Upload
kabengbpx3w
View
71
Download
4
Embed Size (px)
Citation preview
43
BAB 3
ANALISIS BISNIS DAN PERUSAHAAN
3.1 Profil Perusahaan
Hyundai adalah perusahaan otomotif yang memproduksi mobil-mobil terkemuka
dari Korea. Kehadiran Hyundai di dunia otomotif dimulai pada akhir dekade 60-an.
Namun, pada perkembangannya dalam tiga dasawarsa ini begitu luar biasa. Hyundai kini
merupakan salah satu pemain penting di dunia otomotif. Hanya dalam dua dekade,
Hyundai telah mendunia. Di Indonesia, konsumen mengenal pertama kali teknologi
kelas dunia ini pada tahun 1995 melalui Hyundai Accent.
Dengan adanya 48 outlet Dealer dan Cabang Hyundai yang telah berhasil
menjual mobil Hyundai lebih dari 40.000 unit di seluruh Indonesia yang terus
berkembang, membuktikan Hyundai telah dapat diterima oleh masyarakat Indonesia
pada umumnya.
Hyundai memiliki empat kiat agar produk-produknya lebih digemari konsumen.
Pertama, produk-produk Hyundai harus lebih kompetitif dari produk otomotif yang lain.
Kedua, Hyundai harus menjual produk yang variatif untuk menjangkau berbagai macam
kebutuhan konsumen. Ketiga, jaringan pemasaran dan servis harus ada di mana-mana
sehingga servis pada konsumen bisa dilakukan dengan lebih cepat. Kiat yang keempat
adalah bagaimana Hyundai meningkatkan kepuasan pelanggan.
Dilihat dari sisi grafik penjualan, penjualan mobil Korea pada tahun 1998 hanya
150 unit. Tahun 1999 meningkat menjadi 1.200 unit. Kemudian, tahun 2000 naik
menjadi 7.000 unit. Volume penjualan terus melonjak, sekalipun tidak sehebat merek
lain. Penjualan pada tahun 2004 sudah mencapai 25.000 unit per tahun.
44
Ada delapan variasi kendaraan Hyundai yang masuk ke pasar Indonesia. ATOZ,
GETZ dan MATRIX kendaraan city car, sedan kelas dunia ACCENT, sport utility
vehicle (SPV) SANTA FE, sedan executive SONATA dan GRANDEUR, sedan sporty
Hyundai COUPE, minibus GRACE, multi porpose vehicle (MPV) TRAJET dan yang
terbaru ialah Hyundai Tucson, kendaraan SPV yang berteknologi tinggi dan Hyundai
Santro Xing, city car terbaru dari Hyundai yang akan memasuki pasar Indonesia di
kuartal kedua tahun 2005.
Untuk itu, guna meningkatkan mutu pelayanan dan fasilitas yang ada, PT. HMI
mendirikan Hyundai Training Center di cabang Hyundai Pluit untuk memberikan
pelatihan bagi tenaga-tenaga yang ada untuk menjadi lebih handal dan professional
melalui program rutin dalam pelatihan khususnya di bidang sales, service, spare parts
serta custommer satisfaction. Efektivitas pelatihan-pelatihan tersebut telah membuktikan
ketrampilan para mekanik Hyundai yang tidak diragukan lagi, Karena dalam suatu
lomba ketrampilan mekanik yaitu International Olympic Skill Contest yang diikuti oleh
peserta dari 25 negara yang diadakan oleh Hyundai Motor Company, dua mekanik
Indonesia berhasil menjadi juara II dan menempati posisi IV dunia.
P.T. HMI terus meningkatkan pelayanan & fasilitas-fasilitas untuk mendukung
seluruh konsumen Hyundai agar dapat merasakan kemudahan-kemudahan yang
diberikan, seperti pada bidang Layanan Kencana Hyundai (LKH) dengan puluhan
armadanya yang selalu siap melayani panggilan service di seluruh Indonesia selama 24
jam penuh dengan hanya menekan nomor telepon bebas pulsa 0-800-1821-407, adanya
54 workshop yang tersebar di seluruh Indonesia yang terus dikembangkan, selain itu
P.T. HMI juga telah mendirikan Use Car Center.
45
Pada bulan Agustus 2000, Hyundai Motor Company telah memberikan
penghargaan Sky High Program kepada PT. HMI sebagai salah satu diantara tiga negara
dari 87 distributor Hyundai di dunia untuk pengimpor terbesar suku cadang asli. Hingga
sekarang PT. HMI telah mengembangkan lebih dari 136 tempat penjualan spare parts di
seluruh Indonesia dan juga sedang membangun Central Parts Warehouse guna
meningkatkan pelayanan jaringan terhadap konsumen dengan penambahan jumlah outlet
service dan parts agar dapat lebih mudah terjangkau oleh masyarakat dimana saja,
ditambah lagi dengan adanya Delivery Spare Parts dengan menggunakan sepeda motor
di beberapa kota besar untuk lebih mudah diantar pada saat darurat sekalipun.
Dari segala keterangan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa produk Hyundai
telah memiliki teknologi kelas dunia yang didalamnya terdapat kenyamanan dalam
berkendara. Kemewahan pada interior dan eksteriornya menjadikan produk Hyundai
lebih disukai masyarakat pada setiap kelasnya. Mutu dan service bisa didapat dengan
cepat dan mudah. Dengan harga terjangkau, Hyundai tetap memberikan jaminan
kendaraan selama dua tahun tanpa batas kilometer.
3.1.1 Visi PT. Hyundai Mobil Indonesia
Visi PT. Hyundai Mobil Indonesia adalah mengembangkan Hyundai sebagai
kendaraan pilihan masyarakat Indonesia yang memiliki nilai lebih dengan layanan purna
jual yang handal dan menjadi pemain nomor satu otomotif di Indonesia.
3.1.2. Misi PT. Hyundai Mobil Indonesia
Misi Hyundai terdiri atas tiga, yaitu :
a. Produk yang variatif
Untuk menjangkau kebutuhan konsumen maka tersedia tampilan produk yang
bermacam-macam sehingga dapat memenuhi berbagai lapisan masyarakat.
46
b. Jaringan pemasaran dan servis/layanan perbaikan ada dimana-mana sehingga servis
kepada konsumen dapat dilakukan dengan cepat.
c. Kepuasan pelanggan
Hyundai harus memperhatikan konsumennya. Untuk pelanggan diberikan nomor
telepon 24 jam dan teknisi (mekanik) yang bersedia dipanggil jika terjadi hal-hal
mendadak seperti mogok atau lainnya
3.1.3 Manajemen dan Struktur Organisasi PT. Hyundai Mobil Indonesia
Tujuan dibuatnya struktur organisasi adalah agar setiap orang dapat bekerja
dengan baik, karena memperoleh deskripsi yang jelas mengenai tugas, tanggung jawab
dan wewenang jabatannya. Struktur organisasi PT. Hyundai Mobil Indonesia dapat
dilihat pada gambar 3.1.
Manajemen PT. Hyundai Mobil Indonesia dilaksanakan oleh Presiden Direktur
dibantu oleh Deputi Direktur dan para Direktur yang membawahi divisi dan departemen.
Presiden Direktur merumuskan kebijaksanaan perusahaan dalam menentukan
tujuan dan sasaran perusahaan dan pengelolaan perusahaan secara menyeluruh.Deputi
Direktur membantu Presiden Direktur melaksanakan kebijaksanaan dan pertimbangan
keputusan operasional sehari-hari. Deputi Direktur ini terbagi dua yaitu :
a. Deputi MIS yang membawahi internal Audit, Sistem dan Prosedur serta MIS
b. Deputi Secretary and Legal
Direktur yang membawahi Divisi dan Departemen terdiri dari 4 (empat) orang, yaitu :
a. Direktur Sales Operational
b. Direktur Marketing and After Sales Services
c. Direktur Finance
d. Direktur Accounting and Human Resources and general Affairs
Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Hyundai Mobil Indonesia
(Sumber : PT. Hyundai Mobil Indonesia)
48
Uraian tugas dan tanggungjawab :
1. Presiden Direktur bertugas :
a. Menentukan tujuan dan sasaran perusahaan
b. Memimpin perusahaan dan mengkoordinasikan semua bagian yang ada di dalam
perusahaan.
c. Membuat perjanjian kerjasama.
d. Mengangkat dan memberhentikan Direktur/Manajer.
2. Deputi MIS
a. Merencanakan dan merancang sistem dan prosedur yang akan diterapkan dalam
perusahaan.
b. Melakukan pengembangan sistem informasi perusahaan.
c. Melakukan perencanaan pelatihan karyawan TI sesuai kebutuhan perusahaan
berkaitan dengan teknologi informasi.
d. Bertanggung jawab terhadap jaringan dan komunikasi di kantor pusat.
3. Deputi Secretary and Legal
a. Menangani masalah perusahaan yang berkaitan dengan hukum atau pemerintah
yang berhubungan dengan tabah, gedung dan lainnya.
b. Mengumpulkan bukti-bukti sah dan surat-surat perusahaan sebagai pengendali
dan penjamin berdirinya perusahaan.
4. Direktur Sales Operational
a. Merencanakan dan menetapkan target penjualan di tiap-tiap area penjualannya.
b. Mengevaluasi laporan penjualan cabang dan dealer disesuaikan dengan target
penjualan.
c. Memantau pengalokasian produk ke tiap-tiap cabang dan dealer.
49
d. Memantau pesanan pembelian produk ke pemasok.
5. Direktur Marketing and After Sales Service
a. Merencanakan dan mengatur strategi aktivitas pemasaran agar sesuai dengan
target perusahaan.
b. Memaksimalkan penjualan produk.
c. Menjalin hubungan kerjasama dengan distributor.
d. Merencanakan dan membuat strategi peningkatan layanan setelah penjualan.
e. Mengevaluasi laporan keluhan pelanggan dan berusaha menciptakan kepuasan
pelanggan.
6. Direktur Finance
a. Memeriksa laporan administrasi penjualan dan pelayanan yang berkaitan dengan
keuangan ( tagihan, hutang, biaya-biaya operasi cabang ).
b. Mengadakan pengawasan dan menyetujui perencanaan keuangan, pengeluaran
dan penerimaan uang perusahaan dalam bentuk apapun.
7. Direktur Accounting and Human Resources and General Affairs
a. Menerima dan memeriksa setiap laporan akuntansi, keuangan, dan anggaran tiap
waktu atau periode tertentu.
b. Mengawasi pelaksanaan pelaporan transaksi perusahaan.
c. Menetapkan dan mengawasi pelaksanaan peraturan kerja perusahaan.
d. Membina hubungan antar karyawan.
e. Melakukan penggajian kepada karyawan.
50
3.2 Pengukuran Kinerja Karyawan PT. Hyundai Mobil Indonesia
Pengukuran kinerja karyawan pada PT. Hyundai Mobil Indonesia dilakukan
berdasarkan judgement yang dilakukan oleh setiap kepala divisi ataupun direktur pada
setiap jenjang. Judgement dilakukan dengan memberikan penilaian pada skala 1 sampai
10 tergantung pada kinerja setiap karyawan saat itu. Penilaian tersebut meliputi K7,
yaitu :
1. Kerajinan
Penilaian kerajinan seorang karyawan dilakukan berdasarkan pada rajin atau
tidaknya seorang karyawan, dilihat dari catatan kehadiran setiap hari.
2. Ketekunan
Penilaian ketekunan seorang karyawan dilakukan dengan melihat tingkat
ketekunannya pada saat menyelesaikan pekerjaannya dan apa yang dilakukan pada
saat jam kerja.
3. Ketelitian
Penilaian ketelitian seorang karyawan dilakukan dengan melihat hasil pekerjaan
karyawan tersebut, apakah dia teliti dalam menyelesaikan pekerjaan sehingga
hasilnya sempurna dan dapat dipertanggung jawabkan.
4. Ketepatan
Penilaian ketepatan seorang karyawan dilakukan berdasarkan pada kemampuannya
menyelesaikan pekerjaan yang diberikan sesuai jangka waktu yang telah
direncanakan sebelumnya.
51
5. Kejujuran
Penilaian kejujuran seorang karyawan dilakukan dengan melihat dan menilai
kejujuran pekerjaan yang dilakukan, kejujuran pada saat bersosialisasi di lingkungan
kantor.
6. Keingintahuan
Penilaian keingintahuan seorang karyawan dilakukan dengan melihat keinginan
seorang karyawan untuk terus belajar dan menimba ilmu dari setiap pekerjaan dan
dari lingkungan kantor.
7. Kekompakkan
Setiap divisi pada PT. HMI terdiri dari beberapa karyawan, oleh karena itu team
work yang baik sangat dibutuhkan. Penilaian kekompakkan seorang karyawan
dilakukan dengan melihat kesediaan seorang karyawan dalam membantu pekerjaan
karyawan yang lain, dengan catatan, pekerjaannya sudah selesai dilakukan, serta
kemampuannya untuk bekerjasama dengan baik dalam divisinya.
Penilaian dilakukan setiap tiga bulan sekali, kemudian hasil penilaian
diserahkan kepada bagian HRD untuk digunakan sebagai pertimbangan peningkatan
jumlah gaji seorang karyawan.
3.3 Analisa Strategi Perusahaan
3.3.1 Analisa Model Kompetitif Porter
Analisa Model Kompetitif Porter untuk PT. Hyundai Mobil Indonesia
(gambar 3.2), adalah sebagai berikut :
52
A. Intraindustry rivalry
Persaingan industri mobil di Indonesia semakin kuat. Hal ini disebabkan para
pesaing berlomba-lomba mengeluarkan produk mobil yang inovatif untuk menarik minat
konsumen. Berikut adalah profil pesaing PT. Hyundai Motor Indonesia :
1. PT. Toyota-Astra Motor
PT. Toyota-Astra Motor yang didirikan pada tahun 1971 merupakan perusahaan
joint venture antara PT. Astra International Tbk. (saham 51%) dengan Toyota Motor
Corporation (saham 49%), Jepang.
Pembeli : • Individu • Perusahaan
Pemasok:
• Vendor
Produk pengganti : • Sepeda motor
PT. HYUNDAI MOBIL INDONESIA Pesaing industri :
• PT. Toyota Astra Motor • PT. Indomobil Sukses Internasional
Tbk. • Mobil produksi Eropa dan Amerika
Pendatang Baru Potensial : • Great Wall Motors Co • CBU ( Ferrari)
Threat of new entrants
Bargaining powers of buyers
Bargaining powers of suppliers
Threat of substitute products and services
Gambar 3.2
Model Persaingan Porter PT . Hyundai Mobil Indonesia
53
Selama kurang lebih 30 tahun, PT. Toyota-Astra Motor (TAM) telah
memainkan peranan penting dalam pengembangan industri otomotif di Indonesia serta
membuka lapangan pekerjaan termasuk dalam industri pendukungnya. Saat ini, PT.
Toyota-Astra Motor telah memiliki pabrik produksi seperti Stamping, Casting, Engine
dan Assembly di area industri Sunter, Jakarta.
Untuk meningkatkan kualitas produk dan kemampuan produksi, Pabrik
Karawang, yang menggunakan teknologi terbaru di Indonesia, telah selesai dibangun
pada tahun 1998 berikut sistem manajemen kualitas dan lingkungan.
TAM juga telah mencatat keberhasilan dalam membangun jaringan penjualan
dan purna jual di seluruh Indonesia. Terdiri dari 5 Main Dealer dan 75 Dealer yang
mengoperasikan 142 outlet penjualan dan 101 outlet purna jual. Dengan jaringan yang
sangat luas ini, TAM berhasil meraih sukses meraih penjualan terbanyak dalam industri
otomotif dalam beberapa tahun terakhir ini.
Menurut data GAIKINDO, penjualan mobil di awal tahun 2005 menunjukkan
pencapaian yang menggembirakan, karena tumbuh nyaris 50% dibandingkan dengan
tahun lalu, yakni dari 30.356 unit di Januari 2004 menjadi 45.481 unit di Januari 2005.
PT Toyota-Astra Motor (TAM) memimpin 30,8% pangsa pasar di Januari 2005, dengan
angka penjualan 14.007 unit
TAM juga mempelopori program eksport komponen otomotif dan kendaraan
CBU ke berbagai negara berkembang. Sejak tahun 1986, lebih dari 200.000 unit Kijang
CBU juga CKD telah dieksport ke Brunai Darussalam, Malaysia, Philippina, Taiwan,
Thailand, Afrika Selatan dan Papua New Guinea. Mesin seri-K yang diproduksi oleh
TAM juga telah merambah ke Malaysia, Taiwan, Philippina dan Jepang.
54
2. PT. Indomobil Sukses International Tbk.
PT. Indomobil Sukses International Tbk (Perseroan) merupakan salah satu
kelompok usaha otomotif yang terbesar dan terkemuka di Indonesia, dengan fokus usaha
di bidang ritel, pelayanan purna jual dan pembiayaan kendaraan bermotor.
Perseroan dan anak perusahaan merupakan Agen Tunggal Pemegang Merek
(ATPM) dan atau distributor dari sembilan merek kendaraan yang terkenal, yaitu Audi,
Hino, Mazda, Nissan, Renault, Suzuki, Ssangyong, Volkswagen dan Volvo, dengan
ragam produk yang mencakup kendaraan roda empat dan dua, kendaraan niaga,
kendaraan serbaguna, truk dan bis, truk alat berat dan kendaraan angkutan umum.
Perseroan juga memiliki investasi dibeberapa perusahaan jasa keuangan, teknologi
informasi, jasa pengelolaan gedung, manufaktur, perdagangan, penyewaan kendaraan
bermotor dan sektor usaha lainnya yang merupakan jaringan distribusi, suku cadang dan
layanan purna jual yang luas dan terintegrasi.
Penjualan Grup Indomobil pada Januari-Februari 2005 naik sekitar 53,8 persen
menjadi 19.210 unit mobil dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang
mencapai 12.493 unit. Kontribusi penjualan mobil terbesar dalam grup tersebut adalah
merek Suzuki yang tumbuh 46,8 persen atau penjualannya sebanyak 15.487 unit
dibandingkan periode yang sama Januari-Pebruari 2004 yang mencapai 10.512 unit.
Setelah Suzuki, Nissan di urutan kedua dengan total penjualan Januari-Februari 2005
sebesar 2.282 unit atau naik 100,2 persen dibandingkan periode yang sama 2004, yaitu
sebanyak 1.153 unit. Kontribusi ketiga terbesar adalah Hino yang penjualannya naik
93,4 persen pada dua bulan pertama 2005 menjadi 1.205 unit dari periode yang sama
tahun sebelumnya sebanyak 625 unit.
55
Dalam mengembangkan usahanya, Perseroan dan anak perusahaan menjalin
kerjasama dengan mitra lokal maupun asing yang mempunyai reputasi internasional dan
berpengalaman dalam bidangnya. Saham Perseroan tercatat dan diperdagangkan di
Bursa Efek Jakarta dan Bursa Surabaya.
Dalam rangka menghadapi era globalisasi, Perseroan dan anak perusahaan
berupaya untuk memperkuat kualitas sumber daya manusia yang dimiliki dengan
memberikan pendidikan dan pelatihan kepada karyawan secara berkesinambungan.
Sebagai salah satu perwujudannya, Perseroan mengembangkan Indomobil Strategic
Sales Optimizing Program (ISSOP).
3. Mobil produksi Eropa dan Amerika
Masuknya produk Eropa dan Amerika saat ini mulai merebut pasar mobil yang
sebelumnya didominasi produk Jepang dan Korea sehingga persaingan didunia otomotif
semakin meningkat.
Menurut riset yang diadakan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia
(Gaikindo). Pada 2001, total penjualan mobil asal AS seperti Chevrolet, Ford dan
Chrysler, hanya 690 unit/tahun atau memegang pangsa pasar 0,23%. Namun pada 2002,
penjualan mobil asal AS ini meningkat empat kali lipat menjadi 3.043 unit (0,96%).
Pada 2003 total penjualan mobil asal Amerika mencapai 8.041 unit (2,27%). Hal yang
sebaliknya terjadi pada mobil Korea. Pada 2001, penjualan mobil Korea mencapai
16.151 unit atau menguasai pangsa pasar 5,93%. Namun, pada 2003 turun menjadi
14.611 unit (4,12%). Pada 2002, penjualan mereka sempat menyentuh angka 14.089
unit.
Mobil produksi Eropa pada umumnya masuk ke dalam pasaran Indonesia dalam
bentuk Car Built-Up (CBU). Kedatangan produk Eropa tersebut, relatif terlambat jika
56
dibandingkan Korea, sehingga mereka harus lebih keras membangun citra yang baru.
Meskipun sebagian merek seperti Fiat, Citroen, Renault, dan Morris pernah terkenal di
era ’60 hingga ‘70an, tetapi itu bukan jaminan. Terlalu lama absen, menjadikan
konsumen merasa asing.
Mobil-mobil Eropa dan Amerika mengutamakan kenyamanan dan keamanan
berkendara dengan mengadaptasikan berbagai teknologi terkini, namun pada umumnya
dijual dengan harga relatif tinggi dibandingkan dengan mobil buatan Jepang dan Korea.
Meskipun peluang pasar di Indonesia masih cukup luas, tetapi para produsen mobil
Eropa dan Amerika harus berusaha keras dalam bersaing meraih minat konsumen,
terutama dengan nilai tukar rupiah terhadap dolar yang terus berfluktuatif.
Dilihat dari uraian-uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa persaingan
dalam industri otomotif Indonesia cukup kuat.
Dari ulasan diatas dapat disimpulkan bahwa persaingan antar industri sejenis
cukup kuat. PT. Toyota-Astra Motor menguasai pangsa pasar mobil di Indonesia, hal ini
disebabkan merek mobil asal Jepang telah lama dikenal oleh masyarakat Indonesia,
selain itu juga didukung oleh jaringan distribusi yang luas dan layanan purna jual yang
baik. PT. Indomobil Sukses International Tbk., sebagai ATPM beberapa merek
kendaraan kelas dunia juga merupakan pesaing PT. Hyundai Mobil Indonesia.
Masuknya merek-merek mobil baru dari Eropa dan Amerika yang menawarkan desain
dan kenyamanan berkendara semakin meningkatkan persaingan pasar mobil Indonesia.
B. Threat of new entrants
Ancaman akan pendatang baru potensial merupakan tantangan bagi setiap
perusahaan. Perusahaan yang digolongkan sebagai pendatang baru potensial adalah
perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam industri yang sama dan berusaha memasuki
57
pasaran mobil Indonesia dengan produk-produk yang dihasilkannya, sehingga bukan
tidak mungkin perusahaan tersebut akan mampu menyamai kedudukan perusahaan yang
sudah lebih dahulu berdiri.
Meskipun lalu lintas di Jakarta dan kota besar lainnya sudah padat dengan
berbagai jenis dan tipe kendaraan, namun secara umum peluang pasar mobil di
Indonesia masih cukup luas. Hal ini membuka minat para investor baru dari berbagai
Negara, mereka menawarkan berbagai macam produk mobil baru yang kompetitif.
Contohnya adalah Great Wall Motors Co. Ltd (GWM) dari Cina yang telah
menandatangani MOU kerja sama dengan PT Bharata (Indonesia). GWM adalah
perusahaan otomotif yang fokus pada mobil pick-up serta mesin mobil. Rencananya
mereka akan segera memproduksi MPV (Multi Purposes Vehicle) dan pick-up murah
dengan harga di bawah 100 juta rupiah yang produksinya akan dimulai pada kuartal
kedua tahun 2005. Bukan tidak mungkin jika keberhasilan yang akan diraih oleh GWM
di Indonesia akan diikuti oleh produsen-produsen mobil Cina lainnya.
Selain adanya ancaman masuknya mobil Cina dengan harga murah, industri
otomotif di tanah air juga mendapat ancaman dari masuknya mobil-mobil built-up yang
diimpor oleh importir umum.
Dengan semakin meningkatnya kondisi ekonomi masyarakat, keinginan untuk
memiliki kendaraan yang mengutamakan penampilan dengan kualitas dan performa
yang baik pun semakin tinggi. Mobil yang diimpor secara built-up (CBU) menjadi
pilihan kaum menengah ke atas dan dapat menimbulkan persaingan dengan mobil hasil
rakitan dalam negeri (CKD) maupun CBU yang diimpor resmi melalui ATPM,
contohnya Ferari. Dulu Ferari di import secara ilegal, sekarang sudah resmi sehingga
menimbulkan persaingan lebih berat lagi. Untuk memperkecil ancaman tersebut dan
58
menjaga kredibilitas perusahaan, ATPM seperti Hyundai, Mercedez-Benz, dan Nissan
melarang dealer-dealer dan bengkel resminya melayani purna jual mobil-mobil yang
dibeli dari importir umum
Dapat disimpulkan bahwa dengan masih luasnya pangsa pasar mobil di
Indonesia, peluang masuknya perusahaan-perusahaan baru dalam industri otomotif
cukup besar. Ancaman yang ditimbulkan dari mobil produk Cina cukup besar dalam
peta persaingan industri otomotif Indonesia, terutama jika mobil produk Cina dijual
dengan harga murah namun dengan kualitas yang cukup baik. Sedangkan untuk mobil-
mobil CBU yang diimpor oleh importir umum, ancamannya tidak terlalu besar, dengan
harga yang relatif mahal dan tidak adanya jaminan layanan purna jual, mobil-mobil
CBU tersebut hanya memiliki pangsa pasar terbatas tetapi cukup mempengaruhi
penjualan mobil-mobil CKD.
C. Bargaining powers of Supplier
Agen Tunggal Pemilik Merek (ATPM) yang merakit mobilnya di Indonesia
memiliki relasi dengan banyak pemasok tetap dalam negeri yang mempersiapkan
beberapa bahan baku terutama baja, plastik, dan komponen pendukung produksi lainnya.
Produk komponen lokal tersebut sampai saat ini masih belum sepenuhnya
terserap oleh industri otomotif dan perakitan nasional. Dengan semakin banyaknya
komponen otomotif dari Cina yang memasuki pasaran Indonesia dengan kualitas baik
dan harga lebih terjangkau, pihak ATPM menjadi semakin bebas memilih pemasok
komponennya dan menggantinya dengan pemasok lain yang memenuhi persyaratan.
Untuk setiap unit bisnisnya, PT. Hyundai Mobil Indonesia memiliki data
beberapa vendor sebagai calon pemasok, jadi pihak PT. Hyundai Mobil Indonesia yang
menentukan vendor mana yang terbaik untuk menjadi pemasoknya, yang dinilai dari
59
kualitas produk, pertimbangan harga, kemampuan penyediaan kuantitas produk, serta
ketepatan waktu dalam pengiriman produk.
Sebagai contoh, PT. HMI memilih PT. A sebagai pemasok as roda, tetapi jika
terjadi hambatan antara PT. HMI dengan PT. A, maka PT. HMI akan menghubungi
pemasok lainnya yaitu misalnya PT. B. Dengan banyaknya pemasok yang dapat
menyediakan bahan baku produksi yang dibutuhkan perusahaan maka dapat diambil
kesimpulan bahwa kekuatan tawar-menawar berada di tangan perusahaan.
D. Bargaining powers of buyers
Pada industri otomotif, pelanggan memegang peranan penting. Dengan
banyaknya pilihan model dan jenis mobil, maka setiap ATPM dan importir mobil
berusaha memberikan produk terbaik dan layanan purna jual yang dapat memberikan
kepuasan kepada pelanggan. Target pasar dari penjualan mobil masih sangat besar,
dengan semakin meningkatnya kebutuhan dan pendapatan masyarakat.
Dalam lingkungan industri otomotif secara umum, target pasarnya adalah :
1. Individu
Individu merupakan pangsa pasar utama dari industri otomotif. Setiap individu
memiliki kriteria yang berbeda dalam menentukan jenis mobil pilihannya sesuai dengan
kebutuhan. Keadaan lalulintas yang semakin padat dan harga Bahan Bakar Minyak
(BBM) yang semakin tinggi membuat peminat City Car semakin meningkat. Kalangan
keluarga lebih memilih MPV karena faktor kenyamanan, keamanan dan kapasitas yang
dapat memuat lebih banyak penumpang.
Bagi individu yang gemar berpetualang, SUV merupakan pilihan yang tepat,
karena dapat digunakan di segala medan dan nyaman. Kalangan menengah ke atas yang
lebih mementingkan kepuasan diri dan keunggulan performance kendaraan merupakan
60
target utama dari mobil sedan lux maupun sedan sport yang memiliki harga yang cukup
tinggi, namun memberikan kenyamanan, keamanan, dan kenikmatan berkendara.
2. Perusahaan
Perusahaan-perusahaan di Indonesia sangat membutuhkan kendaraan untuk
menunjang kegiatan operasional sehari-hari. Mereka lebih mengutamakan kendaraan
dengan harga terjangkau, irit bahan bakar minyak (BBM) dan perawatan yang mudah.
Mobil niaga seperti Toyota Kijang, Suzuki Carry, dan Isuzu Panther banyak dipakai dan
dibutuhkan oleh perusahaan misalnya untuk mobil dinas dan mobil angkut barang.
Dari penjelasan di atas, dengan banyaknya pilihan jenis mobil dari berbagai
ATPM, maka dapat disimpulkan bahwa kekuatan tawar-menawar ada di pihak pembeli.
E. Threat of substitute products and services
Produk substitusi merupakan barang-barang yang dapat menggantikan fungsi
mobil, baik untuk investasi maupun sebagai alat kendaraan. Pilihan yang dapat
dijadikan sebagai produk substitusi industri mobil adalah :
1. Sepeda motor
Produk pengganti seperti sepeda motor fungsinya dapat menggantikan mobil,
karena sepeda motor umumnya memiliki fungsi yang sama, yaitu sebagai kendaraan
yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat luas dalam melakukan aktivitas kegiatan
sehari-hari. Dari segi harga, sepeda motor jauh lebih murah dibandingkan dengan harga
mobil tetapi dari segi kualitas, mobil jauh lebih unggul dari sepeda motor. Mobil dapat
melindungi penumpangnya dari panas dan hujan, serta dapat memberikan kenyamanan
selain itu mobil dapat memuat penumpang yang lebih banyak misalnya untuk keluarga,
61
sedangkan sepeda motor hanya untuk muatan dua orang saja. Dari segi waktu jika
mengendarai motor lebih cepat, tapi resikonya lebih besar karena jika terjadi
kescelakaan motor bisa langsung melukai penumpangnya. Jika mengendarai mobil
kemungkinan besar yang terkena lebih dulu adalah mobilnya.
Sehingga secara keseluruhan ancaman yang datang dari produk pengganti belum
dapat menggantikan keunggulan mobil. Karena orang merasa lebih aman menggunakan
mobil.
3.3.2 Analisa SWOT
Analisa SWOT mengidentifikasikan berbagai faktor yaitu faktor-faktor yang
mencakup lingkungan internal (kekuatan dan kelemahan) dan lingkungan eksternal
(peluang dan ancaman). Analisa SWOT ini mencakup perusahaan maupun divisi TI
yang saling berkaitan secara khusus digunakan dalam perancangan IT Balanced
Scorecard untuk kebutuhan penganalisaan bagaimana divisi TI harus mengambil
tindakan atau strategi dalam memberikan kontribusinya ke perusahaan. Analisa SWOT
ini digunakan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan,
peluang yang ada dan ancaman yang muncul.
Analisa internal
1. Strengths (S)
Elemen-elemen yang menjadi kekuatan perusahaan :
a. Memiliki Sumber Daya Manusia yang berkualitas dan handal.
62
Divisi Sumber Daya Manusia (SDM) melakukan seleksi yang ketat dalam
memilih pegawainya. Perusahaan mengirim pegawainya ke Korea, Malaysia,
India untuk mengikuti pelatihan khusus agar menjadi tenaga kerja yang handal.
Dengan adanya pelatihan itu, PT. Hyundai Mobil Indonesia mempunyai Sumber
Daya Manusia yang berkualitas tinggi. Mereka memiliki keahlian sesuai yang
dibutuhkan perusahaan dalam menghadapi persaingan. Dengan keahlian yang
dimiliki, para pegawai dapat memuaskan para pelanggannya. Dengan adanya
persaingan yang ketat, perusahaan mengawasi dengan ketat kinerja dari setiap
pegawainya. Oleh karena itu pegawai selalu terkontrol oleh pihak manajemen,
sehingga memacu karyawan untuk bekerja lebih baik lagi. PT. HMI mendirikan
Hyundai Training Center di cabang Hyundai Pluit untuk memberikan pelatihan
bagi tenaga-tenaga yang ada untuk menjadi lebih handal dan professional melalui
program rutin dalam pelatihan khususnya di bidang Sales, Service, Spare Parts
serta Costumer Satisfaction, dan lain-lain. Efektivitas pelatihan-pelatihan
tersebut telah membuktikan ketrampilan para mekanik Hyundai yang tidak
diragukan lagi.
b. Memiliki mesin-mesin dan peralatan pendukung kegiatan operasi yang modern
dan canggih.
Perusahaan berupaya menggunakan peralatan modern dan mesin-mesin
canggih untuk proses produksinya. Dengan menggunakan peralatan modern dan
mesin-mesin canggih diharapkan meminimumkan presentase terjadinya produk
gagal atau cacat.
Hyundai berusaha menarik minat pelanggannya dengan menyediakan
produk-produk berteknologi tinggi dan berwawasan lingkungan menjadikan
63
produk Hyundai tampil mempesona dan penuh performa. Hyundai juga
mempertahankan kepercayaan yang telah pelanggan berikan melalui pelayanan
After Sales Service sepenuhnya, mutu dan service Hyundai bisa didapat dengan
cepat dan mudah dan harga yang lebih terjangkau.
c. Layanan purna jual yang baik
Hyundai menyediakan layanan purna jual bagi para pelanggannya berupa
service kontrak, emergency call service, dan jaminan ketersediaan suku cadang.
2. Weaknesses (W)
Elemen-elemen kelemahan perusahaan :
a. Belum luasnya jaringan Hyundai sehingga membatasi pangsa pasar, cabang
cabangnya belum banyak tersedia. Tidak semua daerah memiliki cabang Hyundai,
hal tersebut membatasi jaringan Hyundai untuk menembus pangsa pasar dan
menarik para peminat.
b. Belum terintegrasinya jaringan komunikasi dengan dealer-dealer Hyundai.
Hal ini menyebabkan data yang didapatkan sering tidak sesuai atau tidak seperti
yang diharapkan. Hal ini mengakibatkan perusahaan menemui kesulitan dalam
mengambil keputusan strategis.
c. Sistem aplikasi teknologi informasi yang belum sepenuhnya tersedia pada setiap
divisi.
64
3. Opportunities (O)
faktor-faktor yang dijadikan peluang perusahaan :
a. Dengan banyaknya Hyundai mengeluarkan produk-produk baru dengan harga
yang terjangkau maka produk-produk Hyundai bisa dipakai oleh masyarakat banyak.
b. Pangsa pasar yang masih luas dan terus berkembang.
Kebutuhan masyarakat akan barang-barang tertier masih tinggi. Hal ini ditunjang
dengan semakin besarnya pengaruh-pengaruh yang masyarakat dapatkan dari media
informasi, yang sebagian besar menginformasikan kebudayaan barat kepada mereka.
Hal ini menyebabkan minat masyarakat akan produk-produk yang dihasilkan oleh
perusahaan, masih dapat terus ditingkatkan.
4. Threats (T)
a. Pesaing yang mempunyai orientasi pemasaran dan penjualan yang lebih luas dan
perluasan usaha di masa depan.
b. Banyaknya perusahaan yang sejenis mengeluarkan produk baru dengan kualitas
dan model yang bagus dengan harga yang terjangkau sehingga dapat menarik
minat konsumen.
Tabel 3.1
Analisa SWOT
Faktor-faktor Strategi Internal Bobot Rating Bobot x Rating
Strength (S) (75%; 1.5)
Kualitas SDM
Mesin dan peralatan
pendukung kegiatan operasi
Layanan purna jual
0,25
0,25
0,25
+ 2
+ 2
+ 2
+ 0,5
+ 0,5
+ 0,5
65
Weakness (W) (25%; -0.5)
Belum luasnya jaringan
Hyundai sehingga membatasi
pangsa pasar
Belum terintegrasinya jaringan
komunikasi dengan dealer-
dealer Hyundai.
Sistem aplikasi teknologi
informasi yang belum
sepenuhnya tersedia pada
setiap divisi.
0,05
0,10
0,10
- 2
- 2
- 2
- 0,10
- 0,20
- 0,20
Total 1,00 1,00
Faktor-faktor Strategi
Eksternal
Bobot Rating Bobot x Rating
Opportunities (O) (45%; 0.9)
Produk-produk Hyundai
harganya terjangkau
Pangsa pasar yang masih
luas dan terus berkembang
0,25
0,20
+ 2
+ 2
+ 0,50
+ 0,40
Threats (T) (55%; -1.65)
Pesaing yang mempunyai
orientasi pemasaran dan
penjualan yang lebih luas.
Banyaknya perusahaan
sejenis mengeluarkan produk
baru dengan model bagus
dan harga terjangkau.
0,25
0,30
- 3
- 3
- 0,75
- 0,90
Total 1,00 - 0,75
66
Dari analisis SWOT PT. Hyundai Mobil Indonesia di atas, dapat disimpulkan
bahwa posisi perusahaan berada diantara kekuatan internal dan ancaman eksternal yang
besar, dapat dilihat pada gambar 3.3
Gambar 3.3
Matrik SWOT PT. Hyundai Mobil Indonesia
Dari gambar di atas terlihat bahwa posisi perusahaan saat ini berada di kuadran
ST (Strengths Threats), yang memiliki berbagai kekuatan tetapi juga menghadapi
beberapa kendala atau ancaman eksternal, yang berarti perusahaan harus menerapkan
strategi-strategi yang lebih bersifat turn around atau putar haluan yaitu perusahaan harus
memfokuskan diri dalam menghadapi dan mengatasi masalah-masalah eksternal
sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik
Opportunity
Weakness Strength -0,75
Threat
1,00
67
Tabel 3.2
MATRIK SWOT PERUSAHAAN
IFAS
EFAS
STRENGHT (S) a. Memiliki sumber daya
manusia yang berkualitas,
dan handal, dan loyal pada
perusahaan
b. Memiliki mesin-mesin dan
peralatan pendukung
kegiatan operasi yang
modern dan canggih.
c. Layanan purna jual yang baik dan terpecaya.
WEAKNESSES (W) a. Belum luasnya jaringan
Hyundai sehingga
membatasi pangsa pasar.
b. Belum terintegrasinya
jaringan komunikasi
dengan dealer-dealer
Hyundai
c. Sistem aplikasi teknologi
informasi yang belum
sepenuhnya tersedia pada
setiap divisi
OPPORTUNITIES(O ) a. Produk-produk
Hyundai harganya ter-
Jangkau. b. Pangsa pasar yang
masih luas dan terus
berkembang
STRATEGI SO
a. Memberikan pelayanan
yang lebih baik lagi.
b. Mengembangkan teknologi dan sistem informasi dalam
perusahaan
c. Meningkatkan komunikasi
dengan kantor cabang
STRATEGI WO a. Membangun suatu sistem
informasi yang terintegrasi.
b. Memperluas jaringan pasar untuk memperbesar masuk
pangsa pasar.
68
THREATS (T)
a. Pesaing yang mem-
punyai orientasi pe-
masaran dan pen-
jualan yang luas.
b. Banyaknya peru-
sahaan yang
sejenis
mengeluarkan pro-
duk baru dengan
kualitas dan model
yang bagus dengan
harga terjangkau
sehingga menarik
minat konsumen.
STRATEGI ST
a. Memperluas orientasi
pemasaran dan penjualan.
b. Mengeluarkan produk
produk baru yang berkualitas
dengan model yang menarik
dengan harga terjangkau
c. Mempertahankan kualitas
sumber daya manusia.
STRATEGI WT
a. Mengeluarkan model-model
terbaru.
b. Mengintegrasikan jaringan
komunikasi dengan dealer-
dealer Hyundai.
c. Pembangunan sistem
aplikasi baru untuk setiap
divisi
Jadi strategi yang dipakai oleh perusahaan adalah strategi ST yaitu :
a. Memperluas orientasi pemasaran dan penjualan.
b. Mengembangkan produk-produk baru yang berkualitas dengan model yang
menarik dengan harga terjangkau.
c. Mempertahankan kualitas sumber daya manusia.
3.3.2 CSF Perusahaan
Analisa CSF digunakan oleh perusahaan sebagai ukuran untuk mencapai sasaran
antara lain sebagai berikut :
69
1. Layanan Purna Jual
Dengan adanya layanan purna jual, pemakai produk Hyundai dapat menikmati
pelayanan yang disediakan oleh Hyundai dalam waktu 24 jam. Pemakai produk Hyundai
bisa memanggil staf Hyundai kapan saja jika membutuhkan pelayanan.
2. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia yang ada di Hyundai sangat handal dalam bidangnya,
karena mereka telah mengikuti pelatihan khusus yang sesuai dengan Hyundai Korea dan
sesuai standar internasional.
3. Suku cadang
Suku cadang yang dimiliki oleh Hyundai sangat lengkap dengan harga
terjangkau.
3.4 Divisi TI pada PT. Hyundai Mobil Indonesia
PT. Hyundai Mobil Indonesia menempatkan divisi TI mereka pada gedung Pro
Motor, yang berada di Jalan Simpruk yang berada diatas kantor Mercedes. Keberadaan
divisi TI pada PT. Hyundai Mobil Indonesia merupakan pendukung bagi kegiatan
operasional perusahaan maupun didalam pengambilan keputusan strategis bagi
perusahaan. Hal-hal yang membuat posisi divisi TI menjadi penting pada perusahaan
antara lain :
a. Mampu menghasilkan aplikasi untuk keperluan intern perusahaan.
Divisi TI sudah mampu menghasilkan aplikasi-aplikasi yang dapat digunakan
dalam mendukung kegiatan operasional perusahaan dan masih terus membangun
aplikasi lainnya serta aplikasi untuk jaringan intranet yang masih dalam tahap
pengembangan.
70
b. Memiliki tenaga professional yang ahli dalam bidangnya masing-masing.
Divisi TI menyeleksi ketat dalam memperkerjakan staf mereka. Hal ini
disebabkan karena divisi TI dituntut untuk mampu memberikan kontribusi yang
berarti bagi perusahaan.
c. Diikutsertakan oleh divisi-divisi yang lain pada perencanaan strategis dan
operasional.
Sesuai dengan komitmen perusahaan, divisi TI akan diikutsertakan di setiap
perencanaan operasional maupun strategis perusahaan. Dengan begitu, divisi TI akan
leluasa memberikan dukungan kepada pihak perusahaan, karena mampu mengetahui
informasi yang akurat akan kebutuhan perusahaan.
3.4.1 Struktur Organisasi Divisi TI
Gambar 3.4
Struktur Divisi TI Pada PT. Hyundai Mobil Indonesia
(Sumber : PT . Hyundai Mobil Indonesia)
Hardware
Internal Audit
Software Development
Information Management
Network Support
President Director
IA, MIS, SYS
System & Procedure
Hardware Development
System Development
System Analys
Finance
71
3.4.2 Pembagian Tugas Dalam Divisi TI
. President Director
Merupakan top manajemen dari departemen TI yang mempunyai tugas dan
wewenang sebagai berikut :
a. Menentukan tujuan dan sasaran perusahaan.
b. Memimpin perusahaan dan mengkoordinasikan semua bagian yang ada di dalam
perusahaan.
c. Membuat perjanjian kerjasama.
d. Mengangkat dan memberhentikan Direktur/Manajer.
e. Mengevaluasi terhadap pekerjaan Direktur/ manajer.
2. Direktur Finance
a. Memeriksa laporan administrasi penjualan dan pelayanan yang berkaitan dengan
keuangan ( tagihan, hutang, biaya-biaya operasi cabang ).
b. Mengadakan pengawasan dan menyetujui perencanaan keuangan, pengeluaran dan
penerimaan uang perusahaan dalam bentuk apapun.
c. Mengevaluasi terhadap pengeluaran budget yang dikeluarkan untuk keperluan setiap
divisi-divisi.
3. MIS Director
a. Merencanakan dan merancang sistem dan prosedur yang akan diterapkan dalam
perusahaan.
b. Melakukan pengembangan sistem informasi perusahaan.
c. Melakukan perencanaan pelatihan karyawan TI sesuai kebutuhan perusahaan
berkaitan dengan teknologi informasi.
d. Bertanggung jawab terhadap jaringan.
72
4. Internal Auditor Manager
a. Sebagai auditor internal perusahaan
b. Bersama akuntan publik melaksanakan stock opname setiap tahun
5. System dan Procedur Manager
a. Membangun sistem dan prosedur pada setiap operasional perusahaan
b. Mengevaluasi dan memperbaiki sistem dan prosedur operasional yang sudah
berjalan.
6. Software Development Manager
Departemen ini dipimpin oleh seorang manajer yang bertanggung jawab dalam
penyediaan software bagi departemen-departemen lain pada operasional PT. Hyundai
Mobil Indonesia. Departemen ini dibagi menjadi dua bagian :
a. System Development
1. Secara bisnis proses, sesuai dengan keahliannya harus mampu mempercepat
proses analisis dan meningkatkan output sesuai dengan kebutuhan dan kondisi
bisnis.
2. Membuat perencanaan bisnis proses agar setiap proyek sistem informasi yang
sejalan dan tidak berada diluar jalur-jalur kerangka strategis kebijakan
perusahaan yang disepakati.
3. Mengamati (audit) dan menilai seberapa jauh efektivitas sistem yang ada
sekarang dengan kebutuhan bisnis dan bagaimana keamanan sistem sehubungan
dengan kontrol internal perusahaan.
4. Analisis cost-benefit terhadap aspek-aspek informasi dari kacamata organisasi
pengguna yang diberikan kepada perusahaan.
73
b. Information Manager
1. Mempersiapkan prosedur yang harus dilakukan perusahaan jika ada gangguan
teknis sistem yang dapat mengganggu aktivitas perusahaan.
2. Mendefinisikan jenis-jenis informasi yang harus dihasilkan dengan segala
karakteristiknya bagi perusahaan.
3. Melihat risiko bisnis yang mungkin dihadapi seandainya terjadi kesalahan atau
hal-hal lain dalam sistem informasi yang dibangun.
4. Menjalankan portofolio proyek sistem informasi berdasarkan skala prioritas dan
keterbatasan sumber daya.
5. Membuat sistem informasi berdasarkan kebutuhan dan desain yang telah dibuat
dan disepakati dengan tahapan yang harus dilakukan adalah : menyusun dari
spesifikasi rinci dengan menggunakan bahasa pemrograman (programming
language) dan alat bantu pengembang (development tool), kesepakatan coding,
prosedur uji dan quality assurance untuk instalasi yang baku.
6. Memonitor, melakukan trouble shooting (pelacakan kerusakan), melakukan
tuning sistem informasi yang sudah berjalan agar lebih meningkatkan
kemampuan yang ada.
7. Hardware and Network Support Manager
a. Hardware support
Melakukan perawatan perangkat keras yang digunakan dalam mendukung
sistem jaringan dan. trouble shooting (pelacakan kerusakan) perangkat keras.
74
b. Network support
Melakukan testing dan menjaga seluruh sistem berjalan dengan baik secara terus
menerus dan menyiapkan risiko bisnis yang mungkin dihadapi seandainya terjadi
kerusakan (force major) atau hal-hal lain dalam sistem informasi yang ada.
3.4.3 Infrastuktur Jaringan Divisi TI
Terdapat router yang berfungsi sebagai penghubung jaringan utama yang ada
pada PT. Hyundai Mobil Indonesia (Gambar 3.5). Router tersebut terhubung dengan
Switch, Remote Access Server, dan PABX telepon.
Router terhubung oleh database server, mail/web server dan application server
melalui switch/hub. Router tersebut mengatur lalu-lintas data secara keseluruhan,
sehingga data dan informasi yang tersedia pada masing-masing server hanya dapat
diakses sesuai dengan hak akses masing-masing pengguna. Untuk keperluan eksternal
perusahaan, router membatasi hak akses pihak luar sesuai dengan ketentuan pihak
manajemen. Switch/Hub juga terhubung oleh firewall untuk koneksi internet yang
melindungi server dari serangan virus.
Remote Access Server menghubungkan kantor cabang untuk dapat mengakses
data-data perusahaan pada kantor pusat, sesuai dengan keputusan dan kebijaksanaan
perusahaan. Keamanan data sangat dijaga, sehinga pada remote access server terjadi
konfigurasi sedemikian rupa agar hanya pihak-pihak yang berkepentingan saja yang
dapat mengakses data-data perusahaan. Remote access server terhubung dengan router,
sehingga setiap pihak yang telah lolos verifikasi dapat langsung mengakses data
perusahaan sesuai dengan hak aksesnya, remote access server juga memungkinkan
75
kantor pusat PT. Hyundai Mobil Indonesia untuk mengakses data yang terdapat pada
kantor cabang.
Untuk koneksi dengan kantor cabang PT. Hyundai Mobil Indonesia
menggunakan frame relay dari Lintasarta dengan kecepatan 512 Kbps yang tidak hanya
memungkinkan pertukaran data tetapi juga suara, sehingga komunikasi tidak lagi
menggunakan saluran telepon.
Adapun spesifikasi perangkat keras yang digunakan oleh divisi TI adalah :
1. Server
a. Application Server : Compact Proliant ML 540, Pentium IV, 2 GHz, 1 GB,
80 GB, 52x, OS : Windows NT 4.0 Service Pack 6a
b. Mail Server : Compact Proliant ML 540, Pentium IV, 2 GHz, 512 GB,
80 GB, 52x, OS : Windows NT 4.0 Service Pack 6a
c. Proxy Server : Compact Proliant ML 370, Pentium IV, 2 GHz, 512 GB,
80 GB, 52x, OS : Windows NT 4.0 Service Pack 6a
2. Workstation
a. Acer Travelmate 291XCI Intel Centrino 1.4 GHz, 256 MB, 30 GB.
b. Acer Travel Mate 661XCI Intel Centrino 1.4 GHz, 512 MB, 60 GB,
CDRW/DVD 8x
c. Compaq Deskpro Pentium III 933 MHz, 64 MB, 20 GB, 48x .
d. Compaq Deskpro Pentium III 800 MHz, 128 MB, 20 GB.
e. Compaq Deskpro Pentium III 1GHz, 256 MB, 20 GB, 48x.
f. Compaq EVO D510 MXP Pentium IV 2.4 GHz, 512 MB, 40 GB, 48x.
g. Compaq SB 3000 Pentium IV 1.6 GHz, 256 MB, 20 GB, 52x.
h. IBM ThinkPad Pentium III 700 MHz, 64 MB, 15 GB, DVD 8x.
76
i. IBM ThinkPad Pentium III 700 MHz, 256 MB, 20 GB, 48x.
j. IBM ThinkPad Pentium III 800 MHz, 320 MB, 20 GB, DVD 8x.
k. IBM ThinkPad Pentium IV 2 GHz, 256 MB, 40 GB, DVD 8x.
l. Tower Rakitan Pentium IV 1.7 GHz, 256 MB, 30 GB, 48x.
m. Tower Rakitan Pentium IV 2.4 GHz, 256 MB, 40 GB, 52x.
Operating System (OS) yang digunakan pada setiap workstation adalah
Microsoft Windows XP Professional Edition. Windows XP digunakan karena
hardware yang digunakan sangat memadai dan OS ini memiliki fungsi yang lengkap
disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing pengguna. Untuk aplikasi khusus
yang dibutuhkan masing-masing divisi dapat diminta secara khusus kepada divisi TI.
Gambar 3.5
Infrastuktur Jaringan
77
3. Networking
a. Router : Cisco 3660
b. Switch/Hub
c. Koneksi internet : Broadband Wireless by ISP Speednet, 128 Kbps bandwith.
d. Koneksi dengan perusahaan cabang : Dedicated Line - Frame Relay by
Lintasarta, 512 Kbps bandwith.
3.3.4 Proses TI PT. Hyundai Mobil Indonesia
3.3.4.1 Proses Permintaan Aplikasi Baru
Berikut ini adalah proses permintaan aplikasi baru yang terjadi pada divisi TI
(Gambar 3.6) :
1. Divisi-divisi lain mengajukan inter office memorandum berdasarkan permintaaan
spesifikasi aplikasi yang dibutuhkan user kepada software development manager.
Departemen software development melakukan koordinasi dengan departemen-
departemen lain yang terkait.
2. Setelah melakukan koordinasi dengan bagian terkait, software development manager
membawa permintaan persetujuan kepada Direktur MIS.
3. Jika telah disetujui, maka software development manager mengkaji dan mengambil
keputusan diperlukan outsource atau tidak dalam pembangunan sebuah aplikasi. Jika
memakai outsource hanya terlibat dalam lingkungan eksternal saja, sedangkan
bagian internal diserahkan kembali kepada software development.
4. Software development akan memberikan informasi kepada departemen yang
mengajukan inter office memorandum.
5. Inter office memorandum di analisa bersama Departemen Sistem & Prosedur.
78
6. Setelah analisa dilakukan maka permintaan aplikasi sistem dari Departemen yang
membutuhkan diserahkan kembali kepada Software Development untuk
dikembangkan dan dibuat.
7. Uji kualitas aplikasi atas hasil pemrograman dari software development yang
dilakukan oleh hardware and network support, apakah aplikasi tersebut sudah
memenuhi standar operasional departemen atau user yang membutuhkan.
8. Setelah lolos uji kualitas aplikasi dikembalikan lagi kepada software development.
9. Aplikasi baru siap diimplementasikan pada unit bisnis yang mengajukan permintaan.
1 2 9 4 3
5 8 7 6
Direktur
MIS Departeman Lain
Software Development
Departemen Sistem dan Prosedur
Hardware & Network
Support
Gambar 3.6 Proses Permintaan Aplikasi Baru PT. Hyundai Mobil Indonesia
79
3.3.4.2 Proses Permintaan Pengembangan Aplikasi
Proses permintaan pengembangan aplikasi pada PT. HMI adalah sebagai berikut:
1. Divisi yang berkepentingan meminta modifikasi untuk pengembangan aplikasi
kepada software development manager dengan mengisi formulir permintaan
modifikasi, kemudian software development manager akan melakukan pertimbangan
apakah akan menolak permintaan tersebut.
2. Bila ditolak, surat permintaan penolakan akan dikirimkan kepada unit yang
memohon pengembangan aplikasi..
3. Bila diterima, software development manager akan memberikan tugas kepada
information manager untuk menganalisa dan memodifikasi permintaan
pengembangan aplikasi yang diminta tersebut.
4. Uji kualitas aplikasi atas hasil pemrograman dari software development yang
dilakukan oleh hardware and network support, apakah aplikasi tersebut sudah
memenuhi standar operasional departemen atau pengguna yang membutuhkan.
5. Setelah lolos uji kualitas aplikasi dikembalikan lagi kepada software development
manager.
6. Aplikasi baru siap diimplementasikan pada unit bisnis yang mengajukan permintaan.
80
Gambar 3.7
Proses Permintaan Pengembangan Aplikasi PT. Hyundai Mobil Indonesia
3.3.5 Aplikasi Divisi TI
Aplikasi yang digunakan pada masing-masing divisi, ada yang menggunakan
aplikasi yang diciptakan oleh divis i TI sesuai dengan kebutuhan dan permintaan masing-
masing divisi.
Untuk aplikasi Back Office yang sudah menggunakan aplikasi ciptaan divisi TI
adalah aplikasi sales inventory pada divisi Sales Operational, aplikasi Finance &
Accounting Unit, dan sebuah Core Application yang dikembangkan untuk menangani
proses produksi serta proses bisnis unit.
Aplikasi yang digunakan perusahaan terdiri dari :
1. Divisi Sales Operational
Aplikasi Sales Inventory untuk mencatat persediaan bahan baku.
Departemen Lain
Hardware & Network
Support
Software Development
Manager
Information
Manager
1
2 3
4
5
6
81
2. Divisi Marketing
Aplikasi untuk pemasaran produk melalui internet ( www.hyundaimobil.com ) yang
Dikembangkan oleh Divisi TI.
3. Divisi Production and Technical
Sebuah Core Application yang dikembangkan untuk menangani proses produksi
serta proses bisnis unit.
4. Divisi Accounting
a. General Ledger berfungsi untuk membuat neraca, laporan rugi/laba, dan balance
sheet. Aplikasi ini digunakan oleh divisi accounting.
b. Sales administrasi berfungsi untuk menampilkan stok unit dan penjualan unit
secara Real Time, serta mencetak surat pemesanan (SP). Aplikasi ini digunakan
oleh divisi keuangan, administrasi, accounting, dan auditing.
c. Pajak berfungsi untuk mencetak faktur pajak digunakan oleh bagian accounting.
d. Harga Pokok Penjualan (HPP) berfungsi untuk membantu perhitungan rugi/laba.
Digunakan oleh bagian accounting.
5. LAN Comunication
Jaringan pada seluruh kantor pusat.
3.3.6 Perencanaan Teknologi Informasi Divisi TI
Perencanaan teknologi informasi divisi TI pada PT. Hyundai Mobil Indonesia
telah ditetapkan oleh MIS Director bersama-sama dengan Top manajemen lainnya.
Penyelarasan teknologi informasi perusahaan dengan kantor-kantor cabang merupakan
rencana utama, hal ini sesuai dengan misi PT. HMI menciptakan jaringan pemasaran dan
82
pelayanan perbaikan guna memenuhi kepuasan pelanggan dan visi PT. HMI menjadi
pemain nomor satu otomotif di Indonesia.
Penyelarasan dilakukan secara bertahap, dimulai pada penyempurnaan aplikasi
setiap divisi, penyelarasan sistem teknologi informasi pada kantor pusat kemudian
dilanjutkan ke kantor-kantor cabang melalui jaringan intranet.
Walaupun saat ini sistem on-line baru dapat dilakukan antara sesama kantor-
kantor cabang PT. HMI dan kantor pusat, dan belum mencangkup sistem on-line untuk
setiap dealer Hyundai, namun direncanakan pada awal tahun 2006 semua dealer sudah
dapat terhubung on-line.