Case Mastektomi

8/10/2019 Case Mastektomi

1/39

Pembimbing: dr. Sonny Trisnadi, Sp An

Penyusun:Wilson Chandra (2010-061-161)

Eveline Hongo (2011-061-065)

Presentasi Kasus


2/39

Nama : Ny. A Usia : 53 tahun

Jenis Kelamin : Wanita Alamat : Tapos Status perkawinan: menikah Tanggal Masuk : 13 Mei 2013 Tanggal Operasi : 14 Mei 2013


3/39

KU: Benjolan pada payudara kiriKT: nyeri

RPS: Sekitar 4 bulan SMRS pasien menyadariadanya benjolan pada payudara kiri. Awalnyakecil (sebesar kelereng) kemudian bertambahbesar (sebesar bola pingpong). Kemerahanpada benjolan disangkal. Keluar cairan dariputing susu disangkal.


4/39

RIWAYAT ALERGI

Riwayat alergi obat disangkal

Riwayat alergi makanan disangkal

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

Disangkal

RIWAYAT KEBIASAAN

Kebiasaan minum alkohol dan merokok disangkal

Kebiasaan minum obat-obatan tertentu disangkal


5/39

KU : Tampak tenang Kesadaran : CM GCS 15

TB : 160 cm BB : 63 kg Keadaan gizi : Cukup


6/39

Kepala Normocephali, deformitas (-)

Mata Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik - /-, pupil isokor

3mm/3mm, refleks cahaya +/+ Hidung Bentuk normal, deviasi septum (-), cavum nasi lapang +/+

Mulut

Ukuran lidah normal, gigi geligi lengkap, gigi palsu (-),komplians submandibula baik, maloklusi (-), T1/T1,Mallampati score 1

Leher Trakea ditengah, KGB tidak teraba, pembesaran tiroid (-)

pergerakan kepala-leher baik, massa (-)


7/39

Thorax Payudara:

I: tidak tampak adanya benjolan, discharge-,tanda-tanda radang-, retraksi putting -

P: teraba benjolan sebesar bola pingpong,konsistensi keras, nyeri+, mobilisasi -,permukaan tidak rata, batas tidaktegas,pembesaran KGB axilla -,supraklavikula -, infraklavikula -


8/39

Thorax Paru

I : simetris dalam keadaan statis dan dinamis, retraksi - P : fremitus taktil simetris pada kedua lapangan paru P : sonor pada kedua lapangan paru A : suara napas vesikular, ronki-/-, wheezing-/-

Jantung I : Ictus Cordis (IC) tidak telihat P : IC teraba pada ICS V linea midclavicularis sinistra P : Batas atas: ICS III linea midclavicularis sinistra

Batas kanan: linea sternalis dextraBatas kiri: linea midclavicularis sinistra

A : bunyi jantung I dan II reguler, murmur diastolik +,gallop


9/39

Abdomen I: cembung, venektasi (-)

P: supel, undulasi ()

P: timpani pada seluruh regio

A: bising usus +, 6-8x/menit

Punggung dan Pinggang I: skoliosis -, lordosis -, kifosis - , simetris dalam keadaan statis

dan dinamis

P: fremitus taktil simetris P: CVA -/-

A: suara vesikuler, ronki -/-, wheezing -/-

Genitalia: genitalia wanita dalam batas normal


10/39

Extremitas

Dextra dan sinistra : eutrofi, normotonus, akral hangat,CRT< 2,

Kekuatan 5 5 5 5 5 5 5 5

5 5 5 5 5 5 5 5

Refleks fisiologis +, refleks patologis -


11/39

Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan

Hematologi rutin

Hb

Leukosit

Trombosit

BT

CT

12

6.300

279.000

2

10

13-18 g/dl

4.800-10.800 /ul

150.000-400.000 /ul

1-6 menit

10-15 menit


12/39


13/39

Rontgen Thorax Cor membesar, CTR > 50% pinggang cembung

Vaskular bertambah Tak tampak proses spesifik aktif

Kesan: cardiomegaly dengan edema paru

EKG

Irama Sinus Right Axis Deviation

Right Ventricle Hypertrophy


14/39

DIAGNOSIS PRA-BEDAH Susp Ca Mamae Sin + mitral stenosis

RENCANAN PEMBEDAHAN

Mastektomi


15/39

Allergy : disangkal Medication : disangkal

Past illness : disangkal Last meal : 9 jam sebelum operasi Event : operasi elektif


16/39

ANAMNESIS

RIWAYAT OPERASI SEBELUMNYA Tidak ada

RIWAYAT PENYAKIT SISTEMIK Riwayat kejang dan trauma kepala disangkal

Riwayat asma, batuk lama, sesak napas disangkal

Riwayat darah tinggi dan penyakit jantung disangkal Riwayat penyakit ginjal disangkal

Riwayat kencing manis dan gangguan tiroid disangkal

Riwayat gangguan pembekuan darah disangkal

Riwayat gangguan berkemih disangkal


17/39

Airway Teeth : gigi palsu (-)

Tounge : normal

Tonsil : T1/T1

Thyroid : tidak membesar

Tumor : tidak ada

Trachea : deviasi (-) Torticolli : (-)

TMD : 6 cm


18/39

ASA II


19/39

Metoclopramide 10 mg IV Fentanyl 100 g


20/39

IV line pada lengan kanan

Maintenance: RL 20 tpm

Kateter Folley no. 18


21/39

Tanggal operasi : 14 Mei 2013 Jenis anestesi : GA

Teknik : LMA #3


22/39

Tanda-tanda Vital Baseline

TD : 130/70 mmHg

N : 82 kali per menit RR : 21 kali per menit (spontan)

S : 36oC

SpO2 : 99%

IV line : RL 20 tpm


23/39

0

20

40

60

80

100

120

140

160

13.45 14.00 14.15 14.30 14.45 15.00

Tekana

nnDarah(mmHg)

Tanda-Tanda Vital Intra-Operasi

Sistolik

Diastolik

Nadi

RR

1

2

3 4

1. Propofol 100 mg

2. Noveron 10 mg

3. Fentanyl 50 ug

4. Tramadol 50 mg

5. Vit K 10 mg6. Transamin 500 mg

7. Adona 50 mg

Agen inhalasi:

isoflurane, O2, danN2O5 67


24/39

Lama anestesi : 1 jam 15 menit Lama operasi : 1 jam


25/39

Aldrete Score

Kesadaran : 2

Tekanan darah : 2 Pernapasan : 2

Aktivitas : 2

Warna : 2

TOTAL : 10pindah ruang rawat


26/39

Instruksi post-operasi:

Awasi TTV setiap 15 menit selama 2 jam

Bila mual berikan Ondansetron 4 mg IV Bila nyeri berikan Tramadol 100 mg/8 jam IV drip

Makan-minum bila bising usus (+), mual (-),

muntah (-)

Cairan RL 20 tpm

Bila ada tanda alergi berikan Dexamethasone 5

mg IV


27/39


28/39

Mitral stenosis: komplikasi lanjut dari acuterheumatic fever(ARF).

2/3 pasien mitral stenosiswanita Proses stenosis diperkirakan terjadi setelah

minimal 2 tahun setelah ARF dan menyebabkankalsifikasi progresif dari katup jantung

Gejalanya muncul setelah 20-30 tahun, ketikabukaan katup mitral berkurang dari normalnyayaitu 4-6 cm2 menjadi kurang dari 2 cm2.


29/39


30/39

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saatpremedikasi:

Agen narkotik

hipoventilasi

CO2

tekanan pulmonum output ventrikel

kanan

Venodilatasi filling pressure secara

berlebihan


31/39

Goal hemodinamik yang utama untuk pasiendengan mitral stenosis:

Mempertahankan ritme sinus Mencegah takikardi Mencegah cardiac output yang berlebihan Mencegah hipovolemia ataupun overload

cairan.


32/39

Monitoring hemodinamik secara ketat perludilakukan pada semua prosedur operasi

mayor, terutama jika berhubungan denganpergerseran cairan dalam volume yang besar Dengan cara: mengukur tekanan intraarterial

dan arteri pulmonalis secara langsung


33/39

Terapi penggantian cairan yang terlalubanyak akan dapat mengakibatkan edema

pulmonum pada pasien dengan mitralstenosis Tekanan arteri pulmonalis perlu dimonitor

ketat.


34/39

Pasien dengan mitral stenosis akan sangatsensitif terhadap efek vasodilatasi dari

anesthesia spinal dan epidural. Epidural lebihdipilih dibanding dengan anestesi spinalkarena onset blok simpatisnya lebih gradual


35/39


36/39

Takikardi intraoperative dapat dikontroldengan anestesi yang lebih dalam dengan

penggunaan opioid (kecuali merepidin) atau blocker (esmolol atau propranolol) Fibrilasi atrium, denyut ventrikuler dapat

dikontrol dengan diltiazem atau digoxin Verapamil kurang digunakan karena

berkaitan dengan vasodilatasi


37/39

Phenylephrine lebih dipilih dibandingephedrine sebagai vasopresor karena efek -

adrenergiknya lebih kurang Tata laksana hipertensi akut atau penurunan

afterloaddengan vasodilator yang potentsebaiknya digunakan jika ada monitor

hemodinamik yang ketat.


38/39

Penggunakan -bloker menghasilkankontraktilitas ventrikel kanan yang menurun

penurunan denyut jantung

waktu yangadekuat untuk transfer darah dari atrium kiri

ke ventrikel kiri melalui katup mitral yangmengalami stenosis.


39/39

Documents

Case Mastektomi