Upload
richard-rihar-meldiawan
View
218
Download
3
Embed Size (px)
DESCRIPTION
jkk
Citation preview
STATUS OBSTETRIK
RSPAU DR. ESNAWAN ANTARIKSA
Nama : Linda Fransiska
NIM : 11 – 2008 – 047
I. IDENTITAS PASIENNama : Ny. WJenis Kelamin : PerempuanUmur : 33 thTTL : Jakarta, 17 Oktober 1976Suku : SundaAgama : IslamPendidikan : SMAPekerjaan : Ibu Rumah TanggaAlamat : Kebon Pala Rt 004/010 No. 11, Kec.Makasar, Jakarta TimurMasuk RS : 14 November 2009
IDENTITAS SUAMI PASIENNama : Tn. FJenis Kelamin : Laki-lakiUmur : 37 thSuku : SundaAgama : IslamPekerjaan : SwastaAlamat : Kebon Pala Rt 004/010 No. 11, Kec.Makasar, Jakarta Timur
ANAMNESISAutoanamnesis dilakukan pada tanggal 14 November 2009 pukul 15.30 WIB
A. Keluhan UtamaMules – mules sejak 5 jam sebelum masuk Rumah Sakit.
B. Keluhan Tambahan-
LETAK SUNGSANG Page 1
C. Riwayat Penyakit SekarangPasien datang dengan keluhan mules-mules sejak 5 jam sebelum masuk
rumah sakit. Rasa mulas dirasakan 10 menit sekali selama 10 detik. Pasien merasa mulesnya ini makin lama makin sering dan makin kuat. Keluar cairan dan darah dari kemaluan disangkal. Pasien merasa gerak janin masih banyak yaitu sehari kurang lebih 15-20 kali. Pasien merasa gerak lebih banyak dirasa di bagian ulu hati, sesak disangkal, mual dan luntah disangkal. Pasien mengaku sedang hamil 40 minggu. Ini ketiga kalinya pasien hamil dan sudah dua kali melahirkan. Pasien menyangkal pernah keguguran.
D. Riwayat Penyakit DahuluRiwayat penyakit jantung, hipertensi, DM, dan asma disangkal oleh pasien.
E. Riwayat Penyakit KeluargaRiwayat penyakit jantung, hipertensi, DM, dan asma disangkal oleh pasien.
F. Riwayat MenstruasiMenarche : 12 thSiklus : 28 hariLamanya : 7 hariBanyaknya : 3-4 kali ganti pembalut/hariDismenore : (+)Hari Pertama Haid Terakhir : 7 Februari 2009Taksiran Persalinan : 14 November 2009Umur Kehamilan Sekarang : 40 minggu
G. Status PernikahanStatus : MenikahPernikahan : Satu kaliUmur : 9 th
H. Riwayat Kehamilan Yang Lalu1 : Laki-laki, 8 tahun ditolong oleh bidan dengan persalinan normal2 : Perempuan, 3 tahun ditolong oleh bidan dengan persalinan normal3 : hamil ini
I. Riwayat KBPasien tidak menggunakan kontrasepsi.
J. Riwayat OperasiTidak ada
LETAK SUNGSANG Page 2
K. Riwayat Kebiasaan dan PsikososialMerokok (-), alkohol (-), narkotika (-), pemakaian obat-obatan (-), jamu (-).
L. Riwayat Pemeriksaan AntenatalPasien melakukan pemeriksaan antenatal di puskesmas. Kemudian pasien melakukan pemeriksaan di dokter 2 kali pada trimester III.
II. PEMERIKSAAN FISIKA. Status Generalis
Keadaan Umum : tampak sakit sedangKesadaran : compos mentisTanda Vital
Tensi : 120/80 mmHgNadi : 80 x/menitPernapasan : 20 x/menitSuhu : 36 0C
Tinggi Badan : 155 cmBerat Badan : 60 kgKepala : normocephal, rambut hitam, distribusi merataWajah : simetris, pucat (-), sianosis (-)Mata : konjungtiva anemis -/-, sclera ikterik -/-, udema palpebra
-/-Telinga : normotiaHidung : septum deviasi (-)Mulut : bibir sianosis (-), lidah kotor (-)Tenggorokan : faring hiperemis (-), tonsil T1-T1 tenangLeher : KGB tidak teraba membesarThoraksCor : - Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
- Palpasi : Ictus cordis teraba di ICS V linea midclavicula sinistra
- Perkusi : Batas atas jantung ICS III linea sternalis sinistraBatas kiri jantung ICS V linea midclavicularis sinistraBatas kanan jantung ICS III linea sternalis dekstra
- Auskultasi : Bunyi jantung I dan II regular, murmur (-), gallop (-)Pulmo : - Inspeksi : Kedua hemithoraks simetris dekstra dan sinistra
- Palpasi : Vokal fremitus sama dekstra dan sinistra
LETAK SUNGSANG Page 3
- Perkusi : Sonor di kedua hemithoraks
- Auskultasi : Suara napas vesikuler, ronkhi (-), wheezing (-)Abdomen : lihat status obstetrikAnogenital : lihat status obstetrikEkstremitas : akral hangat, udema (-), deformitas (-)
B. Status ObstetrikPemeriksaan LuarAbdomen Inspeksi : perut membuncit, striae gravidarum (+)Palpasi :
Leopold I Tinggi fundus uteri 4 jari dibawah PX Teraba bagian bulat keras dari janin
Leopold II Kanan : teraba bagian-bagian kecilKiri : Teraba bagian keras seperti papanTeraba punggung janin di sebelah kiri
Leopold III Teraba bagian lunak bulat pada bagian bawah uterus, sukar digerakkan
Leopold IV bagian terbawah janin (bokong) sudah masuk pintu atas panggul
Auskultasi : Denyut jantung janin (+) antara 140-155 x/menit
His 1 kali dalam 10 menit, lama 10 detik
Pemeriksaan Dalam
Anogenital
Inspeksi : vulva dan uretra tenang, udema (-), varises (-), anus tidak membuka, perineum tidak menonjol
Inspekulo : tidak dilakukan
Vaginal Toucher
Dinding vagina : licin, tidak teraba massa
Portio : tebal-lunak
Pembukaan : 1 cm
LETAK SUNGSANG Page 4
Ketuban : (+)
Bagian terendah janin : Bokong murni
III. PEMERIKSAAN LABORATORIUMTidak dilakukan pemeriksaan.
USGTerlihat gambaran kepala janin pada fundus uteri.Janin tunggal, hidup, presentasi bokong, letak memanjang, ketuban (+).
IV. RESUMEPasien datang dengan keluhan mules-mules sejak 5 jam sebelum masuk rumah
sakit. Rasa mulas dirasakan 10 menit sekali selama 10 detik. Pasien merasa mulesnya ini makin lama makin sering dan makin kuat. Keluar cairan dan darah dari kemaluan disangkal. Pasien merasa gerak janin masih banyak yaitu sehari kurang lebih 15-20 kali. Pasien merasa gerak lebih banyak dirasa di bagian ulu hati, sesak disangkal, mual dan luntah disangkal. Pasien mengaku sedang hamil 40 minggu. Ini ketiga kalinya pasien hamil dan sudah dua kali melahirkan. Pasien menyangkal pernah keguguran.
Keadaan Umum : tampak sakit sedangKesadaran : compos mentisTanda Vital
Tensi : 120/80 mmHgNadi : 80 x/menitPernapasan : 20 x/menitSuhu : 36 0C
Status Generalis : dalam batas normal
Status Obstetrik
Pemeriksaan LuarAbdomen Inspeksi : perut membuncit, striae gravidarum (+)Palpasi :
Leopold I Tinggi fundus uteri 4 jari dibawah PX Teraba bagian bulat keras dari janin
Leopold II Kanan : teraba bagian-bagian kecil
LETAK SUNGSANG Page 5
Kiri : Teraba bagian keras seperti papanTeraba punggung janin di sebelah kiri
Leopold III Teraba bagian lunak bulat pada bagian bawah uterus, sukar digerakkan
Leopold IV bagian terbawah janin(bokong) sudah masuk pintu atas panggul
Auskultasi : Denyut jantung janin (+) antara 140-155 x/menit
His 1 kali dalam 10 menit, lama 10 detik
V. DIAGNOSISIbu : G3P2A0 hamil 40 minggu dengan letak sungsangJanin : Janin tunggal, hidup intrauterine, presentasi bokong
VI. PENATALAKSANAAN1. Rencana Edukasi
- Bed rest
- Memberi penjelasan mengenai letak sungsang2. Rencana diagnostic dan terapi
- Observasi tanda-tanda vital
- Observasi his, DJJ
- ProSC3. Rehabilitasi / Pendidikan
- Mobilisasi
- Kontrol teratur
- Makan makanan bergizi
VII. PROGNOSISIbu : bonam Janin : bonam
LETAK SUNGSANG Page 6
- TINJAUAN PUSTAKA -
Letak Sungsang
DEFINISI
Janin yang letaknya memanjang (membujur) dalam rahim, kepala berada di fundus, bokong berada di bawah.
KLASIFIKASI
1. Letak bokong (Frank Breech)Letak bokong dengan kedua tungkai terangkat ke atas
2. Letak sungsang sempurna (Complete Breech)Letak bokong dimana kedua kaki ada di samping bokong
3. Letak sungsang tidak sempurna (Incomplete Breech)Adalah letak sungsang dimana selain bokong bagian yang terendah juga kaki atau lutut
Kedua kaki : letak kaki sempurnaSatu kaki : letak kaki tidak sempurna
Kedua lutut : letak lutut sempurnaSatu lutut : letak lutut tidak sempurna
Posisi bokong ditentukan oleh sacrum, ada 4 posisi :
1. Left sacrum anteripr2. Right sacrum anterior3. Left sacrum posterior4. Right sacrum posterior
FREKUENSI
Dua setengah sampai tiga persen dimana 75% adalah complete breech presentation dan 25% adalah incomplete breech presentation.
ETIOLOGI
1. Fiksasi kepala pada pintu atas panggul tidak baik atau tidak ada, misalnya pada panggul sempit, hidrosefalus, anensefali, plasenta praevia, tumor-tumor pelvis,dan lain-lain
2. Janin mudah bergerak, seperti pada hidramnion, multipara, janin kecil (prematur)
LETAK SUNGSANG Page 7
3. Gemelli (kehamilan ganda)4. Kelainan uterus, seperti uterus arkuatus, bikornis, mioma uteri5. Janin sudah lama mati6. Sebab yang tidak diketahui
DIAGNOSIS
1. PalpasiKepala teraba di fundus, bagian bawah bokong, dan punggung kiri atau kanan
2. AuskultasiDJJ paling jelas terdengar pada tempat yang lebih tinggi dari pusat
3. Pemeriksaan dalamDapat diraba os sacrum, tuber iskii, dan anus, kadang-kadang kaki (pada letak kaki)
4. Pemeriksaan foto Rontgen : bayangan kepala di fundus
MEKANISME PERSALINAN
Mekanisme persalinan hampir sama dengan letak kepala, hanya disini yang memasuki PAP adalah bokong. Persalinan berlangsung agak lama, karena bokong dibandingkan dengan kepala lebih lembek, jadi kurang kuat menekan, sehingga pembukaan agak lama.
Bokong masuk PAP dengan garis paha melintang atau miring. Dengan turunnya bokong, terjadi putaran sehingga didasar panggul garis pangkal paha letaknya menjadi muka belekang. Dengan trochanter depan sebagai hipomoklion, terjadi latero-fleksi tubuh janin, sehingga trochanter belakang melewati perineum. Setelah bokong lahir diikuti kedua kaki, kemudian terjadi sedikit rotasi untuk memungkinkan bahu masuk PAP dalam posisi meelintang atau miring. lalu bahu depan di bawah simfisis dan bahu belakang lahir. Kemudian kepala dilahirkan.
PROGNOSIS
Bagi ibu : kemungkinan robekan pada perineum lebih besar, juga karena dilakukan tindakan, selain itu juga ketuban lebih cepat pecah dan partus lebih lama, jadi mudah terkena infeksi
Bagi anak : prognosa tidak begitu baik, karena adanya gangguan peredaran darah plasenta setelah bokong lahir dan juga setelah perut lahir, tali pusat teerjepit antara kepala dan panggul, anak bisa menderita asfiksia.
CARA MELAHIRKAN PERVAGINAM
LETAK SUNGSANG Page 8
Terdiri dari partus spontan (pada letak sungsang bayi dapat lahir secara spontan) dan manual aid (manual hilfe).
Waktu memimpin partus dengan letak sungsang harus diingat bahwa ada dua fase :
Fase 1 : fase menunggu, sebelum bokong lahir seluruhnya, kita hanya melakukan observasi. Bila tangan tidak menjungkit keatas (nuchee arm), persalinan akan mudah. Sebaiknya jangan dilakukan ekspresi Kristeller, karena akan memudahkan terjadinya nuchee arm.
Fase 2 : fase untuk bertindak cepat, bila badan janin sudah lahir sampai pusat, tali pusat akan tertekan antara kepala dan panggul, maka janin harus lahir dalam waktu 8 menit. Untuk mempercepat lahirnya janin dapat dilakukan manual aid.
Cara melahirkan bahu dan lengan
1. Cara klasik (Deventer)Pegang bokong dengan menggunakan ibu jari berdampingan pada os sacrum dan jari lain di lipat paha. Kemudian janin ditarik kea rah bawah, sehingga scapula berada di bawah simpisis. Lalu lahirkan bahu dan lengan belakang, kemudian lengan depan.
2. Cara lovsetSetelah sumbu bahu janinberada dalam ukuran muka belakang, tubuhnya ditarik kebawah kemuadian dilahirkan bahu serta lengan belakang. Setelah itu janin diputar 90 derajat sehingga bahu depan menjadi bahu belakang, lalu dikeluarkan seperti biasa.
3. Cara MuellerTarik janin vertical ke bawah lalu dilahirkan bahu dan lengan depan. Cara melahirkan bahu – lengan depan bisa spontan atau dikain dengan satu jari menyapu muka. Lahirkan bahu belakang dengan menarik kaki ke atas bahu- lengan belakang dikait menyapu kepala.
4. Cara brachtBokong ditangkap, tangan diletakkan pada paha dan sacrum, kemudian janin ditarik ke atas.
5. Cara potterDikeluarkan dulu lengan dan bahu depan dengan menarik janin ke bawah dan menekan dengan 2 jari pada scapula. Badan janin diangkat ke atas untuk melahirkan lengan dan bahu belakang dengan menekan scapula belakang.
Cara melahirkan kepala
LETAK SUNGSANG Page 9
1. MauriceauMasukan jari ke adalam nulut. Letakkan anak menunggang kuda pada lengan sementara tangan lain memegang pada tengkuk, lalu tarik ke bawah sampai rambut dan kepala dilahirkan.
2. De snooTangan kiri menadah perut serta dada serta dua jari diletakkan di leher (menunggang kuda). Tangan kanan menolong menekan di atas simpisis.
3. Wigand martin- WinckleSatu tangan (kiri) dalam jalan lahir dengan telunjuk dalam mulut janin sedang jari tengan dan ibu jari pada rahang bawah. Tangan lain menekan di atas simpisis atau fundus
4. NaujoksSatu tangan memegang leher janin dari depan, tangan lain memegang leher pada bahu, tarik janin ke bawah dengan bantuan dorongan dari atas`simpisis.
5. Cara prague terbalikDilakukan pada ubun-ubun kecil terletak di sebelah belakang. Satu tangan memegang bahu janindari belakang, tangan lain memegang kaki lalu menarik janin kea rah perut ibu dengan kuat.
EKSTRAKSI
Terdiri atas ekstraksi pada bokong dan ekstraksi pada kaki. Karena ekstraksi pada bokong sedikit sukar, maka kita dapat melakukan ekstraksi pada kaki, sebab lebih mudah dikerjakan. Yaitu dengan perasat profilaksis pinard.
LETAK SUNGSANG Page 10