248
EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP KOTA SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2008/ 2009 Tesis Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Pendidikan Matematika Oleh: Y IDA KUSUMARITA S 850907126 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2009

core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

  • Upload
    vothu

  • View
    234

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA

DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN

BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS

BELAJAR SISWA KELAS IX SMP KOTA SURAKARTA

TAHUN PELAJARAN 2008/ 2009

Tesis

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat

Magister Program Studi Pendidikan Matematika

Oleh:

Y IDA KUSUMARITA

S 850907126

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2009

Page 2: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

ii

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA

DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN

BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS

BELAJAR SISWA KELAS IX SMP KOTA SURAKARTA

TAHUN PELAJARAN 2008/ 2009

DISUSUN OLEH :

Y IDA KUSUMARITA

S 850907126

Telah Disetujui oleh Tim Pembimbing

Pada Tanggal :

PEMBIMBING I PEMBIMBING II

Drs. Tri Atmojo K, M.Sc, Ph.D

NIP : 131 791 750

Drs. Budi Usodo, M.Pd

NIP : 132 050 357

MENGETAHUI

KETUA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

Dr. Mardiyana , M.Si

NIP: 132 046 017

Page 3: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

iii

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA

DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN

BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS

BELAJAR SISWA KELAS IX SMP KOTA SURAKARTA

TAHUN PELAJARAN 2008/ 2009

DISUSUN OLEH :

Y IDA KUSUMARITA

S 850907126

Telah Disetujui dan Disahkan oleh Tim Penguji

Pada Tanggal :

Jabatan Nama Tanda tangan

Ketua Dr. Mardiyana , M.Si

NIP: 132 046 017

………………………..

Sekretaris Prof. Dr. Budiyono, M.Sc

NIP: 130 794 455

………………………..

Anggota

Penguji

1. Drs. Tri Atmojo K, M.Sc, Ph.D

NIP : 131 791 750 2. Drs. Budi Usodo, M.Pd

NIP : 132 050 357

…………………………

…………………………

Surakarta, Januari 2009

Mengetahui

Direktur PPs UNS

Ketua Progdi. Pendidikan Matematika

Prof. Drs Suranto, M.Sc, Ph.D

NIP: 131 472 192

Dr. Mardiyana ,M.Si

NIP: 132 046 017.

Page 4: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

iv

PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya:

Nama : Y Ida Kusumarita

NIM : S850907126

Menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa tesis berjudul:

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN

MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN

RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR

SISWA KELAS IX SMP KOTA SURAKARTA adalah betul-betul karya saya

sendiri . Hal – hal yang bukan karya saya dalam tesis tersebut ditunjukkan dalam

daftar pustaka.

Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya

bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan tesis dan gelar yang saya

peroleh dari tesis tersebut.

Surakarta, Januari 2009

Yang membuat pernyataan

Y Ida Kusumarita

Page 5: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

♥ Sesuatu yang ditekuni dengan sabar lama kelamaan

akan membuahkan hasil yang cukup memuaskan.

♥ Harapan dan cita-cita yang didasari dengan tulus dan

ikhlas Allah akan mengabulkannya dan memberikan

jalan yang terbaik.

Tesis ini saya persembahkan kepada:Tesis ini saya persembahkan kepada:Tesis ini saya persembahkan kepada:Tesis ini saya persembahkan kepada:

♥ Ibu tercinta Sri Sulaswati

♥ Suami tercinta Supraptono

♥ Anak-anakku tercinta tercinta Alfadita Dea Gamatika, Betantio Putra

Pradana

♥ Rekan-rekan pengajar

Page 6: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan, atas rahmat dan

hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan judul :

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN

MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN

RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR

SISWA KELAS IX SMP KOTA SURAKARTA.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada :

1. Prof. Drs. Suranto, M.Sc, Ph.D, sebagai Direktur Program Pascasarjana

Universitas Sebelas Maret yang telah berkenan memberi kesempatan untuk

mengikuti studi di PPs Program Studi Pendidikan Matematika.

2. Dr. Mardiyana, M.Si, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Matematika

Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta, dimana beliau

dengan tidak henti-hentinya memberi dorongan moral untuk segera

menyelesaikan tesis ini.

3. Drs. Tri Atmojo K, M.Sc, Ph.D, selaku pembimbing pertama yang telah

dengan sabar, tekun dan tulus hati membimbing penulis dalam menyelesaikan

tesis ini.

4. Drs. Budi Usodo, M.Pd, selaku pembimbing kedua yang telah dengan sabar,

tekun dan tulus hati membimbing penulis dalam menyelesaikan tesis.

Page 7: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

vii

5. Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Matematika Program Pascasarjana

Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan bimbingan dan

dorongan pada penulis dalam menyelesaikan pendidikan.

6. Drs. Joko Slameto, M.Pd Kepala SMP Negeri 17 Surakarta beserta guru yang

telah memberikan ijin serta membantu penulis mengumpulkan data

penelitian.

7. Endang Mangularsih, S.Pd, MM, M.Pd Kepala SMP Negeri 19 Sukoharjo

beserta guru yang telah memberikan ijin serta membantu penulis

mengumpulkan data penelitian.

8. Drs. Joko Setyo Budi Wibowo Kepala SMP Negeri 23 Surakarta beserta guru

yang telah memberikan ijin serta membantu penulis mengumpulkan data

penelitian.

9. Suami Supraptono dan anak-anakku tercinta Alfadita Dea Gamatika, Betantio

Putra Pradana yang telah memberikan dorongan moral dalam menyelesaikan

studi di Program Studi Pendidikan Matematika Program Pascasarjana

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

10. Teman mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Program

Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan

bantuan dan dorongan pada penulis dalam menyelesaikan studi

Tanpa bantuan mereka, tesis ini tidak akan selesai. Mudah-mudahan tesis

ini bermanfaat bagi pendidikan matematika.

Surakarta, Januari 2009

Penulis

Page 8: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN PEMBIMBING .............................. ii

PENGESAHAN TESIS ................................................................................. iii

PERNYATAAN ............................................................................................ iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................. v

KATA PENGANTAR ................................................................................... vi

DAFTAR ISI ................................................................................................. viii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xii

ABSTRAK .................................................................................................... xiii

ABSTRACT .................................................................................................. xv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ......................................................................... 5

C. Pembatasan Masalah ........................................................................ 6

D. Perumusan Masalah ......................................................................... 7

E. Tujuan Penelitian .............................................................................. 7

F. Manfaat Penelitian ............................................................................ 7

BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................ 9

A. Tinjauan Pustaka. ............................................................................. 9

1. Hakekat Belajar ....................................................................... 9

Page 9: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

ix

2. Hakekat Matematika ................................................................. 10

3. Belajar Matematika ................................................................... 11

4. Prestasi Belajar Matematika ...................................................... 12

5. Teori Belajar ............................................................................. 15

6. Pembelajaran dengan Alat Peraga ............................................. 17

a. Pengertian Alat Peraga ........................................................ 17

b. Fungsi Alat Peraga .............................................................. 20

c. Pemilihan Alat Peraga ......................................................... 22

d. Alat Peraga Yang Digunakan Dalam Penelitian.................... 23

e. Keunggulan Penggunaan Alat Peraga Dalam Penelitian ....... 23

7. Pembelajaran Konvensional ...................................................... 24

8. Aktivitas Belajar Siswa ............................................................. 27

9. Materi Pembelajaran Matematika .............................................. 31

B. Penelitian Yang Relevan ................................................................ 32

C. Kerangka Berpikir ........................................................................... 33

D. Hipotesis ......................................................................................... 36

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ........................................................ 37

A. Tempat Dan Waktu Penelitian ......................................................... 37

B. Jenis Penelitian ............................................................................... 38

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel.......................... 39

D. Variabel Penelitian .......................................................................... 40

E. Teknik Pengumpulan Data . ............................................................. 42

F. Instrumen Penelitian dan Pengembangan Intrumen .......................... 44

Page 10: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

x

G. Teknik Analisis Data........................................................................ 52

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................. 63

A. Hasil Uji Coba Instrumen ................................................................ 63

B. Uji Keseimbangan............................................................................ 67

C. Diskripsi Data .................................................................................. 68

D. Uji Persyaratan Analisis .................................................................. 70

E. Pengujian Hipotesis ........................................................................ 72

F. Pembahasan Hasil Penelitian ........................................................... 74

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN .................................... 78

A. Kesimpulan ..................................................................................... 78

B. Implikasi ......................................................................................... 79

C. Saran ............................................................................................... 80

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 81

LAMPIRAN .................................................................................................. 84

Page 11: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Rangkuman Analisis Uji Coba Instrumen Tes Prestasi Belajar

Matematika .................................................................................. 65

Tabel 4.2 Rangkuman Analisis Uji Coba Instrumen Angket Aktivitas

Belajar Siswa ............................................................................... 66

Tabel 4.3 Diskripsi Data Prestasi Belajar Matematika dan Skor Nilai

Aktivitas Belajar Siswa ................................................................ 69

Tabel 4.4 Diskripsi Data Prestasi Belajar Matematika Berdasarkan

Metode Pembelajaran ................................................................... 69

Tabel 4.5 Diskripsi Data Prestasi Belajar Matematika Berdasarkan

AktivitasBelajar Siswa ................................................................. 69

Tabel 4.6 Diskripsi Data Prestasi Belajar Matematika Berdasarkan

Gabungan antara Metode Pembelajaran dan Aktivitas

Belajar Siswa ............................................................................... 70

Tabel 4.7 Rangkuman Uji Normalitas Data Prestasi Belajar Matematika ...... 71

Tabel 4.8 Rangkuman Uji Homogenitas Data prestasi Belajar Matematika ... 72

Tabel 4.9 Rangkuman Analisis Variansi ...................................................... 73

Tabel 4.10 Rangkuman Keputusan Uji Komparasi Ganda .............................. 74

Page 12: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Rencana Pembelajaran ............................................................ 84

Lampiran 2. Kisi-kisi Tes Prestasi Belajar dan Instrumen Tes Prestasi

Belajar .................................................................................... 117

Lampiran 3 Kisi-kisi Aktivitas Belajar dan Angket Aktivitas Belajar. ....... 131

Lampiran 4. Uji Validitas dan Reliabilitas Tes Aktivitas Belajar

dan Tes Prestasi Belajar Matematika ..................................... 141

Lampiran 5. Uji Keseimbangan .................................................................. 145

Lampiran 6. Data Penelitian dan Diskripsi Data ......................................... 157

Lampiran 7. Uji Normalitas ....................................................................... 169

Lampiran 8. Uji Homogenitas .................................................................... 212

Lampiran 9. Uji Anava dan Komparasi Ganda ........................................... 215

Lampiran 10. Tabel Nilai Uji Lilliefors ........................................................ 223

Lampiran 11. Tabel Tabel Distribusi χ2 ...................................................... 224

Lampiran 12. Tabel Distribusi F .................................................................. 225

Lampiran 13. Tabel Distribusi t ................................................................... 226

Lampiran 14. Tabel Nilai Luas Daerah di Bawah Kurva Normal Baku ......... 227

Page 13: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

xiii

ABSTRAK

Y Ida Kusumarita, S 850907126. EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN

MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA

POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU

DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP KOTA

SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2008/2009. Tesis, Surakarta: Program

Studi Pendidikan Matematika, Program Pascasarjana Universitas Sebelas

Maret Surakarta, 2009. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1). Apakah prestasi

belajar matematika siswa yang memperoleh pembelajaran dengan alat peraga

lebih baik dari siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional. (2). Apakah

prestasi belajar matematika siswa yang mempunyai aktivitas belajar tinggi lebih

baik dari siswa yang mempunyai aktivitas belajar sedang dan rendah. (3). Apakah

terdapat interaksi antara siswa yang memperoleh pembelajaran matematika

menggunakan Alat Peraga dan pembelajaran Konvensional dengan tingkat

aktivitas belajar siswa yang berbeda terhadap prestasi belajar matematika.

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dengan desain

faktorial 2 x 3. Populasi penelitian adalah siswa SMP di Surakarta kelas IX

semester I tahun pelajaran 2008/2009. Jumlah sampel adalah 233 siswa yang

diambil dari SMP Negeri 17 kelas IX C dan IX D, SMP Negeri 19 kelas IX B dan

IX C serta SMP Negeri 23 kelas IX B dan IX C. Teknik pengambilan sampel

penelitian adalah Stratified Randon Sampling dan Cluster Random Sampilng. Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data adalah tes prestasi belajar

matematika dengan pokok bahasan Bangun Ruang Sisi Lengkung dan angket aktivitas belajar siswa dalam bentuk pilihan ganda. Sebelum tes prestasi belajar

dan angket aktivitas belajar siswa digunakan terlebih dahulu dilakukan uji coba instrumen. Pada uji coba tes prestasi belajar matematika pada pokok bahasan

Bangun Ruang Sisi Lengkung diuji tentang konsistensi, reliabilitas, indeks kesukaran dan daya beda. Sedangkan uji coba instrumen angket aktivitas belajar

siswa diuji tentang konsistensi dan reliabilitas. Hasil uji coba instrumen diperoleh

nilai uji reliabilitas dengan metode KR-20 pada tes prestasi belajar adalah 0,855

dan nilai uji reliabilitas pada angket aktivitas belajar adalah 0,886. Sebelum

penelitian dilaksanakan dilakukan uji keseimbangan menggunakan uji t dan

hasilnya seimbang. Pengujian hipotesis menggunakan Anava dua jalan dengan

frekuensi sel tak sama untuk taraf signifikan 5% dengan uji prasyarat yaitu: uji

normalitas menggunakan uji Liliefors dan uji homogenitas menggunakan uji

Bartlett. Hasil uji prasyarat adalah sampel berasal dari populasi berdistribusi

normal dan mempunyai variansi yang homogen.

Hasil analisis data menggunakan analisis variansi dua jalan dengan

frekuensi sel tak sama menunjukkan: (1) Siswa yang mendapatkan metode

pembelajaran dengan Alat Peraga mempunyai prestasi belajar matematika yang

lebih tinggi/baik daripada siswa yang mendapatkan metode pembelajaran

Konvensional (Fa = 23,798; Ftabel = 3,84; AX =68,07; BX = 60,14); (2) Siswa

dengan aktivitas belajar tinggi mempunyai prestasi belajar matematika yang lebih

Page 14: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

xiv

baik daripada siswa dengan aktivitas belajar sedang dan rendah, begitu juga siswa

dengan aktivitas belajar sedang mempunyai prestasi belajar matematika yang

lebih tinggi/baik daripada siswa dengan aktivitas belajar rendah (Fb = 34,328;

Ftabel = 3,00; 1AX =74,17; 2AX = 63,12; 3AX = 56,13); (3) Tidak terdapat interaksi

antara siswa yang mendapatkan metode pembelajaran menggunakan Alat Peraga

dengan Konvensional untuk masing-masing tingkat aktivitas belajar siswa tinggi,

sedang dan rendah pada prestasi belajar matematika (Fab = 1,232; Ftabel = 3,00).

Page 15: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

ABSTRACT

Y Ida Kusumarita. S 850907126. EXPERIMENTATION OF

MATHEMATICS LEARNING BY USING THE TEACHING AIDS ON

THE SUBJECT MATTER OF SPACE CURVE TO THE LEARNING

ACTIVITY OF THE NINTH GRADE STUDENTS OF JUNIOR HIGH

SCHOOL (SMP) SURAKARTA CITY PERIOD 2008/2009. Thesis,

Surakarta: The Program of Mathematics Education, Post Graduate

Program, Sebelas Maret University Surakarta, 2009.

The aims of the research were to find out: (1). Whether the mathematics learning achievement of students with teaching aids is better than students with

conventional learning, (2). Whether the mathematics learning achievement of

students with high learning activity is better than students with medium and low

learning activity, (3). Is there any interaction between students who get the

mathematic learning by using the teaching aids and conventional learning with the

different activity degree of students on the mathematic learning achievement.

This research is quatie experimental research with the 2 x 3-factor design.

The population of this research was the ninth grade, in first semester students of

Junior High School (SMP) in Surakarta, period 2008/2009. The number of sample

was 233 students. The samples were taken from class IX C and IX D of SMP

Negeri 17, class IX B and IX C of SMP Negeri 19 and class IX B and IX C from

SMP Negeri 23. The techniques of choosing the research sample were Stratified

Random Sampling and Cluster Random Sampling. The instrument used to collect

data were the mathematics learning achievement test with the subject matter of space curve and students learning activity questionnaire in the multiple choice

form. The first thing was done before used the mathematic learning achievement test and the students learning activity questionnaire, was the instrument try-out. In

the try-out of mathematic learning achievement test with the subject matter of space curve has been tested about consistency, reliability, difficulty index and

differentiability. Meanwhile, in the instrument try-out of students learning activity questionnaire has been tested about consistency and reliability. From the result of

instrument try-out was obtained 0.855 for the mark of reliability test by using KR-

20 method on the learning achievement test and 0.866 for the reliability test’s

mark on learning questionnaire. The first thing which was done before the

research was the balance test by using the t test and the result of it was balance.

Hypothesis testing used two-way Anava with the unequal cells frequency for the

significance level of 5 % with two prerequisites, such as Liliefors was applied to

the test in the normality and Bartlett was used to test its homogeneity. The results

of prerequisite were come from a population with normal distribution and it has a

homogeneous variety.

The result of data analysis used two-way analysis of variance with unequal

cell frequency shows: (1). The students who got the learning method with

teaching aids was higher/better in the mathematic learning achievement than

students who got the conventional learning method (Fa = 23.798; Ftabel = 3.84; XB

= 68. 07; XA = 60.14); (2). The students with high learning activity was

highest/better learning mathematic than students with low learning activity (Fb =

Page 16: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

32.328; Ftabel = 3.00; XA1 = 74.17; XA2 = 63.12; XA3 = 56.13); (3). There were no

interaction between students who got the teaching aids learning method with

students who got the conventional learning method in each of the learning activity

students level that shows high, medium and low on the mathematics learning achievement (Fab = 1.232; Ftabel = 3.00).

Page 17: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembentukan sumber daya manusia yang berkualitas membutuhkan

tahapan dan proses yang relatif lama dan berkelanjutan. Adapun salah satu

solusinya adalah melalui pendidikan. Pendidikan merupakan proses perubahan

tingkah laku seseorang ke arah yang lebih baik dari keadaan sebelumnya. Dengan

demikian untuk memperoleh sumber daya manusia yang berkualitas diperlukan

pendidikan yang berkualitas pula. Di bidang pendidikan pemerintah berupaya

mengadakan perbaikan, antara lain mengeluarkan kebijakan yang mengatur,

membina dan mengembangkan pendidikan nasional yang disesuaikan dengan

kebutuhan dan tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mencakup peningkatan

ilmu terapan dan ilmu pengetahuan dasar. Salah satu upaya untuk meningkatkan

kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dasar adalah dengan meningkatkan

kemampuan dalam bidang matematika. Matematika adalah dasar dari pengetahuan

ilmu yang lain, karena matematika bukan pengetahuan yang menyendiri tetapi

matematika membantu manusia dalam memahami dan memecahkan masalah

sosial, ekonomi dan alam.

Pada umumnya kemampuan matematika siswa SMP berdasarkan nilai

matematika masih lebih rendah jika dibandingkan dengan nilai bidang studi yang

lain (Sumber : Unit Pelaksana Teknis Pendidikan Kota Surakarta Tahun 2008).

Untuk itu pengajar matematika harus mengetahui seberapa besar tingkat

Page 18: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

2

kemampuan setiap siswanya yang diajar. Hal ini perlu dilakukan karena guru

dalam mengajar menyampaikan materi pelajaran matematika sering terhambat

karena kurangnya kemampuan penguasaan materi oleh siswa meskipun konsep

matematika yang sedang diajarkan sudah pernah dijelaskan sebelumnya oleh guru.

Hal ini menimbulkan dilema bagi guru apakah harus mengulangi pengajaran

tentang topik yang belum dikuasai oleh siswa meskipun menyangkut kurangnya

waktu untuk menjelaskan kembali atau dibiarkan saja dengan menyuruh siswa

belajar sendiri dan guru melanjutkan pengajaran tentang topik baru.

Penyebab lain rendahnya prestasi belajar matematika siswa adalah karena

matematika dianggap sebagai pelajaran yang sulit oleh siswa, bahkan ada siswa

yang merasa takut, bosan dan tidak tertarik. Dalam kegiatan belajar mengajar di

sekolah lanjutan, mata pelajaran matematika banyak memuat konsep-konsep dan

prinsip-prinsip yang sukar dipelajari. Juga memuat banyak rumus-rumus dan

hitungan-hitungan dalam pemecahan masalah yang rumit. Hal inilah yang

menimbulkan kesan atau anggapan pada siswa bahwa pelajaran matematika

merupakan pelajaran yang sulit dipelajari dan kurang diminati, terutama bagi

sekelompok siswa yang memiliki kemampuan rendah. Padahal matematika yang

dipelajari oleh siswa di sekolah sifat materinya masih elementer tetapi merupakan

konsep esensial sebagai dasar untuk prasyarat konsep yang lebih tinggi, banyak

aplikasinya dalam kehidupan di masyarakat. Konsep-konsep matematika yang

dipelajari bisa didekati dengan menggunakan pengalaman siswa atau benda-benda

konkret yang ada dalam kehidupan sehari-hari.

Page 19: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

3

Oleh karena itu sebagai guru matematika perlu memahami dan

mengembangkan berbagai metode keterampilan dalam pengajaran matematika.

Dalam hal ini hendaknya guru harus kreatif dan inovatif dalam memilih metode

mengajar, misalnya penerapan model pembelajaran yang sesuai dengan topik/

pokok bahasan atau penggunaan media pembelajaran, sehingga dapat membuat

proses belajar mengajar matematika menjadi menarik dan dapat membangkitkan

motivasi belajar siswa serta membuat siswa ikut berperan secara aktif dalam

proses belajar mengajar. Dengan demikian pemahaman terhadap konsep-konsep

matematika akan lebih mantap dan akan merubah anggapan siswa bahwa

matematika bukanlah pelajaran yang sulit dan membosankan.

Kenyataan di lapangan banyak dijumpai guru dalam mengajar

matematika masih menggunakan cara konvensional (tradisional). Dalam

pembelajaran matematika dengan cara konvensional kegiatan belajar mengajar

banyak didominasi oleh guru, sehingga yang aktif adalah guru. Dengan demikian

siswa cenderung pasif, hanya mendengarkan, memperhatikan dan mencatat apa

yang telah diterangkan oleh guru. Oleh karena itu guru matematika harus mencari

suatu metode pembelajaran yang menarik sehingga dapat membuat siswa menjadi

berminat pada pelajaran matematika dan terlibat secara aktif pada saat proses

belajar mengajar di kelas.

Untuk mengatasi kenyataan tersebut di atas sebagai seorang guru

mencoba bereksperimentasi tentang pembelajaran marematika dengan

menggunakan alat peraga dengan harapan dapat meningkatkan prestasi belajar

siswa

Page 20: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

4

. Dalam pembelajaran matematika terdapat konsep-konsep yang

diajarkan dapat dijelaskan ke dalam model-model situasi nyata yaitu berupa alat

peraga. Alat peraga yang dapat digunakan untuk menerangkan konsep matematika

dapat berupa benda nyata dan dapat pula berupa gambar. Keuntungan alat peraga

adalah dapat dipindah-pindahkan atau dimanipulasi, sedangkan kelemahannya

adalah tidak dapat disajikan dalam bentuk tulisan atau buku. Sehingga bentuk

tulisan dari alat peraga tersebut dapat dibuat gambar. Penggunaan alat peraga akan

membuat suasana belajar matematika menjadi lebih menarik dan dapat membantu

siswa dalam menerima konsep yang dipelajari. Dengan menggunakan alat peraga

juga dapat membantu daya tangkap siswa dan daya serap siswa akan lebih mudah

tercapai. Agar pembelajaran berhasil dengan baik, seorang guru harus

mempunyai keterampilan untuk dapat mengkonstruksi/mendesain dan

menggunakannya macam-macam alat peraga yang tepat untuk materi yang akan

dipelajari siswa.

Selain metode pembelajaran, keberhasilan belajar siswa tidak lepas dari

faktor internal yang dimiliki oleh setiap siswa. Salah satu faktor internal yang

berpengaruh pada keberhasilan belajar siswa adalah aktivitas belajar siswa. Dalam

belajar matematika, aktivitas siswa tidak hanya mendengar dan mencatat apa yang

diterangkan oleh guru tetapi siswa juga harus berperan aktif, misalnya bertanya,

mengerjakan soal, menjawab pertanyaan guru dan sebagainya. Aktivitas belajar

siswa tidak hanya di sekolah saja tetapi juga akativitas belajar siswa di rumah, di

perpustakaan atau di tempat lain yang memungkinkan siswa untuk belajar.

Aktivitas belajar siswa bervariasi, ada siswa yang mempunyai aktivitas belajar

Page 21: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

5

tinggi dan ada siswa yang mempunyai aktivitas belajar rendah. Ada sebagian

siswa yang tidak tertarik pada mata pelajaran matematika, karena menganggap

bahwa matematika adalah pelajaran yang sulit. Dengan tidak menyukai mata

pelajaran matematika maka aktivitas belajar siswa juga akan rendah. Oleh karena

itu sebagai seorang guru diharapkan dapat menciptakan suasana belajar mengajar

yang lebih banyak melibatkan keaktifan siswa.

Mengingat aktivitas belajar siswa mempunyai peran yang penting dalam

proses belajar mengajar maka guru diharapkan dapat menciptakan situasi belajar

mengajar yang menarik dan melibatkan siswa secara aktif sehingga dapat

memotivasi siswa untuk meningkatkan aktivitas belajarnya. Penerapan metode

pembelajaran dengan alat peraga pada saat menyampaikan materi pelajaran

diharapkan dapat meningkat aktivitas belajar siswa.

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas maka perlu

diadakan penelitian yang berkaitan dengan penggunaan alat peraga pada pokok

bahasan Bangun Ruang Sisi Lengkung dalam rangka meningkatkan prestasi

belajar matematika ditinjau dari aktivitas belajar siswa.

B. Identifikasi Masalah

1. Prestasi belajar matematika siswa yang masih rendah kemungkinan terjadi

adanya kesan siswa terhadap pelajaran matematika adalah pelajaran yang sulit

dan membosankan. Hal ini disebabkan pelajaran matematika banyak memuat

konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang sukar dipelajari. Hal lain yang

menjadi penyebab adalah masih banyak guru yang menggunakan metode

Page 22: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

6

pembelajaran konvensional dalam menyampaikan materi pelajaran

matematika sehingga pembelajaran cenderung berpusat pada guru, sedangkan

siswa kurang aktif.

2. Pemakaian metode pembelajaran matematika dengan alat peraga dapat

membantu siswa dalam memahami konsep-konsep yang ada pada pelajaran

matematika sehingga dengan meningkatnya pemahaman siswa terhadap

konsep-konsep matematika tersebut akan mempengaruhi prestasi belajar

matematika siswa.

3. Aktivitas belajar matematika siswa yang masih rendah juga mempengaruhi

prestasi belajar matematika.

C. Pembatasan Masalah

1. Pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah pembelajaran

menggunakan alat peraga dan pembelajaran konvensional.

2. Aktivitas belajar siswa adalah aktivitas belajar pada pelajaran matematika

yang dilakukan oleh siswa selama penelitian ini dilaksanakan. Aktivitas

belajar siswa dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi tiga, yaitu aktivitas

belajar tinggi, sedang dan rendah

3. Prestasi belajar matematika siswa yang dimaksud adalah hasil belajar

matematika siswa pada pokok bahasan Bangun Ruang Sisi Lengkung yang

telah dicapai pada akhir penelitian ini.

Page 23: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

7

D. Perumusan Masalah

1. Apakah prestasi belajar matematika siswa yang memperoleh pembelajaran

dengan alat peraga lebih baik dari siswa yang memperoleh pembelajaran

konvensional?

2. Apakah prestasi belajar matematika siswa yang mempunyai aktivitas belajar

tinggi lebih baik dari siswa yang mempunyai aktivitas belajar sedang dan

rendah?

3. Apakah terdapat interaksi antara metode pembelajaran matematika dengan

aktivitas belajar siswa terhadap prestasi belajar matematika?

E. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui perbedaan prestasi matematika pada siswa yang memperoleh

pembelajaran dengan alat peraga dengan siswa yang memperoleh

pembelajaran konvensional

2. Mengetahui perbedaan prestasi matematika bagi siswa yang mempunyai

aktivitas belajar tinggi, sedang dan rendah.

3. Mengetahui interaksi antara metode pembelajaran matematika dengan

aktivitas belajar siswa terhadap prestasi belajar matematika.

F. Manfaat Penelitian

1. Memberikan salah satu alternatif metode pembelajaran matematika kepada

guru untuk dapat menggunakan media atau alat peraga dalam menyampaikan

materi pelajaran matematika yang disesuaikan dengan pokok bahasan.

Page 24: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

8

2. Memberikan masukkan kepada guru untuk memperhatikan faktor-faktor lain

yang dapat mempengaruhi siswa dalam belajar matematika, misalnya faktor

aktivitas belajar siswa.

3. Sebagai masukan untuk sekolah, kepala sekolah dan guru yang lain untuk

memperhatikan kondisi saat pembelajaran matematika karena banyak faktor

yang mempengaruhi siswa dalam belajar matematika, misalnya metode

pembelajaran yang digunakan oleh guru dan aktivitas belajar siswa, sehingga

pihak sekolah dapat memfasilitasi guru dan siswa berupa alat peraga untuk

menunjang keberhasilan pembelajaran matematika.

Page 25: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

9

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Hakekat Belajar

Seseorang dikatakan telah belajar apabila pada dirinya telah terjadi suatu

perubahan, baik secara lahiriah ataupun bukan lahiriah. Seperti dikatakan oleh

Nana Sudjana (1996:5) yang menyatakan bahwa “belajar adalah suatu proses yang

ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang”.

Cronbach dalam Sumadi Suryabrata (2002:231) menyatakan bahwa,

“belajar yang sebaik-baiknya adalah dengan mengalami; dan dalam mengalami itu

pelajar menggunakan panca inderanya”. Sedangkan Oemar Hamalik (2000:60)

menyatakan bahwa, “belajar (learning) merupakan proses perubahan tingkah laku

sebagai hasil dari pada pengalaman dan latihan”. Hilgard dan Bower dalam

Ngalim Purwanto (1990:84) juga menyatakan bahwa“ belajar berhubungan

dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap suatu situasi tertentu yang

disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi itu, di mana

perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atau dasar kecenderungan

respon pembawaan, kematangan atau keadaan-keadaan sesaat seseorang”.

Menurut Ngalim Purwanto ( 1990 : 85 ) ciri-ciri belajar adalah:

a). Belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku .

b). Belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi melalui latihan atau

pengalaman.

Page 26: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

10

c). Untuk belajar, maka perubahan itu harus relatif mantab.

d). Tingkah laku yang mengalami perubahan karena belajar menyangkut

berbagai aspek kepribadian baik fisik maupun psikis.

Dari uraian dan pendapat di atas, pada penelitian ini belajar adalah suatu

proses perubahan tingkah laku yang dialami seseorang melalui serangkaian

kegiatan seperti membaca, mengamati, mendengarkan dan lain sebagainya.

Perubahan tersebut dapat berupa perubahan dalam pengertian, pemecahan

masalah, keterampilan, kebiasaan ataupun sikap seseorang. Toeti Soekamto

(1997:8) menyatakan bahwa, “apabila seseorang telah belajar sesuatu, maka ia

akan berubah kesiapannya dalam hal menghadapi lingkungannya”. Dengan

demikian belajar adalah usaha untuk merubah tingkah laku seseorang dari tidak

tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti dan sebagainya.

Perubahan tersebut tidak hanya berupa penambahan ilmu pengetahuan belaka,

namun dapat juga berupa kecakapan, pengertian, keterampilan sikap, harga diri

dan sebagainya yang menyangkut segala aspek kehidupan seseorang termasuk

pribadinya.

2. Hakekat Matematika

Menurut Soehardjo (1992:12), matematika dapat digambarkan sebagai

suatu kumpulan sistem yang tiap-tiap sistem itu mempunyai struktur atau urutan,

interrelasi dari pengetahuan atau operasi-operasi tersendiri yang tersusun secara

deduktif. Matematika berkenaan dengan pikiran berstruktur yang relasi-

operasinya maupun hubungan-hubungannya diatur secara logis. Hal ini berarti

Page 27: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

11

matematika bersifat sangat abstrak yaitu berkenaan dengan konsep, prinsip

abstrak dan penalarannya.

Gagne, R. M dalam Soehardjo (1992:12) menyatakan bahwa obyek

penelaahan matematika adalah fakta, keterampilan (operasi matematika), konsep

dan prinsip atau aturan-aturan. Obyek penelaahan ini menggunakan simbol-simbol

sebagai sarana untuk melakukan penalaran.

Soehardjo (1992:13) juga berpendapat bahwa sistem matematika adalah

sistem deduktif yang dimulai dari memilih beberapa unsur yang tidak

didefinisikan (undefined) yang disebut unsur-unsur pendahulu yang diperlukan

sebagai dasar komunikasi, kemudian ke unsur-unsur yang didefinisikan. Akhirnya

dalil atau teorema dapat dibuktikan melalui unsur-unsur yang tidak didefinisikan

dan unsur-unsur yang didefinisikan tadi.

Menurut Herman Hudoyo (1988:3), simbolisasi dalam matematika

menjamin adanya komunikasi dan mampu memberikan keterangan untuk

membentuk suatu konsep baru. Konsep baru terbentuk karena adanya pemahaman

terhadap konsep sebelumnya sehingga matematika itu konsep-konsepnya tersusun

secara hierarkis. Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa

matematika berkenaan dengan ide-ide atau konsep-konsep abstrak yang tersusun

secara hierarkis dan penalarannya deduktif.

3. Belajar Matematika

Belajar matematika pada dasarnya merupakan proses yang diarahkan pada

suatu tujuan. Tujuan belajar matematika dapat dilihat dari kemampuan seseorang

Page 28: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

12

memfungsionalkan materi matematika yang dipelajari, baik secara konseptual

maupun secara praktis. Secara konseptual dimaksudkan dapat mempelajari

matematika lebih lanjut, sedangkan secara praktis dimaksudkan menerapkan

matematika pada bidang-bidang lain.

Perubahan yang diakibatkan oleh proses belajar dapat ditunjukkan dalam

berbagai bentuk, seperti perubahan pemahaman, perubahan pengetahuan, sikap

dan tingkah laku, ketrampilan dan aspek-aspek lain yang ada pada diri orang yang

belajar. Seseorang belajar matematika jika pada diri orang tersebut terjadi

perubahan tingkah laku yang berkaitan dengan matematika. Misal, orang yang

telah belajar matematika akan terjadi perubahan dari tidak tahu menjadi tahu, dan

mampu menerapkannya dalam kehidupan nyata.

Salah satu prinsip penting psikologi pendidikan adalah guru tidak hanya

memberi siswa pengetahuan dengan cara penyampaian informasi kepada siswa.

Seharusnya siswa dapat membangun pengetahuan dalam pikiran mereka sendiri.

Dalam pembelajaran yang didasarkan pada paham konstruktivis, siswa diberi

kesempatan agar menggunakan strateginya sendiri dalam belajar secara sadar, dan

guru membimbing siswa ke tingkat pengetahuan yang lebih tinggi (Slavin,

1994:49).

4. Prestasi Belajar Matematika

Prestasi belajar di jenjang sekolah formal hanya dapat dilakukan apabila

seseorang telah melakukan atau melaksanakan proses belajar mengajar, untuk

mengetahui keberhasilan dalam proses belajar mengajar tersebut yaitu dengan

Page 29: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

13

mengadakan pengukuran terhadap prestasi siswa yang berupa nilai. Selain dari

pada itu keberhasilan belajar yang berwujud prestasi belajar dapat juga untuk

mengetahui proses belajar mengajar. Proses ini terjadi tidak hanya terjadi akibat

interaksi guru dan siswa, akan tetapi meliputi semua proses yang di sengaja untuk

mengubah tingkah laku siswa sesuai dengan tujuan yang dirumuskan. Untuk

mengetahui keberhasilan belajar tersebut, maka dilakukanlah penilaian.

Adapun pengertian dari penilaian hasil belajar menurut Nana Sudjana

(1990:3) “penilaian hasil belajar adalah proses pemberian nilai terhadap hasil

belajar siswa”. Selanjutnya dikatakan juga bahwa tujuan penilaian adalah :

1). Mendiskripsikan kecakapan para siswa sehingga diketahui kelebihan dan

kekurangannya pada bidang studi tertentu yang ditempuh.

2). Mengetahui keberhasilan proses pendidikan di sekolah.

3). Menentukan tindak lanjut penilaian.

4). Memberikan pertanggung jawaban dari pihak sekolah.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian prestasi belajar

matematika adalah hasil yang dicapai siswa setelah melalui proses belajar

mengajar matematika, berupa nilai sebagai hasil siswa dalam mengerjakan soal-

soal matematika. Atau dengan kata lain prestasi belajar matematika adalah hasil

pengukuran dan penilaian atas usaha belajar yang dinyatakan dalam bentuk

simbol, huruf atau angka serta kalimat yang menceritakan hasil yang telah dicapai

siswa setelah mengerjakan soal-soal matematika dalam periode tertentu.

Page 30: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

14

Prestasi yang dicapai seorang siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor,

yaitu faktor dari dalam diri siswa (faktor internal ) dan faktor dari luar diri siswa

(faktor eksternal ). Menurut Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono (1991 : 130)

faktor-faktor tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

Faktor internal:

a). Faktor jasmani (fisiologis) baik yang bersifat bawaan maupun yang

diperoleh. Misalnya penglihatan, pendengaran, struktur tubuh, dan sebagainya.

b). Faktor psikologis baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh. Faktor

ini terdiri dari :

1). Faktor intelektif yang meliputi faktor potensial dan faktor kecakapan.

2). Faktor non intelektif, yaitu unsur - unsur kepribadian tertentu seperti

sikap, kebiasaan, aktivitas, kebutuhan, motivasi, emosi, dan penyesuaian

diri.

c). Faktor kematangan fisik maupun psikis.

Faktor eksternal:

a). Faktor sosial, terdiri dari :

1). Lingkungan keluarga.

2). Lingkungan sekolah.

3). Lingkungan masyarakat.

4). Lingkungan kelompok.

Page 31: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

15

b). Faktor budaya, seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi, dan

kesenian.

c). Faktor lingkungan fisik, seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar.

d). Faktor lingkungan spiritual atau keamanan.

5. Teori Belajar

Teori belajar menerangkan tentang apa yang terjadi selama siswa belajar.

Salah satunya adalah teori belajar kognitivisme. Teori belajar kognitivisme

merupakan suatu bentuk teori yang sering disebut dengan model kognitif atau

perseptual. Dalam teori ini pengertian belajar adalah perubahan persepsi dan

pemahaman yang tidak dapat selalu terlihat sebagai tingkah laku. Teori ini

menekankan pada gagasan bahwa bagian-bagian dari situasi saling berhubungan

dengan konteks seluruh situasi tersebut.

Salah satu teori belajar yang didasarkan atas kognitivisme adalah teori

belajar Bruner. Menurut Bruner (Toeti Soekamto dan Udin Saripudin

Winataputra, 1997: 24) perkembangan kognitif seseorang terjadi melalui tiga

tahap yang ditentukan oleh caranya melihat lingkungan. Tiga tahapan tersebut

adalah:

1) Tahap enaktif

Pada tahap ini individu melakukan aktivitas-aktivitas dalam usahanya

memahami lingkungan.

Page 32: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

16

2) Tahap ikonik

Pada tahap ini individu melihat dunia melalui gambar-gambar dan

visualisasi verbal.

3) Tahap simbolik

Pada tahap ini individu mempunyai gagasan-gagasan abstrak yang banyak

dipengaruhi bahasa dan logika.

Menurut Bruner (Toeti Soekamto dan Udin Saripudin Winataputra, 1997:

24), untuk mengajar sesuatu tidak perlu ditunggu sampai anak mencapai suatu

perkembangan tertentu. Apabila bahan ajar yang diberikan diatur dengan baik,

maka individu dapat belajar meskipun umurnya belum memadai. Jadi

perkembangan kognitif seseorang dapat ditingkatkan dengan jalan mengatur

bahan ajar yang akan dipelajari dan menyajikannya sesuai dengan tingkat

perkembangannya. Penerapan teori Bruner di dunia pendidikan disebut kurikulum

spiral, di mana suatu subjek diberikan mulai dari sekolah dasar sampai perguruan

tinggi dengan menyajikan materi yang sama tetapi tingkat kesukaran berbeda.

Materi disesuaikan dengan tingkat perkembangan kognitif mereka yang belajar.

Beberapa prinsip Bruner yang disimpulakan oleh Gage & Barliner (Toeti

Soekamto dan Udin Saripudin Winataputra, 1997: 24) adalah:

1) Makin tinggi perkembangan intelektual, makin meningkat pula ketidak

tergantungan individu terhadap stimulus yang diberikan.

2) Pertumbuhan seseorang tergantung pada perkembangan kemampuan internal

untuk menyimpan dan memproses informasi.

Page 33: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

17

3) Perkembangan intelektual meliputi peningkatan kemampuan untuk

mengutarakan pendapat dan gagasan melalui simbol.

4) Untuk mengembangkan kognitif seseorang diperlukan interaksi yang

sistematik antara pengajar dan yang diajar.

5) Perkembangan kognitif meningkatkan kemampuan seseorang untuk

memikirkan beberapa alternatif secara serentak, memberikan perhatian kepada

beberapa stimuli dan situasi sekaligus, serta melakukan kegiatan-kegiatan.

Menurut Bruner (Toeti Soekamto dan Udin Saripudin Winataputra, 1997:

25) berpikir intuitif tidak pernah dikembangkan di sekolah, bahkan dihindari

karena dianggap tidak perlu. Sebaliknya di sekolah banyak dikembangkan cara

berpikir analitis, padahal berpikir intuitif itu sangat penting bagi ahli-ahli

matematika, fisika, biologi dan sebagainya. Selanjutnya dikatakan bahwa setiap

disiplin ilmu mempunyai konsep-konsep, prinsip dan prosedur yang harus

dipahami sebelum orang dapat belajar. Cara terbaik untuk belajar adalah

memahami konsep, arti dan hubungan melalui proses intuitif untuk akhirnya

sampai kepada suatu kesimpulan.

6. Pembelajaran dengan Alat Peraga

a. Pengertian Alat Peraga

Matematika yang diajarkan di sekolah adalah sebagai salah satu unsur

masukan instrumental yang memiliki obyek dasar abstrak dan berasaskan

kebenaran konsistensi, dalam sistem proses belajar mengajar digunakan untuk

mencapai tujuan pendidikan.

Page 34: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

18

Sejalan dengan fungsi matematika sekolah, maka tujuan umum

diberikannya matematika dijenjang pendidikan dasar adalah mempersiapkan

siswa agar sanggup menghadapi perubahan keadaan di dalam kehidupan di

dunia yang sedang berkembang, melalui latihan bertindak atas dasar

pemikiran secara logis, rasional, kritis, jujur dan efektif serta mempersiapkan

siswa agar dapat menggunakan matamatika dan pola pikir matematika dalam

kehidupan sehari-hari dan dalam mempelajari berbagai ilmu pengetahuan.

Siswa SMP pada dasarnya perkembangan intelektualnya berada pada

tahap peralihan dari tahap operasional konkret menuju ke tahap operasonal

formal, tetapi itu tidak berarti bahwa semua anak sudah dalam tahap tersebut.

Mungkin saja ada yang terlambat mencapai tahap itu, maka penggunaan alat

peraga dalam pembelajaran matematika SMP sangat diperlukan. Hal tersebut

perlu diketahui guru, agar dapat membantu siswa yang bersangkutan dengan

cara yang berbeda dengan siswa lain. Menurut Zoltan P. Dienes, bahwa setiap

konsep matematika dapat dipahami dengan cukup apabila hal tersebut

disajikan kepada siswa dengan bantuan berbagai pembelajaran yang konkret.

Belajar yang efektif harus mulai dengan pengalaman langsung atau

pengalaman kongkret dan menuju kepada pengalaman yang lebih abstrak.

Belajar akan lebih efektif jika dibantu dengan alat peraga pengajaran daripada

bila siswa belajar tanpa dibantu dengan alat peraga. Alat peraga diharapkan

dapat mempermudah pemahaman matematika dan meningkatkan prestasi

belajar siswa dalam mata pelajaran matematika, serta menumbuhkan citra

bahwa mata pelajaran matematika menyenangkan.

Page 35: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

19

Alat peraga pengajaran adalah alat-alat yang digunakan oleh guru ketika

mengajar untuk membantu memperjelas materi pelajaran yang disampaikan

kepada siswa dan mencegah terjadinya verbalisme pada diri siswa (Moh. Uzer

Usman,1989 : 26). Sedangkan menurut Nasution (1989: 132) bahwa : Alat

peraga adalah alat yang dipergunakan oleh guru atau pendidik untuk

membantu dalam menerangkan sesuatu kepada anak didik sesuai dengan

bahan pengajaran yang diajarkan. Atau alat peraga adalah segala alat yang

berguna untuk mempermudah atau membantu proses belajar mengajar.

Pemberian contoh melalui benda sebenarnya atau penggantinya berarti

memperagakan sesuatu. Salah satu tujuan memperagakan adalah memberi

variasi dalam pengajaran dengan lebih banyak menyediakan realitas. Mengajar

dengan peragaan berarti mengajar dengan menyediakan fasilitas alat-alat

peraga atau media. Meskipun alat peraga sebagai alat bantu namun alat peraga

memegang peran untuk meningkatkan hasil belajar dalam proses belajar

mengajar.

Dengan pembelajaran menggunakan alat peraga, guru matematika

diharapkan dapat mendorong kreativitas siswa dengan cara membantu

menemukan ide dasar, aturan-aturan, dan prinsip-prinsip matematika. Dengan

penekanan pada hal tersebut, diharapkan siswa akhirnya menemukan hal-hal

yang menarik dalam mempelajari matematika dan dapat menemukan,

memeriksa serta membuat generalisasi terhadap obyek yang dipelajari.

Page 36: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

20

b. Fungsi Alat Peraga

Dalam mengajarkan matematika guru harus berusaha agar siswa

memahami materi pelajaran, sehingga aktivitas belajar pada pelajaran

matematika bertambah besar. Pengajaran yang menggunakan banyak

verbalisme tentu akan segera membosankan, sebaliknya pengajaran akan

lebih menarik bila siswa gembira belajar atau senang karena mereka merasa

tertarik dan mengerti pelajaran yang diterimanya. Siswa akan lebih besar

aktivitasnya terhadap matematika, bila pelajaran itu diberikan dengan baik

dan menarik. Dengan dipergunakannya alat peraga, siswa akan lebih tertarik

pada pelajaran matematika.

Menurut pendapat Moh. Uzer Usman (1989 :132) fungsi alat peraga

pengajaran adalah :

1). Meletakkan dasar-dasar yang kongkrit untuk berpikir.Oleh sebab itu

mengurangi verbalisme (tahu istilah tidak tahu arti, tahu nama tetapi

tidak tahu bendanya).

2). Memperbesar perhatian siswa.

3). Membuat pelajaran lebih menetap atau tidak mudah dilupakan.

4). Memberikan pengalaman yang nyata yang dapat menumbuhkan

kegiatan berusaha sendiri di kalangan para siswa.

5). Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinu.

6). Membantu tumbuhnya pengertian dan membantu perkembangan

kemampuan berbahasa.

Page 37: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

21

Manfaat lain dari penggunaan alat peraga dalam proses belajar

mengajar adalah:

1). Sangat menarik aktivitas siswa dalam belajar.

2). Mendorong anak untuk bertanya dan berdiskusi karena ia ingin

mengetahui lebih banyak.

3). Menghemat waktu belajar. Guru tidak perlu menerangkan sesuatu

dengan banyak perkataan, tetapi dengan memperlihatkan suatu

gambar, benda yang sebenarnya, atau alat lain.

Oemar Hamalik (1994 :18) mengatakan bahwa , “Melalui media atau

alat peraga siswa akan memperoleh pengalaman yang luas dan lebih kaya.

Dengan demikian presepsinya akan menjadi lebih tepat. Dan akan

menimbulkan keinginan-keinginan serta aktivitas belajar yang baru.”

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada pembelajaran menggunakan alat

peraga yang digunakan untuk penanaman konsep, pemahaman konsep dan

pembinaan keterampilan adalah sebagai berikut:

1. Penanaman konsep

a. Siswa perlu mempunyai kesiapan pengetahuan dan keterampilan

prasyarat.

b. Siswa perlu mendapat pengalaman mengoptimalkan fungsi panca

inderanya dengan memanfaatkan multimedia yang disediakan guru.

c. Siswa perlu mempunyai pengalaman mengidentifikasi contoh dan

bukan contoh konsep.

Page 38: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

22

2. Pemahaman konsep

a. Siswa perlu mempunyai kesiapan tentang konsep yang dipelajari

pada tahap sebelumnya.

b. Siswa perlu mendapat pengalaman yang cukup dengan variasi

konsep.

c. Siswa perlu belajar tentang ciri, sifat dan cara penerapan konsep.

d. Siswa perlu diberi kesempatan mengkomunikasikan pendapatnya.

3. Pembinaan keterampilan

a. Siswa dilatih mengingat dan menerapkan konsep-konsep yang telah

dipelajari pada tahap kegiatan belajar mengajar sebelumnya.

b. Siswa dilatih bekerja hanya dengan menggunakan simbol, tidak ada

alat peraga yang digunakan lagi.

c. Latihan bekerja dengan menggunakan waktu terbatas untuk

memperkecil waktu maksimum yang biasa digunakan siswa.

d. Dalam rangka evaluasi.

c. Pemilihan Alat Peraga

William Burton dalam Moh. Uzer Usman memberikan petunjuk

bahwa dalam memilih alat peraga yang akan digunakan hendaknya kita

memperhatikan hal-hal berikut :

1). Alat-alat yang dipilih harus sesuai dengan kematangan dan

pengalaman siswa serta perbedaan individual dan kelompok.

2). Alat yang dipilih harus tepat, memadai, dan mudah digunakan.

Page 39: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

23

3). Harus direncanakan dengan teliti dan diperiksa lebih dahulu.

4). Penggunaan alat peraga disertai kelanjutannya seperti dengan diskusi,

analisis, dan evaluasi.

5). Sesuai dengan batas kemampuan biaya.

d. Alat Peraga yang Digunakan dalam Penelitian Ini

1). Contoh-contoh benda konkret yang berbentuk tabung, kerucut dan

bola, misalnya kaleng, cone tempat es cream dan bola.

2). Benda yang terbuat dari karton berbentuk tabung, kerucut dan bola

yang dapat dibongkar untuk menunjukkan unsur-unsur dan sifat-sifat

dan dapat juga digunakan untuk menentukan rumus luas selimut dan

permukaan serta menentukan luas tabung, kerucut dan bola

e. Keunggulan Penggunaan Alat Peraga dalam Penelitian Ini

1). Menarik aktivitas siswa.

2). Membuat siswa tidak bosan saat pelajaran matematika.

3). Membuat siswa lebih kreatif.

4). Mempermudah siswa dalam menyebutkan sifat-sifat dan unsur-unsur

dari tabung, kerucut dan bola.

5). Meningkatkan daya ingat siswa.

f. Perbedaan dengan Pembelajaran Konvensional

1) Dalam menerangkan materi pelajaran guru menunjukkan contoh-

contoh benda konkret, sedangkan dalam pembelajaran konvensional

Page 40: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

24

guru dalam menerangkan materi pelajaran hanya bercerita dan

menggambarkan bentuk benda di papan tulis.

2) Guru memakai benda yang terbuat dari karton yang dapat dibongkar

untuk menunjukkan unsur-unsur dan sifat-sifat benda, sedangkan pada

pembelajaran konvensional guru hanya menyebutkan unsur-unsur dan

sifat-sifat benda.

3) Siswa diminta untuk membuat sendiri bentuk benda serta menyebutkan

unsur-unsur dan sifat-sifat dari benda yang telah dibuat, sedangkan

pada pembelajaran konvensional siswa hanya mendengarkan dan

mencatat apa yang telah diterangkan oleh guru.

7. Pembelajaran Konvensional

Konvensional sama artinya dengan tradisional. Tradisional berarti sikap

dan cara berpikir serta bertindak yang selalu berpegang teguh pada norma dan

adat kebiasaan yang ada secara turun temurun.

Menurut Dimyati dan Mudjiono (1999:77) metode pembelajaran

konvensional adalah suatu metode mengajar yang telah lama dan biasa digunakan

oleh guru, misalnya dengan metode ceramah. Metode pembelajaran konvensional

adalah pembelajaran secara klasikal dengan menggunakan metode pembelajaran

yang biasa digunakan oleh guru dalam menyampaikan materi pelajaran pada

siswa. Pembelajaran secara klasikal adalah pembelajaran yang disampaikan guru

kepada sejumlah siswa tertentu secara serentak pada waktu dan tempat yang sama.

Dalam sistem pembelajaran klasikal, siswa cenderung pasif, kurang mempunyai

Page 41: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

25

kesempatan untuk mengembangkan kreatifitas dan inisiatif, karena proses

pembelajaran lebih banyak didominasi oleh guru.

Dalam pembelajaran konvensional, pada awal pembelajaran digunakan

metode ceramah untuk menjelaskan materi pelajaran, dilanjutkan metode tanya

jawab dan pada akhir pembelajaran, guru memberi tugas untuk diselesaikan siswa.

Metode konvensional lebih banyak menuntut keaktifan guru dari pada anak

didik. Dalam metode mengajar yang tradisional, guru mendominasi kegiatan

belajar mengajar. Dalam mengajar guru langsung membuktikan dalil dan

menurunkan rumus. Guru memberikan contoh soal dan dikerjakan pula sendiri

oleh guru. Sementara itu siswa duduk dengan rapi dan mengikuti guru dengan

teliti. Proses belajar mengajar bersifat monoton dan tidak variatif sehingga

membosankan bagi siswa.

Dalam pembelajaran matematika metode konvensional disebut metode

ekspositori. Hal ini sesuai dengan pendapat Purwoto (1997:75) yang menyatakan

” ... cara mengajar matematika pada umumnya yang digunakan oleh guru adalah

metode ekspositori ...“. Russefendi (1980) menyatakan bahwa metode ekspositori

sama dengan metode ceramah, yaitu sifatnya sama-sama memberikan informasi

dan pembelajaran berpusat pada guru.

Menurut Nasution (2002:209) pembelajaran konvensional mempunyai

ciri-ciri sebagai berikut:

1). Bahan pelajaran disajikan kepada kelompok kelas. Kelas sebagai keseluruhan

tanpa memperhatikan siswa secara individu

Page 42: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

26

2). Kegiatan pembelajaran umumnya berbentuk ceramah, tugas tertulis dan

media lain menurut pertimbangan guru

3). Siswa umumnya bersifat pasif, karena yang utama adalah mendengarkan

uraian guru

4). Kecepatan belajar siswa tergantung dari kecepatan guru mengajar

5). Keberhasilan belajar siswa umumnya dinilai guru secara subyektif

6). Guru berfungsi sebagai penyebar atau penyalur pengetahuan atau sebagai

sumber informasi/ pengetahuan

Pembelajaran konvensional mempunyai kelebihan dan kelemahan sebagai

berikut:

1). Kelebihan

a. Dapat menampung kelas besar

b. Kemajuan anak berjalan teratur menurut tingkatan kelas

c. Dapat disampaikan kepada siswa yang usia dalam satu kelas agak

bersamaan

d. Buku-buku pelajaran dapat disesuaikan dengan taraf kesanggupan kelas

2). Kelemahan

a. Belajar sangat tidak efisien

b. Siswa tidak dapat menilai apa yang dipelajari. Hal ini dikarenakan siswa

tidak dapat menemukan sendiri konsep yang diajarkan dan siswa hanya

aktif mencatat

Page 43: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

27

c. Siswa tidak dapat menggunakan teknik matematis atau ilmiah karena

siswa cenderung belajar menghafal saja sehingga tidak mengakibatkan

timbulnya pengertian

d. Siswa tidak dapat menyusun fakta dan mengambil kesimpulan

e. Siswa tidak dapat memperoleh hasil yang maksimal karena pengetahuan

yang diperoleh cenderung lebih mudah terlupakan

8. Aktivitas Belajar Siswa

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1996:17), aktivitas berarti

keaktifan, kegiatan atau kesibukan. Dalam kegiatan belajar mengajar, aktivitas

yang dimaksud adalah aktivitas yang bersifat fisik maupun mental dan keduanya

harus selalu terkait.

Montessori dalam Sardiman (1994:95) mengatakan bahwa anak-anak

memiliki tenaga untuk berkembang sendiri dan membentuk sendiri. Pendididk

hanya berperan sebagai pembimbing dan mengamati bagaimana perkembangan

anak dididknya. Pernyataan tersebut memberikan petunjuk bahwa yang lebih

banyak melakukan aktivitas di dalam pembentukan diri anak adalah anak itu

sendiri, sedangkan pendidik hanya memberikan bimbingan dan merencanakan

segala kegiatan yang akan diperbuat oleh anak didiknya.

Rousseau dalam Sardiman (1994:95) mengatakan bahwa dalam kegiatan

belajar segala pengetahuan harus diperoleh dengan pengamatan sendiri,

pengalaman sendiri, penyelidikan sendiri dengan bekerja sendiri dan dengan

fasilitas yang diciptakan sendiri baik secara rohani maupun teknis. Hal ini

Page 44: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

28

menunjukkan bahwa setiap orang yang bekerja harus aktif sendiri. Dengan

demikian tanpa adanya aktivitas maka proses belajar tidak mungkin terjadi.

Berdasarkan pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa aktivitas

belajar siswa adalah kegiatan belajar yang dilakukan siswa dengan cara

mengamati sendiri, pengalaman sendiri, menyelidiki sendiri dan bekerja secara

aktif dengan fasilitas yang diciptakan sendiri untuk berkembang sendiri dengan

bimbingan dan pangamatan dari guru.

Dalam proses belajar mengajar, guru hendaknya jangan aktif sendiri tetapi

guru harus memberi kesempatan kepada siswa agar ikut berperan secara aktif

juga. Guru juga harus dapat membangkitkan aktivitas siswa dalam menerima

pelajaran baik aktivitas rohani maupun jasmani. Aktivitas rohani meliputi

memecahkan persoalan, mengambil keputusan dan lain-lain. Sedangkan aktivitas

jasmani meliputi melakukan percobaan, berkebun dan lain-lain.

Untuk membangkitkan aktivitas rohani , maka guru melakukan:

1). Mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan membimbing diskusi kepada siswa

2). Memberikan tugas-tugas untuk memecahkan masalah, menganalisis,

mengambil keputusan dan sebagainya

3). Menyelenggarakan berbagai percobaan dengan menyimpulkan keterangan,

memberikan pendapat dan sebagainya

Untuk membangkitkan aktivitas jasmani, maka guru melakukan:

1). Menyelenggarakan berbagai bentuk pekerjaan keterampilan di bengkel,

laboratorium dan sebagainya

2). Mengadakan pameran, karyawisata dan sebagainya

Page 45: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

29

Aktivitas belajar siswa tidak hanya mendengar dan mencatat saja. Banyak

jenis aktivitas yang dapat dilakukan oleh siswa di sekolah. Aktivitas belajar

menurut Paul B. Diedrich dalam Sardiman (1994:99) dapat dibagi menjadi 8

kelompok, yaitu:

1). Visual activities, yang termasuk di dalamnya misalnya: membaca,

memperhatikan gambar demonstrasi, percobaan dan pekerjaan orang lain

2). Oral Activities, contohnya menyatakan: uraian, percakapan, diskusi, musik

dan pidato

3). Listening activities, contohnya mendengarkan: uraian, percakapan, diskusi,

musik dan pidato

4). Writing activities, contohnya menulis: cerita, karangan, laporan, angket dan

menyalin

5). Drawing activities, contohnya menggambar, membuat grafik, peta dan

diagram

6). Motor activities, contohnya melakukan percobaan, membuat konstruksi,

model mereparasi, bermain, berkebun dan beternak

7). Mental activities, contohnya menanggap, mengingat, memecahkan soal,

menganalisis, melihat hubungan dan mengambil keputusan

8). Emosional activities, contohnya menaruh aktivitas, merasa bosan, gembira,

bersemangat, bergairah, berani, tenang dan gugup.

Berdasarkan kelompok aktivitas di atas menunjukkan bahwa aktivitas di

sekolah bermacam-macam. Jika berbagai macam aktivitas seperti tersebut di atas

dapat diciptakan di sekolah maka kegiatan belajar mengajar di sekolah tersebut

Page 46: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

30

akan lebih dinamis, tidak membosankan dan benar-benar menjadi pusat aktivitas

belajar yang maksimal.

Setiap siswa mempunyai kadar keaktifan yang berbeda. Kadar keaktifan

siswa adalah ciri-ciri yang nampak dan dapat diamati serta dapat diukur oleh

siapapun yang terlibat dalam pembelajaran, misalnya oleh guru. Indikator yang

dapat digunakan untuk mengatahui keadaan keaktifan siswa dalam pembelajaran

menurut Nana Sujana adalah:

1). Adanya aktivitas belajar siswa secara individual untuk penerapan konsep,

prinsip dan generalisasi

2). Adanya aktivitas belajar siswa dalam bentuk kelompok untuk memecahkan

masalah

3). Adanya partisipasi siswa dalam melaksanakan tugas belajarnya

4). Adanya keberanian siswa mengajukan pendapat

5). Adanya aktivitas belajar analisis, penilaian dan kesimpulan

6). Setiap siswa dapat mengomentari dan memberi tanggapan pendapat siswa

lain

7). Adanya kesempatan bagi setiap siswa untuk menggunakan berbagai sumber

belajar yang tersedia

8). Adanya upaya bagi setiap siswa untuk menilai hasil belajar yang dicapai

9). Adanya upaya siswa untuk bertanya kepada guru dan atau meminta pendapat

siswa yang lainnya dalam upaya kegiatan pembelajarannya

Page 47: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

31

Dengan melihat klasifikasi aktivitas seperti uraian di atas, maka aktivitas siswa di

sekolah bervariasi dan sangat kompleks. Hal tersebut dapat diantisipasi jika

berbagai kegiatan di sekolah dan kegiatan belajar mengajar yang lebih dinamis

mengacu pada pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, dan menyenangkan atau

pembelajaran PAIKEM.

9. Materi Pembelajaran Matematika

Materi yang dipilih dalam penelitian ini adalah Bangun Ruang Sisi

Lengkung (BRSL). Menurut kurikulum 2006 (KTSP), BRSL terdiri dari Tabung,

Kerucut dan Bola untuk kelas IX SMP.

a. Standar Kompetensi : memahami sifat-sifat Tabung, Kerucut dan Bola serta

menentukan ukurannya.

b. Materi Pembelajaran : Bangun Ruang Sisi Lengkung

1). Tabung, Kerucut dan Bola

a). Mengingat kembali bentuk bangun ruang Kubus, Balok, Prisma,

Limas, Tabung, Kerucut dan Bola.

b). Mengingat kembali pengertian bidang sisi (sisi), rusuk dan titik sudut.

c). Mengenal bangun dari tiap sisi.

d). Mengidentifikasi unsur-unsur Tabung, Kerucut dan Bola.

2). Luas dan Volume

a). Mengingat kembali rumus luas daerah persegi panjang, lingkaran dan

keliling lingkaran.

Page 48: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

32

b). Mengingat kembali luas Kubus, Balok, Prisma dan Limas.

c). Mengingat kembali hubungan antara sudut pusat, luas juring dan

panjang busur dalam lingkaran.

d). Menentukan luas Tabung, Kerucut dan Bola.

e). Mengingat kembali volume Kubus, Balok, Prisma dan Limas.

f). Menentukan volume Tabung, Kerucut dan Bola.

g). Menghitung volume Tabung, Kerucut dan Bola.

B. Penelitian Yang Relevan

1. Ira Kurniawati (2003), dengan hasil penelitiannya adalah siswa yang memiliki

aktivitas belajar tinggi memperoleh prestasi belajar matematika yang lebih

baik daripada siswa yang memiliki aktivitas belajar rendah.

Persamaan hasil penelitian dengan penelitian yang akan dilakukan terletak

pada faktor aktivitas belajar. Sedangkan perbedaannya terletak pada metode

pembelajaran.

2. Sri Supanti Nur Hayati (2004), dengan hasil penelitiannya adalah siswa yang

mendapat metode pembelajaran dengan alat peraga pada pokok bahasan

Lingkaran mempunyai prestasi belajar matematika yang tinggi daripada siswa

pada metode pembelajaran konvensional.

Persamaan hasil penelitian dengan penelitian yang dilakukan terletak pada

metode pembelajaran dengan alat peraga. Sedangkan perbedaannya terletak

pada faktor aktivitas belajar siswa.

Page 49: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

33

C. Kerangka Pemikiran

Berdasarkan pada kajian teori yang telah diuraikan di atas maka dapat

dilihat bahwa prestasi belajar siswa merupakan indikasi keberhasilan siswa dalam

mencapai tujuan belajarnya. Siswa yang memperoleh prestasi belajar tinggi

menunjukkan bahwa siswa tersebut mampu mencapai tujuan belajarnya.

Sedangkan siswa yang memperoleh prestasi belajar rendah menunjukkan bahwa

siswa tersebut belum dapat mencapai tujuan belajar yang diharapkan. Banyak

faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, diantaranya adalah metode

pembelajaran dan aktivitas belajar siswa.

1. Pengaruh Pembelajaran Dengan Alat Peraga Terhadap Prestasi Belajar

Matematika Siswa

Penggunaan metode pembelajaran cukup besar pengaruhnya terhadap

keberhasilan dalam proses belajar mengajar. Pemilihan metode pembelajaran yang

tidak tepat dapat menghambat tercapainya tujuan pembelajaran. Agar metode

pembelajaran yang digunakan tepat maka guru harus mengetahui macam-macam

metode pembelajaran dan dapat memilih salah satu metode pembelajaran yang

sesuai dengan materi pada pokok bahasan yang akan diajarkan. Karena tidak ada

satupun metode pembelajaran yang cocok untuk segala situasi maka dalam

menggunakan metode pembelajaran harus mempertimbangkan beberapa hal,

diantaranya adalah kondisi siswa, tujuan pembelajaran, sarana dan prasarana

penunjang pembelajaran serta kemampuan guru.

Page 50: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

34

Pelajaran matematika bukanlah pelajaran yang sulit dan membosankan

jika pelajaran tersebut disampaikan dengan baik dan menarik, misalnya

menggunakan alat peraga sebagai alat bantu mengajar. Belajar dibantu dengan alat

peraga model akan lebih efektif dan lebih menarik dibandingkan dengan

menggunakan gambar saja. Selain itu penggunaan alat peraga dapat

membangkitkan aktivitas siswa dalam mempelajari matematika, siswa menjadi

lebih aktif dalam proses belajar mengajar sehingga kualitas belajar siwa dapat

meningkat .

Penggunaan alat peraga dalam pembelajaran matematika cukup besar

pengaruhnya terhadap keberhasilan guru dalam mengajar. Penggunaan alat peraga

akan sangat membantu siswa dalam menerima konsep yang dipelajari. Seperti

pada penyampaian materi pada pokok bahasan Bangun Ruang Sisi Lengkung

yang membahas tentang tabung, kerucut dan bola, siswa akan lebih mudah

memahami konsep-konsep yang ada pada pokok bahasan tersebut. Sehingga siswa

yang memperoleh pembelajaran matematika dengan alat peraga akan memperoleh

prestasi belajar yang lebih baik daripada siswa yang memperoleh pembelajaran

secara konvensional.

2. Pengaruh Aktivitas Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Matematika

Siswa

Aktivitas belajar adalah kegiatan yang dilakukan siswa pada saat belajar.

Kurangnya aktivitas dalam belajar dapat menyebabkan siswa menjadi pasif, jenuh,

mengantuk, hilang konsentrasi dan bosan. Oleh karena itu dalam proses belajar

Page 51: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

35

mengajar, guru harus dapat memotivasi siswanya untuk meningkatkan aktivitas

belajarnya. Dengan aktivitas belajar yang tinggi siswa akan lebih mudah

menerima dan menguasai materi yang sedang dipelajari sehingga berdampak pada

prestasi belajarnya. Siswa yang mempunyai aktivitas belajar yang tinggi diduga

akan memperoleh prestasi belajar yang lebih baik daripada siswa yang

mempunyai aktivitas belajar yang lebih rendah.

3. Interaksi Metode Pembelajaran dengan Aktivitas Belajar Siswa

Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa

Penerapan pembelajaran matematika yang sesuai dengan pokok bahasan

dan karakteristik siswa dapat memotivasi siswa untuk meningkatkan aktivitas

belajar siswa sehingga akan berpengaruh juga pada prestasi belajar matematika

yang lebih baik. Pada uraian di atas menunjukkan bahwa pembelajaran

matematika dengan alat peraga dan aktivitas belajar siswa yang tinggi dapat

meningkatkan prestasi belajar matematika siswa. Pembelajaran dengan alat

peraga akan mendorong siswa menjadi lebih aktif untuk bertanya dan berdiskusi

sehingga dapat memantapkan pemahaman siswa pada materi pelajaran

matematika yang nantinya berpengaruh pada pencapaian prestasi belajar

matematika. Siswa yang mempunyai aktivitas belajar tinggi dalam pembelajaran

matematika dengan alat peraga akan memperoleh prestasi belajar yang lebih baik

daripada dalam pembelajaran konvensional. Begitu juga siswa yang mempunyai

aktivitas belajar sedang dan rendah dalam pembelajaran matematika dengan alat

peraga diharapkan akan memperoleh prestasi belajar yang lebih baik juga

Page 52: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

36

daripada dalam pembelajaran konvensional. Jadi dalam hal ini tidak terjadi

interaksi.

D. Hipotesis

Berdasarkan kajian teori dan kerangka pemikiran di atas, hipotesis yang

diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Prestasi belajar matematika siswa yang memperoleh metode pembelajaran

menggunakan alat peraga lebih baik daripada siswa yang memperoleh metode

pembelajaran konvensional.

2. Prestasi belajar matematika pada siswa yang mempunyai aktivitas belajar

tinggi lebih baik daripada siswa yang mempunyai aktivitas belajar sedang dan

rendah.

3. Terdapat interaksi metode pembelajaran matematika dengan aktivitas belajar

siswa terhadap prestasi belajar matematika.

Page 53: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

37

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SMP Kota Surakarta kelas IX semester I tahun

ajaran 2008/2009.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan semester gasal tahun pelajaran 2008-2009 pada

bulan Juli – Desember 2008, dengan tahap-tahap sebagai berikut:

a. Tahap persiapan

Tahap persiapan meliputi pengajuan judul penelitian, penyusunan proposal

penelitian, konsultasi proposal dan pengajuan ijin tempat penelitian

direncanakan berlangsung pada bulan Februari sampai Juli 2008.

b. Tahap pelaksanaan

Tahap pelaksanaan meliputi uji coba instrumen dan pengambilan data

dengan instrumen yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya

dilaksanakan pada bulan Agustus sampai Oktober 2008.

c. Tahap penyelesaian

Tahap penyelesaian meliputi mengolah data dan membuat laporan

penelitian dilaksanakan pada bulan November 2008 sampai Desember

2008.

Page 54: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

38

B. Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah merupakan penelitian eksperimental semu. Alasan

digunakan penelitian eksperimental semu adalah peneliti tidak mungkin

mengontrol semua variabel yang relevan. Seperti yang dikemukakan Budiyono

(2003:82), ”Tujuan eksperimental semu adalah untuk memperoleh informasi yang

merupakan perkiraan bagi informasi yang dapat diperoleh dengan eksperimen

yang sebenarnya dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol dan

atau memanipulasi semua variabel yang relevan”. Langkah dalam penelitian ini

adalah dengan cara mengusahakan timbulnya variabel-variabel dan selanjutnya

dikontrol untuk dilihat pengaruhnya terhadap prestasi belajar matematika sebagai

variabel terikat. Sedangkan variabel bebas yang dimaksud yaitu metode

pembelajaran dan aktivitas belajar siswa.

Sebelum memulai perlakuan, terlebih dahulu dilakukan uji keseimbangan.

Hal ini bertujuan untuk mengetahui bahwa siswa yang akan dikenai kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol mempunyai kemampuan matematika yang

sama. Data yang digunakan untuk uji keseimbangan adalah nilai ujian akhir

semester 2 kelas VIII.

Pada akhir penelitian, kedua kelompok tersebut diukur dengan

menggunakan alat ukur yang sama, yaitu soal tes prestasi belajar matematika.

Hasil pengukuran tersebut kemudian dianalisis dengan uji statistika.

Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan

faktorial 2x3. Rancangan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

Page 55: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

39

Aktivitas Belajar

Pembelajaran

Aktivitas

Tinggi

(b1)

Aktivitas

Sedang

(b2)

Aktivitas

Rendah

(b3)

Alat Peraga (a1) a1b1 a1b2 a1b3

Konvensional (a2) a2b1 a2b2 a2b3

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Menurut Suharsimi Arikunto (1998:115 ) populasi adalah keseluruhan

subyek penelitian, sedangkan Arief Furqan ( 1996: 89 ) mengatakan populasi

adalah semua anggota kelompok orang, kejadian, obyek yang telah

dirumuskan dengan jelas. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMP

Negeri dan Swasta Kota Surakarta kelas IX semester I tahun pelajaran

2008/2009.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi (Arief Furchan, 1982: 89),

sedangkan menurut Nana Sudjana, “sampel adalah sebagian dari populasi

yang memiliki sifat dan karakter yang sama sehingga betul-betul mewakili

populasi”. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa SMP Negeri 17, SMP

Negeri 19 dan SMP Negeri 23 Kota Surakarta Kelas IX semester I.

3. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah Stratified

Randam Sampling, karena populasi siswa SMP Kota Surakarta yang terdiri

Page 56: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

40

dari 79 SMP terbagi dalam 3 kelompok berdasarkan peringkat sekolah, yaitu

kelompok tinggi, sedang dan rendah, serta Cluster Random Sampling karena

dari masing-masing kelompok peringkat sekolah secara acak dipilih 1 sekolah

yang mewakili masing-masing kelompok sekolah tersebut. Sekolah yang

terpilih untuk setiap kelompok sekolah kemudian dipilih lagi secara acak 2

kelas yang akan diperlakukan sebagai kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol pada masing-masing sekolah yang menjadi sampel penelitian dengan

cara pengundian, yaitu siswa kelas IX C pada SMP Negeri 17, siswa kelas IX

C pada SMP Negeri 19 dan siswa kelas IX B pada SMP Negeri 23 sebagai

kelompok eksperimen serta siswa kelas IX D pada SMP Negeri 17, siswa

kelas IX B pada SMP Negeri 19 dan siswa kelas IX C pada SMP Negeri 23

sebagai kelompok kontrol.

D. Variabel Penelitian

Pada penelitian ini terdapat dua variabel bebas, yaitu metode pembelajaran

dan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran matematika serta satu variabel

terikat yaitu prestasi belajar matematika.

1. Variabel Bebas: Metode Pembelajaran dan Aktivitas Belajar Siswa

1) Metode Pembelajaran

a. Definisi Operasional

Metode pembelajaran adalah cara penyampaian bahan pelajaran

kepada siswa meliputi pembelajaran dengan menggunakan alat peraga

dan secara konvensional.

Page 57: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

41

b. Skala Pengukuran

Nominal dengan dua kategori yaitu pembelajaran dengan alat peraga

dan pembelajaran secara konvensional.

c. Simbol : X1

2) Aktivitas Belajar Siswa

a. Definisi Operasional

Aktivitas belajar adalah suatu kegiatan yang dilakukan siswa dalam

belajar matematika baik di rumah maupun di sekolah.

b. Indikator

Skor hasil angket aktivitas belajar siswa.

c. Skala Pengukuran

Skala interval yang kemudian ditransformasikan ke dalam skala

ordinal dengan cara mengelompokkan tinggi, sedang dan rendah.

Aktivitas belajar tinggi : X > SX21+

Aktivitas belajar sedang : SX21− ≤ X ≤ SX

21+

Aktivitas belajar rendah : X < SX21−

X : skor aktivitas belajar siswa

X : rata-rata aktivitas belajar siswa

Page 58: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

42

S : standart deviasi aktivitas belajar

d. Simbol : X2

2. Variabel terikat: Prestasi Belajar Matematika

a. Definisi Operasional

Prestasi belajar matematika adalah hasil tes prestasi belajar matematika

siswa pada pokok bahasan Bangun Ruang Sisi Lengkung.

b. Indikator

Nilai tes prestasi belajar matematika pada pokok bahasan Bangun Ruang

Sisi Lengkung.

c. Skala Pengukuran

Skala interval

d. Simbol : Y

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini

ada tiga cara, yaitu dokumentasi, angket dan tes.

1. Dokumentasi

Menurut Suharsimi Arikunto (2002: 200) “metode dokumentasi adalah

mencari data mengenai variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat

kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda, dan sebagainya”. Jadi

metode dokumentasi merupakan metode yang digunakan untuk memperoleh

data yang berupa bahan tulis.

Page 59: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

43

Metode dokumentasi digunakan dalam penelitian ini untuk

memperoleh nilai ujian akhir semester siswa kelas VIII semester II untuk mata

pelajaran matematika yang akan digunakan untuk mengetahui keseimbangan

keadaan prestasi belajar dari kelas eksperimen dan kelas kontrol. Selain itu

metode dokumentasi digunakan juga untuk mengetahui daftar nama dan

nomor absen siswa.

2. Angket

Budiyono (2003: 47) berpendapat, ”Metode angket adalah cara

pengumpuan data melalui pengajuan pertanyaan-pertanyaan tertulis kepada

subjek penelitian, responden, atau sumber data dan jawabannya diberikan pula

secara tertulis”. Metode angket yang akan digunakan bertujuan untuk

mengetahui seberapa besar aktivitas belajar siswa dalam mata pelajaran

matematika. Metode angket yang akan digunakan dalam penelitian ini

merupakan angket bentuk pilihan ganda dengan lima alternatif jawaban, yaitu:

i). Jawaban a (sangat tidak setuju) dengan skor 1 menunjukkan aktivitas

belajar matematika sangat rendah.

ii). Jawaban b (tidak setuju) dengan skor 2 menunjukkan aktivitas belajar

matematika rendah.

iii). Jawaban c (kurang setuju) dengan skor 3 menunjukkan aktivitas belajar

matematika sedang.

iv). Jawaban d (setuju) dengan skor 4 menunjukkan aktivitas belajar

matematika tinggi.

Page 60: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

44

v). Jawaban e (sangat setuju) dengan skor 5 menunjukkan aktivitas belajar

matematika sangat tinggi.

3. Tes

Menurut Suharsimi Arikunto (1996 : 51), tes adalah instrumen atau

yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana,

dengan cara dan aturan - aturan yang sudah ditentukan. Tes dalam penelitian

ini dipergunakan untuk mengungkap hasil belajar siswa dan dilaksanakan

setelah berakhirnya proses pembelajaran. Tes ini memuat beberapa

pertanyaan yang berisi materi-materi pokok bahasan Bangun Ruang Sisi

Lengkung.

F. Instrumen Penelitian dan Pengembangan Instrumen

Instrumen yang akan digunakan untuk mengumpulkan data menggunakan

instrumen tes prestasi belajar dan angket aktivitas belajar siswa yang akan disusun

dalam bentuk soal pilihan ganda dengan lima alternatif jawaban. Penyusunan tes

maupun angket perlu memperhatikan beberapa hal berikut:

1. Menyusun kisi-kisi intrumen

Kisi-kisi yang akan dibuat meliputi kisi-kisi pada materi Bangun

Ruang Sisi Lengkung untuk instrumen tes prestasi belajar, sedangkan kisi-

kisi aktivitas belajar matematika siswa untuk angket aktivitas belajar

matematika siswa.

Page 61: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

45

2. Menyusun butir-butir soal instrumen

Butir-butir soal instrumen akan disusun berupa soal pilihan ganda

dengan masing-masing terdiri dari empat alternatif jawaban untuk tes prestasi

belajar dan lima alternatif jawaban untuk angket aktivitas belajar matematika

siswa.

3. Mengadakan uji coba instrumen

Setelah penyusunan instrumen penelitian selesai dilaksanakan,

langkah selanjutnya adalah mengujicobakan instrumen yang telah tersusun

sebelum dikenakan pada sampel penelitian. Tujuan uji coba adalah untuk

melihat apakah instrumen yang telah disusun benar-benar reliabel dan

konsisten atau tidak. Atau dengan kata lain tujuan uji coba adalah untuk

mengetahui apakah instrumen telah disusun memenuhi syarat-syarat

instrumen yang baik atau belum. Syarat-syarat tersebut antara lain:

a. Instrumen Tes Prestasi Belajar Matematika

Instrumen tes prestasi belajar matematika yang disusun berupa tes

pilihan ganda dan terdiri dari 30 butir soal dengan masing-masing butir

soal terdiri dari empat alternatif jawaban dengan materi Bangun Ruang

Sisi Lengkung.

1) Validitas Isi

Suatu instrumen dikatakan valid menurut validitas isi apabila

isi instrumen tersebut telah merupakan sampel yang representatif dari

keseluruhan isi hal yang diukur. Validitas tidak dapat ditentukan

dengan mengkorelasikan instrumen dengan suatu kriteria sebab tes itu

Page 62: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

46

adalah kriteria dari suatu kinerja. Agar memiliki validitas isi,

instrumen tes prestasi belajar menurut Budiyono (2003:58) harus

diperhatikan hal-hal berikut ini:

a) Bahan uji (tes) harus merupakan sampel yang representatif untuk

mengukur sampai seberapa jauh tujuan pembelajaran tercapai

ditinjau dari materi yang diajarkan maupun dari sudut proses

belajar.

b) Titik berat bahan yang harus diujikan harus seimbang dengan titik

berat bahan yang telah diajarkan.

c) Tidak diperlukan pengetahuan lain yang tidak atau belum

diajarkan untuk menjawab soal-soal ujian dengan benar.

Untuk menilai apakah suatu instrumen mempunyai validitas isi

yang tinggi atau tidak, biasanya dilakukan melalui experts judgement

atau penelitian yang dilakukan oleh para pakar dan semua kriteria

penelaahan instrumen tes harus disetujui oleh validator.

2) Uji Konsistensi Internal

Konsistensi internal tiap butir soal dapat dilihat dari korelasi

antara skor tiap butirnya dengan skor totalnya. Tujuan uji konsistensi

internal ini adalah untuk mengetahui apakah instrumen tes telah

konsisten, artinya instrumen tes mempunyai indeks konsisten atau

daya pembeda yang dapat membedakan anak yang pandai dan yang

kurang pandai.

Page 63: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

47

Untuk menghitung konsistensi internal butir ke-i, rumus yang

digunakan adalah rumus korelasi momen produk dari Karl Pearson

sebagai berikut:

))((

)()(

)()(2222

∑ ∑

∑∑∑

∑−∑−

−=

YYXXr

nn

YXXYn

xy

dengan :

XYr : indeks konsistensi internal suatu butir tes.

n : banyaknya subyek yang dikenai tes.

X : skor butir soal tertentu.

Y : skor total.

Berdasarkan perhitungan, jika indeks konsistensi internal suatu butir

tes kurang dari 0,3 maka butir tersebut harus dibuang.

(Budiyono, 2003: 65)

3) Uji Reliabilitas

Suatu instrumen disebut reliabel, menurut Budiyono (2003:

65), jika seseorang melakukan pengukuran instrumen yang sama pada

waktu yang berbeda maka hasil pengukurannya adalah sama. Atau jika

dilakukan oleh orang yang berbeda tetapi dengan kondisi yang sama,

maka pengukuran dengan instrumen yang sama akan memberi hasil

yang sama pula.

Tes prestasi belajar dalam penelitian ini menggunakan tes

pilihan ganda dengan lima alternatif jawaban, dengan setiap jawaban

benar akan diberi skor 1 dan setiap jawaban salah akan diberi skor 0.

Page 64: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

48

Sehingga untuk mengukur reliabilitas dari tes prestasi belajar

menggunakan teknik Kuder-Richardson atau biasa disebut dengan KR-

20, yaitu:

11r =

∑2

112

1 t

t

s

qps

n

n

dengan :

11r : reliabilitas tes secara keseluruhan

n : banyaknya item

2ts : variansi total

1p : proporsi subyek yang menjawab item dengan benar

1q : proporsi subyek yang menjawab item dengan salah ( 1q =1- 1p )

(Budiyono, 2003: 69)

Instrumen dengan indeks reliabilitasnya lebih dari 0,7 atau

7,011 >r saja yang dapat dianggap baik atau dapat digunakan dalam

kaitannya dengan uji reliabilitas.

(Budiyono, 2003: 72)

4) Daya Beda

Dalam menghitung daya beda terlebih dahulu ditetapkan

masing- masing 27 % dari kelompok atas yang mempunyai skor

tertinggi dan menetapkan pula 27 % dari kelompok bawah yang

Page 65: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

49

mempunyai skor rendah (Saifudin Azwar, 1991). Kemudian baru

dimasukkan ke dalam rumus:

( )( )

( )( )RN

Rn

TN

Tnd −=

Keterangan:

d = daya pembeda item.

n(T) = banyaknya penjawab item dengan benar dari kelompok atas.

N(T) = banyaknya subyek kelompok tinggi.

n(R) = banyaknya penjawab item dengan benar dari kelompok

bawah.

N(R) = banyaknya subyek kelompok bawah.

Dalam penelitian ini soal yang digunakan adalah soal yang

mempunyai nilai daya beda D ≥ 0,30.

5) Tingkat Kesukaran

Indeks kesukaran didapat dengan menggunakan rumus:

JS

BTK =

TK = Indeks kesukaran setiap butir soal.

B = Banyaknya siswa yang menjawab benar setiap butir soal.

JS = Banyaknya siswa yang memberi jawaban.

(Suharsimi Arikunto, 1998:208)

Page 66: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

50

Setelah diperoleh, kemudian diinterpretasikan sebagai berikut :

0,70 < TK ≤ 1,00 : soal uji mudah

0,30 < TK ≤ 0,70 : soal uji sedang

0,00 < TK ≤ 0,30 : soal uji sukar

Dalam penelitian ini soal dianggap baik jika tingkat kesukaran antara

0,30 < TK ≤ 0,70.

b. Instrumen Angket Aktivitas Belajar Siswa

Angket aktivitas belajar matematika yang akan digunakan

bertujuan untuk mengetahui sejauh mana aktivitas siswa dalam mengikuti

pelajaran matematika. Jumlah butir soal yang akan digunakan dalam

angket sejumlah 30 butir soal yang berisi tentang aktivitas belajar

matematika siswa dengan lima alternatif jawaban yang akan dijawab oleh

siswa sesuai dengan kondisi yang sebenarnya. Angket aktivitas belajar

matematika siswa dapat dikatakan baik jika memenuhi syarat-syarat

sebagai berikut:

1) Validitas Isi

Angket aktivitas belajar siswa dapat mempunyai validitas isi

jika memenuhi:

a) Butir-butir angket sudah sesuai dengan kisi-kisi angket.

b) Kesesuaian kalimat dengan Ejaan Yang Disempurnakan.

c) Kalimat pada butir-butir angket merupakan kalimat yang mudah

dipahami oleh siswa sebagai responden.

Page 67: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

51

d) Ketepatan dan kejelasan perumusan petunjuk pengisian angket.

e) Kalimat pada butir angket tidak menimbulkan makna ganda.

f) Butir angket tidak memerlukan pengetahuan yang lain dalam

menjawab.

Untuk menilai apakah suatu instrumen mempunyai validitas isi

yang tinggi atau tidak, biasanya dilakukan melalui experts judgement

atau penelitian yang dilakukan oleh para pakar dan semua kriteria

penelaahan instrumen tes harus disetujui oleh validator.

2) Uji Konsistensi Internal

Uji konsistensi internal yang digunakan dalam angket aktivitas

belajar matematika menggunakan korelasi produk Karl Pearson, sama

dengan uji konsistensi internal pada instrumen tes prestasi belajar

matematika.

3) Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas yang dilakukan untuk mengetahui apakah butir

soal pada angket reliabel atau tidak, dengan menggunakan rumus

Alpha. Suharsimi Arikunto (2002: 171) berpendapat bahwa, ”Rumus

Alpha digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya

bukan 1 dan 0, misalnya angket atau soal bentuk uraian”. Adapun

rumus Alpha adalah:

−=

∑2

2

11 11

t

i

s

s

n

nr

Page 68: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

52

dengan:

11r = indeks reliabilitas instrumen.

n = banyak butir instrumen.

2

is = variansi butir ke-i, i = 1, 2, ...,n.

2

ts = variansi skor total yang diperoleh subyek uji coba.

(Budiyono, 2003: 70)

4. Penetapan Instrumen

Butir-butir instrumen yang memenuhi syarat-syarat instrumen yang baik

ditetapkan sebagai instrumen penelitian.

G. Teknik Analisis Data

1. Uji Keseimbangan

Uji keseimbangan digunakan untuk mengetahui apakah terdapat

perbedaan kemampuan matematika antara kelompok eksperimen dengan

kelompok kontrol. Uji keseimbangan dilakukan pada saat kedua kelompok

belum dikenai perlakuan, bertujuan untuk mengetahui apakah kedua kelompok

tersebut seimbang secara statistik. Uji keseimbangan dilakukan dengan

metode uji t tetapi sebelumnya dilakukan uji prasyarat uji t yaitu uji normalitas

dan uji homogenitas. Uji t dilakukan sebagai berikut:

Page 69: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

53

1) Menetapkan hipotesis

H0 : tidak terdapat perbedaan rerata antar kelompok eksperimen dengan

kelompok kontrol.

H1 : terdapat perbedaan rerata antar kelompok eksperimen dengan

kelompok kontrol.

2) Statistik Uji

21

21

11

nns

xxt

+

−=

dengan

standart deviasi gabungan ( ) ( )

2

11

21

2

22

2

11

−+

−+−=

nn

snsns

dan derajat bebas db = n1 + n2 – 2.

3) Taraf Signifikansi α = 0,05

4) Daerah Kritik

DK = { t| t < -tα/2; db atau t > tα/2; db }

5) Keputusan Uji

Ho ditolak jika t ∈ DK.

(Budiyono, 2004:151)

2. Uji Prasyarat Analisis Data

a. Uji Normalitas

Prosedur uji normalitas populasi dengan menggunakan Lilliefors adalah

sebagai berikut:

Page 70: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

54

1). Hipotesis

Ho : Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

H1 : Sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

2). Statistik uji

L = Maks ( ) ( )ii zSzF −

Dengan:

( ) ( )ii zZPzF ≤=

Z ~N(0,1)

( ) =izS proporsi cacah izz ≤ terhadap seluruh zi.

s

XXz i

i

−=

3). Taraf Signifikansi α = 0,05

4). Daerah Kritik ( DK )

DK= { };nLLL α>

Harga n;Lα dapat diperoleh dari tabel Lilliefors pada tingkat

signifikansi α dan derajat bebas n (ukuran sampel) .

5). Keputusan uji :

Ho ditolak bila L ∈ DK

(Budiyono, 2004:168)

Page 71: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

55

b. Uji Homogenitas

Tujuan uji homogenitas adalah untuk menguji apakah sampel-

sampel dalam penelitian ini berasal dari populasi-populasi yang

berdistribusi homogen atau mempunyai variansi yang sama. yang

digunakan adalah Bartlett dengan prosedur sebagai berikut :

1). Hipotesis

H0 : 22

2

2

1 k... σσσ === (populasi homogen)

H1 : paling sedikit satu variansi yang berbeda (bukan populasi-

populasi yang homogen).

2). Statistik Uji

( )22 2032jjerror slogfMSlogf

c

,∑−=χ

dengan :

χ2 terdistribusi ( )1

2

−kχ

k = Cacah kelompok sampel

j = 1, 2, …, k.

N = Cacah semua pengukuran.

f = N – k = Derajat bebas untuk MSerror

fj = nj - 1 = Derajat bebas untuk 2js

nj = cacah pengukuran pada sampel ke-j

j

jj

f

SSS

∑=2

Page 72: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

56

SSj = ( )

n

22 Χ

Χ∑

−∑

MSerror = ( ) f/SS j∑

c = ( )

−∑

−+

ffk j

11

13

11

3). Taraf Signifikansi α = 0,05

4). Daerah Kritik

DK = { }2

1

22

−>

k;αχχχ

5). Keputusan Uji

H0 ditolak jika DK2 ∈χ

(Budiyono, 2004:175)

3. Analisis Variansi Dua Jalan

Tujuan melaksanakan analisis varian dua jalan ini adalah untuk

menguji perbedaan efek baris, kolom dan kombinasi efek baris dan kolom

terhadap variabel terikat. Analisis variansi dua jalan yang digunakan adalah

analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama.

a. Model :

Xijk = ( ) ijkijji εαββαµ ++++

dengan :

Xijk = data amatan ke-k yang dikenai faktor A (model pembelajaran)

ke-i dan faktor B (aktivitas belajar) ke-j.

µ = rerata besar dari seluruh data amatan ( pada populasi ).

Page 73: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

57

iα = efek faktor A baris ke-i pada variabel terikat.

jβ = efek faktor B kolom ke-j pada variabel terikat.

( )ijαβ = kombinasi efek faktor A baris ke-i dan faktor B kolom ke-j pada

variabel terikat.

εij k

= deviasi data amatan terhadap rataan populasi ( µij ) yang

berdistribusi normal dengan rataan 0. Deviasi amatan terhadap

rataan populasi juga disebut galat ( error )

i = 1, 2 ; 1 = pembelajaran dengan media alat peraga

2 = pembelajaran secara konvensional

j = 1, 2, 3 ; 1 = aktivitas tinggi

2 = aktivitas sedang

3 = aktivitas rendah

k = 1, 2, ..., n ; n = banyaknya data amatan pada sel ij.

b. Prosedur

1). Hipotesis

H0A : αi = 0 untuk setiap i = 1, 2.

H1A : paling sedikit ada satu αi yang tidak nol.

H0B : βj = 0 untuk setiap j = 1, 2, 3.

H1B : paling sedikit ada satu βj yang tidak nol.

H0AB : ( )ij

αβ =0 untuk setiap i = 1, 2 dan j = 1, 2, 3.

H1AB : paling sedikit ada satu ( )αβ ij yang tidak nol.

Page 74: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

58

2). Komputasi

a). Pada analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama

didefinisikan notasi - notasi sebagai berikut :

nij = banyaknya data amatan pada sel ij.

hn = rataan harmonik frekuensi seluruh sel =

∑ji, ijn

1

pq

N = niji, j

∑ = banyaknya seluruh data amatan.

SSij = X

X

nijk

2

k

ijkk

ijk

∑∑

2

= jumlah kuadrat deviasi data amatan pada sel ij.

ABij = rataan pada sel ij.

A ABi ijj

= ∑ = jumlah rataan pada baris ke-i.

B ABj iji

= ∑ = jumlah rataan pada baris ke-j.

G ABiji, j

=∑ = jumlah rataan semua sel.

Didefinisikan :

( )pq

G1

2

= ; ( ) ∑=ji,

ijSS2 ; ( ) ∑=i

2i

q

A3 ; ( ) ∑=

j

2j

p

B4 ; ( ) ∑=

ji,

2ijAB5 .

b). Jumlah kuadrat

JKA = ( ) ( ){ }nh 3 1−

JKB = ( ) ( ){ }nh 4 1−

Page 75: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

59

JKAB = ( ) ( ) ( ) ( ){ }nh 1 5 3 4+ − −

JKG = (2)

JKT = JKA + JKB + JKAB +JKG

c). Derajat kebebasan

dkA = p-1 dkB = q-1

dkAB = (p-1)(q-1) dkG = N-pq

dkT = N-1

d). Rataan kuadrat

A

AA

dk

JKRK =

B

BB

dk

JKRK =

AB

ABAB

dk

JKRK =

G

G

Gdk

JKRK =

3). Statistik Uji

G

Aa

RK

RKF =

G

Bb

RK

RKF =

G

ABab

RK

RKF =

4). Taraf Signifikansi α = 0,05

5). Daerah Kritik

Daerah kritik untuk Fa adalah DK = { }pqN1,p;aa FFF −−> α

Daerah kritik untuk Fb adalah DK = { }pqN1,q;bb FFF −−> α

Daerah kritik untuk Fab adalah DK = ( )( ){ }pqN,1q1p;abab FFF −−−> α

Page 76: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

60

6). Keputusan Uji

Ho ditolak jika F ∈ DK

7). Rangkuman Analisis

Sumber Variansi JK Db RK F P

Baris (A)

Kolom (B)

Interaksi (AB)

Galat

JKA

JKB

JKAB

JKG

p – 1

q – 1

(p-1)(q-1)

N – pq

RKA

RKB

RKAB

RKG

Fa

Fb

Fab

-

< α

atau

> α

Total JKT N – 1 - - -

(Budiyono; 2004 : 207 - 213)

4. Uji Komparasi Ganda

Jika hasil analisis variansi menunjukkan hipotesis nolnya ditolak, maka

dilakukan uji komparasi ganda dengan menggunakan Scheffe. Tujuan utama dari

komparasi ganda adalah untuk mengetahui perbedaan rerata setiap pasangan

baris, setiap pasangan kolom dan setiap pasangan sel. Adapun prosedur uji

komparasi ganda dengan Scheffe adalah sebagai berikut:

a. Mengidentifikasi semua pasangan komparasi rerata.

b. Merumuskan hipotesis yang bersesuaian dengan komparasi tersebut.

c. Mencari harga statistik uji F dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

1). Komparasi Rataan Antar Baris ke-i dan ke-j :

( )

+

−=−

j.i.

2

..

..

n

1

n

1RKG

ji

ji

XXF

Page 77: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

61

2). Komparasi Rataan Antar Kolom ke-i dan ke-j :

( )

+

−=−

ji

2j.i.

j.i.

n.

1

n.

1RKG

XXF

3). Komparasi Rataan Antar Sel Pada Kolom yang Sama :

( )

+

−=

kjij

2kjij

kj-ij

n

1

n

1RKG

XXF

4). Komparasi Rataan Antar Sel Pada Baris yang Sama :

( )

+

−=

ikij

2ikij

ik-ij

n

1

n

1RKG

XXF

Keterangan :

F.i-.j : nilai Fobs pada pembandingan baris ke-i dan baris ke-j

Fij-jk : nilai F tabel pada pembandingan rataan pada sel ij dan rataan pada

sel kj

:.iX rataan pada kolom ke-i

:. jX rataan pada kolom ke-j

:ijX rataan pada baris ke-i dan kolom ke-j

:ikX rataan pada baris ke-i dan kolom ke-k

:kjX rataan pada baris ke-k dan kolom ke-j

n.i : ukuran sampel kolom ke-i

n.j : ukuran sampel baris ke-j

nij : ukuran sampel baris ke-i dan kolom ke-j

Page 78: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

62

nik : ukuran sampel baris ke-i dan kolom ke-k

nkj : ukuran sampel baris ke-k dan kolom ke-j

RKG : rataan kuadrat galat, yang diperoleh dari perhitungan analisis

variansi

d. Menentukan daerah kritik (DK) dengan taraf signifikansi α = 0,05

menggunakan rumus sebagai berikut :

DKi.-j. = { }pqN1,p;j.-i.j-i. F)1(FF −−−> αp

DK.i-.j = { }pqN1,q;-.j.ij-i. F)1(FF −−−> αq

DKij-kj = { }pqN1,pq;kj-ijkj-ij F)1(FF −−−> αpq

DKij-ik = { }pqN1,pq;ik-ijik-ij F)1(FF −−−> αpq

e. Menentukan keputusan uji (beda rerata) untuk setiap pasang komparasi rerata

atau Ho ditolak jika F ∈ DK.

f. Menentukan kesimpulan dari uji yang sudah ada.

(Budiyono, 2004:213)

Page 79: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

63

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada Bab IV ini disajikan hasil penelitian yang telah dilaksanakan di SMP

Negeri 17, SMP Negeri 19 dan SMP Negeri 23 Surakarta kelas IX semester I

tahun ajaran 2008/2009. Hasil penelitian yang akan disajikan adalah hasil uji coba

instrumen yang dilaksanakan di SMP Negeri 15 kelas IX semester I tahun ajaran

2008/2009, uji keseimbangan sebelum pelaksanaan penelitian, diskripsi data, hasil

analisis data, dan pembahasan hasil penelitian.

A. Hasil Uji Coba Instrumen

Uji coba instrumen dalam penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 15

Surakarta kelas IX semester I tahun ajaran 2008/2009 pada salah satu kelas yang

telah dipilih secara acak, yaitu kelas IX D. Instrumen yang digunakan adalah tes

prestasi belajar matematika pada materi Bangun Ruang Sisi Lengkung dan

aktivitas belajar siswa dimana sebelum diujicobakan instrumen tersebut terlebih

dahulu diuji validasi isi oleh validator untuk mengetahui apakah isi instrumen

tersebut telah merupakan sampel yang representatif dari keseluruhan isi hal yang

diukur.

Untuk instrumen tes prestasi belajar matematika validasi isi dilakukan oleh

Endang Mangularsih, S.Pd, MM, M.Pd. dan Anik Indriyani, S.Pd., M.Pd. sebagai

validator dan diperoleh hasil bahwa semua item soal pada instrumen tes prestasi

belajar matematika adalah valid. Setelah dilakukan uji validasi isi kemudian

Page 80: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

64

dilakukan uji konsistensi, indeks kesukaran, daya beda dan reliabilitas pada

instrumen tes prestasi belajar matematika. Hasil uji konsistensi diperoleh bahwa

dari 30 item soal, adalah 25 item soal konsisten dan 5 item soal tidak konsisten.

Soal yang tidak konsisten tersebut adalah item soal no 5, 11, 12, 26 dan 27. Untuk

hasil uji daya beda diperoleh hasil 5 item soal tes yang tidak efektif digunakan

dalam tes karena mempunyai indeks daya beda di bawah 0,30, yaitu item soal tes

no 5, 11, 12, 26 dan 27. Sedangkan untuk hasil uji indeks kesukaran diperoleh 1

item soal yang dianggap tidak baik karena indeks kesukarannya tidak terletak

antara nilai 0,30 – 0,70, yaitu item soal tes no 26 karena item soal tes dianggap

sukar (indeks kesukaran < 0,30). Dengan demikian berdasarkan uji konsistensi,

indeks daya beda dan indeks kesukaran banyaknya soal yang dapat digunakan

untuk penelitian selanjutnya adalah 25 item soal tes, yaitu item soal yang

konsisten, yang mempunyai indek daya beda > 0,30 dan yang mempunyai indeks

kesukaran antara nilai 0,30 – 0,70. Soal-soal yang digunakan tersebut adalah item

soal no1, 2, 3, 4, 6, 7, 8, 9, 10, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25,

28, 29 dan 30. Untuk uji reliabilitas diperoleh indeks reliabilitasnya sebesar 0,855

yang berarti bahwa instrumen tes prestasi belajar matematika adalah baik. Untuk

mengetahui rangkuman hasil uji konsistensi, hasil uji daya beda, uji indeks

kesukaran dapat dilihat pada Tabel 4.1, sedangkan perhitungan selengkapnya

untuk uji konsistensi, indeks kesukaran, daya beda dan reliabilitas dapat dilihat

pada Lampiran 4.

Untuk angket aktivitas belajar validasi isi dilakukan oleh Drs. Joko

Slameto, M.Pd. dan Supartini, SPd., M.Pd. sebagai validator dan diperoleh hasil

Page 81: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

65

bahwa semua item soal pada instrumen angket aktivitas belajar adalah valid.

Setelah dilakukan uji validasi isi kemudian dilakukan uji konsistensi dan

reliabilitas. Hasil uji coba instrumen angket aktivitas belajar siswa untuk uji

konsistensi dari 30 item soal diperoleh hasilnya adalah 26 item soal konsisten dan

4 item soal tidak konisten. Soal yang tidak konsisten tersebut adalah soal no 1, 4,

10 dan 20. Dengan demikian berdasarkan uji konsistensi banyaknya item soal

angket aktivitas belajar yang dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya

sebanyak 26 item soal, yaitu item-item soal yang konsisten saja. Soal angket yang

digunakan tersebut adalah soal angket no 2, 3, 5, 6, 7, 8, 9, 11, 12, 13, 14, 15, 16,

17, 18, 19, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29 dan 30. Pada uji reliabilitas diperoleh

indeks reliabilitas sebesar 0,886 yang berarti bahwa instrumen angket aktivitas

belajar adalah baik. Untuk mengetahui rangkuman uji konsistensi pada angeket

aktivitas belajar siswa dapat dilihat pada Tabel 4. 2, sedangkan perhitungan

selengkapnya untuk uji konsistensi dan reliabilitas dapat dilihat pada Lampiran 4.

Tabel 4.1 Hasil Rangkuman Analisis Uji Coba Instrumen Tes Prestasi

Belajar Matematika SOAL rxy KONSISTENSI D KETERANGAN TK KETERANGAN KESIMPULAN

1 0,647 Konsisten 0,727 Digunakan 0,625 Sedang Digunakan

2 0,676 Konsisten 0,818 Digunakan 0,675 Sedang Digunakan

3 0,530 Konsisten 0,636 Digunakan 0,675 Sedang Digunakan

4 0,711 Konsisten 0,909 Digunakan 0,650 Sedang Digunakan

5 0,290 Tidak 0,182 Disisihkan 0,675 Sedang Dibuang

6 0,559 Konsisten 0,727 Digunakan 0,650 Sedang Digunakan

7 0,350 Konsisten 0,455 Digunakan 0,675 Sedang Digunakan

8 0,378 Konsisten 0,455 Digunakan 0,550 Sedang Digunakan

9 0,354 Konsisten 0,364 Digunakan 0,550 Sedang Digunakan

10 0,391 Konsisten 0,545 Digunakan 0,650 Sedang Digunakan

11 0,047 Tidak 0,091 Disisihkan 0,550 Sedang Dibuang

Page 82: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

66

12 0,256 Tidak 0,273 Disisihkan 0,675 Sedang Dibuang

13 0,444 Konsisten 0,455 Digunakan 0,675 Sedang Digunakan

14 0,324 Konsisten 0,455 Digunakan 0,675 Sedang Digunakan

15 0,573 Konsisten 0,545 Digunakan 0,675 Sedang Digunakan

16 0,458 Konsisten 0,455 Digunakan 0,650 Sedang Digunakan

17 0,354 Konsisten 0,545 Digunakan 0,550 Sedang Digunakan

18 0,495 Konsisten 0,727 Digunakan 0,400 Sedang Digunakan

19 0,572 Konsisten 0,636 Digunakan 0,550 Sedang Digunakan

20 0,598 Konsisten 0,727 Digunakan 0,525 Sedang Digunakan

21 0,506 Konsisten 0,545 Digunakan 0,625 Sedang Digunakan

22 0,547 Konsisten 0,545 Digunakan 0,675 Sedang Digunakan

23 0,362 Konsisten 0,545 Digunakan 0,550 Sedang Digunakan

24 0,397 Konsisten 0,364 Digunakan 0,450 Sedang Digunakan

25 0,373 Konsisten 0,545 Digunakan 0,525 Sedang Digunakan

26 0,252 Tidak 0,182 Disisihkan 0,175 Sukar Dibuang

27 0,007 Tidak 0,091 Disisihkan 0,425 Sedang Dibuang

28 0,601 Konsisten 0,636 Digunakan 0,650 Sedang Digunakan

29 0,551 Konsisten 0,636 Digunakan 0,650 Sedang Digunakan

30 0,375 Konsisten 0,545 Digunakan 0,575 Sedang Digunakan

Tabel. 4.2 Rangkuman Analisis Uji Coba Instrumentasi Angket Aktivitas

belajar

No, Soal rxy Konsistensi Kesimpulan

1 0,239 Tidak Dibuang

2 0,562 Konsisten Digunakan

3 0,695 Konsisten Digunakan

4 0,123 Tidak Dibuang

5 0,702 Konsisten Digunakan

6 0,654 Konsisten Digunakan

7 0,556 Konsisten Digunakan

8 0,490 Konsisten Digunakan

9 0,593 Konsisten Digunakan

10 0,099 Tidak Dibuang

11 0,438 Konsisten Digunakan

12 0,545 Konsisten Digunakan

13 0,403 Konsisten Digunakan

14 0,430 Konsisten Digunakan

15 0,663 Konsisten Digunakan

16 0,576 Konsisten Digunakan

17 0,525 Konsisten Digunakan

Page 83: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

67

18 0,782 Konsisten Digunakan

19 0,606 Konsisten Digunakan

20 0,058 Tidak Dibuang

21 0,568 Konsisten Digunakan

22 0,434 Konsisten Digunakan

23 0,335 Konsisten Digunakan

24 0,592 Konsisten Digunakan

25 0,531 Konsisten Digunakan

26 0,633 Konsisten Digunakan

27 0,648 Konsisten Digunakan

28 0,683 Konsisten Digunakan

29 0,519 Konsisten Digunakan

30 0,325 Konsisten Digunakan

B. Uji Keseimbangan

Sebelum melaksanakan penelitian dilakukan terlebih dahulu uji

keseimbangan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui bahwa siswa pada penelitian

ini antara kelompok eksperimen (pembelajaran dengan Alat peraga) dengan

kelompok kontrol (pembelajaran Konvensional) mempunyai kemampuan

matematika yang sama. Artinya siswa pada kelompok eksperimen mempunyai

rata-rata nilai matematika yang tidak berbeda dengan rata-rata nilai matematika

untuk siswa kelompok kontrol pada saat sebelum penelitian dilaksanakan. Uji

keseimbangan dilakukan menggunakan metode uji t. Tetapi sebelum melakukan

uji t terlebih dahulu uji prasyaratnya yaitu uji normalitas dan uji homogenitas.

Data yang akan digunakan dalam uji keseimbangan adalah nilai matematika

sebelum dilaksanakan penelitian yaitu data nilai UAS waktu kenaikan kelas IX.

Hasil prasyarat uji keseimbangan diperoleh untuk uji normalitas hasil datanya

adalah normal (nilai uji adalah 0,054 dan nilai tabel Lilliefors adalah 0,058) dan

untuk uji homogenitas hasil datanya adalah homogen atau mempunyai variansi

Page 84: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

68

yang sama untuk metode pembelajaran (nilai uji adalah 3,242 dan nilai tabel χ2

adalah 3,841). Sedangkan untuk uji t diperoleh hasil nilai uji adalah thitung = -1,064

dengan nilai tabel distribusi t adalah t0,025; 231 = 1,960. Karena nilai mutlak uji

thitung lebih kecil dari nilai tabel distribusi t t0,025; 231 maka berarti tidak terdapat

perbedaan rerata antara kelompok eksperimen (pembelajaran dengan Alat peraga)

dengan kelompok kontrol (pembelajaran Konvensional). Jadi antara siswa yang

mendapatkan metode pembelajaran menggunakan Alat Peraga dengan metode

pembelajaran Konvensional mempunyai kemampuan matematika yang sama.

Untuk hasil uji keseimbangan dan uji prasyarat uji keseimbangan selengkapnya

dapat dilihat pada Lampiran 5.

C. Diskripsi Data

Sebelum menyajikan hasil analisis data maka terlebih dahulu disajikan

diskripsi data. Diskripsi data digunakan untuk mengetahui gambaran secara umum

tentang hasil penelitian. Diskripsi data yang akan disajikan adalah diskripsi data

tentang prestasi belajar matematika pada materi Bangun Ruang Sisi Lengkung

secara keseluruhan dan skor aktivitas belajar siswa, diskripsi data tentang prestasi

belajar matematika pada materi Bangun Ruang Sisi Lengkung berdasarkan

metode pembelajaran, diskripsi data tentang prestasi belajar matematika pada

materi Bangun Ruang Sisi Lengkung berdasarkan aktivitas siswa dan diskripsi

data tentang prestasi belajar matematika pada materi Bangun Ruang Sisi

Lengkung berdasarkan metode pembelajaran dan aktivitas belajar siswa.

Prestasi belajar matematika berdasarkan metode pembelajaran yang

digunakan dikelompokkan menjadi dua, yaitu prestasi belajar matematika untuk

Page 85: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

69

metode pembelajaran dengan Alat Peraga dan prestasi belajar matematika untuk

metode pembelajaran Konvensional. Prestasi belajar matematika berdasarkan

aktivitas belajar siswa dikelompokkan menjadi 3 kelompok, yaitu prestasi belajar

matematika pada kelompok aktivitas belajar tinggi, prestasi belajar matematika

pada kelompok aktivitas belajar sedang dan prestasi belajar matematika pada

kelompok aktivitas belajar rendah. Sedangkan prestasi belajar matematika yang

dikelompokkan berdasarkan metode pembelajaran dan aktivitas belajar siswa

dikelompokkan menjadi enam kelompok, yaitu prestasi belajar matematika untuk

metode pembelajaran dengan Alat Peraga pada kelompok aktivitas belajar siswa

tinggi, sedang dan rendah serta prestasi belajar matematika untuk metode

pembelajaran Konvensional pada kelompok aktivitas belajar siswa tinggi, sedang

dan rendah. Untuk mengetahui rangkuman diskripsi data tersebut dapat dilihat

pada Tabel 4.3, Tabel 4.4, Tabel 4.5 dan Tabel 4.4.

Tabel 4.3 Diskripsi Data Prestasi Belajar Matematika Pada Materi Bangun

Ruang Sisi Lengkung dan Skor Nilai Aktivitas belajar Siswa Variabel N Mean St Deviasi Median Minimum Maksimum

Prestasi 233 64,12 14,86 64 36 92

Aktivitas belajar 233 87,95 6,32 89 72 103

Tabel 4.4 Diskripsi Data Prestasi Belajar Matematika Pada Materi Bangun

Ruang Sisi Lengkung Dikelompokkan Berdasarkan Metode Pembelajaran Variabel Metode N Mean St Deviasi Median Minimum Maksimum

Alat Peraga 117 68,07 13,15 68 36 92 Prestasi

Konvensional 116 60,14 15,46 60 36 92

Tabel 4.5 Diskripsi Data Prestasi Belajar Matematika Pada Materi Bangun

Ruang Sisi Lengkung Berdasarkan Aktivitas Belajar Siswa Variabel Aktivitas belajar N Mean St Deviasi Median Minimum Maksimum

Tinggi 59 74,17 13,27 72 44 92

Sedang 114 63,12 12,90 64 36 92

Prestasi

Rendah 60 56,13 14,43 56 36 80

Page 86: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

70

Tabel 4.6 Diskripsi Data Prestasi Belajar Matematika Pada Materi Bangun

Ruang Sisi Lengkung Dikelompokkan Berdasarkan Metode Pembelajaran

dan Aktivitas Belajar Siswa

Variabel Metode Aktivitas belajar N Mean St Dev Median Minimum Maksimum

Tinggi 26 77,69 13,15 84 52 92

Sedang 65 66,15 11,38 68 36 88

Alat Peraga

Rendah 26 63,23 12,95 64 36 80

Tinggi 33 71,39 12,89 68 44 92

Sedang 49 59,10 13,79 60 36 92

Prestasi

Konvensional

Rendah 34 50,71 13,24 48 36 80

C. Uji Persyaratan Analisis Data

Pada penelitian ini analisis data hasil penelitian menggunakan teknik

analisis variansi. Dalam analisis variansi terdapat uji prasyarat yang harus

dipenuhi agar analisis variansi dapat digunakan yaitu uji normalitas dan uji

homogenitas. Uji normalitas dilakukan pada data prestasi untuk materi Bangun

Ruang Sisi Lengkung secara keseluruhan, sedangkan uji homogenitas dilakukan

pada data prestasi untuk materi Bangun Ruang Sisi Lengkung berdasarkan faktor

metode pembelajaran dan aktivitas belajar siswa. Jadi sebelum melakukan anailis

variansi perlu melakukan uji normalitas dan uji homogenitas terlebih dahulu.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas menggunakan uji Lilliefors pada data prestasi belajar

matematika untuk materi Bangun Ruang Sisi Lengkung keseluruhan, pada metode

pembelajaran dengan alat peraga, pada metode pembelajaran konvensional, pada

aktivitas tinggi, pada aktivitas sedang, pada aktivitas rendah, pada metode

pembelajaran dengan alat peraga untuk aktivitas tinggi, pada metode

pembelajaran dengan alat peraga untuk aktivitas sedang, pada metode

Page 87: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

71

pembelajaran dengan alat peraga untuk aktivitas rendah, pada metode

pembelajaran konvensional untuk aktivitas tinggi, pada metode pembelajaran

konvensional untuk aktivitas sedang dan pada metode pembelajaran konvensional

untuk aktivitas rendah. Hasil uji normalitas diperoleh semua nilai uji lebih kecil

dari nilai tabel Lilliefors sehingga data prestasi belajar matematika pada materi

Bangun Ruang Sisi Lengkung untuk semua kategori berdistribusi normal.

Rangkuman uji normalitas dapat dilihat pada Tabel 4.7, dan untuk mengetahui uji

normalitas selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 7.

Tabel 4.7 Rangkuman Uji Normalitas Data Prestasi Belajar Matematika

pada Materi Bangun Ruang Sisi Lengkung No Kategori Nilai

Uji

Nilai

Tabel

Keputusan

Uji

Kesimpulan

1. Keseluruhan 0,054 0,058 H0 tidak ditolak Normal

2. Pada metode pembelajaran

dengan alat peraga

0,077 0,082 H0 tidak ditolak Normal

3. Pada metode pembelajaran

konvensional

0,077 0,082 H0 tidak ditolak Normal

4. Aktivitas siswa tinggi 0,111 0,115 H0 tidak ditolak Normal

5. Aktivitas siswa sedang 0,078 0,083 H0 tidak ditolak Normal

6. Aktivitas siswa rendah 0,102 0,114 H0 tidak ditolak Normal

7. Pada metode pembelajaran

dengan alat peraga peraga untuk aktivitas siswa tinggi

0,138 0,174 H0 tidak ditolak Normal

8. Pada metode pembelajaran dengan alat peraga untuk

aktivitas siswa sedang

0,091 0,110 H0 tidak ditolak Normal

9. Pada metode pembelajaran

dengan alat peraga untuk

aktivitas siswa rendah

0,098 0,174 H0 tidak ditolak Normal

10. Pada metode pembelajaran

konvensional untuk aktivitas

siswa tinggi

0,119 0,154 H0 tidak ditolak Normal

11. Pada metode pembelajaran

konvensional untuk aktivitas

siswa sedang

0,105 0,127 H0 tidak ditolak Normal

12 Pada metode pembelajaran

konvensional untuk aktivitas

siswa rendah

0,144 0,152 H0 tidak ditolak Normal

Page 88: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

72

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas menggunakan uji Barttlet. Hasil uji homogenitas

diperoleh nilai uji lebih dari nilai tabel χ2 sehingga Ho tidak ditolak. Jadi prestasi

belajar matematika untuk materi Bangun Ruang Sisi Lengkung berdasarkan faktor

metode pembelajaran dan aktivitas belajar adalah homogen (mempunyai variansi

yang sama). Hasil uji homogenitas dapat dillihat pada rangkuman Tabel 4.8 dan

perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 8.

Tabel 4.8 Rangkuman Uji Homogenitas Data Prestasi Belajar Matematika

pada Materi Bangun Ruang Sisi Lengkung

No Faktor Banyak

Kelompok

Nilai

Uji

Nilai

Tabel

Keputusan

Uji

Kesimpulan

1. Metode pembelajaran k = 2 2,867 3,841

H0 tidak

ditolak

Homogen

2. Aktivitas belajar k = 3 0,959 5,991

H0 tidak

ditolak

Homogen

D. Pengujian Hipotesis

Untuk pengujian hipotesis digunakan teknik analisis variansi dua jalan

dengan jumlah sel tidak sama kemudian dilanjutkan uji lanjut komparasi ganda

jika terdapat H0 pada analisis variansi dua jalan dengan jumlah sel tidak sama

yang ditolak. Pengujian hipotesis pada penelitian ini digunakan untuk mengetahui

ada atau tidaknya pengaruh variabel–variabel bebas (faktor) yaitu metode

pembelajaran dan aktivitas belajar siswa serta interaksi antara variabel-variabel

bebas tersebut terhadap variabel terikatnya, yaitu prestasi belajar matematika pada

materi Bangun Ruang Sisi Lengkung.

Page 89: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

73

1. Analisis Variansi Dua Jalan dengan Jumlah Sel Tak Sama

Rangkuman hasil uji analisis variansi dua jalan dengan jumlah sel tidak

sama dapat dilihat pada Tabel 4.9. Dari Tabel 4.9 nampak bahwa H0a dan H0b

ditolak karena nilai hitung Fa dan Fb lebih besar dari nilai Ftabel sedangkan H0ab

tidak ditolak karena nilai hitung Fab lebih kecil dari nilai Ftabel. Berdasarkan nilai

hitung tersebut maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh faktor metode

pembelajaran pada prestasi belajar matematika, terdapat pengaruh aktivitas belajar

siswa pada prestasi belajar matematika dan tidak terdapat interaksi antara metode

pembelajaran dengan aktivitas belajar terhadap prestasi belajar matematika. Untuk

perhitungan analisis variansi dua jalan dengan jumlah sel tak sama selengkapnya

dapat dilihat pada Lampiran 9.

Tabel 4.9 Rangkuman Analisis Variansi Dua Jalan dengan Jumlah Sel Tak

Sama Sumber Variansi JK db RK F hitung F tabel Keputusan Uji

Metode Pembelajaran 3882,829 1 3882,829 23,798 3,84 H0 ditolak

Aktivitas belajar 11201,635 2 5600,818 34,328 3,00 H0 ditolak

Interaksi antara Metode

Pembelajaran dengan

Aktivitas belajar

401,853 2 200,927 1,232 3,00 H0 tidak ditolak

Galat 37036,043 227 163,154

Total 52522,360 233

2. Uji Komparasi Ganda

Dari hasil analisis variansi dua jalan dengan jumlah sel tidak sama di atas

terdapat H0 yang ditolak, yaitu H0a dan H0b, sehingga perlu dilakukan uji lanjut

untuk melacak perbedaan rerata. Uji lanjut menggunakan uji komparasi ganda

dengan metode Scheffe′. Uji komparasi ganda hanya dikenakan faktor kolom

Page 90: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

74

(aktivitas belajar siswa), sedangkan untuk pada faktor baris (metode

pembelajaran) tidak dilakukan uji komparasi ganda karena hanya terdiri dari dua

kelompok. Rangkuman hasil uji komparasi ganda dapat dilihat pada Tabel 4.10.

Dari rangkuman hasil uji komparasi ganda untuk faktor kolom nampak bahwa

semua H0 ditolak karena nilai hitung F.1-.2, F.1-.3 dan F.2-.3 lebih besar dari Fkritik.

Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan rerata prestasi belajar

matematika antara kelompok aktivitas belajar tinggi dengan sedang dan rendah,

serta antara kelompok aktivitas belajar sedang dengan rendah. Perhitungan uji

komparasi ganda selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 9.

Tabel 4.10. Rangkuman Keputusan Uji Komparasi Ganda

Jenis Komparasi Komparasi F hitung F kritik Keputusan uji

µ.1 vs µ.2 29,079 6,00 H0 ditolak

µ.1 vs µ.3 59,312 6,00 H0 ditolak

Faktor kolom

µ.2 vs µ.3 11,771 6,00 H0 ditolak

Keterangan:

µ.1 : rerata prestasi belajar matematika untuk kelompok aktivitas belajar tinggi

µ.2 : rerata prestasi belajar matematika untuk kelompok aktivitas belajar sedang

µ.3 : rerata prestasi belajar matematika untuk kelompok aktivitas belajar rendah

F. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Hipotesis Pertama

Hipotesis pertama dalam penelitian ini mengatakan bahwa ”prestasi

belajar matematika siswa yang memperoleh metode pembelajaran menggunakan

alat peraga lebih baik daripada siswa yang memperoleh metode pembelajaran

konvensional.” Berdasarkan Tabel 4.9 diperoleh nilai uji Fa = 23,798 lebih besar

dari nilai F0,05; 1; 227 = 3,84 (H0a ditolak). Hal ini berarti terdapat pengaruh yang

signifikan faktor metode pembelajaran pada prestasi belajar matematika. Sehingga

Page 91: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

75

dapat disimpulkan bahwa siswa yang mendapatkan metode pembelajaran

menggunakan Alat Peraga dengan Konvensional memperoleh prestasi belajar

matematika yang berbeda. Perbedaan prestasi belajar matematika antara siswa

yang mendapatkan metode pembelajaran menggunakan Alat Peraga dengan

Konvensional dapat juga dilihat pada diskripsi data. Berdasarkan diskripsi data

dapat dilihat perbedaan prestasi belajar matematika untuk materi Bangun Ruang

Sisi Lengkung antara siswa yang memperoleh metode pembengajaran

menggunakan Alat Perga dengan Konvensional. Nilai rerata prestasi belajar

matematika siswa pada metode pembelajaran menggunakan Alat Peraga rerata

prestasi belajar matematika siswa adalah sebesar 68,07 lebih tinggi daripada rerata

prestasi belajar matematika siswa pada metode pembelajaran Konvensional yaitu

sebesar 60,14. Jadi dapat dikatakan bahwa metode pembelajaran menggunakan

Alat Peraga memberikan prestasi belajar matematika siswa untuk materi Bangun

Ruang Sisi Lengkung yang lebih tinggi daripada metode pembelajaran

Konvensional.

2. Hipotesis Kedua

Hipotesis kedua dalam penelitian ini mengatakan bahwa “prestasi belajar

matematika pada siswa yang mempunyai aktivitas belajar tinggi lebih baik

daripada siswa yang mempunyai aktivitas belajar sedang dan rendah.“

Berdasarkan Tabel 4.9 diperoleh nilai uji Fb = 34,328 lebih besar nilai F0,05; 2; 227 =

3,00 (H0b ditolak). Hal ini berarti terdapat pengaruh yang signifikan faktor

aktivitas belajar pada prestasi belajar matematika. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa antara siswa dengan aktivitas belajar tinggi, sedang dan rendah mempunyai

Page 92: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

76

prestasi belajar matematika yang berbeda. Karena faktor aktivitas belajar siswa

terdiri dari tiga kelompok maka untuk mengetahui perbedaan prestasi belajar

matematika berdasarkan faktor aktivitas belajar siswa dilakukan uji komparasi

ganda.

Berdasarkan Tabel 4.10 diperoleh nilai uji perbandingan antara kelompok

aktivitas belajar tinggi dengan sedang adalah F.1-.2 = 29,079 lebih besar dari nilai

Fkritik = 6,00 sehingga dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar matematika antara

siswa yang mempunyai aktivitas belajar tinggi berbeda dengan siswa yang

mempunyai aktivitas belajar sedang. Nilai uji perbandingan antara kelompok

aktivitas belajar tinggi dengan rendah adalah F.1-.3 = 59312 lebih besar dari nilai

Fkritik = 6,00 sehingga dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar matematika antara

siswa yang mempunyai aktivitas belajar tinggi berbeda dengan siswa yang

mempunyai aktivitas belajar rendah. Nilai uji perbandingan antara kelompok

aktivitas belajar sedang dengan rendah adalah F.2-.3 = 11,771 lebih besar dari nilai

Fkritik = 6,00 sehingga dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar matematika untuk

materi Bangun Ruang Sisi Lengkung antara siswa yang mempunyai aktivitas

belajar sedang berbeda dengan siswa yang mempunyai aktivitas belajar rendah.

Perbedaan prestasi belajar matematika antara siswa yang mempunyai

aktivitas belajar tinggi, sedang dan rendah juga dapat dilihat dari diskripsi data.

Dari diskripsi data terlihat bahwa siswa dengan aktivitas belajar tinggi

mempunyai rerata prestasi belajar matematika sebesar 74,17; siswa dengan

aktivitas belajar sedang mempunyai rerata prestasi belajar matematika sebesar

63,12 dan siswa dengan aktivitas belajar rendah mempunyai rerata prestasi belajar

Page 93: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

77

matematika sebesar 56,13. Berdasarkan nilai rerata prestasi belajar matematika

tersebut nampak bahwa rerata prestasi belajar matematika pada materi Bangun

Ruang Sisi Lengkung untuk siswa yang mempunyai aktivitas belajar tinggi lebih

baik daripada rerata prestasi belajar matematika pada materi Bangun Ruang Sisi

Lengkung untuk siswa yang mempunyai aktivitas belajar sedang dan rendah.

Begitu juga rerata prestasi belajar matematika pada materi Bangun Ruang Sisi

Lengkung untuk siswa yang mempunyai aktivitas belajar sedang lebih baik

daripada rerata prestasi belajar matematika untuk siswa yang mempunyai aktivitas

belajar rendah.

3. Hipotesis Ketiga

Hipotesis ketiga dalam penelitian ini mengatakan bahwa “terdapat

interaksi metode pembelajaran matematika dengan aktivitas belajar siswa

terhadap prestasi belajar matematika” Berdasarkan Tabel 4.9 diperoleh nilai uji

Fab = 1,232 lebih kecil dari nilai F0,05; 2; 227 = 3,00 (H0ab tidak ditolak). Hal ini

berarti tidak terdapat interaksi metode pembelajaran matematika dengan aktivitas

belajar siswa terhadap prestasi belajar matematika. Jadi dapat disimpulkan bahwa

perbedaan prestasi belajar matematika antara siswa yang menggunakan metode

pembelajaran dengan Alat Peraga dan Konvensional konsisten pada masing-

masing tingkat aktivitas belajar dan perbedaan antara masing-masing tingkat

aktivitas belajar konsisten pada setiap metode pembelajaran.

Page 94: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

78

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan hasil analisis data, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Terdapat perbedaan prestasi belajar matematika antara siswa yang memperoleh

metode pembelajaran menggunakan alat peraga dengan siswa yang

memperoleh metode pembelajaran konvensional, yaitu siswa yang mendapatkan

pembelajaran menggunakan Alat Peraga mempunyai prestasi belajar

matematika untuk materi Bangun Ruang Sisi Lengkung yang lebih tinggi/baik

daripada siswa yang mendapatkan model pembelajaran Konvensional.

2. Terdapat perbedaan prestasi belajar matematika pada siswa yang mempunyai

aktivitas belajar tinggi, sedang dan rendah, yaitu siswa dengan aktivitas belajar

tinggi mempunyai prestasi belajar matematika untuk materi Bangun Ruang Sisi

Lengkung yang lebih tinggi/baik daripada siswa dengan aktivitas belajar sedang

dan rendah, begitu juga siswa dengan aktivitas belajar sedang mempunyai

prestasi belajar matematika untuk materi Bangun Ruang Sisi Lengkung yang

lebih tinggi/baik daripada siswa dengan aktivitas belajar rendah.

3. Tidak terdapat interaksi metode pembelajaran matematika dengan aktivitas

belajar siswa terhadap prestasi belajar matematika, artinya perbedaan prestasi

belajar matematika antara siswa yang menggunakan metode pembelajaran

dengan Alat Peraga dan Konvensional konsisten pada masing-masing tingkat

Page 95: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

79

aktivitas belajar dan perbedaan antara masing-masing tingkat aktivitas belajar

konsisten pada setiap metode pembelajaran.

B. Implikasi

Berdasarkan pada landasan teori pada hasil penelitian ini, maka penulis akan

menyampaikan implikasi yang berguna dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

matematika. Secara teoritis dan berdasarkan hasil analisis uji statistik dapat

disimpulkan bahwa metode pembelajaran dan aktivitas belajar siswa memberikan

pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar matematika siswa. Karena dari

hasil penelitian menunjukkan bahwa metode pembelajaran dan aktivitas belajar

siswa terbukti berpengaruh terhadap prestasi belajar matematika siswa. Hal ini

terlihat pada penerapan metode pembelajaran menggunakan Alat Peraga pada

materi Bangun Ruang Sisi Lengkung memberikan rerata prestasi belajar

matematika yang lebih tinggi dibandingkan dengan penerapan metode pembelajaran

Konvensional. Begitu juga siswa yang mempunyai aktivitas belajar tinggi

memperoleh prestasi belajar matematika yang lebih tinggi/baik.

Tetapi aktivitas belajar siswa tidak mempengaruhi prestasi belajar

matematika pada saat metode pembelajaran menggunakan Alat Peraga dan

Konvensional diterapkan pada pembelajaran matematika untuk meteri Bangun

Ruang Sisi Lengkung. Hal ini nampak berdasarkan pada hasil pengujian hipotesis

ketiga yang menyimpulkan bahwa tidak terdapat interaksi antara faktor metode

pembelajaran dengan aktivitas belajar siswa pada prestasi belajar matematika yang

berarti bahwa rerata prestasi belajar matematika untuk materi Bangun Ruang Sisi

Page 96: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

80

Lengkung antara penerapan metode pembelajaran dengan Alat Peraga dan

Konvensional untuk setiap kelompok aktivitas belajar siswa menunjukkan tidak ada

perbedaan.

Dari uraian di atas maka metode pembelajaran dengan Alat Peraga dapat

digunakan sebagai salah satu alternatif pembelajaran matematika. Begitu juga guru

sebaiknya juga memperhatikan aktivitas belajar siswa.

C. Saran

1. Kepada Guru

a. Guru dapat menggunakan pembelajaran dengan Alat Peraga sebagai

alternatif pembelajaran matematika untuk materi Bangun Ruang Sisi

Lengkung.

b. Guru hendaknya memantau aktivitas belajar siswa saat pembelajaran

matematika.

c. Guru dapat mengembangkan model pembelajaran yang lain yang sesuai

dengan karakteristik siswa, misalnya berdasarkan motivasi belajar,

kreativitas siswa atau minat siswa terhadap pelajaran matematika.

2. Kepada Pihak Sekolah

Sekolah perlu menyediakan sarana dan prasarana yang diperlukan dalam

menunjang penyelenggaraan pembelajaran secara efektif, misalnya menyediakan

alat peraga atau media pembelajaran yang lebih menarik lainnya.

3. Kepada Peneliti Yang Lain

a. Menggunakan metode pembelajaran yang lain untuk materi yang sama.

Page 97: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

81

b. Menerapkan metode pembelajaran menggunakan alat peraga untuk materi

yang berbeda.

c. Menyelidiki faktor-faktor yang lain selain aktivitas dalam menerapkan

metode pembelajaran dan materi yang sama atau menyelidiki faktor

aktivitas untuk menerapkan metode pembelajaran dan materi yang berbeda.

Page 98: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

82

DAFTAR PUSTAKA

Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono. 1991. Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka

Cipta.

Arief Furchan. 1996. Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan. Surabaya :

Usaha Nasional.

Budiyono. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan. Surakarta : UNS Press.

Budiyono. 2004. Statistika untuk Penelitian. Surakarta : UNS Press.

Dimyati dan Mudjiono. 1999. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Herman Hudoyo. 1988. Mengajar Belajar Matematika. Malang: Penerbit IKIP

Malang.

Ira Kurniawati. 2003. Pengaruh Metode Pembelajaran Kooperatif Jigsaw

Terhadap Prestasi Belajar Matematika Ditinjau dari Aktivitas

Belajar Siswa Kelas II SLTP Negeri 15 Surakarta. Tesis UNS

Surakarta

Moh. Uzer Usman. 1989. Menjadi Guru Profesional. Bandung :Remaja Karya.

Muhamad Nur. 1987. Pengantar Teori Tes. Jakarta: Dirjen PTPPLPTK.

Nana Sudjana. 1996. CBSA Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar

Baru Algensindo.

Nasution. 1989. Didaktik Asas-asas Mengajar. Bandung : Jermnas.

Ngalim Purwanto. 1990. Psikologi Pendidikan. Bandung : PT Remaja

Rosdakarya.

Oemar Hamalik. 1994. Media Pendidikan. Bandung : Citra Aditya Bakti.

Oemar Hamalik. 2000. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung : Sinar Baru

Algensindo.

Purwoto. 1997. Strategi Belajar Mengajar Matematika. Surakarta : UNS Press.

Russefendi. 1998. Pengantar Kepada Membantu Guru Mengembangkan

Kompetensinya untuk Meningkatkan CBSA. Bandung: Tarsito.

Page 99: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

83

Saifudin Azwar. 2000. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Offset.

Sanapiah Faisal. 1981. Dasar dan Teknik Menyusun Angket. Surabaya : PT.

Usaha Nasional.

Sardiman. 1996. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Raja

Grafindo Persada.

Slavin, Robert E. 1994. Educational Psychology : Theory and Practise Fourth

Edition. Massachusets : Allyn and Bacon Publishers.

Soehardjo. 1992. Strategi Belajar Mengajar Matematika. Surakarta : UNS

Press.

Sri Supanti Nur Hayati. 2004. Pengaruh Penggunaan Alat Peraga Pada Pokok

Bahasan Lingkaran Terhadap Prestasi Belajar Matematika Ditinjau

Dari Sikap Siswa Terhadap Matematika Pada Siswa Kelas III SMP

Negeri Boyolali. Tesis UNS Surakarta

Suharsimi Arikunto. 1998. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.

Sumadi Suryabrata. 2002. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo

Persada.

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1996.

Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.

Toeti Sukamto dan Udin Saripudin Winataputra. 1997. Teori Belajar dan

Model-model Pembelajaran. Jakarta : PAU-PPAI Universitas Terbuka.

Page 100: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

84

Lampiran 1

RENCANA PELAKANAAN PEMBELAJARAN I

Satuan Pendidikan : SMP Mata Pelajaran : Matematika

Pokok Bahasan : Bangun Ruang Sisi Lengkung Kelas/ Semester : IX/ Gasal

Waktu : 2 x 40 menit ( 1 pertemuan )

A. Standar Kompetensi

2. Memahami sifat-sifat tabung, kerucut dan bola serta menentukan

ukurannya.

B. Kompetensi standar

2.1 Mengidentifikasi unsur-unsur tabung, kerucut dan bola.

C. Indikator

2.1.1 Menyebutkan unsur-unsur jari-jari, diameter, tinggi, sisi dari tabung,

kerucut dan bola.

D. Tujuan Pembelajaran

Siswa dapat menentukan unsur-unsur tabung, kerucut dan bola

E. Materi Pembelajaran

i. Unsur-unsur pada Tabung

1. Tabung terdiri dari sisi alas yang

selanjutnya disebut alas, sisi atas yang

disebut tutup dan sisi lengkung yang

disebut selimut tabung.

2. Garis OA, OB dan OC disebut jari-jari alas

tabung.

3. Garis AB disebut diameter atau garis

tengah alas tabung.

4. Garis BQ atau AP disebut tinggi tabung

O

P Q

A B

C

Page 101: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

85

ii. Unsur-unsur pada Kerucut

1. Kerucut terdiri dari sisi alas yang

berbentuk lingkaran dan sisi lengkung

yang selanjutnya disebut selimut

kerucut.

2. Garis OA, OB dan OC disebut jari-jari

alas kerucut.

3. Garis AB disebut diameter atau garis

tengah alas kerucut

4. Garis OT disebut tinggi kerucut.

5. Garis AT dan TB disebut gari pelukis

kerucut.

iii. Unsur-unur pada Bola

1. Bola terdiri dari satu sisi lengkung.

2. Garis AB disebut diameter bola.

3. Gari OA, OB dan OC disebut jari-jari

bola.

iv. Jaring-jaring Tabung dan Kerucut

a. Jaring-jaring Tabung

Jika suatu bangun ruang tabung diiris pada tingginya dan rusuknya,

kemudian direbahkan sehingga terjadi bangun datar, maka bangun

datar tersebut disebut jaring-jaring tabung.

O

T

A B

C

O A B

C

Page 102: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

86

b. Jaring-jaring Kerucut

Jika suatu bangun ruang kerucut diiris pada garis pelukisnya dan

rusuknya, kemudian direbahkan sehingga terjadi bangun datar, maka

bangun datar tersebut disebut jaring-jaring kerucut.

F. METODE PEMBELAJARAN

Pendekatan : Pembelajaran dengan menggunakan alat peraga.

Metode : Diskusi, tanya jawab, persentase dan penugasan

Page 103: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

87

G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

LANGKAH KEGIATAN

1. PENDAHULUAN a. Apersepsi

Mengingat kembali unsur-unsur bangun ruang sisi

datar serta unsur-unsur pada lingkaran.

b. Menyampaikan tujuan pembelajaran

2. KEGIATAN INTI a. Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok yang

heterogen 3 sampai 5 anak.

b. Guru membagi model tabung, kerucut dan bola.

c. Peserta didik secara berkelompok mengamati dan

menentukan unsur-unsur dari model tabung, kerucut

dan bola.

d. Guru meminta siswa mempresentasikan hasil kerja

kelompok, sedangkan kelompok yang lain

menanggapi dari kegiatan tersebut.

e. Guru meminta siswa mengerjakan LKS 1 no. 1,2, dan

3 secara individu.

f. Guru meminta salah satu siswa mempresentasikan

hasil kerja di depan kelas, siswa yang lain

menanggapi.

3.PENUTUP a. Guru dan siswa merangkum dari kegiatan yang telah

dilakukan.

b. Guru dan siswa melakukan refleksi.

c. Guru memberikan tugas LKS 1 no. 4 dan 5.

Page 104: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

88

H. Alat dan sumber Pembelajaran

1. Alat Pembelajaran

Buku teks, LKS, penggaris, model tabung, kerucut dan bola

2. Sumber Pembelajaran

M. Cholik A dan Sugiyono, 2007. Matematika untuk SMP/ MTs kelas

IX. Jakarta: Airlangga.

Sudirman, 2005. Cerdas Aktif Matematika untuk SMP. Jakarta : Ganeca

Exact.

I. Penilaian

1. Teknik : tes tertulis

2. Bentuk Instrument : tes uraian

Page 105: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

89

Lembar Kerja Siswa I

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/ Semester : IX/ Gasal

Pokok Bahasan : Bangun Ruang Sisi Lengkung

1 D C OA disebut .................................

DB disebut .................................

BC disebut .................................

A O B

2. T AO disebut .................................

AB disebut .................................

TO disebut .................................

A O B

3. AO disebut .................................

A B AB disebut .................................

O

4. a) Sebutkan bentuk alas tabung

b) Sebutkan bentuk alas tabung

5. Apa hubangan jari-jari dengan diameter dalam satu lingkaran.

Page 106: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

90

RENCANA PELAKANAAN PEMBELAJARAN II

Satuan Pendidikan : SMP Mata Pelajaran : Matematika

Pokok Bahasan : Bangun Ruang Sisi Lengkung

Kelas/ Semester : IX/ Gasal

Waktu : 12 x 40 menit ( 6 x pertemuan )

A. Standar Kompetensi

2.1 Memahami sifat-sifat tabung, kerucut dan bola serta menentukan

ukurannya.

B. Kompetensi standar

2.1 Menghitung luas selimut dan volume tabung, kerucut dan bola.

C. Indikator

2.1.1 Menghitung luas selimut tabung, kerucut dan bola.

2.1.2 Menghitung volume tabung, kerucut dan bola.

2.1.3 Menghitung unsur-unsur tabung, kerucut dan bola jika diketahui

volumenya.

D. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat menghitung luas selimut tabung, kerucut dan bola

2. Siswa dapat menghitung volume tabung, kerucut dan bola.

3. Siswa dapat menghitung unsure-unsur tabung, kerucut dan bola jika

ditetahui vulumenya.

E. Materi Pembelajaran

1. Menghitung luas selimut tabung, kerucut dan bola.

2. Menghitung volume tabung, kerucut dan bola.

3. Menghitung unsur-unsur tabung, kerucut dan bola jika diketahui

volumenya

F. Metode Pembelajaran

Tanya jawab, diskusi kelompok, demonstrasi, tugas, ceramah, dan penemuan.

Page 107: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

91

G. Langkah - Langkah Pembelajaran

Pertemuan I

LANGKAH KEGIATAN

1. PENDAHULUAN a. Apersepsi

1) Membahas PR

2) Masalah yang melibatkan unsur-unsur jari-jari/

diameter, tinggi, sisi, alas, dari tabung, kerucut dan

bola

b. Motivasi

Apabila materi ini dikuasai dengan baik, maka akan

dapat membantu siswa dalam menyelasaikan masalah

sehari-hari

2. KEGIATAN INTI a. Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok yang

heterogen 3 sampai 5 anak.

b. Guru membagi kertas karton dan meminta siswa

membuat model tabung dengan jari-jari yang sudah

ditentukan, selanjutnya siswa diminta mengamati

bagian-bagian sisi tabung

c. Guru mengarahkan dan membimbing jalannya diskusi

untuk menemukan luas selimut tabung yang dipandu

dengan LKS 2A.

d. Guru meminta siswa mempresentasikan hasil kerja

kelompoknya, sedangkan kelompok yang lain

menanggapi.

e. Guru memberikan latihan soal yang berkaitan dengan

selimut tabung LKS 2B no. 1, 2, 3.

f. Guru meminta siswa mempresentasikan hasil kerjanya,

siswa yang lain menanggapi.

3.PENUTUP a. Guru dan siswa merangkum dari kegiatan yang telah

Page 108: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

92

dilakukan.

b. Guru dan siswa melakukan refleksi.

c. Guru memberikan PR LKS 2B no. 4 dan 5.

Pertemuan II

LANGKAH KEGIATAN

1. PENDAHULUAN a. Apersepsi

1) Membahas PR

2) Masalah yang melibatkan menghitung luas selimut

tabung.

b Motivasi

Apabila materi ini dikuasai dengan baik, maka akan

dapat membantu siswa dalam menyelesaikan masalah

sehari-hari

2. KEGIATAN INTI a. Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok yang

heterogen 3 sampai 5 anak.

b. Guru membagi kertas karton dan meminta siswa

membuat model kerucut dengan jari-jari yang sudah

ditentukan, selanjutnya siswa diminta mengamati

bagian-bagian sisi kerucut

c. Guru mengarahkan dan membimbing jalannya diskusi

untuk menemukan luas selimut kerucut yang dipandu

dengan LKS 3A.

d. Guru meminta siswa mempresentasikan hasil kerja

kelompoknya, sedangkan kelompok yang lain

menanggapi.

e. Guru memberikan latihan soal yang berkaitan dengan

selimut kerucut LKS 3B no. 1, 2, 3.

Page 109: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

93

f. Guru meminta siswa mempresentasikan hasil kerjanya,

siswa yang lain menanggapi.

3.PENUTUP a. Guru dan siswa merangkum dari kegiatan yang telah

dilakukan.

b. Guru dan siswa melakukan refleksi.

c. Guru memberikan PR LKS 3B no. 4 dan 5

Pertemuan III

LANGKAH KEGIATAN

1. PENDAHULUAN a. Apersepsi

1). Membahas PR

2). Masalah yang melibatkan menghitung luas

selimut kerucut.

b Motivasi

Apabila materi ini dikuasai dengan baik, maka akan

dapat membantu siswa dalam menyelesaikan masalah

sehari-hari

2. KEGIATAN INTI a. Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok yang

heterogen 3 sampai 5 anak.

b. Guru membagi bola plastik dan kertas yang berbentuk

lingkaran, dengan diameter sama dengan diameter

bola sebanyak 5 buah lingkaran perkelompok.

c. Guru memberi arahan dan membimbing siswa untuk

memotong kertas yang berbentuk lingkaran, kemudian

ditempel pada kulit bola sehingga pas menutup seluruh

permukaan tanpa celah dan tidak saling tumpang

tindih, yang dipandu dengan LKS 4A.

d. Guru mengarahkan dan membimbing jalannya diskusi.

Page 110: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

94

e. Guru meminta siswa mempresentasikan hasil kerja

kelompoknya, sedangkan kelompok yang lain

menanggapi.

f. Guru memberikan latihan soal yang berkaitan dengan

luas permukaan bola LKS 4B no. 1, 2, 3.

g. Guru meminta siswa mempresentasikan hasil kerjanya,

siswa yang lain menanggapi.

3.PENUTUP a. Guru dan siswa merangkum dari kegiatan yang telah

dilakukan.

b. Guru dan siswa melakukan refleksi.

c. Guru memberikan PR LKS 4B no. 4 dan 5

Pertemuan IV

LANGKAH KEGIATAN

1. PENDAHULUAN a. Apersepsi

1). Membahas PR

2). Masalah yang melibatkan menghitung luas

permukaan bola.

b. Motivasi

Apabila materi ini dikuasai dengan baik, maka akan

dapat membantu siswa dalam menyelesaikan masalah

sehari-hari

2. KEGIATAN INTI a. Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok yang

heterogen 3 sampai 5 anak.

b. Guru meminta siswa menyiapkan model tabung padat

yang dibawanya kemudian menyuruh melakukan

percobaan untuk menentukan volume tabung yang

dipandu LKS 5A.

Page 111: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

95

c. Guru mengarahkan dan membimbing jalannya diskusi.

d. Guru meminta siswa mempresentasikan hasil kerja

kelompoknya, sedangkan kelompok yang lain

menanggapi.

e. Guru memberikan latihan soal yang berkaitan dengan

volume tabung LKS 5B no. 1, 2, 3.

f. Guru meminta siswa mempresentasikan hasil kerjanya,

siswa yang lain menanggapi

3.PENUTUP a. Guru dan siswa merangkum dari kegiatan yang telah

dilakukan.

b. Guru dan siswa melakukan refleksi.

c. Guru memberikan PR LKS 5B no. 4 dan 5

Pertemuan V

LANGKAH KEGIATAN

1. PENDAHULUAN a. Apersepsi

1). Membahas PR

2). Masalah yang melibatkan menghitung volume

tabung.

b. Motivasi

Apabila materi ini dikuasai dengan baik, maka akan

dapat membantu siswa dalam menyelesaikan masalah

sehari-hari

2. KEGIATAN INTI a. Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok yang

heterogen 3 sampai 5 anak.

b. Guru meminta siswa membuat model tabung dan

kerucut yang panjang jari-jari alas kerucut sama dan

tinggi kerucut sama dengan tinggi tabung.

Page 112: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

96

c. Guru meminta siswa melakukan percobaan untuk

menentukan volume kerucut yang dipandu LKS 6A.

d. Guru mengarahkan dan membimbing jalannya diskusi.

e. Guru meminta siswa mempresentasikan hasil kerja

kelompoknya, sedangkan kelompok yang lain

menanggapi.

f. Guru memberikan latihan soal yang berkaitan dengan

volume kerucut LKS 6B no. 1, 2, 3.

g. Guru meminta siswa mempresentasikan hasil kerjanya,

siswa yang lain menanggapi

3.PENUTUP a. Guru dan siswa merangkum dari kegiatan yang telah

dilakukan.

b. Guru dan siswa melakukan refleksi.

c. Guru memberikan PR LKS 6B no. 4 dan 5

Pertemuan VI

LANGKAH KEGIATAN

1. PENDAHULUAN a. Apersepsi

1). Membahas PR

2). Masalah yang melibatkan menghitung volume

kerucut.

b. Motivasi

Apabila materi ini dikuasai dengan baik, maka akan

dapat membantu siswa dalam menyelesaikan masalah

sehari-hari

2. KEGIATAN INTI a. Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok

yang heterogen 3 sampai 5 anak.

b. Guru meminta siswa membuat wadah dari bola

plastik yang bebrbentuk setengah bola dan kerucut

Page 113: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

97

dari karton dengan jari-jari dan tinggi sama dengan

jari-jari bola.

c. Guru meminta siswa melakukan percobaan untuk

menentukan volume bola yang dipandu LKS 7A.

d. Guru mengarahkan dan membimbing jalannya

diskusi.

e. Guru meminta siswa mempresentasikan hasil kerja

kelompoknya, sedangkan kelompok yang lain

menanggapi.

f. Guru memberikan latihan soal yang berkaitan dengan

volume kerucut LKS 7B no. 1, 2, 3.

g. Guru meminta siswa mempresentasikan hasil kerjanya,

siswa yang lain menanggapi

3.PENUTUP a. Guru dan siswa merangkum dari kegiatan yang telah

dilakukan.

b. Guru dan siswa melakukan refleksi.

c. Guru memberikan PR LKS 7B no. 4 dan 5

H. Alat dan sumber Pembelajaran

1. Alat Pembelajaran

Buku teks, LKS, penggaris, model tabung, kerucut dan bola

2. Sumber Pembelajaran

M. Cholik A dan Sugiyono, 2007. Matematika untuk SMP/ MTs kelas

IX. Jakarta: Airlangga.

Sudirman, 2005. Cerdas Aktif Matematika untuk SMP. Jakarta : Ganeca

Exact.

I. Penilaian

1. Teknik : tes tertulis

2. Bentuk Instrument : tes uraian

Page 114: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

98

Lembar Kerja Siswa 2

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/ Semester : IX/ Gasal

Pokok Bahasan : Bangun Ruang Sisi Lengkung

Luas Selimut Tabung dan Luas Permukaan Tabung

A. Menentukan Luas Selimut Tabung dan Luas Permukaan

Tabung

r

t

t

r

r

Gambar i Gambar ii

Langkah-langkah Kegiatan:

1. Buat tabung dengan jari-jari r cm seperti Gambar i.

2. Bukalah model tabung dan rebahkan seperti Gambar ii.

3. Terdiri dari bangun apakah sisi tabung?

4. Perhatikan jaring-jaring tabung di atas!

Page 115: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

99

Ls = Luas Selimut Tabung = Luas Persegi Panjang

= p x l

= .............. x ..............

= .....................

Jadi Luas Selimut Tabung = ...............................

La = Luas Alas Tabung = Luas Tutup Tabung = ..................

Luas Permukaan Tabung = Luas Alas + Luas Tutup + Luas Selimut Tabung

= …………. + …………. + …………

= …………. + …………..

= ……… (………… + ………)

Jadi Luas Permukaan Tabung = ………………………

B. Contoh Soal

1. Suatu tabung jari-jari alasnya 14 cm dan tingginya 12 cm. Hitunglah luas

selimut tabung (π = 22/7).

Jawab:

r = ..................

t = ..................

Luas selimut tabung = ................................. (rumus)

= .......... x .......... x ............

= ..................

= .................

2. Diameter alas tabung 6 cm. Jika tinggi tabung 12 cm dan nilai π = 3,14,

hitunglah luas permukaan tabung!

Jawab:

d = 6 cm ⇒ r = .............

t = .............

Page 116: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

100

Luas permukaan tabung = .............................. (rumus)

= ............ (......... +.........)

= ............. x ................

= ................

3. Luas selimut suatu tabung 4400 cm2. Jika jari-jari tabung 12 cm dan nilai

π = 22

/7, hitunglah:

a. Tinggi tabung

b. Luas permukaan tabung

Jawab:

a. Luas permukaan tabung = .................... (rumus)

4400 = ............. x ............. x ..............x ..........

4400 = .............. x ...............

t = ....................

....................

t = ....................

b. Luas permukaan tabung = .......................... (rumus)

= ............. (........... + ...........)

= ............ x .............

= ................

4. Luas selimut tabung 314 cm2. Jika jari-jari alas tabung 5 cm dan nilai π =

22/7, hitunglah luas sisi tabung tersebut!

5. Sebuah botol minuman berbentuk tabung dengan jari-jari 7 cm dan tinggi

20 cm. Jika sisi lengkung botol diberi label kertas, berapakah luas label

kertas tersebut?

Page 117: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

101

Lembar Kerja Siswa 3

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/ Semester : IX/ Gasal

Pokok Bahasan : Bangun Ruang Sisi Lengkung

Luas Selimut Kerucut dan Luas Permukaan Kerucut

A. Menentukan Luas Selimut Kerucut dan Luas Permukaan

Kerucut

T

t s

r

O A

Gambar i

Gambar ii

O

s

A B

r

Gambar iii

A

O

B

r

Page 118: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

102

Langkah-langkah kegiatan:

1. Buat model kerucut dengan jari-jari r cm seperti Gambar i.

2. Bukalah model kerucut dan rebahkanlah seperti Gambar ii.

3. Terdiri dari bagian apakah sisi kerucut?

4. kemudian buatlah sisi kerucut yang berbentuk juring dalam bagian

lingkaran dengan jari-jari s seperti Gambar iii.

5. perhatikan jaring-jaring kerucut di atas.

Lihat gambar i

Perhatikan ∆ TOA (segitiga siku-siku)!

Maka s2 = ............. + .................

s = ............................. +

Lihat gambar iii !

Lingkaran Keliling

ABbusur Panjang

Lingkaran Luas

OAB juring Luas=

..........................

.......................

......................

OAB juring Luas=

Luas juring OAB = ..........x...........................

..................

Luas juring OAB = ....................

Luas selimut kerucut = luas juring OAB

Luas selimut kerucut = ……………….

Luas permukaan kerucut = Luas ………… + …………..

= ……………. + ……………

= ………….. (………. + ………)

Luas permukaan kerucut = ………………..

Page 119: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

103

B. Contoh Soal

1. Diameter alas suatu kerucut 12 cm dan tingginya 8 cm. Dengan

menggunakan π = 3,14, hitunglah:

a. Panjang garis pelukis

b. Luas selimut kerucut

Jawab:

d = ............. cm ⇒ r = .............. cm

t = .............. cm

a. s = ........................ + (rumus)

= ........................ +

= ........................ +

= ......................

= ......................

b. Luas selimut kerucut = ....................... (rumus)

= .............. x ............. x .............

= .........................

2. Tinggi sebuah kerucut 10 cm dan panjang garis pelukisnya 26 cm.

Hitunglah:

a. Panjang jari-jari alas

b. Luas permukaan kerucut

Jawab:

a. r = ........................... − (rumus)

= ........................... −

= ........................... −

= .....................

= ......................

Page 120: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

104

b. Luas permukaan kerucut = .................................... (rumus)

= ............. (........... + ............)

= .............. x .................

= .........................

3. Luas selimut kerucut yang panjang garis pelukisnya 25 cm adalah 1570

cm2 dan nilai π = 3,14, hitunglah:

a. Panjang jari-jari alas

b. Luas permukaan kerucut

Jawab:

a. Luas selimut kerucut = .............................. (rumus)

1570 = .............. x ............ x .............

1570 = ............. x ...........

r = .................

................

r = .................

r = .................

b. t = ........................... − (rumus)

= ........................... −

= ........................... −

= ..............

= .................

Luas permukaan kerucut = ........................... (rumus)

= ............. (........... + ...........)

= ............. x ..............

= ....................

Page 121: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

105

4. Sebuah kerucut dibuat dari selembar seng berbentuk setengah lingkaran

yang berdiameter 28 cm. Tentukan panjang jari-jari alas kerucut yang

terbentuk.

5. Sebuah tempat es krim berbentuk kerucut dengan diameter alas 10 cm.

Hitunglah luas bahan yang digunakan jika tinggi kerucut 15 cm.

Page 122: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

106

Lembar Kerja Siswa 4

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/ Semester : IX/ Gasal

Pokok Bahasan : Bangun Ruang Sisi Lengkung

Luas Permukaan Bola

A. Menentukan Luas Permukaan Bola

1. Siapkan bola plastik dan ukurlah garis tengahnya!

2. Buatlah lingkaran pada kertas warna yang diameternya sama dengan

diameter bola tersebut sebanyak 5 buah!

3. Potong lingkaran-lingkaran tersebut dan tempelkan pada permukaan bola

sampai penuh dan tidak ada yang tumpang tindih.

4. Ada berapa lingkaran yang dapat menutupi permukaan bola tersebut?

5. Dari keterangan di atas maka:

Luas bola = ............. x ..............

= .............. x ..............

= .................

Jadi luas permukaan bola = ........................

B. Contoh Soal

1. Hitunglah luas bola yang berdiameter 5 cm dengan nilai π = 3,14!

Jawab:

d = ............ cm ⇒ r = ..............

Luas bola = .............................. (rumus)

= ......... x .......... x .......... x ........

= ...........................

Page 123: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

107

2. Hitunglah luas bola yang berjari-jari 7 cm dengan nilai π = 22

/7!

Jawab:

Luas bola = ............................... (rumus)

= ........... x ........... x ........... x ...........

= ..............

3. Hitunglah jari-jari bola jika luasnya 616 cm2 dengan nilai π = 22/7!

Jawab:

Luas bola = .................................. (rumus)

616 = ............. x ......... x ........... x ............

616 = ............. x .............

r2 = ...............

................

r2 = ................

r = ................

4. Ada 2 buah bola yang masing-masing berjari-jari 6 cm dan 9 am. Tentukan

perbandingan luas kedua bola tersebut!

5. Hitunglah luas permukaan bola terbesar yang dapat dimasukan ke dalam

kubus yang panjang rusuknya 4 cm!

Page 124: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

108

Lembar Kerja Siswa 5

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/ Semester : IX/ Gasal

Pokok Bahasan : Bangun Ruang Sisi Lengkung

Volume Tabung

A. Menentukan Volume tabung

r

t

Gambar i Gambar ii

Gambar iii

Langkah-langkah kegiatan:

1. Siapkan model tabung pada seperti Gambar i.

2. Sekat-sekatlah tabung tersebut menjadi bangun yang sama besar seperti

Gambar ii.

Page 125: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

109

3. Potonglah sekat-sekat itu sehingga menjadi juring-juring.

4. Sususnlah juring-juring tersebut sehingga menjadi bangun seperti Gambar

iii.

5. Bangun apakah yang terbentuk?

6. Dari keterangan di atas maka:

Volume tabung = Volume ..................

= .............. x ..............

= .............. x ..............

= ............................

Jadi volume tabung = ..........................

B. Contoh Soal

1. Hitunglah volume tabung yang diameter alasnya 20 cm dan tingginya 12

cm (π = 3,14).

Jawab:

Volume tabung = ............................ (rumus)

= .............. x ........... x ........... x ............

= ............................

2. Hitunglah volume tabung yang berjari-jari 7 cm dan tingginya 15 cm

dengan π = 22

/7!

Jawab:

Volume tabung = ............................ (rumus)

= .............. x ........... x ........... x ............

= ............................

3. Tentukan tinggi tabung yang volumenya 231 cm3 dan jari-jari alasnya 1,75

dengan π = 22/7!

Page 126: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

110

Jawab:

Volume tabung = .................... (rumus)

231 = ............ x ......... x ......... x .............

231 = ........... x ..............

t = ..........................................................

t = .................

4. Suatu tangkiberisi 88 liter air . Jika tinggi air itu 70 cm, hitunglah jari-jari

alas tangki dengan π = 22/7! (1 liter = 1 dm3)

5. Hitunglah berat kawat yang panjangnya 200 m dengan diameter

penampang 5 mm, dimana berat 1 cm3 kawat adalah 9 gram.

Page 127: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

111

Lembar Kerja Siswa 6

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/ Semester : IX/ Gasal

Pokok Bahasan : Bangun Ruang Sisi Lengkung

Volume Kerucut

A. Menentukan Volume Kerucut

r

t

r

Gambar i Gambar ii

Langkah-langkah kegiatan:

1. Buatlah model tabung dengan jari-jari r cm seperti Gambar i !

2. Buatlah model kerucut dengan jari-jari sama dengan jari-jari tabung dan

tinggi kerucut sama dengan tinggi tabung seperti Gambar ii !

3. Isilah kerucut dengan tepung sampai penuh kemudian tunagkan pada

tabung!

4. Berapa kalikah kalian harus menuang kerucut yang berisi tepung agar

dapat mengisi tabung sampai penuh?

5. Dari kegiatan di atas maka:

Page 128: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

112

Volume kerucut = ................. volume tabung

= .............. x ...............

= .............

Jadi volume kerucut = .......................

B. Contoh Soal

1. Hitunglah volume kerucut dengan jari-jari alas 7 cm dan tingginya 12 cm

dengan nilai π = 22

/7!

Jawab:

Volume Kerucut = ................... (rumus)

= ......... x ........ x .......... x ..........x ........

= ...............

2. Hitunglah volume kerucut yang diameter 12 cm dan tinggi 12 cm dengan

nilai π = 3,14!

Jawab:

d = ............ cm ⇒ r = .............

Volume Kerucut = ................... (rumus)

= ............ x ............ x ........... x ......... x ..........

= ................

3. Volume suatu kerucut 770 cm3. Jika tinggi kerucut 15 cm dan π = 22/7,

hitunglah panjang jari-jari alas kerucut!

Jawab:

Volume kerucut = ....................... (rumus)

770 = ........... x ......... x ........ x .........

770 = ........... x .........

r2 = ................

................

r = .................

Page 129: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

113

4. Jari-jari alas suatu kerucut 3,5 m. Jika volume kerucut 115,5 m3,

hitunglah tinggi kerucut tsb dengan π = 22

/7.

5. Sebuah bandul berbentuk kerucut terbuat dari timah dengan diameter alas

10 cm dan tinggi 12 cm. Jika berat 1 cm3 timah adalah 8 gram. Berapa

gramkah berat bandul tersebut?

Page 130: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

114

Lembar Kerja Siswa 7

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/ Semester : IX/ Gasal

Pokok Bahasan : Bangun Ruang Sisi Lengkung

Volume Bola

A. Menentukan Volume Bola

Gambar i Gambar ii

Langkah-langkah kegiatan:

1. Siapkan bola plastik dan belahlah bola tersebut menjadi 2 bagian yang

sama seperti Gambar i.

2. Buatlah kerucut dengan ukuran jari-jari dan tinggi kerucut sama dengan

jari-jari bola seperti Gambar ii.

3. Isilah kerucut dengan tepung sampai penuh kemudian tuangkan pada

setengah bola.

4. Berapa kali harus menuang kerucut yang berisi tepung agar dapat mengisi

setengah bola sampai penuh.

5. Dari kegiatan tersebut maka dapat ditentukan:

Page 131: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

115

Volume bola = ............. x volume kerucut

= .......... x .........

= .......... x .......... x ........

= .....................

Jadi volume bola = ................................

B. Contoh Soal

1. Hitung volume bola dengan jari-jari 10 cm dan π = 3,14.

Jawab:

Volume bola = ........................... (rumus)

= .......... x ........ x ......... x ........x ........

= .......... x .........

= .....................

2. Hitung volume bola dengan jari-jari 7 cm dan π = 22/7.

Jawab:

Volume bola = ........................... (rumus)

= ............ x ............. x ............

= ......... x ........ x ........ x ....... x .........

= ......... x .........

= ....................

3. Hitungan jari-jari bola dengan volume 113,04 cm3 dan π = 3,14.

Jawab:

Volume bola = ............................ (rumus)

113,04 = .............. x .............. x ............

113,04 = ............ x ...........

r3 =

..............

...............

r = ..................

Page 132: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

116

4. Sebuah mangkuk berbentuk setengah bola. Jika mangkok itu dapat

memuat 486 cm3. Hitunglah diameter mangkok tersebut.

5. Hitunglah berat 200 bola besi yang masing-masing berdiameter 0,7 cm.

Jika berat 1 cm3 besi adalah 7,8 gram.

Page 133: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

117

Lampiran 2

KISI-KISI SOAL TES PRESTASI BELAJAR

SMP KELAS IX SEMESTER 1 TAHUN AJARAN 2008/2009

Mata Pelajaran : Matematika

Standar Kompetensi : Memahami sifat-sifat tabung, kerucut dan bola serta menentukan ukurannya

Alokasi Waktu : 90 Menit

Jumlah Soal : 30 Soal Pilihan Ganda

Kompetensi yang

diujikan

Pokok

Bahasan

Kelas/

Semester

Uraian Materi Indikator No. Soal Bentuk

Soal

Menghitung besaran-

besaran pada tabung,

kerucut dan bola

Bangun

Ruang Sisi

Lengkung

IX/ I Jaring-jaring pada

tabung, kerucut

dan bola

Menentukan ukuran sisi yang belum

diketahui dari tabung, kerucut dan bola

17, 29 PG

Luas selimut

tabung

Menentukan luas selimut tabung jika

diketahui jari-jari alas, tinggi dan volumenya

2, 5 PG

Luas permukaan

tabung

Menentukan luas permukaan tabung jika

diketahui jari-jari alas, tinggi, luas selimut

dan volumenya

1, 20, 21 PG

Volume tabung Menentukan volume tabung jika diketahui

jari-jari alas, tinggi, luas selimut dan luas

permukaan

8, 9, 10,

28

PG

Luas selimut kerucut

Menentukan luas selimut kerucut jika diketahui jari-jari alas, tinggi dan volumenya

3, 4, 23 PG

Page 134: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

118

Luas permukaan

kerucut

Menentukan luas permukaan kerucut jika

diketahui jari-jari alas, tinggi, luas selimut

dan volumenya

22 PG

Volume kerucut Menentukan volume kerucut jika diketahui

jari-jari alas, tinggi, luas selimut dan luas permukaan

11, 12,

13

PG

Luas permukaan bola

Menentukan luas permukaan bola jika diketahui jari-jari alas, tinggi, luas selimut

dan volumenya

6, 7, 25 PG

Volume bola Menentukan volume bola jika diketahui jari-

jari alas, tinggi, luas selimut dan luas permukaan

15, 16,

27

PG

Luas gabungan antara tabung,

kerucut dan bola

Menentukan luas bangun ruang gabungan antara tabung, kerucut dan bola

24 PG

Volume gabungan

antara tabung,

kerucut dan bola

Menentukan volume bangun ruang gabungan

antara tabung, kerucut dan bola

14, 18,

19, 26,

30

PG

Page 135: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

119

UJI COBA TES PRESTASI BELAJAR

Pokok Bahasan : Bangun Ruang Sisi Lengkung

SMP Kelas IX Semester 1 Tahun Ajaran 2008/2009

Nama Siswa : _________________________

Kelas : ___________

Nomor Urut : ___________

Pilih satu jawaban yang paling tepat dengan cara memberi tanda silang (x)

pada huruf di depan jawaban yang tersedia!

1. Luas tabung yang panjang jari-jari alasnya 20 cm, tinggi 25 cm dan π = 3,14

adalah ...

a. 282 cm2

b. 3.140 cm2

c. 4.396 cm2

d. 5.652 cm2

2. Luas selimut tabung = 3.960 cm2. Jika panjang jari-jari alanya = 21 cm dan

π=22

/7, maka luas tabung tersebut adalah ...

a. 1.386 cm2

b. 3.366 cm2

c. 2.772 cm2

d. 6.732 cm2

3. Luas selimut kerucut yang panjang jari-jari alanya 30 cm, tinggi 40 cm dan

π=3,14 adalah …

a. 3.768 cm2

b. 4.710 cm2

c. 7.536 cm2

d. 9.420 cm2

4. Luas alas sebuah kerucut 154 cm2. Jika tinggi kerucut 24 cm dan π=

22/7, maka

luas selimut kerucut tersebut adalah …

a. 528 cm2

b. 550 cm2

c. 1.056 cm2

d. 1.100 cm2

5. Luas alas sebuah tabung 1.256 cm2. Jika tinggi tabung 40 cm dan π=3,14,

maka luas selimut tabung tersebut adalah ...

a. 2.512 cm2

b. 5.024 cm2

c. 25.120 cm2

d. 50.240 cm2

6. Luas belahan bola yang berdiameter 20 cm dengan π=3,14 adalah ...

a. 628 cm2

b. 502,4 cm2

c. 157 cm2

d. 125,7 cm2

Page 136: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

120

7. Luas bola yang berdiameter 28 cm dengan π=22

/7 adalah ...

a. 2.464 cm2

b. 9.856 cm2

c. 34.496 cm2

d. 2.759 cm2

8. Keliling alas sebuah tabung 88 cm dan tingginya 20 cm. Volume tabung

tersebut dengan π=22

/7 adalah …

a. 4.106,67 cm3

b. 12.320 cm3

c. 16.460 cm3

d. 49.280 cm3

9. Volume suatu tabung 628 cm3 dan tingginya 8 cm. Dengan π=3,2 maka

diameter alas tabung adalah …

a. 5 cm

b. 10 cm

c. 12,5 cm

d. 25 cm

10. Luas selimut suatu tabung 1.320 cm2 dan tingginya 15 cm. Volume tabung

tersebut dengan π=22

/7 adalah ..

a. 9.240 cm3

b. 18.480 cm3

c. 27.720 cm3

d. 64.680 cm3

11. Panjang jari-jari alas sebuah kerucut 5 cm dan panjang garis pelukisnya 13

cm. Untuk π=3,14 maka volumenya adalah ...

a. 314 cm3

b. 340 cm3

c. 942 cm3

d. 1.020,5 cm3

12. Keliling alas sebuah kerucut adalah 62,8 cm dan tinggi kerucut 12 cm.

Volume kerucut tersebut dengan π=3,14 adalah ...

a. 15.072 cm3

b. 5.024 cm3

c. 3.768 cm3

d. 1.256 cm3

13. Panjang jari-jari alas sebuah kerucut 5 cm dan luas selimutnya 65π cm2.

Volume kerucut tersebut adalah ...

a. 325π cm3

b. 300π cm3

c. 108,33π cm3

d. 100π cm3

14. Gambar di bawah menunjukkan pasak untuk tiang pondasi yang merupakan

gabungan dari bentuk tabung dan kerucut. Volume pasak tersebut dengan

π=3,14 adalah ...

Page 137: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

121

a. 703,36 cm3

b. 1.406,72 cm3

c. 2.110,08 cm3

d. 8.440,32 cm3

15. Volume bola terbesar yang dapat dimasukkan ke dalam kubus dengan panjang

rusuk 14 cm adalah ...

a. 5.749,30 cm3

b. 4.312,00 cm3

c. 2.874,67 cm3

d. 1.437,33 cm3

16. Luas sebuah bola adalah 1.256 cm2. Volume bola tersebut dengan π=3,14

adalah ...

a. 12.560 cm3

b. 4.186,67 cm3

c. 3.140 cm3

d. 1.046,67 cm3

17. Sebuah logam yang berjari-jari 6 cm dimasukkan ke dalam tabung yang berisi

air. Bila jari-jari alas tabung 10 cm, maka tinggi air yang naik pada tabung

adalah …

a. 2,88 cm

b. 2,16 cm

c. 0,72 cm

d. 0,48 cm

18. Gambar di bawah menunjukkan sebuah bandul yang terdiri atas sebuah

kerucut dan belahan bola. Volume bandul dengan π=3,14 adalah …

a. 2π cm3

b. 1,33π cm3

c. 0,67π cm3

d. 0,33π cm3

19. Gambar di bawah menunjukkan sebuah bola yang menyinggung alas, tutup

dan selimut tabung. Perbandingan volume bola dan volume tabung adalah …

a. 1 : 2

b. 2 : 3

c. 3 : 4

d. 4 : 3

12 cm

16 cm

8 cm

1 cm

2 cm

Page 138: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

122

20. Keliling alas sebuah tabung adalah 22 cm dan tingginya 9 cm. Luas sisi

tabung tersebut dengan π=22/7 adalah …

a. 275 cm2

b. 236,5 cm2

c. 346,5 cm2

d. 363,5 cm2

21. Volume sebuah tabung tanpa tutup adalah 785 cm3 dan tingginya 10 cm. Luas

tabung tersebut dengan π=3,14 adalah …

a. 236,5 cm2

b. 275 cm2

c. 392,5 cm2

d. 471 cm2

22. Panjang jari-jari alas sebuah kerucut adalah 8 cm dan tingginya 15 cm. Luas

kerucut tersebut adalah …

a. 120π cm2

b. 136π cm2

c. 184π cm2

d. 200π cm2

23. Volume sebuah kerucut adalah 1.232 cm3 dan panjang jari-jari alasnya 7 cm.

Luas selimut kerucut tersebut dengan π=22

/7 adalah ...

a. 528 cm2

b. 550 cm2

c. 1.056 cm2

d. 1.100 cm2

24. Gambar di bawah menunjukkan bangun ruang yang terdiri dari tabung dan

kerucut. Luas permukaan bangun ruang tersebut dengan π=3,14 adalah ...

a. 596,6 cm2

b. 533,8 cm2

c. 518 cm2

d. 455,3 cm2

10 cm

12 cm

10 cm

Page 139: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

123

25. Volume sebuah bola 288π cm3. Luas permukaan bola tersebut adalah ...

a. 36π cm2

b. 48π cm2

c. 144π cm2

d. 864π cm2

26. Perhatikan gambar! Jika r = 10 cm dan tinggi 21 cm maka volume diantara

tabung dan kerucut adalah …

a. 4360 cm3

b. 4380 cm3

c. 4400 cm3

d. 4800 cm3

27. Volume bola terbesar yang dapat dimasukkan dalam kubus dengan panjang

rusuk 21 cm adalah …

a. 4.386 cm3

b. 4.851 cm3

c. 14.553 cm3

d. 38.808 cm3

28. Volume sebuah tabung yang berdiameter 14 cm dan tinggi 15 cm adalah ...

a. 660 cm3

b. 770 cm3

c. 2.310 cm3

d. 9.240 cm3

29. Volume sebuah kerucut 1.256 cm3 dengan diameter 20 cm. Maka tinggi

kerucut adalah ...

a. 8 cm

b. 12 cm

c. 18 cm

d. 24 cm

30. Sebuah ember berbentuk tabung berisi air penuh. Sebuah bola besi dengan

diameter 42 cm dimasukkan ke dalam ember tersebut sedemikian sehingga

dinding bola tepat menyentuh bagian atas, alas dan dinding sebelah dalam

ember. Air yang tersisa di dalam ember tersebut adalah ...

a. 3,96 liter

b. 9,24 liter

c. 19,404 liter

d. 39,600 liter

Page 140: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

126

KUNCI JAWABAN

UJI COBA TES PRESTASI BELAJAR

1. D 11. A 21. C

2. D 12. D 22. D

3. B 13. D 23. B

4. B 14. C 24. A

5. B 15. D 25. C

6. A 16. B 26. C

7. A 17. A 27. B

8. B 18. B 28. C

9. B 19. B 29. B

10. A 20. A 30. C

Page 141: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

125

TES PRESTASI BELAJAR

Pokok Bahasan : Bangun Ruang Sisi Lengkung

SMP Kelas IX Semester 1 Tahun Ajaran 2008/2009

Nama Siswa : _________________________

Kelas : ___________

Nomor Urut : ___________

Pilih satu jawaban yang paling tepat dengan cara memberi tanda silang (x)

pada huruf di depan jawaban yang tersedia!

1. Luas tabung yang panjang jari-jari alasnya 20 cm, tinggi 25 cm dan π = 3,14

adalah ...

a. 282 cm2

b. 3.140 cm2

c. 4.396 cm2

d. 5.652 cm2

2. Luas selimut tabung = 3.960 cm2. Jika panjang jari-jari alanya = 21 cm dan

π=22

/7, maka luas tabung tersebut adalah ...

a. 1.386 cm2

b. 3.366 cm2

c. 2.772 cm2

d. 6.732 cm2

3. Luas selimut kerucut yang panjang jari-jari alanya 30 cm, tinggi 40 cm dan

π=3,14 adalah …

a. 3.768 cm2

b. 4.710 cm2

c. 7.536 cm2

d. 9.420 cm2

4. Luas alas sebuah kerucut 154 cm2. Jika tinggi kerucut 24 cm dan π=

22/7, maka

luas selimut kerucut tersebut adalah …

a. 528 cm2

b. 550 cm2

c. 1.056 cm2

d. 1.100 cm2

5. Luas belahan bola yang berdiameter 20 cm dengan π=3,14 adalah ...

a. 628 cm2

b. 502,4 cm2

c. 157 cm2

d. 125,7 cm2

6. Luas bola yang berdiameter 28 cm dengan π=22

/7 adalah ...

a. 2.464 cm2

b. 9.856 cm2

c. 34.496 cm2

d. 2.759 cm2

Page 142: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

126

7. Keliling alas sebuah tabung 88 cm dan tingginya 20 cm. Volume tabung

tersebut dengan π=22

/7 adalah …

a. 4.106,67 cm3

b. 12.320 cm3

c. 16.460 cm3

d. 49.280 cm3

8. Volume suatu tabung 628 cm3 dan tingginya 8 cm. Dengan π=3,2 maka

diameter alas tabung adalah …

a. 5 cm

b. 10 cm

c. 12,5 cm

d. 25 cm

9. Luas selimut suatu tabung 1.320 cm2 dan tingginya 15 cm. Volume tabung

tersebut dengan π=22/7 adalah ..

a. 9.240 cm3

b. 18.480 cm3

c. 27.720 cm3

d. 64.680 cm3

10. Panjang jari-jari alas sebuah kerucut 5 cm dan luas selimutnya 65π cm2.

Volume kerucut tersebut adalah ...

a. 325π cm3

b. 300π cm3

c. 108,33π cm3

d. 100π cm3

11. Gambar di bawah menunjukkan pasak untuk tiang pondasi yang merupakan

gabungan dari bentuk tabung dan kerucut. Volume pasak tersebut dengan

π=3,14 adalah ...

a. 703,36 cm3

b. 1.406,72 cm3

c. 2.110,08 cm3

d. 8.440,32 cm3

12. Volume bola terbesar yang dapat dimasukkan ke dalam kubus dengan panjang

rusuk 14 cm adalah ...

a. 5.749,30 cm3

b. 4.312,00 cm3

c. 2.874,67 cm3

d. 1.437,33 cm3

12 cm

16 cm

8 cm

Page 143: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

127

13. Luas sebuah bola adalah 1.256 cm2. Volume bola tersebut dengan π=3,14

adalah ...

a. 12.560 cm3

b. 4.186,67 cm3

c. 3.140 cm3

d. 1.046,67 cm3

14. Sebuah logam yang berjari-jari 6 cm dimasukkan ke dalam tabung yang berisi

air. Bila jari-jari alas tabung 10 cm, maka tinggi air yang naik pada tabung

adalah …

a. 2,88 cm

b. 2,16 cm

c. 0,72 cm

d. 0,48 cm

15. Gambar di bawah menunjukkan sebuah bandul yang terdiri atas sebuah

kerucut dan belahan bola. Volume bandul dengan π=3,14 adalah …

a. 2π cm3

b. 1,33π cm3

c. 0,67π cm3

d. 0,33π cm3

16. Gambar di bawah menunjukkan sebuah bola yang menyinggung alas, tutup

dan selimut tabung. Perbandingan volume bola dan volume tabung adalah …

a. 1 : 2

b. 2 : 3

c. 3 : 4

d. 4 : 3

17. Keliling alas sebuah tabung adalah 22 cm dan tingginya 9 cm. Luas sisi tabung

tersebut dengan π=22

/7 adalah …

a. 275 cm2

b. 236,5 cm2

c. 346,5 cm2

d. 363,5 cm2

18. Volume sebuah tabung tanpa tutup adalah 785 cm3 dan tingginya 10 cm. Luas

tabung tersebut dengan π=3,14 adalah …

a. 236,5 cm2

b. 275 cm2

c. 392,5 cm2

d. 471 cm2

1 cm

2 cm

Page 144: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

128

19. Panjang jari-jari alas sebuah kerucut adalah 8 cm dan tingginya 15 cm. Luas

kerucut tersebut adalah …

a. 120π cm2

b. 136π cm2

c. 184π cm2

d. 200π cm2

20. Volume sebuah kerucut adalah 1.232 cm3 dan panjang jari-jari alasnya 7 cm.

Luas selimut kerucut tersebut dengan π=22/7 adalah ...

a. 528 cm2

b. 550 cm2

c. 1.056 cm2

d. 1.100 cm2

21. Gambar di bawah menunjukkan bangun ruang yang terdiri dari tabung dan

kerucut. Luas permukaan bangun ruang tersebut dengan π=3,14 adalah ...

a. 596,6 cm2

b. 533,8 cm2

c. 518 cm2

d. 455,3 cm2

22. Volume sebuah bola 288π cm3. Luas permukaan bola tersebut adalah ...

a. 36π cm2

b. 48π cm2

c. 144π cm2

d. 864π cm2

23. Volume sebuah tabung yang berdiameter 14 cm dan tinggi 15 cm adalah ...

a. 660 cm3

b. 770 cm3

c. 2.310 cm3

d. 9.240 cm3

24. Volume sebuah kerucut 1.256 cm3 dengan diameter 20 cm. Maka tinggi

kerucut adalah ...

a. 8 cm

b. 12 cm

c. 18 cm

d. 24 cm

25. Sebuah ember berbentuk tabung berisi air penuh. Sebuah bola besi dengan

diameter 42 cm dimasukkan ke dalam ember tersebut sedemikian sehingga

dinding bola tepat menyentuh bagian atas, alas dan dinding sebelah dalam

ember. Air yang tersisa di dalam ember tersebut adalah ...

10 cm

12 cm

10 cm

Page 145: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

129

e. 3,96 liter

f. 9,24 liter

g. 19,404 liter

h. 39,600 liter

Page 146: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

130

KUNCI JAWABAN

TES PRESTASI BELAJAR

1. D 6. A 11. C 16. B 21. A

2. D 7. B 12. D 17. A 22. C 3. B 8. B 13. B 18. C 23. C

4. B 9. A 14. A 19. D 24. B 5. A 10. D 15. B 20. B 25. C

Page 147: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

131

Lampiran 3

KISI-KISI AKTIVITAS BELAJAR

ITEM JUMLAH NO ASPEK INDIKATOR

POSITIF NEGATIF

1. Memperhatikan Partisipasi dalam

kegiatan belajar

1, 17 16 3

2. Bertanya Bertanya pada

guru atau teman

2,10 6 3

3. Mendengarkan Mengomentari

dan memberi

tanggapan

19, 21 13, 18, 20 5

4. Mencatat Pemahaman

tentang materi

yang dipelajari

26, 30 29 3

5. Mengerjakan

Soal

Memecahkan

soal-soal

3, 4, 5, 12,

22, 28

8, 25 8

6. Mempelajari

materi

pelajaran

Menggunakan

sumber belajar

yang tersedia

9, 23, 24 7, 11 5

7. Belajar Belajar secara

individual dan

kelompok

14, 15 27 3

Jumlah 19 11

Page 148: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

132

UJI COBA ANGKET AKTIVITAS BELAJAR

Petunjuk:

Pilih salah satu jawaban yng sesuai dengan keadaan anda sebenarnya (jujur), dari

pernyataan-pernyataan berikut ini dengan menyilang huruf a, b, c, d atau e pada

lembar jawab yang tersedia.

Jawaban anda tidak berpengaruh pada nilai matematika melainkan demi

kemajuan pendidikan.

1. Apabila guru menerangkan, saya memperhatikannya dengan sungguh-

sungguh.

a. Sangat tidak setuju

b. Tidak setuju

c. Tidak tahu

d. Setuju

e. Sangat setuju

2. Jika saya belum memahami suatu materi pada pelajaran, maka saya akan

bertanya pada guru.

a. Sangat tidak setuju

b. Tidak setuju

c. Tidak tahu

d. Setuju

e. Sangat setuju

3. Saya tetap bersemangat dalam mengerjakan soal meskipun kelihatan sulit.

a. Sangat tidak setuju

b. Tidak setuju

c. Tidak tahu

d. Setuju

e. Sangat setuju

4. Saya sering latihan mengerjakan soal-soal di rumah

a. Sangat tidak setuju

b. Tidak setuju

c. Tidak tahu

d. Setuju

e. Sangat setuju

5. Saya akan berusaha memanfaatkan kesempatan mencoba mengerjakan soal di

depan kelas.

a. Sangat tidak setuju

b. Tidak setuju

c. Tidak tahu

d. Setuju

e. Sangat setuju

Page 149: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

133

6. Saya akan cenderung untuk diam saja dan tidak mengajukan pertanyaan

apabila guru memberi kesempatan untuk bertanya.

a. Sangat tidak setuju

b. Tidak setuju

c. Tidak tahu

d. Setuju

e. Sangat setuju

7. Saya hanya menggunakan buku yang dipakai oleh guru dan tidak ingin

mencari buku yang lain.

a. Sangat tidak setuju

b. Tidak setuju

c. Tidak tahu

d. Setuju

e. Sangat setuju

8. Saya tidak senang apabila guru memberikan pekerjaan rumah (PR).

a. Sangat tidak setuju

b. Tidak setuju

c. Tidak tahu

d. Setuju

e. Sangat setuju

9. Jika guru memerintahkan untuk mengikuti pelajaran matematika di

laboratorium matematika, maka saya mengikuti dengan antusias.

a. Sangat tidak setuju

b. Tidak setuju

c. Tidak tahu

d. Setuju

e. Sangat setuju

10. Saya selalu menanyakan materi yang belum saya mengerti kepada guru atau

teman.

a. Sangat tidak setuju

b. Tidak setuju

c. Tidak tahu

d. Setuju

e. Sangat setuju

11. Saya membeli buku-buku atau meminjam buku-buku di perpustakaan selain

yang dipakai di sekolah untuk menunjang pengetahuan saya.

a. Sangat tidak setuju

b. Tidak setuju

c. Tidak tahu

d. Setuju

e. Sangat setuju

12. Saya berusaha mencari soal-soal dari buku lainnya selain yang ada dalam

buku yang dipakai saat pelajaran.

a. Sangat tidak setuju

b. Tidak setuju

c. Tidak tahu

d. Setuju

e. Sangat setuju

13. Jika ada teman yang bertanya atau mengomentari tugas yang saya kerjakan,

saya hanya diam saja.

a. Sangat tidak setuju

b. Tidak setuju

c. Tidak tahu

d. Setuju

e. Sangat setuju

Page 150: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

134

14. Saya senang jika guru memberikan tugas secara kelompok.

a. Sangat tidak setuju c. Tidak tahu e. Sangat setuju

b. Tidak setuju d. Setuju

15. Setiap hari saya belajar meskipun tidak ada ulangan.

a. Sangat tidak setuju

b. Tidak setuju

c. Tidak tahu

d. Setuju

e. Sangat setuju

16. Jika guru sedang menerangkan, maka saya akan mengajak ngobrol teman

sebangku saya.

a. Sangat tidak setuju

b. Tidak setuju

c. Tidak tahu

d. Setuju

e. Sangat setuju

17. Sebelum guru menerangkan materi baru, saya sudah mempelajari terlebih

dahulu.

a. Sangat tidak setuju

b. Tidak setuju

c. Tidak tahu

d. Setuju

e. Sangat setuju

18. Saya tidak memperdulikan jika jawaban saya benar tetapi disalahkan oleh

guru atau teman.

a. Sangat tidak setuju

b. Tidak setuju

c. Tidak tahu

d. Setuju

e. Sangat setuju

19. Saya akan mempertahankan pendapat saya jika saya yakin bahwa pendapat

saya adalah benar.

a. Sangat tidak setuju

b. Tidak setuju

c. Tidak tahu

d. Setuju

e. Sangat setuju

20. Saya akan memilih mengalah dalam mempertahankan pendapat saya daripada

harus berdebat.

a. Sangat tidak setuju

b. Tidak setuju

c. Tidak tahu

d. Setuju

e. Sangat setuju

21. Jika dalam diskusi saya akan mengemukakan pendapat saya sendiri dan tidak

mengikuti pendapat teman begitu saja.

a. Sangat tidak setuju

b. Tidak setuju

c. Tidak tahu

d. Setuju

e. Sangat setuju

Page 151: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

135

22. Saya akan belajar bersama dengan teman-teman untuk membahas soal-soal

dan materi yang belum saya pahami.

a. Sangat tidak setuju

b. Tidak setuju

c. Tidak tahu

d. Setuju

e. Sangat setuju

23. Setelah mendapatkan pelajaran dengan menggunakan alat peraga/ media

pembelajaran yang lain, saya mengulangi dan mencoba sendiri.

a. Sangat tidak setuju

b. Tidak setuju

c. Tidak tahu

d. Setuju

e. Sangat setuju

24. Jika di televisi ada tanyangan program edukasi, maka saya akan menonton

tayangan tersebut.

a. Sangat tidak setuju

b. Tidak setuju

c. Tidak tahu

d. Setuju

e. Sangat setuju

25. Saya tidak senang jika guru memberikan tugas untuk mengerjakan soal yang

jumlahnya banyak.

a. Sangat tidak setuju

b. Tidak setuju

c. Tidak tahu

d. Setuju

e. Sangat setuju

26. Saya akan mencatat semua materi yang diterangkan guru di kelas.

a. Sangat tidak setuju

b. Tidak setuju

c. Tidak tahu

d. Setuju

e. Sangat setuju

27. Saya tidak akan mengulang lagi untuk mempelajari dan mengerjakan soal-soal

yang sudah di bahas di sekolah karena sudah berlalu.

a. Sangat tidak setuju

b. Tidak setuju

c. Tidak tahu

d. Setuju

e. Sangat setuju

28. Jika guru memberikan tugas, maka saya akan selalu mengerjakan

a. Sangat tidak setuju

b. Tidak setuju

c. Tidak tahu

d. Setuju

e. Sangat setuju

29. Pada saat pelajaran dengan menggunakan alat peraga atau media pembelajaran

lain, saya hanya memperhatikan saja tanpa mencatat langkah-langkahnya.

a. Sangat tidak setuju

b. Tidak setuju

c. Tidak tahu

d. Setuju

e. Sangat setuju

Page 152: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

136

30. Jika saya membaca buku pelajaran, maka saya akan membuat rangkuman.

a. Sangat tidak setuju

b. Tidak setuju

c. Tidak tahu

d. Setuju

e. Sangat setuju

Page 153: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

137

ANGKET AKTIVITAS BELAJAR

Petunjuk:

Pilih salah satu jawaban yng sesuai dengan keadaan anda sebenarnya (jujur), dari

pernyataan-pernyataan berikut ini dengan menyilang huruf a, b, c, d atau e pada

lembar jawab yang tersedia.

Jawaban anda tidak berpengaruh pada nilai matematika melainkan demi

kemajuan pendidikan.

1. Jika saya belum memahami suatu materi pada pelajaran, maka saya akan

bertanya pada guru.

a. Sangat tidak setuju

b. Tidak setuju

c. Tidak tahu

d. Setuju

e. Sangat setuju

2. Saya tetap bersemangat dalam mengerjakan soal meskipun kelihatan sulit.

b. Sangat tidak setuju

c. Tidak setuju

d. Tidak tahu

e. Setuju

f. Sangat setuju

3. Saya akan berusaha memanfaatkan kesempatan mencoba mengerjakan soal di

depan kelas.

a. Sangat tidak setuju

b. Tidak setuju

c. Tidak tahu

d. Setuju

e. Sangat setuju

4. Saya akan cenderung untuk diam saja dan tidak mengajukan pertanyaan

apabila guru memberi kesempatan untuk bertanya.

a. Sangat tidak setuju

b. Tidak setuju

c. Tidak tahu

d. Setuju

e. Sangat setuju

5. Saya hanya menggunakan buku yang dipakai oleh guru dan tidak ingin

mencari buku yang lain.

a. Sangat tidak setuju

b. Tidak setuju

c. Tidak tahu

d. Setuju

e. Sangat setuju

6. Saya tidak senang apabila guru memberikan pekerjaan rumah (PR).

Page 154: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

138

a. Sangat tidak setuju

b. Tidak setuju

c. Tidak tahu

d. Setuju

e. Sangat setuju

7. Jika guru memerintahkan untuk mengikuti pelajaran matematika di

laboratorium matematika, maka saya mengikuti dengan antusias.

a. Sangat tidak setuju

b. Tidak setuju

c. Tidak tahu

d. Setuju

e. Sangat setuju

8. Saya membeli buku-buku atau meminjam buku-buku di perpustakaan selain

yang dipakai di sekolah untuk menunjang pengetahuan saya.

a. Sangat tidak setuju

b. Tidak setuju

c. Tidak tahu

d. Setuju

e. Sangat setuju

9. Saya berusaha mencari soal-soal dari buku lainnya selain yang ada dalam

buku yang dipakai saat pelajaran.

a. Sangat tidak setuju

b. Tidak setuju

c. Tidak tahu

d. Setuju

e. Sangat setuju

10. Jika ada teman yang bertanya atau mengomentari tugas yang saya kerjakan,

saya hanya diam saja.

a. Sangat tidak setuju

b. Tidak setuju

c. Tidak tahu

d. Setuju

e. Sangat setuju

11. Saya senang jika guru memberikan tugas secara kelompok.

a. Sangat tidak setuju

b. Tidak setuju

c. Tidak tahu

d. Setuju

e. Sangat setuju

12. Setiap hari saya belajar meskipun tidak ada ulangan.

a. Sangat tidak setuju

b. Tidak setuju

c. Tidak tahu

d. Setuju

e. Sangat setuju

13. Jika guru sedang menerangkan, maka saya akan mengajak ngobrol teman

sebangku saya.

a. Sangat tidak setuju

b. Tidak setuju

c. Tidak tahu

d. Setuju

e. Sangat setuju

14. Sebelum guru menerangkan materi baru, saya sudah mempelajari terlebih

dahulu.

Page 155: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

139

a. Sangat tidak setuju

b. Tidak setuju

c. Tidak tahu

d. Setuju

e. Sangat setuju

15. Saya tidak memperdulikan jika jawaban saya benar tetapi disalahkan oleh

guru atau teman.

a. Sangat tidak setuju

b. Tidak setuju

c. Tidak tahu

d. Setuju

e. Sangat setuju

16. Saya akan mempertahankan pendapat saya jika saya yakin bahwa pendapat

saya adalah benar.

a. Sangat tidak setuju

b. Tidak setuju

c. Tidak tahu

d. Setuju

e. Sangat setuju

17. Jika dalam diskusi saya akan mengemukakan pendapat saya sendiri dan tidak

mengikuti pendapat teman begitu saja.

a. Sangat tidak setuju

b. Tidak setuju

c. Tidak tahu

d. Setuju

e. Sangat setuju

18. Saya akan belajar bersama dengan teman-teman untuk membahas soal-soal

dan materi yang belum saya pahami.

a. Sangat tidak setuju

b. Tidak setuju

c. Tidak tahu

d. Setuju

e. Sangat setuju

19. Setelah mendapatkan pelajaran dengan menggunakan alat peraga/ media

pembelajaran yang lain, saya mengulangi dan mencoba sendiri.

a. Sangat tidak setuju

b. Tidak setuju

c. Tidak tahu

d. Setuju

e. Sangat setuju

20. Jika di televisi ada tanyangan program edukasi, maka saya akan menonton

tayangan tersebut.

a. Sangat tidak setuju

b. Tidak setuju

c. Tidak tahu

d. Setuju

e. Sangat setuju

21. Saya tidak senang jika guru memberikan tugas untuk mengerjakan soal yang

jumlahnya banyak.

a. Sangat tidak setuju

b. Tidak setuju

c. Tidak tahu

d. Setuju

e. Sangat setuju

Page 156: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

140

22. Saya akan mencatat semua materi yang diterangkan guru di kelas.

a. Sangat tidak setuju

b. Tidak setuju

c. Tidak tahu

d. Setuju

e. Sangat setuju

23. Saya tidak akan mengulang lagi untuk mempelajari dan mengerjakan soal-soal

yang sudah di bahas di sekolah karena sudah berlalu.

a. Sangat tidak setuju

b. Tidak setuju

c. Tidak tahu

d. Setuju

e. Sangat setuju

24. Jika guru memberikan tugas, maka saya akan selalu mengerjakan

a. Sangat tidak setuju

b. Tidak setuju

c. Tidak tahu

d. Setuju

e. Sangat setuju

25. Pada saat pelajaran dengan menggunakan alat peraga atau media pembelajaran

lain, saya hanya memperhatikan saja tanpa mencatat langkah-langkahnya.

a. Sangat tidak setuju

b. Tidak setuju

c. Tidak tahu

d. Setuju

e. Sangat setuju

26. Jika saya membaca buku pelajaran, maka saya akan membuat rangkuman.

a. Sangat tidak setuju

b. Tidak setuju

c. Tidak tahu

d. Setuju

e. Sangat setuju

Page 157: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

UJI COBA INSTRUMEN

Lampiran 4

UJI COBA TES PRESTASI

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26

1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

2 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0

3 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0

4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1

5 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0

6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0

7 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1

8 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0

9 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0

10 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0

11 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0

12 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1

13 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0

14 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1

15 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0

17 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0

18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0

19 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0

20 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0

21 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0

22 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0

23 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0

24 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1

25 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

26 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0

27 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0

28 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0

29 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0

30 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0

31 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0

32 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0

Resp

Soal

Page 158: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

33 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0

34 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

35 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0

36 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0

37 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0

38 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0

39 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0

40 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1

Total 25 27 27 26 27 26 27 22 22 26 22 27 27 27 27 26 22 16 22 21 25 27 22 18 21 7

rxy 0,647 0,676 0,530 0,711 0,290 0,559 0,350 0,378 0,354 0,391 0,047 0,256 0,444 0,324 0,573 0,458 0,354 0,495 0,572 0,598 0,506 0,547 0,362 0,397 0,373 0,252

p 0,625 0,675 0,675 0,650 0,675 0,650 0,675 0,550 0,550 0,650 0,550 0,675 0,675 0,675 0,675 0,650 0,550 0,400 0,550 0,525 0,625 0,675 0,550 0,450 0,525 0,175

q 0,375 0,325 0,325 0,350 0,325 0,350 0,325 0,450 0,450 0,350 0,450 0,325 0,325 0,325 0,325 0,350 0,450 0,600 0,450 0,475 0,375 0,325 0,450 0,550 0,475 0,825

p*q 0,234 0,219 0,219 0,228 0,219 0,228 0,219 0,248 0,248 0,228 0,248 0,219 0,219 0,219 0,219 0,228 0,248 0,240 0,248 0,249 0,234 0,219 0,248 0,248 0,249 0,144

Variansi 0,240 0,225 0,225 0,233 0,225 0,233 0,225 0,254 0,254 0,233 0,254 0,225 0,225 0,225 0,225 0,233 0,254 0,246 0,254 0,256 0,240 0,225 0,254 0,254 0,256 0,148

Keputusan Konst Konst Konst Konst Tdk Konst Konst Konst Konst Konst Tdk Tdk Konst Konst Konst Konst Konst Konst Konst Konst Konst Konst Konst Konst Konst Tdk

Reliabilitas

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26

UJI COBA ANGKET AKTIVITAS

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26

1 2 5 5 4 4 4 4 4 4 5 3 4 2 4 5 4 4 4 2 4 4 4 4 5 4 5

2 1 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5

3 2 4 5 2 5 5 4 4 5 4 3 4 4 5 5 3 5 5 3 5 4 4 4 5 5 5

4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 5 4 2 4 4 4 4 5 4 3 2 4 4 4 4 4

5 4 4 5 2 3 4 3 4 4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5

6 4 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 3 3 4 2 3 2 4 4

7 2 4 5 3 4 4 4 4 4 5 3 4 2 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 2 2 5

8 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 2 5 5 5 5 5 4 5 3 5 5 4 2 4 5 5

9 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 5 2 4 4 4 4 4 4 3 2 5 3 4 4 5

10 4 4 3 2 4 4 4 5 5 5 4 3 3 5 5 4 4 4 4 3 4 5 5 3 3 1

11 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 1 5 4 5 4 4 2 4 5 4 4 2 4

12 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 2 4 4 2 4 4 5 4 4 5 2 2 5 4

13 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 2 3 4

14 5 2 5 5 4 5 5 5 4 4 3 4 4 1 5 4 4 5 5 4 4 4 1 5 4 5

15 2 5 5 2 5 5 5 4 5 4 5 5 3 4 5 4 5 5 5 3 4 5 4 5 5 5

16 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 3 4 5 3 4 5 3 3 5 5 4 4 4 5

Resp

Soal

0,855

Page 159: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

17 4 4 4 2 4 1 3 5 4 5 4 4 3 4 5 4 3 4 4 2 4 5 4 4 3 5

18 4 4 5 2 4 5 4 5 4 4 4 4 2 5 5 4 4 5 5 2 5 4 4 4 4 5

19 2 5 5 5 5 3 4 4 4 5 2 3 4 5 5 3 4 4 5 4 5 4 5 5 4 5

20 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5

21 5 4 4 2 5 5 5 5 5 5 5 4 3 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5

22 2 2 2 2 2 1 4 2 4 5 1 1 1 2 1 2 2 2 1 5 2 4 3 2 3 1

23 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5

24 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5

25 3 2 4 4 2 4 3 4 3 4 4 2 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 5

26 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 2 5 5 4 1 4 5 2 4 5 4 5 2 5

27 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 2 3 4

28 4 4 5 2 3 4 3 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5

29 4 4 5 2 5 5 4 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5

30 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 2 4 4 2 4 4 5 4 4 5 2 2 5 4

31 2 5 5 2 5 5 3 1 4 1 1 4 4 5 5 4 1 4 4 3 5 5 5 4 4 4

32 2 2 3 5 2 2 4 4 4 5 5 4 2 4 2 2 4 2 4 4 4 5 3 4 4 4

33 4 4 4 3 3 3 3 3 4 5 5 5 2 3 5 3 4 5 5 3 4 5 4 3 3 5

34 2 5 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 2 5 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5

35 5 5 5 1 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5

36 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 2 5 5 4 1 4 5 2 4 5 4 5 2 5

37 5 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5 4 3 4 5 4 4 4 5 3 4 5 4 4 5 5

38 3 5 4 2 4 4 3 4 4 4 5 4 2 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4

39 4 4 2 2 4 4 2 4 4 4 2 4 2 4 4 2 2 2 2 2 4 2 1 2 2 4

40 4 4 5 1 4 5 4 5 5 4 5 4 2 5 4 4 4 5 5 2 5 4 4 5 4 5

Total 144 162 174 133 165 172 158 165 176 175 156 156 114 165 177 145 153 167 161 141 167 175 150 151 150 181

rxy 0,239 0,562 0,695 0,123 0,702 0,654 0,556 0,490 0,593 0,099 0,438 0,545 0,403 0,430 0,663 0,576 0,525 0,782 0,606 0,058 0,568 0,434 0,335 0,592 0,531 0,633

Variansi 1,221 0,818 0,746 1,866 0,881 1,087 0,459 0,625 0,297 0,548 1,169 0,554 1,156 0,984 0,712 0,651 1,174 0,610 0,948 0,974 0,610 0,548 0,962 1,102 0,910 0,871

Keputusan Tdk Konst Konst Tdk Konst Konst Konst Konst Konst Tdk Konst Konst Konst Konst Konst Konst Konst Konst Konst Tdk Konst Konst Konst Konst Konst Konst

Reliabilitas

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26

0,886

Page 160: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

27 28 29 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28

0 1 1 0 24 29 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0

1 1 1 0 22 25 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1

0 1 1 1 24 35 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1

0 1 1 0 21 36 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0

0 1 1 1 24 22 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1

0 1 1 1 23 23 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

1 1 1 1 24 28 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0

0 1 1 0 18 34 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

0 1 1 0 20 21 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0

0 1 1 1 23 33 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0

0 1 1 1 21 15 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1

0 1 1 1 22 26 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0

0 1 1 1 21 32 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0

1 1 0 0 17 20 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0

1 1 0 1 12 27 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0

0 1 1 1 24 31 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0

0 1 1 1 25 14 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1

1 1 1 1 24 40 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0

1 0 0 1 20 8 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1

0 0 1 1 16 9 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1

0 0 0 0 10 19 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0

0 1 1 0 9 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1

0 0 0 1 9 11 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1

0 1 0 0 22 13 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1

1 1 0 0 7 2 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1

1 0 0 0 14 12 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1

1 0 0 0 16 24 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1

0 0 0 1 9 30 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1

0 0 1 0 6 6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1

1 1 1 0 22 10 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1

1 0 0 1 16 37 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1

1 0 0 1 15 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1

Total

Page 161: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

1 0 1 0 11 3 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1

0 0 1 1 9 5 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1

0 1 0 0 7 7 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1

1 0 0 0 7 16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1

1 1 1 1 23 18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1

1 1 1 1 25 17 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1

1 1 1 1 25 38 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1

0 0 1 1 17 39 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1

17 26 26 23

0,007 0,601 0,551 0,375

0,425 0,650 0,650 0,575

0,575 0,350 0,350 0,425

0,244 0,228 0,228 0,244

0,251 0,233 0,233 0,251 39,733

Tdk Konst Konst Konst

27 28 29 30

27 28 29 30

4 4 4 4 119

5 5 5 5 137

5 5 5 5 129

2 4 4 4 118

4 4 5 5 117

4 2 2 4 102

2 4 4 4 114

4 5 5 5 131

4 5 4 5 117

2 3 5 5 115

4 4 5 5 121

4 4 4 5 123

4 4 4 4 113

4 4 4 4 122

5 5 5 5 134

4 4 5 5 128

Total

Page 162: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

5 4 5 5 117

4 4 4 4 123

4 5 5 5 128

4 4 4 4 124

5 4 5 5 138

1 4 4 5 73

5 5 5 5 140

4 5 4 4 132

4 4 4 4 109

4 4 4 4 124

4 4 4 4 113

4 4 5 5 117

5 5 5 5 137

4 4 4 5 123

4 3 5 5 112

2 2 3 4 101

3 4 5 4 116

1 5 5 5 127

4 4 5 5 128

4 4 4 4 124

4 5 5 5 133

2 3 4 4 111

2 2 4 4 87

4 4 4 4 124

148 162 176 182

0,648 0,683 0,519 0,325

1,190 0,664 0,451 0,254 174,743

Konst Konst Konst Konst

27 28 29 30

Page 163: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

29 30 Total

1 0 6 1 KELOMPOK BAWAH

0 0 7 2

0 0 7 3

0 0 7 4 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29

1 0 9 5 1 29 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1

0 1 9 6 2 25 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0

0 1 9 7 3 35 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0

1 1 9 8 4 36 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0

0 0 10 9 5 22 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1

1 0 11 10 6 23 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0

0 1 12 11 7 28 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0

0 0 14 8 34 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1

0 1 15 9 21 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0

1 1 16 10 33 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1

0 0 16 11 15 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0

0 1 16 1 2 3 1 5 2 5 5 2 4 5 6 5 4 4 5 3 1 3 1 4 3 2 2 2 0 4 4 4

0 0 17

1 1 17 KELOMPOK ATAS

1 0 18

1 0 20

0 1 20 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29

1 0 21 1 10 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1

1 1 21 2 37 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1

1 1 21 3 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1

1 0 22 4 3 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1

1 1 22 5 5 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1

0 0 22 6 7 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1

1 0 22 7 16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1

1 1 23 8 18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1

1 1 23 1 9 17 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1

1 1 23 2 10 38 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1

1 0 24 3 11 39 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1

Total

No Resp

Soal

No Resp

Soal

Page 164: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

1 1 24 4 9 11 10 11 7 10 10 10 6 10 6 9 10 9 10 10 9 9 10 9 10 9 8 6 8 2 5 11 11

1 1 24 5

1 1 24 6

1 1 24 7

1 1 24 8

1 1 25 9

1 1 25 10

1 1 25 11

Total

Page 165: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP
Page 166: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

DAYA BEDA & TINGKAT KESUKARAN

SOAL N BENAR ATAS N BENAR BAWAH N ATAS N BAWAH D KETERANGAN N BENAR N TOTAL TK KETERANGAN

1 9 1 11 11 0,727 Digunakan 25 40 0,625 Sedang

30 2 11 2 11 11 0,818 Digunakan 27 40 0,675 Sedang

0 6 3 10 3 11 11 0,636 Digunakan 27 40 0,675 Sedang

0 7 4 11 1 11 11 0,909 Digunakan 26 40 0,650 Sedang

0 7 5 7 5 11 11 0,182 Disisihkan 27 40 0,675 Sedang

0 7 6 10 2 11 11 0,727 Digunakan 26 40 0,650 Sedang

0 9 7 10 5 11 11 0,455 Digunakan 27 40 0,675 Sedang

1 9 8 10 5 11 11 0,455 Digunakan 22 40 0,550 Sedang

1 9 9 6 2 11 11 0,364 Digunakan 22 40 0,550 Sedang

1 9 10 10 4 11 11 0,545 Digunakan 26 40 0,650 Sedang

0 10 11 6 5 11 11 0,091 Disisihkan 22 40 0,550 Sedang

0 11 12 9 6 11 11 0,273 Disisihkan 27 40 0,675 Sedang

1 12 13 10 5 11 11 0,455 Digunakan 27 40 0,675 Sedang

4 14 9 4 11 11 0,455 Digunakan 27 40 0,675 Sedang

15 10 4 11 11 0,545 Digunakan 27 40 0,675 Sedang

16 10 5 11 11 0,455 Digunakan 26 40 0,650 Sedang

17 9 3 11 11 0,545 Digunakan 22 40 0,550 Sedang

18 9 1 11 11 0,727 Digunakan 16 40 0,400 Sedang

30 19 10 3 11 11 0,636 Digunakan 22 40 0,550 Sedang

1 23 20 9 1 11 11 0,727 Digunakan 21 40 0,525 Sedang

1 23 21 10 4 11 11 0,545 Digunakan 25 40 0,625 Sedang

0 24 22 9 3 11 11 0,545 Digunakan 27 40 0,675 Sedang

1 24 23 8 2 11 11 0,545 Digunakan 22 40 0,550 Sedang

1 24 24 6 2 11 11 0,364 Digunakan 18 40 0,450 Sedang

1 24 25 8 2 11 11 0,545 Digunakan 21 40 0,525 Sedang

1 24 26 2 0 11 11 0,182 Disisihkan 7 40 0,175 Sukar

1 24 27 5 4 11 11 0,091 Disisihkan 17 40 0,425 Sedang

1 25 28 11 4 11 11 0,636 Digunakan 26 40 0,650 Sedang

1 25 29 11 4 11 11 0,636 Digunakan 26 40 0,650 Sedang

1 25 30 10 4 11 11 0,545 Digunakan 23 40 0,575 Sedang

Total

Total

Page 167: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

10

Page 168: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP
Page 169: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

SOAL rxy KONSISTENSI D KETERANGAN T K KETERANGAN KESIMPULAN SOAL rxy KONSISTENSI KESIMPULAN

1 0,647 Konsisten 0,727 Memuaskan 0,625 Sedang Digunakan 1 0,239 Tidak Dibuang

2 0,676 Konsisten 0,818 Memuaskan 0,675 Sedang Digunakan 2 0,562 Konsisten Digunakan

3 0,530 Konsisten 0,636 Memuaskan 0,675 Sedang Digunakan 3 0,695 Konsisten Digunakan

4 0,711 Konsisten 0,909 Memuaskan 0,650 Sedang Digunakan 4 0,123 Tidak Dibuang

5 0,290 Tidak 0,182 Disisihkan 0,675 Sedang Dibuang 5 0,702 Konsisten Digunakan

6 0,559 Konsisten 0,727 Memuaskan 0,650 Sedang Digunakan 6 0,654 Konsisten Digunakan

7 0,350 Konsisten 0,455 Memuaskan 0,675 Sedang Digunakan 7 0,556 Konsisten Digunakan

8 0,378 Konsisten 0,455 Memuaskan 0,550 Sedang Digunakan 8 0,490 Konsisten Digunakan

9 0,354 Konsisten 0,364 Revisi Kecil 0,550 Sedang Digunakan 9 0,593 Konsisten Digunakan

10 0,391 Konst 0,545 Memuaskan 0,650 Sedang Digunakan 10 0,099 Tidak Dibuang

11 0,047 Tidak 0,091 Disisihkan 0,550 Sedang Dibuang 11 0,438 Konsisten Digunakan

12 0,256 Tidak 0,273 Revisi 0,675 Sedang Dibuang 12 0,545 Konsisten Digunakan

13 0,444 Konsisten 0,455 Memuaskan 0,675 Sedang Digunakan 13 0,403 Konsisten Digunakan

14 0,324 Konsisten 0,455 Memuaskan 0,675 Sedang Digunakan 14 0,430 Konsisten Digunakan

15 0,573 Konsisten 0,545 Memuaskan 0,675 Sedang Digunakan 15 0,663 Konsisten Digunakan

16 0,458 Konsisten 0,455 Memuaskan 0,650 Sedang Digunakan 16 0,576 Konsisten Digunakan

17 0,354 Konsisten 0,545 Memuaskan 0,550 Sedang Digunakan 17 0,525 Konsisten Digunakan

18 0,495 Konsisten 0,727 Memuaskan 0,400 Sedang Digunakan 18 0,782 Konsisten Digunakan

19 0,572 Konsisten 0,636 Memuaskan 0,550 Sedang Digunakan 19 0,606 Konsisten Digunakan

20 0,598 Konsisten 0,727 Memuaskan 0,525 Sedang Digunakan 20 0,058 Tidak Dibuang

21 0,506 Konsisten 0,545 Memuaskan 0,625 Sedang Digunakan 21 0,568 Konsisten Digunakan

22 0,547 Konsisten 0,545 Memuaskan 0,675 Sedang Digunakan 22 0,434 Konsisten Digunakan

23 0,362 Konsisten 0,545 Memuaskan 0,550 Sedang Digunakan 23 0,335 Konsisten Digunakan

24 0,397 Konsisten 0,364 Revisi Kecil 0,450 Sedang Digunakan 24 0,592 Konsisten Digunakan

25 0,373 Konsisten 0,545 Memuaskan 0,525 Sedang Digunakan 25 0,531 Konsisten Digunakan

26 0,252 Tidak 0,182 Disisihkan 0,175 Sukar Dibuang 26 0,633 Konsisten Digunakan

27 0,007 Tidak 0,091 Disisihkan 0,425 Sedang Dibuang 27 0,648 Konsisten Digunakan

28 0,601 Konsisten 0,636 Memuaskan 0,650 Sedang Digunakan 28 0,683 Konsisten Digunakan

29 0,551 Konsisten 0,636 Memuaskan 0,650 Sedang Digunakan 29 0,519 Konsisten Digunakan

30 0,375 Konsisten 0,545 Memuaskan 0,575 Sedang Digunakan 30 0,325 Konsisten Digunakan

Page 170: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

145

Lampiran 5

UJI KESEIMBANGAN

1. Hipotesis

H0 : tidak terdapat perbedaan rerata antar kelompok populasi

H1 : terdapat perbedaan rerata antar kelompok populasi

2. Taraf signifikansi

α = 0,05

3. Statistik uji

Berdasarkan perhitungan pada tabel di bawah diperoleh:

t = -1,064

4. Daerah kritik

DK = { t| | t |> tα/2;db = 1,960}

5. Keputusan uji

t hitung ∉ DK

Maka H0 tidak ditolak

Jadi : tidak terdapat perbedaan rerata antar kelompok populasi.

Page 171: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

146

Tabel Perhitungan Uji t

NO ALAT PERAGA KONVENSIONAL

1 46 52

2 40 45

3 36 39

4 36 34

5 56 38

6 46 35

7 40 34

8 44 45

9 60 52

10 40 45

11 46 32

12 38 42

13 54 42

14 52 50

15 48 32

16 52 42

17 60 32

18 34 30

19 49 38

20 44 50

21 56 36

22 49 32

23 38 35

24 44 36

25 48 38

26 48 32

27 52 30

28 48 52

29 54 48

30 49 42

31 50 35

32 49 32

33 40 43

34 52 43

35 52 32

36 50 48

Page 172: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

147

37 40 35

38 42 34

39 35 72

40 64 70

41 60 60

42 60 62

43 64 85

44 77 62

45 60 78

46 69 67

47 60 73

48 60 56

49 60 54

50 60 60

51 60 73

52 64 70

53 64 85

54 69 71

55 60 80

56 91 79

57 69 60

58 69 64

59 60 64

60 71 72

61 71 75

62 69 68

63 64 66

64 61 85

65 74 88

66 74 74

67 71 64

68 76 54

69 69 72

70 76 68

71 66 70

72 76 76

73 76 72

74 69 70

Page 173: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

148

75 71 62

76 71 90

77 74 70

78 79 74

79 88 67

80 85 43

81 70 88

82 70 75

83 85 88

84 85 70

85 85 68

86 64 64

87 64 76

88 64 83

89 64 89

90 80 61

91 80 64

92 71 64

93 64 89

94 80 80

95 60 65

96 52 78

97 80 65

98 80 67

99 64 65

100 80 60

101 95 65

102 80 73

103 80 87

104 80 70

105 64 80

106 60 70

107 80 62

108 48 84

109 80 64

110 60 65

111 80 65

112 48 65

Page 174: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

149

113 80 65

114 80 65

115 60 75

116 80 75

117 80

N 117 116

Rataan 62.61 60.40

Stand Dev 14.44 17.15

Median 64 65

Variansi 208.59 294.24

Maks 95 90

Min 34 30

s gab 15.862

t hitung -1.064

t tabel 1.960

Page 175: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

150

Uji normalitas pada data uji keseimbangan

NO xi zi F(zi S(zi) | F(zi) - S(zi) |

1 30

2 30

-1.987

0.023

0.009

0.015

3 32

4 32

5 32

6 32

7 32

8 32

9 32

-1.861

0.031

0.039

0.007

10 34

11 34

12 34

13 34

-1.735

0.041

0.056

0.014

14 35

15 35

16 35

17 35

18 35

-1.672

0.047

0.077

0.030

19 36

20 36

21 36

22 36

-1.609

0.054

0.094

0.041

23 38

24 38

25 38

26 38

27 38

-1.483

0.069

0.116

0.047

28 39 -1.420 0.078 0.120 0.042

29 40

30 40

31 40

32 40

33 40

-1.356

0.087

0.142

0.054

34 42

35 42

36 42

Page 176: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

151

37 42

38 42

-1.230

0.109

0.163

0.054

39 43

40 43

41 43

-1.167

0.122

0.176

0.054

42 44

43 44

44 44

-1.104

0.135

0.189

0.054

45 45

46 45

47 45

-1.041

0.149

0.202

0.053

48 46

49 46

50 46

-0.978

0.164

0.215

0.051

51 48

52 48

53 48

54 48

55 48

56 48

57 48

58 48

-0.852

0.197

0.249

0.052

59 49

60 49

61 49

62 49

-0.789

0.215

0.266

0.051

63 50

64 50

65 50

66 50

-0.726

0.234

0.283

0.049

67 52

68 52

69 52

70 52

71 52

72 52

73 52

74 52

Page 177: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

152

75 52 -0.600 0.274 0.322 0.048

76 54

77 54

78 54

79 54

-0.473

0.318

0.339

0.021

80 56

81 56

82 56

-0.347

0.364

0.352

0.012

83 60

84 60

85 60

86 60

87 60

88 60

89 60

90 60

91 60

92 60

93 60

94 60

95 60

96 60

97 60

98 60

99 60

100 60

101 60

102 60

-0.095

0.462

0.438

0.024

103 61

104 61

-0.032

0.487

0.446

0.041

105 62

106 62

107 62

108 62

0.031

0.512

0.464

0.049

109 64

110 64

111 64

112 64

Page 178: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

153

113 64

114 64

115 64

116 64

117 64

118 64

119 64

120 64

121 64

122 64

123 64

124 64

125 64

126 64

127 64

0.157

0.562

0.545

0.017

128 65

129 65

130 65

131 65

132 65

133 65

134 65

135 65

136 65

0.220

0.587

0.584

0.004

137 66

138 66

0.283

0.612

0.592

0.019

139 67

140 67

141 67

0.346

0.636

0.605

0.030

142 68

143 68

144 68

0.410

0.659

0.618

0.041

145 69

146 69

147 69

148 69

149 69

150 69

Page 179: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

154

151 69 0.473 0.682 0.648 0.034

152 70

153 70

154 70

155 70

156 70

157 70

158 70

159 70

160 70

161 70

0.536

0.704

0.691

0.013

162 71

163 71

164 71

165 71

166 71

167 71

168 71

0.599

0.725

0.721

0.004

169 72

170 72

171 72

172 72

0.662

0.746

0.738

0.008

173 73

174 73

175 73

0.725

0.766

0.751

0.015

176 74

177 74

178 74

179 74

180 74

0.788

0.785

0.773

0.012

181 75

182 75

183 75

184 75

0.851

0.803

0.790

0.013

185 76

186 76

187 76

188 76

Page 180: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

155

189 76

190 76

0.914

0.820

0.815

0.004

191 77 0.977 0.836 0.820 0.016

192 78

193 78

1.040

0.851

0.828

0.023

194 79

195 79

1.103

0.865

0.837

0.028

196 80

197 80

198 80

199 80

200 80

201 80

202 80

203 80

204 80

205 80

206 80

207 80

208 80

209 80

210 80

211 80

212 80

213 80

214 80

1.166

0.878

0.918

0.040

215 83 1.356 0.912 0.923 0.010

216 84 1.419 0.922 0.927 0.005

217 85

218 85

219 85

220 85

221 85

222 85

223 85

1.482

0.931

0.957

0.026

224 87 1.608 0.946 0.961 0.015

225 88

226 88

Page 181: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

156

227 88

228 88

1.671

0.953

0.979

0.026

229 89

230 89

1.734

0.959

0.987

0.029

231 90 1.797 0.964 0.991 0.028

232 91 1.860 0.969 0.996 0.027

233 95 2.113 0.983 1.000 0.017

Rata-rata 61.51 Maks 0.054

St Dev 15.85 Tabel 0.058

Uji homogenitas pada data uji keseimbangan

METODE nj fj sj sj

2 SSj log(sj2) fjlog sj

2 RKG flog(RKG) c χ2 Tabel

Alat Peraga 117 116 14.44 208.59 24195.91 2.32 269.04 251.23 554.42 1.004 3.242 3.841

Konvensional 116 115 17.15 294.24 33837.76 2.47 283.90

JUMLAH 233 231 31.60 502.827 58033.67 4.788 552.938

Page 182: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

157

Lampiran 6

DATA PENELITIAN DAN DISKRIPSI DATA

SEKOLAH RESP NO METODE AKTIVITAS PRESTASI SKOR AKTV UAS

1 1 Alat Peraga Sedang 60 89 44

2 2 Alat Peraga Sedang 60 91 40

3 3 Alat Peraga Sedang 76 90 36

4 4 Alat Peraga Sedang 72 87 36

5 5 Alat Peraga Sedang 56 86 56

6 6 Alat Peraga Sedang 72 87 44

7 7 Alat Peraga Sedang 52 90 40

8 8 Alat Peraga Rendah 56 75 42

9 9 Alat Peraga Rendah 64 83 60

10 10 Alat Peraga Sedang 60 86 40

11 11 Alat Peraga Sedang 52 86 44

12 12 Alat Peraga Sedang 68 88 38

13 13 Alat Peraga Sedang 68 87 54

14 14 Alat Peraga Tinggi 68 94 50

15 15 Alat Peraga Rendah 64 80 45

16 16 Alat Peraga Sedang 76 86 50

17 17 Alat Peraga Sedang 56 89 60

18 18 Alat Peraga Rendah 68 84 34

19 19 Alat Peraga Rendah 80 80 46

20 20 Alat Peraga Rendah 60 77 42

21 21 Alat Peraga Rendah 64 83 56

22 22 Alat Peraga Sedang 68 86 46

23 23 Alat Peraga Sedang 68 87 38

24 24 Alat Peraga Sedang 72 90 42

25 25 Alat Peraga Sedang 76 88 44

26 26 Alat Peraga Sedang 68 89 44

27 27 Alat Peraga Sedang 76 90 50

28 28 Alat Peraga Sedang 68 89 44

29 29 Alat Peraga Sedang 72 86 54

30 30 Alat Peraga Rendah 76 84 46

31 31 Alat Peraga Rendah 68 84 48

32 32 Alat Peraga Sedang 68 91 46

33 33 Alat Peraga Sedang 72 89 40

34 34 Alat Peraga Sedang 60 88 48

35 35 Alat Peraga Sedang 60 88 52

36 36 Alat Peraga Sedang 56 87 46

37 37 Alat Peraga Sedang 64 89 40

38 38 Alat Peraga Sedang 64 87 40

SMP 17/ IX C

39 39 Alat Peraga Sedang 64 86 35

40 1 Konvensional Sedang 52 89 48 SMP 17/ IX D

41 2 Konvensional Tinggi 60 92 43

Page 183: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

158

42 3 Konvensional Sedang 60 86 39

43 4 Konvensional Tinggi 56 92 34

44 5 Konvensional Sedang 64 88 38

45 6 Konvensional Sedang 64 89 35

46 7 Konvensional Sedang 64 87 34

47 8 Konvensional Tinggi 60 95 43

48 9 Konvensional Rendah 68 81 48

49 10 Konvensional Sedang 52 86 43

50 11 Konvensional Sedang 52 89 32

51 12 Konvensional Rendah 44 82 40

52 13 Konvensional Rendah 64 82 40

53 14 Konvensional Sedang 68 87 46

54 15 Konvensional Tinggi 64 92 32

55 16 Konvensional Sedang 64 89 40

56 17 Konvensional Rendah 68 78 32

57 18 Konvensional Sedang 52 90 30

58 19 Konvensional Tinggi 68 93 38

59 20 Konvensional Tinggi 64 97 46

60 21 Konvensional Sedang 60 89 36

61 22 Konvensional Sedang 52 91 32

62 23 Konvensional Sedang 72 90 35

63 24 Konvensional Tinggi 64 95 36

64 25 Konvensional Rendah 52 73 38

65 26 Konvensional Sedang 64 89 32

66 27 Konvensional Rendah 68 82 30

67 28 Konvensional Sedang 64 86 49

68 29 Konvensional Sedang 64 89 44

69 30 Konvensional Tinggi 72 92 40

70 31 Konvensional Tinggi 56 93 35

71 32 Konvensional Tinggi 72 92 32

72 33 Konvensional Tinggi 72 96 40

73 34 Konvensional Tinggi 68 94 40

74 35 Konvensional Tinggi 68 95 32

75 36 Konvensional Sedang 76 89 44

76 37 Konvensional Sedang 64 88 35

77 38 Konvensional Tinggi 60 93 34

78 1 Alat Peraga Tinggi 84 103 64

79 2 Alat Peraga Sedang 76 87 61

80 3 Alat Peraga Sedang 80 86 61

81 4 Alat Peraga Tinggi 92 97 65

82 5 Alat Peraga Sedang 88 88 77

83 6 Alat Peraga Tinggi 92 96 61

84 7 Alat Peraga Sedang 88 87 69

85 8 Alat Peraga Rendah 76 74 61

86 9 Alat Peraga Sedang 76 86 61

87 10 Alat Peraga Sedang 88 88 61

SMP 19/ IX C

88 11 Alat Peraga Tinggi 88 96 61

Page 184: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

159

89 12 Alat Peraga Sedang 80 88 61

90 13 Alat Peraga Sedang 80 87 65

91 14 Alat Peraga Tinggi 84 92 65

92 15 Alat Peraga Tinggi 88 97 69

93 16 Alat Peraga Tinggi 84 94 61

94 17 Alat Peraga Tinggi 92 99 91

95 18 Alat Peraga Tinggi 92 98 69

96 19 Alat Peraga Tinggi 72 95 69

97 20 Alat Peraga Rendah 76 82 61

98 21 Alat Peraga Tinggi 84 93 71

99 22 Alat Peraga Sedang 64 90 71

100 23 Alat Peraga Tinggi 84 93 69

101 24 Alat Peraga Sedang 76 90 65

102 25 Alat Peraga Sedang 84 88 61

103 26 Alat Peraga Sedang 56 90 74

104 27 Alat Peraga Tinggi 76 93 74

105 28 Alat Peraga Tinggi 88 95 71

106 29 Alat Peraga Sedang 80 87 76

107 30 Alat Peraga Rendah 76 72 69

108 31 Alat Peraga Sedang 68 87 76

109 32 Alat Peraga Rendah 80 81 66

110 33 Alat Peraga Sedang 80 88 76

111 34 Alat Peraga Sedang 84 90 76

112 35 Alat Peraga Rendah 80 81 69

113 36 Alat Peraga Sedang 72 89 71

114 37 Alat Peraga Tinggi 84 99 71

115 38 Alat Peraga Tinggi 88 98 74

116 39 Alat Peraga Rendah 80 82 79

117 40 Alat Peraga Tinggi 88 95 88

118 1 Konvensional Sedang 84 90 72

119 2 Konvensional Sedang 72 91 70

120 3 Konvensional Tinggi 92 98 60

121 4 Konvensional Rendah 36 84 62

122 5 Konvensional Sedang 84 89 85

123 6 Konvensional Rendah 72 83 62

124 7 Konvensional Sedang 68 88 78

125 8 Konvensional Sedang 64 91 67

126 9 Konvensional Rendah 60 83 73

127 10 Konvensional Sedang 60 90 56

128 11 Konvensional Sedang 56 88 54

129 12 Konvensional Rendah 68 74 60

130 13 Konvensional Sedang 72 87 73

131 14 Konvensional Tinggi 88 102 70

132 15 Konvensional Tinggi 80 100 85

133 16 Konvensional Rendah 72 81 71

134 17 Konvensional Tinggi 80 93 80

SMP 19/ IX B

135 18 Konvensional Rendah 80 84 79

Page 185: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

160

136 19 Konvensional Tinggi 92 98 60

137 20 Konvensional Rendah 36 84 64

138 21 Konvensional Sedang 80 86 64

139 22 Konvensional Rendah 56 80 72

140 23 Konvensional Tinggi 80 93 75

141 24 Konvensional Sedang 64 90 68

142 25 Konvensional Tinggi 80 97 66

143 26 Konvensional Sedang 80 91 85

144 27 Konvensional Tinggi 68 93 88

145 28 Konvensional Tinggi 88 98 74

146 29 Konvensional Tinggi 72 96 65

147 30 Konvensional Tinggi 84 102 54

148 31 Konvensional Tinggi 84 98 72

149 32 Konvensional Rendah 44 80 68

150 33 Konvensional Sedang 64 89 70

151 34 Konvensional Tinggi 92 98 76

152 35 Konvensional Sedang 76 90 72

153 36 Konvensional Rendah 60 80 70

154 37 Konvensional Sedang 68 89 62

155 38 Konvensional Sedang 92 91 90

156 39 Konvensional Sedang 40 85 70

157 40 Konvensional Rendah 36 83 74

158 1 Alat Peraga Tinggi 52 93 85

159 2 Alat Peraga Rendah 52 76 70

160 3 Alat Peraga Rendah 60 82 70

161 4 Alat Peraga Sedang 52 87 85

162 5 Alat Peraga Sedang 64 90 85

163 6 Alat Peraga Rendah 56 84 85

164 7 Alat Peraga Rendah 44 73 65

165 8 Alat Peraga Tinggi 56 93 65

166 9 Alat Peraga Sedang 48 85 65

167 10 Alat Peraga Sedang 52 90 65

168 11 Alat Peraga Rendah 64 84 80

169 12 Alat Peraga Rendah 52 83 80

170 13 Alat Peraga Sedang 52 90 71

171 14 Alat Peraga Rendah 36 76 65

172 15 Alat Peraga Tinggi 64 96 80

173 16 Alat Peraga Sedang 68 91 60

174 17 Alat Peraga Sedang 48 88 50

175 18 Alat Peraga Sedang 36 87 80

176 19 Alat Peraga Sedang 56 88 80

177 20 Alat Peraga Tinggi 60 94 65

178 21 Alat Peraga Sedang 68 89 80

179 22 Alat Peraga Tinggi 76 99 95

180 23 Alat Peraga Sedang 60 87 80

181 24 Alat Peraga Sedang 52 91 80

SMP 23/ IX B

182 25 Alat Peraga Sedang 52 91 80

Page 186: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

161

183 26 Alat Peraga Rendah 52 82 65

184 27 Alat Peraga Tinggi 72 103 60

185 28 Alat Peraga Rendah 64 83 80

186 29 Alat Peraga Sedang 72 89 45

187 30 Alat Peraga Tinggi 56 94 80

188 31 Alat Peraga Rendah 36 74 60

189 32 Alat Peraga Tinggi 56 93 80

190 33 Alat Peraga Sedang 64 87 45

191 34 Alat Peraga Sedang 56 91 80

192 35 Alat Peraga Sedang 72 91 80

193 36 Alat Peraga Sedang 56 89 60

194 37 Alat Peraga Rendah 60 76 80

195 38 Alat Peraga Sedang 48 89 80

196 1 Konvensional Sedang 48 90 67

197 2 Konvensional Tinggi 56 95 40

198 3 Konvensional Rendah 60 83 88

199 4 Konvensional Sedang 36 88 75

200 5 Konvensional Tinggi 60 96 88

201 6 Konvensional Rendah 44 73 70

202 7 Konvensional Sedang 44 85 68

203 8 Konvensional Sedang 40 90 65

204 9 Konvensional Sedang 44 85 76

205 10 Konvensional Rendah 52 79 83

206 11 Konvensional Rendah 36 75 89

207 12 Konvensional Sedang 48 88 61

208 13 Konvensional Rendah 40 73 65

209 14 Konvensional Tinggi 44 95 65

210 15 Konvensional Sedang 56 86 89

211 16 Konvensional Rendah 36 76 80

212 17 Konvensional Rendah 52 80 65

213 18 Konvensional Tinggi 60 93 78

214 19 Konvensional Rendah 36 77 65

215 20 Konvensional Rendah 48 80 67

216 21 Konvensional Rendah 40 82 65

217 22 Konvensional Sedang 48 85 60

218 23 Konvensional Sedang 40 90 65

219 24 Konvensional Sedang 52 91 73

220 25 Konvensional Rendah 40 80 87

221 26 Konvensional Tinggi 60 93 70

222 27 Konvensional Sedang 40 90 80

223 28 Konvensional Rendah 36 83 70

224 29 Konvensional Sedang 40 90 62

225 30 Konvensional Rendah 48 73 84

226 31 Konvensional Rendah 36 77 64

227 32 Konvensional Rendah 40 83 65

228 33 Konvensional Tinggi 92 100 65

SMP 23/ IX C

229 34 Konvensional Sedang 48 89 65

Page 187: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

162

230 35 Konvensional Sedang 40 85 65

231 36 Konvensional Rendah 48 82 65

232 37 Konvensional Sedang 40 85 75

233 38 Konvensional Rendah 48 76 75

Rata-rata 64.12 87.95 61.12

St Dev 14.86 6.32 16.33

Median 64 89 65

Minimum 36 72 30

maksimum 92 103 95

Page 188: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

163

Diskripsi Data Prestasi Belajar Matematika Berdasarkan Metode

Pembelajaran

METODE PEMBELAJARAN METODE PEMBELAJARAN NO

ALAT PERAGA KONVENSIONAL

NO

ALAT PERAGA KONVENSIONAL

1 60 52 63 76 80

2 60 60 64 84 80

3 76 60 65 56 68

4 72 56 66 76 88

5 56 64 67 88 72

6 72 64 68 80 84

7 52 64 69 76 84

8 56 60 70 68 44

9 64 68 71 80 64

10 60 52 72 80 92

11 52 52 73 84 76

12 68 44 74 80 60

13 68 64 75 72 68

14 68 68 76 84 92

15 64 64 77 88 40

16 76 64 78 80 36

17 56 68 79 88 48

18 68 52 80 52 56

19 80 68 81 52 60

20 60 64 82 60 36

21 64 60 83 52 60

22 68 52 84 64 44

23 68 72 85 56 44

24 72 64 86 44 40

25 76 52 87 56 44

26 68 64 88 48 52

27 76 68 89 52 36

28 68 64 90 64 48

29 72 64 91 52 40

30 76 72 92 52 44

31 68 56 93 36 56

32 68 72 94 64 36

33 72 72 95 68 52

34 60 68 96 48 60

35 60 68 97 36 36

36 56 76 98 56 48

37 64 64 99 60 40

38 64 60 100 68 48

39 64 84 101 76 40

40 84 72 102 60 52

41 76 92 103 52 40

42 80 36 104 52 60

Page 189: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

164

43 92 84 105 52 40

44 88 72 106 72 36

45 92 68 107 64 40

46 88 64 108 72 48

47 76 60 109 56 36

48 76 60 110 36 40

49 88 56 111 56 92

50 88 68 112 64 48

51 80 72 113 56 40

52 80 88 114 72 48

53 84 80 115 56 40

54 88 72 116 60 48

55 84 80 117 48

56 92 80

57 92 92 N 117 116

58 72 36 Rata-rata 68.07 60.14

59 76 80 St Dev 13.15 15.46

60 84 56 Median 68 60

61 64 80 Minimum 36 36

62 84 64 Maksimum 92 92

Page 190: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

165

Diskripsi Data Prestasi Belajar Matematika Berdasarkan Aktivitas Belajar

AKTIVITAS BELAJAR AKTIVITAS BELAJAR NO

TINGGI SEDANG RENDAH

NO

TINGGI SEDANG RENDAH

1 68 60 56 61 64

2 84 60 64 62 56

3 92 76 64 63 72

4 92 72 68 64 56

5 88 56 80 65 48

6 84 72 60 66 52

7 88 52 64 67 60

8 84 60 76 68 64

9 92 52 68 69 64

10 92 68 76 70 64

11 72 68 76 71 52

12 84 76 76 72 52

13 84 56 80 73 68

14 76 68 80 74 64

15 88 68 80 75 52

16 84 72 52 76 60

17 88 76 60 77 52

18 88 68 56 78 72

19 52 76 44 79 64

20 56 68 64 80 64

21 64 72 52 81 64

22 60 68 36 82 76

23 76 72 52 83 64

24 72 60 64 84 84

25 56 60 36 85 72

26 56 56 60 86 84

27 60 64 68 87 68

28 56 64 44 88 64

29 60 64 64 89 60

30 64 76 68 90 56

31 68 80 52 91 72

32 64 88 68 92 80

33 64 88 36 93 64

34 72 76 72 94 80

35 56 88 60 95 64

36 72 80 68 96 76

37 72 80 72 97 68

38 68 64 80 98 92

39 68 76 36 99 40

40 60 84 56 100 48

41 92 56 44 101 36

42 88 80 60 102 44

43 80 68 36 103

40

Page 191: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

166

44 80 80 60 104 44

45 92 84 44 105 48

46 80 72 52 106 56

47 80 52 36 107 48

48 68 64 40 108 40

49 88 48 36 109 52

50 72 52 52 110 40

51 84 52 36 111 40

52 84 68 48 112 48

53 92 48 40 113 40

54 56 36 40 114 40

55 60 56 36 N 59 114 60

56 44 68 48 Rata-rata 74.17 63.12 56.13

57 60 60 36 St Dev 13.27 12.90 14.43

58 60 52 40 Median 72 64 56

59 92 52 48 Minimum 44 36 36

60 72 48 Maksimum 92 92 80

Page 192: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

167

Diskripsi Data Prestasi Belajar Matematika Berdasarkan Metode

Pembelajaran dan Aktivitas Belajar ALAT PERAGA KONVENSIONAL NO

TINGGI SEDANG RENDAH TINGGI SEDANG RENDAH

1 68 60 56 60 52 68

2 84 60 64 56 60 44

3 92 76 64 60 64 64

4 92 72 68 64 64 68

5 88 56 80 68 64 52

6 84 72 60 64 52 68

7 88 52 64 64 52 36

8 84 60 76 72 68 72

9 92 52 68 56 64 60

10 92 68 76 72 52 68

11 72 68 76 72 60 72

12 84 76 76 68 52 80

13 84 56 80 68 72 36

14 76 68 80 60 64 56

15 88 68 80 92 64 44

16 84 72 52 88 64 60

17 88 76 60 80 76 36

18 88 68 56 80 64 60

19 52 76 44 92 84 44

20 56 68 64 80 72 52

21 64 72 52 80 84 36

22 60 68 36 68 68 40

23 76 72 52 88 64 36

24 72 60 64 72 60 52

25 56 60 36 84 56 36

26 56 56 60 84 72 48

27 64 92 80 40

28 64 56 64 40

29 64 60 80 36

30 76 44 64 48

31 80 60 76 36

32 88 60 68 40

33 88 92 92 48

34 76 40 48

35 88 48

36 80 36

37 80 44

38 64 40

39 76 44

40 84 48

41 56 56

42 80 48

43 68 40

44

80

52

Page 193: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

168

45 84 40

46 72 40

47 52 48

48 64 40

49 48 40

50 52

51 52

52 68

53 48

54 36

55 56

56 68

57 60

58 52

59 52

60 72

61 64

62 56

63 72

64 56

65 48

N 26 65 26 33 49 34

Rata-rata 77.69 66.15 63.23 71.39 59.10 50.71

St Dev 13.15 11.38 12.95 12.89 13.79 13.24

Median 84 68 64 68 60 48

Minimum 52 36 36 44 36 36

Maksimum 92 88 80 92 92 80

Page 194: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

169

Lampiran 7

UJI NORMALITAS DATA PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

A. UJI NORMALITAS DATA PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

1. Hipotesis

H0 : data nilai prestasi belajar matematika berasal dari populasi normal

H1 : data nilai prestasi belajar matematika tidak berasal dari populasi normal

2. Taraf signifikansi

α = 0,05

3. Statistik uji

Berdasarkan perhitungan pada tabel di bawah diperoleh:

L = maks | F(zi) - S(zi) | = 0,054

4. Daerah kritik

L tabel Lilliefors = L0,05; 233 = 0,058

5. Keputusan uji

L hitung < L tabel Lilliefors

Maka H0 tidak ditolak

Jadi data nilai prestasi belajar matematika berasal dari populasi normal.

Page 195: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

170

Tabel Uji Normalitas Data Nilai Prestasi Belajar Matematika dengan metode

Lilliefors

NO xi zi F(zi) S(zi) | F(zi) - S(zi) |

1 36

2 36

3 36

4 36

5 36

6 36

7 36

8 36

9 36

10 36

11 36

12 36

-1.893 0.029 0.052 0.022

13 40

14 40

15 40

16 40

17 40

18 40

19 40

20 40

21 40

22 40

23 40

-1.623 0.052 0.099 0.046

24 44

25 44

26 44

27 44

28 44

29 44

30 44

-1.354 0.088 0.129 0.041

31 48

32 48

33 48

34 48

35 48

-1.085 0.139 0.176 0.037

Page 196: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

171

36 48

37 48

38 48

39 48

40 48

41 48

42 52

43 52

44 52

45 52

46 52

47 52

48 52

49 52

50 52

51 52

52 52

53 52

54 52

55 52

56 52

57 52

58 52

59 52

60 52

61 52

-0.816 0.207 0.262 0.054

62 56

63 56

64 56

65 56

66 56

67 56

68 56

69 56

70 56

71 56

72 56

73 56

-0.547 0.292 0.339 0.047

Page 197: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

172

74 56

75 56

76 56

77 56

78 56

79 56

80 60

81 60

82 60

83 60

84 60

85 60

86 60

87 60

88 60

89 60

90 60

91 60

92 60

93 60

94 60

95 60

96 60

97 60

98 60

99 60

100 60

101 60

-0.277 0.391 0.433 0.043

102 64

103 64

104 64

105 64

106 64

107 64

108 64

109 64

110 64

111 64

-0.008 0.497 0.549 0.053

Page 198: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

173

112 64

113 64

114 64

115 64

116 64

117 64

118 64

119 64

120 64

121 64

122 64

123 64

124 64

125 64

126 64

127 64

128 64

129 68

130 68

131 68

132 68

133 68

134 68

135 68

136 68

137 68

138 68

139 68

140 68

141 68

142 68

143 68

144 68

145 68

146 68

147 68

148 68

149 68

0.261 0.603 0.652 0.049

Page 199: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

174

150 68

151 68

152 68

153 72

154 72

155 72

156 72

157 72

158 72

159 72

160 72

161 72

162 72

163 72

164 72

165 72

166 72

167 72

168 72

169 72

170 72

171 72

0.530 0.702 0.734 0.032

172 76

173 76

174 76

175 76

176 76

177 76

178 76

179 76

180 76

181 76

182 76

183 76

184 76

185 76

186 76

0.800 0.788 0.798 0.010

187 80 1.069 0.857 0.867 0.010

Page 200: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

175

188 80

189 80

190 80

191 80

192 80

193 80

194 80

195 80

196 80

197 80

198 80

199 80

200 80

201 80

202 80

203 84

204 84

205 84

206 84

207 84

208 84

209 84

210 84

211 84

212 84

213 84

214 84

1.338 0.910 0.918 0.009

215 88

216 88

217 88

218 88

219 88

220 88

221 88

222 88

223 88

224 88

1.607 0.946 0.961 0.015

225 92 1.876 0.970 1.000 0.030

Page 201: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

176

226 92

227 92

228 92

229 92

230 92

231 92

232 92

233 92

Rata-rata 64.12 Maks 0.054

St Dev 14.86

Tabel 0.058

Page 202: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

177

B. UJI NORMALITAS DATA PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

PADA METODE PEMBELAJARAN DENGAN ALAT PERAGA

1. Hipotesis

H0 : data nilai prestasi belajar matematika pada metode pembelajaran dengan

alat peraga berasal dari populasi normal

H1 : data nilai prestasi belajar matematika pada metode pembelajaran dengan

alat peraga tidak berasal dari populasi normal

2. Taraf signifikansi

α = 0,05

3. Statistik uji

Berdasarkan perhitungan pada tabel di bawah diperoleh:

L = maks | F(zi) - S(zi) | = 0,077

4. Daerah kritik

L tabel Lilliefors = L0,05; 117 = 0,082

5. Keputusan uji

L hitung < L tabel Lilliefors

Maka H0 tidak ditolak

Jadi data nilai prestasi belajar matematika pada metode pembelajaran dengan

alat peraga berasal dari populasi normal.

Page 203: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

178

Tabel Uji Normalitas Data Nilai Prestasi Belajar Matematika Pada Metode

Pembelajaran dengan Alat Peraga dengan Metode Lilliefors

NO xi zi F(zi) S(zi) | F(zi) - S(zi) |

1 36

2 36

3 36

-2.438 0.007 0.026 0.018

4 44 -1.830 0.034 0.034 0.001

5 48

6 48

7 48

-1.526 0.064 0.060 0.004

8 52

9 52

10 52

11 52

12 52

13 52

14 52

15 52

16 52

17 52

18 52

-1.222 0.111 0.154 0.043

19 56

20 56

21 56

22 56

23 56

24 56

25 56

26 56

27 56

28 56

29 56

30 56

-0.918 0.179 0.256 0.077

31 60

32 60

33 60

34 60

-0.613 0.270 0.342 0.072

Page 204: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

179

35 60

36 60

37 60

38 60

39 60

40 60

41 64

42 64

43 64

44 64

45 64

46 64

47 64

48 64

49 64

50 64

51 64

52 64

-0.309 0.379 0.444 0.066

53 68

54 68

55 68

56 68

57 68

58 68

59 68

60 68

61 68

62 68

63 68

64 68

65 68

-0.005 0.498 0.556 0.058

66 72

67 72

68 72

69 72

70 72

71 72

72 72

0.299 0.618 0.641 0.024

Page 205: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

180

73 72

74 72

75 72

76 76

77 76

78 76

79 76

80 76

81 76

82 76

83 76

84 76

85 76

86 76

87 76

88 76

0.603 0.727 0.752 0.025

89 80

90 80

91 80

92 80

93 80

94 80

95 80

96 80

97 80

0.907 0.818 0.829 0.011

98 84

99 84

100 84

101 84

102 84

103 84

104 84

105 84

1.211 0.887 0.897 0.010

106 88

107 88

108 88

109 88

110 88

1.516 0.935 0.966 0.031

Page 206: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

181

111 88

112 88

113 88

114 92

115 92

116 92

117 92

1.820 0.966 1.000 0.034

Rata-rata 68.07 Maks 0.077

Stdev 13.15

Tabel 0.082

Page 207: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

182

C. UJI NORMALITAS DATA PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

PADA METODE PEMBELAJARAN KONVENSIONAL

1. Hipotesis

H0 : data nilai prestasi belajar matematika pada metode pembelajaran

konvensional berasal dari populasi normal

H1 : data nilai prestasi belajar matematika pada metode pembelajaran

konvensional tidak berasal dari populasi normal

2. Taraf signifikansi

α = 0,05

3. Statistik uji

Berdasarkan perhitungan pada tabel di bawah diperoleh:

L = maks | F(zi) - S(zi) | = 0,077

4. Daerah kritik

L tabel Lilliefors = L0,05; 116 = 0,082

5. Keputusan uji

L hitung < L tabel Lilliefors

Maka H0 tidak ditolak

Jadi data nilai prestasi belajar matematika pada metode pembelajaran

konvensional berasal dari populasi normal.

Page 208: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

183

Tabel Uji Normalitas Data Nilai Prestasi Belajar Matematika pada Metode

Pembelajaran Konvensional dengan metode Lilliefors

NO xi zi F(zi) S(zi) | F(zi) - S(zi) |

1 36

2 36

3 36

4 36

5 36

6 36

7 36

8 36

9 36

-1.561 0.059 0.078 0.018

10 40

11 40

12 40

13 40

14 40

15 40

16 40

17 40

18 40

19 40

20 40

-1.303 0.096 0.172 0.076

21 44

22 44

23 44

24 44

25 44

26 44

-1.044 0.148 0.224 0.076

27 48

28 48

29 48

30 48

31 48

32 48

33 48

34 48

-0.785 0.216 0.293 0.077

Page 209: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

184

35 52

36 52

37 52

38 52

39 52

40 52

41 52

42 52

43 52

-0.526 0.299 0.371 0.071

44 56

45 56

46 56

47 56

48 56

49 56

-0.268 0.394 0.422 0.028

50 60

51 60

52 60

53 60

54 60

55 60

56 60

57 60

58 60

59 60

60 60

61 60

-0.009 0.496 0.526 0.029

62 64

63 64

64 64

65 64

66 64

67 64

68 64

69 64

70 64

71 64

72 64

0.250 0.599 0.655 0.057

Page 210: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

185

73 64

74 64

75 64

76 64

77 68

78 68

79 68

80 68

81 68

82 68

83 68

84 68

85 68

86 68

87 68

0.509 0.694 0.750 0.056

88 72

89 72

90 72

91 72

92 72

93 72

94 72

95 72

96 72

0.767 0.779 0.828 0.049

97 76

98 76

99 80

100 80

101 80

102 80

103 80

104 80

105 80

1.285 0.901 0.905 0.005

106 84

107 84

108 84

109 84

1.543 0.939 0.940 0.001

110 88 1.802 0.964 0.957 0.007

Page 211: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

186

111 88

112 92

113 92

114 92

115 92

116 92

2.061 0.980 1.000 0.020

Rata-rata 60.14 Maks 0.077

Stdev 15.46

Tabel 0.082

Page 212: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

187

D. UJI NORMALITAS DATA PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

PADA AKTIVITAS TINGGI

1. Hipotesis

H0 : data nilai prestasi belajar matematika pada aktivitas tinggi berasal dari

populasi normal

H1 : data nilai prestasi belajar matematika pada aktivitas tinggi tidak berasal

dari populasi normal

2. Taraf signifikansi

α = 0,05

3. Statistik uji

Berdasarkan perhitungan pada tabel di bawah diperoleh:

L = maks | F(zi) - S(zi) | = 0,111

4. Daerah kritik

L tabel Lilliefors = L0,05; 59 = 0,115

5. Keputusan uji

L hitung < L tabel Lilliefors

Maka H0 tidak ditolak

Jadi data nilai prestasi belajar matematika pada aktivitas tinggi berasal dari

populasi normal.

Page 213: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

188

Tabel Uji Normalitas Data Nilai Prestasi Belajar Matematika Untuk

Aktivitas Tinggi dengan Metode Lilliefors

NO xi zi F(zi) S(zi) | F(zi) - S(zi) |

1 44 -2.273 0.012 0.017 0.005

2 52 -1.670 0.047 0.034 0.014

3 56

4 56

5 56

6 56

7 56

8 56

-1.369 0.086 0.136 0.050

9 60

10 60

11 60

12 60

13 60

14 60

15 60

-1.068 0.143 0.254 0.111

16 64

17 64

18 64

19 64

-0.766 0.222 0.322 0.100

20 68

21 68

22 68

23 68

24 68

-0.465 0.321 0.407 0.086

25 72

26 72

27 72

28 72

29 72

30 72

-0.163 0.435 0.508 0.073

31 76

32 76

0.138 0.555 0.542 0.012

33 80

34 80

0.439 0.670 0.610 0.060

Page 214: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

189

35 80

36 80

37 84

38 84

39 84

40 84

41 84

42 84

43 84

44 84

0.741 0.771 0.746 0.025

45 88

46 88

47 88

48 88

49 88

50 88

51 88

1.042 0.851 0.864 0.013

52 92

53 92

54 92

55 92

56 92

57 92

58 92

59 92

1.343 0.910 1.000 0.090

Rata-rata 74.17 Maks 0.111

Stdev 13.27

Tabel 0.115

Page 215: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

190

E. UJI NORMALITAS DATA PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

PADA AKTIVITAS SEDANG

1. Hipotesis

H0 : data nilai prestasi belajar matematika pada aktivitas sedang berasal dari

populasi normal

H1 : data nilai prestasi belajar matematika pada aktivitas sedang tidak berasal

dari populasi normal

2. Taraf signifikansi

α = 0,05

3. Statistik uji

Berdasarkan perhitungan pada tabel di bawah diperoleh:

L = maks | F(zi) - S(zi) | = 0,078

4. Daerah kritik

L tabel Lilliefors = L0,05; 114 = 0,083

5. Keputusan uji

L hitung < L tabel Lilliefors

Maka H0 tidak ditolak

Jadi data nilai prestasi belajar matematika pada aktivitas sedang berasal dari

populasi normal.

Page 216: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

191

Tabel Uji Normalitas Data Nilai Prestasi Belajar Matematika untuk

Aktivitas Sedang dengan Metode Lilliefors

NO xi zi F(zi) S(zi) | F(zi) - S(zi) |

1 36

2 36

-2.102 0.018 0.018 0.000

3 40

4 40

5 40

6 40

7 40

8 40

9 40

-1.792 0.037 0.079 0.042

10 44

11 44

-1.482 0.069 0.096 0.027

12 48

13 48

14 48

15 48

16 48

17 48

18 48

-1.172 0.121 0.158 0.037

19 52

20 52

21 52

22 52

23 52

24 52

25 52

26 52

27 52

28 52

29 52

30 52

31 52

-0.862 0.194 0.272 0.078

32 56

33 56

34 56

-0.552 0.290 0.351 0.060

Page 217: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

192

35 56

36 56

37 56

38 56

39 56

40 56

41 60

42 60

43 60

44 60

45 60

46 60

47 60

48 60

49 60

-0.242 0.404 0.430 0.025

50 64

51 64

52 64

53 64

54 64

55 64

56 64

57 64

58 64

59 64

60 64

61 64

62 64

63 64

64 64

65 64

66 64

0.068 0.527 0.579 0.052

67 68

68 68

69 68

70 68

71 68

72 68

0.378 0.647 0.693 0.046

Page 218: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

193

73 68

74 68

75 68

76 68

77 68

78 68

79 68

80 72

81 72

82 72

83 72

84 72

85 72

86 72

87 72

88 72

89 72

90 72

0.688 0.754 0.789 0.035

91 76

92 76

93 76

94 76

95 76

96 76

97 76

98 76

99 76

0.998 0.841 0.868 0.028

100 80

101 80

102 80

103 80

104 80

105 80

106 80

1.308 0.905 0.930 0.025

107 84

108 84

109 84

110 84

1.618 0.947 0.965 0.018

Page 219: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

194

111 88

112 88

113 88

1.928 0.973 0.991 0.018

114 92 2.238 0.987 1.000 0.013

Rata-rata 63.12 Maks 0.078

Stdev 12.90

Tabel 0.083

Page 220: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

195

F. UJI NORMALITAS DATA PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

PADA AKTIVITAS RENDAH

1. Hipotesis

H0 : data nilai prestasi belajar matematika pada aktivitas rendah berasal dari

populasi normal

H1 : data nilai prestasi belajar matematika pada aktivitas rendah tidak berasal

dari populasi normal

2. Taraf signifikansi

α = 0,05

3. Statistik uji

Berdasarkan perhitungan pada tabel di bawah diperoleh:

L = maks | F(zi) - S(zi) | = 0,102

4. Daerah kritik

L tabel Lilliefors = L0,05; 60 = 0,114

5. Keputusan uji

L hitung < L tabel Lilliefors

Maka H0 tidak ditolak

Jadi data nilai prestasi belajar matematika pada aktivitas rendah berasal dari

populasi normal.

Page 221: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

196

Tabel Uji Normalitas Data Nilai Prestasi Belajar Matematika Untuk

Aktivitas Rendah dengan Metode Lilliefors

NO xi zi F(zi) S(zi) | F(zi) - S(zi) |

1 36

2 36

3 36

4 36

5 36

6 36

7 36

8 36

9 36

10 36

-1.395 0.081 0.167 0.085

11 40

12 40

13 40

14 40

-1.118 0.132 0.233 0.102

15 44

16 44

17 44

18 44

-0.841 0.200 0.300 0.100

19 48

20 48

21 48

22 48

-0.564 0.287 0.367 0.080

23 52

24 52

25 52

26 52

27 52

28 52

-0.286 0.387 0.467 0.079

29 56

30 56

31 56

-0.009 0.496 0.517 0.020

32 60

33 60

34 60

0.268 0.606 0.617 0.011

Page 222: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

197

35 60

36 60

37 60

38 64

39 64

40 64

41 64

42 64

43 64

0.545 0.707 0.717 0.010

44 68

45 68

46 68

47 68

48 68

49 68

0.822 0.795 0.817 0.022

50 72

51 72

1.099 0.864 0.850 0.014

52 76

53 76

54 76

55 76

1.377 0.916 0.917 0.001

56 80

57 80

58 80

59 80

60 80

1.654 0.951 1.000 0.049

Rata-rata 56.13 Maks 0.102

Stdev 14.43

Tabel 0.114

Page 223: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

198

G. UJI NORMALITAS DATA PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

PADA METODE PEMBELAJARAN DENGAN ALAT PERAGA

UNTUK AKTIVITAS TINGGI

1. Hipotesis

H0 : data nilai prestasi belajar matematika pada metode pembelajaran dengan

alat peraga untuk aktivitas tinggi berasal dari populasi normal

H1 : data nilai prestasi belajar matematika pada metode pembelajaran dengan

alat peraga untuk aktivitas tinggi tidak berasal dari populasi normal

2. Taraf signifikansi

α = 0,05

3. Statistik uji

Berdasarkan perhitungan pada tabel di bawah diperoleh:

L = maks | F(zi) - S(zi) | = 0,138

4. Daerah kritik

L tabel Lilliefors = L0,05; 26 = 0,174

5. Keputusan uji

L hitung < L tabel Lilliefors

Maka H0 tidak ditolak

Jadi data nilai prestasi belajar matematika pada metode pembelajaran dengan

alat peraga untuk aktivitas tinggi berasal dari populasi normal.

Page 224: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

199

Tabel Uji Normalitas Data Nilai Prestasi Belajar Matematika Pada Metode

Pembelajaran Dengan Alat Peraga Untuk Aktivitas Tinggi dengan Metode

Lilliefors

NO xi zi F(zi) S(zi) | F(zi) - S(zi) |

1 52 -1.953 0.025 0.038 0.013

2 56

3 56

4 56

-1.649 0.050 0.154 0.104

5 60 -1.345 0.089 0.192 0.103

6 64 -1.041 0.149 0.231 0.082

7 68 -0.737 0.231 0.269 0.039

8 72

9 72

-0.433 0.333 0.346 0.014

10 76

11 76

-0.129 0.449 0.423 0.026

12 84

13 84

14 84

15 84

16 84

17 84

0.480 0.684 0.654 0.030

18 88

19 88

20 88

21 88

22 88

0.784 0.783 0.846 0.063

23 92

24 92

25 92

26 92

1.088 0.862 1.000 0.138

Rata-rata 77.69 Maks 0.138

Stdev 13.15

Tabel 0.174

Page 225: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

200

H. UJI NORMALITAS DATA PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

PADA METODE PEMBELAJARAN DENGAN ALAT PERAGA

UNTUK AKTIVITAS SEDANG

1. Hipotesis

H0 : data nilai prestasi belajar matematika pada metode pembelajaran dengan

alat peraga untuk aktivitas sedang berasal dari populasi normal

H1 : data nilai prestasi belajar matematika pada metode pembelajaran dengan

alat peraga untuk aktivitas sedang tidak berasal dari populasi normal

2. Taraf signifikansi

α = 0,05

3. Statistik uji

Berdasarkan perhitungan pada tabel di bawah diperoleh:

L = maks | F(zi) - S(zi) | = 0,091

4. Daerah kritik

L tabel Lilliefors = L0,05; 65 = 0,110

5. Keputusan uji

L hitung < L tabel Lilliefors

Maka H0 tidak ditolak

Jadi data nilai prestasi belajar matematika pada metode pembelajaran dengan

alat peraga untuk aktivitas sedang berasal dari populasi normal.

Page 226: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

201

Tabel Uji Normalitas Data Nilai Prestasi Belajar Matematika Pada Metode

Pembelajaran dengan Alat Peraga Untuk Aktivitas Sedang dengan Metode

Lilliefors

NO xi zi F(zi) S(zi) | F(zi) - S(zi) |

1 36 -2.649 0.004 0.015 0.011

2 48

3 48

4 48

-1.595 0.055 0.062 0.006

5 52

6 52

7 52

8 52

9 52

10 52

11 52

-1.244 0.107 0.169 0.062

12 56

13 56

14 56

15 56

16 56

17 56

18 56

-0.892 0.186 0.277 0.091

19 60

20 60

21 60

22 60

23 60

24 60

-0.541 0.294 0.369 0.075

25 64

26 64

27 64

28 64

29 64

30 64

-0.189 0.425 0.462 0.037

31 68

32 68

0.162 0.564 0.615 0.051

Page 227: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

202

33 68

34 68

35 68

36 68

37 68

38 68

39 68

40 68

41 72

42 72

43 72

44 72

45 72

46 72

47 72

48 72

0.514 0.696 0.738 0.042

49 76

50 76

51 76

52 76

53 76

54 76

55 76

0.865 0.807 0.846 0.040

56 80

57 80

58 80

59 80

60 80

1.217 0.888 0.923 0.035

61 84

62 84

1.568 0.942 0.954 0.012

63 88

64 88

65 88

1.919 0.973 1.000 0.027

Rata-rata 66.15 Maks 0.091

Stdev 11.38

Tabel 0.110

Page 228: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

203

I. UJI NORMALITAS DATA PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

PADA METODE PEMBELAJARAN DENGAN ALAT PERAGA

UNTUK AKTIVITAS RENDAH

1. Hipotesis

H0 : data nilai prestasi belajar matematika pada metode pembelajaran dengan

alat peraga untuk aktivitas rendah berasal dari populasi normal

H1 : data nilai prestasi belajar matematika pada metode pembelajaran dengan

alat peraga untuk aktivitas rendah tidak berasal dari populasi normal

2. Taraf signifikansi

α = 0,05

3. Statistik uji

Berdasarkan perhitungan pada tabel di bawah diperoleh:

L = maks | F(zi) - S(zi) | = 0,098

4. Daerah kritik

L tabel Lilliefors = L0,05; 26 = 0,174

5. Keputusan uji

L hitung < L tabel Lilliefors

Maka H0 tidak ditolak

Jadi data nilai prestasi belajar matematika berasal dari populasi normal.

Page 229: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

204

Tabel Uji Normalitas Data Nilai Prestasi Belajar Matematika Pada Metode

Pembelajaran dengan Alat Peraga untuk Aktivitas Rendah dengan Metode

Lilliefors

NO xi zi F(zi) S(zi) | F(zi) - S(zi) |

1 36

2 36

-2.103 0.018 0.077 0.059

3 44 -1.485 0.069 0.115 0.047

4 52

5 52

6 52

-0.867 0.193 0.231 0.038

7 56

8 56

-0.558 0.288 0.308 0.019

9 60

10 60

11 60

-0.249 0.401 0.423 0.022

12 64

13 64

14 64

15 64

16 64

0.059 0.524 0.615 0.092

17 68

18 68

0.368 0.644 0.692 0.049

19 76

20 76

21 76

22 76

0.986 0.838 0.846 0.008

23 80

24 80

25 80

26 80

1.295 0.902 1.000 0.098

Rata-rata 63.23 Maks 0.098

Stdev 12.95

Tabel 0.174

Page 230: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

205

J. UJI NORMALITAS DATA PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

PADA METODE PEMBELAJARAN KONVENSIONAL UNTUK

AKTIVITAS TINGGI

1. Hipotesis

H0 : data nilai prestasi belajar matematika pada metode pembelajaran

konvensional untuk aktivitas tinggi berasal dari populasi normal

H1 : data nilai prestasi belajar matematika pada metode pembelajaran

konvensional untuk aktivitas tinggi tidak berasal dari populasi normal

2. Taraf signifikansi

α = 0,05

3. Statistik uji

Berdasarkan perhitungan pada tabel di bawah diperoleh:

L = maks | F(zi) - S(zi) | = 0,119

4. Daerah kritik

L tabel Lilliefors = L0,05; 33 = 0,154

5. Keputusan uji

L hitung < L tabel Lilliefors

Maka H0 tidak ditolak

Jadi data nilai prestasi belajar matematika pada metode pembelajaran

konvensional untuk aktivitas tinggi berasal dari populasi normal.

Page 231: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

206

Tabel Uji Normalitas Data Nilai Prestasi Belajar Matematika Pada Metode

Pembelajaran Konvensional untuk Aktivitas Tinggi dengan Metode Lilliefors

NO xi zi F(zi) S(zi) | F(zi) - S(zi) |

1 44 -2.125 0.017 0.030 0.014

2 56

3 56

4 56

-1.194 0.116 0.121 0.005

5 60

6 60

7 60

8 60

9 60

10 60

-0.884 0.188 0.303 0.115

11 64

12 64

13 64

-0.574 0.283 0.394 0.111

14 68

15 68

16 68

17 68

-0.263 0.396 0.515 0.119

18 72

19 72

20 72

21 72

0.047 0.519 0.636 0.118

22 80

23 80

24 80

25 80

0.668 0.748 0.758 0.010

26 84

27 84

0.978 0.836 0.818 0.018

28 88

29 88

1.288 0.901 0.879 0.022

30 92

31 92

32 92

33 92

1.599 0.945 1.000 0.055

Rata-rata 71.39 Maks 0.119

Stdev 12.89

Tabel 0.154

Page 232: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

207

UJI NORMALITAS DATA PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA

METODE PEMBELAJARAN KONVENSIONAL UNTUK AKTIVITAS

SEDANG

1. Hipotesis

H0 : data nilai prestasi belajar matematika pada metode pembelajaran

konvensional untuk aktivitas sedang berasal dari populasi normal

H1 : data nilai prestasi belajar matematika pada metode pembelajaran

konvensional untuk aktivitas sedang tidak berasal dari populasi normal

2. Taraf signifikansi

α = 0,05

3. Statistik uji

Berdasarkan perhitungan pada tabel di bawah diperoleh:

L = maks | F(zi) - S(zi) | = 0,105

4. Daerah kritik

L tabel Lilliefors = L0,05; 49 = 0,127

5. Keputusan uji

L hitung < L tabel Lilliefors

Maka H0 tidak ditolak

Jadi data nilai prestasi belajar matematika pada metode pembelajaran

konvensional untuk aktivitas sedang berasal dari populasi normal.

Page 233: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

208

Tabel Uji Normalitas Data Nilai Prestasi Belajar Matematika Pada Metode

Pembelajaran Konvensional Untuk Aktivitas Sedang dengan Metode

Lilliefors

NO xi zi F(zi) S(zi) | F(zi) - S(zi) |

1 36 -1.675 0.047 0.020 0.027

2 40

3 40

4 40

5 40

6 40

7 40

8 40

-1.385 0.083 0.163 0.080

9 44

10 44

-1.095 0.137 0.204 0.067

11 48

12 48

13 48

14 48

-0.805 0.210 0.286 0.075

15 52

16 52

17 52

18 52

19 52

20 52

-0.515 0.303 0.408 0.105

21 56

22 56

-0.225 0.411 0.449 0.038

23 60

24 60

25 60

0.065 0.526 0.510 0.016

26 64

27 64

28 64

29 64

30 64

31 64

32 64

0.355 0.639 0.735 0.096

Page 234: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

209

33 64

34 64

35 64

36 64

37 68

38 68

39 68

0.645 0.741 0.796 0.055

40 72

41 72

42 72

0.935 0.825 0.857 0.032

43 76

44 76

1.225 0.890 0.898 0.008

45 80

46 80

1.515 0.935 0.939 0.004

47 84

48 84

1.805 0.964 0.980 0.015

49 92 2.386 0.991 1.000 0.009

Rata-rata 59.10 Maks 0.105

Stdev 13.79

Tabel 0.127

Page 235: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

210

K. UJI NORMALITAS DATA PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

PADA METODE PEMBELAJARAN KONVENSIONAL UNTUK

AKTIVITAS RENDAH

1. Hipotesis

H0 : data nilai prestasi belajar matematika pada metode pembelajaran

konvensional untuk aktivitas rendah berasal dari populasi normal

H1 : data nilai prestasi belajar matematika pada metode pembelajaran

konvensional untuk aktivitas rendah tidak berasal dari populasi normal

2. Taraf signifikansi

α = 0,05

3. Statistik uji

Berdasarkan perhitungan pada tabel di bawah diperoleh:

L = maks | F(zi) - S(zi) | = 0,144

4. Daerah kritik

L tabel Lilliefors = L0,05; 34 = 0,152

5. Keputusan uji

L hitung < L tabel Lilliefors

Maka H0 tidak ditolak

Jadi data nilai prestasi belajar matematika pada metode pembelajaran

konvensional untuk aktivitas sedang berasal dari populasi normal.

Page 236: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

211

Tabel Uji Normalitas Data Nilai Prestasi Belajar Matematika Pada Metode

Pembelajaran Konvensional Untuk Aktivitas Rendah dengan Metode

Lilliefors NO xi zi F(zi) S(zi) | F(zi) - S(zi) |

1 36

2 36

3 36

4 36

5 36

6 36

7 36

8 36

-1.111 0.133 0.235 0.102

9 40

10 40

11 40

12 40

-0.809 0.209 0.353 0.144

13 44

14 44

15 44

-0.507 0.306 0.441 0.135

16 48

17 48

18 48

19 48

-0.204 0.419 0.559 0.140

20 52

21 52

22 52

0.098 0.539 0.647 0.108

23 56 0.400 0.655 0.676 0.021

24 60

25 60

26 60

0.702 0.759 0.765 0.006

27 64 1.004 0.842 0.794 0.048

28 68

29 68

30 68

31 68

1.306 0.904 0.912 0.007

32 72

33 72

1.609 0.946 0.971 0.024

34 80 2.213 0.987 1.000 0.013

Rata-rata 50.71 Maks 0.144

Stdev 13.24

Tabel 0.152

Page 237: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

212

Lampiran 8

UJI KESAMAAN VARIANSI (HOMOGENITAS) NILAI PRESTASI

BELAJAR MATEMATIKA TERHADAP FAKTOR METODE

PEMBELAJARAN DAN AKTIVITAS BELAJAR

a. Uji kesamaan variansi (homogenitas) prestasi belajar matematika

terhadap faktor metode pembelajaran

1. Hipotesis

H0 : data prestasi belajar matematika terhadap faktor metode pembelajaran

mempunyai variansi yang sama (homogen)

H1 : data prestasi belajar matematika terhadap faktor metode pembelajaran

tidak mempunyai variansi yang sama (tidak homogen)

2. Taraf signifikansi

α = 0,05

3. Statistik uji

Berdasarkan perhitungan pada tabel di bawah diperoleh:

RKG = 205,84

c = 1,004

χ2 = 2,867

4. Daerah kritik

χ2 tabel = χ

2α,k-1; = χ

21; 0,05 = 3,841

DK = { χ2 | χ

2 > χ

21; 0,05 = 3,841 }

5. Keputusan uji

χ2 = 2,867∉ DK

Maka H0 tidak ditolak

Jadi data nilai prestasi belajar matematika terhadap faktor metode

pembelajaran mempunyai variansi yang sama (homogen)

Page 238: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

213

b. Uji kesamaan variansi (homogenitas) nilai prestasi belajar matematika

terhadap faktor aktivitas belajar

1. Hipotesis

H0 : data nilai prestasi belajar matematika terhadap faktor aktivitas belajar

mempunyai variansi yang sama (homogen)

H1 : data nilai prestasi belajar matematika terhadap faktor aktivitas belajar

tidak mempunyai variansi yang sama (tidak homogen)

2. Taraf signifikansi

α = 0,05

3. Statistik uji

Berdasarkan perhitungan pada tabel di bawah diperoleh:

RKG = 179,62

c = 1,01

χ2 = 0,959

4. Daerah kritik

χ2 tabel = χ

2(k-1; α) = χ

2(2; 0,05) = 5,991

DK = { χ2 | χ

2 > χ

2(2; 0,05) = 5,991 }

5. Keputusan uji

χ2 = 0,959∉ DK

Maka H0 tidak ditolak

Jadi data nilai prestasi belajar matematika terhadap faktor aktivitas belajar

mempunyai variansi yang sama (homogen)

Page 239: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

214

Tabel. Uji kesamaan variansi (homogenitas) prestasi belajar matematika

terhadap faktor metode pembelajaran METODE nj fj sj sj

2 SSj log (sj

22) fj log sj

2 RKG f log(RKG) c Chi Sqr

Alat Peraga 117 116 13.15 172.96 20063.45 2.24 259.60 205.84 534.43 1.004 2.867

Konvensional 116 115 15.46 239.01 27486.33 2.38 273.52

JUMLAH 233 231 28.61 411.972 47549.79 4.616 533.120

Tabel. Uji kesamaan variansi (homogenitas) prestasi belajar matematika

terhadap faktor aktivitas belajar belajar AKTIVITAS nj fj sj sj

2 SSj log (sj

22) fj log sj

2 RKG f log(RKG) c Chi Sqr

Tinggi 59 58 13.27 176.18 10218.31 2.25 130.27 179.62 518.50 1.01 0.959

Sedang 114 113 12.90 166.44 18808.28 2.22 251.00

Rendah 60 59 14.43 208.25 12286.93 2.32 136.80

JUMLAH 233 230 40.61 550.88 41313.519 6.79 518.07

Page 240: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

215

Lampiran 9

ANAVA DAN UJI KOMPARASI GANDA

a. Anava

1. Hipotesis

H0a : tidak terdapat pengaruh metode pembelajaran pada prestasi belajar

matematika

H1a : terdapat pengaruh metode pembelajaran pada prestasi belajar

matematika

H0b : tidak terdapat pengaruh aktivitas belajar pada prestasi belajar

matematika

H1b : terdapat pengaruh aktivitas belajar pada prestasi belajar matematika

H0ab : tidak terdapat interaksi antara metode pembelajaran dengan aktivitas

belajar pada prestasi belajar matematika

H1ab : terdapat interaksi antara metode pembelajaran dengan aktivitas

belajar pada prestasi belajar matematika

2. Taraf signifikansi

α = 0,05

3. Statistik uji

Berdasarkan perhitungan pada tabel 1 sampai tabel 8 diperoleh:

Fa hitung = 23.798

Fb hitung = 34.328

Fab hitung = 1.232

Page 241: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

216

4. Daerah kritik

Fa hitung > Fa tabel = F(α; q-1; N-pq) = F(0,05; 1; 227) = 3,84

Fb hitung > Fb tabel = F(α; p-1; N-pq) = F(0,05; 2; 227) = 3,00

Fab hitung > Fab tabel = F(α; (p-1)(q-1); N-pq) = F(0,05; 2; 227) = 3,00

5. Keputusan uji

i. Fa hitung > Fa tabel

Maka H0a ditolak

Jadi terdapat pengaruh metode pembelajaran pada prestasi belajar

matematika

ii. Fb hitung > Fb tabel

Maka H0b ditolak

Jadi terdapat pengaruh aktivitas belajar pada prestasi belajar matematika

iii. Fab hitung < Fab tabel

Maka H0ab tidak ditolak

Jadi tidak terdapat interaksi antara metode pembelajaran dengan aktivitas

belajar pada prestasi belajar matematika

Page 242: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

217

Berdasarkan data pada lampiran 6, data prestasi belajar matematika dapat

dikelompokkan sebagai berikut:

Tabel 1. Pengelompokkan Data Prestasi Belajar Matematika

ALAT PERAGA KONVENSIONAL NO

TINGGI SEDANG RENDAH TINGGI SEDANG RENDAH

1 68 60 56 60 52 68

2 84 60 64 56 60 44

3 92 76 64 60 64 64

4 92 72 68 64 64 68

5 88 56 80 68 64 52

6 84 72 60 64 52 68

7 88 52 64 64 52 36

8 84 60 76 72 68 72

9 92 52 68 56 64 60

10 92 68 76 72 52 68

11 72 68 76 72 60 72

12 84 76 76 68 52 80

13 84 56 80 68 72 36

14 76 68 80 60 64 56

15 88 68 80 92 64 44

16 84 72 52 88 64 60

17 88 76 60 80 76 36

18 88 68 56 80 64 60

19 52 76 44 92 84 44

20 56 68 64 80 72 52

21 64 72 52 80 84 36

22 60 68 36 68 68 40

23 76 72 52 88 64 36

24 72 60 64 72 60 52

25 56 60 36 84 56 36

26 56 56 60 84 72 48

27 64 92 80 40

28 64 56 64 40

29 64 60 80 36

30 76 44 64 48

31 80 60 76 36

32 88 60 68 40

33 88 92 92 48

34 76 40 48

35 88 48

36 80 36

37 80 44

38 64 40

39

76

44

Page 243: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

218

40 84 48

41 56 56

42 80 48

43 68 40

44 80 52

45 84 40

46 72 40

47 52 48

48 64 40

49 48 40

50 52

51 52

52 68

53 48

54 36

55 56

56 68

57 60

58 52

59 52

60 72

61 64

62 56

63 72

64 56

65 48

Tabel 2. Rangkuman Data Sel

ALAT PERAGA KONVENSIONAL

Tinggi Sedang Rendah Tinggi Sedang Rendah

n 26 65 26 33 49 34

∑x 2020 4300 1644 2356 2896 1724

x 77.69 66.15 63.23 71.39 59.10 50.71

∑x2 161264.00 292752.00 108144.00 173520.00 180288.00 93200.00

C 156938.46 284461.54 103951.38 168204.12 171159.51 87416.94

SS 4325.54 8290.46 4192.62 5315.88 9128.49 5783.06

Page 244: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

219

Tabel 3. Rerata Sel

Tinggi Sedang Rendah Aktivitas belajar

Metode Pembelajaran b1 b2 b3

Total

Konstruktivisme a1 77.69 66.15 63.23 207.08 A1

Konvensional a2 71.39 59.10 50.71 181.20 A2

149.09 125.26 113.94 388.28 G Total

B1 B2 B3

Tabel 4. Perhitungan Komponen Jumlah Kuadrat

Komponen Perhitungan Hasil

(1) G′2/pq 25126.736

(2) ∑ji,

ijSS 37036.043

(3) q/Ai

2

i∑ 25238.322

(4) p/Bj

2

j∑ 25448.653

(5) 2

ij

ji )BA(∑ 25571.789

Tabel 5. Perhitungan Jumlah Kuadrat

Jumlah kuadrat Perhitungan Hasil

JKa hn [(3′) – (1′)] 3882.829

JKb hn [(4′) – (1′)] 11201.635

JKab hn [(5′) − (4′) – (3′) + (1′)] 401.853

JKg ∑ij

ijSS 37036.043

JKt 52522.360

∑∑=

ij ij

h

n

1

pq n = 34.797

Page 245: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

220

Tabel 6. Perhitungan Derajat Bebas

Derajat bebas Perhitungan Hasil

dba p - 1 1

dbb q - 1 2

dbab (p – 1) (q – 1) 2

dbg N - pq 227

dbt N - 1 232

Tabel 7. Perhitungan Rerata Kuadrat

Rerata Kuadrat Perhitungan Hasil

RKa JKa / dba 3882.829

RKb JKb / dbb 5600.818

RKab JKab / dbab 200.927

RKg JKg / dbg 163.154

Tabel 8. Statistik Uji

Statistik Uji Perhitungan Hasil

Fa RKa / RKg 23.798

Fb RKb / RKg 34.328

Fab RKab / RKg 1.232

Tabel 9. Rangkuman Analisis Variansi

Sumber Variansi JK db RK F hitung F tabel Keputusan Uji

Metode Pembelajaran 3882.829 1 3882.829 23.798 3,84 H0 ditolak

Aktivitas belajar 11201.635 2 5600.818 34.328 3,00 H0 ditolak

Interaksi antara Metode

Pembelajaran dengan

Aktivitas belajar

401.853 2 200.927 1.232 3,00 H0 tidak ditolak

Galat 37036.043 227 163.154

Total 52522.360 233

Page 246: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

221

b. Komparasi ganda

Karena H0a dan H0b ditolak maka untuk melacak perbedaan rerata dilakukan

komparasi ganda pada kolom dengan menggunakan metode Scheffe′. Pada

baris tidak dilakukan komparasi ganda karena hanya terdapat dua kelompok.

1. Komparasi

Komparasi pada kolom: µ.1 vs µ.2

µ.1 vs µ.3

µ.2 vs µ.3

2. Hipotesis

Tabel 10. Komparasi dan Hipotesis

Komparasi H0 H1

µ.1 vs µ.2 µ.1 = µ.2 µ.1 ≠ µ.2

µ.1 vs µ.3 µ.1 = µ.3 µ.1 ≠ µ.3

µ.2 vs µ.3 µ.2 = µ.3 µ.2 ≠ µ.3

3. Taraf signifikan

α = 0,05

4. Statistik uji

Berdasarkan tabel 1 dan tabel 2 diperoleh data sebagai berikut:

Rerata Nilai rerata N

.1x 74.17 59

.2x 63.12 114

.3x 56.13 60

Dengan RKg = 163,154

Berdasarkan data di atas maka dilakukan perhitungan nilai F untuk komparasi

kolom hasilnya disajikan dalam tabel berikut:

Page 247: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

222

Tabel 11. Perhitungan Nilai F untuk Komparasi pada Baris dan Kolom

Jenis komparasi Nilai F

Kolom (F.1 – . 2) 29.079

Kolom (F.1 – . 3) 59.312

Kolom (F.2 – . 3) 11.771

Nilai F pada komparasi kolom = ( )

)n/1n/1(RK

x x

.j.ig

2

.j.i

+

5. Daerah kritik

DK.i – .j = (q-1) F(α; q-1; N-pq) = 2.F(0,05; 2; 227) = 6,00

6. Keputusan uji

H0 ditolak jika F hitung > DKi. – j. pada komparasi kolom. Hasil selengkapnya

disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 55. Hasil Keputusan Uji terhadap H0

Komparasi F hitung F kritik Keputusan uji

µ.1 vs µ.2 29.079 6,00 H0 ditolak

µ.1 vs µ.3 59.312 6,00 H0 ditolak

µ.2 vs µ.3 11.771 6,00 H0 ditolak

Semua H0 ditolak, sehingga terdapat perbedaan mean pada nilai prestasi untuk

komparasi kolom.

Page 248: core.ac.uk · EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

215