singkat terjadi difusi dari ion kalium maupun natrium melalui membran, dengan akibat terjadinya lepas muatan listrik yang dapat meluas keseluruh sel maupun membran sel dengan bantuan neurotransmiter dan terjadilah kejang.
15
ILMUKESEHATAN ANAK NO RM : 33-87-97
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
D. Manifestasi klinis
Kejang demam sederhana Kejang demam kompleks- Kejang demam yangb berlangsung singkat- Durasi < 15 menit, umumnya berhenti sendiri- Kejang tonik klonik, tanpa gerakan fokal- Kejang tidak berulang dalam 24 jam
- Kejang fokal- Durasi > 15 menit- Dapat terjadi kejang berulang dalam 24 jam
E. Diagnosis banding1. Meningitis
Meningitis adalah suatu inflamasi pada membran yang menutupi central nervous sistem, yang biasanya dikenal dengan meningens (radang pada arachnoid dan piameter). Agen infeksi dapat berupa bakteri, virus, protozoa, jamur.Manifestasi klinis: Kejang, kesadaran bisa menurun atau tidak, demam tinggi/subfebris, ada tanda rangsangan meningeal (kaku kuduk, tanda kerning, bruzinski I & II)
2. EnsefalitisEnsefalitis adalah infeksi jaringan otak oleh berbagai macam mikroorganisme virus, bakteri, jamur dan protozoaManifestasi klinis: Panas tinggi mendadak, kejang-kejang (bisa berjam-jam), tidak sadar, muntah.
3. EpilepsiEpilepsi adalah suatu manifestasi dari pada lepas muatan listrik yang berlebihan di sel neuron saraf pusat.
F. Pemeriksaan penunjang Pemeriksaan Laboratorium
Untuk mengevaluasi sumber infeksi penyebab demam, atau keadaan lain yang dapat menjadi penyebab kejang. ( pemeriksaan darah perifer, elektrolit, dan gula darah)
EEGElektroensefalograf ialah alat yamg dapat merekam aktifitas listrik di otak melalui elektroda yang ditempatkan di kulit kepala. Pemeriksaan dilakukan apabila dicurigai ada kelainan neurologic. EEG dilakuakn apabila pasien sudah bebas obat anti kejang atau sudah tidak demam selama 3 hari.
Foto X-ray kepala, CT-Scan, MRITidak rutin dilakukan, dilakukan jika ada indikasi seperti kelainan neurologik fokal menetap (misal hemiparesis), paresis n.VI (n.abdusens)- bola mata tidak dapat melirik kelateral dan adanya papiledema.
16
ILMUKESEHATAN ANAK NO RM : 33-87-97
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
Lumbal pungsi
Pungsi lumbal dilaukan untuk menegakkan atau menyingkirkan diagnosis meningitis. Jika yakin bukan meningitis, pungsi lumbal tidak perlu dilakukan.
G. Tatalaksana
Penanganan kejang:
0-5 menit
5-10 menit
10-15 menit
17
KEJANG
Kejang (-) Kejang (+)
Kejang (+)
Diazepam (iv)0.3-0.5 mg/kg (maks 20 mg)AtauDiazepam (rectal)5 mg (BB<10kg)10mg (BB>10 KG)
(A) Diulang interval 5 menit
Kejang (+)
Kejang (+)
ICU
Fenitoin bolus IV 15-20 mg/kgBBKecepatan 25 mg/ menit
Kejang (-)
Fenitoin : 12 jam kemudian5-7 mg/kgBB
Fenobarbital IV/IM10-20 mg/kgbb
Kejang (-)
Fenobarbital 12 jam kemudian 3-4 mg/kgbb
Midazolam 0.2 mg/kgbbFenobarbital 5-10 mg/kgbb
ILMUKESEHATAN ANAK NO RM : 33-87-97
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
H. Prognosis
Resiko cacat akibat komplikasi kejang demam tidak pernah dilaporkan. Perkembangan mental dan neurologis umumnya tetap normal pada pasien yang sebelumnya normal. Kelainan neurologis dapat timbul ada sebagian kecil kasus, yang biasanya terjadi pada kasus dengan kejang lama atau kejang berulang. Kematian akibat kejang demam tidak pernah dilaporkan.
18
ILMUKESEHATAN ANAK NO RM : 33-87-97
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
DAFTAR PUSTAKA
1. Dadiyanto Dwi W, dkk. 2011. Ilmu Kesehatan Anak. Depertemen Ilmu Kesehatan Anak FK Undip. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
2. Ikatan Dokter Anak Indonesia. Buku Ajar Infeksi Dan Pediatri Tropis. Badan penerbit IDAI. Jakarta, 2010.
3. Ikatan Dokter Indonesia. 2003. Panduan Praktek Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer. Indonesia.
4. Pudjiadi Antonius H, dkk. 2010. Pedoman Pelayanan Medis (Jilid pertama). Ikatan Dokter Anak Indonesia..
5. Pusponegoro Hardiono D, dkk. 2005. Standar Pelayanan Medis Kesehatan Anak. Edisi Pertama. Jakarta : Badan Penerbit IDAI.
6. Staf Pengajar FKUI. 2005. Ilmu Kesehatan Anak (Jilid kedua). Jakarta: FKUI.
7. Unit kerja koordinasi neurologi IDAI. Konsensus Penatalaksanaan Kejang Demam. Badan penerbit IDAI. Jakarta, 2006.
8. WHO. 2009. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit. Depkes. Jakarta. Indonesia.
19