Contoh Makalah Manajemen Keuangan Risk and Return

  • Upload
    dizqha

  • View
    1.483

  • Download
    183

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/26/2019 Contoh Makalah Manajemen Keuangan Risk and Return

    1/20

    Contoh Makalah Manajemen Keuangan Risk and Return

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1.LATAR BELAKANG

    Ada dua aspek yang perlu dipertimbangkan oleh manajemen perusahaan dalam pengambilan

    keputusan keuangan, yaitu tingkat pengembalian (return) dan risiko (risk) keputusan keuangan

    tersebut. Tingkat pengembalian adalah imbalan yang diharapkan diperoleh di masa mendatang,

    sedangkan risiko diartikan sebagai ketidakpastian dari imbalan yang diharapkan. Risiko adalah

    kemungkinan terjadinya penyimpangan dari rata-rata dari tingkat pengembalian yang diharapkanyang dapat diukur dari standar deviasi dengan menggunakan statistika.

    Suatu keputusan keuangan yang lebih berisiko tentu diharapkan memberikan imbalan yang

    lebih besar, yang dalam keuangan dikenal dengan istilah High Risk High Return. Ada trade off

    antara risk dan return, sehingga dalam pemilihan berbagai alternatif keputusan keuangan yang

    mempunyai risiko dan tingkat pengembalian yang berbeda-beda, pengambilan keputusan

    keuangan perlu memperhtungkan risiko relatif keputusannya. Untuk mengukur risiko relatif

    digunakan koefisien variasi, yang menggambarkan risiko per unit imbalan yang diharapkan yang

    ditunjukkan oleh besarnya standar deviasi dibagi tingkat pengenbalian yang diharapkan.Risiko keuangan terjadi karena adanya penggunaan hutang dalam struktur keuangan

    perusahaan, yang mengakibatkan perusahaan harus menanggung beban tetap secara periodik

    berupa beban bunga. Hal ini akan mengurangi kepastian besarnya imbalan bagi pemegang

    saham, karena perusahaan harus membayar bunga sebelum memutuskan pembagian laba bagi

    pemegang saham. Dengan demikian, risiko keuangan menyebabkan variabilitas laba bersih (net

    income) lebih besar.

    Jika manajemen perusahaan dapat memanfaatkan dana yang berasal dari hutang untuk

    memperoleh laba operasi yang lebih besar dari beban bunga, maka penggunaan hutang dapat

    memberikan keuntungan bagi perusahaan dan akan meningkatkan return bagi pemegang saham.

    Sebaliknya, jika manajemen tidak dapat memanfaatkan dana secara baik, perusahaan mengalami

    kerugian.

  • 7/26/2019 Contoh Makalah Manajemen Keuangan Risk and Return

    2/20

    1.2 RUMUSAN MASALAH

    Berdasarkan latar belakang yang telah di paparkan di atas,maka masalah yang di hadapi

    adalah :

    Perbedaan antara risiko dan tingkat pengembalian

    Hubungan antara risiko dan tingkat pengembalian

    Tipe risiko dan sumbernya

    Bagaimana cara menghitung risiko dan tingkat pengembalian

    Model yang di gunakan pada risiko dan tingkat pengembalian

    BAB II

  • 7/26/2019 Contoh Makalah Manajemen Keuangan Risk and Return

    3/20

    ISI

    Definisi Risiko dan Tingkat Pengembalian (Risk and Return)

    a. Pengertian Risk

    Bila ingin menjadi pengusaha sukses, maka anda harus berani menghadapi risiko. Kalimat

    tersebut dianggap resep untuk menjadi pengusaha dianggap sukses. Kehidupan usaha penuh

    dengan risiko, baik itu risiko finansial maupun manajerial.

    Risiko finansial

    Berkaitan dengan kegagalan usaha untuk merealisasikan rencana finansial yang telah ditentukan.

    Risiko manajerial

    Berkaitan dengan kegagalan pimpinan perusahaan dalam mengelola perusahaannya yang pada

    akhirnya diukur dengan kegagalan finansial.Risiko dapat dikatakan sebagai suatu peluang terjadinya kerugian atau kehancuran. Lebih luas,

    risiko dapat diartikan sebagai kemungkinan terjadinya hasil yang tidak diinginkan atau

    berlawanan dari yang diinginkan. Dalam industri keuangan pada umumnya, terdapat suatu jargon

    high risk bring about high return, artinya jika ingin memperoleh hasil yang lebih besar, akan

    dihadapkan pada risiko yang lebih besar pula. Contohnya dalam investasi saham. Volatilitas atau

    pergerakan naik-turun harga saham secara tajam akan membuka peluang untuk memperoleh

    hasil yang lebih besar, namun sebaliknya, jika harga bergerak ke arah yang berlawanan, maka

    kerugian yang akan ditanggung sangat besar.[1]

    Menurut Ricky W. Griffin dan Ronald Ebert, risiko adalah uncertainty about future

    event, adapun Joel G.Siegel dan Jae K.Sim mendefinisikan risiko pada 3 hal:

    1. Keadaan yang mengarah kepada sekumpulan hasil khusus dimana hasilnya dapat diperoleh

    dengan kemungkinan yang telah diketahui oleh pengambilan keputusan

    2. Variasi dalam keuntungan penjualan atau variabel keuangan lainnya

    3. Kemungkinan dari sebuah masalah keuangan yang mempengaruhi kinerja operasi perusahaan

    atau posisi keuangan

    David K. Eiteman, Arthur I Stonehill dan Michael H. Moffet mengatakan bahwa risiko

    dasar adalah the mismatching of interest rate bases for associated assets and liabilities. Sehingga

    secara umum risiko dapat ditangkap sebagai bentuk keadaan ketidakpastian tentang suatu

    keadaan yang akan terjadi nantinya dengan keputusan yang diambil berdasarkan suatu

    pertimbangan. Menurut salah satu definisi, risiko (risk) adalah sama dengan ketidakpastian

    http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=8970637650357011975#_ftn1http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=8970637650357011975#_ftn1http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=8970637650357011975#_ftn1
  • 7/26/2019 Contoh Makalah Manajemen Keuangan Risk and Return

    4/20

    (uncertainty). Secara umum risiko dapat diartikan sebagai suatu keadaan yang dihadapi

    seseorang atau perusahaan dimana terdapat kemungkinan yang merugikan.

    Dalam penyusunan anggaran modal, suatu proyek investasi ( perluasan usaha /

    penggantian aktiva tetap ) kita sering mengalami kegagalan setelah proyek tersebut dilaksanakan.

    Hal ini karena kita tidak memperhitungkan unsur risiko didalamnya.

    Misal : risiko aliaran kas ( cashflow ) dalam faktor diskonto ( dicountrate ) sebagai biaya modal.

    Apabila aliran kas yang ada kita peroleh diwaktu yang akan datang tidak ada risiko, berarti kita

    dapat menentukan dengan tepat, keputusan yang akan diambil. Hal ini karena anggaran yang kita

    susun baik mengenai aliran kas masuk ( cash in flow ) maupun aliran kas keluar ( cash out flow )

    dianggap pasti terjadi dimasa yang akan datang. Namun, jika terjadi penyimpangan, yang tidak

    menguntungkan, maka perusahaan akan kesulitan menyesuaikannya, karena risiko terjadinya

    penyimpangan tersebut belum ditentukan oleh perusahaan, lain jika unsur risiko telah ditentukandidepan. Maka apabila terjadi penyimpangan perusahaan akan lebih mudah menghitungnya.

    Demikian pula biaya modal yang harus dikeluarkan dalam anggaran modal. Apabila kita

    menganggap bahwa COC yang akan dikeluarkan tanpa risiko, maka kita akan lebih mudah

    menghitungnya. Namun, dalam kenyataannya COC tersebut kemungkinan akan naik atau turun.

    COC yang turun bagi perusahaan akan menguntungkan, karena perusahaan mengeluarkan biaya

    yang lebih kecil, tetapi jika COC tersebut naik, maka akan mengurangi kebutuhan perusahaan.

    Apabila perusahaan menganggap bahwa biaya modal tersebut konstan/risiko, maka perusahaan

    dapat menggunakan tingkat bunga bebas risiko ( freerate ).

    Di Indonesia, nampaknya belum ada tingkat bunga yang bebas risiko secara murni. Tingkat

    bunga SBI yang biasanya digunakan sebagai acuan tingkat bunga bebas risiko sebenarnya juga

    mengandung risiko. Walau lebih kecil risikonya dibandingtingkat bunga deposito bank-bank di

    Indonesia. Apalagi dalam keadaan keadaan perekonomian yang kurang menguntungkan. Besar

    tingkat risiko yang dimaksukan dalam panilainaan investasi akan mempengaruhi besarnya hasil

    yang diharapkan oleh pemodal. Apabila perusahaan membangdingkan tingkat risiko yang tinggi

    pada suatu investasi yang dianggarkan, maka pemodal yang akan menanamkan dananya pada

    investasi tersebut mengharapkan hasil/ mensyaratkan hasil ( required rate of return ) yang tinggi

    pula dan terjadi sebaliknya.

    Memang antara hasil dan risiko ( risk and return ) memiliki hubungan linear yang berkebalikan.

    Semakin tinggi risiko, maka semakin tinggi hasil yang diperoleh. Sebaliknya semakin rendah

    risiko maka semakin rendah pula hasil yang diperoleh/disyaratkan.

  • 7/26/2019 Contoh Makalah Manajemen Keuangan Risk and Return

    5/20

    Risiko terhadap perusahaan tidak dapat dihindari, kita hanya dapat mengelola bagaimana agar

    risiko tersebut sekecil mungkin mempengaruhi keputusan perusahaan. Risiko yang terjadi

    diperusahaan ada yang dapat dikelola/diatasi perusahaan terdapat pula risiko yang tidak dapat

    diatasi perusahaan.

    Risiko yang tidak dapat diatasi perusahaan ini biasanya karena tidak dapat dikontrol oleh

    perusahaan. Risiko yang ada diperusahaan dapat dibedakan tiga jenis risiko :

    1. Risiko individual

    Risiko yang berasal dari proyek investasi secara individu tanpa dipengaruhi oleh proyek lain.

    2. Risiko perusahaan

    Risiko yang dapat diukur tanpa mempertimbangkan keanekaragaman yang dihadapi/portofolio

    yang dilakukan oleh investor.

    3. Risiko pasar( market risk )Risiko investasi ditinjau dari investor yang menanamkan modalnya pada investasi yang juga

    dilakukan oleh perusahaan dan perusahaan-perusahaan lain.

    Risiko investasi dapat diartikan sebagai kemungkinan terjadinya perbedaan antara actual

    return dan expected return, sehingga setiap investor dalam mengambil keputusan investasi harus

    selalu berusaha meminimalisasi berbagai risiko yang timbul, baik jangka pendek maupun jangka

    panjang. Setiap perubahan kondisi ekonomi baik mikro ataupun makro akan mendorong investor

    untuk melakukan strategi yang harus diterapkan untuk tetap memperoleh return.

    b. Pengertian Return[2]

    Return atau pengembalian adalah keuntungan yang diperoleh perusahaan, individu dan

    institusi dari hasil kebijakan investasi yang dilakukan. Menurut R. J. Shook, return merupakan

    laba investasi, baik melalui bunga atau deviden.

    Beberapa pengertian return yang lain :

    Return on equity atau imbal hasil atas ekuitas merupakan pendapatan bersih dibagi ekuitas

    pemegang saham.

    Return of capitalatau imbal hasil atas modal merupakan pembayaran kas yang tidak kena pajak

    kepada pemegang saham yang mewakili imbal hasil modal yang diinvestasikan dan bukan

    distribusi deviden.Investor mengurangi biaya investasi dengan jumlah pembayaran.

    Return on investmentatau imbal hasil atas investasi merupakan membagi pendapatan sebelum

    pajak terhadap investasi untuk memperoleh angka yang mencerminkan hubungan antara

    investasi dan laba.

    http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=8970637650357011975#_ftn2http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=8970637650357011975#_ftn2http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=8970637650357011975#_ftn2
  • 7/26/2019 Contoh Makalah Manajemen Keuangan Risk and Return

    6/20

    Return on invested capitalatau imbal hasil atas modal investasi merupakan pendapatan bersih

    dan pengeluaran bunga perusahaan dibagi total kapitalisasi perusahaan.

    Return realisasimerupakan return yang telah terjadi.

    Return on networkatau imbal hasil atas kekayaan bersih merupakan pemegang

    saham yang dapat menentukan imbal hasilnya dengan membandingkan laba bersih setelah pajak

    dengan kekayaan bersihnya.

    Return on salesatau imbal hasil atas penjualannya merupakan untuk menentukan efisiensi

    operasi perusahaan, seseorang dapat membandingkan presentase penjualan bersihnya yang

    mencerminkan laba sebelun pajak terhadap variable yang sama dari periode sebelumnya.

    Return ekspektasi merupakan return yang diharapkan akan diperoleh oleh investor di masa

    mendatang.

    Total returnmerupakan return keseluruhan dari suatu investasi dalam suatu periode tertentu. Return realisasi portofoliomerupakan rata-rata tertimbang dari return-return realisasi masing-

    masing sekuritas tunggal di dalam portofolio tersebut.

    Return ekspektasi portofoliomerupakan rata-rata tertimbang dari return-return ekspektasi

    masing-masing sekuritas tunggal di dalam portofolio.

    c. Pengertian Risiko dan Tingkat Pengembalian

    Risk and return adalah kondisi yang dialami oleh perusahaan, institusi, dan individu

    dalam keputusan investasi yaitu, baik kerugian maupun keuntungan dalam suatu periode

    akuntansi. Hubungan antara risiko dengan tingkat pengembalian adalah:

    1. bersifat linear atau searah

    2. Semakin tinggi tingkat pengembalian maka semakin tinggi pula risiko

    3. Semakin besar asset yang kita tempatkan dalam keputusan investasi maka semakin besar pula

    risiko yang timbul dari investasi tersebut.

    4. Kondisi linear hanya mungkin terjadi pada pasar yang bersifat normal.

    d. Hubungan Karakteristik dengan Risk and Return

    Menurut Paul L. Krugman dan Maurice Obstfeld, bahwa pada kenyataanya, seorang

    investor yang netral terhadap risiko cenderung mengambil posisi agresif maksimum. Ia akan

    membeli sebanyak mungkin aset yang menjanjikan hasil tinggi dan menjual sebanyak mungkin

  • 7/26/2019 Contoh Makalah Manajemen Keuangan Risk and Return

    7/20

    aset yang hasilnya lebih rendah. Perilaku inilah yang menciptakan kondisi paritas suku bunga.

    Adapun karakteristik tersebut secara umum dapat dibagi menjadi tiga, yaitu :

    1. Takut pada risiko (RISK AVOIDER)

    Karakteristik ini di mana sang decision maker sangat hati-hati terhadap keputusan yang

    diambilnya bahkan ia cenderung begitu tinggi melakukan tindakan yang sifatnya mengindari

    risiko yang akan timbul jika keputusan diaplikasikan. Karakter pebisnis yang melakukan

    tindakan seperti ini disebut dengan safety player.

    2. Hati-hati pada risiko (RISK INDIFFERENCE)

    Karakteristik ini di mana sang decision maker sangat hati-hati atau begitu menghitung terhadap

    segala dampak yang akan terjadi jika keputusan diaplikasikan. Bagi kalangan bisnis, mereka

    menyebut orang dengan karakter seperti ini secara ekstrem disebut sebagai tipe peragu.

    3. Suka pada risiko (RISK SEEKER atau RISK LOVER)

    Karakteristik ini adalah tipe yang begitu suka pada risiko. Mereka terbiasa dengan spekulasi dan

    itu pula yang membuat penganut karakteristik ini selalu saja ingin menjadi pemimpin dan

    cenderung tidak ingin menjadi pekerja. Mental risk seeker adalah mental yang dimiliki oleh

    pebisnis besar dan juga pemimpin besar. Karakter ini yang paling mendominasi jika dilihat dari

    kedekatannya pada risiko.

    Utility

  • 7/26/2019 Contoh Makalah Manajemen Keuangan Risk and Return

    8/20

    Risk Avoider Risk Indefference

    Risk Seeker

    Monetary Outcome

    Keterangan : Dari gambar di atas, kita bisa memperhatikan bagaimana perubahan dan

    pergerakan kurva pada tiga karakteristik dalam mengambil keputusan. Di mana

    terlihat risk seeker akan terus naik ke atas, sementara risk avoider akan terus bergerakturun ke bawah.

    1. Tipe-tipe Risiko

    DYNAMIC

    DYNAMIC

    STATIC

    STATIC

    RISK

  • 7/26/2019 Contoh Makalah Manajemen Keuangan Risk and Return

    9/20

    Keterangan :

    Pure Risk (Risiko Murni): suatu ketidakpastian terjadi, maka kejadian tersebut pasti

    menimbulkan kerugian. Risiko murni dapat dikelompokkan menjadi 3 tipe risiko, yaitu:

    1. Risiko aset fisik: risiko yang berakibat timbulnya kerugian pada aset fisik suatu

    perusahaan/organisasi. Contoh: kebakaran, banjir, gempa, tsunami, gunung meletus, dll.

    2. Risiko Karyawan: risiko yang disebabkan karena apa yang dialami oleh karyawan yang bekerja

    di suatu perusahaan atau organisasi. Contoh : kecelakaan kerja yang menyebabkan terganggunya

    aktivitas perusahaan.

    3. Risiko Legal : risiko dalam bidang kontrak yang mengecewakan atau kontrak tidak berjalan

    sesuai dengan rencana. Contoh : perselisihan dengan perusahaan lain sehingga adanya persoalan

    seperti penggantian kerugian.

    Speculative Risk (Risiko Spekulatif): suatu ketidakpastian akan terjadinya untung atau

    rugi. Risiko ini dapat dikelompokkan menjadi 4 tipe yaitu:1. Risiko Pasar: risiko yang terjadi dari pergerakan harga pasar. Contoh: harga saham mengalami

    penurunan sehingga menimbulkan kerugian.

    2. Risiko kredit: risiko yang terjadi karena counter party gagal memenuhi kewajibannya kepada

    perusahaan. Contoh : timbulnya kredit macet, persentase piutang meningkat.

    3. Risiko likuiditas: risiko karena ketidakmampuan memenuhi kebutuhan kas. Contoh: kepemilikan

    kas menurun, sehingga tidak mampu membayar hutang secara tepat, menyebabkan perusahaan

    harus menjual aset yang dimilikinya.

    4. Risiko operasional: risiko yang disebabkan pada kegiatan operasional yang tidak berjalan lancar.

    Contoh: terjadi kerusakan pada komputer karena berbagai hal termasuk terkena virus.

    Static Risk (Risiko Statis) : mungkin sifatnya murni atau spekulatif asalnya dari masyarakat

    yang tidak berubah yang berada dalam keseimbangan stabil. Contoh : ketidakpastian terjadinya

    sambaran petir.

  • 7/26/2019 Contoh Makalah Manajemen Keuangan Risk and Return

    10/20

    Dynamic Risk (Risiko Dinamis) : mungkin sifatnya murni atau spekulatif timbul dari

    perubahan yang terjadi dalam masyarakat. Contoh : urbanisasi, perkembangan teknologi.

    Subjective Risk (Risiko Subyektif) : berkaitan dengan kondisi mental seseorang yang

    mengalami keragu-raguan dan kecemasan akan terjadinya kejadian tertentu.

    Objective Risk (Risiko Obyektif) : probabilitas penyimpangan aktual dari yang diharapkan

    sesuai dengan pengalaman.

    2. Sumber-sumber Risiko

    Menurut Eduardus Tandelilin, sumber-sumber risiko adalah :

    Risiko suku bunga.Naik turunnya suku bunga perbankan akan mempengaruhi keputusan

    publik dalam menetapkan keputusannya. Jika suku bunga naik maka publik akan menyimpan

    dananya di bank seperti dalam bentuk deposito, namun jika turun maka publik akanmenggunakan dananya untuk membeli saham.

    Risiko pasar. Kondisi risiko pasar dapat dilihat pada saat fluktuasi pasar, krisis moneter, dan

    resesi ekonomi.

    Risiko Inflasi.Saat inflasi daya beli masyarakat turun, sedangkan saat normal daya beli

    masyarakat naik.

    Risiko Bisnis.

    Risiko Finansial.

    Risiko Likuiditas.

    Risiko Nilai tukar mata uang

    Risiko Negara. Berkaitan dengan keadaan politik.

    3. Risiko Sistematis, tidak sistematis dan Total

    a. Systematic Risk (Resiko sistematis)

    Resiko sistematis disebut juga dengan market riskatau resiko umum.

    Resiko sistematis adalah resiko yang bisa didiversifikasikan atau resiko yang sifatnya

    mempengaruhi secara menyeluruh. Contohnya krisis moneter pada tahun 1997 di Indonesia yang

    telah menyebabkan banyak sekali perusahaan yang bangkrut dan meningkatnya angka

    pengangguran. Selain itu terjadi pula pada tahun 2008 yaitu saat dunia dilanda krisis finansial

    yang salah satunya disebabkan oleh kreditsubrime mortgage di Amerika Serikat (tahun 2008)

    yang sudah terlalu tinggi, dan ternyata tidak bisa diatasi lagi.

  • 7/26/2019 Contoh Makalah Manajemen Keuangan Risk and Return

    11/20

    b. Unsystematic Risk (Risiko tidak sistematis)

    Unsystematic Riskdisebut juga dengan resiko spesifik atau resiko yang dapat didiversifikasikan.

    Resiko yang tidak sistematis yaitu hanya membawa dampak pada perusahaan yang terkait saja.

    Jika suatu perusahaan mengalami Unsystematic Risk maka kemampuan untuk mengatasinya

    masih akan bisa dilakukan, karena perusahaan bisa menerapkan berbagai strategi untuk

    mengatasinya. Contohnya jika harga sekuritas perusahaan jatuh, maka perusahaan menerapkan

    berbagai strategi investasi.

    c. Total Risk

    Total Riskadalah gabungan atau penjumlahan antara Systematic Risk dan Unsystematic Risk.

    Rumus menghitung total resiko:

    Risk (%)

  • 7/26/2019 Contoh Makalah Manajemen Keuangan Risk and Return

    12/20

    Risiko tidak sistematis (unsystematicrisk)

    Risiko sistematis (systematic risk)

    Gambar: Systematic Risk, Unsystematic Risk and Total Risk

    4. Alternatif alternatif Menghindari Resiko

  • 7/26/2019 Contoh Makalah Manajemen Keuangan Risk and Return

    13/20

    Untuk menghindari resiko yang timbul terhadap aktivitas investasi yang dilakukan, perlu

    dilakukan alternatif-alternatif dalam pengambilan keputusan. Alternatif keputusan yang diambil

    adalah dianggap realistis dan tidak akan menimbulkan masalah nantinya. Tindakan seperti inidianggap sebagai bagian strategi investasi. Bahwa berbagai keputusan-keputusan strategis akan

    menghasilkan nilai yang lebih besar bagi perusahaan. Dimana tindak lanjut dari keputusan

    strategis ini adalah dengan melibatkan secara maksimal sumber daya yang ada untukmengimplementasikan keputusan yang dimaksud dan menentukan pihak-pihak yang bertanggungjawab atas implementasi ini. Artinya adalah resiko yang timbul merupakan bentuk dari realita

    yang terjadi, yang mana resiko itu selalu saja sulit untuk dihindari namun diusahakan resiko itu

    terjadi dalam jumlah yang sangat minim.

    5. Mengelola Resiko

    Dalam aktivitas yang namanya resiko adalah pasti terjadi dan sulit untuk dihindari

    sehingga bagi sebuah lembaga bisnis seperti perbankan sangat penting untuk memikirkan

    bagaimana mengelola resiko tersebut. Dalam mengelola resiko pada dasarnya ada 4 cara yaitu :

    Memperkecil resiko, dengan cara tidak memperbesar setiap keputusan yang mengandung resikotinggi tapi membatasinya bahkan meminimalisirnya agar resiko tersebut tidak menambah

    menjadi besar dan diluar kontrol manajemen perusahaan. Mengalihkan resiko, dengan cara mengalihkan resiko yang kita terima tersebut ketempat lain

    seperti mengasurasikan bisnis guna menghindari terjadinya resiko yang sifatnya tidak tentu

    waktunya Mengontrol resiko, dengan cara melakukan kebijakan mengantisipasi terhadap timbulnya resiko

    sebelum terjadi, seperti memasang alarm terhadap mobil, menempatkan satpam pada siang atau

    malam hari Pendanaan resiko, dengan cara menyediakan dana cadangan (reserve) guna mengantispasi

    timbulnya resiko dikemudian hari, seperti perubahan terhadap nilai tukar dolar dipasaran maka

    kebijakan sebuah bank adalah harus memiliki dana cadangan dalam bentuk dolar

    6. Perhitungan Risiko

    Sekedar informasi bahwa risiko yang terkecil itu adalah obligasi (bond) yang dijual oleh

    pemerintah. Sedangkan risiko yang tertinggi adalah saham yang dijual oleh perusahaan. Ada

    model perhitungan risiko yang paling sering dipergunakan khususnya dalam investasi, yaitusecara standar deviasi dan varian. Untuk melengkapi perhitungan ini agar lebih komprehensif,

    terutama jika timbul suatu persoalan seperti penyebaran return yang diharapkan sangat besar,

    maka dipergunakan perhitungan tambahan dengan menggunakan coefficient of variation atau

    risiko relatif. Standar deviasi atau simpangan baku adalah suatu estimasi probabilitas perbedaan return nyata

    dari return yang diharapkan. Varian (nilai kuadrat dari standar deviasi) adalah : Dalam statistik, varian adalah ukuran penyerapan dari penyebaran probabilitas. Hal ini

    merupakan pangkat dua deviasi standar. Misalnya, bila standar deviasinya 20, maka variannyaadalah 400.

    Selisih pendapatan, biaya, dan keuntungan terhadap jumlah yang direncanakan. Varian dihitung

    pada pusat pertanggungjawaban, penganalisisan. Dan varian yang tidak menguntungkan,

    diselidiki untuk mencari kemungkinan perbaikan.

  • 7/26/2019 Contoh Makalah Manajemen Keuangan Risk and Return

    14/20

    Coefficient of variation adalah ukuran penyebaran relatif ataurisiko relatif.

    =

    coef. of variation =

    varians return

    standar deviasi

    return yang diharapkan dari suatu surat berharga

    return ke-i yang mungkin terjadi

    probabilitas kejadian return ke-i

    Contoh soal :Tabel : Perhitungan Varians dan Standar Deviasi pada Salah Satu Jenis Sekuritas

    Return ProbabiitasRi (pri) Ri - E( R ) [Ri - E( R )] [Ri - E( R )] pri

    Ri pri

    0,11 0,3 0,033 0,031 0,000961 0,0002883

    0,09 0,2 0,018 0,011 0,000121 0,0000242

    0,12 0,1 0,012 0,041 0,001681 0,0001681

    0,05 0,2 0,010 -0,029 0,000841 0,0001682

    0,06 0,1 0,006 -0,019 0,000361 0,0000361

    = 0,079

    = 0,0006849

    coef. of variation =

    7. Perhitungan ReturnA. PERHITUNGAN EXPECTED RETURN PADA SUATU SEKURITAS

    Untuk menghitung return yang diharapkan dari suatu sekuritas yang harus dipahami oleh seorang

    investor adalah dengan memahami probabilitas dari kejadian yang akan terjadi.Rumusnya:

  • 7/26/2019 Contoh Makalah Manajemen Keuangan Risk and Return

    15/20

    Keterangan:E (R) = Expected Return atau return yang diharapkan dari suatu sekuritasRi = Return ke-i yang mungkin terjadiPri = Probabilitas kejadian return ke-in = banyaknya return yang mungkin terjadi

    Maka keuntungan yang diharapkan:E (R)= (0,32) (0,06) + ( 0.14) (0,66) + (0) (0,14) + (-0,10) (0,07)

    = 0,0192 + 0,09240,007

    = 0,1046= 10,46%

    Contoh:

    B. PERHITUNGAN EXPECTED RETURN PADA PORTOFOLIOApabila seorang investor memiliki dana sebesar Rp.2 milyar dan melakukan keputusan investasi

    pada portofolio A dan B.SAHAM JUMLAH E (R)

    A Rp. 800.000.000 10%

    B Rp.1.200.000.000 7%

    Maka kita dapat menggunakan rumus:

    E (RP) =X A.E (RA) + X B.E (RB)Keterangan:E (RP) = expected return portofolio

    E (RA) = expected return saham AE (RB) = expected return saham BXA = uang yang diinvestasikan pada saham AXB = uang yang diinvestasikan pada saham B

    Maka,E (RP) = (800.000.000) (0.10) + (1.200.000.000) (0.07)

    = Rp.164.000.000

    Ri Pri

    32% 0,06

    14% 0,66

    0% 0,14

    -10% 0,07

  • 7/26/2019 Contoh Makalah Manajemen Keuangan Risk and Return

    16/20

    Persentasenya

    E (RP)% = x100%= 8,2%

    Maka hasil hitungan dengan persentase akan memperlihatkan tingkat keuntungan untuk

    portofolio 8,2% dari modal yang dimiliki oleh investor sebesar Rp.2 milyar.

    C. MENGHITUNG EXPECTED RETURN DARI SAHAMRumusnya:

    Keterangan:r = keuntungan yang diharapkan dari sahamD1= Dividen tahun 1PO= harga beli

    P1= harga jual

    Seorang manajer keuangan melakukan analisa keuangan pada perusahaannya. Deviden tahun 1yang diperoleh sebesar Rp.5000 dengan harga beli dan harga jual masing-masing adalah sebesar

    Rp.250 dan Rp.270. maka kita dapat menghitung keuntungan yang diharapkan dari saham

    tersebut adalah:

    sehingga kita memperoleh hasil keuntungan yang diharapkan dari saham tersebut adalah

    Rp.20,8,-

    8. Model Yang Digunakan Dalam Risiko dan Tingkat pengembalian1. CAPM (Capital Asset Pricing Model)

    Menurut William F. Sharpe[3], CAPM atau model penentuan harga aset modal adalah model

    penetapan harga aktiva equilibrium yang menyatakan bahwa expected return atas sekuritastertentu adalah fungsi linier positif dari sensitifitas sekuritas terhadap perubahan returnportofolio.CAPM menjelaskan hubungan antara return dengan beta ().Beta menunjukkan hubungan

    (gerakan) antara saham dan pasarnya (saham secara keseluruhan)[4].Besarnya risiko perusahaanditentukan oleh beta.

    http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=8970637650357011975#_ftn3http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=8970637650357011975#_ftn4http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=8970637650357011975#_ftn4http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=8970637650357011975#_ftn3
  • 7/26/2019 Contoh Makalah Manajemen Keuangan Risk and Return

    17/20

    >1 menunjukkan harga saham perusahaan lebih mudah berubah dibandingkan indeks pasar. Hal

    ini menunjukkan bahwa kondisi saham menjadi lebih berisiko, artinya jika saat terjadi perubahan

    pasar 1% maka pada saham X akan mengalami perubahan lebih besar dari 1%.

  • 7/26/2019 Contoh Makalah Manajemen Keuangan Risk and Return

    18/20

    Pada kondisi seperti ini proses lahirnya keputusan lebih sulit atau lebih kompleks dalam artian

    keputusan yang dibuat belum diketahui nilai probabilitas atau hasil yang mungkin diperoleh.

    Situasi seperti ini dimungkinkan sekali terjadi dikarenakan minimnya informasi yang diperolehbaik informasi yang sifatnya hasil penelitian maupun rekomendasi lisan yang bisa dipercaya.

    Untuk menghindari timbulnya masalah dalam situasi yang tidak pasti seperti ini adalah

    sebaiknya melakukan riset terlebih dahulu, mencari informasi sebanyak mungkin danmempergunakan beberapa metode pengambilan keputusan yang paling sesuai dengan setiapkondisi masalah yang mungkin timbul. Hal ini dapat menggunakan:

    metode laplace proses pengambilan keputusan dengan asumsi bahwa probabilitas terjadinyaberbagai kondisi adalah sama besarnya.

    Metode maximax proses pengambilan keputusan dengan hanya mengutamakan hasil yangpaling optimistik dan mengabaikan sisi lain yang mungkin terjadi.

    metode maximin proses pengambilan keputusan dengan memilih alternatif yang minimalnyapaling besar.

    metode regret proses pengambilan keputusana dengan didasari pada hasil keputusan yang

    maksimal berdasarkan data pada masa lalu sebagai bahan perbandingannya.

    metode realismproses pengambilan keputusan dengan menggabungkan metode maximax danmaximin.

    c. Kondisi konflikPada kondisi konflik maka pengambilan keputusan yang dilakukan akan menimbulkan dampakyang mungkin saja dapat merugikan salah satu pihak. Dalam keadaan seperti ini lahirnya

    keputusan sebelumnya telah diawali oleh keadaan yang saling bertentangan antara satu pihak

    dengan pihak lainnya. Untuk menyelesaikan masalah di sini biasanya dilakukan pendekatansecara teori permainan, yang dalam dunia bisnis teraplikasi dalam bentuk tawar-menawar harga

    dan hingga terealisasinya suatu kontrak atau kesepakatan.

  • 7/26/2019 Contoh Makalah Manajemen Keuangan Risk and Return

    19/20

    BAB IIIKESIMPULAN

    Return dan risiko mempunyai hubungan yang positif, semakin besar risiko (risk) yang

    ditanggung, semakin besar pengembalian (return) yang harus dikompensasikan. Sebaliknya,

    semakin kecil return yang diharapkan, semakin kecil risiko yang ditanggung.

    Model perhitungan risiko yang paling sering dipergunakan khususnya dalam investasi, yaitu

    secara standar deviasi dan varian

    Tingkat pengembalian faktor yang perlu diperhatikan adalah seperti harga saham,dividend yang

    perlu.

    Hubungan antara risiko dengan tingkat pengembalian adalah:

    1. bersifat linear atau searah

    2. Semakin tinggi tingkat pengembalian maka semakin tinggi pula risiko

    3. Semakin besar asset yang kita tempatkan dalam keputusan investasi maka semakin besar pula

    risiko yang timbul dari investasi tersebut.4. Kondisi linear hanya mungkin terjadi pada pasar yang bersifat normal

  • 7/26/2019 Contoh Makalah Manajemen Keuangan Risk and Return

    20/20

    DAFTAR PUSTAKA

    Brealey, Myers, dan Marcus. 2007. Dasar- dasar Manajemen Keuangan. Perusahaan. Edisi

    kelima. Jakarta: Erlangga.

    Fery N. Indroes dan Sugiarto, Managemen Resiko Perbankan, 2006, hal. 7

    Irham Fahmi dan Yovi Lavianti Hadi, Teori Portofolio dan Analisis Investasi Teori dan Soal

    Jawab, 2009, hal. 151-152

    Guru besar keuangan di Stanford University Graduate School of Business. Pada tahun 1990

    mendapat hadiah Nobel di bidang ekonomi. Beliau merupakan salah satu orang yang

    memunculkan pemahaman CAPM pada tahun 1960-an selain Lintner dan Mossin. Irham Fahmi dan Yovi Lavianti Hadi,2009,TEORI PORTOFOLIO DAN ANALISIS

    INVESTASI:Teori dan soal jawab,Alfabeta, Bandung, hal.140. Lihat juga Said Kelana Asnawi

    dan Chandra Wijaya,2005, Riset Manajemen Keuangan, Gramedia, Jakarta, hal.36.

    Google.com

    Wikipedia.com