Upload
others
View
9
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH ISLAMIC BANKING SERVICE QUALITY, TRUST DAN
CUSTOMER VALUE TERHADAP KEPUASAN NASABAH
(Studi Kasus pada Bank Muamalat Indonesia di Tangerang Selatan)
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh:
AQWAM ASSALAFY
NIM: 11140810000153
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1440 H / 2019 M
ii
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
PENGARUH ISLAMIC BANKING SERVICE QUALITY, TRUST DAN
CUSTOMER VALUE TERHADAP KEPUASAN NASABAH
(Studi Kasus Pada Bank Muamalat Indonesia di Tangerang Selatan )
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh:
Aqwam Assalafy
NIM: 11140810000153
Di Bawah Bimbingan:
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Herni Ali HT, SE., MM. Supriyono, MM
NIDN: 0422125902 NIP: 197201112014111001
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1440 H/2019 M
iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF
Hari ini Kamis, 12 Oktober 2017 telah dilakukan ujian komprehensif atas nama
mahasiswa :
1. Nama : Aqwam Assalafy
2. NIM : 111140810000153
3. Jurusan : Manajemen
4. Judul Skripsi : Pengaruh Islamic Banking Service Quality, Trust, dan
Customer Value terhadap Kepuasan dan Loyalitas
Nasabah (Studi Kasus pada Bank Muamalat Indonesia di
Tangerang Selatan)
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang
bersangkutan selama ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa mahasiswa
tersebut diatas dinyatakan LULUS dan diberi kesempatan untuk melanjutkan ke
tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 12 Oktober 2017
1. Amalia, SE,. M.Si (________________)
NIP. 197408212009012005 Penguji 1
2. Mira Cahyaningtyas, SE,. M.Si (________________)
NUP. 9920112701 Penguji 2
iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
Yang bertanda tangan di bawah ini,
Nama : Aqwam Assalafy
NIM : 1114081000053
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Jurusan : Manajemen
Dengan ini menyatakan bahwa :
1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan
mempertanggungjawabkan.
2. Tidak melakukan plagiat naskah orang lain.
3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli
atau tanpa izin pemilik karya.
4. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas
karya ini.
Jikalau dikemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah
melalui pembuktian yang dapat dipertanggung jawabkan, ternyata memang
ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan di atas, maka saya siap
dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.
Jakarta, 20 Desember 2018
Yang Menyatakan
(Aqwam Assalafy)
v
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI
Hari ini Kamis, 24 Januari 2019 telah dilakukan ujian skripsi atas nama
mahasiswa:
1. Nama : Aqwam Assalafy
2. NIM : 111140810000153
3. Jurusan : Manajemen
4. Judul Skripsi : Pengaruh Islamic Banking Service Quality, Trust, dan
Customer Value terhadap Kepuasan dan Loyalitas
Nasabah (Studi Kasus pada Bank Muamalat Indonesia di
Tangerang Selatan)
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang
bersangkutan selama proses ujian skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa
tersebut diatas dinyatakan LULUS dan skripsi ini diterima sebagai salah satu
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Jakarta, 24 Januari 2019
1. Dr. Titi Dewi Warninda, SE., M.Si (_____________________)
NIP. 197312212005012002 Ketua
2. Dr. Herni Ali HT, SE., MM (_____________________)
NIDN. 0422125902 Sekretaris
3. Dr. Herni Ali HT, SE., MM (_____________________)
NIDN. 0422125902 Pembimbing I
4. Supriyono, MM (_____________________)
NIP. 197201112014111001 Pembimbing II
5. Ade Suherlan, SE., MBA (_____________________)
NIP. Penguji Ahli
vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. IDENTITAS PRIBADI
1. Nama : Aqwam Assalafy
2. Tempat & Tanggal Lahir : Tangerang, 17 Februari 1994
3. Jenis Kelamin : Laki-laki
4. Agama : Islam
5. Alamat : Jl. Smapal Kampung Babakan Lengkong
Gudang RT 05/02 No. 77 Serpong,
Tangerang Selatan, Banten 15320
6. No. Telepon : 089662176475
7. Email : [email protected]
B. PENDIDIKAN FORMAL
1. 2001-2007 : MI/SDIT Assalamah
2. 2007-2010 : SMPIT Ruhul Jadid
3. 2010-2013 : MAN 4 Jakarta
4. 2013-2016 : Program Profesionall Teknologi Informasi
Perbankan Syariah CEP-CCIT Fakultas
Teknik Universitas Indonesia
5. 2014-2018 : Program Sarjana (S1) Jurusan Manajemen
Informasi Perbankan Syariah Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
vii
C. PENDIDIKAN NON-FORMAL
1. 2016 : Pelatihan Agen Asuransi Bumi Putera
2. 2016 : Pelatihan Pelayanan Prima
3. 2016 : Pelatihan Ekspor & Impor
D. PENGALAMAN ORGANISASI
1. 2010-2013 : Anggota Rohis MAN 4 Jakarta
2. 2011-2013 : Ketua Ekskul Naady Araby Man 4 Jakarta
3. 2014-2016 : Div. Syiar LDK Syahid UIN Jakarta
Komda FEB
4. 2016-2017 : Div. Humas dan Media LDK Syahid UIN
Jakarta
E. PENGALAMAN KERJA
1. 2016-2017 : WE Radio Jakarta
viii
ABSTRACT This study aims to determine the effect of Islamic banking service quality, trust
and customer value on customer satisfaction at Bank Muamalat in South
Tangerang. The data used are primary data by distributing questionnaires to 100
respondents and secondary data with literature. Sampling is done by purposive
sampling technique. Methods of data analysis using multiple linear regression.
The results of this study indicate that the Islamic banking service quality, trust
and customer value variables have a significant effect on customer satisfaction
with F count of 128,777 and a significance level of 0,000. The Islamic banking
service quality (X1) variable has a significant effect on customer satisfaction (Y)
with a t count of 5.123 and a significance level of 0.039, trust (X2) has a
significant effect on customer satisfaction (Y) with t count of 2.196 and the level of
significance 0.030, and customer value (X3) have a significant influence on
customer satisfaction (Y) with a t count of 5.552 and a significance level of 0.000.
Keywors: Islamic Banking Service Quality, Trust, Customer Value, customer
satisfaction
ix
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh islamic banking service
quality, trust dan customer value terhadap kepuasan nasabah Bank Muamalat di
Tangerang Selatan. Data yang digunakan adalah data primer dengan membagikan
kuesioner kepada 100 responden dan data sekunder dengan studi pustaka.
Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling. Metode
analisis data menggunakan regresi linier berganda. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa variabel islamic banking service quality, trust dan customer
value mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan nasabah dengan F
hitung sebesar 128,777 dan tingkat signifikansi 0,000. Secara parsial variabel
islamic banking service quality (X1) memberikan pengaruh yang signifikan
terhadap kepuasan nasabah (Y) dengan t hitung 5,123 dan tingkat signifikansi
0,039, trust (X2) memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan
nasabah (Y) dengan t hitung 2,196 dan tingkat signifikansi 0,030, dan customer
value (X3) memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan nasabah (Y)
dengan t hitung 5,552 dan tingkat signifikansi 0,000.
Kata Kunci: Islamic Banking Service Quality, Trust, Customer Value, Kepuasan
Nasabah
x
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah, segala puji saya panjatkan kehadirat Allah SWT
Tuhan Semesta Alam karena atas ramat dan hidayah-Nya, penulis dapat
menyelesaikan penyususnan skripsi ini yang berjudul: “Pengaruh Islamic
Banking Service Quality, Trust dan Customer Value terhadap Kepuasan
Nasabah (Studi Kasus pada Bank Muamalat Indonesia di Tangerang
Selatan)”. Tak lupa shalawat serta salam penulis haturkan kepada junjungan kita
Nabi Besar Muhammad SAW yang membawa kita dari zaman jahiliyah ke zaman
yang penuh dengan ilmu pengetahuan. Skripsi ini dimaksudkan untuk memnuhi
salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi
Manajemen, Konsentrasi Manajemen Informasi Perbankan Syariah (MIPS),
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Penulis menyadari bahwa sejak awal penyusunan hingga terselesaikannya
skripsi ini banyak pihak yang telah membantu dan memberi dukungan baik moril
maupun materil. Untuk itu, tak lupa pada kesempatan ini, secara khusus, penulis
ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Dr. M. Arief Mufraini, Lc., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Dr. Herni Ali HT, SE., MM. selaku Dosen Pembimbing I dan Bapak
Supriyono, MM. selaku Dosen Pembimbing II, yang senantiasa meluangkan
waktu di tengah kesibukannya untuk membimbing dan memberikan arahan
serta masukan yang begitu besar kepada penuli selama penyusunan skripsi ini.
3. Ibu Titi Dewi Warninda, SE., M.Si selaku Ketua Jurusan Program Studi
Manajemen dan Ibu Ir. Ela Patriana, MM. selaku Sekretaris Jurusan Program
Studi Manajemen yang selalu memberikan arahan dan bimbingan kepada
penulis selama menjadi mahasiswa di Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
xi
4. Seluru Bapak/Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu dan wawasan
bagi penulis.
5. Kedua orang tua penulis (Ummi dan Abi) yang menjadikan motivasi bagi
penulis untuk menjalani kehidupan. Serta Faqih dan Hilya, adik-adikku yang
menjadi suntikan energi tambahan bagi penulis.
6. Alvino Tegar Prasetyo, Alif Anjas Permana, Muhammad Naufal, dan
Muhammad Nur Syukron thanks for the memories mates!
7. WE Radio Crew, Salman Alfikri, Bang Urwah dan Bang Syafiq yang telah
memberikan ilmu yang tidak pernah diajarkan di sekolah maupun kampus.
8. Tedi, Kukuh, Rayen, Deni, Khresna dan teman-teman lainnya serta rekan
sejawat dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah
ikut berkontribusi dalam penyusunan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk
itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan untuk
menyempurnakan penelitian ini. Semoga penelitian ini memberikan manfaat bagi
siapa saja yang membaca khususnya para akademisi yang ingin menjadikan
penelitian ini sebagai rujukan untuk penelitian selanjutnya.
Jakarta, Desember 2018
Aqwam Assalafy
xii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ................................................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF .................................. iii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ........................... iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................. v
ABSTRACT ......................................................................................................... viii
ABSTRAK ............................................................................................................ ix
KATA PENGANTAR ........................................................................................... x
DAFTAR ISI ....................................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xv
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xvi
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................... 19
C. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 20
D. Manfaat Penelitian ................................................................................... 20
BAB II .................................................................................................................. 22
TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................................... 22
A. Pemasanaran ............................................................................................ 22
1. Pengertian Pemasaran ......................................................................... 22
2. Manajemen Pemasaran ....................................................................... 23
3. Manajemen Pemasaran Islami ............................................................ 25
B. Islamic banking Service Quality ............................................................... 26
1. Pengertian Service Quality .................................................................. 26
2. Pengertian Islamic banking Service Quality ....................................... 29
3. Dimensi Islamic banking Service Quality ............................................ 32
C. Trust ........................................................................................................... 35
1. Pengertian Trust (Kepercayaan) ......................................................... 35
2. Dimensi Trust ........................................................................................ 39
D. Customer Value ......................................................................................... 41
xiii
1. Pengertian Customer Value (Nilai Pelanggan) ................................... 41
2. Dimensi Customer Value ...................................................................... 43
E. Kepuasan Pelanggan.................................................................................... 44
F. Hubungan Antar Variabel .......................................................................... 47
1. Hubungan Islamic banking Service Quality terhadap Kepuasan
Nasabah ............................................................................................................ 47
2. Hubungan Trust terhadap Kepuasan Nasabah ..................................... 49
3. Hubungan Customer Value terhadap Kepuasan Nasabah ................... 49
G. Penelitian Terdahulu ............................................................................... 50
H. Kerangka Pemikiran ................................................................................ 62
I. Hipotesis ........................................................................................................ 64
BAB III ................................................................................................................. 66
METODOLOGI PENELITIAN ........................................................................ 66
A. Ruang Lingkup Penelitian ....................................................................... 66
B. Metode Penentuan Sampel dan Populasi ............................................... 67
1. Populasi ................................................................................................. 67
2. Sampel ................................................................................................... 67
C. Teknik dan Metode Pengumpulan Data ................................................ 69
1. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 69
2. Sumber Data ......................................................................................... 70
D. Metode Analisis Data ............................................................................... 71
1. Uji validitas ........................................................................................... 72
2. Uji Reliabilitas ...................................................................................... 72
3. Statistik Deskriptif ............................................................................... 73
4. Uji Asumsi Klasik ................................................................................. 73
5. Uji Regresi Linear Berganda ............................................................... 78
6. Uji Hipotesis .......................................................................................... 79
7. Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2) ............................................ 81
E. Operasional Variabel Penelitian ............................................................. 82
BAB IV ................................................................................................................. 88
ANALISIS DAN PEMBAHASAN ..................................................................... 88
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian.......................................... 88
xiv
B. Hasil Analisis ............................................................................................ 93
C. Hasil Uji Instrumen ................................................................................. 98
b. Variabel Trust (X2) ................................................................................ 117
c. Variabel Customer Value (X3)............................................................... 123
d. Variabel Kepuasan (Y) .......................................................................... 130
E. Uji Asumsi Klasik ................................................................................... 134
1. Uji Normalitas ..................................................................................... 135
2. Uji Multikolinearitas ........................................................................... 139
3. Uji Heteroskedastisitas ........................................................................ 141
F. Uji Regresi Linear Berganda ................................................................ 143
G. Uji Hipotesis ........................................................................................ 146
1. Uji t (Parsial) ....................................................................................... 146
2. Uji F (Simultan) .................................................................................. 150
3. Uji Koefisien Determinasi (R2) .......................................................... 152
H. Interpretasi .......................................................................................... 154
BAB V ................................................................................................................. 160
PENUTUP .......................................................................................................... 160
A. Kesimpulan ............................................................................................. 160
B. Saran ....................................................................................................... 160
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 163
LAMPIRAN ....................................................................................................... 168
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Kerangka Pemikiran ......................................................................... 63
Gambar 4. 1 Normalitas (grafik) ......................................................................... 137
Gambar 4. 2 Uji Heteroskedastisitas ................................................................... 142
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 1. 1 Jumlah Rekening Pembiayaan dan DPK BUS dan UUS ....................... 3
Tabel 1. 2 Jumlah Rekening Pembiayaan dan DPK BUS dan UUS ....................... 5
Tabel 1. 3 Daftar Penghargaan Bank Muamalat 2015-2017 ................................. 13
Tabel 1. 4 Top Brand Bank Syariah 2015-2017 ................................................... 15
Tabel 1. 5 5 Bank Syariah terbaik dalam pelayanan prima ................................... 15
Tabel 1. 6 Total Dana Pihak Ketiga dan Aset Bank Muamalat ............................ 16
Tabel 1. 7 Jumlah Penduduk Tangerang Selatan .................................................. 18
Tabel 2. 1 Penelitian Terdahulu ............................................................................ 50
Tabel 3. 1 Operasional Variabel Penelitian........................................................... 83
Tabel 4. 1 Jenis Kelamin Responden .................................................................... 93
Tabel 4. 2 Usia Responden.................................................................................... 94
Tabel 4. 3 Pendidikan Terakhir Responden .......................................................... 95
Tabel 4. 4 Pekerjaan Responden ........................................................................... 96
Tabel 4. 5 Tahun Pembukaan Rekening Responden ............................................. 97
Tabel 4. 6 Hasil Uji Validitas Indikator Variabel ISQ .......................................... 99
Tabel 4. 7 Hasil Uji Validitas Indikator Variabel Trust ...................................... 100
Tabel 4. 8 Hasil Uji Validitas Indikator Customer Value ................................... 101
Tabel 4. 9 Hasil Uji Reliabilitas .......................................................................... 102
Tabel 4. 10 Menjalankan prinsip dan hukum Islam ............................................ 103
Tabel 4. 11 Menerapkan ketentuan layanan produk secara Islami ..................... 103
Tabel 4. 12 Kesempatan mendapatkan pinjaman bebas bunga ........................... 104
Tabel 4. 13 ketentuan pembagian keuntungan investasi. .................................... 105
Tabel 4. 14 Karyawan yang sopan dan bersahabat .......................................... 106
Tabel 4. 15 Tim manajemen yang berpengalaman ............................................. 106
Tabel 4. 16 Rasa aman dan percaya menggunakan produk dan jasa bank ......... 107
Tabel 4. 17 Ketepatan memenuhi janji ............................................................... 108
Tabel 4. 18 Akurasi pencatatan transaksi. ........................................................... 109
Tabel 4. 19 Variasi produk dan jasa sesuai kebutuhan ....................................... 109
Tabel 4. 20 Tampilan kantor dan fasilitas fisik yang menarik ............................ 111
Tabel 4. 21 Transaksi yang cepat dan efisien ..................................................... 111
Tabel 4. 22 Kenyamanan ruang tunggu .............................................................. 112
Tabel 4. 23 Bantuan dan perhatian khusus.......................................................... 113
Tabel 4. 24 Jam Pelayanan .................................................................................. 113
Tabel 4. 25 Penyediaan area parkir yang memadai............................................. 114
Tabel 4. 26 Lama antrian .................................................................................... 115
xvii
Tabel 4. 27 Kecepatan pelayanan........................................................................ 116
Tabel 4. 28 Tanggapan dan penanganan karyawan terhadap kebutuhan nasabah
............................................................................................................................. 116
Tabel 4. 29 Mampu menyediakan produk dan jasa yang dibutuhkan ................. 117
Tabel 4. 30 Mampu melayani nasabah ................................................................ 118
4. 31 Mampu menciptakan transaksi yang aman ................................................ 119
Tabel 4. 32 Memberikan kepuasan yang menguntungkan .................................. 119
Tabel 4. 33 Memiliki kemauan untuk memberikan keuntungan......................... 120
Tabel 4. 34 Memiliki perhatian besar untuk memberikan kepuasan .................. 121
Tabel 4. 35 Berkata jujur dan tidak menyembunyikan ....................................... 122
Tabel 4. 36 Kualitas produk sesuai dengan keinginan nasabah .......................... 123
Tabel 4. 37 Merasa senang dalam menggunakan produk/layanan bank ............. 124
Tabel 4. 38 Kebanggaan dan kepuasan secara emosional yang didapatkan nasabah
dari produk/layanan bank .................................................................................... 124
Tabel 4. 39 Respon positif dari orang sekitar karena menggunakan
produk/layanan bank ........................................................................................... 125
Tabel 4. 40 Apresiasi orang-orang sekitar karena menggunakan produk/layanan
bank ..................................................................................................................... 126
Tabel 4. 41 Kualitas sesuai dengan biaya yang dikeluarkan ............................... 127
Tabel 4. 42 Manfaat sesuai dengan biaya yang dikeluarkan ............................... 127
Tabel 4. 43 Biaya administrasi produk/layanan terjangkau ................................ 128
Tabel 4. 44 Kinerja sesuai dengan harapan nasabah ........................................... 129
Tabel 4. 45 Kinerja sesuai dengan harapan nasabah ........................................... 129
Tabel 4. 46 Produk berkualitas sesuai harapan ................................................... 130
Tabel 4. 47 Pelayanan sesuai yang diharapkan nasabah ..................................... 131
Tabel 4. 48 Pelayanan yang cepat tanggap ......................................................... 132
Tabel 4. 49 Nasabah percaya diri ketika memakai produk/jasa .......................... 133
Tabel 4. 50 Harga Terjangkau ............................................................................. 133
Tabel 4. 51 Kemudahan mendapatkan layanan................................................... 134
Tabel 4. 52 Hasil Uji Normalitas (Analisis Statistik) ......................................... 138
Tabel 4. 53 Uji Multikolinearitas ........................................................................ 140
Tabel 4. 545 Uji Regresi Linear Berganda.......................................................... 145
Tabel 4. 56 Uji t .................................................................................................. 147
Tabel 4. 57 Uji Hipotesis (Uji F) ........................................................................ 151
Tabel 4. 58 Uji Koefisien Determinasi (R2) ....................................................... 153
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pengertian perbankan syariah berdasarkan Undang-Undang Nomor
21 Tahun 2008, perbankan syariah adalah segala sesuatu yang menyangkut
tentang Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah mencakup kelembagaan,
kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan
usahanya. Lalu, pasal 1 ayat 2 mengatakan, yang dimaksud dengan bank
adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit
dan/atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat.
Menurut Kasmir (2014:3) bank merupakan badan usaha yang
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan bentuk-
bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Menurut Usman (2007:11) Bank syariah atau Bank Islam adalah badan
usaha yang fungsinya sebagai penghimpun dana dari masyarakat dan
penyalur dana kepada masyarakat, yang sistem dan mekanisme kegiatan
usahanya berdasarkan hukum Islam sebagaimana yang diatur dalam
Alquran dan Hadits. Maka dapat disimpulkan bahwa perbankan syariah
adalah lembaga perbankan yang kegiatan usahanya berdasarkan prinsip-
prinsip syariah.
2
Pembentukan perbankan syariah dimulai dengan adanya ketentuan
hukum bahwa riba merupakan sesuatu yang telah diharamkan sehingga
dilarang oleh agama. Adanya perbankan syariah juga bertujuan untuk
menerapkan suatu sistem ekonomi islam yang mampu membangun
perekonomian umat. Namun dengan mengacu pada pengamalan Alquran,
tujuan yang utama dari mendirikan bank syariah secara umum terbagi
menjadi dua, yaitu pertama menghindari praktik riba, dan kedua
mengamalkan prinsip-prinsip syariah dalam perbankan untuk tujuan
kemaslahatan (Burhanudin 2008:14).
Dewasa ini pertumbuhan serta perkembangan perbankan syariah
mengalami kemajuan yang cukup pesat. Perkembangan perbankan syariah
ini dimulai di Indonesia pada 1 November 1991, dimana PT Bank
Muamalat Indonesia memulai perjalanan bisnisnya sebagai bank syariah
pertama di Indonesia. Dan pada tanggal 1 Mei 1992, Bank Muamalat
resmi beroperasi. Seiring berjalannya waktu, bank syariah terus
mengalami perkembangan di Indonesia. Perkembangan ini dapat dilihat
melalui statistik perbankan syariah yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa
Keuangan (OJK). Otoritas Jasa Keuangan mencatat dalam statistik
perbankan syariah mencatat terdapat 13 Bank Umum Syariah (BUS), dan
21 Bank Umum Konvensional yang memiliki Unit Usaha Syariah (UUS),
serta 167 Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (Sumber: Statistik Perbankan
Syariah 2017). Jumlah aset yang dimiliki oleh Bank Umum Syariah dan
Unit Usaha Syariah, dari tahun ke tahun juga mengalami peningkatan.
3
Tabel 1. 1 Jumlah Rekening Pembiayaan dan DPK BUS dan UUS
Tahun Total Aset
BUS
Total Aset
UUS
Total Aset
(BUS dan UUS)
2014 204,961 67,383 273,43
2015 213,423 82, 839 296,262
2016 254,184 102,320 356,504
2017 275,946 119,148 395,094
(Sumber: Statistik Perbankan Syariah 2017)
Dalam statistik perbankan syariah yang dikeluarkan oleh Otoritas
Jasa Keuangan (OJK), ditahun 2017 total aset yang dimiliki oleh Bank
Umum Syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah (UUS) adalah sebesar
395,094 triliun. Dengan rincian, total aset Bank Umum syariah sebesar
275,946 triliun dan total aset Unit Usaha Syariah (UUS) sebesar 119.148
triliun. Total aset ini terus terus mengalami kenaikan sejak beberapa tahun
sebelumnya. Pada tahun 2014, total aset Bank Umum Syariah (BUS)
mencapai 204,961 triliun, dan total aset Unit Usaha Syariah (UUS) sebesar
67,383 triliun. Total keseluruhan aset Bank Umum Syariah (BUS) dan
Unit Usaha Syariah (UUS) tahun 2014 adalah sebesar 272,343 triliun.
Ditahun 2015, total aset Bank Umum Syariah (BUS) dan Unit Usaha
Syariah (UUS) mengalami peningkatan. Total aset Bank Umum Syariah
(BUS) dan Unit Usaha Syariah (UUS) pada tahun 2015 sebesar 296,262
triliun. Dengan rincian, total aset Bank Umum Syariah (BUS pada tahun
2015 sebesar 213.423 triliun, dan total Unit Usaha Syariah (UUS) pada
tahun 2015 sebesar 82,839 triliun. Pada tahun berikutnyapun, total aset
4
yang dimiliki oleh Bank Umum Syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah
(UUS) mengalami peningkatan. Pada tahun 2016, total aset yang dimiliki
oleh Bank Umum Syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah (UUS) sebesar
356.504 triliun. Dengan rincian, total aset Bank Umum Syariah (BUS)
pada tahun 2016 sebesar 254,184 triliun, dan total aset Unit Usaha Syariah
(UUS) pada tahun 2016 sebesar 102,320 triliun.
Selain total aset, pertumbuhan pangsa pasar (market share)
perbankan syariah juga mengalami peningkatan. Meskipun market share
atau pangsa pasar perbankan syariah di Indonesia masih sangat rendah,
dimana hingga saat ini baru dikisaran 5%. Peluang market share
perbankan syariah memiliki potensi untuk tumbuh masih sangat besar,
mengingat Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah
penduduk muslim terbesar di dunia. Pangsa pasar perbankan syariah bisa
berkembang hingga 7% (sumber: infobanknews.com). Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) mencatat pertumbuhan pangsa pasar (market share)
perbankan syariah menjadi 4,86% hingga Juli 2016. Posisi ini naik jika
dibandingkan dengan tahun 2015 diperiode yang sama yakni sebesar
4,46% (sumber: infobanknews.com). Hal ini menunjukan, meskipun
pangsa pasar (market share) perbankan masih terbilang rendah, namun
data menunjukkan bahwa pangsa pasar (market share) perbankan syariah
mengalami kenaikan dan masih memiliki peluang untuk terus berkembang
hingga angka 7%. Jumlah nasabah bank syariah memiliki tren yang positif.
Jumlah nasabah bisa dilihat melalui jumah rekening pembiayaan dan dana
5
pihak ketiga yang dimiliki Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah.
Jumah rekening pembiayaan dan dana pihak ketiga yang dimiliki Bank
Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, dari tahun 2014 hingga tahun
2017 mengalami peningkatan. Menurut Undang-Undang Nomor 21 Tahun
2008 tentang Perbankan Syariah Pasal 1 pada Bab 1, Dana pihak ketiga
adalah dana yang dipercayakan oleh nasabah kepada bank syariah dan/atau
UUS berdasarkan akad wadi’ah atau akad lain yang tidak bertentangan
dengan prinsip syariah dalam bentuk giro, tabungan atau bentuk lainnya.
Tabel 1. 2 Jumlah Rekening Pembiayaan dan DPK BUS dan UUS
Tahun Pembiayaan, Piutang dan Salam Dana Pihak Ketiga
2014 3.769.181 14.386.575
2015 3.746.565 18.481.911
2016 4.515.930 22.198.718
2017 5.396.125 24.835.765
(sumber: Statistik Perbankan Syariah 2017)
Menurut data pada tabel di atas yang diperoleh dari statistik
perbankan syariah yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK),
pada tahun 2014 jumlah rekening pembiayaan, piutang dan salam
sebanyak 3.769.181 rekening. Dan untuk rekening dana pihak ketiga
berjumlah 14.386.575 rekening. Pada tahun 2015, jumlah rekening untuk
pembiayaan, piutang dan salam mengalami penurunan sebesar 3.746.56
rekening. Akan tetapi, rekening dana pihak ketiga mengalami kenaikan
sebesar 18.481.911. Pada tahun 2016, jumlah rekening pembiayaan,
piutang dan salam dan dana pihak ketiga sama-sama mengalami kenaikan.
6
Masing-masing berjumlah 4.515.930 rekening dan 22.198.718 rekening.
Dan pada tahun 2017, jumlah rekening yang melakukan pembiayaan,
piutang dan salam serta rekening dana pihak ketiga kembali mengalami
kenaikan. Masing-masing berjumlah 5.396.125 rekening untuk
pembiayaan, piutang dan salam dan 24.835.765 rekening untuk dana pihak
ketiga. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa, ada sekitar 5.396.125
nasabah yang memiliki rekening untuk pembiayaan, piutang dan salam.
Dan 24.853.765 nasabah yang memiliki rekening dan tercatat sebagai dana
pihak ketiga.
Perbankan syariah yang mengalami perkembangan ini harus
mampu dimanfaatkan dengan baik oleh setiap bank syariah untuk bisa
bersaing dengan bank syariah lainnya juga dengan bank konvensional. Hal
ini menimbulkan konsekuensi bagi setiap perusahaan jasa perbankan
syariah untuk semakin bersaing memperebutkan nasabah. Pesatnya
perkembangan industri perbankan di Indonesia pun mengakibatkan
persaingan yang semakin tinggi. Bagi nasabah hal tersebut membuat
mereka lebih selektif dalam memilih bank-bank yang ada di Indonesia saat
ini. Dalam persaingan ini, setiap perusahaan jasa perbankan tidak hanya
berorientasi pada seberapa banyak produk yang ditawarkan tapi juga
bagaimana strategi pemasaran yang dilakukan oleh bank atau perusahaan
lainnya berjalan dengan baik, benar dan tepat sasaran. Karena pemasaran
adalah fungsi pokok bagi perusahaan. Kegiatan pemasaran merupakan
peranan yang penting dalam dunia usaha, dan pemasaran merupakan suatu
7
kebutuhan utama dan sudah merupakan suatu keharusan yang dijalankan.
Selain pemasaran yang tepat, perbankan syariah juga harus senantiasa
memberikan inovasi serta melihat peluang yang besar dari sektor
manapun.
Dengan perkembangan yang begitu pesat dialami oleh perbankan
syariah, maka perbankan syariah harus bisa menunjukan kualitasnya
sebagai lembaga jasa keuangan yang dipercaya masyarakat. Dan hal ini
dapat dilihat dari ketatnya persaingan kualitas baik dari segi pelayanan,
promosi, ataupun berbagai macam produk yang ditawarkan oleh banyak
perusahaan perbankan. Dalam kondisi persaingan yang ketat ini, hal utama
yang harus diperhatikan oleh perusahaan perbankan syariah adalah
kepuasan nasabah yang mampu membuat para nasabah menjadi loyal.
Kepuasan serta loyalitas nasabah bisa diperoleh dari pelayanan yang
diberikan oleh perusahaan perbankan syariah kepada nasabahnya. Bila
kualitas pelayanan yang diberikan Bank Syariah tinggi maka kepuasan
nasabah juga tinggi, begitupun dengan sebaliknya bila kualitas pelayanan
rendah maka kepuasannya pun akan rendah juga. Jadi, kualitas pelayanan
haruslah senantiasa mengalami peningkatan. Kualitas pelayanan yang
meningkat akan dianggap sebagai elemen yang sangat penting dalam
keunggulan yang kompetitif dari suatu perusahaan. Secara khusus, kualitas
layanan konsumen dipandang sebagai filosofi utama jika Bank Syariah
bisa bersaing dalam mempertahankan loyalitas nasabah. Dengan demikian,
8
kualitas dari suatu pelayanan adalah satu hal yang penting dan bank Islam
haruslah peka terhadap kepuasan nasabah.
Salah satu perangkat bank islam untuk menghadapi kuatnya
persaingan adalah dengan mengembangkan berbagai produk dan layanan
yang berkualitas tinggi serta lebih islami untuk ditawarkan kepada
nasabah. Hal ini merupakan alasan bagi Othman dan Owen (2001) dalam
Juniawan (2014) untuk berkesimpulan bahwa ada kebutuhan bagi bank-
bank islam untuk menggunakan program kualitas layanan islami. Othman
dan Owen (2001) menambahkan , alasan-alasan berikut ini akan menjawab
pertanyaan mengapa mengapa bank islam harus sadar akan kualias
layanan. Pertama, produk dan layanan bank islam harus diterima sebagai
produk dan layanan yang berkualitas tinggi oleh konsumen. Konsep kerja
dalam Islam dianggap sebagai salah satu jenis ibadah. Kedua,
menggunakan kualitas layanan dalam bank islam menjadi penting karena
hubungannya yang jelas dengan biaya, keuntungan, kepuasan konsumen,
ingatan konsumen, serta kata-kata positif yang keluar dari mulut
konsumen. Kepuasan nasabah memainkan peran yang sangat penting
dalam industri yang sangat bersaing karena komitmen terhadap pelayanan
nasabah merupakan keniscayaan bagi terbangunnya loyalitas nasabah bank
syariah.
Kotler (2012:219), menjelaskan kepercayaan adalah kesediaan
perusahaan untuk bergantung pada mitra bisnis. Menurut Kotler (2012:14)
kepuasan adalah mencerminkan penilaian seseorang tentang kinerja
9
produk anggapannya (hasil) dalam kaitannya dengan ekspektasi. Jika
kinerja produk tidak memenuhi ekspektasi, pelanggan tersebut tidak puas
dan kecewa. Bank adalah bentuk perusahaan yang berorientasi pada
kepercayaan nasabah. Tanpa kepercayaan dari nasabah, bank tidak akan
mampu menjalankan kegiatan usahanya dengan baik. Oleh karena itu,
penting bagi bank untuk dipercaya oleh nasabah. Kepercayaan timbul dari
suatu proses yang lama sampai kedua belah pihak saling mempercayai.
Jika kepercayaan sudah timbul antara bank dan nasabah, maka usaha untuk
membina kerja sama akan lebih mudah sehingga akan memberi
keuntungan bagi kedua belah pihak. Dari pihak bank, hal tersebut
menimbulkan loyalitas nasabah yang sangat berguna demi kelangsungan
hidup bank yang ber- sangkutan. Sedangkan bagi nasabah, keuntungan
yang diperoleh ialah mendapatkan produk yang tepat yaitu tercapainya
kepuasan akan produk perbankan. Memiliki nasabah yang loyal adalah
harapan setiap manajemen bank, hal ini karena loyalitas nasabah akan
membuat bank mampu bertahan bahkan dapat meningkatkan keuntungan
dari bank tersebut. Berbagai usaha dilakukan oleh pihak bank untuk
menarik nasabah baru dan menjaga loyalitas dari nasabah yang sudah ada.
Selain dengan adanya pelayanan yang memuaskan, cara lain untuk
mendapatkan loyalitas nasabah adalah melalui kepercayaan nasabah.
Membangun kepercayaan (trust) akan memberikan kepuasan kepada
nasabah, serta nasabah akan selalu menggunakan jasa bank syariah
tersebut (loyal).
10
Faktor lain selain kualitas pelayanan, kepercayaan (trust) yang
dapat memberikan dampak terhadap kepuasan adalah customer value.
Customer value dianggap sebagai bentuk lain dari kepuasan nasabah
terhadap bank. Seperti hal nya dengan kualitas pelayanan, semakin tinggi
customer value yang dihasilkan maka semakin tinggi pula kepuasan
nasabah yang didapat, begitu juga sebaliknya. Monroe (2002:46)
mendefinisikan nilai bagi nasabah (customer value) sebagai trade off
antara persepsi nasabah terhadap kualitas, manfaat produk dan
pengorbanan yang dilakukan lewat pengorbanan yang dibayar. Nilai bagi
nasabah bisa dilihat sebagai cerminan dari kualitas, manfaat dan
pengorbanan yang diberikan untuk mendapatkan sebuah produk atau
layanan. Sebuah produk atau layanan perbankan dikatakan memiliki nilai
yang tinggi apabila mampu memberi kualitas, manfaat dan pengorbanan
seminimal mungkin bagi nasabah.
Berdasarkan uraian-uraian sebelumnya, dapat diperoleh gambaran
latar belakang atas dasar perbankan syariah. Bank Muamalat menjadi
objek dalam penelitian ini karena Bank Muamalat merupakan bank syariah
pertama di Indonesia. Sebagaimana disebutkan di atas, Bank Muamalat
sendiri mulai beroperasi pada tanggal 1 Mei 1992. Setelah sebelumnya
ditahun 1991, tepatnya pada tanggal 1 November Bank Muamalat berdiri
yang merupakan gagasan dari Majelis Ulama Indonesia, para cendekiawan
musim dan juga pengusaha muslim lainnya. Modal awal untuk mendirikan
Bank Muamalat diperoleh dari sejumlah pribadi dan pegusaha muslim
11
dengan nominal sebesar Rp. 84 miliar. Kemudian mendapatkan kembali
tambahan modal dari masyarakat, sehingga jumlahnya menjadi sebesar Rp.
106 miliar. Semenjak beroperasi pada tahun 1992, Bank Muamalat telah
menjadi pelopor bisnis keuangan syariah. Dan pada tahun 1993, Bank
Muamalat menjadi perusahaan publik, namun tidak listing di Bursa Efek
Indonesia. Setahun kemudian, tepatnya pada 27 Oktober 1994 Bank
Muamalat mendapatkan izin sebagai Bank Devisa. Seiring berjalannya
waktu, tentu masih teringat dalam ingatan kita tentang krisis ekonomi yang
terjadi di tahun 1998. Terjadinya krisis finansial pada tahun 1998 yang
menghantam Indonesia telah menyebabkan kondisi ekonomi yang tidak
kondusif, sehingga menyebabkan ditutupnya sejumlah bank di Indonesia.
Imbas dari krisis moneter tersebut menyebabkan NPF Bank Muamalat.
Modal Bank Muamalat tergerus hingga menjadi sepertiga dari modal awal.
Namun dalam kondisi tersebut, modal Bank Muamalat masih positif, tidak
ada negative spread dan Bank Muamalat tetap dalam predikat bank dengan
kategori A. Hal tersebut menyebabkan Bank Muamalat tidak ikut dalam
program rekapitalisasi yang dilakukan pemerintah. Hal ini pula yang
membuat persepsi di masyarakat yang membuktikan bahwa bank syariah
atau bank muamalat khususnya, tahan terhadap krisis (sumber: annual
report Bank Muamalat tahun 2017).
Hingga saat ini, Bank Muamalat memiliki jaringan layanan yang
cukup luas dan banyak. Di dalam negeri maupun luar negeri. Bank
muamalat memiliki 446 Kantor layanan, 84 Kantor Cabang, 266 Kantor
12
Cabang Pembantu, 96 kantor Kas, 1.998 ATM Muamalat dan 120.000
Jaringan ATM Bersama dan BCA. Serta Kantor Cabang Kuala Lumpur,
Malaysia. Visi Bank Muamalat adalah untuk menjadikan Bank Muamalat
sebagai “The Best Islamic Bank and Top 10 Bank in Indonesia with Strong
Regional Presence”. Sebagai bank syariah pertama di Indonesia tentunya,
bank muamalat telah mengalami banyak perkembangan. Selain itu, dari
tahun ke-tahun Bank Muamalat tentu selalu memperbaiki kualitas mereka.
dan juga sudah banyak penghargaan yang diraih oleh Bank Muamalat atas
prestasinya.
Pada tanggal 14 September 2017 Bank Muamalat meraih
penghargaan bergengsi tingkat internasional sebagai Best Islamic Finance
Bank di Indonesia. Penghargaan ini diberikan oleh majalah ekonomi dan
bisnis Alpha Southeast Asia dalam ajang 11th Annual Alpha Southeast
Asia Best Financial Institution Awards & 7th Annual Corporate Awards
2017 yang berlangsung di Sigapura (sumber: www.republika.com). Dan
pada tanggal 23 September 2017 Bank Muamalat mendapatkan tiga
penghargaan dari Majalah Economic Review dan Perbanas Institue. Tiga
penghargaan yang diberikan yaitu, pertama, Bank Syariah Tbk terbaik di
Indonesia-2017 peringkat I untuk Buku 2 dengan aset Rp. 25 triliun ke atas
atas dari Anugerah Perbankan Indonesia-VI-2017 (APBI). Kedua,
peringkat pertama untuk katagori Anugerah Perusahaan Tbk Indonesia-IV-
2017 (APTI). Ketiga, penghargaan untuk Endy PR Abdurrahman, Direktur
13
Utama Bank Muamalat yang dinobatkan sebagai The Best CEO Perbankan
Syariah Indonesia 2017.
Kedua, Peringkat Pertama untuk kategori Anugerah Perusahaan
TBK Indonesia-IV-2017 (APTI-IV-2017). Ketiga, penghargaaan untuk
Endy PR Abdurrahman, Direktur Utama Bank Muamalat yang dinobatkan
sebagai The Best CEO Perbankan Syariah Indonesia 2017 (sumber:
www.republika.co.id).
Dan masih banyak lagi penghargaan yang diraih oleh Bank
Muamalat atas prestasinya selama tahun 2015 sampai tahun 2017,
diantaranya:
Tabel 1. 3 Daftar Penghargaan Bank Muamalat 2015-2017
No Tahun Penghargaan Atas Penghargaan Dalam
1 2017 Top Bank Syariah 2017 Top Bank Award 2017
2 Best Islamic Finance Bank in
Indonesia 2017
11th Best Financial Institutions
Awards in Southeast Asia
3 Peringkat 1 Bank Syariah Tbk
Terbaik di Indonesia
Anugerah Perbankan Indonesia VI
2017
4 Bank Syariah Terbaik Indonesia Digital Innovations Award
2017
5 Performa Terbaik Teller Bank
Umum Syariah
Indonesia Service Excellence Award
2017
6 Best Islamic Bank in Indonesia IFN Awards 2017
7 2016 Category Syariah Predikat Baik Indonesia Good Corporate
Governance Award 2016
8 Category Syariah for Consumer Indonesia Best Banking Brand
14
No Tahun Penghargaan Atas Penghargaan Dalam
Choice and Best Digital Title Award 2016
9 Best Islamic Financial Institution in
Indonesia
Global Finance World’s Best Islamic
Financial Institution Awards 2016
10 2nd Best Overall Performance Banking Service Excellence 2016
11 Digital Innovations for Sharia
Banking
Indonesia Digital Innovations
Awards 2016
12 2015 Best Islamic Bank In Indonesia IFN Awards 2015
13 Peringkat I Kategori Bank Umum
Syariah
Infobank Digital Brand of The Year
2015
14 Leading Partner Bank in Indonesia Trde Finance Program 2015
15 Excellent Performance in Delivering
Positive Customer Experience
Category Sharia Banking
Excellent Service Experience Award
2015
16 Category Sharia Banking for
Achieving Exceptional Service
Performance
Contact Center Service Excellent
Award 2015
(sumber: www.bankmuamalat.co.id, 2017)
Dari tabel di atas, dapat kita lihat banyak penghargaan yang diraih
oleh Bank Muamalat untuk kategori bank syariah terbaik di Indonesia.
Bisa dikatakan bahwa Bank Muamalat merupakan bank syariah yang
mendapatkan predikat terbaik dari sisi kualitas pelayanan yang sudah tak
diragukan lagi. Dan berdasarkan hal-hal tersebut, seharusnya menjadi
tolak ukur bagi Bank Muamalat untuk bisa menjadi bank pilihan bagi
masyarakat. Loyalitas nasabah juga bisa tercermin dari berbagai
penghargaan yang diraih oleh Bank Muamalat. Namun sayangnya dari
berbagai penghargaan yang diraih Bank Muamalat, Bank Muamalat belum
15
bisa dalam menjadi bank syariah yang pertama yang dipilih oleh
konsumen/nasabah.
Tabel 1. 4 Top Brand Bank Syariah 2015-2017
TAHUN
PERINGKAT 2015 2016 2017
1 BRI Syariah Bank Syariah Mandiri Bank Syariah Mandiri
2 Bank Syariah Mandiri BRI Syariah BRI Syariah
3 BNI Syariah BNI Syariah BNI Syariah
4 Bank Muamalat Bank Muamalat Bank Muamalat
5 BCA Syariah BCA Syariah BCA Syariah
(Sumber: www.topbrand-award.com, 2017)
Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa Bank Muamalat dari tahun
2015 sampai tahun 2017, berada diperingkat ke-4 dalam Top Brand
Award. Ini menandakan bahwa Bank Muamalat bukan menjadi pilihan
utama bagi nasabah untuk menabung menggunakan jasa Bank Muamalat
sebagai tempat mereka menabung atau bertransaksi.
Tabel 1. 5 5 Bank Syariah terbaik dalam pelayanan prima
TAHUN
PERINGKAT 2015 2016 2017
1 BSM Bank Muamalat BSM
2 Bank Muamalat BSM BCA Syariah
3 BRI Syariah BRI Syariah Bank Muamalat
4 BNI Syariah BCA Syariah BNI Syariah
5 BCA Syariah BNI Syariah BRI Syariah
(Sumber: Majalah Infobank, 2017)
16
Berdasarkan data di atas, Bank Muamalat pada tahun 2017 berada
di peringkat ke-3 Bank Syariah terbaik dalam pelayanan prima. Setelah
sebelumnya ditahun 2015 berada di peringkat ke-2 hal ini menandakan
adanya penurunan dari segi kualitas pelayanan yang berbanding dengan
segala penghargaan yang diraih oleh Bank Muamalat. Meskipun pada
tahun 2015 sampai tahun 2016 sempat mengalami kenaikan. Prestasi yang
diraih oleh Bank Muamalat juga seharusnya bisa membuat loyalitas
nasabah Bank Muamalat meningkat. Akan tetapi data menunjukkan bahwa
dana pihak ketiga yang dimiliki oleh Bank Muamalat mengalami
penurunan. Bertolak belakang dengan tren dana pihak ketiga bank syariah
yang mengalami peningkatan menurut di Statistik Bank Syariah yang telah
disebutkan diatas. Tidak hanya dana pihak ketiga, aset yang dimiliki Bank
Muamalat juga mengalami penurunan.
Tabel 1. 6 Total Dana Pihak Ketiga dan Aset Bank Muamalat
Tahun Dana Pihak Ketiga* Aset*
2013 41,790 53,707
2014 51,206 62,410
2015 45,078 57,141
2016 41,920 55,786
*dalam miliar rupiah (sumber: Annual Report Bank Muamalat 2016)
Berdasarkan tabel di atas, pada tahun 2014 Bank Muamalat
berhasil meningkatkan dana pihak ketiga dan juga total aset. Pada tahun
2013 Bank Muamalat memperoleh dana pihak ketiga sebesar 41,790
miliar dan aset sebesar 53,707 miliar. Meningkat pada tahun 2014 untuk
17
dana pihak ketiga sebesar 51,206 miliar dan aset menjadi sebesar 62,410
miliar. Akan tetapi pada tahun-tahun berikutnya, total dana pihak ketiga
maupun total aset yang dimiliki Bank Muamalat cenderung mengalami
penurunan. Tahun 2015 dana pihak ketiga mengalami penurunan menjadi
sebesar 45,078 miliar. Dan pada tahun 2016 juga mengalami penurunan
kembali menjadi sebesar 41,920 miliar. Begitu juga dengan total aset, pada
tahun 2015 mengalami penurunan menjadi sebesar 57,141. Dan pada tahun
2016 mengalami penurunan kembali sebesar 55,786 miliar. Hal tersebut
dapat menunkukkan bahwa ternyata loyalitas nasabah Bank Muamalat
mengalami penurunan, dan hal ini juga berpengaruh terhadap total aset
yang juga mengalami penurunan.
Selain itu, Bank Muamalat memiliki permasalahan lain yang cukup
krusial. Pada saat ini, kondisi PT Bank Muamalat Indonesia Tbk
mengalami kesulitan untuk mendapatkan investor baru setelah PT Mina
Investama batal mengakusisi saham mayoritas Bank Muamalat. Dikutip
dari infobanknews.com, akar permasalahan utama Bank Muamalat ialah
sisi permodalan yang dangkal. Permodalan yang dangkal ini menjadi
permasalahan utama Bank Muamalat. Bank Muamalat memiliki aturan
internal bahwa penyertaan modal maksimum 20% sehingga IDB (Islamic
Development Bank) selaku pemegang saham 32,74% tidak bisa menambah
modal. Untuk saat ini saham Bank Muamalat dimiliki oleh Islamic
Development Bank (IDB) sebesar 32,74%, kemudian National Bank of
Kuwait dan dan Bank Boubyan sebesar 30%. Saham bank syariah pertama
18
ini juga dimiliki oleh SEDCO Holding sebesar 17,91% dan sisanya adalah
pemilik perorangan sekitar 19%. Sedangkan untuk melakukan
pengembangan bisnis maupun ekspansi bisnis Bank Muamalat dinilai
masih memerlukan modal yang lebih besar, di mana pemilik saham
mayoritas tidak bisa lagi melakukan penyertaan modal. Bila permasalahan
tersebut tidak segera diatasi, Bank Muamalat dinilai tidak akan
berkembang (sumber: infobanknews.com 11/04/2018).
Berdasarkan permasalahan tersebut diatas maka masalah dalam
penelitian ini adalah bagaimana meningkatkan kinerja pelayanan Bank
Muamalat dengan pendekatan Islamic banking service quality, trust dan
customer value. Dan peneliti tertarik untuk melakukan penelitian pada
Bank Muamalat yang berada di daerah Tangerang Selatan. Hal ini
dikarenakan Kota Tangerang Selatan yang dirasa cukup strategis karena
merupakan Kota yang dekat dengan Ibu Kota Jakarta. Pertumbuhan
penduduk Kota Tangerang Selatan dari tahun ke tahun semakin bertambah,
hal itu dapat dilihat dari data yang didapat dari Badan Pusat Statistik
Tangerang Selatan sebagai berikut:
Tabel 1. 7 Jumlah Penduduk Tangerang Selatan
Jumlah Penduduk (Jiwa)
Tahun 2012 2013 2014 2015 2016
Jumlah 1.394.405 1.443.403 1.492.999 1.543.209 1.593.812
(Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Tangerang Selatan 2016)
19
Jika melihat data tersebut, Bank Muamalat harus bisa menyadari
bagaimana fenomena yang sedang terjadi. Dengan adanya pertumbuhan
penduduk yang terus bertambah di Kota Tangerang Selatan, bisa menjadi
target pasar yang besar bagi Bank Muamalat. Sehingga Bank Muamalat
harus memiliki persiapan dan strategi untuk menghadapi fenomena
pertambahan penduduk ini agar target pasar mereka menjadi lebih luas
lagi.
Dari apa yang dipaparkan diatas tadi, maka dapat ditemukan
sebuah indikasi bahwa terdapat pengaruh Islamic banking service quality,
trust dan customer value terhadap kepuasan nasabah. Oleh karena itu
penulis mengangkat judul “PENGARUH ISLAMIC BANKING
SERVICE QUALITY, TRUST DAN CUTOMER VALUE TERHADAP
KEPUASAN NASABAH (Studi Kasus pada Bank Muamalat
Indonesia di Tangerang Selatan)”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dikemukakan di
atas maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah :
1. Apakah islamic banking service quality berpengaruh secara
parsial terhadap kepuasan nasabah di Bank Muamalat?
2. Apakah trust berpengaruh secara parsial terhadap kepuasan
nasabah di Bank Muamalat?
3. Apakah customer value berpengaruh secara parsial terhadap
kepuasan nasabah di Bank Muamalat?
20
4. Apakah islamic banking service quality, trust, dan customer
value secara simultan berpengaruh terhadap kepuasan nasabah
di Bank Muamalat?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian
ini adalah:
1. Menganalisa pengaruh secara parsial islamic banking service
quality terhadap kepuasan nasabah di Bank Muamalat.
2. Menganalisa pengaruh secara parsial trust terhadap kepuasan
nasabah di Bank Muamalat.
3. Menganalisa pengaruh secara parsial customer value terhadap
kepuasan nasabah di Bank Muamalat
4. Menganalisa secara simultan islamic banking service quality,
trust, dan customer value secara simultan terhadap kepuasan
nasabah di Bank Muamalat.
D. Manfaat Penelitian
Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat, sebagai
berikut:
1. Bagi Penulis.
Penelitian ini merupakan kesempatan bagi penulis untuk
mengimplementasikan ilmu dan perngetahuan yang diperoleh
dari bangku kuliah. Dan penelitian ini menjadi salah satu sarana
bagi penulis untuk mencari model baru tentang dampak islamic
21
banking service quality, trust dan customer value terhadap
kepuasan nasabah, khususnya pada Bank Muamalat di
Tangerang Selatan.
2. Bagi Akademisi.
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi literatur bagi teman-
teman mahasiswa dan pihak-pihak lain yang akan menyusun
skripsi atau melakukan penelitian yang khususnya mengenai
perbankan syariah.
3. Bagi Pihak Lain.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih
pemikiran dan informasi bagi kepentingan praktisi akademis
dan non akademis terutama dalam bidang manajemen
pemasaran bagi bank syariah di Indonesia, khususnya Bank
Muamalat.
22
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pemasanaran
1. Pengertian Pemasaran
Menurut Rivai, dkk (2017:6) pemasaran berkaitan dengan proses
mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia maupun masyarakat.
Pemasaran dapat diartikan juga sebagai kegiatan memenuhi kebutuhan
secara menguntungkan. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan penting
yang perlu dilakukan perusahaan untuk meningkatkan usaha dan menjaga
kelangsungan hidup suatu perusahaan. Inti dari pemasaran adalah
mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan sosial. Pemasaran
dapat diartikan juga sebagai kegiatan yang memenuhi kebutuhan secara
menguntungkan.
Pengertian pemasaran menurut Swashta dan Irawan (2003:5)
adalah suatu keseluruhan dari kegiatan bisnis, yang dituju untuk
merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan
barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang
ada maupun pembeli yang potensial. Bila kita meninjau pemasaran sebagai
suatu sistem dari kegiatan yang saling berhubungan, ditujukan untuk
merencanakan, menentukan harga, mempromosikan barang dan jasa
kepada kelompok pembeli (Kotler, 2012:20).
Menurut American Marketing Association (AMA) dalam Kotler &
Keller (2012:27) pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan
23
serangkaian proses untuk menciptakan, mengomunisasikan, dan
memberikan nilai kepada pelanggan dan untuk mengelola hubungan
pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan pemangku
kepentingan.
Kotler dan Armstong dalam Rivai, dkk (2017:6) mengatakan
bahwa pemasaran adalah proses sosial dan manajerial yang membuat
individu dan kelompok memperoleh sesuatu yang mereka butuhkan dan
inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai
dengan orang lain.
Menurut Paul Smith, Chris Berry, dan Alan Rudolf dalam Rivai,
dkk (2017:7) pemasaran adalah hubungan sistematis antara sebuah bisnis
dan pasarnya. Dimensi pelaku pasar memasang beberapa ide yang luas,
desain, pesan, media, potongan, bentu, dan warna. Hal tersebut dilakukan
untuk mengomunikasikan ide-ide dan untuk merangsang persepsi khusus
tentang produk dan layanan oleh individual masyarakat yang telah
dikumpulkan atau disatukan dalam sebuah target pasar.
2. Manajemen Pemasaran
Manajemen pemasaran terjadi ketika setidaknya satu pihak dalam
sebuah pertukaran potensial berfikir tentang cara-cara untuk mencapai
respon yang diinginkan pihak lain. Karenanya Kotler & Keller (2012:5)
memandang manajemen pemasaran (marketing management) sebagai seni
dan ilmu memilih pasar sasaran dan meraih, mempertahankan, serta
24
menumbuhkan pelanggan dengan menciptakan, menghantarkan, dan
mengkomunikasikan nilai pelanggan yang unggul.
American Marketing Association dalam Rivai, dkk (20017:8)
menyatakan bahwa manajemen pemasaran adalah perencanaan,
pelaksanaan, dan pengendalian operasi pemasaran total, termasuk tujuan
perumusan, tujuan pemasaran, kebijakan pemasaran, program pemasaran,
dan strategi yang ditujukan untuk menciptakan penukaran yang dapat
memenuhi tujuan individu maupun organisasi.
Menurut John W. Mullins dalam Rivai, dkk (2017:9) manajemen
pemasaran adalah proses analisis, implementasi, koordinasi, dan kontrol
program yang melibatkan konsep, harga, promosi, dan distribusi produk,
jasa, dan ide yang didesain untuk menciptakan dan memelihara pertukaran
yang menguntungkan dengan target pasar untuk mencapai tujuan
organisasi.
Assauri dalam Rivai, dkk (2017:9) menyatakan bahwa manajemen
pemasaran merupakan kegiatan menganalisis, merencanakan,
mengoordinasikan, dan mengendalikan semua kegiatan yang terkait
dengan perancangan dan peluncuran produk, pengomunikasian, promosi,
dan pendistribusian produk tersebut, serta menetapkan harga dan
mentransaksikannya dengan tujuan agar dapat memuaskan konsumen,
sekaligus dapat mencapai tujuan organisasi perusahaan jangka panjang.
Berdasarkan beberapa pengertian tersebut, dapat disimpulkan
bahwa manajemen pemasaran meliputi kegiatan perencanaan, penerapan,
25
dan pengendalian program yang dirancang untuk menciptakan,
membangun, dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan
dengan pasar sasaran dengan maksud untuk mencapai tujuan-tujuan
organisasi.
3. Manajemen Pemasaran Islami
Pemasaran dalam pandangan Islam merupakan suatu penerapan
disiplin strategis yang sesuai dengan nilai dan prinsip syariah. Menurut
Kartajaya dan Sula (2006:37), definisi untuk pemasaran syariah (syariah
marketing) adalah sebuah disiplin strategis yang mengarahkan proses
penciptaan, penawaran, dan perubahan values dari satu inisiator kepada
stakeholder-nya, yang dalam keseluruhan prosesnya sesuai dengan akad
dan prinsip-prinsip muamalah Islami.
Menurut Rivai, dkk (2017:10) manajemen pemasaran dalam
perspektif Islam adalah semua kegiatan yang dilakukan dalam bisnis
berupa kegiatan penciptaan nilai (value creating activies), yang
memungkinkan siapa pun yang melakukannya dapat tumbuh dan mampu
mendayagunakan kemanfaatannya berlandaskan pada kejujuran, keadilan,
keterbukaan, dan keikhlasan sesuai dengan proses yang berprinsip pada
akad bermuamalah islami atau perjanjian transaksi bisnis dalam Islam.
Terkait dengan manajemen pemasaran islami, Islam juga mengartikan
pemasaran sebagai al-wakalah yang berarti penyerahan pendelegasian,
atau pemberian mandat. Untuk mencapai optimalisasi kinerja pemasaran
produk, organisasi perlu membentuk struktur khusus yang menjalankan
26
tugas pemasaran. Orang atau sekelompok orang yang memiliki
kewenangan atas organisasi akan melimpahkan wewenangnya kepada
orang lain atau sekelompok orang untuk menjalankan tugas dalam hal
strategi dan teknis pemasaran pada organisasi tersebut.
Al-wakalah merupakan tinjauan pemasaran dari sisi fikih
muamalah. Menurut Al-Hamd (2005) al-wakalah dengan fathah wawu dan
terkadang dikasrahkan (al-wakilah) memiliki makna mewakilkan,
melimpahkan, dan penjagaan. Hal ini dapat dijelaskan bahwa jika
seseorang mengatakan wakkaltu fulanan maka dapat diartikan “saya
meminta agar dia menjaganya”. Sementara itu, jika seseorang mengatakan
“wakaltu al-amra ilaihi” dengan tanpa tasydid pada huruf kaf maka dapat
diartikan “saya melimpahkan sesuatu kepadanya”. Wakalah memiliki
syarat dan rukun yang harus dipenuhi oleh para pihak yang berinteraksi.
Hal tersebut dilakukan agar kegiatan muamalah sesuai dengan ajaran
Islam, serta memiliki nilai dan manfaat.
B. Islamic banking Service Quality
1. Pengertian Service Quality
Pengertian kualitas pelayanan/jasa menurut Tjiptono (2016:59)
adalah pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta ketepatan
penyampaiannya untuk mengimbangi harapan pelanggan. Dengan
demikian, ada dua faktor utama yang mempengaruhi kualitas jasa yaitu
jasa yang diharapkan (expected service) dan jasa yang
dirasakan/dipersepsikan (perceived service). Menurut Hasan (2010:91),
27
kualitas pelayanan sebagai kemampuan merencanakan, menciptakan, dan
menyerahkan produk yang bermanfaat luar biasa bagi pelanggan. Kualitas
pelayanan juga dapat didefinisikan sebagai seberapa jauh perbedaan antara
kenyataan dan harapan para pelanggan atas layanan yang mereka terima.
Kualitas pelayanan dapat diketahui dengan cara membandingkan persepsi
para pelanggan atas layanan yang benar-benar mereka terima (Guspul dan
Ahmad, 2014).
Menurut Irawan (2008:64) kualitas pelayanan adalah suatu
permulaan dari kepuasan pelanggan dan juga hasil dari kepuasan
pelanggan, baik kualitas pelayanan dan kepuasan pelanggan ini
mempengaruhi intensitas kunjungan yang lebih kuat sehingga peningkatan
kualitas pelayanan harus berorientasi pada pelanggan.
Menurut Schneider dan White (2004:607) kualitas pelayanan:
Service quality as customers assessment on the overall excellence or
superiority of the service provided. Customer evaluate the service perceive
performance grounding on their expectation that they already have about
the service of the company. Pada intinya merupakan penilaian konsumen
pada keseluruhan mutu atau keunggulan dari pelayanan yang diberikan,
dan konsumen mengevaluasi pelaksanaan pelayanan yang dirasakan
berdasarkan harapan mereka yang diperoleh dari perusahaan. Menurut
Islam (2011:202), kualitas pelayanan yaitu: The study on service quality
suggests that, quality of services is determined by costumers. These
services have been as a service encounter where customers directly
28
interact with service, the usage of this service encounters in service
organizations “world class customer service“, and it is commitment to
match services with expectations. It is the result of effective delivery and
It’s outcome against expectations. It is a strategic component for surviving
in a competitive environment. Studi mengenai kualitas pelayanan
menunjukkan bahwa:
1. Kualitas pelayanan ditentukan oleh konsumen.
2. Suatu pelayanan yang didapat ketika konsumen berinteraksi
langsung dengan pelayanan organisasi, ”pelayanan konsumen
tingkat dunia”.
3. Kualitas pelayanan merupakan suatu komitmen sesuai dengan
yang diharapkan.
4. Kualitas pelayanan adalah akibat efektifnya pelayanan yang
diberikan dan hasilnya terhadap apa yang diharapkan.
5. Kualitas pelayanan adalah suatu komponen strategi untuk
bertahan didalam suatu lingkungan persaingan.
Kualitas pelayanan menjadi suatu keharusan yang harus dilakukan
perusahaan supaya mampu bertahan dan tetap mendapat kepercayaan
pelanggan. Pola konsumsi dan gaya hidup pelanggan menuntut perusahaan
mampu memberikan pelayanan yang berkualitas. Keberhasilan
perusahaan dalam memberikan pelayanan yang berkualitas dapat
ditentukan dengan pendekatan service quality (Parasuraman, Berry dan
Zeithaml dalam Lupiyoadi, 2006:181). Zeithmal (2006) mengemukakan
29
bahwa kualitas layanan atau service quality merupakan elemen kritis dari
persepsi pelanggan akan produk jasa yang diterimanya. Khususnya dalam
suatu produk yang murni jasa, service quality akan menjadi elemen yang
dominan dalam penilaian pelanggan. Berdasarkan definisi di atas, kualitas
layanan sangat berpengaruh penting terhadap perusahaan khususnya
perusahaan dibidang jasa yaitu perbankan karena untuk dapat bersaing
dengan perusahaan lainnya dibutuhkan strategi yang matang, strategi
tersebut diantaranya dengan meningkatkan kualitas layanan pada
perusahaan.
2. Pengertian Islamic banking Service Quality
Konsep kualitas pelayanan dalam perspektif Islam adalah bentuk
evaluasi kognitif dari konsumen atas penyajian jasa oleh organisasi jasa
yang menyandarkan setiap aktivitasnya kepada nilai-nilai moral dan sesuai
kepatuhan yang telah dijelaskan oleh syariat islam (Othman dan Owen
2001). Menurut Saeed (2001), terdapat tiga karakteristik etika pemasaran
dari perspektif islam. Pertama, etika pemasaran islam didasarkan pada al-
Quran dan tidak meninggalkan ruang untuk interpretasi yang ambigu.
Kedua, perbedaan utama adalah aspek transedental dari kemutlakan dan
sifat non-lunak. Ketiga, pendekatan islam yang menekankan
pemaksimalan nilai dalam pandangan kebaikan di masyarakat daripada
mengejar sifat egois pribadi dengan memaksimalkan keuntungan.
Kualitas layanan merupakan faktor kunci yang akan menjadi
keunggulan daya saing di dunia perbankan saat ini. Metode pengukuran
30
kualitas layanan yang biasa digunakan untuk mengukur kualitas pada
perbankan konvensional serta banyak digunakan secara luas adalah
metode Servqual. Metode Servqual didasarkan pada “Gap Model” yang
dikembangkan oleh Parasuraman, et al. (1988, 1991, 1993, 1994).
Sehingga jika diterapkan pada perusahaan yang memiliki karakteristik
khusus seperti perbankan Islam perlu mendapatkan modifikasi.
Keunikan bank syariah dalam hal compliance yaitu pemenuhan hukum
Islam dalam operasionalnya tidak bisa disama ratakan dengan pengukuran
yang sama dengan bank konvensional dalam Cahyani (2016).
Othman dan Owen (2002) mengungkapkan beberapa alasan untuk
menyatakan bahwa Islamic Banks atau Bank Syariah perlu mengadopsi
konsep SQ (Service Quality), diantaranya:
a. Produk dan jasa yang diberikan oleh Islamic Bank diharapkan
memiliki kualitas yang baik bagi nasabah karena konsep yang
dibawa adalah sesuai dengan ajaran Islam.
b. Mengadopsi konsep kualitas pelayanan menjadi sangat
penting bagi Islamic Bank karena terdapat hubungan dengan
biaya (Crosby, 1979 dalam Othman dan Owen, 2002),
keuntungan (Rust and Zahorik, 1993 dalam Othman dan Owen,
2002), kepuasan nasabah (Boulding et al, 1993 dalam Othman
dan Owen, 2002), perpindahan nasabah (Reichheld and
Sasser, 1990 dalam Othman dan Owen, 2002), serta word of
mouth yang positif.
31
c. Pengukuran dan evaluasi terhadap kualitas layanan pada
Islamic Bank menjadi sangat penting karena dinamika
perkembangan lingkungan perbankan begitu cepat. Perbankan
akan terintegrasi secara global dimana terdapat persaingan yang
begitu tinggi sehingga perbankan khususnya Islamic Bank
harus mengetahui apa, kapan, dimana, dan bagaimana mereka
akan memberikan produk dan jasa yang diharapkan oleh
nasabah.
d. Kualitas pelayanan sebagai konsekuensi yang perlu
diperhatikan oleh Islamic Bank seiring meningkatnya
persaingan dengan perbankan konvensional sehingga Islamic
Bank memerlukan kualitas layanan yang berbeda dan mampu
menunjukkan ciri khas dari sebuah Islamic Bank demi
meningkatkan market share dan keuntungan mereka.
Islamic banking Service Quality, iB (baca ai-Bi) singkatan dari
Islamic Banking yang dipopulerkan sebagai penanda identitas perbankan
syariah di Indonesia yang diresmikan sejak 2 Juli 2007. Penggunaan
identitas ini bertujuan agar masyarakat dengan mudah dan cepat mengenali
tersedianya layanan jasa perbankan syariah di seluruh Indonesia,
sebagaimana masyarakat modern yang sudah akrab dengan terminologi-
terminologi iphone, ipod, atau ibank. Logo iB merupakan penanda
identitas industri perbankan syariah di Indonesia yang merupakan
kristalisasi dari nilai-nilai utama sistem perbankan syariah yang modern,
32
transparan, berkeadilan, seimbang, dan beretika yang selalu
mengedepankan nilai-nilai kebersamaan dan kemitraan. Kehadiran logo
ataupun istilah iB akan memudahkan masyarakat mengenali secara cepat
dan menemukan kelebihan layanan perbankan syariah untuk kebutuhan
transaksi keuangannya. iBSQ (Islamic banking Service Quality)
merupakan kualitas layanan bagi perbankan syariah di Indonesia yang
memadukan istilah iB di atas dengan istilah BSQ (Bank Service Quality)
yang dipopulerkan oleh Bahia dan Nantel (2000), dan Abdullah (2011)
untuk mengidentifikasi kualitas layanan bagi sektor perbankan, sehingga
istilah iBSQ digunakan untuk merefleksikan kualitas layanan dan
pencitraan bagi perbankan syariah di Indonesia.
3. Dimensi Islamic banking Service Quality
Menurut Tjiptono (2008:281) Terdapat lima dimensi utama kualitas
jasa yaitu, Reliability (kehandalan), Responsiveness (daya tanggap),
Assurance (jaminan), Empathy (perhatian), Tangibles (bukti fisik).
Othman dan Owen (2001) memperkenalkan enam dimensi untuk
mengukur kualitas jasa pada lembaga keuangan dengan prinsip syariah,
dengan menambahkan unsur “compliance” pada dimensi kualitas
pelayanan. Compliance with Islamic Law (kepatuhan terhadap hukum
Islam). Lima dimensi kualitas pelayanan ditambah dengan compliance
sebagai syarat produk lebih dikenal dengan CARTER. Item dari dimensi
compliance yang diusulkan oleh Othman dan Owen yang kemudian
disebut CARTER yaitu:
33
1. Compliance : kemampuan untuk memenuhi hukum Islam dan
beroperasi berdasarkan prinsip-prinsip ekonomi dan perbankan
Islam (Abdul Qawi Othman dan Lynn Owen, 2001). Menurut
Rivai, dkk (2017:181) dimensi compliance atau kepatuhan
berkenan dengan pelaku bisnis terhadap aturan atau hukum
yang telah ditetapkan oleh Allah Swt atau dapat pula disebut
syariat. Item-item variabel compliance dalam penelitian ini
meliputi menjalankan prinsip dan hukum Islam, menerapkan
ketentuan layanan produk secara Islami, kesempatan
mendapatkan pinjaman bebas bunga, dan menerapkan
ketentuan pembagian keuntungan investasi. Sharia compliance
dalam bank syariah adalah kemampuan sebuah bank syariah
dalam mematuhi prinsip syariah dalam kegiatan
operasionalnya. Salah satu yang mencolok adalah tidak
menggunakan sistem bunga. Selain itu, dalam tujuan
komersilnya tidak mengenal peminjaman uang, tetapi
kemitraan atau kerjasama (mudharabah dan musyarakah)
dengan sistem bagi hasil.
2. Assurance : pengetahuan dan kesopanan karyawan, dan
kemampuan mereka untuk menumbuhkan rasa percaya
pelanggan kepada perusahaan. Menurut Rivai, dkk (2017:185)
dimensi assurance atau jaminan adalah pengetahuan atau
wawasan, kesopanan, kesantunan, kepercayaan diri dari
34
pemberi layanan, dan respek terhadap pelanggan. Dalam
penelitian ini, item-itemnya meliputi karyawan yang sopan
dan bersahabat, tim manajemen yang berpengalaman dan
memiliki pengetahuan luas, dan rasa aman dan percaya
menggunakan produk dan jasa bank.
3. Reliability : kemampuan untuk memberikan jasa atau pelayanan
sebagaimana yang di janjikan dengan akurat dan terpercaya.
Menurut Rivai, dkk (2017:185) ketepatan dan keakuratan
tersebut menumbuhkan kepercayaan pelanggan terhadap
perusahaan barang dan/atau jasa. Dalam penelitian ini, item-
itemnya meliputi ketetapan memenuhi janji, akurasi pencatatan
transaksi, dan variasi produk dan jasa sesuai kebutuhan.
4. Tangible : aspek yang terlihat secara fisik misal peralatan,
personel, dan bahan-bahan komunikasi. Menurut Rivai, dkk
(2017:186) dimensi tangibles atau bukti fisik berkenan dengan
fasilitas fisik seperti gedung ruangan yang nyaman, dan sarana
prasarana lainnya. Dalam penelitian ini, item-itemnya meliputi
tampilan kantor dan fasilitas fisik yang menarik, dan transaksi
yang cepat dan efisien.
5. Emphaty : kemampuan karyawan untuk peduli dan memberikan
perhatian secara personal kepada pelanggan. Menurut Rivai,
dkk (2017:186) sikap empati ini ditunjukkan melalui hubungan,
komunikasi, perhatian, serta dapat memahami kebutuhan dan
35
keluhan pelanggan.. Dalam penelitian ini, item-itemnya
meliputi kenyamanan ruang tunggu, bantuan dan perhatian
khusus, jam pelayanan, dan penyediaan area parkir yang
memadai.
6. Responsiveness : keinginan untuk membantu pelanggan dan
memberikan layanan yang cepat. Menurut Rivai, dkk
(2017:184) dimensi responsiveness berkenan dengan kesediaan
pegawai dalam memberikan pelayanan yang cepat dan tepat
kepada pelanggan. Hal tersebut berkenaan dengan
profesionalitas. Dalam penelitian ini, item- itemnya meliputi
lama antrian, kecepatan pelayanan, dan tanggapandan
penanganan karyawan terhadap kebutuhan Nasabah.
C. Trust
1. Pengertian Trust (Kepercayaan)
Menurut Moorman dalam Darsono (2008), kepercayaan adalah
suatu kesediaan individu untuk menggantungkan dirinya pada pihak lain
yang terlibat dalam pertukaran karena individu mempunyai keyakinan
kepada pihak lain. Sementara itu, Mowen dan Minor (2002) menyatakan
bahwa kepercayaan merupakan semua pengetahuan yang dimiliki
konsumen dan semua kesimpulan yang dibuat tentang objek, atribut, dan
manfaatnya.
Menurut Farida (2009:167) kepercayaan (trust) adalah perekat
yang memungkinkan perusahaan untuk mempercayai orang lain dalam
36
mengorganisir dan menggunakan sumber daya secara efektif dalam
menciptakan nilai tambah untuk stakeholder. Kepercayaan yang terbina,
termasuk untuk mempercayai orang lain akan menimbulkan kepercayaan
diri yang tinggi serta akan kemampuan dan keinginannya untuk memenuhi
janji eksplisit dan implisitnya. Kepercayaan menjadi senjata yang sangat
ampuh dalam membina hubungan, karena tingginya kepercayaan diri suatu
perusahaan, membuat perusahaan tersebut kuat dalam membina hubungan
dengan kelompok stakeholdernya.
Kotler (2012:219), menjelaskan kepercayaan adalah kesediaan
perusahaan untuk bergantung pada mitra bisnis. Menurut Kotler (2012:14)
kepuasan adalah mencerminkan penilaian seseorang tentang kinerja
produk anggapannya (hasil) dalam kaitannya dengan ekspektasi. Jika
kinerja produk tidak memenuhi ekspektasi, pelanggan tersebut tidak puas
dan kecewa. Kepercayaan konsumen adalah semua pengetahuan yang
dimiliki konsumen dan semua kesimpulan yang dibuat konsumen
tentang objek, atribut dan manfaatnya (Sunarto 2006: 153).
Dasar utama bisnis perbankan adalah kepercayaan (trust), baik
dalam hal penghimpunan dana maupun penyaluran dana. Menurut Barnes
dalam Kusmayadi (2007) bahwa “Kepercayaan adalah keyakinan bahwa
seseorang akan menemukan apa yang diinginkan pada mitra pertukaran.
Kepercayaan melibatkan kesediaan seseorang untuk untuk bertingkah laku
tertentu karena keyakinan bahwa mitranya akan memberikan apa yang ia
37
harapkan dan suatu harapan yang umumnya dimiliki seseorang bahwa
kata, janji atau pernyataan orang lain dapat dipercaya”.
Kepercayaan merupakan suatu hal yang penting bagi sebuah
komitmen atau janji, dan komitmen hanya dapat direalisasikan jika suatu
saat berarti. Kepercayaan ada jika para pelanggan percaya bahwa
penyedia layanan jasa tersebut dapat dipercaya dan juga mempunyai
derajat integritas yang tinggi (Karsono, 2006). Lau dan Lee (dalam
Karsono, 2008) mendifinisikan Trust sebagai kesediaan (willingness)
seseorang untuk menggantungkan dirinya pada pihak lain dengan risiko
tertentu. Kepercayaan terhadap merek terbentuk dari pengalaman masa
lalu dan interaksi sebelumnya. Suatu pengalaman konsumsi dapat
didefinisikan sebagai kesadaran dan perasaan yang dialami konsumen
selama pemakaian produk atau jasa. (Sunarto 2006 :236).
Menurut McKnight, Kacmar, dan Choudry, dalam Bachmann &
Zaheer (2006), kepercayaan dibangun antara pihak-pihak yang belum
saling mengenal baik dalam interaksi maupun proses transkasi. Anderson
dan Narus dalam Aydin dan Ozer (2005) menekankan bahwa trust terjadi
ketika suatu kelompok percaya bahwa tindakan kelompok yang lain akan
memberikan hasil yang positif baginya. Doney dan Canon dalam Aydin
dan Ozer (2005) menyatakan bahwa kepercayaan merupakan suatu proses
menghitung (calculative process) antara biaya yang dikeluarkan dengan
hasil yang diperoleh. Pelayanan yang baik yang diterima sekarang akan
38
berlanjut untuk ke depannya, sehingga service quality berpengaruh positif
berpengaruh positif terhadap trust.
Menurut teori Trust-Commitment, Morgan dan Hunt (1994) trust
adalah satu variabel kunci untuk memelihara suatu hubungan jangka
panjang, termasuk pada sebuah merek. Hubungan jangka panjang akan
meningkatkan tingkat trust konsumen terhadap harapan yang akan diterima
dari perusahaan, Gwinner, Gremler dan Bitner dalam Simon, Auh dan
Smalley, (2005), sehingga akan mengurangi kegelisahan konsumen
terhadap pelayanan yang diterimanya.
Pendekatan yang juga perlu dilakukan untuk membangun
kepercayaan dan hubungan adalah mendengarkan. Mendengarkan
merupakan kunci membangun kepercayaan karena tiga faktor penting
(Griffin 2003: 85):
1. Pelanggan lebih cenderung mempercayai seseorang yang
menunjukkan rasa hormat dan apa yang dikatakannya.
2. Pelanggan cenderung lebih mempercayai perusahaan bila
perusahaan mendengarkan dan membantu masalah-masalahnya.
3. Semakin banyak pelanggan memberitahu maksutnya, semakin
besar rasa kepercayaannya.
Formasi kepercayaan secara langsung terjadi ketika konsumen
melakukan aktivitas pemrosesan informasi. Informasi tentang atribut dan
manfaat produk/jasa yang diterima, dikodekan ke dalam memori, dan
39
kemudian dibuka kembali dari memori untuk dipergunakan (Sunarto 2006:
164).
Kepercayaan penting bagi perusahaan karena sebuah perusahaan
tidak dapat membangun hubungan yang sebenarnya tanpa adanya
kepercayaan. Kepercayaan adalah hal yang sangat penting, khususnya bagi
perusahaan-perusahaan penyedia jasa, karena mereka menjanjikan
konsumennya atas pembelian produk yang tidak dapat dilihat (invisible
product), dimana konsumen membayar sebelum merasakannya (Farida,
2009:163).
2. Dimensi Trust
Menurut Mayer et al. (1995) dalam Rofiq (2007) faktor yang
membentuk kepercayaan seseorang terhadap yang lain adalah kemapuan
(ability), kebaikan hati (benevolence) dan integritas (integrity).
Penjelasnnya adalah sebagai berikut:
a. Kemampuan (Ability)
Kemampuan adalah kapasitas individu untuk mengerjakan
berbagai tugas dalam suatu pekerjaan. Olivia Femi, (2006:72).
Kemampuan mengacu pada kompetensi dan karakteristik
penjual/organisasi dalam mempengaruhi dan mengotorisasi
wilayah yang spesifik. adalah sebuah penilaian terkini atas apa
yang dapat dilakukan seseorang. Dalam hal ini bagaimana
penjual mampu meyakinkan pembeli dan memberikan jaminan
kepuasan dan keamanan ketika bertransaksi. Kim et al. (2003)
40
menyatakan bahwa ability meliputi kompetensi, pengalaman,
pengesahan institusional, dan kemampuan dalam ilmu
pengetahuan.
b. Kebaikan Hati (Benevolence)
Kebaikan hati merupakan kemauan penjual dalam memberikan
kepuasan yang saling menguntungkan antara dirinya dengan
konsumen. Benevolence didasarkan pada besarnya kepercayan
kemitraan, yang memiliki tujuan dua motivasi yang menjadi
kelebihan untuk organisasi lain pada saat kondisi yang baru
muncul, yaitu kondisi dimana komitmen tidak dibentuk. Farida,
(2009:165). Menurut Kim et al. (2003), benevolence meliputi
perhatian, empati, keyakinan, dan daya terima.
c. Integritas (Integrity)
Integritas merujuk kepada kejujuran dan kebenaran. Dimensi
ini adalah yang paling penting saat seseorang menilai apakah
orang lain bisa dipercaya atau tidak. Robbins Stephen,
(2008:98). Integritas merupakan fondasi utama dalam
membangun komunikasi yang efektif. Karena tidak ada
persahabatan atau teamwork tanpa ada kepercayaan (Trust) dan
tidak aka nada kepercayaan tanpa ada saling menghargai yang
merupakan hukum yang pertama dalam berkomunikasi dengan
orang lain. Jika kita membangun komunikasi dengan rasa dan
sikap saling menghargai dan menghormati, maka kita dapat
41
membangun kerja sama yang menghasilkan sinergi yang akan
meningkatkan efektifitas kinerja kita baik sebagai individu
maupun secara keseluruhan sebagai sebuah tim (Prijosaksono
Ariwibowo, (2005:150-151). Kim et al. (2003) mengemukakan
bahwa integrity dapat dilihat dari sudut kewajaran (fairness),
pemenuhan (fulfillment), kesetiaan (loyalty), keterus-terangan
(honestly), keterkaitan (dependability), dan kehandalan
(reliabilty).
D. Customer Value
1. Pengertian Customer Value (Nilai Pelanggan)
Menurut Woodruff dalam Susriyanti (2016), Customer Value
adalah pilihan yang dirasakan pelanggan dan evaluasi terhadap atribut
produk dan jasa, kinerja atribut dan konsekuensi yang timbul dari
penggunaan produk untuk mencapai tujuan dan maksud konsumen ketika
menggunakan produk. Woodruff juga mendefinisikan Customer Value
sebagai persepsi pelanggan terhadap konsekuensi yang diinginkannya dari
penggunaan suatu produk/jasa. Customer Value dapat dijabarkan sebagai
preferensi yang pelanggan rasakan terhadap ciri produk, kinerja, dan
sejauh mana telah memenuhi apa yang diinginkannya.
Kotler dan Keller dalam Rivai, dkk (2017:153) menyatakan bahwa
nilai pelanggan merupakan kombinasi kualitas, pelayanan dan harga diri
dari suatu penawaran produk. Nilai terhantar pada pelanggan adalah selisih
antara jumlah nilai bagi pelanggan dan jumlah biaya dari pelanggan.
42
Selain itu, nilai bagi pelanggan juga dapat diartikan sebagai berbagai
keuntungan yang diharapkan pelanggan dari barang atau jasa tertentu.
Menurut Rivai, dkk (2017:154) nilai pelanggan adalah selisih antara nilai
pelanggan total dan biaya pelanggan total. Nilai pelanggan total adalah
sekumpulan manfaat yang diharapkan oleh pelanggan dari suatu produk.
Biaya pelanggan adalah total sekumpulan biaya yang diharapkan oleh
pelanggan yang dikeluarkan untuk mengevaluasi, mendapatkan,
menggunakan, dan membuang produk.
Customer value (nilai pelanggan) adalah suatu ikatan emosional
yang terjalin antara pelanggan dan produsen setelah pelanggan
menggunakan produk berupa barang/jasa dari perusahaan, serta mendapati
bahwa produk tersebut memberi nilai tambah. Customer value didasarkan
pada perspektif pelanggan organisasi bersangkutan, dengan
mempertimbangkan apa yang mereka inginkan dan yakini bahwa mereka
dapatkan dari pembelian dan penggunaan produk tertentu (Tjiptono,
2014:308).
Menurut Rivai (2012:56) Nilai bagi pelanggan (customer delivered
value) adalah selisih antara nilai pelanggan total dengan biaya pelanggan
total. Nilai bagi pelanggan total (total customer value) adalah sekumpulan
manfaat yang diharapkan oleh pelanggan dari produk atau jasa tertentu,
yaitu nilai produk, nilai pelayanan, nilai karyawan, dan nilai citra. Biaya
pelanggan total (total customer cost) adalah sekumpulan biaya yang
diharapkan oleh konsumen yang dikeluarkan untuk mengevaluasi,
43
mendapatkan, menggunakan, dan membuang produk dan jasa, yaitu biaya
moneter, biaya waktu, biaya energi (tenaga), dan biaya mental (pikiran
pembeli).
2. Dimensi Customer Value
Menurut Sweeney dan Soutar dalam Rivai, dkk (2017:157),
dimensi nilai terdiri dari empat sebagai berikut:
a. Emotional Value
Utilitas yang berasal dari perasaan atau afektif/emosi
positif yang ditimbulkan dari mengkonsumsi produk.
b. Social Value
Utilitas yang didapatkan dari kemampuan produk untuk
meningkatkan konsep diri sosial konsumen.
c. Price/Value for Money
Utilitas yang didapatkan dari produk karena reduksi biaya
jangka pendek dan biaya jangka panjang.
d. Quality/Performance Value
Utilitas yang diperoleh dari persepsi terhadap kualitas dan
kinerja yang diharapkan atas produk atau jasa tersebut.
Perbedaan value dan kualitas adalah bahwa value lebih relatif pada
setiap individu seseorang, sedangkan kualitas lebih abstrak. oleh sebab itu,
value yang dirasakan oleh setiap orang dapat berbeda meskipun persepsi
kualitas terhadap suatu produk sama. value merupakan perasaan trade-off
44
antara manfaat dan biaya dan kualitas merupakan bagian dari manfaat
(Kotler 2003; dalam Tjiptono, 2014:308).
E. Kepuasan Pelanggan
Shciffman dan Kanuk (2010:29) mengatakan bahwa kepuasan
pelanggan adalah persepsi individu pelanggan mengenai kinerja dari suatu
produk atau jasa dan hubungannya dengan ekspektasi mereka. Penelitian
menunjukkan bahwa tingkat kepuasan pelanggan memiliki hubungan
dengan perilaku konsumen dan mengidentifikasi beberapa tipe konsumen.
Di sisi positif, konsumen yang merasa sangat puas atau yang biasa disebut
loyalis, mereka akan mempertahankan pembelian, mereka akan
mendapatkan pengalaman yang melebihi ekspektasinya dan mereka akan
memberikan rekomendasi yang sangat positif tentang perusahaan kepada
orang lain. Namun di sisi negatifnya, konsumen yang merasa biasa saja
atau bahkan tidak puas akan berhenti melakukan bisnis dengan
perusahaan, lebih jauh lagi mereka akan memberikan rekomendasi yang
buruk tentang perusahaan kepada orang lain.
Kepuasan konsumen akan tercapai jika persepsi fundamental
konsumen terhadap kinerja produk (persepsi konsumen tentang kinerja
produk yang riil) sama dengan kinerja produk yang diharapkan (Sangadji
dan Sopiah, 2013:33). Rivai (2012:15) mendukung pandangan tersebut,
menurutnya kepuasan pelanggan merupakan perasaan senang atau kecewa
pelanggan yang berasal dari perbandigan antara kinerja produk dengan
harapannya. Jika kinerja produk sesuai dengan harapan, pelanggan tentu
45
akan merasa puas. Sebaliknya, jika kinerja produk tidak sesuai dengan
harapan, pelanggan akan merasa kecewa. Namun, menurutnya kepuasan
pelanggan dalam konsep pemasaran islami tidak hanya muncul jika kinerja
produk sesuai dengan harapan pelanggan secara material, tetapi juga jika
kinerja produk sesuai dengan harapan pelanggan secara spiritual. Artinya,
produk yang memperhatikan ketentuan-ketentuan syariat Islam akan
memberikan kepuasan tersendiri kepada pelanggan, khususnya yang
beragama Islam. Konsumen yang merasa puas pada produk/jasa yang
dibeli dan digunakannya akan kembali menggunakan jasa/produk yang
ditawarkan (Zeithaml dan Bitner dalam Sangadji dan Sopiah, 2013:180).
Menurut Kotler dan Keller (20012:179), salah satu kunci untuk
mempertahankan pelanggan adalah dengan kepuasan pelanggan.
Pelanggan yang sangat puas biasanya tetap setia untuk waktu yang lebih
lama, membeli lagi ketika perusahaan memperkenalkan produk baru dan
memperbarui produk lama, membicarakan hal-hal baik tentang perusahaan
dan produknya kepada orang lain, tidak terlalu memperhatikan merek
pesaing dan tidak terlalu sensitif terhadap harga, menawarkan ide produk
atau jasa kepada perusahaan, dan biaya pelayanannya lebih murah
dibandingkan pelanggan baru karena transaksi dapat menjadi hal rutin.
Artinya, kepuasan atau kesenangan yang tinggi menciptakan ikatan
emosional dengan perusahaan, bukan hanya menciptakan preferensi
rasional.
46
Mencapai tingkat kepuasan pelanggan tertinggi adalah tujuan
utama pemasaran. Ketika pelanggan merasa terpenuhi harapannya dan
merasa puas akan pelayanan yang didapatkan pada saat proses transaksi
dan juga puas akan barang atau jasa yang mereka dapatkan, besar
kemungkinan mereka akan kembali lagi dan melakukan pembelian-
pembelian yang lain dan juga akan merekomendasikan pada teman-teman
dan keluarganya tentang perusahaan tersebut dan produk-produknya
(Wahjono, 2013:17).
Menurut Lupiyoadi dalam Amanah (2010:9), ada lima faktor yang
harus diperhatikan oleh perusahaan dalam menentukan tingkat kepuasan
pelanggan, yaitu:
1. Kualitas Produk
Pelanggan akan merasa puas bila hasil evaluasi (setelah
membeli dan menggunakan produk) mereka menunjukan
bahwa produk yang mereka gunakan berkualitas sesuai
harapan.
2. Kualitas Pelayanan
Pelanggan akan merasa puas bila mereka mendapatkan
pelayanan yang baik atau sesuai dengan yang diharapkannya,
baik dari segi kualitas pelayanan maupun kecepatan pelayanan.
3. Emosional
Pelanggan mendapatkan kepercayaan setelah melakukan dan
merasakan langsung berhubungan dengan perusahaan.
47
4. Harga
Penetapan harga pada sebuah produk perusahaan sesuai dengan
kualitas dan kuantitas produk yang didapat dan diharapkan oleh
konsumen.
5. Biaya dan Kemudahan dalam Mendapatkan Produk/Jasa
Pelanggan tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan atau
membuang waktu untuk mendapatkan suatu produk cenderung
puas terhadap produk dan kemudahan dalam mendapatkan
produk.
F. Hubungan Antar Variabel
1. Hubungan Islamic banking Service Quality terhadap Kepuasan
Nasabah
Pelayanan (service) bukan sebatas melayani, melainkan mengerti,
memahami, dan merasakan. Dengan demikian, penyampaian dalam
pelayanan akan mengenai heart share pelanggan, yang kemudian dapat
memperkokoh posisi dalam mind share pelanggan. Heart share dan mind
share tersebut dapat menumbuhkan loyalitas pelanggan terhadap suatu
produk atau perusahaan. Pemberian pelayanan dalam perusahaan
berbasis Islam dan konvensional tidak memiliki perbedaan yang
signifikan. Perbedaannya hanya terletak pada proses penggunaan, yaitu
ketika pelaku bisnis memberikan pelayanan dalam bentuk fisik sebaiknya
tidak menonjolkan kemewahan. Islam menganjurkan setiap pelaku bisnis
dapat bersikap profesional yaitu dapat bekerja dengan cepat dan tepat
48
sehingga tidak menyia-nyiakan amanah yang menjadi tanggung
jawabnya (Rivai, dkk, 2017:179).
Kepuasan pelanggan dapat dianggap sebagai inti dari
keberhasilan dalam dunia bisnis yang sangat kompetitif saat ini. Dengan
demikian, pentingnya kepuasan pelanggan dalam pengembangan strategi
untuk “berorientasi pasar” dan “fokus pelanggan” perusahaan tidak bisa
dianggap remeh (Kohli dan Jaworski, 1990 dalam Misbach, 2017:59).
Akibatnya, kepuasan pelanggan semakin menjadi tujuan perusahaan
karena semakin banyak perusahaan yang berusaha untuk kualitas dalam
produk dan jasa (Bitner dan Hubbert, 1994 dalam Misbach, 2017:59).
Kepuasan (Satisfaction) menurut Kotler Keller (2012) dalam
Tjiptono (2014:354) adalah perasaan senang atau kecewa seseorang
yang muncul setelah membandingkan kinerja (hasil) produk yang
dipikirkan terhadap kinerja (atau hasil) yang diharapkan. Jadi, dapat
disimpulkan kualitas layanan (islamic banking service quality)
berhubungan terhadap kepuasan nasabah karena apabila kualitas jasa
yang diterima oleh nasabah sesuai dengan harapan atau bahkan
melampaui dari ekspetasi nasabah maka nasabah tersebut akan merasa
senang dan berdampak pada kepuasan, namun sebaliknya apabila kualitas
jasa yang diterima oleh nasabah tidak sesuai dengan harapan atau jauh
dari ekspetasi nasabah maka nasabah tersebut akan merasa kecewa dan
berdampak ketidak puasan dan akan terjadi penurunan keuntungan
jangka panjang perusahaan.
49
2. Hubungan Trust terhadap Kepuasan Nasabah
Menurut Barnes dalam Kusmayadi (2007) bahwa kepercayaan
adalah keyakinan bahwa seseorang akan menemukan apa yang
diinginkan pada mitra pertukaran. Sementara Mowen dan Minor (2002)
dalam Sangadji dan Sopiah (2013:201-202), mendefinisikan kepercayaan
konsumen sebagai semua pengetahuan yang dimiliki oleh konsumen, dan
semua kesimpulan yang dibuat oleh konsumen tentang objek, atribut, dan
manfaatnya. Kepuasan menurut Kotler Keller (2012) dalam Tjiptono
(2014:354) adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul
setelah membandingkan kinerja (hasil) produk yang dipikirkan terhadap
kinerja (atau hasil) yang diharapkan.
Kepercayaan mampu mempengaruhi tingkat kepuasan nasabah
dari bentuk pelayanan yang tersedia dari objek, atribut, dan manfaat pada
perusahaan, dan perusahaan dapat menanggapi keluhan dan terbuka
dalam proses transaksi, maupun membentuk integritas perusahaan. Dari
hasil kepercayaan nasabah kepada perusahaan maka dapat mengahasilkan
kepuasaan terhadap nasabah. Jadi, dapat disimpulkan bahwa kepercayaan
memiliki pengaruh terhadap kepuasan nasabah.
3. Hubungan Customer Value terhadap Kepuasan Nasabah
Menurut Rivai (2012:56) Nilai bagi pelanggan (customer delivered
value) adalah selisih antara nilai pelanggan total dengan biaya pelanggan
total. Nilai bagi pelanggan total (total customer value) adalah
sekumpulan manfaat yang diharapkan oleh pelanggan dari produk atau
50
jasa tertentu, yaitu nilai produk, nilai pelayanan, nilai karyawan, dan nilai
citra. Biaya pelanggan total (total customer cost) adalah sekumpulan
biaya yang diharapkan oleh konsumen yang dikeluarkan untuk
mengevaluasi, mendapatkan, menggunakan, dan membuang produk dan
jasa, yaitu biaya moneter, biaya waktu, biaya energi (tenaga), dan biaya
mental (pikiran pembeli). Kinerja produk yang dirasakan pelanggan sama
atau lebih besar dari yang diharapkan, yang dianggap bernilai dapat
memberikan kepuasan (Kotler 2005:145).
Hubungan antara customer value dengan kepercayaan
dikemukakan oleh Farida (2010) menyatakan bahwa semakin baik nilai
pelanggan maka akan semakin meningkatkan rasa kepercayaan
pelanggan terhadap suatu perusahaan, dibantu juga dengan kualits
pelayanan yang baik. Dan dengan begitu kepuasan pelanggan akan
semakin tercipta.
G. Penelitian Terdahulu
Tabel 2. 1 Penelitian Terdahulu
No Nama Peneliti Judul
Penelitian
Metode Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
1 Ambardi
Juniawan
Jurnal Liquidity
Vol. 3 No. 1
Januari-Juni
Kualitas
Pelayanan
Islami dan
Kepuasan
Nasabah
Pada Bank
Umum
Variabel
Kualitas
Pelayanan
Islami
Variabel
trust, variabel
customer
value, dan
variabel
loyalitas
Dimensi kualitas
pelayanan yang
berpengaruh positif
secara signifikan
terhadap kepuasan
nasabah adalah
assurance,
51
No Nama Peneliti Judul
Penelitian
Metode Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
2014 Syariah di
Jakarta
reliability,
tangible, dan
emphaty.
Sedangkan dimensi
kualitas pelayanan
yang tidak
memiliki pengaruh
positif secara
signifikan terhadap
kepuasan nasabah
pada bank syariah
adalah compliance
dan
responsiveness.
Sehingga ini
menunjukkan
bahwa nasabah
berpendapat bank
syariah tidak dapat
memberikan
kualitas pelayanan
yang islami.
2 Conny Sondakh
Jurnal Riset
Bisnis dan
Manajemen
Vol. 3 No. 1
Kualitas
Layanan,
Citra Merk
dan
Pengaruhnya
Terhadap
Variabel
Kualitas
Layanan,
variabel
kepuasan,
dan variabel
Variabel citra
merk,
variabel trust,
dan variabel
customer
value
Dari hasil
penelitian maka
dapat ditarik
beberapa
kesimpulan
sebagai berikut: (1)
52
No Nama Peneliti Judul
Penelitian
Metode Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
2014
Kepuasan
Nasabah dan
Loyalitas
Nasabah
Tabungan
(Studi pada
Nasabah
Taplus BNI
Cabang
Manado)
loyalitas variabel kualitas
pelayanan
berpengaruh
signifikan terhadap
variabel kepuasan.
(2) variabel citra
merk berpengaruh
tidak signifikan
terhadap variabel
kepuasan nasabah
secara parsial. (3)
variabel kepuasan
nasabah
berpengaruh
signifikan terhadap
variabel loyalitas
nasabah.
3 Deddy
Rakhmat
Hidayat dan
Muhammad
Riza Firdaus
Jurnal
Wawasan
Manajemen
Vol. 2 No. 3
Analisis
Pengaruh
Kualitas
Layanan,
Harga,
Kepercayaan
, Citra
Perusahaan,
dan
Kepuasan
Pelanggan
Variabel
kualitas
layanan,
variabel
kepercayaan,
dan variabel
loyalitas
Variabel
customer
value,
variabel
harga,
variabel citra
perusahaan,
dan variabel
kepuasan
Kualitas pelayanan
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap citra
perusahaan. Citra
perusahaan
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap kepuasan
pelanggan. Harga
berpengaruh
53
No Nama Peneliti Judul
Penelitian
Metode Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
Oktober 2014 terhadap
Loyalitas
Pelanggan
(Studi pada
Pelanggan
Telkom
Speedy di
Palangka
Raya)
negatif dan
signifikan terhadap
loyalitas
pelanggan.
Kepuasan
pelanggan
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap
kepercayaan
pelanggan.
Kepuasan
pelanggan
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap loyalitas
pelanggan.
Loyalitas
pelanggan
dipengaruhi oleh
kualitas pelayanan
dan harga baik
secara langsung
maupun secara
tidak langsung
melalui variable
intervening yaitu
citra perusahaan,
54
No Nama Peneliti Judul
Penelitian
Metode Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
kepuasan
pelanggan, dan
kepercayaan
pelanggan.
4 Rizky Pratama
Putra
JESTT Vol. 1
No. 9
September
2014
Pengaruh
Kualitas
Pelayanan
Islami
terhadap
Kepuasan
dan
Loyalitas
Nasabah
Bank BRI
Syariah
Surabaya
Variabel
Kualitas
Pelayanan
Islami dan
Variabel
Loyalitas
Variabel
trust, variabel
customer
value, dan
variabel
kepuasan
Kualitas pelayanan
Islami mempunyai
pengaruh yang
positif dan
signifikan terhadap
kepuasan nasabah
Bank BRISyariah
Surabaya.
Kepuasan nasabah
mempunyai
pengaruh yang
positif dan
signifikan terhadap
loyalitas nasabah
Bank BRISyariah
Surabaya.
5 Cristian Victor,
Rotinsulu Jopie
Jorie, Jacky S.B
Sumarauw
Jurnal EMBA
Vol.3 No.2
Pengaruh
Customer
Relationship
Management
dan
Kepercayaan
terhadap
Kepuasan
Variabel
kepercayaan,
variabel
kepuasan,
dan variabel
loyalitas
Variabel
customer
relationship
management,
variabel trust,
dan variabel
customer
value
Customer
relationship
management yang
diterapkan oleh
BCA KCU
Manado
berpengaruh
signifikan terhadap
55
No Nama Peneliti Judul
Penelitian
Metode Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
Juni 2015 Serta
Dampaknya
terhadap
Loyalitas
Konsumen
PT. Bank
BCA TBK.
Di Manado.
kepuasan
konsumen dan
peningkatan
loyalitas
konsumennya.
Kepercayaan
berpengaruh
signifikan terhadap
kepuasan dan
tingkat loyalitas
konsumen BCA
KCU Manado.
6 Angeline
Steviani dan
Hatane Semuel
Jurnal
Manajemen
Pemasaran
Petra Vol. 1
No. 1
November 2015
Pengaruh
Customer
Value
terhadap
Loyalitas
Konsumen
dengan
Customer
Statisfaction
sebagai
Variabel
Intervening
terhadap
Salon
Shinjuku
Variabel
Customer
Service, dan
variabel
loyalitas
Variabel
kualitas
layanan,
variabel trust
dan variabel
customer
satisfaction
Customer value
memiliki hubungan
yang positif dan
signifikan terhadap
customer
satisfaction salon
Shinjuku.
Customer
satisfaction
memiliki hubungan
yang positif namun
tidak signifikan
terhadap customer
loyalty Shinjuku.
7 F.X. Pengaruh Variabel Variabel Penelitian ini
56
No Nama Peneliti Judul
Penelitian
Metode Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
Sulistiyanto
W.S
Prosiding
Seminar
Nasional & Call
for Papers
2015
Persepsi
Harga, Citra
Perusahaan
dan Citra
Merk
terhadap
Kepuasan
dan
Loyalitas
Pelanggan
pada Apotek
Dela di
Semarang
kepuasan dan
variabel
loyalitas
harga,
variabel citra
perusahaan,
variabel citra
merk,
variabel
kualitas
pelayanan,
variabel trust,
dan variabel
customer
value
menunjukkan
bahwa persepsi
harga tidak
berpengaruh
terhadap
peningkatan
kepuasan
pelanggan. Citra
perusahaan
berpengaruh
terhadap kepuasan
pelanggan. Citra
merek berpengaruh
terhadap kepuasan
pelanggan.
Kepuasan
pelanggan tidak
berpengaruh
terhadap loyalitas
pelanggan. Citra
perusahaan dan
citra merek
berpengaruh
terhadap loyalitas
pelanggan.
8 Iskanto
Kurniawan dan
Muchsin S.
Pengaruh
Nilai
Nasabah,
Variabel
nilai
nasabah,
Variabel
trust, variabel
kepuasan, dan
Hasil penelitian
menunjukan bahwa
nilai nasabah,
57
No Nama Peneliti Judul
Penelitian
Metode Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
Shihab
Jurnal
Manajemen dan
Bisnis
Sriwijaya Vol.
13 No. 2
Juni 2015
Kualitas
Pelayanan,
dan Kualitas
Hubungan
terhadap
Kepuasan
Nasabah
serta
Implikasinya
terhadap
Loyalitas
Nasabah
Bank
Syariah
Mandiri
variabel
kualitas
pelayanan,
variabel
loyalitas
variabel
kualitas
hubungan
kualitas layanan
dan kualitas
hubungan
berpengaruh secara
langsung terhadap
loyalitas. Hasil
penelitian juga
menunjukkan
bahwa pengaruh
tidak langsung
memiliki koefisien
lebih besar
terhadap loyalitas
dibandingkan
dengan pengaruh
langsung.
9 Erni Setyowati,
Wiyadi
Jurnal
Manajemen
Sumber Daya
Vol.18 No.2
Desember 2016
Pengaruh
Kualitas
Pelayanan,
Harga, dan
Citra Merk
terhadap
Loyalitas
Pelanggan
dengan
Kepuasan
Pelanggan
sebagai
Variabel
kualitas
pelayanan,
variabel
kepuasan,
dan variabel
loyalitas
Variabel
harga,
variabel citra
merk,
variabel trust,
dan variabel
customer
value
Hasil penelitian
menunjukkan
bahwa variabel
kualitas pelayanan
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap kepuasan
pelanggan dan
loyalitas
pelanggan.
Variabel harga
memberikan
58
No Nama Peneliti Judul
Penelitian
Metode Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
Variabel
Pemedias.
pengaruh positif
dan signifikan
terhadap kepuasan
dan loyalitas
pelanggan.
Variabel citra merk
memberikan
pengaruh positif
dan signifikan
terhadap kepuasan
dan loyalitas
pelanggan.
10 Heri Setiawan,
Maria
Magdalena
Minarsih, dan
Azis Fathoni
Journal Of
Management
Vol. 2 No. 2
Maret 2016
Pengaruh
Kualitas
Produk,
Kualitas
Pelayanan
dan
Kepercayaan
terhadap
Kepuasan
Nasabah dan
Loyalitas
Nasabah
dengan
Kepuasan
sebagai
Variabel
Variabel
kualitas
pelayanan,
variabel
kepercayaan
dan variabel
loyalitas
Variabel
customer
value,
variabel
kualitas
produk dan
variabel
kepuasan
Berdasarkan
penelitian, variabel
kualitas produk
terbukti
berpengaruh positif
terhadap kepuasan
nasabah. Variabel
kualitas pelayanan
terbukti
berpengaruh
terhadap kepuasan
nasabah. Variabel
kepercayaan
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap kepuasan
59
No Nama Peneliti Judul
Penelitian
Metode Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
Intervening
(Studi Kasus
pada
Nasabag
Koperasi
Rejo Agung
Sukses
Cabang
Ngaliyan)
nasabah. Dan
variabel kepuasan
terbukti
berpengaruh positif
terhadap loyalitas
nasabah.
11 Susriyanti
Jurnal Menara
Ekonomi Vol.
II No. 3
ISSN: 2407-
8565
April 2016
Pengaruh
Customer
Value
terhadap
Loyalitas
Nasabah
Tabungan
Sikoci pada
Bank Nagari
Cabang
Padang
Panjang
Variabel
Customer
value, dan
variabel
loyalitas
Variabel
islamic bank
service
quality dan
variabel trust
Berdasarkan
penilitian, dengan
uji-f dapat
diketahui bahwa
nilai produk, nilai
pelayanan dan nilai
harga secara
simultan
memberikan
pengaruh terhadap
loyalitas nasabah.
Dan secara
keseluruhan
ketiganya
memberikan
pengaruh sebesar
29,8% terhadap
loyalitas. Namun
secara parsial
60
No Nama Peneliti Judul
Penelitian
Metode Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
dengan uji-t
didapat bahwa nilai
produk tidak
berpengaruh
terhadap loyalitas.
12 Haryeni, Yofina
Mukyati, Eka
Febrianz Laoli
Jurnal Ekonomi
dan Bisnis
Dharma
Andalas Vol.
19 No. 2
P-ISSN 1693-
3272
E-ISSN 2527-
3469
Juli 2017
Kualitas
Pelayanan,
Kepercayaan
dan
Kepuasan
Nasabah dan
Pengaruhnya
terhadap
Loyalitas
Nasabah
pada
Tabungan
Bank Rakyat
Indonesia
(PERSERO)
Tbk Kantor
Cabang
Khatib
Sulaiman
Variabel
kualitas
pelayanan,
variabel
kepercayaan,
dan variabel
loyalitas
Variabel
customer
value,
variabel
kepuasan
Kualitas pelayanan
secara parsial
memiliki pengaruh
positif dan
signifikan terhadap
loyalitas nasabah.
Kepercayaan
secara parsial
memiliki pengaruh
positif dan
signifikan terhdap
loyalitas nasabah.
Kepuasan nasabah
secara parsial
memiliki pengaruh
positif dan
signifikan terhadap
loyalitas nasabah.
Kualitas
pelayanan,
kepercyaan,
kepuasan nasabah
secara simultan
61
No Nama Peneliti Judul
Penelitian
Metode Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap loyalitas
nasabah
13 Irwan Misbach
Jurnal Telaah
Ekonomi dan
Bisnis Islam
Vol: 1 No: 1
1 Juni 2017
Pengaruh
Islamic
Bank
Service
Quality
terhadap
Kepuasan
dan
Kepercayaan
Nasabah
Bank Umum
Syariah.
Variabel
Islamic Bank
Service
Quality dan
variabel
kepercayaan
Variabel
customer
value, dan
variabel
loyalitas
Kualitas layanan
bank syariah
mampu
meningkatkan
kepercayaan
pelanggan melalui
mediasi kepuasan
pelanggan.
Responsif adalah
faktor yang paling
penting dalam
membentuk
kualitas layanan
bank syariah. Di
satu sisi, kepatuhan
syariah memberikn
kepuasan yang
paling rendah di
antara variabel
lainnya dan
kepercayaan
pelanggan lebih
dibentuk oleh
kredibilitas bank
62
No Nama Peneliti Judul
Penelitian
Metode Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
syariah dibanding
dengan kebijakan
yang diperlihtkan
oleh bank syariah.
Hal ini
mengindikasikan
bahwa pelanggan
masih bersifat
rasional atau
mementingkan
nilai ekonomi,
bukan emosional
maupun spiritual.
H. Kerangka Pemikiran
Kerangka berfikir merupakan model konseptual tentang bagaimana
teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai
masalah yang penting (Sugiyono, 2016:128).Kerangka berfikir dapat
disusun dengan kerangka berfikir yang asosiatif/hubungan maupun
komparatif’perbandingan.
Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan suatu hipotesis yang
akan diuji kebenarannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
bagaimana pengaruh islamic banking service quality, trust dan customer
value terhadap kepuasan nasabah di Bank Muamalat. Maka jika
digambarkan dalam bentuk skema kerangka pemikiran sebagai berikut:
63
Islamic Banking
Service Quality (X1)
Trust (X2) Customer Value
(X3)
Kepuasan Nasabah (Y)
Uji Kualitas Data:
1. Uji Validitas
2. Uji Reliabilitas
Uji Asumsi Klasik:
1. Uji Normalitas
2. Uji Multikolonieritas
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji Hipotesis:
1. Uji t
2. Uji F
3. Koefisien Determinasi (R2)
4.
Regresi Linear Berganda
Interpretasi Hasil Penelitian
Kesimpulan dan Saran
Gambar 2. 1 Kerangka Pemikiran
64
I. Hipotesis
Penelitian yang merumuskan hipotesis adalah penelitian yang
menggunakan pendekatan kuantitatif. Sugiyono (2016:134) mengatakan
bahwa, hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan
masalah penelitian, oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya
disusun dalam bentuk kalimat pertanyaan.
Berdasarkan kerangka berfikir diatas maka dalam penelitian ini
dapat dibuat hipotesisnya sebagai berikut :
1. Ho : = 0 ; Tidak terdapat pengaruh signifikan antara
islamic banking service quality (X1) terhadap kepuasan
nasabah di Bank Muamalat.
Ha : 0 ; Terdapat pengaruh signifikan islamic banking
service quality (X1) terhadap kepuasan nasabah di Bank
Muamalat.
2. Ho : 0 ; Tidak Terdapat pengaruh signifikan antara
trust (X2) terhadap kepuasan nasabah di Bank Muamalat.
Ha : 0 ; Terdapat pengaruh signifikan antara trust (X2)
terhadap kepuasan nasabah di Bank Muamalat.
3. Ho : 0 ; Tidak Terdapat pengaruh signifikan antara
customer value (X3) terhadap kepuasan nasabah di Bank
Muamalat.
65
Ha : 0 ; Terdapat pengaruh signifikan antara
customer value (X3) terhadap kepuasan nasabah di Bank
Muamalat.
4. Ho : , , 0 ; Tidak terdapat pengaruh signifikan secara
simultan antara islamic banking service quality (X1), trust (X2)
dan customer value (X3) terhadap kepuasan nasabah di Bank
Muamalat.
Ha : , , 0 ; Terdapat pengaruh signifikan secara
simultan antara islamic banking service quality (X1), trust (X2)
dan customer value (X3) terhadap kepuasan nasabah di Bank
Muamalat.
66
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini berfokus pada hal-hal yang berkaitan dengan judul
penelitian, yakni pengaruh islamic banking service quality, trust, dan
customer value terhadap kepuasan nasabah. Studi kasus pada penelitian ini
adalah nasabah Bank Muamalat. Ruang lingkup penelitian dilakukan
kepada nasabah Bank Muamalat, dan dibatasi hanya kepada nasabah Bank
Muamalat yang melakukan pembukaan rekening di Bank Muamalat pada
wilayah Tangerang Selatan. Pemilihan lokasi penelitian (sampling)
dilakukan secara sengaja dengan responden yang merupakan nasabah
Bank Muamalat di Tangerang Selatan, dan wilayah Tangerang Selatan
adalah wilayah yang strategis jika dilihat dari lokasinya merupakan kota
satelit, kota yang berbatasan langsung dengan Ibu Kota Jakarta. Selain itu,
dilihat dari data yang ada di Bab 1 pada Tabel 1.6, kepadatan penduduk
Kota Tangerang Selatan tiap tahunnya mengalami peningkatan yang cukup
banyak. Dan juga Kota Tangerang Selatan adalah wilayah yang paling
terjangkau oleh peneliti.
Dalam penelitian ini terdapat dua jenis variabel yaitu Variabel
bebas (Independen) dan Variabel terikat (Dependen), Variabel bebas
adalah islamic banking service quality (X1), trust (X2), dan customer value
(X3) sedangkan untuk variabel terikat adalah Kepuasan Nasabah (Y).
67
Penelitian ini dilakukan dalam jangka waktu 6 bulan terhitung 1
September 2017 dan diharapkan selesai sampai dengan 1 Febuari 2018.
B. Metode Penentuan Sampel dan Populasi
1. Populasi
Menurut Suharyadi dan Purwanto (2011:7) populasi adalah
kumpulan dari semua kemungkinan orang-orang, benda-benda dan ukuran
lain yang mejadi kumpulan objek perhatian atau kumpulan seluruh objek
yang menjadi perhatian.
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek
yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi,
populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang
lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek
yang dipelajari, tetapi meliputi karakteristik/sifat yang dimiliki oleh
subyek atau obyek itu (Sugiyono, 2016:148).
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh nasabah tabungan
Bank Muamalat yang melakukan pembukaan rekening di wilayah
Tangerang Selatan serta telah menggunakan tabungannya setidaknya satu
tahun saat penelitian dilakukan.
2. Sampel
Sampel adalah suatu bagian dari populasi tertentu yang menjadi
perhatian (Suharyadi dan Purwanto, 2011:7). Menurut Sugiyono
(2016:149) sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki
68
oleh populasi tersebut. Teknik pengambilan sampel yang digunakan oleh
penulis adalah teknik non probability sampling dengan metode purposive
sampling. Purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel sumber
data dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2016:156). Maka
pertimbangan pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah nasabah
Bank Muamalat di wilayah Tangerang Selatan yang telah menggunakan
tabungannya setidaknya satu tahun saat penelitian dilakukan. Di wilayah
Tangerang Selatan, Bank Muamalat memiliki banyak kantor cabang yang
terletak di tiap Kecamatan atau daerah yang ada di wilayah Tangerang
Selatan. Seperti Bank Muamalat KC BSD, KK UIN Ciputat, KC
Pamulang, dan lain-lain. Sehingga dalam penelitian ini, peneliti tidak
mengetahui jumlah nasabah Bank Muamalat (populasi) yang ada di
wilayah Tangerang Selatan.
Mengingat populasi yang diteliti tidak diketahui dengan pasti,
maka dari itu peneliti menentukan ukuran sampel penelitian dari populasi
dapat menggunakan rumus berikut menurut Purba dalam Nilasari dan
Yoestini (2012:2):
n = Z2
: 4 (moe)2
Keterangan:
n = Jumlah sampel
Z = tingkat keyakinan dalam penentuan sampel 95% = 1,96
moe = margin of error atau kesalahan maksismum yang bisa di
toleransi,disini ditetapkan sebesar 5% atau 0,05
69
n = 1,962
= 3,8416 = 96,04
4 (0,05)2 0.04
Jumlah sampel yang didapat yaitu 96 responden untuk
membulatkan jumlah responden peneliti menetapkan sampel menjadi 100
responden nasabah Bank Muamalat.
C. Teknik dan Metode Pengumpulan Data
1. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling
strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah
mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka
peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang
ditetapkan (Sugiyono, 2016:223). Pengumpulan data dapat dilakukan
dengan berbagai setting/metode, berbagai sumber dan berbagai cara.
Untuk mendapatkan data yang diperlukan, peneliti
menggunakan instrumen berupa kuesioner yang diberikan kepada
nasabah tabungan Bank Muamalat. Untuk mengukur islamic banking
service quality, trust, dan customer value terhadap kepuasan nasabah
pada Bank Muamalat, dalam kuesioner digunakan pengukuran Skala
Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan
persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.
Dengan Skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi
indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik
tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan
atau pertanyaan (Sugiyono, 2016:168).
70
Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala Likert
mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif. yang dapat
berupa kata-kata antara lain:
SS = Sangat Setuju diberi skor 5
S = Setuju diberi skor 4
R = Ragu-ragu diberi skor 3
TS = Tidak Setuju diberi skor 2
STS = Sangat Tidak Setuju diberi skor 1
2. Sumber Data
Dalam penelitian ini penulis menggunakan dua macam data,
yaitu data primer dan data sekunder.
a) Data Primer
Data primer adalah data yang diambil oleh badan-badan atau
orang-orang secara langsung dari sumbernya (Suharjo, 2013:3). Metode
pengumpulan data primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penyebaran kuesioner pada nasabah Bank Muamalat di Tangeramg
Selatan. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis
kepada responden untuk dijawab (Sugiyono, 2016:230).
b) Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diambil oleh badan atau orang-
orang tidak langsung dari sumbernya (Suharjo, 2013:3). Data sekunder
biasanya berwujud dokumentasi atau laporan yang sudah tersedia
71
(Wiyono, 2011:131). Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini
adalah berupa riset perpustakaan yang berasal dari buku, jurnal-jurnal,
dan internet yang relevan dengan penelitian ini.
D. Metode Analisis Data
Tujuan dari penelitian ini, pada dasarnya adalah untuk
menjawab suatu permasalahan, apakah terdapat pengaruh antara islamic
banking service quality, trust, dan customer value terhadap kepuasan
nasabah pada Bank Muamalat. Jadi, metode penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini yaitu penelitian kuantitatif yang merupakan salah satu
jenis penelitian yang spesifikasinya adalah sistematis, terencana, dan
terstruktur dengan jelas.
Menurut Sugiyono (2016:35) metode penelitian kuantitatif
diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat
positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,
pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data
bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang
telah ditetapkan.
Sebelum dianalisis lebih lanjut, data primer yang diperoleh dari
pengumpulan data disimpan dalam sebuah file Microsoft Excel 2013.
Selain digunakan untuk mengelola data, Microsoft Excel 2013 juga
digunakan untuk mengelola data karakteristik responden. Setelah data
primer dimasukkan kedalam file Microsoft Excel 2013, data tersebut
kemudian dianalisis dengan menggunakan software SPSS (Statistical
72
Package for Social) 21.0 dan diinterpretasikan. SPSS yaitu software yang
berfungsi untuk menganalisis data, melakukan perhitungan statistik baik
untuk statistik parametrik maupun non-parametrik dengan basis windows.
Alat analisis data yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya adalah :
1. Uji validitas
Untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner maka
digunakanlah uji validitas suatu kuisioner, dikatakan valid jika kuisioner
memiliki pertanyaan atau pernyataan mampu mengungkap sesuatu yang
akan diukur. Pengujian validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan
membandingkan nilai signifikan dua arah (sig 2-Tailed). Jika signifikan
dua arah (sig 2-Tailed) < 0,05 maka butir atau pertanyaan atau indikator
tersebut dinyatakan valid, tetapi jika signifikansi dua arah (sig 2-Tailed) >
5% maka butir pertanyaan tersebut tidak valid (Ghozali, 2016:52).
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah alat ukur untuk mengukur suatu
kuesioner yang merupakan indikator dari varibel atau konstruk. Suatu
kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap
pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali,
2016:47). Reliabilitas berkenaan dengan derajat konsistensi dan stabilitas
data atau temuan. Dalam pandangan kuantitatif suatu data dinyatakan
reliabel apabila dua atau lebih peneliti dalam objek yang sama
menghasilkan data yang sama, atau peneliti yang sama dalam waktu
73
berbeda menghasilkan data yang sama, atau sekelompok data bila dipecah
menjadi dua menunjukkan data yang tidak berbeda (Sugiyono, 2016:431).
Pengukuran reliabilitas yang digunakan dengan cara one shot
atau pengukuran sekali saja. Pengukuran dilakukan hanya sekali dan
kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau mengukur
korelasi antar jawaban pertanyaan. Software SPSS memberikan
memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik
cronbach alpha ( ). Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika
memberikan nilai cronbach alpha > 0.70 (Ghozali, 2016:48).
3. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif adalah jenis penelitian yang bertujuan untuk
menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data
yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat
kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Termasuk dalam
statistik deskriptif antara lain adalah penyajian data melalui tabel, grafik,
diagram lingkaran, pictogram, perhitungan modus, median, mean,
perhitungan desil, persentil, perhitungan penyebaran data melalui rata –
rata dan standart deviasi, perhitungan prosentase.
Dalam statistik deskriptif tidak ada uji signifikansi, tidak ada
taraf kesalahan, karena peneliti tidak bermaksud membuat generalisasi,
sehingga tidak ada kesalahan generalisasi (Sugiono, 2017:141).
4. Uji Asumsi Klasik
Model regresi linear berganda dapat disebut model yang baik jika
model tersebut memenuhi asumsi dan terbebas dari asumsi klasik statistik.
74
Uji asumsi klasik bertujuan untuk memberikan kepastian bahwa
persamaan regresi yang didapatkan memiliki ketepatan dalam estimasi,
tidak bias, dan konsisten. Dan penggunaan asumsi klasik ada beberapa
cara, yaitu dengan normalitas data, multikolonieritas, dan
heteroskedastisitas.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, variabel penggangu atau residual memiliki distribusi normal.
Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual
mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar maka uji statistik
menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Ada dua cara unutuk
mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan
analisis grafik dan uji statistik (Ghozali, 2016:154).
1. Analisis Grafik
Metode yang lebih handal adalah dengan melihat normal
probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi
normal, distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan
ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika
distribusi data residual normal, maka garis yang diagonal dan ploting
data akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data
normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan
mengikuti garis diagonalnya. (Imam Ghozali, 2016:154). Pada prinsipnya
normalitas dapat di deteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada
75
sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari
residualnya. Dasar pengambilan keputusan :
a) Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti
arah garis diagonal atau grafik Histogramnya menunjukan
pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi
normalitas.
b) Jika data menyebar jauh dari diagonal dan atau tidak
mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak
menunjukan pola distribusi normal, maka model regresi
tidak memenuhi asumsi normalitas (Ghozali, 2016:154-
156).
2. Analisis Statistik
Uji Normalitas dengan grafik dapat menyesatkan jika tidak hati-
hati secara visual kelihatan normal, padahal secara statistik bisa
sebaliknya. Oleh sebab itu dianjurkan disamping uji grafik dilengkapi
dengan uji statistik. Salah satu uji statistik yang dapat digunakan untuk
menguji normalitas residual adalah uji statistik non-parametik
Kolmogorov-Smirnov (K-S) pada alpha sebesar 5%. Jika nilai signifikan
dari pengujian Kolmogorov-Smirnov lebih besar dari 0,05 berarti data
normal, jika tidak maka data tidak berdistribusi normal (Ghozali,
2016:158-159).
76
b. Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independent).
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel
bebas (independent). Jika variabel bebas (independent) saling berkorelasi,
maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah
variabel bebas (independent)
yang nilai korelasi antar sesama variabel bebas (independent)
sama dengan nol (Imam Ghozali, 2016: 103). Untuk mendeteksi ada atau
tidaknya multikoloniritas yaitu sebagai berikut:
1) Nilai R2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi
empiris sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel
independent banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variael
dependent/terikat.
2) Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel bebas/independent.
Jika antar variable independent ada korelasi yang cukup tinggi
(umumnya di atas 0,90), maka hal ini merupakan indikasi adanya
multikolonieritas.
3) Multikolonieritas dapat juga dilihat dari (1) nilai tolerance dan
lawannya (2) variance inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini
menunjukan setiap variabel bebas (independent) manakah yang
dijelaskan oleh variabel bebas (independent) lainnya (Ghozali,
2016:103).
77
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual dari satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut
homokedastisitas. Dan jika berbeda disebut dengan heterokesdesitas.
Model regresi yang baik adalah yang homokesdesitas atau tidak terjadi
heterokesdesitas (Imam Ghozali,2016:134).
Menurut Ghozali (2016:134) cara untuk mendeteksi ada atau
tidaknya heteroskedastisitas yaitu dengan melihat grafik plot antara nilai
prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya
SRESID. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan
melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID
dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu
X adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya) yang telah di-
studentized. Dasar analisis antara lain :
1) Jika ada pola tertentu, seperti titik – titik yang ada membentuk
pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian
menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi
heteroskedatisitas.
2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik – titik menyebar di atas
dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas.
78
Untuk menguji apakah suatu model regresi tidak terjadi
heteroskedastisitas adalah dengan cara Uji Glejser. Glejser menyusulkan
untuk mregres nilai absolut residual terhadap variabel independen
(Gujarati,2003) dengan persamaan regresi:
|Ut| = α + βXt + vt
5. Uji Regresi Linear Berganda
Analisis regresi pada dasarnya adalah studi mengenai
ketergantungan variabel dependent/terikat dengan satu atau lebih variabel
independent/bebas, dengan tujuan untuk mengistemasi dan atau
memprediksi rata-rata populasi atau nilai rata-rata populasi atau nilai rata-
rata variabel dependent berdasarkan nilai variabel independent yang
diketahui (Gujarati, 2003 dalam Imam Ghozali, 2016:93).
Metode regresi linier dimaksudkan untuk mengetahui seberapa
besar tingkat pengaruh antara variabel bebas (independent) dengan
variable terikat (dependent). Metode ini juga bisa digunakan sebagai
ramalan, sehingga dapat diperkirakan antara baik atau buruknya suatu
variabel X terhadap naik turunnya suatu tingkat variabel Y, begitu pun
sebaliknya. Rumus regresi Linier Berganda (Umar, 2010:307):
Dimana :
Y = Kepuasan Nasabah
= Kostanta
= Koefisien regresi
79
X1 = Islamic Banking Service Quality
X2 = Trust
X3 = Costumer Value
e = error atau sisa
6. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan uji dengan
dua cara yaitu uji secara parsial (uji t) dan uji secara stimultan (uji F) yaitu
a. Uji t (parsial)
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh
satu variabel bebas/penjelas (independent) secara individual dalam
menerangkan variasi variabel terikat (dependent). Hipotesis nol (Ho) yang
hendak diuji adalah apakah suatu parameter (bi) sama dengan nol,
atau:
Ho : bi = 0
Artinya, apakah suatu variabel bebas (independent) bukan
merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel terikat (dependent).
Hipotesis alternatifnya (Ha) parameter suatu variabel tdak sama dengan
nol, atau:
Ha : bi ≠ 0
Artinya, variabel tersebut merupakan penjelas yang signifikan
terhadap variabel terikat (dependent). Cara melakukan uji t adalah sebagai
berikut (Ghozali, 2016:07):
80
1) Quick look: bila jumlah degree of freedom (df) adalah 20 atau
lebih, dan drajat kepercayaan sebesar 5%, maka H0 yang
menyatakan bi = 0 dapat ditolak bila nilai t lebih besar lebih besar
dari 2 (dalam nilai absolut). Dengan kata lain penulis menerima
hipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa suatu variabel bebas
secara individual mempengaruhi variabel terikat (dependent).
2) Membandingkan nilai statistik t dengan titik kritis menurut
tabel. Apabila nilai statistik t hasil perhitugan lebih tinggi
dibandingkan nilai t tabel, penulis menerima hipotesis
alternatif yang menyatakan bahwa suatu variabel bebas secara
individual mempengaruhi variabel terikat (dependent).
b. Uji F (Simultan)
Tidak seperti uji t yang menguji signifikansi koefisien parsial
regresi secara individu dengan uji hipotesis terpisah bahwa setiap
kofesiensi regresi sama dengan nol. Uji Fmenguji joint hipotesia bahwa
b1, b2 , dan b3 secara simutan sama dengan nol.
H0 : b1 = b2 = b3 = ….. = bk = 0
HA : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ ….. ≠ bk ≠ 0
Uji hipotesis seperti ini dinamakan uji signifikan secara
keseluruhan terhadap garis regresi yang diobservasi maupun astimasi,
apakah Y berhubungan dengan linier terhadap X1, X2, dan X3 (Ghozali,
2016: 96). Untuk menguji hipotesis ini digunakan statistik dengan kriteria
pengambilan keputusan sebagai berikut:
81
1) Jika nilai signifikan lebih besar dari 0,05, maka Ho diterima atau
Ha ditolak, ini berarti menyatakan bahwa semua variabel
independen atau bebas tidak mempunyai pengaruh secara bersama-
sama terhadap variabel dependen atau terikat.
2) Jika nilai signifikan lebih kecil dari 0,05, maka Ho ditolak atau Ha
diterima, ini berarti menyatakan bahwa semua variabel independen
atau bebas mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap
variabel dependen atau terikat.
Atau dengan membandingkan nilai F hitung dengan nilai F tabel.
Berikut dasar pengambilan keputusannya:
(1) Jika F hitung < F tabel maka Ho diterima
(2) Jika F hitung > F tabel maka Ho ditolak.
7. Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2)
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai
koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil
berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan
variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti
variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang
dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2016:
95).
Dalam output SPSS, koefisien determinasi terletak pada tabel
model summery dan tertulis R square. Namun untuk regresi linier
82
berganda sebaliknya menggunakan R square yang sudah di sesuaikan atau
tertulis adjusted R square, karena di sesuaikan dengan jumlah variabel
independen yang digunakan dalam penelitian. Dalam kenyataan nilai
Adjust R Square dapat bernilai negatif, walaupun yang dikehendaki
bernilai positif. Jika dalam uji empiris di dapat nilai Ajusted R Square
(Adj. R2) negatif, maka nilai Adjusted R Square (Adj. R2) dianggap nol
(Gujarati, 2003 dalam Ghozali, 2016:95-96).
E. Operasional Variabel Penelitian
Variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang atau objek,
yang mempunyai “variasi” antara satu orang dengan yang lain atau satu
obyek dengan objek lain menurut Hatch dan Farhady, 1981 dalam
(Sugiyono, 2016:95). Sedangkan variabel penelitian adalah suatu atribut
atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai
variasi tertentu yang di tetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan
kemudian di tarik kesimpulannya (Sugiyono, 2016:96).
Tipe-tipe variabel dalam penelitian ini di klasifikasikan menjadi
beberapa jenis, yaitu variabel independen dan variabel dependen. Variabel
bebas/independen adalah variabel yang sering disebut dengan variabel
stimulus, predictor, antecedent. Variabel bebas adalah merupakan variabel
yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau
timbulnya variabel dependen (terikat) (Sugiyono, 2016:96).
Variabel terikat/Dependen adalah variabel yang sering disebut
variabel output, kriteria, konsekuen. Variabel terikat merupakan variabel
83
yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel
bebas. Seluruh variabel dalam penelitian ini akan di ukur dengan dimensi
atau indikator- indikator tertentu yang kemudian akan dijabarkan dalam
bentuk pernyataan-pernyataan.
Variabel merupakan konsep yang mempunyai bermacam-macam
nilai, sehingga variabel adalah obyek penelitian yang bervariasi. Sesuai
dengan permasalahan, maka variabel yang diteliti:
1. Variabel terpengaruh (dependent variable) Y
Yang menjadi variabel dependen dalam penelitian ini adalah
Y : Kepuasan pelanggan
2. Variabel bebas (independent variable) X
Yang menjadi variabel independen dan mempengaruhi
variabel dependen dalam penelitian ini adalah
X1 : Islamic Banking Service Quality
X2 : Trust
X3 : Customer Value
Tabel 3. 1 Operasional Variabel Penelitian
Variabel Dimensi Indikator Skala Butir
Pernyataan
Islamic
Banking
Service
Quality
(X1)
Menurut
a. Compliance
(Kepatuhan)
1. Menjalankan prinsip dan
hukum Islam.
Likert 1
2. Menerapkan ketentuan
layanan produk secara
Islami
2
3. Kesempatan 3
84
Variabel Dimensi Indikator Skala Butir
Pernyataan
Rivai, dkk
(2017)
mendapatkan pinjaman
bebas bunga.
4. Menerapkan ketentuan
pembagian keuntungan
investasi.
4
b. Assurance
(Jaminan)
5. Karyawan yang sopan
dan bersahabat.
Likert 5
6. Tim manajemen yang
berpengalaman dan
memiliki pengetahuan
luas.
6
7. Rasa aman dan percaya
menggunakan produk
dan jasa bank.
7
c. Reliability
(Kehandalan)
8. Ketepatan memenuhi
janji.
Likert 8
9. Akurasi pencatatan
transaksi.
9
10. Variasi produk dan jasa
sesuai kebutuhan.
10
d. Tangibles (Bentuk
Fisik)
11. Tampilan kantor dan
fasilitas fisik yang
menarik.
Likert 11
12. Transaksi yang cepat dan
efisien.
12
e. Emphati (Empati) 13. Kenyamanan ruang
tunggu.
Likert 13
14. Bantuan dan perhatian
khusus.
14
15. Jam pelayanan. 15
85
Variabel Dimensi Indikator Skala Butir
Pernyataan
16. Penyediaan area parkir
yang memadai.
16
f. Responsivness
(Daya Tanggap)
17. Lama antrian. Likert 17
18. Kecepatan pelayanan. 18
19. Tanggapan dan
penanganan karyawan
terhadap kebutuhan
nasabah.
19
Trust (X2)
Menurut
Mayer
dalam
Rofiq
(2007)
a. Kemampuan
(Ability)
20. Mampu menyediakan
produk dan jasa yang
dibutuhkan.
Likert 20
21. Mampu melayani
nasabah.
21
22. Mampu menciptakan
transaksi yang aman.
22
b. Kebaikan Hati
(Benevolence)
23. Memberikan kepuasan
yang menguntungkan.
Likert 23
24. Memiliki kemauan untuk
memberikan keuntungan.
24
25. Memiliki perhatian besar
untuk memberikan
kepuasan.
25
c. Integritas (Integrity) 26. Berkata jujur dan tidak
menyembunyikan
informasi penting untuk
nasabah.
Likert 26
27. Kualitas produk sesuai
dengan keinginan
27
86
Variabel Dimensi Indikator Skala Butir
Pernyataan
nasabah.
Customer
Value
(X3)
Menurut
Sweeney
dan Soutar
dalam
Rivai, dkk
(2017
a. Emotional Value 28. Merasa senang dalam
menggunakan
produk/layanan bank.
Likert 28
29. Kebanggaan dan
kepuasan secara
emosional yang
didapatkan nasabah dari
produk/layanan bank.
29
b. Social Value 30. Respon positif dari orang
sekitar karena
menggunakan
produk/layanan bank.
Likert 30
31. Apresiasi orang-orang
sekitar karena
menggunakan
produk/layanan bank.
31
c. Price / Value for
Money
32. Kualitas sesuai dengan
biaya yang dikeluarkan.
Likert 32
33. Manfaat sesuai dengan
biaya yang dikeluarkan.
33
34. Biaya administrasi
produk/layanan
terjangkau.
34
d. Quality /
Performance Value
35. Bank memiliki kualitas
yang konsisten.
Likert 35
36. Kinerja sesuai dengan
harapan nasabah.
36
87
Variabel Dimensi Indikator Skala Butir
Pernyataan
Kepuasan
Nasabah
(Y)
Menurut
Lupiyoadi
dalam
Amanah
(2010)
a. Kualitas Produk 37. Produk berkualitas
sesuai harapan.
Likert 37
b. Kualitas Pelayanan 38. Pelayanan sesuai yang
diharapkan nasabah.
38
39. Pelayanan yang cepat
tanggap.
39
c. Emosional 40. Nasabah percaya diri
ketika memakai
produk/jasa.
40
d. Harga 41. Harga yang terjangkau. 41
e. Biaya dan
Kemudahan
42. Kemudahan
mendapatkan layanan. 42
88
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Sejarah Singkat Bank Muamalat Indonesia
PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (“Bank Muamalat Indonesia”)
memulai perjalanan bisnisnya sebagai Bank Syariah pertama di Indonesia
pada 1 November 1991 atau 24 Rabi’us Tsani 1412 H. Pendirian Bank
Muamalat Indonesia digagas oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI), Ikatan
Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) dan pengusaha muslim yang
kemudian mendapat dukungan dari Pemerintah Republik Indonesia. Sejak
resmi beroperasi pada 1 Mei 1992 atau 27 Syawal 1412 H, Bank
Muamalat Indonesia terus berinovasi dan mengeluarkan produk produk
keuangan syariah seperti Asuransi Syariah (Asuransi Takaful), Dana
Pensiun Lembaga Keuangan Muamalat (DPLK Muamalat) dan
multifinance syariah (Al-Ijarah Indonesia Finance) yang seluruhnya
menjadi terobosan di Indonesia. Selain itu produk Bank yaitu Shar-e yang
diluncurkan pada tahun 2004 juga merupakan tabungan instan pertama di
Indonesia. Produk Shar-e Gold Debit Visa yang diluncurkan pada tahun
2011 tersebut mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor Indonesia
(MURI) sebagai Kartu Debit Syariah dengan teknologi chip pertama di
Indonesia serta layanan e-channel seperti internet banking, mobile
banking, ATM, dan cash management. Seluruh produk-produk tersebut
89
menjadi pionir produk syariah di Indonesia dan menjadi tonggak sejarah
penting di industri perbankan syariah.
Pada 27 Oktober 1994, Bank Muamalat Indonesia mendapatkan
izin sebagai Bank Devisa dan terdaftar sebagai perusahaan publik yang
tidak listing di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pada tahun 2003, Bank dengan
percaya diri melakukan Penawaran Umum Terbatas (PUT) dengan Hak
Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebanyak 5 (lima) kali dan
merupakan lembaga perbankan pertama di Indonesia yang mengeluarkan
Sukuk Subordinasi Mudharabah. Aksi korporasi tersebut semakin
menegaskan posisi Bank Muamalat Indonesia di peta industri perbankan
Indonesia.
Seiring kapasitas Bank yang semakin diakui, Bank semakin
melebarkan sayap dengan terus menambah jaringan kantor cabangnya di
seluruh Indonesia. Pada tahun 2009, Bank mendapatkan izin untuk
membuka kantor cabang di Kuala Lumpur, Malaysia dan menjadi bank
pertama di Indonesia serta satu-satunya yang mewujudkan ekspansi bisnis
di Malaysia. Hingga saat ini, Bank telah memiliki 325 kantor layanan
termasuk 1 (satu) kantor cabang di Malaysia. Operasional Bank juga
didukung oleh jaringan layanan yang luas berupa 710 unit ATM
Muamalat, 120.000 jaringan ATM Bersama dan ATM Prima, serta lebih
dari 11.000 jaringan ATM di Malaysia melalui Malaysia Electronic
Payment (MEPS).
90
Menginjak usianya yang ke-20 pada tahun 2012, Bank Muamalat
Indonesia melakukan rebranding pada logo Bank untuk semakin
meningkatkan awareness terhadap image sebagai Bank syariah Islami,
Modern dan Profesional. Bank pun terus mewujudkan berbagai pencapaian
serta prestasi yang diakui baik secara nasional maupun internasional.
Hingga saat ini, Bank beroperasi bersama beberapa entitas anaknya dalam
memberikan layanan terbaik yaitu Al-Ijarah Indonesia Finance (ALIF)
yang memberikan layanan pembiayaan syariah, (DPLK Muamalat) yang
memberikan layanan dana pensiun melalui Dana Pensiun Lembaga
Keuangan, dan Baitulmaal Muamalat yang memberikan layanan untuk
menyalurkan dana Zakat, Infakdan Sedekah (ZIS).
Sejak tahun 2015, Bank Muamalat Indonesia bermetamorfosa
untuk menjadi entitas yang semakin baik dan meraih pertumbuhan jangka
panjang. Dengan strategi bisnis yang terarah Bank Muamalat Indonesia
akan terus melaju mewujudkan visi menjadi “The Best Islamic Bank and
Top 10 Bank in Indonesia with Strong Regional Presence”.Menginjak
usianya yang ke-20 pada tahun 2012, Bank Muamalat Indonesia
melakukan rebranding pada logo Bank untuk semakin meningkatkan
awareness terhadap image sebagai Bank syariah Islami, Modern dan
Profesional. Bank pun terus mewujudkan berbagai pencapaian serta
prestasi yang diakui baik secara nasional maupun internasional. Hingga
saat ini, Bank beroperasi bersama beberapa entitas anaknya dalam
memberikan layanan terbaik yaitu Al-Ijarah Indonesia Finance (ALIF)
91
yang memberikan layanan pembiayaan syariah, (DPLK Muamalat) yang
memberikan layanan dana pensiun melalui Dana Pensiun Lembaga
Keuangan, dan Baitulmaal Muamalat yang memberikan layanan untuk
menyalurkan dana Zakat, Infak dan Sedekah (ZIS).
2. Profil Bank Muamalat Indonesia
Nama : PT. Bank Muamalat Tbk
Alamat : Muamalat Tower
Jl. Prof Dr Satrio, Kav. 18 Kuningan Timur,
Setiabudi Jakarta Selatan 12940
Telepon : (021) 80666000
Fax : (021) 80666001
Email : [email protected]
Kode Bank : 147
Situs Web : www.bankmuamalat.co.id
3. Visi dan Misi Bank Muamalat
a. Visi :
Menjadi bank syariah terbaik dan termasuk dalam 10 besar
bank di Indonesia dengan eksistensi yang diakui di tingkat regional.
b. Misi :
Membangun lembaga keuangan syariah yang unggul dan
berkesinambungan dengan penekanan pada semangat kewirausahaan
berdasarkan prinsip kehati-hatian, keunggulan sumber daya manusia
92
yang islami dan professional serta orientasi investasi yang inovatif,
untuk memaksimalkan nilai kepada seluruh pemangku kepentingan.
4. Manajemen Bank Muamalat
a. Dewan Pengawas Syariah
Ketua DPS : K.H. Ma’ruf Amin
Anggota : Sholahudin Al-Aiyub
Oni Sahroni
b. Dewan Komisaris
Komisaris Utama : Ilham A. Habibie
Pelaksana Tugas : Iggi H. Achsien
Komisaris : Abdulsalam Mohammad Joher Al-Saleh
Mohamed Hedi Mejai
Edy Setiadi
c. Direksi
Direktur Utama : Achmad Kusna Permana
Direktur Bisnis Ritel : Purnomo B. Soetadi
Direktur Keuangan : Hery Syafril
Direktur Bisnis Korporasi : Indra Yurana Sugiarto
Direktur Operasi : Awaldi
Direktur Kepatuhan : Andri Donny
93
B. Hasil Analisis
1. Karakteristik Responden
Sebelum melakukan analisa dalam penelitian ini, terlebih dahulu
akan dikemukakan gambaran karakteristik-karakteristik responden yang
digunakan untuk melengkapi dan memperkuat penelitian meliputi jenis
kelamin, usia, pendidikan terakhir, pekerjaan, dan tahun pembukaan
rekening yang digunakan oleh responden.
Penelitian ini menggunakan data primer yang dikumpulkan dengan
cara menyebarkan kuesioner kepada responden yaitu nasabah aktif Bank
Muamalat di Tangerang Selatan. Data dikumpulkan dengan metode
purposive sampling. Dengan nasabah Bank Muamalat di Tangerang
Selatan yang menjadi pertimbangan. Jumlah data yang berhasil didapatkan
sebanyak 100 responden. Berikut merupakan penjabaran 100 responden
tersebut.
a. Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin
Pengumpulan data melalui kuesioner menurut jenis kelamin
pada 100 responden, diperoleh hasil yang tersaji pada tabel berikut
Tabel 4. 1 Jenis Kelamin Responden
(Sumber : Data diolah dengan SPSS 22, 2018)
Jenis_Kelamin
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid Pria 57 57,0 57,0 57,0
Wanita 43 43,0 43,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
94
Berdasarkan tabel 4.1 diatas dapat diketahui bahwa jenis
kelamin dari 100 responden nasabah Bank Muamalat di Tangerang
Selatan didominasi oleh jenis kelamin pria sebanyak 57% atau 57
responden. Dan jenis kelamin wanita dengan 43% atau 43
responden.
b. Karakteristik Responden Menurut Usia
Tabel 4. 2 Usia Responden
(Sumber: Diolah dengan SPSS 22, 2018)
Pengumpulan data melalui kuesioner menurut usia nasabah
Bank Muamalat di Tangerang Selatan pada 100 responden,
diperoleh hasil seperti tabel di atas, dan bedasarkan keterangan dari
tabel 4.2 data, bahwa responden yang memiliki usia kurang dari 18
tahun sebanyak 1 orang atau dalam persentase berjumlah 1%.
Jumlah responden yang memiliki usia 18-25 tahun sebanyak 70
orang atau dalam presentase berjumlah 70%. Jumlah responden
yang berusia 25-40 tahun sebanyak 22 orang atau dalam persentase
Usia
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid < 18 tahun 1 1,0 1,0 1,0
> 40 tahun 7 7,0 7,0 8,0
18 - 25 tahun 70 70,0 70,0 78,0
25 - 40 tahun 22 22,0 22,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
95
sebesar 22%. Jumlah responden yang berusia lebih dari 400 tahun
berjumlah 7 orang atau dalam persentase sebesar 7%.
Responden dalam penilitian ini mayoritas berusia 18-25
tahun. Usia 18-25 tahun adalah usia produktif atau juga bisa
dikatakan dan dikategorikan ke dalam golongan usia millenials.
Dengan berkembangnya teknologi serta zaman yang semakin
modern, mendorong generasi millenials ini sadar untuk
menggunakan jasa dan produk di bank syariah, khususnya Bank
Muamalat.
c. Karakteristik Responden Menurut Pendidikan Terakhir
Pengumpulan data melalui kuesioner menurut pendidikan
terakhir nasabah Bank Muamalat di Tangerang Selatan pada 100
responden, diperoleh hasil seperti tabel berikut.
Tabel 4. 3 Pendidikan Terakhir Responden
P
(Sumber : (Data diolah dengan SPSS 22, 2018)
Berdasarkan keterangan pada tabel 4.3 di atas, dapat
diketahui pendidikan terakhir responden nasabah Bank Muamalat
Pendidikan_Terakhir
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Diploma 6 6,0 6,0 6,0
S1 61 61,0 61,0 67,0
S2 2 2,0 2,0 69,0
SMA 31 31,0 31,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
96
di Tangerang Selatan, mayoritas adalah S1 sebanyak 62 orang atau
62%, terbanyak kedua adalah SMA dengan jumlah 31 orang atau
31%, Diploma dengan jumlah 6 orang atau 6%, dan S2 dengan
jumlah 2 orang atau 2%.
Jadi, pada tabel 4.3 rata-rata responden merupakan mereka
yang pendidikan terakhirnya S1, yang bisa kita asumsikan memiliki
kesadaran lebih betapa pentingnya menggunakan produk dan jasa
di Bank syariah, khususnya Bank Muamalat.
d. Karakteristik Responden Menurut Pekerjaan
Pengumpulan data melalui kuesioner menurut pekerjaan
nasabah Bank Muamalat di Tangerang Selatan pada 100 responden,
diperoleh hasil seperti tabel berikut :
Tabel 4. 4 Pekerjaan Responden
Pekerjaan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Ibu Rumah Tangga 4 4,0 4,0 4,0
Lainnya 14 14,0 14,0 18,0
Pegawai Negri Sipil 2 2,0 2,0 20,0
Pegawai Swasta 37 37,0 37,0 57,0
Pelajar/Mahasiswa 36 36,0 36,0 93,0
Wiraswasta 7 7,0 7,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
(Sumber : Data diolah dengan SPSS 22, 2018)
Berdasarkan keterangan pada tabel 4.4 di atas, dapat
diketahui bahwa jumlah responden pegawai swasta yaitu sebanyak
97
37 orang atau 37%, untuk responden dengan pekerjaan sebagai
pelajar/mahasiswa yaitu sebanyak 36orang atau 36%, untuk
responden dengan pekerjaan sebagai wiraswasta yaitu sebanyak 7
orang atau 7%, untuk responden dengan pekerjaan sebagai ibu
rumah tangga yaitu sebanyak 4 orang atau 4%.
Untuk responden yang memiliki pekerjaan sebagai pegawai
negri sipil yaitu sebanyak 2 orang atau 2%, dan untuk responden
yang memiliki pekerjaan lainnya yaitu sebanyak 14 orang atau
14%.
e. Karakteristik Responden Menurut Tahun Pembukaan
Rekening.
Tabel 4. 5 Tahun Pembukaan Rekening Responden
(Sumber : Data diolah dengan SPSS 22, 2018)
Pengumpulan data melalui kuesioner menurut tahun
pembukaan rekening nasabah Bank Muamalat di Tangerang
Tahun_Buka_Rek
Frequen
cy Percent Valid
Percent Cumulative
Percent
Valid <2013
13 13,0 13,0 13,0
2014 11 11,0 11,0 24,0
2015 21 21,0 21,0 45,0
2016 24 24,0 24,0 69,0
2017 31 31,0 31,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
98
Selatan pada 100 responden, diperoleh hasil seperti tabel di atas.
Diketahui bahwa jumlah responden yang menjadi nasabah pada
tahun dibawah tahun 2013 yaitu sebanyak 13 orang dengan
persentase 13%, untuk responden pada tahun 2014 yaitu sebanyak
11 orang dengan persentase 11%, untuk responden yang membuka
rekening pada tahun 2015 yaitu sebanyak 21 responden dengan
persentase sebesar 21%, untuk responden yang membuka rekening
pada tahun 2016 yaitu sebanyak 24 orang dengan persentase
sebesar 24%, untuk responden yang membuka pada tahun 2017
yaitu sebanyak 31 orang dengan persentase sebesar 31%. Untuk
lebih memperjelas berikut ini adalah grafik jumlah responden
berdasarkan tahun pembukaan rekening responden.
C. Hasil Uji Instrumen
Kualitas intrumen yang baik haruslah memenuhi standar validitas
dan reliabilitas. Dengan menggunakan instrumen yang valid dan reliabel
dalam pengumpulan data, maka diharapkan hasil penelitian akan menjadi
valid dan reliabel. Jadi instrumen yang valid dan reliabel merupakan syarat
mutlak untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel
(Sugiyono, 2013:173).
1. Uji Validitas
Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada
obyek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Dengan
demikian data yang valid adalah data “yang tidak berbeda” antara laporan
99
peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek penelitian.
(Sugiyono, 2016:430)
Pengujian validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan
membadingkan nilai signifikansi dua arah (sig 2-Tailed). Jika, signifikansi
dua arah (sig 2-Tailed) < 0,05 maka pernyataan atau indikator tersebut
dinyatakan valid, tetapi jika signifikansi dua arah (sig 2-Tailed) > 0,05
maka pernyataan atau indikator tersebut tidak valid. (Ghozali, 2016:52).
Jumlah responden untuk pengujian validitas ini sebanyak 30 responden.
Uji validitas akan menguji masing-masing indikator dari setiap variabel
yang akan digunakan dalam penelitian ini. Berikut adalah hasil uji
validitas dari variable islamic banking service quality, trust, dan customer
value terhadap Kepuasan Nasabah.
Tabel 4. 6 Hasil Uji Validitas Indikator Variabel ISQ
Pernyataan
Sig (2-
Tailed) Keterangan
ISQ1 0,001 Valid
ISQ2 0,001 Valid
ISQ3 0,002 Valid
ISQ4 0,005 Valid
ISQ5 0,000 Valid
ISQ6 0,000 Valid
ISQ7 0,000 Valid
ISQ8 0,000 Valid
ISQ9 0,000 Valid
ISQ10 0,000 Valid
ISQ11 0,000 Valid
ISQ12 0,000 Valid
100
(Sumber : Data diolah dengan SPSS 22, 2018)
Berdasarkan tabel 4.6 Dapat dilihat bahwa setiap indikator pada
variabel islamic banking service quality memiliki nilai sig (2-Tailed) <
0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pernyataan atau indikator-
indikator tersebut dinyatakan valid.
Tabel 4. 7 Hasil Uji Validitas Indikator Variabel Trust
(Sumber : Data diolah dengan SPSS 22, 2018)
Berdasarkan tabel 4.7 dapat dilihat bahwa indikator–indikator
variabel Trust memiliki nilai sig (2-Tailed) < 0,05. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa pernyataan atau indikator tersebut dinyatakan valid.
ISQ13 0,000 Valid
ISQ14 0,000 Valid
ISQ15 0,000 Valid
ISQ16 0,036 Valid
ISQ17 0,001 Valid
ISQ18 0,000 Valid
ISQ19 0,000 Valid
Pernyataan
Sig (2-
Tailed) Keterangan
T1 0,000 Valid
T2 0,000 Valid
T3 0,000 Valid
T4 0,000 Valid
T5 0,000 Valid
T6 0,000 Valid
T7 0,000 Valid
T8 0,000 Valid
101
Tabel 4. 8 Hasil Uji Validitas Indikator Customer Value
(Sumber : Data diolah dengan SPSS 22, 2018)
Berdasarkan tabel 4.8 dapat dilihat bahwa indikator –indikator
variabel Customer Value memiliki nilai sig (2-Tailed) < 0,05. Sehingga
dapat disimpulkan pernyataan atau indikator tersebut dinyatakan valid.
2. Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu
kuesioner yang merupakan indikator dari variabel. Suatu kuesioner
dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan
adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. (Ghozali, 2016:47). Uji
reliabilitas digunakan untuk menguji konsistensi data dalam jangka waktu
tertentu, yaitu untuk mengetahui sejauh mana pengukuran yang digunakan
dapat dipercaya dan diandalkan. Variabel dikatakan reliabel jika
memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,70. (Ghozali, 2016:48). Berikut
Pernyataan
Sig (2-
Tailed) Keterangan
CV1 0,000 Valid
CV2 0,000 Valid
CV3 0,000 Valid
CV4 0,000 Valid
CV5 0,000 Valid
CV6 0,000 Valid
CV7 0,000 Valid
CV8 0,000 Valid
CV9 0,000 Valid
102
hasil uji reliabilitas dari variabel islamic banking service quality, trust,
customer value dan Kepuasan dengan jumlah sampel 30 responden
nasabah Bank Muamalat di Tangerang Selatan.
Tabel 4. 9 Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronboach Alpha Keterangan
Islamic Banking Service
Quality
0,756 Reliabel
Trust 0,787 Reliabel
Customer Value 0,775 Reliabel
Kepuasan 0,797 Reliabel
(Sumber : Data diolah dengan SPSS 22, 2018)
Berdasarkan tabel 4.9 dapat disimpulkan bahwa setiap variabel
memiliki nilai Cronboach Alpha > 0,70 maka variabel – variabel tersebut
dinyatakan reliabel.
D. Statistik Deskriptif
a. Variabel Islamic Banking Service Quality (X1)
Dalam meneliti dan mengukur variabel islamic banking
service quality (X1) terdapat 19 indikator sebagai berikut :
1) Compliance (Kepatuhan)
a) Menjalankan prinsip dan hukum Islam.
Berdasarkan tabel 4.10 di bawah ini diketahui bahwa
sebanyak 1 responden menyatakan sangat tidak setuju, 2
responden menyatakan tidak setuju, 6 responden menyatakan
103
netral, 43 responden menyatakan Setuju, dan sisanya 48
responden menyatakan sangat setuju. Maka dapat dinyatakan
bahwa 91% responden menyatakan setuju jika operasional
Bank Muamalat sesuai dengan prinsip Islam.
Tabel 4. 10 Menjalankan prinsip dan hukum Islam
ISQ1
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid STS 1 1,0 1,0 1,0
TS 2 2,0 2,0 3,0
N 6 6,0 6,0 9,0
S 43 43,0 43,0 52,0
SS 48 48,0 48,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
(Sumber : Data diolah dengan SPSS 22, 2018)
b) Menerapkan ketentuan layanan produk secara Islami.
Tabel 4. 11 Menerapkan ketentuan layanan produk
secara Islami
ISQ2
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid STS 1 1,0 1,0 1,0
TS 1 1,0 1,0 2,0
N 7 7,0 7,0 9,0
S 40 40,0 40,0 49,0
SS 51 51,0 51,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
(Sumber : Data diolah dengan SPSS 22, 2018)
Berdasarkan tabel 4.11 di atas diketahui bahwa
sebanyak 1 responden menyatakan sangat tidak setuju, 1
104
responden menyatakan tidak setuju, 7 responden menyatakan
netral, 40 responden menyatakan Setuju, dan sisanya 51
responden menyatakan sangat setuju. Maka dapat dinyatakan
bahwa 91% responden menyatakan setuju jika Bank
Muamalat menerapkan ketentuan produk dan layanan
tabungan secara Islami.
c) Kesempatan mendapatkan pinjaman bebas bunga.
Tabel 4. 12 Kesempatan mendapatkan pinjaman bebas bunga
ISQ3
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid STS 3 3,0 3,0 3,0
TS 4 4,0 4,0 7,0
N 14 14,0 14,0 21,0
S 36 36,0 36,0 57,0
SS 43 43,0 43,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
(Sumber : Data diolah dengan SPSS 22, 2018)
Tabel 4.12 di atas menjelaskan bahwa responden yang
menyatakan sangat tidak setuju, terdapat 3 responden yang
menyatakan tidak setuju, terdapat 4 responden yang
menyatakan tidak setuju, 14 responden menyatakan netral, 36
responden menyatakan setuju, dan 43 responden menyatakan
sangat setuju. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan
bahwa mayoritas responden menyatakan setuju jika produk
tabungan Bank Muamalat bebas dari bunga.
105
d) Menerapkan ketentuan pembagian keuntungan investasi.
Berdasarkan data yang didapat diketahui bahwa
sebanyak 1 responden menyatakan sangat tidak setuju, 3
responden menyatakan tidak setuju, 16 responden
menyatakan netral, 47 responden menyatakan Setuju, dan
sisanya 33 responden menyatakan sangat setuju. Maka dapat
dinyatakan bahwa responden menyatakan setuju jika Bank
Muamalat memberikan bagi hasil atau bonus sesuai dengan
akad yang digunakan. Untuk lebih memperjelas berikut ini
adalah tabel data yang telah diolah:
Tabel 4. 13 ketentuan pembagian keuntungan
investasi.
(Sumber : Data diolah dengan SPSS 22, 2018)
2) Assurance (Jaminan)
a) Karyawan yang sopan dan bersahabat
Berdasarkan data yang telah diolah diketahui bahwa
sebanyak 1 responden menyatakan sangat tidak setuju, tidak
ISQ4
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid STS 1 1,0 1,0 1,0
TS 3 3,0 3,0 4,0
N 16 16,0 16,0 20,0
S 47 47,0 47,0 67,0
SS 33 33,0 33,0 100,0
106
ada responden yang menyatakan tidak setuju. 9 responden
menyatakan netral, 45 responden menyatakan Setuju, dan
sisanya 45 responden menyatakan sangat setuju. Maka dapat
dinyatakan bahwa responden menyatakan sangat setuju jika
karyawan Bank Muamalat bersikap sopan dan bersahabat.
Untuk lebih memperjelas berikut ini adalah tabel data yang
telah diolah:
Tabel 4. 14 Karyawan yang sopan dan bersahabat
ISQ5
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid STS 1 1,0 1,0 1,0
N 9 9,0 9,0 10,0
S 45 45,0 45,0 55,0
SS 45 45,0 45,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
(Sumber : Data diolah dengan SPSS 22, 2018)
b) Tim manajemen yang berpengalaman dan memiliki pengetahuan
luas.
Tabel 4. 15 Tim manajemen yang berpengalaman
(Sumber : Data diolah dengan SPSS 22, 2018)
ISQ6
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid STS 1 1,0 1,0 1,0
N 13 13,0 13,0 14,0
S 50 50,0 50,0 64,0
SS 36 36,0 36,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
107
Berdasarkan tabel 4.15 di atas diketahui bahwa
sebanyak 1 responden menyatakan sangat tidak setuju, tidak
ada responden yang menyatakan tidak setuju. 13 responden
menyatakan netral, 50 responden menyatakan Setuju, dan
sisanya 36 responden menyatakan sangat setuju. Maka dapat
dinyatakan bahwa responden menyatakan setuju jika
manajemen dan karyawan Bank Muamalat memiliki
pengetahuan yang luas dalam menanggapi pertanyaan-
pertanyaan nasabah.
c) Rasa aman dan percaya menggunakan produk dan jasa bank.
Tabel 4. 16 Rasa aman dan percaya menggunakan
produk dan jasa bank
ISQ7
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid STS 1 1,0 1,0 1,0
N 14 14,0 14,0 15,0
S 42 42,0 42,0 57,0
SS 43 43,0 43,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
(Sumber : Data diolah dengan SPSS 22, 2018)
Berdasarkan tabel 4.16 di atas diketahui bahwa
sebanyak 1 responden menyatakan sangat tidak setuju, tidak
ada responden yang menyatakan tidak setuju. 14 responden
menyatakan netral, 42 responden menyatakan Setuju, dan
sisanya 43 responden menyatakan sangat setuju. Maka dapat
108
dinyatakan bahwa responden menyatakan sangat setuju jika
responden (nasabah) Bank Muamalat merasa aman dan
percaya menggunakan produk dn jasa Bank Muamalat.
3) Reliability (Kehandalan)
a) Ketepatan memenuhi janji
Tabel 4. 17 Ketepatan memenuhi janji
ISQ8
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid STS 1 1,0 1,0 1,0
TS 1 1,0 1,0 2,0
N 23 23,0 23,0 25,0
S 39 39,0 39,0 64,0
SS 36 36,0 36,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
(Sumber : Data diolah dengan SPSS 22, 2018)
Berdasarkan tabel 4.17 di atas diketahui bahwa
sebanyak 1 responden menyatakan sangat tidak setuju, 1
responden menyatakan tidak setuju. 23 responden
menyatakan netral, 39 responden menyatakan Setuju, dan
sisanya 36 responden menyatakan sangat setuju. Maka dapat
disimpulkan bahwa responden menyatakan setuju jika
responden (nasabah) Bank Muamalat tepat waktu dan sesuai
dengan yang dijanjikan dalam memberikan pelayanan.
109
b) Akurasi pencatatan transaksi.
Tabel 4. 18 Akurasi pencatatan transaksi.
(Sumber : Data diolah dengan SPSS 22, 2018)
Berdasarkan tabel 4.18 di atas diketahui bahwa tidak
ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju. Dan
sebanyak 1 responden menyatakan tidak setuju, 16 responden
menyatakan netral, 43 responden menyatakan Setuju, dan
sisanya 40 responden menyatakan sangat setuju. Maka dapat
disimpulkan bahwa responden menyatakan setuju jika
pencatatan transaksi Bank Muamalat dilakukan secara akurat.
c) Variasi produk dan jasa sesuai kebutuhan.
Tabel 4. 19 Variasi produk dan jasa sesuai kebutuhan
ISQ10
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid STS 1 1,0 1,0 1,0
TS 6 6,0 6,0 7,0
N 19 19,0 19,0 26,0
S 40 40,0 40,0 66,0
SS 34 34,0 34,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
(Sumber : Data diolah dengan SPSS 22, 2018)
ISQ9
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid TS 1 1,0 1,0 1,0
N 16 16,0 16,0 17,0
S 43 43,0 43,0 60,0
SS 40 40,0 40,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
110
Berdasarkan tabel 4.19 di atas diketahui bahwa
sebanyak 1 responden menyatakan sangat tidak setuju. Dan
sebanyak 6 responden menyatakan tidak setuju, 19 responden
menyatakan netral, 40 responden menyatakan Setuju, dan
sisanya 34 responden menyatakan sangat setuju. Maka dapat
disimpulkan bahwa responden menyatakan setuju jika Produk
tabungan yang dimiliki Bank Muamalat beragam sehingga
nasabah menjadi mudah dalam memilih produk sesuai
kebutuhan.
4) Tangibles (Bentuk Fisik)
a) Tampilan kantor dan fasilitas fisik yang menarik.
Berdasarkan data yang telah diolah diketahui bahwa
tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju.
Dan sebanyak 3 responden menyatakan tidak setuju, 32
responden menyatakan netral, 48 responden menyatakan
Setuju, dan sisanya 17 responden menyatakan sangat setuju.
Maka dapat disimpulkan bahwa responden menyatakan
setuju jika Bank Muamalat memiliki tampilan kantor dan
fasilitas fisik yang menarik. Untuk lebih memperjelas berikut
ini adalah tabel data yang telah diolah:
111
Tabel 4. 20 Tampilan kantor dan fasilitas fisik yang
menarik
(Sumber : Data diolah dengan SPSS 22, 2018)
b) Transaksi yang cepat dan efisien.
Tabel 4. 21 Transaksi yang cepat dan efisien
(Sumber : Data diolah dengan SPSS 22, 2018)
Berdasarkan data dari tabel 4.21 di atas diketahui
bahwa tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak
setuju. Dan sebanyak 4 responden menyatakan tidak setuju,
28 responden menyatakan netral, 46 responden menyatakan
Setuju, dan sisanya 22 responden menyatakan sangat setuju.
Maka dapat disimpulkan bahwa responden menyatakan
setuju jika transaksi yang dilakukan oleh Bank Muamalat
ISQ11
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid TS 3 3,0 3,0 3,0
N 32 32,0 32,0 35,0
S 48 48,0 48,0 83,0
SS 17 17,0 17,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
ISQ12
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid TS 4 4,0 4,0 4,0
N 28 28,0 28,0 32,0
S 46 46,0 46,0 78,0
SS 22 22,0 22,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
112
cepat dan efisien. Untuk lebih memperjelas berikut ini
adalah tabel data yang telah diolah:
5) Emphaty (Empati)
a) Kenyamanan ruang tunggu.
Tabel 4. 22 Kenyamanan ruang tunggu
ISQ13
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid TS 4 4,0 4,0 4,0
N 30 30,0 30,0 34,0
S 36 36,0 36,0 70,0
SS 30 30,0 30,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
(Sumber : Data diolah dengan SPSS 22, 2018)
Berdasarkan tabel 4.22 di atas diketahui bahwa tidak ada
responden yang menyatakan sangat tidak setuju. Dan sebanyak
4 responden menyatakan tidak setuju, 30 responden
menyatakan netral, 36 responden menyatakan Setuju, dan
sisanya 30 responden menyatakan sangat setuju. Maka dapat
disimpulkan bahwa responden menyatakan setuju jika Bank
Muamalat memiliki ruang tunggu yang nyaman.
113
b) Bantuan dan perhatian khusus.
Tabel 4. 23 Bantuan dan perhatian khusus
(Sumber : Data diolah dengan SPSS 22, 2018)
Berdasarkan tabel 4.23 di atas diketahui bahwa tidak ada
responden yang menyatakan sangat tidak setuju. Dan sebanyak
4 responden menyatakan tidak setuju, 17 responden
menyatakan netral, 51 responden menyatakan Setuju, dan
sisanya 28 responden menyatakan sangat setuju. Maka dapat
disimpulkan bahwa responden menyatakan setuju jika
karyawan Bank Muamalat memberikan nasabah bantuan dan
perhatian khusus.
c) Jam pelayanan
Tabel 4. 24 Jam Pelayanan
ISQ15
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid TS 2 2,0 2,0 2,0
N 15 15,0 15,0 17,0
S 50 50,0 50,0 67,0
SS 33 33,0 33,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
(Sumber : Data diolah dengan SPSS 22, 2018)
ISQ14
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid TS 4 4,0 4,0 4,0
N 17 17,0 17,0 21,0
S 51 51,0 51,0 72,0
SS 28 28,0 28,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
114
Berdasarkan tabel 4.24 di atas diketahui bahwa tidak ada
responden yang menyatakan sangat tidak setuju. Sebanyak 2
responden menyatakan tidak setuju, 15 responden menyatakan
netral, 50 responden menyatakan Setuju, dan sisanya 33
responden menyatakan sangat setuju. Maka dapat disimpulkan
bahwa responden menyatakan setuju jika karyawan Bank
Muamalat memiliki jam pelayanan yang sesuai bagi nasabah.
d) Penyediaan area parkir yang memadai
Berdasarkan data yang telah diolah diketahui bahwa
sebanyak 1 responden menyatakan sangat tidak setuju,
sebanyak 9 responden menyatakan tidak setuju, 19 responden
menyatakan netral, 49 responden menyatakan setuju, dan
sisanya 22 responden menyatakan sangat setuju. Maka dapat
disimpulkan bahwa responden menyatakan setuju jika
karyawan Bank Muamalat menyediakan tempat parkir yang
memadai dan aman. Untuk lebih memperjelas berikut ini
adalah tabel data yang telah diolah:
Tabel 4. 25 Penyediaan area parkir yang memadai
ISQ16
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid STS 1 1,0 1,0 1,0
TS 9 9,0 9,0 10,0
N 19 19,0 19,0 29,0
S 49 49,0 49,0 78,0
SS 22 22,0 22,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
(Sumber : Data diolah dengan SPSS 22, 2018)
115
6) Responsiveness (Daya Tanggap)
a) Lama antrian
Tabel 4. 26 Lama antrian
ISQ17
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid STS 3 3,0 3,0 3,0
TS 6 6,0 6,0 9,0
N 29 29,0 29,0 38,0
S 29 29,0 29,0 67,0
SS 33 33,0 33,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
(Sumber : Data diolah dengan SPSS 22, 2018)
Berdasarkan tabel 4.26 di atas diketahui bahwa sebanyak
3 responden menyatakan sangat tidak setuju, sebanyak 6
responden menyatakan tidak setuju, 29 responden menyatakan
netral, 29 responden menyatakan setuju, dan sisanya 33
responden menyatakan sangat setuju. Maka dapat disimpulkan
bahwa responden menyatakan setuju jika Bank Muamalat tidak
membiarkan nasabahnya untuk mengantre lama saat
bertransaksi.
b) Kecepatan pelayanan.
Berdasarkan tabel 4.27 di bawah ini diketahui bahwa
sebanyak 7 responden menyatakan sangat tidak setuju,
sebanyak 18 responden responden menyatakan netral, 47
116
responden menyatakan setuju, dan sisanya 28 responden
menyatakan sangat setuju. Maka dapat disimpulkan bahwa
responden menyatakan setuju jika karyawan Bank Muamalat
memberikan pelayanan yang cepat kepada nasabah.
Tabel 4. 27 Kecepatan pelayanan
ISQ18
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid TS 7 7,0 7,0 7,0
N 18 18,0 18,0 25,0
S 47 47,0 47,0 72,0
SS 28 28,0 28,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
(Sumber : Data diolah dengan SPSS 22, 2018)
c) Tanggapan dan penanganan karyawan terhadap kebutuhan
nasabah.
Tabel 4. 28 Tanggapan dan penanganan karyawan terhadap
kebutuhan nasabah
(Sumber : Data diolah dengan SPSS 22, 2018)
ISQ19
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid N 17 17,0 17,0 17,0
S 53 53,0 53,0 70,0
SS 30 30,0 30,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
117
Berdasarkan tabel 4.28 di atas diketahui bahwa tidak ada
responden yang menyatakan sangat tidak setuju dan tidak
setuju. Sebanyak 17 responden menyatakan netral, 53
responden menyatakan setuju, dan sisanya 30 responden
menyatakan sangat setuju. Maka dapat disimpulkan bahwa
responden menyatakan setuju jika karyawan Bank Muamalat
memberikan solusi yang cepat dan tepat terhadap kebutuhan
nasabah.
b. Variabel Trust (X2)
Dalam meneliti dan mengukur variabel Trust (X2) terdapat
8 indikator sebagai berikut :
1) Kemampuan (Ability)
a) Mampu menyediakan produk dan jasa yang dibutuhkan.
Tabel 4. 29 Mampu menyediakan produk dan jasa yang
dibutuhkan
T1
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid TS 3 3,0 3,0 3,0
N 9 9,0 9,0 12,0
S 53 53,0 53,0 65,0
SS 35 35,0 35,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
(Sumber : Data diolah dengan SPSS 22, 2018)
Dari tabel 4.2 di atas menunjukkan bahwa tidak ada
responden yang menyatakan sangat tidak setuju. Sebanyak 3
responden tidak setuju, 9 responden menyatakan netral, 53
responden menyatakan setuju, dan sisanya 35 responden
118
menyatakan sangat setuju. Maka dapat disimpulkan bahwa
responden menyatakan setuju jika Bank Muamalat mampu
menyediakan produk dan jasa yang dibutuhkan nasabah.
b) Mampu melayani nasabah
Tabel 4. 30 Mampu melayani nasabah
T2
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid N 13 13,0 13,0 13,0
S 56 56,0 56,0 69,0
SS 31 31,0 31,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
(Sumber : Data diolah dengan SPSS 22, 2018)
Dari tabel 4.2 di atas menunjukkan bahwa tidak ada
responden yang menyatakan sangat tidak setuju dan juga tidak
setuju. Sebanyak 13 responden menyatakan netral, 56
responden menyatakan setuju, dan sisanya 31 responden
menyatakan sangat setuju. Maka dapat disimpulkan bahwa
responden menyatakan setuju jika Bank Muamalat mampu
melayani nasabah dengan baik.
c) Mampu menciptakan transaksi yang aman.
Dari tabel 4. di atas menunjukkan bahwa tidak ada
responden yang menyatakan sangat tidak setuju, dan 2
responden menyatakan juga tidak setuju. Sebanyak 6
responden menyatakan netral, 52 responden menyatakan
setuju, dan 41 responden menyatakan sangat setuju. Maka
dapat disimpulkan bahwa responden menyatakan setuju jika
119
Bank Muamalat mampu menciptakan transaksi yang aman.
Untuk lebih memperjelas berikut ini adalah tabel data yang
telah diolah:
4. 31 Mampu menciptakan transaksi yang aman
T3
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid TS 2 2,0 2,0 2,0
N 6 6,0 6,0 8,0
S 52 52,0 52,0 60,0
SS 40 40,0 40,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
(Sumber : Data diolah dengan SPSS 22, 2018)
2) Kebaikan Hati (Benevolence)
a) Memberikan kepuasan yang menguntungkan.
Tabel 4. 32 Memberikan kepuasan yang
menguntungkan
T4
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid TS 2 2,0 2,0 2,0
N 19 19,0 19,0 21,0
S 43 43,0 43,0 64,0
SS 36 36,0 36,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
(Sumber : Data diolah dengan SPSS 22, 2018)
Dari tabel 4.32 di atas menunjukkan bahwa tidak ada
responden yang menyatakan sangat tidak setuju, dan 2
responden menyatakan tidak setuju. Sebanyak 19 responden
menyatakan netral, 43 responden menyatakan setuju, dan 36
120
responden menyatakan sangat setuju. Maka dapat disimpulkan
bahwa responden menyatakan setuju jika Bank Muamalat
mampu memberikan kepuasan yang saling menguntungkan.
b) Memiliki kemauan untuk memberikan keuntungan.
Dari tabel 4.33 di bawah ini menunjukkan bahwa tidak
ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju, dan 3
responden menyatakan tidak setuju. Sebanyak 17 responden
menyatakan netral, 49 responden menyatakan setuju, dan 31
responden menyatakan sangat setuju. Maka dapat disimpulkan
bahwa responden menyatakan setuju jika Bank Muamalat
memiliki kemauan untuk memberikan keuntungan pada
nasabah.
Tabel 4. 33 Memiliki kemauan untuk memberikan
keuntungan
(Sumber : Data diolah dengan SPSS 22, 2018)
T5
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid TS 3 3,0 3,0 3,0
N 17 17,0 17,0 20,0
S 49 49,0 49,0 69,0
SS 31 31,0 31,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
121
c) Memiliki perhatian besar untuk memberikan kepuasan.
Tabel 4. 34 Memiliki perhatian besar untuk
memberikan kepuasan
T6
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid TS 3 3,0 3,0 3,0
N 10 10,0 10,0 13,0
S 42 42,0 42,0 55,0
SS 45 45,0 45,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
(Sumber : Data diolah dengan SPSS 22, 2018)
Dari tabel 4.34 di atas menunjukkan bahwa tidak ada
responden yang menyatakan sangat tidak setuju, dan 3
responden menyatakan tidak setuju. Sebanyak 10 responden
menyatakan netral, 42 responden menyatakan setuju, dan 45
responden menyatakan sangat setuju. Maka dapat disimpulkan
bahwa responden mayoritas menyatakan sangat setuju jika
Bank Muamalat memiliki perhatian besar untuk memberikan
kepuasan kepada nasabah.
3) Integritas (Integrity)
a) Berkata jujur dan tidak menyembunyikan informasi penting
untuk nasabah.
122
Tabel 4. 35 Berkata jujur dan tidak menyembunyikan
(Sumber : Data diolah dengan SPSS 22, 2018)
Dari tabel 4.35 di atas menunjukkan bahwa tidak ada
responden yang menyatakan sangat tidak setuju, dan 3
responden menyatakan tidak setuju. Sebanyak 7 responden
menyatakan netral, 51 responden menyatakan setuju, dan 39
responden menyatakan sangat setuju. Maka dapat disimpulkan
bahwa responden mayoritas menyatakan setuju jika Bank
Muamalat berkata jujur dan tidak menyembunyikan informasi
penting untuk nasabah.
b) Kualitas produk sesuai dengan keinginan nasabah.
Berdasarkan data yang telah diolah menunjukkan bahwa
tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju, dan
3 responden menyatakan tidak setuju. Sebanyak 9 responden
menyatakan netral, 47 responden menyatakan setuju, dan 41
responden menyatakan sangat setuju. Maka dapat disimpulkan
bahwa responden mayoritas menyatakan setuju jika kualitas
T7
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid TS 3 3,0 3,0 3,0
N 7 7,0 7,0 10,0
S 51 51,0 51,0 61,0
SS 39 39,0 39,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
123
produk Bank Muamalat sesuai dengan keinginan nasabah.
Untuk lebih memperjelas berikut ini adalah tabel data yang
telah diolah:
Tabel 4. 36 Kualitas produk sesuai dengan keinginan
nasabah
T8
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid TS 3 3,0 3,0 3,0
N 9 9,0 9,0 12,0
S 47 47,0 47,0 59,0
SS 41 41,0 41,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
(Sumber : Data diolah dengan SPSS 22, 2018)
c. Variabel Customer Value (X3)
Dalam meneliti dan mengukur variabel Customer Value
(X3) terdapat 9 indikator sebagai berikut :
1) Dimensi Emotional Value
a) Merasa senang dalam menggunakan produk/layanan bank
Berdasarkan data yang telah diolah menjelaskan bahwa
tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju,
terdapat 1 responden menyatakan tidak setuju, 16 responden
menyatakan netral, 58 responden menyatakan setuju, dan 25
menyatakan sangat setuju. Berdasarkan hasil tersebut dapat
disimpulkan bahwa lebih banyak responden yang menyatakan
setuju jika mereka merasa senang dalam menggunakan
124
produk/layanan Bank Muamalat. Untuk lebih memperjelas
berikut ini adalah tabel data yang telah diolah:
Tabel 4. 37 Merasa senang dalam menggunakan
produk/layanan bank
CV1
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid TS 1 1,0 1,0 1,0
N 16 16,0 16,0 17,0
S 58 58,0 58,0 75,0
SS 25 25,0 25,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
(Sumber : Data diolah dengan SPSS 22, 2018)
b) Kebanggaan dan kepuasan secara emosional yang didapatkan
nasabah dari produk/layanan bank
Tabel 4. 38 Kebanggaan dan kepuasan secara emosional yang
didapatkan nasabah dari produk/layanan bank
(Sumber : Data diolah dengan SPSS 22, 2018)
Tabel 4.38 di atas menjelaskan bahwa tidak ada
responden yang menyatakan sangat tidak setuju, terdapat 3
responden menyatakan tidak setuju, 14 responden menyatakan
netral, 50 responden menyatakan setuju, dan 33 menyatakan
sangat setuju. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan
bahwa lebih banyak responden yang menyatakan setuju jika
CV2
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid TS 3 3,0 3,0 3,0
N 14 14,0 14,0 17,0
S 50 50,0 50,0 67,0
SS 33 33,0 33,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
125
mereka merasa bangga dan puas dalam menggunakan
produk/layanan Bank Muamalat.
2) Dimensi Social Value
a) Respon positif dari orang sekitar karena menggunakan
produk/layanan bank
Tabel 4.39 di bawah ini menjelaskan bahwa sebanyak 2
responden yang menyatakan sangat tidak setuju, terdapat 4
responden menyatakan tidak setuju, 32 responden
menyatakan netral, 35 responden menyatakan setuju, dan 27
menyatakan sangat setuju. Berdasarkan hasil tersebut dapat
disimpulkan bahwa lebih banyak responden yang
menyatakan setuju jika mereka mendapatkan respon yang
positif dari orang sekitar karena menggunakan produk
layanan Bank Muamalat.
Tabel 4. 39 Respon positif dari orang sekitar karena
menggunakan produk/layanan bank
(Sumber : Data diolah dengan SPSS 22, 2018)
CV3
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid STS 2 2,0 2,0 2,0
TS 4 4,0 4,0 6,0
N 32 32,0 32,0 38,0
S 35 35,0 35,0 73,0
SS 27 27,0 27,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
126
b) Apresiasi orang-orang sekitar karena menggunakan
produk/layanan bank
Tabel 4. 40 Apresiasi orang-orang sekitar karena
menggunakan produk/layanan bank
(Sumber : Data diolah dengan SPSS 22, 2018)
Tabel 4.40 di atas menjelaskan bahwa sebanyak 1
responden yang menyatakan sangat tidak setuju, terdapat 7
responden menyatakan tidak setuju, 31 responden menyatakan
netral, 42 responden menyatakan setuju, dan 19 menyatakan
sangat setuju. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan
bahwa lebih banyak responden yang menyatakan setuju jika
mereka mendapatkan apresiasi dari orang sekitar karena
menggunakan produk layanan Bank Muamalat.
c) Kualitas sesuai dengan biaya yang dikeluarkan
Tabel 4.41 di bawah ini menjelaskan bahwa sebanyak 2
responden yang menyatakan sangat tidak setuju, dan tidak ada
responden yang menyatakan tidak setuju, 21 responden
menyatakan netral, 54 responden menyatakan setuju, dan 23
responden menyatakan sangat setuju. Berdasarkan hasil
CV4
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid STS 1 1,0 1,0 1,0
TS 7 7,0 7,0 8,0
N 31 31,0 31,0 39,0
S 42 42,0 42,0 81,0
SS 19 19,0 19,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
127
tersebut dapat disimpulkan bahwa lebih banyak responden
yang menyatakan setuju jika kualitas Bank Muamalat sesuai
dengan biaya yang dikeluarkan.
Tabel 4. 41 Kualitas sesuai dengan biaya yang
dikeluarkan
CV5
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid STS 2 2,0 2,0 2,0
N 21 21,0 21,0 23,0
S 54 54,0 54,0 77,0
SS 23 23,0 23,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
(Sumber : Data diolah dengan SPSS 22, 2018)
3) Dimensi Price / Value for Money
a) Manfaat sesuai dengan biaya yang dikeluarkan
Tabel 4. 42 Manfaat sesuai dengan biaya yang
dikeluarkan
(Sumber : Data diolah dengan SPSS 22, 2018)
Tabel 4.42 di atas menjelaskan bahwa sebanyak 1
responden yang menyatakan sangat tidak setuju, dan terdapat 1
responden yang menyatakan tidak setuju, 19 responden
menyatakan netral, 55 responden menyatakan setuju, dan 24
responden menyatakan sangat setuju. Berdasarkan hasil
CV6
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid STS 1 1,0 1,0 1,0
TS 1 1,0 1,0 2,0
N 19 19,0 19,0 21,0
S 55 55,0 55,0 76,0
SS 24 24,0 24,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
128
tersebut dapat disimpulkan bahwa lebih banyak responden
yang menyatakan setuju jika Bank Muamalat memiliki
manfaat sesuai dengan biaya yang dikeluarkan.
b) Biaya administrasi produk/layanan terjangkau
Tabel 4. 43 Biaya administrasi produk/layanan
terjangkau
CV7
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid STS 2 2,0 2,0 2,0
TS 6 6,0 6,0 8,0
N 29 29,0 29,0 37,0
S 39 39,0 39,0 76,0
SS 24 24,0 24,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
(Sumber : Data diolah dengan SPSS 22, 2018)
Tabel 4.43 di atas menjelaskan bahwa sebanyak 2
responden yang menyatakan sangat tidak setuju, dan terdapat 6
responden yang menyatakan tidak setuju, 29 responden
menyatakan netral, 39 responden menyatakan setuju, dan 24
responden menyatakan sangat setuju. Berdasarkan hasil
tersebut dapat disimpulkan bahwa lebih banyak responden
yang menyatakan setuju jika biaya administrasi dari
produk/layanan Bank Muamalat terjangkau.
4) Dimensi Quality / Performance Value
a) Bank memiliki kualitas yang konsisten
Berdasarkan data yang telah diolah menjelaskan bahwa
tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju, dan
129
terdapat 3 responden yang menyatakan tidak setuju, 23
responden menyatakan netral, 50 responden menyatakan
setuju, dan 24 responden menyatakan sangat setuju.
Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa lebih
banyak responden yang menyatakan setuju jika Bank
Muamalat memiliki kualitas yang konsisten. Untuk lebih
memperjelas berikut ini adalah tabel data yang telah diolah:
Tabel 4. 44 Kinerja sesuai dengan harapan nasabah
(Sumber : Data diolah dengan SPSS 22, 2018)
b) Kinerja sesuai dengan harapan nasabah
Tabel 4. 45 Kinerja sesuai dengan harapan
nasabah
(Sumber : Data diolah dengan SPSS 22, 2018)
Tabel 4.45 di atas menjelaskan bahwa tidak ada
responden yang menyatakan sangat tidak setuju, dan terdapat 1
CV8
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid TS 3 3,0 3,0 3,0
N 23 23,0 23,0 26,0
S 50 50,0 50,0 76,0
SS 24 24,0 24,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
CV9
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid TS 1 1,0 1,0 1,0
N 19 19,0 19,0 20,0
S 52 52,0 52,0 72,0
SS 28 28,0 28,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
130
responden yang menyatakan tidak setuju, 19 responden
menyatakan netral, 52 responden menyatakan setuju, dan 28
responden menyatakan sangat setuju. Berdasarkan hasil
tersebut dapat disimpulkan bahwa lebih banyak responden
yang menyatakan setuju jika Bank Muamalat memiliki kinerja
yang sesuai harapan nasabah.
d. Variabel Kepuasan (Y)
Dalam meneliti dan mengukur variabel Kepuasan (Y)
terdapat 6 indikator sebagai berikut :
1) Produk berkualitas sesuai harapan
Tabel 4. 46 Produk berkualitas sesuai harapan
(Sumber : Data diolah dengan SPSS 22, 2018)
Tabel 4.46 di atas menjelaskan bahwa tidak ada
responden yang menyatakan sangat tidak setuju, dan terdapat 2
responden yang menyatakan tidak setuju, 11 responden
menyatakan netral, 55 responden menyatakan setuju, dan 32
responden menyatakan sangat setuju. Berdasarkan hasil
tersebut dapat disimpulkan bahwa lebih banyak responden
K1
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid TS 2 2,0 2,0 2,0
N 11 11,0 11,0 13,0
S 55 55,0 55,0 68,0
SS 32 32,0 32,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
131
yang menyatakan setuju jika produk Bank Muamalat
berkualitas sesuai harapan nasabah.
2) Pelayanan sesuai yang diharapkan nasabah
Tabel 4. 47 Pelayanan sesuai yang diharapkan nasabah
(Sumber : Data diolah dengan SPSS 22, 2018)
Tabel 4.47 di atas menjelaskan bahwa tidak ada
responden yang menyatakan sangat tidak setuju dan tidak
setuju, terdapat 13 responden menyatakan netral, 56 responden
menyatakan setuju, dan 31 responden menyatakan sangat
setuju. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa
lebih banyak responden yang menyatakan setuju jika
pelayanan di Bank Muamalat sesuai yang diharapan nasabah.
K2
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid N 13 13,0 13,0 13,0
S 56 56,0 56,0 69,0
SS 31 31,0 31,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
132
3) Pelayanan yang cepat tanggap
Tabel 4. 48 Pelayanan yang cepat tanggap
(Sumber : Data diolah dengan SPSS 22, 2018)
Tabel 4.48 di atas menjelaskan bahwa tidak ada
responden yang menyatakan sangat tidak setuju, dan terdapat 1
responden menyatakan tidak setuju, 20 responden menyatakan
netral, 50 responden menyatakan setuju, dan 29 responden
menyatakan sangat setuju. Berdasarkan hasil tersebut dapat
disimpulkan bahwa lebih banyak responden yang menyatakan
setuju jika pelayanan di Bank Muamalat dilakukan secara
cepat dan tanggap.
4) Nasabah percaya diri ketika memakai produk/jasa
Berdasarkan data yang telah diolah diketahui bahwa
tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju, dan
terdapat 2 responden menyatakan tidak setuju, 12 responden
menyatakan netral, 59 responden menyatakan setuju, dan 27
responden menyatakan sangat setuju. Berdasarkan hasil
tersebut dapat disimpulkan bahwa lebih banyak responden
K3
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid TS 1 1,0 1,0 1,0
N 20 20,0 20,0 21,0
S 50 50,0 50,0 71,0
SS 29 29,0 29,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
133
yang menyatakan setuju jika nasabah merasa percaya diri
ketika memaka produk/jasa Bank Muamalat. Untuk lebih
memperjelas berikut ini adalah tabel data yang telah diolah:
Tabel 4. 49 Nasabah percaya diri ketika memakai
produk/jasa
(Sumber : Data diolah dengan SPSS 22, 2018)
5) Harga yang terjangkau
Tabel 4. 50 Harga Terjangkau
(Sumber : Data diolah dengan SPSS 22, 2018)
Tabel 4.50 di atas menjelaskan bahwa tidak ada
responden yang menyatakan sangat tidak setuju, dan terdapat 3
responden menyatakan tidak setuju, 32 responden menyatakan
netral, 48 responden menyatakan setuju, dan 17 responden
menyatakan sangat setuju. Berdasarkan hasil tersebut dapat
disimpulkan bahwa lebih banyak responden yang menyatakan
setuju jika Bank Muamalat memiliki harga yang terjangkau.
K4
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid TS 2 2,0 2,0 2,0
N 12 12,0 12,0 14,0
S 59 59,0 59,0 73,0
SS 27 27,0 27,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
K5
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid TS 3 3,0 3,0 3,0
N 32 32,0 32,0 35,0
S 48 48,0 48,0 83,0
SS 17 17,0 17,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
134
6) Kemudahan mendapatkan layanan
Tabel 4. 51 Kemudahan mendapatkan layanan
\
(Sumber : Data diolah dengan SPSS 22, 2018)
Tabel 4. di atas menjelaskan bahwa tidak ada responden
yang menyatakan sangat tidak setuju, dan terdapat 3 responden
menyatakan tidak setuju, 16 responden menyatakan netral, 49
responden menyatakan setuju, dan 32 responden menyatakan
sangat setuju. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan
bahwa lebih banyak responden yang menyatakan setuju jika
Bank Muamalat memberikan kemudahan dalam setiap
layanan.
E. Uji Asumsi Klasik
Tujuan uji asumsi klasik adalah untuk memberikan kepastian
bahwa persamaan regresi yang didapatkan memiliki ketetapan dalam
estimasi, tidak bias, dan konsisten. Model regresi linier berganda dapat
disebut model yang baik jika model tersebut memenuhi asumsi, dan
terbebas dari asumsi klasik. Uji asumsi klasik meliputi uji normalitas, uji
multikolonieritas, dan uji heteroskedastisitas.
K6
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid TS 3 3,0 3,0 3,0
N 16 16,0 16,0 19,0
S 49 49,0 49,0 68,0
SS 32 32,0 32,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
135
1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki
distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan uji F
mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal.
Jika asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid
untuk jumlah sampel kecil. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah
residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik
dan uji statistik. (Ghozali, 2016:154)
a. Analisa Grafik
Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual
adalah dengan melihat grafik histogram yang membandingkan
antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi
normal. Namun demikian hanya dengan melihat histogram hal ini
dapat menyesatkan khususnya untuk jumlah sampel yang kecil.
Metode yang lebih handal adalah dengan melihat normal
probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari
distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis
lurus diagonal, dan ploating data residual akan dibandingkan
dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka
garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti
garis diagonalnya (Ghozali, 2016:154).
136
Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat
penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau
dengan melihat histogram dari residualnya. Dasar pengambilan
keputusan dalam uji normalitas adalah sebagai berikut (Ghozali,
2016:156):
1) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah
garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola
distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi
normaliitas.
2) Jika data menyebar jauh dari diagonal dan atau tidak mengikuti
arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan
pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi
asumsi normalitas.
137
H
a
s
i
l
U
j
i
(Sumber : Data diolah dengan SPSS 22, 2018)
Berdasarkan gambar 4.1 diatas menunjukkan semua data
terdistribusi normal, data menyebar disekitar garis diagonal dan
mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram, maka model
regresi tersebut memenuhi asumsi normalitas.
b. Analisis Statistik
Uji normalitas dengan grafik dapat menyesatkan jika tidak
hati – hati secara visual kelihatan normal, pada hal secara statistik
bisa sebaliknya. Oleh sebab itu dianjurkan disamping uji grafik
dilengkapi dengan uji statistik. Uji statistik sederhana dapat
Gambar 4. 1 Normalitas (grafik)
138
dilakukan dengan melihat nilai kurtosis dan skewness dari residual.
Uji statistik lain untuk menguji normalitas residual adalah uji
statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov (K.S). Dasar
pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut : (Ghozali,
2016:156-158)
1) Jika nilai signifikansi di bawah 0,05 berarti terdapat perbedaan
yang signifikan.
2) Jika signifikansi diatas 0,05 maka tidak terjadi perbedaan yang
signifikan.
Tabel 4. 52 Hasil Uji Normalitas (Analisis Statistik)
(Sumber : Data diolah dengan SPSS 22, 2018)
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 100
Normal Parametersa,b
Mean ,0000000
Std. Deviation 1,47785862
Most Extreme Differences Absolute ,096
Positive ,096
Negative -,046
Test Statistic ,096
Asymp. Sig. (2-tailed) ,203c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
139
Berdasarkan tabel 4.52 diatas menunjukkan bahwa tingkat
signifikasi residual (2-Tailed) sebesar 0,203 > 0,05 sehingga dapat
disimpulkan bahwa model regresi memiliki distribusi data normal.
2. Uji Multikolinearitas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah
model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas
(independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
korelasi diantara variabel independen. Jika variabel independen
saling berkorelasi, maka variabel – variabel ini tidak ortogonal.
Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi
antar sesama variabel independen sama dengan nol. Untuk
mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas didalam model
regresi adalah sebagi berikut : (Sugiyono, 2016:103)
1) Nilai R2
yang dihasilkan oleh estimasi model regresi
empiris sangat tinggi, tetapi secara individual variabel –
variabel independen.
2) Menganalisis matrik korelasi variabel – variabel
independen. Jika antar variabel independen ada korelasi
yang cukup tinggi (umumnya diatas 0.90), maka hal ini
merupakan indikasi adanya multikolonieritas. Tidak
adanya korelasi yang tinggi antar variabel independen
tidak berarti bebas dari multikolonieritas.
140
Multikolonieritas dapat disebabkan karena adanya efek
kombinasi dua atau lebih variabel independen.
3) Multikolonieritas dapat juga dilihat dari (1) nilai tolerance
dan lawannya (2) variance inflation factor (VIF). Kedua
ukuran ini menunjukkan setiap variabel manakah yang
dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Dalam
pengertian sederhana setiap variabel independen menjadi
variabel dependen (terikat) dan diregresi terhadap variabel
independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas
variabel independen yang dipilih yang tidak jelas oleh
variabel independen lainnya. Jika nilai tolerance yang
sama rendah dengan nilai VIF tinggi (karena VIF =
1/Tolerance)
Tabel 4. 53 Uji Multikolinearitas
(Sumber : Data diolah dengan SPSS 22, 2018)
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 X1 ,300 3,335
X2 ,306 3,266
X3 ,455 2,200
a. Dependent Variable: Y
141
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa variabel
bebas yang terdapat dalam model regresi tidak mempunyai korelasi
satu sama lain. Hal tersebut dapat dilihat pada nilai toleransi pada
masing-masing variabel yang memiliki nilai Tolerance > 0,10 yaitu
variabel X1 sebesar 0,300, X2 sebesar 0,306 dan X3 sebesar 0,445
dan nilai VIF < 10 yaitu variabel X1 sebesar 3,335, X2 sebesar
3,266 dan X3 sebesar 2,200.
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan lainnya. Jika variance dari residual
satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut
homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskesdatisitas.
Model regresi yang baik adalah homoskesdasitas atau tidak terjadi
heteroskesdatisitas. Kebanyakan data crossection mengandung
situasi heteroskesdatisitas karena data ini menghimpun data yang
mewakili berbagai ukuran (kecil, sedang, dan besar) (Ghozali,
2016: 134).
Menurut Ghozali (2016:134) cara untuk mendeteksi ada
atau tidaknya heteroskedastisitas yaitu dengan melihat grafik plot
antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED
dengan residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya
heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya
142
pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED
dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X
adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya) yang telah di-
studentized. Dasar analisis antara lain :
1) Jika ada pola tertentu, seperti titik – titik yang ada
membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang,
melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan
telah terjadi heteroskedatisitas.
2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik – titik menyebar
di atas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak
terjadi heteroskedastisitas.
(Sumber : Data diolah dengan SPSS 22, 2018)
Gambar 4. 2 Uji Heteroskedastisitas
143
Tabel 4. 54 Uji Glesjer
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 1,625 ,754 2,155 ,034
X1 ,011 ,017 ,113 ,623 ,534
X2 ,027 ,037 ,133 ,742 ,460
X3 -,063 ,026 -,364 -2,484 ,150
a. Dependent Variable: RES2
(Sumber : Data diolah dengan SPSS 22, 2018)
Dari tabel 4.54 di atas dapat dilihat bahwa nilai
signifikansi variabel X1 (islamic banking service quality) sebesar
0.534, X2 (trust) sebesar 0.460, X3 (customer value) sebesar 0.150.
Dimana keseluruhannya lebih besar dari 0,05. Maka dapat
disimpulkan bahwa model regresi pada penelitian ini tidak terjadi
heteroskedastisitas.
F. Uji Regresi Linear Berganda
Secara umum, analisis regresi pada dasarnya adalah studi mengenai
ketergantungan variabel dependen (terikat) dengan satu atau lebih variabel
independen (variabel bebas), dengan tujuan untuk mengestimasi dan/atau
memprediksi rata – rata populasi atau nilai rata – rata variabel dependen
berdasarkan nilai variabel independen yang diketahui. Hasil analisis
regresi adalah berupa koefisien untuk masing – masing variabel
independen. Koefisien ini diperoleh dengan cara memprediksi nilai
variabel dependen dengan suatu persamaan. Koefisien regersi dihitung
144
dengan dua tujuan sekaligus: pertama, meminimumkan penyimpangan
antara nilai aktual dan nilai estimasi variabel dependen berdasarkan data
yang ada (Ghozali, 2016:93).
Analisis ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh
pengaruh variabel independen (bebas) yaitu islamic banking service
quality (X1), trust (X2), dan customer value (X3). Serta variabel
dependen (terikat) Kepuasan Nasabah (Y). Persamaan regresi linier
berganda adalah sebagai berikut :
Keterangan :
Y = Kepuasan Nasabah
α = Konstanta
= Islamic Banking Service Quality
= Trust
= Customer Value
, , = Koefisien regresi (menunjukkan angka peningkatan atau
penurunan variabel dependen yang didasarkan pada
hubungan nilai variabel independen).
e = Standart Error
145
Tabel 4. 545 Uji Regresi Linear Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 1,352 1,198 1,128 ,262
X1 ,138 ,027 ,426 5,123 ,000
X2 ,129 ,059 ,181 2,196 ,030
X3 ,225 ,041 ,375 5,552 ,000
a. Dependent Variable: Y
(Sumber : Data diolah dengan SPSS 22, 2018)
Interpretasi dari persamaan regresi di atas adalah sebagai berikut:
1. Nilai kostanta positif 1,352 > 0, skala likert yang digunakan untuk
kuesioner tidak memasukkan angka nol, tetapi range dari 1-5, sehingga
variabel X1, X2, dan X3 bernilai positif.
2. Nilai koefisien regresi pada variabel islamic banking service quality
bernilai positif. Maka dapat diartikan bahwa apabila pengaruh islamic
banking service quality meningkat maka akan meningkatkan kepuasan
nasabah.
3. Nilai koefisien regresi pada variabel trust bernilai positif Maka dapat
diartikan bahwa apabila pengaruh trust meningkat maka akan
meningkatkan kepuasan nasabah.
4. Nilai koefisien regresi pada variabel customer value bernilai positif.
Maka dapat diartikan bahwa apabila customer value tabungan
meningkat maka akan meningkatkan kepuasan nasabah.
146
G. Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan dengan melalui uji secara parsial (Uji t) dan
uji secara simultan (Uji F), berikut penjelasan uji – uji tersebut :
1. Uji t (Parsial)
Uji parsial (uji t) pada dasarnya menunjukkan seberapa
jauh pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual
dalam menerangkan variasi variabel dependen. Hipotesis nol (Ho)
yang hendak diuji adalah apakah parameter (bi) sama dengan nol,
atau :
Ho : bi = 0
Artinya apakah suatu variabel independen bukan merupakan
penjelasan yang signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis
alternatifnya (Ha) parameter suatu variabel tidak sama dengan nol,
atau
Ha : bi 0
Artinya, variabel tersebut merupakan penjelasan yang signifikan
terhadap variabel dependen. Cara menguji uji t adalah sebagai
berikut : (Ghozali, 2016:97)
1. Quick look : bila jumlah degree of freedom (df) adalah 20 atau
lebih, dan derajat kepercayaan sebesar 5%, maka Ho yang
menyatakan bi = 0 dapat ditolak bila nilai t lebih besar dari 2
(dalam nilai absolute). Dengan kata lain kita menerima hipotesis
147
alternatif, yang menyatakan bahwa suatu variabel independen
secara individu mempengaruhi variabel dependen.
2. Membandingkan nilai statistik t dengan titik kritis menurut
tabel. Apabila nilai statistik t hasil perhitungan lebih tinggi
dibandingkan nilai t tabel, kita menerima hipotesis alternatif
yang menyatakan bahwa suati variabel independen secara
individual mempengaruhi variabel dependen.
Tabel 4. 55 Uji t
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 1,352 1,198 1,128 ,262
X1 ,138 ,027 ,426 5,123 ,000
X2 ,129 ,059 ,181 2,196 ,030
X3 ,225 ,041 ,375 5,552 ,000
a. Dependent Variable: Y
(Sumber : Data diolah dengan SPSS 22, 2018)
Berdasarkan tabel di atas, untuk mengetahui besarnya
pengaruh masing-masing variabel independent secara parsial
terhadap variabel dependent atau terikat adalah sebagai berikut:
1) Pengaruh islamic banking service quality terhadap Kepuasan
Nasabah.
148
Ho : Tidak terdapat pengaruh secara parsial antara islamic
banking service quality terhadap Kepuasan Nasabah
Bank Muamalat di Tangerang Selatan.
Ha : Terdapat terdapat pengaruh secara parsial antara
islamic banking service quality terhadap Kepuasan
Nasabah Bank Muamalat di Tangerang Selatan.
Berdasarkan hasil analisis di atas dapat diketahui
bahwa thitung dari variabel islamic banking service quality
sebesar 5,123, sedangkan ttabel dapat dihitung a = 0,05, karena
menggunakan hipotesis dua arah, ketika mencari ttabel, nilai a
dibagi dua menjadi 0,025 serta df = n-2 menjadi df= 100-2 =
98, dan didapat nilai ttabel pada tabel distribusi sebesar 1,984.
Sehingga dari hasil tersebut dapat dikatakan bahwa thitung <
ttabel didapat dari 5,123 > 1,984 dan nilai probabilitas
signifikan 0.000 < 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa Ho
ditolak dan Ha diterima. Berarti variabel islamic banking
service quality berpengaruh secara parsial terhadap Kepuasan
Nabah Bank Muamalat di Tangerang Selatan.
2) Pengaruh Trust terhadap Kepuasan Nabah Bank Muamalat
di Tangerang Selatan.
Ho : Tidak terdapat pengaruh secara parsial antara Trust
terhadap Kepuasan Nabah Bank Muamalat di
Tangerang Selatan.
149
Ha : Terdapat pengaruh secara parsial antara Trust terhadap
Kepuasan Nabah Bank Muamalat di Tangerang
Selatan.
Berdasarkan hasil analisis di atas dapat diketahui
bahwa thitung dari variabel Trust sebesar 2,196, sedangkan ttabel
dapat dihitung a = 0,05, karena menggunakan hipotesis dua
arah, ketika mencari ttabel, nilai a dibagi dua menjadi 0,025
serta df = n-2 menjadi df= 100-2 = 98, dan didapat nilai ttabel
pada tabel distribusi sebesar 1,984. Sehingga dari hasil
tersebut dapat dikatakan bahwa thitung > ttabel didapat dari
2,196 > 1,984 dan nilai probabilitas signifikan 0,030 < 0,05.
Maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima.
Berarti variabel Trust berpengaruh secara parsial terhadap
Kepuasan Nabah Bank Muamalat di Tangerang Selatan.
3) Pengaruh Customer Value terhadap Kepuasan Nabah Bank
Muamalat di Tangerang Selatan.
Ho : Tidak terdapat pengaruh secara parsial antara
Customer Value terhadap Kepuasan Nabah Bank
Muamalat di Tangerang Selatan.
Ha : Terdapat pengaruh secara parsial antara Customer
Value terhadap Kepuasan Nabah Bank Muamalat di
Tangerang Selatan.
150
Berdasarkan hasil analisis di atas dapat diketahui bahwa
thitung dari variabel Customer Value sebesar 5,552, sedangkan
ttabel dapat dihitung a = 0,05, karena menggunakan hipotesis
dua arah, ketika mencari ttabel, nilai a dibagi dua menjadi 0,025
serta df = n-2 menjadi df= 100-2 = 98, dan didapat nilai ttabel
pada tabel distribusi sebesar 1,984. Sehingga dari hasil tersebut
dapat dikatakan bahwa thitung > ttabel didapat dari 5,552 > 1,984
dan nilai probabilitas signifikan 0,000 < 0,05. Maka dapat
disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Berarti
variabel Customer Value berpengaruh secara parsial terhadap
Kepuasan Nabah Bank Muamalat di Tangerang Selatan.
2. Uji F (Simultan)
Uji F menguji joint hipotesia bahwa b1, b2, dan b3 secara
simultan sama dengan nol, atau :
H0 : b1 = b2 =................... = bk = 0
HA : b1 ≠ b2 ≠ ................. ≠ bk ≠ 0
Uji hipotesis seperti ini dinamakan uji signifikansi secara
keseluruhan terhadap garis regresi yang diobservasi maupun
estimasi, apakah ada Y berhubungan linear terhadap X1, X2,X3.
Apakah joint hipotesis dapat diuji dengan signifikan b1, b2, dan b3
secara individu. Sementara itu ketika menguji joint heipotesis
dengan sampel yang sama akan menyalahi asumsi yang sama akan
menyalahi asumsi prosedur pengujian. Untuk menguji hipotesis ini
151
digunakan statistik F dengan kriteria pengambilan keputusan
sebagai berikut : (Ghozali, 2016:96)
3) Jika nilai signifikan lebih besar dari 0,05, maka Ho diterima
atau Ha ditolak, ini berarti menyatakan bahwa semua variabel
independen atau bebas tidak mempunyai pengaruh secara
bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat.
4) Jika nilai signifikan lebih kecil dari 0,05, maka Ho ditolak
atau Ha diterima, ini berarti menyatakan bahwa semua
variabel independen atau bebas mempunyai pengaruh secara
bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat.
Atau dengan membandingkan nilai F hitung dengan nilai F
tabel. Berikut dasar pengambilan keputusannya:
(3) Jika F hitung < F tabel maka Ho diterima
(4) Jika F hitung > F tabel maka Ho ditolak
Tabel 4. 56 Uji Hipotesis (Uji F)
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 870,137 3 290,046 128,777 ,000b
Residual 216,223 96 2,252
Total 1086,360 99
a. Dependent Variable: Y
b. Predictors: (Constant), X3, X2, X1
(Sumber : Data diolah dengan SPSS 22, 2018)
152
Berdasarkan dari hasil uji F dapat dilihat bahwa nilai
Fhitung sebesar 128,777, sedangkan Ftabel dalam penelitian ini
didapat dari rumus (df1 = k – 1), dan (df2 = n – k), dalam penelitian
ini jumlah variabel independent sebanyak 3 variabel dan 1 variabel
independent dengan jumlah sampel sebanyak 100 dan dengan taraf
signifikansi 0,05. Sehingga df1 = 4 – 1 = 3 dan df2 = 100 – 4 = 96.
Kemudian ditemukan dalam tabel distribusi nilai F tabel sebesar 2,70.
Sehingga dapat disimpulkan 128,777 > 2,70 dan probabilitas
signifikansi pada penelitian ini 0,000 < 0,05. Maka dapat
disimpulkan Ho ditolak dan Ha diterima, yaitu islamic banking
service quality, trust, dan customer value mempunyai pengaruh
secara simultan atau bersama-sama terhadap kepuasan nasabah
Bank Muamalat di Tangerang Selatan.
3. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Kofisien determinasi R2 pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat
(dependen). Nilai koefisien deteminasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2
yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel bebas dalam menjelaskan
variasi variabel terikat sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti
variabel-variabel bebas memberikan hampir semua informasi yang
dibutuhkan untuk mempresiksi variasi variabel terikat (Ghozali, 2016:95).
Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah
bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan kedalam
153
model setiap tambahan satu variabel independen, maka R2
pasti meningkat
tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan
terhadap variabel dependen. Oleh karena itu banyak penelitian
menganjurkan untuk menggunakan nilai adjusted R2
pada saat
mengevaluasi mana model regresi terbaik. Tidak seperti R2, nilai adjusted
R2 dapat naik atau turn apabila satu variabel independen ditambahkan
kedalam model. Dalam kenyataan nilai adjusted R2 dapat bernilai negatif,
walaupun yang dikehendaki harus bernilai positif. (Ghozali, 2016:95)
Menurut Ghozali (2016:96) jika uji empiris didapat nilai adjusted
R2 negatif, maka nilai adjusted R
2 dianggap bernilai nol. Secara matematis
jika nilai R2 = 0, maka adjusted R
2 = (1 – k)/(n – k). Jika k > 1, maka
adjusted R2 akan bernilai negatif.
Tabel 4. 57 Uji Koefisien Determinasi (R2)
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,895a ,801 ,795 1,501
a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1
b. Dependent Variable: Y
(Sumber : Data diolah dengan SPSS 22, 2018)
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai adjusted R
Square (R2) adalah 0,795 atau 79,5 %. Hal ini menunjukkan bahwa
variabel – variabel bebas (independent) yaitu islamic banking service
quality, trust dan customer value mampu menjelaskan variabel terikat
(dependen) yaitu kepuasan nasabah sebesar 20,5% yang didapat dari 100%
154
- 79,5% ditentukan oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam model
regresi ini.
H. Interpretasi
1. Pengaruh Islamic Banking Service Quality terhadap Kepuasan
Nasabah
Dalam hasil penelitian ini menunjukkan bahwa islamic
banking service quality berpengaruh signifikan terhadap kepuasan
nasabah, dimana 100 responden yang merupakan nasabah Bank
Muamalat di Tangerang Selatan. Hal tersebut dapat dibuktikan
dengan uji t dimana thitung lebih besar dari ttabel yaitu 5,123 > 1,984.
Sedangkan nilai probabilitas signifikan lebih kecil dari 0,05 yaitu
0.000 < 0,05. Sehingga hipotesis yang diterima adalah Ha dan Ho
ditolak, Ha adalah terdapat pengaruh signifikan antara islamic
banking service quality terhadap kepuasan nasabah.
Kualitas layanan bank syariah atau disebut juga islamic
banking service quality menjadi faktor yang cukup penting untuk
meningkatkan kepuasan pelanggan. Kepedulian karyawan,
kesediaan membantu, informasi yang akurat dan bebas
ketidakpastian, responsif, serta kepatuhan syariah merupakan
indikator paling penting dalam membentuk kualitas layanan.
Menurut Tjiptono (2016) dua faktor yang mempengaruhi
kualitas pelayanan yaitu kualitas layanan yang diharapkan
(expected service) dan layanan yang dirasakan/dipersepsikan
155
(perceived service). Sehingga dari hasil penelitian ini bisa
dikatakan, apa yang terjadi di Bnk Muamalat, mengapa ada gap
yang terjadi. Sebagaimana yang telah dijelaskan di Bab I disatu sisi
Bank Muamalat sering mendapat prestasi sebagai bank syariah
terbaik namun top brand index mereka tidak mengalami
perubahan. Bahkan index bank syariah terbaik menurut kualitas
layanan terbaikpun, mereka masih bersaing dengan bank syariah
lainnya. Dari permasalahan ini, dapat diasumsikan jika kepuasan
nasabah bergantung dengan bagaimana pelayanan yang nasabah
harapkan dan pelayanan yang nasabah dapatkan. Dan ini
membuktikan jika islamic banking service quality memiliki
pengaruh terhadap kepuasan nasabah.
Hasil penelitian ini juga sesuai dengan penelitian
sebelumnya oleh Irwan Misbach (2017) dengan judul “Pengaruh
Islamic Bank Service Quality terhadap Kepuasan dan Kepercayaan
Nasabah Bank Umum Syariah” dengan hasil bahwa variabel
Islamic Banking Sevice Quality memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap kepuasan nasabah.
Hasil uji deskriptif terhadap data kuesioner yang berkaitan
dengan variabel islamic banking service quality ini menunjukan
mayoritas responden memilih setuju dan sangat setuju terhadap
pernyataan-pernyataan dimensi islamic banking service quality.
156
2. Pengaruh Trust terhadap Kepuasan Nasabah
Dalam hasil penelitian ini menunjukan bahwa trust
berpengaruh signifikan terhadap kepuasan nasabah, dimana 100
responden yang merupakan nasabah Bank Muamalat di Tangerang
Selatan. Hal tersebut dapat di buktikan dengan uji t dimana thitung
lebih besar dari ttabel yaitu 2,196 > 1,984. Sedangkan nilai
probabilitas signifikan lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,03< 0,05.
Sehingga hipotesis yang diterima adalah Ha dan Ho ditolak, Ha
adalah terdapat pengaruh signifikan antara trust terhadap kepuasan
nasabah.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya
oleh Heri Setiawan (2017) dengan judul “Pengaruh Kualitas
Produk, Kualitas Pelayanan dan Kepercayaan terhaadap Kepuasan
Nasabah dan Loyalitas Nasabah dengan Kepuasan sebagai Variabel
Intervening (Studi Kasus pada Nasabah Koperasi Rejo Agung
Sukses Cabang Ngaliyan)” dengan hasil bahwa variabel
kepercayaan (trust) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
kepuasan nasabah.
Kepercayaan (trust) merupakan pondasi dari bisnis.
Membangun kepercayaan dalam hubungan jangka panjang dengan
pelanggan adalah suatu faktor yang penting untuk menciptakan
kepuasan pelanggan. . Hal ini sesuai dengan apa yang diutarakan
Barnes dalam Kusmayadi (2007) bahwa “Kepercayaan adalah
157
keyakinan bahwa seseorang akan menemukan apa yang
diinginkan pada mitra pertukaran. Tentu Bank Muamalat sebagai
bank syariah pertama di Indonesia bisa mendapatkan kepercayaan
dan keyakinan yang lebih di hati masyarakat. Tapi pada
kenyataannya, sebagaimana telah disebutkan di Bab I mengenai top
brand index dan index bank syariah dengan kualitas layanan
terbaik, seakan-akan Bank Muamalat tidak mencerminkan bahwa ia
adalah bank yang mendapatkan kepercayaan dari masyarakat.
Sehingga dapat disimpulkan trust memiliki pengaruh terhadap
kepuasan nasabah.
Hasil uji deskriptif terhadap data kuesioner yang
berkaitan dengan variabel trust ini menunjukan mayoritas
responden memilih setuju dan sangat setuju terhadap pernyataan-
pernyataan dimensi trust.
3. Pengaruh Customer Value terhadap Kepuasan Nasabah
Dalam hasil penelitian ini menunjukan bahwa customer
value berpengaruh signifikan terhadap kepuasan nasabah, dimana
100 responden yang merupakan nasabah Bank Muamalat di
Tangerang Selatan. Hal tersebut dapat di buktikan dengan uji t
dimana thitung lebih besar dari ttabel yaitu 5,552 > 1,984. Sedangkan
nilai probabilitas signifikan lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,00< 0,05.
Sehingga hipotesis yang diterima adalah Ha dan Ho ditolak, Ha
158
adalah terdapat pengaruh signifikan antara customer value terhadap
kepuasan nasabah.
Hal ini sesuai dengan apa yang diutarakan oleh Tjiptono
(2014) Customer value (nilai pelanggan) adalah suatu ikatan
emosional yang terjalin antara pelanggan dan produsen setelah
pelanggan menggunakan produk berupa barang/jasa dari
perusahaan, serta mendapati bahwa produk tersebut memberi nilai
tambah. Dari permasalahan yang dimiliki oleh Bank Muamalat,
mencerminkan ada masalah dengan apakah nasabah bisa
mendapatkan suatu nilai ketika menggunakan produk dari Bank
Muamalat, sehingga dapat ditarik kesimpulan, bahwa benar
customer value memiliki pengaruh terhadap kepuasan nasabah.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya
oleh Miftahul Jannah (2014) dengan judul “Pengaruh Customer
Value terhadap Kepuasan Pengguna Smartphone Blackberry
Gemini Curve 8521 (Studi pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi
Universitas Trunojoyo Madura)” dengan hasil bahwa variabel
Customer Value memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
kepuasan pelanggan.
Customer Value suatu perusahaan akan mempengaruhi
tingkat kepuasan konsumen tersebut terhadap perusahaan.
Customer value yang lebih baik dibandingkan dengan apa yang
pesaing berikan akan membuat terjadinya kepuasan pelanggan.
159
Hasil uji deskriptif terhadap data kuesioner yang berkaitan dengan
variabel customer value ini menunjukan mayoritas responden
memilih setuju dan sangat setuju terhadap pernyataan-pernyataan
dimensi customer value.
160
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pengaruh islamic
banking service quality, trust dan customer value terhadap kepuasan
nasabah Bank Muamalat di Tangerang Selatan dengan menggunakan
metode regresi linier berganda, maka dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut:
1. Variabel islamic banking service quality berpengaruh signifikan
terhadap kepuasan nasabah Bank Muamalat di Tangerang Selatan.
2. Variabel trust berpengaruh signifikan terhadap kepuasan nasabah
Bank Muamalat di Tangerang Selatan.
3. Variabel customer value berpengaruh signifikan terhadap kepuasan
nasabah Bank Muamalat di Tangerang Selatan.
4. Variabel islamic banking service quality, trust, dan customer value
berpengaruh signifikan terhadap kepuasan nasabah Bank Muamalat di
Tangerang Selatan.
B. Saran
Berdasarkan hasil analisis dan kesimpulan di atas, ada beberapa
saran sebagai berikut:
1. Bagi Bank Muamalat
161
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, dapat diketahui
bahwa variable islamic banking service quality, trust, dan customer
value berpengaruh terhadap kepuasan nasabah Bank Muamalat di
Tangerang Selatan. Namun dalam pengolahan data yang penulis
lakukan masih ada beberapa indikator dari variabel yang ada,
beberapa nasabah menjawab ragu-ragu dan tidak setuju dalam jumlah
yang cukup banyak.
Diantaranya adalah beberapa indikator dari variabel islamic
banking service quality yaitu pernyataan tampilan kantor dan fasilitas
fisik yang enarik, transaksi yang cepat dan efisien, kenyamanan ruang
tunggu, dan lama antrian. Berdasarkan hasil analisis deskriptif
jawaban pernyataan-pernyataan tersebut mayoritas responden
menyatakan ragu-ragu. Maka dalam hal ini Bank Muamalat harus
memberikan pelayanan lebih maksimal lagi. Bank Muamalat harus
bisa membuat tampilan kantor yang menarik dan memberikan fasilitas
fisik yang membuat nasabah merasa nyaman. Karyawan Bank
Muamalat juga harus bisa memberikan pelayanan transaksi yang cepat
dan efisien, sehingga antrean pun bisa dipercepat dan tidak
memanjang membuat nasabah menunggu, atau antrean bisa dibuat
sedemikian rupa sehingga bisa membuat antrean menjadi cepat.
Dari variabel lain, vaiabel customer value dari indikator kinerja
sesuai dengan yang diharapkan mayoritas responden menyatakan
ragu-ragu, sehingga dapat disimpulkan bahwa kinerja Bank Muamalat
162
belum sesuai dengan yang diharapkan nasabah. Dalam hal ini,
karyawan ataupun seluruh stakeholder Bank Muamalat harus bisa
memberikan kinerja agar sesuai dengan yang diharapkan nasabah.
2. Bagi akademisi
Peneliti selanjutnya diharapkan untuk meneliti lebih dalam
mengenai pengaruh islamic banking service quality, trust, dan
customer value terhadap kepuasan nasabah dengan menggunakan
variabel-variabel lain sebagai bahan perbandingan untuk menambah
referensi ilmu pengetahuan. Dan mengembangkan penelitian dengan
teori yang baru, metode, alat uji dan objek penelitian yang berbeda.
Sehingga dapat menambah wawasan untuk penelitian selanjutnya agar
lebih baik lagi.
163
DAFTAR PUSTAKA
Amanah, Dita. “Pengaruh Harga, dan Kualitas Produk terhadap Kepuasan
Konsumen pada Majestyk Bakery & Cake Shop Cabang H.M
Yamin Medan”. Jurnal Universitas Medan. 2010.
Aydin, Serkan and Ozer, Gokhan. “national Customer Satisfaction indices: an
Implementation in the Turkish Mobile telephone Market”.
Marketing Intellegence & Planning 23(5) 486-504. 2005.
Bachmann dan Zaheer. “The Handbook of Trust Research”. Jakarta. 2006.
Bell, Simon J., Seigyoung Auh, Karen Smalley (2005). “Customer Relationship
Dynamics: Service Quality and Customer Loyalty in the Context
of Varying Levels of Customer Expertise and Switching Costs”.
Academy of Marketing Science, 33 (2), 169-183. 2005.
Cahyani, Putri Dwi. “Tingkat Kepuasan Nasabah Terhadap Kualitas Layanan
Perbankan Syariah di Yogyakarta”, Esensi: Jurnal Bisnis dan
Manajemen Vol. 6 (2)/ P-ISSN: 2087-2038; E-ISSN:2461-1182
Halaman 151-162 Oktober 2016.
Farida, Jasfar. “Manajemen Jasa: Pendekatan Terpadu”. Jakarta: Penerbit Ghalia
Indonesia. 2009.
Griffin, Jill. “Customer Loyalty: Menumbuhkan dan Mempertahankan
Pelanggan”. Jakarta: Airlangga. 2003.
Guspul, Ahmad dan Awaludin Ahmad. “Kualitas Pelayaan, Kepuasan dan
Kepercayaan Nasabah pada Koperasi Jasa Keuangan di
Wonosobo”, Indonesia : Jurnal PPKM III-ISSN 2354-869X,
Juli. 2014.
Haryeni, Mukyati, Yofina dan Laoli, Eka F. “Kualitas Pelayanan, Kepercayaan
dan Kepuasan Nasabah dan Pengaruhnya terhadap Loyalitas
Nasabah pada Tabungan Bank Rakyat Indonesia (PERSERO)
Tbk Kantor Cabang Khatib Sulaiman”. Jurnal Ekonomi dan
Bisnis Dharma Andalas Vol. 19 No. 2 Juli 2017.
Hasan, Ali. “Marketing Bank Syariah (Cara jitu meningkatkan pertumbuhan
pasar bank syariah)”. Bogor : PT. Ghalia Indonesia. 2010.
Hidayat, Deddy Rakhmat dan Firdaus, Muhammad Riza. “Analisis Pengaruh
Kualitas Layanan, Harga, Kepercayaan, Citra Perusahaan, dan
Kepuasan Pelanggan terhadap Loyalitas Pelanggan (Studi pada
164
Pelanggan Telkom Speedy di Palangka Raya)”. Jurnal
Wawasan Manajemen Vol. 2 No. 3 Oktober 2014.
Irawan, H. “10 Prinsip Kepuasan Pelanggan”. Jakarta : Elex Media Komputindo
Gramedia. 2008.
Islam, M. A., Khadem MR. K and Alauddin, M. “An Empirical Assessment of the
Relationship Between Service Quality and Customer
Satisfaction in Fashion House”. Proceeding of the 2011
International Conference on Industrial Engineering and
operation Management Kuala Lumpur. Malaysia. 2011.
Jiwandono, Dewangga Teguh. “Pengaruh Costumer Value terhadap Loyalitas
Pelanggan Operator Selular Telkomsel, Indosat, dan XL di Kota
Bandung Tahun 2014”. e-Proceeding of Management Vol. 2
No. 2 Agustus 2015.
Juniawan, Ambardi. “Kualitas Pelayanan Islami dan Kepuasan Nasabah Pada
Bank Umum Syariah di Jakarta”. Jurnal Liquidity Vol. 3 No. 1
Januari-Juni 2014.
Karsono. “Pengaruh Customer Satisfaction dan Trust terhadap Customer Loyalty
dengan Switching Cost sebagai Variabel Modernisasi”. Jurnal
Bisnis dan Manajemen Vol. 8 No 1. 2008.
Kasmir. S.E., M.M. “Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya”. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.2014.
Kertajaya, Hermawan dan Sula, Muhammad Syakir. “Syariah Marketing”.
Bandung: Mizan Media Utama. 2006.
Kim, E dan Tadisina, S. “Customer’s Initial Trust in E-Business: How to Measure
Customer’s Initial Trust”, Proceedings of Ninth Americas
Conference on Information Systems, pp. 35-41. 2003
Koestanto, Tri Hari. “Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan
Pelanggan pada Bank Jatim Cabang Klampis Surabaya”. Jurnal
Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 10 2014.
Kotler, Philip & Kevin L. Keller.“Marketing Management”. Edisi 14. Global
Edition : Pearson. 2012
Kurniawan, Iskanto dan Shihab, Muchsin S. “Pengaruh Nilai Nasabah, Kualitas
Pelayanan, dan Kualitas Hubungan terhadap Kepuasan
Nasabah serta Implikasinya terhadap Loyalitas Nasabah Bank
Syariah Mandiri”. Jurnal Manajemen dan Bisnis Sriwijaya Vol.
13 No. 2 Juni 2015.
165
Kusmayadi, Tatang. “Pengaruh relationship quality terhadap loyalitas nasabah
tabungan”. Skripsi STIE STAN Indonesia mandiri. 2007.
Misbach, Irwan. “Pengaruh Islamic Bank Service Quality terhadap Kepuasan
dan Kepercayaan Nasabah Bank Umum Syariah”. Jurnal Telaah
Ekonomi dan Bisnis Islam Vol: 1 No: 1 Juni 2017.
Morgan, Robert M dan Shelby D Hunt. “The Commitment Trust of Relationship
Marketing”. Journal of Marketing. Vol 58, p 20-38. 1994.
Mowen. J. C., dan Minor, M. “Perilaku Konsumen” Jilid 1. Jakarta: PT Penerbit
Erlangga. 2002.
Olivia, Femi & Syamsir Alam, “Mind Energizer”, PT. Gramedia, Jakarta, pp. 72,
2006.
Othman, A. Q. and Owen, Lynn. ”Adopting and measuring customer service
quality (SQ) in Islamic Banking: A case study in Kuwait finance
house”, International Journal of Islamic Financial Services, Vol.
3 No. 1, 2002.
Prijosaksomo, Ariwibowo. “The Power of transformation”, PT. Elex Media
Komputindo, Jakarta, pp. 150-151, 2005
Putra, Rizki Pratama. “Pengaruh Kualitas Pelayanan Islami terhadap Kepuasan
dan Loyalitas Nasabah Bank BRI Syariah Surabaya”. JESTT
Vol. 1 No. 9 September 2014.
R&D)”, Alfabeta, Bandung, 2009.
Rachmadi, Usman. “Aspek-Aspek Hukum Perbankan di Indonesia”. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama. 2007.
Rivai, Veithzal. “Islamic Marketing”. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. 2012.
____________, Firdaus Djaelani, Salim Basalamah, Husna Leila dan Veithzal,
Andria. “Islamic Marketing Management: Mengembangkan
Bisnis dengan Hijrah ke Pemasaran Islami Mengikuti Praktik
Rasulullah saw”. Jakarta: PT. Bumi Aksara. 20017.
Robbins, Stephen P., dan Judge, Timoty A. “Perilaku Organisasi (Organizational
Behavior), Terjemahan: Diana Angelica, Ria Cahyani dan
Abdul Rosyid, Buku 2, Edisi 12”. Jakarta: Salemba Empat. 2008.
166
Saeed, Mohammad, Zafar U, Ahmed, Seda Masoda Mukhtar. “International
Marketing Ethics an Islamic Perspective: A Value-Maximization
Aprroach”, Journal of Business Ethics, Vol. 32, No.2, hlm. 127-
142, 2001.
Sangadji, Etta Mamang dan Sopiah. “Perilaku Konsumen Pendekatan Praktis”.
Yogyakarta: Penerbit ANDI. 2013.
Schiffman, Leon G. And Kanuk, Leslie L. “Consumer Behavior”. Tenth Edition.
New Jersey, Pearson. 2010
Schneider, B. and White, S. Service Quality Reseach Respectives”.Sage, Thou-
sand Oaks, CA. 2004.
Setiawan, Heri, Minarsih, Maria Magdalena, dan Fathoni, Azis. “Pengaruh
Kualitas Produk, Kualitas Pelayanan dan Kepercayaan
terhadap Kepuasan Nasabah dan Loyalitas Nasabah dengan
Kepuasan sebagai Variabel Intervening (Studi Kasus pada
Nasabag Koperasi Rejo Agung Sukses Cabang Ngaliyan)”.
Journal Of Management Vol. 2 No. 2 Maret 2016.
Soegoto, Herman. “Pengaruh Nilai dan Kepercayaan terhadap Loyalitas
Nasabah Prioritas”. Majalah Ilmiah UNIKOM Vol. 7 No. 2
Maret 2012.
Steviani, Angeline dan Semuel, Hatane. “Pengaruh Customer Value terhadap
Loyalitas Kinsumen dengan Customer Statisfaction sebagai
Variabel Intervening terhadap Salon Shinjuku”. Jurnal
Manajemen Pemasaran Petra Vol. 1 No. 1 November 2015
Sugiyono, “Metode Penelitian Manajemen”. Bandung: Penerbit Alfabeta. 2016.
Sunarto. “Pengantar Manajemen Pemasaran”. Yohyakarta: Ust. Press. 2006.
Susanto, Burhanudin. “Hukum Perbankan Syariah di Indonesia”. Yogyakarta: UII
Press Yogyakarta. 2008.
Susriyanti. “Pengaruh Customer Value terhadap Loyalitas Nasabah Tabungan
Sikoci pada Bank Nagari Cabang Padang Panjang”. Jurnal
Menara Ekonomi Vol. II No. 3 April 2016.
Swastha, Basu dan Irawan. “Manajemen Pemasaran Modern”, Yogyakarta:
Liberty Yogyakarta, 2003.
Sweeney, J.C. dan Soutar, G.N. “Consumer preceived value: The development of
a multiple item scale”. Jurnal Ritel, Vol. 77 no. 22. 2001.
167
Tjiptono, Fandi. “Pemasaran Jasa, Prinsip, Penerapan dan Penelitian”.
Yogyakarta: Andi Offset. 2014.
______________ dan Gregorius Chandra. “Service, Quality and Satisfaction”
edisi 4. Yogyakarta : Andi Offsey.2016.
Wahjono, Sentot Imam. “Manajemen Pemasaran Bank”. Edisi Pertama.
Yogyakarta: Graha Ilmu. 2013.
Zeithaml, Valerie & Mary Jo Bitner. “Services Marketing Forth” Edition:
Integrating Customer Focus Across Firm. New York:
McGraw-Hill.
Akses Internet
http://infobanknews.com/bank-syariah-punya-peluang-naikkan-market-share-ke-
7/
http://infobanknews.com/permodalan-yang-dangkal-jadi-permasalahan-utama-
bank-muamalat/
Jumlah Penduduk Kota Tangerang Selatan, Badan Pusat Statistik Kota Tangerang
Selatan, diakses pada Oktober 2018, dari
www.tangselkota.bps.go.id
Majalah Info Bank Edisi 6 Mei 2015, diakses pada April 2017, diakses dari
www.ebooks.gramedia.com
Majalah Info Bank Edisi 6 Mei 2016, diakses pada April 2017, diakses dari
www.ebooks.gramedia.com
Laporan Tahunan (Annual Report) Bank Muamalat Indonesia, diakses pada April
2017, dari www.bankmuamalat.co.id
Laporan Tahunan (Annual Report) Bank Muamalat Indonesia, diakses pada Maret
2018, dari www.bankmuamalat.co.id
Statistik Perbankan Syariah, diakses pada April 2017, dari www.ojk.go.id
168
LAMPIRAN
A. Lampiran Kuesioner Penelitian
Bagian I : Profil Responden
Petunjuk Pengisian: Berilah tanda check list (√) atau silang (X) pada pilihan
jawaban yang ada.
A. Screening Pertanyaan
1. Apakah anda nasabah Bank Muamalat yang membuka rekening di
Tangerang Selatan, dan telah membuka rekening lebih dari 1 tahun?
Ya, jika Ya silahkan melanjutkan ke pertanyaan berikutnya.
Tidak, jika Tidak stop disini. Terima kasih.
B. Biodata Responden
1. Nama / inisial (boleh tidak diisi) :
............................................................................
2. No Telepon (boleh tidak diisi) :
............................................................................
3. Jenis Kelamin : Pria Wanita
4. Usia : < 18 tahun 25-40 tahun
18-25 tahun > 40 tahun
5. Pendidikan terakhir : SMA S1
Diploma S2
S3
6. Pekerjaan : Pelajar/Mahasiswa Wiraswasta
Pegawai Negri Sipil Ibu Rumah Tangga
Pegawai Swasta Lainnya
7. Tempat pembukaan rekening (daerah/nama kantor) :
..............................................
169
8. Membuka tabungan Bank Muamalat sejak:
2017 2014
2016 <2013
2015
9. Tanggal pengisian :
...................................................................................................
Bagian II: Pernyataan-pernyataan
Petunjuk Pengisian: Berilah tanda check list (√) atau silang (X) pada pilihan
jawaban yang paling sesuai dengan pendapat anda. Kriteria penilaian:
Sangat Tidak Setuju
(STS)
Tidak Setuju
(TS)
Netral
(N)
Setuju
(S)
Sangat Setuju
(SS)
No. Pertanyaan STS TS N S SS
A. Islamic Banking Service Quality
Compliance (Kepatuhan)
1. Operasional BMI sesuai dengan prinsip Islam.
2. Ketentuan produk dan layanan tabungan BMI
diterapkan secara Islami.
3. Produk tabungan BMI bebas dari bunga.
4. BMI memberikan bagi hasil atau bonus sesuai
dengan akad yang digunakan.
Assurance (Jaminan)
5. Karyawan BMI bersikap sopan dan bersahabat.
6. Manajemen dan karyawan BMI memiliki
pengetahuan yang luas dalam menanggapi
pertanyaan-pertanyaan nasabah.
7. Anda merasa aman dan percaya mengguakan produk
170
dan jasa BMI.
Reliability (Kehandalan)
8. BMI tepat waktu dan sesuai dengan yang dijanjikan
dalam memberikan pelayanan.
9. Pencatatan transaksi pada BMI dilakukan secara
akurat.
10. Produk tabungan yang dimiliki BMI beragam
sehingga nasabah menjadi mudah dalam memilih
produk sesuai kebutuhan.
Tangibles (Bentuk Fisik)
11. Tampilan kantor dan fasilitas fisik BMI terlihat
menarik.
12. Transaksi BMI yang cepat dan efisien.
Emphaty (Empati)
13. BMI menyediakan ruang tunggu yang nyaman.
14. Karyawan BMI memberikan nasabah bantuan dan
perhatian khusus.
15. BMI memiliki jam pelayanan yang sesuai bagi
nasabah.
16. BMI menyediakan tempat parkir yang memadai dan
aman.
Responsiveness (Daya Tanggap)
17. Nasabah tidak perlu mengantre lama saat
bertransaksi di BMI.
18. Karyawan BMI memberikan pelayanan yang cepat
kepada nasabah.
19. Karyawan BMI memberikan solusi yang cepat
dantepat terhadap kebutuhan nasabah.
B. Trust
Kemampuan (Ablity)
20. Saya percaya BMI mampu menyediakan produk dan
171
jasa yang dibutuhkan nasabah.
21. Saya percaya BMI mampu melayani nasabah dengan
baik.
22. Saya percaya BMI mampu menciptakan transaksi
yang aman.
Kebaikan Hati (Benevolence)
23. Saya percaya BMI dapat memberikan kepuasan yang
saling menguntungkan.
24. Saya percaya BMI dapat memberikan keuntungan
bagi nasabah.
25. Saya percaya BMI memiliki perhatian yang besar
untuk memberikan kepuasan bagi nasabah.
Intergritas (Integrity)
26. Saya percaya karyawan BMI jujur dan tidak
menyembunyikan informasi penting kepada nasabah.
27. Saya percaya kualitas produk BMI sesuai yang
diinginkan nasabah.
C. Customer Value
Emotional Value
28. Saya merasa senang menggunakan produk BMI.
29. Saya merasa bangga dan puas menggunakan produk
BMI.
Social Value
30. Saya mendapat respon dan persepsi positif dari
orang-orang sekitar karena meggunakan BMI.
31. Orang-orang sekitar mengapresiasi saya karena
menggunakan BMI
Price/value for money
32. Produk BMI memberikan kualitas sesuai dengan
biaya yang anda keluarkan.
33. Produk BMI memberikan manfaat sesuai biaya yang
172
anda keluarkan.
34. Biaya administrasi BMI terjangkau.
Quality/Performance Value
35. BMI memiliki kualitas yang konsisten.
36. Kinerja BMI sesuai dengan harapan anda.
D. Kepuasan Nasabah
Kualitas Produk
37. Saya puas dengan kualitas produk BMI yang baik.
Kualitas Pelayanan
38. Saya puas dengan pelayanan BMI yang baik.
39. Saya puas dengan kecepatan layanan BMI yang baik.
Emosional
40. Saya merasa puas dan percaya diri menggunakan
produk BMI.
Harga
41. Saya puas dengan biaya layanan BMI yang
terjangkau.
Biaya dan Kemudahan
42. Saya puas dengan kemudahan layanan BMI pada
nasabah.
B. Lampiran Hasil Jawaban Responden
Islamic Banking Service Quality
173
ISQ1 ISQ2 ISQ3 ISQ4 ISQ5 ISQ6 ISQ7 ISQ8 ISQ9 ISQ10 ISQ11 ISQ12 ISQ13 ISQ14 ISQ15 ISQ16 ISQ17 ISQ18 ISQ19 Total
5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 3 4 4 83
4 4 3 4 5 3 3 4 5 3 4 3 4 3 5 4 4 3 4 72
4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 5 4 4 5 4 5 83
5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 3 3 4 4 79
4 4 3 4 5 4 4 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 62
4 4 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 4 4 2 3 59
5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 3 4 4 78
3 4 2 3 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 78
2 5 5 3 4 5 5 3 4 2 4 3 4 2 5 3 5 2 4 70
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 95
4 3 3 5 5 4 4 5 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 74
5 5 4 4 5 4 5 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 86
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 95
4 4 3 4 3 3 4 4 5 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 70
4 4 4 4 4 5 3 4 4 3 3 3 4 5 5 3 5 5 4 76
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 95
5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 92
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 74
3 3 1 3 5 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 62
4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 2 3 3 3 4 2 2 3 61
5 5 5 5 4 5 5 5 5 3 3 3 3 4 4 5 5 5 5 84
5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 87
5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 4 3 3 3 3 2 3 4 4 75
5 5 5 5 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 73
5 5 5 5 4 4 5 3 3 4 5 4 4 4 4 4 2 3 3 76
4 4 4 3 4 4 4 5 4 3 4 4 5 4 4 4 5 4 4 77
4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 5 4 5 5 4 83
5 5 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 89
4 3 4 3 4 4 3 4 5 5 3 4 2 4 4 5 3 4 5 73
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 3 5 4 2 4 5 5 86
4 4 3 4 4 4 5 3 5 4 4 3 3 4 3 5 4 4 3 73
4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 72
4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 3 4 3 3 4 4 81
3 4 3 3 4 5 4 4 3 3 2 3 4 4 4 4 3 3 3 66
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 76
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 95
4 4 4 4 5 5 5 3 3 4 3 3 3 4 5 4 2 4 5 74
4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 71
3 4 3 4 5 3 4 3 4 3 3 3 3 5 4 4 3 3 3 67
2 2 2 2 4 3 3 2 3 3 4 4 5 4 4 3 4 4 4 62
5 5 4 3 4 3 4 4 3 5 2 2 3 3 4 1 1 2 3 61
1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 3 2 3 4 4 4 3 3 40
5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 3 4 5 4 4 3 3 4 4 79
4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 3 4 4 4 5 5 3 5 4 81
5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 5 80
4 5 4 4 5 5 5 4 5 5 3 4 4 4 4 4 3 4 4 80
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 3 4 4 4 5 5 5 88
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 5 4 80
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 91
4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 3 4 3 3 4 3 4 4 4 75
5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 92
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 86
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 3 4 4 3 4 4 4 82
4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 5 4 4 5 89
5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 90
4 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 90
5 5 4 4 3 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4 3 4 3 3 74
4 3 3 4 4 4 4 5 5 4 4 5 3 4 4 2 3 3 4 72
5 4 2 4 4 4 5 4 4 4 4 4 3 3 4 2 4 4 4 72
5 4 4 4 3 3 4 3 3 1 4 3 2 4 4 5 4 3 4 67
4 4 4 2 3 4 4 3 4 4 3 2 3 2 3 4 1 2 3 59
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 83
5 5 4 2 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 1 4 4 68
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 76
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 74
4 3 3 5 5 4 4 5 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 74
4 4 4 4 4 5 3 4 4 3 3 3 4 5 5 3 5 5 4 76
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 95
4 4 3 4 3 3 4 4 5 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 70
5 5 4 4 5 4 5 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 86
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 95
5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 92
3 3 1 3 5 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 62
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 95
4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 2 3 3 3 4 2 2 3 61
5 5 5 5 4 5 5 5 5 3 3 3 3 4 4 5 5 5 5 84
5 5 5 5 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 73
5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 4 3 3 3 3 2 3 4 4 75
5 5 5 5 4 4 5 3 3 4 5 4 4 4 4 4 2 3 3 76
5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 87
5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 3 4 4 78
3 4 2 3 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 78
4 4 3 4 5 3 3 4 5 3 4 3 4 3 5 4 4 3 4 72
4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 5 4 4 5 4 5 83
5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 3 4 4 83
5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 3 3 4 4 79
4 4 3 4 5 4 4 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 62
4 4 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 4 4 2 3 59
5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 87
5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 4 3 3 3 3 2 3 4 4 75
5 5 5 5 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 73
5 5 5 5 4 4 5 3 3 4 5 4 4 4 4 4 2 3 3 76
4 4 4 3 4 4 4 5 4 3 4 4 5 4 4 4 5 4 4 77
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 3 5 4 2 4 5 5 86
5 5 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 89
4 3 4 3 4 4 3 4 5 5 3 4 2 4 4 5 3 4 5 73
4 4 3 4 4 4 5 3 5 4 4 3 3 4 3 5 4 4 3 73
4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 5 4 5 5 4 83
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 74
4 4 4 3 4 4 4 5 4 3 4 4 5 4 4 4 5 4 4 77
174
Trust
T1 T2 T3 T4 T5 T6 T7 T8 Total_T
4 4 5 5 5 5 5 4 37
4 3 2 3 3 2 4 5 26
4 4 4 5 5 5 4 5 36
4 4 5 4 4 4 5 4 34
3 4 4 4 4 4 4 4 31
2 4 4 3 3 3 3 2 24
5 5 5 5 5 5 5 5 40
3 5 5 4 4 5 4 3 33
5 4 3 4 4 3 4 3 30
5 5 5 5 5 5 5 5 40
4 3 4 4 4 4 2 4 29
5 4 5 4 4 5 4 5 36
5 5 5 5 5 5 5 5 40
4 4 4 3 3 3 3 4 28
4 5 4 4 5 5 4 3 34
5 5 5 5 5 5 5 5 40
4 5 5 5 4 5 5 5 38
4 4 4 4 4 4 4 4 32
3 3 3 3 3 3 3 3 24
4 4 4 3 3 4 4 4 30
5 5 5 5 5 5 4 4 38
5 5 5 5 5 5 5 5 40
4 4 4 4 4 4 4 4 32
3 4 4 3 3 4 4 4 29
4 4 4 4 4 4 4 4 32
4 4 4 4 4 4 5 4 33
5 5 4 4 4 4 5 5 36
5 5 5 5 4 4 4 5 37
4 3 4 5 4 5 4 5 34
5 5 5 5 5 5 5 5 40
4 3 3 3 3 3 4 5 28
4 4 4 4 4 5 4 4 33
4 4 5 4 4 5 4 3 33
4 4 4 4 4 4 4 4 32
4 4 4 4 4 4 4 4 32
5 5 5 5 5 5 5 5 40
5 4 4 4 4 5 4 5 35
4 4 4 4 4 3 4 4 31
4 4 4 3 3 4 4 4 30
4 4 4 3 3 4 4 3 29
4 3 5 4 4 4 5 4 33
2 3 3 2 2 2 2 2 18
4 5 5 4 4 4 4 4 34
4 4 4 5 5 5 5 5 37
175
4 4 4 4 4 4 5 4 33
5 4 5 5 5 5 4 4 37
5 5 5 5 4 5 5 5 39
5 4 4 5 4 4 5 5 36
5 4 5 4 5 4 5 4 36
5 4 5 5 5 5 5 5 39
4 5 4 4 5 5 5 5 37
4 4 4 4 4 4 4 4 32
5 5 5 5 5 5 5 5 40
4 4 4 4 4 4 5 4 33
5 4 5 5 4 5 5 5 38
5 4 5 5 5 5 4 5 38
4 4 4 4 4 4 3 4 31
5 4 4 3 4 5 4 5 34
4 4 4 4 5 5 5 4 35
5 4 5 5 4 5 5 4 37
4 3 4 2 2 4 4 4 27
4 4 4 4 4 4 4 4 32
4 4 4 3 2 4 4 4 29
5 5 5 5 5 5 5 5 40
4 4 4 4 4 4 4 4 32
4 3 4 4 4 4 2 4 29
4 5 4 4 5 5 4 3 34
5 5 5 5 5 5 5 5 40
4 4 4 3 3 3 3 4 28
5 4 5 4 4 5 4 5 36
5 5 5 5 5 5 5 5 40
4 5 5 5 4 5 5 5 38
3 3 3 3 3 3 3 3 24
5 5 5 5 5 5 5 5 40
4 4 4 3 3 4 4 4 30
5 5 5 5 5 5 4 4 38
3 4 4 3 3 4 4 4 29
4 4 4 4 4 4 4 4 32
4 4 4 4 4 4 4 4 32
5 5 5 5 5 5 5 5 40
5 5 5 5 5 5 5 5 40
3 5 5 4 4 5 4 3 33
4 3 2 3 3 2 4 5 26
4 4 4 5 5 5 4 5 36
4 4 5 5 5 5 5 4 37
4 4 5 4 4 4 5 4 34
3 4 4 4 4 4 4 4 31
2 4 4 3 3 3 3 2 24
5 5 5 5 5 5 5 5 40
4 4 4 4 4 4 4 4 32
3 4 4 3 3 4 4 4 29
4 4 4 4 4 4 4 4 32
176
4 4 4 4 4 4 5 4 33
5 5 5 5 5 5 5 5 40
5 5 5 5 4 4 4 5 37
4 3 4 5 4 5 4 5 34
4 3 3 3 3 3 4 5 28
5 5 4 4 4 4 5 5 36
4 4 4 4 4 4 4 4 32
4 4 4 4 4 4 5 4 33
Customer Value
CV1 CV2 CV3 CV4 CV5 CV6 CV7 CV8 CV9 Total_CV
4 3 3 3 4 4 3 4 4 32
4 4 3 2 3 4 3 3 4 30
5 4 4 4 5 4 4 4 4 38
5 4 3 3 4 4 3 4 4 34
4 4 4 4 3 3 2 3 3 30
3 3 3 3 3 4 4 4 4 31
4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
4 4 3 4 4 4 3 3 4 33
4 2 1 3 4 3 3 3 4 27
5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
3 3 2 3 3 4 2 3 4 27
4 4 5 4 4 5 4 4 5 39
5 5 5 5 5 5 4 5 5 44
4 4 3 4 4 4 4 5 5 37
4 3 3 3 4 3 5 5 3 33
5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
177
4 5 5 4 4 5 5 5 5 42
4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
3 4 4 4 4 3 4 2 4 32
4 4 4 4 4 4 3 4 4 35
5 5 5 5 4 4 5 5 5 43
4 4 4 4 4 4 3 4 4 35
3 5 3 3 4 3 3 4 3 31
4 4 3 3 3 3 3 3 3 29
4 5 5 4 4 4 4 4 4 38
4 4 5 4 3 4 3 3 3 33
5 4 4 5 5 5 4 5 5 42
4 4 4 4 4 4 5 4 4 37
4 5 4 5 3 4 5 3 5 38
5 5 3 3 5 5 3 3 4 36
3 3 3 3 4 3 4 4 4 31
4 3 3 3 4 4 3 4 3 31
4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
4 4 4 2 3 4 3 4 2 30
4 4 4 3 3 4 2 3 3 30
5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
3 3 3 3 3 3 3 4 4 29
4 4 3 3 3 3 3 3 4 30
3 2 2 2 4 4 4 4 3 28
178
4 5 3 3 5 5 5 4 4 38
2 2 3 3 3 2 2 2 3 22
4 5 4 3 4 4 4 4 5 37
4 5 3 2 4 4 4 4 4 34
4 4 4 3 4 4 5 4 5 37
4 4 4 5 5 4 5 4 4 39
5 5 4 5 5 4 4 5 5 42
4 5 5 4 5 5 5 5 5 43
5 4 4 4 5 5 4 5 4 40
4 5 5 4 5 5 4 5 5 42
5 5 5 5 4 5 5 5 5 44
4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
3 5 3 3 4 4 4 4 4 34
4 5 4 4 5 4 4 4 4 38
5 4 5 5 5 5 4 5 4 42
5 4 5 5 5 5 5 4 5 43
5 5 5 4 4 4 4 4 4 39
4 5 3 2 4 3 5 4 5 35
4 4 4 4 4 5 4 3 4 36
5 4 5 3 4 4 5 3 4 37
3 3 1 1 1 3 1 4 3 20
4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
3 3 2 2 1 1 1 4 3 20
4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
179
4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
3 3 2 3 3 4 2 3 4 27
4 3 3 3 4 3 5 5 3 33
5 5 5 5 5 5 4 5 5 44
4 4 3 4 4 4 4 5 5 37
4 4 5 4 4 5 4 4 5 39
5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
4 5 5 4 4 5 5 5 5 42
3 4 4 4 4 3 4 2 4 32
5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
4 4 4 4 4 4 3 4 4 35
5 5 5 5 4 4 5 5 5 43
4 4 3 3 3 3 3 3 3 29
3 5 3 3 4 3 3 4 3 31
4 5 5 4 4 4 4 4 4 38
4 4 4 4 4 4 3 4 4 35
4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
4 4 3 4 4 4 3 3 4 33
4 4 3 2 3 4 3 3 4 30
5 4 4 4 5 4 4 4 4 38
4 3 3 3 4 4 3 4 4 32
5 4 3 3 4 4 3 4 4 34
4 4 4 4 3 3 2 3 3 30
3 3 3 3 3 4 4 4 4 31
180
4 4 4 4 4 4 3 4 4 35
3 5 3 3 4 3 3 4 3 31
4 4 3 3 3 3 3 3 3 29
4 5 5 4 4 4 4 4 4 38
4 4 5 4 3 4 3 3 3 33
5 5 3 3 5 5 3 3 4 36
4 4 4 4 4 4 5 4 4 37
4 5 4 5 3 4 5 3 5 38
3 3 3 3 4 3 4 4 4 31
5 4 4 5 5 5 4 5 5 42
4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
4 4 5 4 3 4 3 3 3 33
Kepuasan Nasabah
K1 K2 K3 K4 K5 K6 Total_K
5 4 5 4 3 5 26
3 3 3 4 3 3 19
5 4 4 4 4 4 25
4 4 4 4 4 4 24
4 4 4 3 3 3 21
3 3 3 3 3 3 18
4 4 4 4 4 4 24
4 5 5 4 3 4 25
4 3 4 3 4 2 20
5 5 5 5 5 5 30
4 4 5 4 3 4 24
4 5 4 5 4 5 27
5 5 5 5 5 5 30
4 4 4 3 4 4 23
4 4 4 4 4 4 24
5 5 5 5 5 5 30
5 5 5 5 5 5 30
4 4 4 4 4 4 24
181
3 3 4 3 4 3 20
5 4 3 4 3 4 23
5 5 4 4 4 4 26
4 4 4 4 4 4 24
4 4 3 4 3 4 22
3 4 4 4 3 3 21
5 4 3 4 4 4 24
4 4 4 4 3 4 23
5 5 5 5 4 4 28
4 4 5 4 4 4 25
4 5 4 4 3 5 25
5 5 5 5 3 5 28
4 4 3 4 4 5 24
4 4 4 4 4 4 24
4 4 4 5 4 4 25
4 3 3 4 3 3 20
4 5 4 4 2 4 23
5 5 5 5 5 5 30
5 5 5 5 5 5 30
4 4 4 4 3 3 22
3 4 4 3 3 3 20
2 3 4 2 4 4 19
4 3 3 4 4 3 21
2 3 2 2 2 2 13
5 4 4 4 4 4 25
4 4 3 5 4 4 24
4 4 4 4 4 5 25
4 5 3 4 4 4 24
5 4 5 5 4 5 28
4 5 4 5 5 5 28
5 5 4 4 4 5 27
4 4 5 4 5 5 27
4 4 5 5 4 5 27
5 5 5 5 5 5 30
4 4 4 4 4 4 24
4 3 3 4 5 5 24
5 5 4 5 5 5 29
5 4 5 5 5 5 29
4 4 4 4 4 5 25
4 5 4 3 4 3 23
4 4 5 5 5 5 28
4 5 4 5 3 2 23
3 3 3 3 2 4 18
4 4 4 4 4 4 24
4 4 4 4 4 4 24
5 5 5 5 3 4 27
4 4 4 4 4 4 24
4 4 5 4 3 4 24
182
4 4 4 4 4 4 24
5 5 5 5 5 5 30
4 4 4 3 4 4 23
4 5 4 5 4 5 27
5 5 5 5 5 5 30
5 5 5 5 5 5 30
3 3 4 3 4 3 20
5 5 5 5 5 5 30
5 4 3 4 3 4 23
5 5 4 4 4 4 26
3 4 4 4 3 3 21
4 4 3 4 3 4 22
5 4 3 4 4 4 24
4 4 4 4 4 4 24
4 4 4 4 4 4 24
4 5 5 4 3 4 25
3 3 3 4 3 3 19
5 4 4 4 4 4 25
5 4 5 4 3 5 26
4 4 4 4 4 4 24
4 4 4 3 3 3 21
3 3 3 3 3 3 18
4 4 4 4 4 4 24
4 4 3 4 3 4 22
3 4 4 4 3 3 21
5 4 3 4 4 4 24
4 4 4 4 3 4 23
5 5 5 5 3 5 28
4 4 5 4 4 4 25
4 5 4 4 3 5 25
4 4 3 4 4 5 24
5 5 5 5 4 4 28
4 4 4 4 4 4 24
4 4 4 4 3 4 23