Upload
phamnhu
View
224
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Curriculum VitaeCurriculum Vitae Nama : Dr. BUDI IMAN SANTOSO, SpOG-K Tempat & Tgl. Lahir : Jakarta, 5 September 1954 Alamat Kantor : Departemen Obstetri & Ginekologi FKUI/RSCM
Gedung Administrasi Lt.3, Jl. Kimia II Jakarta Pusat Riwayat Pendidikan :
Tahun 1980 Dokter Umum FKUI Tahun 1988 Dokter Spesialis Obs.Gin. FKUI Tahun 2003 Konsultan Uroginekologi Tahun 2004 Sebagai Kepala DivisiUroginekologi Dept. Obstetri Ginekologi
FKUI/RSCM
Curriculum Vitae
Riwayat Pekerjaan: • Tahun 1989 sebagai Staf Dept. Obstetri Ginekologi FKUI/RSCM
• Tahun 2004 s/d sekarang sebagai Kepala Divisi Uroginekologi, Dept. Obstetri Ginekologi FKUI/RSCM
Curriculum VitaeCurriculum Vitae Organisasi :
• Anggota IDI Wilayah Jakarta Pusat• Anggota POGI Jaya• Sekretaris Pengurus Pusat Perkumpulan Kontinensia Indonesia (PERKINA)• Sekretaris Perhimpunan Disfungsi Dasar Panggul Wanita Indonesia
(PDDWI)• Ketua Umum Perkumpulan Kontrasepsi Mantap Indonesia (PKMI)• Direktur P2KS Jakarta • Ketua 3 PB POGI• Anggota International Continence Society (ICS)• Anggota International Uro-Gynecology Association (IUGA)• Anggota Asia Pacific Continence Association Board (APCAB)• Anggota Australian Association of Vaginal & Incontinence Surgeons (AAVIS)
PRINSIP DASAR LAPAROSKOPI UROGINEKOLOGI
Budi Iman SantosoM.S.Nadir Chan *
Departemen Obstetri dan GinekologiFakultas Kedokteran Universitas Indonesia
RS. Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta*RSB YPK Jl.Gereja Theresia 22 Jakarta
PENDAHULUAN
Endoskopi dalam bidang uroginekologi diawali dengan uretroskopi, sistoskopi dan sistouretroskopi
Laparoskopi hampir digunakan di semua bidang spesialis, tidak terkecuali pada bidang uroginekologi.
Sudah banyak jenis operasi yang dilakukan untuk mengatasi stres inkontinens dan prolapsus organ panggul.
Dengan berkembangnya tehnologi laparoskopi, para ahli juga mencoba memanfaatkan keuntungan-keuntungan cara operasi ini pada kasus uroginekologi seperti stres inkontinens dan prolapsus organ panggul
Keuntungan operasi laparoskopi dibandingkan dengan laparotomi :
Insisi dinding abdomen lebih kecil, Masa rawat lebih pendek Masa pemulihan lebih cepat. Tetapi keuntungannya dibandingkan dengan operasi vaginal untuk stres inkontinens belum terlihat nyata.
Kerugian yang jelas pada operasi laparoskopi dibandingkan dengan operasi vaginal :
secara tekhnik lebih rumit dan peralatan lebih kompleks,kemungkinan kegagalan atau angka kambuhnya cukup tinggi. Akhir-akhir ini perkembangan operasi vaginal juga cukup pesat, seperti TVT-O untuk stres inkontinens dan pemasangan mesh untuk operasi prolaps menyebabkan operasi laparoskopi menjadi tertinggal kembali.
DASAR OPERASI LAPAROSKOPI UROGINEKOLOGI
Secara mendasar prinsip operasi laparoskopi uroginekologi tidak berbeda dengan laparoskopi ginekologi maupun operasi konvensional.:1. Penguasaan dan pemahaman anatomi dan fisiologi
abdomen , panggul dan organ-organ yang terdapat di dalamnya adalah mutlak.
2. Pemahaman dan penguasaan cara kerja dan penggunaan alat-alat laparoskopi
3. Keterampilan menjahit pada laparoskopi.
Semua lapisan jaringan organ panggul harus dipahami :
otot-otot panggul perjalanan pembuluh darah dan syaraf, serta getah bening organ-organ yang terdapat di dalamnya seperti rektum, uterus dan adneksanya, vesika dan ureter, tulang-tulang yang membentuk rongga panggul, hubungan dan letak masing-masing,
ANATOMI PANGGUL
Fasia endopelvik bermula dari kompleks kardinale uterosakral terus ke diafragma urogenital membentuk struktur penyokong vagina dan organ-organ lain disekitarnya.
Gambar : Tiga level penyokong panggul
Tidak berbeda dengan operasi laparoskopi lainnya, jarum veress dimasukkan pada insisi subumbilikus, sedangkan trokar ada 3 atau 4 buah, sama seperti laparoskopi ginekologi umumnya.
INSERSI JARUM VERES DAN TROKAR
Gambar tempat insersi trokard di dinding abdomen
Beberapa ahli telah mencoba melakukan operasi laparoskopi pada prolapsus uteri, dimana tidak dilakukan histerektomi. Dilakukan penjahitan ligamentum sakrouterine (dilakukan plikasi) beberapa kali
Jahitan ini diteruskan sampai ke tempat insersi ligamentum ini pada uterus, sampai kavum Douglasi tertutup kembali. Hal ini diketahui dengan tidak terlihat lagi cahaya menembus kavum peritoneal dari teleskop yangditempatkan di dalam vagina.
Pengetahuan dan pemahaman anatomi dan fisiologi panggul amat dibutuhkan untuk mengerjakan laparoskopi operatif dibidang uroginekologi
Saat ini sistokel, defek paravaginal, prolapsus uteri dan prolapsus puncak vagina dapat diperbaiki dengan laparoskopi
RINGKASAN