Upload
aprilian-ayu-sita
View
221
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
7232019 CME 235ndashDiagnosis Dan Tatalaksana Karsinoma Sel Basal
httpslidepdfcomreaderfullcme-235diagnosis-dan-tatalaksana-karsinoma-sel-basal 14
897
CONTINUING MEDICAL EDUCATION
CDK-235 vol 42 no 12 th 2015
Akreditasi PB IDIndash2 SKP
Diagnosis dan TatalaksanaKarsinoma Sel Basal
Sukmawati Tansil Tan Gabriela ReginataBagian Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Jakarta Indonesia
PENDAHULUAN
Kanker kulit secara umum dibagi menjadi
kanker kulit melanoma dan nonmelanoma
Yang termasuk kanker kulit nonmelanoma
adalah karsinoma sel basal dan karsinoma
sel skuamosa Karsinoma Sel Basal (KSB)
merupakan penyakit kanker kulit yang
terbanyak dijumpai berkisar 75-80 dari
jumlah pasien kanker nonmelanomaDi Amerika Serikat angka kejadian KSB
meningkat dari 65 pada tahun 1980
menjadi 80 pada tahun 20101
KSB adalah tumor ganas yang bersifat
invasif secara lokal agresif dan destruktif
Etiopatogenesis KSB adalah predisposisi
genetik lingkungan dan paparan sinar
matahari khususnya ultraviolet B (UVB) yang
merangsang terjadinya mutasi suppressor
genes23 Berkaitan dengan hal tersebut
malignansi ini biasanya timbul di daerah
yang terpapar sinar matahari Biasanya lesi
KSB berupa lesi tunggal dan 80 kasus
terdapat pada kepala dan leher3 Daerah
yang perlu diwaspadai adalah kantus
medialis dan lateralis lipatan nasolabial
dan di belakang telinga
DEFINISIKarsinoma sel basal merupakan keganasan
k ulit yang berasal dari sel nonkeratinisasi
lapisan basal epidermis2 Karsinoma Sel Basal
(KSB) disebut juga basalioma epitelioma sel
basal ulkus rodent ulkus Jacob atau tumor
Komprecher45
EPIDEMIOLOGI
Menurut data Badan Registrasi Kanker
Ikatan Ahli Patologi Indonesia (1989) dari
1530 kasus kanker kulit yang terbanyak
adalah kasus KSB (3993)6 Diperkirakan
setiap tahun sebanyak 900000 ndash 1 juta
pasien didiagnosis menderita KSB di
Amerika Serikat2 Perbandingan laki-laki
dan perempuan adalah 211 Laporan ter-
akhir menunjukkan rasio laki-laki banding
perempuan menjadi 327 Kasus terbanyak di
dunia adalah di Australia yang mencapai 2
populasi penduduknya4
KSB sering terjadipada lanjut usia berkisar antara 50ndash80
tahun rata-rata terjadi pada usia 65 tahun8
Pada beberapa penelitian epidemiologi
hanya 1-3 KSB yang diderita pada usia di
bawah 35 tahun9 terutama pada pasien
dengan sindrom nevoid KSB yang ber-
potensi menjadi KSB pada usia muda10
ETIOPATOGENESIS
Etiopatogenesis KSB berhubungan dengan
faktor genetik lingkungan dan yang paling
ABSTRAK
Karsinoma Sel Basal (KSB) merupakan neoplasma ganas dari sel yang tidak mengalami keratinisasi pada lapisan basal epidermis bersifat
invasif lokal agresif destruktif dan jarang bermetastasis KSB lebih sering terjadi pada lanjut usia Etiopatogenesis KSB adalah faktor genetik
lingkungan dan yang paling sering adalah paparan sinar ultraviolet Secara klinis terdapat lima tipe KSB yaitu nodular super1047297sial
morpheaform pigmented dan 1047297broepitelioma Pinkus Subtipe KSB dapat ditentukan melalui anamnesis dan manifestasi klinis ditunjang
dengan pemeriksaan histopatologi Penatalaksanaan berdasarkan lokasi dan gambaran histopatologi Angka kekambuhan KSB sangat
rendah jika terapi yang diberikan tepat
Kata kunci Karsinoma sel basal tumor ganas kulit
ABSTRACT
Basal Cell Carcinoma (BCC) is a malignant neoplasm derived from nonkeratinizing cells originating in the basal layer of the epidermis
locally invasive aggressive destructive and rarely metastasize KSB is more common in the elderly Etiopathogenesis associated with KSB is
genetic environmental and most often is exposure to ultraviolet light There are 1047297ve clinical types of BCC nodular super1047297cial morpheaform
pigmented and 1047297broepitelioma Pinkus BCC subtypes can be determined from anamnesis and clinical manifestations supported by
histopathological examination Management is based on anatomic location and histopathologic features BCC recurrence rate is very low if
treated appropriately Sukmawati Tansil Tan Gabriela Reginata Diagnosis and Management of Basal Cell Carcinoma
Keywords Basal cell carcinoma malignant skin tumors
Alamat korespondensi email gabrelaeginatagmailcom
CONTINUING MEDICAL EDUCATIONCONTINUING MEDICAL EDUCATION
7232019 CME 235ndashDiagnosis Dan Tatalaksana Karsinoma Sel Basal
httpslidepdfcomreaderfullcme-235diagnosis-dan-tatalaksana-karsinoma-sel-basal 24
898
CONTINUING MEDICAL EDUCATION
CDK-235 vol 42 no 12 th 2015
sering dipicu oleh paparan sinar matahari11-13
terutama sinar Ultraviolet B (UVB) yang
bergelombang 290ndash320 nm2
Faktor genetik yang berperan terdapat
pada kromosom 1 dan satu varian dari
setiap kromosom 5 7 9 dan 12 Varian
kromosom tersebut diketahui berhubungan
dengan ketidakmampuan dalam proteksi
terhadap paparan sinar matahari yang
mungkin berhubungan dengan faktor
risiko tambahan terhadap paparan sinar
matahari yang bersifat heterozigot Kelainan
genetik yang bersifat homozigot terutama
berhubungan dengan pengaturan sonic
hedgehog pathway signaling paling sering
terjadi pada sindrom nevoid KSB atau
sindrom Gorlin714 Hedgehog pathway (HP)
aktif pada perkembangan fetus dan akan
berhenti bila jaringan sudah dewasa Pada
kasus-kasus karsinoma terjadi pengaktifan
HP kembali dan hal ini juga terjadi pada
kasus KSB15
Faktor lingkungan yang diketahui dapat
memicu terjadinya KSB adalah hidrokarbon
arsenik coal tar obat topikal methoxipsoralen
dan sinar UV11-13 Rangsangan onkogen
kondisi imunosupresif luka kronis dan
trauma akut juga terbukti sebagai faktor
pencetus timbulnya tumor kulit memicupertumbuhan keratinosit menjadi lesi
seperti KSB16
Efek radiasi sinar ultraviolet terhadap kulit
dapat bersifat akut dan kronik17 Secara klinis
efek akut dari radiasi UV adalah sunburn
in1047298ammation eritema nyeri panas tanning
sintesis melanin imunosupresif lokal dan
efek sistemik18
Kerusakan DNA yang terjadi akibat
pembentukan 64- photoproducts seperti
cyclobutane pyrimidine dimmers diperbaikidengan nucleotide excision repair (NER)18 Jika
DNA repair gagal dan sel yang bersangkutan
tetap hidup akan terjadi kerusakan DNA
menetap berarti telah terjadi mutasi
gen yang bersangkutan Radiasi UV-B me-
ningkatkan apoptosis keratinosit untuk
membunuh sel yang kerusakan DNA-nya
gagal diperbaiki terutama pada daerah
yang aktif mengalami proliferasi pada
lapisan basal epidermis sehingga kejadian
mutasi oleh radiasi UV-B tidaklah mudah
terjadi1920 Jika mutasi ini mengenai gen
GAMBARAN KLINIS
Terdapat 5 subtipe KSB yaitu KSB nodular
super1047297sial morpheaform KSB berpigmen dan
1047297broepitelioma Pinkus223
Subtipe nodular(yang paling sering dijumpai) berupa papul
atau nodus translusen telangiektasia
dan rolled border Lesi besar disertai
nekrosis bagian tengah merupakan dasar
terjadinya ulkus rodent Subtipe super1047297sial
biasanya terdapat di badan berupa plak
eritematosa dan tampak multisentris
Subtipe KSB berpigmen berupa papul
translusen hiperpigmentasi dan dapat
mengalami erosi Subtipe morpheaform
tumbuh agresif berwarna putih atau
kuning berkilat menyerupai skar atau lesi
morfea223 Fibroepitelioma Pinkus biasanya
terdapat di punggung bawah berupa papul
merah muda yang sulit dibedakan dengan
akrokordon atau skin tag23
yang menyandi sintesis faktor pertumbuhan
(protoonkogen) atau yang menyandi sintesis
faktor penghambat pertumbuhan (tumor
supressor gene) maka karsinogenesis sudahberlangsung
Sinar UV yang secara kronik mengenai
stem cell kulit menyebabkan photoaging
imunosupresi dan fotokarsinogen Foto-
karsinogen melibatkan pembentukan
fotoproduk yang merusak DNA Jika DNA
repair gagal maka akan terjadi mutasi
protoonkogen menjadi onkogen atau
inaktivasi tumor supressor gene Akumulasi
mutasi akibat fotokarsinogen termasuk
genetic deletion menyebabkan tidak aktif-
nya tumor supressor gene yang menyandi
pembentukan protein penghambat proli-
ferasi sel21 Akumulasi mutasi gen inilah yang
berperan dalam memicu terjadinya KSB22
Gambar 1 KSB tipe nodul ulseratif-berpigmen
Nodul ukuran 5x5 cm di bawah palpebra dekstra dengan
pinggir lesi meninggi berbatas tegas tepi lesi indurasi
mengilap sebagian berpigmen Ulserasi di bagian tengah
dengan krusta tebal
Gambar 2 KSB tipe in1047297ltratifmorfea
Kelainan kulit cuping hidung sisi kiri yang meluas ke daerah
ujung hidung dan batang hidung Kulit eritema indurasi
licin sklerosis batas tidak jelas dengan dekstruksi cuping
hidung Tanpa tanda radang
Gambar 3 KSB tipe ulkus rodens
Lesi dahi ulkus destruktif pinggir lesi berwarna hitam
mudah berdarah
Gambar 4 KSB tipe nodul
Nodul pada tengah batang hidung 4x4 mm mengilap
telangiektasi pada tepi lesi Pada perabaan keras seperti
mutiara
7232019 CME 235ndashDiagnosis Dan Tatalaksana Karsinoma Sel Basal
httpslidepdfcomreaderfullcme-235diagnosis-dan-tatalaksana-karsinoma-sel-basal 34
899
CONTINUING MEDICAL EDUCATION
CDK-235 vol 42 no 12 th 2015
Lokasi anatomis lesi KSB yang paling sering
adalah pada 13 tubuh bagian atas di mana
75-80 terjadi pada daerah wajah Lesi
wajah yang tersering adalah hidung daerahnasal tip dan alae Sekitar 25 KSB berada di
daerah badan sisanya 5 berada di daerah
penis vulva dan perianal7
KSB bersifat sangat dekstruktif merusak
jaringan kulit tulang rawan bahkan sampai
tulang di sekitarnya dan dapat menimbulkan
kecacatan24 KSB jarang menimbulkan
metastasis (hanya 0028-055) kejadian
metastasis yang pernah dilaporkan adalah
KSB bermetastasis ke kelenjar getah bening
paru-paru dan tulang7
GAMBARAN HISTOPATOLOGI
Secara histopatologis KSB dibagi menjadi
dua bagian besar yaitu undifferentiated BCC
(Basal Cell Carcinoma) dan differentiated BCC
Undifferentiated BCC terdiri atas berbagai
variasi pertumbuhan ada yang tumbuh
indolen seperti super1047297cial BCC nodular BCC
dan micronodular BCC ada pula yang tumbuh
agresif seperti in1047297ltrative BCC metatypical
BCC (basosquamous carcinoma) morpheiform
BCC (sclerosing BCC) Differentiated BCC
seperti keratotic BCC infundibulocystic BCC
follicular BCC pleomorphic BCC BCC with
sweat duct differentiation BCC with sebaceousdifferentiation 1047297broepithelioma of Pinkus dan
recurrent BCC 25
Gambaran histopatologis KSB dapat ber-
variasi tergantung tipenya Seperti pada KSB
tipe super1047297sial terdapat budding sel maligna
dari basal epidermis yang meluas ke dermis
Lapisan sel perifer menunjukkan palisading
Dapat terjadi atro1047297 epidermal dan invasi
dermis minimal Dapat ditemukan in1047297ltrat
radang kronis pada dermis bagian atas226
DIAGNOSISDiagnosis ditegakkan berdasarkan anam-
nesis pemeriksaan k linis dan pemeriksaan
histopatologi dari salah satu lesi untuk
menentukan subtipe KSB Biasanya pen-
derita KSB datang dengan keluhan bercak
hitam di wajah mudah berdarah dan tidak
sembuh-sembuh atau berupa tahi lalat
(andeng-andeng) yang bertambah besar
dengan permukaan tidak rata dan biasanya
terdapat riwayat trauma serta dapat di-sertai dengan rasa gatal atau nyeri
Basalioma harus dibedakan dengan
melanoma nodular dengan penyebaran
super1047297sial apabila berpigmen dan dengan
ulkus keras yang tidak nyeri seperti pada
karsinoma sel skuamosa27 Idealnya dilakukan
pemeriksaan histopatologi lesi Pemeriksaan
penunjang seperti CT scan atau MRI
diperlukan jika ada kecurigaan mengenai
tulang atau jaringan lainnya7
DIAGNOSIS BANDING
KSB tipe nodular didiagnosis banding
dengan nevus dermal karsinoma
sel skuamosa tumor adneksa kulit
dermatofibroma sikatrik dan keratosis
seboroik Untuk KSB berpigmen diagnosis
bandingnya adalah melanoma nodular
melanoma dengan penyebaran super1047297sial
lentigo maligna blue nev us compound
nevus dan tumor adneksa kulit2
Diagnosis banding KSB super1047297sial adalah
penyakit Bowen penyakit Paget melanoma
dengan penyebaran super1047297sial psoriasis
dan eksema Sedangkan tipe morpheaformlesinya menyerupai morphea sikatrik dan
trikoepitelioma Fibroepitelioma Pinkus di-
diagnosis banding dengan skin tag
fibroma dan papillomatous dermal nevus2
PENATALAKSANAAN
Pemilihan tatalaksana KSB dipertimbangkan
berdasarkan lokasi anatomis dan gambaran
histopatologi2 Secara garis besar terapi KSB
dikelompokkan menjadi teknik bedah dan
non-bedah3 Tujuan dari penatalaksanaan
KSB adalah menghilangkan total lesi KSB
menjaga jaringan normal fungsi jaringanserta mendapatkan hasil optimal secara
kosmetik
Pada tumor risiko rendah dapat dilakukan
beberapa teknik operasi seperti cryosurgery
kuretase atau Photodynamic Therapy
(PDT) Sedangkan bedah eksisi dengan
penegakkan diagnosis secara histologis
intraoperatif atau post-operatif dapat di-
gunakan pada KSB risiko rendah danrisiko tinggi Jika KSB menginvasi hingga
tulang atau jaringan lain dibutuhkan
penatalaksanaan multidisipliner2326
Tatalaksana bedah dapat dilakukan dengan
bedah eksisi atau Mohs Micrographic Surgery
(MMS) Untuk KSB primer jika pertumbuhan
tumor tidak agresif dan lokasinya berada di
badan atau ekstremitas eksisi merupakan
teknik terapi dengan tingkat rekurensi
yang rendah Untuk lesi KSB dengan
pertumbuhan agresif atau terdapat di
lokasi-lokasi seperti lipatan nasolabial sekitar
mata belakang telinga skalp atau lesi
berulang teknik MMS merupakan pilihan27
MMS menawarkan analisis histologik paling
unggul dengan mengkombinasikan reseksi
berdasarkan stadium melalui penentuan
batas lesi tepi tumor Dengan demikian
hasil preservasi jaringan normal menjadi
maksimal dibandingkan dengan bedah
eksisi standar23
PROGNOSIS
Prognosis penderita KSB umumnya baik
Angka kekambuhan KSB hanya 1 jika
diterapi dengan tepat2 Pasien harus tetapdi-follow up untuk kekambuhan atau lesi
KSB baru Edukasi penderita penting agar
melakukan pemeriksaan kulit periodik dan
menghindari segala faktor risiko Perlindungan
terhadap paparan sinar matahari dianjurkan
untuk setiap pasien dengan riwayat KSB
SIMPULAN
Karsinoma sel basal merupakan tumor kulit
ganas yang berasal dari sel nonkeratinisasi
lapisan basal epidermis Patogenesisnya
berhubungan dengan faktor genetik
lingkungan dan paparan sinar matahariDiagnosis ditegakkan melalui anamnesis
gambaran klinis dan pemeriksaan histo-
patologi Pengobatan KSB bertujuan
untuk kesembuhan dengan hasil kosmetik
yang baik Dengan terapi yang tepat
prognosisnya baik
DAFTAR PUSTAKA
1 Panda S Nonmelanoma skin cancer in India Current scenario Indian J Dermatol 2010 55(4) 373-8
2 Carucci JA Leffel DJ Basal cell carcinoma In Wolff K Goldsmith LA Katz SI Glicherst BA Paller AS Leffel LJ editors Fitzpatrickrsquos dermatology in general medicine 7th ed New York Mc
Graw-Hill 2008 p1036-42
3 Telfer NR Colver GB Morton CA Guidelines for the management of basal cell carcinoma Br J Dermatol 2008 159 35-48
7232019 CME 235ndashDiagnosis Dan Tatalaksana Karsinoma Sel Basal
httpslidepdfcomreaderfullcme-235diagnosis-dan-tatalaksana-karsinoma-sel-basal 44
900
CONTINUING MEDICAL EDUCATION
CDK-235 vol 42 no 12 th 2015
4 Rubin AI Chen EH Ratner D Basal cell carcinoma N Engl J Med 2005 353 2262-9
5 Rata IG Tumor kulit In Djuanda A Hamzah M Aisah S editors Ilmu penyakit kulit dan kelamin 6th ed Jakarta Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 2010 p229-1
6 Tjarta A Spektrum kanker kulit di Indonesia MDVI 1995 3(22) 100-6
7 Bader RS Santacroce L Diomede L Kennedy AS Basal cell carcinoma [Internet] 2014 October [cited 2015 Feb 22] Available from httpemedicinemedscapecomarticle276624-
overview
8 Tiftikcioglu YO Karaaslan O Aksoy HM Aksoy B Kocer U Basal cell carcinoma in Turkey J Dermatol 2006 33(2) 91-5
9 Bergman A Contard P Spencer J Multiple basal cell carcinoma in a young adult treated with imiquimod 5 A case report and literature review [Internet] 2005 January [cited 2015 Feb
22] Available from httpjddonlinecomarticlesdermatologyS1545961605P0095X1
10 Barankin B Goldenberg G Nevoid basal cell carcinoma syndrome [Internet] 2015 January [cited 2015 Feb 22] Available from httpwwwuptodatecomcontentsnevoid-basal-cell-
carcinoma-syndrome
11 Tilli CM Steensel MA Krekels GA Neumann HA Ramaekers FC Molecular aetiology and pathogenesis of basal cell carcinoma British Journal of Dermatology 2005 152 1108-24
12 Cohen PR Schulze KE Nelson BR Basal cell carcinoma with mixed histology A possible pathogenesis for recurrent skin cancer Dermatol Surg 2006 32(4) 542-51
13 Arbiser JL Translating cyclooxygenase signaling in patch heterozygote mice into a randomized clinical trial in basal cell carcinoma Canser Prev Res 2010 3 4-7
14 Muzio L Nevoid basal cell carcinoma syndrome (Gorlin syndrome) Orphanet J Rare Dis 2008 3 32
15 Rubin LL de Sauvage FJ Targeting the hedgehog pathway in cancer Nat Rev Drug Discov 2006 5 1026-33
16 Tang JY Xiao TZ Oda Y Chang KS Shpall E Wu A et al Vitamin D3 inhibits hedgehog signaling and proliferation in murine basal cell carcinomas Cancer Prev Res (Phila) 2011 4(5) 744-51
doi 1011581940-6207CAPR-10-0285
17 Kasper M Jaks V Are A Bergstroumlm A Schwaumlger A Svaumlrd J etal Wounding enhances epidermal tumorigenesis by recruiting hair follicle keratinocytes Proc Natl Acad Sci U S A 2011
108(10) 4099-104 doi 101073pnas1014489108
18 Matsumura Y Ananthaswamy HN Molecular mechanisms of photocarcinogenesis Front Biosci 2002 7 765-83
19 Rass K Reichrath J UV damage and DNA repair in malignant melanoma and nonmelanoma skin cancer 2008 624 162-78
20 Qin JZ Chaturvedi V Denning MF Bacon P Panella J Choubey D et al Regulation of apoptosis by p53 in UV-irradiated human epidermis psoriatic plaques and senescent keratinocytes
Oncogene 2002 21(19) 2991-3002
21 Dallaglio KA Marconi A Pincelli C Survivin A dual player in healthy and diseased skin Journal of Investigative Dermatology 2012 132 18-27
22 Gruijl FR Kranen HJ Mullenders LH UV-induced DNA damage repair mutations and oncogenic pathways in skin cancer J Photochem Photobiol B 2001 63(1-3) 19-27
23 Mimeault M Batra SK Recent advances on skin-resident stemprogenitor cell functions in skin regeneration aging and cancers and novel anti-aging and cancer therapies 2010 J Cell
Mol Med 2010 14(1-2) 116-34
24 Wong CSM Strange RC Lear JT Basal cell carcinoma BMJ 2003 327 794-8
25 Puri T Gunabushanam G Sharma R Kumar S Julka PK Extensive bone metastases from basal cell carcinoma of the eye Singapore Med 2006 47(9) 811-3
26 Crowson AN Basal cell carcinoma Biology morphology and clinical implications Modern Pathology 2006 19 127-47
27 Lang PG Maize JC Basal cell carcinoma In Pigel DS Friedman RJ Dzubow LM Reintgen DS Bystryn JC Marks R editors Cancer of the skin Philadelphia Elsevier Saunders 2006 p101-32
28 Wolff K Johnson RA Dick S Basal cell carcinoma Fitzpatrickrsquos color atlas and synopsis of clinical dermatology 6th ed New York McGraw-Hill 2005 p287-94
7232019 CME 235ndashDiagnosis Dan Tatalaksana Karsinoma Sel Basal
httpslidepdfcomreaderfullcme-235diagnosis-dan-tatalaksana-karsinoma-sel-basal 24
898
CONTINUING MEDICAL EDUCATION
CDK-235 vol 42 no 12 th 2015
sering dipicu oleh paparan sinar matahari11-13
terutama sinar Ultraviolet B (UVB) yang
bergelombang 290ndash320 nm2
Faktor genetik yang berperan terdapat
pada kromosom 1 dan satu varian dari
setiap kromosom 5 7 9 dan 12 Varian
kromosom tersebut diketahui berhubungan
dengan ketidakmampuan dalam proteksi
terhadap paparan sinar matahari yang
mungkin berhubungan dengan faktor
risiko tambahan terhadap paparan sinar
matahari yang bersifat heterozigot Kelainan
genetik yang bersifat homozigot terutama
berhubungan dengan pengaturan sonic
hedgehog pathway signaling paling sering
terjadi pada sindrom nevoid KSB atau
sindrom Gorlin714 Hedgehog pathway (HP)
aktif pada perkembangan fetus dan akan
berhenti bila jaringan sudah dewasa Pada
kasus-kasus karsinoma terjadi pengaktifan
HP kembali dan hal ini juga terjadi pada
kasus KSB15
Faktor lingkungan yang diketahui dapat
memicu terjadinya KSB adalah hidrokarbon
arsenik coal tar obat topikal methoxipsoralen
dan sinar UV11-13 Rangsangan onkogen
kondisi imunosupresif luka kronis dan
trauma akut juga terbukti sebagai faktor
pencetus timbulnya tumor kulit memicupertumbuhan keratinosit menjadi lesi
seperti KSB16
Efek radiasi sinar ultraviolet terhadap kulit
dapat bersifat akut dan kronik17 Secara klinis
efek akut dari radiasi UV adalah sunburn
in1047298ammation eritema nyeri panas tanning
sintesis melanin imunosupresif lokal dan
efek sistemik18
Kerusakan DNA yang terjadi akibat
pembentukan 64- photoproducts seperti
cyclobutane pyrimidine dimmers diperbaikidengan nucleotide excision repair (NER)18 Jika
DNA repair gagal dan sel yang bersangkutan
tetap hidup akan terjadi kerusakan DNA
menetap berarti telah terjadi mutasi
gen yang bersangkutan Radiasi UV-B me-
ningkatkan apoptosis keratinosit untuk
membunuh sel yang kerusakan DNA-nya
gagal diperbaiki terutama pada daerah
yang aktif mengalami proliferasi pada
lapisan basal epidermis sehingga kejadian
mutasi oleh radiasi UV-B tidaklah mudah
terjadi1920 Jika mutasi ini mengenai gen
GAMBARAN KLINIS
Terdapat 5 subtipe KSB yaitu KSB nodular
super1047297sial morpheaform KSB berpigmen dan
1047297broepitelioma Pinkus223
Subtipe nodular(yang paling sering dijumpai) berupa papul
atau nodus translusen telangiektasia
dan rolled border Lesi besar disertai
nekrosis bagian tengah merupakan dasar
terjadinya ulkus rodent Subtipe super1047297sial
biasanya terdapat di badan berupa plak
eritematosa dan tampak multisentris
Subtipe KSB berpigmen berupa papul
translusen hiperpigmentasi dan dapat
mengalami erosi Subtipe morpheaform
tumbuh agresif berwarna putih atau
kuning berkilat menyerupai skar atau lesi
morfea223 Fibroepitelioma Pinkus biasanya
terdapat di punggung bawah berupa papul
merah muda yang sulit dibedakan dengan
akrokordon atau skin tag23
yang menyandi sintesis faktor pertumbuhan
(protoonkogen) atau yang menyandi sintesis
faktor penghambat pertumbuhan (tumor
supressor gene) maka karsinogenesis sudahberlangsung
Sinar UV yang secara kronik mengenai
stem cell kulit menyebabkan photoaging
imunosupresi dan fotokarsinogen Foto-
karsinogen melibatkan pembentukan
fotoproduk yang merusak DNA Jika DNA
repair gagal maka akan terjadi mutasi
protoonkogen menjadi onkogen atau
inaktivasi tumor supressor gene Akumulasi
mutasi akibat fotokarsinogen termasuk
genetic deletion menyebabkan tidak aktif-
nya tumor supressor gene yang menyandi
pembentukan protein penghambat proli-
ferasi sel21 Akumulasi mutasi gen inilah yang
berperan dalam memicu terjadinya KSB22
Gambar 1 KSB tipe nodul ulseratif-berpigmen
Nodul ukuran 5x5 cm di bawah palpebra dekstra dengan
pinggir lesi meninggi berbatas tegas tepi lesi indurasi
mengilap sebagian berpigmen Ulserasi di bagian tengah
dengan krusta tebal
Gambar 2 KSB tipe in1047297ltratifmorfea
Kelainan kulit cuping hidung sisi kiri yang meluas ke daerah
ujung hidung dan batang hidung Kulit eritema indurasi
licin sklerosis batas tidak jelas dengan dekstruksi cuping
hidung Tanpa tanda radang
Gambar 3 KSB tipe ulkus rodens
Lesi dahi ulkus destruktif pinggir lesi berwarna hitam
mudah berdarah
Gambar 4 KSB tipe nodul
Nodul pada tengah batang hidung 4x4 mm mengilap
telangiektasi pada tepi lesi Pada perabaan keras seperti
mutiara
7232019 CME 235ndashDiagnosis Dan Tatalaksana Karsinoma Sel Basal
httpslidepdfcomreaderfullcme-235diagnosis-dan-tatalaksana-karsinoma-sel-basal 34
899
CONTINUING MEDICAL EDUCATION
CDK-235 vol 42 no 12 th 2015
Lokasi anatomis lesi KSB yang paling sering
adalah pada 13 tubuh bagian atas di mana
75-80 terjadi pada daerah wajah Lesi
wajah yang tersering adalah hidung daerahnasal tip dan alae Sekitar 25 KSB berada di
daerah badan sisanya 5 berada di daerah
penis vulva dan perianal7
KSB bersifat sangat dekstruktif merusak
jaringan kulit tulang rawan bahkan sampai
tulang di sekitarnya dan dapat menimbulkan
kecacatan24 KSB jarang menimbulkan
metastasis (hanya 0028-055) kejadian
metastasis yang pernah dilaporkan adalah
KSB bermetastasis ke kelenjar getah bening
paru-paru dan tulang7
GAMBARAN HISTOPATOLOGI
Secara histopatologis KSB dibagi menjadi
dua bagian besar yaitu undifferentiated BCC
(Basal Cell Carcinoma) dan differentiated BCC
Undifferentiated BCC terdiri atas berbagai
variasi pertumbuhan ada yang tumbuh
indolen seperti super1047297cial BCC nodular BCC
dan micronodular BCC ada pula yang tumbuh
agresif seperti in1047297ltrative BCC metatypical
BCC (basosquamous carcinoma) morpheiform
BCC (sclerosing BCC) Differentiated BCC
seperti keratotic BCC infundibulocystic BCC
follicular BCC pleomorphic BCC BCC with
sweat duct differentiation BCC with sebaceousdifferentiation 1047297broepithelioma of Pinkus dan
recurrent BCC 25
Gambaran histopatologis KSB dapat ber-
variasi tergantung tipenya Seperti pada KSB
tipe super1047297sial terdapat budding sel maligna
dari basal epidermis yang meluas ke dermis
Lapisan sel perifer menunjukkan palisading
Dapat terjadi atro1047297 epidermal dan invasi
dermis minimal Dapat ditemukan in1047297ltrat
radang kronis pada dermis bagian atas226
DIAGNOSISDiagnosis ditegakkan berdasarkan anam-
nesis pemeriksaan k linis dan pemeriksaan
histopatologi dari salah satu lesi untuk
menentukan subtipe KSB Biasanya pen-
derita KSB datang dengan keluhan bercak
hitam di wajah mudah berdarah dan tidak
sembuh-sembuh atau berupa tahi lalat
(andeng-andeng) yang bertambah besar
dengan permukaan tidak rata dan biasanya
terdapat riwayat trauma serta dapat di-sertai dengan rasa gatal atau nyeri
Basalioma harus dibedakan dengan
melanoma nodular dengan penyebaran
super1047297sial apabila berpigmen dan dengan
ulkus keras yang tidak nyeri seperti pada
karsinoma sel skuamosa27 Idealnya dilakukan
pemeriksaan histopatologi lesi Pemeriksaan
penunjang seperti CT scan atau MRI
diperlukan jika ada kecurigaan mengenai
tulang atau jaringan lainnya7
DIAGNOSIS BANDING
KSB tipe nodular didiagnosis banding
dengan nevus dermal karsinoma
sel skuamosa tumor adneksa kulit
dermatofibroma sikatrik dan keratosis
seboroik Untuk KSB berpigmen diagnosis
bandingnya adalah melanoma nodular
melanoma dengan penyebaran super1047297sial
lentigo maligna blue nev us compound
nevus dan tumor adneksa kulit2
Diagnosis banding KSB super1047297sial adalah
penyakit Bowen penyakit Paget melanoma
dengan penyebaran super1047297sial psoriasis
dan eksema Sedangkan tipe morpheaformlesinya menyerupai morphea sikatrik dan
trikoepitelioma Fibroepitelioma Pinkus di-
diagnosis banding dengan skin tag
fibroma dan papillomatous dermal nevus2
PENATALAKSANAAN
Pemilihan tatalaksana KSB dipertimbangkan
berdasarkan lokasi anatomis dan gambaran
histopatologi2 Secara garis besar terapi KSB
dikelompokkan menjadi teknik bedah dan
non-bedah3 Tujuan dari penatalaksanaan
KSB adalah menghilangkan total lesi KSB
menjaga jaringan normal fungsi jaringanserta mendapatkan hasil optimal secara
kosmetik
Pada tumor risiko rendah dapat dilakukan
beberapa teknik operasi seperti cryosurgery
kuretase atau Photodynamic Therapy
(PDT) Sedangkan bedah eksisi dengan
penegakkan diagnosis secara histologis
intraoperatif atau post-operatif dapat di-
gunakan pada KSB risiko rendah danrisiko tinggi Jika KSB menginvasi hingga
tulang atau jaringan lain dibutuhkan
penatalaksanaan multidisipliner2326
Tatalaksana bedah dapat dilakukan dengan
bedah eksisi atau Mohs Micrographic Surgery
(MMS) Untuk KSB primer jika pertumbuhan
tumor tidak agresif dan lokasinya berada di
badan atau ekstremitas eksisi merupakan
teknik terapi dengan tingkat rekurensi
yang rendah Untuk lesi KSB dengan
pertumbuhan agresif atau terdapat di
lokasi-lokasi seperti lipatan nasolabial sekitar
mata belakang telinga skalp atau lesi
berulang teknik MMS merupakan pilihan27
MMS menawarkan analisis histologik paling
unggul dengan mengkombinasikan reseksi
berdasarkan stadium melalui penentuan
batas lesi tepi tumor Dengan demikian
hasil preservasi jaringan normal menjadi
maksimal dibandingkan dengan bedah
eksisi standar23
PROGNOSIS
Prognosis penderita KSB umumnya baik
Angka kekambuhan KSB hanya 1 jika
diterapi dengan tepat2 Pasien harus tetapdi-follow up untuk kekambuhan atau lesi
KSB baru Edukasi penderita penting agar
melakukan pemeriksaan kulit periodik dan
menghindari segala faktor risiko Perlindungan
terhadap paparan sinar matahari dianjurkan
untuk setiap pasien dengan riwayat KSB
SIMPULAN
Karsinoma sel basal merupakan tumor kulit
ganas yang berasal dari sel nonkeratinisasi
lapisan basal epidermis Patogenesisnya
berhubungan dengan faktor genetik
lingkungan dan paparan sinar matahariDiagnosis ditegakkan melalui anamnesis
gambaran klinis dan pemeriksaan histo-
patologi Pengobatan KSB bertujuan
untuk kesembuhan dengan hasil kosmetik
yang baik Dengan terapi yang tepat
prognosisnya baik
DAFTAR PUSTAKA
1 Panda S Nonmelanoma skin cancer in India Current scenario Indian J Dermatol 2010 55(4) 373-8
2 Carucci JA Leffel DJ Basal cell carcinoma In Wolff K Goldsmith LA Katz SI Glicherst BA Paller AS Leffel LJ editors Fitzpatrickrsquos dermatology in general medicine 7th ed New York Mc
Graw-Hill 2008 p1036-42
3 Telfer NR Colver GB Morton CA Guidelines for the management of basal cell carcinoma Br J Dermatol 2008 159 35-48
7232019 CME 235ndashDiagnosis Dan Tatalaksana Karsinoma Sel Basal
httpslidepdfcomreaderfullcme-235diagnosis-dan-tatalaksana-karsinoma-sel-basal 44
900
CONTINUING MEDICAL EDUCATION
CDK-235 vol 42 no 12 th 2015
4 Rubin AI Chen EH Ratner D Basal cell carcinoma N Engl J Med 2005 353 2262-9
5 Rata IG Tumor kulit In Djuanda A Hamzah M Aisah S editors Ilmu penyakit kulit dan kelamin 6th ed Jakarta Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 2010 p229-1
6 Tjarta A Spektrum kanker kulit di Indonesia MDVI 1995 3(22) 100-6
7 Bader RS Santacroce L Diomede L Kennedy AS Basal cell carcinoma [Internet] 2014 October [cited 2015 Feb 22] Available from httpemedicinemedscapecomarticle276624-
overview
8 Tiftikcioglu YO Karaaslan O Aksoy HM Aksoy B Kocer U Basal cell carcinoma in Turkey J Dermatol 2006 33(2) 91-5
9 Bergman A Contard P Spencer J Multiple basal cell carcinoma in a young adult treated with imiquimod 5 A case report and literature review [Internet] 2005 January [cited 2015 Feb
22] Available from httpjddonlinecomarticlesdermatologyS1545961605P0095X1
10 Barankin B Goldenberg G Nevoid basal cell carcinoma syndrome [Internet] 2015 January [cited 2015 Feb 22] Available from httpwwwuptodatecomcontentsnevoid-basal-cell-
carcinoma-syndrome
11 Tilli CM Steensel MA Krekels GA Neumann HA Ramaekers FC Molecular aetiology and pathogenesis of basal cell carcinoma British Journal of Dermatology 2005 152 1108-24
12 Cohen PR Schulze KE Nelson BR Basal cell carcinoma with mixed histology A possible pathogenesis for recurrent skin cancer Dermatol Surg 2006 32(4) 542-51
13 Arbiser JL Translating cyclooxygenase signaling in patch heterozygote mice into a randomized clinical trial in basal cell carcinoma Canser Prev Res 2010 3 4-7
14 Muzio L Nevoid basal cell carcinoma syndrome (Gorlin syndrome) Orphanet J Rare Dis 2008 3 32
15 Rubin LL de Sauvage FJ Targeting the hedgehog pathway in cancer Nat Rev Drug Discov 2006 5 1026-33
16 Tang JY Xiao TZ Oda Y Chang KS Shpall E Wu A et al Vitamin D3 inhibits hedgehog signaling and proliferation in murine basal cell carcinomas Cancer Prev Res (Phila) 2011 4(5) 744-51
doi 1011581940-6207CAPR-10-0285
17 Kasper M Jaks V Are A Bergstroumlm A Schwaumlger A Svaumlrd J etal Wounding enhances epidermal tumorigenesis by recruiting hair follicle keratinocytes Proc Natl Acad Sci U S A 2011
108(10) 4099-104 doi 101073pnas1014489108
18 Matsumura Y Ananthaswamy HN Molecular mechanisms of photocarcinogenesis Front Biosci 2002 7 765-83
19 Rass K Reichrath J UV damage and DNA repair in malignant melanoma and nonmelanoma skin cancer 2008 624 162-78
20 Qin JZ Chaturvedi V Denning MF Bacon P Panella J Choubey D et al Regulation of apoptosis by p53 in UV-irradiated human epidermis psoriatic plaques and senescent keratinocytes
Oncogene 2002 21(19) 2991-3002
21 Dallaglio KA Marconi A Pincelli C Survivin A dual player in healthy and diseased skin Journal of Investigative Dermatology 2012 132 18-27
22 Gruijl FR Kranen HJ Mullenders LH UV-induced DNA damage repair mutations and oncogenic pathways in skin cancer J Photochem Photobiol B 2001 63(1-3) 19-27
23 Mimeault M Batra SK Recent advances on skin-resident stemprogenitor cell functions in skin regeneration aging and cancers and novel anti-aging and cancer therapies 2010 J Cell
Mol Med 2010 14(1-2) 116-34
24 Wong CSM Strange RC Lear JT Basal cell carcinoma BMJ 2003 327 794-8
25 Puri T Gunabushanam G Sharma R Kumar S Julka PK Extensive bone metastases from basal cell carcinoma of the eye Singapore Med 2006 47(9) 811-3
26 Crowson AN Basal cell carcinoma Biology morphology and clinical implications Modern Pathology 2006 19 127-47
27 Lang PG Maize JC Basal cell carcinoma In Pigel DS Friedman RJ Dzubow LM Reintgen DS Bystryn JC Marks R editors Cancer of the skin Philadelphia Elsevier Saunders 2006 p101-32
28 Wolff K Johnson RA Dick S Basal cell carcinoma Fitzpatrickrsquos color atlas and synopsis of clinical dermatology 6th ed New York McGraw-Hill 2005 p287-94
7232019 CME 235ndashDiagnosis Dan Tatalaksana Karsinoma Sel Basal
httpslidepdfcomreaderfullcme-235diagnosis-dan-tatalaksana-karsinoma-sel-basal 34
899
CONTINUING MEDICAL EDUCATION
CDK-235 vol 42 no 12 th 2015
Lokasi anatomis lesi KSB yang paling sering
adalah pada 13 tubuh bagian atas di mana
75-80 terjadi pada daerah wajah Lesi
wajah yang tersering adalah hidung daerahnasal tip dan alae Sekitar 25 KSB berada di
daerah badan sisanya 5 berada di daerah
penis vulva dan perianal7
KSB bersifat sangat dekstruktif merusak
jaringan kulit tulang rawan bahkan sampai
tulang di sekitarnya dan dapat menimbulkan
kecacatan24 KSB jarang menimbulkan
metastasis (hanya 0028-055) kejadian
metastasis yang pernah dilaporkan adalah
KSB bermetastasis ke kelenjar getah bening
paru-paru dan tulang7
GAMBARAN HISTOPATOLOGI
Secara histopatologis KSB dibagi menjadi
dua bagian besar yaitu undifferentiated BCC
(Basal Cell Carcinoma) dan differentiated BCC
Undifferentiated BCC terdiri atas berbagai
variasi pertumbuhan ada yang tumbuh
indolen seperti super1047297cial BCC nodular BCC
dan micronodular BCC ada pula yang tumbuh
agresif seperti in1047297ltrative BCC metatypical
BCC (basosquamous carcinoma) morpheiform
BCC (sclerosing BCC) Differentiated BCC
seperti keratotic BCC infundibulocystic BCC
follicular BCC pleomorphic BCC BCC with
sweat duct differentiation BCC with sebaceousdifferentiation 1047297broepithelioma of Pinkus dan
recurrent BCC 25
Gambaran histopatologis KSB dapat ber-
variasi tergantung tipenya Seperti pada KSB
tipe super1047297sial terdapat budding sel maligna
dari basal epidermis yang meluas ke dermis
Lapisan sel perifer menunjukkan palisading
Dapat terjadi atro1047297 epidermal dan invasi
dermis minimal Dapat ditemukan in1047297ltrat
radang kronis pada dermis bagian atas226
DIAGNOSISDiagnosis ditegakkan berdasarkan anam-
nesis pemeriksaan k linis dan pemeriksaan
histopatologi dari salah satu lesi untuk
menentukan subtipe KSB Biasanya pen-
derita KSB datang dengan keluhan bercak
hitam di wajah mudah berdarah dan tidak
sembuh-sembuh atau berupa tahi lalat
(andeng-andeng) yang bertambah besar
dengan permukaan tidak rata dan biasanya
terdapat riwayat trauma serta dapat di-sertai dengan rasa gatal atau nyeri
Basalioma harus dibedakan dengan
melanoma nodular dengan penyebaran
super1047297sial apabila berpigmen dan dengan
ulkus keras yang tidak nyeri seperti pada
karsinoma sel skuamosa27 Idealnya dilakukan
pemeriksaan histopatologi lesi Pemeriksaan
penunjang seperti CT scan atau MRI
diperlukan jika ada kecurigaan mengenai
tulang atau jaringan lainnya7
DIAGNOSIS BANDING
KSB tipe nodular didiagnosis banding
dengan nevus dermal karsinoma
sel skuamosa tumor adneksa kulit
dermatofibroma sikatrik dan keratosis
seboroik Untuk KSB berpigmen diagnosis
bandingnya adalah melanoma nodular
melanoma dengan penyebaran super1047297sial
lentigo maligna blue nev us compound
nevus dan tumor adneksa kulit2
Diagnosis banding KSB super1047297sial adalah
penyakit Bowen penyakit Paget melanoma
dengan penyebaran super1047297sial psoriasis
dan eksema Sedangkan tipe morpheaformlesinya menyerupai morphea sikatrik dan
trikoepitelioma Fibroepitelioma Pinkus di-
diagnosis banding dengan skin tag
fibroma dan papillomatous dermal nevus2
PENATALAKSANAAN
Pemilihan tatalaksana KSB dipertimbangkan
berdasarkan lokasi anatomis dan gambaran
histopatologi2 Secara garis besar terapi KSB
dikelompokkan menjadi teknik bedah dan
non-bedah3 Tujuan dari penatalaksanaan
KSB adalah menghilangkan total lesi KSB
menjaga jaringan normal fungsi jaringanserta mendapatkan hasil optimal secara
kosmetik
Pada tumor risiko rendah dapat dilakukan
beberapa teknik operasi seperti cryosurgery
kuretase atau Photodynamic Therapy
(PDT) Sedangkan bedah eksisi dengan
penegakkan diagnosis secara histologis
intraoperatif atau post-operatif dapat di-
gunakan pada KSB risiko rendah danrisiko tinggi Jika KSB menginvasi hingga
tulang atau jaringan lain dibutuhkan
penatalaksanaan multidisipliner2326
Tatalaksana bedah dapat dilakukan dengan
bedah eksisi atau Mohs Micrographic Surgery
(MMS) Untuk KSB primer jika pertumbuhan
tumor tidak agresif dan lokasinya berada di
badan atau ekstremitas eksisi merupakan
teknik terapi dengan tingkat rekurensi
yang rendah Untuk lesi KSB dengan
pertumbuhan agresif atau terdapat di
lokasi-lokasi seperti lipatan nasolabial sekitar
mata belakang telinga skalp atau lesi
berulang teknik MMS merupakan pilihan27
MMS menawarkan analisis histologik paling
unggul dengan mengkombinasikan reseksi
berdasarkan stadium melalui penentuan
batas lesi tepi tumor Dengan demikian
hasil preservasi jaringan normal menjadi
maksimal dibandingkan dengan bedah
eksisi standar23
PROGNOSIS
Prognosis penderita KSB umumnya baik
Angka kekambuhan KSB hanya 1 jika
diterapi dengan tepat2 Pasien harus tetapdi-follow up untuk kekambuhan atau lesi
KSB baru Edukasi penderita penting agar
melakukan pemeriksaan kulit periodik dan
menghindari segala faktor risiko Perlindungan
terhadap paparan sinar matahari dianjurkan
untuk setiap pasien dengan riwayat KSB
SIMPULAN
Karsinoma sel basal merupakan tumor kulit
ganas yang berasal dari sel nonkeratinisasi
lapisan basal epidermis Patogenesisnya
berhubungan dengan faktor genetik
lingkungan dan paparan sinar matahariDiagnosis ditegakkan melalui anamnesis
gambaran klinis dan pemeriksaan histo-
patologi Pengobatan KSB bertujuan
untuk kesembuhan dengan hasil kosmetik
yang baik Dengan terapi yang tepat
prognosisnya baik
DAFTAR PUSTAKA
1 Panda S Nonmelanoma skin cancer in India Current scenario Indian J Dermatol 2010 55(4) 373-8
2 Carucci JA Leffel DJ Basal cell carcinoma In Wolff K Goldsmith LA Katz SI Glicherst BA Paller AS Leffel LJ editors Fitzpatrickrsquos dermatology in general medicine 7th ed New York Mc
Graw-Hill 2008 p1036-42
3 Telfer NR Colver GB Morton CA Guidelines for the management of basal cell carcinoma Br J Dermatol 2008 159 35-48
7232019 CME 235ndashDiagnosis Dan Tatalaksana Karsinoma Sel Basal
httpslidepdfcomreaderfullcme-235diagnosis-dan-tatalaksana-karsinoma-sel-basal 44
900
CONTINUING MEDICAL EDUCATION
CDK-235 vol 42 no 12 th 2015
4 Rubin AI Chen EH Ratner D Basal cell carcinoma N Engl J Med 2005 353 2262-9
5 Rata IG Tumor kulit In Djuanda A Hamzah M Aisah S editors Ilmu penyakit kulit dan kelamin 6th ed Jakarta Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 2010 p229-1
6 Tjarta A Spektrum kanker kulit di Indonesia MDVI 1995 3(22) 100-6
7 Bader RS Santacroce L Diomede L Kennedy AS Basal cell carcinoma [Internet] 2014 October [cited 2015 Feb 22] Available from httpemedicinemedscapecomarticle276624-
overview
8 Tiftikcioglu YO Karaaslan O Aksoy HM Aksoy B Kocer U Basal cell carcinoma in Turkey J Dermatol 2006 33(2) 91-5
9 Bergman A Contard P Spencer J Multiple basal cell carcinoma in a young adult treated with imiquimod 5 A case report and literature review [Internet] 2005 January [cited 2015 Feb
22] Available from httpjddonlinecomarticlesdermatologyS1545961605P0095X1
10 Barankin B Goldenberg G Nevoid basal cell carcinoma syndrome [Internet] 2015 January [cited 2015 Feb 22] Available from httpwwwuptodatecomcontentsnevoid-basal-cell-
carcinoma-syndrome
11 Tilli CM Steensel MA Krekels GA Neumann HA Ramaekers FC Molecular aetiology and pathogenesis of basal cell carcinoma British Journal of Dermatology 2005 152 1108-24
12 Cohen PR Schulze KE Nelson BR Basal cell carcinoma with mixed histology A possible pathogenesis for recurrent skin cancer Dermatol Surg 2006 32(4) 542-51
13 Arbiser JL Translating cyclooxygenase signaling in patch heterozygote mice into a randomized clinical trial in basal cell carcinoma Canser Prev Res 2010 3 4-7
14 Muzio L Nevoid basal cell carcinoma syndrome (Gorlin syndrome) Orphanet J Rare Dis 2008 3 32
15 Rubin LL de Sauvage FJ Targeting the hedgehog pathway in cancer Nat Rev Drug Discov 2006 5 1026-33
16 Tang JY Xiao TZ Oda Y Chang KS Shpall E Wu A et al Vitamin D3 inhibits hedgehog signaling and proliferation in murine basal cell carcinomas Cancer Prev Res (Phila) 2011 4(5) 744-51
doi 1011581940-6207CAPR-10-0285
17 Kasper M Jaks V Are A Bergstroumlm A Schwaumlger A Svaumlrd J etal Wounding enhances epidermal tumorigenesis by recruiting hair follicle keratinocytes Proc Natl Acad Sci U S A 2011
108(10) 4099-104 doi 101073pnas1014489108
18 Matsumura Y Ananthaswamy HN Molecular mechanisms of photocarcinogenesis Front Biosci 2002 7 765-83
19 Rass K Reichrath J UV damage and DNA repair in malignant melanoma and nonmelanoma skin cancer 2008 624 162-78
20 Qin JZ Chaturvedi V Denning MF Bacon P Panella J Choubey D et al Regulation of apoptosis by p53 in UV-irradiated human epidermis psoriatic plaques and senescent keratinocytes
Oncogene 2002 21(19) 2991-3002
21 Dallaglio KA Marconi A Pincelli C Survivin A dual player in healthy and diseased skin Journal of Investigative Dermatology 2012 132 18-27
22 Gruijl FR Kranen HJ Mullenders LH UV-induced DNA damage repair mutations and oncogenic pathways in skin cancer J Photochem Photobiol B 2001 63(1-3) 19-27
23 Mimeault M Batra SK Recent advances on skin-resident stemprogenitor cell functions in skin regeneration aging and cancers and novel anti-aging and cancer therapies 2010 J Cell
Mol Med 2010 14(1-2) 116-34
24 Wong CSM Strange RC Lear JT Basal cell carcinoma BMJ 2003 327 794-8
25 Puri T Gunabushanam G Sharma R Kumar S Julka PK Extensive bone metastases from basal cell carcinoma of the eye Singapore Med 2006 47(9) 811-3
26 Crowson AN Basal cell carcinoma Biology morphology and clinical implications Modern Pathology 2006 19 127-47
27 Lang PG Maize JC Basal cell carcinoma In Pigel DS Friedman RJ Dzubow LM Reintgen DS Bystryn JC Marks R editors Cancer of the skin Philadelphia Elsevier Saunders 2006 p101-32
28 Wolff K Johnson RA Dick S Basal cell carcinoma Fitzpatrickrsquos color atlas and synopsis of clinical dermatology 6th ed New York McGraw-Hill 2005 p287-94
7232019 CME 235ndashDiagnosis Dan Tatalaksana Karsinoma Sel Basal
httpslidepdfcomreaderfullcme-235diagnosis-dan-tatalaksana-karsinoma-sel-basal 44
900
CONTINUING MEDICAL EDUCATION
CDK-235 vol 42 no 12 th 2015
4 Rubin AI Chen EH Ratner D Basal cell carcinoma N Engl J Med 2005 353 2262-9
5 Rata IG Tumor kulit In Djuanda A Hamzah M Aisah S editors Ilmu penyakit kulit dan kelamin 6th ed Jakarta Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 2010 p229-1
6 Tjarta A Spektrum kanker kulit di Indonesia MDVI 1995 3(22) 100-6
7 Bader RS Santacroce L Diomede L Kennedy AS Basal cell carcinoma [Internet] 2014 October [cited 2015 Feb 22] Available from httpemedicinemedscapecomarticle276624-
overview
8 Tiftikcioglu YO Karaaslan O Aksoy HM Aksoy B Kocer U Basal cell carcinoma in Turkey J Dermatol 2006 33(2) 91-5
9 Bergman A Contard P Spencer J Multiple basal cell carcinoma in a young adult treated with imiquimod 5 A case report and literature review [Internet] 2005 January [cited 2015 Feb
22] Available from httpjddonlinecomarticlesdermatologyS1545961605P0095X1
10 Barankin B Goldenberg G Nevoid basal cell carcinoma syndrome [Internet] 2015 January [cited 2015 Feb 22] Available from httpwwwuptodatecomcontentsnevoid-basal-cell-
carcinoma-syndrome
11 Tilli CM Steensel MA Krekels GA Neumann HA Ramaekers FC Molecular aetiology and pathogenesis of basal cell carcinoma British Journal of Dermatology 2005 152 1108-24
12 Cohen PR Schulze KE Nelson BR Basal cell carcinoma with mixed histology A possible pathogenesis for recurrent skin cancer Dermatol Surg 2006 32(4) 542-51
13 Arbiser JL Translating cyclooxygenase signaling in patch heterozygote mice into a randomized clinical trial in basal cell carcinoma Canser Prev Res 2010 3 4-7
14 Muzio L Nevoid basal cell carcinoma syndrome (Gorlin syndrome) Orphanet J Rare Dis 2008 3 32
15 Rubin LL de Sauvage FJ Targeting the hedgehog pathway in cancer Nat Rev Drug Discov 2006 5 1026-33
16 Tang JY Xiao TZ Oda Y Chang KS Shpall E Wu A et al Vitamin D3 inhibits hedgehog signaling and proliferation in murine basal cell carcinomas Cancer Prev Res (Phila) 2011 4(5) 744-51
doi 1011581940-6207CAPR-10-0285
17 Kasper M Jaks V Are A Bergstroumlm A Schwaumlger A Svaumlrd J etal Wounding enhances epidermal tumorigenesis by recruiting hair follicle keratinocytes Proc Natl Acad Sci U S A 2011
108(10) 4099-104 doi 101073pnas1014489108
18 Matsumura Y Ananthaswamy HN Molecular mechanisms of photocarcinogenesis Front Biosci 2002 7 765-83
19 Rass K Reichrath J UV damage and DNA repair in malignant melanoma and nonmelanoma skin cancer 2008 624 162-78
20 Qin JZ Chaturvedi V Denning MF Bacon P Panella J Choubey D et al Regulation of apoptosis by p53 in UV-irradiated human epidermis psoriatic plaques and senescent keratinocytes
Oncogene 2002 21(19) 2991-3002
21 Dallaglio KA Marconi A Pincelli C Survivin A dual player in healthy and diseased skin Journal of Investigative Dermatology 2012 132 18-27
22 Gruijl FR Kranen HJ Mullenders LH UV-induced DNA damage repair mutations and oncogenic pathways in skin cancer J Photochem Photobiol B 2001 63(1-3) 19-27
23 Mimeault M Batra SK Recent advances on skin-resident stemprogenitor cell functions in skin regeneration aging and cancers and novel anti-aging and cancer therapies 2010 J Cell
Mol Med 2010 14(1-2) 116-34
24 Wong CSM Strange RC Lear JT Basal cell carcinoma BMJ 2003 327 794-8
25 Puri T Gunabushanam G Sharma R Kumar S Julka PK Extensive bone metastases from basal cell carcinoma of the eye Singapore Med 2006 47(9) 811-3
26 Crowson AN Basal cell carcinoma Biology morphology and clinical implications Modern Pathology 2006 19 127-47
27 Lang PG Maize JC Basal cell carcinoma In Pigel DS Friedman RJ Dzubow LM Reintgen DS Bystryn JC Marks R editors Cancer of the skin Philadelphia Elsevier Saunders 2006 p101-32
28 Wolff K Johnson RA Dick S Basal cell carcinoma Fitzpatrickrsquos color atlas and synopsis of clinical dermatology 6th ed New York McGraw-Hill 2005 p287-94