40
MESIN CIRCULAR COLD SAW Oleh: Mochamad Ridwan 3MEC/204-341-016

Circular Cold Saw

  • Upload
    dranch

  • View
    315

  • Download
    18

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Circular Cold Saw

MESIN CIRCULAR COLD SAW

Oleh:

Mochamad Ridwan

3MEC/204-341-016

Page 2: Circular Cold Saw

PROFIL PERUSAHAAN

Nama Perusahaan : PT Sinar Terang Logamjaya

Tahun Berdiri : 1958Alamat : Jalan Cigondewah No.

49B. Produk : Presstool, mesin produksi

Page 3: Circular Cold Saw

MESIN CIRCULAR COLD SAW

Page 4: Circular Cold Saw

Materi Pembahasan

Pendahuluan Kerangka Penyelesaian Perhitungan dan pengolahan data Kesimpulan dan saran

Page 5: Circular Cold Saw

PENDAHULUAN

Page 6: Circular Cold Saw

Pendahuluan………..

Proses permesinan pipa pada mesin CIRCULAR COLD SAW dilakukan secara manual oleh operator. Untuk mempermudah pengerjaan proses ini, maka dibutuhkan suatu alat yang dapat menggantikan proses pencekam dan feeding secara otomatis mesin perkakas yang bernama mesin CIRCULAR COLD SAW. Namun untuk dapat mencapai tujuan tersebut, maka sistem pencekaman benda kerja harus memenuhi beberapa persyaratan, antara lain: pencekaman benda kerja harus baik dan kuat, mampu menepatkan sumbu benda kerja agar konsentris terhadap sumbu alat potong, mudah dan cepat dalam proses handling benda kerja serta dapat bekerja secara otomatis maupun manual.

Page 7: Circular Cold Saw

Ruang Lingkup Masalah

Mesin Circular Cold Saw Prinsip kerja mesin Sistem Clamp Sistem Feeding Perawatan Clam dan feeding

Page 8: Circular Cold Saw

Karakteristik Mesin………….

Memiliki tingkat ketelitian (accuracy) geometri yang tinggi;

Khusus untuk memotong benda kerja pipa (tidak pejal)

Pencekaman berlangsung otomatis Feeding berlangsung otomatis Proses loading dan unloading dilakukan

manual

Page 9: Circular Cold Saw

Prinsip Kerja Mesin

Page 10: Circular Cold Saw
Page 11: Circular Cold Saw

1.Tahap pertama

Pertama-tama nyalakan mesin dengan menginjak pedal kaki (1) atau push button yang ada pada box control. Kemudian benda kerja akan langsung dicekam.

Page 12: Circular Cold Saw

Pedal kaki

Page 13: Circular Cold Saw

2.Tahap kedua

Kemudian motor mesin hidup dan menggerakan mata gergaji (2), bersamaan dengan itu cooling (3) hidup.

Page 14: Circular Cold Saw

3

2

Page 15: Circular Cold Saw

3.Tahap ketiga

Piston mendorong kepala gergaji turun hingga mata gergaji memotong benda kerja hingga batas maksimal / menyentuh limit switch (5), kemudian kepada gergaji kembali ke posisi awal hingga menekan limit switch (4) dan mematikan mata gergaji dan cooling. Setting gerakan pemakan ada pada stopper (6 & 7).

Page 16: Circular Cold Saw

4

5

6

7

Page 17: Circular Cold Saw

4.Tahap keempat

Setelah gergaji dan cooling mati maka terjadi unclamping, sehingga benda kerja dapat diambil dengan aman.

Page 18: Circular Cold Saw

Sistem Clamp

Page 19: Circular Cold Saw

Gambar Clamping

Page 20: Circular Cold Saw

Penanganan (Handling)

Konstruksi clamp dibuat bentuk “V” dengan tujuan memudahkan dalam penempatan pipa agar dapat langsung tegak lurus terhadap pisau gergaji. Sedangkan dibuatnya stopper panjang pipa memudahkan dalam pencekaman tanpa harus menyetinng ulang.

Page 21: Circular Cold Saw

Pencekaman (Clamping) Pencekam (clamp) terdiri atas rahang gerak dan

rahang tetap. Kontur bidang cekam clamp dibuat bentuk “V” bersudut 90°. Kekuatan pencekaman diatur sesuai dengan kekuatan pipa sehingga ketika proses pemotongan gaya pencekam lebih besar gaya potong, tetapi lebih kecil dari gaya tekan permukaan pipa, sehingga dengan gaya cekam tertentu akan menimbulkan gaya gesek diantara bagian tersebut yang akan menahan kecenderungan benda berputar akibat gaya pemotongan. Besar gaya pemotongan yang terjadi serta gaya cekam yang dibutuhkan akan dihitung pada bab 4.

Page 22: Circular Cold Saw

Peletakkan benda kerja (Locating)

Operator dapat dengan mudah meletakan produk tanpa kemungkinan meletakannya dalam kondisi terbalik. Ketinggian sumbu clamp ini dibuat konsentris terhadap sumbu cutting tools. Sedangkan untuk panjang pipa dibuatkan komponen pengatur berupa eretan pengatur pada landasan clamp. Komponen ini dapat dikunci (fixed) jika panjang yang diinginkan telah tercapai.

Page 23: Circular Cold Saw

Sistem Feeding

Page 24: Circular Cold Saw
Page 25: Circular Cold Saw

Nama – nama bagian dari komponen feeding tersebut ialah sebagai berikut:

1. Pneumatic circuit oil inlet

2. Upper stroke limit setting nut

3. Feed speed selector knob

4. Lower stroke limit setting nut

5. Lower stroke limit switch

6. Upper stroke limit switch

7. Pole change switch

Page 26: Circular Cold Saw

Pengaturan langkah kerja

Untuk mengatur langkah kerja minimum dan maksimum pada pergerakan kepala gergaji dengan mengubah ukuran panjang limit seeting nut. Untuk mengatur langkah minimum yaitu dengan mengatur komponen 2 “Upper stroke limit setting nut”, sehingga ketika nut mendorong tuas menekan limit switch akan mengubah langkah kerja dari kepala gergaji ke posisi minimum. Sedangkan untuk mengatur langkah maksimum yaitu dengan mengatur komponen 4 “Lower stroke limit setting nut”, sehingga ketika nut mendorong tuas menekan limit switch akan mengubah langkah kerja dari kepala gergaji ke posisi maksimum.

Page 27: Circular Cold Saw

Pehitungan Pencekaman

Page 28: Circular Cold Saw

RPM

DIketahui material benda kerja = STKS 11A (JIS G 3445)

Ø Alat potong = Ø 254 mm Vc = 70m/min

rpmx

D

Vcn 7,82

254

30070300.

Page 29: Circular Cold Saw

Perhitungan gaya potong

Diketahui : fz = 0.08 mm (lampiran); ap = 10 mm; z= 40; ae = 10mm

Pemakanan

f = fz . z = 0.08 x 40 = 3.2 mm Kecepatan pemakanan

Vf = fz . z . n = 0.08 x 40 x 82,7 = 264,64 mm/min Tebal tatal

h 0.9 x fz 0.9 x 0.08 0.072 mm Sudut pemakanan

Dalam tabel standar produk blade yang digunakan mempunyai sudut pemakanan sebesar 15°. Sehingga nilai s digunakan 15°.

Page 30: Circular Cold Saw

Jumlah gigi efektif

26.1360/4015360

. xzs

Ze

Page 31: Circular Cold Saw

Luas penampang potong tatal

A = 10 . h . Ze = 10 . 0.072 . 2 = 1,44 mm2.

Gaya potong spesifik

Gaya potong

Fc = A . Kc = 0.432 x 1030,8 = 445,3 N.

NmmxmmNxhkKc s 8,1030072,0/1990 025225.01.1

Page 32: Circular Cold Saw

Perhitungan daya motor

P = Fc . Vc = 445,3 x 70 / 60 s = 519,5 W = 0,8kW.

Page 33: Circular Cold Saw
Page 34: Circular Cold Saw

Sistem pencekaman yang berlangsung pada mesin ini menggunakan clamping yang membentuk sudut 90°. Sehingga terbentuk 4 buah titik kontak yang semuanya menekan pipa pada waktu bersamaan ketika proses clamping berlangsung.

Keempat titik kontak ini mempunyai pengaruh terhadap gaya pencekaman yang terbentuk, karena setiap titik kontak mempunyai gaya gesek, gaya radial dan gaya normal dengan besaran gaya yang sama besar.

Page 35: Circular Cold Saw

gambar 4.2

Page 36: Circular Cold Saw

Pada gambar 4.2 terlihat gambaran gaya – gaya yang terbentuk akibat gaya potong yang ditimbulkan oleh gergaji. Dari gaya potong yang diberikan kepada pipa oleh gergai circular menyebapkan terbentuknya 8 buah gaya yang terbagi diantara keempat titik kontak.

Page 37: Circular Cold Saw

NFc

Fr

Fc

r

rFcFr

rFrrFc

rFrrFc

Mo

325,1114

445,3

4

04.4

.

..4.

0)..(4.

0

NFn

FrFn

17325,111.15,0

.

Page 38: Circular Cold Saw

gambar 4.3

Page 39: Circular Cold Saw

Setelah kita ketahui nilai dari Fn, selanjutnya yang harus dicari ialah nilai gaya yang dikeluarkan untuk mencekam benda tersebut. Apabila melihat gambar 4.3 maka nilai dari Fcekam = resultan 2 buah Fn.

Fcekam

Fn

Fn

Page 40: Circular Cold Saw

Fcekam = = 24 N.

Maka dimensi tekanan kerja pencekam : Apiston = ;

=

= 0,0154 bar

2222 1717 FnFn

ja

cekam

P

F

ker

jaPker =

pistonAcekamF

jaPker 22 5,44.14,3.4/1

24

..4/1

24

D