9
PERMASALAHAN TREND DAN ISSUKEPERAWATAN PADA JENJANG DIII KEPERAWATAN Disusun Oleh: 1. Woro Louh Siwi (P13058) 2. Yayuk Verawati (P13059) 3. Yesi Nugrahai P.P (P13060) 4. Yunita Diyan N. (P13061) 5. Yunita Tresnandari (P13062) 6. Zulkarnaen Primastit (P13064) 7. Annisa Tri Utami (P12006) 8. Ayu Srikandini (P12011) PROGRAM DIII KEPERAWATAN

Cover Permasalahan Trend Dan Issukeperawatan

  • Upload
    vera798

  • View
    215

  • Download
    0

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Seiring era globalisasi dengan segala perubahannya, maka terjadi perubahan pula pada bidang pendidikan tenaga kesehatan yang akan menimbulkan permasalahan pelayanan kesehatan, yang membutuhkan evaluasi dari berbagai sektor. Institusi pendidikan keperawatan di Indonesia saat ini berkembang sangat pesat pada tingkat diploma maupun sarjana, terlihat dari jumlah institusi pendidikan keperawatan DIII sebanyak 440 (dibawah binaan Kemendiknas), jenjang sarjana sebanyak 305 institusi dan jenjang profesi ners sebanyak 52 institusi.

Citation preview

PERMASALAHAN TREND DAN ISSUKEPERAWATAN PADA JENJANG DIII KEPERAWATAN

Disusun Oleh:

1. Woro Louh Siwi (P13058)2. Yayuk Verawati(P13059)3. Yesi Nugrahai P.P (P13060)4. Yunita Diyan N. (P13061)5. Yunita Tresnandari(P13062)6. Zulkarnaen Primastit(P13064)7. Annisa Tri Utami (P12006)8. Ayu Srikandini(P12011)

PROGRAM DIII KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADASURAKARTA2014/2015BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangSeiring era globalisasi dengan segala perubahannya, maka terjadi perubahan pula pada bidang pendidikan tenaga kesehatan yang akan menimbulkan permasalahan pelayanan kesehatan, yang membutuhkan evaluasi dari berbagai sektor. Institusi pendidikan keperawatan di Indonesia saat ini berkembang sangat pesat pada tingkat diploma maupun sarjana, terlihat dari jumlah institusi pendidikan keperawatan DIII sebanyak 440 (dibawah binaan Kemendiknas), jenjang sarjana sebanyak 305 institusi dan jenjang profesi ners sebanyak 52 institusi. Sedangkan jenjang magister/spesialis, sebanyak 3 institusi dan jenjang doktoral hanya 1 institusi. Kecepatan pertumbuhan institusi pendidikan keperawatan setingkat diploma, sarjana, maupun profesi belum diimbangi dengan peningkatan kualitas penyelenggaraan lapangan kerja yang baik.Khususnya pada prodi D III Perawat saat ini masih terjadi perbincangan apakah lapangan pekerjaan untuk lulusan D III benar-benar masih tersedia atau bahkan sudah tidak diutamakan di lapangan pekerjaan saat ini. Berdasarkan banyaknya persaingan kerja pada prodi diploma khususnya keperawatan, maka beberapa institusi membuat mitra kerja dengan Institusi kesehatan sehingga dapat memberikan wadah untuk lulusan kedepannya.

B. Tujuan1. Memberikan solusi agar lulusan D III perawat mempunyai prospek yang jelas dimasa depan.2. Memberi bukti lulusan D III keperawatan berkualitas baik.

BAB IIISSU DAN TREND KEPERAWATANA. KasusPROSPEK LULUSAN PERAWAT DIII DI INDONESIAProfesi perawat di Indonesia pada 10 tahun terakhir ini menjadi profesi yang menarik untuk disimak. Fenomena pertama adalah semakin terbukanya kesempatan dan tawaran bekerja di Luar negeri (negara Timur Tengah dan Eropa). Fenomena Kedua adalah semakin meningkatnya animo masyarakat menyekolahkan anaknya di Akademi keperawatan (AKPER). Dan fenomena yang ketiga adalah semakin menjamurnya Pendidikan Keperawatan (setingkat Diploma III) di Indonesia.Pertanyaan yang timbul adalah bagaimana prospek lulusannya, apakah mereka memang merupakan lulusan yang berkualitas dan siap bersaing untuk bekerja di Luar negeri. Hal ini didasarkan sangat sedikit sekali kesempatan untuk menjadi PNS dan keterbatasan Institusi untuk menerima para lulusan Perawat tersebut. Memang kalau kita membahas siapa yang salah, tidak akan pernah ada habisnya. Hal utama yang harus dipikirkan adalah bagaimana memberikan solusi terbaik, agar para lulusan perawat tersebut mempunyai prospek yang jelas di hari esok.Masyarakat terus-menerus berkembang atau mengalami perubahan. Dengan terjadinya perubahan atau pergeseran dari berbagai faktor yang mempengaruhi keperawatan, maka akan terjadi perubahan atau pergeseran dalam keperawatan, baik perubahan dalam pelayanan / asuhan keperawatan, perkembangan IPTEKKEP, maupun perubahan dalam masyarakat keperawatan, baik sebagai masyarakat ilmuwan maupun sebagai masyarakat profesional serta prospek perawat di masa depan dalam mengembangkan karier dan memperoleh kesempatan untuk bekerja.Prospek perawat profesional di masa depan sangat ditentukan oleh banyak faktor, mulai faktor keadaan kestabilan sosial-ekonomi-politik di Indonesia dan faktor internal pada diri perawat sendiri. Perubahan ekonomi membawa dampak terhadap pengurangan berbagai anggaran untuk pelayanan kesehatan, sehingga berdampak terhadap orientasi pelayanan kesehatan / keperawatan dari lembaga sosial ke orientasi bisnis. Pelayanan kesehatan dihadapkan pada suatu dilema, di satu sisi harus mengurangi beberapa alokasi anggaran di sisi yang lain mutu asuhan kesehatan / keperawatan harus ditingkatkan. Keadaan ini ditunjang dengan keadaan politik yang semakin tidak menentu. Para elit politik, baik eksekutif maupun legislatif, lebih berperan sebagai seorang penguasa yang selalu membenarkan semua tindakannya untuk kepentingan golongan / kelompok tertentu, sedikit sekali perduli dengan masalah yang dihadapi anak bangsa, khususnya masalah kesehatan. Sedangkan perubahan kependudukan dengan bertambahnya jumlah penduduk di Indonesia dan bertambahnya umur harapan hidup, maka akan membawa dampak terhadap lingkup dari praktek keperawatan. Penyakit HIV-AIDS akan menjadi maslah utama kesehatan dan keperawatan di masa depan.Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kesehatan / keperawatan. Era kesejagatan identik dengan era komputerisasi, sehingga perawat dituntut untuk menguasai teknologi komputer didalam melaksanakan MIS (Management Information System) baik di tatanan pelayanan maupun Pendidikan Keperawatan. Perubahan yang diharapkan terjadi pada diri perawat di masa depan adalah sebagai sosok perawat profesional, yang dapat dilihat dari perannya. Peran perawat yang utama di masa depan adalah mempertahankan perawat sebagai profesi dengan menjaga citra perawat di hati masyarakat dan berpartisipasi aktif dalam pembangunan kesehatan baik tingkat kabupaten, provinsi dan nasional dalam peningkatan kualitas pelayanan kesehatan pada umumnya.Hal ini berkaitan dengan tuntutan profesi dan tuntutan global bahwa setiap perkembangan dan perubahan memerlukan peran aktif secara profesional dengan mmperhatikan setiap perubahan yang terjadi di Indonesia. Potret perawat masa depan adalah perawat yang mempunyai 6 E (Environmental savvy; Excellence; Eclecticism; Enthusiasm; effort; Endurance). Perawat harus tanggap dan dinamis dalam perubahan yang sudah dan akan terus terjadi di masa depan.Ciri khas lain perawat masa depan adalah selalu melaksanakan perannya yang terbaik dan berpandangan luas didalam menyelesaikan permasalahan. Diharapkan di masa depan, perawat mempunyai semangat dan motivasi yang tinggi ditunjang dengan berbagai aktifitas / kegiatan yang dilaksanakan. Ciri khas yang terpenting, perawat harus mempunyai suatu daya tahan yang tinggi dan tidak pantang menyerah dalam meraih tujuan profesionalisme. (http://ekhaji.blogspot.com/2013/04/prospek-lulusan-perawat-diii-di.html) oleh Ekhafyziggerz 21 April 2013

B. AnalisaPada kasus diatas pendidikan D III keperawatan untuk saat ini masih mengalami kebimbangan akan dibawa kemana setelah lulus nanti. Karena saat ini mengalami persaingan yang ketat antar tenaga kerja dari lulusan D IV, S1, dan S2. Selain itu masih ada lulusan dari luar negeri yang siap untuk merambah dunia kerja dan bersaing dengan lulusan dari dalam negeri.Ada beberapa dampak positif dan negatif yang terjadi pada era global. Perubahan yang berdampak positif yang akan terjadi meliputi:1. makin meningkatnya mutu pelayanan kesehatan / keperawatan yang diselenggarakan.2. makin sesuainya jenis dan keahlian tenaga kesehatan / keperawatan yang tersedia sesua dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat3. bertambahnya kesempatan kerja bagi tenaga kesehatanSelain itu beberapa dampak negatif yang perlu diperhatikan:1. Terjadinya persaingan yang makin ketat antar tenaga kesehatan / keperawatan bangsa sendiri dan asing.2. Semakin sulit mewujudkan pemerataan pelayanan kesehatan/keperawatan. Terjadinya ketimpangan pemerataan pelayanan ini erat kaitannya dengan tenaga ahli / tenaga asing untuk berkiprah di daerah-daerah terpencil.3. Tidak sesuainya pelayanan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

C. SolusiAda beberapa hal yang dapat dijadikan solusi bagi para lulusan perawat kedepan, diantaranya :1. Mengembangkan praktik mandiri keperawatan secara berkelompok maupun individu untuk konsultasi, melakukan kunjungan kerumah, hospic care untuk pasien terminal.2. Perawat melakukan dan terlibat aktif dalam riset dan penelitian pada bidang keperawatan.3. Mengembangkan ilmu keperawatan dasar agar dapat bersaing dengan lulusan diploma yang lain.

BAB IIIPENUTUPA. KesimpulanPerubahan sosial ekonomi dan politik, kependudukan, dan IPTEK akan berdampak terhadap perubahan penempatan perawat, yang meliputi bentuk praktik keperawatan, pendidikan keperawatan dan perkembangan IPTEK keperawatan. Perawat pada abad mendatang akan menghadapi suatu kesempatan dan tantangan yang sangat luas sekaligus suatu ancaman diantaranya adalah :(1) pengurangan anggaran dalam system pelayanan kesehatan(2) Otonomi dan akontabilitas(3) Perkembangan Teknologi(4) Perbedaan batas kewenangan praktek.

DAFTAR PUSTAKAFyzi, Ekha. 2013. Prospek Lulusan Perawat D III. Diakses dari http://ekhaji.blogspot.com diunduh pada 26 September 2014