32
http://bpupki.wordpress.com NKRI, 09 Maret 2013 Halaman 1 dari 32 Counter Legal Draft KONSTITUSI DAULAT RAKYAT SEPENUHNYA KONSTITUSI DAULAT RAKYAT SEPENUHNYA KONSTITUSI DAULAT RAKYAT SEPENUHNYA KONSTITUSI DAULAT RAKYAT SEPENUHNYA

counter legal draft konstitusi 09032013 · • Negara wajib menyelenggarakan suatu jaminan sosial dan kesehatan serta pendidikan berkualitas serta hak pensiun untuk seluruh warga

  • Upload
    others

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: counter legal draft konstitusi 09032013 · • Negara wajib menyelenggarakan suatu jaminan sosial dan kesehatan serta pendidikan berkualitas serta hak pensiun untuk seluruh warga

http://bpupki.wordpress.com

NKRI, 09 Maret 2013 Halaman 1 dari 32

Counter Legal Draft

KONSTITUSI DAULAT RAKYAT SEPENUHNYAKONSTITUSI DAULAT RAKYAT SEPENUHNYAKONSTITUSI DAULAT RAKYAT SEPENUHNYAKONSTITUSI DAULAT RAKYAT SEPENUHNYA

Page 2: counter legal draft konstitusi 09032013 · • Negara wajib menyelenggarakan suatu jaminan sosial dan kesehatan serta pendidikan berkualitas serta hak pensiun untuk seluruh warga

http://bpupki.wordpress.com

NKRI, 09 Maret 2013 Halaman 2 dari 32

Sekapur SirihSekapur SirihSekapur SirihSekapur Sirih

kembalikan kedaulatan rakyat, jangan bajak demokrasi [Hariman Siregar, 2008]

Partisipasi publik adalah salah satu kata kunci negara demokrasi. Bukan hanya

dalam memilih dan dipilih tetapi dalam setiap pengambilan kebijakan negara baik

secara langsung maupun tidak langsung. Namun telah sama kita ketahui bersama

bahwa partisipasi rakyat seringkali bersifat terputus (participatus interuptus ^_^).

Yaitu hanya seolah didengar ketika suaranya dibutuhkan untuk legalitas prosedural

demokratis. Ketika pemilu berlalu maka suara rakyat kembali menjadi angin yang

berlalu. Segala kebijakan hanya ditimbang berdasarkan kepentingan sesat sesaat

para “terpilih” dan kelompok kepentingannya.

Maka kesinambungan partisipasi dan pertanggungjawabannya adalah penting dan

harus ditetapkan secara formal dalam sistem kenegaraan Indonesia yaitu dalam

konstitusi. Bahkan partisipasi ini dimulai sejak dari pembahasan tentang konstitusi

itu sendiri. Kemajuan media komunikasi publik saat ini dapat menjadi sebuah

pendorong akselerasi partisipasi publik.

Silakan berikan pendapat, saran dan sejenisnya demi sempurnanya konstitusi yang

mencerminkan daulat rakjat sepenuhnya. Sudah saatnya rakjat dilibatkan dalam

pembahasan konstitusi dan bukan hanya menerima hasil jadi yang terbukti rawan

pelintiran kepentingan sesat penguasa dan pengusaha politik. Segala pendapat

mengenai materi konstitusi Daulat Rakjat Sepenuhnya are welcome...!

Pada saatnya kita ajukan petisi kepada MPR RI untuk mengadopsi konstitusi bahasan

rakjat ini. Atau kita akan menuntut Referendum Konstitusi. Atau upaya lain yang

diperlukan hingga Daulat Rakjat Sepenuhnya mewujud. Indonesia Merdeka 100%

(Tan Malaka) dan Berdaulat dalam politik, berdikari dalam ekonomi,

berkepribadian dalam kebudayaan (Trisakti Soekarno).

MARI BUNG REBUT KEMBALI ...!

NKRI, 09 Maret 2013

Teguh Sugiharto, SE

Ketua Umum

Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (Jilid 2)

Email: [email protected], HP: 08179923479

Page 3: counter legal draft konstitusi 09032013 · • Negara wajib menyelenggarakan suatu jaminan sosial dan kesehatan serta pendidikan berkualitas serta hak pensiun untuk seluruh warga

http://bpupki.wordpress.com

NKRI, 09 Maret 2013 Halaman 3 dari 32

BEBERAPA POIN UTAMA/PENTINGBEBERAPA POIN UTAMA/PENTINGBEBERAPA POIN UTAMA/PENTINGBEBERAPA POIN UTAMA/PENTING

• Menghapuskan kewenangan formal partai dalam menetapkan kandidat jabatan publik

apapun juga. Kandidat harus independen / perorangan tetapi bukan berarti partai

harus dibubarkan berpartai adalah termasuk dalam prinsip kemerdekaan berserikat dan

berkumpul yang harus dijaga bersama.

• Pemilu menggunakan sistem distrik murni dimana satu daerah pemilihan hanya memilih

satu orang wakil sehingga pertanggungjawaban pada konstituen lebih jelas. Untuk

tingkat pusat satu kabupaten/kota satu wakil dengan hak suara tergantung jumlah

populasi penduduk. Untuk tingkat provinsi maka tiap kecamatan satu wakil. Untuk

tingkat kabupaten/kota maka tiap desa/kelurahan satu wakil. Untuk tingkat provinsi

dan kabupaten/kota jumlah wakil sedikitnya 30 dan sebanyak-banyaknya 50 maka

mungkin harus dilakukan penggabungan/pemecahan daerah pemilihan sehingga

jumlahnya sesuai.

• Pemilu eksekutif hanya Presiden dan Kepala Daerah saja. Wakil dipilih oleh terpilih

sendiri sebanyak 5 orang yang membawahi suatu bidang tugas tertentu.

• Pemilihan pejabat pimpinan lembaga negara yang mandiri seperti Bank Indonesia, KPU,

KPK, BPK, Komnas HAM, KPPU, KPI dan sebagainya dilakukan secara terbuka dan dipilih

oleh seluruh anggota lembaga perwakilan rakyat seluruh tingkatan maka jumlahnya

akan menjadi terlalu banyak untuk bisa dibeli, dan sebagainya.

• Kejaksaan menjadi suatu lembaga mandiri yang tidak berada di bawah kekuasaan

eksekutif. Juga dibentuk suatu mahkamah dan kejaksaan yang khusus mengadili dan

menuntut suatu tindak pidana, pelanggaran kode etik dan sebagainya yang dilakukan

oleh aparatur hukum sendiri dengan suatu ancaman 3 hingga 6 kali lipat karena status

pelaku sebagai aparatur hukum adalah suatu penistaan pada hukum.

• 20% laba positif korporasi adalah hak pekerja (non direksi dan non komisaris) atas hasil

pekerjaannya yang dibagikan secara sama rata. Sedangkan upah/gaji dan fasilitas

lainnya adalah hak pekerja atas pekerjaan yang telah dilakukannya.

• 20% hasil pengelolaan kekayaan alam oleh negara dibagikan kepada seluruh rakyat

secara sama rata. Asas pembagian langsung ini adalah bukti nyata konsepsi kekayaan

alam adalah milik rakyat yang dikelola negara.

• Kontrol terhadap segala pejabat publik dilakukan menurut asas kontrol vertikal,

horisontal dan koreksional. Hanya pada Tuhan kita percaya, selain-Nya harus dikontrol.

• Negara wajib menyelenggarakan suatu jaminan sosial dan kesehatan serta pendidikan

berkualitas serta hak pensiun untuk seluruh warga negara. Setiap orang telah

memberikan kontribusi pada masyarakat pada masa produktifnya maka pada masa

pensiunnya masyarakat wajib menanggung beban hidupnya.

Page 4: counter legal draft konstitusi 09032013 · • Negara wajib menyelenggarakan suatu jaminan sosial dan kesehatan serta pendidikan berkualitas serta hak pensiun untuk seluruh warga

http://bpupki.wordpress.com

NKRI, 09 Maret 2013 Halaman 4 dari 32

KONSTITUSI DAULAT RAKYAT SEPENUHNYAKONSTITUSI DAULAT RAKYAT SEPENUHNYAKONSTITUSI DAULAT RAKYAT SEPENUHNYAKONSTITUSI DAULAT RAKYAT SEPENUHNYA

yang setelah ditetapkan akan disebut dengan:

UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

(KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA)

PEMBUKAAN ( P r e a m b u l e )

Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan. Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentausa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Atas berkat rakhmat Allah (Tuhan...?) Yang Maha Kuasa (Adil...?) dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya. Kemudian dari pada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar (Konstitusi) Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara (Kesatuan...?) Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada Ketuhanan Yang Maha Esa (Adil...?), Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Note: Kata dalam kurung dan bold adalah usulan perubahannya karena sesungguhnya gagasan utama Pancasila adalah KEADILAN sebagaimana tersebut di sila ke-2 dan ke-5, oleh karena itu sila pertama seharusnya juga tentang keadilan maka perlu diubah menjadi Ketuhanan Yang Maha Adil.

Kata Tuhan lebih bersifat umum dibandingkan Allah yang merupakan nama diri Tuhan menurut beberapa agama tertentu saja. Karena NKRI harus menjamin kemerdekaan beragama dan berkepercayaan yang mana itu artinya adalah agama dan kepercayaan yang manapun juga. Tentu saja usulan ini adalah sebuah usulan bukan sebuah keputusan, namanya juga draft yang akan dimintakan pendapat seluruh lapisan rakjat Indonesia.

Bahaslah draft konstitusi ini berbasiskan rasionalitas, ilmu pengetahuan, cita ideal kehidupan berbangsa bernegara dan bermasyarakat, nilai-nilai kebenaran dan keadilan serta rasionalitas. Lupakan soal konstelasi politik, pensakralan yang berlebihan dan sejenisnya. Jangan terbentur fakta karena kita sedang membicarakan idealita.

UNDANG-UNDANG DASAR

(KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA)

BAB I BENTUK DAN KEDAULATAN

Page 5: counter legal draft konstitusi 09032013 · • Negara wajib menyelenggarakan suatu jaminan sosial dan kesehatan serta pendidikan berkualitas serta hak pensiun untuk seluruh warga

http://bpupki.wordpress.com

NKRI, 09 Maret 2013 Halaman 5 dari 32

Pasal 1 (1) Negara Indonesia ialah Negara Kesatuan, yang berbentuk Republik. (2) Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Konstitusi. (3) Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah negara hukum.

BAB II PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Pasal 2

Presiden Republik Indonesia memegang kekuasaan pemerintahan menurut Konstitusi. Note: Apakah tidak sebaiknya seluruh kata pemerintah itu diganti dengan PENGELOLA NEGARA? dan Pemerintahan menjadi KEPENGELOLAAN NEGARA. What do you think?

Pasal 3

(1) Presiden mengajukan rancangan undang-undang kepada Kongres Rakyat Indonesia. (2) Presiden menetapkan peraturan pemerintah untuk menjalankan undang-undang

sebagaimana mestinya.

Pasal 4

(1) Dalam hal ikhwal kegentingan yang memaksa, Presiden dapat menetapkan peraturan pemerintah sebagai pengganti undang-undang yang harus dimintakan persetujuan Kongres Rakyat Indonesia pada masa persidangan berikutnya.

(2) Jika tidak mendapat persetujuan, maka peraturan pemerintah sebagai pengganti undang-undang dimaksudkan harus dicabut.

Pasal 5

Presiden tidak dapat membekukan dan atau membubarkan Kongres Rakyat Indonesia dan lembaga negara lainnya yang dibentuk berdasarkan Konstitusi ini.

Pasal 6

(1) Calon Presiden harus seorang warga negara Indonesia sejak kelahirannya dan tidak pernah menerima kewarganegaraan dari negara lain karena kehendaknya sendiri, tidak pernah mengkhianati negara, tidak pernah diputus bersalah oleh pengadilan karena tindak pidana kejahatan, berusia lebih dari atau sama dengan 15 (lima belas) tahun, berpendidikan minimal sarjana strata satu atau sederajat, lulus uji kompetensi yang dilaksanakan oleh Tim Uji Independen serta memperoleh dukungan awal dari warga negara yang memiliki hak pilih yang tersebar di seluruh provinsi.

(2) Calon Presiden yang masih menjabat sebagai Presiden (petahana) dan masih dibolehkan mengajukan diri menurut ketentuan Undang-Undang Dasar ini dibebaskan dari kewajiban pembuktian dukungan awal dan pemilihan pendahuluan dan dianggap telah lulus uji kompetensi.

Note: *)dukungan awal tidak ditentukan jumlah minimumnya (yang terpenting ada dukungan yang tersebar di seluruh Provinsi) karena jumlah dukungan awal hanya salah satu penilaian awal yang pembobotannya akan ditetapkan oleh Tim Uji Independen.

Pasal 7

(1) Presiden dipilih secara langsung oleh rakyat.

Page 6: counter legal draft konstitusi 09032013 · • Negara wajib menyelenggarakan suatu jaminan sosial dan kesehatan serta pendidikan berkualitas serta hak pensiun untuk seluruh warga

http://bpupki.wordpress.com

NKRI, 09 Maret 2013 Halaman 6 dari 32

(2) Ketentuan umum mengenai pemilihan Presiden: a. Setiap warga negara Republik Indonesia yang memenuhi syarat dapat

mengajukan diri sebagai calon Presiden. b. Tim Uji Independen menetapkan sedikitnya 5 (lima) orang dan sebanyak-

banyaknya 10 (sepuluh) orang Calon Presiden kecuali jika pendaftar yang memenuhi syarat kurang dari atau sama dengan 5 (lima) orang langsung ditetapkan.

c. Komisi Pemilihan Umum menyelenggarakan pemilihan pendahuluan yang diikuti oleh seluruh anggota Kongres Rakyat Indonesia seluruh tingkatan.

d. Calon Presiden yang memperoleh dukungan terbesar pertama dan kedua dalam pemilihan pendahuluan dan petahana ditetapkan menjadi Calon Presiden yang akan dipilih langsung oleh rakyat.

e. Jika petahana tidak memenuhi syarat karena telah menjabat dua kali berturut-turut maka Calon Presiden yang memperoleh dukungan terbesar pertama dan kedua dan ketiga dalam pemilihan pendahuluan ditetapkan menjadi Calon Presiden yang akan dipilih langsung oleh rakyat.

f. Negara memberikan fasilitas yang setara kepada seluruh calon Presiden untuk kampanye.

g. Fasilitas kampanye yang diberikan harus bersifat mencerdaskan bangsa serta mempertimbangkan efektivitas dan efisiensi anggaran.

h. Stasiun televisi, radio dan lembaga penyiaran serta media massa lainnya atas inisiatif sendiri dapat mengadakan program siaran terkait kampanye sepanjang memberikan kesempatan yang setara kepada seluruh calon Presiden.

i. Calon Presiden dibolehkan mengumpulkan dana masyarakat. j. Seluruh dana yang berhasil dihimpun dan penggunaannya harus dilaporkan

kepada Badan Pemeriksa Keuangan, jika terdapat saldo harus diserahkan kepada negara.

(3) Calon Presiden yang memperoleh suara rakyat terbanyak dilantik sebagai Presiden. (4) Tata cara pelaksanaan pemilihan Presiden lebih lanjut diatur dalam undang-undang. Note: *)Prinsip dasar dalam setiap pemilu adalah on the same level of playing fields. Tidak boleh lagi ada seseorang tampil lebih banyak daripada yang lain semata-mata karena kekuatan uang. Sudah saatnya kita mengakhiri pesta demokrasi. Yang ada adalah prosesi demokrasi dalam kesederhanaan dan mencerdaskan bangsa. Tetapi untuk menyederhanakan pilihan dan efisiensi biaya diadakan pemilihan pendahuluan oleh Kongres Rakyat Indonesia seluruh tingkatan. **)Hanya Presiden yang dipilih oleh rakyat, Wakil Presiden dipilih dan ditetapkan oleh Presiden terpilih. Dengan tugas sejenis menko saat ini. Dengan demikian tragedi matahari kembar dapat dihindarkan dan soliditas pemerintahan lebih terjaga. Pertanggungjawaban pun lebih jelas. ***)Meski penggalangan dana sesungguhnya tidak terlalu diperlukan oleh kandidat karena negara memfasilitasi secara setara. Ke depan tidak ada lagi pesta (hura-hura) demokrasi. Maen tempel pamflet sembarangan juga dilarang. Baliho dan pamflet difasilitasi negara di ruang-ruang publik tertentu. Bentuk2 sederhana saja seperti cetak buku dan DVD yang berisi seluruh kandidat, blocking time TVRI serta pertemuan massal secara sama (misalkan satu kabupaten/kota masing2 kandidat difasilitasi sekali). Tetapi kreativitas dan partisipasi simpatisan dan publik tetap di-encourage. ****)Atau apakah langsung pemilu rakyat tanpa pemilihan pendahuluan...?

Pasal 8

(1) Presiden memegang jabatan selama lima tahun, dan sesudahnya dapat dipilih kembali

dalam jabatan yang sama, hanya untuk satu kali masa jabatan berikutnya secara berturut-turut.

(2) Kecuali jika memperoleh dukungan awal pencalonan untuk masa jabatan ketiga dan seterusnya secara berturut-turut dari sedikit-dikitnya 50% (lima puluh persen) dari jumlah pemilih dari seluruh provinsi yang di setiap provinsi sedikit-dikitnya memperoleh dukungan awal sebesar 25% (dua puluh lima persen).

Page 7: counter legal draft konstitusi 09032013 · • Negara wajib menyelenggarakan suatu jaminan sosial dan kesehatan serta pendidikan berkualitas serta hak pensiun untuk seluruh warga

http://bpupki.wordpress.com

NKRI, 09 Maret 2013 Halaman 7 dari 32

Note: jika tidak berturut-turut maka boleh mengajukan diri kembali dengan persyaratan yang sama dengan kandidat lainnya kecuali mendapat dukungan awal yang luar biasa sebagaimana disebutkan dalam ayat (2) sebagai sebuah pengecualian khusus.

Pasal 9

(1) Presiden dapat diberhentikan dalam masa jabatannya apabila dipandang melanggar Undang-undang Dasar dan atau kehormatan negara dan atau kehormatan jabatan kepresidenan dan atau dipandang tidak cakap lagi menjalankan tugas kepresidenan.

(2) Jika Presiden mangkat, berhenti, diberhentikan, atau tidak dapat melakukan kewajibannya dalam masa jabatannya, ia digantikan oleh Wakil Presiden sesuai dengan urutan kewakilan sampai habis masa jabatannya.

Pasal 10

(1) Usul pemberhentian Presiden dapat diajukan oleh Kongres Rakyat Indonesia jika

mendapatkan dukungan sekurang-kurangnya 50% (lima puluh persen) lebih satu dari jumlah suara anggota Kongres Rakyat Indonesia.

(2) Atas persetujuan usul pemberhentian Presiden, pimpinan Kongres Rakyat Indonesia menetapkan pemberhentian sementara Presiden.

(3) Atas keputusan Kongres Rakyat Indonesia tersebut di angka (1) dan (2) maka harus dimintakan persetujuan dari seluruh anggota Kongres Rakyat Indonesia Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota, jika mendapat persetujuan sedikit-dikitnya 50% (lima puluh persen) lebih satu anggota dimaksudkan maka pemberhentian Presiden berlaku secara permanen.

(4) Apabila tidak mendapatkan persetujuan maka jabatan Presiden dipulihkan dan seluruh anggota Kongres Rakyat Indonesia (pusat) diberhentikan dan kehilangan hak mencalonkan diri kembali sebagai anggota Kongres Rakyat Indonesia tingkat apapun juga untuk selama-lamanya dan kedudukannya digantikan oleh peringkat selanjutnya dalam pemilihan anggota dimaksudkan hingga masa jabatannya selesai.

(5) Pemungutan suara sebagaimana dimaksudkan angka (3) diselenggarakan secara tertutup dan diselenggarakan secara serentak dalam jangka waktu selama-lamanya 30 (tiga puluh) hari sejak ditetapkannya pemberhentian sementara.

(6) Kepada Presiden (non aktif) diberikan kesempatan untuk menyampaikan pembelaan diri dalam Sidang Paripurna Kongres Rakyat Indonesia seluruh tingkatan.

(7) Presiden yang diberhentikan sebelum masa jabatannya berakhir melalui mekanisne sebagaimana diatur pasal ini dapat mencalonkan diri sebagai Presiden kembali pada masa pemilihan berikutnya jika yang bersangkutan belum menjabat sebanyak dua kali berturut-turut.

Note: *)boleh mengajukan diri kembali karena bagaimanapun juga KRI bukanlah rakyat Indonesia dalam pengertian yang sebenarnya. Pembelaan diri bisa dibuat secara langsung dengan teleconference misalnya. **)anggota KRI (pusat) harus terkena konsekuensi jika usul pemberhentian ditolak dalam pemungutan suara yang diikuti oleh seluruh anggota Kongres Rakyat Indonesia seluruh tingkatan agar tidak menggunakan kewenangannya secara serampangan.

Pasal 11 (1) Usul pemberhentian Presiden dapat diajukan oleh rakyat Indonesia secara perwakilan

kepada Mahkamah Konstitusi. (2) Usul pemberhentian dimaksudkan sah jika mendapat dukungan sedikit-dikitnya 20%

(dua puluh persen) dari jumlah total peserta pemilihan umum yang tersebar di seluruh provinsi yang terhitung pada saat pemilihan umum yang memenangkan Presiden yang diajukan pemberhentiannya dan tersebar di seluruh provinsi yang di setiap provinsi sedikit-dikitnya didukung oleh 10% (sepuluh persen) dari jumlah total peserta pemilihan umum yang dibuktikan dengan fotokopi Kartu Tanda Penduduk yang masih berlaku dan

Page 8: counter legal draft konstitusi 09032013 · • Negara wajib menyelenggarakan suatu jaminan sosial dan kesehatan serta pendidikan berkualitas serta hak pensiun untuk seluruh warga

http://bpupki.wordpress.com

NKRI, 09 Maret 2013 Halaman 8 dari 32

Surat Pernyataan Dukungan Pemberhentian Presiden yang ditandatangani asli sesuai Kartu Tanda Penduduk di atas meterai.

(3) Mahkamah Konstitusi wajib melakukan verifikasi/validasi dukungan dimaksudkan angka (2) yang secara teknis dilaksanakan oleh Komisi Pemilihan Umum.

(4) Mahkamah Konstitusi wajib menetapkan putusan dalam waktu selama-lamanya 60 (enam puluh) hari sejak berkas pengaduan lengkap diterima.

(5) Jika jumlah total dukungan pemberhentian Presiden dimaksud angka (2) jumlahnya kurang dari atau sama dengan 50% (lima puluh persen) dari jumlah total pemilih maka Mahkamah Konstitusi menetapkan pemberhentian sementara Presiden dan Komisi Pemilihan Umum menyelenggarakan suatu pemungutan suara yang diikuti seluruh rakyat yang memiliki hak pilih dalam jangka waktu selama-lamanya 120 (seratus dua puluh) hari sejak ditetapkan putusan Mahkamah Konstitusi, jika pemungutan suara menyetujui pemberhentian dimaksudkan maka pemberhentian Presiden berlaku secara permanen, jika tidak maka putusan pemberhentian Presiden batal demi rakjat dan jabatan Presiden dipulihkan.

(6) Jika jumlah total dukungan pemberhentian Presiden dimaksud angka (2) jumlahnya lebih dari 50% (lima puluh persen) dari jumlah total suara pemilih maka pemberhentian Presiden langsung berlaku secara permanen.

(7) Presiden yang diberhentikan sebelum masa jabatannya berakhir melalui mekanisme sebagaimana diatur dalam pasal ini kehilangan hak untuk mencalonkan diri sebagai Presiden kembali dan jabatan publik apapun juga yang diatur dalam Konstitusi ini untuk selama-lamanya.

Note: dukungan awal pemberhentian oleh 20% pemillih diperlukan untuk validasi dan pembenaran penyelenggaraan pemunggutan suara seluruh rakjat. Dengan demikian pelengseran Presiden sebelum masa jabatannya selesai dapat dilakukan rakyat jika dipandang perlu. Gegar gempita revolusi atau kudeta dapat diminimalisasi karena ada jalur hukum terbuka untuk itu.

Pasal 12

Sebelum memangku jabatannya, Presiden mengucapkan sumpah, di hadapan sidang paripurna Kongres Rakyat Indonesia sebagai berikut: Sumpah Presiden: “Saya bersumpah akan memenuhi tugas dan kewajiban sebagai Presiden Republik Indonesia dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, memegang teguh Konstitusi dan menjalankan segala undang-undang dan peraturannya dengan selurus-lurusnya serta berbakti kepada Bangsa dan Negara. Jika di kemudian hari saya melanggar sumpah ini maka saya bersedia menanggung azab yang pedih dan dijauhkan dari kekuasaan Tuhan serta menerima segala hukuman sesuai hukum yang berlaku di Indonesia”. Note: ini sumpah yang juga pernyataan kesediaan menanggung risiko dari Tuhan juga dari hukum yang berlaku di Indonesia. Tidak semata-mata formalitas belaka karena bangsa Indonesia telah memilih untuk mengakui Tuhan maka mari kita kembalikan segala urusan kita kepada-Nya. Sumpah ini diucapkan tanpa memuji Tuhan sehingga segala pelanggaran akan dipandang sebagai penghinaan pada Tuhan yang akan “berhadapan langsung seketika” dengan-Nya.

Pasal 13

Presiden memegang kekuasaan tertinggi atas Tentara Nasional Indonesia.

Pasal 14

(1) Presiden dengan persetujuan Kongres Rakyat Indonesia menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara lain.

Page 9: counter legal draft konstitusi 09032013 · • Negara wajib menyelenggarakan suatu jaminan sosial dan kesehatan serta pendidikan berkualitas serta hak pensiun untuk seluruh warga

http://bpupki.wordpress.com

NKRI, 09 Maret 2013 Halaman 9 dari 32

(2) Presiden dalam membuat perjanjian internasional lainnya yang menimbulkan akibat yang luas dan mendasar bagi kehidupan rakyat yang terkait dengan beban keuangan negara, dan/atau mengharuskan perubahan atau pembentukan undang-undang harus dengan persetujuan Kongres Rakyat Indonesia.

(3) Ketentuan lebih lanjut tentang perjanjian internasional diatur dalam undang-undang.

Pasal 15

Presiden menyatakan keadaan bahaya, yang syarat-syarat dan akibat keadaan bahaya diatur dalam undang-undang.

Pasal 16

(1) Presiden mengangkat duta dan konsul. (2) Presiden menerima penempatan duta dan konsul negara lain. (3) Pengangkatan duta dan konsul serta penerimaan duta dan konsul negara lain

berdasarkan sebesar-besarnya kepentingan nasional menurut prinsip perikemanusiaan dan perikeadilan.

Note: tidak semata-mata kepentingan nasional karena nilai-nilai perikemanusiaan dan perikeadilan lebih mulia dari asas nationalitet.

Pasal 17

(1) Presiden berhak memberikan grasi dan rehabilitasi. (2) Presiden berhak memberikan amnesti dan abolisi. (3) Pemberian grasi dan rehabilitasi serta amnesti dan abolisi berdasarkan sebesar-

besarnya kepentingan nasional menurut pinsip perikemanusiaan dan perikeadilan. Note: tidak semata-mata kepentingan nasional karena nilai-nilai perikemanusiaan dan perikeadilan lebih mulia dari asas nationalitet.

Pasal 18

Presiden memberi dan atau mencabut gelar, tanda jasa, dan lain-lain tanda kehormatan yang diatur dalam undang-undang.

BAB III WAKIL PRESIDEN DAN KEMENTERIAN NEGARA

Pasal 19

(1) Presiden dibantu oleh wakil presiden dan menteri-menteri negara. (2) Wakil presiden diangkat dan diberhentikan oleh Presiden terpilih sebanyak 5 (lima)

orang: 1.Wakil Presiden I: Bidang Ketertiban Nasional dan Dunia, Pertahanan dan Keamanan, 2.Wakil Presiden II: Bidang Politik, Hukum dan Hak Asasi Manusia, 3.Wakil Presiden III: Bidang Perekonomian, 4.Wakil Presiden IV: Bidang Pendidikan, Kebudayaan dan Kesejahteraan Rakyat, 5.Wakil Presiden V: Bidang Kelembagaan dan Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik.

(3) Jika diperlukan Presiden dapat memberikan penugasan khusus kepada Wakil Presiden selain bidang tugas tersebut di angka (2).

(4) Menteri-menteri negara diangkat dan diberhentikan oleh Presiden. (5) Setiap menteri membidangi urusan tertentu dalam pemerintahan.

Pasal 20

Page 10: counter legal draft konstitusi 09032013 · • Negara wajib menyelenggarakan suatu jaminan sosial dan kesehatan serta pendidikan berkualitas serta hak pensiun untuk seluruh warga

http://bpupki.wordpress.com

NKRI, 09 Maret 2013 Halaman 10 dari 32

(1) Presiden dapat membentuk badan pertimbangan dan badan-badan adhoc lainnya yang dipandang perlu dalam menjalankan tugas dan kewajibannya berdasarkan sebesar-besarnya kepentingan nasional menurut prinsip perikemanusiaan dan perikeadilan.

(2) Pembentukan, pengubahan, dan pembubaran kementerian negara diatur dalam undang-undang.

Note: tidak semata-mata kepentingan nasional karena nilai-nilai perikemanusiaan dan perikeadilan lebih mulia dari asas nationalitet.

BAB IV

PEMERINTAH DAERAH

Pasal 21

(1) Negara Kesatuan Republik Indonesia terdiri atas daerah-daerah provinsi dan daerah provinsi itu terdiri atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi, kabupaten, dan kota itu mempunyai pemerintahan daerah, yang diatur dalam undang-undang.

(2) Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten, dan kota mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan.

(3) Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten, dan kota memiliki Kongres Rakyat Indonesia Daerah yang anggota-anggotanya dipilih melalui pemilihan umum.

(4) Gubernur, Bupati dan Walikota masing-masing sebagai Kepala Pemerintah Daerah Provinsi, Kabupaten dan Kota dipilih melalui pemilihan umum dan dapat menjabat sebanyak-banyaknya dua kali berturut-turut kecuali: a. Petahana Gubernur suatu provinsi memperoleh dukungan awal pencalonan untuk

masa jabatan ketiga dan seterusnya secara berturut-turut dari sedikit-dikitnya 50% (lima puluh persen) dari jumlah pemilih dari seluruh Kabupaten dan atau Kota dan di setiap Kabupaten dan atau Kota sedikit-dikitnya memperoleh dukungan awal sebesar 25% (dua puluh lima persen).

b. Petahana Bupati atau Walikota suatu Kabupaten atau Kota memperoleh dukungan awal pencalonan untuk masa jabatan ketiga dan seterusnya secara berturut-turut dari sedikit-dikitnya 50% (lima puluh persen) dari jumlah pemilih dari seluruh Kecamatan dan di setiap Kecamatan sedikit-dikitnya memperoleh dukungan awal sebesar 25% (dua puluh lima persen).

(6) Kepala Daerah mengangkat 5 (lima) orang Wakil Kepala Daerah dengan bidang tugas sebagai berikut: 1.Wakil Kepala Daerah I: Bidang Ketertiban Daerah, Pertahanan dan Keamanan, 2.Wakil Kepala Daerah II: Bidang Politik, Hukum dan Hak Asasi Manusia, 3.Wakil Kepala Daerah III: Bidang Perekonomian, 4.Wakil Kepala Daerah IV: Bidang Pendidikan, Kebudayaan dan Kesejahteraan Rakyat, 5.Wakil Kepala Daerah V: Bidang Kelembagaan dan Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik.

(7) Jika diperlukan Kepala Daerah dapat memberikan penugasan khusus kepada Wakil Kepala Daerah selain bidang tugas tersebut di angka (6).

(5) Kepala Daerah dapat membentuk badan-badan adhoc yang dipandang perlu dalam menjalankan tugas dan kewajibannya berdasarkan sebesar-besarnya kepentingan daerah dengan memperhatikan kepentingan nasional menurut prinsip perikemanusiaan dan perikeadilan.

(6) Pemerintah daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya, kecuali urusan pemerintahan yang oleh undang-undang ditentukan sebagai urusan Pemerintah Pusat.

(7) Pemerintahan daerah berhak menetapkan peraturan daerah untuk melaksanakan otonomi dan tugas pembantuan dengan persetujuan Kongres Rakyat Indonesia Daerah.

(8) Dalam hal ikhwal kegentingan yang memaksa, Kepala Daerah dapat menetapkan Peraturan Kepala Daerah sebagai pengganti Peraturan Daerah yang harus dimintakan persetujuan Kongres Rakyat Indonesia Daerah pada masa persidangan berikutnya.

(9) Jika tidak mendapatkan persetujuan dari Kongres Rakyat Indonesia Daerah maka Peraturan Kepala Daerah sebagai pengganti Peraturan Daerah tersebut harus dicabut.

(10) Susunan dan tata cara penyelenggaraan pemerintahan daerah diatur dalam undang-undang.

Page 11: counter legal draft konstitusi 09032013 · • Negara wajib menyelenggarakan suatu jaminan sosial dan kesehatan serta pendidikan berkualitas serta hak pensiun untuk seluruh warga

http://bpupki.wordpress.com

NKRI, 09 Maret 2013 Halaman 11 dari 32

Pasal 22

(1) Calon Kepala Daerah harus seorang warga negara Indonesia sejak kelahirannya dan

tidak pernah menerima kewarganegaraan dari negara lain karena kehendaknya sendiri, tidak pernah mengkhianati negara, tidak pernah diputus bersalah oleh pengadilan karena tindak pidana kejahatan, berusia lebih dari atau sama dengan 15 (lima belas) tahun, berpendidikan minimal sarjana strata satu, lulus uji kompetensi yang dilaksanakan oleh Tim Uji Independen serta memperoleh dukungan awal dari warga negara yang memiliki hak pilih yang terdaftar sebagai penduduk daerah dimaksudkan yang tersebar di seluruh Daerah Kabupaten dan Kota dalam provinsi dimaksudkan untuk calon Gubernur, dan tersebar di seluruh Daerah Kecamatan dalam kabupaten atau kota dimaksudkan untuk calon Bupati atau Walikota.

(2) Calon Kepala Daerah yang masih menjabat sebagai Kepala Daerah (petahana) dan masih dibolehkan mengajukan diri menurut ketentuan Undang-Undang Dasar ini dibebaskan dari pembuktian dukungan awal dan pemilihan pendahuluan dan dianggap telah lulus uji kompetensi.

Pasal 23

(1) Kepala Daerah dipilih secara langsung oleh rakyat daerah bersangkutan. (2) Ketentuan umum mengenai pemilihan Gubernur:

a. Setiap warga negara Republik Indonesia yang memenuhi syarat dapat mengajukan diri sebagai calon Gubernur.

b. Tim Uji Independen menetapkan sedikitnya 5 (lima) orang dan sebanyak-banyaknya 10 (sepuluh) orang Calon Gubernur kecuali jika pendaftar yang memenuhi syarat kurang dari atau sama dengan 5 (lima) orang langsung ditetapkan.

c. Komisi Pemilihan Umum menyelenggarakan pemilihan pendahuluan yang diikuti oleh seluruh anggota Kongres Rakyat Indonesia Daerah Provinsi dan Kabupaten dan Kota di wilayah provinsi dimaksudkan.

d. Calon Gubernur yang memperoleh dukungan terbesar pertama dan kedua dalam pemilihan pendahuluan dan petahana ditetapkan menjadi Calon Gubernur yang akan dipilih langsung oleh rakyat.

e. Jika petahana tidak memenuhi syarat karena telah menjabat dua kali berturut-turut maka Calon Gubernur yang memperoleh dukungan terbesar pertama dan kedua dan ketiga dalam pemilihan pendahuluan ditetapkan menjadi Calon Gubernur yang akan dipilih langsung oleh rakyat.

f. Negara memberikan fasilitas yang setara kepada seluruh calon Gubernur untuk kampanye.

g. Fasilitas kampanye yang diberikan harus bersifat mencerdaskan bangsa serta mempertimbangkan efektivitas dan efisiensi anggaran.

h. Stasiun televisi, radio dan lembaga penyiaran serta media massa lainnya atas inisiatif sendiri dapat mengadakan program siaran terkait kampanye sepanjang memberikan kesempatan yang setara kepada seluruh calon Gubernur.

i. Calon Gubernur dibolehkan mengumpulkan dana masyarakat. j. Seluruh dana yang berhasil dihimpun dan penggunaannya harus dilaporkan

kepada Badan Pemeriksa Keuangan, jika terdapat saldo harus diserahkan kepada negara.

(3) Calon Gubernur yang memperoleh suara rakyat terbanyak dilantik sebagai Gubernur. (4) Ketentuan umum mengenai pemilihan Bupati dan Walikota:

a. Setiap warga negara Republik Indonesia yang memenuhi syarat dapat mengajukan diri sebagai calon Bupati dan Walikota.

b. Tim Uji Independen menetapkan sedikitnya 5 (lima) orang dan sebanyak-banyaknya 10 (sepuluh) orang Calon Bupati dan Calon Walikota kecuali jika pendaftar yang memenuhi syarat kurang dari atau sama dengan 5 (lima) orang langsung ditetapkan.

Page 12: counter legal draft konstitusi 09032013 · • Negara wajib menyelenggarakan suatu jaminan sosial dan kesehatan serta pendidikan berkualitas serta hak pensiun untuk seluruh warga

http://bpupki.wordpress.com

NKRI, 09 Maret 2013 Halaman 12 dari 32

c. Komisi Pemilihan Umum menyelenggarakan pemilihan pendahuluan yang diikuti oleh seluruh Kepala Desa (yang dipilih langsung oleh rakyat desa dimaksudkan) dan seluruh anggota Badan Perwakilan Desa atau Kelurahan (yang dipilih langsung oleh warga dimaksudkan) dan Ketua Rukun Warga di seluruh desa atau kelurahan (yang dipilih langsung oleh warga dimaksudkan) di Daerah Kabupaten dan Kota dimaksudkan.

d. Calon Bupati dan Calon Walikota yang memperoleh dukungan terbesar pertama dan kedua dalam pemilihan pendahuluan dan petahana ditetapkan menjadi Calon Bupati dan Calon Walikota yang akan dipilih langsung oleh rakyat.

e. Jika petahana tidak memenuhi syarat karena telah menjabat dua kali berturut-turut maka Calon Bupati dan Calon Walikota yang memperoleh dukungan terbesar pertama dan kedua dan ketiga dalam pemilihan pendahuluan ditetapkan menjadi Calon Bupati dan Calon Walikota yang akan dipilih langsung oleh rakyat.

f. Negara memberikan fasilitas yang setara kepada seluruh Calon Bupati dan Calon Walikota untuk kampanye.

g. Fasilitas kampanye yang diberikan harus bersifat mencerdaskan bangsa serta mempertimbangkan efektivitas dan efisiensi anggaran.

h. Stasiun televisi, radio dan lembaga penyiaran serta media massa lainnya atas inisiatif sendiri dapat mengadakan program siaran terkait kampanye sepanjang memberikan kesempatan yang setara kepada seluruh Calon Bupati dan Calon Walikota.

i. Calon Bupati dan Calon Walikota dibolehkan mengumpulkan dana masyarakat. j. Seluruh dana yang berhasil dihimpun dan penggunaannya harus dilaporkan

kepada Badan Pemeriksa Keuangan, jika terdapat saldo harus diserahkan kepada negara.

(5) Calon Bupati dan Calon Walikota yang mendapatkan suara terbanyak dalam pemilihan umum dilantik menjadi Bupati dan Walikota.

(6) Tata cara pelaksanaan pemilihan Kepala Daerah lebih lanjut diatur dalam undang-undang.

Pasal 24

(1) Kepala Daerah dapat diberhentikan dalam masa jabatannya apabila dipandang melanggar Undang-undang Dasar dan atau kehormatan negara dan atau kehormatan jabatan Kepala Daerah dan atau dipandang tidak cakap lagi menjalankan tugasnya.

(2) Jika Kepala Daerah mangkat, berhenti, diberhentikan, atau tidak dapat melakukan kewajibannya dalam masa jabatannya, ia digantikan oleh Wakil Kepala Daerah sesuai dengan urutan kewakilan yang ditetapkan Kepala Daerah saat pengangkatan Wakil Kepala Daerah sampai habis masa jabatannya.

Pasal 25

Sebelum memangku jabatannya, Kepala Daerah mengucapkan sumpah, di hadapan Kongres Rakyat Indonesia Daerah sebagai berikut: Sumpah Kepala Daerah: “Saya bersumpah akan memenuhi tugas dan kewajiban sebagai (Gubernur/ Bupati/Walikota) (Provinsi .../Kabupaten .../Kota ...) dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, memegang teguh Konstitusi dan menjalankan segala undang-undang dan peraturannya dengan selurus-lurusnya serta berbakti kepada Bangsa dan Negara. Jika di kemudian hari saya melanggar sumpah ini maka saya bersedia menanggung azab yang pedih dan dikeluarkan dari kekuasaan Tuhan serta menerima segala hukuman sesuai hukum yang berlaku di Indonesia”.

Pasal 26

Page 13: counter legal draft konstitusi 09032013 · • Negara wajib menyelenggarakan suatu jaminan sosial dan kesehatan serta pendidikan berkualitas serta hak pensiun untuk seluruh warga

http://bpupki.wordpress.com

NKRI, 09 Maret 2013 Halaman 13 dari 32

(1) Hubungan wewenang antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah provinsi, kabupaten, dan kota atau antara provinsi dan kabupaten dan kota, diatur dengan undang-undang dengan memperhatikan kekhususan dan keragaman daerah.

(2) Hubungan keuangan, pelayanan umum, pemanfatan sumber daya alam dan sumber daya lainnya antara pemerintah pusat dan pemerintahan daerah diatur dan dilaksanakan secara adil dan selaras yang akan diatur dalam undang-undang.

Pasal 27

(1) Negara mengakui dan menghormati satuan-satuan pemerintahan daerah yang bersifat

khusus atau bersifat istimewa yang diatur dengan undang-undang. (2) Negara mengakui dan menghormati kesatuan-kesatuan masyarakat hukum adat serta

hak-hak tradisionalnya sepanjang masih hidup dan sesuai dengan perkembangan masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang diatur dalam undang-undang.

BAB V

PEMBERHENTIAN KEPALA DAERAH

Pasal 28 (1) Kepala Daerah dapat diberhentikan dalam masa jabatannya apabila terbukti telah

melakukan pelanggaran hukum berupa pengkhianatan terhadap negara, korupsi, penyuapan, tindak pidana berat lainnya, atau perbuatan tercela maupun apabila dipandang tidak cakap menjalankan tugas sebagai Kepala Daerah.

(2) Dalam hal Kepala Daerah ditetapkan sebagai tersangka suatu perkara tersebut di angka (1) maka pimpinan Kongres Rakyat Indonesia Daerah menetapkan penonaktifan Kepala Daerah dimaksud tanpa melalui Sidang Paripurna dalam waktu selama-lamanya 14 (empat belas) hari kerja sejak diterimanya keterangan dari pihak berwenang perihal penetapan status dan tugas Kepala Daerah dimaksud dilaksanakan oleh Wakil Kepala Daerah sesuai urutan kewakilan yang telah ditetapkan hingga ditetapkannya keputusan pengadilan yang memiliki kekuatan hukum tetap terhadap perkara Kepala Daerah dimaksud, jika terbukti melakukan tindak pidana maka pemberhentiannya berlaku secara permanen dan yang bersangkutan tidak boleh mencalonkan diri untuk jabatan publik apapun juga yang diatur dalam Konstitusi ini untuk selama-lamanya.

BAB VI

PEMBERHENTIAN GUBERNUR

Pasal 29

(1) Usul pemberhentian Gubernur dapat diajukan oleh Kongres Rakyat Indonesia Daerah Provinsi jika mendapatkan dukungan sekurang-kurangnya 50% (lima puluh persen) lebih satu dari jumlah anggota Kongres Rakyat Indonesia Daerah Provinsi.

(2) Atas persetujuan usul pemberhentian Gubernur, pimpinan Kongres Rakyat Indonesia Daerah Provinsi menetapkan pemberhentian sementara Gubernur.

(3) Atas keputusan Kongres Rakyat Indonesia Daerah Provinsi tersebut di angka (1) dan (2) maka harus dimintakan persetujuan dari seluruh anggota Kongres Rakyat Indonesia Daerah Kabupaten dan Kota dalam Provinsi dimaksudkan, jika mendapat persetujuan sedikit-dikitnya 50% (lima puluh persen) lebih satu anggota dimaksudkan maka pemberhentian Gubernur berlaku secara permanen.

(4) Apabila tidak mendapatkan persetujuan maka jabatan Gubernur dipulihkan dan seluruh anggota Kongres Rakyat Indonesia Daerah Provinsi diberhentikan dan kehilangan hak mencalonkan diri kembali sebagai anggota Kongres Rakyat Indonesia tingkat apapun juga untuk selama-lamanya dan kedudukannya digantikan oleh peringkat selanjutnya dalam pemilihan anggota dimaksudkan hingga masa jabatannya selesai.

Page 14: counter legal draft konstitusi 09032013 · • Negara wajib menyelenggarakan suatu jaminan sosial dan kesehatan serta pendidikan berkualitas serta hak pensiun untuk seluruh warga

http://bpupki.wordpress.com

NKRI, 09 Maret 2013 Halaman 14 dari 32

(5) Pemungutan suara sebagaimana dimaksudkan angka (3) diselenggarakan secara tertutup dan diselenggarakan secara serentak dalam jangka waktu selama-lamanya 30 (tiga puluh) hari sejak ditetapkannya pemberhentian sementara.

(6) Kepada Gubernur (non aktif) diberikan kesempatan untuk menyampaikan pembelaan diri dalam Sidang Paripurna Kongres Rakyat Indonesia Daerah Kabupaten dan atau Kota dalam Provinsi dimaksudkan.

(7) Gubernur yang diberhentikan sebelum masa jabatannya berakhir melalui mekanisne sebagaimana diatur pasal ini dapat mencalonkan diri sebagai Gubernur kembali pada masa pemilihan berikutnya jika yang bersangkutan belum menjabat sebanyak dua kali berturut-turut.

Pasal 30 (1) Usul pemberhentian Gubernur dapat diajukan oleh rakyat Indonesia yang terdaftar

sebagai penduduk resmi di Provinsi dimaksudkan secara perwakilan kepada Mahkamah Konstitusi.

(2) Usul pemberhentian dimaksudkan sah jika mendapat dukungan sedikit-dikitnya 20% (dua puluh persen) dari jumlah total peserta pemilihan umum yang tersebar di seluruh Kabupaten dan Kota dalam Provinsi dimaksudkan yang terhitung pada saat pemilihan umum yang memenangkan Gubernur yang diajukan pemberhentiannya dan tersebar di seluruh Kabupaten dan Kota dalam Provinsi dimaksudkan yang di setiap Kabupaten dan Kota dimaksudkan sedikit-dikitnya didukung oleh 10% (sepuluh persen) dari jumlah total peserta pemilihan umum yang dibuktikan dengan fotokopi Kartu Tanda Penduduk yang masih berlaku dan Surat Pernyataan Dukungan Pemberhentian Gubernur yang ditandatangani asli sesuai Kartu Tanda Penduduk di atas meterai.

(3) Mahkamah Konstitusi wajib menetapkan putusan dalam waktu selama-lamanya 60 (enam puluh) hari sejak berkas pengaduan lengkap diterima.

(4) Jika jumlah total dukungan pemberhentian Gubernur dimaksud angka (2) jumlahnya kurang dari atau sama dengan 50% (lima puluh persen) dari jumlah total pemilih maka Mahkamah Konstitusi menetapkan pemberhentian sementara Gubernur dan Komisi Pemilihan Umum menyelenggarakan suatu pemungutan suara yang diikuti seluruh rakyat yang memiliki hak pilih dalam Provinsi dimaksudkan dalam jangka waktu selama-lamanya 90 (sembilan puluh) hari sejak ditetapkan putusan Mahkamah Konstitusi, jika pemungutan suara menyetujui pemberhentian dimaksudkan maka pemberhentian Gubernur berlaku secara permanen, jika tidak maka putusan pemberhentian Gubernur batal demi rakjat dan jabatan Gubernur dipulihkan.

(5) Jika jumlah total dukungan pemberhentian Gubernur dimaksud angka (2) validitasnya lebih dari 50% (lima puluh persen) dari jumlah total suara pemilih maka pemberhentian Gubernur langsung berlaku secara permanen.

(6) Gubernur yang diberhentikan sebelum masa jabatannya berakhir melalui mekanisme sebagaimana diatur dalam pasal ini kehilangan hak untuk mencalonkan diri sebagai Gubernur kembali dan jabatan publik apapun juga yang diatur dalam Konstitusi ini untuk selama-lamanya.

Pasal 31

(1) Usul pemberhentian Gubernur dapat diajukan oleh Presiden Republik Indonesia kepada

Mahkamah Konstitusi dalam hal Presiden berpendapat Gubernur dimaksudkan melakukan pembangkangan terhadap kewenangan Presiden yang diatur dalam tata hubungan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dan pada tanggal pengajuan perkara ke Mahkamah Konstitusi, Presiden dapat menetapkan pemberhentian sementara Gubernur dimaksud yang berlaku hingga perkara dimaksud diputus oleh Mahkamah Konstitusi.

(2) Mahkamah Konstitusi wajib memberikan putusan dalam waktu selama-lamanya 60 (enam puluh) hari sejak berkas usulan diterima, jika Mahkamah Konstitusi membenarkan dakwaan Presiden terhadap Gubernur maka pemberhentian Gubernur secara permanen dapat ditetapkan dengan Keputusan Presiden, tugas Gubernur

Page 15: counter legal draft konstitusi 09032013 · • Negara wajib menyelenggarakan suatu jaminan sosial dan kesehatan serta pendidikan berkualitas serta hak pensiun untuk seluruh warga

http://bpupki.wordpress.com

NKRI, 09 Maret 2013 Halaman 15 dari 32

dilaksanakan oleh Wakil Gubernur sesuai urutan nomor kewakilan hingga masa jabatannya selesai.

(3) Gubernur yang diberhentikan melalui mekanisme dalam pasal ini dapat mencalonkan diri sebagai Gubernur kembali pada masa pemilihan Kepala Daerah yang berikutnya jika yang bersangkutan belum menjabat sebanyak dua kali berturut-turut.

BAB VII

PEMBERHENTIAN BUPATI/WALIKOTA

Pasal 32

(1) Usul pemberhentian Kepala Daerah Kabupaten/Kota (Bupati/Walikota) dapat diajukan oleh Kongres Rakyat Indonesia Daerah Kabupaten/Kota dengan terlebih dahulu mengajukan permintaan kepada Mahkamah Konstitusi untuk memeriksa, mengadili, dan memutus pendapat Kongres Rakyat Indonesia Daerah Kabupaten/Kota bahwa Bupati/Walikota telah melakukan pelanggaran berupa melakukan perbuatan tercela dan/atau pendapat bahwa Bupati/Walikota tidak cakap dalam menjalankan tugas sebagai Bupati/Walikota dan/atau dipandang melanggar Undang-undang Dasar dan/atau Undang-undang yang berlaku.

(2) Pengajuan permintaan Kongres Rakyat Indonesia Daerah Kabupaten/Kota kepada Mahkamah Konstitusi hanya dapat dilakukan dengan dukungan sekurang-kurangnya 50% (lima puluh persen) lebih satu dari jumlah anggota Kongres Rakyat Indonesia Daerah Kabupaten/Kota.

(3) Atas persetujuan usul pemberhentian Bupati/Walikota, pimpinan Kongres Rakyat Indonesia Daerah Kabupaten/Kota menetapkan pemberhentian sementara Bupati/Walikota.

(4) Mahkamah Konstitusi wajib memeriksa, mengadili, dan memutus dengan seadil-adilnya terhadap pendapat Kongres Rakyat Indonesia Daerah Kabupaten/Kota tersebut paling lama 60 (enam puluh) hari setelah permintaan Kongres Rakyat Indonesia Daerah Kabupaten/Kota itu diterima oleh Mahkamah Konstitusi.

(5) Apabila Mahkamah Konstitusi memutuskan bahwa Bupati/Walikota terbukti melakukan pelanggaran berupa melakukan perbuatan tercela dan/atau terbukti bahwa Bupati/Walikota tidak cakap menjalankan tugas sebagai Bupati/Walikota dan/atau dipandang melanggar Konstitusi dan/atau Undang-undang yang berlaku, Bupati/Walikota diberhentikan dan tugas-tugasnya dilaksanakan oleh Wakil Bupati/ Walikota sesuai urutan nomor kewakilan hingga masa jabatannya selesai.

(6) Apabila Mahkamah Konstitusi memutuskan bahwa Bupati/Walikota tidak terbukti melakukan pelanggaran berupa melakukan perbuatan tercela dan/atau tidak terbukti bahwa Bupati/Walikota tidak cakap menjalankan tugas sebagai Bupati/Walikota dan/atau tidak dipandang melanggar Konstitusi dan/atau Undang-undang yang berlaku, jabatan Bupati/Walikota dimaksudkan dipulihkan dan seluruh anggota Kongres Rakyat Indonesia Daerah Kabupaten/Kota dimaksudkan diberhentikan dan kehilangan hak mencalonkan diri kembali sebagai anggota Kongres Rakyat Indonesia tingkat apapun juga untuk selama-lamanya dan kedudukannya digantikan oleh peringkat selanjutnya dalam pemilihan anggota dimaksudkan hingga masa jabatannya selesai.

(7) Bupati/Walikota yang diberhentikan sebelum masa jabatannya berakhir melalui mekanisne sebagaimana diatur pasal ini dapat mencalonkan diri sebagai Bupati/Walikota kembali pada masa pemilihan berikutnya jika yang bersangkutan belum menjabat sebanyak dua kali berturut-turut.

Pasal 33

(1) Usul pemberhentian Bupati/Walikota dapat diajukan oleh rakyat Indonesia yang

terdaftar sebagai penduduk resmi di Kabupaten/Kota dimaksudkan secara perwakilan kepada Mahkamah Konstitusi.

Page 16: counter legal draft konstitusi 09032013 · • Negara wajib menyelenggarakan suatu jaminan sosial dan kesehatan serta pendidikan berkualitas serta hak pensiun untuk seluruh warga

http://bpupki.wordpress.com

NKRI, 09 Maret 2013 Halaman 16 dari 32

(2) Usul pemberhentian dimaksudkan sah jika mendapat dukungan sedikit-dikitnya 20% (dua puluh persen) dari jumlah total peserta pemilihan umum yang tersebar di seluruh Kecamatan yang terhitung pada saat pemilihan umum yang memenangkan Bupati/Walikota yang diajukan pemberhentiannya dan tersebar di seluruh kecamatan yang di setiap Kecamatan sedikit-dikitnya didukung oleh 10% (sepuluh persen) dari jumlah total peserta pemilihan umum yang dibuktikan dengan fotokopi Kartu Tanda Penduduk yang masih berlaku dan Surat Pernyataan Dukungan Pemberhentian Bupati/Walikota yang ditandatangani asli sesuai Kartu Tanda Penduduk di atas meterai.

(3) Mahkamah Konstitusi wajib melakukan verifikasi/validasi dukungan dimaksudkan angka (2) yang secara teknis dilaksanakan oleh Komisi Pemilihan Umum.

(4) Mahkamah Konstitusi wajib menetapkan putusan dalam waktu selama-lamanya 60 (enam puluh) hari sejak berkas pengaduan lengkap diterima.

(5) Jika jumlah total dukungan pemberhentian Bupati/Walikota dimaksud angka (2) jumlahnya kurang dari atau sama dengan 50% (lima puluh persen) dari jumlah total pemilih di Kabupaten/Kota dimaksudkan maka Komisi Pemilihan Umum menyelenggarakan suatu pemungutan suara yang diikuti seluruh rakyat yang memiliki hak pilih dalam jangka waktu selama-lamanya 60 (enam puluh) hari sejak ditetapkan putusan Mahkamah Konstitusi, jika pemungutan suara menyetujui pemberhentian dimaksudkan maka pemberhentian Bupati/Walikota berlaku secara permanen, jika tidak maka putusan pemberhentian Bupati/Walikota batal demi rakjat dan jabatan Bupati/Walikota dipulihkan.

(6) Jika jumlah total dukungan pemberhentian Bupati/Walikota dimaksud angka (2) jumlahnya lebih dari 50% (lima puluh persen) dari jumlah total pemilih maka pemberhentian Bupati/Walikota berlaku secara permanen.

(7) Bupati/Walikota yang diberhentikan sebelum masa jabatannya berakhir melalui mekanisme sebagaimana diatur dalam pasal ini kehilangan hak untuk mencalonkan diri sebagai Bupati/Walikota kembali dan jabatan publik apapun juga yang diatur dalam Konstitusi ini untuk selama-lamanya.

Pasal 34

(1) Usul pemberhentian Kepala Daerah Kabupaten/Kota (Bupati/Walikota) dapat diajukan

oleh Presiden Republik Indonesia kepada Mahkamah Konstitusi dalam hal Presiden berpendapat Bupati/Walikota dimaksudkan melakukan pembangkangan terhadap kewenangan Presiden dan atau Gubernur sebagaimana diatur dalam tata hubungan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, dan Presiden secara sepihak dapat menetapkan penonaktifan Bupati/Walikota dimaksudkan yang berlaku hingga perkara dimaksud diputus oleh Mahkamah Konstitusi.

(2) Gubernur dapat mengajukan usulan kepada Presiden Republik Indonesia untuk mengajukan pemberhentian Bupati/Walikota di wilayahnya jika memandang Bupati/Walikota dimaksudkan membangkang kewenangan Gubernur.

(3) Mahkamah Konstitusi wajib memberikan putusan dalam waktu selama-lamanya 60 (enam puluh) hari sejak berkas usulan diterima, jika Mahkamah Konstitusi membenarkan dakwaan Presiden terhadap Bupati/Walikota maka pemberhentian Bupati/Walikota dapat ditetapkan dengan Keputusan Presiden, tugas Bupati/Walikota dilaksanakan oleh Wakil Bupati/Walikota sampai masa jabatannya selesai.

(4) Bupati/Walikota yang diberhentikan sebelum masa jabatannya berakhir melalui mekanisme sebagaimana diatur pasal ini dapat mencalonkan diri sebagai Bupati/Walikota kembali pada masa pemilihan berikutnya jika yang bersangkutan belum menjabat sebanyak dua kali berturut-turut.

BAB VIII

KONGRES RAKYAT INDONESIA

Pasal 35

Page 17: counter legal draft konstitusi 09032013 · • Negara wajib menyelenggarakan suatu jaminan sosial dan kesehatan serta pendidikan berkualitas serta hak pensiun untuk seluruh warga

http://bpupki.wordpress.com

NKRI, 09 Maret 2013 Halaman 17 dari 32

(1) Anggota Kongres Rakyat Indonesia dipilih melalui pemilihan umum. (2) Kongres Rakyat Indonesia bersidang sedikitnya sekali dalam setahun. Note: lembaga perwakilan cukup Kongres Rakyat Indonesia, tidak ada lagi yang disebut dengan DPD RI, DPR RI dan MPR RI. Pilihan lembaga perwakilan tunggal ini jauh lebih efektif dan efisien.

Pasal 36

(1) Calon anggota Kongres Rakyat Indonesia harus seorang warga negara Indonesia sejak

kelahirannya dan tidak pernah menerima kewarganegaraan dari negara lain karena kehendaknya sendiri, tidak pernah mengkhianati negara, tidak pernah diputus bersalah oleh pengadilan karena tindak pidana kejahatan, memperoleh dukungan awal dari pemilih di wilayah pemilihan yang hendak diikutinya dan tidak boleh ada dukungan awal yang ganda kepada calon lainnya dan berusia lebih dari atau sama dengan 15 (lima belas) tahun, berpendidikan minimun Sarjana Strata Satu atau sederajat dan lulus uji kompetensi yang dilaksanakan oleh Tim Uji Independen.

(2) Calon anggota Kongres Rakyat Indonesia yang masih menjabat sebagai anggota Kongres Rakyat Indonesia sesuai tingkatannya dan masih diperbolehkan mengajukan diri menurut ketentuan Konstitusi ini dapat langsung ditetapkan sebagai calon anggota Kongres Rakyat Indonesia dalam pemilihan umum berikutnya di wilayah pemilihannya.

(3) Tim Uji Independen menetapkan sedikit-dikitnya 5 (lima) dan sebanyak-banyaknya 10 (sepuluh) orang (termasuk petahana) calon anggota Kongres Rakyat Indonesia di setiap daerah pemilihan kecuali jika pendaftar yang memenuhi syarat kurang dari atau sama dengan 5 (lima) orang langsung ditetapkan.

Pasal 37

(1) Pemilihan anggota Kongres Rakyat Indonesia diikuti oleh perorangan. (2) Ketentuan umum mengenai pemilihan anggota Kongres Rakyat Indonesia:

a. Setiap warga negara Republik Indonesia yang memenuhi syarat dapat mengajukan diri sebagai calon anggota Kongres Rakyat Indonesia.

b. Negara memberikan fasilitas yang setara kepada seluruh calon anggota Kongres Rakyat Indonesia.

c. Fasilitas kampanye yang diberikan harus bersifat sederhana dan mencerdaskan bangsa serta mempertimbangkan efektivitas dan efisiensi anggaran.

d. Stasiun televisi, radio dan lembaga penyiaran lainnya atas inisiatif sendiri dapat mengadakan program siaran terkait kampanye sepanjang memberikan kesempatan yang sama kepada seluruh calon di satu distrik pemilihan yang sama.

e. Calon anggota Kongres Rakyat Indonesia boleh melakukan penggalangan dana masyarakat.

f. Terhadap penggalangan dan penggunaan dana hasil penggalangan wajib dilaporkan kepada Badan Pemeriksa Keuangan.

g. Jika terdapat saldo maka harus diserahkan kepada negara. (3) Calon yang memperoleh suara terbesar ditetapkan sebagai anggota Kongres Rakyat

Indonesia mewakili rakyat dari daerah pemilihannya. Note: ya...! Diikuti oleh perseorangan dan bukan partai politik. Inilah yang dimaksudkan dengan TANPA KUASA FORMAL PARTAI. Bukan berarti partai harus dibubarkan karena berserikat dan berkumpul adalah hak setiap warga negara.

Pasal 38

(1) Satu wilayah kabupaten/kota memilih satu anggota Kongres Rakyat Indonesia dalam

pemilihan umum.

Page 18: counter legal draft konstitusi 09032013 · • Negara wajib menyelenggarakan suatu jaminan sosial dan kesehatan serta pendidikan berkualitas serta hak pensiun untuk seluruh warga

http://bpupki.wordpress.com

NKRI, 09 Maret 2013 Halaman 18 dari 32

(2) Hak suara setiap anggota Kongres Rakyat Indonesia dihitung berdasarkan besaran populasi penduduk yaitu kabupaten dengan jumlah penduduk paling sedikit digunakan sebagai faktor pembagi besaran hak suara yang dimiliki oleh anggota Kongres Rakyat Indonesia kabupaten lainnya, hasil bagi berupa pecahan dibulatkan ke atas jika lebih besar atau sama dengan setengah dan dibulatkan ke bawah jika kurang dari setengah.

Pasal 39

(1) Jumlah anggota Kongres Rakyat Indonesia Daerah Provinsi adalah sedikit-dikitnya 30

(tiga puluh) orang dan sebanyak-banyaknya 50 (lima puluh) orang. (2) Daerah pemilihan anggota Kongres Rakyat Indonesia Daerah Provinsi berdasarkan

wilayah Kecamatan di provinsi dimaksud. (3) Jika jumlah kecamatan kurang dari 30 (tiga puluh) maka sejumlah kecamatan dapat

dibagi ke dalam dua atau lebih distrik pemilihan dengan mempertimbangkan populasi dan persebaran penduduk, jika jumlah kecamatan lebih dari 50 (lima puluh) maka dua atau lebih kecamatan yang berdekatan dapat dilakukan penggabungan menjadi satu distrik pemilihan dengan mempertimbangkan populasi dan persebaran penduduk.

(4) Setiap distrik pemilihan memilih satu orang anggota Kongres Rakyat Indonesia Daerah Provinsi yang masing-masing memiliki 1 (satu) hak suara.

Pasal 40

(1) Jumlah anggota Kongres Rakyat Indonesia Daerah Kabupaten/Kota adalah sedikit-

dikitnya 30 (tiga puluh) orang dan sebanyak-banyaknya 50 (lima puluh) orang. (2) Daerah pemilihan anggota Kongres Rakyat Indonesia Daerah Kabupaten/Kota

berdasarkan wilayah Desa/Kelurahan di Kabupaten/Kota dimaksud. (3) Jika jumlah desa/kelurahan kurang dari 30 (tiga puluh) maka sejumlah desa/kelurahan

dapat dibagi ke dalam dua atau lebih distrik pemilihan dengan mempertimbangkan populasi dan persebaran penduduk, jika jumlah desa/kelurahan lebih dari 50 (lima puluh) maka dua atau lebih desa/kelurahan yang berdekatan dapat dilakukan penggabungan menjadi satu distrik pemilihan dengan mempertimbangkan populasi dan persebaran penduduk.

(4) Setiap distrik pemilihan memilih satu orang anggota Kongres Rakyat Indonesia Daerah Kabupaten/Kota yang masing-masing memiliki 1 (satu) hak suara.

Pasal 41

Sebelum memangku jabatannya, anggota Kongres Rakyat Indonesia mengucapkan sumpah, di hadapan sedikitnya satu orang Hakim Konstitusi sebagai berikut: Sumpah Anggota Kongres Rakyat: “Saya bersumpah akan memenuhi kewajiban sebagai anggota Kongres Rakyat Indonesia (Kongres Rakyat Indonesia Daerah Provinsi .../Kabupaten .../Kota ...) dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, memegang teguh Konstitusi dan menjalankan segala undang-undang dan peraturannya dengan selurus-lurusnya serta berbakti kepada Bangsa dan Negara. Jika di kemudian hari saya melanggar sumpah ini maka saya bersedia menanggung azab yang pedih dan dikeluarkan dari kekuasaan Tuhan serta menerima segala hukuman sesuai hukum yang berlaku di Indonesia”.

Pasal 42

(1) Dalam melaksanakan fungsinya, selain hak yang diatur dalam pasal-pasal lain Konstitusi ini, Kongres Rakyat Indonesia memiliki hak interpelasi, hak angket, dan hak menyatakan pendapat.

(2) Selain hak yang diatur dalam pasal-pasal lain Konstitusi ini, anggota Kongres Rakyat Indonesia mempunyai hak mengajukan pertanyaan, menyampaikan usul dan pendapat, serta hak imunitas.

Page 19: counter legal draft konstitusi 09032013 · • Negara wajib menyelenggarakan suatu jaminan sosial dan kesehatan serta pendidikan berkualitas serta hak pensiun untuk seluruh warga

http://bpupki.wordpress.com

NKRI, 09 Maret 2013 Halaman 19 dari 32

(3) Ketentuan lebih lanjut tentang hak Kongres Rakyat Indonesia dan hak anggota Kongres Rakyat Indonesia diatur dalam undang-undang.

BAB IX

PEMBERHENTIAN ANGGOTA KONGRES RAKYAT INDONESIA

Pasal 43

(1) Anggota Kongres Rakyat Indonesia, anggota Kongres Rakyat Indonesia Daerah Provinsi, anggota Kongres Rakyat Indonesia Daerah Kabupaten, anggota Dewan Kongres Rakyat Indonesia Daerah Kota dapat diberhentikan dari jabatannya, apabila anggota yang bersangkutan melakukan pelanggaran hukum berupa pengkhianatan terhadap negara, korupsi, penyuapan, dan tindak pidana berat lainnya, dan/atau pendapat bahwa anggota Kongres Rakyat Indonesia dipandang tidak cakap dalam menjalankan tugasnya.

(2) Pimpinan Kongres Rakyat Indonesia pada tingkatannya wajib menetapkan penonaktifan sementara anggota dimaksud tanpa melalui Sidang Paripurna dalam waktu selama-lamanya 14 (empat belas) hari sejak ditetapkan sebagai tersangka dalam suatu tindak pidana dimaksudkan angka (1) dan kedudukannya digantikan oleh peringkat selanjutnya dalam pemilihan umum dimaksudkan hingga putusan pengadilan yang memiliki kekuatan hukum tetap.

(3) Pimpinan Kongres Rakyat Indonesia sesuai tingkatannya dalam waktu selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari sejak diterimanya salinan putusan pengadilan yang menyatakan yang bersangkutan terbukti bersalah wajib menetapkan pemberhentian tidak hormat anggota dimaksud tanpa melalui Sidang Paripurna dan jabatannya digantikan oleh peringkat berikutnya dalam pemilihan umum dimaksudkan hingga selesai masa jabatannya.

(4) Dalam hal pemberhentian karena dipandang tidak cakap dalam menjalankan tugasnya sebagai anggota Kongres Rakyat Indonesia harus melalui mekanisme meminta putusan Mahkamah Konstitusi yang diajukan secara perwakilan kelompok masyarakat di daerah pemilihan yang bersangkutan.

(5) Jika usul diajukan secara perwakilan kelompok yang memperoleh dukungan dari sedikitnya 20% (dua puluh persen) tetapi kurang dari 50% (lima puluh persen) dari total jumlah pemilih di wilayah pemilihannya maka Mahkamah Konstitusi harus memeriksa gugatan dimaksudkan dan memutuskan dalam jangka waktu selama-lamanya 60 (enam puluh) hari sejak diterimanya gugatan.

(6) Jika Mahkamah Konstitusi menyatakan yang bersangkutan terbukti tidak cakap dalam menjalankan tugasnya maka ditetapkan pemberhentian sementara dan diadakan pemungutan suara yang diikuti oleh pemilih di wilayah pemilihan dimaksudkan untuk menyetujui atau menolak pemberhentian permanen yang bersangkutan.

(7) Jika pemberhentian permanen yang bersangkutan tidak mendapat persetujuan lima puluh persen lebih satu dari suara sah maka jabatan yang bersangkutan harus dipulihkan.

(8) Jika dukungan pemberhentian sah dari sedikit-dikitnya 50% (lima puluh persen) lebih satu dari total jumlah pemilih di wilayah pemilihan yang bersangkutan maka Pimpinan Kongres Rakyat Indonesia sesuai tingkatannya dalam waktu selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari sejak diterimanya salinan keputusan Mahkamah Konstitusi wajib segera menetapkan pemberhentian tidak hormat anggota dimaksud tanpa melalui Sidang Paripurna.

(9) Kedudukan anggota Kongres Rakyat Indonesia yang diberhentikan diganti oleh calon anggota Kongres Rakyat Indonesia yang peringkat selanjutnya dalam pemilu yang bersangkutan.

(10) Anggota Kongres Rakyat Indonesia yang diberhentikan sebelum masa jabatannya selesai kehilangan hak untuk mencalonkan diri kembali sebagai anggota Kongres Rakyat Indonesia dan jabatan publik lainnya yang diatur dalam Konstitusi ini untuk selama-lamanya.

Page 20: counter legal draft konstitusi 09032013 · • Negara wajib menyelenggarakan suatu jaminan sosial dan kesehatan serta pendidikan berkualitas serta hak pensiun untuk seluruh warga

http://bpupki.wordpress.com

NKRI, 09 Maret 2013 Halaman 20 dari 32

Note: tidak ada lagi recall karena peserta adalah perorangan. Karena sistem distrik dimana satu distrik pilih satu orang maka pertanggungjawaban dan penyaluran aspirasi adalah lebih jelas sehingga keberadaan lembaga semacam Dewan Perwakilan Daerah (DPD) juga tidak diperlukan karena Kongres Rakyat Indonesia memiliki karakteristik DPR dan juga DPD. Juga tidak ada lagi Badan Kehormatan yang bisa memecat dan sebagainya karena urusannya telah diserahkan pada Pengadilan dan konstituennya sendiri.

BAB X

PERWAKILAN GOLONGAN / KELOMPOK MINORITAS

Pasal 44

Suatu golongan atau kelompok minoritas tertentu dalam masyarakat dapat memperoleh perlakuan khusus untuk menempatkan satu atau lebih anggotanya yang masing-masing memiliki satu atau lebih hak suara dalam Kongres Rakyat Indonesia jika mendapat persetujuan sedikitnya 50% (lima puluh persen) lebih (satu) suara dari total jumlah suara anggota Kongres Rakyat Indonesia hasil Pemilihan Umum.

Pasal 45

Golongan atau kelompok minoritas tertentu dalam masyarakat dimaksudkan Pasal 46 dapat diusulkan oleh Presiden Republik Indonesia dan atau anggota Kongres Rakyat Indonesia kepada pimpinan Kongres Rakyat Indonesia untuk dibahas dan diputuskan dalam Sidang Paripurna.

Pasal 46 Anggota Kongres Rakyat Indonesia dari golongan/kelompok minoritas yang telah disetujui dipilih dari dan oleh anggota golongan / kelompok minoritas itu sendiri dengan fasilitasi oleh Komisi Pemilihan Umum atau dalam suatu mekanisme lain yang disetujui dalam Sidang Paripurna Kongres Rakyat Indonesia.

Pasal 47

Pemberhentian anggota Kongres Rakyat Indonesia dari golongan / kelompok minoritas mengikuti ketentuan umum sebagaimana berlaku bagi anggota Kongres Rakyat Indonesia lainnya atau dalam suatu mekanisme lain yang disetujui dalam Sidang Paripurna Kongres Rakyat Indonesia.

BAB XI PEMILIHAN UMUM

Pasal 48

(1) Pemilihan umum dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil

setiap lima tahun sekali kecuali ditetapkan lain oleh Konstitusi ini. (2) Pemilihan umum diselenggarakan untuk memilih anggota Kongres Rakyat Indonesia,

Kongres Rakyat Indonesia Daerah Provinsi, Kongres Rakyat Indonesia Daerah Kabupaten/Kota, Presiden, Gubernur, Bupati, Walikota.

(3) Pemilihan umum diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum yang bersifat independen dan mandiri.

(4) Ketentuan lebih lanjut tentang pemilihan umum diatur dalam undang-undang.

BAB XII TIM UJI INDEPENDEN

Pasal 49

Page 21: counter legal draft konstitusi 09032013 · • Negara wajib menyelenggarakan suatu jaminan sosial dan kesehatan serta pendidikan berkualitas serta hak pensiun untuk seluruh warga

http://bpupki.wordpress.com

NKRI, 09 Maret 2013 Halaman 21 dari 32

Tim Uji Independen melaksanakan fungsi menguji kompetensi calon presiden, calon gubernur, calon bupati, calon walikota, calon anggota Kongres Rakyat Indonesia seluruh tingkatan serta calon pimpinan dan calon komisioner lembaga negara yang bersifat mandiri yang ada maupun yang akan ada di masa datang. Note: termasuk tetapi tidak terbatas pada jabatan Gubernur dan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, pimpinan Badan Pemeriksa Keuangan, komisioner Komisi Pemilihan Umum, komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi, komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, komisioner Komisi Perlindungan Anak, Jaksa Agung, Hakim Agung, Jaksa Agung Yudisial, dan Hakim Agung Yudisial.

Pasal 50

(1) Anggota Tim Uji Independen berpendidikan minimum strata 3 (doktor) dari Perguruan

Tinggi Negeri yang menyelenggarakan program tingkat doktoral. (2) Tiap-tiap Perguruan Tinggi Negeri dimaksud angka (1) mengirimkan sebanyak-

banyaknya 1 (satu) orang tenaga ahli bidang hukum dan 1 (satu) orang tenaga ahli bidang lainnya.

(3) Setiap staff pengajar yang berpendidikan minimun strata 3 (doktor) dapat mengajukan diri untuk dipilih oleh seluruh guru besar di perguruan tinggi negeri masing-masing untuk masa jabatan selama 5 (lima) tahun.

(4) Pimpinan Tim Uji Independen dipilih dari dan oleh anggota. Note: *)Meski bukan berarti semua doktor adalah pintar, cerdas dan bijaksana. Bagaimanapun juga Tim Uji Independen ini adalah representasi dari kemampuan intelektualitas bangsa ini. Karena tiap PTN hanya satu atau dua wakil maka sentimen kealumnian dan sejenisnya dapat diminimalisasi. **)Jadi siapapun staff pengajar di suatu PTN yang telah berpendidikan minimum strata tiga dapat menjadi kandidat untuk menjadi anggota Tim Uji Independen. Kemudian dipilih dalam suatu pemungutan suara yang diikuti oleh seluruh staff pengajar PTN bersangkutan.

BAB XIII

TATA CARA KERJA TIM UJI INDEPENDEN

Pasal 51

(1) Tim Uji Independen bertugas menguji kompetensi calon peserta pemilihan pejabat negara dan tidak menguji program kerja yang bersangkutan secara lisan atau tulisan atau metode lainnya.

(2) Penilaian uji kompetensi dengan pembobotan tertentu yang ditetapkan oleh Tim Uji Independen didasarkan pada:

a. Jumlah dan persebaran dukungan awal untuk bakal calon anggota Kongres Rakyat Indonesia seluruh tingkatan, Presiden dan Kepala Daerah, dengan catatan: i. jika seorang bakal calon Presiden memperoleh dukungan awal sedikitnya dari

25% (dua puluh lima persen) dari jumlah pemilih di setiap provinsi maka secara otomatis ditetapkan sebagai calon.

ii. jika seorang bakal calon Gubernur memperoleh dukungan awal sedikitnya dari 25% (dua puluh lima persen) dari jumlah pemilih di setiap kabupaten dan kota di provinsi dimaksudkan maka secara otomatis ditetapkan sebagai calon.

iii. jika seorang bakal calon Bupati/Walikota memperoleh dukungan awal sedikitnya dari 25% (dua puluh lima persen) dari jumlah pemilih di setiap kecamatan di Kabupaten/Kota dimaksudkan maka secara otomatis ditetapkan sebagai calon.

iv. jika seorang bakal calon anggota Kongres Rakyat Indonesia seluruh tingkatan memperoleh dukungan awal sedikitnya dari 25% (dua puluh lima persen) dari jumlah pemilih yang tersebar secara proporsional di daerah pemilihan dimaksudkan maka secara otomatis ditetapkan sebagai calon.

Page 22: counter legal draft konstitusi 09032013 · • Negara wajib menyelenggarakan suatu jaminan sosial dan kesehatan serta pendidikan berkualitas serta hak pensiun untuk seluruh warga

http://bpupki.wordpress.com

NKRI, 09 Maret 2013 Halaman 22 dari 32

b. Rekam jejak data kesehatan tubuh dan jiwa. c. Rekam-jejak pengalaman dan kontribusi kepada masyarakat, bangsa dan negara. d. Integritas, kepemimpinan dan wawasan kebangsaan serta kebhinekaan. e. Pengetahuan tentang dasar-dasar Hukum dan Tata Negara Indonesia dan atau

kedalaman pengetahuan ilmu hukum sepanjang relevan dengan tugas dan jabatan dimaksudkan.

f. Pengetahuan tentang sejarah bangsa dan dunia pada umumnya. g. Aspek kognitif: pengetahuan umum yang relevan, logika dan penalaran, creative

thinking skill, problem solving skill, pengetahuan dan kemampuan teknis di bidang tugas yang akan diemban.

h. Kemampuan menyampaikan pemikiran secara lisan dan tulisan. i. Kemampuan dan keahlian sesuai bidang tugas dan jabatan dimaksudkan.

(3) Keputusan Tim Uji Independen bersifat final dan tidak dapat diganggu gugat.

Pasal 52

(1) Tim Uji Independen menetapkan calon peserta pemilihan umum dalam jumlah sesuai ketentuan Konstitusi ini dan atau Undang-undang dan Peraturan lainnya yang mengatur secara khusus.

(2) Tim Uji Independen menetapkan calon peserta pemilihan pimpinan lembaga negara yang mandiri menurut Konstitusi ini dan/atau Undang-undang tentang lembaga negara dimaksudkan dalam jumlah dua kali kebutuhan pimpinan lembaga negara dimaksudkan kecuali jika diatur lain secara khusus untuk dipilih oleh anggota Kongres Rakyat Indonesia seluruh tingkatan.

Pasal 53

Ketentuan lebih lanjut tentang keanggotaan Tim Uji Independen serta mekanisme kerja dan lain-lain dan diatur dalam undang-undang.

BAB XIV HAL KEUANGAN

Pasal 54

(1) Anggaran pendapatan dan belanja negara sebagai wujud dari pengelolaan keuangan

negara ditetapkan setiap tahun dengan undang-undang dan dilaksanakan secara terbuka dan bertanggung jawab untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

(2) Rancangan undang-undang anggaran pendapatan dan belanja negara diajukan oleh Presiden kepada Kongres Rakyat Indonesia untuk mendapat persetujuan.

(3) Apabila Kongres Rakyat Indonesia tidak menyetujui rancangan anggaran pendapatan dan belanja negara yang diusulkan oleh Presiden, Pemerintah menjalankan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara tahun anggaran sebelumnya yang telah disetujui pada persidangan sebelumnya.

Pasal 55

Pajak dan pungutan lain yang bersifat memaksa untuk keperluan negara diatur dalam undang-undang.

Pasal 56

Macam dan harga mata uang diatur dalam undang-undang.

Pasal 57

Hal-hal lain mengenai keuangan negara diatur dalam undang-undang.

Page 23: counter legal draft konstitusi 09032013 · • Negara wajib menyelenggarakan suatu jaminan sosial dan kesehatan serta pendidikan berkualitas serta hak pensiun untuk seluruh warga

http://bpupki.wordpress.com

NKRI, 09 Maret 2013 Halaman 23 dari 32

Pasal 58

Negara memiliki suatu bank sentral yang susunan, kedudukan, kewenangan, tanggung jawab, dan independensinya diatur dalam undang-undang.

BAB XV BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

Pasal 59

(1) Untuk memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab tentang keuangan negara diadakan

satu Badan Pemeriksa Keuangan yang bebas dan mandiri. (2) Hasil pemeriksaan keuangan negara diserahkan kepada Kongres Rakyat Indonesia dan

Kongres Rakyat Indonesia Daerah sesuai dengan kewenangannya dan diumumkan di Lembaran Negara Indonesia untuk diketahui masyarakat.

(3) Hasil pemeriksaan tersebut ditindaklanjuti oleh lembaga perwakilan dan/atau badan lain sesuai dengan undang-undang.

Pasal 60

(1) Badan Pemeriksa Keuangan berkedudukan di ibu kota negara, dan memiliki perwakilan

di setiap provinsi. (2) Calon pimpinan Badan Pemeriksa Keuangan ditetapkan oleh Tim Uji Independen sedikit-

dikitnya dua kali kebutuhan untuk kemudian dipilih oleh seluruh anggota Kongres Rakyat Indonesia seluruh tingkatan.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai Badan Pemeriksa Keuangan diatur dengan undang-undang.

Pasal 61

(1) Pemeriksaan keuangan Badan Pemeriksa Keuangan dilakukan oleh Kantor Akuntan

Publik yang dimajukan calonnya oleh Presiden sedikit-dikitnya 3 (tiga) dan sebanyak-banyaknya 5 (lima) untuk dipilih oleh Kongres Rakyat Indonesia.

(2) Hasil pemeriksaan dimaksud angka (1) disampaikan kepada Kongres Rakyat Indonesia dan diumumkan di Lembar Negara.

BAB XVI

MAHKAMAH AGUNG

Pasal 62

(1) Kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan.

(2) Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan peradilan yang berada di bawahnya kecuali ditetapkan lain oleh Konstitusi ini.

Pasal 63

(1) Mahkamah Agung berwenang mengadili pada tingkat kasasi dan mempunyai wewenang

lainnya yang diberikan oleh undang-undang. (2) Hakim Agung harus memiliki integritas dan kepribadian yang tidak tercela, adil,

profesional, dan memiliki pengetahuan mendalam di bidang hukum. (3) Calon Hakim Agung ditetapkan oleh Tim Uji Independen sedikit-dikitnya dua kali

kebutuhan untuk kemudian dipilih oleh seluruh anggota Kongres Rakyat Indonesia seluruh tingkatan.

Page 24: counter legal draft konstitusi 09032013 · • Negara wajib menyelenggarakan suatu jaminan sosial dan kesehatan serta pendidikan berkualitas serta hak pensiun untuk seluruh warga

http://bpupki.wordpress.com

NKRI, 09 Maret 2013 Halaman 24 dari 32

(4) Susunan, kedudukan, keanggotaan, dan hukum acara Mahkamah Agung serta badan peradilan di bawahnya diatur dengan undang-undang.

BAB XVII

KEKUASAAN KEJAKSAAN

Pasal 64

(1) Kekuasaan kejaksaan merupakan kekuasaan yang merdeka untuk menyelenggarakan penuntutan hukum atas nama negara guna menegakkan hukum dan keadilan.

(2) Kekuasaan kejaksaan dilaksanakan oleh sebuah Kejaksaan Agung yang dipimpin oleh seorang Jaksa Agung.

Pasal 65

(1) Kejaksaan dapat melakukan penyelidikan, penyidikan dan penuntutan terhadap kasus

korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan pegawai negeri sipil dan atau pejabat negara lainnya kecuali yang dilakukan oleh aparatur bidang hukum, pertahanan dan keamanan menjadi kewenangan Kejaksaan Yudisial.

(2) Jaksa harus memiliki integritas dan kepribadian yang tidak tercela, adil, profesional, dan memiliki pengetahuan mendalam di bidang hukum.

(3) Calon Jaksa Agung dan Jaksa Agung Muda ditetapkan oleh Tim Uji Independen sedikit-dikitnya dua kali kebutuhan untuk kemudian dipilih oleh seluruh anggota Kongres Rakyat Indonesia seluruh tingkatan.

(4) Susunan, kedudukan, keanggotaan, dan tata cara kerja Kejaksaan Agung diatur dalam undang-undang.

BAB XVIII

MAHKAMAH KONSTITUSI

Pasal 66

(1) Mahkamah Konstitusi berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang putusannya bersifat final untuk menguji segala peraturan perundangan di bawah undang-undang terhadap undang-undang dan/atau Konstitusi, undang-undang terhadap Konstitusi, memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya diberikan oleh Konstitusi, memutus pembubaran partai politik dan organisasi massa lainnya, memutus perselisihan tentang hasil pemilihan umum, dan wajib melaksanakan tugas lainnya yang ditetapkan dalam Konstitusi ini.

(2) Ketua dan Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi dipilih dari dan oleh hakim konstitusi. (3) Hakim Konstitusi harus memiliki integritas dan kepribadian yang tidak tercela, adil,

negarawan yang menguasai konstitusi dan ketatanegaraan, serta tidak merangkap sebagai pejabat negara lainnya.

(4) Calon Hakim Konstitusi ditetapkan oleh Tim Uji Independen sedikit-dikitnya dua kali kebutuhan untuk kemudian dipilih oleh seluruh anggota Kongres Rakyat Indonesia seluruh tingkatan.

(5) Pengangkatan dan pemberhentian hakim konstitusi, hukum acara serta ketentuan lainnya tentang Mahkamah Konstitusi diatur dalam undang-undang.

BAB XIX

MAHKAMAH YUDISIAL

Pasal 67 (1) Mahkamah Yudisial merupakan kekuasaan yang merdeka untuk menyelenggarakan

peradilan dengan terdakwa/tergugat yang memiliki status sebagai aparatur hukum, pertahanan dan keamanan yang masih aktif pada saat peristiwa terjadi kecuali jika

Page 25: counter legal draft konstitusi 09032013 · • Negara wajib menyelenggarakan suatu jaminan sosial dan kesehatan serta pendidikan berkualitas serta hak pensiun untuk seluruh warga

http://bpupki.wordpress.com

NKRI, 09 Maret 2013 Halaman 25 dari 32

terdakwa adalah Hakim Yudisial dan/atau Jaksa Yudisial itu sendiri maka dilaksanakan dalam kekuasaan peradilan di bawah Mahkamah Agung dengan tuntutan hukuman 6 (enam) kali lebih berat dari yang tercantum dalam peraturan perundangan dimaksudkan.

(2) Mahkamah Yudisial memiliki kekuasaan untuk mengadili pelanggaran kode etik, korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan serta tindak pelanggaran dan kejahatan lainnya yang dilakukan oleh aparatur hukum, pertahanan dan keamanan yang sudah ada atau akan ada di masa mendatang termasuk tetapi tidak terbatas Jaksa, anggota Komisi Pemberantasan Korupsi, anggota Komisi Pengawas Persaingan Usaha, advokat hanya jika terkait profesinya, notaris hanya jika terkait profesinya, Pejabat Pembuat Akta Tanah hanya hanya jika terkait profesinya, hakim peradilan umum, hakim konstitusi, anggota kepolisian, dan anggota Tentara Nasional Indonesia.

(3) Calon Hakim Agung Yudisial ditetapkan oleh Tim Uji Independen sedikit-dikitnya dua kali kebutuhan untuk kemudian dipilih oleh seluruh anggota Kongres Rakyat Indonesia seluruh tingkatan.

(4) Pengadilan Yudisial memiliki dua tingkat pengadilan dan didirikan di tingkat nasional dan provinsi.

Pasal 68

Tuntutan hukuman di pengadilan yudisial seberat-beratnya adalah tiga kali dari yang tercantum dalam peraturan perundangan dimaksudkan.

Pasal 69

(1) Hakim Agung Yudisial harus memiliki integritas dan kepribadian yang tidak tercela, adil, profesional, dan memiliki pengetahuan mendalam di bidang hukum.

(2) Calon Hakim Agung Yudisial ditetapkan oleh Tim Uji Independen sedikit-dikitnya dua kali kebutuhan untuk kemudian dipilih oleh seluruh anggota Kongres Rakyat Indonesia seluruh tingkatan.

(3) Susunan, kedudukan, keanggotaan, dan hukum acara Mahkamah Yudisial serta badan peradilan di bawahnya diatur dengan undang-undang.

BAB XX

KEJAKSAAN YUDISIAL

Pasal 70

(1) Kekuasaan kejaksaan yudisial merupakan kekuasaan yang merdeka untuk menyelenggarakan penuntutan hukum atas nama negara guna menegakkan hukum dan keadilan terhadap terdakwa yang berstatus sebagai aparatur hukum, pertahanan dan keamanan yang berstatus aktif pada waktu kejadian terjadi kecuali jika terdakwa adalah Jaksa Yudisial sendiri maka penuntutan dilakukan oleh Jaksa Penuntut Umum di Pengadilan yang berada dalam lingkungan Mahkamah Agung .

(2) Kekuasaan kejaksaan yudisial dilaksanakan oleh sebuah Kejaksaan Yudisial yang dipimpin oleh seorang Jaksa Agung Yudisial.

Pasal 71

(1) Kejaksaan Yudisial dapat melakukan penyelidikan, penyidikan dan penuntutan terhadap

kasus korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan, pelanggaran dan kejahatan yang dilakukan oleh aparatur hukum kecuali yang dilakukan oleh Jaksa Yudisial itu sendiri menjadi kewenangan Jaksa Penuntut Umum.

(2) Jaksa Yudisial harus memiliki integritas dan kepribadian yang tidak tercela, adil, profesional, dan memiliki pengetahuan mendalam di bidang hukum.

Page 26: counter legal draft konstitusi 09032013 · • Negara wajib menyelenggarakan suatu jaminan sosial dan kesehatan serta pendidikan berkualitas serta hak pensiun untuk seluruh warga

http://bpupki.wordpress.com

NKRI, 09 Maret 2013 Halaman 26 dari 32

(3) Calon Jaksa Agung Yudisial dan Jaksa Agung Muda Yudisial ditetapkan oleh Tim Uji Independen sedikit-dikitnya dua kali kebutuhan untuk kemudian dipilih oleh seluruh anggota Kongres Rakyat Indonesia seluruh tingkatan.

(4) Susunan, kedudukan, keanggotaan, dan tata cara kerja Kejaksaan Yudisial diatur dengan undang-undang.

BAB XXI HAK UJI MATERI PERATURAN PERUNDANGAN

Pasal 72

(1) Masyarakat berhak mengajukan keberatan (uji materi) terhadap segala peraturan

perundangan yang ditetapkan oleh lembaga negara manapun juga kepada Mahkamah Konstitusi jika dipandang melanggar ketentuan sebagaimana diatur dalam Undang-undang dan atau Konstitusi.

(2) Terhadap Putusan lembaga peradilan tingkat manapun dapat diajukan uji konstitusionalitas kepada Mahkamah Konstitusi, jika putusan Mahkamah Konstitusi menyatakan putusan peradilan dimaksudkan melanggar konstitusi maka putusan dimaksudkan batal demi konstitusi.

Pasal 73 (1) Presiden dapat mengajukan pembatalan Peraturan Daerah Provinsi dan/atau Peraturan

Daerah Kabupaten/Kota jika dipandang melanggar kewenangan Presiden dan/atau Gubernur sebagaimana diatur oleh Konstitusi dan/atau Peraturan Perundangan lainnya.

(2) Gubernur dapat mengajukan usulan kepada Presiden Republik Indonesia untuk membatalkan Peraturan Daerah Kabupaten/Kota di wilayahnya.

(3) Pembatalan Peraturan Daerah dimaksud angka (1) dapat dilakukan setelah meminta pendapat Mahkamah Konstitusi dan Mahkamah Konstitusi membenarkan alasan pembatalan yang diajukan Presiden.

(4) Mahkamah Konstitusi wajib memberikan putusan dalam jangka waktu selama-lamanya 30 (tiga puluh) hari sejak usul pembatalan Peraturan Daerah dimaksudkan diterima oleh Mahkamah Konstitusi.

BAB XXII

PEJABAT NEGARA

Pasal 74

(1) Terhadap seluruh pejabat negara hanya dapat dikenai tindakan kepolisian oleh lembaga negara yang berwenang untuk itu setelah mendapatkan ijin tertulis dari Presiden Republik Indonesia, kecuali dalam hal: a. Tertangkap tangan melakukan tindak pidana; atau b. Berdasarkan bukti permulaan yang cukup disangka melakukan tindak pidana

kejahatan yang diancam dengan hukuman mati atau seumur hidup, tindak pidana terhadap keamanan dan pertahanan negara, atau tindak pidana khusus.

(2) Pejabat negara wajib memberikan Laporan Keuangan setiap tahun kepada Badan Pemeriksa Keuangan yang akan memeriksa, menyampaikan hasil pemeriksaan kepada Kongres Rakyat Indonesia sesuai tingkatannya dan atau lembaga yang berwenang menindaklanjuti hasil pemeriksaan dan mengumumkan di Lembaran Berita Negara.

BAB XXIII

WILAYAH NEGARA

Pasal 75

Page 27: counter legal draft konstitusi 09032013 · • Negara wajib menyelenggarakan suatu jaminan sosial dan kesehatan serta pendidikan berkualitas serta hak pensiun untuk seluruh warga

http://bpupki.wordpress.com

NKRI, 09 Maret 2013 Halaman 27 dari 32

Batas-batas wilayah dan hak-hak atas wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia ditetapkan dengan undang-undang.

BAB XXIV WARGA NEGARA DAN PENDUDUK

Pasal 76

(1) Yang menjadi warga negara ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang

bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara. (2) Penduduk ialah warga negara Indonesia dan bukan warga negara Indonesia dalam

pengertian seluas-luasnya yang bertempat tinggal di Indonesia. (3) Hal-hal mengenai warga negara dan penduduk diatur dengan undang-undang.

Pasal 77

Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dan pendapat secara lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang.

BAB XXV HAK ASASI MANUSIA

Pasal 78

(1) Opsi 1: Negara melindungi Hak Asasi Manusia setiap warga negara dan penduduk

Republik Indonesia. Opsi 2: Negara melindungi Hak Asasi Manusia setiap warga negara dan penduduk Republik Indonesia sebagaimana tercantum dalam Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia.

(2) Perlindungan negara terhadap Hak Asasi Manusia diatur lebih lanjut dalam undang-undang.

Note: atau langsung dirincikan poin-poinnya sebagaimana versi Amandemen sebelumnya secara lebih komprehensif.

BAB XXVI A G A M A

Pasal 79

(1) Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agama dan atau

kepercayaannya masing-masing dan untuk beribadat menurut agama dan atau kepercayaannya (maksudnya adalah agama apapun dan kepercayaan apapun juga) sepanjang tidak secara nyata dan jelas membahayakan diri dan pihak lain manapun juga.

(2) Dalam hal hukum waris dan keluarga tiap-tiap penduduk dapat memilih hukum menurut agama dan atau kepercayaannya masing-masing.

(3) Ketentuan lebih lanjut tentang jaminan kemerdekaan dan pengaturan tentang mekanisme penegakkan hukum waris dan keluarga diatur dalam undang-undang.

BAB XXVII

PERTAHANAN NEGARA

Pasal 80

(1) Tiap-tiap warga negara berhak dan/atau wajib ikut serta dalam usaha pertahanan negara.

Page 28: counter legal draft konstitusi 09032013 · • Negara wajib menyelenggarakan suatu jaminan sosial dan kesehatan serta pendidikan berkualitas serta hak pensiun untuk seluruh warga

http://bpupki.wordpress.com

NKRI, 09 Maret 2013 Halaman 28 dari 32

(2) Usaha pertahanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional Indonesia sebagai kekuatan utama, dan rakyat sebagai kekuatan pendukung.

(3) Tentara Nasional Indonesia terdiri atas Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara sebagai alat negara yang bertugas mempertahankan, melindungi, dan memelihara keutuhan dan kedaulatan negara.

(4) Tentara Nasional Indonesia dapat diperbantukan dalam usaha keamanan negara yang diatur dalam undang-undang.

(5) Susunan dan kedudukan Tentara Nasional Indonesia, syarat-syarat keikutsertaan warga negara dalam usaha pertahanan negara diatur dengan undang-undang.

BAB XXVIII

PEMILIHAN PANGLIMA TENTARA NASIONAL INDONESIA

Pasal 81 (1) Calon Panglima Tentara Nasional Indonesia adalah seluruh perwira tinggi dari Angkatan

Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara dengan pangkat Jenderal dan Letnan Jenderal, Laksamana dan Laksamana Madya, Marsekal dan Marsekal Madya, jika bakal calon kurang dari 4 (empat) maka perwira dengan pangkat di bawahnya dapat diikutsertakan dalam pemilihan.

(2) Panglima Tentara Nasional Indonesia dipilih oleh seluruh anggota Kongres Rakyat Indonesia seluruh tingkatan.

(3) Jika Panglima TNI yang terpilih berpangkat Letnan Jenderal atau Laksamana Madya atau Marsekal Madya maka Presiden dalam waktu selama-lamanya 14 (empat belas) hari kerja harus menetapkan kenaikan pangkat yang bersangkutan.

(4) Tata cara pemilihan Panglima Tentara Nasional Indonesia diatur lebih lanjut dalam Undang-undang.

BAB XXIX

TENTARA NASIONAL INDONESIA ADALAH ALAT NEGARA

Pasal 82 Tentara Nasional Indonesia adalah alat negara dan memberikan kesetiaan hanya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia menurut Konstitusi dan Undang-undang.

Pasal 83 (1) Tentara Nasional Indonesia wajib taat kepada Presiden Republik Indonesia sepanjang

tidak melanggar Konstitusi. (2) Jika Presiden Republik Indonesia memberikan perintah kepada Tentara Nasional

Indonesia yang dipandang melanggar Konstitusi maka Panglima Tentara Nasional Indonesia wajib menolak perintah dimaksud dan meminta pendapat kepada Mahkamah Konstitusi.

(3) Jika Mahkamah Konstitusi memutuskan bahwa penolakan perintah Presiden Republik Indonesia dimaksud tidak dapat diterima dan tidak dapat dibenarkan maka Panglima Tentara Nasonal Indonesia diberhentikan dari jabatannya dan diadakan pemilihan Panglima Tentara Nasional Indonesia yang baru.

(4) Jika Mahkamah Kostitusi memutuskan bahwa penolakan perintah Presiden Republik Indonesia dimaksud dapat diterima dan dapat dibenarkan maka Presiden Republik Indonesia wajib mencabut perintah dimaksud.

BAB XXX

PEMILIHAN PANGLIMA ANGKATAN DARAT, ANGKATAN LAUT DAN ANGKATAN UDARA

Page 29: counter legal draft konstitusi 09032013 · • Negara wajib menyelenggarakan suatu jaminan sosial dan kesehatan serta pendidikan berkualitas serta hak pensiun untuk seluruh warga

http://bpupki.wordpress.com

NKRI, 09 Maret 2013 Halaman 29 dari 32

Pasal 84 Panglima Angkatan Darat, Panglima Angkatan Laut dan Panglima Angkatan Udara dipilih dan diangkat oleh Presiden dengan memperhatikan pertimbangan dari Panglima Tentara Nasional Indonesia.

BAB XXXI KEAMANAN NEGARA

Pasal 85

(1) Tiap-tiap warga negara berhak dan/atau wajib ikut serta dalam usaha keamanan

negara. (2) Usaha keamanan negara dilaksanakan melalui sistem keamanan rakyat semesta oleh

Kepolisian Republik Indonesia sebagai kekuatan utama, dan rakyat sebagai kekuatan pendukung.

(3) Susunan dan kedudukan Kepolisian Republik Indonesia, syarat-syarat keikutsertaan warga negara dalam usaha keamanan negara diatur dengan undang-undang.

BAB XXXII

PEMILIHAN KEPALA KEPOLISIAN REPUBLIK INDONESIA

Pasal 86 (1) Calon Kepala Kepolisian Republik Indonesia adalah seluruh perwira tinggi kepolisian

berpangkat Jenderal Polisi dan Komisaris Jenderal Polisi, jika bakal calon kurang dari 3 (tiga) maka perwira tinggi dengan pangkat di bawahnya dapat diikutsertakan dalam pemilihan.

(2) Kepala Kepolisian Republik Indonesia dipilih dan diangkat oleh Presiden. (3) Presiden dapat sewaktu-waktu memberhentikan Kepala Kepolisian Republik Indonesia.

BAB XXXIII PEMILIHAN PIMPINAN LEMBAGA NEGARA LAINNYA

Pasal 87

(1) Pimpinan lembaga negara yang memiliki kekuasaan mandiri menurut Konstitusi ini dan

atau Undang-undang bersifat terbuka untuk umum dan diatur dalam Undang-undang. (2) Calon pimpinan lembaga negara ditetapkan oleh Tim Uji Independen sebanyak dua kali

kebutuhan kecuali ditentukan lain oleh Konstitusi ini dan atau Undang-undang untuk kemudian dipilih oleh seluruh anggota Kongres Rakyat Indonesia seluruh tingkatan.

BAB XXXIV

PEMBERHENTIAN PIMPINAN LEMBAGA NEGARA YANG MANDIRI LAINNYA

Pasal 88 (1) Pimpinan lembaga negara yang dipilih oleh anggota Kongres Rakyat Indonesia seluruh

tingkatan dapat diberhentikan sebelum masa jabatannya berakhir jika disetujui oleh sekurang-kurangnya 50% (lima puluh persen) lebih satu dari total suara anggota Kongres Rakyat Indonesia seluruh tingkatan.

(2) Pemungutan suara untuk pemberhentian pimpinan lembaga negara dimaksud angka (1) dapat diadakan jika diusulkan oleh sedikit-dikitnya 20% (dua puluh persen) dari total suara anggota Kongres Rakyat Indonesia seluruh tingkatan yang diajukan kepada pimpinan Kongres Rakyat Indonesia.

(3) Jika usul pemberhentian dimaksudkan dimaksud angka (2) ditolak maka anggota Kongres Rakyat Indonesia yang mengajukan usulan sebagaimana diatur ayat (2)

Page 30: counter legal draft konstitusi 09032013 · • Negara wajib menyelenggarakan suatu jaminan sosial dan kesehatan serta pendidikan berkualitas serta hak pensiun untuk seluruh warga

http://bpupki.wordpress.com

NKRI, 09 Maret 2013 Halaman 30 dari 32

diberhentikan dan kehilangan hak mencalonkan diri kembali sebagai anggota Kongres Rakyat Indonesia tingkatan apapun juga dan kedudukannya digantikan oleh peringkat selanjutnya dalam pemilihan anggota dimaksudkan.

BAB XXXV

SUMPAH JABATAN

Pasal 89 (1) Seluruh pimpinan lembaga negara dan seluruh jajaran aparatur negara wajib

bersumpah sebelum menjabat. (2) Redaksional sumpah dan tata cara pelaksanaannya diatur lebih lanjut dalam undang-

undang yang mengatur tentang lembaga negara dimaksudkan.

BAB XXXVI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Pasal 90

(1) Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan. (2) Pemerintah wajib menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional yang

mencerdaskan kehidupan bangsa dan wajib membiayai pendidikan dasar setiap warga negara serta secara bertahap membiayai pendidikan setiap warga negara hingga tingkat sarjana strata satu atau yang sederajat.

(3) Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk sebesar-besarnya kepentingan nasional menurut prinsip perikemanusiaan dan perikeadilan guna kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia.

BAB XXXVII

PEREKONOMIAN NASIONAL DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL

Pasal 91

(1) Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.

(2) Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya adalah milik seluruh rakyat Indonesia yang dikelola oleh negara dan digunakan untuk sebesar-besar kesejahteraan rakyat.

(3) Dua puluh persen dari hasil pengelolaan bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dibagkan kepada seluruh warga negara secara sama rata yang diatur lebih lanjut dalam undang-undang.

(4) Negara bertanggung jawab mengembangkan sistem perekonomian yang menjamin kemandirian, harkat dan martabat serta ketahanan bangsa.

Pasal 92

Negara mengatur dan menegakkan pembatasan hak milik atas tanah menurut prinsip perikemanusiaan dan perikeadilan.

Pasal 93 (1) Negara mengatur dan menegakkan hak pekerja atas pekerjaan yang dilaksanakannya

secara layak menurut kemanusiaan yang adil dan beradab yaitu upah yang layak dan hak-hak lainnya serta hak pekerja atas hasil pekerjaan yaitu sebesar 20% (dua puluh persen) dari laba bersih positif korporasi yang beroperasi di Indonesia yang dibagikan secara sama kepada seluruh pekerja perusahaan dimaksud.

(2) Ketentuan lebih lanjut diatur dalam undang-undang.

Page 31: counter legal draft konstitusi 09032013 · • Negara wajib menyelenggarakan suatu jaminan sosial dan kesehatan serta pendidikan berkualitas serta hak pensiun untuk seluruh warga

http://bpupki.wordpress.com

NKRI, 09 Maret 2013 Halaman 31 dari 32

Pasal 94

(1) Anak-anak dan warga negara lainnya yang terlantar menjadi tanggung jawab negara. (2) Negara bertanggung jawab mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh warga

negara dan jaminan pensiun bagi seluruh warga negara yang mencapai usia pensiun. (3) Negara bertanggungjawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas

pelayanan umum yang layak serta terjangkau seluruh warga negara. (4) Negara bertanggung jawab untuk memberikan perlindungan kepada seluruh warga

negara dimanapun juga. (5) Ketentuan lebih lanjut diatur dalam undang-undang.

BAB XXXVIII BENDERA, BAHASA, DAN LAMBANG NEGARA,

SERTA LAGU KEBANGSAAN

Pasal 95

Opsi-1: Bendera Negara Indonesia ialah Sang Saka Merah Putih yang berukuran dua banding tiga.

Opsi-2: Bendera Negara Indonesia ialah Sang Saka Merah Putih yang berukuran dua banding tiga dengan gambar bulan dan bintang sebagai berikut:

Opsi-3: Bendera Negara Indonesia ialah Sang Saka Merah Putih yang berukuran dua banding

tiga dengan gambar lambang negara yaitu Garuda Pancasila sebagai berikut:

Pasal 96

Bahasa Negara ialah Bahasa Indonesia.

Pasal 97 Opsi-1: Lambang negara ialah Garuda Pancasila dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika. Opsi-2: Lambang negara ialah Garuda Pancasila dengan semboyan Jayalah Bangsaku,

Makmurlah Negeriku.

Pasal 98

Lagu Kebangsaan ialah Indonesia Raya.

Pasal 99

Page 32: counter legal draft konstitusi 09032013 · • Negara wajib menyelenggarakan suatu jaminan sosial dan kesehatan serta pendidikan berkualitas serta hak pensiun untuk seluruh warga

http://bpupki.wordpress.com

NKRI, 09 Maret 2013 Halaman 32 dari 32

Ketentuan lebih lanjut mengenai Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan diatur dengan undang-undang.

BAB XXXIX PERUBAHAN KONSTITUSI

Pasal 100

(1) Usul perubahan Konstitusi dapat diagendakan dalam Sidang Paripurna Kongres Rakyat

Indonesia apabila diajukan oleh anggota Kongres Rakyat Indonesia yang memiliki jumlah suara sekurang-kurangnya 20% (dua puluh persen) dari total jumlah suara anggota Kongres Rakyat Indonesia.

(2) Apabila usul perubahan Konstitusi disetujui oleh sekurang-kurangnya 50% (lima puluh persen) dari total jumlah suara anggota Kongres Rakyat Indonesia maka selanjutnya diadakan pemungutan suara yang diikuti oleh seluruh anggota Kongres Rakyat Indonesia Daerah Provinsi dan seluruh anggota Kongres Rakyat Indonesia Daerah Kabupaten/Kota.

(3) Opsi 1: Apabila usul perubahan Konstitusi disetujui dalam pemungutan suara dimaksudkan dalam angka (2) maka diadakan referendum yang diikuti seluruh rakyat yang memiliki hak suara, dan apabila usul perubahan Konstitusi disetujui rakyat maka perubahan berlaku efektif. Opsi 2: Apabila usul perubahan Konstitusi disetujui dalam pemungutan suara dimaksudkan dalam angka (2) maka perubahan berlaku efektif.

ATURAN PERALIHAN

Pasal I

Segala peraturan perundang-undangan yang ada masih tetap berlaku selama belum diadakan yang baru menurut Konstitusi ini.

Pasal II

Semua lembaga negara yang ada masih tetap berfungsi sepanjang untuk melaksanakan ketentuan Konstitusi dan belum diadakan yang baru menurut Konstitusi ini.

ATURAN TAMBAHAN

Pasal I

Segala peraturan perundangan harus disesuaikan dengan Konstitusi ini secara cermat dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.

Pasal II

Dengan ditetapkannya perubahan Konstitusi ini, Konstitusi Negara Republik Indonesia Tahun 1945 terdiri atas Pembukaan dan pasal-pasal. _________