Upload
vudung
View
219
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
COP CITES HIU
Pada CoP16 CITES tahun 2013, Hiu yang masuk
Appendiks II CITES, yaitu :
1. Carcarhinus longimanus / HIU KOBOI;
2. Sphyrna spp. / HIU MARTIL (3 spesies)
Pada CoP17 CITES tahun 2017, Hiu yang masuk
dalam daftar appendiks II adalah:
1. Carcarhinus falciformis / HIU LANJAMAN;
2. Alopias spp. / HIU TIKUS (3 spesies);
NoKelompok
Hiu
PRODUKSI (TON)
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 20142014
(%)
1 Hiu Botol 16,536 14,472 12,066 5,413 5,302 2,585 4,014 3,281 3,863 5,494 11.21%
2Hiu
Lanjaman12,971 25,530 29,687 26,000 28,378 26,454 23,934 28,116 33,681 31,113 63.47%
3 Hiu Martil 253 99 1,423 2,366 3,112 3,438 3,394 1,497 529 658 1.34%
4 Hiu Tikus 13,274 14,474 13,767 9,385 8,210 12,890 18,240 8,792 13,229 11,051 22.54%
5 Hiu Mako 272 1,363 497 461 830 733 632 350 966 704 1.44%
TOTAL 43,306 55,938 57,440 43,625 45,832 46,100 50,214 42,036 52,268 49,020 100.00%
Sumber : Data Statistik Perikanan Indonesia 2015
HIU KOBOI C. Longimanus
HIU MARTILSphyrna zygaena
Sphyrna lewini
Sphyrna mokarran
STATUS
DILARANG
EKSPOR
PEMANFAATAN DALAM NEGERI
DIPERBOLEHKAN
Manta alfredi Manta birostris
Berakhir 31 Desember 2017
Data Statistik Hiu Martil Tahun 2016 NO PROVINSI PRODUKSI (kg)
1 ACEH 81,000 2 SUMATERA UTARA 91,000 3 SUMATERA BARAT 1,000 4 BENGKULU 69,000 5 JAWA TENGAH 481,000 6 KALIMANTAN TIMUR 162,000 7 KALIMANTAN BARAT 4,000 8 SULAWESI SELATAN 5,000
TOTAL 894,000
- 100,000 200,000 300,000 400,000 500,000 600,000
AC
EH
SU
MA
TER
A
UTA
RA
SU
MA
TER
A
BA
RA
T
BEN
GK
ULU
JA
WA
TEN
GA
H
KA
LIM
AN
TAN
TIM
UR
KA
LIM
AN
TAN
BA
RA
T
SU
LAW
ESI
SELA
TAN
1 2 3 4 5 6 7 8
PRODUKSI (kg)
NO PROVINSI Sphyrna JUMLAH SATUANlewini mokarran zygaena
1 ACEH 400 40 20 460 ekor
2 SUMATERA UTARA 560 55 - 615 ekor
3 SUMATERA BARAT 160 15 - 175 ekor
4 BENGKULU 400 40 - 440 ekor
5 BANGKA BELITUNG 160 15 - 175 ekor
6 JAWA TENGAH 805 80 - 885 ekor
7 JAWA BARAT 565 55 - 620 ekor
8 JAWA TIMUR 565 60 20 645 ekor
9 BALI 160 15 - 175 ekor
10 NTB 810 85 30 925 ekor
11 NTT 565 60 20 645 ekor
12 KALIMANTAN TIMUR 560 55 - 615 ekor
13 KALIMANTAN BARAT 405 40 - 445 ekor
14 SULAWESI UTARA 320 30 - 350 ekor
15 SULAWESI SELATAN 405 40 - 445 ekor
16 MALUKU 400 40 - 440 ekor
17 MALUKU UTARA 400 40 - 440 ekor
18 PAPUA 405 40 - 445 ekor
8,045 805 90 8,940
TOTAL KUOTA 8,940 ekor
Penyusunan NDF Sphyrna lewini Pengusulan Kuota Hiu Martil Tahun 2018 Kesiapan UPT B/L PSPL, UPT BKIPM dan UPT
PSDKP Penyusunan PERMEN Pemanfaatan Dan
Peredaran Jenis Ikan Yang Dilindungi Dan/AtauAppendiks (CITES)
Penyusunan SOP Pedoman Standar Pelayanan Publik di Lingkup
Ditjen PRL Koordinasi dengan KLHK terkait penambahan
Management Authority (MA) untuk spesies laut
Surat Ke LIPI selaku Scientific Authority
untuk Kuota Nol ekspor sejak bulan
Oktober 2017 hingga Maret 2018
Persiapan penyusunan NDF
Ekspor mulai 4 Oktober 2017 harus
mengikuti mekanisme CITES
Alopias spp. – Hiu tikus
Carcharhinus falciformis – Hiu lanjaman
Tindakan konservasi terhadap ikan hasil tangkapan sampingan (bycatch):- Permen-KP No.30/2012 jo Permen-KP No.26/2013 tentang Usaha Perikanan Tangkap di WPP-RI - Permen-KP No.12/2012 Usaha Perikanan Tangkap di Laut lepas
Hiu Tikus Hiu Secara Nasional
Total (Ton) 176,048 567,742
Persentase 31%
Produksi 2004-2015
- Belum ada peraturan nasional
Appendix II
Appendix II
Produksi 2004-2015
Hiu Lanjaman (look-alikespecies)
Hiu Secara Nasional
Total (Ton) 283,415 567,742
Persentase 50%
1) Mempertimbangkan karakteristik biologi reproduksi
2) Spesies dominan yang di daratkan dalam perikanan hiu
3) Merupakan hasil sampingan pada penangkapan tuna(bycatch)
4) Ikan yang sering tertangkap adalah ikan-ikan yang masihmuda
5) Penurunan populasi karena adanya tekanan penangkapanpada semua kisaran ukurannya
6) Pemberlakuan mekanisme perdagangan internasional(CITES) yang membutuhkan komitmen dari negara anggotaterhadap upaya pengelolaan dan konservasi jenis ikan yangmasuk Appendix
Lokasi / Tanggal
Hasil
Denpasar, 10 Agustus 2017
- Kuota tangkap dan kuota ekspor yang diberlakukan ditiap provinsi untuk hiu lanjaman (Carcharhinusfalciformis).
- Kuota khusus untuk hiu tikus (Alopias pelagicus danAlopias superciliosus) di wilayah Nusa Tenggara Timur
Cilacap, 3 Agustus 2017
- Kuota tangkap dan kuota ekspor untuk hiu lanjaman
(Carcharhinus falciformis) dan hiu tikus (Alopias
pelagicus dan Alopias superciliosus)
Banda Aceh, 27 Juli 2017
- Kuota tangkapan dan kuota ekspor untuk hiu
lanjaman (Carcharhinus falciformis)
- Larangan ekspor hiu tikus (Alopias pelagicus dan
Alopias superciliosus) dengan waktu yang tidak dibatasi.
Untuk Perdagangan domestik masih diperbolehkan.