8
BAB II LAPORAN KASUS A. Identitas Pasien Nama : Tn. A Jenis kelamin: Laki-laki Umur : 51 tahun Agama : Islam Suku : Minangkabau Pendidikan : S1 Pekerjaan : Pegawai negeri sipil Alamat : Jl. Sri Rezeki No. B1 Bulakan Balai Kandi, Koto Nan 4, Payakumbuh No. MR : 002096 B. Anamnesis Seorang pasien laki-laki, 51 tahun dirawat selama 2 hari sejak tanggal 18 Juli 2012 di Bangsal Bedah Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Adnaan WD Payakumbuh dengan: Keluhan Utama : Benjolan disertai nyeri pada sela paha kanan sejak 4 jam sebelum masuk rumah sakit. Riwayat Penyakit Sekarang : Benjolan disertai nyeri pada sela paha kanan sejak 4 jam sebelum masuk rumah sakit. Awalnya muncul benjolan pada sela paha kanan lima tahun yang lalu, benjolan sewarna dengan kulit, ukuran sebesar telur puyuh,

Case Report Hernia

Embed Size (px)

DESCRIPTION

laporan kasus

Citation preview

BAB IILAPORAN KASUS

A. Identitas PasienNama:Tn. AJenis kelamin:Laki-lakiUmur:51 tahunAgama:IslamSuku:MinangkabauPendidikan:S1Pekerjaan:Pegawai negeri sipilAlamat:Jl. Sri Rezeki No. B1 Bulakan Balai Kandi, Koto Nan 4, PayakumbuhNo. MR:002096

B. AnamnesisSeorang pasien laki-laki, 51 tahun dirawat selama 2 hari sejak tanggal 18 Juli 2012 di Bangsal Bedah Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Adnaan WD Payakumbuh dengan:Keluhan Utama : Benjolan disertai nyeri pada sela paha kanan sejak 4 jam sebelum masuk rumah sakit.Riwayat Penyakit Sekarang : Benjolan disertai nyeri pada sela paha kanan sejak 4 jam sebelum masuk rumah sakit. Awalnya muncul benjolan pada sela paha kanan lima tahun yang lalu, benjolan sewarna dengan kulit, ukuran sebesar telur puyuh, hilang timbul, muncul pada saat pasien sedang berdiri lama dan mengejan, hilang pada saat pasien duduk atau berbaring. Benjolan makin lama makin sering muncul, terutama saat pasien berdiri lama, mengejan, dan saat mengalami tekanan emosional (stres). Sejak setahun ini, ukuran benjolan mencapai sebesar telur ayam dan masih dapat didorong masuk, kadang disertai nyeri yang hilang timbul. Benjolan muncul kembali 4 jam sebelum masuk rumah sakit pada saat pasien sedang duduk, ukuran sebesar bola kasti, tidak dapat didorong masuk, disertai nyeri yang menetap. Nyeri dirasakan dari sela paha kanan sampai ke pusat, seperti isi perut seakan mau lepas. Pasien sudah pernah mengalami sakit seperti ini sebelumnya sejak tujuh belas tahun yang lalu. Sebelumnya, pasien mengangkat beban berat (karung berisi kelapa) bersama tiga orang temannya yang tiba-tiba beratnya beban tertumpu hanya pada pasien. Sepuluh tahun yang lalu, pasien dirawat di RSUD Bukittinggi sepuluh tahun yang lalu, dinyatakan menderita hernia dan penyakit apendiks, serta telah dilakukan operasi secara sekaligus. Mual ada. Muntah sejak 4 jam sebelum masuk rumah sakit, frekuensi 2 kali, banyak 1 gelas tiap kali muntah, tidak menyemprot, berisi apa yang dimakan. Mencret-mencret sejak hari rawatan pertama rumah sakit, frekuensi 7 kali, warna coklat, lendir tidak ada, darah tidak ada. Buang angin (kentut) ada. Riwayat demam tidak ada. Riwayat batuk-batuk lama tidak ada. Riwayat asma tidak ada. Riwayat trauma pada perut tidak ada. Buang air kecil biasa.

Riwayat Penyakit Dahulu : Riwayat hipertensi disangkal. Riwayat sakit gula disangkal.Riwayat Penyakit Keluarga : Tidak ada anggota keluarga yang menderita sakit seperti ini sebelumnya.Riwayat Alergi : Riwayat alergi makanan atau obat-obat tertentu disangkal.

C. Pemeriksaan FisikKeadaan umum:sedangKesadaran:komposmentis kooperatif (GCS E4M6V5 = 15)Tekanan darah:110/70 mmHgNadi:86 x / menitNafas:22 x / menitSuhu:37,2CStatus gizi:TB 172 cm, BB 66 kg, IMT 22,37 (kesan gizi baik)Status emosi:tenangBentuk badan:astenikusMobilitas:terbatas (berbaring)Status GeneralisataKulit:tidak ditemukan kelainanKGB:tidak ditemukan pembesaran KGBKepala:normosefal, rambut uban ada, tidak mudah rontokmata : konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik pupil bulat, isokor, d = 3 mm = 3 mmtelinga : deformitas (-)hidung: deformitas (-)mulut : sianosis bibir (-), mukosa mulut dan lidah pucat (-), stomatitis (-), lidah kotor (-)Leher:simetris, pembesaran KGB colli (-), pembesaran KGB supraclavikula (-), pembesaran tyroid (-), distensi vena jugularis (-), JVP 5-2 mmHgToraks : pulmo:inspeksi:simetris kanan dan kiri palpasi :fremitus normal kanan dan kiriperkusi :sonor pada kedua lapangan paruauskultasi:vesikuler (N), ronkhi (-/-), wheezing (-/-)cor:inspeksi:iktus tidak terlihatpalpasi :iktus teraba 1 jari medial LMCS RIC Vperkusi :batas kiri 1 jari medial LMCS RIC V, batas kanan LSD, batas atas RIC IIauskultasi:murni, irama teratur, bising (-)Abdomen:inspeksi:tidak membuncit, darm contour (-), darm steifung (-), bekas luka jahit (+) horizontal sepanjang 6 cm pada kuadran inferior dextrapalpasi :nyeri tekan (-), defense muscular (-),hepar, lien, dan ginjal tidak terabaperkusi :timpaniauskultasi:bising usus (+) meningkatPunggang:CVA : nyeri tekan (-), nyeri ketok (-) Anus:toucher : tidak dilakukanEkstremitas:akral hangat, perfusi baik, edema (-/-), paresis (-/-)refleks fisiologis (+/+) normal, refleks patologis(-/-)Status LokalisataInguinal:inspeksi:terdapat benjolan di regio inguinal dextra, palpasi:bentuk lonjong, ukuran 8 x 6 x 6 cm, hiperemis (-), permukaan rata, konsistensi kenyal, fluktuasi (-)nyeri tekan (+), reposisi (-)Genitalia:penis:orifisium uretra eksterna tidak sempit, deformitas (-)scrotum:massa (-), tanda-tanda radang (-)

D. Diagnosis KerjaHernia inguinalis lateralis dextra inkarserata relaps.

E. Diagnosis Banding Hernia inguinalis medialis dextra inkarserata relaps. Hernia inguinalis lateralis dextra strangulata relaps.

F. Pemeriksaan PenunjangLaboratorium (18 November 2012)Darah :Hemoglobin :15,2 g/dlHematokrit:47%Leukosit:16.800 /mm3 leukositosisTrombosit:283.000 /mm3Gula darah sewaktu : 172 g/dl pre-op : 116 g/dlWaktu perdarahan : 3 detikWaktupembekuan : 4 detikFaal ginjal:ureum : 22 mg/dlkreatinin : 0,6 mg/dl Foto polos toraks (19 November 2012)Kesan : cor dan pulmo dalam batas normalG. Diagnosis Hernia inguinalis lateralis dextra inkarserata residif

H. PenatalaksanaanUmum IVFD RL drip Ketorolak 30% 2 tetes / menit Kompres dengan batu es Posisi panggul ditinggikan (posisi Tredelenberg) Observasi nyeriKhusus Injeksi Cefotaxim 1 g / 12 g / iv Rencana herniorrhapy, pasien dipuasakan

I. Teknik Operasi Pasien dengan posisi supine di meja operasi dengan spinal analgesia. Desinfeksi lapangan operasi dengan Betadine. Tutup dengan duk steril. Insisi pada daerah inguinal dextra kira-kira 8 mm menembus kutis dan subkutis. Aponeurosis m. obliqus abdominis eksternus dibuka sesuai arah seratnya sampai anulus inguinalis eksternus terbelah. Berikutnya funikulus spermatikus dibebaskan, digantungkan dengan kain kasa. Eksplorasi ke dalam funikulus spermatikus dengan membuka m. cremaster, ditemukan adanya kantong hernia, kantong hernia dibebaskan. Dilakukan penutupan dengan prolene mesh Dibagian medial dijahit pada conjoint tendon, dibagian lateral dijahit pada ligamentum inguinale proparti. Kemudian aponeurosis m. obliqus externus dijahit kembali. Subkutis dan kulit dijahit kembali. Operasi selesai.J. Diagnosis Post Operasi Post-herniorrhapy + herniomesh hernia inguinalis laeralis dextra inkarserata relaps.

K. Prognosis Quo ad vitam:bonamQuo ad sanam:dubia et bonamQuo ad functionam:dubia et bonam