40
43 BAB 3 ANALISIS BISNIS DAN PERUSAHAAN 3.1 Profil Perusahaan Hyundai adalah perusahaan otomotif yang memproduksi mobil-mobil terkemuka dari Korea. Kehadiran Hyundai di dunia otomotif dimulai pada akhir dekade 60-an. Namun, pada perkembangannya dalam tiga dasawarsa ini begitu luar biasa. Hyundai kini merupakan salah satu pemain penting di dunia otomotif. Hanya dalam dua dekade, Hyundai telah mendunia. Di Indonesia, konsumen mengenal pertama kali teknologi kelas dunia ini pada tahun 1995 melalui Hyundai Accent. Dengan adanya 48 outlet Dealer dan Cabang Hyundai yang telah berhasil menjual mobil Hyundai lebih dari 40.000 unit di seluruh Indonesia yang terus berkembang, membuktikan Hyundai telah dapat diterima oleh masyarakat Indonesia pada umumnya. Hyundai memiliki empat kiat agar produk-produknya lebih digemari konsumen. Pertama, produk-produk Hyundai harus lebih kompetitif dari produk otomotif yang lain. Kedua, Hyundai harus menjual produk yang variatif untuk menjangkau berbagai macam kebutuhan konsumen. Ketiga, jaringan pemasaran dan servis harus ada di mana-mana sehingga servis pada konsumen bisa dilakukan dengan lebih cepat. Kiat yang keempat adalah bagaimana Hyundai meningkatkan kepuasan pelanggan. Dilihat dari sisi grafik penjualan, penjualan mobil Korea pada tahun 1998 hanya 150 unit. Tahun 1999 meningkat menjadi 1.200 unit. Kemudian, tahun 2000 naik menjadi 7.000 unit. Volume penjualan terus melonjak, sekalipun tidak sehebat merek lain. Penjualan pada tahun 2004 sudah mencapai 25.000 unit per tahun.

Contoh Hyunday

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Contoh Hyunday

43

BAB 3

ANALISIS BISNIS DAN PERUSAHAAN

3.1 Profil Perusahaan

Hyundai adalah perusahaan otomotif yang memproduksi mobil-mobil terkemuka

dari Korea. Kehadiran Hyundai di dunia otomotif dimulai pada akhir dekade 60-an.

Namun, pada perkembangannya dalam tiga dasawarsa ini begitu luar biasa. Hyundai kini

merupakan salah satu pemain penting di dunia otomotif. Hanya dalam dua dekade,

Hyundai telah mendunia. Di Indonesia, konsumen mengenal pertama kali teknologi

kelas dunia ini pada tahun 1995 melalui Hyundai Accent.

Dengan adanya 48 outlet Dealer dan Cabang Hyundai yang telah berhasil

menjual mobil Hyundai lebih dari 40.000 unit di seluruh Indonesia yang terus

berkembang, membuktikan Hyundai telah dapat diterima oleh masyarakat Indonesia

pada umumnya.

Hyundai memiliki empat kiat agar produk-produknya lebih digemari konsumen.

Pertama, produk-produk Hyundai harus lebih kompetitif dari produk otomotif yang lain.

Kedua, Hyundai harus menjual produk yang variatif untuk menjangkau berbagai macam

kebutuhan konsumen. Ketiga, jaringan pemasaran dan servis harus ada di mana-mana

sehingga servis pada konsumen bisa dilakukan dengan lebih cepat. Kiat yang keempat

adalah bagaimana Hyundai meningkatkan kepuasan pelanggan.

Dilihat dari sisi grafik penjualan, penjualan mobil Korea pada tahun 1998 hanya

150 unit. Tahun 1999 meningkat menjadi 1.200 unit. Kemudian, tahun 2000 naik

menjadi 7.000 unit. Volume penjualan terus melonjak, sekalipun tidak sehebat merek

lain. Penjualan pada tahun 2004 sudah mencapai 25.000 unit per tahun.

Page 2: Contoh Hyunday

44

Ada delapan variasi kendaraan Hyundai yang masuk ke pasar Indonesia. ATOZ,

GETZ dan MATRIX kendaraan city car, sedan kelas dunia ACCENT, sport utility

vehicle (SPV) SANTA FE, sedan executive SONATA dan GRANDEUR, sedan sporty

Hyundai COUPE, minibus GRACE, multi porpose vehicle (MPV) TRAJET dan yang

terbaru ialah Hyundai Tucson, kendaraan SPV yang berteknologi tinggi dan Hyundai

Santro Xing, city car terbaru dari Hyundai yang akan memasuki pasar Indonesia di

kuartal kedua tahun 2005.

Untuk itu, guna meningkatkan mutu pelayanan dan fasilitas yang ada, PT. HMI

mendirikan Hyundai Training Center di cabang Hyundai Pluit untuk memberikan

pelatihan bagi tenaga-tenaga yang ada untuk menjadi lebih handal dan professional

melalui program rutin dalam pelatihan khususnya di bidang sales, service, spare parts

serta custommer satisfaction. Efektivitas pelatihan-pelatihan tersebut telah membuktikan

ketrampilan para mekanik Hyundai yang tidak diragukan lagi, Karena dalam suatu

lomba ketrampilan mekanik yaitu International Olympic Skill Contest yang diikuti oleh

peserta dari 25 negara yang diadakan oleh Hyundai Motor Company, dua mekanik

Indonesia berhasil menjadi juara II dan menempati posisi IV dunia.

P.T. HMI terus meningkatkan pelayanan & fasilitas-fasilitas untuk mendukung

seluruh konsumen Hyundai agar dapat merasakan kemudahan-kemudahan yang

diberikan, seperti pada bidang Layanan Kencana Hyundai (LKH) dengan puluhan

armadanya yang selalu siap melayani panggilan service di seluruh Indonesia selama 24

jam penuh dengan hanya menekan nomor telepon bebas pulsa 0-800-1821-407, adanya

54 workshop yang tersebar di seluruh Indonesia yang terus dikembangkan, selain itu

P.T. HMI juga telah mendirikan Use Car Center.

Page 3: Contoh Hyunday

45

Pada bulan Agustus 2000, Hyundai Motor Company telah memberikan

penghargaan Sky High Program kepada PT. HMI sebagai salah satu diantara tiga negara

dari 87 distributor Hyundai di dunia untuk pengimpor terbesar suku cadang asli. Hingga

sekarang PT. HMI telah mengembangkan lebih dari 136 tempat penjualan spare parts di

seluruh Indonesia dan juga sedang membangun Central Parts Warehouse guna

meningkatkan pelayanan jaringan terhadap konsumen dengan penambahan jumlah outlet

service dan parts agar dapat lebih mudah terjangkau oleh masyarakat dimana saja,

ditambah lagi dengan adanya Delivery Spare Parts dengan menggunakan sepeda motor

di beberapa kota besar untuk lebih mudah diantar pada saat darurat sekalipun.

Dari segala keterangan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa produk Hyundai

telah memiliki teknologi kelas dunia yang didalamnya terdapat kenyamanan dalam

berkendara. Kemewahan pada interior dan eksteriornya menjadikan produk Hyundai

lebih disukai masyarakat pada setiap kelasnya. Mutu dan service bisa didapat dengan

cepat dan mudah. Dengan harga terjangkau, Hyundai tetap memberikan jaminan

kendaraan selama dua tahun tanpa batas kilometer.

3.1.1 Visi PT. Hyundai Mobil Indonesia

Visi PT. Hyundai Mobil Indonesia adalah mengembangkan Hyundai sebagai

kendaraan pilihan masyarakat Indonesia yang memiliki nilai lebih dengan layanan purna

jual yang handal dan menjadi pemain nomor satu otomotif di Indonesia.

3.1.2. Misi PT. Hyundai Mobil Indonesia

Misi Hyundai terdiri atas tiga, yaitu :

a. Produk yang variatif

Untuk menjangkau kebutuhan konsumen maka tersedia tampilan produk yang

bermacam-macam sehingga dapat memenuhi berbagai lapisan masyarakat.

Page 4: Contoh Hyunday

46

b. Jaringan pemasaran dan servis/layanan perbaikan ada dimana-mana sehingga servis

kepada konsumen dapat dilakukan dengan cepat.

c. Kepuasan pelanggan

Hyundai harus memperhatikan konsumennya. Untuk pelanggan diberikan nomor

telepon 24 jam dan teknisi (mekanik) yang bersedia dipanggil jika terjadi hal-hal

mendadak seperti mogok atau lainnya

3.1.3 Manajemen dan Struktur Organisasi PT. Hyundai Mobil Indonesia

Tujuan dibuatnya struktur organisasi adalah agar setiap orang dapat bekerja

dengan baik, karena memperoleh deskripsi yang jelas mengenai tugas, tanggung jawab

dan wewenang jabatannya. Struktur organisasi PT. Hyundai Mobil Indonesia dapat

dilihat pada gambar 3.1.

Manajemen PT. Hyundai Mobil Indonesia dilaksanakan oleh Presiden Direktur

dibantu oleh Deputi Direktur dan para Direktur yang membawahi divisi dan departemen.

Presiden Direktur merumuskan kebijaksanaan perusahaan dalam menentukan

tujuan dan sasaran perusahaan dan pengelolaan perusahaan secara menyeluruh.Deputi

Direktur membantu Presiden Direktur melaksanakan kebijaksanaan dan pertimbangan

keputusan operasional sehari-hari. Deputi Direktur ini terbagi dua yaitu :

a. Deputi MIS yang membawahi internal Audit, Sistem dan Prosedur serta MIS

b. Deputi Secretary and Legal

Direktur yang membawahi Divisi dan Departemen terdiri dari 4 (empat) orang, yaitu :

a. Direktur Sales Operational

b. Direktur Marketing and After Sales Services

c. Direktur Finance

d. Direktur Accounting and Human Resources and general Affairs

Page 5: Contoh Hyunday

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Hyundai Mobil Indonesia

(Sumber : PT. Hyundai Mobil Indonesia)

Page 6: Contoh Hyunday

48

Uraian tugas dan tanggungjawab :

1. Presiden Direktur bertugas :

a. Menentukan tujuan dan sasaran perusahaan

b. Memimpin perusahaan dan mengkoordinasikan semua bagian yang ada di dalam

perusahaan.

c. Membuat perjanjian kerjasama.

d. Mengangkat dan memberhentikan Direktur/Manajer.

2. Deputi MIS

a. Merencanakan dan merancang sistem dan prosedur yang akan diterapkan dalam

perusahaan.

b. Melakukan pengembangan sistem informasi perusahaan.

c. Melakukan perencanaan pelatihan karyawan TI sesuai kebutuhan perusahaan

berkaitan dengan teknologi informasi.

d. Bertanggung jawab terhadap jaringan dan komunikasi di kantor pusat.

3. Deputi Secretary and Legal

a. Menangani masalah perusahaan yang berkaitan dengan hukum atau pemerintah

yang berhubungan dengan tabah, gedung dan lainnya.

b. Mengumpulkan bukti-bukti sah dan surat-surat perusahaan sebagai pengendali

dan penjamin berdirinya perusahaan.

4. Direktur Sales Operational

a. Merencanakan dan menetapkan target penjualan di tiap-tiap area penjualannya.

b. Mengevaluasi laporan penjualan cabang dan dealer disesuaikan dengan target

penjualan.

c. Memantau pengalokasian produk ke tiap-tiap cabang dan dealer.

Page 7: Contoh Hyunday

49

d. Memantau pesanan pembelian produk ke pemasok.

5. Direktur Marketing and After Sales Service

a. Merencanakan dan mengatur strategi aktivitas pemasaran agar sesuai dengan

target perusahaan.

b. Memaksimalkan penjualan produk.

c. Menjalin hubungan kerjasama dengan distributor.

d. Merencanakan dan membuat strategi peningkatan layanan setelah penjualan.

e. Mengevaluasi laporan keluhan pelanggan dan berusaha menciptakan kepuasan

pelanggan.

6. Direktur Finance

a. Memeriksa laporan administrasi penjualan dan pelayanan yang berkaitan dengan

keuangan ( tagihan, hutang, biaya-biaya operasi cabang ).

b. Mengadakan pengawasan dan menyetujui perencanaan keuangan, pengeluaran

dan penerimaan uang perusahaan dalam bentuk apapun.

7. Direktur Accounting and Human Resources and General Affairs

a. Menerima dan memeriksa setiap laporan akuntansi, keuangan, dan anggaran tiap

waktu atau periode tertentu.

b. Mengawasi pelaksanaan pelaporan transaksi perusahaan.

c. Menetapkan dan mengawasi pelaksanaan peraturan kerja perusahaan.

d. Membina hubungan antar karyawan.

e. Melakukan penggajian kepada karyawan.

Page 8: Contoh Hyunday

50

3.2 Pengukuran Kinerja Karyawan PT. Hyundai Mobil Indonesia

Pengukuran kinerja karyawan pada PT. Hyundai Mobil Indonesia dilakukan

berdasarkan judgement yang dilakukan oleh setiap kepala divisi ataupun direktur pada

setiap jenjang. Judgement dilakukan dengan memberikan penilaian pada skala 1 sampai

10 tergantung pada kinerja setiap karyawan saat itu. Penilaian tersebut meliputi K7,

yaitu :

1. Kerajinan

Penilaian kerajinan seorang karyawan dilakukan berdasarkan pada rajin atau

tidaknya seorang karyawan, dilihat dari catatan kehadiran setiap hari.

2. Ketekunan

Penilaian ketekunan seorang karyawan dilakukan dengan melihat tingkat

ketekunannya pada saat menyelesaikan pekerjaannya dan apa yang dilakukan pada

saat jam kerja.

3. Ketelitian

Penilaian ketelitian seorang karyawan dilakukan dengan melihat hasil pekerjaan

karyawan tersebut, apakah dia teliti dalam menyelesaikan pekerjaan sehingga

hasilnya sempurna dan dapat dipertanggung jawabkan.

4. Ketepatan

Penilaian ketepatan seorang karyawan dilakukan berdasarkan pada kemampuannya

menyelesaikan pekerjaan yang diberikan sesuai jangka waktu yang telah

direncanakan sebelumnya.

Page 9: Contoh Hyunday

51

5. Kejujuran

Penilaian kejujuran seorang karyawan dilakukan dengan melihat dan menilai

kejujuran pekerjaan yang dilakukan, kejujuran pada saat bersosialisasi di lingkungan

kantor.

6. Keingintahuan

Penilaian keingintahuan seorang karyawan dilakukan dengan melihat keinginan

seorang karyawan untuk terus belajar dan menimba ilmu dari setiap pekerjaan dan

dari lingkungan kantor.

7. Kekompakkan

Setiap divisi pada PT. HMI terdiri dari beberapa karyawan, oleh karena itu team

work yang baik sangat dibutuhkan. Penilaian kekompakkan seorang karyawan

dilakukan dengan melihat kesediaan seorang karyawan dalam membantu pekerjaan

karyawan yang lain, dengan catatan, pekerjaannya sudah selesai dilakukan, serta

kemampuannya untuk bekerjasama dengan baik dalam divisinya.

Penilaian dilakukan setiap tiga bulan sekali, kemudian hasil penilaian

diserahkan kepada bagian HRD untuk digunakan sebagai pertimbangan peningkatan

jumlah gaji seorang karyawan.

3.3 Analisa Strategi Perusahaan

3.3.1 Analisa Model Kompetitif Porter

Analisa Model Kompetitif Porter untuk PT. Hyundai Mobil Indonesia

(gambar 3.2), adalah sebagai berikut :

Page 10: Contoh Hyunday

52

A. Intraindustry rivalry

Persaingan industri mobil di Indonesia semakin kuat. Hal ini disebabkan para

pesaing berlomba-lomba mengeluarkan produk mobil yang inovatif untuk menarik minat

konsumen. Berikut adalah profil pesaing PT. Hyundai Motor Indonesia :

1. PT. Toyota-Astra Motor

PT. Toyota-Astra Motor yang didirikan pada tahun 1971 merupakan perusahaan

joint venture antara PT. Astra International Tbk. (saham 51%) dengan Toyota Motor

Corporation (saham 49%), Jepang.

Pembeli : • Individu • Perusahaan

Pemasok:

• Vendor

Produk pengganti : • Sepeda motor

PT. HYUNDAI MOBIL INDONESIA Pesaing industri :

• PT. Toyota Astra Motor • PT. Indomobil Sukses Internasional

Tbk. • Mobil produksi Eropa dan Amerika

Pendatang Baru Potensial : • Great Wall Motors Co • CBU ( Ferrari)

Threat of new entrants

Bargaining powers of buyers

Bargaining powers of suppliers

Threat of substitute products and services

Gambar 3.2

Model Persaingan Porter PT . Hyundai Mobil Indonesia

Page 11: Contoh Hyunday

53

Selama kurang lebih 30 tahun, PT. Toyota-Astra Motor (TAM) telah

memainkan peranan penting dalam pengembangan industri otomotif di Indonesia serta

membuka lapangan pekerjaan termasuk dalam industri pendukungnya. Saat ini, PT.

Toyota-Astra Motor telah memiliki pabrik produksi seperti Stamping, Casting, Engine

dan Assembly di area industri Sunter, Jakarta.

Untuk meningkatkan kualitas produk dan kemampuan produksi, Pabrik

Karawang, yang menggunakan teknologi terbaru di Indonesia, telah selesai dibangun

pada tahun 1998 berikut sistem manajemen kualitas dan lingkungan.

TAM juga telah mencatat keberhasilan dalam membangun jaringan penjualan

dan purna jual di seluruh Indonesia. Terdiri dari 5 Main Dealer dan 75 Dealer yang

mengoperasikan 142 outlet penjualan dan 101 outlet purna jual. Dengan jaringan yang

sangat luas ini, TAM berhasil meraih sukses meraih penjualan terbanyak dalam industri

otomotif dalam beberapa tahun terakhir ini.

Menurut data GAIKINDO, penjualan mobil di awal tahun 2005 menunjukkan

pencapaian yang menggembirakan, karena tumbuh nyaris 50% dibandingkan dengan

tahun lalu, yakni dari 30.356 unit di Januari 2004 menjadi 45.481 unit di Januari 2005.

PT Toyota-Astra Motor (TAM) memimpin 30,8% pangsa pasar di Januari 2005, dengan

angka penjualan 14.007 unit

TAM juga mempelopori program eksport komponen otomotif dan kendaraan

CBU ke berbagai negara berkembang. Sejak tahun 1986, lebih dari 200.000 unit Kijang

CBU juga CKD telah dieksport ke Brunai Darussalam, Malaysia, Philippina, Taiwan,

Thailand, Afrika Selatan dan Papua New Guinea. Mesin seri-K yang diproduksi oleh

TAM juga telah merambah ke Malaysia, Taiwan, Philippina dan Jepang.

Page 12: Contoh Hyunday

54

2. PT. Indomobil Sukses International Tbk.

PT. Indomobil Sukses International Tbk (Perseroan) merupakan salah satu

kelompok usaha otomotif yang terbesar dan terkemuka di Indonesia, dengan fokus usaha

di bidang ritel, pelayanan purna jual dan pembiayaan kendaraan bermotor.

Perseroan dan anak perusahaan merupakan Agen Tunggal Pemegang Merek

(ATPM) dan atau distributor dari sembilan merek kendaraan yang terkenal, yaitu Audi,

Hino, Mazda, Nissan, Renault, Suzuki, Ssangyong, Volkswagen dan Volvo, dengan

ragam produk yang mencakup kendaraan roda empat dan dua, kendaraan niaga,

kendaraan serbaguna, truk dan bis, truk alat berat dan kendaraan angkutan umum.

Perseroan juga memiliki investasi dibeberapa perusahaan jasa keuangan, teknologi

informasi, jasa pengelolaan gedung, manufaktur, perdagangan, penyewaan kendaraan

bermotor dan sektor usaha lainnya yang merupakan jaringan distribusi, suku cadang dan

layanan purna jual yang luas dan terintegrasi.

Penjualan Grup Indomobil pada Januari-Februari 2005 naik sekitar 53,8 persen

menjadi 19.210 unit mobil dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang

mencapai 12.493 unit. Kontribusi penjualan mobil terbesar dalam grup tersebut adalah

merek Suzuki yang tumbuh 46,8 persen atau penjualannya sebanyak 15.487 unit

dibandingkan periode yang sama Januari-Pebruari 2004 yang mencapai 10.512 unit.

Setelah Suzuki, Nissan di urutan kedua dengan total penjualan Januari-Februari 2005

sebesar 2.282 unit atau naik 100,2 persen dibandingkan periode yang sama 2004, yaitu

sebanyak 1.153 unit. Kontribusi ketiga terbesar adalah Hino yang penjualannya naik

93,4 persen pada dua bulan pertama 2005 menjadi 1.205 unit dari periode yang sama

tahun sebelumnya sebanyak 625 unit.

Page 13: Contoh Hyunday

55

Dalam mengembangkan usahanya, Perseroan dan anak perusahaan menjalin

kerjasama dengan mitra lokal maupun asing yang mempunyai reputasi internasional dan

berpengalaman dalam bidangnya. Saham Perseroan tercatat dan diperdagangkan di

Bursa Efek Jakarta dan Bursa Surabaya.

Dalam rangka menghadapi era globalisasi, Perseroan dan anak perusahaan

berupaya untuk memperkuat kualitas sumber daya manusia yang dimiliki dengan

memberikan pendidikan dan pelatihan kepada karyawan secara berkesinambungan.

Sebagai salah satu perwujudannya, Perseroan mengembangkan Indomobil Strategic

Sales Optimizing Program (ISSOP).

3. Mobil produksi Eropa dan Amerika

Masuknya produk Eropa dan Amerika saat ini mulai merebut pasar mobil yang

sebelumnya didominasi produk Jepang dan Korea sehingga persaingan didunia otomotif

semakin meningkat.

Menurut riset yang diadakan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia

(Gaikindo). Pada 2001, total penjualan mobil asal AS seperti Chevrolet, Ford dan

Chrysler, hanya 690 unit/tahun atau memegang pangsa pasar 0,23%. Namun pada 2002,

penjualan mobil asal AS ini meningkat empat kali lipat menjadi 3.043 unit (0,96%).

Pada 2003 total penjualan mobil asal Amerika mencapai 8.041 unit (2,27%). Hal yang

sebaliknya terjadi pada mobil Korea. Pada 2001, penjualan mobil Korea mencapai

16.151 unit atau menguasai pangsa pasar 5,93%. Namun, pada 2003 turun menjadi

14.611 unit (4,12%). Pada 2002, penjualan mereka sempat menyentuh angka 14.089

unit.

Mobil produksi Eropa pada umumnya masuk ke dalam pasaran Indonesia dalam

bentuk Car Built-Up (CBU). Kedatangan produk Eropa tersebut, relatif terlambat jika

Page 14: Contoh Hyunday

56

dibandingkan Korea, sehingga mereka harus lebih keras membangun citra yang baru.

Meskipun sebagian merek seperti Fiat, Citroen, Renault, dan Morris pernah terkenal di

era ’60 hingga ‘70an, tetapi itu bukan jaminan. Terlalu lama absen, menjadikan

konsumen merasa asing.

Mobil-mobil Eropa dan Amerika mengutamakan kenyamanan dan keamanan

berkendara dengan mengadaptasikan berbagai teknologi terkini, namun pada umumnya

dijual dengan harga relatif tinggi dibandingkan dengan mobil buatan Jepang dan Korea.

Meskipun peluang pasar di Indonesia masih cukup luas, tetapi para produsen mobil

Eropa dan Amerika harus berusaha keras dalam bersaing meraih minat konsumen,

terutama dengan nilai tukar rupiah terhadap dolar yang terus berfluktuatif.

Dilihat dari uraian-uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa persaingan

dalam industri otomotif Indonesia cukup kuat.

Dari ulasan diatas dapat disimpulkan bahwa persaingan antar industri sejenis

cukup kuat. PT. Toyota-Astra Motor menguasai pangsa pasar mobil di Indonesia, hal ini

disebabkan merek mobil asal Jepang telah lama dikenal oleh masyarakat Indonesia,

selain itu juga didukung oleh jaringan distribusi yang luas dan layanan purna jual yang

baik. PT. Indomobil Sukses International Tbk., sebagai ATPM beberapa merek

kendaraan kelas dunia juga merupakan pesaing PT. Hyundai Mobil Indonesia.

Masuknya merek-merek mobil baru dari Eropa dan Amerika yang menawarkan desain

dan kenyamanan berkendara semakin meningkatkan persaingan pasar mobil Indonesia.

B. Threat of new entrants

Ancaman akan pendatang baru potensial merupakan tantangan bagi setiap

perusahaan. Perusahaan yang digolongkan sebagai pendatang baru potensial adalah

perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam industri yang sama dan berusaha memasuki

Page 15: Contoh Hyunday

57

pasaran mobil Indonesia dengan produk-produk yang dihasilkannya, sehingga bukan

tidak mungkin perusahaan tersebut akan mampu menyamai kedudukan perusahaan yang

sudah lebih dahulu berdiri.

Meskipun lalu lintas di Jakarta dan kota besar lainnya sudah padat dengan

berbagai jenis dan tipe kendaraan, namun secara umum peluang pasar mobil di

Indonesia masih cukup luas. Hal ini membuka minat para investor baru dari berbagai

Negara, mereka menawarkan berbagai macam produk mobil baru yang kompetitif.

Contohnya adalah Great Wall Motors Co. Ltd (GWM) dari Cina yang telah

menandatangani MOU kerja sama dengan PT Bharata (Indonesia). GWM adalah

perusahaan otomotif yang fokus pada mobil pick-up serta mesin mobil. Rencananya

mereka akan segera memproduksi MPV (Multi Purposes Vehicle) dan pick-up murah

dengan harga di bawah 100 juta rupiah yang produksinya akan dimulai pada kuartal

kedua tahun 2005. Bukan tidak mungkin jika keberhasilan yang akan diraih oleh GWM

di Indonesia akan diikuti oleh produsen-produsen mobil Cina lainnya.

Selain adanya ancaman masuknya mobil Cina dengan harga murah, industri

otomotif di tanah air juga mendapat ancaman dari masuknya mobil-mobil built-up yang

diimpor oleh importir umum.

Dengan semakin meningkatnya kondisi ekonomi masyarakat, keinginan untuk

memiliki kendaraan yang mengutamakan penampilan dengan kualitas dan performa

yang baik pun semakin tinggi. Mobil yang diimpor secara built-up (CBU) menjadi

pilihan kaum menengah ke atas dan dapat menimbulkan persaingan dengan mobil hasil

rakitan dalam negeri (CKD) maupun CBU yang diimpor resmi melalui ATPM,

contohnya Ferari. Dulu Ferari di import secara ilegal, sekarang sudah resmi sehingga

menimbulkan persaingan lebih berat lagi. Untuk memperkecil ancaman tersebut dan

Page 16: Contoh Hyunday

58

menjaga kredibilitas perusahaan, ATPM seperti Hyundai, Mercedez-Benz, dan Nissan

melarang dealer-dealer dan bengkel resminya melayani purna jual mobil-mobil yang

dibeli dari importir umum

Dapat disimpulkan bahwa dengan masih luasnya pangsa pasar mobil di

Indonesia, peluang masuknya perusahaan-perusahaan baru dalam industri otomotif

cukup besar. Ancaman yang ditimbulkan dari mobil produk Cina cukup besar dalam

peta persaingan industri otomotif Indonesia, terutama jika mobil produk Cina dijual

dengan harga murah namun dengan kualitas yang cukup baik. Sedangkan untuk mobil-

mobil CBU yang diimpor oleh importir umum, ancamannya tidak terlalu besar, dengan

harga yang relatif mahal dan tidak adanya jaminan layanan purna jual, mobil-mobil

CBU tersebut hanya memiliki pangsa pasar terbatas tetapi cukup mempengaruhi

penjualan mobil-mobil CKD.

C. Bargaining powers of Supplier

Agen Tunggal Pemilik Merek (ATPM) yang merakit mobilnya di Indonesia

memiliki relasi dengan banyak pemasok tetap dalam negeri yang mempersiapkan

beberapa bahan baku terutama baja, plastik, dan komponen pendukung produksi lainnya.

Produk komponen lokal tersebut sampai saat ini masih belum sepenuhnya

terserap oleh industri otomotif dan perakitan nasional. Dengan semakin banyaknya

komponen otomotif dari Cina yang memasuki pasaran Indonesia dengan kualitas baik

dan harga lebih terjangkau, pihak ATPM menjadi semakin bebas memilih pemasok

komponennya dan menggantinya dengan pemasok lain yang memenuhi persyaratan.

Untuk setiap unit bisnisnya, PT. Hyundai Mobil Indonesia memiliki data

beberapa vendor sebagai calon pemasok, jadi pihak PT. Hyundai Mobil Indonesia yang

menentukan vendor mana yang terbaik untuk menjadi pemasoknya, yang dinilai dari

Page 17: Contoh Hyunday

59

kualitas produk, pertimbangan harga, kemampuan penyediaan kuantitas produk, serta

ketepatan waktu dalam pengiriman produk.

Sebagai contoh, PT. HMI memilih PT. A sebagai pemasok as roda, tetapi jika

terjadi hambatan antara PT. HMI dengan PT. A, maka PT. HMI akan menghubungi

pemasok lainnya yaitu misalnya PT. B. Dengan banyaknya pemasok yang dapat

menyediakan bahan baku produksi yang dibutuhkan perusahaan maka dapat diambil

kesimpulan bahwa kekuatan tawar-menawar berada di tangan perusahaan.

D. Bargaining powers of buyers

Pada industri otomotif, pelanggan memegang peranan penting. Dengan

banyaknya pilihan model dan jenis mobil, maka setiap ATPM dan importir mobil

berusaha memberikan produk terbaik dan layanan purna jual yang dapat memberikan

kepuasan kepada pelanggan. Target pasar dari penjualan mobil masih sangat besar,

dengan semakin meningkatnya kebutuhan dan pendapatan masyarakat.

Dalam lingkungan industri otomotif secara umum, target pasarnya adalah :

1. Individu

Individu merupakan pangsa pasar utama dari industri otomotif. Setiap individu

memiliki kriteria yang berbeda dalam menentukan jenis mobil pilihannya sesuai dengan

kebutuhan. Keadaan lalulintas yang semakin padat dan harga Bahan Bakar Minyak

(BBM) yang semakin tinggi membuat peminat City Car semakin meningkat. Kalangan

keluarga lebih memilih MPV karena faktor kenyamanan, keamanan dan kapasitas yang

dapat memuat lebih banyak penumpang.

Bagi individu yang gemar berpetualang, SUV merupakan pilihan yang tepat,

karena dapat digunakan di segala medan dan nyaman. Kalangan menengah ke atas yang

lebih mementingkan kepuasan diri dan keunggulan performance kendaraan merupakan

Page 18: Contoh Hyunday

60

target utama dari mobil sedan lux maupun sedan sport yang memiliki harga yang cukup

tinggi, namun memberikan kenyamanan, keamanan, dan kenikmatan berkendara.

2. Perusahaan

Perusahaan-perusahaan di Indonesia sangat membutuhkan kendaraan untuk

menunjang kegiatan operasional sehari-hari. Mereka lebih mengutamakan kendaraan

dengan harga terjangkau, irit bahan bakar minyak (BBM) dan perawatan yang mudah.

Mobil niaga seperti Toyota Kijang, Suzuki Carry, dan Isuzu Panther banyak dipakai dan

dibutuhkan oleh perusahaan misalnya untuk mobil dinas dan mobil angkut barang.

Dari penjelasan di atas, dengan banyaknya pilihan jenis mobil dari berbagai

ATPM, maka dapat disimpulkan bahwa kekuatan tawar-menawar ada di pihak pembeli.

E. Threat of substitute products and services

Produk substitusi merupakan barang-barang yang dapat menggantikan fungsi

mobil, baik untuk investasi maupun sebagai alat kendaraan. Pilihan yang dapat

dijadikan sebagai produk substitusi industri mobil adalah :

1. Sepeda motor

Produk pengganti seperti sepeda motor fungsinya dapat menggantikan mobil,

karena sepeda motor umumnya memiliki fungsi yang sama, yaitu sebagai kendaraan

yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat luas dalam melakukan aktivitas kegiatan

sehari-hari. Dari segi harga, sepeda motor jauh lebih murah dibandingkan dengan harga

mobil tetapi dari segi kualitas, mobil jauh lebih unggul dari sepeda motor. Mobil dapat

melindungi penumpangnya dari panas dan hujan, serta dapat memberikan kenyamanan

selain itu mobil dapat memuat penumpang yang lebih banyak misalnya untuk keluarga,

Page 19: Contoh Hyunday

61

sedangkan sepeda motor hanya untuk muatan dua orang saja. Dari segi waktu jika

mengendarai motor lebih cepat, tapi resikonya lebih besar karena jika terjadi

kescelakaan motor bisa langsung melukai penumpangnya. Jika mengendarai mobil

kemungkinan besar yang terkena lebih dulu adalah mobilnya.

Sehingga secara keseluruhan ancaman yang datang dari produk pengganti belum

dapat menggantikan keunggulan mobil. Karena orang merasa lebih aman menggunakan

mobil.

3.3.2 Analisa SWOT

Analisa SWOT mengidentifikasikan berbagai faktor yaitu faktor-faktor yang

mencakup lingkungan internal (kekuatan dan kelemahan) dan lingkungan eksternal

(peluang dan ancaman). Analisa SWOT ini mencakup perusahaan maupun divisi TI

yang saling berkaitan secara khusus digunakan dalam perancangan IT Balanced

Scorecard untuk kebutuhan penganalisaan bagaimana divisi TI harus mengambil

tindakan atau strategi dalam memberikan kontribusinya ke perusahaan. Analisa SWOT

ini digunakan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan,

peluang yang ada dan ancaman yang muncul.

Analisa internal

1. Strengths (S)

Elemen-elemen yang menjadi kekuatan perusahaan :

a. Memiliki Sumber Daya Manusia yang berkualitas dan handal.

Page 20: Contoh Hyunday

62

Divisi Sumber Daya Manusia (SDM) melakukan seleksi yang ketat dalam

memilih pegawainya. Perusahaan mengirim pegawainya ke Korea, Malaysia,

India untuk mengikuti pelatihan khusus agar menjadi tenaga kerja yang handal.

Dengan adanya pelatihan itu, PT. Hyundai Mobil Indonesia mempunyai Sumber

Daya Manusia yang berkualitas tinggi. Mereka memiliki keahlian sesuai yang

dibutuhkan perusahaan dalam menghadapi persaingan. Dengan keahlian yang

dimiliki, para pegawai dapat memuaskan para pelanggannya. Dengan adanya

persaingan yang ketat, perusahaan mengawasi dengan ketat kinerja dari setiap

pegawainya. Oleh karena itu pegawai selalu terkontrol oleh pihak manajemen,

sehingga memacu karyawan untuk bekerja lebih baik lagi. PT. HMI mendirikan

Hyundai Training Center di cabang Hyundai Pluit untuk memberikan pelatihan

bagi tenaga-tenaga yang ada untuk menjadi lebih handal dan professional melalui

program rutin dalam pelatihan khususnya di bidang Sales, Service, Spare Parts

serta Costumer Satisfaction, dan lain-lain. Efektivitas pelatihan-pelatihan

tersebut telah membuktikan ketrampilan para mekanik Hyundai yang tidak

diragukan lagi.

b. Memiliki mesin-mesin dan peralatan pendukung kegiatan operasi yang modern

dan canggih.

Perusahaan berupaya menggunakan peralatan modern dan mesin-mesin

canggih untuk proses produksinya. Dengan menggunakan peralatan modern dan

mesin-mesin canggih diharapkan meminimumkan presentase terjadinya produk

gagal atau cacat.

Hyundai berusaha menarik minat pelanggannya dengan menyediakan

produk-produk berteknologi tinggi dan berwawasan lingkungan menjadikan

Page 21: Contoh Hyunday

63

produk Hyundai tampil mempesona dan penuh performa. Hyundai juga

mempertahankan kepercayaan yang telah pelanggan berikan melalui pelayanan

After Sales Service sepenuhnya, mutu dan service Hyundai bisa didapat dengan

cepat dan mudah dan harga yang lebih terjangkau.

c. Layanan purna jual yang baik

Hyundai menyediakan layanan purna jual bagi para pelanggannya berupa

service kontrak, emergency call service, dan jaminan ketersediaan suku cadang.

2. Weaknesses (W)

Elemen-elemen kelemahan perusahaan :

a. Belum luasnya jaringan Hyundai sehingga membatasi pangsa pasar, cabang

cabangnya belum banyak tersedia. Tidak semua daerah memiliki cabang Hyundai,

hal tersebut membatasi jaringan Hyundai untuk menembus pangsa pasar dan

menarik para peminat.

b. Belum terintegrasinya jaringan komunikasi dengan dealer-dealer Hyundai.

Hal ini menyebabkan data yang didapatkan sering tidak sesuai atau tidak seperti

yang diharapkan. Hal ini mengakibatkan perusahaan menemui kesulitan dalam

mengambil keputusan strategis.

c. Sistem aplikasi teknologi informasi yang belum sepenuhnya tersedia pada setiap

divisi.

Page 22: Contoh Hyunday

64

3. Opportunities (O)

faktor-faktor yang dijadikan peluang perusahaan :

a. Dengan banyaknya Hyundai mengeluarkan produk-produk baru dengan harga

yang terjangkau maka produk-produk Hyundai bisa dipakai oleh masyarakat banyak.

b. Pangsa pasar yang masih luas dan terus berkembang.

Kebutuhan masyarakat akan barang-barang tertier masih tinggi. Hal ini ditunjang

dengan semakin besarnya pengaruh-pengaruh yang masyarakat dapatkan dari media

informasi, yang sebagian besar menginformasikan kebudayaan barat kepada mereka.

Hal ini menyebabkan minat masyarakat akan produk-produk yang dihasilkan oleh

perusahaan, masih dapat terus ditingkatkan.

4. Threats (T)

a. Pesaing yang mempunyai orientasi pemasaran dan penjualan yang lebih luas dan

perluasan usaha di masa depan.

b. Banyaknya perusahaan yang sejenis mengeluarkan produk baru dengan kualitas

dan model yang bagus dengan harga yang terjangkau sehingga dapat menarik

minat konsumen.

Tabel 3.1

Analisa SWOT

Faktor-faktor Strategi Internal Bobot Rating Bobot x Rating

Strength (S) (75%; 1.5)

Kualitas SDM

Mesin dan peralatan

pendukung kegiatan operasi

Layanan purna jual

0,25

0,25

0,25

+ 2

+ 2

+ 2

+ 0,5

+ 0,5

+ 0,5

Page 23: Contoh Hyunday

65

Weakness (W) (25%; -0.5)

Belum luasnya jaringan

Hyundai sehingga membatasi

pangsa pasar

Belum terintegrasinya jaringan

komunikasi dengan dealer-

dealer Hyundai.

Sistem aplikasi teknologi

informasi yang belum

sepenuhnya tersedia pada

setiap divisi.

0,05

0,10

0,10

- 2

- 2

- 2

- 0,10

- 0,20

- 0,20

Total 1,00 1,00

Faktor-faktor Strategi

Eksternal

Bobot Rating Bobot x Rating

Opportunities (O) (45%; 0.9)

Produk-produk Hyundai

harganya terjangkau

Pangsa pasar yang masih

luas dan terus berkembang

0,25

0,20

+ 2

+ 2

+ 0,50

+ 0,40

Threats (T) (55%; -1.65)

Pesaing yang mempunyai

orientasi pemasaran dan

penjualan yang lebih luas.

Banyaknya perusahaan

sejenis mengeluarkan produk

baru dengan model bagus

dan harga terjangkau.

0,25

0,30

- 3

- 3

- 0,75

- 0,90

Total 1,00 - 0,75

Page 24: Contoh Hyunday

66

Dari analisis SWOT PT. Hyundai Mobil Indonesia di atas, dapat disimpulkan

bahwa posisi perusahaan berada diantara kekuatan internal dan ancaman eksternal yang

besar, dapat dilihat pada gambar 3.3

Gambar 3.3

Matrik SWOT PT. Hyundai Mobil Indonesia

Dari gambar di atas terlihat bahwa posisi perusahaan saat ini berada di kuadran

ST (Strengths Threats), yang memiliki berbagai kekuatan tetapi juga menghadapi

beberapa kendala atau ancaman eksternal, yang berarti perusahaan harus menerapkan

strategi-strategi yang lebih bersifat turn around atau putar haluan yaitu perusahaan harus

memfokuskan diri dalam menghadapi dan mengatasi masalah-masalah eksternal

sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik

Opportunity

Weakness Strength -0,75

Threat

1,00

Page 25: Contoh Hyunday

67

Tabel 3.2

MATRIK SWOT PERUSAHAAN

IFAS

EFAS

STRENGHT (S) a. Memiliki sumber daya

manusia yang berkualitas,

dan handal, dan loyal pada

perusahaan

b. Memiliki mesin-mesin dan

peralatan pendukung

kegiatan operasi yang

modern dan canggih.

c. Layanan purna jual yang baik dan terpecaya.

WEAKNESSES (W) a. Belum luasnya jaringan

Hyundai sehingga

membatasi pangsa pasar.

b. Belum terintegrasinya

jaringan komunikasi

dengan dealer-dealer

Hyundai

c. Sistem aplikasi teknologi

informasi yang belum

sepenuhnya tersedia pada

setiap divisi

OPPORTUNITIES(O ) a. Produk-produk

Hyundai harganya ter-

Jangkau. b. Pangsa pasar yang

masih luas dan terus

berkembang

STRATEGI SO

a. Memberikan pelayanan

yang lebih baik lagi.

b. Mengembangkan teknologi dan sistem informasi dalam

perusahaan

c. Meningkatkan komunikasi

dengan kantor cabang

STRATEGI WO a. Membangun suatu sistem

informasi yang terintegrasi.

b. Memperluas jaringan pasar untuk memperbesar masuk

pangsa pasar.

Page 26: Contoh Hyunday

68

THREATS (T)

a. Pesaing yang mem-

punyai orientasi pe-

masaran dan pen-

jualan yang luas.

b. Banyaknya peru-

sahaan yang

sejenis

mengeluarkan pro-

duk baru dengan

kualitas dan model

yang bagus dengan

harga terjangkau

sehingga menarik

minat konsumen.

STRATEGI ST

a. Memperluas orientasi

pemasaran dan penjualan.

b. Mengeluarkan produk

produk baru yang berkualitas

dengan model yang menarik

dengan harga terjangkau

c. Mempertahankan kualitas

sumber daya manusia.

STRATEGI WT

a. Mengeluarkan model-model

terbaru.

b. Mengintegrasikan jaringan

komunikasi dengan dealer-

dealer Hyundai.

c. Pembangunan sistem

aplikasi baru untuk setiap

divisi

Jadi strategi yang dipakai oleh perusahaan adalah strategi ST yaitu :

a. Memperluas orientasi pemasaran dan penjualan.

b. Mengembangkan produk-produk baru yang berkualitas dengan model yang

menarik dengan harga terjangkau.

c. Mempertahankan kualitas sumber daya manusia.

3.3.2 CSF Perusahaan

Analisa CSF digunakan oleh perusahaan sebagai ukuran untuk mencapai sasaran

antara lain sebagai berikut :

Page 27: Contoh Hyunday

69

1. Layanan Purna Jual

Dengan adanya layanan purna jual, pemakai produk Hyundai dapat menikmati

pelayanan yang disediakan oleh Hyundai dalam waktu 24 jam. Pemakai produk Hyundai

bisa memanggil staf Hyundai kapan saja jika membutuhkan pelayanan.

2. Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia yang ada di Hyundai sangat handal dalam bidangnya,

karena mereka telah mengikuti pelatihan khusus yang sesuai dengan Hyundai Korea dan

sesuai standar internasional.

3. Suku cadang

Suku cadang yang dimiliki oleh Hyundai sangat lengkap dengan harga

terjangkau.

3.4 Divisi TI pada PT. Hyundai Mobil Indonesia

PT. Hyundai Mobil Indonesia menempatkan divisi TI mereka pada gedung Pro

Motor, yang berada di Jalan Simpruk yang berada diatas kantor Mercedes. Keberadaan

divisi TI pada PT. Hyundai Mobil Indonesia merupakan pendukung bagi kegiatan

operasional perusahaan maupun didalam pengambilan keputusan strategis bagi

perusahaan. Hal-hal yang membuat posisi divisi TI menjadi penting pada perusahaan

antara lain :

a. Mampu menghasilkan aplikasi untuk keperluan intern perusahaan.

Divisi TI sudah mampu menghasilkan aplikasi-aplikasi yang dapat digunakan

dalam mendukung kegiatan operasional perusahaan dan masih terus membangun

aplikasi lainnya serta aplikasi untuk jaringan intranet yang masih dalam tahap

pengembangan.

Page 28: Contoh Hyunday

70

b. Memiliki tenaga professional yang ahli dalam bidangnya masing-masing.

Divisi TI menyeleksi ketat dalam memperkerjakan staf mereka. Hal ini

disebabkan karena divisi TI dituntut untuk mampu memberikan kontribusi yang

berarti bagi perusahaan.

c. Diikutsertakan oleh divisi-divisi yang lain pada perencanaan strategis dan

operasional.

Sesuai dengan komitmen perusahaan, divisi TI akan diikutsertakan di setiap

perencanaan operasional maupun strategis perusahaan. Dengan begitu, divisi TI akan

leluasa memberikan dukungan kepada pihak perusahaan, karena mampu mengetahui

informasi yang akurat akan kebutuhan perusahaan.

3.4.1 Struktur Organisasi Divisi TI

Gambar 3.4

Struktur Divisi TI Pada PT. Hyundai Mobil Indonesia

(Sumber : PT . Hyundai Mobil Indonesia)

Hardware

Internal Audit

Software Development

Information Management

Network Support

President Director

IA, MIS, SYS

System & Procedure

Hardware Development

System Development

System Analys

Finance

Page 29: Contoh Hyunday

71

3.4.2 Pembagian Tugas Dalam Divisi TI

. President Director

Merupakan top manajemen dari departemen TI yang mempunyai tugas dan

wewenang sebagai berikut :

a. Menentukan tujuan dan sasaran perusahaan.

b. Memimpin perusahaan dan mengkoordinasikan semua bagian yang ada di dalam

perusahaan.

c. Membuat perjanjian kerjasama.

d. Mengangkat dan memberhentikan Direktur/Manajer.

e. Mengevaluasi terhadap pekerjaan Direktur/ manajer.

2. Direktur Finance

a. Memeriksa laporan administrasi penjualan dan pelayanan yang berkaitan dengan

keuangan ( tagihan, hutang, biaya-biaya operasi cabang ).

b. Mengadakan pengawasan dan menyetujui perencanaan keuangan, pengeluaran dan

penerimaan uang perusahaan dalam bentuk apapun.

c. Mengevaluasi terhadap pengeluaran budget yang dikeluarkan untuk keperluan setiap

divisi-divisi.

3. MIS Director

a. Merencanakan dan merancang sistem dan prosedur yang akan diterapkan dalam

perusahaan.

b. Melakukan pengembangan sistem informasi perusahaan.

c. Melakukan perencanaan pelatihan karyawan TI sesuai kebutuhan perusahaan

berkaitan dengan teknologi informasi.

d. Bertanggung jawab terhadap jaringan.

Page 30: Contoh Hyunday

72

4. Internal Auditor Manager

a. Sebagai auditor internal perusahaan

b. Bersama akuntan publik melaksanakan stock opname setiap tahun

5. System dan Procedur Manager

a. Membangun sistem dan prosedur pada setiap operasional perusahaan

b. Mengevaluasi dan memperbaiki sistem dan prosedur operasional yang sudah

berjalan.

6. Software Development Manager

Departemen ini dipimpin oleh seorang manajer yang bertanggung jawab dalam

penyediaan software bagi departemen-departemen lain pada operasional PT. Hyundai

Mobil Indonesia. Departemen ini dibagi menjadi dua bagian :

a. System Development

1. Secara bisnis proses, sesuai dengan keahliannya harus mampu mempercepat

proses analisis dan meningkatkan output sesuai dengan kebutuhan dan kondisi

bisnis.

2. Membuat perencanaan bisnis proses agar setiap proyek sistem informasi yang

sejalan dan tidak berada diluar jalur-jalur kerangka strategis kebijakan

perusahaan yang disepakati.

3. Mengamati (audit) dan menilai seberapa jauh efektivitas sistem yang ada

sekarang dengan kebutuhan bisnis dan bagaimana keamanan sistem sehubungan

dengan kontrol internal perusahaan.

4. Analisis cost-benefit terhadap aspek-aspek informasi dari kacamata organisasi

pengguna yang diberikan kepada perusahaan.

Page 31: Contoh Hyunday

73

b. Information Manager

1. Mempersiapkan prosedur yang harus dilakukan perusahaan jika ada gangguan

teknis sistem yang dapat mengganggu aktivitas perusahaan.

2. Mendefinisikan jenis-jenis informasi yang harus dihasilkan dengan segala

karakteristiknya bagi perusahaan.

3. Melihat risiko bisnis yang mungkin dihadapi seandainya terjadi kesalahan atau

hal-hal lain dalam sistem informasi yang dibangun.

4. Menjalankan portofolio proyek sistem informasi berdasarkan skala prioritas dan

keterbatasan sumber daya.

5. Membuat sistem informasi berdasarkan kebutuhan dan desain yang telah dibuat

dan disepakati dengan tahapan yang harus dilakukan adalah : menyusun dari

spesifikasi rinci dengan menggunakan bahasa pemrograman (programming

language) dan alat bantu pengembang (development tool), kesepakatan coding,

prosedur uji dan quality assurance untuk instalasi yang baku.

6. Memonitor, melakukan trouble shooting (pelacakan kerusakan), melakukan

tuning sistem informasi yang sudah berjalan agar lebih meningkatkan

kemampuan yang ada.

7. Hardware and Network Support Manager

a. Hardware support

Melakukan perawatan perangkat keras yang digunakan dalam mendukung

sistem jaringan dan. trouble shooting (pelacakan kerusakan) perangkat keras.

Page 32: Contoh Hyunday

74

b. Network support

Melakukan testing dan menjaga seluruh sistem berjalan dengan baik secara terus

menerus dan menyiapkan risiko bisnis yang mungkin dihadapi seandainya terjadi

kerusakan (force major) atau hal-hal lain dalam sistem informasi yang ada.

3.4.3 Infrastuktur Jaringan Divisi TI

Terdapat router yang berfungsi sebagai penghubung jaringan utama yang ada

pada PT. Hyundai Mobil Indonesia (Gambar 3.5). Router tersebut terhubung dengan

Switch, Remote Access Server, dan PABX telepon.

Router terhubung oleh database server, mail/web server dan application server

melalui switch/hub. Router tersebut mengatur lalu-lintas data secara keseluruhan,

sehingga data dan informasi yang tersedia pada masing-masing server hanya dapat

diakses sesuai dengan hak akses masing-masing pengguna. Untuk keperluan eksternal

perusahaan, router membatasi hak akses pihak luar sesuai dengan ketentuan pihak

manajemen. Switch/Hub juga terhubung oleh firewall untuk koneksi internet yang

melindungi server dari serangan virus.

Remote Access Server menghubungkan kantor cabang untuk dapat mengakses

data-data perusahaan pada kantor pusat, sesuai dengan keputusan dan kebijaksanaan

perusahaan. Keamanan data sangat dijaga, sehinga pada remote access server terjadi

konfigurasi sedemikian rupa agar hanya pihak-pihak yang berkepentingan saja yang

dapat mengakses data-data perusahaan. Remote access server terhubung dengan router,

sehingga setiap pihak yang telah lolos verifikasi dapat langsung mengakses data

perusahaan sesuai dengan hak aksesnya, remote access server juga memungkinkan

Page 33: Contoh Hyunday

75

kantor pusat PT. Hyundai Mobil Indonesia untuk mengakses data yang terdapat pada

kantor cabang.

Untuk koneksi dengan kantor cabang PT. Hyundai Mobil Indonesia

menggunakan frame relay dari Lintasarta dengan kecepatan 512 Kbps yang tidak hanya

memungkinkan pertukaran data tetapi juga suara, sehingga komunikasi tidak lagi

menggunakan saluran telepon.

Adapun spesifikasi perangkat keras yang digunakan oleh divisi TI adalah :

1. Server

a. Application Server : Compact Proliant ML 540, Pentium IV, 2 GHz, 1 GB,

80 GB, 52x, OS : Windows NT 4.0 Service Pack 6a

b. Mail Server : Compact Proliant ML 540, Pentium IV, 2 GHz, 512 GB,

80 GB, 52x, OS : Windows NT 4.0 Service Pack 6a

c. Proxy Server : Compact Proliant ML 370, Pentium IV, 2 GHz, 512 GB,

80 GB, 52x, OS : Windows NT 4.0 Service Pack 6a

2. Workstation

a. Acer Travelmate 291XCI Intel Centrino 1.4 GHz, 256 MB, 30 GB.

b. Acer Travel Mate 661XCI Intel Centrino 1.4 GHz, 512 MB, 60 GB,

CDRW/DVD 8x

c. Compaq Deskpro Pentium III 933 MHz, 64 MB, 20 GB, 48x .

d. Compaq Deskpro Pentium III 800 MHz, 128 MB, 20 GB.

e. Compaq Deskpro Pentium III 1GHz, 256 MB, 20 GB, 48x.

f. Compaq EVO D510 MXP Pentium IV 2.4 GHz, 512 MB, 40 GB, 48x.

g. Compaq SB 3000 Pentium IV 1.6 GHz, 256 MB, 20 GB, 52x.

h. IBM ThinkPad Pentium III 700 MHz, 64 MB, 15 GB, DVD 8x.

Page 34: Contoh Hyunday

76

i. IBM ThinkPad Pentium III 700 MHz, 256 MB, 20 GB, 48x.

j. IBM ThinkPad Pentium III 800 MHz, 320 MB, 20 GB, DVD 8x.

k. IBM ThinkPad Pentium IV 2 GHz, 256 MB, 40 GB, DVD 8x.

l. Tower Rakitan Pentium IV 1.7 GHz, 256 MB, 30 GB, 48x.

m. Tower Rakitan Pentium IV 2.4 GHz, 256 MB, 40 GB, 52x.

Operating System (OS) yang digunakan pada setiap workstation adalah

Microsoft Windows XP Professional Edition. Windows XP digunakan karena

hardware yang digunakan sangat memadai dan OS ini memiliki fungsi yang lengkap

disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing pengguna. Untuk aplikasi khusus

yang dibutuhkan masing-masing divisi dapat diminta secara khusus kepada divisi TI.

Gambar 3.5

Infrastuktur Jaringan

Page 35: Contoh Hyunday

77

3. Networking

a. Router : Cisco 3660

b. Switch/Hub

c. Koneksi internet : Broadband Wireless by ISP Speednet, 128 Kbps bandwith.

d. Koneksi dengan perusahaan cabang : Dedicated Line - Frame Relay by

Lintasarta, 512 Kbps bandwith.

3.3.4 Proses TI PT. Hyundai Mobil Indonesia

3.3.4.1 Proses Permintaan Aplikasi Baru

Berikut ini adalah proses permintaan aplikasi baru yang terjadi pada divisi TI

(Gambar 3.6) :

1. Divisi-divisi lain mengajukan inter office memorandum berdasarkan permintaaan

spesifikasi aplikasi yang dibutuhkan user kepada software development manager.

Departemen software development melakukan koordinasi dengan departemen-

departemen lain yang terkait.

2. Setelah melakukan koordinasi dengan bagian terkait, software development manager

membawa permintaan persetujuan kepada Direktur MIS.

3. Jika telah disetujui, maka software development manager mengkaji dan mengambil

keputusan diperlukan outsource atau tidak dalam pembangunan sebuah aplikasi. Jika

memakai outsource hanya terlibat dalam lingkungan eksternal saja, sedangkan

bagian internal diserahkan kembali kepada software development.

4. Software development akan memberikan informasi kepada departemen yang

mengajukan inter office memorandum.

5. Inter office memorandum di analisa bersama Departemen Sistem & Prosedur.

Page 36: Contoh Hyunday

78

6. Setelah analisa dilakukan maka permintaan aplikasi sistem dari Departemen yang

membutuhkan diserahkan kembali kepada Software Development untuk

dikembangkan dan dibuat.

7. Uji kualitas aplikasi atas hasil pemrograman dari software development yang

dilakukan oleh hardware and network support, apakah aplikasi tersebut sudah

memenuhi standar operasional departemen atau user yang membutuhkan.

8. Setelah lolos uji kualitas aplikasi dikembalikan lagi kepada software development.

9. Aplikasi baru siap diimplementasikan pada unit bisnis yang mengajukan permintaan.

1 2 9 4 3

5 8 7 6

Direktur

MIS Departeman Lain

Software Development

Departemen Sistem dan Prosedur

Hardware & Network

Support

Gambar 3.6 Proses Permintaan Aplikasi Baru PT. Hyundai Mobil Indonesia

Page 37: Contoh Hyunday

79

3.3.4.2 Proses Permintaan Pengembangan Aplikasi

Proses permintaan pengembangan aplikasi pada PT. HMI adalah sebagai berikut:

1. Divisi yang berkepentingan meminta modifikasi untuk pengembangan aplikasi

kepada software development manager dengan mengisi formulir permintaan

modifikasi, kemudian software development manager akan melakukan pertimbangan

apakah akan menolak permintaan tersebut.

2. Bila ditolak, surat permintaan penolakan akan dikirimkan kepada unit yang

memohon pengembangan aplikasi..

3. Bila diterima, software development manager akan memberikan tugas kepada

information manager untuk menganalisa dan memodifikasi permintaan

pengembangan aplikasi yang diminta tersebut.

4. Uji kualitas aplikasi atas hasil pemrograman dari software development yang

dilakukan oleh hardware and network support, apakah aplikasi tersebut sudah

memenuhi standar operasional departemen atau pengguna yang membutuhkan.

5. Setelah lolos uji kualitas aplikasi dikembalikan lagi kepada software development

manager.

6. Aplikasi baru siap diimplementasikan pada unit bisnis yang mengajukan permintaan.

Page 38: Contoh Hyunday

80

Gambar 3.7

Proses Permintaan Pengembangan Aplikasi PT. Hyundai Mobil Indonesia

3.3.5 Aplikasi Divisi TI

Aplikasi yang digunakan pada masing-masing divisi, ada yang menggunakan

aplikasi yang diciptakan oleh divis i TI sesuai dengan kebutuhan dan permintaan masing-

masing divisi.

Untuk aplikasi Back Office yang sudah menggunakan aplikasi ciptaan divisi TI

adalah aplikasi sales inventory pada divisi Sales Operational, aplikasi Finance &

Accounting Unit, dan sebuah Core Application yang dikembangkan untuk menangani

proses produksi serta proses bisnis unit.

Aplikasi yang digunakan perusahaan terdiri dari :

1. Divisi Sales Operational

Aplikasi Sales Inventory untuk mencatat persediaan bahan baku.

Departemen Lain

Hardware & Network

Support

Software Development

Manager

Information

Manager

1

2 3

4

5

6

Page 39: Contoh Hyunday

81

2. Divisi Marketing

Aplikasi untuk pemasaran produk melalui internet ( www.hyundaimobil.com ) yang

Dikembangkan oleh Divisi TI.

3. Divisi Production and Technical

Sebuah Core Application yang dikembangkan untuk menangani proses produksi

serta proses bisnis unit.

4. Divisi Accounting

a. General Ledger berfungsi untuk membuat neraca, laporan rugi/laba, dan balance

sheet. Aplikasi ini digunakan oleh divisi accounting.

b. Sales administrasi berfungsi untuk menampilkan stok unit dan penjualan unit

secara Real Time, serta mencetak surat pemesanan (SP). Aplikasi ini digunakan

oleh divisi keuangan, administrasi, accounting, dan auditing.

c. Pajak berfungsi untuk mencetak faktur pajak digunakan oleh bagian accounting.

d. Harga Pokok Penjualan (HPP) berfungsi untuk membantu perhitungan rugi/laba.

Digunakan oleh bagian accounting.

5. LAN Comunication

Jaringan pada seluruh kantor pusat.

3.3.6 Perencanaan Teknologi Informasi Divisi TI

Perencanaan teknologi informasi divisi TI pada PT. Hyundai Mobil Indonesia

telah ditetapkan oleh MIS Director bersama-sama dengan Top manajemen lainnya.

Penyelarasan teknologi informasi perusahaan dengan kantor-kantor cabang merupakan

rencana utama, hal ini sesuai dengan misi PT. HMI menciptakan jaringan pemasaran dan

Page 40: Contoh Hyunday

82

pelayanan perbaikan guna memenuhi kepuasan pelanggan dan visi PT. HMI menjadi

pemain nomor satu otomotif di Indonesia.

Penyelarasan dilakukan secara bertahap, dimulai pada penyempurnaan aplikasi

setiap divisi, penyelarasan sistem teknologi informasi pada kantor pusat kemudian

dilanjutkan ke kantor-kantor cabang melalui jaringan intranet.

Walaupun saat ini sistem on-line baru dapat dilakukan antara sesama kantor-

kantor cabang PT. HMI dan kantor pusat, dan belum mencangkup sistem on-line untuk

setiap dealer Hyundai, namun direncanakan pada awal tahun 2006 semua dealer sudah

dapat terhubung on-line.