21
1 MAJOR PROJECT BAKSO SESATDosen pembimbing : Roy Anugrah, SE., M. Bus. Disusun Oleh : Fakultas Ekonomi /Prodi Akuntansi Universitas Wisnuwardhana Malang 2013 Nama : Heriyanto NPM : 1002040006

Contoh Major Project Makanan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Contoh Major Project Makanan

1

MAJOR PROJECT

“BAKSO SESAT”

Dosen pembimbing : Roy Anugrah, SE., M. Bus.

Disusun Oleh :

Fakultas Ekonomi /Prodi Akuntansi

Universitas Wisnuwardhana Malang

2013

Nama : HeriyantoNPM : 1002040006

Page 2: Contoh Major Project Makanan

2

DAFTAR ISI

Kata Pengantar…………………………………………………………………………..

BAB I : PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang……………………………………………………………

1.2 Visi Usaha…………………………………………………………………

1.3 Misi Usaha…………………………………………………………………

1.4 Tujuan Usaha……………………………………………………………..

1.5 Identitas Usaha…………………………………………………………….

1.6 Perumusan Masalah………………………………………………………

1.7 Tujuan Penelitian…………………………………………………………

1.8 Manfaat Penelitian………………………………..................................

1.9 Perencanaan Usaha………………………………………………………..

1.9.1 Modal Awal………………………………………………………...

1.9.2 Asumsi Operasional dan Pendapatan ...........................………..

1.10 Analisa SWOT……………………………………………………………..

BAB II : LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Pemasaran………………………………………………………...

2.2 Bauran Pemasaran…………………………………………………………….

2.3 Strategi Pemasaran……………………………………………………………

2.4 Pengertian Produksi…………………………………………………………..

2.5 Pengertian Akuntansi…………………………………………………………

2.6 Laporan Akuntansi……………………………………………………………

BAB III : PEMBAHASAN

3.1 Pengaturan Usaha……………………………………………………………..

3.1.1 Faktor

Pendukung…………………………………………………

Page 3: Contoh Major Project Makanan

3

3.1.2 Faktor

Penghambat………………………………………………..

3.1.3 Solusi permasalahan………………………………………………

3.1.4 Struktur

Organisasi…………………………………………………

3.2 Pemasaran……………………………………………………………………..

3.3 Kompetitor…………………………………………………………………….

3.4 Pengambilan Keputusan……………………………………………………...

BAB IV : PENUTUP

5.1 Kesimpulan .....................................................................................................

5.2 Reture Goal......................................................................................................

5.3 Saran ................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................

Page 4: Contoh Major Project Makanan

4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Usaha ini berawal dari kecintaan saya terhadap makan bakso. Setiap saya

makan bakso rasanya cuma itu itu saja kemudian saya berinsiatif untuk membuka

warung bakso yang berbeda dengan warung warung bakso lainnya.Setelah saya

amati usaha ini belum banyak dan jarang di temui di lingkungan rumah saya. Dari

informasi-informasi yang saya peroleh dan menurut pandangan saya usaha ini

akan mencapai kesikseasan dan maju. Dalam mendirikan usaha ini saya juga

meringankan biaya-biaya yangakan saya butuhkan dan dalam usaha ini saya

belum membutuhkan tenaga kerja karyawan. Untuk dapat mengatasi segala

rintangan yang kami hadapi. Dalam menjalankan usaha ini membuthukan

kemantapan dan keuletan dalam menjalankanya. Saya juga akan bersungguh-

sungguh dalam mengelola warung ini sebaik mungkin Begitu besarnya biaya

usaha yang dibutuhkan,saya tidak akan main-main dalam usaha ini.

Sebagai mahasiswa kita harus membudayakan jiwa wirausaha, agar

nantinya apabila kita telah lulus tidak tergangantung sama usaha orang lain. Kita

bisa langsung membuka usaha dengan kemampuan yang telah kita miliki,

tentunya dengan begitu kita juga bisa membuka lapangan kerja yang baru bagi

masyarakat. Jiwa wirausaha yaitu jiwa kemandirian untuk mencari sebuah sumber

penghasilan dengan membuka usaha ataupun menyalurkan kreatifitas yang

dimiliki sesorang untuk kemudian dijadikan sebuah lahan untuk mencari

penghasilan, jiwa kewirausahaan ditanamkan sejak seseorang mulai sadar bahwa

uang itu penting dan seseorang tersebut memeliki keterampilan atau sesuatu hal

seperti barang atau jasa yang bisa dijual, sesorang akan belajar untuk lebih

mandiri, berfikir kritis, dan maju apabila ditanamkan jiwa kewirausahaan sejak

dini, kerena dia akan berfikir tentang bagaimana mengolah hasil dari keterampilan

ataupun hasil pembelajaran yang selama ini dia lakukan untuk dijadikan sebuah

Page 5: Contoh Major Project Makanan

5

karya yang dapat dijual, entah itu makanan, pakaian, jasa, atau barang-barang

lain.

Jiwa wirausaha dapat berkembang seiring dengan inginnya seseorang mencari

penghasilan dari faktor keadaan ekonomi yang tidak mendukung, sehingga

banyak jiwa kewirausahaan yang tertanam dibenak seseorang akibat desakan

ekonomi tersebut, umur bukanlah ukuran untuk menanamkan jiwa kewirausahaan

tapi kesadaran akan betapa bernilainya uang untuk dihasilkan, karena banyak dari

para wirausahawan memiliki keinginan berwiraswasta karena timbul keinginan

terbesar yaitu mencari uang.

Umur bukanlah suatu ukuran untuk ditanamnya jiwa kewirausahawan, namun

kesadaran akan betapa bernilainya suatu ilmu untuk dapat dijadikan sebuah lahan

untuk sebuah wirausaha, atau kapan desakan ekonomi mulai muncul maka jiwa

irausaha patut untuk ditanamkan secara mendalam agar potensi-potensi

kewirausahaan dari seseorang dapat timbul.

Setiap orang pasti ingin menjadi sukses di bisnis atau usaha-nya sendiri.

Hanya orang-orang yang berpikiran sempit-lah yang seumur hidup ingin menjadi

orang yang mengandalkan uanggaji. Banyak sekali jalan menuju kesuksesan, salah

satu diantaranya dengan membuat sebuah cikal- bakal bisnis yang diharapkan

mampu mengembangkan daya kreativitas dan inovasi. Hal ini sangat

membutuhkan keberanian yang luar biasa. Hanya orang bernyali besar-lah yang

mampu meng-gelontorkan sejumlah dana demi sebuah harapan yang belum

pasti.Bisnis adalah sebuah pembelajaran, dimana dibutuhkan analisa yang sangat

dalam tentang prospek dan kelayakan dalam usaha itu. Oleh karena itu, bisnis itu

harus dimulai sejak dini sehingga kita memiliki banyak waktu untuk dapat

berpikir dan mengolah otak demi kesuksesan usaha tersebut. Peluang usaha di

depan mata, tidak ada salahnya kalau kita memulai sekarang. Inilah yang

melatarbelakangi berdirinya sebuah usaha bakso, yang kami beri nama “BAKSO

SESAT” .

Page 6: Contoh Major Project Makanan

6

1.2 Visi Usaha

Visi usaha ini adalah menyediakan makanan yang enak , sehat , dan tentunya

terjangkau.

1.3 Misi Usaha

Misi dari usaha ini adalah terus berinovasi dan ber kreasi dalam bidang

masakan dengan harga yang tetap terjangkau, dan memberikan pasilitas dan

pelayanan terbaik bagi konsumen.

1.4 Tujuan Usaha

1. Membantu mengurangi tingkat pengangguran

2. Memberikan kemudahan untuk para pencinta BAKSO.

3. Memberikan provit yang banyak bagi pebisnis

4. Memberikan jaminan kenyamanan dah ke HALAL an bagi penikmat bakso.

1.5 Identitas Usaha

Usaha yang akan dikembangkan diberi nama “BAKSO SESAT” dengan badan

usaha berbentuk CV yang didaftarkan ke notaris sehingga memiliki badan hukum

yang tetap. Usaha ini memberikan pelayanan dan pasilitas yang kami klaim lebih

baik dan lengkap dari pada usaha BAKSO yang lain.

1.6 Rumusan Masalah

1. Apasajakah faktor – faktor pendukung ,penghambat dan solusi usaha tersebut?

2. Bagaimana cara pemasaran usaha tersebut?

3. Bagaimana cara menghadapi kompetitor ?

4. Bagaimana cara mengambil keputusan dalam usaha tersebut?

1.7 Tujuan Penelitian

Page 7: Contoh Major Project Makanan

7

Penelitian ini dilakukan guna melengkapi data tentang kelayakan bisnis

bakso dalam persaingan dunia usaha. Bagaimana seseorang memilih untuk

berefesien waktu karena banyaknya kebutuhan yang harus mereka cukupi dengan

cara bekerja keras. Untuk itu saya menulis dan meneliti, agar menemukan tingkat

resiko, keuntungan dan juga tingkat kebutuhan konsumen atas bisnis ini.

1.8 Manfaat Penelitian

Penelitian ini akan bermanfaat, karena akan berguna untuk melengkapi

data penulisan proposal dan juga memulai usaha. Meskipun pesaing cukup

banyak, namun hal ini tidak akan membuat usaha ini berhenti begitu saja. Karena

banyaknya pesaing akan semakin menambah semangat untuk menciptakan

lapangan pekerjaan yang juga berkualitas. Tentu saja hal ini juga akan dinilai

bermanfaat oleh masyarakat, karena membantu meringankan beban mereka ketika

mereka dihadapkan dengan waktu yang cukup singkat.

1.9 Perencanaan Usaha

1.9.1 Modal Awal

Usaha mendrikan warung bakso ini diperlukan dana kira-kira

Rp.2.000.000 untuk keperluan membeli peralatan-peralatan yang diperlukan

seperti:meja,kompor,tikar,peralatan makan dll.Dari tersebut kami sudah

mempunyai sebagian besar oleh karena itu diperkirakan uang sebanyak

Rp.2.000.000

1.9.2 Modal tetap

1) meja panjang 3 buah+tikar = Rp 250.000,00

2) Alat dapur+makan = Rp 300.000,00

3) Kompor = Rp 80.000,00

4) Sewa tempat 1 th = Rp 1.200.000,00 +

Jumlah = Rp 1.830.000,00

Page 8: Contoh Major Project Makanan

8

1.9.3 Modal lancar perhari

1) Daging sapi = Rp 40.000,00

2) Mie = Rp 10.000,00

3) Bumbu-bumbu+sayuran = Rp 20.000,00

4) Tepung = Rp 5.000,00

5) Pangsit+tahu = Rp 10.000,00

6) Saos, kecap+sambal = Rp 10.000,00

7) Bahan minuman = Rp 20.000,00 +

Jumlah = Rp 115.000,00 +

Total modal =Rp 1.945.000,00

1.9.4 Menu yang tersedia

Dalam usaha ini saya magajak kakak dan orang tua saya untuk membantu

mendirikan warung bakso serta hal-hal yang perlu disiapkan untuk melayani

pembeli dengan baik.Kami juga menyediakan menu makanan yang lain seperti:

> Bakso Bakar

> Sate Bakso

> Bakso Ikan

Sarta menyediakan aneka minuman seperti:

> Es Jeruk > Es sumsum

> Es Teh > Es Buah

> Es Kopyor > Dan Cemilan

> Es Soda

1.9.5 Estimasi Keuntungan

1) Jumlah rata-rata pembelian perhari adalah 15 konsumen

2) Nilai jual rata-rata 1 hari = Rp 5.000

Rp 5.000 x17 = Rp. 85.000

Rp 4.500 x17 = Rp. 76.000 +

Page 9: Contoh Major Project Makanan

9

Pendapatan kotor Rp. 161.000

Pendapatan perbulan Rp 161.000 x 30 = Rp 4.830.000

Biaya perbulan Rp 115.000 x 30 = Rp 3.450.000

Pendapatan Rp. 4.830.000

Biaya Rp. 3.450.000 -

Pendapatan bersih Rp1.380.000

Dengan penghasilan bersih per bulan Rp 1.380.000 , maka sudah bisa

di perkirakan kita akan BEP (break even poin) pada bulan ke 17 (tujuh belas)

dengan asumsi bulan pertama belum mendapatkan keuntungan yang

maksimal.

1.10 Analisis SWOT

Dalam dunia usaha, banyak sekali pendekatan yang bisa digunakan untuk

mengkaji sebuah masalah yang akan terjadi nanti setelah usaha mulai berjalan.

Bagaimana sebuah usaha tersebut bisa sukses dan bagaimana pula usaha tersebut

mungkin saja bisa mengalami kegagalan. Berikut ini merupakan analisis yang

menggunakan analisis SWOT:

a. Strength (kekuatan)

Usaha ini membutuhkan kenyamanan, kelengkapan dan pelayanan

yang sangat baik, agar para konsumen menyukai bakso sesat tersebut,

usaha ini juga kami lengkapi dengan berbagai makanan ringan ,

minuman dan dll. Bukan hanya itu usaha ini memiliki tempat yang

sangat strategis dan juga memiliki tempat parkir yang luas, aman dan

nyaman.

b. Weakness (kelemahan)

Terdapat beberapa factor kelemahan terhadap usaha bakso sesat ini.

Faktor-faktor tersebut adalah :

Page 10: Contoh Major Project Makanan

10

1) Keterbatasan dana yang kami miliki dalam membagi dana belanja.

2) Kenaiakn harga bahan baku yang tidak stabil harganya.

3) Kadang ada bakso yang tidak laku terjual akan membuat usaha

kami menjadi merugi.

4) Kadang sulit untuk mendapatkan daging sapi yang segar dan

berkualitas baik.

c. Opportunities (kesempatan)

Banyak sekali keuntungan yang akan diperoleh nanti apabila usaha

ini berjalan dengan lancar. Bila ditinjau dari segi kebutuhan , usaha ini

dari bulan ke bulan akan memberikan peluang cukup besar bagi

pemilik dan juga bagi masyarakat yang menikmati. Dan tentu saja hal

ini akan menciptakan peningkatan provit yang cukup besar.

d. Threat (ancaman)

Akan banyak pesaing dalam usaha yang sama, mereka akan

berusaha memberikan keunggulan-keunggulan dari usaha mereka yang

akan menjatuhkan bisnis-bisnis lain. Dengan inovasi-inovasi yang bisa

saja membuat pelanggan berpindah ke usaha lain tersebut.

Page 11: Contoh Major Project Makanan

11

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Pemasaran

Pemasaran (bahasa Inggris: marketing) adalah proses penyusunan komunikasi

terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam

kaitannya dengan memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.

Pemasaran dimulai dengan pemenuhan kebutuhan manusia yang kemudian

bertumbuh menjadi keinginan manusia. Contohnya, seorang manusia membutuhkan air

dalam memenuhi kebutuhan dahaganya. Jika ada segelas air maka kebutuhan dahaganya

akan terpenuhi. Namun manusia tidak hanya ingin memenuhi kebutuhannya namun juga

ingin memenuhi keinginannya yaitu misalnya segelas air merek Aqua yang bersih dan

mudah dibawa. Maka manusia ini memilih Aqua botol yang sesuai dengan kebutuhan

dalam dahaga dan sesuai dengan keinginannya yang juga mudah dibawa.

Proses dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia inilah yang menjadi

konsep pemasaran. Mulai dari pemenuhan produk (product), penetapan harga (price),

pengiriman barang (place), dan mempromosikan barang (promotion). Seseorang yang

bekerja dibidang pemasaran disebut pemasar. Pemasar ini sebaiknya memiliki

pengetahuan dalam konsep dan prinsip pemasaran agar kegiatan pemasaran dapat

tercapai sesuai dengan kebutuhan dan keinginan manusia terutama pihak konsumen yang

dituju.

2.2 Bauran Pemasaran

Bauran pemasaran adalah empat komponen dalam pemasaran yang terdiri dari 4P

yakni :

1. Product (produk)

2. Price (harga)

3. Place (tempat, termasuk juga distribusi)

4. Promotion (promosi)

Page 12: Contoh Major Project Makanan

12

Karena pemasaran bukanlah ilmu pasti seperti keuangan, teori bauran pemasaran juga

terus berkembang. Dalam perkembangannya, dikenal juga istilah 7P dimana 3P yang

selanjutnya adalah People (Orang), Physical Evidence (Bukti Fisik), Process (Proses).

Penulis buku Seth Godin, misalnya, juga menawarkan teori P baru yaitu Purple Cow.

Pemasaran lebih dipandang sebagai seni daripada ilmu, maka seorang ahli pemasaran

tergantung pada lebih banyak pada ketrampilan pertimbangan dalam membuat kebijakan

daripada berorientasi pada ilmu tertentu.

Pandangan ahli ekonomi terhadap pemasaran adalah dalam menciptakan waktu,

tempat dimana produk diperlukan atau diinginkan lalu menyerahkan produk tersebut

untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen (konsep pemasaran).

Metode pemasaran klasik seperti 4P di atas berlaku juga untuk pemasaran internet,

meskipun di internet pemasaran dilakukan dengan banyak metode lain yang sangat sulit

diimplementasikan diluar dunia internet.

2.3 Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan dimana

strategi pemasaran merupakan suatu cara mencapai tujuan dari sebuah perusahaan. Hal

ini juga didukung oleh pendapat Swastha “Strategi adalah serangkaian rancangan besar

yang menggambarkan bagaimana sebuah perusahaan harus beroperasi untuk mencapai

tujuannya.” Sehingga dalam menjalankan usaha kecil khususnya diperlukan adanya

pengembangan melalui strategi pemasarannya. Karena pada saat kondisi kritis justru

usaha kecillah yang mampu memberikan pertumbuhan terhadap pendapatan masyarakat.

Pemasaran menurut W. Y. Stanton pemasaran adalah sesuatu yang meliputi seluruh

sistem yang berhubungan dengan tujuan untuk merencanakan dan menentukan harga

sampai dengan mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang bisa

memuaskan kebutuhan pembeli aktual maupun potensial. Berdasarkan definisi di atas,

proses pemasaran dimulai dari menemukan apa yang diinginkan oleh konsumen. Yang

akhirnya pemasaran memiliki tujuan yaitu :

Konsumen potensial mengetahui secara detail produk yang kita hasilkan dan

perusahaan dapat menyediakan semua permintaan mereka atas produk yang dihasilkan.

Page 13: Contoh Major Project Makanan

13

Perusahaan dapat menjelaskan secara detail semua kegiatan yang berhubungan dengan

pemasaran. Kegiatan pemasaran ini meliputi berbagai kegiatan, mulai dari penjelasan

mengenai produk, desain produk, promosi produk, pengiklanan produk, komunikasi

kepada konsumen, sampai pengiriman produk agar sampai ke tangan konsumen secara

cepat.

Mengenal dan memahami konsumen sedemikian rupa sehingga produk cocok

dengannya dan dapat terjual dengan sendirinya.

Pada umumnya kegiatan pemasaran berkaitan dengan koordinasi beberapa

kegiatan bisnis. Strategi pemasaran ini dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut :

1. Faktor mikro, yaitu perantara pemasaran, pemasok, pesaing dan masyarakat

2. Faktor makro, yaitu demografi/ekonomi, politik/hukum, teknologi/fisik dan

sosial/budaya.

Berikut ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan untuk pemasaran : Dari sudut pandang

penjual :

1. Tempat yang strategis (place),

2. Produk yang bermutu (product),

3. Harga yang kompetitif (price), dan

4. Promosi yang gencar (promotion).

Dari sudut pandang konsumen :

1. Kebutuhan dan keinginan konsumen (customer needs and wants),

2. Biaya konsumen (cost to the customer),

3. Kenyamanan (convenience), dan

4. Komunikasi (comunication).

Dari apa yang sudah dibahas di atas ada beberapa hal yang dapat disimpulkan, bahwa

pembuatan produk atau jasa yang diinginkan oleh konsumen harus menjadi fokus

kegiatan operasional maupun perencanaan suatu perusahaan. Pemasaran yang

berkesinambungan harus adanya koordinasi yang baik dengan berbagai departemen

(tidak hanya di bagian pemasaran saja), sehingga dapat menciptakan sinergi di dalam

upaya melakukan kegiatan pemasaran.

Page 14: Contoh Major Project Makanan

14

2.4 Pengertian Produksi

Produksi merupakan suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai guna

suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi

kebutuhan. Kegiatan menambah daya guna suatu benda tanpa mengubah bentuknya

dinamakan produksi jasa. Sedangkan kegiatan menambah daya guna suatu benda dengan

mengubah sifat dan bentuknya dinamakan produksi barang. Produksi bertujuan untuk

memenuhi kebutuhan manusia untuk mencapai kemakmuran. Kemakmuran dapat

tercapai jika tersedia barang dan jasa dalam jumlah yang mencukupi. Orang atau

perusahaan yang menjalankan suatu proses produksi disebut Produsen.

2.5 Pengertian Akuntansi

Akuntansi adalah pengukuran, penjabaran, atau pemberian kepastian mengenai

informasi yang akan membantu manajer, investor, otoritas pajak dan pembuat keputusan

lain untuk membuat alokasi sumber daya keputusan di dalam perusahaan, organisasi, dan

lembaga pemerintah. Akuntansi adalah seni dalam mengukur, berkomunikasi dan

menginterpretasikan aktivitas keuangan. Secara luas, akuntansi juga dikenal sebagai

"bahasa bisnis". Akuntansi bertujuan untuk menyiapkan suatu laporan keuangan yang

akurat agar dapat dimanfaatkan oleh para manajer, pengambil kebijakan, dan pihak

berkepentingan lainnya, seperti pemegang saham, kreditur, atau pemilik. Pencatatan

harian yang terlibat dalam proses ini dikenal dengan istilah pembukuan. Akuntansi

keuangan adalah suatu cabang dari akuntansi dimana informasi keuangan pada suatu

bisnis dicatat, diklasifikasi, diringkas, diinterpretasikan, dan dikomunikasikan. Auditing,

satu disiplin ilmu yang terkait tapi tetap terpisah dari akuntansi, adalah suatu proses

dimana pemeriksa independen memeriksa laporan keuangan suatu organisasi untuk

memberikan suatu pendapat atau opini - yang masuk akal tapi tak dijamin sepenuhnya -

mengenai kewajaran dan kesesuaiannya dengan prinsip akuntansi yang berterima umum.

Praktisi akuntansi dikenal sebagai akuntan. Akuntan bersertifikat resmi memiliki

gelar tertentu yang berbeda di tiap negara. Contohnya adalah Chartered Accountant

(FCA, CA or ACA), Chartered Certified Accountant (ACCA atau FCCA), Management

Accountant (ACMA, FCMA atau AICWA), Certified Public Accountant (CPA), dan

Page 15: Contoh Major Project Makanan

15

Certified General Accountant (CGA). Di Indonesia, akuntan publik yang bersertifikat

disebut CPA Indonesia (sebelumnya: BAP atau Bersertifikat Akuntan Publik).

Akuntansi adalah pengukuran, penjabaran, atau pemberian kepastian mengenai

informasi yang akan membantu manajer, investor, otoritas pajak dan pembuat keputusan

lain untuk membuat alokasi sumber daya keputusan di dalam perusahaan, organisasi, dan

lembaga pemerintah. Akuntansi adalah seni dalam mengukur, berkomunikasi dan

menginterpretasikan aktivitas keuangan. Secara luas, akuntansi juga dikenal sebagai

"bahasa bisnis". Akuntansi bertujuan untuk menyiapkan suatu laporan keuangan yang

akurat agar dapat dimanfaatkan oleh para manajer, pengambil kebijakan, dan pihak

berkepentingan lainnya, seperti pemegang saham, kreditur, atau pemilik. Pencatatan

harian yang terlibat dalam proses ini dikenal dengan istilah pembukuan. Akuntansi

keuangan adalah suatu cabang dari akuntansi dimana informasi keuangan pada suatu

bisnis dicatat, diklasifikasi, diringkas, diinterpretasikan, dan dikomunikasikan. Auditing,

satu disiplin ilmu yang terkait tapi tetap terpisah dari akuntansi, adalah suatu proses

dimana pemeriksa independen memeriksa laporan keuangan suatu organisasi untuk

memberikan suatu pendapat atau opini - yang masuk akal tapi tak dijamin sepenuhnya -

mengenai kewajaran dan kesesuaiannya dengan prinsip akuntansi yang berterima umum.

Praktisi akuntansi dikenal sebagai akuntan. Akuntan bersertifikat resmi memiliki gelar

tertentu yang berbeda di tiap negara. Contohnya adalah Chartered Accountant (FCA, CA

or ACA), Chartered Certified Accountant (ACCA atau FCCA), Management Accountant

(ACMA, FCMA atau AICWA), Certified Public Accountant (CPA), dan Certified

General Accountant (CGA). Di Indonesia, akuntan publik yang bersertifikat disebut CPA

Indonesia (sebelumnya: BAP atau Bersertifikat Akuntan Publik).

2.6 Laporan Akuntansi

Akuntansi disebut sebagai bahasa bisnis karena merupakan suatu alat untuk

menyampaikan informasi keuangan kepada pihak-pihak yang memerlukannya. Semakin

baik kita mengerti bahasa tersebut, maka semakin baik pula keputusan kita, dan semakin

baik kita di dalam mengelola keuangan. [2] Untuk menyampaikan informasi-informasi

tersebut, maka digunakanlah laporan akuntansi atau yang dikenal sebagai laporan

Page 16: Contoh Major Project Makanan

16

keuangan. Laporan keuangan suatu perusahaan biasanya terdiri atas empat jenis laporan,

yaitu neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal, dan laporan arus kas.

a. Neraca, adalah suatu daftar sistematis yang memuat informasi mengenai aktiva,

utang dan modal suatu perusahaan pada akhir periode tertentu. Disebut sebagai daftar

yang sistematis, karena neraca disusun berdasarkan urutan tertentu. Dalam neraca dapat

diketahui berapa jumlah kekayaan perusahaan, kemampuan perusahaan membayar

kewajiban serta kemampuan perusahaan memperoleh tambahan pinjaman dari pihak luar.

Selain itu juga dapat diperoleh informasi tentang jumlah utang perusahaan kepada

kreditur dan jumlah investasi pemilik yang ada di dalam perusahaan tersebut.

b. Laporan laba rugi, adalah ikhtisar mengenai pendapatan dan beban suatu

perusahaan untuk periode tertentu, sehingga dapat diketahu laba yang diperoleh dan rugi

yang dialami.

c. Laporan perubahan modal, adalah laporan yang menunjukkan perubahan modal

untuk periode tertentu, mungkin satu bulan atau satu tahun. Melalui laporan perubahan

modal dapat diketahui sebab-sebab perubahan modal selama periode tertentu.

d. Laporan arus kas, dengan adanya laporan ini pemakai laporan keuangan dapat

mengevaluasi perubahan aktiva bersih perusahaan, struktur keuangan (termasuk likuiditas

dan solvabilitas) dan kemampuan perusahaan di dalam menghasilkan kas dimasa

mendatang.

Page 17: Contoh Major Project Makanan

17

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Faktor Pendukung dan Penghambat Serta Solusi Usaha Bakso

Setip usaha yang dijalankan setiap waktu pasti ada yang sukses dan ada

yang belum sukses seperti halnya usaha ini ada beberapa faktor yang menurut

saya sangat mendukung serta menghambat dalam menjalankannya serta

mangembangkan usaha ini.

3.1.1 Faktor Pendukung

Di bawah ini adalah faktor-faktor yang pendukung :

Faktor-faktor yang mendukung itu antara lain :

1) Lokasi ini yang mudah dicari dan Strategis

2) Usaha ini masih langka /jarang dilokasi lingkungan rumah saya

,sehingga pesaingnya masih jarang dan dengan mudah untuk

mendapatkan pelanggan yang banyak.

3) Harganya tidak begitu mahal dikalangan masyrakat menengah

kebawah

4) Dilingkungan rumah saya banyak warga yan sibuk bekerja

sehingga tidak sempat untuk memesak kemungkinan besar mereka

akan jajan.

3.1.2 Faktor Penghambat

Di bawah ini adalah faktor – faktor penghambat :

Faktor-faktor tersebut adalah :

5) Keterbatasan dana yang kami miliki dalam membagi dana belanja.

6) Kenaiakn harga bahan baku yang tidak stabil harganya.

7) Kadang ada bakso yang tidak laku terjual akan membuat usaha

kami menjadi merugi.

8) Kadang sulit untuk mendapatkan daging sapi yang segar dan

berkualitas baik.

Page 18: Contoh Major Project Makanan

18

3.1.3 Solusi Terhadap Factor Penghambat

Solusi agar dapat memecahkan masalah dalam factor penghambat dalam

usaha yang akan kami dirikan:

1) Dengan keterbatasan dana belanja kita harus berhati-hati dalam

mengeluarkan uang.

2) Karena kenaiakn bahan baku yang tidak stabil pada saat harganya

murah kita akan membeli barang yang lebih banyak.

3) Untuk mengatasi bakso yang masih sisa kita akan membuatnya

menjadi kripik bakso.

4) Dalam mengatasi kesulitan mencari daging kita akan berlanggan

dengan pemasok daging yang berkualitas.

3.1.4 Struktur Organisasi

Dalam usaha bakso ini saya belum memiliki struktus organisasi,

karena usaha ini masih kecil dan menurut hemat saya belum memer lukan

pegayai.

3.2 Pemasaran

Pemasaran adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan

untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan

memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. Pemasaran dimulai dengan

pemenuhan kebutuhan manusia yang kemudian bertumbuh menjadi keinginan

manusia. Proses dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia inilah yang

menjadi konsep pemasaran. Mulai dari pemenuhan produk (product), penetapan

harga (price), pengiriman barang (place), dan mempromosikan barang

(promotion). Seseorang yang bekerja dibidang pemasaran disebut pemasar.

Pemasar ini sebaiknya memiliki pengetahuan dalam konsep dan prinsip

pemasaran agar kegiatan pemasaran dapat tercapai sesuai dengan kebutuhan dan

keinginan manusia terutama pihak konsumen yang dituju.

Maka untuk memulai usaha ini, kami akan memilih kawasan seputar JL. S.

Supriadi, karena pada jalan ini banyak sekolah – sekeloh SD,SMP, SMA/

Page 19: Contoh Major Project Makanan

19

Sederajat dan juga berdekatan dengan kampus Kanjuruhan , yang kebanyakan

dari mereka adalah penyuka bakso. Sehingga pada daerah ini kami yakin bisa

mengembangkan usaha ini dengan cukup cepat dan nantinya menghasilkan provit

yang cukup banyak.

3.3 Kompetitor

Banyak pebisnis yang memiliki pandangan bahwa kompetitor adalah

musuh yang harus diawasi gerak-geriknya (market sistem atau produknya),

disaingi (bahkan persaingan yang tidak sehat dan illegal pun dilakukan), hingga

menjatuhkan kompetitor agar bisnis kita sendiri aman berada di garis depan

merupakan kebanggaan beberapa pebisnis. Namun kalau kita perhatikan

perkembangan sistem yang terjadi dalam dunia bisnis akhir-akhir ini, pemikiran

atau pandangan tersebut bisa dibilang sudah usang atau tidak jamannya lagi kita

saling “sikut-sikutan” dengan kompetitor kita.

Kompetitor yang nyata adalah para pesaing dibidang yang sama, dalam

dunia game. Untuk mengatasi para pesaing kita perlu melakukan inovasi yang

membuat para konsumen tidak lari dari BsAKSO SESAT ini.

3.4 Pengambilan Keputusan

Kota Malang merupakan salah satu kota pendidikan di indonesia , mereka

datang ke Malang sebagian besar sebagai Mahasiswa. Dimalang juga terkenal

dengan kota BAKSO, maka tidak salah kiranya apabila kami membuka usaha ini

di kota Malang, telah kami sebut di atas ats tadi bahwa saya malang merupakan

kota pendidikan, dan banyak sekali Universitas di Malang ini, dan biasanya para

mahasiswa mencari makanan yang , enak, praktis, banyak, dan tentunya

terjangkau,

Melihat hasil survei dari para temen dan juga kerabat dekat atas hasil

masakan yang kami wawancarai, maka kami memutuskan untuk melanjutkan

usaha ini. Karena mereka menilai usaha bakso ini sangat bagus dan juga layak

untuk di lanjutkan.

Page 20: Contoh Major Project Makanan

20

BAB IV

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Setelah melihat perkembangan dunia yang begitu menuntut banyak manusia

untuk bekerja kerasa demi memenuhi kebutuhan, dan juga para ibu yang juga

memilih untuk membantu para suami bekerja sehingga rela meninggalkan anak-

anak mereka tanpa bisa memberikan makanan-makanan yang bergizi, dengan

senang hati dan tekat bulat kami akan membangun atau membuka usaha catering

harian.Tujuan kami tentu saja untuk meringankan beban para ibu-ibu yang tidak

bisa meluangkan waktunya untuk memasak. Dan juga memberi kesan praktis

untuk kebutuhan sehari-hari bagi kesehatan keluarga.

5.2 Future Goal

Harapan kami untuk usaha ini, kami menginginkan usaha ini berjalan

dengan sukses membantu mereka kaum ibu. Dan juga memberi keuntungan bagi

banyak pihak. Kami juga berharap dengan larisnya usaha kami nanti, kami bisa

memperluas jangkauan konsumen, bukan hanya pada daerah perumahan

Sawojajajr saja, tetapi bisa menjangkau area Malang. Tentu saja dengan resiko

yang semakin tinggi, tingkat kemacetan yang mulai merambah kota Malang, bisa

saja menghambat pengantaran pesanan tepat waktu.

5.3 Saran

Mari kita berbisnis yang sehat, meskipun masih banyak kompetitor lain

yang menggunakan pola pikir lama, namun pelanggan kita tentunya dapat melihat

dan menilai dengan sendirinya manakah yang dapat mereka percayai. Karena

tidak bisa dipungkiri kalau saat ini pelanggan selain membutuhkan kualitas

produk, mereka juga mencari kualitas pelayanan dan kualitas hubungan dengan

penjual.

Page 21: Contoh Major Project Makanan

21

DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Pemasaran

http://id.wikipedia.org/wiki/Produksi

http://id.wikipedia.org/wiki/Akuntansi

http://id.m.wikipedia.org/wiki/Pemasaran

http://icaltugas1.blogspot.com/

http://rhiezardhiant.wordpress.com