36
URINE RETENTION OLEH: KELOMPOK II PRESEPTOR: EKIH D., dr., SpB, FInaCS

CSS Retensi Urin

Embed Size (px)

DESCRIPTION

retensi urin

Citation preview

Page 1: CSS Retensi Urin

URINE RETENTION

OLEH: KELOMPOK IIPRESEPTOR: EKIH D., dr., SpB, FInaCS

Page 2: CSS Retensi Urin

ANATOMI URINARY SYSTEM

Page 3: CSS Retensi Urin

Definisi Retensi Urin

Ketidakmampuan untuk miksi Kesulitan miksi karena kegagalan

mengeluarkan urin dari vesika urinaria Retensi urin merupakan sebuah kondisi

tidak dapat mengeluarkan urin secara sempurna (completely) dari kandung kemih. Hal ini dapat disebabkan oleh (1) gangguan tonus vesika, (2) dan atau retensi uretra yang melebihi kekuatan otot detrusor (tahapan dekompensasi).

Page 4: CSS Retensi Urin

Klasifikasi

Berdasarkan didapat (acquired) dan kongenital

Berdasarkan durasi : akut dan kronis Berdasarkan obstruksi : sebagian

atau total Berdasarkan etiologi: obstruktif,

neurogenik, reflex dan other Berdasarkan blokade: intrinsik dan

extrinsik

Page 5: CSS Retensi Urin

Berdasarkan kongenital atau didapat

Page 6: CSS Retensi Urin

Kongenital Pada anak laki-laki: external meatus (meatal

stenosis) atau tepat di dalam urinary meatus pada wanita.

Stenosis pada uretra distal; posterior urethral valves; ectopic ureter.

Ureterocel & ureterovesica serta ureteropelvic juntion.

Kerusakan pada saraf sakralis 2-4 (biasa terjadi pada spina bifida & meningomielokel).

Page 7: CSS Retensi Urin

Didapat/acquired Dibagi menjadi 2: intrinsik dan ekstrinsik

Striktur uretra karena injury atau infeksi BPH atau kanker prostat; tumor pada kandung

kemih atau pada bladder neck atau pada orifisium uretra.

Ekstensi kanker prostat atau kanker serviks ke ureter; atau karena metastasenya.

Batu ginjal Retroperitoneal fibrosis atau tumor ganas Kehamilan

Page 8: CSS Retensi Urin
Page 9: CSS Retensi Urin

Berdasarkan Onset

Page 10: CSS Retensi Urin

Retensi urin akut :

Tidak dapat miksi selama beberapa jam secara tiba-tiba

Lower abdominal pain (nyeri suprapubik) Bladder terlihat penuh dan dapat terpalpasi Bladder lembut saat dipalpasi Terdapat hasrat ingin miksi yang hebat disertai

mengejan Urin seringkali keluar menetes sedikit demi

sedikit (terminal dribbling)

Page 11: CSS Retensi Urin

Retensi urin kronis :

Berhubungan dengan tekanan tinggi intravesika yang berkepanjangan

Nyeri suprapubik sedikit atau tidak ada sama sekali walaupun bladder penuh sampai pusat

Dapat disertai hipertensi

Page 12: CSS Retensi Urin

Berdasarkan Jenis Obstruksi

Page 13: CSS Retensi Urin

Retensi urin total/komplit : Sama sekali tidak bisa miksi Gelisah Nyeri suprasimfisis Mengedan Overflow incontinentia

Retensi urin parsial

Page 14: CSS Retensi Urin

BERDASARKAN PENYEBAB

Page 15: CSS Retensi Urin

Obstruktif

Bladder Carcinoma Bladder neck obstruction Stone

Prostate Benign Prostatic Hypertrophy Carcinoma Prostatitis

Urethra Urethral Stricture Urethral Stone Urethral Caruncle Pin Hole Meatus

Page 16: CSS Retensi Urin

NEUROGENIC

Tabetic Bladder Pada kondisi ini, secara esensial terjadi kehilangan

sensasi bladder yang menghasilkan overdistensi dari bladder dan kehilangan tonus bladder. Tetapi fungsi motorik kompeten dan jika pasien diingatkan untuk berkemih pada saat intervalnya, maka retensi urin minimal

Paraplegic Bladder Lesi yang terjadi pada level variasi di spinal cord. Ketika

melibatkan cord yang lebih tinggi dari conus medularis automatic bladder. Ketika terjadi dilevel yg lebih bawahautonomic bladder

Pelvic or lumber spine trauma Trauma After pelvic surgery(APR) Neuromuscular disease

destrusor contraction is dysfunction while bladder sensation is intact

Page 17: CSS Retensi Urin

Nerve Disease or Spinal Cord Injury vaginal childbirth infections of the brain or spinal cord diabetes stroke accidents that injure the brain or spinal

cord multiple sclerosis heavy metal poisoning pelvic injury or trauma

Page 18: CSS Retensi Urin

REFLEX CAUSES OF ACUTE RETENTION OF URINE.

Inflammatory disease of Prepuce and Penis Infected Phimosis Infected paraphimosis

Trauma of Penis & Urethra Amputation of Penis (Suicidal) Abrasions Ruptured urethra

Inflammatory disease of testis & epididymis Epididymo-orchitis

Page 19: CSS Retensi Urin

Etiologi berdasarkan lokasi

Page 20: CSS Retensi Urin

Etiologi berdasarkan lokasi Supravesikal

berupa kerusakan pada pusat miksi di medula spinalis S2-S4 setinggi T12-L1; kerusakan saraf simpatis dan parasimpatis.

Vesikal◦ Detrusor sphincter dyssynergia ◦ Atoni pada pasien DM atau penyakit neurologis, demyelinating

disease atau Parkinson’s disease◦ Iatrogenic scarring of the bladder neck (biasanya dari

pencabutan indwelling catheters atau operasi cystoscopy ◦ Damage to the bladder

Infravesikal◦ BPH ◦ Kanker prostat ◦ Prostatitis ◦ Kekakuan leher vesika

Page 21: CSS Retensi Urin

Penile urethra Congenital urethral valves Phimosis Obstruksi di uretra (mis: metastasis or a

precipitated pseudogout crystal in the urine)

STD lesions (gonorrhoea dan chlamydia menyebabkan striktur)

Page 22: CSS Retensi Urin

Berdasarkan Lokasi

Urethral - Congenital urethral stenosis, web, atresia - Posterior urethral valves - Inflammation or stricture - Trauma

Bladder Neck - Prostatic hypertrophy, prostatitis (pria)- Carcinoma (prostate, bladder) (pria)- Bladder infection - Trauma - Functional    Neuropathy (peripheral neuropathy, spinal cord injury atau trauma) - Drugs (parasympatholytics, ganglionic blockers)

Page 23: CSS Retensi Urin

Ureteral - Ureteral-pelvic junction stricture - Intraureteral

Clots Stones Crystals (e.g., sulfa, uric acid) Papillae (necrosed) Trauma (edema, stricture) Tumor Foreign bodies

Page 24: CSS Retensi Urin

Manifestasi Klinis Obstruktif

Urinary incontinence Urinary retention Oliguria Anuria Polyuria Nocturia Extravasation of urine Extrarenal uremia

Pain / irritative : Renal colic Dysuria Vesical tenesmus/pemaksaan

Page 25: CSS Retensi Urin
Page 26: CSS Retensi Urin

Diagnosa

Riwayat keluhan dan pemeriksaan fisik Sample urin : u/ infeksi Bladder scan Cystoscopy X Ray and Computerized Tomography (CT)

Scan Blood Test for Prostate-specific Antigen

(PSA) Prostate Fluid Sample

Page 27: CSS Retensi Urin

Treatment

Retensi urin akut :◦ urinary catheterization◦ pemasangan Prostatic stent atau ◦ suprapubic cystostomy/ puncture

◦ Jika berkepanjangan : treatment tergantung penyebab. Contoh pada BPH : dapat berespon thd terapi alpha blocker dan 5-alpha-reductase inhibitor atau dengan operasi prostatectomy atau transurethral resection of the prostate (TURP).

Page 28: CSS Retensi Urin

Cara Pemasangan Kateter

Kateter dipasang dengan teknik aseptik dan antiseptik

Analgesik : gel lidocaine 1-2% sebanyak 2 ml

Gel dimasukkan ke dalam posterior urethra dan tunggu selama 5 menit

Masukkan 12 to 16 Fr gauge Foley catheter (usually with 10 ml balloon)

Setelah kateter masuk, kemudian kembangkan balon

Page 29: CSS Retensi Urin

Sambungkan dengan urine bag dan catat volume urin

Jika terdapat kesulitan dapat pemasangan kateter : Jangan dipaksa Jangan mengembangkan balon hingga

urin terlihat keluar pada kateter Jika tidak bisa dilakukan pemasangan

kateter uretra, maka lakukan pungsi suprapubik

Page 30: CSS Retensi Urin

Suprapubic Puncture

Indikasi Semua pasien yang mengalami retensi

urin, jika: Tidak mungkin dilakukan pemasangan kateter Tidak tersedia urinary kateter

Kontraindikasi Bladder yang kosong Karcinoma vesika urinary yang

menyebabkan retensi urin

Page 31: CSS Retensi Urin

Complications of SPP

Terjadi sekitar 0.2 % Macroscopic haematuria Bladder haematoma Bladder hemorrhage Intra abdominal pelvic visceral injury Laceration or penetration of the bowel Disruption of mesenteric vessel Abscess formation

Page 32: CSS Retensi Urin

STEP :1. Informed consent.

2. Preparation a. Patient. b. Physician. c. Instruments and equipments . 3. Pre procedure.

4. The procedure.

Page 33: CSS Retensi Urin

Pre procedure :

1. Tuang antiseptic & alcohol 70% ke dalam baskom.

2. Bersihkan tutup botol dengan kapas3. Letakkan gloves ke duk steril.4. Cuci tangan dan pakai dulu glove untuk

tangan kanan5. Isi syringe dengan 5 cc lidocaine(one

hand).6. Pakai glove untuk tangan kiri

Page 34: CSS Retensi Urin

The procedure :

Pasien berbaring di tempat tidur, dokter berdiri di sisi kiri pasien.

Lakukan prosedur A dan antiseptic. Local anesthesia. Suprapubic puncture. Tutup luka. Rujuk pasien ke RS.

Page 35: CSS Retensi Urin
Page 36: CSS Retensi Urin