22
FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA Jl. Terusan Arjuna No. 6, Kebon Jeruk, Jakarta Barat KEPANITERAAN KLINIK STATUS ILMU JIWA FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA Hari/Tanggal Ujian / Presentasi Kasus : Selasa, 19 Mei 2015 SMF ILMU KESEHATAN JIWA Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya I Nama : Novella Iona Tiffany Tanda Tangan : NIM : 11.2014.158 Dr. Pembimbing : dr.Dan Hidayat Sp.KJ I. IDENTITAS PASIEN Nama inisial : Tn. SK Tempat dan tanggal lahir : Lampung, 1 Januari 1986 (usia 29 tahun) Jenis kelamin : Laki-laki Suku bangsa : Lampung Agama : Islam Pendidikan : - Pekerjaan : - Status perkawinan : Belum menikah Alamat : Dibawah Stasiun Gambir 1

Case

Embed Size (px)

DESCRIPTION

k

Citation preview

Page 1: Case

FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA

UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA

Jl. Terusan Arjuna No. 6, Kebon Jeruk, Jakarta Barat

KEPANITERAAN KLINIK

STATUS ILMU JIWA

FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA

Hari/Tanggal Ujian / Presentasi Kasus : Selasa, 19 Mei 2015

SMF ILMU KESEHATAN JIWA

Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya I

Nama : Novella Iona Tiffany Tanda Tangan :

NIM : 11.2014.158

Dr. Pembimbing : dr.Dan Hidayat Sp.KJ

I. IDENTITAS PASIEN

Nama inisial : Tn. SK

Tempat dan tanggal lahir : Lampung, 1 Januari 1986 (usia 29 tahun)

Jenis kelamin : Laki-laki

Suku bangsa : Lampung

Agama : Islam

Pendidikan : -

Pekerjaan : -

Status perkawinan : Belum menikah

Alamat : Dibawah Stasiun Gambir

II. RIWAYAT PSIKIATRIK

Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis pada hari Jumat,15 Mei 2015

pukul 09.00 dan hari Sabtu, 16 Mei 2015 pukul 14.00 di depan barak 2 Panti Sosial

Bina Insan Bangun Daya I.

1

Page 2: Case

A.KELUHAN UTAMA

Pasien dibawa oleh Satpol PP 3 minggu sebelum wawancara saat sedang tiduran di rel

kereta siang hari dan tidak memiliki kartu idenditas

B. RIWAYAT GANGGUAN SEKARANG

Pasien berada di panti karena ditangkap oleh petugas kurang lebih 3 minggu

yang lalu. Ini adalah penangkapan ke empat pasien yang sudah terjadi dalam 2014-

2015. Pasien tidak ingat pasti bulan apa penangkapan pertama, kedua, dan ketiga

pasien. Saat penangkapan kali ini, pasien sedang tiduran di bawah stasiun Gambir.

Pasien hampir 1 bulan berada di Stasiun Gambir bersama 4 orang temannya, untuk

makan sehari-hari pasien mengatakan mencari uang yang tercecer di jalanan di daerah

Monas sampai Kota Tua sedangkan 4 temannya menjadi pemulung.

Pasien mengatakan bahwa pada saat itu dia sedang menunggu kakaknya,

Presiden RI Jokowi untuk menjemputnya. Pasien saat itu dibangunkan dan diajak ke

panti oleh petugas, pasien mau diajak ke panti karena ia mau mengambil gaji selama

kerja di panti. Alasan ini juga yang dikatakan pasien pada penangkapan pertama,

kedua, dan ketiga. Pasien mengatakan sudah 1 tahun belakangan ini, ia bekerja di

panti namun pasien tidak menerima gaji. Pekerjaannya di panti adalah menjaga

pasien-pasien panti dan turun ke jalan untuk memberi tahu dan menyadarkan para

gelandangan tidak berada di jalanan, apabila mereka tetap di jalanan, mereka akan

ditangkap oleh teman-teman pasien. Pasien juga mengatakan bila sudah menerima

gaji akan dipakai untuk berobat ayahnya yang sedang sakit dan sisanya akan dipakai

untuk cari kontrakan di Jakarta agar tetap bisa bekerja di panti.

Pada saat anamnesis beberapa kali, pasien tidak pernah mengganti pakaiannya.

Pasien yakin bahwa baju yang sedang dipakainya bukan baju sembarangan dan pasien

mengatakan bahwa baju tersebut adalah baju kekuatannya sebagai tanda bahwa pasien

adalah Polisi Presiden. Pasien juga mengatakan bahwa dirinya diangkat menjadi adik

oleh Bapak Joko Widodo yang dikenalnya sebagai presiden Republik Indonesia saat

ini dimana perkenalan terjadi saat pasien sedang berjualan es di Tangerang, Bapak

Joko Widodo mencari orang baik untuk dijadikan adik, dan pasien memenuhi kriteria

yang dimaksud. Setelah diangkat menjadi adik, pasien melanjutkan sekolahnya ke

jenjang SMP hingga masuk Sekolah Tinggi Polisi biaya dari Bapak Joko Widodo.

Selain itu, pasien juga mengatakan ia diangkat menjadi anak oleh Bapak Susilo

Bambang Yudhoyono saat bayi, tahun 1986 dimana pasien memanggil Presiden

2

Page 3: Case

Susilo Bambang Yudhoyono dengan sebutan Ayah Raja dan istrinya Ibu Ani

Yudhoyono disebut Umi Ratu. Pasien mengatakan bahwa Presiden Susilo Bambang

Yudhoyono pernah mengunjungi pasien ke Lampung saat pasien masih kecil. Pasien

mengatakan datang ke Jakarta juga karena rindu dengan ayah raja nya (Presiden

Susilo Bambang Yudhoyono) namun tidak diterima baik oleh petugas keamanan di

Cikeas.

Pasien mengatakan pernah mendengar suara petugas-petugas panti saling

berbicara supaya tidak memberikannya gaji. Saat usia 14 tahun pasien pernah melihat

sosok manusia, besar, berwarna hitam, kakinya menggantung dan tidak terlihat nyata.

Sosok tersebut tidak mengeluarkan suara apapun.

Selama pasien di panti, pasien mengatakan sulit tidur biasanya tidur jam 3

pagi dan bangun jam 6 pagi. Pasien makan teratur sesuai yang diberikan petugas

panti. Pasien terkadang mandi satu kali sehari.

Saat kelas 5 SD, ibu kandung pasien meninggal dunia karena sakit. Kemudian

ayahnya menikah lagi dengan ibu tirinya yang sekarang. Pasien mengatakan tidak betah

dengan suasana keluarga barunya. Pada tahun 2012, pasien mengatakan bahwa dia

merasa kecewa kepada kekasihnya karena pergi meninggalkan dirinya dan menikah

dengan orang lain. Pasien hampir 1 tahun merasa sedih karena hal itu. Pasien pernah

merasa putus asa namun tidak pernah ada pikiran untuk mengakhiri hidup.

C. RIWAYAT GANGGUAN SEBELUMNYA

1. Gangguan Psikiatri

Pasien mengatakan dirinya memiliki ilmu untuk menghilang sejak

kecil (pasien lupa kapan waktu pastinya), ilmu ini ia dapat dari gurunya

namun saat ini sudah “menjadi tungguan” (menjadi tungguan yang dimaksud

pasien adalah sudah tidak dapat digunakan lagi, kecuali pasien menghendaki

untuk dikeluarkan di waktu yang tepat.) Saat usia 11 tahun hingga sekarang,

pasien sempat melihat ulat putih bertanduk berukuran kecil yang keluar dari

giginya yang bolong. Pasien mengatakan ulat ini semakin banyak saat pasien

tidak merokok.

Pada saat pasien usia 15 tahun saat SMP , pasien pernah mencoba

bunuh diri dengan menggores pisau pada perutnya hanya karena berkelahi

dengan adiknya masalah air panas.

3

Page 4: Case

2. Gangguan Medik

Tidak ada riwayat gangguan medik sebelumnya, tidak pernah mengalami

trauma kepala atau penyakit yang berkaitan dengan otak.

3. Penggunaan Zat Psikoaktif

Sejak

usia

Tahun Jenis Cara

penggunaan

Jumlah Terakhir

menggunakan

13 tahun 1999 Nikotin Dihisap Lebih dari 2

bungkus/har

i

1 hari sebelum masuk

panti

Keterangan: Pasien menyangkal penggunaan alkohol, morfin, heroin, dan lainnya.

4. Riwayat Gangguan Sebelumnya

1997 1998 2000 2011 2014 2015

Keterangan:

Tahun 1997 : Pasien melihat ulat putih bertanduk keluar dari gigi yang

bolong

Tahun 1998 : Pasien mengatakan mulai mencoba rokok dan

mengkonsumsinya setiap hari.

Tahun 2000 : Pasien melihat sosok manusia besar dan hitam

Tahun 2011 : Pasien pernah menggoreskan pisau diperutnya

Tahun 2014-2015: pasien mengatakan bekerja di panti dan mau mengambil

gaji, pasien mengatakan dirinya adik Jokowi dan anak angkat

bapak Susilo Bambang Yudhoyono.

4

Page 5: Case

D. RIWAYAT KEHIDUPAN PRIBADI

1. Riwayat Perkembangan fisik

Kondisi ibu pasien saat mengandung pasien dalam keadaan sehat, tidak

pernah mengami penyakit fisik yang serius dan tidak mengkonsumsi obat-obatan.

Kelahiran pasien ditolong oleh dukun beranak di Lampung. Tidak ada riwayat

cacat maupun trauma lahir.

2. Riwayat perkembangan kepribadian:

Riwayat masa kanak-kanak ( 0-11 tahun ) :

Pasien tumbuh dan berkembang sesuai dengan usianya, pasien dapat

berinteraksi dan berkomunikasi dengan baik dalam lingkungan keluarga dan

teman-temannya. Pasien sempat masuk pesantren dilanjutkan sekolah TK dan SD.

Selama sekolah pasien selalu mendapatkan nilai yang baik dan tidak pernah tinggal

kelas.

Riwayat masa remaja ( 12-18 tahun ) :

Setelah pasien lulus SD. Pasien mulai menjauh dari teman-temannya karena

pasien malu giginya ada yang bolong sehingga teman-teman pasien mulai

berkurang.

Riwayat masa dewasa ( > 18 tahun ) :

Saat menginjak usia 25 tahun pasien mulai berpacaran. Ini adalah pacaran

pertama pasien. Hubungan ini terjalin selama 1 tahun hingga akhirnya putus karena

mantan pacarnya menikah dengan lelaki lain. Setelah putus pasien merasa kecewa

dan sedih.

3. Riwayat pendidikan:

Pasien bersekolah di pesantren dan kemudian melanjutkan di SD Negeri 6

Lampung. Pasien mengatakan bahwa dirinya adalah siswa yang tidak pernah bolos

dan tidak pernah tinggal kelas.

5

Page 6: Case

4. Riwayat pekerjaan :

Pasien mengatakan bahwa dirinya pernah bekerja sebagai penjual es krim

di Tangerang setelah lulus SD namun keluar setelah bertemu dengan Bapak

Jokowi. Pasien juga pernah bekerja sebagai penjaga kuburan di daerah Cikeas.

5.Riwayat kehidupan beragama:

Pasien beragama Islam, pasien mengatakan sering lupa sholat.

6.Riwayat kehidupan sosial dan perkawinan:

Pasien terlihat cukup tertutup, pasien mengatakan kurang akrab dengan

teman-temannya. Pasien belum menikah dan saat ini tidak memiliki pacar.

E. RIWAYAT KELUARGA

Pasien adalah anak kelima dari delapan bersaudara. Pasien tidak ingat umur

masing-masing anggota keluarganya. Pasien hanya mengingat nama-namanya saja. Ibu

kandung pasien sudah meninggal karena sakit darah tinggi dan stroke. Kakak kedua

pasien meninggal karena sakit di usia 2 tahun, pasien tidak mengetahui jenis

penyakitnya. Adik pertama dan kedua pasien juga sudah meninggal dunia, pasien tidak

tahu kapan mereka meninggal dan penyebab meninggalnya.

Keterangan :

: Wanita

: Pria

6

Page 7: Case

: Pasien

F. RIWAYAT KEHIDUPAN SOSIAL SEKARANG

Pasien tinggal di bawah rel kereta stasiun Gambir kurang lebih sejak 1 bulan

sebelum masuk panti. Pasien tinggal bersama empat orang yang diaku temannya.

Pasien tidak berusaha untuk mencari kerja yang baru, ia memenuhi kebutuhannya

dengan cara mencari uang jatuh diaerah Monas dan Kota Tua. Bila pasien

menemukan dompet, hal yang pasien lakukan adalah mengambil uangnya untuk beli

makanan.

Pasien kurang menyukai petugas di panti karena menurutnya petugas-petugas

panti adalah teman kerjanya yang pura-pura tidak peduli dengan masalah gajinya.

Pasien mengatakan kurang akrab dengan teman-temannya di panti dan pernah ada

temannya yang mencekik lehernya tanpa sebab.

III. STATUS MENTAL

A.Deskripsi Umum

1. Penampilan

Pasien adalah seorang laki-laki, tampak sesuai dengan usianya, rambut

gondrong sebahu dan terurai, perawakan kurus, kulit kuning langsat, pasien

menggunakan kaos warna merah ada gambar burung garuda dan celana

panjang warna hitam.

2. Kesadaran

Kesadaran neurologis : Compos mentis

Kesadaran Psikiatrik : Tidak tampak terganggu

3. Perilaku dan Aktivitas Psikomotor

• Sebelum wawancara : Pasien sedang duduk bersama temannya di

barak 2.

• Selama wawancara : Pasien duduk tenang sambil menatap

pemeriksa

• Sesudah wawancara : Pasien bersalaman, lalu kembali ke barak 2.

4. Sikap terhadap Pemeriksa

7

Page 8: Case

Pasien cukup kooperatif.

5. Pembicaraan

a. Cara Berbicara: Pasien berbicara spontan, intonasi baik, artikulasi tidak

jelas, beberapa kali jawaban pasien tidak sesuai dengan pertanyaan, pasien

cepat mengatakan lupa untuk nama orang dan waktu kejadian

b. Gangguan Berbicara : artikulasi kurang jelas

B.Alam Perasaan

1. Mood : Eutimia

2. Afek ekspresi afektif

Arus : Cepat

Stabilitas : stabil

Kedalaman : dalam

Skala Diferensiasi : menyempit

Keserasian : tidak serasi

Pengendalian impuls : cukup

Ekspresi : wajar

Dramatisasi : tidak ada

Empati : kurang dapat dirasakan

C.Gangguan Persepsi

1. Halusinasi : Halusinasi visual (melihat ulat putih ada tanduk keluar

dari giginya yang bolong, melihat sosok manusia besar

warna hitam,)

2. Ilusi : Tidak ada

3. Depersonalisasi : Tidak ada

4. Derealisasi : Tidak ada

D.Sensorium dan Kognitif (Fungsi Intelektual)

1. Taraf Pendidikan : Sesuai dengan tingkat pendidikan SMP

2. Pengetahuan Umum : Cukup

3. Kecerdasan : Cukup

4. Konsentrasi : Baik

8

Page 9: Case

5. Daya Orientasi Waktu : Baik, pasien dapat membedakan pagi, siang,

dan malam

Daya Orientasi Tempat : Baik, pasien dapat menyebutkan tempat ia

berada sekarang yakni di panti

Daya Orientasi Personal : Baik, pasien dapat mengenali siapa yang

memeriksa.

6. Daya Ingat Jangka Panjang : Baik, pasien dapat mengingat kembali tempat

dan tanggal lahirnya.

Daya Ingat Jangka Pendek : Baik, pasien dapat mengingat menu makan

siang

Daya Ingat Sesaat : Baik, pasien dapat mengingat 5 angka maju

dan 5 angka mundur.

7. Pikiran Abstrak : Baik, pasien dapat mengartikan peribahasa

“panjang tangan”

9. Visuospasial : Baik, pasien dapat menggambar sebuah jam

dengan baik

10. Bakat kreatif : Baik

11. Kemampuan menolong diri : Kurang karena kebersihan diri masih buruk

E. Proses Pikir

1. Arus Pikir

Produktifitas : Miskin ide, asosiasi longgar (+), inkoherensi(-)

Kontinuitas :Relevan namun kadang irrelevan

Hendaya Bahasa : Tidak ada

2. Isi Pikir

a. Preokupasi : tidak ada

b. Waham : ada (waham kebesaran: pasien adalah adik angkat

Bapak Joko Widodo, pasien adalah anak angkat Bapak

Susilo Bambang Yudhoyono, mempunyai ilmu)

c. Obsesi : Tidak ada

d. Fobia : Tidak ada

e. Gagasan Rujukan : Tidak ada

f. Gagasan Pengaruh : Tidak ada

9

Page 10: Case

F. Pengendalian Impuls

Baik

G.Daya Nilai

1. Daya Nilai Sosial : baik (pasien mengerti bahwa berkelahi itu tidak baik)

2. Uji Daya Nilai : Kurang baik (bila menemukan dompet di jalan, pasien

akan mengambil uangnya dan dompetnya diletakannya

kembali di jalan)

3. Daya Nilai Realita : Terganggu dengan adanya halusinasi visual, auditorik,

dan waham kebesaran.

H.Tilikan

Tilikan derajat 1

I. Reliabilitas

Dapat dipercaya

IV. STATUS FISIK

A. Status Internus

Keadaan Umum : Baik

Kesadaran : Compos mentis

Tanda Vital

a. Tekanan Darah : 120/80 mmHg

b. Nadi : 86 x/menit

c. Pernapasan : 20 x/menit

d. Suhu : 36,7˚C

Bentuk tubuh : astenikus

Sistem kardiovaskular : dalam batas normal

Sistem respiratorius : dalam batas normal

Sistem gastrointestinal : dalam batas normal

Sistem musculoskeletal : dalam batas normal

Sistem urogenital : dalam batas normal

10

Page 11: Case

B. Status Neurologis

Tanda Rangsang Meningeal : Tidak ada

Refleks Fisiologis : Normal

Refleks Patologis : Tidak ada

V. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Belum dilakukan pemeriksaan penunjang.

VI. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA

Telah diperiksan seorang laki-laki usia 29 tahun, agama Islam, suku Lampung,

belum menikah. Dari anamnesis didapatkan pasien datang ke panti dibawa oleh

petugas. Pasien berada di panti karena ditangkap oleh petugas kurang lebih 3 minggu

yang lalu. Ini adalah penangkapan ke empat pasien yang sudah terjadi dalam 2014-

2015. Pasien tidak ingat pasti bulan apa penangkapan pertama, kedua, dan ketiga

pasien. Saat penangkapan kali ini, pasien sedang tiduran di bawah stasiun Gambir.

Pasien mengatakan bahwa pada saat itu dia sedang menunggu kakaknya, Presiden RI

Jokowi untuk menjemputnya. Pasien saat itu dibangunkan dan diajak ke panti oleh

petugas, pasien mau diajak ke panti karena ia mau mengambil gaji selama kerja di

panti. Alasan ini juga yang dikatakan pasien pada penangkapan pertama, kedua, dan

ketiga. Pasien mengatakan sudah 1 tahun belakangan ini, ia bekerja di panti namun

pasien tidak menerima gaji.

Pada saat anamnesis beberapa kali, pasien tidak pernah mengganti pakaiannya.

Pasien yakin bahwa baju yang sedang dipakainya bukan baju sembarangan dan pasien

mengatakan bahwa baju tersebut adalah baju kekuatannya sebagai tanda bahwa pasien

adalah Polisi Presiden. Pasien juga mengatakan bahwa dirinya diangkat menjadi adik

oleh Bapak Joko Widodo yang dikenalnya sebagai presiden Republik Indonesia saat

ini dimana perkenalan terjadi saat pasien sedang berjualan es di Tangerang, Bapak

Joko Widodo mencari orang baik untuk dijadikan adik, dan pasien memenuhi kriteria

yang dimaksud. Setelah diangkat menjadi adik, pasien melanjutkan sekolahnya ke

jenjang SMP hingga masuk Sekolah Tinggi Polisi biaya dari Bapak Joko Widodo.

11

Page 12: Case

Selain itu, pasien juga mengatakan ia diangkat menjadi anak oleh Bapak Susilo

Bambang Yudhoyono saat bayi, tahun 1986 dimana pasien memanggil Presiden

Susilo Bambang Yudhoyono dengan sebutan Ayah Raja dan istrinya Ibu Ani

Yudhoyono disebut Umi Ratu. Pasien mengatakan bahwa Presiden Susilo Bambang

Yudhoyono pernah mengunjungi pasien ke Lampung saat pasien masih kecil.

Pasien mengatakan pernah mendengar suara petugas-petugas panti saling

berbicara supaya tidak memberikannya gaji. Pasien juga pernah melihat sosok

manusia, besar, berwarna hitam, kakinya menggantung dan tidak terlihat nyata. Sosok

tersebut tidak mengeluarkan suara apapun. Selama pasien di panti, pasien mengatakan

sulit tidur biasanya tidur jam 3 pagi dan bangun jam 6 pagi. Pasien makan teratur

sesuai yang diberikan petugas panti. Pasien terkadang mandi satu kali sehari. Saat

SMP pasien pernah mencoba bunuh diri hanya berkelahi dengan adiknya masalah air

panas.

Pasien merokok sejak usia 12 tahun sebanyak 2 bungkus/hari. Dari status mental

didapatkan penampilan pasien sesuai dengan usia, rambut gondrong sebahu dan terurai,

afek menyempit, terdapat halusinasi visual, halusinasi auditorik, waham kebesaran,

daya nilai sosial baik, uji daya nilai kurang baik, daya nilai realita sangat terganggu,

tilikan derajat 1, realibilitas dapat dipercaya.

VII. FORMULASI DIAGNOSTIK PASIEN

Berdasarkan ikhtisar penemuan bermakna, maka dapat dijelaskan sebagai berikut.

1. Gangguan jiwa, karena adanya gangguan pada pikiran, perasaan dan perilaku yang

menimbulkan penderitaan (distress) dan menyebabkan gangguan pada kehidupan

sehari-hari (hendaya).

2. Gangguan jiwa ini termasuk Gangguan Mental Non Organik (GMN0) karena:

Tidak terdapat gangguan kesadaran neurologik

Tidak ditemukan faktor organik spesifik yang diduga berkaitan dengan

gangguan jiwanya

Tidak terdapat gangguan kognitif (intelektual)

3. Gangguan jiwa ini termasuk GMNO dengan psikotik, karena:

Terdapat waham

Terdapat halusinasi

RTA sangat terganggu

12

Page 13: Case

Pasien tidak ada riwayat penggunaan alkohol atau zat psikoaktif lain, oleh karena itu

gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan zat psikoaktif juga dapat

disingkirkan (F 10-19).

4. GMNO ini merupakan skizofrenia, dengan pedoman diagnostik:

Terdapat gejala psikotik

Tidak terdapat gangguan afektif

Waktunya lebih dari 1 bulan.

Dengan demikian berdasarkan PPDGJ III ditegakkan diagnosis untuk Aksis I adalah :

WD : F 20.0 Skizofrenia paranoid.

DD :

F22.- Gangguan Waham Menetap

Diambil sebagai diagnosis banding karena mempunyai kriteria:

- Waham yang mencolok > 3 bulan lamanya

- Waham tersebut menetap sampai saat ini

- Tidak ada kelainan organik yang mendasari

Tidak diambil sebagai diagnosis kerja karena pada pasien ditemukan halusinasi

auditorik dan gejala-gejala skizofrenia yang harusnya tidak ditemukan pada gangguan

waham menetap.

Pada pasien tidak ditemukan ciri kepribadian dan retardasi mental sehigga

diagnosis pada aksis II tidak ada diagnosis.

Pada pasien ini juga tidak ditemukan kondisi medis umum yang bermakna

maka diagnosis pada aksis III tidak ada diagnosis.

Pasien mengalami masalah di mana pasien tidak memiliki pekerjaan, pasien

tidak memiliki rumah untuk berteduh, pasien tidak mampu memenuhi kebutuhannya

sehari-hari secara cukup, pasien cenderung menarik diri dari lingkungan sosial

sehingga diagnosis pada aksis IV adalah masalah pekerjaan, masalah perumahan,

masalah ekonomi, dan masalah psikososial.

GAF saat wawancara 60-51, gejala sedang (moderate), disabilitas sedang.

VIII. EVALUASI MULTIAKSIAL

13

Page 14: Case

Aksis I : F 20.0 Skizofrenia paranoid

Diagnosis banding: F.22- Gangguan waham menetap

Aksis II : Z 03.2 Tidak ada diagnosis aksis II

Aksis III : Tidak ada diagnosis

Aksis IV : - Masalah pekerjaan

- Masalah perumahan

- Masalah ekonomi

- Masalah psikososial

Aksis V : GAF 60-51 Gejala sedang (moderate), disabilitas sedang

IX. PROGNOSIS

Quo ad vitam : bonam

Quo ad functionam: dubia ad bonam

Quo ad sanationam: dubia ad bonam

Faktor-faktor yang mengarahkan kepada prognosis yang baik:

Gejala positif

Faktor-faktor yang mengarahkan kepada prognosis yang buruk:

Usia muda, tidak berobat, tidak ada support keluarga

X. DAFTAR PROBLEM

1. Organobiologi : Tidak ditemukan

2. Psikiatri/psikologi : Waham kebesaran, halusinasi visual, halusinasi

auditorik

3. Lingkungan dan sosioekonomi :

- Ibu kandungnya sudah meninggal dan kekasihnya meninggalkan

untuk menikah dengan lelaki lain

- Masalah pekerjaan, pasien tidak memiliki penghasilan tetap

- Masalah perumahan, pasien tidak memiliki tempat berteduh selama

di Jakarta

- Masalah ekonomi, pasien kesulitan untuk memenuhi kebutuhan

sehari-hari

14

Page 15: Case

- Masalah psikososial, pasien cenderung menarik diri dari

lingkungan sosial

XI. TERAPI

Psikofarmaka:

R/ Haloperidol 5 mg Tab No X

S 2 dd tab 1

Psikososial:

- Terapi suportif dengan melakukan pendekatan kepada pasien, dengan harapan pasien dapat

mengungkapkan isi hatinya, keluhannya, mengatasi masalahnya, pasien dapat mengerti

dirinya sendiri secara lebih baik dan dapat menyesuaikan diri. Pasien juga harus didorong

untuk meminum obat secara teratur, mengarahkan pasien akan apa yang pasien lakukan

setelah keluar dari panti (mendapatkan pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan dan memiliki

tempat berteduh)

- Terapi kelompok dapat mengajarkan pasien untuk berkomunikasi verbal, mengekspresikan

emosi secara sehat dan membantu meningkatkan realitas pasien, mengurangi isolasi sosial,

dan meningkatkan rasa keterikatan.

15