21
PENCELUPAN POLIESTER DENGAN ZAT WARNA DISPERSI CARA HT I. MAKSUD dan TUJUAN Maksud : Untuk melakukan proses pencelupan pada kain poliester dengan menggunakan zat warna dispersi cara HT(High Temperature) dengan melihat efek heat set terhadap hasil celup. Tujuan o Agar dapat memahami karakter serat poliester,zat warna dispersi,zat pembantu dan metoda pencelupan yang akan dipakai. o Mampu melakukan proses pre treatment sampai proses pencelupan serat poliester. o Dapat melihat efek dari proses heat setting terhadap hasil celup. o Mampu mengevaluasi dan menganalisa hasil proses pencelupan. II. TEORI DASAR Serat Poliester Poliester adalah suatu polimer (sebuah rantai dari unit yang berulang-ulang) dimana masing-masing unit dihubungkan oleh sebuah sambungan ester. Sebagai suatu

Celup poliester disperse pengaruh hs

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Celup poliester   disperse pengaruh hs

PENCELUPAN POLIESTER DENGAN ZAT WARNA DISPERSI CARA HT

I. MAKSUD dan TUJUAN

Maksud : Untuk melakukan proses pencelupan pada kain

poliester dengan menggunakan zat warna dispersi

cara HT(High Temperature) dengan melihat efek

heat set terhadap hasil celup.

Tujuan

o Agar dapat memahami karakter serat poliester,zat warna dispersi,zat

pembantu dan metoda pencelupan yang akan dipakai.

o Mampu melakukan proses pre treatment sampai proses pencelupan serat

poliester.

o Dapat melihat efek dari proses heat setting terhadap hasil celup.

o Mampu mengevaluasi dan menganalisa hasil proses pencelupan.

II. TEORI DASAR

Serat Poliester

Poliester adalah suatu polimer (sebuah rantai dari unit yang

berulang-ulang) dimana masing-masing unit dihubungkan oleh sebuah

sambungan ester. Sebagai suatu poliester sintetis, bahan utama yang

digunakan adalah polyethylene terephthalate (PET), yang di buat dari asam

terephthalic dan ethilene glycol (EG). Serat poliester yang bersifat hidrofobik

umumnya dicelup dengan zat warna dispersi. Zat warna dispersi adalah zat

warna organik yang dibuat secara sintesis, yang kelarutannya dalam air

sedikit dan merupakan larutan dispersi. Zat warna tersebut digunakan untuk

mewarnai serat-serat sintetis atau serat tekstil yang bersifat hidrofob. Dalam

pemakaiannya, zat warna dispersi memerlukan zat pembantu yang berfungsi

untuk mendispersikan zat warna dan mendistribusikan zat warna secara

merata. Zat warna dispersi dapat mewarnai serat poliester dengan baik

Page 2: Celup poliester   disperse pengaruh hs

dengan memakai metoda zat pengemban, dengan temperatur tekanan tinggi

atau dengan cara Thermosol.

Serat polyester merupakan serat sintetis yang banyak digunakan

dalam industri khususnya industri tekstil kerena sifatnya yang mudah, murah

dan dapat diproduksi dalam jumlah banyak. Kelebihan dan kekurangan dari

serat polyester ini akan dapat dioptimalkan dengan mencampurnya dengan

serat – serat alam atau serat sintetis lainnya, sehingga menambah nilai daya

guna. Serat poliester mempunyai sifat hidrofob sehingga untuk mencelupnya

harus menggunakan zat warna yang tepat.

Zat warna yang biasa digunakan adalah zat warna dispersi. Zat

warna dispersi mula-mula diperdagangkan dalam bentuk pasta, tetapi

sekarang dapat diperoleh dalam bentuk bubuk. Efektifitas pemakaiannya

harus menggunakan zat pembantu sehingga dari segi ekonomisnya harus

diperhitungkan.

Zat Warna Dispersi

Zat warna dispersi adalah zat warna organik yang dibuat secara

sintesis, yang kelarutannya dalam air sedikit dan merupakan larutan dispersi.

Zat warna tersebut digunakan untuk mewarnai serat-serat sintetis atau serat

tekstil yang bersifat hidrofob.

Zat warna ini mempunyai berat molekul yang kecil dan tidak

mengandung gugus pelarut. Dalam pemakaiannya diperlukan zat pembantu

yang berfungsi untuk mendispersikan zat warna dan mendistribusikannya

secara merata didalam larutan, yang disebut zat pendispersi.

Zat warna dispersi dapat mewarnai serat poliester dengan baik jika

memakai zat pengemban atau dengan temperatur tekanan tinggi. Zat warna

dispersi mula-mula diperdagangkan dalam bentuk pasta, tetapi sekarang

dapat diperoleh dalam bentuk bubuk.

Sifat-sifat umum zat warna dispersi

a) Tidak larut dalam air, karena tidak mempunyai gugus pelarut didalam

struktur molekul

b) Pada umumnya zat warna dispersi berasal dari turunan azo,

antrakwinon/nitro akril amina dengan berat molekul rendah

Page 3: Celup poliester   disperse pengaruh hs

c) Mempunyai titik leleh yang cukup tinggi yaitu 1500C dengan ukuran partikel

antara 0,5-2 mikron

d) Bersifat non-ionik, walaupun mengandung gugus-gugus – NH2 – NHR –

OH

e) Selama proses pencapan dengan zat dispersi tidak mengalami perubahan

kimia

Pencelupan serat poliester dengan zat warna dispersi.

Mekanisme pencelupan

Pencelupan serat poliester dengan zat warna dispersi merupakan

peristiwa distribusi zat padat kedalam dua zat pelarut yang tidak dapat

dicampur. Dalam hal ini zat warna dispersi merupakan zat padat yang larut

dalam medium serat. Adsorpsi zat warna sering disebut “solid solution”.

Mekanisme pencelupannya adalah sebagai berikut : zat warna dispersi

berpindah dari keadaan agregat dalam larutan celup masuk kedalam serat

sebagai bentuk molekuler. Pigmen zat warna dispersi larut dalam air dalam

jumlah yang kecil sekali, tetapi bagian zat warna yang terlarut terebut sangat

mudah terserap oleh serat. Sedangkan bagian yang tidak larut merupakan

gudang atau timbunan zat warna yang sewaktu-waktu akan larut untuk

memperthankan kesetimbangan.

Untuk zat warna yang kurang sekali larut waktu setengah celup dan

waktu pencelupan rata – rata pada termperatur 850C akan lebih besar. Kerja

zat warna lebih tertarik pada fasa larutan sehingga pencelupan mudah

merata walaupun penyerapan kedalam serat berkurang. Serat poliester

mempunyai kristalisasi yang tinggi, bersifat hidrofob dan tidak mengandung

gugusan-gugusan yang aktif sehingga sukar sekali ditembus oleh molekul.

Molekul yang berukuran besar sukar ataupun tidak bereaksi dengan zat

warna anion atau kation.

Dalam praktek serat poliester pada umumnya dicelup dengan zat

warna dispersi, penyerapan zat warna dispersi pada kesetimbangan adalah

baik tetapi pada difusi kedalam serat sangat lambat. Beberapa zat warna

dispersi mempunyai kecepatan difusi yang cukup besar sehingga

memungkinkan celupan akan muda atau sedang dalam waktu pencelupan

yang tidak terlalu lama. Pencelupan poliester dengan zat warna dispersi

Page 4: Celup poliester   disperse pengaruh hs

terbagi dalam tiga cara (cara carrier atau pengemban, cara HT/HP atau

tekanan dan suhu tinggi, dan cara Thermosol).

Konsentrasi zat warna dalam larutan celup tidak mempengaruhi tua

mudanya warna yang dihasilkan karena hubungan tua mudanya warna uang

akan dihasilkan adalah tergantung banyaknya zat warna yang dipakai

terhadap berat bahan yang akan dicelup.

Semakin tinggi konsentrasi zat warna didalam larutan celup, semakin

besar kecenderungan zat warna beragregasi dan menimbulkan

penggumpalan yang akan mengakibatkan pencelupan menjadi tidak

sempurna.

Didalam pencelupan perlu ditambahkan lagi zat pendispersi antara

0.2 – 2 g/L larutan celup tergantung pada vlot atau liquor ratio, kekuatan zat

pendispersi akan membentuk lapisan film (protektive film colloid) pada

partikel zat warna sehingga dapat mudah masik kedalam serat secara

teratur.

III. PRAKTIKUM

1. Alat dan Bahan

Beaker keramik

Termometer

Pengaduk kaca

Pipet volume

Timbangan digital

Zat sesuai resep

Mesin HT Dyeing

Kain Poliester

2. Diagram alir praktek

Page 5: Celup poliester   disperse pengaruh hs

3. Resep

a. Proses Relaksasi,Penghilangan kanji & Pemasakan

* Na2CO3 : 1 g/L

* Pembasah : 1 cc/L

* Suhu : 100o C

* Waktu : 20 menit

* Vlot : 1 : 20

b. Proses Penetralan

* CH3COOH 30% : 0,5 cc/L

* Waktu : 5 menit

* Suhu : 60o C

* Vlot : 1 : 20

Penetralan

Relaksasi,Penghilangan kanji,&Pemasakan

Grey poliester

Pengeringan

Heat setting

Pencelupan cara HT

Cuci Reduksi

Pengeringan

Pembilasan

Page 6: Celup poliester   disperse pengaruh hs

c. Proses Pengeringan

* Suhu : 100o C

* Waktu : 1 menit

d. Heat Setting

* Suhu : 170o C,180o C,190o c,200o C

* Waktu : 1 menit

e. Proses Pencelupan

* Zat warna Dispersi : 1 %

( Dispersol bourdoux nwc basf)

* Pendispersi anionik : 1 cc/L

* CH3COOH 30 % : 2 cc/L

* Suhu : 130o C

* Waktu : 30 menit

f. Cuci Reduksi

* Na2S2O4 : 1 g/L

* NaOH 38o Be : 1 cc/L

* Suhu : 100o C

* Waktu : 10 menit

* Vlot : 1 : 20

4. Fungsi Zat

Pendispersi anionik : Untuk mendispersikan zat warna dispersi

agar penyerapan zat warna meningkat dan rata.

CH3COOH : Agar pH larutan celup 5 (Untuk menjaga

kerusakan serat selama proses celup).

Na2S2O4 : Sebagai reduktor; Untuk mereduksi zat

warna dispersi yang menempel di permukaan serat.

Page 7: Celup poliester   disperse pengaruh hs

5. Perhitungan resep

1. Proses Relaksasi,Penghilangan kanji,& Pemasakan

Berat kain : 43,98 g

Air : 43,98 x 20/1 = 879,6 mL

Na2CO3 : 1 g/L x 0,8796 L =0,8 g

Pembasah : 1 cc/L x 0,8796 L = 0,8 mL

2. Penetralan

Berat kain : 43,98 g

Air : 43,98 g x 20/1 = 879,6 mL

CH3COOH 30% : 0,5 cc/L x 0,8796 L = 0,4 mL

3. Pencelupan

Berat kain : 42,4 g

Air : 42,4 g x 20/1 = 848 mL

Zw Dispersi : 1 /100 x 42,4 g = 0,424 g

0,424 g/ 1 g x 100 mL = 42,4 mL

Pendispersi anionik : 1 cc/L x 0,848 L = 0,8 mL

CH3COOH 30% : 2 cc/L x 0,848 L = 1,7 mL

4. Cuci Reduksi

Berat kain : 42,4 g

Air : 42,4 g x 20/1 = 848 mL

Na2S2O4 : 1 g/L x 0,848 L = 0,8 g

NaOH 38o Be : 1 cc/L x 0,848 L = 0,8 mL

Page 8: Celup poliester   disperse pengaruh hs

6. Skema Proses

Proses Relaksasi,penghilangan kanji & Pemasakan

Na2CO3 100o C

Pembasah

30o C

10 30 menit

Penetralan

CH3COOH 30%

60o C

30o C

10 15 menit

Pencelupan

ZW Dispersi

Pendispersi anionik

CH3COOH 130o C

80o C

40o C

Page 9: Celup poliester   disperse pengaruh hs

60 30 30 menit

Cuci Reduksi

Na2S2O4

NaOH 100o C

30o C

10 20 menit

7. Cara kerja

Menyiapkan semua peralatan yang akan digunakan.

Menyipakan bahan & zat yang diperlukan,menimbangnya sesuai

dengan resep.

Menyiapkan resep untuk proses relaksasi,penghilangan kanji &

pemasakan.

Melakukan proses sesuai dengan waktu dan suhu.

Kemudian dilanjutkan dengan proses penetralan.

Kain yang sudah melalui proses penetralan,kemudian dikeringkan

pada suhu 100o C.

Melakukan proses Heat setting dengan variasi suhu 170o C,180o

C,190o C,200o C.

Menyiapkan resep untuk proses pencelupan,zat warna dispersi

dibuat pasta dengan air dingin,bila perlu ditambahkan zat

pendispersi,kemudian tambahkan air hangat sampai terdispersi

sempurna.

Kedalam tabung rapid,masukkan air yang bersuhu 90o C sesuai vlot

yang ditentukan,asam asetat ditambahkan,zat pendispersi dan

larutan zat warna ,lalu diaduk sampai sempurna.

Page 10: Celup poliester   disperse pengaruh hs

Masukkan bahan kedalam tabung rapid yang telah berisi larutan

diatas,lalu memasukkan tabung rapid ke dalam mesin dan suhu

dinaikkan sampai 90o C kira-kira 15 menit,lalu suhu dinaikkan

hingga 130o C selama 30 menit dilanjutkan dengan proses cooling

selama 30 menit.

Setelah proses tersebut selesai,dilanjutkan dengan cuci

reduksi,kemudian di bilas dan di keringkan.

Mengamati dan mengevaluasi kain hasil celup.

IV. DATA PRAKTIKUM

Kain Hasil Celup 170 0C

Page 11: Celup poliester   disperse pengaruh hs

Kain Hasil Celup 180 0C

Page 12: Celup poliester   disperse pengaruh hs

Kain Hasil Celup 190 0C

Page 13: Celup poliester   disperse pengaruh hs

Kain Hasil Celup 200 0C

Page 14: Celup poliester   disperse pengaruh hs

V. DISKUSI

* Pencelupan serat poliester menggunakan cara HT (High Temperature),

karena fiksasi zat warna pada serat poliester dapat terjadi sempurna

pada suhu tinggi yaitu diatas 100o C.

* Hal yang mempengaruhi ketuaan dan kerataan warna hasil celup salah

satunya adalah pengaturan suhu pada saat proses heat setting. Proses

Heat setting dilakukan pada serat poliester bertujuan untuk menstabilkan

dimensi kain agar hasil pencelupannya rata.

* Proses Heat setting dilakukan pada suhu bervariasi yaitu pada suhu 170o

C, 180o C, 190o C dan 200o C. Pada suhu 1700 C, penyerapan zat warna

meningkat sehingga warana kain hasil celup tua, sedangkan pada suhu

180-190o C warna kain hasil celup cenderung lebih muda, hal ini

disebabkan pada suhu heatset antara 180-190o C, terjadi proses

pengkristalan serat sehingga penyerapan zat warna menurun. Pada saat

suhu 200o C, penyerapan zat warna meningkat sehingga warna yang

dihasilkan agak tua.

* Pada kain hasil celup terdapat belang, hal ini disebabkan kemungkinan

pada proses relaksasi, penghilangan kanji & pemasakan tidak sempurna

sehingga kain masih terdapat sisa-sisa kotoran. Pada saat proses heat

setting juga sangat berpengaruh terjadinya belang pada kain, dan

kemungkinan yang lain adalah pada saat proses pencelupan, tutup rapid

kurang rapat sehingga ada celah yang memungkinkan gliserin masuk ke

dalam tabung rapid.

* Kain hasil celup pada suhu heat setting 170o C, menghasilkan warna kain

tua dan tidak ada belang. Jika dibandingkan dengan kain hasil celup suhu

proses heat set 180oC, 190oC dan 200oC, yang paling bagus adalah kain

hasil celup pada suhu heat set 170o C. Hal ini dikarenakan pada suhu

170o C, penyerapan zat warna dispersi terhadap serat tinggi sehingga

hasil kain celupnya rata. Besarnya penyerapan disebabkan pengaruh

kristalisasi molekul serat pada proses Heat Setting.

Page 15: Celup poliester   disperse pengaruh hs

* Setelah proses pencelupan, dilakukan cuci reduksi, hal ini bertujuan

untuk menghilangkan zat warna yang menempel dipermukaan, sehingga

warna kain tidak luntur.

* Pada proses cuci reduksi ditambahkan alkali, karena daya reduksi yang

bagus terjadi pada suasana alkali, sehingga On yang dikeluarkan banyak.

VI. KESIMPULAN

Hasil kain celup paling bagus adalah kain celup dengan proses heat

setting pada suhu 180o C.

VII. DAFTAR PUSTAKA

Djufri, Rasyid. 1976. Teknologi pengelantangan, pencelupan dan pencapan.

Bandung: Institut Teknologi Teksti

Buku referensi Pencelupan dari Institut Teknologi Tekstil. Bandung.

www.chem.is.try.org

Page 16: Celup poliester   disperse pengaruh hs

LAPORAN

PRAKTIKUM PENCELUPAN II

“Pencelupan poliester dengan zat warna

dispersi cara HT(efek heatset pada kain hasil

celup)”

DI SUSUN OLEH :

1. M. Rendi (07.K30022)

2. Metha Safarita (07.K30023)

3. Nefeg Liukae (07.K30024)

4. Neng Hellin (07.K30025)

DOSEN : Dede Karyana s.Teks,M.Si

Asisten : Ir.Elly K,Bk.Teks

Anna S

Tgl.Kumpul laporan : 16 februari 2009

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TEKSTIL

BANDUNG

Page 17: Celup poliester   disperse pengaruh hs

2009