25
Bahan Ujian Akhir PIH Semester I Fakultas Hukum Universitas Padjajaran Makhluk Individu Makhluk Sosial Manusia Zoon Politicon (Aristoteles) Manusia yang dasarnya merupakan makhluk yang suka bermasyarakat Kepentingan Kepentingan H U K U M Kepentingan Kepentingan Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran 2004-2005 Campus in Compact – Pengantar Ilmu Hukum Page 1 of 25

CIC PIH-Bagan (Sari Kuliah)

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: CIC PIH-Bagan (Sari Kuliah)

Bahan Ujian Akhir PIH Semester I Fakultas Hukum Universitas Padjajaran

Makhluk Individu

Makhluk Sosial Manusia

Zoon Politicon (Aristoteles) Manusia yang dasarnya merupakan makhluk yang suka bermasyarakat Kepentingan Kepentingan

H U K U M

Kepentingan Kepentingan

Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran 2004-2005 Campus in Compact – Pengantar Ilmu Hukum

Page 1 of 25

Page 2: CIC PIH-Bagan (Sari Kuliah)

Bahan Ujian Akhir PIH Semester I Fakultas Hukum Universitas Padjajaran

SEJARAH PENGERTIAN

PENGANTAR ILMU HUKUM

Abad 19 – Jerman – Encyclopedie In Die Rechtswissenschaft (Himpunan Pengetahuan Tentang Hukum Secara Mendalam

1896 – dikodifikasikan di Jerman “ Einfuhrung In Die Rechtswissenschaft (PIH)

1920 – di Belanda “ Inleiding Tot De Rechtswetenschap “

1924 – di RHS (Hindia Belanda) “ Inleiding Tot de Rechtswetenschap”

1946 – di UGM “PIH”

1950 – di UI “PIH”

1957 – di Unpad “PIH”

Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran 2004-2005 Campus in Compact – Pengantar Ilmu Hukum

Page 2 of 25

Page 3: CIC PIH-Bagan (Sari Kuliah)

Bahan Ujian Akhir PIH Semester I Fakultas Hukum Universitas Padjajaran

PIH DAN

PTHI

PIH = mata kuliah dasar (basis

leervak) sebagai pandangan umum secara

ringkas mengenai seluruh ilmu pengetahuan hukum, mengenai kedudukan ilmu

PTHI = Mempelajari hukum

positif di Indonesia.Adalah mata kuliah yang

merujuk kepada hukumIndonesia yang

Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran 2004-2005 Campus in Compact – Pengantar Ilmu Hukum

Page 3 of 25

Page 4: CIC PIH-Bagan (Sari Kuliah)

Bahan Ujian Akhir PIH Semester I Fakultas Hukum Universitas Padjajaran

D E F I N I S I H U K U M

Apeldoorn – adalah tidak mungkin memberikan definisi apakah hukum itu, karena sangat sulit dan tidak mungkin mengatakannya sesuai dengan kenyataan

Immanuel Kant – Sampai sekarang masih dicari definisi tentang pengertian hukum (Nooh Sucnen Die Juristen Eine Definition Zu Ihrem Begriffe Von Recht), karena hukum itu banyak (luas) seginya dan meliputi segala macam hal, maka tidak mungkin orang membuat definisi apa sebenarnya hukum itu

Hukum Sulit Didefinisikan

MR. Dr. Kisch – Oleh karena hukum itu tidak dapat dilihat atau ditangkap oleh pancaindera, maka sukarlah untuk membuat suatu definisi tentang hukum yang memuaskan umum

Lemaire – Hukum yang banyak seginya serta meliputi segala lapangan hidup, menyebabkan orang tidak mungkin membuat sesuatu definisi tentang hukum yang memuaskan umum

Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran 2004-2005 Campus in Compact – Pengantar Ilmu Hukum

Page 4 of 25

Page 5: CIC PIH-Bagan (Sari Kuliah)

Bahan Ujian Akhir PIH Semester I Fakultas Hukum Universitas Padjajaran

Grotius: Hukum adl. Peraturan tentang perbuatan moral yg menjamin keadilan

Thomas Hobes : Dalam hukum selalu dipergunakan kata yg tepat serta dilandasi oleh kebenaran & petunjuk di atas yg lainnya

Prof.Mr.Dr. Cornellius Van Vollenhoven : Hukum adl. Sesuatu gejala dlm pergaulan hidup yg bergolak secara terus menerus dlm keadaan bentur membentur tanpa henti-hentinya dg gejala-gejala lainnya.

yataan

Aristoteles: Hukum khusus adl hukum yg ditemukan & diterapkan suatu masy. Tertentu, hukum yang universal adl. Hukum alam

Sudirman Kartohadiprojo: pikiran / anggapan orang tentang adil dan tidak adil mengenai hubungan antar manusia

Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmaja, S.H.,LLM. : tidak hanya keseluruhan asas-asas dan kedah-kaedah yang mengatur kehidupan manusia dalam masyarakat, melainkan meliputi lembaga-lembaganya (institution) dan proses yang mewujudkan berlakunya kaedah-kaedah itu dalam mesyarakat sebagai suatu ken

Dr.E. Utrecht,SH. : himpunan petunjuk hidup (perintah & larangan) yg mengatur tata tertib dlm suatu masyarakat yg bersangkutan, dan seharusnya ditaati o/ anggota masy yg bersangkutan, o/ karena itu pelanggaran petunjuk hidup tsb dapat menimbulkan tindakan dari pihak pemerintah masyarakat itu.

A.H.Post : “Est gibt kein volk der erde, weiches nicht die anfange eines rechtes bessase”= tdk ada suatu bangsa yg memp.hknya sendiri.jd tdk ada hukum dunia

Carl Von Savigny : “Das volk des rechta ist nicht das volk des gesetzes” = hk.itu tidak dibuat tetapi tumbuh bersama masy.itu sendiri

Van Kahn : serumpun peraturan yg bersifat memaksa yg diadakan u/ mengatur & melindungi kepentingan orang dlm. masyarakat.

Phillip S. Jeanes MA. :adl. Suatu bentuk ketetapan u/ pedoman tingkah laku masy. Yg mempunyai sifat memaksa & diterapkan thd masy, suatu negara.

Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran 2004-2005 Campus in Compact – Pengantar Ilmu Hukum

Page 5 of 25

Page 6: CIC PIH-Bagan (Sari Kuliah)

Bahan Ujian Akhir PIH Semester I Fakultas Hukum Universitas Padjajaran

MACAM HUKUM

Ius Constitutum: Hukum positif, yaitu hukum yang berlaku pada saat ini/hukum yg berlaku pada waktu tertentu

Ius Constituendum: Hukum yang diinginkan /hukum yang akan datang

Adanya perbedaan dasar-dasar pokok pemikiran a) Individualisme b) Kolektivisme

Bahan-bahan Hukum A) IDIIL : 1. Kesusilaan (zedelijke element) 2. Pemikiran (redelijke element) B) RIIL : 1. Alam 2. Manusia 3. Tradisi

Situasi dan kondisi suatu bangsa : a) Pandangan Hidup b) Sifat-sifat bangsa Itu c)Lingkungan Hidup d)Kebudayaan

Dasar Yang Membedakan Hukum Positif Suatu Bangsa

Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran 2004-2005 Campus in Compact – Pengantar Ilmu Hukum

Page 6 of 25

Page 7: CIC PIH-Bagan (Sari Kuliah)

Bahan Ujian Akhir PIH Semester I Fakultas Hukum Universitas Padjajaran

Tujuan hukum

Apeldoorn : Untuk mengatur pergaulan hidup secara damai dan adil

Bellefroid : Isi hukum harus ditentukan menurut azas keadilan dan faedah

Van Kahn : Hukum untuk menjaga kepentingan tiap manusia supaya kepentingan itu tidak dapat diganggu gugat

Aristoteles : Hukum mempunyai tugas suci yaitu memberi kepada tiap orang apa yang berhak diterimanya. Anggapan ini berdasarkan etika dan berpendapat bahwa hukum bertugas hanya membuat adanya keadilan saja (Etische Theorie)

Bentham : Hukum bertujuan mewujudkan semata-mata yang berfaedah saja. Hukum bertujuan menjamin adanya kebahagiaan sebesar-besarnya pada orang sebanyak-banyaknya (Utilities Theorie)

Utrecht : Hukum bertugas menjamin adanya kepastian hukum dalam pergaulan manusia

FUNGSI HUKUM ADALAH SEBAGAI ALAT PERWUJUDAN TUJUAN HUKUM 1. Alat Ketertiban dan keteraturan masyarakat 2. Sarana u/ mewujudkan keadilan sosial lahir dan batin 3. Alat penggerak pembangunan 4. Alat kritis 5. Sarana menyelesaikan pertikaian

Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran 2004-2005 Campus in Compact – Pengantar Ilmu Hukum

Page 7 of 25

Page 8: CIC PIH-Bagan (Sari Kuliah)

Bahan Ujian Akhir PIH Semester I Fakultas Hukum Universitas Padjajaran

4. Sanksi bagi pelanggar adalah tegas

3. Bersifat Memaksa

2. Diadakan oleh badan-badan resmi yang berwajib

1.Peraturan Tingkah Laku Manusia

Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran 2004-2005 Campus in Compact – Pengantar Ilmu Hukum

Page 8 of 25

Page 9: CIC PIH-Bagan (Sari Kuliah)

Bahan Ujian Akhir PIH Semester I Fakultas Hukum Universitas Padjajaran

Number

TEORI ETHIS 1. Teori Keadilan

Distributif 2. Teori Keadilan

Komutatif

TEORI GABUNGAN Bellefroid, Van Kand, Mochtar Kusumaatmaja

UTILITY Jeremy Bentham—The Greatest Happiness For The Greatest

Van Apeldoorn : Recht Zekerheid – Kepastian Hukum—Dengan lampaunya waktu, seseorang dapat memperoleh hak,atau memperoleh sesuatu, atau melepaskannya dari suatu perikatan atau VERKINTENNIS

1. Pengertian yang berarti dalam hal-hal yang kongkret, kedua pihak yang berselisih atau yang berperkara dapat menentukan kedudukan mereka

KEPASTIAN HUKUM 2. Keamanan hukum, yakni mengandung perlindungan

bagi kedua pihak yang berselisih terhadap tindakan pejabat hukum yang sewenang-wenang dan memang ternyata kedua muka itu (pejabat hukum dengan yang berperkara) adlah hubungan yang sangat erat.

1)Menjamin kepastian dalam berhubungan yang terdapat dalam pergaulan kemasyarakatan. 2)Mengawasi (polisionil) supaya dalam masyarakat tidak terjadi main hakim sendiri (eigen Richting)

TUGAS HUKUM

Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran 2004-2005 Campus in Compact – Pengantar Ilmu Hukum

Page 9 of 25

Page 10: CIC PIH-Bagan (Sari Kuliah)

Bahan Ujian Akhir PIH Semester I Fakultas Hukum Universitas Padjajaran

Peraturan hidup yang mempengaruhi tingkah laku manusia dalam masyarakat. Adalah petujuk hidup tentang bagaimana orang harus berlaku/ bertindak di dalam kehidupan masyarakat

AGAMA KESUSILAAN KESOPANAN HUKUM

TUJUAN

Umat manusia, penyempurnaan manusia, mencegah manusia menjadi jahat

Pelaku yang kongkret,ketertiban masyarakat,menghindari jatuhnya

korban

SASARAN

Aturan yang ditujukan pada batin

Aturan yang

ditujukan pada perbuatan kongkret

(lahiriah)

ASAL-USUL

Dari TUHAN

Dari diri sendiri (batin/suara hati)

Kekuasaan luar yang memaksa (sikap lahir)

SANKSI

Dari TUHAN

Dari diri sendiri (batin/suara hati)

Dari masyarakat secara tidak resmi

Dari ,asyarakat secara resmi

ISI

MEMBERI KEWAJIBAN

Memberi Kewajiban dan hak

1. Saling memperkuat—Larangan yang dibuat oleh norma kesopanan, didukung oleh norma lainnya

2. Saling isi mengisi—Norma hukum sanksinya berat, sedangkan lainnya tidak. Tapi norma hukum ada juga yang tidak ada sanksinya (pasal 105 KUHP)

Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran 2004-2005 Campus in Compact – Pengantar Ilmu Hukum

Page 10 of 25

Page 11: CIC PIH-Bagan (Sari Kuliah)

Bahan Ujian Akhir PIH Semester I Fakultas Hukum Universitas Padjajaran

VAN KAND : 1. Hubungan manusia yang terjadi karena adanya kepentingan

bersama sehingga ada hubungan hukum atau hubungan kemasyarakatan yang pada satu pihak menimbulkan hak, dan pada pihak lain menimbulkan kewajiban, atau sebaliknya.

2. Kepercayaan 3. Kegunaan 4. Keadilan

Das Sollen : Peraturan yg seharusnya

Das Sein : Peraturan yg ada saat ini

Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran 2004-2005 Campus in Compact – Pengantar Ilmu Hukum

Page 11 of 25

Page 12: CIC PIH-Bagan (Sari Kuliah)

Bahan Ujian Akhir PIH Semester I Fakultas Hukum Universitas Padjajaran

A. Kepercayaan Pada Kekuasaan Yang Lebih Tinggi

Kekuasaan langsung

Kekuasaan Tidak Langsung

A. Teori Lingkungan Berlakunya Hukum (Sphere Of Validity) Maksud : Untuk Siapa Hukum Dibuat ? Terdiri dari : a. Personal Sphere – Untuk Siapa Hukum Itu Dibuat ? b. Material Sphere – Apa yang diatur ? c. Temporial Sphere – Waktu d. Territorial Sphere – Tempat / Untuk Wilayah Mana ?

Teori Hans Kelsen

Gurndorn:Proklamasi ’45,Pembukaan,UUD ‘45

Cassusnorm:PP/UU,Kepres,Inpres

Tussennorm:Tap MPR,UU,Perpu

Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran 2004-2005 Campus in Compact – Pengantar Ilmu Hukum

Page 12 of 25

Page 13: CIC PIH-Bagan (Sari Kuliah)

Bahan Ujian Akhir PIH Semester I Fakultas Hukum Universitas Padjajaran

B. Kegunaan Adalah tujuannya mencari suatu kemanfaatan

dan akhirnya menimbulkan suatu hukum harta benda

Suatu tata hukum yang tidak menghiraukan

kegunaan adalah mengatur kepentingan yang tidak lain

adalah daripada pengharapan pemenuhan kebutuhan

hidup. Keadilan mengendalikan sifat mementingkan diri

sendiri di seluruh lapangan hukum yang memperlemah

tuntutan dari golongan-golongan yang lebih

berperasaan.

Vvlis : majikan harus melindungi buruhnya

Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran 2004-2005 Campus in Compact – Pengantar Ilmu Hukum

Page 13 of 25

Page 14: CIC PIH-Bagan (Sari Kuliah)

Bahan Ujian Akhir PIH Semester I Fakultas Hukum Universitas Padjajaran

1. Apakah sebabnya orang menaati hukum, atau apakah sebabnya dalam kenyataan Hukum mendapat penerimaan dalam masyarakat ?

Pertanyaan ini bersifat filosofis, artinya jawaban

dari Pertanyaan ini bersifat spekulatif. Dalam

kenyataannya hukum mendapat penerimaan dari

masyarakat dengan berbagai macam alasan :

1. Yuridis Politik ;

Karena hukum dibuat oleh pen

2. Sosiologis ; Karena diajarkan sejak kecil

3. Psikologis ; Takut 4. Ekonomis ; Lebih

menguntungkan bila ditaati

5. Filosophis ; sesuai dengan rasa keadilan

guasa

Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran 2004-2005 Campus in Compact – Pengantar Ilmu Hukum

Page 14 of 25

Page 15: CIC PIH-Bagan (Sari Kuliah)

Bahan Ujian Akhir PIH Semester I Fakultas Hukum Universitas Padjajaran

egori :

2. Apakah sebabnya orang harus menaati hukum? Atau apakah dasar yang mengikat sehingga orang

dengan sukarela harus menaati hukum?

TEORI KEDAULATAN TUHAN (Awal abad 13-15 M) bahwa, norma hukum dan agama tidak terpisahkan. Hingga akhirnya THOMAS AQUINO (1225-1274) membedakan hukum ke dalam 4 kat

LEX ETERNA ; Hukum yang merupakan ratio Tuhan

LEX NATURALIS ; Hukum alam yang bagian dari Lex Eterna

LEX DIVINA ; Hukum Ketuhanan Positif

HUKUM POSITIF ; Hukum buatan manusia

TEORI PERJANJIAN MASYARAKAT 1. Pactum Subyectionis = Telah berjanji akan mematuhi HUKUM 2. Homo Homini Lupus Bellium Omnum Contra Omnes (Thomas

Hobbes) = Siapa yang kuat dia yang menang, (Thomas Hobbes) = Siapa yang kuat dia yang menang, manusia adalah serigala bagi manusia yang lainn

3. Pactum Unionis = Perjanjian antar individu ya.

Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran 2004-2005 Campus in Compact – Pengantar Ilmu Hukum

Page 15 of 25

Page 16: CIC PIH-Bagan (Sari Kuliah)

Bahan Ujian Akhir PIH Semester I Fakultas Hukum Universitas Padjajaran

TEORI KEDAULATAN NEGARA Thomas Hobbes (1588-1679) ‘Pactum Subyectonis’ Hak rakyat telah diserahkan SELURUHNYA kepada pemerintah – John Locke (1632-1704) dalam Pactum Subyectonis tidak seluruh hak rakyat diberikan, ada HAM yg berupa hak hidup, hak merdeka, dan hak milik yang harus dilindungi Raja dan dijamin dalam UU—JJ.Roseau (1724-1824) setelah adanya penyerahan hak kepada Raja, maka hak tsb diberikan kembali kepada rakyat dengan nama hak sipil, maka dia disebut dengan BAPAK KEDAULATAN RAKYAT.-- John Justin (1970-1895) dan Hans Kelsen memisahkan antara hukum, moral dan agama.

TEORI KEDAULATAN HUKUM Hans Krabbe dan Kranenburg – Hukum mengikat karena bersumber dan sesuai dengan perasaan hukum manusia

Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran 2004-2005 Campus in Compact – Pengantar Ilmu Hukum

Page 16 of 25

Page 17: CIC PIH-Bagan (Sari Kuliah)

Bahan Ujian Akhir PIH Semester I Fakultas Hukum Universitas Padjajaran

Teori Hukum Alam : Hukum adalah teori/rumusan akal tentang keadilan-keadilan yang mutlak adalah dari TUHAN

Aliran Positivisme : Hukum adalah perintah penguasa (Common Law Given) Sejarah Carl Von Savigny – Hukum tidak dibuat,melainkan berkembang bersama masyarakat -- Hukum adat berkembang bersama masyarakat “das recht wird nicht gemacht aber is und wirt mit dem volke”—Hukum adalah rumusan pengalaman—Volgeist –Customary Law. Kebiasaan UU dianggap ratio Seripta. Kodifikasi = Pembukuan Hukum, pengkitaban, pencatatan hukum dalam satu kitab sejenis dengan sistematis dan dianggap lengkap. Hukum tumbuh bersama masyarakat, misalnya : code penal, code civil, code du commerce, Code Napoleon Bonaparte (prancis)

Paham Realis : Hukum adalah sesuatu yang digunakan dan sesuatu yang ditetapkan hakim (Prof. Subekti)--Yurisprudensi

Paham Markisme : Hukum adalah perbuatan yang digunakan kelas penguasa yang merasa kuat

Mazhab Unpad : Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmaja—melibatkan kaedah dan lembaga-lembaga

Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran 2004-2005 Campus in Compact – Pengantar Ilmu Hukum

Page 17 of 25

Page 18: CIC PIH-Bagan (Sari Kuliah)

Bahan Ujian Akhir PIH Semester I Fakultas Hukum Universitas Padjajaran

Merupakan jawaban atas Pertanyaan dari manakah kita dapat melihat hukum atau dari manakah kita bisa mencari bentuk-bentuk perwujudan hukum

Undang-Undang : 1. Formal – sempit, c/o : APBN 2. Materiil – luas, c/o : Perda (tdk hrs meliputi seluruh lapisan masyarakat, namun mewakilinya) 3. Formal + Materiil – Legis, eksekutif

Kebiasaan dan Adat : Kebiasaan = terus menerus, dirasakan sebagai kewajiban (Openio Necetatis), tidak turun temurun dan tidak suci; Adat : turun temurun, suci, sakral

Traktat/Perjanjian antar Negara : Pacta Sunt Servanda = Setiap perjanjian harus ditaati; macam traktat : Bilateral, Multilateral, Kolektif/Terbuka. Fase : Konsep, persetujuan,disahkan,dipergunakan dan dilaksanakan.

Yurisprudensi : Keputusan hakim tertinggi dan diikuti oleh hakim yang berada di bawahnya. Pasal 22 AB, Pasal 14 UU No 14 Tahun 1940, pada intinya mengatakan : “Bilamana seorang Hakim menolak suatu perkara dengan alasan bahwa peraturan UU yang bersangkutan tidak menyebutnya, tidak jelas atau tidak lengkap, maka hakim itu dapat dituntut, karena penolakan untuk mengadili.

Doktrin/Ilmu Pengetahuan : Pendapat para ahli hukum, c/o : Batas Laut Territorial adalah 3 mil, lalu diikuti oleh negara-negara lainnya.

Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran 2004-2005 Campus in Compact – Pengantar Ilmu Hukum

Page 18 of 25

Page 19: CIC PIH-Bagan (Sari Kuliah)

Bahan Ujian Akhir PIH Semester I Fakultas Hukum Universitas Padjajaran

1. Sejarah 2. falsafah 3. Sosiologis 4. ekonomi 5. Agama 6. Hukum itu sendiri

1. Proklamasi Kemerdekaan 2. Evolusi 3. Coup d’etat (kudeta)yang berhasil 4. Takluknya suatu negara terhadap negara lain

AHLI_AHLINYA NIE !!! 1. Bellefroid – UU dalam arti luas = Kebiasaan, traktat,

yurisprudensi 2. Edward Jenk’s dalam bukunya “The New

yurisprudence” menyebutkan 3 bentuk hukum , yaitu : UU (Statutory), Pengadilan (yudiciary), Doktrin (Literary)

3. W. Burck Harot, 3 sumber hukum adalah : UU, Traktat, dan yurisprudensi.

Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran 2004-2005 Campus in Compact – Pengantar Ilmu Hukum

Page 19 of 25

Page 20: CIC PIH-Bagan (Sari Kuliah)

Bahan Ujian Akhir PIH Semester I Fakultas Hukum Universitas Padjajaran

LEGISME == Montesque, J.J. Roseau, George Jellinek, Hans Nawiasky, Hans Kasans, Rudolf, Van Jhering. Aliran hukum yang mendewakan hukum tertulis / UU. Aliran ini berpendapat bahwa, tidak ada hukum kecuali UU, hukum kebiasaan hanya ada bila diperbolehkan oleh UU.

BEGRIFJURISPRUDENCE == masih bersumber legisme. memiliki daya meluaskan hukum dengan syarat perluasan itu normatif/dogmatif. Sehingga hukum merupkan kaedah yang dapat dimengerti secara logis—BRINTZ = ME.MEYERS. Konstruksi Hukum : Abstraksi/Analogi, Determinasi/Penghalusan, Argumentasi/Contrary—mendewakan ratio/pikiran,meluaskan UU secara sempit

FEIRECHTSHULE/INTERESSENJURISPRUDENZ : Eugen Erich, O.Bullow, E.Stampe, E.Fuchs.UU bukanlah satu-satunya sumber hukum, karena hukum dan fungsionaris hukum lainnya memiliki kebebasan untuk menentukan hukum, menyimpang dari UU dalam membuat suatu keputusan—FREISSENRONESSEN—namun memberikan kebebasan terlalu banyak dan menimbulkan kesewenang-wenangan.

Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran 2004-2005 Campus in Compact – Pengantar Ilmu Hukum

Page 20 of 25

Page 21: CIC PIH-Bagan (Sari Kuliah)

Bahan Ujian Akhir PIH Semester I Fakultas Hukum Universitas Padjajaran

SOSIOLOGISCHE RECHT SCHULE : A.Auburtin, Gurvitca, Valkhof, Hamaker, Hymans. Bertujuan menahan dan menolak kemungkinan kesewenang-wenangan dari hakim, seiringan dengan adanya FREISERNESSEN. Kebebasan harus terbatas UU.Putusan hakim harus dapat dipertanggungjawabkanthd asas-asas keadilan, kesadaran dan perasaan hukum yang hidup bersama masyarakat VOLKGEIST (Het Recht Der Werkelykheit).—Adanya penyesuaian dan kesadaran masyarakat.

OPEN SYSTEM VAN HET RECHT : Pelopor = Paul Scholten, penganut = Hans Kelsen, Adolf Maker.—Berusaha mendahulukan persoalan UU Hakim dan hukum pada kedudukan yang lebih tepat. Oleh karena itu, hukum bukan saja merupakan him.kaidah tetapi juga himpunan tindakan badan perUUan hakim/administrasi negara dan setiap orang penegak hukum yang berkepentingan.

Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran 2004-2005 Campus in Compact – Pengantar Ilmu Hukum

Page 21 of 25

Page 22: CIC PIH-Bagan (Sari Kuliah)

Bahan Ujian Akhir PIH Semester I Fakultas Hukum Universitas Padjajaran

(GELDINGS THEORY)

A. Berlakunya Secara Yuridis

1. Hans Kelsen – Penentuan berdasarkan kaedah yang lebih tinggi tingkatannya.(teori Stufenbau)

2. W. Zevenborgen – Kaedah tersebut menurut cara yang telah ditentukan.

3. J.H.A. Logemann/1954 – Kaedah hukum mengingat, apabila menunjukkan hubungan keharusan antara suatu kondisi dan akibatnya.

B. Berlakunya Secara Sosiologis

1. Teori Kekuasaan – berlaku apabila dipaksakan oleh penguasa, Ranburgh—tidak setuju atas konsep ini, Menurutnya kekuasaan tersebut harusnya didasarkan pada pengakuan, baik secara sukarela maupun tidak

2. Teori Pengakuan – Kelakuan kaedah hukum didasarkan pada penerimaan atau pengakuan oleh mereka.

C. BERLAKUNYA SECARA FILOSOFIS/FILSAFAT – Bahwa kaedah tersebut sesuai dengan cita-cita hukum sebagai nilai positif yang tertinggi. Misalnya Pancasila, mencapai mayarakat adil dan makmur.

Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran 2004-2005 Campus in Compact – Pengantar Ilmu Hukum

Page 22 of 25

Page 23: CIC PIH-Bagan (Sari Kuliah)

Bahan Ujian Akhir PIH Semester I Fakultas Hukum Universitas Padjajaran

Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran 2004-2005 Campus in Compact – Pengantar Ilmu Hukum

Page 23 of 25

Page 24: CIC PIH-Bagan (Sari Kuliah)

Bahan Ujian Akhir PIH Semester I Fakultas Hukum Universitas Padjajaran

Artinya UU hanya berlaku bagi peristiwa yang disebut dalam UU tersebut dan terjadi setelah UU itu berlaku.

Lex Spesialis derogate lex generalis—yang diutamakan adalah yang berlaku khusus

Lex posteriore derogate lex priorie, dengan demikian, secara otomatis UU yang lama yang mengatur hal yang sama tidak berlaku lagi.

Makna asas ini adalah :

1. Ada kemungkinan bahwa isi UU menyimpang UUD 2. Hakim atau siapapun juga tidak mempunyai hak uji material

terhadap UU tersebut, artinya isi UU tersebut tidak boleh diuji apskah bertentangan dengan UUD atau dan dengan keadilan atau tidak. Hak tersebut hanya dimiliki oleh pembuat UU tersebut. Hak Uji Formil : hak untuk menyelidiki UU tersebut apakah waktu dibentuknya UU tersebut sesuai dengan acara yang sah, tetap dimiliki oleh hakim\.

Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran 2004-2005 Campus in Compact – Pengantar Ilmu Hukum

Page 24 of 25

Page 25: CIC PIH-Bagan (Sari Kuliah)

Bahan Ujian Akhir PIH Semester I Fakultas Hukum Universitas Padjajaran

Adalah cara atau tekhnik yang merupakan wewenang hakim dalam upaya menjelaskan UU, u/ mencari arti maupun makna dan tujuan dari UU tersebut.

(Prof Yudha Bakti,S.H.)

1. Penafsiran Tata Bahasa (Gramatikal) – Penjelasan UU menurut susunan kata-kata atau menjelaskan pengertian yang terkandung dalam kata-kata dan kalimat tersebut kurang jelas dalam mengutarakan kehendak UU tersebut.

2. Penafsiran Sahih/Otentik/Resmi – Penafsiran yang pasti terhadap arti kata-kata itu sebagaimana yang diberikan oleh pembentuk UU.

3. Penafsiran Sistematis/Logis – Penafsiran UU atau pasal-pasalnya dalam hubungan keseluruhan, antara pasal UU yang satu dengan yang lainnya Nullum Delictum Noellapoenasene Previra Lege Punale = Tidak ada hukum sebelum ada UU yang berlaku diambil yang menguntungkan terdakwa.

4. Penafsiran Sejarah/Historis – a) Penafsiran Sejarah UU, b) Penafsiran Sejarah Hukumnya. WET HISTORIS – Penetapan Suatu Ketentuan PerUUan

5. Penafsiran Sosiologis/Teologis – Menafsirkan dengan maksud dan tujuan apa yang dibuatnya UU tersebut Sesuai atau tidaknya dengan kehendak masy.

6. Penafsiran Perpanjangan Hukum/ ekstensi – mencari persamaan dan perbedaan diantara 2 macam system hukum. Memperluas arti kata dlm peraturan

7. Penafsiran Futuristik – Membayangkan ke masa depan

8. Penafsiran Restriktif – Mempersempit arti yg tdp dalam peraturan dalam UU tsb

9. Penafsiran Nasional – menilik sesuai atau tidaknya dengan system hukum yang berlaku

Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran 2004-2005 Campus in Compact – Pengantar Ilmu Hukum

Page 25 of 25