cleft lip w

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/13/2019 cleft lip w

    1/25

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Labiopalatoschizis adalah suatu malformasi kongenital pada bibir dan

    palatum. Masalah yang umumnya ditemukan antara lain masalah kosmetik, gigi,

    fungsi bicara, fungsi menelan, pendengaran, proses tumbuh kembang dan fungsi

    emosional. Etiologi labiopalatoschizis bersifat multifaktorial, antara lain faktor

    genetika, lingkungan, toksik, hormonal dan mekanis.

    Labiopalatoschizis pada bibir dikenal dengan cleft lip (bibir sumbing).

    Cleft lip terjadi pada satu dari seribu kelahiran, dan lebih banyak terjadi pada pria

    ( !"), resiko lebih tinggi sesuai dengan bertambahnya usia ibu.

    Cleft lip (celah bibir) merupakan kelainan kongenital yang disebabkan

    gangguan perkembangan #ajah pada masa embrio. $eteksi prenatal tentang

    adanya cleft lip sangat berguna untuk menyiapkan orang tua yang sedang

    mengandung tentang kemungkinan adanya cacat atau kelainan pada anak mereka,

    dan penatalaksanaan bayi setelah lahir.

    Embriologi #ajah dimulai pada minggu ke%&' intrauterin, dan pada

    minggu ke%'&&& #ajah telah lengkap terbentuk. Cleft lip terjadi karena adanya

    kegagalan fusi dari procesuss. erdapat beberapa teori terjadinya cleft lip antara

    lain teori fusi, teori hambatan perkembangan dan teori mesodermal branchial.

    *erdasarkan dari sisi yang terkena, cleft lip dapat diklasifikasiakan menjadi celah

    unilateral (complete dan incomplete) serta bilateral (complete dan incomplete).

  • 8/13/2019 cleft lip w

    2/25

    +ejala yang paling jelas adalah adanya celah pada bibir atas. *ayi dengan

    cleft lip dapat mengalami kesulitan saat menghisap -& karena sulitnya

    melakukan gerakan saat menghisap, disebabkan refleks hisap dan menelan tidak

    sebaik bayi normal. encegahan cleft lip dilakukan sedini mungkin disaat ibu

    sedang mengandung dengan mengindari rokok, alkohol, dan makan dengan nutrisi

    yang baik bagi ibu hamil terutama saat trisemester pertama kehamilan bagi

    tumbuh kembang bibir, palatum, dan struktur kraniofasial yang normal dari fetus.

    enatalaksanaan tindakan dan pera#atan cleft lip dapat dilakukan dengan

    tindakan operasi dan non operasi. /ntuk tindakan operasi dilakukan penanganan

    pra%operasi, dengan mempertimbangkan umur penderita saat dilakukan bedah,

    e0aluasi dokter anak untuk melihat adanya kelainan mayor, dilakukannya foto

    rontgen untuk menentukan garis tengah #ajah dan dagu, menentukan rencana

    operasi, konsultasi anastesi, dan pemeriksaan laboratorium untuk melihat kadar

    hemoglobin.

    ujuan operasi adalah untuk mencapai penampilan yang normal, fungsi

    pengunyahan yang sempurna, pertumbuhan gigi yang baik, dan fungsi bicara yang

    normal. -etelah tindakan operasi dilakukan pera#atan pasca operasi untuk

    mencapai keberhasilan.

  • 8/13/2019 cleft lip w

    3/25

    BAB II

    CLEFT LIP

    2.1. Definisi

    Cleft lip ( celah bibir) merupakan kelainan sejak lahir yang terjadi ketika

    jaringan bibir dalam janin tidak menyatu saat a#al kehamilan. Cleft lip

    merupakan celah di bibir yang dapat memperpanjang ke dasar lubang hidung. 1

    . Cleft lip terjadi antara minggu ke%' dan minggu ke%2 selama masa

    kehamilan. Cleft lip terbentuk karena jaringan yang membentuk bibir tidak bersatu

    dengan sempurna, sehingga menghasilkan celah pada satu sisi atau kedua sisi

    bibir. 3

    2.2. Embriologi waja

    +ambar1 Embriologi #ajah

    https 44#eb.duke.edu4anatomy4embryology4craniofacial4craniofacial.html

    https://web.duke.edu/anatomy/embryology/craniofacial/craniofacial.htmlhttps://web.duke.edu/anatomy/embryology/craniofacial/craniofacial.html
  • 8/13/2019 cleft lip w

    4/25

    ada minggu ke%' intra uterin, terbentuk 5 buah processus yaitu 1 buah

    processus frontonasal, 3 buah processus maksilaris dan 3 buah processus

    mandibularis. embentukan processus ini terbentuk pada stomatodeum. ada

    minggu ke%'& dua buah nasal pit terbentuk pada 0entrolateral dari processus

    frontonasal sehingga membentuk 3 tonjol hidung lateral dan medial.

    erkembangan #ajah selanjutnya pada minggu ke%'&&& dan 2 terjadi

    melalui pertumbuhan dan penggabungan processus, yaitu processus mandibula

    tumbuh bersama membentuk struktur tulang mandibula, proccesus maksila

    tumbuh ke arah medial dan bersatu bersama processus nasalis lateral.

    ertumbuhan selanjutnya dari proccesus maksila mendorong 3 processus nasalis

    medial bersama%sama membentuk garis tengah hidung dan philtrum dari atas

    bibir bagian superior. 6

    able 1 erkembangan -truktur

    https 44#eb.duke.edu4anatomy4embryology4craniofacial4craniofacial.html

    2.!. Ana"omi Bibir

    *entuk anatomi berhubungan dengan fungsi otot (pergerakan),

    0askularisasi dan persyarafan (suplai darah dan iner0asi motorik dan sensorik)

    https://web.duke.edu/anatomy/embryology/craniofacial/craniofacial.htmlhttps://web.duke.edu/anatomy/embryology/craniofacial/craniofacial.html
  • 8/13/2019 cleft lip w

    5/25

    2.!.1. Hi#$ng #an Bibir Normal

    *ibir atas yang normal dengan otot orbicularis oris yang lengkap

    mempunyai philtrum yang dibatasi oleh dua pasang tonjolan kulit yang

    memanjang ke arah columnela yang disebut philtrum ridge4 philtrum column dan

    di antarnya terdapat lekukan yang disebut philtrum dimple di bagian tengah bibir

    atas. Columnela yang lurus terdapat pada hidung yang normal, dan didukung oleh

    septum nasi yang lurus. -ayap hidung (ala nasi) yang simetris didukung oleh

    tulang ra#an yang seimbang dan dasar sayap hidung yang jaraknya sama dari

    columnela.

    ada batas mukosa dan kulit, terdapat bagian kulit yang lebih terang

    (#hite skin roll). *atas ini melengkung membentuk busur bibir yang disebut

    Cuspid *o#. osisi alami bibir terdiri dari bagian tengah bibir atas yang sedikit

    menonjol dan terletak dibagian depan dari pada bibir ba#ah. *agian tengah dari

    tepi batas bibir merah atas yang lebih menonjol disebut 0ermillion red tubercule. 7

    +ambar 6 natomi *ibir

    http 44elementsofmorphology.nih.go04anatomy%oral.shtml

    http://elementsofmorphology.nih.gov/anatomy-oral.shtmlhttp://elementsofmorphology.nih.gov/images/anatomy-oral1-large.jpghttp://elementsofmorphology.nih.gov/anatomy-oral.shtml
  • 8/13/2019 cleft lip w

    6/25

    *ibir atas dan bibir ba#ah terdiri dari otot dan kelenjar yang ditutupi oleh

    kulit dibagian luar dan membrane mukosa dipermukaan bagian dalam. 8tot yang

    utama dari bibir adalah orbicularis oris. 9egio komponen otot ini berada di

    modiolus pada sudut mulut. 8tot ini dari satu sisi akan saling bertemu pada sudut

    mulut untuk kemudian melingkari dan membentuk rima oris. 8tot orbicularis oris

    terdiri atas 7 pasang otot orbicularis peripheral yang meluas dari rima oris ke arah

    luar, sehingga pada bibir atas berhubungan dengan septum nasi dan pada bibir

    ba#ah berhubungan dengan sulkus labiomentalis. $ua pasang otot orbicularis oris

    marginalis terletak lebih superficial dan berbatas di ba#ah bibir merah.

    8tot orbicularis oris yang merupakan pembentuk utama bibir,

    berhubungan dengan otot #ajah lainnya. 8tot yang terletak superficial yaitu,

    musculus le0ator labii, superioris alae:uenasi, musculus le0ator labii superior,

    musculus zigomatikus minor, musculus zigomaticus mayor, musculus risorius,

    musculus platysima, musculus depressor anguli oris, musculus depressor labii

    inferior, dan otot yang terletak lebih dalam adalah musculus buccinator, musculus

    le0ator anguli oris, musculus incisi0us inferior (mentalis), musculus incisi0us

    superior.

  • 8/13/2019 cleft lip w

    7/25

    +ambar 7 'askularisasi

    http 44en.#ikipedia.org4#iki48rbicularis;oris

    -umber 0askularisasi pada bibir yang utama adalah berasal dari arteri

    carotis eksterna yang memiliki cabang arteri maksilaris eksterna, kemudian

    menjadi arteri fasialis dan akhirnya sampai pada bibir sebagai arteri labialis

    superior dan inferior. rteri mensuplai darah ke daerah bibir. Cabang arteri

    nasalis lateralis mensuplai darah ke ala nasi.

    +ambar 5 'askularisasi bibir

    http 44en.#ikipedia.org4#iki4

  • 8/13/2019 cleft lip w

    8/25

    -istem persyarafan pada bibir atas berasal dari ner0us infraorbitalis yang

    merupakan cabang dari ner0us maksilaris sedangkan pada bibir ba#ah berasal

    dari ne0us mentalis yang merupakan cabang dari ner0us mandibulais. =er0us

    trigeminalis keluar dari foramen infraorbitalis diba#ah otot orbiculais oculi dan

    le0ator labii superior. Cabang ner0us trigeminalis ini mempersyarafi palpebral,

    hidung dan bibir atas, sedangkan cabang mentalis keluar dari foramen mentale

    diba#ah otot depressor anguli oris dan mensyarafi bibir ba#ah. &ner0asi motorik

    berasal dari cabang zigomatikus dan bukalis ner0us fasialis.

    +ambar > -araf rigeminus

    sumber ###.#ikipedia4trigeminus ner0e

    2.!.2. Clef" li%

    ada cleft lip unilateral complete, serabut otot orbicularis yang berjalan

    horizontal dari commisura ke arah median berjalan keatas sepanjang tepi dari

    celah bibir dan bagian lateral berakhir terpendam di ba#ah ala nasi dan bagian

    medial terpendam pada dasar columnela nasi dan sebagian besar dari otot tersebut

    melekat pada periosteum maksila sedangkan sebagian menipis pada subkutis.

    http://www.wikipedia/trigeminushttp://www.wikipedia/trigeminus
  • 8/13/2019 cleft lip w

    9/25

    +ambar ?

    http 44###.futurefaces.org.uk4about4sub%menu%item%3

    ada cleft lip unilateral incomplete terbentuk lekukan kecil sedangkan

    karakter otot sama dengan yang normal. -erabut otot mele#ati ujung celah dari

    lateral ke medial. 8tot pada daerah cleft lip diselingi oleh trabekula jaringan

    pendukung kolagen. ada cleft lip bilateral terbentuk lekukan pada kedua sisi

    bibir yang memanjang sampai ke dasar hidung. $eformitas melibatkan ala nasi,

    hidung, dan columnela. @idung dan ala nasi tampak asimetris. remaksila

    menonjol keluar.

    $eformitas yang khas pada hidung, diantaranya kibat dasar hidung yang

    bercelah premaksila akan terotasi keluar sehingga hidung menjadi miring, septum

    berotasi dan miring ke arah celah akibatnya puncak hidung akan berotasi, akibat

    de0isiasi pada septum columnela menjadi miring kearah celah dan mengalami

    pemendekan pada sisi yang bercelah, bentuk sayap tulang hidung lebih mendatar,

    basis ala nasi dapat menjadi lebih lebar atau lebih tebal.

    http://www.futurefaces.org.uk/about/sub-menu-item-2http://www.futurefaces.org.uk/wp-content/uploads/2010/08/cleft1.jpghttp://www.futurefaces.org.uk/about/sub-menu-item-2
  • 8/13/2019 cleft lip w

    10/25

    2.&. Teori "erben"$'n(a )lef" li%

    erdapat teori hipotesa terbentuknya patogenesis terjadinya celah pada bibir

    a. eori kegagalan penyatuan

    eori yang di yakini beberapa mayoritas ilmu#an yang menyatakan cleft

    lip terjadi akibat kegagalan penyatuan lengkung brancial pertama. eori ini

    menyatakan bah#a salah satu atau kedua procesuss tertahan perkembanganya

    sehingga tidak terjadi penyatuan dan terbentuk celah. eori lain menyatakan sel

    epitel seharunya hilang saat procesuss berkontak. Aika sel tidak hilang, mesoderm

    tidak dapat menempel dengan mesoderm yang lain sehingga tidak dapat terjadi

    penyatuan procesuss dan terbentuk celah.

    b. eori migrasi mesodermik

    eori ini menyatakan bah#a kurangnya migrasi dan penetrasi mesodermal

    ke midline mandibula dari lengkung brancial pertama, menyebabkan ektoderm

    kolaps karena kurangnya dukungan sehingga terjadi celah. idak adanya hyoid,

    kartilago toroid, otot strap di leher dan manubrium kelainan yang berat.

    c. eori 'an $er Meulen

    ada akhir abad ke 3! 'an $er Meulen dkk mempunyai teori yang lebih

    kompleks yang membuat konsep embrio lebih tampak berhubungan dengan

    terjadinya celah. eori ini menyatakan bah#a celah tersebut sebenarnya bukan

    celah, tetapi displasia. $isplasia ini merupakan akibat dari tertahannya

    perkembangan selama proses penyatuan dari procesuss facial.

  • 8/13/2019 cleft lip w

    11/25

    d. Chi dkk

    Menyatakan bah#a sel epitel medial pada daerah penyatuan migrasi ke

    permukaan. -el ini gagal berdeferensiasi ke mesenkim.

    2.*. E"iolgi

    Etiologi dari terbentuknya cleft lip adalah multifaktorial. embentukan

    bibir pada masa embrio dapat terganggu dipengaruhi oleh beberapa faktor,

    disamping faktor genetik juga terdapat faktor non genetik yang justru lebih sering

    mengakibatkan cleft lip.

    2.*.1. Fa'"or +ene"i'.

  • 8/13/2019 cleft lip w

    12/25

    . $efisiensi nutrisi

    =utrisi yang kurang pada masa kehamilan merupakan suatu hal penyebab

    terjadinya cleft lip. $efisiensi 0itamin ribofla0in menimbulkan efek pada

    timbulnya cleft lip selama kehamilan.

    *. Dat kimia

    emberian aspirin, kortison, dan insulin pada masa kehamilan trisemester

    pertama dapat menimbulkan terjadinya cleft lip. 8bat yang bersifat teratogenik

    seperti thalidomide dan phenitonin serta alkohol, kafein , aminoptherin dan injeksi

    steroid.

    C. rauma

    rauma mental dan fisik dapat menyebabkan cleft lip. -tress yang timbul

    menyebabkan fungsi korteks adrenal terangsang untuk mensekresi hidrokortison

    sehingga dapat mempengaruhi keadaan ibu yang sedang mengandung dan

    menimbulkan cleft lip.

    2.,. Pen)ega an "erja#in(a Clef" li%

    erbentuknya cleft lip dihubungkan dengan kegagalan fusi procesuss

    facialis selama embrio intra uterin, tentunya hal ini dilakukan pencegahan dengan

    menjaga kesehatan janin dan ibu selama masa kehamilan dengan cara, antara lain

  • 8/13/2019 cleft lip w

    13/25

    . Menghindari 9okok dan lkohol

    &bu yang sedang hamil mengkonsumsi tembakau secara konsisten terkait

    dengan peningkatan resiko terjadinya celah orofacial. Bonsumsi alkohol adalah

    faktor pemberat.

    *. =utrisi.

    =utrisi yang adekuat selama kehamilan terutama trisemester pertama

    kehamilan sangat penting bagi tumbuh kembang bibir, palatum dan struktur

    kraniofacial yang normal dari fetus.

    % asam folat

  • 8/13/2019 cleft lip w

    14/25

    penting untuk menge0aluasi suplementasi 0itamin pada ibu selama

    kehamilan dengan tujuan sebagai tindakan pencegahann.

  • 8/13/2019 cleft lip w

    15/25

  • 8/13/2019 cleft lip w

    16/25

    6. *ilateral Complete, yaitu jika celah bibir di kedua sisi memanjang hingga ke

    hidung. $apat terlihat adanya penonjolan prema illa.

    +ambar *ilateral Complete

    -umber 7. *ilateral &ncomplete, yaitu jika celah terjadi di kedua hidung dan daerah kedua

    prema ila tidak mengalami pemisahan dan hanya menyertakan dua sisi bibir

    .

    +ambar *ilateral incomplete

    -umber

  • 8/13/2019 cleft lip w

    17/25

    !.2. Pena"ala'sanaan .

    era#atan bagi bayi dengan cleft lip dilakukan dengan tahapan pre

    operatif, intra operatif dan post operatif.

    indakan pre operatif

    $alam hal persiapan operasi, bayi atau anak akan die0aluasi untuk

    menilai kemampuan dan daya tahan tubuhnya terhadap tindakan operasi.

    rasyarat yang lazim digunakan untuk menyatakan kesiapan atau kelayakan

    seorang bayi 4 anak boleh dioperasi adalah Ralph Millards rule of ten yaitu

    bera" ba#an ana' lebih dari 1! pounds atau sekitar 5 kg atau $sia ba(i 0 ana'

    lebih dari 1! minggu, 'a#ar Hemoglobin #ara lebih dari 1! gr " menunjukkan

    kemampuan oksigenasi anak baik, serta hitung j$mla sel #ara %$"i '$rang

    #ari 1 . %er mL menunjukkan anak dalam daya tahan tubuh baik. pabila

    prasyarat ini terpenuhi, maka anak akan terjamin suatu operasi yang aman, dengan

    risiko pembiusan dan risiko pembedahan yang minimal serta prediksi kesembuhan

    yang baik

    pabila prasyarat tersebut belum terpenuhi, operasi ditunda dengan

    beberapa petunjuk. $iberikan kepada orang tua untuk diikuti selama masa

    perbaikan kondisi anak. Misalnya (1) etunjuk memberi minum secara hati%hati

    agar pasien bayi tidak tersedak, antara lain dengan dot khusus atau dengan

    bantuan sendok secara perlahan dalam posisi setengah duduk atau tegak. (3)

    -elain itu, celah pada bibir harus direkatkan dengan menggunakan plester untuk

    menjaga agar celah pada bibir menjadi tidak terlalu jauh akibat proses tumbuh

  • 8/13/2019 cleft lip w

    18/25

    kembang rahang atas yang tidak semestinya, karena jika hal ini terjadi tindakan

    koreksi pada saat operasi akan menjadi sulit dan secara kosmetika hasil akhir yang

    didapat tidak sempurna. (6) Melengkapi imunisasi pada bayi 4 anaknya sesuai

    dengan program, hal ini penting agar pada saat operasi bayi atau anak berada

    dalam kondisi daya tahan tubuh yang baik.

    -ecara normal, anak mulai berlatih bicara pada usia 5%> bulan dan terus

    berkembang sampai usia 3 tahun saat kemampuan bicara anak akan lengkap dan

    berhenti. tas pertimbangan itu, o%erasi bibir labio%las"(3 ideal bila dilakukan

    pada usia !4, b$lan sampai 2 "a $n. Aika koreksi anatomi bibir sudah sempurna

    pada usia > bulan, pengucapan huruf bibir ( B, F, M, P, V, W ) tidak terganggu.

    *ila koreksi anatomi bibir dilakukan le#at dari usia 3 tahun maka ada risiko

    pengucapan huruf bibir tak sempurna dan menetap (meskipun masih dapat

    ditoleransi).

  • 8/13/2019 cleft lip w

    19/25

    +ambar 1!

  • 8/13/2019 cleft lip w

    20/25

    eknik Millard rotasi yang sering digunakan untuk memperbaiki

    /nilateral Cleft Lip &ncomplete. eknik ini membuat dua flap yang berla#anan.

    Belebihan pada teknik ini adalah penempatan jahitan sepanjang garis philtrum dan

    dasar hidung sehingga terlihat lebih alami.

    eknik ini sering digunakan untuk memperbaiki cleft lip derajat ringan

    sampai sedang. $engan teknik ini cuspid bo# dan philtrum dimple dapat

    dipertahankan.

    +ambar eknik Millard rotasi

    sumber

    Aika terdapat perbedaan sisi cleft dan sisi non cleft yang lebih dari 3%7 mm

    maka digunakan teknik riangular flap ( ennsion%9andal) untuk mendapatkan

    0olume panjang bibir yang baik.

  • 8/13/2019 cleft lip w

    21/25

    Bekurangan dari teknik ini jaringan parut yang terlihat tidak natural.

    =amun memberikan hasil yang baik untuk jenis cleft lip unilateral complete yang

    celah bibir mencapai ke dasar hidung dan memberikan panjang bibir yang baik.

    +ambar eknik ennison

    -umber

    ahapan pembedahan meliputi

    a. enentuan titik pedoman

    b. embuatan pola gambar untuk pedoman insisi

    c. $aerah yang akan diinsisi diberikan anastesi secara infiltrasi dengan anastesi

    lokal ditambah 0asokonstriksi

  • 8/13/2019 cleft lip w

    22/25

    d. Melakukan insisi dengan pola gambar yang telah dibuat, insisi dibuat tegak

    lurus dengan mucotaneus junction.

    e. enggabungan tepi insisi dengan penjahitan yang dibuat sedikit longgar dan

    lapis demi lapis. Aenis benang yang digunakan adalah absorable 6.!, 7.!,

    f. Bemudian dilakukan penutupan dengan kasa dan diganti setiap hari sesuai

    instruksi pera#atan pasca operasi

    g. Bontrol 5 hari kemudian untuk membuka jahitan dan e0aluasi pera#atan

    6. era#atan pasca operasi.

    era#atan pasca bedah dilakukan untuk menunjang keberhasilan

    pera#atan dan mencegah terjadinya komplikasi setelah tindakan pembedahan.

    era#atan pasca bedah meliputiF

    . pemberian makanan per oral

    -egera setelah bayi sadar dari pengaruh anastesi bayi tersebut diberikan

    5" dektrosa dengan air untuk makanan pertamanya. Bemudian diberikan -&,

    namun bagi anak % anak yang menggunakan susu formula dapat digunakan pipet.

    *. era#atan luka

  • 8/13/2019 cleft lip w

    23/25

    era#atan pada luka meliputi pelepasan jahitan yang dilakukan pada hari

    ke lima sampai hari ke ketujuh. -etelah bayi keluar dari rumah sakit dilakukan

    pera#atan bibir dirumah termasuk pembersihan jaringan luka sehabis makan

    dengan =aCl selama 6 hari, setelah itu dapat dengan air biasa. Lapisan krim

    steroid (!,35" methylprednisolone) dapat diaplikasikan pada jaringan parut untuk

    menghilangkan kemerahan.

    !.!. -om%li'asi %embe#a an )lef" li%

    *anyak kesalahan yang sering timbul dalam melakukan metode

    pembedahan dari unilateral cleft lip. ermasuk rotasi yang tidak cukup, kesalahan

    penyambungan 0ermillion cutaneus, 0ermillion lebih tinggi dari posisi lateral, otot

    lateral yang lebih menonjol, cuping hidung yang tertarik. imbulnya jaringan

    parut yang luas serta adanya kontur merupakan komplikasi dari tindakan operasi.

    erdarahan pasca operasi adalah komplikasi yang sering terjadi.

    $ikerenakan bibir memiliki suplai darah yang banyak maka sebelum dilakukan

    tindakan operasi terlebih dulu di e0aluasi kadar hemoglobin dalam darah.

    -E5I6PULAN

  • 8/13/2019 cleft lip w

    24/25

    Cleft lip ( celah bibir) merupakan kelainan sejak lahir yang terjadi ketika

    jaringan bibir dalam janin tidak menyatu saat a#al kehamilan. Cleft lip terjadi

    antara minggu ke%' dan minggu ke%2 selama masa kehamilan. Cleft lip terbentuk

    karena jaringan yang membentuk bibir tidak bersatu dengan sempurna, sehingga

    menghasilkan celah pada satu sisi atau kedua sisi bibir.

  • 8/13/2019 cleft lip w

    25/25

    *ab & endahuluan...............................................................................................1

    *ab && Cleft Lip

    3.1. $efinisi................................................................................................6

    3.3. Embriologi Gajah...............................................................................6

    3.6. natomi *ibir......................................................................................7

    3.6.1. @idung dan bibir normal.......................................................5

    3.6.3. Cleft Lip................................................................................

    3.7. eori erbentuknya Cleft Lip.............................................................1!

    3.5. Etiologi................................................................................................11

    3.5.1.