1
iii ABSTRAK PENGELOLAAN AIR TERPRODUKSI COAL-BED METHANE (CBM) DAN PEMANFAATANNYA : STUDI KASUS SUMUR CBM “X” LAPANGAN PT MEDCO CBM SEKAYU (Fradika, 03081002069, 2013, 361 halaman) Tahap dewatering sumur CBM “X” menghasilkan air terproduksi mencapai 2.000 BWPD (Barrels Water Per Day) pada periode produksi tahun 2012. Pemilihan metode pengelolaan air terproduksi sumur CBM “X” dilakukan berdasarkan pertimbangan teknis, biaya dan sosial. Pertimbangan teknis untuk mengetahui kualitas air terproduksi sumur CBM “X” berdasarkan hasil analisa air terproduksi di laboratorium. Pertimbangan biaya untuk mengetahui besaran biaya yang dibutuhkan oleh setiap alternatif pengelolaan air terproduksi sumur CBM “X”. Pertimbangan sosial dilakukan untuk mengetahui kebermanfaatan air terproduksi sumur CBM “X” bagi masyarakat setempat. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dapat dikelompokkan menjadi empat bagian yaitu kajian literatur, pengambilan sampel, pengolahan data, dan analisa data. Hasil analisa air terproduksi sumur CBM “X” menunjukkan bahwa air terproduksi sumur CBM “X” dapat dikategorikan sebagai fresh water hingga slightly saline water menurut klasifikasi USGS (United States Geological Survey) karena memiliki kandungan TDS (Total Dissolved Solid) yang sangat rendah, yaitu 197 mg/L hingga 1800 mg/L. Air terproduksi sumur CBM “X” dapat dibuang secara langsung ke badan air atau dimanfaatkan untuk kegiatan pencucian batubara tanpa harus melalui proses treatment terlebih dahulu karena telah memenuhi baku mutu air terproduksi sesuai dengan PERMEN LH RI No. 02 Tahun 2011. Alternatif pengelolaan air terproduksi dengan cara dibuang ke badan air merupakan alternatif pengelolaan air terproduksi sumur CBM “X” dengan biaya yang paling murah dibandingkan dengan alternatif pengelolaan air terproduksi lainnya yaitu sebesar US$ 25.897., namun dari aspek sosial tidak memberi manfaat bagi masyarakat setempat, selain itu, secara lingkungan juga tidak sesuai dengan konsep “zero water discharge”. Kemudian disusul dengan pengelolaan air terproduksi sumur CBM “X” melalui pemanfaatan untuk kegiatan perikanan air tawar atau peternakan sebesar US$ 50.844. Namun, agar dapat dimanfaatkan untuk kegiatan perikanan air tawar, kesadahan air terproduksi sumur CBM “X” harus dinaikkan dengan cara penambahan kapur dolomit (CaMg(CO 3 ) 2 ), baking soda/natrium bikarbonat (NaHCO 3 ) atau menggunakan CaCO 3 hingga mencapai baku mutu yang telah ditetapkan dalam PERMEN LH RI No. 02 Tahun 2011. Sedangkan, agar dapat dimanfaatkan untuk kegiatan peternakan maka konsentrasi logam cadmium harus diturunkan hingga mencapai baku mutu yang telah ditetapkan dalam PERMEN LH RI No. 02 Tahun 2011 melalui proses lime softening atau koagulasi menggunakan ferric sulphate. Pemanfaatan air terproduksi sumur CBM “X” melalui kegiatan perikanan air tawar atau peternakan dapat dijadikan sebagai program CSR (Coorporate Social Responsibility) PT Medco CBM Sekayu sebagai wujud kepedulian terhadap masyarakat serta berpotensi menuju “zero water discharge”. Kata kunci : Coal-bed Methane (CBM), batubara, air terproduksi CBM, TDS (Total Dissolved Solid), CSR (Coorporate Social Responsibility)

cbm

Embed Size (px)

DESCRIPTION

1

Citation preview

  • iii

    ABSTRAK

    PENGELOLAAN AIR TERPRODUKSI COAL-BED METHANE (CBM) DAN

    PEMANFAATANNYA : STUDI KASUS SUMUR CBM X LAPANGAN PT MEDCO CBM SEKAYU

    (Fradika, 03081002069, 2013, 361 halaman)

    Tahap dewatering sumur CBM X menghasilkan air terproduksi mencapai 2.000 BWPD

    (Barrels Water Per Day) pada periode produksi tahun 2012. Pemilihan metode pengelolaan air

    terproduksi sumur CBM X dilakukan berdasarkan pertimbangan teknis, biaya dan sosial. Pertimbangan teknis untuk mengetahui kualitas air terproduksi sumur CBM X berdasarkan hasil analisa air terproduksi di laboratorium. Pertimbangan biaya untuk mengetahui besaran biaya yang

    dibutuhkan oleh setiap alternatif pengelolaan air terproduksi sumur CBM X. Pertimbangan sosial dilakukan untuk mengetahui kebermanfaatan air terproduksi sumur CBM X bagi masyarakat setempat. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dapat dikelompokkan menjadi empat

    bagian yaitu kajian literatur, pengambilan sampel, pengolahan data, dan analisa data.

    Hasil analisa air terproduksi sumur CBM X menunjukkan bahwa air terproduksi sumur CBM X dapat dikategorikan sebagai fresh water hingga slightly saline water menurut klasifikasi USGS (United States Geological Survey) karena memiliki kandungan TDS (Total Dissolved Solid) yang

    sangat rendah, yaitu 197 mg/L hingga 1800 mg/L. Air terproduksi sumur CBM X dapat dibuang secara langsung ke badan air atau dimanfaatkan untuk kegiatan pencucian batubara tanpa harus

    melalui proses treatment terlebih dahulu karena telah memenuhi baku mutu air terproduksi sesuai

    dengan PERMEN LH RI No. 02 Tahun 2011.

    Alternatif pengelolaan air terproduksi dengan cara dibuang ke badan air merupakan alternatif

    pengelolaan air terproduksi sumur CBM X dengan biaya yang paling murah dibandingkan dengan alternatif pengelolaan air terproduksi lainnya yaitu sebesar US$ 25.897., namun dari aspek sosial

    tidak memberi manfaat bagi masyarakat setempat, selain itu, secara lingkungan juga tidak sesuai

    dengan konsep zero water discharge. Kemudian disusul dengan pengelolaan air terproduksi sumur CBM X melalui pemanfaatan untuk kegiatan perikanan air tawar atau peternakan sebesar US$ 50.844. Namun, agar dapat dimanfaatkan untuk kegiatan perikanan air tawar, kesadahan air

    terproduksi sumur CBM X harus dinaikkan dengan cara penambahan kapur dolomit (CaMg(CO3)2), baking soda/natrium bikarbonat (NaHCO3) atau menggunakan CaCO3 hingga

    mencapai baku mutu yang telah ditetapkan dalam PERMEN LH RI No. 02 Tahun 2011. Sedangkan,

    agar dapat dimanfaatkan untuk kegiatan peternakan maka konsentrasi logam cadmium harus

    diturunkan hingga mencapai baku mutu yang telah ditetapkan dalam PERMEN LH RI No. 02 Tahun

    2011 melalui proses lime softening atau koagulasi menggunakan ferric sulphate. Pemanfaatan air

    terproduksi sumur CBM X melalui kegiatan perikanan air tawar atau peternakan dapat dijadikan sebagai program CSR (Coorporate Social Responsibility) PT Medco CBM Sekayu sebagai wujud

    kepedulian terhadap masyarakat serta berpotensi menuju zero water discharge. Kata kunci : Coal-bed Methane (CBM), batubara, air terproduksi CBM, TDS (Total Dissolved

    Solid), CSR (Coorporate Social Responsibility)