Craniotomy Decompressive

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/24/2019 Craniotomy Decompressive

    1/1

    Craniotomy Decompressive

    Di Indonesia telah banyak dilakukan cranotomy decompressive, terutama penulis

    menemukan referensi dari RSUD dr.Kariadi Semarang. Dari 1! pasien yang telah

    dilakukan craniotomy di RSUD dr.Kariadi semarangg "1 meninnggal dan "# hidup.$enyebab pasien meninggal paling banyak adalah syok sepsis %!!&' dan gagal nafas

    %#!&'.

    Risiko kematian pasien paska operasi kraniotomi dipengaruhi oleh beberapa faktor,

    antara lain diagnosis penyakit atau cedera yang men(adi indikasi dilakukannya kraniotomi,

    faktor usia, skor Glasgow Coma Scale, komplikasi pasca operasi dan beberapa faktor medis

    lainnya. )erdapat beberapa studi mengenai angka kematian pasien kraniotomi dengan

    indikasi, lokasi, dan *aktu yang bervariasi.

    Dari penelitian (uga ditemukan bah*a pasien dengan skor +lasgo* oma Scale

    diba*ah - memiliki angka kematian tertinggi %!!&', dan pasien dengan skor 1! 1"

    memiliki prognosis terbaik dengan angka kematian rendah %/,0&', hal ini menyerupai hasil

    dari penelitian yang dilakukan hristian yang bertu(uan mengedukasi tenaga medis untuk

    menaruh perhatian pada prognosis pasien berdasarkan skor Glasgow Coma Scale.